Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

25
KELOMPOK ENAM A2010 MEMPERSEMBAHKAN

Transcript of Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Page 1: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

KELOMPOK

ENAMA2010

MEMPERSEMBAHKAN

Page 2: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Pendahuluan

• Irigasi :Adalah Usaha Penyediaan, Pengaturan , Dan Pembuangan Air Irigasi

Untuk Menunjang Pertanian, Yang Jenisnya Meliputi Irigasi Permukaan, Irigasi Air Bawah Tanah, Irigasi Pompa Dan Irigasi Tambak

• Jaringan Irigasi :Adalah Saluran, Bangunan Dan Bangunan Pelengkapnya Yang

Merupakan Satu Kesatuan Dan Diperlukan Untuk Penyediaan, Pembagian,pemberian, Penggunaan Dan Pembuangan Air Irigasi

• Daerah Irigasi:Adalah Kesatuan Lahan Yang Mendapat Air Dari Satu Jaringan Irigasi

Page 3: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Saluran IrigasiKULIAH BANGUNAN AIR

Page 4: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Perencanaan Saluran Irigasisaluran pembawa

1. Plot Trase Saluran Pada Peta Situasi Yang Dibuat Misalnya 1 : 5000 Atau 1 : 2000

2. Tentukan Batas-batas Petak Pada Peta Tersebut

3. Plot Rencana Lokasi Bangunan Pada Peta Sesuai Dengan Trase Yang Direncanakan

4. Tentukan Elevasi Muka Air Yang Dibutuhkan Pada Bangunan Pengambilan (Bendung)

5. Perhitungan Debit Rencana

6. Plot Lokasi Bangunan Pembawa Dan Bangunan Pemberi Serta Tentukan Kehilangan

Tinggi Energi Untuk Setiap Bangunan

7. Penentuan Kemiringan Rencana Pada Ruas-ruas Saluran

8. Perhitungan Dimensi Saluran

9. Perhitungan Muka Air Saluran

10. Pembuatan Profil Memanjang Saluran

11. Pembuatan Profil Melintang Saluran

Page 5: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Perencanaan Saluran Irigasisaluran pembuang

1. Plot rencana trase saluran pada peta skala yang dibuat misal 1:5000 atau 1:2000

2. Tentukan pada peta tersebut luas daerah yang akan dibuang airnya

3. Tentukan muka air maksimum

4. Tetapkan kehilangan tinggi energi untuk di bangunan

5. Perhitungan debit pembuangan rencana

6. Tentukan kemiringan rencana

7. Hitung dimensi saluran

8. Buat profil memanjang dan melintang

Page 6: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Penentuan Muka Air Rencana (MAR)

Muka air rencana adalah muka air pada Q70% ditambah dengan variannya (0.18 x h100%). Tahapan penentuan muka air rencana ;1.Tentukan muka air tertinggi (P) pada bangunan bagi yang paling hilir = muka air hilir (Q70%) pada ruas saluran tersebut2.Hitung dimensi saluran untuk memperoleh kedalaman air (h) pada debit rencana = h100%3.Hitung varian (V) = (0.18 x h100%) sehingga,

MAR : P + V4.Hitung muka air di ujung hilir ruas saluran MAud

MAud= MAR + Ia x L +∆HaDimana ∆Ha = kehilangan tinggi energi di bangunan

5.Tentukan muka air tertinggi yang diperlukan pada bangunan bagi berikutnya dengan menghitung varian (V)=(0.18 x h100%)6.Bandingkan muka air yang diperlukan di bangunan bangunan udik pada Q100% degan muka air hulu di hilir bangunan berikutnya ditambah dengan kehilangan energi di bangunan bagi (0.05m),ambil elevasi yang tertinggi7.Untuk ruas-ruas lainnya ikuti langkah-langkah no. 4,5,68.Plotkan muka air yang diperoleh pada potongan memanjang

Page 7: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Penentuan Muka Air yang Dibutuhkanpada Bangunan Sadap

Tinggi muka air yang diinginkan dalam jaringan utama didasarkan pada

tinggi muka air yang diperlukan di sawah-sawah yang akan diairi dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1.Menghitung tinggi bangunan air di bangunan sadap tersier

2.Hitung seluruh kehilangan di saluran kuarter dan tersier serta bangunan

3.Hitung tinggi muka air di petak tersier dengan menjumlahkan no 1 + no

2 + ∆Ha dibangunan sadap tersier ,dengan ilustrasi sebagai berikut

Page 8: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Ilustrasi Elevasi Muka Air

Page 9: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Menghitung Tinggi Muka Air

P = A+a+b+c+d+e+f+g+∆h+ZKeterangan:P = muka air di saluran sekunder A = elevasi tertinggi di sawaha = lapisan air di sawah=10 cmb = kehilangan tinggi energi di saluran kuarter ke sawah = 5cmc = kehilangan tinggi energi di boks bagi kuarter = 5cm/boksd = kehilangan tinggi energi slm pengaliran di saluran irigasi= IxL e = kehilangan tinggi energi di boks bagi tersier = 10 cmf = kehilangan tinggi energi di gorong-gorong =5 cmg = kehilangan tinggi energi di bangunan sadap tersier∆h = variasi tinggi muka air = 0.18 h100%Z = kehilangan tinggi energi di bangunan tersier lainnya

Page 10: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

DIMENSI SALURAN

Setelah diketahui kebutuhan air disawah , kita akan menghitung besarnya debit

disaluran tersier, sekunder dan saluran primer, kemudian menghitung dimensi

saluran dengan cara coba-coba dengan memakai rumus keseimbangan seperti

dibawah ini :

Q = V x A

V = k R 2/3 I ½

A = ( b + mh) h

P = b + 2 h V 1 + m2

R = A/P

Page 11: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

DIMENSI SALURAN

Dimana :Q = debit rencana , m3/detV = kecepatan saluran (m/det), dengan memakai rumus Striklerk = kekasaran saluran dari Strikler, m 1/2/detR = jari – jari hidrolis, m I = kemiringan saluranA = luas penampang saluran, m2

P = luas penampang basah saluran, m2

b = lebar dasar saluran, mh = tinggi air disaluran ,mm = kemiringan talud

Page 12: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

PENAMPANG/PROFIL MEMANJANG SALURAN

Penampang memanjang saluran dibuat pada tampang memanjang yang telah

dibuat dari hasil pengukuran lapangan dan setelah mendapatkan data :

Elevasi muka air rencana

Dimensi saluran

Elevasi Bangunan Sadap, Bangunan Bagi, dan Bangunan Pelengkap

Page 13: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Muka Air Rencana

Page 14: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Potongan Melintang

Page 15: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Potongan Melintang

Page 16: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Saluran Irigasiditinjau dari bahan

1. Saluran tanah tanpa pasangan2. Saluran dengan pasangan

3. Terowongan dan saluran tertutup

Page 17: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Saluran tanah tanpa pasangan

• Kantong lumpur harus dibuat jika jumlah sedimen yang masuk ke dalam jaringan saluran dalam setahun yang tidak terangkut ke sawah

Page 18: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Saluran dengan pasangan

Kegunaan Saluran Pasangan1. Mencegah kehilangan air akibat rembesan2. Mencegah gerusan dan erosi3. Mencegah merajalelanya tumbuhan air4. Mengurangi biaya pemeliharaan5. Memberi-kelonggaran untuk lengkung yang

lebih besar6. Tanah yang dibebaskan lebih kecil

Page 19: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Tabel rembesan material

Page 20: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Jenis Pasangan• Pasangan batu• Beton• Dapat juga menggunakan Beton Ferro cement

detail

Page 21: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Pengertian Ferrocemen

Ferrocement adalah suatu tipe dinding tipis beton bertulang yang dibuat dari mortar semen hidrolis diberi tulangan dengan kawat anyam/kawat jala (wiremesh) yang menerus dan lapisan yang rapat serta ukuran kawat relatif kecil

detail

Page 22: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Perbedaan Ferosemen Dengan Beton Bertulang Antara Lain :

1. Sifat Fisik• Lebih tipis• Memiliki tulangan yang terdistribusi pada setiap ketebalannya• Penulangan 2 arah• Matriksnya hanya terdiri dari agregat halus dan semen

2. Sifat Mekanik• Sifat-sifat seragam dalam 2 arah• Umumnya memiliki kuat tarik dan kuat lentur yang tinggi• Memiliki ratio tulangan yang tinggi• Proses retak dan perluasan retak yang berbeda pada beban tarik• Duktilitas meningkat sejalan dengan peningkatan rasio tulangan anyam• Kedap air tinggi• Lemah terhadap temperatur tinggi• Ketahanan terhadap beban kejut lebih tinggi

3. Proses / pembuatan / pemeliharaan / perbaikan• Metode pembuatan berbeda dengan beton bertulang• Tidak memerlukan keahlian khusus.• Sangat mudah dalam perawatan dan perbaikan• Biaya konstruksi untuk aplikasi di laut lebih murah dibandingkan kayu, beton bertulang atau• material komposit.

Page 23: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Saluran TertutupPemakaian terowongan dianjurkan apabila trase saluran akan

mengakibatkan potongan melintang berada jauh di dalarn galian.

Saluran tertutup (juga disebut saluran gali-tirnbun) merupakanpemecahan yang dianjurkan pada bahan tanah di mana penggalian

talut yang dalam sangat mungkin menyebabkan terjadinya longsoran.

Saluran tertutup di sepanjang tepi sungai dengan tinggi rnuka airsaluran di bawah tinggi muka banjir sering dijumpai. Pembuang silang

ke dalam saluran bawah tanah mungkin juga membutuhkan sebuahsaluran tertutup.

Page 24: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Bent

uk b

entu

k te

row

onga

n

detail

Page 25: Saluran Irigasi_(Bangunan Air)

Tipe tipe terowonganTipe A dapat dipakai untuk terowongan yang digali di dalam batuanterbaik tanpa retakan, dan juga untuk terowongan-terowongan yangmampu berdiri cukup lama untuk pemasangan penyangga tanpamengendorkan batu besar yang bisa menyebabkan keruntuhanbangunan. Pasangan yang diperlukan untuk tipe terowongan padaumumnya ini adalah beton tumbuk.Tipe B dapat dipakai untuk terowongan yang digali didalam batudengan sedikit retakan, dan juga untuk terowongan-terowongan yangtidak mampu berdiri cukup lama untuk memungkinkan pemasanganpenyangga dengan mengendorkan batu besar dan bisa menyebabkanruntuhnya bangunan. Biasanya dibutuhkan penyangga baja bentukbusur terowongan. Pasangannya adalah beton tumbuk.Tipe C dipakai untuk terowongan yang digali di dalam tanah keras,batuan lapuk dan daerah tanah patahan (fracture zones);membutuhkan pemasangan penyangga secara cepat, segera setelahdilakukan peledakan.Tipe D dipakai untuk terowongan yang digali di dalam batu yangsangat lapuk (lapuk hingga lapisan yang dalam), daerah tanah pecahandan patahan, serta tanah lunak yang mengandung air tanah.