SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERIbappeda.kaltaraprov.go.id/sites/default/files/dokumen/PAPARAN... ·...

48
1 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI disampaikan pada MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RKPD PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2019 Oleh: Ir. Restuardi Daud, M.Sc Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Perrbatasan Badan nasional Pengelolaan perbatasan RI Tarakan, 9 April 2018

Transcript of SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERIbappeda.kaltaraprov.go.id/sites/default/files/dokumen/PAPARAN... ·...

1

KEMENTERIANDALAMNEGERIREPUBLIKINDONESIA

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERIdisampaikan pada

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNANRKPD PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2019

Oleh:Ir. Restuardi Daud, M.Sc

Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur PerrbatasanBadan nasional Pengelolaan perbatasan RI

Tarakan, 9 April 2018

2

3

APBDTAHUN ANGGARAN

2019

PENYELARASAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONALDENGAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

5 Prioritas Nasional RKP 2019 Tahun Terakhir

Pelaksanaan NAWACITA

Tema RKP 2019: Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas

1. Pengurangan Jumlah Masyarakat Berpenghasilan Rendah danPeningkatan Layanan Pendidikandan Kesehatan bagi PeningkatanKualitas SDM

2. Pembangunan Infrastruktur fisik dan ekonomi wilayah untuk meningkatkan konektivitas daerah

3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam kerangka ekonomi

hijau dan mendorong industri kreatif serta pengembangan sumberdaya energi terbarukan.

4. Peningkatan Pelayanan Publik yang transparan dan akuntabel meliputiLayanan Perizinan, KependudukanAdministrasi Pemerintahan dalamwilayah yang aman dan memilikikepastian hukum didukung olehaparatur yang profesional.

Tema RKPD Prov. Kalimantan Utara Tahun 2019

“Memacu Pertumbuhan Ekonomi Kaltara yang Berdaya SaingBerbasis Keunggulan SDM”

PRIORITAS PEMBANGUNAN PROV.

KALTARA TAHUN 2019

4

Indikator Makro Pembangunan Nasional terhadap

Prov. Kalimantan Utara Tahun 2019

• Target capaian tingkat kemiskinan tahun 2019 sebesar 5,1% lebih kecil dari target Nasional (8,5-9,5%)• Target capaian IPM tahun 2019 (71,43) lebih kecil dari Target Nasional (71,98)• Target capaian Gini Rasio tahun 2019 sebesar 0,29 lebih kecil dari target Nasional (0,38-0,39), artinya

bahwa kesenjangan pendapatan di Provinsi Kalimantan Utara sangat minim sekali• Pertumbuhan ekonomi 2019 (7,37 %) melampaui target pertumbuhan ekonomi Nasional (5,4-5,8 %)• Target capaian inflasi tahun 2019 (3,5%) berada dikisaran dari target Nasional (2,5-4,5%)

IndikatorTarget Kaltara dalam RPJMN

2019

Target Nasionaldalam RKP 2019

CapaianDaerah Tahun

2017

Target Daerah dalam RKPD

Kaltara (2019)

Tingkat Kemiskinan

4,6 % 8,5-9,5% 6,96 % 5,10%

IPM - 71,98 69,2 70,43

Gini Ratio - 0,38-0,39 0,313 0,29

PertumbuhanEkonomi

6,9 % 5,4-5,8% 6,59% 7,37 %

Pengangguran 6,3 % 4,8 – 5,2% 5,54 % 4,63 %

Inflasi - 2,5-4,5% 2,77% 3,5%

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara dan RPJMD (diolah)

5

Gambaran Angka Kemiskinan

Kalimantan Utara terhadap Nasional Tahun 2017

• Angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan Utara (6,96%) masih berada di bawah angka kemiskinan rata-rata Nasional (10,12%), dan perlu terus didorong untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3,78 4,14 4,7 5,26 5,3 5,59 6,08 6,13 6,44 6,75

6,96

7,41 7,83 7,86 7,9 7,99,28

9,48

10,12

11,1811,211,9712,2312,36

13,0413,114,22

15,0515,5915,9217,14

18,29

21,38

23,12

27,76

0

5

10

15

20

25

30

Sumber : BPS Kalimantan Utara, 2017

6Sumber : BPS Kalimantan Utara, 2016

Gambaran IPM Kalimantan Utara Tahun 2016

No. WilayahIPM

2016

1 D K I Jakarta 79,6

2 DI Yogyakarta 78,38

3 Kalimantan Timur 74,59

4 Kep. Riau 73,99

5 Bali 73,65

6 Riau 71,2

7 Sulawesi Utara 71,05

8 Banten 70,96

9 Sumatera Barat 70,73

Nasional 70,1810 Jawa Barat 70,05

11 Aceh 70

12 Sumatera Utara 70

13 Jawa Tengah 69,98

14 Sulawesi Selatan 69,76

15 Jawa Timur 69,74

16 Jambi 69,62

17 Kep. Bangka Belitung 69,55

18 IPM Bengkulu 69,33

19 Sulawesi Tenggara 69,31

20 Kalimantan Utara 69,221 Kalimantan Tengah 69,13

22 Kalimantan Selatan 69,05

23 Sumatera Selatan 68,24

24 Lampung 67,65

25 Maluku 67,6

26 Sulawesi Tengah 67,47

27 Maluku Utara 66,63

28 Gorontalo 66,29

29 Kalimantan Barat 65,88

30 Nusa Tenggara Barat 65,81

31 Sulawesi Barat 63,6

32 Nusa Tenggara Timur 63,13

33 Papua Barat 62,21

34 Papua 58,05

• IPM Kalimantan Utara pada Tahun 2016 berada pada peringkat 20 dari 34 provinsi.

• Dalam Kurun 4 Tahun (2013-2016) IPM Kalimantan Utara meningkat secara signifikan.

DATA IPM PROV. KALTARA TAHUN 2013-2016

7

Gambaran Pertumbuhan PDRBKalimantan Utara

Sumber : BPS Kalimantan Utara, 2017

ProvinsiLaju Pertumbuhan PDRB (ADHK=2010),

(Persen)2011 2012 2013 2014 2015 2016

ACEH 3,28 3,85 2,61 1,55 -0,73 3,31

SUMATERA UTARA 6,66 6,45 6,07 5,23 5,1 5,18

SUMATERA BARAT 6,34 6,31 6,08 5,88 5,52 5,26

RIAU 5,57 3,76 2,48 2,71 0,22 2,23

JAMBI 7,86 7,03 6,84 7,36 4,2 4,37

SUMATERA SELATAN 6,36 6,83 5,31 4,79 4,42 5,03

BENGKULU 6,85 6,83 6,07 5,48 5,13 5,3

LAMPUNG 6,56 6,44 5,77 5,08 5,13 5,15

KEP. BANGKA BELITUNG 6,9 5,5 5,2 4,67 4,08 4,11

KEP. RIAU 6,96 7,63 7,21 6,6 6,01 5,03

DKI JAKARTA 6,73 6,53 6,07 5,91 5,89 5,85

JAWA BARAT 6,5 6,5 6,33 5,09 5,04 5,67

JAWA TENGAH 5,3 5,34 5,11 5,27 5,47 5,28

DI YOGYAKARTA 5,21 5,37 5,47 5,17 4,95 5,05

JAWA TIMUR 6,44 6,64 6,08 5,86 5,44 5,55

BANTEN 7,03 6,83 6,67 5,51 5,4 5,26

BALI 6,66 6,96 6,69 6,73 6,03 6,24

NUSA TENGGARA BARAT -3,91 -1,54 5,16 5,17 21,77 5,82

NUSA TENGGARA TIMUR 5,67 5,46 5,41 5,05 5,03 5,18

KALIMANTAN BARAT 5,5 5,91 6,05 5,03 4,86 5,22

KALIMANTAN TENGAH 7,01 6,87 7,37 6,21 7,01 6,36

KALIMANTAN SELATAN 6,97 5,97 5,33 4,84 3,83 4,38

KALIMANTAN TIMUR 6,47 5,48 2,76 1,71 -1,21 -0,38

KALIMANTAN UTARA - - - 8,18 3,4 3,75SULAWESI UTARA 6,17 6,86 6,38 6,31 6,12 6,17

SULAWESI TENGAH 9,82 9,53 9,59 5,07 15,52 9,98

SULAWESI SELATAN 8,13 8,87 7,62 7,54 7,17 7,41

SULAWESI TENGGARA 10,63 11,65 7,5 6,26 6,88 6,51

GORONTALO 7,71 7,91 7,67 7,27 6,22 6,52

SULAWESI BARAT 10,73 9,25 6,93 8,86 7,39 6,03

MALUKU 6,34 7,16 5,24 6,64 5,48 5,76

MALUKU UTARA 6,8 6,98 6,36 5,49 6,1 5,77

PAPUA BARAT 3,64 3,63 7,36 5,38 4,15 4,52

PAPUA -4,28 1,72 8,55 3,65 7,47 9,21

Nasional 6,17 6,03 5,56 5,02 4,79 5,02Sumber : BPS

• Laju pertumbuhan PDRB Kalimantan Utara(3,75)

dibawah rata-rata laju pertumbuhan PDB Nasional (5,02)

• Distribusi PDRB sektor Pertanian, Kehutanan,

Pertambangan, dan Perikanan memberian kontribusi

yang terbesar.

DISTRIBUSI PDRB TRIWULANAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN,

SAMPAI DENGAN TRIWULAN IV TAHUN 2017 (MILIAR RUPIAH)

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

8

• Tingkat pengangguran terbuka Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 (5,54)

diatas rata-rata Nasional (5,5)

Tingkat Pengangguran Terbuka Nasional

menurut Provinsi Tahun 2017

1,48

3,023,213,273,33,323,623,743,783,813,87 4 4,234,284,334,364,394,574,77

5,33

5,54

5,585,65,616,22

6,496,576,917,147,167,18

8,22

9,289,29

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

BA

LI

DI Y

OG

YAK

AR

TA

SULA

WES

I BA

RA

T

NU

SA T

ENG

GA

RA

TIM

UR

SULA

WES

I TEN

GG

AR

A

NU

SA T

ENG

GA

RA

BA

RA

T

PA

PU

A

BEN

GK

ULU

KEP

. BA

NG

KA

BEL

ITU

NG

SULA

WES

I TEN

GA

H

JAM

BI

JAW

A T

IMU

R

KA

LIM

AN

TAN

TEN

GA

H

GO

RO

NTA

LO

LAM

PU

NG

KA

LIM

AN

TAN

BA

RA

T

SUM

ATE

RA

SEL

ATA

N

JAW

A T

ENG

AH

KA

LIM

AN

TAN

SEL

ATA

N

MA

LUK

U U

TAR

A

KA

LIM

AN

TAN

UTA

RA

SUM

ATE

RA

BA

RA

T

SUM

ATE

RA

UTA

RA

SULA

WES

I SEL

AT

AN

RIA

U

PA

PU

A B

AR

AT

AC

EH

KA

LIM

AN

TAN

TIM

UR

DK

I JA

KA

RTA

KEP

. RIA

U

SULA

WES

I UTA

RA

JAW

A B

AR

AT

BA

NT

EN

MA

LUK

U

NASIONAL 5,5

Sumber : BPS Kalimantan Utara, 2017

9

1. Target capaian pertumbuhan ekonomi Provinsi Kaltara Tahun

2019 diatas target capaian pertumbuhan ekonomi. Nasional,

namun angka kemiskinan dibawah angka nasional.

2. Masih rendahnya IPM yang mempengaruhi peningkatan

kualitas SDM dan daya saing daerah

3. Penyediakan lapangan kerja, untuk mengatasi angka

pengangguran masih cukup tinggi

4. Pengendalian tingkat inflasi daerah, berkoordinasi dengan Tim

Pengendali Inflasi Daerah

5. Pelestarian lingkungan dan sumberdaya alam dalam

mendukung keberlanjutan pembangunan.

6. Restrukturisasi sektor pertanian berbasis teknologi ramah

lingkungan.

Tantangan Provinsi Kalimantan Utara

yang Menjadi Prioritas Pembangunan Tahun 2019

10

100 KAB/KOTA UTAMA UNTUK INTERVENSI STUNTING

1KAB. ACEH TENGAH 26KAB. CIREBON 51KAB. BANGKALAN 76KAB. KETAPANG

2KAB. PIDIE 27KAB. SUMEDANG 52KAB. SAMPANG 77KAB. BARITO TIMUR3KAB. LANGKAT 28KAB. INDRAMAYU 53KAB. PAMEKASAN 78KAB. HULU SUNGAI UTARA

4KAB. PADANG LAWAS 29KAB. SUBANG 54KAB. SUMENEP 79KAB. PENAJAM PASER UTARA

5KAB. NIAS UTARA 30KAB. KARAWANG 55KAB. PANDEGLANG 80KAB. MALINAU

6KOTA GUNUNGSITOLI 31KAB. BANDUNG BARAT 56KAB. GIANYAR 81KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA

7KAB. PASAMAN 32KAB. CILACAP 57KAB. LOMBOK BARAT 82KAB. BANGGAI

8KAB. PASAMAN BARAT 33KAB. BANYUMAS 58KAB. LOMBOK TENGAH 83KAB. ENREKANG

9KAB. ROKAN HULU 34KAB. PURBALINGGA 59KAB. LOMBOK TIMUR 84KAB. BUTON

10KAB. KERINCI 35KAB. KEBUMEN 60KAB. SUMBAWA 85KAB. BOALEMO

11KAB. OGANKOMERING ILIR 36KAB. WONOSOBO 61KAB. DOMPU 86KAB. GORONTALO

12KAB. K A U R 37KAB. KLATEN 62KAB. LOMBOK UTARA 87KAB. MAJENE

13KAB. LAMPUNG SELATAN 38KAB. GROBOGAN 63KAB. SUMBA BARAT 88KAB. POLEWALI MANDAR

14KAB. LAMPUNG TIMUR 39KAB. BLORA 64KAB. SUMBA TIMUR 89KAB. MAMUJU

15KAB. LAMPUNG TENGAH 40KAB. DEMAK 65KAB. TIMOR TENGAH SELATAN 90KAB. MALUKU TENGAH

16KAB. BANGKA BARAT 41KAB. PEMALANG 66KAB. TIMOR TENGAH UTARA 91KAB. SERAM BAGIAN BARAT

17KAB. NATUNA 42KAB. BREBES 67KAB. A L O R 92KAB. HALMAHERA SELATAN

18KEPULAUAN SERIBU 43KAB. KULON PROGO 68KAB. LEMBATA 93KAB. SORONG SELATAN

19KAB. BOGOR 44KAB. TRENGGALEK 69KAB. NGADA 94KAB. TAMBRAUW

20KAB. SUKABUMI 45KAB. MALANG 70KAB. MANGGARAI 95KAB. JAYAWIJAYA

21KAB. CIANJUR 46KAB. JEMBER 71KAB. ROTE NDAO 96KAB. TOLIKARA

22KAB. BANDUNG 47KAB. BONDOWOSO 72KAB. SUMBA TENGAH 97KAB. NDUGA

23KAB. GARUT 48KAB. PROBOLINGGO 73KAB. SUMBA BARAT DAYA 98KAB. LANNY JAYA

24KAB. TASIKMALAYA 49KAB. NGANJUK 74KAB. MANGGARAI TIMUR 99KAB. DOGIYAI

25KAB. KUNINGAN 50KAB. LAMONGAN 75KAB. SABU RAIJUA 100KAB. INTAN JAYA

terdapat +/- 3027 bayi di bawah lima tahun (Balita) mengalami

stunting (pendek/sangat pendek) di Kab. Malinau(Tahun 2013)

11

• Sosialisasi/orientasi bagi pemangku kepentingan tentang gizi dalam rangka penurunan prevalensi stunting;

• Melakukan evaluasi RPJMD Provinsi dan Kabupaten/Kota → review danpendampingan penyusunan (baru);

• Sinkronisasi RKPD Tahun 2019 → review dan pendampingan penyusunan;

• Melakukan pendataan PUS, Bumil, Remaja Putri di 100 daerah intervensi stunting untuk mendapatkan NIK dan Akte Kelahiran;

• Melakukan pendampingan kepada Kabupaten/Kota untuk menyusun RAD dan pelaksanaannya dalam rangka penerapan SPM di Daerah

• Melakukan penyusunan kebijakan untuk integrasi SPM ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran

PROGRAM KERJA PEMERINTAH DAERAH TERKAIT

PENURUNAN PREVALENSI STUNTING

12

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%P

apu

a

Ben

gku

lu

Nu

sa T

en

ggar

a Ti

mu

r

Kal

iman

tan

Ten

gah

Kal

iman

tan

Bar

at

Sum

ater

a B

arat

Lam

pu

ng

Kal

iman

tan

Sel

atan

Go

ron

talo

Sula

wes

i Bar

at

Sula

wes

i Ten

gah

Ace

h

Mal

uku

Jaw

a B

arat

Jam

bi

Pap

ua

Bar

at

Kal

iman

tan

Uta

ra

Sum

ater

a Se

lata

n

Mal

uku

Uta

ra

Jaw

a Ti

mu

r

Nu

sa T

engg

ara

Bar

at

Sula

wes

i Ten

ggar

a

Ria

u

Ban

ten

Sula

wes

i Uta

ra

Jaw

a Te

nga

h

Kal

iman

tan

Tim

ur

Sum

ater

a U

tara

Sula

wes

i Sel

atan

Kep

. Ban

gka

Bel

itu

ng

Ke

p. R

iau

DI Y

ogy

akar

ta

Bal

i

DK

I Jak

arta

Akses Layak Akses Dasar Tidak Ada Akses

CAPAIAN AKSES AIR BAKU DAN

AIR LIMBAH PROVINSI(Berdasarkan Susenas 2017)

Nasional : 78 %

• Capaian Air Baku Provinsi Kalimantan Utara yang layak untuk dimanfaatkan masyarakat (mandi, cuci) sebesar sekitar 66,06% dan akses dasar yang dimanfaatkan untuk air minum sebesar sekitar 9,75%, dan tidak ada akses (limbah) sebesar 24,20%, sehingga konsumsi air baku belum memadai dan masih di bawah rata-rata nasional.

13

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)PP NO. 2 TAHUN 2018

Amanat Pasal 18 UU 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah menyatakan bahwaPenyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan UrusanPemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar.

Selanjutnya Pasal 298 menyebutkan bhw Belanja Daerah diprioritaskan untukmendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar yangditetapkan dengan standar pelayanan minimal

14

SPM PERLU DIINTEGRASIKAN KEDALAM DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH

RPJMD RENSTRA RKPD RENJA APBD

SPM

PROSES PERENCANAAN

PROSES PENGANGGARAN

Integrasi ke dalamdokumenperencanaan(Program Pemenuhan SPM)

Integrasi ke dalamdokumen anggaran(ProgramPemenuhan SPM)

1. Identifikasi penerima;2. Identifikasi ketersediaan

barang/jasa kebutuhan dasar;3. Identifikasi pemenuhan kebutuhan

dasar yang menjadi tanggung jawabpemerintah daerah;

4. Pelaksanaan pemenuhan PelayananDasar .

Jenis, Mutu dan Penerima Pelayanan Dasar

PROSES SPM

Materi Yang Diatur Dalam PP 2/2018 SPM

Diatur PermenPerencanaan

Diatur PP/PermenPenganggaran

Standar Pelayanan Minimal memuat JENIS, MUTU, danPENERIMA Pelayanan Dasar.

Setiap Jenis Pelayanan Dasar memiliki Mutu Pelayanan Dasar.

MA

TER

I M

UA

TAN

SP

M

15

JPM turun 1,58 juta jiwa (8,8%)

2015

17,89jt14,09%

2016

17,28 jt13,96%

Pemanfaatan Dana Desa melalui skema Cash for Work dapat

menjadi solusi untuk mempercepat : penciptaan lapangan

kerja, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat,

sekaligus menaikkan permintaan agregat untuk mendukung

pertumbuhan ekonomi, menurunkan kemiskinan, dan

kesenjangan antardesa

Periode 2015-2017, Dana yang ke Desa mencapai Rp287,44 T

Tahun 2018 Anggaran ke desa Rp107,46T

Penurunan Jumlah Penduduk Miskin (JPM) Perdesaan

2017

16,31jt13,47%

Pendanaan Desa dan Kemiskinan

Sumber : DJPK Kemenkeu

Dana Desa

utk Prov.

Kaltara

Tahun 2018

Rp. 387.688.280

No Kabupaten/KotaDana Desa

2018

1 Kab. Bulungan 67.596.565

2 Kab. Malinau 118.908.746

3 Kab. Nunukan 166.947.590

4 Kab. Tana Tidung 34.235.379

5 Kota Tarakan 0

Dalam ribuan

16

PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK INFRASTRUKTUR PUBLIK TA 2015-2018

Anggaran Infrastruktur Publik melalui Dana Desa

(triliun rupiah)

2015 2016 2017 2018

APBN APBN APBN APBN

Pagu Dana Desa 20,77 46,98 60,00 60,00

Anggaran Infrastruktur Publik melalui Dana Desa 17,07 41,20 52,62 52,62

% 82,20% 87,70% 87,70% 87,70%

KOMPONEN

ASUMSI :• Tahun 2015-2016 berdasarkan laporan kinerja penggunaan Dana Desa• Tahun 2017-2018 berdasarkan laporan kinerja penggunaan Dana Desa tahun 2016

KINERJA PENGGUNAAN 2016Rekapitulasi Penggunaan Dana Desa 2017 berdasarkan Laporan Pelaksanaan

Sumber : Kemendes PDTT

17

PADAT KARYA TUNAI DESA

Arahan Bapak Presdien

• PADAT KARYA TUNAI DILAKSANAKAN

DENGAN PRINSIP SWAKELOLA

• DITUJUKAN MENINGKATKAN DAYA BELI

MASYARAKAT DESA YANG SECARA

EKONOMI MASUK DALAM KELOMPOK

MASYARAKAT MISKIN

SKB 4 Menteri

• NOMOR: 140-8698 TAHUN 2017;

954/KMK.07/2017; 116 TAHUN 2017;

01/SKB/M.PPN/12/2017 TENTANG

PENYELARASAN DAN PENGUATAN

KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014

TENTANG DESA

18

PERAN KEMENDAGRI

19

SIMULASI

PADAT KARYA

SKENARIO PADAT KARYA

NILAI DANA DESA

JUMLAH PEKERJA UNTUK PADAT

KARYA 2 BULAN

JUMLAH PEKERJA UNTUK PADAT KARYA

3 BULAN

20% Dana

Desa12 T 2,250,000 1.500.000

30% Dana

Desa18 T 3,375,000 2.250.000

40% Dana

Desa24 T 4,500,000 3.000.000

50% Dana

Desa30 T 5,625,000 3.750.000

60% Dana

Desa36 T 6,750,000 4.500.000

70% Dana

Desa42 T 7,875,000 5.250.000

80% Dana

Desa48 T 9,000,000 6.000.000

Asumsi:

harga pasar untuk upah tukang per hari Rp 80.000.-

Upah tukang untuk padat karya 80%. yaitu Rp 64.000.-

Upah kerja padat karya 2 bulan Rp 3.200.000.-

Upah kerja padat karya 3 bulan Rp 4.800.000.-

1.Berdasarkan simulasi padat karya

Dana Desa 2018 diketahui, bahwa

estimasi penggunaan 20% Dana

Desa untuk kegiatan padat karya

selama 2 bulan akan menyerap

2 . 2 5 0 . 0 0 0 t e n a g a k e r j a ,

sedangkan untuk waktu kerja 3

bulan akan menyerap 1,5 juta

tenaga kerja.

2. Untuk mencapai target

penyerapan tenaga kerja padat

karya sebanyak 14 juta orang

dibutuhkan alokasi anggaran

sebesar 140% Dana Desa tahun

2018 atau sebesar Rp. 84 T

Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2018

PENETAPAN PERDA APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI

KALIMANTAN UTARA TAHUN 2014-2018

NO DAERAH 2014 2015 2016 2017 2018

Prov. Kalimantan Utara

31 Desember2013

30 Desember2014

18 Desember2015

31 Desember 2016

29 Desember2017

1 Kab. Bulungan28 Januari

201431 Desember

201421 Desember

201530 Desember

201620 Desember

2017

2 Kab. Malinau27 November

201324 Desember

201423 Desember

201530 Desember

201612 Desember

2017

3 Kab. Nunukan31 Desember

201331 Desember

201430 Desember

201531 Desember

201612 Januari

2018

4 Kab. Tana Tidung09 Januari

201430 Desember

201431 Desember

201530 Desember

201629 Desember

2017

5 Kota Tarakan31 Desember

201330 Desember

201431 Desember

201529 Desember

201629 Desember

2017

Keterangan:

Tepat Waktu (sebelum 31 desember)

Tidak Tepat Waktu (setelah 31 desember)

21

Rata-Rata = 34.72%

DERAJAT OTONOMI FISKAL PROVINSI(PROPORSI PAD TERHADAP TOTAL PENDAPATAN TA 2018)

Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2018

BEL

UM

TER

INFO

RM

ASI

• Rasio PAD terhadap total pendapatan Provinsi Kalimantan Utara sebesar 20,19% berada di bawah rata-rata Nasional (34,72%). Artinya daerah belum mampu menggali potensi daerah dan meningkatkan daya saing daerah.

• Dampak Rasio PAD rendah, pemerintah daerah masih mengharapkan ketergantungan bantuan dana pusat melalui Dana Perimbangan

67,5

0%

59,6

6%

57,4

3%

55,9

8%

55,0

2%

54,0

1%

53

,23

%

52

,55

%

51,1

7%

43,9

7%

42

,91%

42,3

5%

41,3

2%

36,0

8%

35,4

3%

35,0

2%

33,7

5%

33,4

6%

33,2

1%

32,8

7%

31,7

5%

31,1

7%

30,9

2%

25,1

3%

23,3

2%

21,7

5%

20,1

9%

19,9

8%

17,8

8%

17,6

2%

10,5

9%

7,4

5%

5,7

9%

0,0

0%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

DK

I Jak

arta

Ban

ten

Kal

iman

tan

Sel

atan Bal

i

Jaw

a B

arat

Jaw

a Ti

mu

r

Jaw

a Te

nga

h

Sum

ater

a Se

lata

n

Kal

iman

tan

Tim

ur

Sum

ate

ra U

tara

Ria

u

Lam

pu

ng

Sula

wes

i Sel

atan

Sum

ater

a B

arat

Jam

bi

Kep

ula

uan

Ria

u

Kal

iman

tan

Bar

at

D.I

.Yo

gyak

arta

Ben

gku

lu

Nu

sa T

engg

ara

Bar

at

Kal

iman

tan

Ten

gah

Ban

gka

Bel

itu

ng

Sula

wes

i Uta

ra

Sula

wes

i Ten

gah

Mal

uku

Nu

sa T

engg

ara

Tim

ur

Kal

iman

tan

Uta

ra

Go

ron

talo

Sula

we

si B

arat

Sula

wes

i Ten

ggar

a

Mal

uku

Uta

ra

Pap

ua

Pap

ua

Bar

at

Ace

h

Rasio PAD thdp Total Pendapatan rata-rata

22

POSTURAPBD PROVINSI KALIMANTAN UTARA TA 2017-2018

Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2018

Pendapatan dan Belanja Daerah dalam kurun 2 tahun (2017-2018) meningkat. Pada Tahun 2017 mengalami Surplus, namun pada Tahun 2018 mengalami defisit.

2.3

35

,15

2.9

82

,33

64

7,1

8

0,0

0

2.3

59

,57

3.1

55

,00

85

2,9

3

57

,50

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

Pendapatan Belanja Penerimaan PembiayaanPengeluaran Pembiayaan

TA 2017 TA 2018

23

BELANJA APBD PROVINSI KALIMANTAN UTARA TA 2018

Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2018

• Proporsi Belanja Tidak Langsung sebesar 34,65 % lebih kecil dari Belanja Langsung sebesar 65,35 %. Pelaksanaan Pelayanan Publik sudah lebih baik dimanfaatkan dari Belanja Pegawai yang tersedia.

1.093,06 34,65%

2.061,94 65,35%

Belanja TidakLangsungBelanja Langsung

miliar rupiah

1.181,32

716,34

164,29

-

500,00

1.000,00

1.500,00

B. Modal B. Barang& Jasa

B.Pegawai

Belanja Langsung

Total Belanja:

3,155.00

546,

75

205,

00

165,

56

133,

94

21,7

6

7,9

0

7,1

5

5,0

0

-

200,00

400,00

600,00

Belanja Tidak Langsung

24

PROPORSI BELANJA PEGAWAI BTL TERHADAP TOTAL BELANJAAPBD PROVINSI SE-INDONESIA TA 2018

Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2018

BEL

UM

TER

INFO

RM

ASI

Rata-Rata = 23,76%

• Proporsi Belanja Pegawai BTL Provinsi Kalimantan Utara lebih kecil dibandingkan terhadap rata-rata Prooprsi Belanja Pegawai BTL secara Nasional, artinya pelayanan publik di Provinsi Kalimantan Utara sudah dilaksankan secara Optimal.

35,3

6%

35,0

6%

33,0

2%

32,5

5%

32,0

0%

31,7

8%

30,8

2%

29,8

0%

28,2

8%

28,0

1%

27,8

6%

27,3

6%

26,6

8%

26,5

2%

26,0

4%

25,5

9%

24,7

8%

24,0

9%

24,0

8%

23,6

5%

23,6

3%

22,7

6%

21,1

4%

20,8

9%

20,7

1%

19,5

3%

17,7

8%

17,3

3%

16,6

0%

16,2

9%

15,4

7%

11,6

6%

10,7

1%

0,0

0%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

Sula

wes

i Ten

ggar

a

Sula

wes

i Ten

gah

Sula

we

si S

ela

tan

Sum

ater

a B

arat

Go

ron

talo

Ben

gku

lu

Sum

ater

a Se

lata

n

Sula

wes

i Uta

ra

DK

I Jak

arta

Kal

iman

tan

Ten

gah

Mal

uku

Sula

wes

i Bar

at

Jam

bi

Nu

sa T

engg

ara

Tim

ur

Nu

sa T

engg

ara

Bar

at

Bal

i

Sum

ater

a U

tara

Jaw

a Te

nga

h

D.I.

Yogy

akar

ta

Ban

gka

Bel

itu

ng

Kal

iman

tan

Sel

atan

Ria

u

Jaw

a Ti

mu

r

Lam

pu

ng

Mal

uku

Uta

ra

Kal

iman

tan

Tim

ur

Kep

ula

uan

Ria

u

Kal

iman

tan

Uta

ra

Kal

iman

tan

Bar

at

Jaw

a B

arat

Ban

ten

Pap

ua

Bar

at

Pap

ua

Ace

h

Rasio Belanja Pegawai BTL thdp Total Belanja

25

PENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)

NO NEGARA

PERINGKAT DAYA SAING DARI 137 NEGARA

RANKING SCORE

1 SINGAPURA 3 5,7

2 MALAYSIA 23 5,2

3 THAILAND 32 4,7

4 INDONESIA 36 4,7

5 BRUNAI DARUSSALAM 46 4,5

6 VIETNAM 55 4,4

7 PHILIPINA 56 4,4

8 KAMBOJA 94 3,9

9 LAOS 98 3,9

10 TIMOR LESTE -

11 MYANMAR -

sumber : The Gobal Competitiveness Report 2017-2018, World Economi Forum diolah

PERINGKAT DAYA SAING INDONESIA DIANTARA NEGARA-NEGARA ASEAN TAHUN 2017-2018

DAYA SAING INDONESIA DALAM PERSAINGAN GLOBAL (TAHUN 2017-2018) Diukur dari Kelembagaan, Infrastuktur, Lingkungan Makro Ekonomi, Kesehatan dan Pendidikan Dasar

26

HASIL EVALUASI PTSP S.D. TAHUN 2017

PROPORSI 544 DAERAH YANG SUDAH

MEMBENTUK PTSP

PROVINSI KABUPATEN KOTA

34(100%)

412 (99%)

98(100%)

DARI 544 PTSP YANG TELAH

MENETAPKAN SOP

34(100%)

183(43%)

80 (81%)

PTSP PROVINSI KALIMANTAN UTARA

HAMBATAN

• Belum optimalnya pelayanan dalam menetapkan dan melaksanakan

sepenuhnya SOP PTSP, sehingga belum ada kepastian waktu penyelesaian

dan biaya perizinan dan non perizinan

TINDAK LANJUT

• Limpahkan sepenuhnya proses dan penetapan perizinan dan non perizinan

serta SOP PTSP.

• Tingkatkan peran Gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah melalui

pembinaan dan pengawasan PTSP sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan

(100%)

4(100%)

1(100%)

Provinsi Kabupaten Kota

27

HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RAKORTEK PEMBANGUNAN TAHUN 2018

Total Usulan yang sudah

Dibahas/Disepakati pada Rakortek

Tahun 2018

18.430

TOTAL USULAN

TAHUN 2019

Total Usulan pada Rakortek Tahun

2018

108.556

28

FORM 1a• Usulan provinsi terhadap program/ kegiatan K/L yang mendukung

Prioritas Nasional sebanyak 174 proyek, yang sudah dibahas/disepakatisebanyak 31 Proyek;

FORM 1b• proyek daerah yang mendukung prioritas nasional sebanyak 672

proyek, yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 167 Proyek;

FORM 2• usulan daerah untuk rancangan awal Renja K/L sebanyak 37 Proyek,

yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 10 Proyek;

FORM 3• Program/kegiatan kabupaten/kota yang mendukung Prioritas Nasional

sebanyak 29 , yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 8

FORM 4b• Usulan provinsi dan kabupaten/kota terhadap proyek K/L yang

mendukung target Pembangunan Nasional (diluar Prioritas Nasional)sebanyak 241 , yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 25

FORM 5• Kontribusi program/kegiatan provinsi yang mendukung target

pembangunan nasional (diluar Prioritas Nasional) Tahun 2019 sebanyak57, yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 0

FORM 6• Kontribusi program/kegiatan kabupaten/ kota yang mendukung target

Pembangunan Nasional (di luar Prioritas Nasional) sebanyak 1, yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 0

KETERANGAN FORM KORTEKRENBANGPROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2018Lanjutan .....

29

• Usulan Program/Kegiatan Kabupaten/Kota yang mendukung Prioritas Nasional yang sudah dibahas/disepakati sebanyak 8 usulan. Dari 8 usulan yang sudah disepakati antara lain urusan:

No Urusan Program/kegiatan

1 Kesehatan 3

2 Penanaman Modal 2

3 Sosial 2

4 Tenaga Kerja 1

TOTAL 8

Penjelasan Form 3 Kortekrenbang

30

MEMBANGUN

INDONESIA DARI

PINGGIRAN

DENGAN

MEMPERKUAT

DAERAH-

DAERAH DAN

DESA DALAM

KERANGKA

NEGARA

KESATUAN

RPJMN 2015-2019

NAWA CITA

STRATEGI PRIORITAS TARGETPENDANAANUUD 45

UU 43/2008 UU 23/ 2014

1.PENYELESAIAN

DAN PENEGASAN

BATAS WILAYAH

NEGARA (12

SEGMEN

BERMASALAH)

DAN

2.PEMBANGUNAN

KAWASAN

PERBATASAN

DENGAN

PRIORITAS 10

PKSN (DARI 26

PKSN) DAN 187

LOKPRI, PADA 41

KAB/KOTA DAN

13 PROV. (DARI

778 KECAMATAN,

134

KAB/KOTA,23

PROV)

1.PENGAMANAN

BATAS WILAYAH

DARAT, LAUT, DAN

UDARA

2.PENINGKATAN

KUALITAS

DIPLOMASI DAN

KERJASAMA BATAS

WILAYAH NEGARA.

3.KOORDINASI

PENGELOLA

PERBATASAN

NEGARA

4.PENGEMBANGAN

10 PKSN DAN

PERDAGANGAN

LINTAS BATAS

NEGARA

5.MEMBUKA ISOLASI

LOKPRI,

(INFRASTRUKTUR,

SDM, EKONOMI)

6.PEMBANGUNAN 7

PLBN TERPADU

1. APBN

2. APBD,

3. CSR,

4. PERAN

MASY

1. MENJAMIN

KEUTUHAN,

PENEGAKAN NKRI

2. PENEGAKAN

PERTAHANAN,

KEAMANAN,

INTERNASIONAL

DAN REGIONAL

3. PENDAYAGUNAAN

SUMBERDAYA DAN

PEMERATAAN

PEMBANGUNAN

4. PENINGKATAN DAYA

SAING MASYARAKAT

UNTUK SEJAJAR

ATAU LEBIH UNGGUL

DARI AKTIFITAS

SOSIAL EKONOMI

MASYARAKAT

NEGARA TETANGGA

MEWUJUDKAN

HALAMAN DEPAN

NEGARA SEBAGAI

PINTU GERBANG

AKTIVITAS

EKONOMI DAN

PERDAGANGAN

DENGAN NEGARA

TETANGGA

LANDASAN

HUKUM

ARAH & KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA RPJMN TAHUN 2015-2019

31

BATAS WILAYAH NEGARA(Penyelesaian Batas Darat, Laut, Udara dan Pemanfaatannya; Sarpras Hankam

dan Gakum; Diplomasi Perundingan, dan Operasi Pengamanan Terpadu) ;

LINTAS BATAS NEGARA(Criminal border; illegal trafficking; terorist; Pos Lintas Batas

Negara/CIQS dan Diplomasi Lintas Batas Negara);

PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN(Infrastruktur Dasar Pembuka Keterisolasian; Infrastruktur Pendukung

Perekonomian Rakyat, Infrastruktur Pelayanan Sosial Dasar; Potensi

Kawasan Perbatasan dan Tata Ruang, termasuk PPKT);

KELEMBAGAAN(Sistem dan Mekanisme Perencanaan dan Pengendalian Terpadu,

Capacity Building/Kapasitas Aparatur dan Masyarakat, Kerjasama

antar Lembaga Internasional/Nasional, dan Keterkaitan Dokumen

Perencanaan dan Penganggaran Pusat/Sektor dan Daerah).

ISU PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA

31

32

ASPEK PENGELOLAAN BATAS WIL. NEGARA (KEDAULATAN & KEUTUHAN WIL. NKRI)

BTS WIL. DARAT : BERSAMA K/L TERKAIT AGAR 9 OBP RI-MAL DI P. KALIMANTAN DPT

CEPAT DISELESAIKAN TERMASUK UNSURVEYED & UNRESOLVED SEGMENT RI-RDTL DI NTT

DAN PERAPATAN PILAR BATAS RI-PNG DI PAPUA;

BTS WIL LAUT : BERSAMA K/L TERKAIT TINGKATKAN FREKUENSI PERUNDINGAN UTK

PENYELESAIAN BTS LAUT ZEE RI PRIORITAS DGN 5 NEG. (INDIA, THAILAND, VIETNAM,

MALAYSIA & PALAU);

1

2

BTS WIL. UDARA : BERSAMA K/L TERKAIT MEMPERCEPAT PENGAMBILALIHAN TATA

KELOLA RUANG UDARA/FIR (SEKTOR ABC DIATAS KEP. NATUNA) DGN SINGAPURA &

MALAYSIA, PERCEPATAN PENERAPAN AIR DEFENSE IDENTIFICATION ZONE (ADIZ) UTK

KEAMANAN RUANG UDARA NKRI;

3

KEAMANAN BTS WIL NEGARA: GELAR PASUKAN TNI, MENINGKATKAN OPS PENGAMANAN

& KWSN PERBATASAN DARAT, LAUT UDARA, BERSAMA DGN K/L MEMBANGUN SARPRAS

HANKAM NON ALUTSISTA (POS PAMTAS, POSAL & SARPRAS LAINNYA) DI KWSN

PERBATASAN TERMASUK PPKT;

4

MELIBATKAN PERAN MASY PERBATASAN DLM MENINGKATKAN BELA NEGARA & IKUT

MENJAGA TANDA BATAS NEGARA, MEMBANTU MENGAWASI KEAMANAN WIL PERBATASAN

NKRI;5

KERJASAMA POLITIK & KEAMANAN: BERSAMA K/L TERKAIT MEMBANGUN KERJASAMA

KEAMANAN DGN NEGARA TETANGGA MELALUI STRATEGY PARTNERSHIP.6

33

ASPEK PENGELOLAAN LINTAS BTS WIL. NEG(KEAMANAN, KETERTIBAN & KENYAMANAN PERDAGANGAN DAN HUB ANTAR NEGARA)

PEMB PLBN: BERSAMA KEMEN PUPERA TLH MELAKUKAN PEMB 7 PLBN (5

PLBN: ENTIKONG, MOTAAIN, NANGA BADAU, ARUK & SKOUW TLH DIRESMIKAN

PRESIDEN RI);

PEMB KWSN PENDUKUNG PLBN: BERSAMA K/L TERKAIT SDG

MEMPERSIAPKAN MASTERPLAN PEMB. KWSN PERBATASAN UTAMANYA

MENCIPTAKAN KOTA BARU SBG PUSAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL YG

DILENGKAPI DGN SARPRAS PEREKONOMIAN, SOSIAL DASAR, PEMERINTAHAN

& HANKAM;

1

2

KEBERLANJUTAN PEMB 9 PLBN (DARAT & LAUT): BERSAMA KEMEN PUPERA

AKAN MEMPERSIAPKAN STUDI KELAYAKAN UTK PEMBUATAN MASTERPLAN

PEMB 9 PLBN;

3

DIPLOMASI : BERSAMA K/L TERKAIT BERUPAYA UTK MEREVISI KESEPAKATAN

PERDAGANGAN BILATERAL (BORDER TRADE AGREEMENT-BTA & BORDER

CROSS AGREEMENT-BCA) & OPTIMALISASI PERJANJIAN LINTAS BTS LAINNYA

DGN NEG TETANGGA, TERMASUK MENDUKUNG PELAKS ASEAN COMMUNITY,

DGN MENGIKUTSERTAKAN PERAN PEMDA & PIHAK SWASTA/INVESTOR).

4

34

PEMB MANUSIA/MASY KWSN PERBATASAN (BID PENDIDIKAN, KESEHATAN,

PERUMAHAN & AIR BAKU) LAYANAN SOSIAL DASAR UTK MENINGKATKAN

SDM;

PEMB PEREKONOMIAN BERBASIS SEKTOR UNGGULAN (BID PERTANIAN,

PETERNAKAN, PERKEBUNAN, KELAUTAN/MARTIM, KEHUTANAN,

PERINDUSTRIAN & PARIWISATA) MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASY

BERKELANJUTAN;

1

2

PEMB INFRAS WIL YG BERKONEKTIVITAS (JLN/JEMBATAN STRATEGIS

PERBATASAN, KETENAGALISTRIKAN, TELEKOMUNIKASI, DERMAGA/

PELABUHAN, MODA TRANSPORTASI & TOL LAUT) UTK MEMBUKA

KETERISOLASIAN WIL, KEMUDAHAN AKSES PEREKONOMIAN & LAYANAN

SOSIAL DASAR TERMASUK SUPLAI BHN POKOK & BARANG STRATEGIS LAINNYA

SAMPAI KWSN PERBATASAN NEG;

3

PEMB FISIK YG DILAKUKAN K/L TERKAIT DLM KOORDINASI BNPP, TRS

BERUPAYA MELANJUTKAN KEGIATAN PEMB SKALA PRIORITAS YG BLM

TERSELESAIKAN PD SETIAP THN ANGGARAN4

ASPEK PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN (PEMBANGUNAN MANUSIA, PEREKONOMIAN BERBASIS SEKTOR

UNGGULAN DAN INFRASTRUKTUR WILAYAH)

www.bnpp.go.id

POTENSI SUMBER DAYA ALAM UNGGULAN KAWASAN PERBATASAN KALIMANTAN UTARA

KABUPATEN KECAMATAN JENIS KOMODITAS INSTANSI PELAKSANA

Malinau Kayan Hulu Madu hutan, Nenas, Teh,

Karet, Gaharu

Kem LHK, Kementan, Kemenperin,

Kemendes PDTT, Kemenkop UKM,

Kem PUPR, Pemda.

Pujungan Kopi, karet, gaharu Kementan, Kemenperin, Kemendes

PDTT, Kemenkop UKM, Kem PUPR,

Pemda.

Kayan Hilir Bawang merah & Kayu manis,

Karet, Gaharu

Kementan, Kemenperin, Kemendes

PDTT, Kemenkop UKM, Kem PUPR,

Pemda.

Kayan Selatan Lada, Teh, Nanas & Madu

hutan, Karet, Gaharu

Kementan, Kemenperin, Kemendes

PDTT, Kemenkop UKM, Kem PUPR,

Pemda.

Bahau Hulu Madu hutan, Karet, Gaharu Kem LHK, Kementan, Kemenperin,

Kemenkop UKM, Kem PUPR, Pemda.

Nunukan Sebatik (Kec. Sebatik, Sebatik

Barat, Sebatik Timur, Sebatik

Tengah & Sebatik Utara)

Kelapa sawit, kakao, pisang,

rumput laut, Wisata Pantai

Batu Lamampu

Kementan, Kemenperin, Kemenpar,

Kemendes PDTT, Kemenkop UKM,

Kem PUPR, Pemda.

Krayan Padi Adan, Garam gunung,

Kerbau, Tebu

Kementan, Kemenperin, Kemendes

PDTT, Kemenkop UKM, Kem PUPR,

Pemda.

Krayan Selatan Padi Adan Kementan, Kemendes PDTT,

Kemenkop UKM, Kem PUPR, Pemda.

Fokus: Kec. Krayan(Beras+Kerbau Lokal)

• 100% organik, luas + 2500 ha, produktivitas 2-4 ton, umur 6-7 bulan.

• Pulen tapi tidak lengket- aroma harum.

• Berdaya saing di Malaysia(dikonsumsi kalangan menengah atas) dan Brunei (Bangsawan).

• Berpotensi menjadi galur murni.

• Terkait kuat/komplementer dgn populasi kerbau lumpur.

• Hampir seluruh produksi beras dijualhanya ke Malaysia & Brunei.

• Petani menjual beras curah secara individu/daya tawar rendah –posisi pedagang Malaysia sangat kuat.

• Type penggilingan padi kecil/sederhana (tanpa dryer, one pass), beras sebagian besar tanpa pengemasan dan pelabelan.

• Diklaim pihak Malaysia sebagai Bario Rice (dgn hrg eceran Rp 24-25 ribu).

• 2012 memperoleh sertifikasi Indikasi Geografis (IG), tetapi belum diimplementasikan unt memperkuat daya saing.

1. Keunggulan Beras Organik ADAN Masalah Utama Beras Adan

36Sumber: Kementan

Keberadaan Beras Adan : Pemasaran

PengemasanSederhana

KemasanCurah (dibawa ke perbatasan)

Penjualandiperbatasan

(Rp 15 rb/kg dg biaya angkut Rp 2

rb kg)

Bario Rice: Hrg eceran

Rp 24 rb/kg=Rm

8/kg

BerasAdan

Sumber: Kementan

Fokus: Kec Krayan (Beras+Kerbau Lokal)...1

• Mengalami erosi genetis dan populasi berkurang

• Dipelihara secara ekstensif

• Penting untuk pengolahanlahan dan sumber pupukusahatani padi Adan

• Keterbatasan pakan

38

2. Kerbau Lumpur Masalah

Sumber: Kementan

Fokus: Kec Krayan (Beras+Kerbau Lokal)...2

• Sudah terdapat SMK, 2 jurusan : budidaya tanaman dan Agribisnis

• Motivasi masyarakat dalam membangun tinggi

• Pendidikan masyarakat umumnya tinggi

• Terdapat Asosiasi Masyarakat Adat (AMAPBA) perlindungan beras Adan

Keunggulan Masalah Utama

• Infrastruktur terbatas, terisolasi via darat ke wil Indonesia

• Penduduk berpendidikantinggi keluar daerah

• Pembinaan kelembagaanbelum memadai

• Permodalan formal sangat terbatas

39

Sumber: Kementan

Pengembangan Pertanian Terpadu melaluiPengolahan lahan (pembajakan) danpemupukan alami padi Adan di KecamatanKrayan dengan memanfaatkan ternakkerbau.

Beras Adan Kecamatan Krayan yang sudah dikemas dan hasil panen padi Adan (Gambar Atas)Beras Adan Kecamatan Krayan yang sudah dikemas dan hasil panen padi Adan (Gambar Atas)

41

42

Luas Sawah Krayan

43

Luas Sawah Krayan Selatan

44

LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PEMDAANTARA LAIN:

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

2. Mengurangi angka kemiskinan.

3. Meningkatkan kualitas SDM dan daya saing daerah

4. Membuka lapangan kerja, lapangan berusaha.

5. Mengendalikan tingkat inflasi daerah, berkoordinasi

dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah

6. Menjaga kelestarian lingkungan dan sumberdaya

alam dalam mendukung keberlanjutan

pembangunan.

7. Melakukan restrukturisasi sektor pertanian berbasis

teknologi ramah lingkungan.

45

KESIAPAN PELAKSANAAN PEMILU 2019

1. Pemerintah telah menyediakan DP4

2. Jumlah Pemilih per-TPS paling

banyak 500 orang

3. Pemilih, TPS dan Logistik

4. Daftar Pemilih Berkelanjutan

5. Pengadaan Logistik

6. Percetakan dan Distribusi Logistik

7. Peran Pemerintah dan Pemerintah

daerah dalam Kampanye

8. Hitung dan Rekap Suara

9. Netralitas Pegawai Negeri Sipil

10.Bentuk Bantuan Dan Fasilitasi

SUMATERAKALIMANTAN

JAVA

IRIAN JAYA

46

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN RKPD TAHUN 2019

(Sesuai dengan Permendagri Tentang RKPD 2019)

1. Arah Kebijakan Nasional

1) Pertumbuhan ekonomi nasional berkisar 5,4-5,8 % Inflasi secara nasional berkisar

antara 2,5 – 4,5 %.

2) Sasaran Tingkat Kemiskinan pada kisaran 8,5-9,5 %; IPM menjadi 71,98; Gini

Rasio pada kisaran 0,38-0,39; dan Tingkat Pengangguran Terbuka 4,8-5,2 %.

3) Sasaran pemerataan pembangunan antar wilayah: kontribusi wilayah terhadap

pembangunan nasional; Sumatera 21,68 %, Jawa 58,18 %, Kalimantan 8,23 %,

Sulawesi 6,26 %, Bali-Nusa Tenggara 3,18 %, Maluku 0,54 %, Papua 1,94 %.

2. Prioritas Nasional (PN)

1) Pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan

pelayanan dasar;

2) Pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan konektivitas dan

kemaritiman;

3) Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri dan jasa produktif;

4) Pemantapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air melalui pelestarian

lingkungan; dan

5) Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu.

3. Program dan kegiatan sesuai dengan kewenangan daerah.

4. Memprioritaskan belanja daerah terhadap urusan wajib pelayanan dasar sesuai

dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) : Pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum;

perumahan dan kawasan permukiman; trantibum & linmas; dan sosial

47

1• Peningkatan fasilitas sosial dasar (kesehatan dan

pendidikan)

2• Peningkatan perekonomian masyarakat

3• Pembangunan fasilitas umum, fasilitas sosial, serta PSU

yang memadai

4• Perbaikan dimensi kelembagaan serta administrasi

pemerintahan desa yang memadai

5• Peningkatan akses komunikasi dan informasi

5 ARAH PRIORITAS MODEL PROGRAM KAMPUNG SEJAHTERA

48

48

TERIMA KASIH

SUMATERAKALIMANTAN

JAVA

IRIAN JAYA