SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden...

16
SALINAN Menimbang Mengingat PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2OI9 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN GAS BUMI MELALUI JARINGAN TRANSMISI DAN/ATAU DISTRIBUSI GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA DAN PELANGGAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa sumber daya energi merupakan sumber daya alam yang strategis dan sangat penting bagi hajat hidup rakyat banyak dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional sehingga harus dikuasai negara dan dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; b. bahwa dalam rangka menjamin ketahanan energi nasional dan mempercepat terwujudnya diversilikasi energi serta mendorong terwujudnya penyediaan energi secara mandiri, diperlukan percepatan penyediaan dan pendistribusian gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil; 1. 2. 3. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun L945; Undang-Undang Nomor 22 Talaun 2OO1 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOL Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor al52l; Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OO7 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a7a6l; 4. Peraturan .

Transcript of SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden...

Page 1: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

SALINAN

Menimbang

Mengingat

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 6 TAHUN 2OI9

TENTANG

PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN GAS BUMI MELALUI

JARINGAN TRANSMISI DAN/ATAU DISTRIBUSI GAS BUMI

UNTUK RUMAH TANGGA DAN PELANGGAN KECIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

a. bahwa sumber daya energi merupakan sumber daya alamyang strategis dan sangat penting bagi hajat hidup rakyatbanyak dalam rangka mewujudkan ketahanan energinasional sehingga harus dikuasai negara dandipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;

b. bahwa dalam rangka menjamin ketahanan energi nasionaldan mempercepat terwujudnya diversilikasi energi sertamendorong terwujudnya penyediaan energi secaramandiri, diperlukan percepatan penyediaan danpendistribusian gas bumi untuk rumah tangga danpelanggan kecil;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan PeraturanPresiden tentang Penyediaan dan Pendistribusian GasBumi Melalui Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi GasBumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil;

1.

2.

3.

Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun L945;

Undang-Undang Nomor 22 Talaun 2OO1 tentang Minyakdan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OOL Nomor 136, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor al52l;Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OO7 tentang Energi(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor a7a6l;

4. Peraturan .

Page 2: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

Menetapkan

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2-4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2OI4 tentang

Kebijakan Energi Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2Ol4 Nomor 300, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5609);

MEMUTUSKAN:

PERATURAN PRESIDEN TENTANG PENYEDIAAN DANPENDISTRIBUSIAN GAS BUMI MELALUI JARINGANTRANSMISI DAN/ATAU DISTRIBUSI GAS BUMI UNTUKRUMAH TANGGA DAN PELANGGAN KECIL.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal I

Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:

Gas Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbonyang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosferberupa fasa gas yang diperoleh dari proses penambanganMinyak dan Gas Bumi.

Jaringan Transmisi danlatau Distribusi Gas Bumi untukRumah Tangga dan Pelanggan Kecil Beserta InfrastrukturPendukungnya yang selanjutnya disebut Jargas adalahjaringan pipa yang dibangun dan dioperasikan untukpenyediaan dan pendistribusian Gas Bumi untuk RumahTangga dan Pelanggan Kecil.

Rumah Tangga adalah konsumen yang memanfaatkanGas Bumi untuk kebutuhan rumah tangga sendiri dantidak untuk diperdagangkan.

Pelanggan Kecil adalah konsumen selain Rumah Tanggayang memanfaatkan Gas Bumi untuk kebutuhan sendiridan tidak untuk diperdagangkan dengan jumlahpemakaian Gas Bumi sampai dengan 1.000 m:/bulan(seribu meter kubik per bulan).

Kontraktor adalah Badan Usaha atau bentuk usaha tetapyang ditetapkan untuk melakukan eksplorasi daneksploitasi pada suatu wilayah kerja berdasarkankontrak kerja sama dengan Satuan Kerja KhususPelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

1

2

3

4

5

6. Badan. . .

Page 3: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-3-

6. Badan Usaha adalah perusahaan berbentuk badanhukum yang menjalankan jenis usaha bersifat tetap,terus-menerus dan didirikan sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku serta bekerja danberkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

7. Badan Usaha Milik Negara Sektor Minyak dan Gas Bumiyang selanjutnya disingkat BUMN Migas adalah BadanUsaha yang seluruh atau sebagian besar modalnyadimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsungyang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yangbergerak di bidang minyak dan gas bumi.

8. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkatBUMD adalah Badan Usaha yang seluruh atau sebagianbesar modalnya dimiliki oleh daerah.

9. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan NegaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden danmenteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

10. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadikewenangan daerah otonom.

11. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang minyak dan gas bumi.

L2. Badan Pengatur adalah suatu badan yang dibentukuntuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadappenyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyakdan Gas Bumi serta Pengangkutan Gas Bumi MelaluiPipa pada Kegiatan Usaha Hilir.

Pasal 2

Peraturan Presiden ini merupakan pedoman dalampenyediaan dan pendistribusian Gas Bumi sebagai bahanbakar melalui Jargas untuk percepatan program diversifikasienergi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional.

Pasal 3

Penyediaan dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargasbertujuan untuk pemenuhan kebutuhan bahan bakar bagiRumah Tangga dan Pelanggan Kecil.

Pasal 4 . ..

Page 4: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-4-

Pasal 4

Penyediaan dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargasdiselenggarakan secara efektil efisien, dan adil.

Pasal 5

Penyediaan dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargaswajib:a. menggunakan teknologi yang memenuhi ketentuan

keselamatan dan kesehatan kerja serta perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup; dan

b. mengutamakan penggunaan produk dalam negeri.

Pasal 6

Penyediaan dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargasdilakukan berdasarkan izin usaha niaga Gas Bumi melaluipipa sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

BAB II

PERENCANAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIANGAS BUMI MELALUI JARGAS

Pasal 7

(1) Menteri melakukan perencanaan penyediaan danpendistribusian Gas Bumi melalui Jargas yangdidasarkan pada:a. volume kebutuhan penyaluran Gas Bumi untuk

Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil;b. ketersediaan sumber Gas Bumi; danc. ketersediaan infrastruktur penunjang.

(21 Gubernur, bupati/wali kota, dan/atau Badan Usahadapat mengusulkan volume kebutuhan penyaluran GasBumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil kepadaMenteri.

Pasal 8

(1) Penyediaan dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargasdilakukan pada daerah tertentu dalam wilayah NegaraKesatuan Republik Indonesia.

(2) Menteri...

Page 5: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-5-(21 Menteri menetapkan daerah tertentu untuk penyediaan

dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargassebagaimana dimaksud pada ayat (1) denganmempertimbangkan:a. kebutuhan bahan bakar pada Rumah Tangga dan

Pelanggan Kecil;b. alokasi dan pemanfaatan Gas Bumi; dan/atauc. ketersediaan infrastruktur penunjang.

Pasal 9

(1) Menteri menetapkan alokasi dan pemanfaatan Gas Bumisebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf buntuk jangka waktu tertentu berdasarkan perencanaanpenyediaan dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargassebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.

(21 Kontraktor wajib mengalokasikan bagian produksi GasBumi dari wilayah kerjanya untuk keperluan penyediaandan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargas untukmemenuhi alokasi dan pemanfaatan Gas Bumi yangditetapkan oleh Menteri sebagaimana dimaksud padaayat (1).

Pasal 10

(1) Sumber pasokan Gas Bumi untuk penyediaan danpendistribusian Gas Bumi melalui Jargas berasal darilapangan minyak bumi dan/atau Gas Bumi.

(2) Dalam hal sumber pasokan Gas Bumi dan/atauinfrastruktur penyaluran Gas Bumi tidak tersedia,pasokan Gas Bumi untuk penyediaan danpendistribusian Gas Bumi melalui Jargas dapat berasaldari liquefied nafitral gas danlatau compressed nahralgas.

Pasal 1 1

Terhadap alokasi Gas Bumi sebagaimana dimaksud dalamPasal 9 ayat (1) Menteri menetapkan harga perolehan GasBumi dari Kontraktor dengan ketentuan:a. harga Gas Bumi dihitung di well-head;b. tidak bersifat interntptible; danc. tidak diberlakukan take or paA, stand-bg letter of credit,

dan eskalasi harga.

BAB III

Page 6: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-6-

BAB III

PELAKSANAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN

GAS BUMI MELALUI JARGAS

Bagian KesatuUmum

Pasal 12

Pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Gasmelalui Jargas meliputi:a. pembangunan dan/atau pengoperasian Jargas;b. penyaluran Gas Bumi melalui Jargas; danc. pemeliharaan Jargas.

Pasal 13

Bumi

Penyediaan dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargasdilaksanakan oleh:a. Pemerintah Pusat; ataub. Badan Usaha.

Bagian KeduaPenyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi

melalui Jargas oleh Pemerintah Pusat

Pasal 14

Penyediaan dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargas olehPemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13huruf a dilaksanakan oleh:a. Menteri; danf ataub. BUMN Migas.

Pasal 15

(1) Penyediaan dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargasoleh Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14huruf a meliputi:a. perencanaan front-end engineeing design (FEED) dan

detailed engineeing design for constntction (DEDQ;dan

b. pembangunan Jargas.

(21 Pembangunan Jargas sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b dilaksanakan dengan pembiayaanPemerintah Pusat.

Pasal 16. . .

Page 7: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRES I DENREPUELIK INDONESIA

-7

Pasal 16

(1) Pengelolaan Jargas yang dibangun oleh Menterisebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1)dilakukan oleh BUMN Migas berdasarkan penugasan.

(21 Dalam pengelolaan Jargas, BUMN Migas penerimapenugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib:a. mengoperasikan Jargas;b. menyalurkan Gas Bumi melalui Jargas; danc. memelihara Jargas.

(3) Pengelolaan Jargas sebagaimana dimaksud pada ayat (21

dilaksanakan dengan pembiayaan BUMN Migas penerimapenugasan.

Pasal 17

(1) Penyediaan dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargasoleh BUMN Migas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14huruf b meliputi pembangunan Jargas dan pengelolaanJargas yang dapat dilaksanakan melalui penugasan dariMenteri.

(21 Pengelolaan Jargas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi:a. pengoperasian Jargas;b. penyaluran Gas Bumi; danc. pemeliharaan Jargas.

Pasal 18

Penyediaan dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargas olehBUMN Migas penerima penugasan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 16 dan Pasal 17 diutamakan untuk:a. Rumah Tangga; danb. Pelanggan Kecil berupa rumah sakit Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah, pusat kesehatan masyarakat, pantiasuhan, tempat ibadah, lembaga pendidikan PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah, lembaga keagamaan,kantor Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, lembagasosial, dan sejenisnya.

Pasal 19

(1) Menteri menetapkan BUMN Migas penerima penugasanpenyediaan dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargassebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17.

(2) Penugasan. . .

Page 8: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-8-

(21 Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuatketentuan pokok yang paling sedikit meliputi:a. wilayah penugasan;b. penerima Jargas;c. alokasi Gas Bumi; dand. harga perolehan Gas Bumi.

(3) BUMN Migas penerima penugasan bertanggung jawabatas kelancaran pelaksanaan penyediaan danpendistribusian Gas Bumi melalui Jargas.

Pasal 20

(1) Menteri dapat menugaskan BUMN Migas penerimapenugasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 danPasal 17 untuk melakukan pengembangan Jargas.

(21 Pengembangan Jargas sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat dilakukan dengan menggunakan biaya:a. Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah; dan/ataub. BUMN Migas penerima penugasan.

(3) Pengembangan Jargas yang dilakukan denganmenggunakan biaya Pemerintah Pusat atau PemerintahDaerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf adiutamakan untuk keperluan Rumah Tangga.

(41 Dalam rangka optimalisasi Jargas, BUMN Migaspenerima penugasan dengan biayanya sendiri dapatmengembangkan Jargas bagi Pelanggan Kecilsebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b dengantetap mengutamakan kebutuhan Rumah Tangga.

(5) Pengembangan Jargas yang dilaksanakan oleh BUMNMigas penerima penugasan sebagaimana dimaksud padaayat (1) wajib dilaporkan kepada Menteri.

(6) Pengembangan Jargas sebagaimana dimaksud padaayat (41 dapat menggunakan alokasi Gas Bumi melaluiJargas yang belum termanfaatkan.

(71 Dalam hal alokasi Gas Bumi melalui Jargas telahtermanfaatkan seluruhnya, BUMN Migas penerimapenugasan yang akan melakukan pengembangan Jargasdapat mengajukan penambahan alokasi Gas Bumi untukpenyediaan dan pendistribusian Gas Bumi untuk RumahTangga dan Pelanggan Kecil kepada Menteri.

(8) Penambahan . .

Page 9: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-9 -

(8) Penambahan alokasi Gas Bumi sebagaimana dimaksudpada ayat (71dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 8sampai dengan Pasal 11.

Pasal 2 1

(1) BUMN Migas penerima penugasan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17 dapatmemanfaatkan sarana dan fasilitas Jargas untukpenyediaan dan pendistribusian Gas Bumi kepada selainRumah Tangga dan Pelanggan Kecil:a. dengan mempertimbangkan aspek teknis; danb. sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang pengelolaan barangmilik negaraf daerah.

(2) Pemanfaatan sarana dan fasilitas Jargas sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilarang menggunakan alokasiGas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil.

(3) Dalam hal Pemerintah Pusat membutuhkan sarana danfasilitas Jargas, BUMN Migas penerima penugasan wajibmengembalikan sarana dan fasilitas Jargas yangdimanfaatkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 22

(1) BUMN Migas penerima penugasan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17 dapat menunjukanak perusahaan BUMN Migas penerima penugasan atauafiliasinya dengan kepemilikan saham langsung atautidak langsung lebih dari 50% (lima puluh persen) untukmelakukan:a. pembangunan Jargas;b. pengoperasian Jargas;c. penyaluran Gas Bumi; dan/ataud. pemeliharaan Jargas.

(2) BUMN Migas penerima penugasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat mengalihkan alokasi danpemanfaatan Gas Bumi kepada anak perusahaan BUMNMigas penerima penugasan atau afiliasinya dengankepemilikan saham langsung atau tidak langsung lebihdari 50% (lima puluh persen).

Pasal23...

Page 10: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-10-

Pasal 23

(1) Dalam hal terdapat laporan dan/atau pengaduan darimasyarakat kepada Menteri, menteri terkait, pimpinanlembaga pemerintah nonkementerian terkait, gubernur,atau bupati/wali kota, Kejaksaan Agung atau KepolisianNegara Republik Indonesia mengenai penyimpangan ataupenyalahgunaan wewenang dalam penyediaan danpendistribusian Gas Bumi melalui Jargas, penyelesaiandilakukan dengan mendahulukan proses administrasisesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang administrasi pemerintahan.

(2) Dalam hal laporan danf atau pengaduan dari masyarakatsebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikankepada Kejaksaan Agung atau Kepolisian NegaraRepublik Indonesia, Kejaksaan Agung atau KepolisianNegara Republik Indonesia meneruskan ataumenyampaikan laporan dan/atau pengaduan darimasyarakat kepada Menteri, menteri terkait, pimpinanlembaga pemerintah nonkementerian terkait, gubernur,atau bupati/wali kota, untuk dilakukan pemeriksaanawal dan tindak lanjut penyelesaian atas laporandan/atau pengaduan dari masyarakat tersebut dalamjangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejaklaporan dan/atau pengaduan dari masyarakat diterima.

(3) Menteri, menteri terkait, pimpinan lembaga pemerintahnonkementerian terkait, gubernur, atau bupati/wali kotamemeriksa laporan dan/atau pengaduan darimasyarakat:a. yang diterima oleh Menteri, menteri terkait, pimpinan

lembaga pemerintah nonkementerian terkait,gubernur, atau bupati/wali kota sebagaimanadimaksud pada ayat (1); atau

b. yang diteruskan atau disampaikan oleh KejaksaanAgung atau Kepolisian Negara Republik Indonesiasebagaimana dimaksud pada ayat (21.

(41 Dalam hal hasil pemeriksaan awal sebagaimanadimaksud pada ayat (2) ditemukan indikasipenyalahgunaan wewenang, Menteri, menteri terkait,pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian terkait,gubernur, atau bupati/wali kota meminta AparatPengawasan Intern Pemerintah untuk melakukanpemeriksaan atau audit lebih lanjut dalam jangka waktupaling lama 30 (tiga puluh) hari kerja.

(5) Hasil

Page 11: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 11-

(5) Hasil pemeriksaan atau audit lebih lanjut yang dilakukanoleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah sebagaimanadimaksud pada ayat (4) dapat berupa:a. kesalahan administrasi yang tidak menimbulkan

kerugian negara;b. kesalahan administrasi yang menimbulkan kerugian

negara; atauc. tindak pidana yang bukan bersifat administratif.

(6) Dalam hal hasil pemeriksaan atau audit lebih lanjut yangdilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintahberupa kesalahan administrasi yang tidak menimbulkankerugian negara sebagaimana dimaksud pada ayat (5)huruf a, penyelesaian dilakukan melalui penyempurnaanadministrasi dalam jangka waktu paling lama 10(sepuluh) hari kerja sejak hasil pemeriksaan atau auditlebih lanjut yang dilakukan oleh Aparat PengawasanIntern Pemerintah disampaikan.

(71 Dalam hal hasil pemeriksaan atau audit lebih lanjut yangdilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintahberupa kesalahan administrasi yang menimbulkankerugian negara sebagaimana dimaksud pada ayat (5)huruf b, penyelesaian dilakukan melalui penyempurnaanadministrasi dan pengembalian kerugian negara dalamjangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejakhasil pemeriksaan atau audit lebih lanjut yang dilakukanoleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah disampaikan.

(8) Penyelesaian hasil pemeriksaan atau audit lebih lanjutyang dilakukan oleh Aparat Pengawasan InternPemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (6) danayat (7) disampaikan oleh Menteri, menteri terkait,pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian terkait,gubernur, atau bupati/wali kota kepada KejaksaanAgung atau Kepolisian Negara Republik Indonesia dalamjangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja.

(9) Dalam hal hasil pemeriksaan atau audit lebih lanjut yangdilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintahberupa tindak pidana yang bukan bersifat administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf c, Menteri,menteri terkait, pimpinan lembaga pemerintahnonkementerian terkait, gubernur, atau bupati/wali kotadalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerjamenyampaikan kepada Kejaksaan Agung atau KepolisianNegara Republik Indonesia, untuk ditindaklanjuti sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BagianKetiga...

Page 12: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-t2-Bagian Ketiga

Penyediaan dan Pendistribusian Gas BumiMelalui Jargas Oleh Badan Usaha

Pasal24

(1) Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi melalui Jargasoleh Badan Usaha sebagaimana dimaksud dalamPasal 13 huruf b dilakukan berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang kegiatanusaha hilir minyak dan Gas Bumi.

(21 Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas:a. BUMN Migas;b. BUMD;c. badan usaha swasta; ataud. koperasi.

BAB IV

PEMANFAATAN FASILITAS BERSAMA

Pasal 25

(1) Kontraktor, Badan Usaha pemegang izin usahapengangkutan Gas Bumi, Badan Usaha pemegang izinusaha niaga Gas Bumi, atau Badan Usaha pemegangizinusaha penyimpanan Gas Bumi wajib memberikankesempatan kepada pelaksana penyediaan danpendistribusian Gas Bumi melalui Jargas untuk secarabersama memanfaatkan fasilitas dan saranapengangkutan, niaga, dan/atau penyimpanan Gas Bumiyang dimilikinya dengan pertimbangan aspek teknis dansesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(21 Pemanfaatan fasilitas dan sarana pengangkutan, niaga,dan/ atau penyimpanan Gas Bumi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tidak dikenakan tarifpengangkutan, biaya analisis Gas Bumi, Iuran BadanPengatur, dan/atau pembebanan biaya lainnya yangterkait dengan pemanfaatan fasilitas dan saranapengangkutan, niaga, dan/atau penyimpanan Gas Bumi.

Pasal 26

Page 13: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-13-

Pasal 26

Penggunaan fasilitas dan sarana pengangkutan, niaga,dan/atau penyimpanan Gas Bumi untuk pelaksanaanpenyediaan dan pendistribusian Gas Bumi melalui Jargasyang merupakan barang milik negara tidak dikenakan biaya.

BAB V

PENETAPAN HARGA JUAL GAS BUMI UNTUK

KONSUMEN RUMAH TANGGA DAN PELANGGAN KECIL

Pasal 27

(1) Badan Pengatur menetapkan harga jual Gas Bumi untukkonsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil.

(2) Penetapan harga jual Gas Bumi untuk konsumen RumahTangga dan Pelanggan Kecil dilakukan berdasarkanketentuan peraturan perllndang-undangan.

BAB VI

DUKUNGAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN

Pasal 28

Untuk kelancaran penyediaan dan pendistribusian Gas Bumimelalui Jargas yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat atauBadan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13:a. Menteri, menteri terkait, gubernur, dan bupati/wali kota

dapat memberikan kemudahan dan keringanan biayaperizinan yang terkait dengan pembangunan danpengoperasian Jargas sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan;

b. BUMN/BUMD dapat memberikan kemudahan dankeringanan biaya atas pemanfaatan tanah yang dimilikidan/atau dikelola BUMN/BUMD untuk pembangunanJargas beserta infrastruktur pendukungnya sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan;

c. Menteri, menteri terkait, gubernur, dan bupati/wali kotamemberikan izin penggunaan barang milik negara ataubarang milik daerah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang pengelolaan barang miliknegaraf daerah;

d.Menteri...

Page 14: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-14-

d. Menteri, gubernur, bupati/wali kota, dan BUMN Migasmelakukan kegiatan sosialisasi pembangunan danpengoperasian Jargas, termasuk penanganan dampaksosial dan ekonomi yang timbul;

e. Kontraktor dan Badan Usaha lain memberikankemudahan dalam pemanfaatan fasilitas dan infrastrukturyang dioperasikannya yang terkait dengan pembangunandan pengoperasian Jargas; dan/atau

f. instansi yang tugas dan kewenangannya di bidangpertahanan dan keamanan dan instansi yang tugas dankewenangannya di bidang penegakan hukum memberikandukungan keamanan dalam pelaksanaan pembangunandan pengelolaan Jargas.

BAB VII

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 29

Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan terhadappelaksanaan kegiatan penyediaan dan pendistribusian GasBumi melalui Jargas untuk Rumah Tangga dan PelangganKecil sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 30

(1) Terhadap jaringan distribusi Gas Bumi untuk RumahTangga yang telah dibangun oleh Pemerintah Fusat padatahun 2OO9 sampai dengan tahun 2014, Menterimenugaskan BUMN Migas untuk melakukan pengelolaanJargas.

(2) Terhadap

Page 15: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 15-

(21 Terhadap jaringan distribusi Gas Bumi untuk RumahTangga yang telah dibangun oleh Pemerintah Pusat padatahun 2OO9 sampai dengan tahun 2Ol4 dan telahdioperasikan oleh BUMD sebelum berlakunya PeraturanPresiden ini, pengoperasian dan pemeliharaannyadialihkan oleh Menteri kepada BUMN Migas palinglambat 2 (dua) tahun sejak ditetapkannya PeraturanPresiden ini.

(3) BUMN Migas wajib melakukan koordinasi dengan BUMDuntuk melakukan langkah yang diperlukan dalam prosespengalihkelolaan jaringan distribusi Gas Bumi untukRumah Tangga yang telah dibangun sebagaimanadimaksud pada ayat (21.

(41 Terhadap jaringan distribusi Gas Bumi untuk RumahTangga yang telah dibangun oleh Pemerintah Pusatmelalui penugasan kepada BUMN Migas padatahun 2015 dan tahun 2016, Menteri menugaskankepada BUMN Migas penerima penugasan untukmelakukan pengelolaan Jargas.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 31

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, PeraturanMenteri dan Keputusan Menteri yang mengatur mengenaipenyediaan dan pendistribusian Gas Bumi untuk rumahTangga tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan denganPeraturan Presiden ini.

Pasal 32

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar

Page 16: SALINAN - Pushep · salinan menimbang mengingat pres i den republik indonesia peraturan presiden republik indonesia nomor tahun 2oi9 tentang penyediaan dan pendistribusian gas bumi

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-16-

Agar setia orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan eraturan Presiden ini dengan penempatannyadalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 23 Januari 2Ol9

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 28 Januari 2Ol9

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OI9 NOMOR 17

Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

REPUBLIK INDONESIAti Bidan g Perekonomian,

Deputi dan Perundang-undangan,

ttd

wati Lestari