SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-65 RI

3

Click here to load reader

description

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-65 RI, SELASA, 17 AGUSTUS 201O

Transcript of SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-65 RI

Page 1: SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-65 RI

Assalamu'alaikum Wr. Wb.,

Selamat Pagi, dan

Salam Sejahtera bagi kita semua.

Alhamdulillah hari ini, dalam suasana aman dan damai kita dapat berkumpul dan mengikuti kegiatan upacara dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-65 Negara kita, Republik Indonesia, yang sama-sama kita cintai.

Marilah sejenak kita menundukkan kepala merenung dan sekaligus memanjatkan do'a, terhadap apa yang telah diberikan oleh para pejuang dan pahlawan kita di dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Mereka telah berkorban bukan hanya harta dan benda tapi juga jiwa dan raganya.

Hadirin Yang Saya Hormati,

Tiap kali kita memperingati hari jadi atau ulang tahun, seperti Hari Kemerdekaan kali ini, pada hakekatnya ada tiga hal yang harus kita

berikan makna. Pertama, peringatan HUT ke-65 RI sebagai bagian dari

upaya didalam merefleksikan diri melihat ke belakang, terhadap apa

yang telah bangsa ini kerjakan dan lakukan.

Kedua, upaya didalam mengintropeksi diri dari apa yang sedang

kita lakukan dan kerjakan saat ini didalam mengisi nikmat

kemerdekaan, dan ketiga, bagaimana kita memprespektifkan apa yang

telah dan sedang kita lakukan untuk masa depan yang lebih baik,

sebagaimana dicantumkan dalam pembukaan UUD 1945, upaya didalam

mensejahterakan rakyat.

Page 2: SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-65 RI

Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak kepada keluarga besar

Kementerian Pendidikan Nasional, untuk menjadikan cermin dari apa yang

telah dilakukan para pejuang dan pahlawan kita di dalam merebut dan

mempertahankan kemerdekaan, agar kita bisa bersama-sama mengisi

nikmat kemerdekaan yang telah kita peroleh ini dengan lebih baik dan

sungguh-sungguh, yang dapat tercermin dari hasil kerja kita masing-masing.

Merebut kemerdekaan memang harus dengan pengorbanan. Demikian

iuga dengan upaya mengisi kemerdekaan yang menjadi tugas kita bersama,

juga perlu dan butuh pengorbanan.

Hadirin Yang Berbahagia, Momentum seperti ink tidak ada salahnya jika kita kembali menengok

sejarah perjalanan bangsa ini. Tentu bukan sekadar mengungkap memori sentimental tentang epos perjuangan kemerdekaan, tapi lebih dari itu untuk mengingatkan kembali bahwa di balik nikmat kemerdekaan yang telah kita raih, ada amanah besar bagi kita yang ada dijajaran dan lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional, harus jalankan. Apa itu? Tidak lain adalah Pembangunan Karakter, Pendidikan Karakter.

Para founding father berpendapat bahwa tatanan yang akan dibangun haruslah selaras dengan karakter bangsa, untuk itu mereka tidak memilih demokrasi liberal ala Barat, atau menjadikan demokrasi sosialis sebagai acuan. Mereka telah memilih Pancasila, sebagai landasan filosofi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang memberi tempat pada nilai-nilai spirituaiisme, kekeluargaan, gotong royong, musyawarah, dan semangat

persatuan yang dilandasi rasa senasib sebagai warga setanah air.

Hadirin Yang Berbahagia,

Berkait dengan pembangunan karakter dan pendidikan karakter

itulah, pada kesempatan yang baik ini, saya tidak bosan-bosannya ingin

kembali menyampaikan dan mengingatkan tentang peran dan

tanggungjawab Kemdiknas di dalam pembangunan dan pendidikan karakter

itu.

Mengapa karakter itu penting? Karena karakter itu ibarat "ruh" dari

manusia, jika karakternya tidak benar, maka prilakunya juga tidak benar.

Jasad tidak punya arti apa-apa jika tidak ada ruhnya, tidak ada jiwanya.

Pendidikan karaktrer itu adalah ruhnya.

Dalam jasad terdapat empat unsur, masing-masing terdiri dari hati,

pikir, rasa, dan raga atau badan. Dalam pendidikan karakter

Page 3: SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-65 RI

keempat itulah yang akan diisi. Sangat banyak memang karakter yang ada,

tapi pada tahap awal hanya beberapa yang akan dikembangkan.

Pada unsur hati, kita ingin mengembangkan karakter jujur dan

bertanggungjawab. Pada unsur pikir akan dikembangkan karakter cerdas

dan kreatif. Karakter peduh dan suka menolong akan dikembangkan pada

unsur rasa, sedang pada unsur badan atau raga dikembangkan karakter

bersih dan disiplin.

Hadirin Yang Berbahagia, Diakui, pembangunan karakter (character building) tentu bukan hanya

tugas dunia pendidikan, melainkan tugas bangsa secara keseluruhan. Tapi

harus diakui, karakter pribadi seseorang, sebagian besar dibentuk oleh

pendidikannya. Karena itu, untuk membentuk pribadi yang terpuji, tanpa

cela, dan bertanggung jawab, mutlak dibutuhkan pendidikan yang

berkualitas, yakni pendidikan karakter.

Saya ingin menegaskan, bahwa pendidikan karakter yang ingin

dikembangkan bukan hanya diterjemahkan sebagai sopan santun. Tapi lebih

dari itu, kita ingin membangun karakter-budaya yang menumbuhkan

kepenasaranan intelektuai (intellectual curiosity) sebagai modal untuk

mengembangkan kreativitas dan daya inovatif yang dijiwai dengan nilai

kejujuran dan dibingkai dengan kesopanan dan kesantunan.

Selain itu, kita juga ingin membangun school culture atau university

culture. Kultur di sekolah dan kampus perlu dibangun, karena kepribadian

itu tidak hanya tumbuh dari dalam diri sendiri, tapi dipengaruhi juga oleh

berbagai macam interaksi.

Hadirin Yang Saya Hormati,

Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan

usaha kita didalam mengisi nikmat kemerdekaan ini, melalui upaya

peningkatan kualitas kerja dan pelayanan, dicatat sebagai bagian dari amal

kebajikan kita bersama. Amien. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.