Salivary Gland Tumor Nina

download Salivary Gland Tumor Nina

of 13

Transcript of Salivary Gland Tumor Nina

5.6.2 Malignant Tumor 5.6.2.1 Mucoepidermoid Carcinoma

Definisi Dilihat dari namanya, mucoepidermoid carcinoma ini terdiri dari sel epidermal dan sel mukosa. Tumor ini diklasifikasikan dalam low grade dan high grade, tergantung pada rasio sel epidermal sampai sel mukosanya. Low grade memiliki rasio lebih tinggi dan lesinya kuang agresive. Meskipun low grade ini memiliki kemampuan untuk bermetastasis dan melakukan invasi lokal, namun carcinoma jenis ini mirip seperti benign tumor. High grade bersifat lebih ganas dan prognosisnya buruk.

Epidemiologi Mucoepidermoid carcinoma adalah malignant tumor yang paling umum terjadi pada kelenjar saliva. Paling umum terjadi pada kelenjar parotid dan posisi kedua dari tumor maligna yang umum terjadi pada kelenjar submandibular setelah adenoidcystic

carcinoma. Lesi ini terjadi pada kelenjar parotid kira-kir 60%-90%, lalu palatum adalah tempat kedua yang juga sering terkena carcinoma ini. Epidemiologi carcinoma ini sasma antara laki-laki maupun perempuan. Insidensi tertinggi terjadi ada dekade ke-5.

Gambaran Klinis Lesi yang ada tergantung pada grade tumornya. Pada low grade jarang terasa sakit yang menyebar dalam waktu yang lama. Sedangkan pada high grade menunjukkan adanya pertumbuhan yang cepat dan lebih tinggi kemungkinannya untuk bermetastasis. Dapat dirasakan nyeri dan ulserasi di bawah jaringan pada pasien tumor ini. Jika saraf fasial terkena, maka akan menunjukkan tanda kelumpuhan daerah fasial.

Patologi Secara makroskopis, low grade mucoepidermoid carcinoma biasanya berukuran kecil dan sebagian tidak berkapsul. High grade tumor kurang lebih berkapul kaena pertumbuhannya yang cepat dan adanya invasi lokal jaringan. Setelah itu pada low grade biasanya akan memperlihatkan cairan mukus, dan lesi high grade biasanya muncul cairan yang solid. Secara mikroskopis, lesi low grade terdiri dari regio sel mukoid yag diselingi dengan epitelial. High grade tumor terdiri dari sel epitelial primer, dengan beberapa sel musin. Dalam kenyataannya, pewarnaan membantu sekali dalam membedakan high grade mucoepidermoid carcinoma dengan squamous cell carcinoma.

Treatment Low grade mucoepidermoid carcinoma dapat ditangani dengan superficial parotidectomy jika area yang terkena pada daerah lobus superfisial. Pada high grade lesi biasanya ditangani dengan cepat untuk menghindari rekurensi. Kemungkinan Total parotidectomy dapat dilakukan dengan pemeliharaan saraf yang baik tentunya. Rekonstruksi saraf yang sangat cepat dapat memperlihatkan waktu dari ekstirpasi tumor.

Diseksi leher dengan menghilangkan node lymph dan pada kasus lesi sangat berat. Postoperative radiation therapy bisa menunjukkan hasil yang baik pada high grade tumor. Pada lesi high grade, rekurensi metastasisnya dapat terjadi sampai lebih 60% pada pasien. Rata-rata ketahanan pada lesi low grade sekitar 95% pada umur 5 tahun, dan dengan pasien high grade , rata-ratanya turun drastis seitar 40%. 5.6.2.2 Adenoid Cystic Carcinoma Epidemiologi Karsinoma jenis ini rata-rata terjadinya berkisar 6%, dan merupakan malignant tumor yang paling umum terjadi di kelenjar submandibular dan saliva minor. Pada tumor kelenjar submandibular berkisar 15-30% dan pada tumor kelenjar minor 30% dan 2-15% pada kelenjar parotid. 50 % adenoid cystic carcinoma ini terjadi pada kelenjar`saliva minor. Tumor ini menyerang pria dan wanita dengan predileksi yang hampir sama, dan biasanya terjadi pada umur 50 tahun-an.

Gambaran klinis Biasanya muncul dengan massa unilobular yang tegas pada kelenjarnya. Kadangkadang timbul nyeri dan membuat paralisis saraf fasial dalam beberapa kasus pasien namun jarang terjadi. Pertumbuhan tumornya lambat, yang memungkinkan diagnosis tertunda sampai beberapa tahun. Pada gambaran intraoral bisa muncul ulserasi mukosa, inilah yang membedakan adenoid cystic carcinoma dengan benign mixed tumor. Secara radiografi, tumor akan meluas ke batas tulang. Metastase pada jantung lebih umum terjadi daripada regio lymphdenopati.

Patologi Dalam pemeriksaan yang nyata, tumor tampak unilobular dan sebagian berkapsul atau tidak berkapsul. Sering terjadi perluasan invasi sampai batas normal jaringan. Secara mikroskopis, sel individual kecil dan kuboid. Nuclear atypia dan mitosis tidak terlihat, namun agregasi kromatin padat. Pseudocystic dipenuhi dengan material aseluler yang mana adalah karakteristik tumor ini. Secara makroskopi, perineural atau intraneural invasi adalah hal yang membedakan dari tumor ini. Treatment Eksisi sugikal radikal pada lesi adalah treatment yang tepat. Beberapa pilihan lainnya yang menghasilkan cara adekuat adalah reseksi surgikal konservatif dan radioterapi. Dimana sinar neutron pada terapi ini lebih efektif dibandingkan foton untuk menangani tumor ini. Karena rekurensinya cukup lama, maka perlu pemeriksaaan yang lebih pasti lagi . faktor-faktor yang menyebabkan prognosis berjangka lama adalah ukuran lesi primernya, lokasi anatomis, kemampuan metastasis, kterlibatan saraf fasialnya. 5.6.2.3. Acinic cell carcinoma Epidemiologi Muncul sekitar 1% dari semua jenis tumor kelenjar saliva. Dan sekitar 90-95% tumor ini ditemukan pada kelenjar` parotid. Dalam distribusinya terlihat adanya sel asinar dalam kelenjar yang berbeda. Tumor ini terjadi dengan frekuensi yang lebih tinggi pada wanita dan biasanya pada dekade ke-5. Ini adalah tumor kedua yang paling umum tumor kelenjar saliva maligna pada anak-anak.

Gambaran klinis Lesi sering muncul dengan massa pertumbuhan yang lambat. Nyeri bisa dirasakan tapi tidak mengindikasikan prognosis. Lobus superfisial dan bagian inferior kelenjar parotid adalah tempat umum terjadinya tumor ini.

Patologi Massa spesimen dari pemeriksaannya sering encapsulated. Secara mikrokopis ada dua tipe sel yang terlihat, yang pertama sel mirip sel asinar yang berbatasan pada

kelenjar serosa dengan sel yang sitoplasmanya jelas. Sel ini positif dilihat pada pewarnaan PAS. Infiltrasi limfosit sering ditemukan. Treatment Perawatannya terdiri dari superficial paratidectomy, dengan pemeliharaan saraf fasial. Saat tumor ini ditemukan pada kelenjar submandibular, menghilangkan total kelenjar adalah treatmen pilihan.

5.6.2.4. Carcinoma ex pleomorphic adenoma Definisi Carcinoma ex pleomorphic adenoma adalah tumor maligna yang muncul dalam keadan pra plemorphic adenoma. Tumor ini berasal dari epitelial. Epidemiologi Epidemiologinya pada tumor kelenjar saliva sekitar 2%-5%. Gambaran klinis Pertumbuhannya lambat, dan biasanya muncul pada umur 15-20 tahun sebelum tumor ini membesar ukurannya dan muncul secara klinis. Terjadi lebih sering di pleomorphic adenoma yang tidak diobati dalam jangka waktu lama. Patologi Secara makroskopis, tumor ini nodular atau cystic, tanpa encapsulated. Secara histologis, tumor muncul sebagai karsinoma sel squamos , adenokarsinoma,

undifferentiated carcinoma yang merupakan benign mixed tumor. Infiltrasi destruktif pertumbuhannya biasanya terlihat sekitar maignansinya. Treatment Prognois tumor ini sangat buruk. Metastase lokal dan jauh umum ditemukan surgical removal dengan terapi radiasi postoperative adalah perawatan yang direkomendasikan. Penghilagan secara dini sagat direkomendasikan untuk menghindari perkembangan lesi ini.

5.6.2.5 Adenocarcinoma Definisinya adalah tumor yang muncul dari epitelium duktus saliva. Bagian neoplasma ini dibagi berdasarkan struktur da proses pertumbuhannya. Istilah adenokarsinoma sendiri digunakan untuk mengklasifikasi lesi yang tidak dijumpai kriteria khususnya seperti polymorphous low-grade adenocarcinoma, epmyoephitelial carcinoma, atau salivary duct carcinoma. Klarifikasi dari tipe adenokarsinoma dengan deskripsi histologisnya dpat menjadi ukuran untuk treatment yang dilakukan selanjutnya.

5.6.2.6. Lymphoma Definisi Adalah istilah umum yang diberikan pada semua kelainan neoplastik pada jaringan limfoid. Dengan definisi, lymphoma primer yang menjelaskan kondisi kelenjar

saliva. Bentuk mayor dari lymphoma ini adalah lymphoma non-Hodgkins (NHL) dan penyakit Hodgkins. Insidensi meningkat pada pasien NHL dengan penyakit autoimun. Epidemiologi Primary lymphoma dari kelenjar saliva sering muncul dari jaringan limph dalam kelenjar. Tumor jenis ini jarang terjadi pada kelenjar saliva. Predileksinya pada

kelenjar parotid dan sumandibular. Gambaran klinis Lesi biasanya muncul dengan nyeri dan pembesaran kelenjar (adenophaty).

Treatment Superficial parotidectomy direkomendasikan untuk mengisolasi massa kelenjar parotid yang asimtomatik pada fase awal dari pemeriksaan, tidak biasa pada pasien dengan low grade penyakit asimtomatik. Treatment lainnya yang bisa dilakukan antara

lain

radioterapi,

kemoterapi,

aau

kombinasi

keduanya,

bergantung

stadium

lyphomanya.

5.6.3 Surgical Treatment 5.6.3.1. Parotidectomy Definisinnya adalah eksisi kelenjar parotis. Sejak kebanyakan tumor dari parotid terjadi pada bagian bawah , superfisial dari saraf fasial, surgical tratment umumnya terdiri dari superficial parotidectomy. Jika tumor sangat kecil , itu bisa dihilangkakn dengan batas yang adekuat dari jaringan, meninggalkan sisa lobus superfisial. Pada high grade malignant salivary tumor, total parotidectomy dilakukan. Kecuali jika ada keterlibatan tumor yang dalam dengan saraf fasial, saraf bisa dikecualikan. Jika tumor ini menginvasi saraf , reseksi saraf dilakukan dengan rekonstruksi yang cepat. Biopsi dari regio nods lymph yang mencurigakan dilakukan jika hasil malignansinya positif, dan modifikasi diseksi leher dilakukan dengan cepat. Komplikasi bisa terjadi setelah parotidectomy. Paralisis sebagian atau total permanen saraf fasial terjadi kurang dari 3% pada pasien, biasanya kelumpuhan saraf dapat terjadi dalam 10 %-30%. Fitul saliva atatu sialocele umumnya adalah komplikasi setelah pembedahan kelenjar parotid. Sialocele terjadi ketika tepi dari kapsul kelenjar parotid dihilangkan, dan berlanjut kebocoran cairan. Balutan tekanan dapat diaplikasikan, dan anti-sialagogue seperti glycopyrolate dapat diberikan jika tidk ada kontraindikasi.

Freys syndrom adalah komplikasi umum yang relatif pada parotidectomy. Syndrom ini muncul sebagai cairan dari kelenjar keringat. Saat regenerasi serat parasimpatik sekretori postganglion dari kelenjar parotid menjadi tercampur dengan serat simpatik postganglion menjadi kelenjar keringat, kondisi dimana pasien akan bersemangat dengan hasil stimulasi saliva. Minors starch iodine test dapat digunakan untuk menunjukkan area cairan kelenjar keringat. Freys syndrom dapat terjadi

sebanyak 30%-60% pada pasien yang berkeringat pada area yang terlibat. Treatment gangguan ini terdiri dari aplikasi topikal antiperspirant atau anticholinergic. Injeksi toksin botulinum bisa digunakan untuk menangani Freys syndrom ini.

5.6.3.2. Submandibular, sublingual, dan minor salivary gland surgery Tumor kelenjar submandibular dan sublingual ditangani dengan total removal dari kelenjar. Hilangnya aliran saliva dari single submandibular dpat diabaikan. Resikonya berhubungan dengan hilangnya kelenjar submandibular termasuk hemoragi , infeksi, dan luka pada hypoglossal, linguual, atau saraf mandibular marginal. Treatment tumor kelenjar saliva minor bergantung pada lokasi dan luasnya penyakit. Eksisi sepurna biasanya cukup untuk benign tumor. Ada beberapa komplikasinya. Treatment untuk maligna tumor bisa termasuk maxillectomy atau composite resection.