SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada...

65
1

Transcript of SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada...

Page 1: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

1

Page 2: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

2

SAMBUTAN REKTOR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat pertolongan dan

ijinNya, tim penyusun buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan

Masyarakat (KKN-PPM) dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Kuliah Kerja Nyata Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri merupakan intra kurikuler wajib

yang merupakan pencerminan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Oleh karena itu pelaksanaannya

disesuaikan dengan kurikulum, lewat suatu petunjuk sebagai pedoman kerja. Petunjuk tersebut

dimaksudkan untuk tidak terjadinya kekeliruan/penyimpangan dari tujuan kurikulum dan tujuan

pembangunan yang ingin dicapai.

Buku Panduan ini juga perlu dimiliki dan dibaca oleh para mahasiswa, dosen pembimbing, staf

Pengelola KKN, pemimpin setempat dan tokoh-tokoh masyarakat sebagai media komunikasi,

pengenalan falsafah, arti dan tujuan KKN dengan memahami berbagai permasalahannya,

sehingga dapat memberikan input sebagai masukan yang berguna bagi suksesnya

pembangunan pedesaan melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. Buku ini telah banyak

mengalami perbaikan di sana sini terutama menyangkut teknis pelaksanaan di lapangan dan

perencanaan program serta pelaporan.

Kami menyambut gembira dengan terbitnya buku Pedoman KKN-PPM yang digagas oleh tim

LP2M IIK, sebagai upaya/ ikhtiar untuk perbaikan program KKN yang berlangsung dalam 3 (tiga)

periode terakhir ini. Buku yang berisi tentang kebijakan pengelolaan dan tata laksana KNN-PPM

IIK, menjadi syarat penting untuk menjadi pedoman bagi mahasiswa IIK maupun kepanitiaan yang

mengikuti program KKN-PPM dan juga menjadi bukti eksistensi LP2M IIK untuk selalu

memperbaiki kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Untuk itu selaku Rektor IIK, kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada

seluruh tim penyusun yang telah terlibat dalam penyelesaian penyusunan buku ini dalam waktu

yang relatif singkat. Semoga buku pedoman KKN-PPM bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan, khususnya bagi mahasiswa dan panitia yang akan melaksanakan program KKN-

PPM IIK.

Kediri, Februari 2017

Rektor,

Drg. R.P. Bambang Noerjanto, MS.,Sp.RKG (K)

Page 3: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita sampaikan kepada Tuhan YME, atas ijinNya Tim telah dapat

menyusun Buku Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Ilmu Kesehatan Bhakti

Wiyata Kediri. Potensi desa yang besar dan belum digarap, mendorong banyak pengamat

pembangunan yang memberikan pernyataan bahwa betapa pentingnya identifikasi, mapping

serta penyelesaian persoalan dan sekaligus pembangunan desa menjadi isu strategis dan prioritas

yang harus dilaksanakan oleh pemangku kepentingan termasuk Institut Ilmu Kesehatan Bhakti

Wiyata Kediri.

Kawasan desa dan masyarakatnya merupakan basis dari pembangunan suatu daerah. Salah satu ciri

dari keberhasilan pembangunan akan dicerminkan oleh kemajuan desa. Dengan demikian untuk

mencapai tujuan pembangunan suatu daerah, kemajuan kawasan desa harus diwujudkan.

Keterbatasan kemampuan ekonomi dan pengelolaan potensi sumber daya, kebutuhan terhadap

teknologi tepat guna untuk berproduksi, kurangnya tenaga yang terdidik, rendahnya jiwa

kewirausahaan merupakan contoh keterbatasan masyarakat desa pada umumnya.

Menelaah segala fenomena ini, maka sudah selayaknya usaha-usaha penciptaan lapangan

kerja dan usaha terwujudnya suasana desa yang lebih menarik, perlu dirumuskan secara

bijaksana. Usaha-usaha dimaksud merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dari sistem

Pendidikan Tinggi pada umumnya dan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri khususnya

yang dapat ditempuh melalui berbagai jalur dan pola yang tersedia.

Untuk merealisasikan fenomena diatas, Kuliah Kerja Nyata, dinyatakan sebagai salah satu jalur

yang dapat diimplementasikan, disamping jalur lainnya. Pelaksanaan Pembangunan Desa melalui

KKN, diarahkan, dikelola serta disesuaikan dengan kebutuhan dasar pengembangan pedesaan,

sekaligus menciptakan kepentingan timbal balik antara mahasiswa, masyarakat dan pembangunan

tersebut.

Akhirnya, semoga kehadiran buku pedoman ini, akan melahirkan semangat baru untuk

melaksanakan pengabdian khususnya berbasis pemberdayaan masyarakat dengan sentuhan nilai-

nilai etika by research Insitut Ilmu Kesehtaan Bhakti Wiyata Kediri.

Kediri, Februari 2017

Ketua LP2M IIK,

Yohanes Andy Rias, S.Kep., M.Kep., Ns.,CWCS

Page 4: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

4

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................................... 1

SAMBUTAN REKTOR ...................................................................................................... 2

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 3

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 7

1.1 DASAR PENGEMBANGAN UNIT KERJA .............................................................. 7

1.2 DASAR PEMIKIRAN ................................................................................................. 7

1.3 DASAR HUKUM ........................................................................................................ 9

1.4 PENGERTIAN ............................................................................................................. 9

1.5 TUJUAN ....................................................................................................................... 10

1.6 SASARAN DAN MANFAAT ..................................................................................... 10

a. Mahasiswa ................................................................................................................ 10

b. Masyarakat (dan Pemerintah) ................................................................................... 10

c. Perguruan tinggi ........................................................................................................ 11

1.7 PRINSIP DASAR DAN PELAKSANAAN ................................................................ 11

a. Prinsip Dasar ............................................................................................................. 11

b. Prinsip Pelaksanaan .................................................................................................. 12

BAB II KEBIJAKAN PENGELOLAAN ........................................................................ 13 2.1 STATUS DAN BEBAN AKADEMIK ........................................................................ 13

2.2 PERSYARATAN PESERTA ....................................................................................... 13

2.3 WAKTU DAN TAHAPAN ......................................................................................... 13

2.4 KELEMBAGAAN ....................................................................................................... 14

2.5 PENDANAAN ............................................................................................................. 14

BAB III INDIKATOR OPERASIONAL ........................................................................ 15 PEMETAAN SASARAN DAN DIMENSI WAKTU PELAKSANAAN .......................... 15

BAB IV ALUR PROSES PELAKSANAAN KKN ......................................................... 17

BAB V PERSIAPAN KKN-PPM ..................................................................................... 18

5.1 PENDAFTARAN PESERTA ...................................................................................... 18

5.2 KOORDINASI PELAKSANAAN ............................................................................... 18

5.3 PEMBEKALAN ........................................................................................................... 18

1) Program KKN-PPM .............................................................................................. 18

2) Materi Pembentukan PPM .................................................................................... 18

3) Pendanaan PPM .................................................................................................... 20

BAB VI PELAKSANAAN KKN-PPM ............................................................................ 21

6.1 PEMBENTUKAN KELOMPOK ATAU TIM MAHASISWA DAN PEMBINA ...... 21

6.2 OBSERVASI LAPANGAN ......................................................................................... 21

6.3 PENYUSUNAN PROGRAM KERJA ......................................................................... 22

6.4 PENYELENGGARAAN LOKAKARYA MINI ......................................................... 22

6.5 PELAKSANAAN PROGRAM KERJA ...................................................................... 23

a. Pelatihan Pengurus/Kader ......................................................................................... 23

b. Musyawarah di Desa atau Kelurahan ....................................................................... 24

c. Pelaksanaan Kegiatan Ppm ....................................................................................... 24

d. Pengembangan Jaringan Dan Konsultasi Dengan Berbagai Pihak .......................... 25

e. Penyelenggara Program Secara Berharap ................................................................. 25

6.6 BIMBINGAN DAN MONITORING .......................................................................... 25

6.7 PEMBUATAN LAPORAN MAHASISWA ............................................................... 26

Page 5: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

5

6.8 PENILAIAN ATAU EVALUASI MAHASISWA..................................................... 26

6.9 TINDAK LANJUT ..................................................................................................... 27

6.10 TATA TERTIB, DESKRIPSI TUGAS DAN STRUKTUR ORGANISASI ............. 27

BAB VII PENUTUP.......................................................................................................... 28

LAMPIRAN PANDUAN ................................................................................................. 29

Lampiran 1 Instrumen, Data-Data dan Tata Cara Pendataan dan Pemetaan Keluarga ...... 30

Lampiran 2 Format dan Contoh Identifikasi Masalah, Potensi Lembaga & Program ....... 35

Lampiran 3 Contoh Matrik Program Kerja dan Tahap-Tahap Kegiatan ........................... 36

Lampiran 4 Ringkasan Data .............................................................................................. 37

Lampiran 5 Format Cara Penyelenggaraan Lokakarya Mini ............................................ 38

Lampiran 6 Tata Tertib dan Deskripsi Tugas Mahasiswa KKN-PPM ............................. 39

Lampiran 7 Tata Cara Pengajuan Dukungan KKN-PPM ................................................. 43

Lampiran 8 Daftar Hadir Sosialisasi ................................................................................. 44

Lampiran 9 Daftar Nama Kelompok ................................................................................ 45

Lampiran 10 Matriks Proposal Program Kerja .................................................................. 46

Lampiran 11 Format Sistematika Proposal KKN .............................................................. 47

Lampiran 12 Format Sampul Depan Proposal KKN ......................................................... 48

Lampiran 13 Format Halaman Pengesahan Proposal ........................................................ 49

Lampiran 14 Format Sistematika Laporan Akhir KKN..................................................... 50

Lampiran 15 Format Sampul Depan Laporan Akhir KKN................................................ 51

Lampiran 16 Halaman Pengesahan Lsporan Akhir KKN .................................................. 52

Lampiran 17 Persetujuan Dosen Pembimbing Lapangan .................................................. 53

Lampiran 18 Berita Acara Penyerahan Laporan ................................................................ 54

Lampiran 19 Evaluasi dan Penilaian Kerja Mahasiswa ..................................................... 55

Lampiran 20 Surat Izin Meninggalkan Lokasi .................................................................. 57

Lampiran 21 Presensi Kehadiran DPL............................................................................... 58

Lampiran 22 Konsultasi Mahasiswa dengan DPL ............................................................. 59

Lampiran 23 Format Logbook Individu............................................................................. 60

Lampiran 24 Format Logbook Kelompok ......................................................................... 61

Lampiran 25 Jadwal Pelaksanaan KKN-PPM .................................................................. 62

Page 6: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

6

BUKU PANDUAN KKN

Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

Page 7: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LANDASAN PENGEMBANGAN UNIT KERJA

Visi dan Misi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Visi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri :

Menjadi Perguruan Tinggi unggulan dan global di bidang IPTEK, berwawasan kebangsaan,

kompetitif, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, berperan utama dalam

penyelenggaraan pembangunan berkelanjutan yang memberi manfaat kepada manusia serta

menghasilkan tenaga professional di bidangnya.

Misi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri :

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat

bermutu unggul secara profesional, kreatif dan inovatif, kompeten dan dapat

dipertanggungjawabkan sehingga menghasilkan tenaga profesional kesehatan.

2. Menciptakan kehidupan kampus menjadi wahana pendidikan tinggi untuk membentuk

masyarakat ilmiah yang santun dan berbudi luhur.

3. Mendayagunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi (IPTEK), humaniora

yang dimiliki melalui penelitian dan pengabdian masyarakat guna kesejahteraan dan

mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.

4. Mempunyai wawasan global dalam pelaksanaan Tridharma dan pengembangan.

5. Mengembangkan sistem dan metode belajar/kuliah sesuai perkembangan IPTEK di bidang

pendidikan tanpa melupakan kemampuan individu mahasiswa sesuai dengan harkat dan

martabat sebagai manusia belajar.

Visi dan Misi LP2M Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Visi LP2M Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Terwujudnya lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dinamis dan

berorientasi pada pengembangan teknologi sebagai upaya peningkatan mutu pembangunan

kesehatan.

Misi LP2M Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

1. Membangun budaya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu,

terstruktur, dan berkelanjutan.

2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan ibu dan

anak; (3) penyakit menular dan tidak menular serta kesehatan lingkungan; dan (4)

manajemen pelayanan kesehatan.

3. Mamfasilitasi publikasi luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang

bereputasi.

4. Mengembangkan jalinan kerjasama kelembagaan, baik lokal, nasional, maupun

internasional.

Page 8: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

8

1.2. DASAR PEMIKIRAN

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1971 melaksanakan kegiatan pengabdian

masyarakat dalam rupa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan pendekatan multidisipliner yang

didasarkan atas partisipasi mahasiswa. Kegiatan ini pertama kali dicetuskan oleh Prof. Koesnadi

Hardjasoemantri, SH, pakar hukum Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada saat itu,

pengabdian masih bersifat sukarela atau tidak ada kewajiban mahasiswa untuk melakukan

pengabdian di masyarakat.

Atas dasar pertimbangan historis lahirnya KKN pertama kali dikoordinasi oleh UGM ini, maka

demi menjaga mutu dan kewajiban moral maka KKN Tematik muncul pada tahun 1998 - 1999

sebagai respons dari kondisi krisis moneter di Indonesia pada tahun 1997. Dan dalam

perkembangan selanjutnya untuk memberikan respons atas kuatnya tekanan globalisasi

(pada milenium kedua) terhadap lapisan masyarakat ekonomi lemah di Indonesia, KKN

Tematik mengubah paradigma dari pembangunan (development) menjadi paradigma

pemberdayaan (empowerment) di dalam pelaksanaan kegiatannya, sehingga kegiatan tersebut

menjadi lebih kontekstual. Diharapkan rekontekstualisasi kegiatan KKN ini mampu

menghasilkan pemimpin sejati, yaitu lulusan sarjana yang mempunyai empati dan peduli

terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka untuk

menolong diri mereka sendiri. Berdasarkan paradigma pemberdayaan tersebut maka kegiatan KKN

diubah namanya menjadi KKN-PPM (Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat).

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan kesadaran

mahasiswa sebagai calon sarjana untuk memanfaatkan sebagian waktu belajarnya bekerja

menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah dimilikinya secara langsung dalam

memecahkan masalah dalam melaksanakan pembangunan. Kuliah kerja nyata sebagai bagian

integral proses pendidikan memiliki ciri-ciri khusus. Aspek fundamental yang terkandung dalam

KKN-PPM antara lain pendekatan interdisipliner, lintas sektoral, dimensi yang luas dan

kepragmatisan dan keterlibatan secara aktif.

KKN-PPM merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan dharma pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam suatu kegiatan. Sebagai kegiatan

pendidikan dan pengajaran, KKN-PPM merupakan kegiatan integral dari kurikulum

pendidikan strata 1 (S1) dan Doploma 4 hal ini berarti bahwa: KKN-PPM

merupakan program tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan isi

pendidikan lainnya, berfungsi sebagai pengikat dan perangkum semua isi

kurikulum dan dapat menambah atau pelengkap kurikulum, juga merupakan

pengalaman belajar yang menghubungkan konsep-konsep akademis didasarkan

pada realita kehidupan masyarakat. Kegiatan penelitian KKN-PPM mengajak

mahasiswa untuk ikut serta mengamati, menganalisis, menarik kesimpulan dari data

dan situasi wilayah kerja KKN-PPM.

Page 9: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

9

1.3. DASAR HUKUM

Dasar pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Masyarakat (KKN-PPM) IIK adalah:

1) Pancasila dan UUD 1945,

2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional,

3) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 dinyatakan:

Sedangkan pada pasal 24 ayat 2 juga disebutkan:

Ketiga aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan dengan proporsi

yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan Perguruan Tinggi

dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, memadai dalam bidang masing-masing,

mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi kemaslahatan umat manusia

pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Untuk mempraktekkan ilmu dan

menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh civitas akademika, maka perlu suatu media

yang mendukung.

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu kegiatan intrakurikuler

wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian

pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi,

dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh

karena itu, KKN-PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan

dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan

memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.

1.4. PENGERTIAN

Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan kegiatan kurikuler yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa

program strata satu yang ada di lingkungan Institut Ilmu Kesehatan. KKN dilaksanakan dalam

masyarakat di luar kampus dengan meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan

perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni

(IPTEKS) dalam pembangunan.

Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian masyarakat.

Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai

pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian

masyarakat.

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) adalah

suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Darma Perguruan

Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) dengan cara

memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan

pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan ilmu yang

dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme dan persyaratan tertentu.

Page 10: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

10

1.5. TUJUAN

1) Memberi pengalaman belajar yang berharga kepada mahasiswa melalui

keterlibatan secara langsung di masyarakat untuk menemukan, merumuskan, mempelajari,

mengenal potensi masyarakat sasaran, mengorganisasi masyarakat, memecahkan,dan

menanggulangi permasalahan pembangunan masyarakat secara rasional dengan menumbuhkan

motivasi untuk memanfaatkan kekuatan sendiri.

2) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan pemikiran berdasarkan

Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (Ipteks) secara kolaboratif dan multidisiplin dalam

upaya menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-kader pembangunan

kesehatan.

3) Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada permasalahan yang dihadapi oleh

masyarakat dalam kesehatan.

4) Meningkatkan kedewasaan dan kepribadian, yakni (a) nasionalisme dan jiwa Pancasila,

(b) keuletan, etos kerja, dan tanggung jawab, dan (c) kemandirian, kepemimpinan, dan

kewirausahaan serta memperluas wawasan mahasiswa.

5) Meningkatkan daya saing nasional.

6) Meningkatkan jiwa peneliti, terutama dalam hal (a) eksplorasi data dan analisis, (b)

mendorong learning community dan learning society.

7) Memelihara dan meningkatkan hubungan dan kerja sama antara IIK dengan Pemerintah

Kabupaten/Daerah setempat, instansi terkait, dan masyarakat secara multidisipliner sehingga

IIK dapat lebih berperan serta menyesuaikan dengan kegiatan pendidikan, penelitian, dan

pengabdiannya dengan tuntutan nyata masyarakat yang sedang membangun.

1.6. SASARAN DAN MANFAAT

Pada dasarnya kegiatan KKN-PPM diarahkan kepada 3 (tiga) sasaran berikut manfaat yang

diharapkan, yaitu :

a. Mahasiswa 1. Memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa tentang

a) Cara berpikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral.

b) Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya

dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya.

c) Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta keseluruhan konteks

masalah pembangunan pengembangan daerah.

2. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan pemecahan

masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.

3. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab

mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.

4. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program

pengembangan dan pembangunan.

5. Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator, dan problem solver.

6. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader

pembangunan.

b. Masyarakat (dan Pemerintah) 1. Menambah wawasan dan cara berpikir ilmiah yang diperlukan untuk memecahkan berbagai

masalah di masyarakat.

2. Memberikan bantuan pikiran (ide-ide) dan tenaga segar dari mahasiswa dalam memecahkan

masalah kesehatan di masyarakat.

3. Merasakan manfaat secara langsung hasil-hasil kegiatan bimbingan pemberdayaan

masyarakat oleh mahasiswa KKN.

4. Masyarakat menjadi lebih produktif dan mandiri dengan memanfaatkan Sumber Daya

Manusia dan Sumber Daya Alam yang ada.

Page 11: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

11

c. Perguruan tinggi 1. Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada

mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan

masyarakat. Dengan demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan

tuntutan pembangunan. Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan

sebagai contoh dalam proses pendidikan.

2. Perguruan tinggi dapat menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah atau departemen

lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan IPTEKS.

3. Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan

dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan.

1.7. PRINSIP DASAR DAN PELAKSANAAN

a. Prinsip Dasar Sejalan dengan perubahan paradigma tersebut, maka KKN-PPM dilaksanakan dengan

berpijak pada prinsip-prinsip :

1) Keterpaduan aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi; aspek pendidikan dan pengajaran,

dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penelitian menjadi landasan dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan tolok ukur evaluasi KKN-PPM.

2) Pelestarian Tri Dharma KKN-PPM ; KKN-PPM dilaksanakan untuk mencapai

pengembangan kepribadian mahasiswa (personality development), pemberdayaan masyarakat

(community empowerment) dan pengembangan institusi (institutional development).

3) Empati-Partisipatif; KKN-PPM dilaksanakan untuk menggerakkan masyarakat dalam

pembangunan melalui berbagai kegiatan yang dapat melibatkan, mengikutsertakan, dan

menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap pembangunan. KKN-PPM

dilaksanakan secara interaktif dan sinergis antara mahasiswa dan masyarakat.

Konsekuensinya, keterlibatan kedua belah pihak dalam setiap kegiatan mutlak diperlukan.

Keterlibatan itu dimulai sejak perencanaan program kegiatan lapangan, pelaksanaan, dan

pengusahaan pendanaan. Untuk itu para mahasiswa dan pengelola KKN-

PPM harus mampu mengadakan pendekatan sosiokultural terhadap masyarakat sehingga

lebih kooperatif dan partisipatif.

4) Interdisipliner; KKN- PPM dilaksanakan oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin

ilmu di lingkungan universitas dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LP2M. Dalam

operasionalnya mahasiswa mengembangkan mekanisme pola pikir dan pola kerja

interdisipliner untuk memecahkan permasalahan yang ada di lokasi KKN-PPM.

5) Komplementatif dan berdimensi luas; KKN-PPM berfungsi sebagai pengikat, perangkum,

penambah dan pelengkap kurikulum yang ada. Dengan demikian diharapkan mahasiswa

peserta KKN-PPM mampu mengaktualisasikan diri secara profesional dan proporsional.

6) Realistis-Pragmatis; program-program kegiatan yang direncanakan pada dasarnya

bertumpu pada permasalahan dan kebutuhan nyata di lapangan, dapat

dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumber daya yang tersedia di lapangan, dan

memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

7) Environmental development; KKN-PPM dilaksanakan untuk melestarikan dan

mengembangkan lingkungan fisik dan sosial untuk kepentingan bersama.

Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut diharapkan mahasiswa KKN-PPM

mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada di masyarakat dan mencari

penyelesaiannya sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Dengan harapan,

masyarakat mampu berswadaya, berswakelola, dan berswadana dalam pembangunan.

Page 12: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

12

b. Prinsip Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM dilakukan dengan karakteristik sebagai berikut :

1) Co-creation (gagasan bersama): KKN-PPM dilaksanakan berdasar pada suatu tema dan

program yang merupakan gagasan bersama antara universitas (dosen, mahasiswa, Pusat

Studi) dengan pihak Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat setempat.

2) Co-financing/co-funding (dana bersama): KKN-PPM dilaksanakan dengan pendanaan

bersama antara mahasiswa pelaksana, universitas dengan pihak Pemerintah Daerah, mitra

kerja dan masyarakat setempat, disesuaikan dengan tema dan program yang telah

disepakati.

3) Flexibility (keluwesan): KKN-PPM dilaksanakan berdasarkan pada suatu tema dan

program yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan Pemerintah Daerah, mitra kerja dan

masyarakat dalam proses pembangunan di daerah. Mahasiswa dapat memilih tema dan waktu

pelaksanaan KKN-PPM yang ditawarkan universitas sesuai dengan keinginannya.

4) Sustainability (berkesinambungan): KKN-PPM dilaksanakan secara berkesinambungan

berdasarkan suatu tema dan program yang sesuai dengan tempat dan target tertentu.

5) KKN-PPM dilaksanakan berbasis riset (Research based Community Services).

Page 13: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

13

BAB II

KEBIJAKAN PENGELOLAAN

2.1 STATUS DAN BEBAN AKADEMIK

Kedudukan KKN-PPM sama dengan mata kuliah umum, bersifat wajib untuk tingkat Institusi.

Dengan demikian berarti mahasiswa yang belum mengikuti program KKN belum dapat

dinyatakan lulus dari Institut Ilmu Kesehatan. KKN-PPM mempunyai parameter tertentu

yang ditentukan dalam struktur KKN, yang antara lain meliputi :

a. Dalam setiap kelompoknya dilakukan oleh mahasiswa berjumlah antara 25-38 mahasiswa

dengan konfigurasi anggota dari beberapa disiplin ilmu (interdisipliner).

b. Mahasiswa dapat mengikuti program KKN-PPM apabila telah memenuhi persyaratan

tertentu.

c. Mahasiswa peserta KKN harus mengikuti sejumlah tahap kegiatan, yaitu tahap persiapan,

tahap survei, tahap pembekalan, tahap pelaksanaan, tahap pelaporan kegiatan, dan tahap

evaluasi akhir.

d. Mahasiswa harus mengerjakan tugas-tugas yang diwajibkan untuk setiap tahapan

pelaksanaan KKN-PPM tersebut.

e. Mahasiswa harus melakukan pendekatan sosial kepada civitas akademika, pemerintah/

instansi terkait maupun masyarakat terkait.

Adapun beban akademik atau bobot akademik KKN di Institut Ilmu Kesehatan memiliki

bobot setara dengan 3 SKS.

2.2 PERSYARATAN PESERTA

Syarat-syarat untuk mengikuti KKN-PPM sepenuhnya diatur oleh IIK dan LP2M. Secara umum

calon setiap peserta KKN diharapkan memenuhi syarat-syarat umum sebagai berikut:

1. Telah mengambil minimal 100 SKS dengan IPK ≥2,00.

2. Sehat jasmani dan rohani.

3. Membayar biaya KKN yang ditetapkan.

4. Mengikuti pembekalan serat mengikuti ujian untuk peserta.

5. Selama KKN mahasiswa tidak mengikuti kegiatan intra maupun ekstra kurikuler di kampus.

6. KKN boleh diikuti oleh semua program studi atau bidang keahlian (multidisiplin) Srata S1 dan

D4.

7. Mendapatkan persetujuan dari Dekan masing-masing fakultas

2.3 WAKTU DAN TAHAPAN

Kegiatan program KKN-PPM Institut Ilmu Kesehatan dalam setiap periodenya dalam

tahun, dilakukan sebagai berikut.

a. Tahap Persiapan atau Pra KKN

Tahap kegiatan ini dilakukan oleh LP2M IIK dan meliputi kegiatan observasi, pendekatan

sosial maupun kelembagaan, penentuan wilayah, pembukaan pendaftaran mahasiswa KKN,

dan penentuan DPL KKN.

b. Tahap Pembekalan KKN-PPM

Tahap ini diperuntukkan bagi mahasiswa, yang meliputi survei awal, tatap muka untuk

teoritik, serta tatap muka untuk persiapan pelaksanaan KKN dengan 4 materi utama yaitu:

1) Program Pemerintahan dan Dagusibu

2) PKMD

3) Analisis situasi dan penyebab pemecahan masalah

4) Alur pembentukan posdaya (sistem input-output program KKN)

Page 14: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

14

c. Tahap pelaksanaan KKN-PPM yang membutuhkan waktu 3 Minggu hari pelaksanaan dan

terdiri atas:

1. Kegiatan mahasiswa untuk pendekatan sosial maupun kelembagaan

2. Kegiata mahasiswa untuk operasional atau realisasi program kerja di lokasi KKN

2.4 KELEMBAGAAN

KKN-PPM IIK diatur dan diselenggarakan oleh LP2M IIK dan dilaksanakan oleh Panitia

KKN Periode tahun ajaran berjalan dibantu oleh sejumlah staf yang terdiri atas dosen dan

karyawan yang dikelompokkan dalam bidang-bidang tugas tertentu. Adapun struktur organisasi

penyelenggara dan pelaksana Panitia KKN-PPM IIK, terdiri atas:

a. Pelindung (Ketua Yayasan dan Rektorat)

b. Penasihat (Yayasan)

c. Ketua Pelaksana

d. Wakil Ketua Pelaksana

e. Sekretaris

f. Bendahara

g. Koordinator Pelaksana

h. Divisi Diklat

i. Divisi Monitoring

j. Divisi Evaluasi

k. Divisi Umum untuk Acara, Perlengkapan, Konsumsi dan Humas

l. Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan

2.5 PENDANAAN

Dana yang dipergunakan untuk biaya persiapan, pembekalan, operasional dan pelaporan

pelaksanaan KKN-PPM IIK diperoleh dari:

a. Alokasi anggaran belanja Institut Ilmu Kesehatan, di antaranya didapat dari pembayaran

biaya KKN yang ditetapkan oleh Institut Ilmu Kesehatan.

b. RAPB KKN yang disusun oleh pimpinan LP2M dengan dasar dana alokasi umum LP2M.

c. Bantuan pemerintah, lembaga-lembaga lain, maupun perseorangan dengan catatan bantuan

tersebut tidak mengikat.

Page 15: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

15

BAB III

INDIKATOR OPERASIONAL

Operasionalisasi program kegiatan KKN-PPM perlu dimulai dengan pemetaan yang dikerjakan

secara serentak atau bertahap sesuai dengan kematangan atau kesiapan Pengurus. Pemetaan sasaran

yang merupakan langkah operasional awal dan sebagai strategi utama pembentukan PPM

dikerjakan oleh mahasiswa bersama anggota pengurus yang akan ditugasi untuk mengelola program

atau kegiatan pembangunan berwawasan kemasyarakatan.

PEMETAAN SASARAN DAN DIMENSI WAKTU PELAKSANAAN

Sebagai basis pemetaan perlu ditentukan wilayah cakupan PPM yang bersangkutan. Wilayah ini

bisa sempit, misalnya satu RT, dan bisa luas atau diperluas di kemudian hari. Untuk

melakukan pemetaan perlu dilakukan pendataan seluruh keluarga yang berada dalam cakupan

PPM yang bertanggung jawab di wilayah yang bersangkutan.

Indikator untuk menempatkan keluarga dalam kategori keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera I,

keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, dan keluarga sejahtera III Plus adalah sebagai berikut:

1. Keluarga Pra Sejahtera adalah sebuah keluarga yang salah satu dari kondisi dibawah ini

tidak terpenuhi :

a. Keluarga itu makan dua kali sehari

b. Mempunyai pakaian layak untuk keperluan yang berbeda

c. Bila ada anak atau anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana atau petugas kesehatan

d. Bila pasangan usia subur ingin ber-KB pergi ke sarana pelayanan KB

e. Semua anak berusia 7-15 tahun yang ada dalam keluarga bersekolah

2. Keluarga Sejahtera I adalah sebuah keluarga yang seluruh kondisi pada keluarga pra

sejahtera diatas telah dapat dipenuhi.

3. Keluarga Sejahtera II adalah sebuah keluarga yang selain memenuhi kondisi keluarga

sejahtera II juga memenuhi kondisi lain sebagai berikut :

a. Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agamanya masing- masing

b. Anggota keluarga makan daging/telor/ikan paling kurang sekali dalam satu minggu

c. Anggota keluarga memperoleh satu setel pakaian baru dalam satu tahun

d. Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap penghuni rumah

e. Dalam tiga bulan terakhir seluruh anggota keluarga dalam keadaan sehat

f. Terdapat seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja

g. Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bisa baca tulis tulisan latin

h. Pasangan usia subur dengan dua anak atau lebih mempergunakan kontrasepsi

4. Keluarga Sejahtera III adalah sebuah keluarga yang selain memenuhi kondisi keluarga

sejahtera II juga memenuhi kondisi lain sebagai berikut :

a. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agamanya

b. Sebagian penghasilan keluarga bisa ditabung

c. Keluarga makan bersama paling kurang sekali dalam satu minggu

d. Keluarga ikut kegiatan masyarakat di lingkungannya

e. Keluarga memperoleh informasi dari media massa

Karena keluarga muda, yaitu keluarga yang mempunyai anak balita atau anak usia

sekolah, menjadi sasaran utama, maka dalam pemetaan keadaan keluarga muda tersebut

menjadi bagian yang terpenting. Oleh karena itu keluarga tersebut harus selalu

mendapat perhatian dan berada dalam peta serta diperbaharui keadaannya setiap kali

Pengurus PPM mengadakan pertemuan dan pembaharuan peta keluarga. Peta itu

adalah peta keluarga, bukan peta pasar, atau peta sekolah, atau peta Puskesmas atau

fasilitas lainnya. Peta itu menghubungkan keluarga dengan akses fasilitas untuk

membangun keluarga sejahtera berdasarkan MDGs atau penguatan fungsi-fungsi

keluarga.

Page 16: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

16

5. Keluarga Sejahtera III Plus adalah sebuah keluarga yang selain memenuhi kondisi

keluarga sejahtera III juga memenuhi kondisi lain sebagai berikut :

a. Keluarga secara teratur memberikan sumbangan materiel untuk kegiatan social

b. Ada anggota keluarga yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan

Format Register Pendataan Keluarga dapat diunduh pada website KKN

Apabila seluruh keluarga telah terdaftar dan klasifikasinya sudah dapat ditentukan

secara lengkap, maka dilakukan pemetaan menurut lokasi persebaran serta

kategorinya dan tanda-tanda yang mudah dilihat tentang kekurangan keluarga yang

bersangkutan dalam mencapai kondisi diatasnya. Bahan-bahan hasil pemetaan itu

dibicarakan bersama untuk bahan pemberdayaan yang akan diberikan dengan

dukungan seluruh anggota PPM. Instrumen yang dipakai, data-data yang diperoleh

serta tata cara pendataan dan pemetaan keluarga diuraikan lebih lanjut di lampiran 1.

Page 17: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

17

BAB IV

ALUR PROSES PELAKSANAAN KKN-PPM

LP2M INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

Page 18: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

18

BAB V

PERSIAPAN KKN-PPM

Untuk menyelenggarakan KKN-PPM dapat ditempuh melalui langkah-langkah persiapan

mencakup kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut:

5.1 PENDAFTARAN PESERTA

Peserta yang memenuhi persyaratan jumlah SKS yang telah ditempuh dan memiliki IP sesuai

syarat minimal, sesuai ketentuan di Institut diberikan kesempatan untuk mendaftar di LP2M,

dengan cara mengisi formulir pendaftaran KKN yang dapat didownlaod di web

http://www.iik.ac.id/lppm/home/index.php, dan menyerahkan bukti pembayaran biaya KKN serta

persyaratan lain.

5.2 KOORDINASI PELAKSANAAN

Lembaga Penyelenggara dalam menyiapkan rencana KKN perlu melakukan koordinasi internal

maupun eksternal.

a. Koordinasi Internal

Penyelenggaraan koordinasi internal Lembaga adalah koordinasi dengan Fakultas melalui

Dekanat dengan tujuan untuk menyebarluaskan informasi tentang penyelenggaraan KKN,

penyamaan persepsi tentang pelaksanaan dan penjadwalan kegiatan.

b. Koordinasi Eksternal

Koordinasi eksternal adalah koordinasi yang dilakukan pihak LP2M dengan Pemkab/Pemkot

dan Instansi terkait lainnya. Dalam koordinasi eksternal dilakukan beberapa tahapan kegiatan,

meliputi:

1) Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/ Kota yang akan dijadikan lokasi KKN, terutama

unsur-unsur Bappeda, Bapermas, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan KB.

Tujuan utama adalah untuk memberikan informasi, penyamaan persepsi, penggalangan

komitmen dan sinergitas dukungan, pelaksanaan maupun kelanjutan pembinaan PPM.

2) Sesuai dengan komitmen dan kesepakatan yang diperoleh dari Pemkab/ Pemkot selanjutnya

dilaksanakan sosialisasi KKN-PPM di kecamatan- kecamatan oleh LP2M bersama unsur

Bappeda, Bappermas dan Instansi terkait lainnya.

5.3 PEMBEKALAN

Pembekalan diberikan kepada Mahasiswa yang materinya meliputi atas:

1) Program KKN-PPM

a) Falsafah (arti, tujuan, sasaran dan manfaat dari KKN, PPM, serta KKN-PPM).

b) Rencana program dan pengorganisasian KKN.

c) Diskripsi tugas dan tata tertib mahasiswa peserta KKN

d) Pelaporan yang dibuat dan evaluasi/penilaian peserta KKN,

e) Achievement motivation training.

Materi pembekalan program KKN ini pada umumnya dituangkan dalam Rancangan program

LP2M, Kerangka Acuan KKN-PPM serta Juknis yang telah disusun. Pemberi materi adalah para

pengelola KKN, khususnya personnel telah yang berpengalaman.

2) Materi Pembentukan PPM

Materi ini merupakan langkah-langkah yang ditempuh untuk membentuk, membina, mengisi

dan mengembangkan PPM, yang mencakup :

a) Penjajagan, Pendekatan, Advokasi, Sosialisasi, Pemberdayaan Masyarakat. Kegiatan ini

merupakan awal kegiatan yang dilakukan oleh Tim Persiapan pada suatu desa/dukuh atau

kelurahan/RW untuk menjajagi tanggapan masyarakat, terutama para pemukanya melalui rapat

atau pertemuan terbatas. Jika respon positif, maka proses pembentukan dilanjutkan, tetapi jika

Page 19: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

19

negatif, maka dianjurkan pindah ke desa/dukuh atau kelurahan/RW lainnya dan memulai

proses serupa.

b) Observasi dengan Pendataan dan Identifikasi Potensi Wilayah. Pendataan keluarga adalah

upaya untuk melihat jumlah, persebaran dan klasifikasi keluarga sesuai tahap kesejahteraan

yang dibedakan atas keluarga pra sejahtera, sejahtera I, II, III dan III plus. Dari hasil

Pendataan Keluarga ini seperti telah diuraikan dalam Bab III selanjutnya dilakukan Pemetaan

Sasaran untuk kegiatan PPM.

Selain pendataan dan pemetaan keluarga yang menjadi sasaran prioritas, maka observasi

lapangan juga dilakukan untuk mengidentifikasi masalah berdasarkan hasil pendataan dan

menginventarisasi kelembagaan dengan melihat status atau kondisinya serta kegiatan yang

dilaksanakan, termasuk dukungan serta sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan.

Secara lebih teknis identifikasi masalah dan inventarisasi potensi kelembagaan ini

menyangkut di bidang kesehatan melihat cakupan pelayanan kesehatan dan aktivitas

Posyandunya. Uraian lebih lanjut tentang identifikasi masalah dan potensi lembaga pada bab

pelaksanaan KKN-PPM.

c) Lokakarya Mini

Kegiatan ini merupakan sarasehan antara mahasiswa dibawah bimbingan Dosen Pembimbing

dengan masyarakat bersama para pemukanya untuk membuat perencanaan program kedepan

serta menyepakati kegiatan dan sasaran, termasuk kepengurusan yang dibentuk. Uraian lebih

lanjut dapat dibaca pada bagian tentang pelaksanaan KKN-PPM atau di Buku Pedoman

Pembentukan dan Pengembangan PPM.

d) Pelaksanaan dan Pengembangan PPM.

Untuk pelaksanaan dan pengembangan PPM perlu dijelaskan serangkaian tahap-tahap

kegiatan yang perlu diketahui oleh mahasiswa sebagai berikut:

1. Pelatihan Pengurus/Kader.

Pelatihan ini adalah suatu langkah awal untuk mempersiapkan Pengurus dan Kader

melaksanakan kegiatan/program yang telah dirancang. Latihan dapat dimulai secara

bertahap sesuai prioritas program, dukungan tenaga dan sumber-sumber yang

tersedia. Pelatihan pengurus dan kader tidak selamanya dilakukan di kelas, tetapi bisa

melalui sarasehan, kunjungan ke PPM yang maju dan sebagainya.

2. Musyawarah di desa atau kelurahan atau wilayah PPM.

Dalam rangka mengecek kesiapan untuk memulai kegiatan perlu dilakukan musyawarah

di tingkat Kelurahan/Desa atau wilayah administratif PPM. Musyawarah ini dilakukan

dengan mengundang pengelola/pengurus dan kader PPM, anggota masyarakat yang

akan menjadi sasaran program serta golongan masyarakat yang dapat memberikan

fasilitas atau dukungan pelaksanaan program PPM.

3. Pendampingan dan pembinaan.

Pembekalan dalam tahap pelaksanaan termasuk dalam pelaksanaan pendampingan,

pemantauan dan pembinaan yang dilakukan oleh mahasiswa secara berlanjut, sehingga

kinerja lembaga fungsional dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan mencapai tujuan

yang ditetapkan.

4. Konsultasi dengan Berbagai Pihak.

Salah satu tugas pembinaan dan pendampingan yang perlu dipelihara oleh mahasiswa

adalah melaksanakan konsultasi dengan berbagai pihak untuk terus dapat

memperbaiki pelaksanaan kegiatan lembaga fungsional yang sudah terbentuk.

Konsultasi ini mutlak dilakukan apabila ada masalah yang menyebabkan gagal atau

tidak dapat berlangsungnya kegiatan lembaga secara fungsional.

5. Membangun Jejaring Program.

Agar kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga fungsional dapat berjalan lancar dan

terus berkembang, maka maahasiswa perlu memperoleh dukungan dari berbagai pihak

serta mengembangkan jejaring program dengan instansi terkait.

Page 20: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

20

6. Mengembangkan program secara bertahap.

Untuk memperkuat fungsi-fungsi keluarga secara paripurna, maka dalam

melaksanakan program dengan memperkuat lembaga yang yang ada, maka Tim

Mahasiswa bersama masyarakat tidak perlu sekaligus membentuk dan membina

semua lembaga, tetapi dapat dimulai yang paling mudah dan memilih yang

paling diperlukan masyarakat, selanjutnya PPM dikembangkan secara bertahap.

Untuk memahami pelaksanaan dan pengembangan PPM secara lebih jelas akan

diuraikan pada Bab V. Narasumber untuk materi ini dapat berasal dari pakar

PTN/PTS yang ada atau Dinas/Intansi terkait.

3) Pendanaan PPM

Sejak awal dijelaskan kepada masyarakat bahwa PPM ini adalah lembaga mereka dan karena itu

kegiatannya tidak dibiayai oleh mahasiswa, perguruan tinggi atau pemerintah daerah. Masyarakat

diajak dengan baik-baik untuk menganggap bahwa PPM adalah kegiatan yang pembiayaannya

ditanggung oleh masyarakat secara gotong royong.

Untuk memperingan dukungan dana dari masyarakat diharapkan sejak awal dikembangkan usaha

bersama untuk mengembangkan jaringan pendukung atau sponsor yang sanggup menyumbang

untuk kegiatan bersama. Apabila PPM dibentuk berbasis Masjid, maka harus ada kesediaan dari

Pengurus Masjid untuk menggerakkan masyarakat memberi sumbungan untuk kegiatan-kegitan

yang diselenggarakan oleh Pengurus PPM.

Apabila berbasis Posyandu, maka Pengurus Posyandu harus bersedia membantu pendanaan untuk

menyelenggarakan kegiatan PPM yang beraneka ragam serta berkelanjutan.

Namun mahasiswa pendamping atau Pengurus PPM sejak awal bisa mengarahkan pengembangan

PPM untuk bisa dikaitkan dengan kegiatan Pemerintah seperti PNPM Mandiri, Koperasi, Keluarga

Harapan, atau kegiatan lainnya. Di banyak Kabupaten/Kota dikembangkan upaya untuk

mengundang keluarga yang mampu memberi sumbangan secara teratur kepada PPM. Untuk

perlu dibuat catatan penerimaan dan pengeluaran sumbangan dengan baik dan dilaporkan secara

terbuka. Laporan yang cermat dan baik serta teratur akan memberikan kepercayaan kepada

penyumbang untuk melanjutkan sumbangan pada program dan kegiatan PPM yang sangat mulia

tersebut.

PPM adalah upaya luhur yang mandiri untuk menolong keluarga kurang mampu

melalui pemberdayaan yang dibiayai secara gotong royong oleh masyarakat secara

mandiri. Pemerintah daerah, pengusaha dan mereka yang peduli sesama anak bangsa

diharapkan memberi dukungan sebagai sponsor untuk kelangsungan dan

memperlancar kegiatan PPM tersebut.

Page 21: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

21

BAB VI

PELAKSANAAN KKN-PPM

6.1 PEMBENTUKAN KELOMPOK ATAU TIM MAHASISWA DAN PEMBINA

Untuk melaksanakan KKN-PPM pertama-tama dibentuk kelompok atau Tim terdiri dari para

mahasiswa yang akan ditunjuk sebagai pendamping yang didasari hal-hal sebagai berikut:

a. Komposisi Tim sesuai garapan program PPM yang meliputi 4 bidang, yaitu pendidikan,

kesehatan, kewirausahaan dan lingkungan, maka anggota-anggotanya diupayakan memiliki

latar belakang ilmu yang relevan terkait ranah kesehatan.

b. Suatu Tim terdiri antara 20-25 mahasiswa dengan jenis kelamin yang seimbang antara pria dan

wanita. Jumlah mahasiswa yang ditugasi dalam suatu lokasi perlu dipertimbangkan dengan

jumlah penduduk, luas wilayah dan kelancaran transportasi.

c. Setiap Tim yang akan membentuk sejumlah PPM di satu atau beberapa

desa/kelurahan mempertimbangkan unit administrasi yang tepat untuk pembentukan

setiap PPM. Atas dasar besarnya jumlah penduduk dan luas wilayah, maka sebuah PPM

paling tepat jika dibentuk untuk satu wilayah Dusun/Dukuh/Lingkungan/RW/RK.

d. Dalam proses penjajagan, Tim tersebut dapat membagi diri dalam sub Tim atau tetap bersama-

sama dalam Tim yang diawali dengan advokasi dan sosialisasi guna pendekatan kepada

masyarakat Dusun/Dukuh/Lingkungan/ RW dan wilayahnya yang akan dibentuk dan

dikembangkan PPM.

6.2 OBSERVASI LAPANGAN

Apabila penjajagan selesai dilakukan dan dari sosialisasi juga diperoleh tanggapan yang positif,

selanjutnya perlu diambil langkah untuk memulai kegiatan pendataan dan pemetaan wilayah guna

menetapkan sasaran serta mengidentifikasi potensi kelembagaan di lokasi wilayah tersebut. Dari

identifikasi potensi di wilayah perlu dilihat adanya lembaga yang akan menjadi wadah atau sarana

untuk dikembangkan sebagai inti kegiatan PPM. Lembaga tersebut dianggap mampu menjalankan

program andalan sebagai kegiatan awal PPM.

Pelaksanaan observasi ini dapat ditugaskan kepada 1 atau 2 orang mahasiswa yang selanjutnya

bersama kader atau penduduk setempat menghimpun data dengan menggunakan instrumen, data-data

yang akan diperoleh serta tata cara pendataan dan pemetaan seperti lampiran 1. Untuk Contoh

Format Identifikasi Masalah dan Potensi Lembaga yang menjadi dasar penyusunan Rancangan

Lembaga serta Pokok-Pokok Kegiatan sampai dengan Hasil dan Manfaat yang dapat diperoleh

diberikan dalam lampiran 2. Dalam identifikasi potensi ini termasuk mengidentifikasi calon Ketua

PPM atau Kader yang tepat yang selanjutnya menjadi Pengurus PPM.

Pelaporan observasi di lingkungan PPM harus dibuat secara jujur dan akurat.

Laporan itu bersifat motivatip untuk mengajak masyarakat, utamanya para sesepuh

dan para pemimpin setempat, agar tertarik dan peduli serta sanggup bekerja keras

bersama para mahasiswa untuk secara gotong royong menyelesaikan masalah melalui

pemberdayaan keluarga. Bupati, Camat, Kepala Desa atau sesepuh lainnya diundang

untuk mengetahui keadaan masyarakatnya dan diyakinkan bahwa, dengan bimbingan

para sesepuh dan aparat desa, secara gotong royong bisa dikembangkan program

pemberdayaan untuk menyelesaikan masalah yang ada secara mandiri.

Page 22: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

22

6.3 PENYUSUNAN PROGRAM KERJA

Penyusunan program kerja setiap PPM :

a. Disusun berdasarkan hasil observasi, pendataan dan pemetaan sasaran. Substansinya adalah

pokok-pokok kegiatan sesuai arahan unsur-unsur dalam HDI atau IPM, yang secara praktis dapat

dilakukan oleh masyarakat setempat secara bertahap. Dalam penyusunan program ini

direncanakan pula jadwal waktu, bentuk kegiatan, anggota mahasiswa yang ditugasi sebagai

pendamping, serta masyarakat sebagai pelaksana. Mahasiswa pendamping diatur dengan baik.

Dalam penyusunan kegiatan pengurus atau calon pengurus bersama kader dilibatkan secara

aktif. Mahasiswa bertindak sebagai fasilitator yang dinamis.

b. Program kerja yang disusun tersebut bersifat sementara karena masih perlu dikonfirmasikan

kepada seluruh anggota masyarakat melalui sarasehan atau lokakarya mini. Contoh Matrik

Rencana Program Kerja per Desa/Kelurahan yang dibuat oleh Tim Mahasiswa seperti

lampiran 3. Untuk kolom realisasi pelaksanaan diisi setelah kegiatan selesai dilaksanakan.

Dalam program kerja ini dibuat Ringkasan Data (I) Penduduk dan Keluarga, jumlah Segmentasi

Sasaran per dukuh/dusun/ lingkungan/ RW serta Kelompok Usaha yang akan diikuti oleh

keluarga muda. Selain itu juga Ringkasan Data Potensi Lembaga (II) yang dapat dikembangkan

sebagai inti kegiatan PPM per dukuh/dusun/RW/ Lingkungan termasuk jumlah kader yang sudah

dilatih. Format Ringkasan Data I dan II seperti lampiran 4.

c. Lembaga masyarakat yang dijadikan pintu masuk atau akan ditingkatkan peranannya sebagai

PPM adalah lembaga yang bergerak dibidang ekonomi, seperti UPPKS, KUBE, Pra Koperasi

atau Koperasi. Kalau tidak terdapat lembaga seperti itu, dipilih kelompok yang bisa

dikembangkan menjadi sarana pemberdayaan ekonomi, seperti Pengajian Ibu-Ibu, Pokja II

PKK, kelompok arisan ibu-ibu dan sebagainya. Selanjutnya kelompok tersebut dikembangkan

menjadi lembaga pemberdayaan ekonomi seperti kelompok Ekonomi, Pokja Ekonomi, atau pra

koperasi berbasis kesehatan seperti kompos, jamu, makanan kesehatan.

d. Jika sulit membentuk PPM dari lembaga ekonomi atau yang memiliki potensi menjadi lembaga

ekonomi, maka dapat dikembangkan lembaga lain yang telah terbentuk dan cukup baik untuk

dikembangkan menjadi penggerak PPM seperti misalnya Posyandu (KB dan Kesehatan), BKB

atau BKR (KB dan Pendidikan) atau kelompok fungsional seperti kelompok Remaja (Karang

Teruna) atau kelompok Lansia (Karang Wreda) atau kelompok lain yang ada di desa tersebut.

6.4 PENYELENGGARAAN LOKAKARYA MINI

Program kerja sementara yang sudah disusun dibahas bersama dengan anggota keluarga lain dan

tokoh-tokoh masyarakat yang ada di sekitar PPM. Pembahasan itu dilakukan melalui

sarasehan/lokakarya mini di desa/ kelurahan atau di dukuh/dusun/lingkungan/RW di lingkungan

PPM. Apabila dalam suatu kelurahan atau desa dibentuk beberapa PPM, ada baiknya lokakarya

mini dilakukan pada setiap wilayah PPM agar seluruh anggota PPM ikut dalam lokakarya yang

diselenggarakan oleh PPM dimana mereka menjadi anggota. Partisipasi setiap keluarga dalam

Lokakarya Mini PPM merupakan awal dari dorongan partisipasi yang dinamis.

Sarasehan dilakukan dengan mengundang kepala keluarga, penduduk dan tokoh masyarakat

setempat untuk mendengarkan program kerja yang sudah disusun. Rencana kerja ini disajikan oleh

calon Ketua PPM di desa/pedukuhan dengan melibatkan pengurus/kader PPM lainnya, Bidan Desa

dan aparat Desa serta keluarga yang menjadi sasaran prioritas. Dari hasil Lokakarya Mini

dilakukan penyempurnaan kegiatan menjadi Program Kerja PPM Difinitif. Format Acara

Lokakarya Mini seperti lampiran 5.

Page 23: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

23

6.5 PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Pelaksanaan Program kerja biasanya mencakup beberapa kegiatan pokok sebagai berikut :

a) Pelatihan Pengurus/Kader.

Pelatihan Pengurus menyangkut pemberian materi organisasi dan manajemen PPM, ruang lingkup

tugas pengelolaan, utamanya pengertian bahwa program-program PPM diutamakan pada program

yang bisa diikuti oleh partisipasi sebanyak mungkin anggota. Dalam Pelatihan ditegaskan pula

sumber pendanaan untuk kegiatan pembangunan yang prinsipnya diusahakan secara mandiri dan

dalam hal-hal tertentu dibantu oleh anggota PPM yang lebih mampu, atau sumbangan lain.

Pelatihan kader ditujukan untuk menyiapkan tenaga yang akan melaksanakan penguatan fungsi-

fungsi keluarga dengan membentuk atau memperkuat lembaga atau kelompok fungsional dengan

tujuan memperkuat fungsi-sungsi keluarga seperti:

1) Fungsi Pendidikan dengan mengembangkan Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB),

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bina Keluarga Remaja (BKR), Kegiatan Belajar

Masyarakat (KBM), Pemberantasan Buta Aksara, pelatihan ketrampilan usaha, atau kegiatan

ekonomi sosial lainnya yang berbasis kesehatan.

2) Fungsi kesehatan dengan mengembangkan Posyandu, PHBS, Karang Werda, Bina Keluarga

Lansia (BKL) dan lainnya.

3) Fungsi Lingkungan dengan mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK) dengan program dan

kegiatan mengembangkan Kebun Bergizi, yaitu menanami halaman dengan tanaman sayur,

peternakan atau kolam ikan yang mudah dimasak untuk meningkatkan gizi keluarga serta

pengolahan sampah menjadi pupuk organik/kompos.

Untuk melengkapi materi pembekalan kepada para anggota diatas dapat dipergunakan buku

pedoman/juknis yang dikeluarkan instansi teknis dengan catatan bahwa keberhasilannya diukur

dari partisipasi anggota PPM sebanyak-banyaknya, bukan semata-mata pada nilai produksi atau

kinerja yang dihasilkan oleh proyek yang biasanya dituntut buku pedoman tersebut.

Penyelenggaraan Lokakarya tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh, bukan basa

basi, dengan tujuan luhur untuk membentuk PPM secara gotong royong. Dengan

tujuan yang jelas itu semua pihak diundang untuk berpartisipasi secara aktif. Keluarga

yang mampu diajak mengulurkan tangannya membantu dan keluarga kurang mampu

diajak bekerja keras dan berusaha tanpa mengenal putus asa

Keberadaan mahasiswa dalam KKN-PPM bukan menggantikan keluarga atau

penduduk setempat tetapi mendampingi mereka agar mampu dan bersedia bekerja

keras menyelesaikan masalah mereka secara mandiri dengan penuh kebanggaan.

Keberhasilan KKN adalah bahwa partisipasi keluarga setempat maksimal sangat

tinggi dan penduduk berterima kasih karena telah dirangsang dan diberdayakan

oleh mahasiswa dengan penuh kasih sayang dan diperkenalkan kepada tehnologi yang

mudah dicerna serta menghasilkan kemampuan baru untuk menyelesaikan masalah

secara mandiri.

Page 24: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

24

b) Musyawarah Di Desa Atau Kelurahan

Musyawarah di desa/kelurahan biasanya dilakukan apabila diperlukan suatu upacara peresmian

PPM dan Pelantikan Pengurus yang perlu dilakukan oleh Kepala Desa atau Camat, yaitu melalui

forum rapat koordinasi yang ada di tingkat desa/kelurahan. Rapat koordinasi ini biasanya diikuti

oleh seluruh aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lembaga yang ada di desa seperti

PKK, Karang Teruna, Polindes dan Bidan Desa. Selain itu Rapat Koodinasi bisa juga diikuti oleh

Dinas Instansi terkait tingkat kecamatan seperti Puskemas, PPLKB, Petugas Bapermas Kecamatan,

dsb.

Melalui Rapat Koordinasi tersebut diharapkan diperoleh komitmen, dukungan serta diterimanya

PPM sebagai lembaga desa yang didukung aparat pemerintah. Selanjutnya program PPM diarahkan

untuk memperoleh dukungan program-program yang telah atau diselenggarakan oleh pemerintah.

Peresmian dan pelantikan Pengurus PPM merupakan pengakuan adanya forum rakyat yang akan

dibina dan dikembangkan dengan fasilitas pemerintah secara penuh.

c) PELAKSANAAN KEGIATAN PPM

Dalam tahap pelaksanaan kegiatan, mahasiswa mendorong pengurus PPM untuk melaksanakan

rencana kegiatan/program PPM yang mencakup 4 bidang dan dimulai sesuai prioritas dengan

melibatkan sebanyak mungkin partisipasi masyarakat dan menjangkau sasaran prioritas untuk

memberdayakan keluarga.

Untuk memulai kegiatan PPM para anggota bisa diajak melakukan kerja bakti membersihkan

halaman rumah masing-masing, merapikan pagar halaman, membersihkan Masjid, Sekolah, atau

fasilitas pelayanan umum lainnya. Upaya ini semata-mata untuk menggugah kebersamaan dan

mengajak mereka untuk bergotong royong dengan program dan kegiatan yang terarah. Kegiatan ini

bisa dilanjutkan dengan membantu plesterisasi rumah penduduk kurang mampu, atau gotong

royong memperbaiki rumah penduduk kurang mampu tersebut.

Jika PPM dibentuk dengan mengembangkan Posyandu, maka kegiatan Posyandu tersebut harus

lebih ditingkatkan dan pengurusnya kalau perlu ditambah dengan tenaga muda yang ada di

sekitarnya. Kegiatan awal otomatis kegiatan PPM yang dikembangkan adalah memperluas

kegiatan Posyandu dengan pengembangan kegiatan bidang wirausaha agar kelangsungan dan

kemandirian Posyandu dapat dijamin. Apabila keluarga bisa membantu secara mandiri kegiatan

Posyandu yang ada, maka kegiatan bisa dilanjutkan ke bidang kesehatan lainnya, atau ke bidang

pendidikan seperti pembentukan PAUD.

Kegiatan PAUD diarahkan agar bisa menampung seluruh anak batita dan balita sehingga orang

tuanya, utamanya ibu anak-anak itu segera bisa dipisahkan untuk mengikuti pelatihan

ketrampilan, pelatihan wirausaha, dan dititipkan magang kerja pada usaha ekonomi yang ada di

dukuh atau di desanya. Dengan demikian orang tua batita dan balita itu bekerja. Apabila orang tua itu

bekerja, maka contoh makanan tambahan yang diperoleh dari kegiatan Posyandu dapat

dipraktekkan setiap hari di rumah masing-masing. PAUD yang menjadikan orang tua menunggu

anaknya sampai acara selesai tidak boleh dilanjutkan, karena orang tua harus bekerja agar anaknya

mendapat makanan bergizi.

Page 25: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

25

d) Pengembangan Jaringan dan Konsultasi dengan berbagai pihak

Dalam pelaksanaan kegiatan ini mahasiswa peserta KKN melibatkan berbagai pihak, dengan

membangun jaringan dengan dinas terkait di tingkat Kecamatan atau Kabupaten/Kota antara lain

Puskesmas, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, dan dinas atau lembaga

lain yang diajak memadukan dukungan program, atau membantu pembinaan, memberikan fasilitasi

dengan apabila dimungkinkan bisa ikut membantu menyediakan sumber daya dan dana yang

dapat dipergunakan untuk memperlancar kegiatan operasional PPM.

e) Penyelenggaraan Program Secara Bertahap.

Setiap periode pelaksanaan KKN-PPM Tim Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan

program yang disusun secara efektif. Pelaksanaan pengembangan PPM yang telah dimulai setelah

Lokakarya Mini berakhir dan program disepakati melalui musyawarah PPM, atau musyawarah

tingkat desa/kelurahan, paling lambat pada minggu ke 5 mahasiswa hingga akhir periode KKN

(waktu lamanya KKN tergantung beban kredit tiap PT).

Karena program pemberdayaan melalui PPM tidak sederhana dan tidak mudah, maka peserta KKN

tidak boleh berburu-buru. Pemberdayaan keluarga perlu dilakukan secara bertahap. Apabila

sampai akhir periode KKN rancangan program belum seluruhnya dapat dilaksanakan, Tim KKN

perlu mencantumkan langkah-langkah yang telah dapat dilaksanakan serta catatan tentang tindak

lanjut atau langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh Tim mahasiswa KKN periode

berikutnya

6.6 BIMBINGAN DAN MONITORING

Agar pelaksanaan KKN berjalan dengan baik dan optimal, selama bertugas di lapangan, DPL

membimbing dan memonitor tahap-tahap program kerja Tim mahasiswa. Oleh karena itu DPL

yang merupakan tenaga lebih berpengalaman memiliki peranan yang sangat penting dalam

memberikan bimbingan dan pendampingan kepada mahasiswa untuk keberhasilan KKN-PPM.

Bimbingan dan pendampingan yang perlu diberikan oleh DPL antara lain pada tahap-tahap kegiatan

sebagai berikut:

a. Pelaksanaan penjajagan atau pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat melalui kegiatan

advokasi dan sosialisasi yang kontinue. Termasuk mencari dukungan dari Pemkab/Pemkot,

Dinas/instansi terkait, utamanya dari tokoh masyarakat pada tingkat pedukuhan.

Berbeda dengan kegiatan PAUD di masa lalu, kegiatan yang dikaitkan dengan

pemberdayaan keluarga dipadukan dengan upaya pemberdayaan. Setelah anak- anak

balita di serahkan kepada guru dari PAUD maka orang tuanya dipisahkan. Orang tua

anak balita tersebut dilatih pemberantasan buta aksara, kalau belum bisa

membaca dan menulis, dan kemudian dilatih ketrampilan. Setelah dilatih ketrampilan,

dititipkan magang pada pengusaha setempat atau keluarga lain yang telah mempunyai

usaha. Kalau perlu pengusaha yang baik hati tersebut diberikan kemudahan kredit

dari lembaga keuangan setempat

Biarpun masyarakat diajak untuk bekerja secara mandiri tidak berarti bahwa mereka

bersaing serta tidak mengenal masyarakat dari desa lain atau memisahkan diri dengan

lingkungan sekitarnya. Masyarakat diajak membangun kerjasama yang sangat erat

dan saling menolong dengan masyarakat sekitarnya untuk mendapat manfaat dan

kemudahan yang bisa saling membangu membangun keluarga yang bahagia dan

sejahtera.

Page 26: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

26

b. Tahap observasi lapangan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah serta penyusunan

langkah-langkah pemecahan yang akan menjadi program kerja yang dijadikan petunjuk dan

arahan untuk KKN.

c. Penyelenggaraan Lokakarya Mini untuk membahas program kerja yang disusun oleh Tim KKN

bersama Pengurus PPM. DPL membantu pengarahan teknis agar dapat diperoleh hasil yang

optimal. Demikian pula DPL berperan dalam penyelenggaraan Rapat Koordinasi yang

sekaligus menjadi forum untuk peresmian PPM, pelantikan dan pemberian masukan bagi

Pengurus PPM. Untuk berbagai pertemuan tersebut diperlukan persiapan yang matang dan

pemberian masukan yang tepat melalui bimbingan dan pengarahan yang secara berlanjut.

6.7 PEMBUATAN LAPORAN MAHASISWA

Sebagai pertanggungan jawab pelaksanaan KKN-PPM, maka setiap Tim mahasiswa membuat

pelaporan. Pelaporan Tim dibuat secara sistematik yang secara garis besar adalah sebagai berikut:

1) Pendahuluan, yang berisi latar belakang, keadaan dan masalah serta tujuan pembentukan

dan pengembangan PPM.

2) Proses penyusunan Program kerja awal setelah observasi lapangan melalui pendataan dan

pemetaan, identifikasi masalah, lembaga yang potensial, penyusunan Rancangan Program Kerja

serta pelaksanaan Lokakarya Mini. Sebagai kelengkapan dilampirkan program kerja yang

disusun, termasuk susunan Pengurus PPM dan sasaran prioritas yang menjadi garapan.

3) Langkah-langkah kegiatan untuk mengisi dan mengembangkan PPM dimulai dengan pelatihan

kader, pendampingan dan penyelengggaraan kegiatan pelayanan serta hasil yang telah dicapai

dari Program Kerja.

4) Dukungan yang diperoleh dan Masalah-masalah yang masih dijumpai.

5) Kesimpulan dan Saran serta Rekomendasi Tindak Lanjut.

6) Lampiran yang berisi Foto-foto kegiatan KKN-PPM.

6.8 PENILAIAN ATAU EVALUASI MAHASISWA

Apabila KKN-PPM merupakan program intra-kurikuler (wajib) Perguruan Tinggi, maka setelah

pelaksanaan KKN harus dilakukan penilaian yang hasilnya mempengaruhi indek prestasi (IP).

Sebagai evaluator adalah DPL dan Tim Pelaksana KKN-PPM PT.

Unsur yang dinilai meliputi:

a. Pembekalan kepada mahasiswa.

b. Penyusunan program kerja.

c. Pelaksanaan program kerja.

d. Kinerja mahasiswa KKN (kehadiran, aktivitas, perilaku).

e. Laporan KKN-PPM.

Bimbingan kepada masyarakat bukan untuk mencari kesalahan atau menyalahkan

masyarakat dalam proses pemberdayaan, tetapi mencari dengan seksama langkah-

langkah yang belum dapat dikerjakan agar mahasiswa sebagai pendamping, dalam

rangka KKK-PPM, bisa membantu mencarikan solusi terhadap hambatan yang

mungkin ada dalam proses pemberdayaan itu

Page 27: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

27

6.9 TINDAK LANJUT

Untuk menjamin agar ada keberlanjutan pengembangan PPM, maka perlu dilakukan beberapa

langkah sebagai berikut:

a. Melakukan monitoring dan evaluasi pasca KKN-PPM. Untuk pelaksanaan monitoring ini

secara sampling atau uji petik dipilih sekitar 10-20 % PPM yang telah dibentuk untuk

dilihat kegiatan konkrit yang dilakukan untuk pemberdayaan keluarga.

b. Berdasarkan hasil uji petik perlu dilakukan koordinasi Dinas/Instansi di Pemda Kab/Kota

dengan melibatkan seluruh Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dengan koordinator

Bappeda, melalui Rakor dengan tujuan untuk menyamakan persepsi dan komitmen dalam

pembinaan PPM selanjutnya.

c. Khusus PPM yang masih lemah atau tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka ditetapkan

menjadi sasaran untuk pelaksanaan KKN-PPM berikutnya. Agar pembinaan dan pengembangan

dapat berjalan secara optimal minimal PPM yang masih belum berjalan lancar atau kurang berhasil

dapat ditetapkan 3 kali secara berturut-turut sebagai sasaran binaan KKN-PPM dan

dikoordinasikan oleh DPL yang sama.

d. Selain itu pihak LPPM/LPM PTn/PTS dapat mengarahkan pelaksanaan kegiatan pengabdian

kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan Timnya ke lokasi KKN-PPM untuk

mempercepat pencapaian tujuan PPM termasuk didalamnya melakukan pengkajian faktor

pendorong dan penghambat kinerja PPM dalam rangka mempercepat pengembangan PPM.

6.10 TATA TERTIB, DESKRIPSI TUGAS DAN STRUKTUR ORGANISASI

Untuk menjamin agar pelaksanaan KKN-PPM dapat berjalan dengan baik, perlu dibuat tata tertib

dan deskripsi tugas mahasiswa. Pelanggaran terhadap tata tertib perlu diberikan sangsi. Contoh tata

tertib dan Deskripsi Tugas Mahasiswa dapat dilihat di lampiran 6

Page 28: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

28

BAB VII

PENUTUP

Buku pedoman ini sudah disiapkan dan disusun dengan cermat dan sedetail mungkin. Namun

demikian sejalan dengan kondisi perkembangan, pemenuhan keperluan yang berkaitan dengan

pelaksana, pelaku, maupun manfaat KKN-PPM IIK, dan bahkan juga perubahan-perubahan di era

global yang begitu cepat, hal-hal yang sudah dituangkan dalam buku ini tidak mungkin mampu

selalu memenuhi kebutuhan atau berfungsi dengan baik sebagai sebuah panduan.

Oleh karena itu, kelemahan-kelemahan yang ada akan dievaluasi dan diperbaiki melalui

mekanisme yang ada. Adapun kekurangan mengenai buku panduan ini akan diatur dan

diumumkan melalui produk yang lazim sesuai ketentuan, misalnya melalui Keputusan Rektor

dan Pengumuman LPPM atau Panitia KKN-PPM IIK.

Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur kemudian oleh Rektor Institut

Ilmu Kesehatan Bhaki Wiyata Kediri.

Page 29: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

29

LAMPIRAN

Page 30: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

30

Lampiran 1

INSTRUMEN, DATA-DATA DAN TATA CARA PENDATAAN DAN PEMETAAN

KELUARGA (Format Register Pendataan Keluarga dapat diunduh pada website KKN)

A. Instrumen yang Digunakan Pendataan dan Pemetaan serta Fungsinya.

Dalam pelaksanaan pendataan dan pemetaan untuk membentuk PPM digunakan berbagai

register, daftar, formulir, dan peta antara lain sebagai berikut.

1. Register Pendataan Keluarga, digunakan untuk mencatat keadaan semua keluarga yang ada

di wilayah cakupan PPM sebagai hasil kegiatan pendataan oleh kader pendata yang dilakukan

dari rumah ke rumah.

2. Daftar Induk Keluarga Cakupan PPM, disediakan untuk mencatat semua keluarga yang

menjadi sasaran kegiatan PPM. Data ini dikutip secara selektif dari Formulir Pendataan

Keluarga.

3. Daftar Keluarga Balita Anggota PPM, disediakan untuk mencatat semua keluarga yang

mempunyai balita yang ada di wilayah kerja PPM. Data ini juga berasal dari Daftar Induk

Keluarga Cakupan PPM.

4. Daftar Ibu Hamil Anggota PPM, disediakan untuk mencatat semua ibu hamil sasaran PPM. Data

ini juga dikutip dari Daftar Induk Keluarga Cakupan PPM.

5. Daftar Anak Usia Sekolah yang Tidak Bersekolah Anggota PPM, digunakan untuk

mencatat semua anak usia sekolah yang tidak bersekolah yang menjadi ada di wilayah kerja

PPM. Data ini juga diambilkan dari Daftar Induk Keluarga Cakupan PPM.

6. Daftar Keluarga Remaja Anggota PPM, digunakan untuk mencatat semua keluarga anggota

PPM yang mempunyai anak remaja.

7. Daftar Keluarga Lansia Peserta PPM, disediakan untuk mencatat semua keluarga yang

mempunyai Lansia yang ada di wilayah kerja PPM. Data ini dikutip dari Daftar Induk Keluarga

Cakupan PPM.

8. Daftar Keluarga Anggota PPM yang Mengikuti Kegiatan Ekonomis Produktif, disediakan untuk

mencatat semua keluarga anggota PPM yang mengikuti semua bentuk kegiatan ekonomis

produktif; baik dalam bentuk usaha bersama/ pra koperasi, maupun koperasi.

9. Peta Keluarga, dipergunakan sebagai sarana untuk menyajikan hasil Pendataan Keluarga yang ada

di wilayah cakupan PPM. Peta ini juga menjadi alat bantu dalam rangka analisis kondisi serta

perkembangan keluarga yang menjadi peserta dan sasaran PPM.

B. Data-Data yang Diperoleh.

1. Nama KK, jumlah dan alamat seluruh keluarga yang ada di wilayah cakupan PPM

2. Jumlah anggota keluarga berdasarkan jenis kelamin dan statusnya di dalam keluarga.

3. Jumlah anggota keluarga berdasarkan umur

4. Jumlah anak balita ( 0 - 1 th; 1 - 5 th )

5. Jumlah anak balita yang ikut atau tidak ikut Posyandu

6. Jumlah anak balita yang ikut atau tidak ikut BKB/PAUD

7. Jumlah anak usia sekolah ( 6 - 12 th; 13 - 15 th; 15 - 19 th);

8. Jumlah anak usia sekolah yang bersekolah atau tidak bersekolah menurut kelompok

umur;

9. Jumlah anggota keluarga dewasa menurut pekerjaan (bekerja/tidak bekerja)

10. Jumlah keluarga yang menjadi anggota koperasi atau kelompok usaha bersama dan yang

mendapat bantuan permodalan (dari berbagai sumber bantuan)

11. Jumlah ibu-ibu rumahtangga yang berusaha

12. Jumlah ibu hamil

13. Jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke fasilitas/tenaga kesehatan

14. Jumlah Pasangan Usia Subur ( PUS ) yang ikut KB

Page 31: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

31

15. Jumlah keluarga remaja yang mengikuti berbagai kegiatan pembinaan dan pendampingan

16. Jumlah keluarga Lansia yang mengikuti berbagai kegiatan pembinaan dan pendampingan.

17. Tahapan masing-masing keluarga, menurut tahapan keluarga sejahtera dengan berbagai variabel

dan indikatornya.

C. Tata Cara Pelaksanaan Pendataan Dan Pemetaan Serta Pencatatan.

1. Persiapan Pendataan.

Langkah-langkah yang perlu ditempuh di dalam tahap persiapan adalah seperti di bawah ini.

a. Membentuk kesepakatan dengan pamong setempat, seperti kepala desa/ lurah, kepala

dusun/lingkungan, ketua RW/RT dan tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh tentang

akan dilakukannya pendataan keluarga di wilayah itu, termasuk yang berkenaan dengan

maksud, manfaat serta cara-cara pelaksanaannya.

b. Menyiapkan instrumen pendataan antara lain dalam bentuk sket peta keluarga,

register keluarga, dan alat-alat tulis sederhana. Untuk itu perlu diperhitungkan secara

cermat jumlah kebutuhan sesuai jumlah sasaran keluarga yang akan didata.

c. Menyiapkan tenaga pendata antara lain dengan memperhitungkan secara cermat kesesuaian antara

cakupan wilayah, kondisi geografis, jumlah keluarga dan tenaga pendata yang dibutuhkan,

termasuk pendampingnya.

d. Menjelaskan cara pendataan/ cara pengisian formulir bagi para pelaksana pendata dan

pendampingnya melalui kegiatan pelatihan atau orientasi.

e. Membuat sket peta keluarga dengan cara menggambarkan secara sederhana peta wilayah

cakupan PPM dalam bentuk sket serta memberikan tanda-tanda/ simbol setiap bangunan (seperti

jalan, jembatan, jalan kereta api, kantor-kantor penting, rumah sakit, Puskesmas dan sebagainya)

dan keadaan alam (seperti aliran sungai, danau, bukit, taman dan sebagainya) serta lokasi rumah-

rumah keluarga yang ada di wilayah cakupan PPM (misalnya dengan memberi tanda kotak pada

lokasi dimana rumah itu berada di atas sket yang telah dipersiapkan).

f. Membuat jadwal pendataan dan pembagian tugas antar kader pendata dan pendamping

sedemikian rupa, sehingga pendataan dimaksud dapat diselesaikan paling lama dalam waktu

seminggu. Dengan memperhitungkan jumlah keluarga yang ada di wilayah pendataan dan

waktu yang tersedia, maka dapat diperkirakan berapa banyak jumlah keluarga yang harus

didata rata-rata dalam satu hari. Dengan demikian dapat pula dihitung berapa banyak

kader pendata yang harus dipersiapkan dan dilatih.

g. Membuat pemberitahuan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan seluruh keluarga yang ada di wilayah

cakupan PPM tentang akan dilaksanakannya pendataan keluarga pada waktu dan cara-cara yang

telah ditentukan berikut dengan penjelasan tentang maksud dan tujuannya. Pemberitahuan ini

dilakukan melalui jalur dan cara-cara baik formal, maupun non formal.

2. Pelaksanaan Pendataan

Langkah-langkah yang perlu ditempuh di dalam tahap pelaksanaan ini meliputi kegiatan-kegiatan

berikut.

a. Melakukan pendataan dari rumah ke rumah oleh kader PPM dengan menggunakan

formulir Register Keluarga ( R/I/KS ). Pendataan menggunakan metode wawancara kepada kepala

keluarga atau salah seorang anggota keluarga yang sudah dewasa dan yang mengetahui secara rinci

keadaan keluarga dan anggota keluarga yang bersangkutan. Pada waktu wawancara kader/

pendata juga melakukan observasi terhadap keadaan di dalam rumah, maupun dilingkungan

rumah tersebut.

b. Bimbingan pelaksanaan pendataan dilakukan oleh para pembina/ pendamping PPM yang

bersangkutan, baik secara bersamaan dengan pelaksanaan pendataan oleh para

kader/pendata, maupun secara terpisah atau setelah pendataan selesai dilakukan pada satu atau

beberapa keluarga dengan cara uji petik.

Page 32: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

32

c. Melakukan penyisiran kembali kepada keluarga-keluarga yang terlewat ataupun keluarga-

keluarga yang pendataannya belum tuntas pada waktu kunjungan pertama, agar cakupan

pendataan mendekati kesempurnaan.

d. Konsolidasi antara para kader dan pendamping mengenai kelengkapan dan kebenaran atau

kewajaran data, termasuk dalam penjumlahan dan pencantuman angka-angka dan tanda-

tanda/kode-kode yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Penentuan tahapan keluarga sejahtera (Prasejahtera, KS I, KS II, KS III, KS III Plus) bagi

setiap keluarga yang telah selesai didata dengan memperhatikan kriteria-kriteria yang telah

ditentukan sesuai dengan pedoman yang berlaku.

f. Untuk mendapatkan data tersebut kepada setiap keluarga ditentukan kriteria tahapan keluarga

dengan pertanyaan seperti contoh dibawah:

Untuk Keluarga Sejahtera I digunakan kriteria dengan pertanyaan:

1) Makan paling kurang dua kali sehari – Ya/Tidak

2) Mempunyai pakaian layak untuk keperluan yang berbeda – Ya/Tidak

3) Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik – Ya/Tidak

4) Bila ada anak atau anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana atau petugas kesehatan –

Ya/Tidak

5) Bila pasangan usia subur (PUS) ingin ber-KB pergi ke sarana pelayanan KB – Ya/Tidak

6) Semua anak umur 7-15 tahun yang ada dalam keluarga bersekolah – Ya/Tidak

Apabila salah satu atau lebih dari pertanyaan-2 diatas tidak dijawab ya, maka berarti keluarga

tersebut termasuk Keluarga Prasejahtera. Bila keenam indikator tersebut terpenuhi, barulah

keluarga bersangkutan termasuk Keluarga Sejahtera I.

Untuk Keluarga Sejahtera II digunakan kriteria dengan pertanyaan:

1) Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agamanya –Ya/ Tidak

2) Anggota keluarga makan daging/telor/ikan paling kurang sekali seminggu-Ya/Tidak

3) Anggota keluarga memperoleh satu setel pakaian baru dalam setahun- Ya/Tidak

4) Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap penghuni rumah – Ya/Tidak

5) Dalam tiga bulan terakhir seluruh anggota keluarga dalam keadaan sehat – Ya/Tidak

6) Terdapat seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja – Ya/ Tidak

7) Seluruh anggota keluarga berumur 10 – 60 tahun bisa baca tulis tulisan Latin – Ya/Tidak

8) Pasangan usia subur (PUS) dengan dua anak atau lebih menggunakan kontrasepsi – Ya/Tidak

Apabila kedelapan pertanyaan di atas tiadak terpenuhi, maka keluarga tersebut termasuk Keluarga

Sejahtera II. Apabila salah satu atau lebih pertanyaan tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga

yang bersangkutan termasuk Keluarga Sejahtera I.

Untuk Keluarga Sejahtera III digunakan kriteria dengan pertanyaan :

1) Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agamanya – Ya/ Tidak

2) Sebagian penghasilan keluarga bisa ditabung – Ya/Tidak

3) Keluarga makan bersama paling kurang sekali seminggu – Ya/Tidak

4) Keluarga ikut kegiatan masyarakat di lingkungannya – Ya/Tidak

5) Keluarga memperoleh informasi dari media massa – Ya/Tidak

Apabila keluarga menjawab ya dari lima pertanyaan di atas, maka keluarga tersebut termasuk

Keluarga Sejahtera III; tetapi jika ada salah satu atau lebih indikator tersebut tidak terpenuhi,

maka keluarga yang bersangkutan termasuk Keluarga Sejahtera II.

Page 33: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

33

Untuk Keluarga Sejahtera III Plus ditanyakan pertanyaan:

1) Keluarga secara teratur memberikan sumbangan materiil/uang untuk kegiatan sosial –

Ya/Tidak

2) Ada anggota keluarga yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan – Ya/Tidak

Apabila kedua indikator tersebut terpenuhi, maka keluarga bersangkutan termasuk Keluarga

Sejahtera III Plus, namun kalau hanya salah satu saja dari kedua indikator tersebut yang terpenuhi,

keluarga itu hanya termasuk Keluarga Sejahtera III.

3. Pembuatan Peta Keluarga

Setelah pendataan selesai dilakukan dan hasilnya telah dianggap cukup sempurna, dilanjutkan

dengan kegiatan pembuatan peta keluarga. Adapun langkah-langkah pembuatan peta tersebut

adalah sebagai berikut.

a. Pembuatan konsep peta keluarga dibantu oleh para kader dengan bimbingan pendamping

berdasarkan sket awal yang telah dibuat sebelumnya serta dengan data-data yang telah terkumpul

dari hasil pendataan.

b. Peta keluarga dibuat secara sederhana menggunakan karton manila atau kertas kalkir

dengan pinsil bewarna atau spidol. Didalam peta ini digambarkan kondisi setiap keluarga yang

ada, terutama yang menyangkut tahapan keluarganya. Peta ini seyogianya di tempatkan di

ruangan PPM biasanya menggelar pertemuan.

4. Penentuan Sasaran PPM

Tahapan berikutnya adalah menentukan sasaran, yaitu keluarga-keluarga muda anggota atau

peserta PPM. Langkah-langkah untuk itu adalah sebagai berikut.

a. Melakukan analisis terhadap data yang telah ada di dalam register pendataan atau peta

keluarga yang telah dibuat. Analisis di lakukan terutama berkaitan dengan data demografis,

kesehatan, KB, pendidikan, ekonomi, dan tahapan keluarganya, baik secara kuantitatif, maupun

kualitatif.

b. Melakukan identifikasi sasaran kegiatan PPM menurut segmen kegiatan berdasarkan

kriteria dan persyaratan yang telah ditentukan, yaitu keluarga muda dan anak balitanya,

keluarga muda dengan anak usia sekolah, keluarga muda dengan anak remajanya, ibu

hamil, dan lansia sebagai pembimbing atau penggerak PPM.

c. Menjelaskan dan meneruskan sasaran keluarga sebagai anggota atau peserta PPM kepada

kader bersama pendamping, pembina dan tokoh masyarakat setempat agar seluruh keluarga dan

masyarakat yang mampu ikut membantu proses pemberdayaan selanjutnya.

d. Memindahkan data anggota atau sasaran PPM yang telah ditetapkan ke dalam Daftar Induk

Keluarga Cakupan PPM. Isi daftar induk ini mencakup semua keluarga yang menjadi peserta

atau anggota PPM.

e. Memindahkan data dari Daftar Induk Keluarga Cakupan PPM ke dalam Daftar Peserta

Kegiatan PPM menurut segmen masing-masing kegiatan (seperti Daftar Keluarga Balita,

Daftar Anak Usia Sekolah yang Tidak Bersekolah, Daftar Ibu Hamil, Daftar Keluarga

Analisis data tersebut dipusatkan pada usaha bagaimana membantu keluarga muda

dengan anak balita atau anak usia sekolah tetapi miskin atau tertinggal agar secara

bertahap dan makin mandiri bisa menyelesaikan masalahnya. Bukan dalam upaya

yang sangat sulit dan hanya bisa dikerjakan oleh mahasiswa. Mahasiswa harus

selalu berpedoman pada keluarga tertinggal dengan dukungan keluarga yang lebih

mampu, bukan mahasiswa sebagai pemain utamanya.

Page 34: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

34

Remaja, Daftar Keluarga Lansia, dan Daftar Keluarga yang Mengikuti Kegiatan Ekonomi

Produktif).

5. Pembuatan Catatan Mingguan

Rangkaian kegiatan berikutnya adalah pembuatan Catatan mingguan dengan langkah-langkah

sebagai berikut.

a. Pengisian catatan kegiatan oleh masing-masing kader pada setiap segmen kegiatan secara teratur

sesuai dengan jadwal kegiatan PPM, yang umumnya adalah dengan frekuensi mingguan.

Catatan tersebut ditulis di dalam daftar masing-masing segmen kegiatan PPM.

b. Pendamping/pembina kegiatan PPM dengan mengikutsertakan para kader PPM mempelajari

dan menganalisis data-data yang ada pada catatan di masing-masing segmen kegiatan tersebut

untuk memonitor dan mengevaluasi perkembangan PPM dari waktu ke waktu.

c. Catatan Para Penyumbang dan Pengeluaran PPM. Untuk menggerakkan PPM

diperlukan Dana yang berasal dari sumbangan berbagai kalangan.

Page 35: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

35

Page 36: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

36

Page 37: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

37

Page 38: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

38

Lampiran 5

FORMAT ACARA

PENYELENGARAAN LOKAKARYA MINI

A. PEMILIHAN TEMPAT :

Balai Desa/Balai Dukuh/Rumah Penduduk.

B. LAMA PENYELENGGARAAN :

Sekitar 2 jam dan dapat dilakukan pada pagi hari antara jam 10.00 – 12.00 atau sore hari antara

jam 15.30 -17.30.

C. PESERTA : PERANGKAT

1. Desa/Dukuh

2. Tokoh Masyarakat/Ketua dan Anggota Lembaga/Para Kader

3. Penduduk termasuk Klg Pra Sejahtera/Sejahtera 1.

D. BAHAN :

1. Makalah Rencana Kerja

2. Hasil Pendataan dan Pemetaan Keluarga serta

3. Identifikasi Masalah, Potensi Lembaga serta lain-lain yang dianggap perlu.

E. SUSUNAN ACARA :

1. Kata Pengantar Dosen Pembimbing/Ketua Tim Mahasiswa

2. Kata Sambutan Ka. Desa/Dukuh/RW.

3. Paparan Rencana Program oleh Penyaji/Calon Ketua PPM/Mhs

4. Masukan/Saran dari Tokoh/Ketua Lembaga/Kader

5. Tanggapan/Pertanyaan dan masukan/saran dari para peserta

6. Jawaban Penyaji dan Cacatan Perbaikan Rencana Kerja

7. Pemilihan Calon Pengurus atau Formatur

8. Penutup.

Page 39: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

39

Lampiran 6

TATA TERTIB DAN DESKRIPSI TUGAS

MAHASISWA KKN-PPM

A. TATA TERTIB

1. Manfaat Tata Tertib

Menjadi pegangan dan pedoman bagi mahasiswa dalam melaksanakan tugas-tugas KKN yang pada

hakekatnya dimaksud untuk :

a. Memberikan jaminan keberhasilan kegiatan KKN dan menjaga nama baik almamater.

b. Mempertahankan citra KKN IIK dan persepsi khalayak masyarakat terhadap program KKN.

c. Mencegah kemungkinan adanya dampak negatif dari kegiatan KKN.

2. Tata Tertib Peserta KKN

a. Pra KKN

1) Pembekalan

a) Peserta Pembekalan wajib mengisi daftar hadir

b) Peserta pembekalan KKN wajib mengikuti pembekalan seluruh materi yang diberikan.

c) Peserta Pembekalan KKN wajib menjaga ketertiban dan kedisiplinan demi

kelancaran pelaksanaan pembekalan.

d) Peserta Pembekalan wajib mengikuti ujian materi yang telah diberikan.

2) Survei

a) Peserta wajib melaksanakan survei lokasi untuk menyempurnakan program kerja KKN-

PPM

b) Observasi dilaksanakan sebelum pelaksanaan KKN dengan waktu sekitar 20 hari

3) Penyusunan Program Kerja KKN-PPM.

a) Selesai pembekalan materi isi mahasiswa wajib membuat program kerja KKN

dalam bentuk matrik.

b) Program yang telah disusun di Kampus perlu dilengkapi/ disempurnakan berdasarkan hasil

konsultasi dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat.

c) Peserta KKN wajib menyusun program kerja KKN berdasarkan hasil kuesioner di bawah

bimbingan DPL.

d) Dalam menyusun program KKN, perlu mempertimbangkan potensi desa, prioritas

permasalahan, kebutuhan masyarakat, waktu pelaksanaan KKN (3 Minggu) dan dana

e) Penyusunan Program Kerja dilaksanakan dalam waktu sekitar 1 bulan.

b. Pelaksanaan KKN ( 3 sks).

1) Peserta KKN wajib tinggal atau mondok di lokasi KKN selama 3 Minggu

2) Peserta KKN wajib melaksanaan program kerja KKN dengan penuh tanggung jawab dan

dedikasi tinggi.

3) Peserta KKN wajib menghayati dan menyesuaikan diri dengan kehidupan di desa

serta menjunjung tinggi norma-norma kemasyarakatan.

4) Peserta KKN harus bersikap sopan dan disiplin yang mencerminkan kepribadian yang luhur

untuk senantiasa menjunjung tinggi nama dan citra almamater.

5) Peserta KKN wajib mentaati peraturan pemerintah selama bertugas di lapangan.

6) Peserta KKN wajib mengenakan atribut/identitas KKN.

7) Peserta yang meninggalkan lokasi KKN wajib mengisi blangko meninggalkan lokasi

yang diketahui oleh KORDES dan Kepala Desa.

Page 40: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

40

8) Peserta KKN yang meninggalkan lokasi KKN tanpa alasan yang dapat dibenarkan

dikategorikan absen dan dapat dikenakan sanksi.

9) Tamu peserta KKN tidak boleh menginap di lokasi KKN.

10) Bagi peserta KKN yang sudah bekerja harus mendapat ijin/ rekomendasi dari atasan

untuk mengikuti KKN selama 3 minggu penuh.

11) Selama mahasiswa melaksanakan KKN tidak diperkenankan mengikuti kegiatan Kampus baik

intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

12) Peserta KKN wajib mengisi daftar hadir harian dan mencatat kegiatan harian.

13) Peserta KKN pada setiap lokasi wajib membuat papan penunjuk POSKO KKN dengan

jelas dan di dalam POSKO terdapat jadual kegiatan KKN (Kegiatan pelaksanaan KKN

baik non fisik maupun fisik, target/volume kegiatan, tempat kegiatan, waktu kegiatan, biaya

dan sumbernya serta pencapaian target yang ditulis dalam kertas manila).

c. Pasca Pelaksanaan KKN di Lapangan

1) Pada pasca pelaksanaan KKN di lapangan peserta KKN wajib membuat laporan akhir.

2) Laporan tersebut di atas diserahkan ke LPM 1 Bulan setelah acara penutupan KKN-PPM

3) Peserta KKN wajib menyerahkan :

a) Daftar hadir harian

b) Catatan pelaksanaan program kerja KKN

c) Blangko meninggalkan lokasi baik yang sudah diisi maupun yang masih kosong.

d. Sanksi

Pelanggaran terhadap peraturan tata tertib di lokasi KKN akan dikenakan sanksi dengan ketentuan

sebagai berikut :

1) Pelanggaran Ringan (berupa kartu biru)

Yang termasuk kategori pelanggaran ringan adalah :

a) Tidak mengisi daftar hadir harian selama 3 hari berturut-turut.

b) Mengisi daftar hadir harian melebihi tanggal/hari sedang berjalan.

c) Surat ijin meninggalkan lokasi belum ditanda tangani oleh mahasiswa, KORDES dan

Kades.

Sanksi pelanggaran ringan berupa :

a) Teguran dari DPL

b) Teguran Tim pengelola KKN.

2) Pelanggaran Sedang (berupa kartu kuning)

Yang termasuk kategori pelanggaran sedang adalah

a) Mahasiswa meninggalkan lokasi melebihi ijin yang diberikan

b) Mahasiswa peserta KKN yang menerima tamu dan menginap di lokasi

c) Mahasiswa titip tanda tangan pada daftar hadir pembekalan dan daftar hadir harian di lokasi

KKN.

d) Meninggalkan lokasi tanpa ijin sampai batas toleransi 2 x 24 jam.

e) Mahasiswa yang telah melakukan 2 kali pelanggaran ringan (dua kartu biru).

Sanksi :

a) Teguran secara tertulis dari DPL atau TIM LP2M.

b) Penurunan nilai KKN dilapangan maksimal 25 %.

3) Pelanggaran Berat (berupa kartu merah)

Page 41: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

41

Yang termasuk kategori pelanggaran berat adalah :

a) Meninggalkan lokasi tanpa ijin selama 3 x 24 jam berturut-turut dengan alasan apapun.

b) Mencari sponsor tanpa prosedur sesuai dengan ketentuan yang berlaku

c) Melakukan perbuatan yang bersifat pemalsuan.

d) Melakukan tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan kriminal, asusila, menjurus ke

arah kegiatan politik praktis, ikut campur tangan pemilihan Kades, unjuk rasa, menimbulkan

keretakan/konflik dalam masyarakat serta tidak memperhatikan surat peringatan dari DPL

ataupun pengelola KKN.

e) Melakukan perbuatan, sikap dan perkataan yang dinilai sebagai tindakan yang mencemarkan

nama baik almamater.

f) Membuat stempel, dan kop surat yang persis atau mirip dengan stempel kop surat LP2M IIK.

g) Mahasiswa yang memanfaatkan orang lain sebagai dirinya (joki) dalam melaksanakan KKN.

h) Mahasiswa yang telah melakukan dua kali pelanggaran sedang (dua kartu kuning).

i) Membuat keterangan yang tidak benar dalam biodata.

Sanksi terhadap pelaku pelanggaran berupa :

a) Meneruskan kegiatan di lokasi tetapi dengan penurunan nilai sampai batas minimal E.

b) Mahasiswa yang bersangkutan diminta mengundurkan diri.

c) Penarikan mahasiswa dari lokasi KKN.

d) Berdasarkan rekomendasi pengelola KKN kepada Rektor dengan tembusan ke Dekan

fakultas yang bersangkutan untuk diberi sanksi yang berupa :

1) KKN yang bersangkutan dinyatakan gugur

2) Sanksi akademis

3) Dikeluarkan sebagai mahasiswa IIK.

Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan tata tertib ini akan ditentukan kemudian.

B. DISKRIPSI TUGAS MAHASISWA KKN

1. Mahasiswa Peserta KKN

Melaksanakan Tahapan Kegiatan KKN.

a. Pra KKN

1) Pembekalan KKN Materi Proses dan Isi.

2) Ujian Materi Proses dan Isi.

3) Observasi di lokasi KKN

4) Menyusun program kerja KKN di bawah bimbingan DPL.

b. Pelaksanaan KKN

1) Pelaksanaan Program KKN.

2) Kunjungan tim KKN dan PEMDA

c. Pasca Pelaksanaan KKN

1) Membuat laporan akhir KKN kelompok

Selain melaksanakan tahap kegiatan KKN mahasiswa peserta KKN wajib mentaati tata tertib

KKN dengan penuh rasa tanggung jawab

2. Koordinator Mahasiswa Desa (KORDES)

a. Melaksanakan kegiatan sebagai mahasiswa peserta KKN (butir 1)

b. Mengkoordinasi mahasiswa se wilayah dusun/kelompok.

c. Menyelenggarakan pertemuan tingkat RT/RW ditingkat dusun.

d. Mewakili mahasiswa di kelompok pada pertemuan tingkat desa.

e. Menjadi penghubung antara mahasiswa KKN dalam wilayah dusun dengan DPL dan aparat

desa/kelurahan.

Page 42: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

42

f. Mengkoordinasi penyerahan program kerja, catatan pelaksanaan KKN, daftar hadir

harian, laporan akhir dan data pelaksanaan KKN tingkat kelompok ke KORDES ke

KORCAM untuk menyusun Laporan KKN

3. Koordinator Mahasiswa Tingkat Kecamatan (KORCAM)

a. Melaksanakan kegiatan sebagai mahasiswa peserta KKN (butir 1)

b. Mengkoordinir mahasiswa sewilayah kecamatan melalui KORDES.

c. Menyelenggarakan pertemuan mahasiswa peserta KKN antara desa/ kelurahan tingkat

kecamatan.

d. Mewakili mahasiswa peserta KKN se wilayah kecamatan pada pertemuan tingkat Kabupaten.

e. Membantu DPL dalam menangani masalah di wilayah kecamatan

f. Bersama-sama dengan KORDES membuat laporan singkat kegiatan KKN se wilayah

kabupaten pada waktu dilakukan peninjuan KKN oleh Pimpinan KKN-PPM dengan pejabat

Pemda.

Page 43: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

43

Lampiran 7

TATA CARA PENGAJUAN DUKUNGAN KKN-PPM

Apabila sangat diperlukan PTN/PTS dapat mengajukan permintaan dukungan awal untuk

menyelenggarakan KKN-PPM dengan persyaratan sebagai berikut :

1. Mempunyai komitmen untuk menyelenggaraaan KKN-PPM secara mandiri

2. Memiliki lokasi binaan program PPM yang disetujui oleh Pemda setempat

3. Mempunyai Rancangan Penyelenggaraan KKN-PPM.

Rancangan Proposal Program KKN-PPM adalah sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan

a. Latar Belakang berisi wilayah dan keadaan umum masyarakat

b. Sasaran dan Kondisi sasaran dalam ukuran IPM atau MDGs

Bab II. Rancangan Kegiatan

a. Rencana Pelaksanaan KKN

b. Lokasi Kegiatan dan Target Jumlah PPM Yang Akan Dibentuk

c. Jumlah dan Ciri Mahasiswa Peserta

Bab III. Tahapan Pelaksanaan

a. Persiapan

b. Koordinasi Internal dan Eksternal

c. Pembekalan Mahasiswa dan DPL

d. Pelaksanaan di lapangan

- Observasi, pendataan dan Pemetaan

- Penyusunan Program

- Lokakarya Mini

- Pelatihan Kader

- Musyawarah Desa

- Pelaksanaan PPM dan Pengembangan Jaringan

- Bimbingan dan Monitoring

- Pembuatan Laporan dann Evaluasi

- Rancangan Tindak Lanjut

Bab IV. Organisasi Pelaksana

Bab V. Jadwal Kegiatan

Bab VI. Dukungan Dana

4. Bantuan yang bisa diberikan oleh Yayasan adalah bantuan dana stimulan atau dana

fasilitasi yang besarnya tergantung kemampuan Yayasan, jumlah PPM yang dibentuk serta

pengalaman Institut yang bersangkutan dalam KKN. Bantuan Yayasan umumnya diwujudkan

berupa fasilitasi untuk perencanaan awal kegiatan KKN-PPM, memberikan pembekalan

kepada tenaga pendamping atau pemantauan hasil pembentukan PPM untuk pelaksanaan

tindak lanjut. Dukungan akan diberikan setelah proposal disetujui dan dalam rancangan secara

jelas ada gambaran menyeluruh tentang sumber-sumber yang tersedia dan rencana

pengeluaran.

Page 44: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

44

Lampiran 8

DAFTAR HADIR SOSIALISASI PLENO MAHASISWA KKN-PPM INSTITUT ILMU

KESEHATAN PERIODE 2017

Jurusan/ Prodi : ........................................................................ .................

Hari/Tanggal : .........................................................................................

Materi : Sosialisasi Pleno Kegiatan KKN-PPM IIK 2017

Narasumber Utama : LP2M IIK

No Nama Mahasiswa NRP Tanda Tangan

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

13 13

14 14

15 15

16 16

17 17

18 18

Ketua Panitia KKN-PPM,

…………………………

Page 45: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

45

Lampiran 9

DAFTAR NAMA KELOMPOK KERJA MAHASISWA

KKN-PPM INSTITUT ILMU KESEHATAN PERIODE 2017

Kelompok Kerja : .................................................................................. .......

Nama Program : .................................................................. .......................

Sasaran Kegiatan : .........................................................................................

DPL : .........................................................................................

No Nama Mahasiswa NRP Program Studi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Ketua Panita KKN-PPM,

………………………….

Page 46: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

46

Lampiran 10

MATRIKS PROPOSAL PROGRAM KERJA MAHASISWA KKN-PPM INSTITUT ILMU

KESEHATAN PERIODE 2017

Lokasi : .........................................................................................

Kecamatan : .........................................................................................

Kabupaten : .........................................................................................

Kelompok Kerja : .........................................................................................

Nama Program : .........................................................................................

Sasaran Kegiatan : .........................................................................................

No Jenis Kegiatan Alat Bahan Perkiraan

Biaya

Biaya

1

2

3

Mengetahui DPL, Mahasiswa/Pembuatan Program, (paraf)

1 .............................................................. 1................

2 ……...................................................... 2................

3 .............................................................. 3................

4 ….......................................................... 4................

5 .............................................................. 5................

6 .............................................................. 6................

7 .............................................................. 7................

8 .............................................................. 8................

9 .............................................................. 9................

10 ............................................................ 10................

Page 47: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

47

Lampiran 11

FORMAT SISTEMATIKA PROPOSAL KKN

Halaman depan

Halaman Pengesahan Proposal

KATA PENGANTAR

ABSTRAKSI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Data Situasi Desa (kemukakan keadaan potensi lokasi,seperti keadaan,susunan, pekerjaan,

status, tanah, letak geografis, pola hidup (konsumsi dll.) disertai dengan analisis

kekurangan dan potensi masyarakat.

B. Perumusan Kebutuhan/Masalah (kemukakan berbagai masalah yang mungkin muncul

berdasarkan data situasi potensi lokasi, kemudian rumuskan menjadi kebutuhan.

C. Tujuan (kemukakan tujuan yang ingin Anda capai melalui pelaksanaan program di lokasi

KKN-PPM).

D. Manfaat Program

BAB II PROGRAM DAN KALENDER KERJA

A. Program Kerja (kemukakan program kerja yang berhasil Anda rumuskan bersama POKJA anda

di Matriks Proposal Program Kerja)

B. Kalender Kerja (kemukakan secara rinci jenis dan waktu kegiatan yang telah Anda buat di

Matriks Proposal Program Kerja).

C. Analisis SWOT (Gunakan Matriks Analisis SWOTuntuk menentukan strategi program. Contoh

matriks analisa SWOT terdapat pada Lampiran 19)

LAMPIRAN

Daftar hadir penyusunan program kerja, dokumentasi survey, form konsultasi dengan DPL, dan

sebagainya

Page 48: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

48

Lampiran 12

FORMAT SAMPUL DEPAN PROPOSAL KKN, JILID SOFTCOVER WARNA BIRU

PROPOSAL

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

INSTITUT ILMU KESEHATAN PERIODE 2017

DI LOKASI ..............................

KECAMATAN ........................

KABUPATEN ..........................

Disusun oleh

Nama Mahasiswa

NRP. .........

Pembimbing Lapangan

Nama Dosen

NIP. ..........

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

ISNTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TAHUN 2017

Page 49: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

49

Lampiran 13

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

1 Judul Program :

2 Lokasi :

3 Kecamatan :

4 Kabupaten :

5 Masyarakat Sasaran :

6 Rencana Waktu Pelaksanaan :

7 Jumlah Anggota : ............................ mahasiswa

Kediri,…………….….

Mengetahui,

DPL 1 DPL 2

………………………….. …………………………..

Nama lengkap Nama Lengkap

Menyetujui,

Kepala Desa Koordinator Tim Monitoring Ketua LP2M

………………………….. ………………………….. …………………………..

Nama lengkap Nama lengkap Nama Lengkap

Page 50: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

50

Lampiran 14

FORMAT SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR KKN

Halaman depan

Halaman Pengesahan

Persetujuan DPL

Berita Acara Penyerahan Laporan

KATA PENGANTAR

ABSTRAKSI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

E. Data Situasi Desa (kemukakan keadaan potensi lokasi,seperti keadaan,susunan, pekerjaan,

status, tanah, letak geografis, pola hidup (konsumsi dll.) disertai dengan analisis

kekurangan dan potensi masyarakat.

F. Perumusan Kebutuhan/Masalah (kemukakan berbagai masalah yang mungkin muncul

berdasarkan data situasi potensi lokasi, kemudian rumuskan menjadi kebutuhan.

G. Tujuan (kemukakan tujuan yang ingin Anda capai melalui pelaksanaan program di lokasi

KKN-PPM).

H. Manfaat Program

BAB II PROGRAM DAN KALENDER KERJA

D. Program Kerja (kemukakan program kerja yang berhasil Anda lakukan di Matriks Program

Kerja)

E. Kalender Kerja (kemukakan secara rinci jenis dan waktu kegiatan yang telah Anda lakukan).

BAB III PELAKSANAAN PROGRAM

A. Hasil-hasil yang dicapai (kemukakan program yang telah dilaksanakan dan seberapa jauh

hasilnya).

B. Hambatan Pelaksanaan Program

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan (kemukakan simpulan dari pelaksanaan program di lokasi KKN- PPM)

B. Saran (kemukakan saran, antara lain kepada masyarakat, tokoh setempat, instansi terkait, dan

mahasiswa KKN-PPM berikutnya dalam upaya meningkatkan kualitas potensi lokasi dan

masyarakat).

LAMPIRAN

Berisikan daftar hadir mahasiswa KKN, form konsultasi mahasiswa dengan DPL, jurnal laporan

harian (logbook) kelompok, evaluasi dan penilaian kerja KKN oleh kepala desa, presensi

kehadiran DPL, daftar hadir peserta masing-masing kegiatan, foto-foto kegiatan, rincian anggaran

dana, dll

Page 51: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

51

Lampiran 15

FORMAT SAMPUL DEPAN LAPORAN AKHIR KKN, JILID SOFTCOVER WARNA

BIRU

Lampiran 16

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

INSTITUT ILMU KESEHATAN PERIODE 2017

DI LOKASI ..............................

KECAMATAN ........................

KABUPATEN ..........................

Disusun oleh

Nama Mahasiswa

NRP. .........

Pembimbing Lapangan

Nama Dosen

NIP. ..........

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

ISNTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TAHUN 2017

Page 52: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

52

Lampiran 16

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR KKN

1 Judul Program :

2 Lokasi :

3 Kecamatan :

4 Kabupaten :

5 Masyarakat Sasaran :

6 Waktu Pelaksanaan :

7 Jumlah Anggota : ............................ mahasiswa

Kediri,…………….….

Mengetahui,

DPL 1 DPL 2

………………………….. …………………………..

Nama lengkap Nama Lengkap

Menyetujui,

Kepala Desa Koordinator Tim Monitoring Ketua LP2M

………………………….. ………………………….. …………………………..

Nama lengkap Nama lengkap Nama Lengkap

Page 53: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

53

Lampiran 17

PERSETUJUAN

DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN LAPORAN AKHIR

Naskah laporan akhir pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Masyarakat (KKN-PPM) Periode 2017 yang terdeskripsi sebagai berikut:

Lokasi : .........................................................................................

Kecamatan : .........................................................................................

Kabupaten : .........................................................................................

Nama Program : .........................................................................................

Sasaran Kegiatan : .........................................................................................

Waktu Pelaksanaan : .........................................................................................

Telah disusun sesuai dengan petunjuk dan karena itu kami menyetujui naskah tersebut diajukan

kepada LP2M IIK melalui Panitia KKN-PPM Institut Ilmu Kesehatan sebagai komponen

penyelesaian program kuliah kerja nyata.

Kediri,…………………………..

Menyetujui,

DPL I DPL 2

………………………….. …………………………..

Nama lengkap Nama Lengkap

Page 54: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

54

Lampiran 18

BERITA ACARA PENYERAHAN LAPORAN

Pada hari ini,…....… di Kampus Institut Ilmu Kesehatan, bulan…....….tahun dua ribu tujuh

belas telah dilakukan serah terima Laporan Akhir KKN-PPM Institut Ilmu Kesehatan Periode

2017 di lokasi………., kecamatan………, Kabupaten………. sebanyak 3 (tiga) eksemplar

beserta 3 (tiga) CD copy dengan peruntukan sebagai berikut:

a. LP2M IIK : 1 eksemplar & 1 CD copy

b. Perpustakaan IIK : 1 eksemplar & 1 CD copy

c. Dosen Pembimbing : 1 eksemplar & 1 CD copy

Demikian naskah berita acara penyerahan laporan pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata

Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) ini dilakukan dengan sebenarnya.

Yang Menerima, Yang menyerahkan,

LP2M, Perpustakaan, DPL,

Page 55: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

55

Lampiran 19

Page 56: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

56

Lampiran 20

EVALUASI DAN PENILAIAN KERJA MAHASISWA KKN

OLEH PEJABAT PEMANGKU WILAYAH DESA/KELURAHAN LOKASI KKN

Nama :

Lurah/Kades :

No. HP :

NO KOMPONEN

PENILAIAN SUB KOMPONEN PENILAIAN

PENILAIAN DAN

MASUKAN

1 RENCANA

KEGIATAN

Kesesuaian dalam membuat rencana

program kerja dengan kondisi lokasi

KKN

Cakupan Program Kerja seperti

Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, dan

Lingkungan

Konsultasi dan komunikasi dengan

pemangku wilayah untuk penetapan

program kerja.

2

DISIPLIN

Kepatuhan terhadap kewajiban tinggal di

lokasi KKN Tematik

Ketepatan dalam penggunaan waktu

Kepatuhan terhadap tata tertib yang

berlaku di masyarakat

3

KERJASAMA

DAN

KOMUNIKASI

Kemampuan untuk mengadakan

kerjasama antar mahasiswa

Solidaritas antar mahasiswa

Kemampuan untuk mengadakan

kerjasama dan komunikasi antara

mahasiswa dengan pejabat

Kemampuan untuk mengadakan

kerjasama dan komunikasi antara

mahasiswa dengan pemuka masyarakat

Kemampuan untuk mengadakan

kerjasama dan komunikasi antara

mahasiswa dengan anggota masyarakat

4 PENYESUAIAN

DIRI

Kemampuan untuk menyesuaikan diri

dengan situasi dan kondisi lokasi KKN

Kemampuan dalam melakukan

pendekatan terhadap Masyarakat dengan

segala norma dan sistemnilainya

Kemampuan untuk tanggap terhadap

permasalahan yang ada di lokasi KKN

5 PERILAKU

Sopan santun dan Tata Krama

mahasiswa

Kemampuan menyelesaikan masalah

Cara berpakaian

Ketekunan

Tanggung Jawab

Kepekaan dan Kepedulian

6 PELAKSANAAN

PROGRAM

Kemampuan atau keberhasilan

memanfaatkan dan menggali potensi,

Page 57: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

57

mengungkapkan serta menyelesaikan

permasalahan

Ketrampilan untuk melaksanakan

program pengembangan masyarakat

yang relevan

Kualitas hasil pekerjaan

Kemampuan untuk mengadakan

kegiatan yang dihubungkan dengan

kebutuhan.

7 Dosen

Pembimbing

Lapangan

Kunjungan

Komunikasi dengan pemangku wilayah

Etika dosen pembimbing lapangan

8 Keberhasilan

Kegiatan KKN

Tingkat keberhasilan pelaksanaan

kegiatan mahasiswa di lokasi KKN

.................................., .........................................

Lurah/Kepala Desa

(...........................................................................)

NIP.

Cap basah

Desa/kelurahan

Page 58: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

58

Lampiran 21

NAMA : _____________________________________

NIM : _____________________________________

JURUSAN/FAKULTAS : _____________________________________

DESA LOKASI KKN-PPM : ____________________________________

HARI/TANGGAL/ JAM TUJUAN

TANDA TANGAN

KORDES

TANDA

TANGAN

KEPALA

DESA

Keterangan:

1. Maksimum ijin 3 kali dalam rentang waktu pelaksanaan KKN-PPM, masing-masing 1 hari

2. Mahasiswa meninggalkan lokasi dengan ijin ketua kelompok dan kepala desa dengan catatan

Kordes Harus Menginformasikan Ijin Ke DPL Tersebut. 3. Izin hanya diberikan untuk:

a. Sakit yang harus mengunjungi rumah sakit/ dokter

b. Menjenguk orang tua (anggota keluarga inti) yang sakit/ meninggal

c. Ditugaskan oleh Kepala Desa atau ketua kelompok untuk mengurus pengadaan bahan

kegiatan keluar desa lokasi KKN-PPM

SURAT IJIN MENINGGALKAN LOKASI

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT (KKN-PPM)

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TAHUN 2017

Page 59: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

59

Lampiran 22

PRESENSI KEHADIRAN DPL

NAMA DPL :

KELURAHAN/ DESA :

KECAMATAN :

KAB/KOTA :

NO HARI/

TANGGAL

AKTIVITAS

KEHADIRAN

TANDA TANGAN

DPL (NAMA/NIM

MHS)

Mengetahui,

Ketua LP2M

Yohanes Andy Rias, S.Kep., M.Kep., Ns., CWCS

Contoh aktifitas kehadiran:

a. Monitoring (kunjungan ke posko, kelokasi kegiatan)

b. Bimbingan (program kerja, problem solver mahasiswa)

c. Penyuluhan (Kemasyarakat, Keaparat)

d. Hadir pada event program kecamatan/ kelurahan

Page 60: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

60

Lampiran 23

KONSULTASI MAHASISWA DENGAN DPL

Nama DPL :

Kelurahan/ Desa :

Kecamatan :

Kab/ Kota :

NO HARI/

TANGGAL

PROSES

PEMBIMBINGAN &

KONSULTASI

TANDA TANGAN

(NAMA/NIM

MHS) DPL

PRA PENERJUNAN

PELAKSANAAN KKN

Mengetahui,

Ketua LP2M

Yohanes Andy Rias, S.Kep., M.Kep., Ns., CWCS

Contoh Proses Pembimbingan & Konsultasi:

a. Perencanaan bidang program selama KKN-PPM

b. Konsultasi pembuatan proposal/ Lapkir

c. Pembuatan time schedule

d. Pengarahan pemberangkatan, seminar di kecamatan

e. Akomodasi dan konsumsi

Page 61: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

61

Lampiran 24

FORMAT DAN CONTOH PENGISIAN LOG BOOK INDIVIDU

Log Book

Kuliah kerja nyata

Institut Ilmu Kesehatan Bhakti wiyata

Hari ke :

Hari :

Tanggal :

A. Jadwal

Jam Kegiatan

pagi 08.00-10.00

10.00-12.00

Siang 13.00-15.00

15.00-16.00

Sore 16.00-18.00

Malam 20.00-21.30

B. Permasalahan

C. Rencana Tindak Lanjut

D. Pengesahan

DPL KORDES MAHASISWA

Page 62: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

62

Lampiran 25

FORMAT DAN CONTOH PENGISIAN LOG BOOK KELOMPOK

Log Book Kelompok

Kuliah kerja nyata

Institut Ilmu Kesehatan Bhakti wiyata

Hari ke :

Hari :

Tanggal :

A. Jadwal

Waktu Kegiatan

B. Permasalahan

C. Rencana Tindak Lanjut

D. Pengesahan

DPL KORDES MAHASISWA

Page 63: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

63

JADWAL PELAKSANAAN

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2017

KEGIATAN TANGGAL PELAKSANAAN

Pengumuman Pembayaran KKN 3-8 April 2017

Pendaftaran KKN 10-13 April 2017

Pengumuman Kelompok KKN 19 April 2017

Pembekalan KKN 22 April 2017

Survey Lokasi 25 April-10 Mei 2017

Penyusunan program + Koordinasi

dengan DPL dan Masyarakat

11 Mei-8 Juni 2017

Seminar Program Kerja Internal +

Evaluasi

13 Juni 2017

Revisi + Persiapan Program 14-17 Juni 2017

Rakor Pemaparan Program 12 Juli 2017

Pembukaan Pelaksanaan KKN 14 Agustus 2017

Pelaksanaan KKN 14 Agustus – 4 September 2017

Penutupan 5 September 2017

Penyusunan Laporan dan

Konsultasi Laporan ke DPL

6 September – 13 Oktober 2017

Pengumpulan Laporan Akhir 24 Oktober 2017

Seminar Akhir 30 Oktober 2017

Lampiran 26

Page 64: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

64

Page 65: SAMBUTAN REKTOR - IIK2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2) kesehatan

65