SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL TENTANG DIREKTUR … · 2019. 4. 25. · 4. Peraturan Presiden...
Transcript of SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL TENTANG DIREKTUR … · 2019. 4. 25. · 4. Peraturan Presiden...
SALINAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 13
TAHUN 2019
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
TAHUN 2019
DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 13 Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016
tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2018 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran
Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, perlu menetapkan Peraturan Direktur
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Penyelenggaraan
Pendidikan Anak Usia Dini Untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Tahun 2019;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang
Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5157);
4. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
146);
5. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 15), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 101 Tahun
2018 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
192);
6. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 136);
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 91/M
Tahun 2015 tentang Pengangkatan Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 923)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun
2015-2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 576);
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Dinas (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340), sebagimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah
pada Kementerian Negara/Dinas (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6
Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan
Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 331) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2018 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran
Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 653);
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 575);
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 18
Tahun 2018 tentang Penyediaan Layanan Pendidikan Anak
Usia Dini (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 654);
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43
Tahun 2018 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di
Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1697);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
TAHUN 2019.
Pasal 1
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia
Dini untuk Anak Berkebutuhan Khusus selanjutnya disebut BOP-PAUD ABK
tahun 2019 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat ini.
Pasal 2
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
Direktur Jenderal,
TTD.
Harris Iskandar
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Bagian Hukum, Tatalaksana, dan Kepegawaian,
TTD.
Agus Salim
NIP 196308311988121001
SALINAN
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 13 TAHUN 2019 TENTANG PETUNJUK
TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberlanjutan suatu bangsa ditentukan oleh kesiapan dan
kesanggupan generasi penerusnya, dan itu harus dipersiapkan sejak anak
masih berusia dini. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa
pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling
mendasar, dan PAUD yang berkualitas akan sangat berkontribusi terhadap
kualitas pendidikan pada jenjang selanjutnya. Hal ini sejalan dengan
rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019 yang
menyatakan bahwa peningkatan akses dan kualitas PAUD secara holistik
dan integratif merupakan pondasi terwujudnya pendidikan dasar 12 tahun
yang berkualitas.
Layanan PAUD seyogyanya dapat memenuhi hak-hak anak khususnya
hak memperoleh stimulasi pendidikan, hak bermain, dan hak memperoleh
perlindungan. Sementara kondisi di lapangan menunjukkan bahwa masih
banyak lembaga PAUD yang belum dapat memenuhi hak-hak anak tersebut
karena keterbatasan sarana yang dimilikinya.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka pada tahun 2019
pemerintah melalui Direktorat Pembinaan PAUD, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan melaksanakan Program Bantuan Operasional
Penyelenggaraan PAUD untuk Anak Berkebutuhan Khusus (BOP-ABK)
tahun 2019, guna memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan bermain dan
stimulasi pendidikan bagi anak usia dini yang berkebutuhan khusus.
Petunjuk Teknis ini dimaksudkan sebagai acuan bagi
lembaga/organisasi yang ditunjuk melaksanakan Program layanan untuk
anak berkebutuhan khusus dan pertanggungjawaban kepada pemerintah.
B. Tujuan Petunjuk Teknis
1. Sebagai acuan bagi Direktorat Pembinaan PAUD dalam menetapkan
lembaga/organisasi penyelenggara Program Bantuan Operasional
Penyelenggaraan PAUD untuk Anak Berkebutuhan Khusus (BOP-ABK);
2. Sebagai acuan bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) PAUD dan Dikmas
dalam memberikan rekomendasi kepada lembaga/organisasi calon
penyelenggara Program Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD
untuk Anak Berkebutuhan Khusus (BOP-ABK);
3. Sebagai acuan bagi Dinas Pendidikan setempat dalam memberikan
rekomendasi kepada lembaga/organisasi calon penyelenggara Program
Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD untuk Anak Berkebutuhan
Khusus (BOP-ABK);
4. Sebagai acuan bagi organisasi penyelenggara Program Bantuan
Operasional Penyelenggaraan PAUD untuk Anak Berkebutuhan Khusus
(BOP-ABK).
5. Sebagai acuan bagi satuan pendidikan yang melaksanakan program
PAUD untuk anak berkebutuhan khusus.
BAB II
PENYELENGGARAAN PAUD UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
(BOP-ABK)
A. Pengertian
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang menyandang kecacatan
fisik atau kecacatan mental tunggal maupun ganda berupa anak tunanetra,
tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, berkesulitan
belajar, autis, memiliki gangguan motorik, tunaganda serta anak yang
memiliki kecerdasan dan atau bakat istimewa.
Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD untuk Anak Berkebutuhan
Khusus (BOP-ABK) adalah rata-rata biaya pelaksanaan pembelajaran bagi
anak yang berkebutuhan khusus, termasuk dalam biaya operasional adalah
bahan atau peralatan pendidikan pakai habis dan biaya penyelenggaraan
pendidikan kekhususan.
B. Tujuan
1. Memperluas dan meningkatkan layanan PAUD bagi anak usia 0-6 tahun
atau lebih yang berkebutuhan khusus, dengan prioritas anak dari keluarga
kurang mampu.
2. Meningkatkan APK PAUD daerah sekaligus berdampak pada peningkatan
APK nasional;
3. Meningkatkan layanan dan mutu pembelajaran bagi anak berkebutuhan
khusus di satuan PAUD.
4. Terbantunya pembiayaan operasional penyelenggaraan pendidikan bagi
anak-anak berkebutuhan khusus untuk keberlangsungan layanan PAUD.
C. Penyelenggaraan Kegiatan
Penyelenggaraan PAUD bagi ABK melalui:
1. PAUD Khusus seperti Taman Kanak-kanak Luar Biasa dan satuan PAUD
khusus sejenis lainnya
2. PAUD Inklusif.
PAUD Inklusif merupakan sistem penyelenggaraan pendidikan pada satuan
PAUD reguler yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik
yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau memiliki
kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk
mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan
secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
PAUD Inklusif merupakan sistem pendidikan yang mengakomodasi
pendidikan untuk semua (baik untuk anak yang berkebutuhan khusus
maupun untuk anak yang tidak berkebutuhan khusus). Pembelajaran dalam
konsep pendidikan inklusif dilakukan secara ramah dan terbuka, merangkul
semua perbedaan dan meniadakan hambatan, sehingga semua anak dapat
berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
PAUD Inklusif berbeda secara signifikan dengan metode integrasi. Penekanan
utama pada pendidikan Inklusif adalah bahwa anak-anak berkebutuhan
khusus harus disertakan dalam semua program dan kegiatan sekolah, tidak
seperti pendekatan integrasi yang memberi kesempatan terbatas bagi peserta
didik berkebutuhan khusus.
Dalam konsep PAUD inklusif, pemisahan kelas dan unit dinilai tidak pantas.
Ruang kelas harus menjadi sebuah tempat dimana semua anak-anak,
meskipun mereka memiliki kebutuhan belajar yang berbeda, memiliki hak
milik dan bicara, bekerja dan berbagi bersama.
Prinsip penyelenggaraan PAUD Inklusif: 1. Setiap anak memiliki hak dasar mendapatkan pendidikan dan harus diberi
kesempatan untuk mencapai perkembangan yang optimal;
2. Setiap anak memiliki karakteristik yang unik, minat, kemampuan dan
kebutuhan belajar;
3. Anak-anak dengan kebutuhan pendidikan khusus harus memiliki akses ke
sekolah regular yang harus mengakomodasi mereka dalam rangka
pembelajaran yang berpusat pada anak;
4. Satuan pendidikan penyelenggara program PAUD regular dengan orientasi
inklusif ini adalah cara yang paling efektif utuk memerangi sikap
diskriminatif, menciptakan masyarakat yang ramah, membangun
masyarakat yang inklusif dan mencapai pendidikan untuk semua,
termasuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas biaya seluruh sistem
pendidikan.
BAB III
TATA KELOLA BOP PAUD ABK
A. Pemberi Bantuan
Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal PAUD dan
Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalokasikan dana
BOP PAUD ABK sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Tahun
2019.
B. Bentuk dan Besaran Bantuan
BOP PAUD ABK berbentuk uang yang disalurkan ke penerima bantuan
sebesar Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah) per anak.
Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2019 mengalokasikan dana Rp.
3.750.000.000,00 (tiga milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah) dengan
jumlah penerima bantuan sebanyak 2.500 anak.
C. Sasaran Penerima Bantuan
BOP PAUD ABK diberikan kepada satuan PAUD baik formal dan nonformal
yang menyelenggarakan PAUD untuk ABK baik secara khusus (seperti
satuan PAUD khusus/TK Luar Biasa) maupun secara inklusi dan memenuhi
persyaratan sebagai penerima bantuan.
D. Persyaratan Penerima Bantuan
1. Mengajukan usulan bantuan kepada Direktur Pembinaan PAUD, Ditjen
PAUD dan Dikmas Kemendikbud melalui Aplikasi http://app.paud-
dikmas.kemdikbud.go.id/eproposalpaud
2. Memiliki Nomor Pokok Satuan PAUD Nasional (NPSN);
3. Memiliki izin operasional dari dinas pendidikan setempat;
4. Telah melaksanakan program layanan ABK minimal 1 (satu) tahun;
5. Memiliki rekening dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama
satuan/lembaga;
6. Mendapatkan surat rekomendasi dari dinas pendidikan/UPT PAUD dan
Dikmas setempat/Pejabat yang berwenang);
7. Melampirkan surat kesanggupan dari kepala satuan/lembaga yang berisi
kesanggupan menyelenggarakan program dan mempertahankan
keberlanjutannya);dan
8. Peserta Didik yang diajukan untuk menerima bantuan BOP PAUD ABK
harus dilengkapi dengan surat keterangan dari Dokter/Dokter
Puskesmas/Psikolog/Dinas Pendidikan setempat.
E. Kelengkapan Pengajuan Bantuan
1. Formulir Isian Bantuan (format lampiran 1).
2. Identitas Satuan Lembaga PAUD (format lampiran 3)
3. Surat rekomendasi dari dinas pendidikan/UPT PAUD dan Dikmas
setempat/Pejabat yang berwenang (format lampiran 5)
4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dengan materai yang
cukup (format lampiran 8).
5. Fotokopi rekening atas nama lembaga/organisasi penyelenggara bantuan
dan NPWP (dapat menggunakan NPWP organisasi induk).
6. Surat keterangan dari Dokter/Dokter Puskesmas/Psikolog/Dinas
Pendidikan setempat (format lampiran 4).
7. Surat kesanggupan dari kepala satuan/lembaga yang berisi kesanggupan
menyelenggarakan program dan mempertahankan keberlanjutannya
(format lampiran 2).
F. Mekanisme pencairan dan penyaluran bantuan
1. Pengajuan Usulan Bantuan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini telah mengembangkan
aplikasi pengelolaan bantuan berbasis website. Dalam aplikasi tersebut
satuan pendidikan penyelenggara program PAUD akan dimudahkan untuk
mengajukan usulan, mengetahui progress pengelolaan bantuan, dan
menyampaikan laporan bantuan serta mengakses informasi tentang
bantuan. Bagi subdit Kurikulum Direktorat Pembinaan PAUD dengan
adanya aplikasi tersebut akan memudahkan pengelolaan bantuan dan
penyampaian informasi BOP PAUD ABK Tahun 2019.
Aplikasi website dapat dilihat di http://app.paud-
dikmas.kemdikbud.go.id/eproposalpaud
Gambar
Tampilan website https://app.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/eproposalpaud/
a. Cara mengakses aplikasi
1) Pastikan komputer/laptop sudah terhubung dengan koneksi internet dan
membuka browser (bisa menggunakan berbagai macam browser, antara
lain: Google Chrome, Mozilla FireFox, Safari, dan lain sebagainya). Lalu
buka alamat berikut ini: http://app.paud-
dikmas.kemdikbud.go.id/eproposalpaud.
2) Setiap satuan pendidikan dapat mengakses ke dalam website e-proposal
PAUD dengan menggunakan nama pengguna (username) dan sandi
DAPODIK.
3) Setelah masuk ke dalam sistem, petunjuk teknis secara lengkap dapat
diunduh (download), sehingga dapat dipelajari informasi, prosedur dan
tahapan proses dalam menggunakan sistem aplikasi.
b. Tahap input data dalam sistem aplikasi
1) Menginput dan mengunggah nomor rekening dan NPWP satuan pendidikan
penyelenggara program PAUD bagi ABK.
2) Usulan pengajuan dari satuan pendidikan penyelenggara program PAUD
bagi ABK diunggah pada menu unggah proposal. Pengusul dapat
mengetahui informasi daftar berkas yang sudah diunggah, kekurangan,
dan status berkas yang diunggah. Daftar berkas yang diunggah:
a) Surat permohonan bantuan
b) RAB (Rencana Anggaran Biaya)
c) Surat rekomendasi bantuan
d) Surat Pertanggung jawaban mutlak
e) Fotokopi rekening atas nama lembaga/organisasi penyelenggara
bantuan dan NPWP (dapat menggunakan NPWP organisasi induk).
f) Surat keterangan dari Dokter/Dokter Puskesmas/Psikolog/Dinas
Pendidikan setempat.
g) Surat kesanggupan dari kepala satuan/lembaga yang berisi
kesanggupan menyelenggarakan program dan mempertahankan
keberlanjutannya.
3) Proses pengajuan bantuan selesai jika semua berkas sudah
diunggah. Proses selanjutnya dilakukan oleh pihak Direktorat
Pembinaan PAUD.
4) Untuk usulan yang sudah disetujui, satuan pendidikan
penyelenggara program PAUD bagi ABK dapat melanjutkan ke
tahapan selanjutnya.
5) Lembaga/organisasi/Satuan PAUD calon penerima menyusun
kelengkapan persyaratan administrasi yang tercantum dalam
Petunjuk Teknis ini.
c. Waktu pengajuan usulan bantuan melalui aplikasi:
1) tahap I paling lambat akhir April 2019;
2) tahap II paling lambat akhir Juli 2019;
dan dapat diperpanjang apabila kuota masih tersedia.
2. Penetapan Penerima Bantuan
Pejabat Pembuat Komitmen Sub. Direktorat Kurikulum (PPK) menetapkan
lembaga penerima bantuan melalui Surat Keputusan (SK) yang disahkan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Pembinaan PAUD (KPA) yang
paling sedikit memuat:
a. Identitas penerima bantuan;
b. Nominal uang; dan
c. Nomor rekening penerima bantuan.
3. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama
a. Berdasarkan SK PPK mengenai penetapan satuan/lembaga PAUD
penerima BOP PAUD ABK, Direktorat membuat perjanjian kerja sama
dan kuitansi yang berisi nominal bantuan untuk diserahkan serta
ditandatangan oleh penerima bantuan.
b. Perjanjian kerja sama ditandatangani penerima bantuan di atas materai
Rp6.000, perjanjian kerja sama dianggap sah dan berlaku bila telah
ditandatangani PPK. .(format lampiran 7)
c. Kuitansi ditandatangani penerima bantuan di atas materai Rp6.000,
kuitansi dianggap sah dan berlaku bila telah ditandatangani PPK
(format lampiran 6).
d. Direktorat menerima perjanjian kerja sama dan kuitansi yang telah
ditandatangani penerima bantuan, kemudian tim panitia pusat meneliti
kembali berkas untuk memastikan kelengkapannya. Selanjutnya
Direktorat mengusulkan berkas untuk pencairan bantuan.
4. Prosedur pencairan dan penyaluran bantuan
Pencairan BOP PAUD ABK dilakukan sekaligus dalam satu tahap melalui
transfer langsung ke rekening penerima bantuan, dengan prosedur sebagai
berikut.
a. PPK mengusulkan berkas pencairan bantuan, antara lain: SK PPK
mengenai penerima bantuan, lampiran SK PPK mengenai penerima
bantuan, matrik pengajuan satuan/lembaga PAUD, perjanjian kerja
sama, Kuitansi, dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
(SPTJM), ke bagian keuangan untuk penerbitan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP).
b. Mengusulkan penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) ke bagian
keuangan, untuk selanjutnya di tandatangani Pejabat
Penandatanganan SPM.
c. Mengajukan SPM yang dilengkapi berkas pengajuan bantuan ke Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), kemudian KPPN mencairkan
dana bantuan ke rekening bank penyalur.
d. PPK mengajukan permohonan pencairan kepada bank penyalur.
e. Bank penyalur mendistribusikan dana bantuan langsung ke rekening
penerima batuan, berdasarkan surat pengajuan dan rekap penerima
bantuan yang di tandatangani PPK.
G. Penggunaan Dana Bantuan
1. Alokasi penggunaan dana BOP PAUD ABK, antara lain untuk:
No KOMPONEN PENGGUNAAN %
1. Biaya
Penyelenggaraan
Proses
Pembelajaran
a. Administrasi;
b. Penyediaan buku-buku
Pembelajaran (buku cerita, buku panduan guru, dll);
c. Bahan ajar habis pakai dan Alat Tulis Kantor;
d. Deteksi dini anak
berkebutuhan khusus (dari
Dokter/Dokter
Puskesmas/Psikolog/Dinas
Pendidikan setempat)
Maksimal
30%
2. Pembelian alat-alat yang mendukung
ketunaan dan
keberbakatan anak
Penyediaan alat-alat pendukung
kebutuhan khusus (contoh jenis alat terlampir);
Maksimal 65%
3. Kegiatan Pendukung
a. Menambah transport guru
pendamping ABK; b. Transport untuk menghadiri
kegiatan peningkatan
kapasitas guru pendamping
ABK;
c. Transport kunjungan ke
rumah peserta didik
Maksimal 20%
Catatan:
Prosentase tersebut merupakan batasan tertinggi, dan penggunaan
dana di setiap komponen dapat disesuaikan dengan kebutuhan
lembaga.
2. Larangan Penggunaan Dana BOP PAUD ABK
a. Disimpan dengan maksud dibungakan;
b. Dipinjamkan kepada pihak lain;
c. Pembiayaan untuk kegiatan yang bukan prioritas untuk keperluan
lembaga;
d. Membayar iuran
e. Membeli seragam
f. Membeli barang fisik misal laptop, dan barang elektronik lainnya
g. Membeli mebel
h. Membeli buku, alat dan bahan pembelajaran/bahan main yang
mengandung unsur kekerasan, pornografi dan paham kebencian
terhadap suku, agama, dan ras.
H. Indikator Keberhasilan
1. Tersalurkannya dana bantuan secara tepat guna, tepat waktu, dan
tepat sasaran;
2. Tersalurkannya bantuan BOP PAUD ABK sesuai ketentuan dalam
petunjuk teknis yang telah ditetapkan;
3. Adanya laporan pertanggungjawaban penggunaan BOP PAUD ABK.
I. Laporan pertanggungjawaban
Penerima bantuan bertanggungjawab atas pelaksanaan program dan
pemanfaatan dana bantuan yang diterimanya.
Pertanggungjawaban bantuan dilaksanakan secara transparan dan
akuntabel, serta terhindar dari penyimpangan.
Penerima bantuan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban
bantuan kepada Direktur Pembinaan PAUD setelah pekerjaan selesai atau
paling lambat pada akhir tahun anggaran yang sedang berjalan, meliputi
laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan penggunaan dana bantuan.
1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
a. Penerima bantuan wajib menyampaikan laporan kegiatan dan
pertanggungjawaban keuangan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan
Anak Usia Dini melalui aplikasi website dapat dilihat di
http://app.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/eproposalpaud
b. Paling lambat 2 minggu setelah dana masuk pada rekening satuan
PAUD dan wajib melaporkan (laporan awal) penerimaan dana kepada
Direktur Pembinaan PAUD dan ditembuskan kepada Dinas Pendidikan
Kab/Kota.
c. Penggunaan/Pengeluaran dana harus sesuai dengan proposal yang
diajukan.
d. Semua bukti pengeluaran dibuat rangkap 2 (dua), dengan peruntukan
sebagai berikut:
1) Lembar pertama (asli) untuk arsip oleh penerima bantuan; dan
2) Lembar kedua disampaikan bersamaan dengan laporan akhir
pelaksanaan program ke Direktur Pembinaan PAUD.
e. Laporan akhir disampaikan kepada Direktur Pembinaan PAUD
selambatnya 2 (dua) bulan setelah dana diterima, dan dipastikan
keseluruhan kegiatan selesai dilaksanakan sesuai RAB yang diusulkan.
2. Laporan Penggunaan Bantuan
a. Penggunaan dana bantuan harus mengacu pada ketentuan dan
aturan sebagaimana tertuang dalam perjanjian kerja sama, petunjuk
teknis, dan peraturan perundangan-undangan.
b. Semua pengeluaran/penggunaan dana bantuan harus disertai dengan
bukti pengeluaran yang sah (sesuai dengan peraturan yang berlaku).
c. Satuan PAUD membuat surat pernyataan tanggungjawab belanja
(format lampiran 9). Semua berkas yang dibuat oleh satuan PAUD
dilengkapi dengan bukti-bukti pengeluaran.
d. Semua bukti pengeluaran dibuat rangkap 2 (dua), dengan peruntukan
sebagai berikut:
1) Lembar pertama (asli) untuk arsip oleh penerima bantuan; dan
2) Lembar kedua disampaikan bersamaan dengan laporan
pelaksanaan program ke Direktur Pembinaan PAUD.
e. Pihak penerima bantuan wajib menyimpan dan mengadministrasikan
semua bukti pengeluaran keuangan dengan sebaik-baiknya untuk
persiapan pemeriksaan oleh auditor (Inspektorat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pemeriksa
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK), Bawasda/Bawaska atau pihak berwenang lainnya) dan
disimpan untuk jangka waktu minimal 5 (lima) tahun.
f. Pengelolaan Keuangan
1) Pembelian Barang
a) Kuitansi dan Bukti Pembelian
Setiap pembelian barang harus disertai bukti pembelian
berupa:
(1) Kuitansi dari toko, lengkap dengan tanda tangan penjual
dengan dibubuhi stempel perusahaan/toko.
(2) Faktur/Nota Pembelian/bukti pembelian lainnya.
b) Materai dan kuitansi
(1) Materai Rp6.000,00 (enam ribu rupiah) untuk pembelian di
atas Rp1.000.000,00
(2) Materai Rp3.000,00 (tiga ribu rupiah) untuk pembelian
senilai Rp250.000,00 sampai dengan Rp1.000.000,00.
Materai tersebut dilintasi tandatangan dan stempel
perusahaan/toko.
2) Pajak pembelian barang menjadi tanggung jawab pihak penjual.
3) Pembelian konsumsi dapat dilakukan melalui katering atau rumah
makan. Kelengkapan bukti pembelian konsumsi sama dengan
pembelian barang.
g. Ketentuan lain
1) Penerima bantuan tidak diperkenankan memecah pembelian
dengan tujuan menghindari pembayaran pajak.
2) Penerima bantuan yang tidak melampirkan bukti fisik penggunaan
dana dan pembayaran pajak dianggap belum menggunakan dana
dan belum mempertanggungjawabkan keuangannya. (contoh
penggunaan dan pemotongan pajak terlampir)
3) Pergeseran pembiayaan yang berbeda dengan yang dicantumkan
dalam proposal harus memperoleh persetujuan tertulis dari
Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.
4) Penerima bantuan yang karena sesuatu hal mendapatkan dana
double, wajib mengembalikan kembali kelebihan dana ke Negara.
3. Sistematika Laporan
Laporan akhir berisi laporan pelaksanaan program dan
pertanggungjawaban penggunaan dana secara keseluruhan, yang terdiri
atas 4 bagian, yaitu:
a. Halaman Sampul
Halaman sampul harus memuat judul laporan (jenis kegiatan), nama
lembaga pelapor (sesuai dengan perjanjian kerja sama) dan alamat
lengkap lembaga.
b. Kata Pengantar
Dalam kata pengantar laporan harus ditandatangani oleh
penanggungjawab kegiatan sesuai dengan perjanjian kerja sama.
c. Isi Laporan
Lembar isi laporan menggunakan sistematika sebagai berikut:
1) Bagian 1, Pendahuluan, berisi uraian tentang: kapan dana mulai
diterima dan digunakan;
2) Bagian 2, Pelaksanaan Program, berisi uraian:
a. Pelaksanaan program;
b. faktor penghambat dan faktor pendukung
3) Bagian 3, Pertanggungjawaban Keuangan, menguraikan seluruh
komponen-komponen penggunaan dana sesuai dengan keadaan
riil di lapangan (sesuai dengan RAB)
4) Bagian 4, Penutup berisi uraian tentang kesimpulan, saran dan
harapan
5) Bagian 5, Lampiran Pendukung Laporan berisi kuitansi,
setoran pajak, dokumentasi, dll.
J. Perpajakan
Contoh Perhitungan pemungutan dan pemotongan pajak atas belanja
bantuan pemerintah:
1. Pajak Penghasilan Pasal 21.
a. Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh. Pasal 21) yang bersifat final
adalah sebagai berikuat:
No Tarif PPh Ps. 21 Contoh Perhitungan
1 0% untuk Gol I
dan II
Mr X menerima Honor sebesar Rp1.000.000,-
maka pajaknya adalah Rp0,- yaitu 0% dari
Rp1.000.000,-
2 5% untuk Gol III Mr Y menerima Honor sebesar Rp1.000.000,-
maka pajaknya adalah Rp50.000,- yaitu 5%
dari Rp1.000.000,-
3 15% Unt Gol IV Mr Z menerima Honor sebesar Rp1.000.000,-
maka pajaknya adalah Rp150.000,- yaitu 15%
dari Rp1.000.000,-
b. Apabila penerima penghasilan tersebut belum mempunyai Nomor
Pokok wajib Pajak (NPWP) maka dipotong Pajak 20% lebih tinggi dari
tarif normal yaitu 6% untuk Golongan III, dan 18% untuk Golongan
IV.
2. Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh. Ps. 22)
a. Tarif PPh. Pasal 22 sebesar 1,5% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP).
Sedangkan DPP dihitung dengan rumus 100/110 dikalikan nilai
yang tercantum dalam kuitansi pembayaran. Apabila
rekanan/penyedia barang tidak mempunyai NPWP maka PPh pasal
22 dipotong 100% lebih tinggi dari tarif normal yaitu 3%.
b. PPh Pasal 22 dikenakan terhadap pengadaan barang/jasa dengan
nilai Rp.2.000.000,- keatas. Pengadaan barang dengan nilai kurang
dari Rp.2.000.000,- tidak dikenakan PPh.Ps. 22
c. Contoh: Lembaga A membeli ATK untuk pelaksanaan program
pembelajaran dari dana bantuan dari Toko ABC sebesar
Rp.2.200.000,- maka lembaga harus memotong pajak sebesar
Rp.30.000,-
Hal ini didapatkan dari perhitungan sebagai berikut:
DPP: 100/110 X Rp.2.200.000,- = Rp.2.000.000,- dengan demikian
PPh. Ps. 22 = 1,5% dari Rp.2.000.000,- = Rp.30.000,-
Apabila Toko ABC tidak mempunyai NPWP maka dipotong pajak 3% dari
Rp.2.000.000,- = Rp.60.000,-
3. Pajak Pertambahan Nilai (PPn)
a. Tarif Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10% dari Dasar Pengenaan
Pajak (DPP). Sedangkan DPP dihitung dengan rumus 100/110
dikalikan nilai yang tercantum dalam kuitansi pembayaran.
b. PPn dikenakan terhadap pengadaan barang/jasa dengan nilai
Rp.1.000.000,- keatas. Pengadaan barang dengan nilai kurang dari
Rp.1.000.000,- tidak dikenakan PPh.Ps. 22
c. Contoh: Lembaga A membeli ATK untuk pelaksanaan program
pembelajaran dari dana bantuan dari Toko ABC sebesar
Rp.2.200.000,- maka lembaga harus memotong PPn sebesar
Rp.200.000,-
Hal ini didapatkan dari perhitungan sebagai berikut:
DPP: 100/110 X Rp.2.200.000,- =Rp.2.000.000,- dengan
demikian PPn = 10% dari Rp.2.000.000,- = Rp.200.000,-
4. Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh. Ps. 23)
a. Tarif pajak Pasal 23 atas pembayaran sewa sebesar 2% dari jumlah
sewa yang dibayarkan apabila seseorang/lembaga penerima sewa
mempunyai NPWP, apabilan tidak mempunyai NPWP maka
dikenakan tarif 100% lebih tingi dari tarif normal yaitu 4%;
b. PPh.Ps.23 dikenakan terhadap pembayaran sewa dengan nilai tidak
terbatas.
Contoh: Lembaga A menyewa kendaraan untuk kperluan study banding
kelembaga percontohan sebesar Rp600.000,00 maka lembaga harus
memotong PPh. Ps. 23 sebesar Rp12.000,00 apabila pemilik mobil tidak
mempunyai NPWP maka dipotong pajak sebesar Rp24.000,00
K. Sanksi
Sanksi diberlakukan terhadap tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, diantaranya:
1. pengelolaan/penggunaan dana bantuan tidak sesuai dengan RAB yang
telah disetujui oleh pemberi bantuan.
2. pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan usulan kegiatan yang
diajukan
3. penerima bantuan tidak membuat laporan hasil kegiatan dan
pertanggungjawaban pengelolaan/penggunaan dana bantuan sampai
pada batas waktu yang telah ditetapkan.
Bentuk sanksi: penerima dana bantuan harus mengembalikan sejumlah
dana yang tidak digunakan sesuai ketentuan ke Kantor Kas Negara
dan/atau diproses hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB IV
PENGEMBALIAN DANA BANTUAN PEMERINTAH
Dalam pengelolaan dana bantuan pemerintah (BOP) lembaga penerima dana
bantuan, karena berbagai penyebab diharuskan untuk melakukan
pengembalian dana (BOP) kepada Kantor Kas Negara.
Beberapa penyebab lembaga penerima Bantuan diharuskan mengembalikan
dana antara lain:
1. Pembatalan dari pihak Direktorat Pembinaan PAUD karena lembaga telah
menerima bantuan sejenis pada tahun dan waktu yang bersamaan.
2. Pembatalan dilakukan oleh pihak lembaga penerima Bantuan , karena hal-
hal tertentu.
3. Terjadi kelebihan pembayaran belanja jasa dan atau pembayaran
pembelian barang melebihi dari PAGU yang telah disepakati dalam RAB.
4. Adanya kegiatan atau pembelian yang sudah masuk dalam RAB, tetapi
karena sesuatu hal tidak dilaksanakan oleh lembaga penerima Bantuan
sampai pada program pembelajaran selesai dilaksanakan, dan/atau.
5. Hal-hal lain, yang tidak sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku
setelah diaudit oleh auditor yang berwenang.
Untuk pengembalian dana akibat dari hal-hal sebagaimana tersebut di atas,
dilaksanakan melalui konfirmasi dengan menghubungi:
Direktorat Pembinaan PAUD, Ditjen PAUD dan Dikmas
Telepon : 021-5725043
Faximile : 021-5725043
Email : [email protected]
BAB VI SUPERVISI DAN PENGAWASAN
Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Monitoring, Evaluasi,
Pelaporan dan Pengawasan
Pengawasan oleh Aparat Penegak
Hukum (APH), BPK, BPKP, Itjen
7 Kemendikbud dan Aparat Pengawas
lainnya, serta Masyarakat
Dana Bantuan
diterima melalui 1 rekening
Penerima
Bantuan
Penerima Bantuan
melaporkan bahwa
2 dana sudah
diterima
Penerima
Bantuan
melaksanakan
kegiatan sesuai 3 dengan
perjanjian kerja
sama dan
petunjuk teknis
Penerima
Bantuan
menyimpan 4
dokumen
dan
administrasi
kegiatan
Penerima Bantuan
menyampaikan 5 laporan sesuai juknis
kepada Diektorat
Pembinaan Pendidikan
Anak Usia Dini
Monitoring, Evaluasi, dan
Supervisi
6
A. Supervisi
1. Unsur Ditjen PAUD dan Dikmas (unit kerja pusat dan UPT Pusat)
memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan monitoring,
evaluasi, dan supervisi pelaksanaan kegiatan;
2. unsur dinas pendidikan kabupaten/kota sesuai kewenangannya (kepala
dinas, kepala bidang/kepala seksi dan pengawas/penilik memiliki tugas
dan tanggung jawab dalam melakukan monitoring, evaluasi, dan
supervisi pelaksanaan kegiatan);
3. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan supervisi pelaksanaan kegiatan
tidak dibiayai dari penerima dana bantuan.
B. Pengawasan
1. Aparat Penegak Hukum (APH) yakni: Kepolisian, Kejaksaan, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat Jenderal Kemdikbud (Itjen)
melakukan pengawasan dan dapat melakukan proses hukum apabila
terjadi penyelewengan dalam pelaksanaan.
2. Masyarakat dapat melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan
3. Pelaksanaan pengawasan tersebut tidak boleh membebani anggaran
pelaksanaan kegiatan/dana bantuan.
C. Pengaduan Masyarakat
Pelayanan pengaduan masyarakat dimaksudkan untuk menjaga
transparansi dan akuntabilitas penggunaan Bantuan sehingga pelaksanaan
bantuan tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Apabila
masyarakat menemukan penyimpangan terhadap pelaksanaan Bantuan,
maka dapat melaporkan kepada:
Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas Kemendikbud
Gedung E Kemendikbud Lantai VII Jalan Jenderal Sudirman Senayan
Jakarta 10270 Telp. (021) 5725043
Direktur Jenderal,
TTD.
Harris Iskandar
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Bagian Hukum, Tatalaksana, dan Kepegawaian,
TTD.
Agus Salim
NIP 196308311988121001
SALINAN
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 13 TAHUN 2019 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN PAUD UNTUK ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS (BOP ABK) TAHUN 2019
Format 1: Formulir Isian Usulan
Contoh : Formulir Usulan Bantuan Bantuan Penyelenggaraan PAUD Untuk Anak
Berkebutuhan Khusus (BOP-ABK)
FORMULIR USULAN
BANTUAN PENYELENGGARAAN PAUD UNTUK
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (BOP ABK) TAHUN 2019
DISAMPAIKAN OLEH
Nama Pengusul
Alamat Lengkap
Organisasi/Yayasan
Jalan
RT/RW/No.
Desa/Kel. *)
Kecamatan
Kab./Kota *)
Provinsi
Kode Pos
Kontak Person Nama Pengelola/Penanggung Jawab Nomor Telp/HP/Fax
DITUJUKAN KEPADA :
Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini u.p. Kepala Subdit Kurikulum
d.a. Direktorat Pembinaan PAUD, Ditjen PAUD dan Dikmas
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gedung E, Lantai 7, Komplek Kemendikbud
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Format 2. Surat Kesanggupan
Kepada Yth. Direktur Pembinaan PAUD,
Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, Kemdikbud
Gedung E Lantai 7 – Senayan, Jakarta
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Pengelola : ………………....................................................... (1)
Jabatan : ………………....................................................... (2)
Nama Lembaga : .............…………………….................................... (3) Status Lembaga : ………………....................................................... (4)
Tahun Berdiri : ……………………................................................. (5)
Alamat : ……………………….............................................. (6)
Mengajukan usulan Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD untuk untuk
Anak Berkebutuhan Khusus (BOP-ABK) untuk tahun anggaran 2019. Berkenaan
dengan hal tersebut
kami menyatakan bahwa:
1. Bersedia untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran PAUD sesuai dengan
pengajuan yang disetujui Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini tahun 2019.
2. Semua dana yang diterima menjadi tanggung jawab mutlak Satuan/lembaga
PAUD kami sesuai dengan Petunjuk Teknis dan peraturan yang berlaku;
3. Bersedia mengadministrasikan penggunaan dana sesuai dengan pengajuan
yang disetujui yang dibuktikan dengan kuitansi sesuai aturan yang berlaku; 4. Bersedia memenuhi kewajiban membayar pajak sesuai aturan yang berlaku;
5. Bersedia menyampaikan laporan penggunaan dana keseluruhan paling
lambat 2 bulan sejak uang diterima.
Demikian pengajuan sekaligus pernyataan ini dibuat dan ditandatangani diatas
kertas bermaterai enam ribu rupiah, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
Yang membuat pernyataan,
......................................... (7)
Materai Rp. 6.000,-
Stempel Satuan
.......................................... (8)
PETUNJUK PENGISIAN
PENGAJUAN DANA DAN PERNYATAAN
NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi dengan nama pimpinan penerima bantuan
(2) Diisi dengan nama jabatan penerima bantuan
(3) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(4) Diisi dengan status kepemilikan lembaga penerima bantuan
(5) Diisi dengan tanggal, bulan, tahun berdirinya lembaga penerima
bantuan
(6) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan
(7) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(8) Diisi dengan nama pimpinan penerima bantuan
Format 3: Contoh Identitas Satuan PAUD
Identitas Satuan PAUD
Nama Satuan PAUD : …………………….........................................................(1)
NPSN : ……………................................................................. (2)
Alamat : ……………............................................................ (3)
Tahun Berdiri : ……………............................................................ (4)
Jenis Layanan : TK/TPA/KB/SPS* (coret yang tidak perlu)
Nama Pengelola : …………………………................................................ (5)
A. Program Layanan:
1. Data Anak :
Jumlah : ............. anak (6)
2. Layanan Program : ............. x dalam seminggu @ ............... jam (7)
3. Rencana Penggunaan dana : ... (8)
Alokasi penggunaan dana BOP PAUD ABK, antara lain untuk:
No KOMPONEN PENGGUNAAN %
1. Biaya
Penyelenggaraan
Proses Pembelajaran
a. Administrasi;
b. Penyediaan buku-buku Pembelajaran (buku cerita, buku panduan guru, dll);
c. Bahan ajar habis pakai dan
Alat Tulis Kantor;
d. Deteksi dini anak
berkebutuhan khusus (dari Dokter/Dokter
Puskesmas/Psikolog/Dinas
Pendidikan setempat)
Maksimal
30%
2. Pembelian alat-alat yang mendukung
ketunaan dan
keberbakatan anak
Penyediaan alat-alat pendukung
kebutuhan khusus (contoh jenis
alat terlampir);
Maksimal 65%
3. Kegiatan Pendukung
a. Menambah transport guru
pendamping ABK;
b. Transport untuk menghadiri kegiatan peningkatan
kapasitas guru pendamping
ABK;
c. Transport kunjungan ke
rumah peserta didik
Maksimal 20%
Catatan:
Prosentase tersebut merupakan batasan tertinggi, dan penggunaan
dana di setiap komponen dapat disesuaikan dengan kebutuhan
lembaga.
B. Data Administrasi
1. Rekening Satuan
a. Nama Satuan/lembaga sesuai yang tercantum dalam rekening
........................ (9)
b. Alamat Satuan/lembaga sesuai rekening ................................. (10)
c. Nomor Rekening Bank ............................................................. (11)
d. Nama Bank ............................................................................. (12)
2. NPWP
a. Nama Wajib pajak ................................................................... (13)
b. Nomor NPWP .......................................................................... (14)
C. Lampiran:
1. NPSN Satuan PAUD
2. Foto copy Rekening Bank atas nama Satuan/lembaga PAUD
3. NPWP Satuan/lembaga PAUD
4. Data anak satuan PAUD
........., ................... (15)
............................. (16)
(stempel Satuan)
............................. (17)
PETUNJUK PENGISIAN
IDENTITAS SATUAN/LEMBAGA PAUD
NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(2) Diisi dengan nomor pokok sekolah nasional (NPSN)
(3) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan
(4) Diisi dengan tanggal, bulan, tahun berdirinya lembaga penerima
bantuan
(5) Diisi dengan nama pimpinan penerima bantuan
(6) Diisi dengan jumlah peserta didik yang menerima bantuan
(7) Diisi dengan jumlah layanan dan waktu pelaksanaan pembelajaran
(8) Diisi dengan rencana penggunaan dana bantuan
(9) Diisi dengan nama lembaga yang tercantum dalam buku rekening
(10) Diisi dengan alamat lembaga yang tercantum dalam buku rekening
(11) Diisi dengan nomor rekening yang tercantum dalam buku rekening
(12) Diisi dengan nama bank yang menerima dana bantuan
(13) Diisi dengan nama lembaga sebagai wajib pajak
(14) Diisi dengan nomor pokok wajib pajak lembaga penerima bantuan
(15) Diisi dengan kota dan tanggal penandatanganan
(16) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(17) Diisi dengan nama pimpinan penerima bantuan
Format 4. Surat Keterangan Berkebutuhan Khusus
(KOP SURAT UNIT KERJA)
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : .................................................…………..... (1)
Jabatan
: .................................................…………......
(2)
Alamat
: .................................................…………......
(3)
Menerangkan bahwa anak yang :
Nama : .................................................…………...... (4)
Tanggal Lahir : .................................................…………......
(5)
Nama Orang tua :.................................................…………......
(6)
Alamat : .................................................…………......
(7)
Adalah anak yang terlayani di PAUD.....(8) dan merupakan anak berkebutuhan
khusus (ABK) dengan identifikasi jenis............................(9)
Surat pernyataan ini dibuat dan ditandatangani di atas kertas bermaterai
enam ribu rupiah dengan penuh kesadaran, tanpa adanya paksaan dari pihak
manapun.
........,.......................... (10)
...................................(11)
Materai Rp. 6.000,-
..................................... (12)
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT KETERANGAN BERKEBUTUHAN KHUSUS
NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi dengan nama dokter/ dokter puskesmas/ psikolog
(2) Diisi dengan nama jabatan dokter/ dokter puskesmas/ psikolog
(3) Diisi dengan alamat unit kerja dokter/ dokter puskesmas/ psikolog
(4) Diisi dengan nama peserta didik penerima bantuan
(5) Diisi dengan nama tempat lahir, tanggal lahir peserta didik penerima
bantuan
(6) Diisi dengan nama orangtua peserta didik penerima bantuan
(7) Diisi dengan alamat rumah peserta didik
(8) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(9) Diisi dengan identifikasi jenis kebutuhan khusus anak
(10) Diisi dengan kota dan tanggal penandatanganan surat keterangan
(11) Diisi dengan nama lembaga/instansi/unit penandatangan surat
keterangan
(12) Diisi dengan nama Pimpinan/Kepala /Pejabat yang ditunjuk
menandatangani surat keterangan
Format 5. Surat Rekomendasi Dinas Pendidikan Kab/Kota
< KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN >
SURAT REKOMENDASI
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : .................................................…….........................……. (1)
Jabatan : ..........................................................................…………...... (2)
Alamat : .....................................................................…………........... (3)
bahwa setelah dilakukan visitasi dan verifikasi terhadap lembaga PAUD yang
mengusulkan dana bantuan BOP-ABK Tahun 2019 kepada Direktorat
Pembinaan PAUD, Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dengan ini memberikan rekomendasi kepada :
Nama Satuan PAUD : …………………………………………….. (4)
Jenis Program : TK/TPA/KB/SPS* (coret yang tidak perlu)
Nama Pengelola/ Kepala Sekolah : ………………………………………………. (5)
Alamat : …………………………………………………… (6)
Untuk mengajukan Usulan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Anak
Berkebutuhan Khusus (BOP ABK) Tahun 2019.
Demikian surat rekomendasi ini kami sampaikan untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
........,.......................... (7)
...................................(8)
Materai Rp. 6.000,-
..................................... (9)
NIP. ............................. (10)
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN DINAS
NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi dengan nama Pimpinan/Kepala /Pejabat yang ditunjuk
menandatangani surat rekomendasi
(2) Diisi dengan nama lembaga/instansi/unit penandatangan surat
rekomendasi
(3) Diisi dengan alamat lembaga /instansi/unit penandatangan surat
rekomendasi
(4) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(5) Diisi dengan nama pengelola/kepala sekolah penerima bantuan
(6) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan
(7) Diisi dengan kota dan tanggal penandatanganan surat keterangan
(8)
Diisi dengan nama lembaga/instansi/unit penandatangan surat
keterangan
(9) Diisi dengan nama Pimpinan/Kepala /Pejabat yang ditunjuk
menandatangani surat keterangan
(10) Diisi dengan nomor induk pegawai (NIP) Kepala Dinas atau pejabat
eselon III yang ditunjuk menandatangani surat pernyataan
Format 6: Contoh Kuitansi
KUITANSI
Sudah terima dari:Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Direktorat
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Uang Sebesar : Rp......................................................................... (1)
Terbilang : (.............................................................................) (2)
Untuk Pembayaran : Bantuan Penyelenggaraan PAUD untuk Anak
Berkebutuhan Khusus (BOP-ABK) Tahun Anggaran 2019
Jumlah anak : .................... (3)
............, ................. (4)
Mengetahui
Pejabat Pembuat Komitmen .............................., (5)
materai 6000
Stempel Satuan
………………………………….. ....................... (6)
NIP.:…………………………….
PETUNJUK PENGISIAN KUITANSI
NO URAIAN
(1) Diisi dengan jumlah angka bantuan yang di terima lembaga
(2) Diisi dengan uraian terbilang nilai bantuan yang di terima lembaga
(3) Diisi dengan jumlah peserta didik penerima bantuan
(4) Diisi dengan kota dan tanggal penandatanganan kuitansi
(5) Diisi dengan nama lembaga penandatangan kuitansi
(6) Diisi dengan nama pengelola/pimpinan lembaga penandatangan kuitansi
Catatan: kuitansi dibuat 3 rangkap, lembar ke-1 bertandatangan,
berstempel dan bermaterai di pihak lembaga, lembar ke-2 & ke-3
bertandatangan dan berstempel di pihak lembaga
Format 7: Akad Kerjasama
AKAD KERJASAMA
NOMOR: …/....../AKAD/ /DU/2019
ANTARA:
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DENGAN
LEMBAGA PAUD......................................................
DALAM RANGKA
PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PAUD
UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (BOP-ABK)
Pada hari ini, ........ tanggal ........... bulan ........... tahun dua ribu sembilan
belas, kami yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : …………………………..
NIP : ……………………………
Jabatan : Kepala Sub Direktorat Kurikulum sebagai Pejabat Pembuat
Komitmen, pada Subdit Kurikulum, Dit. Pembinaan PAUD, Ditjen
PAUD dan DIKMAS, Kemdikbud
Alamat : Komplek Perkantoran Kemdikbud, Jalan Jend. Sudirman, Senayan-
Jakarta, Gedung E Lantai 7
Yang selanjutnya dalam akad kerjasama ini disebut Pihak Pertama.
Nama : ………………….
Jabatan : Pemimpin Lembaga/ Organisasi .................
Alamat : ………………….
No. Rekening : (nama Bank dan nomor rekening)………………….
NPWP : ………………….
Yang selanjutnya dalam akad kerjasama ini disebut Pihak Kedua.
Bahwa dalam rangka pelaksanaan pemberian dana Bantuan Penyelenggaraan
PAUD untuk Anak Berkebutuhan Khusus (BOP-ABK), kedua belah pihak telah
bersepakat mengadakan akad kerjasama sebagaimana diatur dalam pasal-pasal
berikut ini:
Pasal 1
Lingkup Kegiatan
Pihak Kedua telah menyatakan kesediaannya untuk melaksanakan kegiatan
sebagai berikut:
1) Melaksanakan kegiatan Bantuan Penyelenggaraan PAUD untuk Anak
Berkebutuhan Khusus (BOP-ABK) sesuai dengan proposal pengajuan.
2) Mengadministrasikan penggunaan dana Bantuan Penyelenggaraan PAUD
untuk Anak Berkebutuhan Khusus (BOP-ABK)sesuai dengan jenis
penggunaanya.
3) Pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap program yang dikembangkan
4) Melaporkan hasil kegiatan terhitung sejak Akad Kerjasama ditandatangani.
Pasal 2
Besarnya Dana Bantuan
Untuk keperluan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Pihak Pertama
menyediakan dana Bantuan Penyelenggaraan PAUD untuk Anak Berkebutuhan
Khusus (BOP-ABK) sebesar Rp. ................,- [..............................rupiah] untuk
diserahkan kepada Pihak Kedua.
Pasal 3
Sifat Dana Bantuan
Dana Bantuan Penyelenggaraan PAUD untuk Anak Berkebutuhan Khusus (BOP-
ABK)sebagaimana dimaksud pada pasal 2 bersifat dana stimulan untuk
mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program PAUD.
Pasal 4
Penggunaan Dana BantuanOperasional untuk Anak
Berkebutuhan Khusus (BOP-ABK)
Pihak Kedua akan menggunakan dana yang diterima dari Pihak Pertama
tersebut untuk membiayai program sesuai dengan proposal yang telah disetujui.
Pasal 5
Fakta Integritas
Proses pemilihan dan penetapan pemberian Bantuan Penyelenggaraan PAUD
untuk Anak Berkebutuhan Khusus (BOP-ABK) dilaksanakan secara transparan
dan bebas dari unsur KKN.
Pasal 6
Tanggung Jawab Mutlak
Penyelenggaraan dan penggunaan anggaran yang telah diterima oleh Pihak
kedua menjadi tanggung jawab mutlak Pihak kedua sebagai penerima Bantuan
Penyelenggaraan PAUD untuk Anak Berkebutuhan Khusus (BOP-ABK).
Pasal 7
Sanksi
Apabila Pihak Kedua ternyata tidak menggunakan dana sesuai dengan proposal
yang telah disetujui, maka Pihak Pertama berhak menuntut Pihak Kedua untuk
mempertanggungjawabkan dan membuat pernyataan menjamin
keberlangsungan program.
Pasal 8
Penyelesaian Perselisihan
1) Apabila terjadi perselisihan kedua belah Pihak telah bersepakat
menyelesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
2) Apabila tidak terjadi kemufakatan kedua belah pihak telah bersepakat untuk
menempuh jalur hukum melalui Kantor Panitera Pengadilan Negeri setempat.
3) Seluruh biaya untuk penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) di atas, ditanggung oleh pihak yang ditunjuk berdasarkan
hasil keputusan pengadilan.
Pasal 9
Ketentuan Administrasi
Untuk keperluan administrasi, surat perjanjian kerjasama ini dibuat dalam
rangkap 3 (tiga) di atas kertas bermaterai enam ribu rupiah.
Pasal 10
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini, akan diatur kemudian
atas kesepakatan kedua belah pihak, dan selanjutnya menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dengan perjanjian kerjasama ini.
Pihak Pertama Pihak Kedua
Pejabat Pembuat Komitmen ...................................,
Materai 6000 Meterai 6000
……………………………………………. (.......................................)
NIP.: ………………………………………..
Format 8: Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
KOP SURAT LEMBAGA
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama Pimpinan/Ketua Lembaga : …………………………………………………… (1)
2. Alamat : …………………………………………………… (2)
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggung jawab
penuh atas penggunaan dana Bantuan....................................... (3)
Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan.................................
(4)tersebut di atas mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia dituntut
penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan ...............................
(5) disimpan sesuai dengan ketentuan pada penerima bantuan untuk
kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas
fungsional.
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sesungguhya.
..............., ........................ (6)
Pimpinan/Ketua Lembaga PAUD.....................(7)
(materai dan stempel lembaga)
.......................................................(8)
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
NO URAIAN ISIAN (1) Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan operasional
(2) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan operasional (3) Diisi dengan nama bantuan operasional
(4) Diisi dengan nama bantuan operasional (5) Diisi dengan nama bantuan operasional
(6) Diisi dengan nama kota, tanggal dan tahun
(7) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan operasional
(8) Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan operasional
Format 9: Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
<KOP LEMBAGA>
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama Lembaga : .................................................................... (1)
2. Nama Pimpinan Lembaga : ............................................................ (2)
3. Alamat Lembaga : ..................................................................... (3)
4. Nama Bantuan : Bantuan .................................................. (4)
berdasarkan Surat Keputusan Nomor : ......................................... (5) dan
Perjanjian Kerja Sama Nomor ............................. (6), telah menerima Bantuan
................................................ (7) dengan nilai nominal sebesar
Rp......................... (............................................................................) (8)
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini Saya menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan sebagai berikut:
1. Laporan Penggunaan Jumlah Dana
a. Jumlah total dana yang telah diterima : Rp ............ ( ........ ) (9)
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp ............ ( ........ ) (10)
c. Jumlah total sisa dana : Rp ............... ( ................ ) (11)
2. Telah menyelesaikan seluruh pekerjaan (100%) Bantuan
.................................... (12) berdasarkan Perjanjian Kerja Sama tersebut
diatas.
Berdasarkan hal tersebut di atas, saya dengan ini menyatakan dengan sebenar-
benarnya bahwa:
1. Bukti-bukti pengeluaran penggunaan dana Bantuan
......................................... (13) sebesar Rp................................ (..........) (14)
telah kami simpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan
administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
2. Telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar
.......................... (..........) (15) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN)
terlampir. *)
3. Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan
.................................................. (16) mengakibatkan kerugian Negara maka
saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian laporan pertanggungjawaban Bantuan
.............................................ini kami buat dengan sesungguhnya dan penuh
tanggungjawab.
..................................(17)
..................................(18)
Materai
Rp. 6.000,-
..................................(19)
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan operasional (2) Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan operasional
(3) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan operasional (4) Diisi dengan nama bantuan operasional
(5) Diisi nomor dan tanggal Surat Keputusan Penetapan Penerima
Bantuan Operasional
(6) Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama (7) Diisi dengan nama bantuan operasional
(8) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang telah
diterima
(9) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang telah
diterima
(10) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang telah
dipergunakan
(11) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang belum
dipergunakan
(12) Diisi dengan nama bantuan operasional (13) Diisi dengan nama bantuan operasional
(14) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang telah
dipergunakan
(15) Diisi dengan sisa jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang
telah disetor ke Kas Negara (jumlah sama seperti angka 11)
(16) Diisi dengan nama bantuan operasional
(17) Diisi dengan nama kota, tanggal dan tahun laporan
pertanggungjawaban Bantuan Operasional ditandatangani (18) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan operasional
(19) Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan operasional
Format 10: Contoh Sarana dan Prasarana PAUD ABK
1. Hambatan Penglihatan
a. Tongkat
b. Reglet (alat menulis braile)
c. Papan bacaan
d. Peralatan belajar timbul
2. Hambatan Pendengaran
a. Bola pingpong
b. Sendok ice cream
c. Alat musik pukul
d. Alat music tiup
e. Kartu kata
f. Puzzle dan balok (puzzle menara, binatang, kotak)
3. Hambatan Intelektual
a. Alat keterampilan sehari-hari (peralatan mandi, berpakaian, makan dll)
b. Kartu kata tentang cara-cara merawat dan mengurus diri
c. Bermacam ukuran bola
d. Tangga
e. Matras
f. Holla hop
g. Beragam puzzle
h. Alat meronce dengan beragam manik-manik
i. Playdough/ plastisin
j. Aneka jepitan
k. Tangram
l. Balok unit
4. Hambatan Fisik dan Motorik
a. Alat keterampilan sehari-hari (peralatan mandi, berpakaian, peralatan
makan – pegangan sendok / cangkir diperbesar dll)
b. Papan keseimbanagn setengah lingkaran
c. Kruk
d. Kantong pasir
e. Bola besar (Physioball)
f. Hambatan Emosi dan Perilaku
Kartu komunikasi bergambar (PECS = Picture Exchange Communication
System).
Format 11: Laporan Penggunaan Dana KOP Satuan (Logo, Nama Satuan, Alamat Lengkap)
LAPORAN PENGGUNAAN DANA
BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PAUD UNTUK ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS (BOP-ABK) TAHUN 2019
1.Halaman Sampul
Halaman sampul harus memuat judul laporan (jenis kegiatan), nama lembaga
pelapor (sesuai dengan Akad), dan alamat lengkap lembaga penerima dana.
2.Pengantar
Dalam pengantar laporan harus ditandatangani oleh penanggungjawab
kegiatan sesuai dengan Akad.
3.Isi Laporan
Bagian 1, Pendahuluan, berisi uraian tentang: kapan dana mulai diterima
dan digunakan; rencana kegiatan sesuai dengan yang diajukan di proposal;
siapa saja yang terlibat atau dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan; dan
jadwal pelaksanaan kegiatan
Bagian 2, Pelaksanaan Program, berisi uraian realisasi dari rencana yang
tercantum dalam proposal.
Bagian 3, Penggunaan Dana, menguraikan seluruh komponen-komponen
penggunaan dana sesuai dengan keadaan riil di lapangan
Bagian 4, Penutup, berisi uraian tentang kesimpulan, saran dan harapan
...........................,...........2019
Pengelola Program, Bendaharawan,
(Stempel Satuan) ........................................ .....................................
Direktur Jenderal,
TTD.
Harris Iskandar
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Bagian Hukum, Tatalaksana, dan Kepegawaian,
TTD.
Agus Salim
NIP 196308311988121001
DILARANG MEMBERIKAN HADIAH, UANG, BARANG ATAU SEJENISNYA
KEPADA SIAPAPUN YANG TERKAIT DENGAN BANTUAN INI