SALINAN - ekon.go.id · Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara...
Transcript of SALINAN - ekon.go.id · Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
NOMOR 91 TAHUN 2013
TENTANG
TIM PERSIAPAN NATIONAL SINGLE WINDOW
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN,
Menimbang . a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian Nomor : KEP-03/M.EKON/01/2011
telah ditetapkan Tim Persiapan National Single Window;
b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Nomor : PER-
1 1/ M.EKON/08/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, terjadi
perubahan nomenklatur jabatan keanggotaan Tim
Persiapan National Single Window;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan kembali
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
tentang Tim Persiapan National Single Window;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 tahun
2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam
Kerangka Indonesia National Single Window sebagaimana
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 35
Tahun 2012;
3. Peraturan ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
-2-
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 55 Tahun 2013;
4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013;
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P
Tahun 2009;
6. Keputusan Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor : PER-11 / M . EKON / 08 / 2012
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN TENTANG TIM PERSIAPAN NATIONAL
SINGLE WINDOW.
Pasal 1
Membentuk Tim Persiapan National Single Window yang
selanjutnya disebut Tim NSW.
Pasal 2
Tim NSW sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 mempunyai
tugas sebagai berikut :
a. menetapkan kebijakan dan memberikan arahan yang
diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan pembangunan,
pengelolaan, pengembangan, dan penerapan sistem National
Single Window (NSW) dan integrasi ke dalam sistem ASEAN
Single Window (ASW);
b. memantau ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
-3-
b. memantau, mengevaluasi, dan mengendalikan
perkembangan pelaksanaan pembangunan, pengelolaan,
pengembangan dan penerapan sistem NSW serta integrasi ke
dalam ASW;
c. melaporkan pelaksanaan tugas dalam rangka pembangunan,
pengelolaan, pengembangan, dan penerapan sistem NSW
serta integrasi ke dalam sistem ASW kepada Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian selaku Pengarah Tim
NSW; dan
d. melaksanakan kegiatan lain yang diperlukan dalam rangka
pembangunan, pengelolaan, pengembangan, dan penerapan
sistem NSW serta integrasi ke dalam sistem ASW.
Pasal 3
Susunan Keanggotaan Tim NSW sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 sebagai berikut :
Pengarah
Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Ketua Pelaksana
Harian
Wakil Ketua
Pelaksana Harian I
Wakil Ketua
Pelaksana Harian II
Wakil Ketua
Pelaksana Harian III
: Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian;
Menteri Keuangan;
Menteri Perdagangan;
Menteri Perhubungan;
: Deputi Bidang Koordinasi
Perniagaan dan Kewirausahaan,
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian;
: Direktur Jenderal Bea dan Cukai,
Kementerian Keuangan;
: Direktur Jenderal Perdagangan Luar
Negeri, Kementerian Perdagangan;
: Sekretaris Jenderal Kementerian
Perhubungan;
Anggota ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
- 4 -
Anggota : 1. Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan;
2. Kepala Badan Pengawas Tenaga
Nuklir;
3. Direktur Jenderal Perhubungan
Udara, Kementerian
Perhubungan;
4. Direktur Jenderal Perhubungan
Laut, Kementerian Perhubungan
5. Kepala Badan Karantina
Pertanian, Kementerian
Pertanian;
6. Direktur Jenderal Kerjasama
Perdagangan Internasional,
Kementerian Perdagangan;
7. Sekretaris Jenderal Kementerian
Kelautan dan Perikanan;
8. Direktur Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Kementerian
Kesehatan;
9. Direktur Jenderal Po s dan
Telekomunikasi, Kementerian
Komunikasi dan Informatika;
10. Sekretaris Jenderal Kementerian
Energi dan Sumber Daya
Mineral;
11 Sekretaris Jenderal Kementerian
Perindustrian;
12. Direktur Jenderal Perlindungan
Hutan dan Konservasi Alam,
Kementerian Kehutanan;
13. Direktur ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
-5-
13. Direktur Jenderal Sarana
Pertahanan, Kementerian
Pertahanan;
14. Deputi Bidang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun
dan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun, Kementerian
Lingkungan Hidup;
15. Kepala Badan Intelijen dan
Keamanan, Markas Be sar
Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Pasal 4
Dalam rangka pengendalian pelaksanaan kebijakan,
pelaksanaan pembangunan, pengembangan, dan penerapan
sistem NSW, Tim NSW dibantu oleh Komite Pengendali
Internal.
Pasal 5
Komite Pengendali Internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 mempunyai tugas sebagai berikut:
a. melakukan pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
terhadap pelaksanaan pembangunan, pengelolaan,
pengembangan, dan penerapan sistem NSW di Indonesia;
b. memberikan masukan, saran, dan pertimbangan kepada
Ketua Tim NSW untuk penyempurnaan pelaksanaan tugas
Tim NSW;
c. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim
NSW; dan
d. melaksanakan tugas terkait lainnya sesuai arahan Ketua
Tim NSW.
Pasal 6 ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
-6-
Pasal 6
Susunan Keanggotaan Komite Pengendali Internal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagai berikut :
Ketua
Wakil Ketua
Anggota
: Sekretaris Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian;
: Wakil Sekretaris Kabinet;
: 1. Sekretaris Jenderal Kementerian
Keuangan;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian
Pertanian;
3. Direktur Jenderal Aplikasi
Telematika, Kementerian
Komunikasi dan Informatika;
4. Deputi Bidang Koordinasi Pangan
dan Sumber Daya Hayati,
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian;
5. Deputi Bidang Koordinasi
Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah, Kementerian Koordina-
tor Bidang Perekonomian;
6. Deputi Bidang Koordinasi
Kerjasama Ekonomi Internasio-
nal, Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian;
7. Deputi Bidang Pendanaan
Pembangunan, Badan Perencana-
an Pembangunan Nasional;
8. Deputi Bidang Pengawasan
Instansi Pemerintah Bidang
Perekonomian, Badan Pengawas-
an Keuangan dan Pembangunan;
9. Ketua ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
-7-
9. Ketua Kelompok Kerja Evaluasi
Teknologi Informasi dan
Komunikasi, Dewan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Nasional.
Pasal 7
(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, Tim NSW membentuk :
1. Tim Manajemen Operasional;
2. Kelompok Ahli;
3. Kelompok Kerja, yang terdiri dari:
a) Kelompok Kerja Bidang Teknologi Informasi;
b) Kelompok Kerja Bidang Proses Bisnis;
c) Kelompok Kerja Bidang Hukum;
d) Kelompok Kerja Bidang Kelembagaan;
4. Pelaksana Teknis Pembangunan National Single
Window.
(2) Susunan keanggotaan dan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ditetapkan Ketua Tim NSW berdasarkan
usulan Ketua Pelaksana Harian.
Pasal 8
Tim NSW dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, dapat mengundang atau menunjuk
Narasumber, akademisi, praktisi atau pihak lain yang terkait.
Pasal 9 ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
- 8 -
Pasal 9
Tim NSW sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1,
bertanggungjawab dan melaporkan pelaksanaan tugasnya
kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan dan sewaktu-
waktu diperlukan.
Pasal 10
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Tim
NSW dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Pasal 11
(1) Dengan ditetapkannya keputusan ini maka Keputusan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor : KEP-
03 / M. EKON/ 01/ 2011 tentang Tim Persiapan National
Single Window sebagaimana diubah dengan Keputusan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor : KEP-
20/M.EKON/04/2012, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
(2) Hasil pekerjaan Tim yang dibentuk berdasarkan Keputusan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor : KEP-
03 / M. EKON/ 01/ 2011 tentang Tim Persiapan National
Single Window sebagaimana diubah dengan Keputusan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor : KEP-
20/M.EKON/04/2012, diserahkan dan dilanjutkan oleh Tim
NSW sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian ini.
Pasal 12 ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
-9-
Pasal 12
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 November 2013
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN,
ttd.
M. HATTA RAJASA
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum, Persidangan, dan Ilubun as arakat,
Elen Setia, 1, S. .,M.S.E. NIP 197109011996031001