salinitas

4

Click here to load reader

Transcript of salinitas

Page 1: salinitas

Salinitas adalah konsentrasi dari total ion yang terdapat di dalam perairan. Pengertian salinitas yang sangat mudah dipahami adalah jumlah kadar garam yang terdapat pada suatu perairan. Hal ini dikarenakan salinitas ini merupakan gambaran tentang padatan total di dalam air setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromida dan iodida digantikan oleh chlorida dan semua bahan organik telah dioksidasi.

Pengertian salinitas yang lainnya adalah jumlah segala macam garam yang terdapat dalam 1.000 gr air contoh. Garam-garam yang ada di air payau atau air laut pada umumnya adalah Na,Cl, NaCl, MgSO4 yang menyebabkan rasa pahit pada air laut, KNO3 dan lain- lain.

Salinitas dapat dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat yang disebut dengan Refraktometer atau salinometer. Satuan untuk pengukuran salinitas adalah satuan gram per kilogram (ppt) atau promil (‰). Nilai salinitas untuk perairan tawar biasanya berkisar antara 0–5 ppt, perairan payau biasanya berkisar antara 6–29 ppt dan perairan laut berkisar antara 30–35 ppt.

Gusrina, 2008Stres garam terjadi dengan terdapatnya salinitas atau konsentrasi garam-garam terlarut yang berlebihan dalam tanaman. Stres garam ini umumnya terjadi dalam tanaman pada tanah salin. Stres garam meningkat dengan meningkatnya konsentrasi garam hingga tingkat konsentrasi tertentu yang dapat mengakibatkan kematian tanaman. Garam-garam yang menimbulkan stres tanaman antara lain ialah NaCl, NaSO4, CaCl2, MgSO4, MgCl2 yang terlarut dalam air (Sipayung, 2006). Stres akibat kelebihan Na+ dapat mempengaruhi beberapa proses fisiologi dari mulai perkecambahan sampai pertumbuhan tanaman (Fallah, 2006).Salinitas tidak ditentukan oleh garam Na Cl saja tetapi oleh berbagai jenis garam yang berpengaruh dan menimbulkan stres pada tanaman. Dalam konteks ini tanaman mengalami stres garam bila konsentrasi garam yang berlebih cukup tinggi sehingga menurunkan potensial air sebesar 0,05 – 0,1 Mpa. Stres garam ini berbeda dengan stres ion yang tidak begitu menekan potensial air (Lewit, dalam Sipayung, 2006).Toleransi terhadap salinitas adalah beragam dengan spektrum yang luas diantara spesies tanaman mulai dari yang peka hingga yang cukup toleran. Follet et al, (1981 dalam Sipayung, 2006) mengajukan lima tingkat pengaruh salinitas tanah terhadap tanaman, mulai dari tingkat non-salin hingga tingkat salinitas yang sangat tinggi,Garam-garam atau Na+ yang dapat dipertukarkan akan mempengaruhi sifat sifattanah jika terdapat dalam keadaan yang berlebihan dalam tanah. Kekuranganunsur Na+ dan Cl- dapat menekan pertumbuhan dan mengurangi produksi.Peningkatan konsentrasi garam terlarut di dalam tanah akan meningkatkan tekananosmotik sehingga menghambat penyerapan air dan unsur-unsur hara yangberlangsung melalui proses osmosis. Jumlah air yang masuk ke dalam akar akanberkurang sehingga mengakibatkan menipisnya jumlah persediaan air dalamtanaman. (Follet et al., 1981)Pada kondisi garam tinggi,tumbuhan akan menghadapi dua masalahyaitu memperoleh air dari tanahyang potensial airnya negatif dan mengatasikonsentrasi ion tinggi natrium,carbonat dan klorida yang kemungkinanberacun (Salisbury dan Ross,

Page 2: salinitas

1995). Salah satu metode adaptasitanaman terhadap salinitas adalah melaluipengaturan osmotik dengan caramensintesis senyawa-senyawa asamamino prolin, asam amino lain, galaktosilgliserol,dan asam organik.Dalam proses fisiologi tanaman, Na+ dan Cl- diduga mempengaruhipengikatan air oleh tanaman sehingga menyebabkan tanaman tahan terhadapkekeringan. Sedangkan Cl- diperlukan pada reaksi fotosintetik yang berkaitan denganproduksi oksigen. Sementara penyerapan Na+ oleh partikel-partikel tanah akanmengakibatkan pembengkakan dan penutupan pori-pori tanah yang memperburukpertukaran gas, serta dispersi material koloid tanah.Salinitas atau konsentrasi garam-garam terlarut yang cukup tinggi akanmenimbulkan stres dan memberikan tekanan terhadap pertumbuhan tanaman.Menurut Maas dan Nieman, (1978) salinitas dapat berpengaruh menghambatpertumbuhan tanaman dengan dua cara yaitu :a. Dengan merusak sel-sel yang sedang tumbuh sehingga pertumbuhantanaman terganggu.b. Dengan membatasi jumlah suplai hasil-hasil metabolisme esensial bagipertumbuhan sel melalui pembentukan tyloses.

Salinitas menekan proses pertumbuhan tanaman dengan efek yangmenghambat pembesaran dan pembelahan sel, produksi protein serta penambahanbiomass tanaman. Tanaman yang mengalami stres garam umumnya tidakmenunjukkan respon dalam bentuk kerusakan langsung tetapi pertumbuhan yangtertekan dan perubahan secara perlahan.

Gejala pertumbuhan tanaman pada tanah dengan tingkat salinitas yang cukuptinggi adalah pertumbuhan yang tidak normal seperti daun mengering di bagianujung dan gejala khlorosis. Gejala ini timbul karena konsentrasi garam terlarut yangtinggi menyebabkan menurunnya potensial larutan tanah sehingga tanamankekurangan air. Sifat fisik tanah juga terpengaruh antara lain bentuk struktur, dayapegang air dan permeabilitas tanah. Semakin tinggi konsentrasi NaCl pada tanah,semakin tinggi tekanan osmotik dan daya hantar listrik tanah (Nassery, Ogata danMaas dalam Basri, 1991).Selain pengaruh tersebut diatas, kandungan Na+ yang tinggi dalam air tanahakan menyebabkan kerusakan struktur tanah. pH tanah menjadi lebih tinggi karenakompleks serapan dipenuhi oleh ion Na+. Hal ini akan meningkatkan persentasepertukaran Natrium (Exchangeable Sodium Percentage, ESP). Secara drastispertumbuhan tanaman akan menurun bila ESP mencapai 10% (Singh, Chabra danAbrol dalam Basri, 1991).Pertumbuhan sel tanaman pada tanah salin memperlihatkan struktur yangtidak normal. Penyimpangan yang terjadi meliputi kehilangan integritas membran,kerusakan lamella, kekacauan organel sel, dan akumulasi Kalsium Oksalat dalamsitoplasma, vakuola, dinding sel dan ruang antar sel. Kerusakan struktur ini akanmengganggu transportasi air dan mineral hara dalam jaringan tanaman (Maas danNieman, 1978).Toleransi tanaman terhadap salinitas tergantung pada jenis dan tingkat pertumbuhan tanaman. Setiap tanaman mempunyai batas toleransi yang berbeda terhadap salinitas. Tanaman pertanian sangat peka terhadap kandungan garam dalam tanah. Benih yang ditanam di daerah dengan keadaan salinitas tinggi sangat sulit atau tidak dapat berkecambah sama sekali. Tanah salin merupakan salah satu jenis tanah marginal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman baik pada fase perkecambahan maupun fase lainnya. Isnawan 1997Daftar pustaka

Page 3: salinitas

Basri, H., 1991. Pengaruh Stres Garam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi EmpatVarietas Kedelai. Thesis Program Pascasarjana IPB, Bogor

Fallah, Affan Fajar. 2006. Perspektif Pertanian dalam Lingkungan yang Terkontrol. http://io.ppi jepang.org. Diakses pada tanggal 5 Juli 2009.

Follet RH, LS Murphy and RL. Donahoe. 1981. Ferilizers and soil amandements.Prentice hall, Inc, London

Gusrina, 2008. Budidaya Ikan Jilid I. PT Macanan jaya cemerlang. Jakarta.

Isnawan, H., B. 1997. Permasalahan Salinitas Tanaman Budidaya. Jakarta, Erlangga.

Maas EV dan RH Nieman. 1978. Physiology of plant tolerance to salinity. Dalam GA Jung ( Ed ). Crop tolernce to suboptimal land conditions. ASA Spec. Pub, hlm: 277-299.

Salisbury, F.B dan Cleon W. Ross., 1995Fisiologi Tumbuhan. Jilid I. ITB.Bandung. hal. 67-72.

Sipayung, Rosita. 2006. Cekaman Garam. http://library.usu.ac.id/download/fp/bdp-rosita2.pdf. Diakses pada tanggal 5 Juli 2009.