Materi deputi ips_bsn_erniningsih_peran_standardisasi_dan_penilaian_kesesuaian_dalam_mea1
SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BANK · PDF fileSAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BANK ... - Sdr. Sigit...
Transcript of SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BANK · PDF fileSAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BANK ... - Sdr. Sigit...
1
SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA
Penutupan Kongres Perbanas dan APCONEX 2009, Jakarta, 15 Mei 2009
Yang Terhormat, - Sdr. Sigit Pramono, Ketua Umum Perbanas, - Sdr. Jos Luhukay, Panitia Pengarah Apconex 2009 - Para anggota Perbanas, Asbanda dan Perbarindo - Hadirin dan undangan yang berbahagia,
Assalamu’alaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita semua ,
Marilah kita panjatkan syukur ke hadirat Illahi Robbi karena kita dapat berkumpul pada
hari ini menghadiri acara penutupan Kongres Perbanas XVII dan Apconex 2009 sekaligus
pengukuhan Ketua Umum Perbanas periode 2009-2012. Pengukuhan ini adalah sebuah
representasi simbolis penerusan amanah kepada jajaran pengurus baru yang memiliki makna
penting yang patut direnungkan dan hayati. Amanah untuk secara konsisten dan
berkesinambungan mencoba memberikan arti pengabdian dirinya maupun organisasinya
dalam pencapaian kemaslahatan masyarakat. Untuk itu saya mengucapkan selamat kepada
Ketua Umum Perbanas yang baru saja dilantik.
Dalam usianya yang memasuki tahun 53, Perbanas telah sejak lama berperan dalam
pengembangan industri perbankan nasional. Sungguh tidak berlebihan jika kami berharap agar
diacara yang spesial ini para bankir dapat meredefinisi komitmennya untuk
mengoptimalkan peran perbankan sebagai lembaga inte rmediasi dengan tetap
memperhatikan penguatan ketahanan industri perbanka n nasional dalam rangka
mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan sekaligus menyiapkan diri untuk
menghadapi tantangan di masa depan.
Bapak Ibu serta Hadirin Yang Berbahagia,
Sebagaimana kita ketahui bersama, kondisi makroekonomi kita tengah mengalami
tantangan yang tidak ringan. Dampak krisis keuangan global berupa keketatan likuiditas pasar
uang, tekanan dipasar modal serta resesi ekonomi, dalam waktu singkat telah menurunkan
kinerja perekonomian global yang pada akhirnya juga mengkebiri upaya bangsa kita untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik. Target pertumbuhan ekonomi
yang semula telah ditetapkan pada kisaran 4-5% harus disesuaikan menjadi 3-4%.
Penyesuaian ini dilakukan dengan salah satu pertimbangan asumsi adanya sumber
pembiayaan kredit perbankan, yang apabila realisasi pertumbuhannya dapat sesuai dengan
bisnis plan yang diajukan yaitu sebesar 15%, maka pertumbuhan ekonomi diperkirakan dapat
mencapai batas atas proyeksi yang ditetapkan.
Meskipun secara umum perbankan Indonesia, yang karaketeristik bisnisnya sebagian
besar masih konvensional, mampu bertahan dan terlindungi dari efek rambatan krisi keuangan
2
di negara maju, namun perkembangan kinerja hingga triwulan pertama 2009 menunjukkan
peran intermediasi yang kurang menggembirakan. Pada Maret 2009, penempatan kredit
mengalami penurunan 0,9% menjadi sebesar Rp1.342 triliun dibandingkan akhir Desember
2008. Rendahnya pertumbuhan kredit selama 2009 tersebut, diiikuti dengan peningkatan
penanaman bank dalam SBI sebesar 25% sehingga berada pada posisi Rp208 triliun, dengan
preferensi penanaman bank pada SBI bertenor yang lebih panjang. Apabila kecenderungan ini
terus berlanjut, dikuatirkan dapat mempersulit realisasi pertumbuhan kredit sebagaimana yang
diharapkan. Rendahnya penyaluran kredit perlu menjadi perhatian dan salah satu agenda
utama Perbanas dalam merumuskan komitmen pengabdian, mengingat peran dan keberadaan
bank adalah sebagai lembaga intermediasi dan katalisator pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.
Bapak Ibu serta Hadirin Yang Berbahagia,
Dari krisis keuangan yang terjadi, dapat pula kita ambil pelajaran berharga bagi pasar
keuangan Indonesia, khususnya perbankan tentang pentingnya upaya mengidentifikasi
berbagai risiko yang mungkin terkandung didalam transaksi dan inovasi produk keuangan
yang berkembang demikian pesat. Perkembangan sistem keuangan global, yang bergerak
sejalan dengan inovasi teknologi dan informasi yang pesat, telah berimplikasi pada perubahan
perilaku dan integrasi dalam sistem keuangan, terutama dalam hal pengelolaan dan transfer
risiko. Inovasi transaksi dan produk keuangan yang terdiri dari berbagai turunannya tidak lagi
semata dilandaskan pada suatu underlying transaksi di sektor riil, yang oleh Bp. Jusf Kalla
disebut sebagai ”Ekonomi Siluman”.
Pada dasarnya, inovasi produk dan transaksi derivatif tidak selalu memiliki dampak
negatif. Transaksi derivatif yang berkembang baik dapat mengindikasikan kedewasaan suatu
pasar keuangan, yang memiliki peran sebagai mediator dan katalisator pertumbuhan ekonomi
melalui percepatan perputaran dana dalam mendukung keperluan transaksi ekonomi. Yang
harus menjadi perhatian adalah diperlukan adanya suatu kemampuan untuk mengidentifikasi
risiko dan adanya mekanisme transparansi terhadap produk atau transaksi yang ada terkait
dengan manfaat, biaya serta risiko yang terkandung sehingga kita tetap dapat
memberdayakan manfaatnya dengan meminimalisir dampak negatifnya.
Bapak Ibu serta Hadirin Yang Berbahagia,
Bagi Bank Indonesia, implikasi dari perubahan pesat sektor keuangan, yang selalu
mengandung”risiko”, adalah pencapaian macroeconomic stability tidak semata terfokus pada
kestabilan harga, namun juga terkait dengan kestabilan sistem keuangan. Dari sisi kebijakan
moneter, perubahan lingkungan ekonomi yang mengangkat peran stabilitas keuangan dalam
3
mempengaruhi kestabilan ekonomi makro berimplikasi pada perlunya perumusan kebijakan
moneter yang mempertimbangkan peran dan dinamika sistem keuangan dengan segala
risikonya. Dari sisi kebijakan perbankan, perubahan perilaku sistem keuangan global
memerlukan pengaturan kebijakan perbankan yang lebih rinci yang diarahkan pada upaya
pengelolaan perilaku sistem keuangan yang procyclical terhadap siklus perekonomian.
Beberapa kebijakan perlu diterapkan secara dinamis mengikuti siklus ekonomi sebagai
countercyclical measures di bidang perbankan.
Bapak Ibu dan Hadirin yang Berbahagia.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga dengan ketua Umum Perbanas yang
baru, dapat terlahir pemikiran yang lebih kreatif dan konstruktif untuk lebih meningkatkan
kontribusi peran perbankan sebagai pelumas roda perekonomian agar dapat tumbuh
sebagaimana yang diharapkan. Semoga Perbanas dapat semakin menjadi sebuah kelompok
professional yang memiliki peran penting dan dibutuhkan oleh bangsa dan negara.
Akhirnya, sekali lagi saya ucapkan selamat kepada para Ketua Umum Perbanas dan
pengurus yang baru. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi setiap langkah
kita. Sekian dan terima kasih.
Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 15 Mei 2009 BANK INDONESIA
S. Budi Rochadi Deputi Gubernur