Salam Redaksi -...

56

Transcript of Salam Redaksi -...

Page 1: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.
Page 2: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.
Page 3: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

1 BINAR, Edisi Ke-4

Salam Redaksi

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam sapa kembali kami ucapkan untuk pembaca sekalian.Puji syukur kehadirat Allah yang

telah memberi nikmat sempat untuk kembali menerbitkan majalah edisi ke-4. Shalawat serta salam

kami sanjungkan untuk baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Pada edisi kali ini majalah BINAR hadir untuk kalian para pembaca khususnya adik-adik

mahasiswa baru Tadris Bahasa Indonesia. Semoga dengan adanya majalah pada edisi ini dapat

memberi motivasi dan informasi yang lebih luas dalam ruang lingkup Program Studi Tadris Bahasa

Indonesia.

Kali ini majalah BINAR hadir dengan mengusung tema “Konstruksi Pengembangan

Bahasa”. Dengan demikian, setiap mahasiswa dapat menuangkan gagasan dan aspirasi dengan lebih

mudah karena, setiap orang memiliki potensi untuk menciptakan sesuatu yang kreatif dan imajinatif.

Pembaca yang budiman, bagaimana generasi-generasi yang berjiwa kompeten mampu

mengembangkan wawasan yang konstruktif.

Selamat membaca !

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tim Penyusun

Pamekasan, 20 Agustus 2019

Page 4: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

2 BINAR, Edisi Ke-4

Pelindung:

Dr. H. Atiqullah, S.Ag., M.Pd.

(Dekan Fakultas Tarbiyah)

Penanggung Jawab:

Moh. Hafid Effendy, M.Pd.

(Kaprodi Tadris Bahasa Indonesia)

Pembina:

Agus Purnomo Ahmad Putikadyanto, M.Pd.

Pimpinan Redaksi:

Maghfirotul Humaidiyah

Sekretaris Redaksi:

Kurratul Latifah

Editor:

Alvin Novitasari

Dinda Triana Cindi

M. Fadhoil

Layouter

Nur Ainiyatul Hasanah

Reporter

Nurdiana Khalida

Alamat Redaksi:

Kantor Prodi Tadris Bahasa Indonesia

IAIN Madura, Jalan Raya Panglegur

KM 4 Pamekasan; Telp:

(0324) 313187; Fax:

322551; Kode Pos:

69371; Website:

www.iainmadura.ac.id

Redaksi Majalah BINAR IAIN Madura menerima karya tulis berupa Opini, Artikel, Esai, Resensi, Cerpen, dan

Kebudayaan. Panjang tulisan meksimal 6 halaman A4 dengan format font Times New Roman, ukuran font 12, spasi 1.5

dan margin normal. Tulisan bisa dikirim ke:Kantor Redaksi: Prodi Tadris Bahasa Indonesia IAIN Madura, Jl. Raya

Panglegur KM. 4 Pamekasan atau via E-Mail: [email protected]

Telp: (0324) 313187, Fax: (0324) 322551, Kode Pos: 69371

Susunan Redaksi

Majalah BINAR

Page 5: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

3 BINAR, Edisi Ke-4

DAFTAR ISI

Salam Redaksi.. ...................................................... 1

Susunan Redaksi .................................................... 2

Daftar Isi ................................................................ 3

Tajuk Rencana…………………………………… 4

Seputar TBIN……………………………….. …... 5

Berita Utama 11-21

Budaya 22-23

Puisi 24-28

Galeri 25-26

Cerpen 29-38

Esai 39-44

Artikel 45-48

Humor……………………………….. …........ .. 49

Page 6: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

4 BINAR, Edisi Ke-4

“Pada tahun sebelumnya kuota mahasiswa sebanyak 35 setiap kelas. Akan tetapi saat ini

dalam proses pengembangan SDM kami sudah menambah kuota menjadi 42 mahasiswa setiap

kelas”. Kata Bapak Moh. Hafid Efendy, M. Pd. dalam sambutannya, pada kegiatan pengenalan

Visi, Misi, dan tujuan Program Studi Tadris Bahasa Indonesia.

Keputusan kaprodi untuk menambah kuota mahasiswa per kelas apakah tidak akan

mengganggu dalam pembelajaran di kelas. Hal ini merupakan faktor internal meskipun SDM

meningkat, suatu waktu mereka bisa tidak konsentrasi untuk belajar. Saat proses pembelajaran

berlangsung, banyaknya siswa akan memicu terjadinya masalah yang tidak kondusif di dalam

kelas. Selain itu, hal itu dapat memicu ketidakefektifan dalam pembelajaran.

TAJUK RENCANA

Page 7: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

5 BINAR, Edisi Ke-4

Program Donor Darah

Oleh: Nurdiana Khalida

Donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk

disimpan di bank darah sebagai stok darah untuk kemudian digunakan sebagai transfusi darah

bagi orang-orang yang membutuhkan. Sedangkan program donor darah merupakan suatu

rancangan kegiatan mendonorkan darah yang dilaksanakan oleh suatu lembaga atau instansi

yang bekerja sama dengan PMI, seperti halnya program donor darah yang menjadi salah satu

program tahunan HPMS Program Studi Tadris Bahasa Indonesia.

HMPS Tadris Bahasa Indonesia pada tanggal 23 Februari 2019 melalukan program donor

darah dalam rangka “Ngemodhi Are Daddhina Program Studi Tadris Bahasa Indonesia se

SEPUTAR TBIN

Page 8: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

6 BINAR, Edisi Ke-4

Kapeng 4”. Di samping itu program ini adalah agenda wajib dari HMPS Tadris Bahasa Indonesia

guna memberikan hal-hal positif dalam segi kesehatan yakni dengan berdonor darah.

Program donor darah ini juga merupakan salah satu wujud mitra kerja sama antara HMPS

Bahasa Indonesia dengan PMI cabang Pamekasan yang sampai saat ini masih berjalan.

Pelaksanaan program donor darah tersebut tidak hanya dikhususkan untuk mahasiswa

Tadris Bahasa Indonesia saja, melainkan terbuka untuk seluruh mahasiswa IAIN Madura yang

bersedia untuk berdonor. Kegiatan ini dibuka pada pukul 07.00-12.00 WIB dan mencapai 50

orang pendonor.

Alhamdulillah kegiatan ini dapat dikatakan berjalan dengan lancar, Ketua HMPS Tadris

Bahasa Indonesia Ach. Muammil mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah

mendonorkan darahnya dan bagi yang belum berdonor, katua HMPS mengingatkan bahwa

setetes darah kalian sangat berharga bagi mereka yang membutuhkan.

Page 9: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

7 BINAR, Edisi Ke-4

Kuliah Jurnalistik; Tadris Bahasa Indonesia

Kunjungi Graha Pena Jawa Pos

Oleh: Nurdiana Khalida

Program Studi Tadris Bahasa Indonesia pada mata kuliah jurnalistik menggelar studi

wawasan ke media Graha Pena PT.Jawa Pos Surabaya. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengembangkan wawasan keilmuan bidang jurnalistik yang dibimbing oleh dosen

pengampu mata kuliah jurnalistik bapak Moh.Zuhdi S.Kom, yang juga merupakan direktur

media online dutasantri.com. Beliau mengajak seluruh mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa

Indonesia semester III guna memperdalam pengetahuan menyangkut kewartawanan,

pemberitaan, dsb. Selain itu mahasiswa juga diajak untuk lebih kenal dan lebih peka terhadap

perkembangan media jurnalistik.

Bapak zuhdi mengatakan bahwa di kampus mahasiswa hanya diajari mata kuliah

jurnalistik dengan adanya teori-teori dan praktek penulisan berita. Namun juga dibutuhkan

SEPUTAR TBIN

Page 10: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

8 BINAR, Edisi Ke-4

refreshing agar mahasiswa tidak merasa boring, beliau mengajak mereka langsung ke lapangan

redaksi jawa pos, bagaimana mekanisme kerja redaksi dan masa depan jurnalistik.

Sementara itu, salah satu pimpinan Redaksi Jawa Pos Bapak Baskoro yang menemani

dan malayani mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Indonesia yang berkunjung disambut

dengan baik dan penuh keakraban. Hal itu terlihat bagaimana antusias crew dan awak media

Jawa Pos memberikan pelayanan dengan ramah dan mahasiswa diajak untuk melihat secara

langsung bagaimana kinerja mereka mulai dari kantor, ruang redaksi, dan ruang pemberitaan.

Kemudian di sana mahasiswa mendapatkan penjelasan seputar jurnalistik dan media bahwa

mekanisme dan kinerja Jawa Pos selalu menyajikan berita-berita teraktual, akuntabel,

profesional, dan memberikan pelayanan pemberitaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

mahasiswa juga diberi kebebasan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan di bidang jurnalistik

dan yang berkaitan dengannya.

Pimpinan Redaksi Jawa Pos menyatakan bahwa yang terpenting adalah selalu menjaga

komitmen dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika jurnalisme, dan selama ini pihak Graha Pena

Jawa Pos selalu memberikan inovasi ruang rubrik yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangan zaman dan tidak menyajikan kolom hoax, sebuah peristiwa-peristiwa yang

mengganggu dan meresahkan masyarakat.

Page 11: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

9 BINAR, Edisi Ke-4

Komunitas Bengkel Sastra Oleh: Nurdiana Khalia

Bengkel Sastra merupakan suatu kelompok organisme atau komunitas yang ada di dalam

Program Studi Tadris Bahasa Indonesia IAIN Madura. Komunitas ini didirikan pada tanggal 05

November 2016 oleh salah satu mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia angkatan pertama yaitu

nanda Intan Elok Okti Wardani atau yang kerap disapa dengan nama pena Inel Iskandar, dan

penanggung jawab dari Komunitas adalah Ibu Masyitah Maghfirah Rizam, SS, M.Pd.

Bengkel Sastra adalah sebuah tempat atau alat untuk mengembangkan dan melestarikan

seni dan budaya khususnya yang berisikan tentang informasi sekaligus referensi seni dan budaya

daerah, serta sebuah wadah bagi ajang kreatifitas mahasiswa IAIN Madura dalam

mengembangkan, melaksanakan, dan melestarikan kesenian dan budaya daerah. Bengkel Sastra

juga komunitas yang membangun jiwa-jiwa penerus bangsa, mampu berkarya dan membangun

kesejahteraan serta bersolidaritas antara satu sama lain. Mengokohkan sudut-sudut pondasi

supaya selalu kokoh dari badai yang berlalu.

SEPUTAR TBIN

Page 12: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

10 BINAR, Edisi Ke-4

Visi Bengkel Sastra “ Belajar, berkarya, berkreasi, berprestasi, dan berakhlakul karimah”.

Sedangkan Misi Bengkel Sastra “ Mengabadikan karya yang terus abadi hingga akhir hayat”.

Tujuan Bengkel Sastra yaitu mengembangkan bakat dan minat mahasiswa Tadris Bahasa

Indonesia, untuk berkarya dan mengapresiasi Sastra Indonesia dan Sastra Madura. Bertadabbur

alami dengan imajinasi sembari menggali bakat serta kemampuan untuk selalu berkarya dan

berproses demi menjunjung tinggi nama baik bangsa Indonesia. Menjadikan kegiatan membaca,

menulis, dan berdiskusi sebagai salah satu kebiasaan dan kebutuhan. Selain itu mengepresikan

kreatifitas untuk terjun ke dunia literasi dan puplic speaking. Selain itu, sebagai sentra edukatif,

kreatifitas, informative, dan pengembangan wawasan mengenai sastra secara luas. Menjadi

sentra kegiatan yang bersifat agenda ataupun program.

Berdirinya Bengkel Sastra juga tak lepas dari perjuangan dan dukungan dari senior

pengurus serta anggota Bengkel Sastra pada saat itu, yang menjadi motivasi atau rujukan

berdirinya Bengkel Sastra adalah Bengkel Sastra UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta) di

bawah naungan penulis/sastrawan terkenal sekaligus produser beliau adalah bunda HelviyTiana

Rosa pendiri FLP (Forum Lingkar Pena).

Bengkel Sastra juga memiliki kegiatan kajian sastra Indonesia dan sastra Madura setiap

minggu. Agenda dalam bengkel sastra meliputi diskusi sastra (Puisi, cerpen, naskah

drama/teater), tadarus satra, Workshop menulis, dan bedah buku (pada tahun sebelumnya

bengkel sastra sukses menggelar acara bedah buku Tasawuf Kiai Kampungpenulisnya adalah

salah satu kiai terkenal dari Madura beliau adalah KH. Musleh Adnan dan buku Agama Semata

Wayang dengan nama penulis Ahmad Kekal Hamdani). Sedngkan proram perecanaan bengkel

satra adalah membuat buletin satu bulan dua kali, antologi semua karya-karya bengkel sastra,

mengikuti even nasional dan regional, dan membuat film pendek.

Setiap tahun bengkel sastra juga merekrut anggota baru, jadi semua mahasiswa baru yang

betul-betul ingin mengembangkan bakatnya di bidang kesastraan bisa bergabung atau

mendaftarkan diri dalam komunitas ini. Mahasiswa yang mendaftar akan diseleksi dan

wawancara selama proses rekrutmen berlangsung.

Page 13: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

11 BINAR, Edisi Ke-4

Melestarikan Kearifan Lokal Melalui Workshop

Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Madura

Pamekasan. Selasa, 30 Juli 2019. Program Studi Tadris Bahasa Indonesia bekerjasama

dengan Yayasan Pakem Maddhu menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru

Bahasa Madura Jenjang SMA/SMK. Kegiatan ini mengusung tema melestarikan kearifan lokal

untuk memperkuat eksistensi bahasa Madura dalam dunia pendidikan. Workshop yang dihadiri

70 mahasiswa & guru bahasa Madura SMA/SMK/MA dilaksanakan Selasa, 30 Juli 2019 di aula

Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura.

Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Madura Jenjang SMA/SMK merupakan

tindak lanjut MoU Prodi Tadris Bahasa Indonesia dengan Yayasan Pakem

Maddhu. Workshop ini dilaksanakan sebagai upaya untuk melestarikan dan merawat Bahasa

Madura. Terdapat 6 pemateri workshop ini yakni Drs. H. Muakmam, H.M. Dradjid, BA., Moh

Hafid Effendi, M.Pd., H. Sastra, Dr. Abd Gani, M.Pd., A. Hamzah Fansuri B. M.Pd. keenam

BERITA UTAMA

Page 14: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

12 BINAR, Edisi Ke-4

pemateri tersebut menyampaikan beberapa materi seperti pemahaman ejaan bahasa Madura,

kemampuan berbahasa Madura, sastra bahasa Madura, keterampilan menulis karangan bahasa

Madura, dan menulis Carakan dan Tembang Macapat. Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan

penandatanganan MoU Prodi Tadris Bahasa Indonesia IAIN Madura dengan Dewan Pendidikan

Kabupaten Pamekasan.

Yayasan Pakem Maddhu berdiri sejak tanggal 6 Januari 1992 dan mendapat SK dari

Kemenkumham tahun 2016. Yayasan ini merupakan organisasi yang peduli dengan bahasa

Madura dan mempunyai tujuan untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa Madura.

“Tahun 2014 Pakem Maddhu sudah menyusun buku ajar bahasa Madura jenjang SD-

SMP-SMA sederajat,” papar Drs. H. Muakmam, Ketua Yayasan Pakem Maddhu dalam

sambutannya.

Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian dan pengembangan bahasa Madura

dirasa penting untuk dilakukan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga mendukung hal tersebut

melalui Pergub 19 Tahun 2014 yang menginstruksikan bahwa muatan lokal Provinsi Jawa Timur

terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura. Oleh karena itu, kegiatan-kegitan

yang dapat mengimplementasikan pergub tersebut perlu didukung. Melalui kegiatan

seperti workshop ini, diharapkan dapat dicetak guru bahasa Madura yang kompeten tidak hanya

sekedar mengisi kekosongan jam.

“Bahasa Madura harus menjadi favorit kembali bahasa ibu. Vitalitas bahasa Madura

harus lebih meningkat lagi,” ujar Dr. Slamet Goestianto, M.Si., Kepala Cabang Dinas Provinsi

Jawa Timur di Pamekasan dalam sambutan sekaligus membuka acara workshop. (AP2).

Page 15: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

13 BINAR, Edisi Ke-4

PM Terintegrasi Program Studi Tadris Bahasa Indonesia

IAIN Madura Di Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur.

Sidoarjo. Senin, 23 Juli 2019. Program Studi Tadris Bahasa Indonesia IAIN Madura

melaksanakan serah terima 5 Mahasiswa peserta Kegiatan Pengabdian Masyarakat (KPM) ke

Balai Bahasa Jawa Timur. Kegiatan KPM ini merupakan bentuk kerjasama Prodi Tadris Bahasa

Indonesia IAIN Madura dengan Balai Bahasa Jawa Timur yang sudah mengirimkan mahasiswa 2

kloter. KPM ke Balai Bahasa Jawa Timur merupakan KPM yang terintegrasi Program Studi

Bahasa Indonesia IAIN Madura.

Dalam sambutannya, Kepala Balai Bahasa Jawa Timur, Drs. Mustaqim, M.Pd.,

menyatakan menerima mahasiswa yang mengikuti KPM di Balai Bahasa Jawa Timur. Kelima

mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia peserta KPM tersebut akan melaksanakan KPM di Balai

Bahasa Jawa Timur selama 1 bulan. Kegiatan mahasiswa tersebut di balai bahasa adalah

mengaplikasikan pengetahuan dari kampus di Balai Bahasa.

“Mahasiswa selama 1 bulan ini akan diperlakukan seperti karyawan, mulai jam masuk,

pekerjaan, makan, dan lain-lain,” kata Drs. Mustaqim, M.Pd. dalam sambutannya di Aula

Jayabaya, Balai Bahasa Jawa Timur, Sidoarjo.

Tugas Badan Bahasa adalah melaksanakan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan

bahasa dan sastra Indonesia. Fungsi Badan Bahasa Dalam melaksanakan tugas tersebut adalah

(1) penyusunan kebijakan teknis, rencana, program dan anggaran pengembangan, pembinaan,

dan pelindungan bahasa dan sastra; (2) pelaksanaan pengembangan, pembinaan, dan

BERITA UTAMA

Page 16: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

14 BINAR, Edisi Ke-4

pelindungan bahasa dan sastra; (3) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra; (4) pelaksanaan administrasi

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa; dan (5) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan

oleh menteri. Dengan luasnya cakupan tugas dan fungsi badan bahasa, mahasiswa peserta KPM

diharapkan bisa membantu Balai Bahasa sesuai dengan minat dan kemampuannya.

“Silakan, barangkali setelah kegiatan KPM ini terdapat mahasiswa berminat bergabung

bersama kami di Balai Bahasa,” ujar Kepala Badan Bahasa Jawa Timur dalam mengakhiri

sambutannya.

Ketua Program Studi Tadris Bahasa Indonesia, Moh Hafid Effendy, M.Pd., menyambut

baik kegiatan ini serta berharap semua mahasiswa peserta KPM 2019 bisa melaksanakan

tugasnya dengan baik dan menyusun laporan tepat waktu. Ia juga menyampaikan dengan

harapan semoga pegawai Balai Bahasa Jawa Timur diberikan kesabaran dalam mendidik dan

membimbing adik-adik mahasiswa KPM selama satu bulan di Sidoarjo dan semoga mahasiswa

peserta KPM selalu diberikan kesehatan dan bisa melaksanakan tugas di Balai Bahasa dengan

baik, harap beliau seraya menutup acara dengan doa. (AP2)

Page 17: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

15 BINAR, Edisi Ke-4

Studi Karya Wisata HIMA PRODI Tadris

Bahasa Indonesia Ke Yogyakarta

Yogyakarta, Senin, 22 Maret 2019 HIMA Prodi Tadris Bahasa Indonesia melaksanakan

kegiatan studi karya wisata ke Yogyakarta dengan tema “Mabhunga Ate Macellep Pekkeran”.

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja HIMA ProdiTadris Bahasa Indonesia IAIN

Madura. Target mahasiswa kurang lebih 50 mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia yang melibatkan

angkatan 2016-2018.

HIMA Prodi Tadris Bahasa Indonesia mengundang seorang tutor untuk memberikan

materi kepada peserta studi karya wisata. Peserta yang ikut serta dalam kegiatan ini ditugaskan

untuk membuat karya tulis berupa sastra dam ilmiah,seperti halnya, cerpen, puisi, berita, dan

essai yang dibagi menjadi 4 kelompok setiap angkatan.

BERITA UTAMA

Page 18: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

16 BINAR, Edisi Ke-4

“Dengan diadakannya kegiatan study karya wisata ini dapat menghasilkan dan meningkatkan

potensi berkarya khususnya bagi anak-anak Tadris Bahasa Indonesia sehingga mendapatkan ilmu

baru dan pengalaman. Dengan liburan kita bisa mengungkapkan keindahan di dalamnya dengan

karya” ujar Feby salah satu pengurus HIMA Tadris Bahasa Indonesia.

Inisiatif diadakannya studi karya ini yang pertama akan dijadikan program HIMA PRODI

yang akan dilaksanakan setiap tahun, kedua untuk merefreshing kegiatan HIMA yang terkait

dengan edukasi untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa.

“Mengenai keberhasilan dilaksnakannya study karya wisata yang merupakan kegiatan perdana

ini tidak bisa dibilang 100% berhasil, karena dalam perjalanan dan segi konsep masih terdapat

suatu kendala atau bisa dikatakan konsep yang kurang matang. Saya harap kedepannya indikator

program ini dapat terealisasi dengan baik”, ujar Jazuli.

Kegiatan studi karya wisata ini diselenggarakan selama dua hari tiga malam. Diberangkatkan

pada malam senin dan pada hari selasa mereka melanjutkaan refreshing ke puncak Becici desa

Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dan dihari terakhir, rabu 24 April

2019, mereka melanjutkan kegiatan ke Borobudur. Setiap mahasiswa yang ikut serta dikenakan

biaya Rp.370.000 sudah meliputi fasilitas berupa penginapan beserta konsumsinya. (AK24)

Page 19: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

17 BINAR, Edisi Ke-4

Sosialisasi UKBI Balai Bahasa Jawa Timur

Di IAIN Madura

Pamekasan, 20 Agustus 2019 Program Studi Tadris Bahasa Indonesia menggelar bekerja

sama dengan Balai Bahasa Jawa Timur menggelar acara sosialisasi UKBI (Uji Kemahiran

Berbahasa Indonesia) bagi tenaga Profesional dan calon tenaga Profesional di Pamekasan. Acara

ini ditempatkan di ruang Auditorium IAIN Madura yang dihadiri oleh sekitar 200 orang dari

berbagai kalangan seperti dosen, karyawan, mahasiswa UNIRA, mahasiswa UIM, guru MGMP

Bahasa Indonesia Kabupaten Pamekasan, dan khususnya mahasiswa Program Studi Tadris

Bahasa Indonesia semester V.

BERITA UTAMA

Page 20: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

18 BINAR, Edisi Ke-4

Balai Bahasa Jawa Timur merupakan unit pelaksanaan teknis Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan yang bertugas untuk melaksanakan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan

bahasa dan sastra di seluruh wilayah Jawa Timur. Sementara itu, sejak tahun 2015 Balai Bahasa

Jawa Timur mendapatkan tugas untuk membangun budaya literasi di seluruh wilayah Jawa

Timur. Kemungkinan besar kedepannya urusan perbukuan juga menjadi tugas balai bahasa.

Karena salah satu pusat di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sekarang bergabung dengan

induk Balai Bahasa.

Meskipun berada di bawah naungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam

melakukan tugas sebenarnya boleh dikatakan dipegang oleh Kementrian, karena bahasa yang

direvisi oleh bahasa Jawa Timur itu tidak hanya bahasa dalam dunia pendidikan saja, tetapi juga

bahasa yang digunakan oleh para pemerintah di dalam penulisan tanpa naskah dinas, penulisan

laporan ruang public. Merupakan tanggung jawab Balai Bahasa untuk menata dan menjaga

identitas Indonesia.

Balai Bahasa Jawa Timur juga bertugas menguatkan mutu penggunaan bahasa di media

massa, karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa yang tidak sesuai dengan

gramatikal bahasa Indonesia. Hal tersebut harus berkoordinasi dengan para pemerintah daerah

kalangan perguruan tinggi akademisi.

“Tugas ini sebenarnya mengemban amanah sumpah pemuda agar kita semua

mengingatnya. Bahasa persatuan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional disamping itu juga

harus mengemban amanah UUD 1945 karena di dalamnya pada pasal 36 dinyatakan bahwa

bahasa negara adalah Bahasa Indonesia. Itulah yang mendasari kedudukan bahasa Indonesia.

Maka dari itu tugas Balai Bahasa adalah menjaga dan melindungi bahasa nasional, dan bahasa

negara-negara. Balai Bahasa bertugas membantu pemerintah daerah di dalam upaya

pengembangan, pembinaan, perlindungan bahasa, dan sastra daerah yang tetap harus

dilestarikan.” Ujar bapak Drs. Mustakim, M. Hum Kepala Balai Bahasa Jawa Timur.

Generasi muda Indonesia harus juga paham bahasa asing. Karena itu, badan bahasa juga

memfasilitasi masyarakat agar mempunyai potensi berbahasa asing dengan harapan Bahasa

Indonesia yang di utamakan, bahasa daerah tetap di lestarikan, dan bahasa asing juga harus tetap

dikuasai, suapaya setara dan lengkap. Terkait kegitan sosialisasi UKBI untuk menjadi bahasa

yang pesat dan modern tidak cukup hanya mempunyai KKBI dan tata bahasa baku bahasa

Indonesia. Tetapi juga harus mempunyai alat uji standart yang disebut UKBI (Uji Kemahiran

Bahasa Indonesia) di Indonesia yang berfungsi sebagai pendamping ijazah atau syarat kelulusan

bagi mahasiswa , juga sebagai sertifikasi proses untuk kalangan guru dan dosen. Sertifikat

tersebut berlaku selama 2 tahun.

Dalam sosialisasi ini bertujuan agar peserta dapat mengenal UKBI dan memanfaatkan

UKBI untuk mencapai keterampilan professional di dalam bidang yang bersangkutan. Fungsi

standart UKBI adalah untuk mengukur keterampilan reseptif, produktif, dan pemahaman kaidah

bahasa. Tebukti hasil UKBI pada tahun 2014 guru bahasa Indonesia dari 4 Kabupaten dan Kota

Page 21: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

19 BINAR, Edisi Ke-4

menunjukkan bahwa 52% guru bahasa Indonesia mendapat pringkat madya, 22% Unggul, dan 1

sangat unggul.

“Kami sepenuhnya mendukung kegiatan ini. IAIN Madura Madura melalui Program

Studi Tadris Bahasa Indonesia sudah mendukung dengan mewajibkan mahasiswa mengikuti

UKBI sebagai prasyarat ujian skripsi” kata Bapak Moh. Hafid Effendy, M.pd. Kaprodi Tadris

Bahasa Indonesia. (AK24).

Page 22: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

20 BINAR, Edisi Ke-4

Sosialisasi Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi

Tadris Bahasa Indonesia

Pamekasan, 22 Agustus 2019 Program Studi Tadris Bahasa Indonesia Menggelar acara

Sosialisasi Visi, Misi, dan Tujuan yang digelar di gedung multicenter IAIN Madura yang

dihadiri oleh dosen dan mahasiswa baru Program Studi Tadris Bahasa Indonesia angkatan tahun

2019. Acara ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang Program Studi

Tadris Bahasa Indonesia terhadap mahasiswa baru. Pertama acara ini mengekpos visi misi oleh

Kaprodi Bapak Moh. Hafid Effendy M.Pd dan dialog interaktif oleh Dr. Usman, M.Pd.I.

Pada tahun 2019 ini Program Studi Tadris Bahasa Indonesia menambah kuota

mahasiswa, yang sebelumnya hanya 35 mahasiswa perkelas sekarang sudah 42 mahasiswa

perkelas. Tadris Bahasa Indonesia berharap semua lulusannya menjadi pendidik yang kompetitif.

Di sinilah mengapa Tadris Bahasa Indnesia menambah kuota untuk keberlangsungan akreditasi

serta melahirkan pendidik yang prfesional. Karena tugas seorang guru harus bisa mengajar,

mendidik, dan mengabdi.

BERITA UTAMA

Page 23: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

21 BINAR, Edisi Ke-4

Prodi Tadris Bahasa Indonesia sudah terakriditasi B, akan tetapi 3 tahun mendatang

Kaprodi dan seluruh dosen Tadris Bahasa Indnesia berencana agar prodi ini menuju akreditasi A.

Namun hal ini juga membutuhkan dukungan dari mahasiswa untuk menambah point berupa

prestasi yang diraih oleh mahasiswa, pengabdian, dan dosen mengikuti ajang perlombaan, seperti

menulis karya ilmiah, menulis puisi, dan baca puisi. Masalah transprort mahasiswa tak perlu

khawatir, Kaprodi akan menanggung biaya tarnsport mahasiswa yang mengikuti ajang prestasi.

Kaprodi menyarankan kepada mahasiswa agar mengikuti perkuliahan dengan baik,

membangun budaya litersi, dan menghindari kerusuhan. Mahasiswa dapat bergabung di beberapa

organisasi yang ada di Prodi seperti komunitas bengkel sastra dan BINAR (Berbahasa Indonesia

yang Baik dan Benar) sehingga mahasiswa dapat menyalurkan bakatnya lewat komunitas

tersebut. Prodi juga memiliki target terhadap berjalannya komunitas ini, seperti kewajiban

penampilan bengkel sastra dalam setiap acara, serta penerbitan majalah yang terbit setiap enam

bulan satu kali. Bapak Moh. Hafidz Effendy M.Pd juga berharap supaya mahasiswa Tadris

Bahasa Indonesia mampu berkontribusi penuh terhadap Prodi dengan bakat yang mereka miliki.

Target yang harus dicapai pada tahun 2029 Mencetak lulusan berkompetitif,

berwawasan, dan profetik, sehingga menciptakan profil lulusan guru SMP/SMA, Pewara,

Jurnalis, dan Peneliti Pemula, Wirausahawan, dan Guru Bahasa Madura. Dengan tujuan

terwujudnya pembelajaran yang bermutu, dan berkualitas. Prodi Tadris Bahasa Indonesia sudah

banyak melakukan kerja sama dengan BKP, dinas pendidikan pamekasan, dan tinggal

ditindaklanjuti berupa kegiatan.

Prodi juga memiliki MKB (Mata Kuliah Berbasis), MKP (Mata Kuliah Pendukung), dan

MKK (Mata Kuliah Keahlian). Ketiga tersebut merupakan mata kuliah yang menambah

penunjang pembelajaran. “Kalian boleh mengikuti apa saja yang ada di kampus, organisasi apa

saja, tapi jangan sampai urak-urakan di jalan dan memermalukan Prodi sendiri. Dijaga, nama

baik Prodi kita harus dijaga. Silahkan kembangkan bakat kalian, dan tetap fokus mengikuti

kegiatan belajar di kelas” Jelas Bapak Moh. Hafidz Effendy M.Pd.

“Kegiatan sosialisasi ini sangat menarik khususnya bagi mahasiswa baru. Selain

menambah wawasan, ilmu baru, mengenal para Dosen Bahasa sehingga menggugah semangat

kami sebagai mahasiswa baru disini. Kalau saya amati Prodi Bahasa dan budaya literasi di sini

berkembang dengan baik dilihat dari banyaknya mahasiswa berprestasi. Adanya komunitas

bengkel sastra yang nantinya itu akan mendukung kami, makanya saya memilih Program Studi

Tadris Bahasa Indonesia IAIN Madura sebagai prioritas dari banyaknya kampus yang terdapat

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Disamping itu menonjolnya nilai religius, satu-

satunya kampus negeri Islam di Madura.” Ujar Safinatul Layliyah mahasiswa baru Program

Studi Tadris Bahasa Indonesia. (AK24).

Page 24: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

22 BINAR, Edisi Ke-4

Petik Laut Madura

Oleh: Fifiy Hinata, dkk.

Petik laut dapat dijelaskan menurut arti harfiah sebagai “ petik “ yaitu ambil

pungut atau peroleh. Petik laut memetik, mengambil, memeroleh, memungut hasil laut

berupa ikan yang menghidupi nelayan. Jadi, petik laut adalah sebuah upacara adat atau

ritual sebagai rasa syukur kepada Tuhan dan untuk memohon berkah rezeki serta

keselamatan yang dilakukan oleh para nelayan. Umumnya kegiatan ini diadakan di pulai

Jawa. Tetapi, di Madura juga banyak yang melakukan tradisi ini.

Contoh kecilnya tradisi petik laut di desa Tanjung, Jumiang. Dari namanya saja,

sudah jelas sekali bahwa tradisi tersebut sangat erat hubungannya dengan laut atau

nelayan. Masyarakat menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas segala limpahan

karunia-Nya yang bermacam. Dalam ritual ini, ada sesaji yang disiapkan berupa miniatur

perahu yang diisi dengan berbagai hasil bumi yang dilepas ke tengah laut. Perahu tersebut

dicat warna-warni dan dihiasi bermacam bendera kecil layaknya perahu layar. Sesaji

tersebut dibawa sebuah kapal yang diiringi oleh puluhan perahu. Sebelum sesaji tersebut

dilepas ke tengah laut, para kiai berdoa dan ngaji bersama para nelayan.

Awal mulanya pekerjaan laut, menurut narasumber yang memilki kitabnya yaitu

berawal dari raden Marsodo. Ia anak dari ratu Rom yang berasal dari Arab. Ratu Rom

memiliki dua istri, yang mana istri pertamanya bernama Dewi Sukarsih dan istri

keduanya bernama Dewi Sundari. Saat itu, Dewi Sundari sedang hamil, lalu dibunuh oleh

muqaddas sehingga bayi tersebut keluar dalam keadaan hidup dan ditemukan oleh

sesorang nelayan. Akhirnya diasuh oleh mereka dan diberi nama Marsodo. Ketika

dewasa, marsodo ingin menangkap ikan. Di situlah awal mulanya pekerjaan laut.

Tapi, seiring berjalannya waktu, pemikiran-pemikiran kaum awam sangatlah

berbeda dengan pemikiran-pemikiran di zaman dulu. Bahkan tidak sedikit yang

berpikiran bahwa perayaan petik laut ini adalah syirik karena dianggap menyimpang dari

agama, dianggap menyembah sesaji tersebut dan menganggap sesaji tersebutlah yang

memberikan rezeki kepada manusia. Jika dilihat dari hari pertama, tahlilan dan tadarus

bersama itu sangat benar dilakukan, tetapi caranya tersebut yang salah. Kenapa? Karena

dalam agama kita tidak diajarkan hal yang seperti itu. Apalagi membuang-buang rezeki

BUDAYA

Page 25: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

23 BINAR, Edisi Ke-4

terlalu banyak. Selain dengan membuang ke tengah laut hal itu bisa dilakukan dengan

disedekahkan saja. Namun, dalam konteks perayaan budayanya.

Dampak positif dari perayaan ini yaitu tradisi yang baik, karena tradisinya

dilakukan secara turun temurun, dengan begitu sosial antar masyarakatnya akan lebih

kuat dan kental. Sementara dampak negatifnya, yaitu terlalu membuang-buang rezeki,

karena masih bisa dilakukan dengan makan bersama atau diberikan kepada orang yang

membutuhkan. Dalam agama saja tidak diperbolehkan dalam menghambur-hamburkan

rezeki.

Page 26: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

24 BINAR, Edisi Ke-4

Puisi

REMBULANDO’A

Oleh: Lani Wuri

Aku adalah Rembulan

yang sering kau sebut

Dalam setiap syairmu

Dalam setiap Do’amu

Aku adalah rembulan

Yang kau pinjam namaku

Di sepertiga malammu

Dalam setiap sujudmu

Aku adalah rembulan

Yang bila kau sebut namaku

Dalam setiap hela nafasmu

Ada sesuatu yang kurindu.

KERINDUAN

Oleh: Ainurama

Untuk cerita

Yang aku tulis untuk hari esok

Demi Tuhan,

Orang itu tak percaya padaku

Aku telah menulisnya

Tanganmu meninggalkan bekas

Matapun tak mungkin bisa melihat

Sepi,

Sunyi,

Hambar dalam kegelisahan

Bersemayam dalam kerinduan.

Page 27: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

25 BINAR, Edisi Ke-4

GALERI BINAR

Page 28: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

26 BINAR, Edisi Ke-4

Page 29: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

27 BINAR, Edisi Ke-4

Putihku

Oleh: Muhammad Ainul

Senjamu teteskan cerita dalam keheningan

Suci dan indah di ufuk kebaratan

Ku coba tersungging dalam tangisan

Seakan ku cicipi manisnya kepahitan

Selagi tak pudar sebuah harapan

Dalam hati ku sisipkan

Ku ratapi alunan kesedihan

Ku maknai setiap detak kebingungan

Benarkah ini teguran

Ataukah sebuah cobaan

Megamu menjadi saksi

Kesedihan yang ku hormati

Takdir indah yang telah terpatri.

Page 30: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

28 BINAR, Edisi Ke-4

Pelebur Bakti Oleh: fifiy Hinata

Mati, atau rodi

Gema menggantung pada setiap lekuk perempat jalan

Ia kecil berdiri, sedang menunggu

Tiba pada kubangan anyir yang menyeruak

Ia tumbuh, menyeringai dan buas.

Mengangkat tangan

Tuhan, Indonesia akan terus berdiri

Ia maju, menghentakkan kaki.

Segala jiwa tergetar, meluruh peluh, dan menghantam dusta.

Tidak akan ada akhir sebelum berkibar

Tidak aka nada akhir sebelum usai

Pastikan, ia menggetarkan semesta

Membawa harum dikubang anyir

Membekaskan sejarah, di juta-juta hari kedepan

Membela, dan melebur bakti

Lalu akhir, ketika usai

Semoga bunga selalu mekar.

Page 31: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

29 BINAR, Edisi Ke-4

Secarik Luka

Oleh: Lani Wuri

Sore itu seorang anak kecil

menangis tersedu-sedu bukan karena

ada yang menjahati atau

mengganggunya, melainkan anak itu

sedang mendengarkan kaset dari

sebuah Radio tua milik pamannya

yang sedang memutar kaset

sholawat ummi yang dipinjamkan

oleh sang paman pada salah satu

saudaranya di luar kota, anak kecil

itu terus menangis dan ikut

melantunkan sholawat dengan

sedikit berteriak bahkan suara anak

itu nyaris habis, karena ulahnya

CERPEN

Page 32: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

30 BINAR, Edisi Ke-4

sendiri, anak kecil itu tidak sendirian

di ruangan itu, melainkan dia

bersama paman, kakek serta

neneknya , anak kecil itu terus saja

bersolawat sambil tersedu hingga tak

lama dia medengar suara deru

sepeda motor milik ayahnya. Anak

kecil itu sengaja dititipkan di rumah

sang nenek karena anak kecil itu

memiliki seorang adik yang baru

saja lahir. Masuklah ayah dan

ibunya ke dalam rumah sang nenek

anak kecil itu langsung menghambur

ke dalam pelukan sang ayah dam

kondisi menangis dan berkata

“Bapak ! bapak !, ayik mau

minta kaset ummi,” ucap anak

menangis sesenggukan.

“Kaset ummi ?, buk kaset

ummi apa yang di maksud Alika

?”tanya sang ayah pada istrinya

“Itu yang penyanyinya Sulis

yang lagi ngetop !”ucap sang ibuk

santai sambil mengusap kepala sang

anak lembut

“Oh ! iya nanti bapak beliin

kalau memang Alika pengen

!”jawab sang ayah

“Ayah! ayik juga mau pulang

! mau tidur sama bapak ! sama

dedek bayi !”ucap anak kecil

merengek dengan polosnya, ia tidak

mengerti kalau dia sengaja dititipkan

karena di takutkan sang ibu tidak

sempat mengurusnya karena terlalu

sibuk dengan adik barunya

“Iya tapi nanti ya nak !, ayo

ikut jalan-jalan cari kaset ummi !”

hibur sang ayah agar sang anak tidak

lagi merengek ingin pulang

“Horeee!!!! ayik jalan-jalan

beli ice cream lagi ya pak !” pinta

sang anak yang hanya di jawab

senyuman oleh ayahnya.

Tidak ada tanda-tanda bahwa

anak kecil itu akan tumbuh menjadi

seorang yang pemurung, bahkan

pendendam. Anak kecil itu terkenal

dengan seorang anak yang sangat

mudah tersenyum dan tertawa untuk

memperlihatkan giginya yang putih

dan tersusun rapi bahkan anak kecil

Page 33: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

31 BINAR, Edisi Ke-4

tersebut sering mengikuti neneknya

untuk menjalani aktifitas sehari-hari

seperti kepasar untuk menitipkan

kue-kue tradisional pada pedangang

dan sekaligusberbelanja, menyapu

rumah dan bahkan anak kecil itu

bangun subuh untuk ikut sang nenek

solat berjemaah di musholla depan

rumah dan turut serta membantu

sang nenek mempersiapkan kue

untuk jualan sang nenek dipasar, yah

bantuan yang di maksudkan

itubantuan untuk membuat dapur

berantakan dan tak jarang memakan

hasil olahan tersebut dan membuat

neneknya tertawa geli akibat tingkah

lucu cucunya yang semakin hari

semakin tumbuh menjadi seorang

anak periang dan sehat.

Hingga di suatu hari paman

dari anak itu mengantarkan anak

kecil itu pulang kerumahnya dan

anak itu sangat bahagia setibanya di

rumah, anak itu berlari sambil

berteriak memanggil ibunya dan

ibunyapun menghampiri anak

tersebut dan menggendongnya dan

berkata

“Jangan ramai-ramai ya ayah

lagi tidur !”

“Kok tidur ini kan masih pagi

kata nenek gak boleh tidur pagi nanti

rezekinya di patok ayam !”tanya

sang anak dengan polosnya

“Bapak lagi sakit jadi jangan

rame ! ok! ”ucap sang ibu

“Ya ayik janji !”jawab sang

anak dan turun dari gendongan

ibunya

Dan pamannyapun ikut masuk

kedalam rumah dan menginap,

untuk beberapa saat, anak kecil itu

langsung bermain dengan adik

kecilnya yang sangat berbeda jauh

sifatnya, sang adik lebih tomboy

sedang anak itu sangat feminim dan

tak jarang dia menggunakan

kerudung walau dalam rumah, saat

malam tiba anak itu menjadi gelisah

ia bertanya-tanya mengapa

bapaknya tidak kunjung sembuh dan

tidak menggendongnya, karena

penasaran anak itu turun dari tempat

tidurnya dan pergi ke kamar

bapaknya dan tidur di dekat

Page 34: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

32 BINAR, Edisi Ke-4

bapaknya dan di pagi harinya sang

ayah bertanya

“Anak manis ! nama kamu

siapa ?”

“Bapak udah bangun !, bapak

lupa Ayik ?”tanya sang anak

“Ayik ? itu nama kamu

!”tanya sang ayah

“kan bapak yang ngasik nama

!”ucap anak tersebut dengan air

mata yang mengenang

“Loh Alika udah bangun

?”tanya sang ibu karena mendengar

percakapan sang anak dan suaminya

“Ibu bapak kok gak kenal

Ayik?. Ayikkan gak pernah nakal

sama bapak !”tangis anak itu dalam

gendongan ibunya

“Gak papa kok !, kamu sama

om dulu ya tuh ada di depan bareng

adik kamu !”ucap sang ibu sembari

menurunkan anak itu dari

gendongannya

Anak itu berlari kearah depan

dan ikut bermain bersama paman

dan adiknya yang luar biasa

nakalnya dari lemari dan pohon di

depan rumahnya di panjat oleh adik

perempuannya yang belum genap

berumur dua tahun tersebut dan

membuat pamannya sangat lelah

menjaga adiknya dan tentunya

berbeda jauh dengan anak itu yang

duduk cantik dan bermain masak-

masakan seakan lupa akan

tangisannya, mereka bagaikan

sepasang anak kembar dan

mengembara dengan angan mereka

masing-masing yang berbeda, sang

adik dengan angan-angan

petualangannya yang penuh dengan

misteri dan sang kakak dengan

dunianya sendiri

Beberapa bulan sudah bapak

dari anak itu tak bangun dari tempat

tidurnya setelah Amnesia pasca

kecelakaan yang menimpa sang ayah

dan sekarang ibu dari anak tersebut

harus lebih berjuang lagi untuk

menjalani hidup dirinya dan kedua

anaknya yang masih kecil dan balita,

anak itu ingin ayahnya

menggendong anak kecil itu lagi

dengan penuh kasih sayang, ayah

Page 35: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

33 BINAR, Edisi Ke-4

anak itu tak kunjung sembuh karena

stroke yang diderita dan merubah

sosok bapak yang penyabar, jarang

marah, selalu bersuara lembut

menjadi pemarah dan kasar hingga

suatu hari

“Aruni ! Aruni ! ayah haus

cepat ambilkan air cepat !”perintah

sang ayah pada anak kecil itu

dengan nada amarah namun

menyebut nama kakaknya yang

berada jauh dari dirinya

“iya bapak ada apa ? (tanya

anak kecil itu sambil membawa air

namun ia sembunyikan di di balik

badannya dan menghampiri sang

ayah) nama aku Alika pak bukan

Aruni !, bak Arunika ada malang

dan kata ibuk besok bak Aruni

datang !”

“Oh ! ya bapak lupa !, kamu

Alika kan !, maafkan bapak ya

sudah lupa sama nama kamu sini

duduk sini sama bapak” pinta sang

bapak setelah emosinya turun dan

memintamaaf pada sang anak karena

dia sadar bahwa sang anak tidak

seharusnya mendengar kata-kata

kasar darinya dan membuat anak

kecil itu ketakutan

“Iya !, pak ”

“Alika coba lihat itu giginya

bapak berusan copot, disana ! lihat !,

itu artinya bapak makin tua jadi

kamu harus mandiri kalau mau

makan gak usah minta ibu untuk

nyuapin kamu kamu harus bisa

sendiri !, ”ucap sang ayah sambil

mengelus lembut rambut anak itu

dengan sayang dan tak lama sang

adik datang dia memang selalu

membuat kejutan umurnya belum

sampai dua tahun tapi dia sudah

mahir berjalan, berlari dan memanjat

walaupun tidak ada yang

membantunya untuk berjalan,

“Bapak-bapak ! Puspa udah

bisa menghitung ! atu, dua, tiga,

empat, lima, enam, tujuh, delapan,

embilan, epuluh !.”ucap sang adik

lucu di umurnya dia tidak cadel

dengan huruf L ataupun R dia hanya

tidak bisa melafalakan S.

“Salah bukan embilan tapi

sembilan ! dan juga itu sepuluh

Page 36: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

34 BINAR, Edisi Ke-4

bukan epuluh !”ucap kakanya

membenarkan

“Dik itu benar kamu aja yang

gak tahu !”ucap sang adik sambil

memelototi kakaknya dan naik ke

atas ranjang bapaknya

“Ihhh salahhh !!!!, di bilangin

bandel ibuuuuuu !!!!! adik nih gak

mau di kasik tahu !” teriak anak

kecil itu

menderngar kedua anaknya

sadang berselisih paham sang ibu

langsung lari tergopoh-gopoh dari

dapur dan begitupun dengan sang

paman dia tahu betul watak si

bungsu yang tidak mau kalah dan

tidak mau disalahkan benar saja

ketika mereka sampai di kamar

bapak dari anak kecil itu keduanya

sudah bertengkar dan saling

mencubit dan memukul hingga sang

ibu dan pamannya memisahkan

mereka dengan cara menjauhkan

satu sama lain dan sang ibu menegur

suaminya

“Gimanasih pak kok gak

dilerai !, ihh untung gak ada yang

nangis coba aja kalau si Alika nangis

aku juga yang capek !”gerutu sang

ibu sambil menggendong anak kecil

itu dan pamannya telah membawa

sang adik keluar kamar

“Gimana mau ngelarai ! anak

kamu dua-duanya sama keras kepala

ya sudah aku biarkan saja kalau sakit

pasti berhenti sendiri !”jawab sang

bapak dengan entengnya

“Dasar ! terserah kamu saja

lah !”ucap ibu dengan kesal dan

meninggalkan suaminya di kamar

sendiri

begitulah kebiasaan kedua

kakak beradik itu ketika dekat

mereka akan bertengkar sedangkan

ketika meraka jauh mereka akan

merasa kekurangan satu hal yang

mereka biasa lakukan, semakin hari

tinngkah jahil dari adik kecilnya

semakin menjadi bahkan sang adik

menginginkan apapun yang di pakai

sang kakak dan jika tidak di turuti

maka jadilah seluruh isi rumah

seperti kapal pecah, hingga kedua

kakak beradik tersebut diaggap

kembar oleh tetangga yang melihat

Page 37: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

35 BINAR, Edisi Ke-4

mereka selalu berpakaian serba sama

dari atas kepala sampai ujung kaki

bahkan sang ibu sering tertukar jika

mengambil baju keduanya.

Berbulan-bulan sudah sang

ayah tidak kunjung sembuh bahkan

sudah beberapa dokter yang

menangani bapak anak itu namun

tidak ada perkembangan yang pasti,

hingga di suatu pagi di tanggal 30

Juli 2003, ketika anak kecil itu

hendak berangkat sekolah walau

sebenarnya belum cukup umur untuk

sekolah anak kecil itu meminta

bahkan merengek untuk

disekolahkan apalah daya sang ibu

akhirnya dimasukkanlah anaknya di

taman kanak-kanak dekat rumahnya,

dan di pagi itu tidak seperti biasanya

sang ayah meminta ibunya untuk

membeli nasi pecel dekat rumah

namun sang ibu tidak sempat, dan

menyuruh adiknya yang tak lain

adalah paman dari anak kecil

tersebut untuk membelinya

sekaligus mengatarkan anak kecil itu

untuk pergi ke sekolah,

Setibanya di sekolah anak

kecil itu langsung memasuki ruang

kelasnya dan bercanda dengan

teman-teman sebayanya pamannya

pun pergi meninggalkan anak kecil

itu untuk membeli pesanan kakak

iparnya, bel tanda masukpun

berbunyi dan anak kecil itupun

mengikuti setiap pelajaran dengan

senang hati karan memang sekolah

adalah keinginannya, pagi itu anak

tersebut sangat gembira dan ceria

hingga sang paman menjemputnya

ke sekolah dan mengajaknya pulang

anak kecil itu tidak banyak bertanya

mengapa dirinya dijemput dan

pulang padahal teman-temannya

tidak ada yang pulang,

Di rumahnya anak kecil

tersebut bingung karena telah

banyak orang di depan rumahnya dia

tidak mengerti dan bertanya pada

pamannya

“Loh ! kok rumah Ayik rame

kan ulang tahun ayik udah lewat ?,

om om ayik juga pulang pagi kan

pulangnya nanti jam sepuluh ?”

tanya sang anak namuntidak ada

Page 38: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

36 BINAR, Edisi Ke-4

tanggapan dari pamannya sampai

tiba dirumahnya disambut oleh sang

ibu

“Alika sudah pulang sini nak

gedong sama ibuk ganti baju ya

!”ucap sang ibu setelah mengusap

air matanya

“Iya ayok! (sambil

mengulurkan tangan pada ibunya),

ibu nangis ya ?, kenapa ?, Ayik gak

nakal kok !, kalo dak percaya tanya

sama ibu fat ! ”celoteh anak tersebut

dan hanya di tanggapi senyuman

oleh sang ibu

Setelah mengganti baju

seragam anaknya dengan baju rumah

yang sama dengan sang adik yang

terlebih dulu duduk di pangkuan

sang nenek

“Udah ya nak kamu sama

kakek ya sana !, ibu banyak urusan!

”ucap sang ibu dan mempersilahkan

anaknya bersama sang kakek di luar

rumah dan melewati ruang tengah

dia melihhat banyak orang yang

sedang mengaji membuat anak kecil

itu bertanya pada sang kakek

“Bah kung !, ayik disuruh

bareng bah kung sama ibuk!”

“Sini nak !”ucap bah kung

sambil menepuk-menepuk kursi di

dekatnya

“Bah kok banyak orang ya ?,

trus di dalem juga banyak orang

ngaji ada apa ya ?, trus bapak mana

kok gak ada di kamar ?”tanya anak

itu dengan lugunya

“Bapaknya Alika udah tenang

ya nak dia udah bertemu sama

Allah!, jadi Alika dak bisa lagi

bertemu sama bapak !” jelas sang

kakek yang membuat anak kecil itu

berkaca-kaca dan tak lama menangis

“Ayahhh !, trus Ayik sama

siapa ?, A-ayik belajarnya sama

siapa ? hiks! ” tanya anak tersebut

dengan terbata-bata.

“Kan ada ibuk! nenek! kakek!

om! yang mau ngajarin kamu!”jelas

sang kakek yang membuat anak

kecil tersebut sedikit tenang dan

tidak menangis

Bisa dibilang hari itu

merupakan awal dari perubahan sifat

Page 39: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

37 BINAR, Edisi Ke-4

dari anak tersebut dan beberapa

kejadian menimpa anak tersebut

setelah sang ayah meninggal, dari

mulai semua hak dari anak kecil

tersebut di rampas oleh saudara

ayahnya, dan fitnah yang

menyatakan bahwa anak kecil itu

anak haram, dan yang paling

menykitkan yang harus diterima

anak tersebut beserta ibu dan

adiknya adalah diusir dari rumahnya

sendiri peninggalan dari almarhum

sang ayah, yang semestinya anak

kecil itu dan adiknya tersebut harus

mendapat hal-hal yang indah di

umurnya yang masih anak-anakdan

ini malah sebaliknya, sakit yang

anak itu terima dari mulai ia di

tinggal oleh sang bapak tentunya

selalu terngiang dalam benak sang

anak dan membentuk trauma

tersendiri untuk anak kecil tersebut

Dan hari ini tanggal 12

Januari 2018 anak kecil tersebut

berdiri disamping gundukan tanah

yang tak lagi merah dan

meninggalkan luka yang mendalam,

dua anak manusia yang dianggap

hina bina tersebut tumbuh menjadi

sesosok remaja yang kuat dan kental

akan didikan agama yang kuat telah

berhasil merubah mereka menjadi

individu yang kuat dalam segalah

hal dan siap untuk menghantam

segala apapun rintangan yang ada di

depannya dengan bekal ilmu agama,

dan pendidikan yang sedang mereka

rajut di berikan oleh sang ibu, kakek,

nenek,dan paman pada kedua remaja

yang tumbuh, yang terpaksa

merubah sifatnya menjadi dewasa

sebelum waktunya dan beruntunglah

anak kecil itu dan adiknya mendapat

ibu seperti ibunya yang tak segan

menegur dan sedikit memukulnya

ketika kedua anak itu nakal dan

menyimpang ajaran agama islam,

sebelum mereka meninggalkan

kuburan sang bapak mereka berjanji

di hadapan kuburan bapaknya

“Bapak ini aku Ayik dan

Puspa jangan marahya kalau sampai

sekarang aku nyaman dengan

sebutan Ayik, Ayik janji satu hal

sama bapak akan menjaga puspa dan

ibuk.Dan Ayik janji akan menjaga

Page 40: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

38 BINAR, Edisi Ke-4

semua peninggalan bapak!, bapak

jangan marah ya ! Ayik berusaha

yang terbaik untuk keluarga ini dan

akan membuat bapak dan ibuk

bangga sama Ayik !”.

Setelah mengucapkan hal

tersebut kedua remaja tersebut

meninggalkan pusara sang bapak

dengan air mata yang menggenang

di pelpuk mata. Dalam hati mereka

bersyukur karena Allah telah

memberi mereka hidup yang bahagia

walau dalam kesedihan, dalam hati

pula anak kecil yang telah berubah

menjadi remaja cantik dengan

balutan hijab di kepala keduanya,

menyimpan banyak luka yang yang

akan terus abadi hingga akhir hayat

mereka.

Kesedihan, kekecewaan

memang tidak untuk dikenang

melainkan di jadikan pelajaran, akan

tetapi dengan kondisi yang

sedemikian apa yang bisa kedua

remaja itu lakukan selain terus

melawan, dan turut menuntut yang

telah menjadi miliknya, jangan

salahkan anak itu untuk yang di

perbuat tapi salahkan saja mereka

yang telah menorehkan luka yang

mungkin jika bukan karena

pendidikan dari orang-orang

terdekatnya akan menjadi anak yang

selalu memendam dendam atas

ketidak adilan yang telah dialami.

Page 41: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

39 BINAR, Edisi Ke-4

Pengagum Gadis Desa

Oleh: Firman Firdaus Ramadhan

Hari itu kali pertama saya menginjakkan kaki di tempat yang masih asing, bintik tawa

menghiasi setiap langkah wajah yang baru saya kenal. Ya seperti yang orang tua saya ingin,

beliau tidak menginginkan saya menganggur. Saat masuk ke kelas pertama kali saya melihat

seorang gadis desa yang wajahmya begitu istimewa menurut pandangan saya. Karena,

pipinya yamg sedikit merona dan senyumnya yang manis, menjadi alasan mengapa saya

menyebutnya istimewa. Hari demi hari saya lewati dengan memandangnya tapi sangat

disayangkan saya tidak berani untuk mendekatinya, saya hanya berani mengirim pesan

singkat ketika ada tugas dan izin tidak masuk kuliah.

Setelah beberapa semester terlewati, saya tetap tidak berani untuk mendekatinya,

hingga pada semester 3 saya mencoba untuk memperkenalkan diri agar lebih dekat

dengannya. Dia tipe gadis cuek, namun setelah beberapa lama dia menjadi akrab dan sejak

saat itu kami berteman sebelum akhirnya dia menyadari perasaanku terhadapnya. Kemudian,

yang semula saya tidak berani, entah kerasukan jin apa saat itu saya membulatkan tekad,

memberanikan diri untuk mengungkapkan tentang semua perasaan saya terhadapnya. Namun,

dia tidak memberi jawaban apapun, semisal iya atau tidak. Hanya saja semuanya berbeda

tidak seperti biasanya.

Hari hari berlalu, saya mencoba membuat puisi untuk gadis itu…

"Disetiap nafasku

Aku memilih untuk diam

Dengan rasa yang teriris luka yang mendalam

Yang tak mampu kusembuhkan dengan apapun

CERPEN

Page 42: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

40 BINAR, Edisi Ke-4

Hanya senyummu yang dapat menyembuhkan luka ini

Karna keindahannya tak dapat kubayangkan dengan kata-kata

Seandainya ada kata yang lebih indah dari pada kata "indah"

Lebih bagus dari kata "bagus"

Akan kupilih satu hanya untukmu

Kau seperti matahari sore bagiku

Selalu datang dengan keindahan yang tak dapat kubayangkan

Setiap kali kau menghilang, aku tunggu hingga kau datang

Dengan rasa yang sama seperti sediakala"

Tapi tetap saja dia tidak memberi tanggapan apa-apa, dan saya mengajak dia jalan

pertama kali, ini menjadi kencan pertama saya setelah lama nyali saya menciut sebab tak

pasti balasan rasa darinya. Saat itu kami akhirnya jalan berdua. saya membawanya ke rumah

saudara almarhum ayah, setelah itu kami jalan dan ditengah perjalanan saya mencoba

menanyakan kembali atas petanyaan pertanyaan itu, dan dimberi jawaban dengan memberi

kesempatan kepada saya untuk memantaskan diri mencintainya. Hari itu juga saya sangat

senang karena saya menemukan jalan yang lebar untuk membahagiakannya, dan disitulah

juga saya mulai lebih keras untuk mendapatkannya. Pun saat itu kami lebih sering jalan

bersama dan tidak ada satupun teman-teman mengetahuinya. Namun, entah apa masalahnya,

kisah ini menjadi memilukan. Kisah ini berakhir dengan keekatan yang singkat dan seala

usaha untuk medekati,kemudia mendapatkan hanya sia-sia belaka. Saya hanya menjadi

pengagum tanpa dikagumi. Menjadi yang paling ingin memiliki tanpa ingin dimiliki.

Page 43: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

41 BINAR, Edisi Ke-4

Kertas Vs Digital Oleh: Siti Ladida

Prodi TBIN Angkatan

Semester III

Jangan disangka pada era digital ini anak muda

yang sedang serius dengan smartphonenya adalah anak

muda yang gila main game saja. Bisa jadi ia sedang

membaca buku atau berita penting. Apa yang tidak bisa di

cari di smartphone? Semuanya bisa. Mulai dari hal kecil

sampai hal yang serius menyangkut bisnis ada di

smartphone kita. Penggunanyapun dari berbagai kalangan,

anak balita, anak remaja, orang dewasa, bahkan orang yang

sudah lansia. Perkembangan teknologi seperti smartphone

memang mempermudah kita menjalani kegiatan sehari-hari.

Karena smartphone mempunyai peran multifungsi

mempermudah berbagai hal.

Smartphone merupakan barang yang belum bisa

dikatakan murah tetapi sudah bisa dikatakan kebutuhan

primer di kalangan masyarakat, terutama bagi pelajar.

Pelajar yang menduduki sekolah negeri maupun swasta

mayoritas sudah mempunyai smartphone masing-masing.

Bagaimana tidak, jika semua informasi ada pada

smartphone mereka. Jadwal pelajaran, tugas-tugas dan

materi pelajaran dari guru, serta berbagai informasi lainnya

semuanya ada pada smartphone, yang secara tidak langsung

mengharuskan seorang pelajar untuk memiliki smartphone

masing-masing.

Maraknya penggunaan smartphone berakibat pada

perubahan berbagai hal, termasuk dalam cara belajar bagi

pelajar, tentunya ada sisi positif dan negatifnya. Sisi

positifnya sudah banyak buku yang dijual atau disebarkan

dalam bentuk soft file, seperti dalam bentuk pdf, word, dan

lain-lain. Terlebih lagi buku soft file ini lebih efisien

karena tidak perlu membeli buku yang terkadang tidak

dijual di daerah tempat dia tinggal dan mempermudah bagi

pelajar untuk saling share dengan sesama pelajar yang

membutuhkan.Memang, arti dari buku itu sendiri menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Lembar ketas yang

berjilid, berisi tulisan atau kosong. Tetapi arti kata itu pada

ESAI

Page 44: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

42 BINAR, Edisi Ke-4

zaman sekarang sudah

dianggap kurang luas,

dikarenakan buku tidak

hanya terbuat dari kertas

saja, melainkan ada yang

berbentuk file. Karena

sekarang adalah masa

maraknya digital, maka

smartphone adalah hal

yang paling disenangi

oleh orang-orang,

khususnya para pelajar.

Oleh sebab itu, untuk

tetap membudayakan budaya literasi dibuatlah buku dalam

bentuk soft file.

Lalu jangan lupakan sisi negatif dari cara belajar

dengan smartphone, terkadang buku soft file yang kita baca

adalah karya-karya orang yang tidak bertanggung jawab,

disebarkaluaskan Cuma-Cuma ke para pelajar, dan

mengandung unsure hoax di dalamnya, sehingga sifat ke-

ilmiahannya tidak ada. Jadi, kita harus pandai memilah dan

memilih bacaan mana yang patut dan tidak untuk kita baca.

Tidak seperti buku yang biasa kita beli, itu sudah terjamin

ke-ilmiahannya karena sudah diterbitkan oleh penerbit yang

sebelumnya sudah diseleksi kebenarannya.

Page 45: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

43 BINAR, Edisi Ke-4

Bagi para pelajar, ketika membaca buku biasanya akan lebih mudah memahami isi

buku jika memberikan coretan-coretan berupa keterangan yang sebelumnya tidak dimengerti.

Dan sayangnya, kalau kita membaca di smartphone, kita tidak bisa melakukan hal itu.

Sehingga sulit bagi kita untuk memahami isi dari buku tersebut.

Membaca buku soft file dengan jangka waktu lama juga akan berpengaruh pada

kesehatan mata. Karena radiasi yang dipancarkan langsung oleh smartphone pada mata.

Berbeda dengan jika kita membaca buku kertas yang tidak memancarkan cahaya apapun.

Peralihan cara membaca dari buku kertas ke buku soft file ini harus ditanggapi dengan

sebaik-baiknya oleh pelajar. Membaca dengan cara apa saja, yang terpenting budaya

membaca pelajar tidak menurun, selama tidak mengandung hoax di dalamnya. Bahkan dari

betapa pentingnya kita membaca, surat yang pertama diturunkan oleh Allah kepada nabi

Muhammad adalah surat yang menerangkan perintah untuk membaca, yaitu surat Al-‘alaq

ayat 1-5. Apalagi untuk seorang pelajar, membaca buku adalah hal pokok yang senang atau

tidak senang harus dilakukan sesering mungkin untuk menambah ilmu dan wawasannya.

“Generasi saat ini cenderung disibukkan dengan Gadgetnya,

sehingga memiliki Mindset yang kurang berkualitas dan minim akan

sebuah edukasi.” (AK24)

Page 46: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

44 BINAR, Edisi Ke-4

Hidup Tanpa Literasi Kurang Berarti.

Oleh : Rosul_Md

Mahasiswa TBIN

Semester VII

Pada era modernisasi kita sebagai pemuda pemudi

sudah di tuntut untuk mandiri dalam berkreasi mengisi

impian yang belum pernah bisa diujudkan menjadi

cita-cita yang abadi. Berbagai hal sudah dilakukan

untuk mengasah sebuah kemampuan yang dimiliki

meski tak bertepi jangan pernah mundur untuk

mensisipi kegiatan/Rutinitas yang kita lakukan harus di

sesuaikan dengan kebutuhan kita. Karena seseorang

bisa dikatakan mati ketika dimasa hidupnya enggan

untuk mencoba menuai aspirasinya di atas kertas yang

masih bersih tak beroret. Orang dikatakan hidup meski

sudah mati karena dia semasa hidupnya mencoba

untuk mengasah dirinya untuk berbeda dengan orang

lain.

Tatkala kita selalu berpikir mengapa orang hebat

yang sudah mati masih dikenang selalu bahkan dia

terasa masih ada didunia alasannya semasa hidupnya.

Dia sudah mulai berani untuk mencoba mengotori

kertas putih yang masih suci untuk menuangkan isi

ideologinya melalui tinta walaupun sejenak.

Kebanyakan dari mereka orang-orang yang sudah mati

tapi, masih dianggap hidup/ada karena semasa

hidupnya mereka sudah menciptakan karyanya yang

abadi. Yang semasa hidupnya sudah di publikasikan

berbentuk buku, cerpen, puisi, dan berbagai karya

ilmiah lainnya.

Pertama setelah di tulusuri kebanyakan orang-orang

yang hebat dan masih dianggap dan selalu dianggap

ada walaupun mereka sudah tiada adalah mereka yang

mau mengubah/mengeluarkan potensi dari dalam diri

sehingga, terciptanya karya yang abadi. Sebagai

generasi pemuda kedepannya jangan sampai kita

terjebak dalam sensasi yang pada dasarnya hanya akan

mengantarkan kita keegoisan diri. Apakah hari ini diri

ESAI

Page 47: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

45 BINAR, Edisi Ke-4

kita sudah berarti? Kita

ketika dihadapkan

dengan pertanyaan yang

demikian mungkin

elustrasi dan sensasi

yang dikedepankan

pada sok tau menjawab.

Sebelum kita menjawab hal yang demikian sudahkah

kita memikirkan diri kita sendiri? Seberapa seringkah

kita berpikir dalam kegagalan yang kita miliki

dalam semua hal? Ketika kita sudah berpikir kesana

mulai dahulu berarti kita sudah menjawab pertanyaan

yang sudah tertuliskan.

Orang literasi itu pertama harus berangkat dari kemauan, hidup itu jangan berkaca

pada orang yang sudah berdasi tapi, berkacalah pada setiap langkah yang kita lewati.

Kalau kita hidup berkaca pada orang yang berdasi maka, kita akan rugi dalam

berpotensi mengapa demikian? Secara analogi kita menjadi orang dewasa /orang besar

itu butuh proses yang berdemensi dari kecukupan nutrisi bukan pas langsung jadi

orang yang sempurna berjalan tanpa henti ketika sudah tahu bagaimana caranya

berjalan tapi semuanya itu melalui tahapan-tahapan yang sudah ditata untuk di lewati

sebagai jalan pondasi. Sehingga, pada zaman kenabian Al-Qur'an dibukukan melalui

oretan pena dan dituangkan pada tempat yang memang layak dijadikan tetesan tinta.

Dan diperkuat dengan sebuah hadist bahwa “belajar tanpa ditulis susah untuk

mengingat kembali ketika hafalan/ilmu yang kita pelajari itu lupa beda halnya dengan

orang yang belajar menghafal sambil ditulis diatas kertas putih yang ketika lupa

mudah mengingatnya kembali dengan cara melihat kembali pelajaran yang sudah

diajari”.

Page 48: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

46 BINAR, Edisi Ke-4

Oleh sebab itu, hidup kita akan abadi didunia atau sampai akhirat nanti karena

kebaikan atau karya yang sudah kita berikan sebagai tanda sumbangsi ideologi

pemuda yang pada hari ini pemuda dikatakan sebagai penerus bangsa yang harus

mengabdikan diri padamu negeri. Jangan pernah mengatakan kalau kita sudah

berbakti kalau semua yang kita lakukan masih tak berarti kepada orang lain kehidupan

ini tak semudah seperti apa yang kita pikirkan mungkin kita selalu berpikir semua hal

itu mudah untuk dijalani kalau kita berpikiran demikian berarti kita sudah gagal

menjalani kehidupan. Mengapa bisa demikan?Alasan yang pertama mungkin kita tau

hari ini adalah realita yang harus kita jalani walaupun dengan rasa yang pas-pasan.

Tetapi, pada hari esok apakah kita bisa jamin kalau hari esok rezeki kita akan sama

dengan hari ini? Tidak ada yang tau maka dari itu, kita sebagai pemuda penerus

generasi kedepannya jangan selalu mengabaikan nasehat bagi diri yang di

sumbangsikan oleh orang lain kepada kita jangan sampai karena dari hal yang seperti

itu (Nasehat) akan membuat hidup kita lebih berarti kedepannya. Jangan pernah kita

tertawa ketika kita tidak ada yang menasehati, tidak ada yang menegur, karena, pada

saat itu juga diri kita dikhawatirkan diri kita sedang dibenci. Jangan sampai melewati

nasehat yang diberikan oleh orang lain. Jangan kita agresif pada setiap bait-bait

nasehat Orang lain yang disuguhkan kepada kita bahwa itu tidak baik tapi,

beranggapanlah positif karena setiap manusia itu mempunyai kelebihan-kelebihan

yang terdapat dalam diri insan yang masih tak sempurna. Maka, sebagai penerus

bangsa jangan sampai melenyapkan potensi diri agar diri kita bisa berarti dalam dunia

literasi.

Page 49: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

47 BINAR, Edisi Ke-4

Belajar dari Sosok Ibu Kartini

Oleh: Abd. Hannan

Prodi TBIN Angkatan

2018

Pendidikan sangatlah penting bagi semua orang.

Tidak mengenal batas usia berapa, jenis kelamin apa,

keturunan siapa, dan tinggal dimana. Itulah pendidikan,

dimana pendidikan tersebut untuk kita semua. Tidak perlu

kaya atau miskin, terlahir cacat atau sempurna itu semua

tidak menghalangi untuk kita tetap belajar. Namun

kenyataannya, masih banyak kaum pelajar yang kurang

sadar akan pentingnya pendidikan. ada yang lebih memilih

menjadi pengangguran, ada yang sudah menjadi peserta

didik. Seperti anak TK sampai Mahasiswa. Namun tidak

dapat di pungkiri lagi bahwa, masih banyak mahasiswa

yang hanya kuliah, namun jiwa nya tidak kuliah. Lebih

memengtingkan penampilan seksinya. Gaya-gayaan kesana

kemari, malas membaca buku. kerjaannya Fashion,

tawuran, demo, pacaran di tempat sepi. Tak jarang ada

mahasiswa yang di keluarkan dari kampus karena berbuat

mesum. Mahasiswa hamil duluan, mahasiswa membuang

bayinya, mahasiswa terkena kasus narkoba dan lain

sebagainya. Mereka lupa bagaimana susah payahnya orang

tua membiayai mereka. Orang tua nguli, panas-panasan

hanya untuk anaknya yang payah.

”Habis Gelap Terbitlah Terang”

R.A Kartini

ARTIKEL

Page 50: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

48 BINAR, Edisi Ke-4

Terkadang banyak orang tidak mengetahui arti pentingnya sebuah pendidikan.

kita belajar dari sosok Ibu Kartini. Dimana Ibu Kartini sangat berjuang mati-matian

untuk memajukan Bangsa Indonesia. Yang awalnya Beliau tidak di restui oleh

ayahnya. Untuk melanjutkan belajar ke eropa. Ayahnya sulit mengabulkan permintaan

Ibu kartini tersebut. Namun Ibu kartini tidak putus asa. Dia kembali meminta izin

kepada Ayahnya untuk belajar di Batavia ( Jakarta ). Lalu ayahnya menanyakan

kepada Ibu Kartini untuk apa ke batavia. Ibu kartini menjawab, “Saya ingin belajar

kedokteran, Bapak. Kasian rakyat kita Bapak. Terutama kaum perempuannya. Sudah

banyak saya membaca bahkan mendengar sendiri, betapa masih sulit kita menemukan

orang-orang yang bisa menyembuhkan, bapak. Pengetahuan kita tetang obat-obatan

sangat rendah. Bayi-bayi banyak yang meninggal saat di lahirkan. Karena

orangtuanya tidak tahu cara yang benar melahirkan bayi. Penyakit malaria menyebar

kemana-mana. Kita tidak tahu apa-apa soal pengobatan. Saya ingin membantu

mereka bapak.”

Itulah kutipan Ibu Kartini ketika Beliau menjelaskan tujuannya ke batavia

kapada Ayahnya. Namun kembali ayahnya menggelengkan kepalanya, menandakan

tidak merestui Ibu Kartini ke batavia. Bola mata Ibu kartini yang telah basah, bibirnya

yang gemetar. Dan permohonannya yang merintih, ternyata tak membuat ayahnya

bergeming. Ketika keinginannya untuk pergi ke batavia gagal. Namun Ibu Kartini

tetap bersikeras untuk di kabulkan keinginannya oleh sang ayah. Namun sayangnya

tetap tidak mengizinkannya. Ayahnya berkata kepada Ibu kartini sambil mengusap

kepadanya, “belum masanya Nik, keinginanmu benar-benar berat untuk bapak

kabulkan. Bukan! Jangan kau salah paham. Aku mengerti sangat-sangat mengerti

keinginanmu. Aku paham, Kau putriku. Aku tahu tentangmu, kau punya cita-cita

mulia. Kau rajin membaca, kau berbeda dengan kakak-kakakmu Nik. Tetapi belum

masanya. Demikian ucapan dari Ayahnya.

Penolakan demi penolakan dari sang ayah, tetap tidak membuat keinginan Ibu

Kartini untuk mengeyam pendidikan dan pengajaran surut, justru sebaliknya. Sampai

pada Ibu Kartini menyadari arti dari penolakan sang ayah. Bukan karena ia membenci,

atau tak suka dengan cita-cita dan impiannya. Kesadaran ini muncul padanya saat

Page 51: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

49 BINAR, Edisi Ke-4

ayahnya menerima tamu, Mr. Abendanon dan istri, di kediamannya. Kedatangan

mereka membawa angin segar bagi Ibu Kartini. Jiwanya semakin melayang begitu ia

mendengar bahwa, Tuan Abendanon akan mengusahakan mendirikan sekolah untuk

para gadis Bumiputra. Sehingga keinginannya untuk mengajar terbuka lebar. Ayahnya

pun menyetujui Ibu kartini menjadi guru di sekolah tersebut.

“Dan biarpun saya tidak beruntung sampai di ujung jalan itu, maskipun patah

di tengah jalan, saya akan mati dengan keadaan bahagia”. Sekilas perbincangan Ibu

Kartini dengan ibunya. Sikap dan pendirian ibu Kartini sangat jelas. Ucapannya begitu

dahsyat, menggambarkan ucapan yang demikian itukeluar dari lubuk hati yang paling

dalam. Pernyataan yang lansung mengusik dada seperti itu terucap dari Ibu kartini.

Petanyaannya mengapa sampai sebegitunya?. Ibu Kartini rela mati ditengah jalan,

dalam usaha mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Tidak salah lagi, keinginan dan

cita-cita Ibu Kartini tentang pendidikan dan pengajaran. Yang awalnya merupakan

keinginan dan cita-cita pribadi, untuk tujuan dirinya sendiri. Seiring dengan

munculnya kesadaran, terbitlah pencerahan dan kecerdasan jiwanya. Telah

berkembang sebagai keinginan dan cita-cita bangsanya, bangsa jawa, terutama

teruntuk para kaum perempuannya, perempuan jawa.

Di sini kita melihat sinergi fikiran sosok Ibu kartini, ialah suatu kesinambungan

dari usaha dan keinginan besar yang tersusun, dari beberapa pokok masalah yang

fundamental. Kemiskinan, kebodohan, kesengsaraan, pada saat itu tidak bisa di

pisahkan dengan Nasib perempuan. Kuatnya adat, tradisi, dan nafsu laki-laki. Bagi

masa Ibu Kartini kala itu, tidak mungkin melawan dengan mengangkat senjata. Pada

saat itu lahir dan tumbuhnya Ibu Kartini bukan era yang tepat untuk mengangkat

senjata, perang melawan belanda. Menurut Ibu Kartini, di era itu hanya bisa di lawan

dengan satu cara, yaitu Pengajaran dan Pendidikan. dalam konteks inilah kita bisa

mengerti, kenapa Ibu Kartini tampak memiliki cita-cita dalam hal pendidikan yang

berubah-ubah. Menurut keterangan adiknya, Kardinah, banyak yang di inginkan Ibu

Kartini, terkadang ingin menjadi bidan. Terkadang ingin menjadi dokter. Terkadang

ingin menjadi guru.

Page 52: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

50 BINAR, Edisi Ke-4

Ibu kertini memiliki alasan tersendiri, atas apa yang di inginkannya. Kenapa

Ibu Kartini ingin menjadi bidan? Menurut laporan Ibu kartini “Di bumi jawa atau di

seluruh Hindia hanya terdapat kira-kira 20.000 bidan dan 30.000 bayi yang baru di

lahirkan terpaksa tewas karena kurang mendapat pertolongan kedokteran.” Begitulah

alasan Ibu Kartini mengapa dia ingin menjadi bidan. Dan jika tidak bisa menjadi

bidan, ia ingin menjadi guru. Kenapa guru? Sebab masalah utama bangsa adalah

Pendidikan dan Pengajaran!Hanya dengan manjadi guru, Ibu Kartini bisa mendidik

dan mengajar, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan dan pengajaran yang

diyakininya. Sungguh mulia jasa Ibu Kartini terhadap bangsa ini. khususnya para

kaum perempuan. Lalu pertanyaannya apakah sekarang masih ada yang berjiwa

seperti ibu kartini?. Dengan banyaknya kampus-kampus, dengan canggihnya

teknologi dengan mudahnya mengenyam pendidikan, apakah ada yang berjiwa seperti

Ibu kartini?.

Malihat dari fenomena yang ada, saat ini sangat sulit menemukan sosok yang

berjiwa seperti Ibu Kartini. Karakter dikalangan pemuda semakin hancur. Lalu

bagaimana nasib bangsa ini, jika para pemudanya rusak?. Terlalu sibuk berlomba

berpenampilan seksi, meniru gaya hidup kebarat-baratan, hingga lupa batas fashion,

malah kebanyakan berpakaian namun telanjang. Lekuk tubuh di obral kesini kemari.

Apakah tidak malu di lihat orang?. Malulah demi kehormatanmu!. Bangsa ini butuh

titisan Kartini-kartini selanjutnya, maka teruskanlah perjuangan Ibu Kartini, jangan

hanya sekedar kuliah, namun belenggulah jiwa kita dengan ilmu. Utamakan

pendidikan karakter. karena karakter adalah pondasi dari ilmu lainnya. Jangan

menunggu punya ijazah untuk mengajarkan ilmu. Semakin banyak berbagi, maka ilmu

yang dimiliki semakin tumbuh dan berkembang.

Page 53: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

51 BINAR, Edisi Ke-4

Teka teki aku dan saya

Suatu hari, dua orang anak duduk dibawah pohon.

Sembari duduk mereka bermain tebak tebakan.

Kia : Zam apa bedanya aku dengan saya?

Irzam : Beda tulisan sama pengucapannya sa..

Kia : Salah Zam.

Irzam : Terus apa?

Kia : Kalo saya anak ayah dan bunda Zam..

Irzam : Kalo aku jawabannya apa?

Kia : Ya mana aku tahu Zam..

Irzam : Loh kok tidak tahu?

Kia : Ya saya tidak tau kamu anak siapa.

Irzam : Kan kalo saya anak ayah dan bunda, kalo kamu

sayatidak tau Zam.. hehehe

Pertanyaan

Konyol

Seorang Anak

dengan ibu hendak tidur,

tiba-tiba anak itu bertanya

kepada ibunya.

Anak : Ibu, jadi dokter

itu enak ya?

Ibu : Kenapa nak?

Anak : Lah, iya Tuhan

yang menyembuh

kan penyakit dan

dokter yang mene

rima bayaran.

Ibu : Dokter itu kan

tidak memaksa

nak, tapi kalau

pasiennya

langsung mau

menemui Tuhan,

ya silahkan!.

Anak : Kalau begitu kita

lansung saja ke

Tuhan biar tidak

usah bayar.! gkgk

HUMOR

Page 54: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.

52 BINAR, Edisi Ke-4

Page 55: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.
Page 56: Salam Redaksi - tbin.stainpamekasan.ac.idtbin.stainpamekasan.ac.id/media/file/18408427340Majalah-BINAR-Edisi4.pdf · terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura.