Sampai dengan saat ini terdapat beberapa macam pola kerja...
Transcript of Sampai dengan saat ini terdapat beberapa macam pola kerja...
-
Sampai dengan saat ini terdapat beberapa macam pola kerja sama di dalam
industri SPBU, seperti yang
COCO (Company on Company Operated)
dan agen, yang kedua
sebagai operator dan d
dealer Operated) dimana
2.3.1.2 Product Life Cycle
BBM dalam product life cycle
masuknya beberapa pemain asing seperti Shell dan Petronas yang menawarkan produk
BBK yang tidak berbeda jauh dengan yang sudah terlebih dahul
Perusahaan asing yang baru masuk berusahaa untuk membangun
melakukan beberapa kegiatan promosi
anak-anak yang dilakukan Shell. Pada tahapan ini semua perusahaan
pertumbuhan penjualan.
2.3.1.3 Analisis Struktur
Analisis terhadap struktur industri SPBU dapat mempergunakan model
Five Forces. Model ini digunakan untuk menganalis
dilihat dari kekuatan pers
menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok, ancaman masuknya
pendatang baru, dan ancaman adanya produk subsitusi
Sampai dengan saat ini terdapat beberapa macam pola kerja sama di dalam
seperti yang dilakukan oleh Pertamina. Pola yang pertama adalah
(Company on Company Operated) dimana Pertamina bertindak sebagai operator
adalah CODO (Company on Dealer Operated) dimana
dealer sebagai agen, dan yang terakhir adalah DODO
dimana dealer yang bertindak sebagai operator dan agen
Product Life Cycle dari BBM
Gambar 2.8 Product Life Cycle dari BBM
product life cycle berada di tahapan growth. Salah satunya ditandai dengan
masuknya beberapa pemain asing seperti Shell dan Petronas yang menawarkan produk
yang tidak berbeda jauh dengan yang sudah terlebih dahulu dijual oleh Pertamina.
Perusahaan asing yang baru masuk berusahaa untuk membangun merek
melakukan beberapa kegiatan promosi bellow the line, seperti kampanye kemanan untuk
anak yang dilakukan Shell. Pada tahapan ini semua perusahaan sedang menikmati
pertumbuhan penjualan.
Struktur Industri SPBU
Analisis terhadap struktur industri SPBU dapat mempergunakan model
Model ini digunakan untuk menganalisis kondisi sebuah industri
dilihat dari kekuatan persaingan antar perusahaan yang ada, kekuatan tawar
menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok, ancaman masuknya
pendatang baru, dan ancaman adanya produk subsitusi
17
Sampai dengan saat ini terdapat beberapa macam pola kerja sama di dalam
kan oleh Pertamina. Pola yang pertama adalah
Pertamina bertindak sebagai operator
dimana Pertamina
DODO (Dealer on
yang bertindak sebagai operator dan agen.
. Salah satunya ditandai dengan
masuknya beberapa pemain asing seperti Shell dan Petronas yang menawarkan produk
u dijual oleh Pertamina.
merek mereka dengan
, seperti kampanye kemanan untuk
sedang menikmati
Analisis terhadap struktur industri SPBU dapat mempergunakan model Porter
kondisi sebuah industri
aingan antar perusahaan yang ada, kekuatan tawar-
menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok, ancaman masuknya
-
18
Gambar 2.
a. Ancaman Persaingan
Semenjak pemerintah membuka
dan gas asing mulai berdatangan, salah satunya Shell. Kehadiran Shell
memberikan nuansa baru untuk pasar hil
SPBU Shell. Shell menerapkan
serta kualitas, sehingga banyak konsumen yang puas walaupun harus membayar
lebih mahal dibandingkan dengan produk Pertamina. Begitu juga dengan
pendatang berikutnya Petronas, yang menawarkan jaminan ketepatan takaran dan
kualitas, tetapi dengan pelayanan standa
memberikan tantangan bagi Pertamina yang segera memperbaiki diri dari berbagai
aspek, beberapa diantaranya dengan meluncurkan program
yang memberikan jaminan
sebagai program keramahan pelayanan, dan
diri dari sisi manajerial dan operasional. Untuk saat ini ancaman persaingan
industri SPBU cukup kuat.
b. Ancaman Pembeli
Konsumen sekarang memiliki beberapa alternatif pilihan untuk membeli BBM.
dihadapkan pada berbagai macam pilihan produk BBM, kondisi seperti ini
menciptakan posisi tawar yang kuat. Artinya apa yang dikatakan konsumen harus
Gambar 2.9 Porter Five Forces Model
Semenjak pemerintah membuka pasar hilir BBM Indonesia, perusahaan minyak
mulai berdatangan, salah satunya Shell. Kehadiran Shell
memberikan nuansa baru untuk pasar hilir BBM yang divisualisasikan melalui
. Shell menerapkan Premium Service dan jaminan ketepatan
kualitas, sehingga banyak konsumen yang puas walaupun harus membayar
lebih mahal dibandingkan dengan produk Pertamina. Begitu juga dengan
pendatang berikutnya Petronas, yang menawarkan jaminan ketepatan takaran dan
kualitas, tetapi dengan pelayanan standar. Kedatangan kedua pemain baru ini
memberikan tantangan bagi Pertamina yang segera memperbaiki diri dari berbagai
aspek, beberapa diantaranya dengan meluncurkan program Pertamina Pasti Pas
yang memberikan jaminan ketepatan takaran, kualitas, dan harga, program
program keramahan pelayanan, dan Pertamina Way yang memperbaiki
erial dan operasional. Untuk saat ini ancaman persaingan
Konsumen sekarang memiliki beberapa alternatif pilihan untuk membeli BBM.
dihadapkan pada berbagai macam pilihan produk BBM, kondisi seperti ini
menciptakan posisi tawar yang kuat. Artinya apa yang dikatakan konsumen harus
perusahaan minyak
mulai berdatangan, salah satunya Shell. Kehadiran Shell
r BBM yang divisualisasikan melalui
dan jaminan ketepatan takaran
kualitas, sehingga banyak konsumen yang puas walaupun harus membayar
lebih mahal dibandingkan dengan produk Pertamina. Begitu juga dengan
pendatang berikutnya Petronas, yang menawarkan jaminan ketepatan takaran dan
kedua pemain baru ini
memberikan tantangan bagi Pertamina yang segera memperbaiki diri dari berbagai
Pertamina Pasti Pas
program 3S
yang memperbaiki
erial dan operasional. Untuk saat ini ancaman persaingan
Konsumen sekarang memiliki beberapa alternatif pilihan untuk membeli BBM.
dihadapkan pada berbagai macam pilihan produk BBM, kondisi seperti ini
menciptakan posisi tawar yang kuat. Artinya apa yang dikatakan konsumen harus
-
19
mampu ditangkap oleh semua perusahaan untuk kemudian diwujudkan dalam
bentuk yang realible, ini dilakukan untuk memberikan kepuasan bagi konsumen.
Konsumen yang puas dengan produk dan pelayanan dari salah satu perusahaan
akan menjadi loyal dan memungkinkan untuk terciptanya word of mouth dan pada
akhirnya snow ball effect dapat tercipta. Semua perusahaan dalam industri harus
mampu bersaing dari semua komponen bauran pemasaran untuk menarik
konsumen.
c. Ancaman Pemasok
Bahan baku dari BBM adalah minyak mentah. TOI sendiri memiliki minyak
mentah yang dihasilkan melalui Total E&P Indonesie yang merupakan grup Total
yang bergerak di bidang hulu migas, untuk kemudian diolah di Singapura. TOI
mendapatkan pasokan produk BBM langsung dari refining Total di Singapura,
kondisi ini memberikan posisi yang menguntungkan bagi TOI karena biaya yang
timbul dapat dikoordinasikan bersama sehingga TOI dapat bersaing dalam sisi
harga di pasar BBM.
Refining untuk mendapatkan bahan baku berupa minyak mentah terkadang harus
membeli dari perusahaan lain, karena keterbatasan hasil dari offshore. Harga
untuk minyak mentah terbentuk sebagai hasil dari skema pasar. Saat ini
pertumbuhan produksi minyak mentah lebih rendah dibandingkan dengan
pertumbuhan permintaan akan BBM. Bisa ditarik kesimpulan bahwa pemasok
memiliki posisi tawar yang cukup kuat, sehingga perusahaan yang membeli
minyak mentah dari pihak pemasok akan menerima harga yang berlaku.
d. Ancaman Pendatang Baru
Selain pemain asing yang mulai menunjukkan eksistensi bisnisnya di pasar hilir
SPBU, terdapat perusahaan asing lain yang akan ikut memeriahkan pasar.
Kedatangan mereka bisa menjadi ancaman bagi TOI dan perusahaan yang sudah
eksis di pasar. Beberapa perusahaan tersebut adalah Chevron, Gulf Oil, British
Petroleum, dan Mobil Oil. Perusahaan tersebut memiliki modal yang cukup besar,
sama halnya dengan perusahaan asing lain yang sudah bermain di pasar terlebih
dahulu.
-
20
e. Ancaman Produk Substitusi
Jika kita melihat kondisi pasar BBM saat ini, yang menjadi substitusi untuk
produk tersebut adalah bahan bakar biologi, bahan bakar gas dan bahan bakar
listrik. Namun pengembangan kedua produk tersebut belum terlalu signifikan di
Indonesia. Beberapa kendala dari pengembangan kedua produk tersebut adalah:
1. Harga bahan bakar alternatif yang relatif masih lebih mahal dibandingkan
dengan harga produk BBM subsidi saat ini, seperti produk bioetanol dan
biosolar
2. Masyarakat Indonesia belum teredukasi dengan baik mengenai keuntungan dan
kelebihan produk alternatif untuk kendaraanya.
3. Ketersediaan produk tersebut yang belum merata, menimbulkan kesulitan bagi
konsumen untuk pengisian kembali sehingga menghambat mobilitasnya.
Sampai dengan tahun 2008 diprediksikan baru akan beroperasi 265 SPBU yang
menjual produk biothapremium dan biopertamax bandingkan dengan jumlah
SPBU BBM yang mencapai 4.700 unit.
4. Harga kendaraan yang mengaplikasi bahan bakar alternatif seperti energi listrik
masih mahal.
Dalam jangka panjang produk subtitusi tersebut menjadi ancaman kuat untuk
produk BBM, sudah waktunya perusahaan yang bermain di pasar SPBU untuk
melakukan pengembangan produk bahan bakar biologi, gas dan listrik.
c. Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi (PEST)
Analisis PEST dipergunakan untuk mengeksplorasi kondisi makro dimana
perusahaan beroperasi, yang terdiri dari kondisi politik, ekonomi, sosial dan
teknologi.
Politik
1. UU No. 22 tahun 2001 tentang Migas, memberikan kesempatan bagi semua
perusahaan minyak dan gas baik nasional maupun global untuk bermain di
pasar hilir BBM Indonesia.
2. Untuk kedepannya ketentuan distribusi niaga mewajibkan perusahaan yang
bermain di ritel BBM untuk mendistribusikan produknya di seluruh Indonesia.
Konfigurasi wilayah ini terdiri dari daerah atau wilayah yang pasarnya sudah
-
21
terbuka dan wilayah yang masih terpencil. Perusahaan mendapat hak untuk
mendistribusikan BBM di Jawa atau Jakarta, mereka juga bakal diwajibkan
untuk mendistribusikan ke daerah terpencil seperti Papua atau Maluku. Hal
tersebut diterapkan atas dasar prinsip keadilan.
3. UU Energi mewajibkan pemerintah dari waktu ke waktu untuk meningkatkan
jumlah atau persentase energi terbaru, seperti biodisel dan bioethanol. Untuk
kedepannya perusahaan yang bermain di ritel BBM harus mengembangkan
produk alternatif terutama yang ramah lingkungan.
Ekonomi
1. Persaingan di pasar ritel BBM akan menghasilkan fungsi distribusi yang lebih
baik, selain itu akan menciptakan pasar yang efisien, meningkatkan investasi
dalam negeri dan pada akhirnya memberikan banyak peluang kerja. Bagi
konsumen dengan adanya persaingan akan memberikan mereka keuntungan
seperti peningkatan pelayanan dan kualitas produk.
2. Fluktuasi harga minyak internasional tidak menentu bahkan telah menembus
batas psikologis US$ 100/ barrel dan akibatnya APBN terancam karena subsidi
BBM akan makin melonjak. Pilihan kebijakan yang dapat dilakukan dengan
naiknya harga minyak mentah tersebut hanya dua, yaitu : a) Mencabut subsidi
terhadap BBM yang akan mengakibatkan timbulnya resiko keresahan sosial,
atau b) tetap mempertahankan subsidi BBM yang akan meningkatkan beban
keuangan pada APBN.
Sosial
1. Meningkatnya daya beli masyarakat Indonesia mengakibatkan gaya hidup yang
boros dalam penggunaan energi, terbukti dengan semakin banyaknya
kendaraan yang memadati jalan-jalan yang secara otomatis akan membuang
banyak bahan bakar yang dikonsumsi.
2. Sebagian masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, membentuk komunitas
yang mementingkan kelestarian lingkungan, mereka menuntut adanya BBM
yang terus mengedepankan sisa pembakaran yang ramah lingkungan.
-
22
Teknologi
1. Isu pemanasan global menuntut semua penduduk dunia untuk lebih
memperhatikan lingkungan. Saat ini banyak dikembangkan berbagai macam
bahan bakar alternatif sebagai pengganti BBM yang merupakan komponen
utama yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Beberapa diantaranya
adalah bahan bakar biologis dan energi listrik.
2. Pemerintah Indonesia diwajibkan untuk terus mendukung terhadap
pengembangan bahan bakar alternatif seperti bioetanol dan biodiesel.
2.3.2 Analisis Persaingan SPBU
Sebelumnya pasar ritel BBM dimonopoli oleh Pertamina. Pada Tabel 2.1, dapat
dilihat kondisi persaingan berada di 2C dimana Pertamina tidak memiliki pesaing
dalam melayani pelanggan. Pada kondisi persaingan tersebut tidak ada perubahan
lingkungan yang berarti, pelanggan hanya diberlakukan sebagai pembeli dan
dalam posisi tawar yang lemah.
Tabel 2.1 Situasi Persaingan
Dengan diberlakukannya reguslasi pemerintah melalui UU No.22 tahun 2001
telah merubah struktur persaingan atau terjadi pergeseran situasi persaingan.
Regulasi pemerintah telah merubah lingkungan pasar ritel BBM, sebelumnya
pasar hanya dimainkan oleh Pertamina sekarang sudah terdapat beberapa pemain
lainnya. Pada tahun 2005 untuk pertama kalinya pasar ritel BBM diisi oleh
pemain asing yaitu Shell, tidak lama kemudian diikuti oleh Petronas. Pada kondisi
tersebut persaingan berada pada 2.5C, dimana pesaing masih sedikit dan
-
perubahan lingkungan yang masih kecil sebagai akibat dari regulasi pemerintah.
Konsumen mulai mendapatkan pilihan untuk membeli tetapi posisi tawar mereka
masih lemah.
Pertamina melalui SPBU sebagai
di berbagai aspek untuk menghadapi
Petronas membawa konsep SPBU yang melayani dan memanjakan konsumen.
Berbagai macam layanan tambahan
diterapkan di berbagai SPBU untuk menarik konsumen membeli produk BBM di
SPBU mereka.
Berikut ini akan dibahas beberapa perusahaan minyak dan gas yang merupakan
pemain di pasar SPBU, sebagai upaya untuk melakukan
komponen bauran pemasa
Benchmarking bertujuan memperoleh perbandingan untuk merumuskan
komponen bauran pemasaran SPBU TOI, seperti diungkapkan oleh Christoper E.
Bogan; Benchmarking is a systematic comparison of organizational
and performance to create new standards or to improve processes
(valuebasedmanagement.net
Gambar 2.10 Pangsa Pasar
30%
perubahan lingkungan yang masih kecil sebagai akibat dari regulasi pemerintah.
Konsumen mulai mendapatkan pilihan untuk membeli tetapi posisi tawar mereka
melalui SPBU sebagai ritel outlet BBM mulai melakukan pembenahan
untuk menghadapi persaingan dari Shell dan Petronas. Shell dan
Petronas membawa konsep SPBU yang melayani dan memanjakan konsumen.
Berbagai macam layanan tambahan, fasilitas pelengkap, dan produk tambahan
iterapkan di berbagai SPBU untuk menarik konsumen membeli produk BBM di
Berikut ini akan dibahas beberapa perusahaan minyak dan gas yang merupakan
pemain di pasar SPBU, sebagai upaya untuk melakukan benchmarking
komponen bauran pemasaran, mereka adalah Pertamina, Shell, dan Petronas.
bertujuan memperoleh perbandingan untuk merumuskan
komponen bauran pemasaran SPBU TOI, seperti diungkapkan oleh Christoper E.
Benchmarking is a systematic comparison of organizational
and performance to create new standards or to improve processes
valuebasedmanagement.net, 2008)
Pangsa Pasar Pertamina dan Pesaing Tahun 2007 untuk produk BBK
70%
Pertamina
Shell & Petronas
23
perubahan lingkungan yang masih kecil sebagai akibat dari regulasi pemerintah.
Konsumen mulai mendapatkan pilihan untuk membeli tetapi posisi tawar mereka
mulai melakukan pembenahan
persaingan dari Shell dan Petronas. Shell dan
Petronas membawa konsep SPBU yang melayani dan memanjakan konsumen.
, dan produk tambahan
iterapkan di berbagai SPBU untuk menarik konsumen membeli produk BBM di
Berikut ini akan dibahas beberapa perusahaan minyak dan gas yang merupakan
benchmarking terhadap
ran, mereka adalah Pertamina, Shell, dan Petronas.
bertujuan memperoleh perbandingan untuk merumuskan
komponen bauran pemasaran SPBU TOI, seperti diungkapkan oleh Christoper E.
Benchmarking is a systematic comparison of organizational processes
and performance to create new standards or to improve processes
untuk produk BBK
Pertamina
Shell & Petronas
-
24
a. Pertamina
PT Pertamina (Persero), perusahaan Negara yang bergerak di bidang minyak dan
gas bumi. Kegiatannya mulai dari hulu hingga hilir dan produk yang
dihasilkannya minyak mentah, gas, bahan aditif, BBM, dan pelumas.
Pertamina memiliki jaringan distribusi yang cukup luas di Indonesia, hampir di
setiap kecamatan terdapat SPBU. Sampai dengan tahun 2007 jumlah SPBU
pertamina mencapai + 4.600. Secara nasional jumlah SPBU Pertamina juga terus
bertambah dengan pesat. PT Pertamina (Persero) mentargetkan jumlah SPBU
sebanyak 5.000 unit pada 2009 (Irmawati, 2007).
Komponen Bauran Pemasaran
1. Produk
Premium (RON 88), Solar, Pertamax (RON 92), Pertamax Plus (RON 95),
Pertamina Dex, dan Biopertamax.
2. Price
Pada Gambar 2.11 dapat dilihat perbandingan harga BBK yang dijual oleh
Pertamina. Harga produk BBK tersebut berfluktuasi mengikuti pergerakan
harga minyak mentah dunia.
Sumber Pertamina.com, 2007
Gambar 2.11 Harga produk BBM Pertamina
Rp4.000
Rp4.500
Rp5.000
Rp5.500
Rp6.000
Rp6.500
Rp7.000
Rp7.500
Rp8.000
Rp8.500
Rp9.000
01
/09
/20
05
01
/01
/20
06
01
/03
/20
06
01
/04
/20
06
01
/05
/20
06
01
/06
/20
06
07
/06
/20
06
01
/07
/20
06
01
/08
/20
06
01
/09
/20
06
19
/09
/20
06
01
/10
/20
06
18
/10
/20
06
01
/11
/10
06
01
/12
/20
06
01
/01
/20
07
18
/01
/20
07
01
/02
/20
07
01
/03
/20
07
01
/04
/20
07
01
/05
/20
07
01
/06
/20
07
01
/07
/20
07
01
/08
/20
07
15
/12
/20
07
01
/01
/20
08
15
/01
/20
08
Pertamax Pertamax Plus Pertamina Dex Biopertamax
-
3. Place
Wilayah distribusi dan pemasaran Pertamina tersebar di seluruh Indonesia,
dengan kegiatan koordinasi terpusat
4. Physical Evidance
Semenjak adanya persaingan dari perusahaan asing Pertamina mulai
melakukan perbaikan di berbagai aspek
yaitu dari visualisasi SPBU, Pertamina mengeluarkan stand
yang di dominasi warna merah
beberapa SPBU juga dilengkapi dengan
menarik konsumen membeli BBM di SPBU Pertamina
5. Proses
Saat ini Pertamina sedang gencar me
PAS. Pertamina Pasti PAS
melayani pelanggan, yaitu
Layanan. Audit untuk sertifikasi
independent yaitu
program 3S, yaitu
pelanggan, yang berupa
konsumen.
SPBU Pertamina saat ini sedang dalam tahapan transformasi menuju kearah yang
lebih baik dalam berbagai hal, ini dilakukan untuk memperbaiki
yang sebelumnya sangat buruk. Beberapa program yang dijalankan pertamina
dalam tahap transformasinya adalah
Wilayah distribusi dan pemasaran Pertamina tersebar di seluruh Indonesia,
dengan kegiatan koordinasi terpusat di Jakarta.
Physical Evidance
Gambar 2.12 SPBU Pertamina
Semenjak adanya persaingan dari perusahaan asing Pertamina mulai
rbaikan di berbagai aspek. Salah satu perbaikan yang dilakukan
yaitu dari visualisasi SPBU, Pertamina mengeluarkan standar tampilan SPBU
yang di dominasi warna merah-putih dan menonjolkan kesan mewah. Selain itu
beberapa SPBU juga dilengkapi dengan produk dan fasilitas tambahan untuk
arik konsumen membeli BBM di SPBU Pertamina.
Saat ini Pertamina sedang gencar mengkapanyekan program Pertamina Pasti
Pertamina Pasti PAS adalah jaminan pelayanan operator saat
melayani pelanggan, yaitu berupa Pas Takaran, Pas Kembalian
Audit untuk sertifikasi Pasti Pas dilakukan oleh badan sertifikasi
yaitu Bureau Veritas Indonesia (BVI). Selain itu terdapat juga
, yaitu standar penampilan operator dalam menghadapi
ng berupa Senyum-Salam-Sapa yang diberikan kepada
saat ini sedang dalam tahapan transformasi menuju kearah yang
lebih baik dalam berbagai hal, ini dilakukan untuk memperbaiki
yang sebelumnya sangat buruk. Beberapa program yang dijalankan pertamina
dalam tahap transformasinya adalah Pertamina Way, dimana konsumen
25
Wilayah distribusi dan pemasaran Pertamina tersebar di seluruh Indonesia,
Semenjak adanya persaingan dari perusahaan asing Pertamina mulai
. Salah satu perbaikan yang dilakukan
ar tampilan SPBU
putih dan menonjolkan kesan mewah. Selain itu
fasilitas tambahan untuk
ngkapanyekan program Pertamina Pasti
adalah jaminan pelayanan operator saat
Pas Kembalian, dan Pas
dilakukan oleh badan sertifikasi
Selain itu terdapat juga
standar penampilan operator dalam menghadapi
yang diberikan kepada
saat ini sedang dalam tahapan transformasi menuju kearah yang
lebih baik dalam berbagai hal, ini dilakukan untuk memperbaiki citra perusahaan
yang sebelumnya sangat buruk. Beberapa program yang dijalankan pertamina
, dimana konsumen
-
26
dipastikan mendapatkan pelayanan terbaik. Pertamina Way meliputi : 1) Staf
yang terlatih dan bermotivasi, 2) Jaminan kualitas dan kuantitas, 3) Pengetahuan
produk, 4) Format fisik yang konsisten, 5) Peralatan yang terawat baik. Program
ini dikembangkan di 6 kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya,
Denpasar, dan Medan) pada kuarter pertama tahun 2007, serta untuk kuarter
kedua tahun 2007 dikembangkan di 15 kota besar di Sumatera, Jawa, Kalimantan
dan Sulawesi.
Margin yang diperoleh Pertamina dari BBK sangat besar. Hal ini karena
Pertamina memiliki infrastruktur pendukung yang lengkap seperti kilang, depo
dan sarana distribusi atau transporter. Kalau Pertamina menurunkan harga
Pertamax dan Pertamax Plus mereka masih untung. Pangsa pasar Pertamina untuk
BBK telah berkurang sebesar 30% (Gambar 2.10). Saat ini konsumen di Jakarta
telah memiliki pilihan selain Pertamina, dan lebih memilih SPBU dengan fasilitas
dan pelayanan yang lebih baik.
b. Shell
Shell adalah perusahaan minyak dan gas yang berasal dari Belanda dan beroperasi
di 140 negara. Shell terkenal dengan produk pelumasnya yang berkualitas dan
sukses menjadi sponsor untuk tim Ferarri di ajang Formula 1 dan tim Ducati di
ajang Moto GP. Shell memiliki lebih dari 46.000 SPBU yang tersebar di 90
negara yang melayani jutaan konsumen setiap harinya.
Di Indonesia Shell memiliki kegiatan bisnis hilir dengan produk berupa pelumas
dan BBM. Saat ini Shell sudah memiliki 20 SPBU yang tersebar di Jabodetabek.
Dalam waktu kurang dari 3 tahun Shell telah menguasai + 30% pangsa pasar BBK
di Jakarta. Pada tahapan selanjutnya Shell akan melakukan ekspansi ke daerah
Jawa Barat dan Jawa Tengah. Target Shell adalah 1.000 - 1.500 SPBU di seluruh
Indonesia. Shell juga mentargetkan 400 SPBU di Indonesia dalam delapan tahun.
Shell memiliki komitmen dalam jangka panjang dan direncanakan akan
melakukan investasi yang cukup siginifikan dalam ritel BBM, begitu penggalan
dari ungkapan Bob Moran, Country Chairman Shell Indonesia. Shell menganggap
Indonesia sebagai Negara strategis di Asia Pasifik dengan jumlah penduduk
-
27
mencapai 220 juta jiwa. Shell juga menargetkan untuk menguasai 30% dari pasar
Asia.
Komponen Bauran Pemasaran
1. Product
Shell Super (RON 92), Shell Super Extra (RON 95), dan Shell Diesel (cetane 49
atau 51). Rencana kedepan akan menawarkan Shell V-Power (RON 97). Shell
Super dan Shell Diesel berfungsi menjaga mesin agar tetap bersih dan terbebas
dari kerak, sementara Shell Super Extra diformulasikan secara khusus untuk
memberikan tenaga yang lebih besar pada mesin, selain untuk menjaga mesin
tetap bersih. SPBU Shell juga dilengkapi dengan small-store yang menjual produk
pelumas Shell, mini-market, dan disediakan container untuk konumen yang ingin
membawa pulang BBM.
2. Place
SPBU Shell sampai dengan saat ini terletak di Jl. TB Simatupang (Jaksel), Daan
Mogot (Jakbar), Jl. Senen Raya (Jakpus), Lippo Karawaci, Jl. S.Parman, Jl. Kyai
Tapa (Jakarta Barat), Jl. Yos Sudarso (Jakarta Utara), Jl. Letjen. Suprapto (Jakarta
Pusat), Mampang Prapatan, Gatot Subroto (Jakarta Selatan), Jl. Warung Buncit
Raya (Jakarta Selatan), dan Serpong Raya (Tanggerang). Kedepan Shell akan
melakukan ekspansi ke Jawa Barat dan Jawa Tengah. Shell mendatangkan bahan
bakarnya langsung dari kilang Shell di Singapura. Dari Singapura bahan bakar
tersebut di simpan di depo yang disewa Shell di Merak, sebelum kemudian
didistribusikan ke SPBU Shell yang tersebar di Jabodetabek.
3. Price
Diolah dari berbagai sumber
Gambar 2.13 Harga Produk BBM Shell
Rp4.500
Rp5.000
Rp5.500
Rp6.000
Rp6.500
Rp7.000
Rp7.500
Rp8.000
Rp8.500
Shell Super
Shell Super Extra
Shell Diesel
-
28
Harga BBM shell disesuaikan dengan harga pasar saham regional yang lebih
rendah dan direfleksikan di
yang stabil.
4. Positioning
Program yang selalu diangkat oleh Shell dalam pelayanan SPBU
Quality, Quantity and Service
kuantitas (jumlah) yang tepat dan akurat serta layanan yang memuaskan
konsumen.
5. Process
a. Ketika konsumen memasuki SPBU akan
memasuki jalur yang kosong sehingga pelayanan dapat diberikan dengan cepat.
b. Konsumen mendapatkan penawaran untuk dibersihkan kaca mobilnya
c. Terdapat fasilitas pengecekan
d. Setelah pengisian BBM konsumen akan mendapatkan
otomatis keluar, sebagai bukti dan untuk meyakinkan jumlah yang dibeli
konsumen tepat
6. Physical Evidance
Kehadiran Shell di pasar SPBU memberikan warna berbeda, salah satunya
dalam tampilan fisik SPBU. Shell menata mesin dispenser dengan begitu rapih
dan konsep bangunannya yang mewah menciptakan kesan sendiri untuk
konsumen.
c. Petronas
Petronas merupakan perusahaan minyak dan gas yang berasal dari Malaysia.
Kegiatan Petronas di hilir,
SPBU di Jakarta dan 200 SPBU di Indonesia sampai dengan
shell disesuaikan dengan harga pasar saham regional yang lebih
rendah dan direfleksikan di Means of Plats Singapore (MOPS), serta nilai rupiah
Program yang selalu diangkat oleh Shell dalam pelayanan SPBU-
and Service (QQS). QQS adalah kualitas terbaik, dengan
kuantitas (jumlah) yang tepat dan akurat serta layanan yang memuaskan
Ketika konsumen memasuki SPBU akan diarahkan oleh seorang petugas untuk
yang kosong sehingga pelayanan dapat diberikan dengan cepat.
Konsumen mendapatkan penawaran untuk dibersihkan kaca mobilnya
Terdapat fasilitas pengecekan tekanan angin ban mobil
Setelah pengisian BBM konsumen akan mendapatkan print-out yang secara
otomatis keluar, sebagai bukti dan untuk meyakinkan jumlah yang dibeli
Gambar 2.14 SPBU Shell
adiran Shell di pasar SPBU memberikan warna berbeda, salah satunya
dalam tampilan fisik SPBU. Shell menata mesin dispenser dengan begitu rapih
dan konsep bangunannya yang mewah menciptakan kesan sendiri untuk
sahaan minyak dan gas yang berasal dari Malaysia.
hilir, meliputi pelumas dan BBM. Petronas mentargetkan 22
SPBU di Jakarta dan 200 SPBU di Indonesia sampai dengan tahun 2010, dengan
shell disesuaikan dengan harga pasar saham regional yang lebih
, serta nilai rupiah
-nya yaitu
ualitas terbaik, dengan
kuantitas (jumlah) yang tepat dan akurat serta layanan yang memuaskan
oleh seorang petugas untuk
yang kosong sehingga pelayanan dapat diberikan dengan cepat.
Konsumen mendapatkan penawaran untuk dibersihkan kaca mobilnya
yang secara
otomatis keluar, sebagai bukti dan untuk meyakinkan jumlah yang dibeli
adiran Shell di pasar SPBU memberikan warna berbeda, salah satunya
dalam tampilan fisik SPBU. Shell menata mesin dispenser dengan begitu rapih
dan konsep bangunannya yang mewah menciptakan kesan sendiri untuk
sahaan minyak dan gas yang berasal dari Malaysia.
argetkan 22
2010, dengan
-
daerah ekspansi Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan
berikutnya adalah Bandung dan Surabaya.
Kondisi Petronas saat ini berdasarkan hasil observasi terlihat
wawancara singkat diperoleh
Semenjak Agustus 2007
dari Pertamina untuk distribusi
menekan ongkos produksi yang terlalu mahal jika mengimpor langsung dari luar
Indonesia. Hal tersebut menimbulkan persepsi dari para kon
produknya tidak jauh berbeda dengan milik Pertamina, sedangkan konsumen
memerlukan sesuatu yang berbeda.
Komponen Bauran Pemasaran
1. Place
SPBU petronas berada
Selatan), Pekayon (Bekasi),
2. Product
Primax 92 (RON
Petronas memiliki kandungan sulfur dan timbal rendah, kandungan timbal
0,013 persen gram/liter,
3. Physical Evidance:
2.3.3 Analisis Strength
Model analisis SWOT merupakan salah satu alat untuk melakukan
internal-eksternal. Analisis
daerah ekspansi Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Indonesia Timur. T
berikutnya adalah Bandung dan Surabaya.
saat ini berdasarkan hasil observasi terlihat
diperoleh permasalahan terdapat pada produk yang dijualnya.
gustus 2007 petronas memutuskan untuk membeli BBM
ertamina untuk distribusi Indonesia atau Jakarta, dengan tujuan
menekan ongkos produksi yang terlalu mahal jika mengimpor langsung dari luar
Hal tersebut menimbulkan persepsi dari para konsumen bahwa kualitas
produknya tidak jauh berbeda dengan milik Pertamina, sedangkan konsumen
memerlukan sesuatu yang berbeda.
Komponen Bauran Pemasaran
berada di Cibubur (Jakarta Timur), Lenteng Agung (Jak
), Pekayon (Bekasi), dan Cikokol (Tangerang).
92), Primax 95 (RON 95), dan Diesel Super
memiliki kandungan sulfur dan timbal rendah, kandungan timbal
0,013 persen gram/liter, sedangkan kandungan sulfur 0,05 ppm.
Physical Evidance:
Gambar 2.15 SPBU Petronas
rengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT)
Model analisis SWOT merupakan salah satu alat untuk melakukan
. Analisis yang didasarkan pada kekuatan
29
Indonesia Timur. Target pasar
saat ini berdasarkan hasil observasi terlihat sepi. Hasil dari
permasalahan terdapat pada produk yang dijualnya.
BBM olahan dasar
dengan tujuan untuk
menekan ongkos produksi yang terlalu mahal jika mengimpor langsung dari luar
sumen bahwa kualitas
produknya tidak jauh berbeda dengan milik Pertamina, sedangkan konsumen
), Lenteng Agung (Jakarta
Super. Untuk BBK
memiliki kandungan sulfur dan timbal rendah, kandungan timbal
ppm.
(SWOT)
Model analisis SWOT merupakan salah satu alat untuk melakukan analisis Situasi
didasarkan pada kekuatan (Strength) dan
-
30
kelemahan (Weakness) serta peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat).
Analisis ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki secara internal.
a. Strength
1. Dengan memiliki refining sendiri sudah menjadi bekal bagi TOI untuk bersaing
di pasar Indonesia. TOI mampu menetapkan harga yang kompetitif karena
memiliki kendali untuk biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi BBM.
2. Kegiatan pemasaran global yang dilakukan selama berpuluh tahun merupakan
pengalaman yang dapat membantu TOI untuk cepat memahami kondisi
persaingan di dalam pasar Indonesia.
3. Dukungan finansial yang cukup besar memungkinkan TOI untuk bertahan
dalam persaingan, selama bisnis ritel tersebut menunjukkan perkembangan dan
memberikan keuntungan dalam jangka panjang.
b. Weaknesses
1. TOI belum memiliki jaringan distribusi yang cukup luas, sehingga
memungkinkan untuk menghadapi biaya distribusi yang cukup besar
diawalnya.
c. Opportunity
1. Masuknya Total akan menarik perhatian konsumen untuk mencoba sesuatu
yang berbeda. Diharapkan dapat membentuk brand awareness yang tinggi
untuk Total di Bandung.
2. Melonjaknya harga minyak dunia hingga mencapai level US$100 per barel
membuat pemerintah merumuskan kebijakan pengurangan subsidi BBM
RON 88 (Premium) yang jika tidak dikurangi menyebabkan pembengkakan
APBN. Pemerintah mengkapanyekan peralihan konsumsi BBM RON 88 ke
BBM RON 92 dan 95. Rencana Pemerintah untuk menjual premium beroktan
90 untuk mengurangi konsumsi premium, membuka kemungkinan besar
peralihan para konsumen untuk mengkonsumsi BBM dengan level RON
diatasnya seperti 92 dan 95 karena selisih harga yang tidak jauh berbeda.
Dalam jangka panjang premium beroktan 88 hanya untuk angkutan umum
-
dan motor. Selain itu rencana Presiden untuk menaikan harga BBM pada
bulan Juni 2008 dan membatasi konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan
pribadi belakangan ini akan meningkatkan konsumsi BBK.
3. Penjualan mobil
Danusasmita (Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor)
520.000 unit untuk tahun 2008,
(koperasi.com, 2008
4. Pemanasan global menuntut para penggunan kendaraan untuk
mempergunakan
Untuk kendaraan di
cocok adalah bahan bakar diesel super
5. Data yang diperoleh
Pertamax dan Pertamax Plus mencapai angka 1
Penjualan per SPBU
setiap tahun diprediksikan akan terus bertambah seiring dengan
bertambahnya penggunaan mobil
6. Sepanjang tahun 2004, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap BBM
mencapai 64,4 miliar liter. Dari jumlah it
dan industri cukup berimbang. ''Kebutuhan
dan komersial sebesar 30 miliar liter
7. Jawa merupakan pasar SPBU paling besar
berada di wilayah ini.
data yang diperoleh Business
di tiga wilayah ini. Dari jumlah tersebut sebesar 60% (sekitar 503 SPBU)
menjual BBK.
Selain itu rencana Presiden untuk menaikan harga BBM pada
bulan Juni 2008 dan membatasi konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan
pribadi belakangan ini akan meningkatkan konsumsi BBK.
Penjualan mobil nasional yang diprediksikan oleh Jhonny Darmawan
Danusasmita (Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor) mencapai 500.000
520.000 unit untuk tahun 2008, merupakan potensi pasar yang cukup besar.
koperasi.com, 2008).
Pemanasan global menuntut para penggunan kendaraan untuk
mempergunakan BBM yang ramah lingkungan, salah satunya adalah
Untuk kendaraan diesel diwajibkan mengikuti standar Euro II
cocok adalah bahan bakar diesel super.
Data yang diperoleh BusinessWeek Indonesia menyebutkan,
Pertamax dan Pertamax Plus mencapai angka 1.400 kilo liter per hari
per SPBU-nya mencapai 10-30 kilo liter per hari. Kebutuhan
setiap tahun diprediksikan akan terus bertambah seiring dengan
bertambahnya penggunaan mobil-mobil dengan rasio kompresi tinggi
Sepanjang tahun 2004, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap BBM
mencapai 64,4 miliar liter. Dari jumlah itu, kebutuhan untuk transportasi
dan industri cukup berimbang. ''Kebutuhan ritel mencapai 34,3 miliar liter
dan komersial sebesar 30 miliar liter (republika_online.com, 2007)
Gambar 2.16 Konsumsi BBM Nasional
Jawa merupakan pasar SPBU paling besar, sekitar 70% kebutuhan BBM
berada di wilayah ini. Terutama di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Dari
data yang diperoleh Business Week Indonesia, terdapat 838 SPBU Pertamina
di tiga wilayah ini. Dari jumlah tersebut sebesar 60% (sekitar 503 SPBU)
Ritel
53%
Industri
47%
31
Selain itu rencana Presiden untuk menaikan harga BBM pada
bulan Juni 2008 dan membatasi konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan
nasional yang diprediksikan oleh Jhonny Darmawan
mencapai 500.000 -
merupakan potensi pasar yang cukup besar.
Pemanasan global menuntut para penggunan kendaraan untuk
yang ramah lingkungan, salah satunya adalah BBK.
sel diwajibkan mengikuti standar Euro II dan BBM yang
BusinessWeek Indonesia menyebutkan, penjualan
400 kilo liter per hari dan
Kebutuhan BBK
setiap tahun diprediksikan akan terus bertambah seiring dengan
mobil dengan rasio kompresi tinggi.
Sepanjang tahun 2004, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap BBM
k transportasi/ritel
mencapai 34,3 miliar liter
(republika_online.com, 2007).
ekitar 70% kebutuhan BBM
Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Dari
Week Indonesia, terdapat 838 SPBU Pertamina
di tiga wilayah ini. Dari jumlah tersebut sebesar 60% (sekitar 503 SPBU)
-
32
8. Peluang untuk mendapatkan Public Service Offering (PSO) tahun 2009, yaitu
untuk menyalurkan BBM bersubsidi. BPH Migas memberikan kelonggaran
bagi perusahaan lain diluar Pertamina, bahwa infrastruktur SPBU tidak harus
dibangun sendiri, namun dapat pula menyewa atau membeli yang sudah jadi.
9. Dari hasil observasi di beberapa SPBU asing, dapat dilihat bahwa konsumen
yang masuk ke SPBU asing mayoritas bukan kendaraan mewah, contohnya
Toyota, Daihatsu, Timor, bahkan taksi sekalipun. Ini menunjukkan bahwa
banyak pengendara di Jakarta dan sekitarnya sebenarnya bersedia untuk
membayar dengan harga lebih, sebelumnya mereka merasa rugi jika harus
membeli produk BBM pertamina (Pertamax) selain kualitasnya yang
diragukan mereka juga dikecewakan dengan kuantitas.
10. Dengan melihat potensi pasar kendaraan di kota Bandung yang
mempergunakan BBK sebanyak 25.799 unit, jika diasumsikan BBK yang
dikonsumsi per hari sebanyak 3 liter maka terdapat sebanyak 541.779 liter
BBK setiap minggu yang dibutuhkan konsumen. Saat ini kebutuhan tersebut
baru terpenuhi oleh 20 SPBU Pertamina yang rata-rata penjualan BBK per
minggunya 16.000 liter atau baru dapat terpenuhi sebanyak 320.000 liter.
Masih terdapat potensi kebutuhan yang belum terpebuhi ini merupakan
peluang bagi TOI untuk menggarap pasar Bandung dengan serius.
d. Threats
1. Adanya MOU Pertamina dan Petronas, Pertamina mensuplai BBM ke SPBU
Petronas di Jawa dan Petronas mensuplai BBM ke SPBU Pertamina di
Sumatera. Kolaburasi ini akan menimbulkan efisiensi biaya buat aliansi
tersebut dan mereka dapat mempergunakan saving money tersebut untuk
kegiatan marketing ataupu menurunkan harga.
2. Beberapa pemain asing yang akan memasuki pasar seperti Chevron dan Gulf
merupakan pesaing potensial yang harus dihadapi. Mereka merupakan
perusahaan yang sudah berpengalaman dan memiliki finansial yang cukup
besar.
-
33
2.3.4 Analisis Konsumen
Revolusi bisnis SPBU semenjak dibukanya pasar hilir migas menimbulkan
perubahan terutama dari sisi penampilan dan pelayanan. Semakin banyaknya
SPBU yang berdiri memberikan konsumen berbagai macam pilihan mulai dari
membeli BBM dengan merek Pertamina di beberapa SPBU Pertamina yang saling
bersaing sampai dengan membeli BBM dengan merek Shell atau Petronas yang
memberikan nuansa baru. Core product dari SPBU adalah BBM yang dilengkapi
dengan berbagai produk tambahan seperti mini-market, bengkel dan ganti oli,
ATM, kafe, tempat istirahat dan fasilitas lain yang memberikan kemudahan bagi
konsumen. Trend dari SPBU saat ini adalah membangun satu tempat pengisian
BBM yang menyediakan berbagai fasilitas dan produk tambahan yang menarik
konsumen untuk membeli produk BBM di SPBU tersebut.
Persaingan di SPBU sudah dimulai, dalam kondisi ini konsumen memiliki posisi
tawar yang kuat. Konsumen akan memilih SPBU yang menurut mereka
menguntungkan. SPBU yang memahami dan mampu memberikan apa yang
diinginakan serta yang menjadi kebutuhan konsumen akan berhasil untuk menarik
konsumen.
Konsumen adalah Raja, sudah seharusnya perusahaan memahami apa yang
mempengaruhi mereka mengambil keputusan terhadap pembelian produk BBM.
Untuk memahami apa yang diinginkan konsumen dari sutau SPBU, pertama kali
peneliti melakukan depth interview dengan Senior Manager TOI, Sales
Representative Pertamina, Field Monitoring Pertamina, beberapa anggota
komunitas kendaraan mobil BT-9 Project. Berikut ini beberapa kesimpulan yang
dapat diambil dari depth interview:
1. Senior Manager TOI; SPBU sekarang ini harus mampu merepresentasikan
keinginan konsumen untuk dapat merebut hati konsumen.
2. Sales representative, Field monitoring Pertamina dan anggota komunitas BT-9
Project; konsumen dipengaruhi komponen bauran pemasaran dalam memilih
SPBU, seperti lokasi, pelayanan, operator dan penampilan SPBU.
-
34
Selain itu peneliti juga melakukan Focus Group Discussion (FGD) sebagai
tahapan awal dari penelitian. FGD merupakan tahapan eksplorasi dari
permasalahan penelitian dan merupakan metode kualitatif dalam penelitian. FGD
merupakan forum diskusi yang diikuti oleh 6-12 orang peserta dan satu orang
moderator.
Focus groups involve getting a group of 6-12 consumers together to
discuss product usage. Focus groups are especially useful if we do not have
specific questions to ask yet, since we dont know what consumers concerns
might be. We start out talking broadly about the need that a product might
serve, and only gradually move toward the product itself (Hawkins, Del I, 1997).
FGD dilakukan untuk memahami apa yang mempengaruhi konsumen dalam
memilih SPBU untuk pembelian BBM.
Para peserta FGD merupakan konsumen dan pihak yang terkait dengan produk
yang diteliti. Mereka bebas memberikan pendapat tanpa ada judgment bahwa
pendapat itu benar atau salah. Pendapat yang mereka keluarkan merupakan
pengalaman berinteraksi dengan produk BBK. FGD beranggotakan konsumen
pengguna BBK dan terdapat juga pemilik SPBU Pertamina.
Dari hasil FGD diperoleh kesimpulan bahwa yang menjadi pengaruh dalam
pengambilan keputusan mereka dalam membeli produk BBM di suatu SPBU
adalah komponen-komponen dalam bauran pemasaran SPBU. Menurut Zeithaml
unsur bauran pemasaran terdiri dari tujuh elemen, seperti terlihat pada Tabel 2.2.
-
35
Tabel 2.2 The Seven Ps of Marketing
Product Price Place Promotion
Quality List Price Channels Advertising
Features Discount Coverage Personal Selling
Options Allowance Location Sales Promotion
Style Payment Period Inventory Publicity
Packaging Credit Terms Transport
Sizes
Services
Warranties
Returns
Brand
Physical Evidance Processes People
Arrangement of
objects Policies & Procedure Service Provider
Material Used
Faktory/delivery cycle
time
Customer being
serviced
Shapes/Lines
Other employees
and customer
Lightning/shadows
Color
Temperature
Noise
Dari semua masukan yang diperoleh dari kegiatan FGD mengenai komponen
bauran pemasaran dari SPBU dapat disimpulkan berikut ini:
1. Product
Konsumen menginginkan produk BBM yang dapat menjaga kebersihan mesin,
aman untuk dipergunakan, dapat menambah performa mesin, sisa pembuangan
ramah lingkungan, jumlah takarannya sesuai dan jaminan untuk ketepatan
takaran. Selain itu terdapat juga produk tambahan yaitu mini-market, tempat
makan, layanan bengkel cepat, cuci mobil, dan ATM.
2. Price
Harga untuk BBM yang dijual harus bersaing dan mengikuti pergerakan dari
harga minyak mentah dunia.
3. Place
Untuk tempat beberapa variabel yang dipertimbangkan konsumen adalah
kemudahan diakses.
-
36
4. Promotion
Variabel-variabel yang mempengaruhi konsumen dari elemen promosi adalah
iklan menggunakan billboard, iklan di media cetak dan media elektronik, iklan
yang menceritakan keuntungan dan keunggulan produk, testimony, hadiah
untuk kelipatan pembelian, dan program diskon.
5. Physical Evidance
Penampilan fisik SPBU meliputi visualisasi SPBU, lay-out yang rapih, konsep
yang menarik, nyaman, aman, dan bersih.
6. Processes
Proses yang menjadi pertimbangan konsumen adalah cara pembayaran, buka
24 jam non-stop, lamanya pengisian, dan tambahan layanan seperti pengelapan
kaca dan cek angin ban.
7. People
Konsumen terpengaruh oleh pelayanan yang diberikan karyawan SPBU,
keramahan dan berpenampilan rapih serta bersih.
Variabel yang lebih lengkap dari kegiatan FGD dapat dilihat pada lampiran.
Komponen-komponen yang diperoleh dari kegiatan FGD akan dipergunakan
sebagai variabel pertanyaan dalam kuisioner. Kuisioner merupakan salah satu
metode survey dalam penelitian untuk menggali informasi lebih banyak dari
konsumen.
2008 TS PP MUHAMAD ARIEF SETIAWAN 1-BAB2.pdf