Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan...

52

Transcript of Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan...

Page 1: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah
Page 2: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Salam RedaksiPENANGGUNGJAWAB

Jannus Pangaribuan, SH., MM.KEPALA KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA

PENGARAH

Drs. H. Umar BauwKEPALA BAGIAN TATA USAHA

PEMIMPIN REDAKSI

Edi Abdul Kholiq, SE.,MAB.

PENYUNTING / EDITOR

Dewi Anggraeni, S.IP., MA

Gayati, SE,

Josef A. Baransano

FOTOGRAFER / ARTISTIK / LAYOUT

Tim Majalah DAMAI

ADMINISTRASI / KEUANGAN

Gayati, SE.

PENERBIT

Sub Bagian Informasi dan Humas

Kanwil Kemenag Provinsi Papua

PERCETAKAN

CV. deEmpat Multi DimensiIsi diluar tanggung jawab percetakan

REDAKSI:

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI PAPUA 0967-551769

E-mail: [email protected]

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Cover Edisi 15 / Tahun VIII / 2017

AGAMA DAN KESEJAHTERAANDI BATAS TIMUR NUSANTARA

Jembatan Hati Nurani Umat

REDAKSI MAJALAH DAMAI MENERIMA TULISAN

DALAM BENTUK ARTIKEL, OPINI, ESAI, IKLAN,

SESUAI DENGAN VISI DAN MISI MEDIA. ARTIKEL

DIKETIK 2 SPASI, SEBANYAK 1-3 HALAMAN

DALAM FLASHDISK. UNTUK SURAT PEMBACA

DAPAT DIKIRIM MELALUI EMAIL.

Pembaca yang budiman.

Akhirnya kami bisa menyapa Anda kembali setelah upaya panjang

menuntaskan edisi XV tahun 2017 ini. Kami selalu berupaya menyajikan yang

terbaik, dan meningkatkan kualitas isi dari waktu ke waktu. Situasi yang sama

adalah, tetap dengan keterbatasan-keterbatasan khususnya SDM, baik jumlah

maupun kemampuan mendalam dan merata di bidang jurnalistik.

Setelah tahun 2015 kami lalui dengan gemilang, jika boleh dikatakan

demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5

kategori artistik, majalah Damai mencapai titik tertinggi pencapaian dengan

diraihnya predikat majalah dinas terbaik di lingkup Kementerian Agama se-In-

donesia pada tahun 2016!

Tentu ini benar-benar sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, setelah kami

sempat tidak berani membayangkannya. Namun kami juga menyadari, ada upaya

keras untuk meraih posisi itu. Yang kami ingat adalah usaha menyajikan yang

terbaik, selebihnya sama sekali bukan sebuah keharusan apalagi ambisi untuk

meraih yang terbaik.

Kami menyadari, semua ini anugerah dan pertolongan dari Allah Swt., Tuhan

Yang Maha Kuasa. Maka selain bersyukur, kami juga berterima kasih kepada

segenap bagian tim di Provinsi Papua, para kontributor berita di daerah, para

penulis artikel yang juga merupakan pegawai di lingkup Kementerian Agama

Papua, dan para pimpinan yang memberi dukungan, selain tim inti Majalah Damai

pada Sub Bagian Informasi dan Humas Kanwil Kementerian Agama Provinsi

Papua.

Setelah capaian “paripurna” itu, pilihannya adalah bertahan. Bertahan dalam

kebaikan, tentu semua sama memafhumi bahwa ini bukan perkara mudah. Namun

kami masih punya tekad dan daya untuk bertahan di peringkat ini sekaligus

berusaha lebih keras meningkatkan segala-galanya. Hasilnya kini ada di tangan

para pembaca sekalian. Anda adalah para penilai terbaik.

Edisi ini kami berbicara tentang “Agama dan Kesejahteraan di Batas Timur

Nusantara”. Kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan

Pos Lintas Batas Negara RI-PNG di Skouw, Kota Jayapura, adalah news peg

yang membuat kami menggali ke dalam tentang kesejahteraan dalam sudut

pandang agama. Presiden bicara tentang bagaimana PLBN memberi manfaat

ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. Lantas kami mencari benang merah,

bagaimana agama-agama memandang kesejahteraan bagi umat manusia. Kami

tentu berbicara tentang Papua dalam hal ini.

Kami mendapati hal-hal penting dan menarik mulai dari perspektif hingga

tataran praktek, tentang bagaimana kesejahteraan umat manusia dalam sudut

pandang agama. Sekaligus, kami menemukan informasi dan fakta berharga

tentang bagaimana sudut pandang agama dan upaya kongkritnya tentang dan

untuk kesejahteraan umat akan menjadi salah satu elemen perdamaian di Papua,

sebagamana halnya akan berlaku di tempat lain manapun di dunia ini.

Tidak semua elemen penting sempat kami gali dan wawancarai. Hasilnya,

sejumlah berita, artikel dan wawancara kami sajikan, sepenuhnya mendukung

kajian dan sajian kali ini, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Selamat

membaca, dan salam damai!

EDISI |TAHUN VIII|201715

Page 3: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 20173

Tajuk INDEKS

Surat Pembaca

Kesejahteraan dan KedamaianKESEJAHTERAAN erat dengan kedamaian, bahkan hingga

perdamaian. Mewawancarai para pemuka agama, dan

mengikuti forum-forum dialog baik intern maupun antar umat

beragama di Provinsi Papua setidaknya dalam delapan tahun

terakhir, membawa pada salah satu kesimpulan, bahwa

kedamaian dan perdamaian sangat dipengaruhi oleh

kesejahteraan. Ketika lapangan pekerjaan tersedia,

penghasilan baik, kesehatan baik, pendidikan baik,

kesejahteraan sosial baik, umat lebih merasa nyaman dan

tenang. Konflik antar dan di dalam umat agama lebih mungkin

terhindari.

Kesejahteraan masyarakat adalah sesuatu yang terus

menerus diupayakan pemerintah. Kesejahteraan disini sama

dipahami sebagai kesejahteraan lahir dan batin. Di sisi lain,

kesejahteraan juga adalah sesuatu yang selalu diupayakan

para pemuka agama, para ulama, dan mereka yang

terpanggil atas nama agama. Bagaimana tidak, ketika

setidaknya lima agama yang ada di Indonesia, termasuk di

Papua, sama-sama menempatkan kesejahteraan spiritual-

batiniah bahkan kesejahteraan lahiriah, sebagai persoalan

penting bahkan utama, dibuktikan dengan ayat-ayat pada

kitab suci.

Jika demikian, betapa strategisnya peran para pemuka

agama, dalam upaya membangun dan meningkatkan kualitas

kesejahteraan umat, entah itu ekonomi, kesehatan,

pendidikan, dan sosial. Jika mata kita hanya tertuju pada

peran dan fungsi pemerintah untuk mewujudkan cita-cita

kesejahteraan, maka sudah seharusnya perhatian kita juga

tertuju pada arti penting penerapan nilai-nilai agama yang

berbicara mengenai kesejahteraan umat. Kepedulian, saling

berbagi, bahkan tanggung jawab yang kuat atas yang lemah

secara ekonomi dan kesejahteraan secara lebih luas, adalah

nilai-nilai dalam kitab-kitab suci yang harus ditunaikan umat

agamanya. Para ulama dan pemuka agama berkewajiban

memberi tahu, mengingatkan, mengajak, mendorong dan

memberi teladan dalam hal ini.

Pada kalangan umat Islam ada konsep dan praktek

zakat, yang oleh pemerintah saat ini difasilitasi melalui Badan

Amil Zakat Nasional atau BAZNAS, lengkap dengan peraturan

perundangan yang menaunginya. Demikian halnya dengan

wakaf, melalui Badan Wakaf Indonesia. Pada agama Hindu

ada Badan Dharma Dana Nasional, yang prakteknya juga

dirasakan di tingkat daerah. Pada agama Katolik, melalui

komisi-komisi pada Konferensi Waligereja Indonesia

kesejahteraan ekonomi dan sosial sungguh mendapat

perhatian. Yayasan Buddha Tsuzhi Indonesia juga terus

berkiprah dan berjejaring untuk sama-sama mengentaskan

masalah sosial, ekonomi dan l ingkungan, meraih

kesejahteraan umat manusia. Elemen-elemen ini harus terus

menerus didukung dan diperkuat, baik oleh masyarakat,

pemerintah, maupun para pemuka agama itu sendiri. Tentu

dalam sebuah jalinan kebersamaan yang sinambung dan

padu.***

Redaksi Ykh.Apakah Majalah DAMAI didistribusikan hingga ke pelosok-pelosok? Dimana masyarakat dapat memperolehnya?

Usman Laipa, Jayapura

Pak Usman yang kami hormati, terima kasih untuk pertanyaan yangsudah disampaikan. Majalah DAMAI didistribusikan di kalangan pegawaiKementerian Agama Provinsi Papua, instansi pemerintah dan organisasi sosialkeagamaan di Provinsi Papua, juga instansi Kementerian Agama tingkatProvinsi di seluruh Indonesia.

Kami berharap kedepan Majalah DAMAI dapat didistribusikan bagimasyarakat luas. Hal ini tentu memerlukan dukungan dana lebih dari waktu kewaktu. Untuk itu diperlukan dukungan banyak pihak agar dapatmewujudkannya. Semoga kami dapat meningkatkan pengelolaan Majalah Damaihingga profesional, sehingga memungkinkan siapa saja dapat menjangkau untukmebacanya.

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 20173

LAPORAN KHUSUS

4 Presiden Jokowi : PLBN Harus Beri Manfaat Ekonomi Bagi Masyarakat Setempat6 Agama, Peran Pemerintah, dan Kesejahteraan di Papua8 BAZNAS Kini, Meraih Mimpi Menjadi Organisasi Terbaik Dunia10 Kelembagaan Buddhis di Papua Dan Kiprah Bagi Kesejahteraan Umat12 Jejak Filantropis Yayasan Buddha Tzu Chi di Papua13 BAZNAS Di Provinsi Papua dan Upaya Kesejahteraan bagi Masyarakat17 Peran Organisasi Masyarakat bagi Kesejahteraan Umat

RAGAM BERITA

18 Wakaf Potensial Untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat19 Beredar Isu Miring Terkait Peredaran Mata Uang NKRI TE 201620 BAZNAS Papua Gelar Raker Perdana Mesin Cetak Kartu NPWZ Dibagikan21 Transparansi Pengelolaan Zakat Perlu Sistem Informasi Modern22 Layanan Penyuluh Agama Harus Hadir di Posyandu23 Penelitian Kesehatan Reproduksi Remaja FK UGM di Kanwil Kemenag

BERITA DAERAH

24 Kepala Kemenag Kabupaten Mappi Bentuk UPZ dan Serahkan SK PKM AlHuda

24 Kemenag Mappi Serahkan Bantuan Sosial Untuk Jemaat GPI Petra25 UPZ Kementerian Agama Kabupaten Jayapura Serahkan Bantuan25 PHBI Kabupaten Kepulauan Yapen Terima Sumbangan Hewan Kurban26 KUA Japsel Gelar Layanan Nikah dan Rujuk Gratis26 STAIN Al-Fatah Gelar Seminar Motivasi ‘Sukses Usia Muda’27 Desa Topo Jaya Sulit Dapatkan Pelayanan Agama dan Keagamaan28 Kakemenag Kabupaten Keerom Sosialisasikan Kelestarian Lingkungan28 Bupati Mamberamo Raya Sambut Baik Kehadiran Kementerian Agama29 MA Persiapan Negeri Keerom Tanam 200 Bibit Buah Naga29 Keluarga Besar MIN Keerom Beri Santunan Pada Anak Yatim Piatu30 Langkah Awal Satker Baru Menangani Keuangan30 Kemenag dan FKUB Mimika Menyikapi Kondisi PT. Freeport Indonesia30 YKI Sosialisasi Kanker dan Tumor di Kemenag Yahukimo

PROFIL

31 Keuskupan Agats dan Upaya Membangun Kesejahteraan Masyarakat

OPINI

34 Memelihara Perdamaian di Papua Melalui Nilai Kearifan Lokal

GALERI DAMAI

36 Gereja Viadolorosa Kampung Tobati Kota Jayapura38 Mama-mama Papua Pedagang di Pasar Hamadi Jayapura40 Peringatan Hari Pekabaran Injil ke 105 di Tanah Tabi

ANTAR IMAN

42 Geliat Ekonomi Syariah di Bumi Cendrawasih46 Agama dan Kesejahteraan Perspektif Agama Hindu48 Agama Dan Kesejahteraan Hidup Manusia

Page 4: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 4

PRESIDEN JOKOWI:

PLBN Harus BeriManfaat Ekonomi

Bagi Masyarakat Setempat

JAYAPURA, DAMAI - PRESIDEN

menegaskan bahwa dirinya tidak ingin

bila warga setempat tak mendapat

manfaat apa pun dari pembangunan.

Sehingga, dia juga meminta adanya

pembinaan kepada warga yang

nantinya akan berjualan di PLBN

Skouw. “Saya minta kios untuk warga

jumlahnya ditambah. Untuk siapa?

Untuk masyarakat asli sini.” Tegas

Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.

“Saya lihat dibandingkan dengan

di Port Moresby, PNG, harga-harga itu

jauh lebih murah di sini. Seharusnya

kita bisa jadi pemasok,” kata Jokowi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

dalam sambutannya memaparkan

tentang pembangunan PLBN yang

Menag: Pembangunan di Kawasan Timuradalah Fisik dan Non Fisik

Presiden JokoWidodo kembalimeresmikan Pos

Lintas Batas Negara(PLBN). Kali ini pos

batas antara Indone-sia dengan Papua

Nugini (PNG) yangterletak di Skouw,

Jayapura, Papua,Selasa (9/5).

Presiden Jokowimenekankan

pentingnya PLBNuntuk dimanfaatkan

warga lokal.

kelima kali diresmikan ini.

Pada kesempatan yang sama

Gubernur Papua Lukas Enembe

menyampaikan pentingnya

pembangunan PLBN ini. Dia

menggambarkan panjangnya garis

batas antara Papua dengan Papua

Nugini. Panjang batas negara tersebut

adalah 860 kilometer yang ada di 5

kabupaten/kota di Papua. “Kami

belum punya batas laut antara Papua

dengan Papua Nugini,” imbuh Lukas.

Menag: Pembangunan

Fisik dan Non FisikDitanya mengenai dimensi

kesejahteraan dari agama khususnya

di Papua sebagai perbatasan Timur

LAPORAN KHUSUS

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 4

Page 5: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 20175

Nusantara, Menteri Agama Lukman

Hakim Saifuddin menjelaskan seusai

memberi materi pada kegiatan

Workshop yang diselenggarakan

Inspektorat Jenderal Kementerian

Agama RI terkait peneguhan nilai-nilai

Pancasila bagi ASN Kementerian

Agama pada akhir Mei 2017 di Hotel

Mangga Dua Square, Jakarta. Menurut

Menteri Agama, bahwa pembangunan

di kawasan Timur sebagai prioritas

pemerintah, mencakup pembangunan

fisik dan non fisik.

“Jadi pemerintah sekarang sudah

menetapkan prioritas bahwa upaya pembangunan —tentu kalau kita bicara

pembangunan itu adalah dalam fisik, dan non fisik termasuk dalam kehidupan

beragama— itu untuk kawasan Timur, karena memang kondisi dan keaadaan

disana membutuhkan perhatian yang lebih. Dan itu sudah kita lakukan, tidak

hanya oleh Kementeria Agama di Pusat tetapi oleh Kanwil di wilayah Timur kita,

oleh seluruh ASN kita. Sudah kita tekankan untuk lebih memberikan perhatian

yang lebih besar terhadap upaya kita membangun kehidupan keagamaan

pendidikan keagamaan, kerukunan hidup antara umat beragama dan

seterusnya.” Demikian diterangkan Lukman Hakim.

Merujuk data BPS Provinsi Papua tahun

2016, yang mendasarkan pada Survey Sosial

Ekonomi Nasional, garis kemiskinan di Papua

tahun 2015 berada pada angka 406.385 rupiah.

Jumlah penduduk miskin di provinsi paling Timur

ini, pada tahun 2015 mencapai 859.150 orang,

atau 28,17 persen dari jumlah total penduduk.

Data terbaru mengenai keluarga pra

sejahtera di Provinsi Papua tersedia data dari

tahun 2011, merujuk BPS Provinsi Papua, buku

Papua Dalam Angka Tahun 2016. Jumlah

keluarga pra sejahtera di Provinsi Papua tahun

2011 tersebut tercatat 196.723 keluarga.

Keluarga sejahtera I berjumlah 126.288

keluarga, II 45.976 keluarga, III 16.723

keluarga, dan III+ 5.761 keluarga. Total jumlah

keluarga 391.471 keluarga.

Sesuai dengan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 52 tahun 2009, keluarga

sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah,

mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan

seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.

edi/dewi

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 20175

Page 6: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 6

Agama, PeranPemerintah, danKesejahteraandi Papua

Memberi perhatianpada kesejahteraan

umat memilikirujukan teologis

pada semuaagama. Beberapapejabat di Kanwil

KementerianAgama Provinsi

Papua danKementerian

Agama Kabupatendan Kota

menegaskan haltersebut.

LAPORAN KHUSUS

JAYAPURA, DAMAI - KEPALA

Bidang Urusan Agama Kristen Kanwil

Kementerian Agama Provinsi Papua

Johni Marweri mengatakan agama

mengambil peran dalam

kesejahteraan umat. “Kalau kita

melihat kesejahteraan umat sebagai

persoalan agama, sebenarnya itu

memang benar. Kalau kita bicara

persoalan kesejahteraan umat saya

rasa agama harus mengambil peran

didalam kesejahteraan umat itu.”

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 6

Page 7: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 20177

Marweri lantas mengutip Mathus

11:28. “Marilah kepada-Ku semua

yang letih lesu dan berbeban berat.

Aku akan memberikan kelegaan

kepadamu.” Jadi mereka umat yang

merasa letih lesu di dalam

kekeurangan dia tidak sejahtera,

tetapi ketika mereka datang kepada

Tuhan-Nya, Tuhan akan berikan

kelegaan, kesejahteraan. Umat kan

mengalamai masalah kesejahteraan

yang berat, jadi pemerintah harus

menolong. Kemudian umat juga harus

lebih dekat kepada Tuhan, karena jika

lebih dekat, Tuhan akan berikan

kesejahteraan.”

Senada dengan itu I Wayan Wira,

Penyelenggara Bimas Hindu

Kementerian Agama Kota Jayapura

menjelaskan pentingnya kehidupan

kesejahteraan umat saat hidup di

dunia. “Persoalan kesejahteraan umat

sebagai persoalan agama sangat

penting bagi umat Hindu dikarenakan

Weda menyebutkan ajaran agama

Hindu menuntun umatnya dalam

upaya mewujudkan tujuan agama dan

tujuan hidup moksartham jagadhita

dengan melaksanakan dharma atau

kewajibannya. Ajaran agama Hindu

menyediakan empat lapangan

kehidupan yang disebut catur asrama

yang merupakan pertahanan atas

pengusahaan tujuan hidup. Dalam

kehidupan ini didasari oleh persoalan

pokok yang dialami oleh manusia

sejak kelahirannya sampai akhir

kematiannya.”

Lebih jauh diuraikan Wira, bahwa

empat pentahapan kehidupan

manusia yang disebut catur asrama

yang didasari atas pembagian

lapangan pekerjaan secara formalitas

adalah konsep ideal atas masa hidup.

Jadi pentingnya tahapan hidup

manusia yang dikarenakan adanya

tujuan hidup manusia menurt Hindu

adalah catur purusaartha yaitu

dharma, atrha, kama, dan moksa.

Tujuan hidup ini menjadi landasan

atau falsafah hidup catur asrama.

Wira juga mengutip

Sarasamuccaya (175), “dhanani

jivitam caica parathe prajna utasrajet,

sannimittaan varam tyago viace niyate

sati”. “Artinya, maka tindakan orang

yang tinggi pengetahuannya, tidak

sayang merelakan kekayaannya

bahkan nyawanya sekalipun, jika

untuk kesejahteraan umum; tahulah

dia bahwa kematian pasti datang dan

tidak ada sesuatu yang kekal; oleh

karena itu adalah lebih baik berkorban

demi untuk kesejahteraan umum.”

adalah merupakan jumlah total dari

individu dan keluarga Hindu yang

sejahtera.” Terang Wira panjang lebar.

Pembimas Buddha Kanwil

Kementerian Agama Provinsi Papua,

Sri Maryati, menyitir pernyataan Y.M.

Bhikkhu Suguno bahwa Agama

Buddha tidak menentang manusia

mencari kekayaan untuk memenuhi

kebutuhannya. “Sang Buddha dalam

beberapa khotbah-Nya menerangkan

bahwa materi adalah penting dalam

kehidupan kita. Tetapi materi

bukanlah satu-satunya tujuan yang

harus dikejar-kejar dengan semua

cara; materi sebaiknya digunakan

sebagai sarana penunjang untuk

mendapatkan kebahagiaan spiritual

yang lebih tinggi. Jadi, materi atau

kekayaan bukanlah satu-satunya

tujuan, melainkan sebagai sarana

untuk menciptakan kondisi yang

menunjang kehidupan spiritual

seseorang.” Jelas Sri Maryati masih

menguti Bhikku Suguno.

Mengulas penghimpunan dana

dalam tradisi spiritual Buddhis, Sri

Maryati, menjelaskan bahwa dana

adalah intisari kekayaan.” Harta yang

didanakan akan berubah dari

kelompok materi menjadi kelompok

mental. Manfaatnya tidak hanya

dalam kehidupan duniawi yang

bahkan tidak bisa dibawa saat mati,

namun memberi fungsi, arti dan nilai,

dalam kelahiran selanjutnya. Berdana

sudah suatu kewajiban buat mereka.

Dana sosial ada sendiri. Jika

diserahkan wihara untuk kas wihara,

untuk pemeliharaan rumah ibadah,

listrik, kebersihan. Itu pada saat hari

Minggu. Tapi berdana ada juga

misalnya disaat hari besar, membeli

sembako atau lainnya.”

Kabid Haji dan Bimas Islam, Alwi

Tianlean menyatakan bahwa tanggung

jawab umara atau pemerintah dalam

kesejahteraan umat adalah tanggung

jawab berdasarkan Pembukaan UUD

1945 alinea ke-4 “… untuk

membentuk suatu pemerintah negara

Indonesia yang melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

“Optimalisasi potensi untuk

pengembangan mutu umat Hindu

sebagai suatu ideal dari masyarakat

Hindu, dapat diwujudkan melalui

suatu proses. Dimulai dengan proses

tumbuhnya kesadaran sosial di

kalangan para pemeluk Hindu, bahwa

masing-masing dari kita adalah

bersaudara satu sama lain. Bahwa

hakikat diri kita sebetulnya sama.

Penderitaan bagi yang satu adalah

penderitaan bagi yang lain.

Kebahagiaan bagi yang satu adalah

kebahagiaan bagi yang lain.

Masyarakat Hindu yang sejahtera,

Secara kelembagaansudah ada pada level

nasional yangdinamakan denganBDDN yaitu Badan

Dharma Dana Nasional.Namun demikian padawilayah Provinsi Papua

masih belum begituberjalan. Ada beberapakabupaten yang sudahmenjalankan namun

belum maksimal.,,,,

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 20177

Page 8: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 8

darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial …”

“Ada perintah agama yaitu nikah, zakat, dan wakaf,

juga haji menjadi tugas dan fungsi Kementerian Agama

khususnya Bidang Haji dan Bimas Islam. Hal ini dijamin

melalui Undang-Undang, Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1974 tentang Perkawinan, Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2011 tentang Zakat, Undnag-Undang Nomor 1 Tahun 2004

tentang Wakaf, dan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008

tentang Haji.” Demikian penjelasan Alwi.

“Kesejahteraan umat muslim di Papua cukup baik

dengan indikator antara lain; peran umat pada sektor

ekonomi, daftar tunggu ibadah haji semakin panjang,

pembayaran zakat semakin meningkat,” ujar Alwi lagi. Alwi

menjelaskan pemerintah dalam peran peningkatan

kesejahteraan umat dengan melihat keberadaaan produk

hukum terkait kesejahteraan umat baik spiritual maupun

material.

Sedangkan menurut Penyelenggara Bimas Hindu

Kabupaten Jayapura, Didik Widya Putra, tanggung jawab

pemerintah terhadap umat adalah ke tiap agama. “Jadi kita

(Hindu) menganut apa yang diajarkan dengan astra brata,

yang didalamnya memberikan tugas sebagai pemerintah

untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya.

Sementara I Wayan Wira menilai tanggung jawab

pemerintah bagi umat Hindu di Kota Jayapura sudah baik.

“Sampai saat ini tanggung jawab pemerintah terhadap

kesejahteraan umat Hindu di Kota Jayapura dalam

pelayanan, bimbingan, tutuntun, kordinasi, kerjasama

dengan umat Hindu, maupun lembaga sudah sangat baik

sekali didalam melaksanakan dharma agama dan dharma

negara seperti; mengajarkan agama kepada setiap orang

yang memerlukan, mempelajari agama secara utuh dan

seimbang, mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan

sehari hari, melestarikan budaya yang menjadi media siar

maupun pratik agama, melakukan kerjsama dan berkordinasi

berdialog dengan lembaga terkait untuk selalu hidup rukun

atara umat hindu sendiri maupun kepada umat lainya.”

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa pemerintah juga

memberikan bantuan berupa sarana peribadatan, bantuan

kepada lembaga-lembaga keagamaan Hindu untuk

kelancaran kegiatan keagamaan maupun

kemasyarakatan.”Hampir setiap tahun dari pemerintah

memberikan dukungan kepada lembaga untuk dapat

BAZNAS Kini,Meraih MimpiMenjadi OrganisasiTerbaik Dunia

JAYAPURA, DAMAI - BAZNAS

adalah “organisasi lama”, dengan

banyak hal baru dan berbeda dari

sebelumnya. Spirit pembaharuan ini

layak dipercaya, melihat betapa

seriusnya para pihak yang terlibat

pada BAZNAS. Diantaranya

pemerintah, baik melalui produk

regulasi maupun kiprah level

eksekutif. Lalu kelembagaan

pendukung BAZNAS seperti Pusat

Kajian Strategis Zakat, yang dimotori

akademisi Ekonomi Syariah IPB Dr.

Irfan Syauqi Beik, sosok

diperhitungkan di bidangnya. Hingga

komisioner yang terlibat, yang

merupakan unsur masyarakat sipil

yang nama dan kiprahnya juga identik

dengan kompetensi dan

profesionalisme. Sebut saja Bambang

Sudibyo, Ketua BAZNAS saat ini,

mantan Menteri Keuangan era

Presiden Susilo Bambang Yodhoyono,

sekaligus ekonom UGM.

Maka visi BAZNAS “Menjadi

pengelola zakat terbaik dan

terpercaya di dunia” jadi terasa bukan

mimpi kosong. Namun sebuah

harapan menjulang, yang padanya

keyakinan siapapun dapat ditaruh

sepenuhnya. Sekaligus, hampir tak

bisa dibayangkan ketika BAZNAS

mampu menjadi pengelola zakat

terbaik dan terpercaya di dunia. Itu

tentu tentang sebuah kondisi, dimana

kemiskinan bisa dientaskan,

pendidikan tinggi bagi kaum tak

berpunya, pemerataan kesejahteraan,

kesehatan masyarakat yang prima,

pelaku wirausaha melampaui angka

ideal minimal di Tanah Air, dan hal-hal

baik lain yang menegasikan kondisi

saat ini. Ini tak ubahnya

membebaskan separuh beban negara.

Untuk meraih visi besar itu,

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 8

Page 9: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 20179

meningkatkan kesejahteraan umat di Kota Jayapura dalam

upaya menjaga kerukunan umat beragama baik intern

maupun antar umat beragama, dimanapun berada, dan ini

menandakan bahwa pemerintah bertanggung jawab

terhadap pembangun kesejahteraan umat.”

Dari dasar-dasar teologis dan prinsipil didalam

institusi agama Hindu realisasi kelembagaan yang mengurus

kesejahteraan umat sebagaimana dijelaskan Didik Widya

Putra, antara lain ada Badan Dharma Dana Nasional.

“Secara kelembagaan sudah ada pada level nasional

yang dinamakan dengan BDDN yaitu Badan Dharma Dana

Nasional. Namun demikian pada wilayah Provinsi Papua

masih belum begitu berjalan. Ada beberapa kabupaten yang

sudah menjalankan namun belum maksimal. Sebagai

contoh di Timika sudah jalan. Yang lain sifatnya hanya

intern, belum terhubung langsung ke BDDN. Timika telah

melaksanakan iuran wajib kepada umatnya yang sudah

diproporsionalkan untuk lembaga kabupaten sekian,

lembaga provinsi sekian, dan nasional sekian persen. Itu

sudah mulai, dan mudah-mudahan berjalan. Namun di

daerah lain masih interen masih lingkup pada wilayah

masing-masing.”

Didik Widya Putra menjelaskan program ekonomi yang

pernah digulirkan oleh Kementerian Agama. “Dari

Kementerian Agama khusunya pada tahun 2015-2016 ada

program pemberdayaan umat yang sudah diserahkan. Di

Nabire berupa sapi ada 3 titik atau wilayah. Ada di SP 1, 2,

dan 3. Kemudian pada Kabupaten Jayapura khususnya di

Nimbokrang pemerdayaan ekonominya berupa ternak sapi

juga, ada di Nimbokrang 1 dan ada di Nimbokrang 2. Di

Kabupaten Keerom telah dilakukan pemberdayaan umat

yang pertama berupa ternak kambing di Arso 4 dan cukup

berkembang sudah melebihi 30 sampai 50 ekor dari 25 ekor.

Di Merauke pemberdayaan ternak berupa kambing juga

cukup berkembang dari jumlah 25 ekor menjadi 55 ekor

walaupun ada beberapa bibit yang mati sejumlah 5 ekor.”

Mencoba menilik kesejahteraan masyarakat Kristen di

Papua Johni Marweri menegaskan bahwa pemerintah wajib

memperhatikan kesejahteraan umat. Karena pemerintah

wakil Allah. Umat yang miskin harus diperhatikan

pemerintah. Menurutnya umat Kristen umumnya di Papua

sebenarnya masih banyak yang belum sejahtera. “Memang

kalau kita lihat umat Kristen yang ada di Papua, budaya

orang Papua dalam hal mengasihi satu dengan yang lain itu

tinggi sekali. Tetapi kesejahrteraan mereka sendiri masih

jauh dari harapan.” Dewi/Yati/Edi/Yosef/Arief

BAZNAS menurunkan sejumlah misi

penting. Misi itu mencakup;

mengkoordinasikan BAZNAS provinsi,

BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ

dalam mencapai target-target

nasional; mengoptimalkan secara

terukur pengumpulan zakat nasional;

mengoptimalkan pendistribusian dan

pendayagunaan zakat untuk

pengentasan kemiskinan, peningkatan

kesejahteraan masyarakat, dan

pemoderasian kesenjangan sosial;

menerapkan sistem manajemen

keuangan yang transparan dan

akuntabel berbasis teknologi informasi

dan komunikasi terkini; menerapkan

sistem pelayanan prima kepada

seluruh pemangku kepentingan zakat

nasional; menggerakkan dakwah

Islam untuk kebangkitan zakat

nasional melalui sinergi ummat;

terlibat aktif dan memimpin gerakan

zakat dunia; mengarusutamakan zakat

sebagai instrumen pembangunan

menuju masyarakat yang adil dan

makmur, baldatun thayyibatun

warabbun ghafuur; dan

mengembangkan kompetensi amil

zakat yang unggul dan menjadi

rujukan dunia.

Ada banyak program dan layanan

disediakan BAZNAS sebagai usaha

nyata menjalankan misi dan sekaligus

mewujudkan visi. Program-program

yang ditawarkan BAZNAS adalah

Zakat Community Development (ZCD),

Rumah Sehat BAZNAS, Rumah Cerdas

Anak Bangsa, konter layanan

mustahik dan BAZNAS Tanggap

Bencana. Sedangkan layanan yang

diberikan BAZNAS mencakup zakat via

payroll system, Bizzakat, e-card,

online payment, perbankan syariah,

dan konter, konsultasi online,

konfirmasi pembayaran, registrasi

online, jemput zakat, muzaki corner,

UPZ BAZNAS, dan kerjasama.

Sebagaimana dijelaskan melalui

website BAZNAS, program Zakat

Community Development (ZCD)

adalah program pengembangan

komunitas dengan mengintegrasikan

aspek sosial (pendidikan, kesehatan,

agama, lingkungan, dan aspek sosial

lainnya) dan aspek ekonomi secara

komprehensif yang pendanaan

utamanya bersumber dari zakat, infak,

dan sedekah sehingga terwujud

masyarakat sejahtera dan mandiri.

Lebih jauh dijelaskan bahwa

program ZCD meliputi kegiatan

pembangunan masyarakat dalam

berbagai aspek kehidupan sehingga

terwujud masyarakat yang memiliki

keberdayaan dalam pendidikan,

kesehatan, ekonomi dan kehidupan

beragama yang disebut dengan

“Caturdaya Masyarakat”. Caturdaya

Masyarakat dalam Program ZCD

merupakan unsur utama dan saling

terkait satu dengan yang lain. Dengan

demikian masyarakat dapat

dikategorikan sebagai masyarakat

yang sejahtera dan mandiri apabila

telah memenuhi empat daya tersebut.

Masih merujuk website BAZNAS,

program ZCD memiliki enam prinsip

yang harus ada dalam konsep dan

tahapan pelaksanaan program serta

tertanam dalam diri pengelola dan

peserta program. Enam prinsip ZCD

meliputi Berbasis Komunitas, Syari’ah

Islam, Partisipasi, Kemanfaatan,

Kesinambungan, dan Sinergi. dewi

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 20179

Page 10: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 10

JAYAPURA, DAMAI - PRIA yang juga dikenal sebagai

pengusaha rendah hati yang memiliki kepedulian agama dan sosial

tinggi ini menaruh perhatian sekaligus keprihatinan atas kondisi

sosial ekonomi budaya masyarakat di Papua, khususnya terkait

belum tumbuhnya spirit dan praktek kewirausahaan yang

menonjol. Mudahnya, dapat dihitung dengan jari jumlah

masyarakat asli Papua yang membuka kios atau toko atau

menjalankan bisnis lainnya.

Ada beberapa hal yang menjadi catatannya. Selain

mengapresiasi budaya sosial masyarakat Papua yang tinggi, di sisi

lain Susanto mencemaskan budaya sosial yang sama juga dapat

membawa seseorang pada kondisi lemah secara finansial, karena

selalu mudah memberi bantuan pada keluarga dan kerabat yang

membutuhkan uluran tangan. “Kondisi ini bisa diatasi dengan tiga

hal, yaitu hemat, menabung, dan menolong hanya bagi yang

benar-benar membutuhkan pertolongan.” Demikian berkali-kali

ditegaskan Susanto.

KELEMBAGAAN BUDDHIS DI PAPUADAN KIPRAH BAGI KESEJAHTERAAN UMAT

Mewawancarai Susanto Pirono, KetuaMBI Provinsi Papua, untuk menelusuri

bagaimana kesejahteraan umatmenjadi perhatian di kalangan umatBuddha, membawa pada visi sosial-

filantropis dirinya yang jugamerupakan Ketua Yayasan Buddha Tzu

Chi Kantor Penghubung Papua.Susanto juga memiliki prinsip pribadi

yang tidak terlepas dari spiritualitasnyasebagai seorang Buddhis.

LAPORAN KHUSUS

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 10

Page 11: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201711

Tidak sebatas menyimpan

keprihatinan, Susanto lantas terlibat

aktif dalam program-program sosial,

termasuk melalui Yayasan Buddha Tzu

Chi, khususnya di Biak dan Sorong.

Selain aksi sosial yang lebih luas,

perhatian khusus pada menaikkan

kemampuan dan ketahanan ekonomi

masyarakat dibuktikannya dengan

beberapa program bantuan. Antara

lain, bantuan mesin parut batang

pohon sagu, perahu untuk menangkap

ikan, bantuan bibit tanaman dan

ternak, dan lain sebagainya bagi

masyarakat, yang didorong menjadi

mandiri dengan memberi kemudahan

sarana pekerjaan.

Ditanya mengenai peran

pemerintah yang diharapkan bagi

kesejahteraan masyarakat, Susanto

menilai kiprah pemerintah sudah baik,

hanya perlu juga memberi perhatian

mendalam pada pendampingan

masyarakat oleh tim khusus yang

disiapkan pemerintah. Tim

pendamping ini bertugas bahkan

memperbaiki hingga merubah pola

pikir dan pola kerja dalam

membangun ketahanan ekonomi

masyarakat melalui praktek wirausaha

yang baik dan sehat.

Terkait perhatian upaya

peningkatan kesejahteraan sosial

ekonominya yang terfokus pada

masyarakat asli Papua, dan tidak

pada umat Buddha di Papua, menurut

Susanto, itu dikarenakan umat

Buddha di Papua boleh dikatakan

umumnya berada pada kondisi

ekonomi yang baik atau cukup baik.

Sehingga cukup mandiri untuk meraih

kesejahteraan ekonomi masing-

masing.

Perhatian pemerintah bagi umat

Buddha di Papua lebih diharapkan

Susanto untuk fasilitasi komunikasi

antar Majelis yang ada di Papua, juga

bantuan bagi rumah ibadah dan

pendidikan agama dan keagamaan

Buddha.

Dalam kesempatan ini Susanto

juga menyatakan apresiasinya atas

kehadiran Pembimas Buddha Kanwil

Kementeran Agama Provinsi Papua

yang baru dilantik, Dra. Sri Maryati,

MM., yang dinilainya cepat turun ke

bawah, merangkul semua majelis

yang ada, dan terbuka mengenai

program pemerintah khususnya

bidang keagamaan bagi umat Buddha

di Papua.

MBI diantara Majelis Umat

Buddha Lainnya di Papua

MBI Papua hanyalah salah satu

dari Majelis umat Buddha lainnya di

Papua, yang secara nasional

tergabung dalam WALUBI, atau

Perwakilan Umat Buddha Indonesia.

Namun demikian, sebagaimana

dijelaskan Ketua MBI Pusat,

Sudhamek AWS dalam sebuah

wawancara yang dirilis Sinar Dharma

Edisi 15, Buddhayana disini

menjunjung tinggi nilai-nilai

pluralisme, inklusivisme, non-sektarian

dan universalisme. Majelis yang ada di

Papua antara lain Majelis Agama

Buddha I-Kuan Tao Indonesia

(MIKTI), dan Majelis Pandita Buddha

Maitreya Indonesia (MAPANBUMI).

Ketika redaksi Majalah Damai

memutuskan untuk mewawancarai

Ketua WALUBI di Papua untuk

mengetahui perspektif agama Buddha

tentang kesejahteraan dan

pengejawantahannya, hal ini direspon

dengan jawaban belum adanya

WALUBI Papua. Selanjutnya

Pembimas Buddha Kanwil Kemenag

Papua, Dra. Sri Maryati, MM.,

merekomendasikan untuk

mewawancarai Ketua MBI.

Struktur organisasi Majelis

Budhayana Indonesia, menempatkan

urusan perekonomian pada bagian

lembaga. Lembaga Perekonomian

bersanding dengan lembaga lainnya

yaitu Lembaga Administrasi, Lembaga

Kepanditaan dan Upacarika, Lembaga

Penerbitan dan Media Komunikasi,

Lembaga Mitra (Sosial Budaya),

Lembaga Pendidikan dan PSDM,

Lembaga Hukum, Lembaga Hubungan

Luar Negeri, Lembaga Penelitian dan

Pengembangan, Lembaga Organisasi

dan Tata Laksana.

Sebanding dengan lembaga-

lembaga tersebut adalah badan

otonom berupa Wadah Pemuda

(Sekber PMVBI), Wadah Wanita

(Wanita Buddhis Indonesia), Wadah

Sarjana/Profesional (SIDDHI), Wadah

Lansia (Wulan Bahagia), Wadah

Mahasiswa (Imabi). Selain badan

otonom sebanding pula DPD yang

berada di 25 provinsi.

Sedangkan pada laman

walubi.or.id dijelaskan bahwa WALUBI

adalah organisasi yang bersifat sosial

keagamaan, sebagai wadah

kebersamaan organisasi umat Buddha

Indonesia, yang terdiri dari Majelis-

Majelis Agama Buddha, Lembaga

Keagamaan Buddha, Vidyakasabha

Walubi, Badan Kehormatan dan

Wadah Kemasyarakatan yang

bernapaskan Agama Buddha.

Bahwa kiprah majelis-majelis ini

hingga WALUBI menyentuh ranah

sosial ekonomi, tentu tidak terlepas

dari turunan spritulitas agama

Buddha yang menaunginya. Ini

berarti kesejahteraan sosial ekonomi

umat mendapat perhatian, dan

kedepan diharapkan dapat terus

berkembang luas membawa hasil

yang signifika untuk perubahan.

Dewi/Yati

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201711

Page 12: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 12

JAYAPURA, DAMAI - KIPRAH Yayasan Buddha Tzu Chi

(YBTC) di Papua terutama bisa ditemukan di Biak dan Sorong,

berupa kantor penghubung, dengan berbagai kegiatan yang

digelar bagi masyarakat luas, khususnya yang membutuhkan

bantuan, sebagai target misi sosial YBTC. Ketua Majelis

Buddhayana Indonesia (MBI) Papua, Susanto Pirono, yang juga

merupakan pengusaha, adalah Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi

Indonesia Kantor Penghubung Papua.

Beberapa kegiatan YBTC ini diantaranya adalah kebun

percontohan, pemberian paket Ramadhan kepada santri dan

anak panti asuhan, bantuan perbaikan bangunan gereja, Natal

bersama dengan menyalurkan paket sembako, bingkisan anak,

dan doorprize kepada masyarakat, buka puasa bersama dan

pemberian santunan, perayaan Waisak bersama, lokakarya

jurnalistik, pelestarian lingkungan dengan

menanam pohon, donor darah, bakti

sosial, menanam bibit pohon bakau,

dan lain sebagainya. YBTC

biasanya bekerja sama dengan berbagai pihak dan instansi lain

baik pemerintah maupun swasta dalam melaksanakan kegiatan

sosial tersebut.

Di kalangan YBTC dikenal isyarat tangan “Satu Keluarga”,

yang artinya adalah tidak membeda-bedakan manusia dan

status sosial. YBTC juga menjalankan prinsip “Menebar cinta

kasih universal” dalam kerja-kerja sosialnya. YBTC menjalankan

4 misi utama, 8 jejak Dharma, yaitu misi amal, misi kesehatan,

misi pendidikan, misi budaya kemanusiaan, bantuan bencana

internasional, donor sumsum tulang, pelestarian lingkungan,

dan relawan komunitas.

Sebagaimana dijelaskan dalam websitenya, “Tzu Chi”

secara harfiah berarti “Memberi dengan Cinta Kasih”. Misi Tzu

Chi adalah memberi bantuan materi seraya menumbuhkan cinta

kasih dan rasa kemanusiaan dalam diri pemberi dan

penerima bantuan. Tzu Chi di Indonesia masuk sejak

tahun 1993, dan hingga kini telah

berkembang dengan memiliki

beberapa kantor penghubung di

pulau Jawa dan Bali, Sumatera,

Kalimantan, Sulawesi, dan

Papua, selain muncul orang-

orang yang bersedia menjadi

relawan. dewi

Jejak FilantropisYayasan Buddha Tzu Chi di Papua

LAPORAN KHUSUS

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 12

Page 13: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201713

LAPORAN KHUSUS

BAZNASDi Provinsi PapuaDan Upaya Kesejahteraanbagi Masyarakat

JAYAPURA, DAMAI - DUKUNGAN pemerintah Provinsi

Papua lainnya adalah keluarnya Surat Edaran Nomor 451/

3307/SET tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat yang

ditujukan bagi para pimpinan OPD/instansi/BUMD di

lingkungan pemerintah Provinsi Papua untuk memfasilitasi

pengumpulan zakat, infaq, dan sedekah melalui Unit

Pengumpul Zakat di lingkungan kerja masing-masing yang

dibentuk oleh BAZNAS Provinsi Papua. Surat Edaran ini berlaku

bagi ASN yang beragama Islam. Surat Edaran ini

ditandatangani Sekretaris Daerah, T.E.A. Hery Dosinaen, S.IP.,

MKP., atas nama Gubernur Papua.

Merujuk BPS Papua tahun 2014, dokumen Rencana

Strategis BAZNAS Provinsi Papua menguraikan, jumlah

penduduk Provinsi Papua adalah 3.091.047 orang, terdiri dari

1.458.771 orang perempuan, dan 1.632.276 orang laki-laki.

Jumlah keluarga pra sejahtera merujuk data BKKBN tahun

2011 total 196.723 keluarga se-Provinsi Papua. Sementara itu,

keluarga sejahtera, masing-masing 126.288 tergolong

Keluarga Sejahtera I, 45.976 tergolong Keluarga Sejahtera

II,16.723 tergolong Keluarga Sejahtera III, dan 5.761

tergolong Keluarga Sejahtera III+.

Sesuai keterangan pada dokumen Rencana Strategis

BAZNAS Provinsi Papua pula, disebutkan bahwa sebagai

Secara legal formal, BAZNASProvinsi Papua ada sejak akhir

tahun 2015 dengan rekomendasiBAZNAS Pusat pada bulan

Oktober, yang ditindaklanjutipenetapannya melalui SK

Gubernur Provinsi Papua bulanNovember. Komisioner BAZNAS

Provinsi Papua dilantik padabulan Januari 2016, dengan MerzaEdi Nadzari sebagai ketua. Empat

orang lainnya sebagai anggotaadalah Rumatumia M. Kasim,

Muhammad Thoif, Joko Dasri,dan Muhammad Syafii’.

Page 14: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 14

provinsi terluas di Indonesia, yaitu 21

persen dari luas wilayah Indonesia, 75

persen wilayah Papua masih berupa

hutan, dan 80 persen penduduk masih

dalam keadaan semi terisolir di wilayah

pedalaman.

Ketua BAZNAS Provinsi Papua Edi

Nadzari didampingi para komisioner,

dalam wawancara khusus untuk

Majalah DAMAI, menjelaskan bahwa

peran BAZNAS merespon masalah

kesejahteraan tersebut. “Secara

keseluruhan kalau kita lihat

kesejahteraan umat di Papua masih

banyak yang dibawah kesejahteraan

rata-rata. Khususnya muslim masih

lebih banyak lagi, ini menjadi

keprihatinan kita semua, terutama

BAZNAS. Jangan sampai perkembangan

Islam tidak berbanding lurus dengan

kesejahteraan umat Islam. Seharusnya

perkembangan Islam berbanding lurus

dengan kesejahteraan muslim di Papua.

Karena justru zakat adalah salah satu

rukun Islam. Jika tidak, maka ada yang

salah. Maka salah satu fungsi BAZNAS

bagaimana dengan zakat yang

terkumpul itu dapat membantu

meningkatkan kesejahteraan umat.”

Zakat memang pemanfaatannya

diperuntukan hanya untuk umat Islam,

sesuai aturan syariah. Namun infaq dan

sedekah bisa dimanfaatkan untuk

seluruh umat yang membutuhkannya,

tidak terbatas umat muslim saja. Hal ini

telah diterapkan pula oleh BAZNAS

Provinsi Papua, salah satunya melalui

program BAZNAS Tanggap Bencana

(BTB).

“Alokasi dana dari ZIS, untuk

muslim bersumber dari zakat, infaq dan

sedekah. Sedangkan untuk non muslim

bisa diambilkan dari infaq dan sedekah.

Ini sudah menjadi isu bersama, dan isu

nasional, kenapa itu kita mengelola infaq

dan sedekah. Bicara pemberdayaan

masyarakat tidak mungkin hanya orang

muslim saja. BTB sudah sering turun

memberikan bantuan. Dalam tiap kali bantuan selalu kita berikan pada seluruh

korban, dengan catatan sumber dana diperhatikan.” Demikian penjelasan Edi Nadzari.

Kekuatan BAZNAS Provinsi Papua, masih menurut dokumen Rencana Strategis

BAZNAS Provinsi Papua, adalah adanya dukungan UU, Kepres, Inpres, KMA/PMA,

Permendagri, dukungan Kementerian Agama Provinsi Papua, dukungan Pemerintah

Provinsi Papua, memiliki jaringan dengan lembaga pemerintah, swasta, perguruan

tinggi, dan organisasi masyarakat, dibawah koordinasi langsung dengan pemerintah.

“Sudah mulai banyak negara yang belajar pada kita (BAZNAS di Indonesia),

termasuk Boznia, Jepang, karena secara pengelolaan, baik dari pengumpulan,

kenaikannya signifikan, terbukti tahun 2016, menurut ketua BAZNAS Pusat, zakat

mampu menyumbang 600 ribu jiwa di tahun 2016, menurunkan kemiskinan. Delapan

puluh persen dana BAZNAS untuk pengelolaan fakir miskin. Payung hukum yang

cukup kuat di Indonesia menjadikan negara lain belajar ke Indonesia.” Terang Edi

Nadzari lebih lanjut.

Akuntabilitas di BAZNAS harusnya sangat besar dengan diterapkannya Sistem

Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA). “Sistem keluar masuk keuangan tercatat

rapi. Laporan dapat dilihat seluruh Indonesia. Setiap setahun diaudit, baik audit

syariah maupun dari BAZNAS pusat. Transparansi dan akuntabilitas, dipublikasikan ke

khalayak per 6 bulan, dengan mencetak sebanyak-sebanyaknya,” terang Edi Nadzari.

Di sisi lain untuk BAZNAS Provinsi Papua Edi menjelaskan pula aspek

kelemahannya adalah belum optimalnya sosialisasi, promosi, dan edukasi BAZNAS,

kurangnya kesadaran tentang brand BAZNAS Provinsi Papua dari masyarakat, belum

optimalnya hubungan dengan instansi, kementerian, lembaga dan BUMN, kualitas

dan kuantitas amil atau petugas BAZNAS yang belum memadai, keterbatasan SDM

sebagai koordintaor dan operator BAZNAS, juga minimnya data mustahik dan

muzakki.

Adapun peluang bagi BAZNAS Provinsi Papua adalah potensi muzzaki di tingkat

pemerintah daerah, SKPD,BUMN, kementerian dan swasta, terbangunnya akses

kerjasama dengan lembaga pemerintah, kementerian dan swasta.

“Jumlah mustahiq sangat besar dibanding jumlah muzakki yang kita daftar.

Potensinya besar, namun belum diraih semua. Jumlah mustahiq yang kita kelola jauh

lebih besar,” imbuh Edi Nadzari. Menurut Joko Dasri diharapkan mustahiq ini kelak

kemudian akan menjadi muzakki. Artinya, akan lebih banyak lagi orang yang mampu

menunaikan zakat, dan semakin sedikit penerima zakat. Dengan kata lain, pada

Page 15: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201715

akhirnya masyarakat menjadi sejahtera.

Yang harus disadari juga imbuh

Joko, bahwa membayar zakat bukan

hanya pada saat bulan Ramadhan,

namun setiap saat bila menyangkut

zakat maal atau harta kekayaan.

Pengumpulan dana zakat yang optimal

adalah salah satu sumber pendanaan

yang luar biasa yang kemudian

penyalurannya dapat menjawab banyak

persoalan kesejahteraan umat.

BAZNAS Provinsi Papua masih

dihadapkan pada tantangan belum

maksimalnya dukungan BUMN dan

masyarakat, kurangnya kepedulian

masyarakat terhadap keberadaan

BAZNAS, budaya penyaluran zakat

langsung kepada mustahik, persepsi

dan pemahaman beragam dari sebagian

masyarakat tentang zakat, infaq dan

shadaqah, tingkat kepercayaan

masyarakat masih rendah untuk

menyetorkan zakat kepada BAZNAS,

dan penyaluran zakat untuk BUMN yang

masih terpusat.

Merespon fenomena pembayaran

zakat oleh sebagian mustahiq di Papua

yang menyalurkannya di kampung

halaman, akademisi STAIN Al Fatah

Jayapura Dr. Husnul Yakin dalam forum

penyuluhan zakat bagi para kepala seksi

dan penyuluh di Hotel Grand Talent

Abepura menjelaskan bahwa untuk

zakat sebaiknya dibayarkan di tempat

seorang muzakki berdomisili dan

mencari nafkah. Sedangkan untuk

penyaluran ke tempat lain yang

membutuhkan termasuk di kampung

halaman bisa dengan infaq dan

sedekah.

Pendistribusian dan

pendayagunaan zakat oleh BAZNAS Provinsi Papua direncanakan pada bidang

ekonomi dengan memberikan modal UKM dengan pendampingan, bidang pendidikan

dengan memberikan beasiswa Satu Masjid Satu Sarjana (SMSS) per distrik, bidang

keagamaan memberikan intensif kepada penyuluh agama yang ada di pedalaman

sebanyak 5 orang (Taja, Bonggo, Sarmi, Arso PIR 5, dan Mamberamo Raya), dan

program tanggap darurat.

“Seluruh program BAZNAS Provinsi Papua mengadopsi dari BAZNAS Pusat,

disesuaikan kemampuan daerah. Ada beberapa program yang bisa kita adopsi. Di

sektor ekonomi, tahun 2016 kita sudah membiayai 15 keluarga, memberi bantua

modal dan pendampingan. Keberhasilannya 40 persen. Lagi dicari disisi mana

kelemahan program ini.” Terang Edi Nadzari.

Pada sektor ekonomi ini BAZNAS Provinsi Papua menurut Edi bekerjasama

dengan pusat. Kampung ZCD di Papua sudah membuat analisa untuk 3 kampung

sebagai kampung percontohan. Sebagaimana juga dijelaskan Joko Dasri, pilot project

Zakat Community Developmen (ZCD) direncanakan di Kota Jayapura, Kabupaten

Jayapura, dan Kabupaten Merauke.

“Kriteria yang digunakan jumlah muslim lebih dari 50 persen, tingkat kehidupan

di bawah rata-rata, ada kemungkinan diberdayakan secara ekonomi, secara agama,

secara pendidikan secara kesehatan. ZCD mencakup 4 pemberdayaan.” Sambung Edi

Nadzari masih menyoal program ZCD.

“Rencana ZCD, di setiap kampung yang ada, pasti ada keluarga atau obyek yang

bukan muslim. Tetap akan kita berdayakan, dan sudah dilaporkan pada Sekda.

Meliputi seluruh masyarakat yang ada di kampung tersebut, untuk mewujudkan

Papua yang maju dan mandiri.”

Merujuk data yang dimiliki BAZNAS Provinsi Papua, tahun ini hingga 24 Juni

Page 16: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 16

2017, BAZNAS Provinsi Papua telah menyalurkan 149.117.500

untuk fakir miskin, 34.425.000 untuk beasiswa/pendidikan,

1.000.000 untuk sarana ibadah, 50.244.000 untuk sosial

kemanusiaan, dan 1.000.000 untuk kesehatan. Sedangkan

untuk kategori modal kerja, amil, fisabilillah, belum ada

penyaluran pada periode yang sama.

“Indikator keberhasilan BAZNAS Provinsi Papua adalah

meningkatnya jumlah pengumpulan, meningkatnya jumlah

muzzaki, pelaporan tepat waktu, meningkatnya jumlah

penyaluran, meningkatnya jumlah mustahik yang terbantu,

ada database mustahik dan wilayahnya, pelaporan tepat

waktu, terpenuhinya kuantitas dan kualitas amil pelaksana,

pendidikan, pelatihan, dan pengembangan amil,

kesejahteraan amil, koordinasi dengan Pemda, BUMN,

BUMD, DPRD, dan instansi terkait, implementasi UU, PP dan

Inpres tentang zakat, laporan per smester BAZNAS Kota dan

kabupaten, kerjasama Universitas, MUI, Kementerian

Agama, cendekiawan muslim, dalam pengembangan

kapasitas dan pendampingan implementasi UU, PP, dan

Inpres, kerjasama dengan media massa dan ormas dalam

sosialisasi dan edukasi zakat, kerjasama dengan masjid

sebagai UPZ BAZNAS.” Demikian dijelaskan Edi masih pada

dokumen yang sama.

Edi dan Joko sama-sama menegaskan bahawa muzakki

dan mustahiq sama-sama naik jumlahnya dalam 2 tahun ini.

“Data kuantitatif BAZNAS kabupaten dan kota baru ada.

Jumlah mustahiq sangat besar dibanding jumlah muzaki yang

kita daftar. Potensinya besar, namun belum diraih semua.

Jumlah mustahiq yang kita kelola jauh lebih besar.” Edi

menjelaskan lebih jauh.

Hingga 5 Juli 2017 pada BAZNAS Provisi Papua tercatat

397.721.223 rupiah terkumpul sebagai penerimaan zakat,

infaq dan sedekah, zakat fitrah serta dana sosial keagamaan

lainnya. Sedangkan untuk pendistribusian atau penyaluran

tercatat 235.786.500 rupiah tersalurkan hingga 24 Juni 2017.

Membandingkan dengan capaian pengumpulan dan

penyaluran pada tahun 2016 sebagaimana dirincikan Joko

Dasri dan merujuk data yang dikeluarkan BAZNAS Provinsi

Papua, untuk penghimpunan di tahun 2016 terkumpul total

631.243.239 rupiah, dan total penyaluran 2016 217.695.800

rupiah. Sekali lagi angka-angka ini hanya di BAZNAS Provinsi

Papua, yang belum memperhitungkan pengumpulan dan

penyaluran dari 13 kaupaten/kota yang telah memiliki BAZNAS

kabupaten atau kota. Dewi/Edi/Josep

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 16

Page 17: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201717

Ketua Majelis Ulama Indonesia(MUI) Kota Jayapura, KH.

Zulhan Makmun

Wakil Ketua Bidang Tata KelolaOrganisasi Pimpinan Wilayah

Muhammadiyah, Margono

Peran Organisasi Masyarakatbagi Kesejahteraan Umat

JAYAPURA, DAMAI - MENYITIR

ucapan Ketua Majelis Ulama Indonesia

(MUI) Kota Jayapura, KH. Zulhan

Makmun, dunia akan kokoh jika

ditopang 4 pilar; adilnya para

penguasa, ilmunya para ulama —para

cerdik cendekia, kedermawanan yang

kaya dan berpunya, kemudian dengan

partisipasi doanya orang yang tidak

berpunya.

Organisasi sosial kemasyarakatan

keagamaan, dapat dikatakan

merangkum peran beberapa pilar itu

sekaligus. Pada sebuah organisasi

semacam ini setidaknya para ulama,

kaum dermawan, sekaligus

masyarakat biasa yang memiliki

komitmen sebagai anggota bertemu

sebagai satu kesatuan yang sinergi

untuk mewujudkan tujuan organisasi.

Sebut saja di kalangan umat Islam

diantaranya ada organisasi NU dan

Muhammadiyah yang besar dan

berakar di masyarakat, termasuk di

Papua.

Kiprah organisasi-organisasi ini

pada prinsipnya berupaya

meningkatkan kesejahteraan umat,,

baik materiil maupun non materiil. Ini

menjadi sebuah kekhasan, ketika

organisasi sosial kemasyarakatan

keagamaan membina spiritualitas

umat, yaitu agama dan pendidikan

berbasis agama, sekaligus menjawab

aspek material, seperti perekonomian

dan kesehatan. Bahkan lebih jauh

organisasi seperti NU dan Muhammad

Muhammadiyah, melalui Wakil Ketua

Bidang Tata Kelola Organisasi,

Margono, Jumat (28/7) 2017.

Sebagaimana dijelaskan

Margono, di ranah ekonomi PWM

Papua menaruh perhatian pada sektor

pertanian terpadu bagi masyarakat

khususnya muslim dan transmigran,

mengingat karakteristik geografis dan

sosial masyarakat di Papua masih

banyak berada di pedalaman dan

pedesaan. “Dalam bidang ekonomi

pula, ada baitul maal muhammadiyah

di Merauke dan di Nabire, seperti

koperasi,” tambah Margono.

Pengelolaan zakat pada

organisasi Muhammadiyah juga

mendapat perhatian. Di tingkat

nasional ada LAZISMU, atau Lembaga

Amil Zakat Infaq dan Sedekah

Muhammadiyah.”LAZISMU Provinsi

masih sedang dibentuk. Karena syarat

agak berat, data berbasis NIK dan

NKK, untuk penerima dan pembayar

zakat. Kami sedang menyusun data

berdasar NIK dan NKK tersebut, yang

ditargetkan selesai pada bulan

Dzhulhijah 1438 Hijriyah.

Muslim di Papua cukup banyak di

daerah transmigran. Margono

menyebut diantaranya daerah Arso di

Kabupaten Keerom, Legari di Nabire,

Wapa dan Wanggar di Nabire, Kurik

Muslim di Papuacukup banyak di daerah

transmigran. Diantaranyadaerah Arso di KabupatenKeerom, Legari di Nabire,

Wapa dan Wanggar diNabire, Kurik dan MutingMuting di Merauke, Taja,Yapsi, Nimbokrang, dan

Besum di KabupatenJayapura. Perhatian yangdiberikan antara lain saat

menjelang Idul Adha,hewan qurban

didstribusikan selainjuga bantuan-bantuan

lainnya.

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

iyah juga turut mengembangkan kebu

dayaan, seni dan olah raga. Redaksi

Majalah DAMAI berkesempatan

mewawancarai Pimpinan Wilayah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201717

Page 18: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 18

dan Muting Muting di Merauke, Taja,

Yapsi, Nimbokrang, dan Besum di

Kabupaten Jayapura. Perhatian yang

diberikan antara lain saat menjelang

Idul Adha, hewan qurban

didstribusikan selain juga bantuan-

bantuan lainnya.

Kiprah organisasi Muhammadiyah

di Papua yang menyentuh pelayanan

bagi seluruh masyarakat Papua adalah

di bidang pendidikan yang dimulai

sejak tahun 1970-an. Diuraikan

Margono, sekolah milik Yayasan

Muhammadiyah untuk SMP tercatat

masing-masing 1 unit di Kabupaten

Merauke, Nabire, Serui, dan Kota

Jayapura. Untuk Kota Jayapura, juga

ada 1 Madrasah Tsanawiyah, yang

setingkat SMP. Untuk SMA masing-

masing 1 unit di Kota Jayapura,

Kabupaten Merauke, dan Nabire. Di

Kabupaten Serui ada satu unit SMK

bidang bangunan. Untuk SD juga

masing-masing 1 unit di Kabupaten

Biak, Jayapura, Mimika, dan Kota

Jayapua. Sedangkan untuk TK yang

dikeola Aisiyah tercatat ada 3 unit di

Kota Jayapura, 7 unit di Kabupaten

Keerom, 9 unit di Kabupaten Nabire,

dan satu unit di Mimika. Untuk

perguruan tinggi ada Sekolah Tinggi

Ilmu Komunikasi (STIKOM)

Muhammadiyah Jayapura, di Kota

Jayapura.

“Untuk bidang pendidikan terus

dikembangkan termasuk rencana

pendirian sekolah kejuruan, bidang

teknologi terbarukan, rekayasa

teknologi, energi terbarukan (biogas,

hydro mikro) dengan pendampingnya

otomotif (mesin ringan motor mobil).”

Terang Margono lagi.

JAYAPURA, INFOMAS - DEMIKIAN dikatakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Papua, Jannus Pangaribuan, SH., MM., kepada para peserta Workshop

Peningkatan Kualitas Penyuluh Tentang Perwakafan Provinsi Papua Tahun 2017, yang

diikuti 61 orang penyuluh PNS dan Non PNS yang berasal dari 19 kabupaten/kota, di

Hotel Grand Talent, Kotaraja, Jayapura. Workshop dilaksanakan tanggal 14 hingga 16

Agustus 2017.

“Maka menjadi tugas penyuluh untuk dapat merubah pola pikir masyarakat

tentang wakaf ke arah pemahaman yang lebih benar. Harus ada peningkatan

kesadaran umat untuk berwakaf melalui proses penyuluhan tersebut. Sebagai

penyuluh, bapak dan ibu akan menjadi jembatan yang mampu menterjemahkan dan

memberi solusi dalam persoalan perwakafan. Misalnya saja umat memerlukan info

tentang prosedur, tempat, waktu, dan sebagainya.”Jelas Kakanwil lagi.

Menurut Pangaribuan, potensi wakaf berdasarkan data Kemenag, diketahui

bahwa ada 366.595 lokasi tanah wakaf, dengan total luas 2.686.536.656,68 meter

persegi. Hal ini tentu menggembirakan dan membanggakan, sebagaimana dikatakan

Kakanwil.

Walaupun di Indonesia wakaf telah diatur melalui Undang-Undang Nomor 41

tahun 2004, namun hasilnya belum dirasakan signifikan, khususnya di Provinsi Papua.

Kondisinya secara umum pengelolaan wakaf belum mampu menjawab masalah

pemanfaatan tanah wakaf sebagaimana diamanahkan UU.

“Salah satu upaya solusinya adalah menyamakan pandangan, sekaligus

meningkatkan kualitas pengelolaan wakaf melalui perubahan dalam pengelolaan wakaf

terkait segala potensi dan masalah yang ada. Workshop ini adalah langkah nyata

menjawab persoalan tersebut,” demikian dijelaskan panitia workshop melalui H.

Musawir Rahakbauw, S.Pd.I., di tempat yang sama.

“Selain tentunya workshop diharapkan menjadi wahana koordinasi dan

mensinergikan langkah serta kebijakan dalam upaya optimalisasi pemberdayaan tanah

wakaf dan pengelolaannya.” Imbuh Musawir.

Nara sumber workshop adalah Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf pada

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama RI, pejabat

terkait dari Kanwil Kemenag Papua, dan dosen STAIN Al Fatah Jayapura. dewi

Wakaf PotensialWakaf umumnya masih

dipahami dandipraktekkan secarasempit untuk tanah

pendirian masjid danmushola. Padahal

pemanfaatannya lebihluas dalam

pemberdayaan ekonomiumat, yang tujuan

akhirnya untukkesejahteraan umat

sendiri.

Untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat

RAGAM BERITA

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 18

Page 19: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201719

“Di bidang kesehatan baru ada

poliklinik di Nabire dan Merauke, juga

di Kota Jayapura melalui

Muhammadiyah Health Center. Kadang

pengobatan massal diselenggarakan

pada momen tertentu di seluruh

kabupaten juga kota. Saat ini ada

kerjasama antara Aisiyah dengan

Global Fund untuk program TB Care,

yang kedepan rencananaya juga akan

dilanjutkan dengan program untuk

HIV/AIDS, “ jelas Margono.

Satu lagi, layanan organisasi

yang sifatnya universal adalah

Muhamadiyah Disasster Management

Center, yang ada sampai level

kabupaten dan kota. “Tidak hanya

mengurus bencana saja, misalnya di

Papua turut menangani pasca

bencana banjir Teluk Wondama,

dengan mengirim tenaga medis,

dokter dari berbagai daerah di

Indonesia, bahkan satu bulan siaga

bencana di Mankwari karena korban

dievaluasi disana.”

Muhammadiyah juga dikenal luas

melalui pengelolaan panti asuhan,

termasuk di Papua. Total panti asuhan

hingga saat ini ada 7 unit, yang

tersebar di Kabupaten Nabire 2 unit, di

Merauke 1 unit, di Keerom 2 unit, di

Serui 1 unit, dan di Kota Jayapura 1unit.

Muhammadiyah di Papua terus

berupaya berkiprah di berbagai bidang

untuk turut memajukan kesejahteraan

umat muslim khususnya dan

masyarakat Papua pada umumnya.

Margono memaparkan peta kekuatan,

kelemahan, peluang dan tantangan

bagi Muhammadiyah sebagai

keniscayaan sebuah organisasi.

Dewi/Arif

KOTA JAYAPURA, DAMAI — KEPALA Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua diwakili Kepala Bidang Haji

dan Bimas Islam, H. Alwi Tianlean, MM., juga sangat berharap

banyak kepada perwakilan ormas Islam yang mengikuti

kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Uang NKRI TE 2016, untuk

mensosialisasikan kepada para anggotanya, agar isu-isu miring

terkait mata uang NKRI TE 2016 dapat terjawab.

Menepis isu miring di masyarakat tersebut Kepala Kantor

Wilayah Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua, Joko

Supratikto menggelar Edukasi dan Sosialisasi Uang Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahun Emisi (TE) 2016

kepada perwakilan Kementerian Agama Provisni Papua dan

Ormas Islam berlangsung, di Meeting Room Cendrawasih 2,

Swiss-bel Hotel, Jayapura, Kamis (9/2).

Joko Supratikto selaku Kepala Perwakilan BI Provinsi

Papua mengangap penting dan mendesak untuk menggelar

Edukasi dan Sosialisasi Uang Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) Tahun Emisi (TE) 2016 kepada perwakilan

Kementerian Agama Provinsi Papua dan Ormas Islam. Hasil

dari Edukasi dan Sosialisasi tersebut diharapkan dapat

menjelaskan kepada umat beragama di Provinsi Papua ciri dan

keaslian uang rupiah Tahun Emisi 2016.

Kegiatan yang dilaksanakan tersebut merupakan langkah

sosialisasi mengenai penerbitan uang TE 2016 dan sekaligus

menepis isu-isu yang berkembang di masyarakat antara lain

lambang palu arit atau lambang komunis, dicetak oleh sebuah

perusahaan yang tidak diperbaharui, meniru mata uang Cina

Yuan, hingga skema pencetakan plus satu. Langkah ini

dilakukan pihak BI agar semua elemen masyarakat khususnya

di Papua lebih mengenal uang edisi baru. edi

BeredarTerkait PeredaranMata Uang NKRI TE 2016

Isu Miring

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201719

Page 20: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 20

BAZNAS Papua Gelar Raker Perdana

JAYAPURA, INFOMAS — KEPALA Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua, Jannus Pangaribuan,

SH., MM., mengapresiasi kinerja BAZNAS Provinsi Papua

yang dinilainya signifikan meningkat. Hal ini dikatakannya

saat membuka Rapat Kerja BAZNAS Provinsi Papua yang

pertama kalinya.

Rapat kerja ini berlangsung tanggal 13-15 April 2017 di

Hotel Grand Abe, Abepura. Raker dengan tema

“Meningkatkan Peran dan Kinerja Pimpinan BAZNAS dalam

Rangka Optimalisasi Zakat di Provinsi Papua” diharapkan

Kakanwil dapat meningkatkan kinerja organisasi BAZNAS.

Peserta Raker berjumah 50 orang yang terdiri dari BAZNAS

kabupaten/kota yang telah terbentuk, dan BAZNAS provinsi.

“Kementerian Agama terbuka untuk membangun

sinergi dengan BAZNAS demi kemajuan perzakatan di Papua

melalui peran kami sebagai mediator, fasilitator, dan

regulator. Potensi zakat umat Islam di Indonesia luar biasa,

kalau efektif, ideal 217 triliun dapat terkumpul, jika semua

melaksanakan kewajiban itu,” ujar Kakanwil merujuk data

yang dimilikinya. Kakanwil berpesan agar BAZNAS terus

menjalankan tugas untuk kemaslahatan umat.

Menurut Ketua BAZNAS Provinsi Papua, Ir. H. Merza Edi

Nadzari, informasi yang diperolehnya saat mengikuti

Konferensi Zakat Dunia atas undangan Forum Zakat Dunia

di Jakarta bulan lalu, hasilnya antara lain tentang

bagaimana Indonesia dengan penduduk muslim lebih dari

200 juta, sudah bisa mengumpulkan zakat sebesar 6 triliun

rupiah.

“Sebagai pembanding Malaysia, dengan penduduk

muslim sepersepuluh Indonesia, bisa mengumpulkan zakat

7,3 triliun rupiah. Antara lain karena regulasi perzakatan

baru ada tahun 1999, dan dikuatkan dengan dibentuknya

BAZNAS tahun 2001, kemudian UU baru diperbaharui

dengan UU Nomor 23 Tahun 2011, sementara BAZNAS

Malaysia sudah berdiri sejak 1999. Tentu kita tidak perlu

berkecil hati, dengan semangat dan niat tulus, kita bisa bisa

memajukan perzakatan di Indonesia khususnya di Papua,

melalui BAZNAS.” Demikian dijelaskan Ketua BAZNAS

Provinsi Papua.

BAZNAS Provinsi sudah melakukan audiensi dengan

Pemerintah Provinsi, hasilnya adalah Surat Edaran

Sekretaris Daerah Provinsi Papua Nomor 451/2307/SPT

tanggal 17 Maret 2017 tentang Optimalisasi Pengumpulan

Zakat, antara lain berisi instruksi ASN di lingkungan Provinsi

Papua agar menyetorkan zakat melalui BAZNAS Provinsi

atau tingkatan di bawahnya.

Masih menurut Merza Edi, database merupakan

sesuatu yang penting setelah terbitnya Nomor Pokok Wajib

Zakat (NPWZ). Dengan kartu NPWZ bisa untuk mengurangi

pajak penghasilan yang akan disetorkan karena sudah

membayar pajak secara resmi melalui BAZNAS. Tiap

kabupaten/kota akan menerbitkan NPWZ, yang pada raker

ini pula diserahkan bantuan alat cetak NPWZ untuk semua,

kecuali Kabupaten Sarmi karena baru diverifikasi pekan lalu,

sehingga masih harus menunggu.

“BAZNAS Provinsi Papua baru berumur 15 bulan,

setelah dilantik oleh Gubernur Provinsi Papua tanggal 13

Januari 2016. Ada 13 BAZNAS kabupaten/kota total di

Provinsi Papua, terhitung masih muda sehingga belum

menorehkan kinerja yang optimal. Melalui Raker ini kami

sangat menginginkan dukungan, saran, kritik, dan masukan

dari semua pihak agar kedepan dapat berkembang maju

Mesin Cetak Kartu NPWZ Dibagikan

RAGAM BERITA

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 20

Page 21: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201721

JAYAPURA, DAMAI - DIBUTUHKAN sistem informasi pengelolaan zakat

yang modern yang mudah diakses, terbuka dan dapat

dipertanggungawabkan. Keterbukaan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan

kepercayaan masyarakat, karena lembaga pengelola zakat merupakan

amanah yang harus dijaga dan kepercayaan itu harus ditumbuhkan baik dari

muzakki maupun mustahiq. Demikian Kepala Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Papua, Jannus Pangaribuan, SH., MM, saat mengawali

sambutannya pada acara

Pembukaan Bimbingan

Teknis Amil Zakat se-Provinsi

Papua Tahun 2017 yang

dilaksanakan di Hotel

Horison Jayapura, Senin (10/

4).

Kakanwil mengingatkan,

zakat harus dikelola secara

melembaga sesuai dengan

syariat Islam, amanah,

kemanfaatan, keadilan,

kepastian hukum,

terintegrasi dan akuntabilitas sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan

efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat itu sendiri.

“Dibutuhkan strategi tertentu dalam merubah paradigma masyarakat

terhadap Baznas untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas tenaga amil

zakat melalui pembekalan dan Bimbingan. Dengan demikian dapat

mengoptimalkan sistem pelayanan publik yang lebih cepat, tepat dan

memuaskan masyarakat.” Demikian pandangan Kakanwil.

Pendataan BAZNAS Provinsi Papua saat ini telah mengoptimalkan

SIMBA (Sistem Informasi Manajemen BAZNAS), yang secara mudah dapat

diakses oleh masyarakat. Adanya database zakat, masjid ataupun badan

pembina organisasi Islam menurut Kakanwil, sangat diperlukan dalam sistem

informasi yang modern untuk mendukung transparansi/keterbukaan. Badan

Amil Zakat dapat diaudit oleh akuntan publik yang hasilnya akan

dipertanggungawabkan kepada masyarakat sehingga tercipta manajemen

yang sehat yang dikelola secara modern.

Diakhir sambutannya Kakanwil berpesan kepada peserta Bimtek Amil

Zakat, agar mengikuti kegiatan dengan seksama sehingga dapat

meningkatkan keahlian dan pengetahuan dalam pengelolaan dan

pendistribusian zakat, sehingga menghasilkan tenaga-tenaga amil zakat

yang profesional, akuntabel dan amanah.

Dikesempatan ini, Wardah Sarpan selaku Ketua Panitia menjelaskan

bahwa kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 10 hingga 12 April 2017

dengan tujuan diantaranya untuk membangun komunikasi strategis antara

pengelola zakat (BAZNAS) kabupaten/kota se Papua dan memberikan

pembekalan teknis pengelolaan zakat kepada pengelola zakat pada BAZNAS

kabupaten/kota serta menjalin silaturahmi untuk mensinergikan program.

Selain itu hadir pula pemateri dari Kemenag RI yakni Direktur Pemberdayaan

Zakat dan Wakaf yang diwakili oleh Kasubdit Pengamanan Aset Wakaf, H.

Sutisna, S. Sos., M.Si.

Dua puluh sembilan peserta yeng mengikuti kegiatan bimtek ini berasal

dari pimpinan BAZNAS se-Papua, pegawai teknis stuktural kabupaten

Jayapura, Kota Jayapura, dan Kabupaten Keerom. Kegiatan Bimbingan

Teknis Amil Zakat se Papua Tahun 2017 ini dibiayai oleh DIPA Kanwil

Kementerian Agama Provinsi Papua Tahun 2017. Yati

TransparansiPengelolaan ZakatPerlu Sistem Informasi Modern

seperti BAZNAS lain di Indonesia.”

Demikian penjelasan Ketua BAZNAS.

“Sebagai koordinator amil zakat

di Papua, kami targetkan mampu

membentuk 50 persen dari

keseluruhan 29 kabupaten/kota yang

ada. Tapi dari target 15 BAZNAS

kabupaten/kota, baru tercapai 13

kabupaten/kota. Salah satu

kendalanya adalah jarak dari ibukota

provinsi yang jauh, dan ada yang

jumlah penduduk muslimnya belum

memenuhi syarat untuk bisa

dibentuknya BAZNAS di tempat itu.”

Merza Edi menjelaskan lagi.

Ketua BAZNAS Provinsi Papua

menyampaikan ucapan terima kasih

pada Kemenag Provinsi Papua, yang

mendukung melalui stimulus bantuan

anggaran sehingga bisa melaksanakan

Raker, dan bisa menyerahkan alat

pencetak NPWZ.

BAZNAS sudah mampu memben

tuk lebih dari 10 Unit Pengumpul

Zakat (UPZ) di instansi pemerintah,

dan berharap bisa lebih banyak

terbentuk UPZ berikutnya. Dengan

kehadiran Forkompimda dan berbagai

pimpinan organisasi pada acara

pembukaan Raker, Merza Edi berharap

para pimpinan ini dapat mendukung

upaya pembentukan UPZ tersebut.

Ketua Panitia Raker, H.M. Kasim

Rumatumia, SE., menjelaskan bahwa

optimalisasi pengumpulan dan

penyaluran zakat disadari menjadi

tugas dan tanggung jawab pimpinan

BAZNAS di semua tingkatan. Beberapa

kendala yang dihadapi kepengurusan

yang baru, bahkan yang belum

terbentuk seluruhnya ini adalah

keterbatasan dalam memahami

regulasi perzakatan, keterbatasan

sosialisasi pada muzaki (penerima

zakat) dan agniya (hartawan),

rendahnya etos kerja, profesionalisme

dan komitmen.

“Rapat kerja pengurus BAZNAS

diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman

perzakatan, serta peningkatan peran

dan kinerja pimpinan BAZNAS. Forum

ini juga diharapkan dapat menjadi

ajang mempererat hubungan serta

berbagi antar pimpinan BAZNAS se-

Papua,” jelas Kasim. Diimbuhkannya

bahwa forum ini juga pada akhirnya

bertujuan untuk mendorong

terciptanya pengelolaan zakat yang

transparan, akuntabel dan sesuai

dengan syariah. Dewi

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201721

Page 22: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 22

Layanan Penyuluh AgamaHarus Hadir di Posyandu

JAYAPURA, INFOMAS - POS

Pelayanan Terpadu atau yang lebih

dikenal dengan istilah Posyandu,

identik sebagai pos pelayanan

kesehatan semata, bahkan lebih

sempit lagi, yang sasaran

pelayanannya adalah anak usia balita.

Namun Posyandu ternyata memiliki

fungsi yang lebih kompleks, strategis,

sekaligus ujung tombak, dari sekedar

pelayanan kesehatan, yaitu layanan

sosial dasar yang terintegrasi. Dalam

kompleksitas fungsi itu, Kementerian

Agama memiliki andil untuk berperan

aktif di dalamnya melalui peran

penyuluhan agama.

Untuk alasan inilah, Dinas

Kesehatan Provinsi Papua melibatkan

Kanwil Kementerian Agama Provinsi

Papua dalam Rapat Koordinasi

Pokjanal (Kelompok Kerja

Operasional) Posyandu, Rabu (06/09),

di Hotel Metta Star Waena, Jayapura.

Selain Kanwil Kementerian Agama,

beberapa instansi lain yang terkait

juga turut serta dalam kegiatan

tersebut.

Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 19 Tahun 2011 jelas

menyebutkan bahwa integrasi layanan

sosial dasar di Posyandu salah satunya

adalah pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang

masalah kesejahteraan sosial. Lebih jauh dijelaskan, pemberi layanan

pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang masalah

kesejahteraan sosial adalah pekerja sosial yang meliputi tokoh agama, tokoh

adat, tokoh masyarakat, dan psikolog. Kemudian dijelaskan pula dalam Permen

tersebut, bahwa jenis layanan pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat

terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial itu meliputi konsultasi,

informasi, advokasi dan rujukan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Aloysius Giyai, M.Kes., memiliki

pandangan bahwa dengan melihat kenyataan kondisi sosial dan geografis Papua,

model Posyandu juga Puskesmas di Papua harus disesuaikan, tidak sama dengan

model di tempat lain seperti di pulau Jawa.

“Harus buat inovasi model baru. Kita masih pakai yang sama dari Aceh

sampai Papua. Mestinya kita sesuaikan dengan sosio antropologi dan geografi.

Model pelayanan kesehatan di Papua juga

misalnya NTT, Maluku, Papua Barat, harusnya

beda, dengan pertimbangan topografi. Di

Jawa, modelnya menunggu di tempat. Namun

di Papua, masyarakatnya bergerak, di kebun, di

laut. Tidak mungkin mereka mau ke

Puskesmas. Kenapa Puskesmas di kampung

kosong, bukan tidak ada penduduk, namun

mereka keluar bekerja.”

Maka menurutnya kondisi ini tidak bisa

dibiarkan, harus menghadirkan Puskesmas

model bergerak juga. Bisa dengan komposisi

20:80 persen –perbandingan di tempat dan

bergerak. Bisa pula ada yang menggunakan

komposisi 50:50.

“Fix strategy hanya bisa berlaku di

Jayapura, karena masyarakat memang bisa

datang ke Puskesmas. Karena local specific Papua ini, maka harus beda. Tidak

boleh ada masyarakat yang tidak terlayani lagi. Sesuaikan model Posyandu yang

cocok seperti apa. Perkotaan, pedalaman pesisir, dan pegunungan. Sehingga

tujuan pembangunan berhasil sesuai kekhususan Papua.” Demikian

ditegaskannya.

Giyai juga menyatakan keprihatinannya tentang bagaimana kesejahteraan

belum dilihat dan dirasakan di kampung-kampung, saat mana di perkotaan sudah

cukup bisa dilihat dan dirasakan. Maka menurutnya pengelolaan dan pemanfaatan

dana kesehatan untuk desa termasuk yang bersumber dari PROSPEK (Program

Rencana Strategis Pemberdayaan Kampung) harus terus menerus dibenahi.

Selain Kanwil Kementerian Agama, beberapa instansi lain yang dilibatkan

Dinas Kesehatan Provinsi Papua dalam Rakor Pokjanal Posyandu adalah Dinas

Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana, BAPPEDA, Dinas Pertanian, Perindustrian dan Perdagangan,

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, juga Tim Penggerak PKK.

Sebagaimana Kanwil Kementerian Agama, instansi ini juga memiliki keterkaitan

dalam upaya pelayanan sosial dasar yang terintegrasi pada Posyandu. Dewi

RAGAM BERITA

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 22

Page 23: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201723

JAYAPURA, DAMAI - PUSAT

Kesehatan Reproduksi Fakultas

Kedokteran UGM melakukan penelitian

reproduksi remaja di Papua, dengan

salah satu responden pengambil

kebijakan di Kanwil Kementerian

Agama Provinsi Papua. Timotius

Kinsale, S.Sos., mitra peneliti dari

Papua mewawancarai Kabid Haji dan

Bimas Islam, Drs. H. Alwi Tianlean,

MM., yang saat wawancara dilakukan

tengah menjalankan tugas sebagai

Pelaksana Tugas Kepala Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Papua. Wawancara berlangsung di

ruang kerja Kabid Haji dan Bimas

Islam, Senin (13/03).

Menurut Alwi, di Bidang Bimas

Islam secara umum ada program

kursus pra nikah, khususnya melalui

KUA. Namun demikian

pelaksanaannya yang bermitra dengan

BP4 belum optimal dikarenakan

persoalan anggaran. Sebab itu fungsi

ini sementara waktu melekat pada

Kepala KUA. Untuk diketahui

menurutnya PNBP N/R sekian persen

dialokasikan ke KUA kembali yang

salah satunya untuk program kursus

pranikah. Tema kesehatan reproduksi

adalah bagian dari kursus pranikah ini.

Selain itu menurut Kabid selama ini

Kementerian Agama dilibatkan secara

lintas sektoral, dalam hal ini oleh

BKKBN Provinsi Papua.

Menurut Alwi yang juga pernah

menjabat sebagai Kabid Kependidikan

Islam dan Pemberdayaan Masjid ini,

Kementerian Agama sendiri

melibatkan mitra lintas sektoral dalam

program terkait penyuluhan kesehatan

reproduksi. Walaupun bukan tugas

dan fungsi pokok, antara lain melalui

Seksi Penerangan Agama Islam yang

dibawahnya mengkoordinasikan BKMT

(Badan Kontak Majelis Taklim), mitra

dalam penyuluhan kesehatan

reproduksi pernah melibatkan KPA

(Komisi Penanggulangan HIV/ AIDS)

Provinsi Papua, juga tenaga teknis

kesehatan.

Alwi berharap para pemangku

kepentingan dapat mengintensifkan

program yang sudah ada, juga

dengan dukungan finansial, yang

tujuan akhirnya adalah keluarga

sakinah mawaddah warrahmah. Dewi

PenelitianKesehatan Reproduksi RemajaFK UGM di Kanwil Kemenag

RAGAM BERITA

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201723

Page 24: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 24

BERITA DAERAH

Kepala Kemenag KabupatenMappi Bentuk UPZ danSerahkan SK PKM Al Huda

Kabupaten Mappi

KEPI, DAMAI - DALAM jadwal rangkaian kunjungan kerja

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Mappi, Yohanes

Kristotomus Dhendi, S.Pd,K., beserta rombongan yang

terdiri dari M. Arif, S.Pd.I., (Penyelenggara Pendidikan, Haji

dan Bimas Islam), M. Syaifulloh, S.HI., (Kepala KUA Distrik

Obaa) dan Andi Wardah, SE., (JFU Bimas Islam), Senin (10/

04) ke Distrik Edera. Kegiatan kunjungan kerja diantaranya

adalah pertemuan bersama Pengurus Kesejahteraan Masjid

(PKM) Al Huda dengan umat muslim di Kelurahan Bade

Distrik Edera, dipusatkan di Gedung Ushuluddin yang

merupakan gedung serba guna milik PKM Al Huda Bade.

Agenda pertemuan Kepala Kantor diantaranya

menyerahkan SK Kepengurusan PKM Al Huda Bade dan

Pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Dalam

sambutannya Ketua PKM Al Huda Bade, Koesoemo Djati

Widajat, S.Pd., mengucapkan terima kasih atas kunjungan

Kakemenag Kabupaten Mappi karena merupakan Kepala

Kantor Agama pertama yang berkunjung ke Kelurahan Bade

Distrik Edera.

“Kami mengucapkan terima kasih dan selamat datang

kepada Bapak beserta rombongan di Bade. Ini merupakan

kunjungan Kepala Kantor Agama yang pertama. Dengan

saya menerima SK ini ada nilai dan tanggung jawab lebih

yang harus kami laksanakan,” ungkap Koesoemo Djati

Widajat, S.Pd.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mappi

dalam arahannya berpesan, bahwa perbedaan merupakan

suatu kewajaran, dan perbedaan itu pula dapat jadikan

sebagi kekuatan dalam membina keharmonisan dan

kedamaian, dengan saling menghargai antar satu dengan

yang lain dan harus selalu menjaga kerukunan antar umat

beragama.

Selanjutnya dalam pertemuan tersebut Penyelenggara

Pendidikan, Haji dan Bimas Islam, M. Arif, S.Pd.I.,

memberikan penjelasan tentang Unit Pengumpul Zakat

(UPZ) yang kemudian Pengurus Kesejahteraan Masjid (PKM)

Al Huda Bade mengadakan rapat khusus dengan agenda

membentuk UPZ pada Masjid Al Huda Bade. Syaiful/Yati

Kemenag Mappi SerahkanBantuan Sosial Untuk Jemaat GPI Petra

KEPI, DAMAI - KEMENTERIAN Agama Kabupaten Mappi

melalui Seksi Urusan Agama Kristen, Senin (9/11)

melakukan penyerahan Bantuan Sosial kepada Jemaat GPI

Petra Mur, Distrik Nambioman Bapai.

Penyerahan Bantuan Sosial tersebut merupakan salah

satu program kegiatan yang terdapat dalam DIPA Satuan

Kerja Seksi Urusan Agama Kristen tahun 2017. Proses

penyerahan diantar langsung oleh Kepala Seksi Urusan

Agama Kristen, Yohana Ramma, S.Sos dan JFU Seksi

Urusan Agama Kristen, Tiem Bumbungan, SE dari ibukota

kabupaten menuju Distrik Nambioman Bapai (Mur). Barang

fisik yang diantar langsung berupa dua (2) buah profil tanki

air, satu (1) buah mesin pompa air dan satu (1) buah mesin

potong rumput, semen, atap seng dan besi.

Sedangkan bahan bangunan lokal berupa pasir, batu bata

dan kayu dibeli di Distrik Nambai. Kepala Seksi Urusan Agama

Kristen disela-sela penyerahan tersebut menyampaikan bahwa

bantuan sarana prasarana rumah ibadah yang bersih dan

sehat ini dipergunakan untuk pembuatan sumur, penampung

an air bersih dan renovasi fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di

GPI Petra Mur, Distrik Nambioman Bapai.

Dalam acara serah terima barang tersebut

mewakili Pendeta GPI Petra Mur, Diaken Ratna Rani,

GPI Petra Mur menyampaikan ucapan terima kasih

kepada Kemenag Kabupaten Mappi melalui Kepala

Seksi Urusan Agama Kristen terkait dengan bantuan

yang telah diberikan. Ia sampaikan bahwa mereka

tidak dapat membalasnya tetapi Tuhan Yesus adalah

berkat yang akan memberikati dan membalaskan

kebaikan yang telah diberikan oleh Kemenag Mappi.

Ponti/Yati

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 24

Page 25: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201725

SENTANI, DAMAI - SEBAGAI wujud kepedulian

terhadap ekonomi umat yang tidak mampu, Unit

Pengumpulan Zakat (UPZ) Kementerian Agama

Kabupaten Jayapura memberikan bantuan berupa uang

tunai kepada sebanyak 8 orang janda, di ruangan Kepala

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jayapura, Senin

(15/03).

Bantuan ini diserahkan langsung oleh Oktavianus

Napo, S.Th., selaku Kepala Kantor yang didampingi

Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Bimas

Islam dan Kepala Kantor Urusan Agama Distrik Sentani.

Dalam arahannya, Oktavianus Napo meminta agar

bantuan yang diberikan dimanfaatkan sebaik-baiknya

untuk mengembangkan ekonomi keluarga. Ia pun

mengingatkan agar dana bantuan yang berasal dari

zakat profesi Aparatur Sipil Negara Kemenag Kabupaten

Jayapura ini tidak dipergunakan untuk hal-hal yang

sifatnya konsumtif dan tidak berguna, melainkan harus

diolah sedemikian rupa agar sisi manfaatnya terasa

dalam jangka waktu yang panjang.

Adapun para penerima bantuan berasal dari wila

yah Distrik Kaureh, Nimbokrang dan Sentani ini meru

pakah hasil rekomendasi pembina mesjid serta para

kepala KUA Kemenag Kabupaten Jayapura. Raldi/Josep

SERUI, DAMAI - GUBERNUR Provinsi Papua, Lukas

Enembe, SIP., MH., bersama Wakil Gubernur Klemen

Tinal, SE., MM., menyumbang dua ekor hewan kurban

kepada Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten

Kepulauan Yapen, yang berlangsung di Kompleks Aspol

Polres Kabupaten Kepulauan Yapen.

Penyerahan sumbangan hewan kurban sebanyak dua

ekor sapi dari Gubernur Papua yang berlangsung pada

Sabtu (2/9), diwakili oleh H. Safar Garamatan sekaligus

mewakili PHBI Provinsi Papua dan diterima oleh Ketua

PHBI Kabupaten Kepulauan Yapen, H. Ardhan Arman,

S.Sos.

Safar ketika menyerahkan bantuan ini

menyampaikan pesan Gubernur kepada PHBI Kabupaten

Kepulauan Yapen untuk dapat mengatur penyaluran

hewan kurban ini sebaik mungkin, sehingga

penyalurannya dapat tepat sasaran kepada mereka yang

berhak untuk menerima hewan kurban.

Sementara Ketua PHBI Kabupaten Kepualauan

Yapen, H. Adhan Arman S.Sos., atas nama PHBI dan umat

menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur

Papua atas bantuan hewan kurban yang telah

disumbangkan bagi umat di Kabupaten Kepulauan Yapen.

Pihaknya berjanji akan meneruskan kepada yang berhak

menerimanya. Yanto/Josep

UPZ KUPZ KUPZ KUPZ KUPZ KementerianementerianementerianementerianementerianAgama KabupatenAgama KabupatenAgama KabupatenAgama KabupatenAgama KabupatenJayapura SerahkanJayapura SerahkanJayapura SerahkanJayapura SerahkanJayapura SerahkanBantuanBantuanBantuanBantuanBantuan

Kabupaten Jayapura

BERITA DAERAH

Kabupaten Kepulauan Yapen

PHBI KabupatenKepulauan YapenTerima SumbanganHewan KurbanSERUI, DAMAI - GUBERNUR Provinsi Papua, Lukas

Enembe, SIP., MH., bersama Wakil Gubernur Klemen

Tinal, SE., MM., menyumbang dua ekor hewan kurban

kepada Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten

Kepulauan Yapen, yang berlangsung di Kompleks Aspol

Polres Kabupaten Kepulauan Yapen.

Penyerahan sumbangan hewan kurban sebanyak dua

ekor sapi dari Gubernur Papua yang berlangsung pada

Sabtu (2/9), diwakili oleh H. Safar Garamatan sekaligus

mewakili PHBI Provinsi Papua dan diterima oleh Ketua

PHBI Kabupaten Kepulauan Yapen, H. Ardhan Arman,

S.Sos.

Safar ketika menyerahkan bantuan ini

menyampaikan pesan Gubernur kepada PHBI Kabupaten

Kepulauan Yapen untuk dapat mengatur penyaluran

hewan kurban ini sebaik mungkin, sehingga

penyalurannya dapat tepat sasaran kepada mereka yang

berhak untuk menerima hewan kurban.

Sementara Ketua PHBI Kabupaten Kepualauan

Yapen, H. Adhan Arman S.Sos., atas nama PHBI dan umat

menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur

Papua atas bantuan hewan kurban yang telah

disumbangkan bagi umat di Kabupaten Kepulauan Yapen.

Pihaknya berjanji akan meneruskan kepada yang berhak

menerimanya. Yanto/Josep

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201725

Page 26: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 26

Kota Jayapura

KUA Japsel GelarLayanan Nikah danRujuk GratisJAYAPURA, DAMAI - PELAYANAN nikah dan Rujuk gratis

(Rp.0,-) yang selama ini digembar-gemborkan oleh

Kementerian Agama ternyata bukan hanya isapan jempol

belaka. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Urusan Agama

(KUA) Kecamatan Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Hamzah,

S.Ag., usai menikahkan sepasang calon pengantin Ismail dan

Rosdiana di KUA Kecamatan Jayapura Selatan Kamis, (20/04).

Menurutnya, Sesuai dengan Peraturan Pemeritah Republik

Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 pasal 1 ayat 1 pont 1

disebutkan bahwa setiap warga negara yang melaksanakan

nikah atau rujuk di Kantor Urusan Agama Kecamatan atau di

luar Kantor Urusan Agama Kecamatan tidak dikenakan biaya

pencatatan nikah atau rujuk.

Demikian juga pada peraturan yang sama di point 2

dinyatakan bahwa dalam hal nikah atau rujuk dilaksanakan di

luar Kantor Urusan Agama Kecamatan dikenakan biaya

transportasi dan jasa profesi sebagai penerimaan dari Kantor

Urusan Agama Kecamatan.

Hamzah juga menegaskan bahwa terhadap warga negara

yang tidak mampu secara ekonomi dan/atau korban bencana

yang melaksanakan nikah atau rujuk di luar Kantor Urusan

Agama Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dapat dikenakan tarif Rp 0,00 (nol rupiah).

Data KUA Kecamatan Jayapura Selatan menyebutkan

bahwa selama tahun 2016 yang lalu KUA Kecamatan Jayapura

selatan telah melangsungkan peristiwa pernikahan sebanyak

394 pasangan. Kemudian untuk hari ini saja kata Hamzah,

(Kamis,20/04) hingga pukul 10.00 WIT terdapat dua pasang

calon pengantin yang melangsungkan pernikahan di KUA

Jayapura Selatan dengan biaya Rp.0,- (nol rupiah) alias gratis.

Kemudian untuk Bulan April 2017 calon pengantin yang

sudah mendaftar pada KUA Jayapura Selatan sebanyak 30

pasang calon pengantin. Dari 30 pasang calon pengantin yang

sudah terdaftar pada KUA Jayapura Selatan tidak semuannya

melangsungkan pernikahannya di kantor tetapi diluar kantor.

Bagi yang ingin melaksanakan pernikahannya di luar kantor

dikenakan biaya sesuai peraturan yang berlaku. edi

BERITA DAERAH

STAIN Al-FatahGelar Seminar Motivasi‘Sukses Usia Muda’JAYAPURA, DAMAI - SEKOLAH Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Al-Fatah Jayapura menggelar kegiatan Seminar

Motivasi ‘Sukses Usia Muda’ di Masjid Kampus, Sabtu (14/10).

Dalam sambutan pembukaan, Wakil Ketua I STAIN Al-Fatah

Jayapura M. Dahlan Sain, S.Ag., MM., mewakili Ketua

menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan media bagi

mahasiswa untuk memupuk semangat dan memotivasi diri

dalam menjalankan aktifitas akademik.

“Kami mendukung penuh setiap kegiatan yang positif

bagi adik-adik mahasiswa seperti seminar kali ini,” ujarnya.

Seminar motivasi, lanjut Dahlan, diharapkan dapat memberi

pencerahan kepada para mahasiswa agar tetap dapat menjaga

semangat menjalani perkuliahan. “Kadang kala, setelah

setahun atau dua tahun kuliah, ada masanya muncul

kejenuhan. Nah untuk itu, kiranya kegiatan seperti ini dapat

membangkitkan kembali semangat para mahasiswa dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar,” ucapnya.

Seminar motivasi yang diikuti mahasiswa Jurusan Syariah

dan Tarbiyah ini menghadirkan narasumber Motivator Nasional

Ardi Gunawan. Dalam paparan materinya, Ardi mengajak para

mahasiswa untuk mulai belajar berwiraswasta sejak usia

muda. “Jangan malu, jangan gengsi, anda bisa memulai

dengan usaha berjualan kecil-kecilan dulu, seperti saya juga,”

terangnya.

Ia juga mendorong para mahasiswa untuk selalu berdoa

dan menjaga hubungan baik dengan keluarga. “Saya tanya,

dalam sebulan ini, sudah berapa kali Anda menelpon ibu Anda

di rumah?” tanya dia. Menurut Ardi, menjaga hubungan

emosional atau hubungan batin dengan ibu adalah hal yang

sangat penting untuk menambah semangat belajar dan

bekerja di usia muda. “Jangan lupa, salah satu faktor

kesuksesan seseorang adalah berkat bantuan doa dan restu

dari keluarga yang jauh kita tinggalkan di rumah,” tambahnya.

Kegiatan yang berlangsung satu hari ini diisi dengan

berbagai kuis untuk para peserta. Seminar yang diikuti

mahasiswa penerima bantuan beasiswa Program Bidikmisi ini

juga dihadiri para pejabat dan dosen di lingkup STAIN Al-Fatah

Jayapura. Hersen/Dewi

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 26

Page 27: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201727

Desa Topo Jaya Sulit DapatkanPelayanan Agama dan Keagamaan

NABIRE, DAMAI - PULUHAN

Umat Buddha Desa Topo Jaya Distrik

Uwapa Kabupaten Nabire, Papua sulit

mendapatkan pelayanan agama dan

keagamaan sesuai yang diamanatkan

oleh Peraturan Pemerintah Nomor 55

Tahun 2007 tentang Pendidikan

Agama dan Pendidikan Keagamaan.

Hal ini dirasakan umat Buddha sejak

awal kedatangannya di Desa Topo

Jaya 22 tahun yang lalu (1995).

Jumlah Umat Buddha di Desa

Topo Jaya berdasarkan data dari

Kementerian Agama Kabupaten Nabire

kurang lebih 7 kepala keluarga dengan

jumlah Umat Buddha sebanyak 30

orang. Umat Buddha di Desa Topo Jaya

baru dapat diidentifikasi oleh

Kementerian Agama setempat pada

akhir tahun 2014. Hal ini dikarenakan

letak Desa Topo Jaya berada di daerah

dataran sedang yaitu daerah antara

pesisir pantai dan pedalaman, di

sebelah selatan Kota Nabire, Papua.

Distrik Uwapa memiliki luas

wilayah 5.177.65 km, dan merupakan

distrik yang terluas diantara 21 distrik

lainnya dalam wilayah Pemerintah

Kabupaten Nabire. Berdasarkan luas

wilayah tersebut maka Distrik Uwapa

memiliki tingkat kesulitan dalam

pelayanan pemerintah yang sangat

tinggi dikarenakan luas wilayah, jarak

tempuh antara ibu kota distrik dan

kampung sangat jauh, serta kondisi

geografis yang sangat sulit pula.

Setelah umat Buddha di Desa

Topo Jaya dapat diidentifikasi oleh

Kementerian Agama maka langkah

cepat Kementerian Agama

memberikan sentuhan kepada umat

Buddha disana dengan memberikan

bantuan berupa satu bangunan rumah

ibadah dan Sekolah Minggu Buddha.

Bangunan rumah ibadah dan Sekolah

Minggu Buddha oleh umat Buddha

setempat diberi nama Cetiya

Vimalakirti Dharma Manggala dan

Sekolah Minggu Budda (SMB)

Vimalakirti Dharma Manggala pada

hari kamis (16/03) kemarin

diresmikan oleh Kepala Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Papua, Jannus Pangaribuan, SH.MM.

“Dimana saja kita berada tentu

mewariskan sesuatu yang berharga

buat kita. Seperti kali ini, kami

mewariskan dua buah bangunan yaitu

Cetiya Vimalakirti Dharma Manggala

dan Sekolah Minggu Buddha (SMB)

Vimalakirti Dharma Manggala. Ini

untuk dirawat dan dikembangkan

keberadaannya.” Demikian dikatakan

Kepala Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Papua, Jannus

Pangaribuan, SH., MM.

Jannus Pangaribuan sangat

berharap kepada Kepala Distrik dan

Kepala Kampung agar umat Buddha

yang ada di Desa Topo Jaya Distrik

Uwapa ini dapat dirangkul dan

dilibatkan secara langsung semua

aktifitas yang terkait dengan konsep-

konsep pembangunan bidang agama.

“Bangunan yang ada ini merupakan

aset daerah ini atau umat Buddha

setempat. Sesuai dengan pepatah

dimana bumi dipijak disitu langit

dijunjung. Kita tetap menjaga

keharmonisan antar umat beragama

di tempat ini.”

Harapan Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama setelah

meresmikan dua buah bangan

tersebut adalah harus mampu

mengendalikan dan mencerdaskan

umat, jangan mau terpengaruh

dengan hal-hal yang tidak diinginkan.

“Seluruh pemimpin di semua level

pemerintah di tingkat kampung,

distrik, kabupaten/kota, kami dari

Kementerian Agama, termasuk dari

Kantor Urusan Agama (KUA),

melakukan upaya-upaya membangun

konsep atau berpikir secara baik

sesuai dengan ajaran agama. Tokoh-

tokoh moderasi kita kedepankan yang

memahami hal ini, dan kita bersyukur

dengan adanya perbedaan, jangan

dibangun konsep-konsep primordialis.”

Pada kesempatan yang sama

Pembimas Buddha Provinsi Papua,

Darsini, SH., MM., memberikan

bantuan kepada pengelola Sekolah

Minggu Buddha (SMB), biaya

operasional sebesar 50 juta rupiah

untuk dapat digunakan sebagaimana

mestinya. edi

Kabupaten Nabire BERITA DAERAH

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201727

Page 28: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 28

Kabupaten Keerom

BERITA DAERAH

KakemenagKabupaten Keerom

SosialisasikanKelestarianLingkunganKEEROM, DAMAI - DALAM rangka

mengoptimalkan terlaksananya

penghijauan dan kelestarian

lingkungan hidup melalui partisipasi

masyarakat serta sosialisasi Peraturan

Bersama Direktur Jenderal

Pengendalian Daerah Aliran Sungai

dan Hutan lindung dan Direktur

Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Nomor P.7/PASHL-SET/2015 dan

Nomor DJ:II/555 THUN 2015 maka,

Jumat (07/04) Kepala Kantor

Kementerian Agama Kabupaten

Keerom Karel F. Mambay, SE., M.Pd.K

mensosialisasikan penanaman pohon

di KUA.

Sosialisasi tersebut bertujuan

untuk memberikan pemahaman dan

persamaan persepsi terhadap pelaksanaan kegiatan penanaman dan

pemeliharaan pohon oleh pasangan calon pengantin yang akan melangsungkan

pernikahan.

Kakemenang Keerom sengaja mengambil lokasi penanaman di Kantor KUA

Arso dan KUA Skanto karena sesuai petunjuk dari Peraturan Bersama Direktur

Jenderal Pengendalian Daerah Aliran sungan dan Hutan Lindung dan Dirjen

Bimas Islam lokasi yang dipilih adalah lahan milik KUA.

Sedangkan untuk mekanisme penyediaan benih atau bibit, Kantor KUA akan

melakukan koordinasi dengan UPT Ditjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan

Hutan Lindung (PDASHL), (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS),

Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH), Balai Pengelolaan Hutan Mangrove

(BPHM) maupun BPA).

Untuk jumlah bibit yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan jumlah

pasangan calon pengantin pada tiap bulannya. Bibit tersebut selanjutnya akan

diserahkan kepada pasangan calon pengantin yang akan melaksanakan nikah.

Sesuai dengan Peraturan Bersama, peralatan, sarana dan prasarana disediakan

oleh calon pengantin. Dion/Yati

KASONAWEJA, DAMAI - BUPATI Mamberamo Raya Dorinus Dasinapa

A.KS,, S. Sos., meresmikan kehadiran pelayanan Kementerian Agama di

Kabupaten Mamberamo Raya. Kehadiran Kementerian Agama di Kabupaten

Mamberamo Raya disambut baik oleh pemerintah daerah setempat khususnya

dan masyarakat Mamberamo Raya pada umumnya.

Pada acara pengucapan ibadah syukur dalam rangka memperingati hari jadi

Kabupaten Mamberamo Raya ke X pada hari Rabu (15/03) di Aula Kantor Bupati

Mamberamo Raya, Bormeso. Sebagai Kepala Daerah Dorinus Dasinapa sangat

mengharapkan kebutuhan pelayanan di masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Ia juga menegaskan agar adanya kerjasama, kebersamaan dan kekompakan

dalam melayani masyarakat di bidang agama dan keagamaan. “Sebagai lembaga

yang baru berdiri di wilayah yang baru tentu Kementerian Agama belum memiliki

kantor untuk melayani umat yang ada di sini,” ungkap Bupati.

“Untuk sementara waktu kami berikan bantuan dua ruangan untuk

melaksanakan aktifitas kesehariannya. Dua ruangan tersebut bergabung dengan

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk dapat digunakan sebagaimana

mestinya.” Demikian ditawarkan Bupati.

Dorinus Dasinapa sangat berharap kepada Kepala Kantor Kementeri

Kabupaten Mamberamo Raya yang baru, Redikson Pakpahan, SE., M.Si., kiranya

dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru dan membangun

kemitraan seluruh relasi yang ada.

Acara pengucapan ibadah syukur dalam rangka memperingati hari jadi

Kabupaten Mamberamo Raya ke-X juga dihadiri seluruh Forum Komunikasi

Pimpinan Daerah (FORKOMPIMDA), tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan,

dan para tamu undangan lainnya. edi

Bupati MamberamoRaya Sambut Baik

KehadiranKementerian Agama

KABUPATENMAMBERAMO RAYA

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 28

Page 29: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201729

KEEROM, DAMAI - MADRASAH

merupakan tempat menuntut ilmu yang

berlandaskan pendidikan Islam, sebagai

cerminan pendidikan religi maka Madrasah

Ibtidaiyah Negeri (MIN) Keerom

mengadakan santunan bagi peserta didik

yang tidak lagi memiliki ayah/ibu (yatim/

piatu). Kegiatan tersebut dilaksanakan di

gedung olahraga MIN Keerom pada hari

Sabtu, (30/09) bertepatan dengan 10

Muharram 1439 Hijriah.

Kegiatan mulia ini sudah barang tentu

mengeluarkan anggaran untuk menyantuni

anak yatim piatu, anggaran tersebut didapat

dari iuran dan sumbangan warga MIN

Keerom mulai dari pendidik, tenaga

kependidikan hingga seluruh peserta

didiknya.

MA PersiapanNegeri KeeromTanam 200 BibitBuah NagaKEEROM, DAMAI - PENANAMAN bibit

buah naga tersebut pertama kali

dilakukan oleh Kepala Kantor

Kementerian Agama Kabupaten Keerom

Karel F. Mambay, SE.,M.Pd.K., didampingi

Kepala Seksi Pendidikan dan Bimas Islam

Kamal Aswath,S.Ag., disaksikan oleh

komite, tenaga pengajar, dan para siswa

di lingkungan Madrasah Aliah Persiapan

Negeri Keerom, Selasa (21/2).

Menurut Kepala MA Persiapan

Negeri Keerom Drs. Daud, pihaknya

sudah melakukan kerjasama dengan

beberapa instansi terkait seperti Dinas

Kehutanan, Dinas Pertanian dan

kedepan akan mencoba menjalin kerja

sama dengan Dinas Perikanan untuk

kerjasama di bidang perikanan yang

memang selama ini sudah disiapkan

kolam ikan juga di lingkungan sekolah.

Dikatakan Daud, pihak sekolah juga

sudah menyiapkan lahan seluas 1 hektar,

kedepan lahan tersebut akan

dipersiapkan untuk agro wisata dengan

berbagai tanaman dan buah buahan

didalamnya. Untuk mewujudkan hal

tersebut, Daud meminta dukungan dari semua pihak agar cita-citanya

mewujudkan MA Persiapan Negeri Keerom menjadi sekolah berwawasan

lingkungan, dan masuk dalam daftar adiwiyata.

Hal tersebut mendapat dukungan dari Kepala Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Keerom. Menurut Karel, penanaman buah naga di lingkungan

sekolah ini merupakan salah satu terobosan baru yang jarang dilakukan oleh

sekolah. Dengan adanya pepohonan maupun buah-buahan maka lingkungan

madrasah akan menjadi asri dan sejuk.

Lanjut Karel, keberadaan buah naga dan hasil pertanian serta perikanan

jika kedepan berhasil dikembangkan dengan baik, maka hal tersebut

merupakan salah satu keuntungan besar bagi madrasah. Hasil dari pengelolaan

tersebut dapat digunakan untuk operasional madrasah dan pengembangan

madrasah, sedangkan keuntungan lain, madrasah tersebut lebih banyak

dikunjungi masyarakat luas sehingga menjadi terkenal dan bisa menjadi agro

wisata bagi masyarakat luas.

Namun Karel juga berpesan kepada pihak sekolah untuk tetap

mengedepankan peningkatan mutu pendidikan bagi anak didik, karena salah

satu tugas utama sekolah adalah mendidik dan meningkatkan prestasi peserta

didik yang mengenyam pendidikan di madrasah tersebut. Dion/Edi

MAPN Keerom

Keluarga Besar MIN Keerom

Beri Santunan Pada Anak Yatim PiatuKegiatan santunan anak yatim/piatu diawali dengan sholat dhuha berjamaah

dilanjutkan dengan membacaan surah Al-Makiah bersama. Setelah selesai pembacaan

surah tersebut diteruskan dengan penyampaian pesan dari Ustad Manaf Syarifuddin,

S.Ag. “Menyantuni anak yatim sesuai dengan sifat asma’ul husna yaitu Al- Halim yang

artinya Penyantun. Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Untuk itu

marilah kita bersama saling memberi dan menyayangi terhadap anak-anak yatim”. Kata

Ustad Manaf Syarifuddin.

Pada kesempatan yang sama Ustadz Moh. Dimyati, S.Pd.I., memimpin sholawat

saat penyerahan santunan yang diberikan langsung oleh Kepala Madrasah MIN

Keerom yaitu La Hardi, S.Pd.I., kepada 10 peserta didik yatim di madrasah ini. Disaat

bantuan diserahkan semua hadirin merasa terharu dan air mata mulai mengalir tanpa

terasa, sambil memeluk anak yatim/piatu seraya doa dari guru-guru semoga anak-

anak yatim ini kelak menjadi anak yang soleh dan sholehah, berbakti kepada orang tua

dan berguna bagi agama dan negaranya.

Selain itu juga kata Ustadz Moh. Dimyati juga mengajarkan peserta didik untuk

bisa peduli pada yang lain khusunya yatim/piatu untuk saling membantu dan

menyayangi, dan tidak boleh menghardik anak anak yatim. Acara berakhir dan semua

warga sekolah MIN Keerom kembali beraktifitas seperti biasanya. (Manaf/Yati)

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201729

Page 30: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 30

YAHUKIMO, DAMAI - KEPALA

Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Yahukimo Drs. Benyamin Palintin, S.Th.,

M.Si., membuka kegiatan Sosialisasi Kanker dan Tumor yang disosialisasikan oleh

Yayasan Kanker Indonesia, bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Yahukimo. Benyamin Palintin dalam sambutannya mengajak semua pegawai agar

tetap tekun mengikuti semua materi sosialisasi yang nantinya dilanjutkan kepada

keluarga dan masyarakat disekitar.

Lebih lanjut Benyamin mengatakan bahwa ini pelajaran yang sangat berharga,

seperti kata pepatah “lebih baik mencegah dari pada mengobati”.

Usai membuka kegiatan sosialisasi, Kepala Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Yahukimo melanjutkan tugas luar untuk menghadiri Rapat Paripurna

DPRD Kabupaten Yahukimo. CB/Josep

TIMIKA, DAMAI - KEMENAG Mimika dan FKUB Kabupaten Mimika menggelar

rapat menyikapi isu kisruh yang terjadi antara PT. Freeport Indonesia dan

pemerintah, yang dampaknya kepada masyarakat Mimika. Rapat berlangsung di

kantor FKUB Kabupaten Mimika, Selasa (28/2).

Sementara itu, Forkompimda Kabupaten Mimika mendelegasikan kepada

Kemenag dan FKUB Kabupaten Mimika untuk merancang kegiatan doa bersama

yang akan dilaksanakan di empat titik yaitu: Tembagapura, Kuala Kencana, pusat

pemerintahan Mimika dan Lapangan Timika Indah. Rapat ini dihadiri oleh Kepala

Kantor Kemenag Mimika Utler Adrianus, SE., dan Kepala Seksi Urusan Agama

Kristen, Katolik, Islam dan Hindu dari unsur kemenag Mimika, serta sekretaris

FKUB, I Nyoman Putu Arka, SE, M.Si., dan badan pengurus dari unsur FKUB.

Untuk menindak lanjuti hal tersebut, diadakan rapat Forkompimda yang

diwakili oleh Kapolres Mimika, Dandim, bersama dengan Kemenag dan FKUB,

Kamis (2/3) di ruang kerja Kepala Kantor Kemenag Mimika. Ince/Dewi

WAMENA, DAMAI - SATU sejarah baru

terjadi di Kabupaten Yalimo dengan

terbentuknya Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Yalimo sesuai dengan Peraturan

Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 66

Tahun 2015 tentang Pembentukan, Organisasi,

dan Tata Kerja 33 Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota.

Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Yalimo merupakan salah satu Kantor

Kementerian Agama yang baru dengan ibukota

Elelim. Pejabat pertama kepala Kantor

Kementerian Agama Kabupaten Yalimo adalah

Gerson Wenda, S.Th., M.Pdk., yang dilantik oleh

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Papua pada tanggal 19 September

2016 bertempat di aula Sasana Krida Bakti

Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua.

Gerson Wenda selaku Kepala Kantor

Kementerian Agama Kabupaten Yalimo

melakukan langkah awal dalam memulai

aktivitas perkantoran walaupun belum memiliki

kantor yang sesungguhnya. Sebagai kepala

kantor yang baru Ia melakukan langkah awal

dengan berkoordinasi dengan pihak KPPN

Wamena selaku mitra kerja di bidang

keuangan, untuk mengetahui langkah-langkah

apa saja yang perlu dilakukan oleh satker yang

baru dalam memulai aktivitas keuangannya,

guna menunjang kegiatan perkantoran dan

kegiatan lainnya.

Gerson Wenda juga mengungkapkan, dari

hasil koordinasi dengan KPPN Wamena adalah

untuk segera membuat perangkat pengelolaan

keuangan, Kamis, (09/02). Perangkat

pengelola keuangan tersebut adalah Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pengelola

Keuangan (PPK), Pejabat Penerbit Surat

Perintah Membayar (PPSPM) dan Bendahara.

Perangkat pengelola keuangan di Kementerian

Agama Kabupaten Yalimo sudah terbentuk

diantaranya bendahara adalah Asry Samad,

SE., dan penandatangan SPM Frans Duma,

S.Pd.K. Aci/Edi

Langkah AwalSatker Baru MenanganiKeuangan

KABUPATEN YALIMO

KABUPATEN MIMIKA

Kemenag dan FKUB MimikaMenyikapi KondisiPT. Freeport Indonesia

KABUPATEN YAHUKIMO

YKI SosialisasiKanker dan Tumordi KemenagYahukimo

BERITA DAERAH

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 30

Page 31: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201731

Keuskupan Agats danUpaya Membangun

KesejahteraanMasyarakatDimensi kesejahteraan umat ada padasetiap agama yang diakui di Indonesia.

Pada kelembagaan agama Katolik,demikian juga adanya. Redaksi MajalahDAMAI mewawancarai satu uskup dari

tiga keuskupan yang ada di Papua, Mgr.Aloysius Murwito, OFM., Uskup Agats.

Bukan kali pertama mewawancaraiUskup asal Yogyakarta ini.

Bapak Uskup, bisa dijelaskan tentang bagaimana

konsep kesejahteraan umat dalam agama Katolik?

Lebih jauh di Keuskupan Agats, adakah bagian yang

menangani kesejah-teraan umat Katolik dan umat secara

keseluruhan disana?

Kalau kita berbicara mengenai agama dalam hubungannya

dengan kesejahteraan itu memang agama tidak hanya terbatas pada

mimbar dan gedung dimana orang-orang sedang beribadah. Tetapi

agama itu berkaitan dengan kesejahteraan material dan ekonomi juga.

Ini mengalir dari inspirasi-inspirasi apa yang diajarkan oleh Tuhan kami

Yesus Kristus melalui Injil. Dimana Yesus sendiri baik dengan perbuatan

atau pun dengan kata-kata tidak hanya sekedar mengajarkan sebuah

konsep, tetapi memang langsung bertindak. Banyak orang yang

menderita disembuhkan, banyak orang sakit dijadikan sehat, dan

banyak orang yang lapar juga diberi makan.

Itu semua suatu ajaran yang menunjukan bahwa agama ada

hubungan langsung, kongkret dengan kesejahteraan. Dan itu juga yang

dilakukan oleh gereja yang meneruskan, agar supaya apa yang telah

dirintis oleh Yesus Kristus itu diteruskan.

Maka kami dari Keuskupan Agats, dari lembaga gereja agama

Katolik khususnya Keuskupan Agats, mempunyai komisi dalam perangkat

kami. Ada komisi yang namanya Sosial Ekonomi, Komisi Pendidikan,

Komisi Pembelaan Hak Asasi Manusia, Sekretaris Keadilan dan Keadilan

Perdamaian, Keutuhan Ciptaan, dan Pemberdayaan Perempuan.

Uskup Aloysius Murwito selalu

tampak bersahaja, namun

bersemangat setiap

menceritakan situasi dan

kondisi daerah pelayanannya

di Agats, Kabupaten Asmat. Di

ruang redaksi Majalah DAMAI,

Uskup Murwito meluangkan

waktu di sela-sela agendanya

terkait Forum Kerukunan Umat

Beragama, awal Oktober

2017. Wawancara khusus

berlangsung bersama Dewi

Anggraeni sebagai redaktur

dan Arief Seto sebagai

fotografer

PROFIL

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201731

Page 32: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 32

Perangkat-perangkat itu ada di

gereja, khususnya dalam keuskupan

kami. Juga termasuk Komisi

Kesehatan mempunyai balai

pengobatan yang dikelola oleh

gereja. Hanya mau memperlihatkan

bahwa tidak terpisahkan ajaran

sebagai sebuah konsep pengetahuan

dengan tindakan. Antara fikiran

yang dimengerti, dipahami dengan

diikuti oleh hati mahacinta kasih

khususnya yang menderita, yang

ada dalam penindasan-penindasan,

itu kami ikut mewartakan

pembebasan mereka.

Komisi-komisi tadi dari tingkat-

tingkat nasional hingga

beroperasi sampai di level

mana?

Memang jaringan kami cukup

luas. Untuk tingkat nasional itu

melalui KWI (Konferensi Waligereja

Indonesia), konferensi para uskup

se-Indonesia. Disana juga ada

macam-macam yang telah

disebutkan tadi. Ada Komisi Sosial

Ekonomi, Komisi Justice and Peace,

ada komisi Pemberdayaan

perempuan juga. Dan itu

membangun jejaring sosial yang ada

pada keuskupan-keuskupan, lalu

selain itu di tingkat internasioanal

kami selalu membangun kerjasama.

Sasarannya sebetulnya

bukanlah terbatas pada kelompok

kami saja, karena itu menyangkut

kesejahteraan sosial siapa saja yang

perlu dibantu atau dibina. Bahkan

jejaring ini juga sebetulnya amat

bagus dibangun dengan lintas

agama, karena ini masalah

kemanusiaan yang semua agama

mempunyai perhatian dan keinginan

untuk itu.

Maka kami terbuka dalam hal

ini. Sebetulnya kami sedang

mengarah FKUB itu tidak hanya

berputar pada masalah-masalah

pendirian rumah ibadah. Ada hal

yang jauh lebih besar yang

sebetulnya merupakan tugas dan

tanggung jawab untuk kita semua.

Mengangkat saudara-saudara kita

lebih bermartabat, mengantar

mereka mencapai kehidupan yang

lebih sejahtera.

Kemudian di tingkat gereja

sendiri untuk upaya

kesejahteraan seperti apa

gambarannya?

Memang ini adalah sebuah

perhatian kami. Dalam analisa kami

bahwa seluruh masyarakat kami

dari sisi sosial ekonomi masih sangat

rendah. Karena ini sesuai dengan

kondisi di daerah kami, Keuskuapan

Lauk pauk disediakan oleh binatang-

binatang hutan. Contohnya babi

atau kasuari.

Ini amat memanjakan

masyarakat. Sementara kebutuhan-

kebutuhan berubah. Perubahan-

perubahan jaman, dan ternyata

hidup manusia tidak hanya terbatas

hanya mencukupi kebutuhan

mengenai makanan yang bisa

dipenuhi oleh sagu, dan lauk

dipenuhi oleh ikan. Tetapi lebih luas.

Disitulah diperkenalkan

berbagai macam hal yang baru di

dalam masyarakat. Tetapi itu

mengubah pola laku, mengubah

pola sikap dari orang yang bekerja

tidak setiap hari, karena kalau tidak

ada makanan lagi baru mereka

berangkat ke hutan. Tetapi tidak

setiap hari mengolah tanah seperti

petani-petani, yang mesti

memperhatikan tanamannya setiap

hari. Dan ini menjadi sangat sulit

untuk merubah pola pikir.

Ini menjadi tantangan kami.

Akibatnya juga, untuk

meningkatkan hidup mereka secara

sosial ekonomi itu sangat berat

sekali. Akibatnya juga masih hidup

dibawah standar. Memang

pemerintah sekarang ini banyak

membantu dengan memberikan

rangsangan-rangsangan dana dan

sebagainya. Tetapi kalau tidak

disertai dengan edukasi justru itu

akan memanjakan mereka juga. Hal

ini sangat mengkhawatirkan jika

tidak dilakukan pembinaan-

pembinaan, pemberdayaan,

sehingga mereka sungguh bisa

mendapatkan dan mencukupi

kebutuhan-kebutuhannya dengan

hasil keringat mereka sendiri, itu

jauh lebih penting.

Program-program

kesejahteraan ekonomi dari

Keuskupan Agats apa saja?

Salah satunya yang pertama

melalui Komisi Sosisal Ekonomi kami

coba memperkenalkan pertanian dan

perkebunan. Kami mengajak mereka

Agats, yang menjadi perhatian kami

sebagai tokoh keuskupan disana.

Sangat unik masyarakatnya,

peramu. itu tergantung pada alam.

Memang alam menyediakan

segalanya. Misalnyaa ikan disediakan

oleh sungai dan laut, makanan

pokok sagu disediakan oleh hutan.

Untuk tingkatnasional itu melalui KWI(Konferensi Waligereja

Indonesia), konferensi parauskup se-Indonesia. Disana

juga ada macam-macamyang telah disebutkan tadi.Ada Komisi Sosial Ekonomi,Komisi Justice and Peace,ada komisi Pemberdayaanperempuan juga. Dan itumembangun jejaring sosialyang ada pada keuskupan-keuskupan, lalu selain itu ditingkat internasioanal kami

selalu membangunker jasama.,,,,

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 32

Page 33: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201733

yang ada kemungkinan tanahnya,

karena tanah disana masalah,

adalah tanah yang pada umunya

digenangi oleh air laut. Kami tidak

mempunyai tanah kering seperti di

Jayapura. Tanah kami amat

dipenuhi oleh sungai yang selalu

pasang surut. Maka tidak memiliki

tanah yang setiap saat bisa dikelola.

Karena air pasang laut itu pada

bulan-bulan tertentu tinggi sekali

dan menggenangi seluruh area

daratan kami, sehingga tidak bisa

ditanami apa-apa.

Tetapi pada saat-saat tertentu,

tanah kering dalam jangka waktu 3

bulan. Menanam sawi, kangkung,

terong itu bisa, sebab air tidak

tinggi. dan kami coba

memperkenalkan itu, melalui proses

penyadaran. Masyarakat disadarkan

bahwa ini perlu untuk kesehatan

kita, lebih sejahtera. Dan kemudian

kami memberikan contoh langsung

kepada mereka. Pergi ke kebun

untuk membuka kebun bersama-

sama, karena mereka hidup dalam

kelompok. Kami membawa bibit dan

diajarkan cara menanam dan

hasilnya bagus. Ada singkong,

kangkung, terong dan sawi hasilnya

bagus. Ada daerah-daerah sekarang

ini secara tetap bisa dikatakan

hidupnya dari perkebunan selain dari

sagu. Kami mencoba memerdayakan

mereka.

Yang kedua adalah mencoba

mengelola keuangan. Jadi selain

hasil tanaman dan perkebunan atau

ikan, selain untuk diri sendiri, juga

untuk dijual untuk menghasilkan

uang untuk macam-macam

kebutuhan lain. Maka kami sendiri di

Agats ada toko Koperasi Maju

Bersama yang tujuannya antara lain

untuk menampung hasil bumi

masyarakat, dan difasilitasi oleh

keuskupan dengan anggota

masyarakat.

Jadi diberi harga yang lumayan

lebih baik daripada di tempat lain.

karena masyarakat juga ada

masalah hitung menghitung uang

juga terbatas. Kami coba membantu

dan sesudah itu kami ajak untuk

menabung. Di keuskupan kami

mempunyai suatu lembaga

keuangan yang disebut Credit Union.

Namanya Credit Union Ndar Sesepok

yang artinya “gudang makanan”.

mendorong orang-orang yang kecil

dan sederhana. Memang peranan

kepastoran kami setempat itu di

tingkat lapangan penting sekali

untuk memberikan dorongan-

dorongan.

Untuk unit kesehatan

bagaimana?

Kami mempunyai 1 unit balai

pengobatan yang namanya Balai

Pengobatan Santa Odilia di Bayun,

sekitar 4 jam dari Agats, lewat laut

lepas, satu daerah yang memanggul

laut. Balai pengobatan kami juga

jatuh bagun, tetapi sangat

membantu masyarakat kami. Jauh

dari dokter, jauh dari Puskesmas.

Kita mempunya unit pelayanan

kusta juga di tempat lain, dengan 3

suster dan 1 dokter, 1 bruder, dan

mempunyai 5 sampai 6 orang untuk

membantu disitu. Dan sekarang

hasilnya luar biasa. Kusta tersebut

sudah 75% sembuh,karena jika

minum obat selama 9 bulan terus

menerus bisa sembuh. Sudah 3

tahun. Tetapi tidak lalu berhenti

karena langkah berikut

memberdayakan mereka. Sekitar 40-

an orang dari hampir 200 orang

sembuh dan mulai kering. Tetapi di

kampung lain masih banyak yang

mengalami penyakit kusta.

Pelayanan ini berjejaring dengan

pemerintah.

Ada perubahan-perubahan

signifikan kesejahteraan karena

sentuhan dari keuskupan?

Untuk mengukurnya masih

sangatlah susah. Butuh jangka

waktu lama dibutuhkan untuk

mengukurnya.Tapi bahwa orang dari

sisi kesadaran bisa dikatakan lebih

ada perubahan. Dan itu juga tidak

merata. Ada kampung lain lebih

terbuka, lebih maju, masih dalam

hidup yang lama. Tetapi saya melihat

terus menerus, itu tidak mengalami

hal yang sia-sia. Ada satu dua

kelompok dari sekian kelompok

menjadi orang sadar. Dewi

Dari situ masyarakat yang

tadinya menjual sesuatu diharapkan

tidak semuanya dipakai untuk

belanja apa saja. Tetapi sebagian

disisihkan untuk ditabung di Credit

Union. Ini berjalan, walaupun ada

yang memang setelah 1 atau 2 hari

diambil lagi. Ya sudah, tidak apa-

apa. Tetapi dengan pelan-pelan itu

bisa. Dan aset dari lembaga ini

mengalir dari perputaran uang

sudah lebih dari 30 milyar saat ini

dari seluruh usaha.

Credit Union selain menerima

tabungan juga mempunyai beberapa

produk untuk perumahan, untuk

pendidikan, terbuka untuk itu. Itu

berjalan dan didukung oleh teman-

teman pendatang bukan hanya umat

Katolik, tetapi saudara-saudara

yang muslim juga ikut

memanfaatkannya. Hal itu

memberikan penguatan serta

Tanah kami amatdipenuhi oleh sungai

yang selalu pasang surut.Maka tidak memiliki tanah

yang setiap saat bisadikelola. Karena air pasanglaut itu pada bulan-bulanter tentu tinggi sekali dan

menggenangi seluruharea daratan kami,sehingga tidak bisaditanami apa-apa.,,

,,

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201733

Page 34: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 34

PPPPPaaaaapua merpua merpua merpua merpua merupakan pulau terbesar kupakan pulau terbesar kupakan pulau terbesar kupakan pulau terbesar kupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah Pulauedua di dunia setelah Pulauedua di dunia setelah Pulauedua di dunia setelah Pulauedua di dunia setelah PulauGrGrGrGrGreendland di Denmareendland di Denmareendland di Denmareendland di Denmareendland di Denmark.k.k.k.k. Luas wila Luas wila Luas wila Luas wila Luas wilayyyyyah Pah Pah Pah Pah Paaaaapua lepua lepua lepua lepua lebih dari tigbih dari tigbih dari tigbih dari tigbih dari tiga kalia kalia kalia kalia kaliluas pulau Jluas pulau Jluas pulau Jluas pulau Jluas pulau Jaaaaawwwwwa,a,a,a,a, deng deng deng deng dengan populasi penduduknan populasi penduduknan populasi penduduknan populasi penduduknan populasi penduduknyyyyya hana hana hana hana hanyyyyya sekitar 2,8a sekitar 2,8a sekitar 2,8a sekitar 2,8a sekitar 2,8juta jiwjuta jiwjuta jiwjuta jiwjuta jiwa.a.a.a.a. P P P P Paaaaapua terpua terpua terpua terpua ter letak di wilaletak di wilaletak di wilaletak di wilaletak di wilayyyyyah paling ah paling ah paling ah paling ah paling TimTimTimTimTimur neur neur neur neur negggggararararara Indonesia.a Indonesia.a Indonesia.a Indonesia.a Indonesia.LuasnLuasnLuasnLuasnLuasnyyyyya wilaa wilaa wilaa wilaa wilayyyyyah,ah,ah,ah,ah, ser ser ser ser ser ta kta kta kta kta keadaan geadaan geadaan geadaan geadaan geoeoeoeoeogggggrrrrrafafafafafis menis menis menis menis menyyyyyeeeeebabababababkan pendudukbkan pendudukbkan pendudukbkan pendudukbkan pendudukPPPPPaaaaapua terpua terpua terpua terpua tersesesesesebar di bebar di bebar di bebar di bebar di beberberberberberaaaaapa daerpa daerpa daerpa daerpa daerah.ah.ah.ah.ah. P P P P Penenenenenyyyyyeeeeebarbarbarbarbaran ini pula yan ini pula yan ini pula yan ini pula yan ini pula yangangangangangmenjadikan Pmenjadikan Pmenjadikan Pmenjadikan Pmenjadikan Paaaaapua terpua terpua terpua terpua terdiri dari bediri dari bediri dari bediri dari bediri dari beberberberberberaaaaapa suku ypa suku ypa suku ypa suku ypa suku yang memilikiang memilikiang memilikiang memilikiang memilikikkkkkerererereraaaaagggggaman kulturaman kulturaman kulturaman kulturaman kultural yal yal yal yal yang berbeda antarang berbeda antarang berbeda antarang berbeda antarang berbeda antara saa saa saa saa satu dengtu dengtu dengtu dengtu dengan lainnan lainnan lainnan lainnan lainnyyyyya.a.a.a.a.

MemeliharaPerdamaian di Papua

Melalui

Oleh: Rode Kafiar

SELAIN keragaman suku, Papua juga memiliki beragam agama dan

kepercayaan. Sangat disayangkan jika keragaman ini dijadikan alasan atas

perluasan konflik sebagaimana yang terjadi saat ini.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi pemicu perselisihan atau konflik di

Papua. Diantaranya adalah permasalahan sosial yang terjadi antara

penduduk asli dengan pendatang. Keadilan atas tuntutan hak-hak suku

berupa tanah ulayat, adanya pelanggaran HAM, serta masalah lainnya. Tak

dapat terelakkan, konflikpun dapat terjadi antara sesama masyarakat

Papua, masyarakat Papua dengan penduduk pendatang, masyarakat Papua

dengan pemerintah atau militer, atau dengan pihak-pihak lainnya.

Nilai KearifaN loKal

OPINI

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 34

Page 35: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201735

Banyaknya gejolak yang terjadi di masyarakat,

terutama yang mengandung unsur kekerasan menjadi latar

belakang munculnya ideologi Papua Merdeka. Padahal

konflik yang muncul tidak semuanya murni berasal dari

konflik masyarakat Papua saja, tetapi bisa jadi hadirnya

pihak-pihak lain yang turut andil sehingga konflik menjadi

semakin meluas. Contoh, konflik yang terjadi antara suku

Dani dan Damal pada Juli - September 2006. Konflik ini tak

lagi hanya sebatas masalah tuntutan atas kematian salah

satu anak dari suku tersebut yang diduga dibunuh oleh

suku lainnya. Tetapi konflik sudah meluas ke semua aspek,

yaitu sosial, budaya, politik dan ekonomi.

Meski telah dilakukan berbagai pendekatan

penyelesaian konflik, baik pendekatan secara kuasa atau

HAM tapi nyatanya konflik di Papua tak kunjung berakhir.

Penyelesaian konflik yang telah dilakukan belum

membuahkan hasil yang maksimal, baik melalui dialog antar

suku, maupun dengan pemerintah. Padahal jika melihat

kultural yang dimiliki, sebenarnya Papua sendiri telah

memiliki kompetensi dalam upaya memelihara perdamaian.

Kearifan lokal yang mereka miliki adalah sebuah

kekayaan mental yang secara teroritis mampu mengelola

setiap perbedaan menjadi sebuah mekanisme untuk

memperoleh jalan keluar setiap permasalahan secara

damai. Upaya memelihara perdamaian di Papua bisa

dilakukan melalui mekanisme yang telah mereka bangun

sendiri dalam bentuk pertemuan antar suku. Sebuah

pertemuan yang mampu menyelesaikan konflik sekaligus

sebagai pemelihara perdamaian dan menumbuhkan

solidaritas diantara mereka.

Contohnya masyarakat di pegunungan Tengah yang

melakukan upacara “Bakar Batu”. Tradisi ini digelar saat

terjadi peperangan atau konflik antara suku. Upacara

Bakar Batu mengandung filosofi tentang makna

kehidupan, tentang kesederhanaan, ucapan rasa syukur,

dan yang paling utama adalah perdamaian. Perdamaian di

sini bukan berarti tanpa perselisihan atau peperangan,

akan tetapi lebih kepada usaha mencari solusi pemecahan

masalah. Karena mereka sadar bahwa peperangan

mengakibatkan kerugian secara materi dan moral yang

sangat besar, serta berdampak buruk bagi kelangsungan

hidup bagi mereka sendiri serta anak cucunya.

Di beberapa daerah, upacara Bakar Batu telah

mengalami kontekstualisasi. Dimana hewan yang dipakai

sebagai hidangan tidak lagi harus babi, tetapi bisa berupa

ayam atau daging selain babi. Ini menunjukkan bahwa ada

rasa toleransi sekaligus untuk mengakomodasi kehadiran

penduduk lain yang berbeda agama. Contohnya di

Wamena yang masyarakatnya ada yang beragama Kristen,

Katolik, Islam, Hindu, dan Budha. Sebuah bukti nyata

bahwa, tradisi Bakar Batu bukan hanya sebagai prosesi

ritual saja, namun selain sebagai mediasi toleransi, dan

perdamaian, juga sebagai media untuk membangun

kesepakatan-kesepakatan kultural sebagai perwujudan

perdamaian diantara mereka.

Tradisi lain yang dipakai sebagai mekanisme

penyelesaian konflik, atau perang di antara mereka adalah

dengan Para-para Adat. Yaitu berupa rumah atau

bangunan yang dijadikan sebagai tempat acara sakral

untuk menyelesaikan masalah antar suku.

Disamping Para-para Adat, ada pula Tikar Adat yang

dipakai untuk memfasilitasi antar anggota suku atau adat.

Biasanya jika ada permasalahan dalam keluarga, maka

orang tua akan mengajak warganya untuk

menyelesaikannya di atas tikar.

Selain menyelesaikan masalah

keseharian, juga digunakan

sebagai ajang warga adat yang

ingin mengeluarkan aspirasinya.

Seperti halnya dengan para-para

adat, di atas Tikar Adat ini

permasalahan yang ada

diselesaikan secara damai.

Sebagai alternatif lain

dalam penyelesaian konflik,

kearifan lokal memiliki

kemungkinan lebih efektif dan

produktif dibandingkan

pendekatan lainnya.

Pertimbangannya adalah: bahwa

kearifan lokal merupakan bagian dari sejarah kehidupan

yang telah diyakini masyarakat di sana. Dimana kearifan

lokal telah menjadi konsep dalam hidup dan terus

diabadikan dengan mengikuti zaman. Menjadi elemen

penting yang mampu menguatkan kohesi sosial antar

warga masyarakat yang mampu menyelesaikan konflik

sekaligus menciptakan perdamaian.

***

*Penulis adalah PNS pada Sub Bagian Umum Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua dan juga aktivis gereja

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201735

Page 36: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 36

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 36

Page 37: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201737 Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201737

Page 38: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 38

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 38

Page 39: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201739 Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201739

Page 40: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 40

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 40

Page 41: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201741 Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201741

Page 42: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 42

Oleh: Hendra YuliaRahman*

GeliatEkonomi Syariahdi BumiCenderawasih

ANTAR IMAN

SEBAGAI propinsi yang berada di ujung timur dan memiliki

potensi sumber daya alam yang luar biasa, bumi Papua

merupakan bumi yang diberkati. Propinsi yang kaya tidak hanya

sumber daya alamnya saja, tetapi juga kebudayaan.

Heterogenitas di bumi Papua tidaklah dapat dipungkiri,

berbagai suku dan agama ada dan berkembang berdampingan

di tengah masyarakat yang beragam. Perkembangan dan

pembangunan ekonomi menuju kesejahteraan bersama

dilaksanakan dengan ditandai berprosesnya kehidupan

ekonomi masyarakat Papua menuju yang lebih baik serta

sejahtera. Pembangunan fisik di Papua ditandai dengan

tumbuh suburnya ruko-ruko yang berderet diepanjang jalan,

perbaikan akses jalan raya, juga tidak ketinggalan pasar, yang

merupakan pusat terjadinya interaksi ekonomi.

Kemajuan suatu negara diukur berdasarkan tingkat

kemajuan ekonominya. Ukuran derajat keberhasilan menjadi

sangat materialistik. Oleh karena itu, ilmu ekonomi menjadi

amat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Namun demikian,

pakar ilmu ekonomi sekaliber Masrhal menyatakan bahwa

kehidupan dunia ini dikendalikan oleh dua kekuatan besar;

ekonomi dan keimanan (agama) hanya saja kekuatan ekonomi

lebih kuat pengaruhnya daripada agama.1 Demikian juta

peradaban Islam yang gemilang di masa silam tidak mungkin

terwujud tanpa dukungan kekuatan ekonomi dan ilmu

ekonominya. Kini kita perlu menggabungkan dua kekuatan

kehidupan hidup manusia sebagaimana dinyatakan Marshall

untuk disatukan dalam apa yang kita sebut membangun

pemikiran dan disiplin ekonomi Islam dalam kerangka kerja

pembangunan sosial budaya dan politik.

Geliat ekonomi syariah juga dapat kita rasakan di Bumi

Cendrawasih, hal ini bisa kita lihat melalui berdirinya lembaga-

lembaga perekonomian yang beroperasi menggunakan sistem

syariah. Ekonomi syariah atau ekonomi Islam berbeda dengan

pengertian ekonomi konvensional. Ada beberapa pengertian

ilmu ekonomi menurut pakar ekonomi, diantaranya menurut

Adam Smith ilmu ekonomi adalah ilmu kekayaan atau ilmu

yang khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan suatu

bangsa dengan memusatkan perhatian secara khusus terhadap

sebab-sebab material dari kemakmuran.2Menurut Marshall ilmu

ekonomi adalah ilmu membahas bagaimana manusia

memperoleh pendapatan dan bagaimana mempergunakan

pendapatan itu.3 Menurut Ruenez adalah i lmu yang

mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi

kebutuhannya.

Syariah Islam yang dibawa oleh Rasul terakhir mempunyai

keistimewaan, karena bukan saja bersifat komprehensif tetapi

juga universal. Komprehensif berarti syariah Islam merangkum

seluruh aspek kehidupan yakni bersifat hablun minallah (aspek

ibadah, penyembahan) dan hablun minannass (aspek

muamalah, hubungan sesama makhluk). Universal bermakna

syariah Islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat

sampai hari akhir.4 Syariah Islam karena komprehensif maka

di dalamnya juga membahas tentang ekonomi. Ekonomi

Syariah dapat di definisikan sebagai sistem perekonomian yang

berdasar pada prinsip-prinsip syariah Islam. Yang dimaksud

prinsip syariah disini adalah segala jenis kegiatan usaha yang

tidak mengandung maisir (judi), gharar (penipuan), riba dan

kedzaliman.

1. Marshal sebagaimana dikutip oleh Mahmud Abu Su’ud, Khuthut ra’isiyyah fi‘ al-Iqtisha‘d al-Isla‘miyy, Maktabat al-mana‘r al-isla‘miyyah, Kuwait,1968, h. 56Kitab ini mengutip definisi ilmu ekonomi menurut Marshal, yaitu: ilmu yang mengajarkan manusia tentang kehidupanya sehari-hari; membahas aktivitasindividu dan kolektif untuk memenuhi kebutuhan materialnya dan cara-cara memanfaatkanya untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

2. Ahmad Muhammad Al-Assad dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sisitem, Prinsip Dan Tujuan Ekonomi Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999). hlm. 10.3. ibid4. Muhammad Syafi,i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001). hlm. 4.

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 42

Page 43: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201743

Setelah fatwa haramnya bunga bank, keputusan Fatwa

Majelis Ulama Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Bunga

bank bahwa telah memenuhi kriteria riba, yang haram

hukumnya. Lembaga yang bergerak di bidang perekonomian

khususnya lembaga keuangan, banyak yang melahirkan

lembaga keuangan yang beroperasi dengan prinsip syariah.

Bagaikan cendawan tumbuh di musim hujan, banyak sekali

lembaga keungan syariah bermunculan pasca fatwa haramnya

bunga bank oleh MUI, hal ini ditandai dengan banyaknya bank-

bank konvensional mengkonversi kepada sistem syariah atau

membuka divisi syariah seperti Bank Mandiri Syariah, Bank

BRI Syariah, Bank BNI Syariah, dan lain sebagainya. Bahkan

tidak ketinggalan di Bumi Cenderawasih, lembaga

perekonomian syariah sudah mulai banyak bermunculan dan

berkembang. Diantara lembaga-lembaga perekonomian

syariah yang muncul di Papua adalah:

A. Perbankan SyariahPerbankan syariah adalah sebagai jawaban atas fatwa

haram bunga bank oleh MUI. Perbedaan secara prinsip dengan

perbankan konvensional adalah, bank syariah beroperasi

berbasis pada profit and loss sharing (bagi hasil untung dan

rugi), sedangkan perbankan konvensional berbasis pada

bunga.

Pemikiran tentang Bank Syariah juga sudah muncul sekitar

tahun 1940-an ditandai dengan banyaknya pemikir-pemikir

muslim yang menulis tentang keberadaan bank Islam.

Pendirian Bank Islam di tingkat internasional, muncul dalam

konferensi negara-negara Islam sedunia, di Kuala Lumpur

Malaysia pada tanggal 21 sampai dengan 27 April 1969, yang

diikuti oleh 19 negara peserta. Konferensi tersebut

memutuskan beberapa hal, yaitu :

1. Tiap keuntungan haruslah tunduk kepada hukum

untung dan rugi, jika tidak ia termasuk riba dan riba itu sedikit

atau banyak hukumnya haram.

2. Diusulkan supaya dibentuk suatu Bank Islam yang

bersih dari sistem riba dalam waktu yang secepat mungkin.

3. Sementara menunggu berdirinya Bank Islam, bank-

bank yang menerapkan bunga diperbolehkan beroperasi.

Namun jika benar-benar dalam keadaan darurat.5

Kemudian setelah melalui persetujuan negara-negara OKI

dan lainnya serta dengan tahapan-tahapan tertentu, maka

pada tahun 1975 berdirilah IDB (Islamic Development Bank)

yang beranggotakan 22 negara Islam pendiri. Kemudian pada

tahun 1980-an mulai banyak bermunculan lembaga keuangan

syariah di Mesir, Sudan, negara-negara Teluk, Pakistan, Iran,

Malaysia, dan Turki yang tidak lain dimotivasi oleh IDB. Bank-

bank syariah dalam bentuknya yang sekarang untuk pertama

kalinya didirikan di Dubai dengan nama Dubai Islamic Bank

pada tahun 1973 oleh sekelompok pengusaha muslim dan

beberapa negara. 6

Di Indonesia sendiri gagasan untuk mendirikan bank

syariah sudah ada sejak pertengahan tahun 1970-an. Dimana

ada sebuah wacana yang dibicarakan pada seminar nasional

Hubungan Indonesia dengan Timur Tengah pada tahun 1974

dan pada tahun 1976 dalam seminar internasional yang

dilaksanakan oleh Lembaga Studi Ilmu-Ilmu Kemasyarakatan

(LSIK) dan Yayasan Bhineka Tunggal Ika, namun gagasan ide

ini terhambat akibat adanya hal, yakni : (i) operasi bank syariah

yang menerapkan prinsip bagi hasil yang belum diatur, dan

oleh karena itu tidak sejalan dengan UU pokok Perbankan

yang berlaku, yaitu UU No 14 tahun 1967, (ii) konsep bank

syariah dari segi politis berkonotasi ideologis, merupakan dari

bagian atau berkaitan dengan konsep negara islam, dan karena

itu tidak dikehendaki pemerintah, dan (iii) masih dipertanyakan

siapa yang bersedia menaruh dana ventura semacam,

smentara pendirian bank baru dari Timur Tengah masih

dicegah, antara lain pembatasan bank asing yang ingin

membuka kantornya di Indonesia.7

Pelaksanaan keinginan untuk menerapkan prinsip syariah

di bidang lembaga keuangan di Tanah Air dimulai dengan

berdirinya lembaga keuangan Baitut-Tamwil yang berstatus

Badan Hukum Koperasi pada tahun 1980-an. Setelah

dikeluarkannya PAKTO (Paket Kebijaksanaan Pemerintah Bulan

Oktober) tahun 1988 yang berisi tentang liberalisasi perbankan

yang memungkinkan pendirian bank-bank baru selain yang

telah ada, dimulailah penidiran Bank-Bank Perkreditan Rakyat

Syariah Berkah Amal Sejahtera dan BPRS Dana Mardhatillah

pada 19 Agustus 1991, dan BPRS lainnya.8 Dengan lahirnya

beberapa BPRS yang ada, hal itu mendorong beridirnya bank

syariah pada 1 Mei 1992, bank syariah yang pertama kali di

Indonesia tersebut adalah Bank Muamalat Indonesia. Pada

tahun 1992 hingga tahun 1999 perkembangan Bank Muamalat

Indonesia masih terbilang stagnan. Namun sejak adanya krisis

moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997 hingga

tahun 1998, maka para bankir melihat bahwa Bank Muamalat

Indoensia tidak terlalu terkena dampak dari adanya krisis

moneter ini. Para bankir berfikir bahwa BMI adalah sat-

satuunya bank syariah yang tahan dengan adanya krisis

moneter ini. Kemudian pada tahun 1999 berdirilah Bank Syariah

Mandiri yang merupakan konversi dari Bank Susila Bhakti yang

merupakan bank konvensional yang dibeli oleh Bank Dagang

Negara yang kemudian dikonversi menjadi Bank Syariah

5. Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Jakarta, Pustaka Utama Grafiti, 2007. Hal : 56. Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, Jakarta, Kencana, 2007. Hal : 547. Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keungan Syariah, Yogjakarta, Design Cover DNES, 2008. Hal : 308. Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan Dan Perasuransian Syariah di Indonesia. (Jakarta: Kencana, 2007), Hal : 589. Muhammad Syakir Sula. Asuransi Syariah Life and General Konsep dan Sistem Operasional (Jubran ma’ud, Ar-Ra’id, Mu’jam Lughawy “Ashry, Bairut,Dar

Al’Islami Li Al malayin, t.t, jilid I, hlm.30.)

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201743

Page 44: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 44

Mandiri yang merupakan bank syariah kedua di Indonesia.

Ada beberapa perbankan yang beroperasi dengan berprinsip

syariah di Papua, yakni Bank Muamalat, Bank syariah Mandiri,

Bank Mega Syariah, BPRS Muamalat.

B. Asuransi SyariahDalam bahasa Arab asuransi disebut at-ta’min,

penanggung disebut mu’ammin, sedangkan tertanggung

disebut mu’amman lahu atau musta’min.9 At-ta’min memiliki

arti memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas

dari rasa takut.10 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama In-

donesia (DSN-MUI)11 dalam fatwanya tentang pedoman umum

asuransi syariah, memberi definisi tentang asuransi.

Menurutnya, Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful, Tadhamun)

adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara

sejumlah orang/ pihak melalui investasi dalam bentuk asset

dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk

menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang

sesuai dengan syariah. Asuransi syariah memiliki beberapa

ciri utama, yaitu sebagai berikut:12

1. Akad asuransi syariah adalah bersifat tabarru’, sumbangan

yang diberikan tidak boleh ditarik kembali. Jika tidak

tabarru’, andil yang dibayarkan akan berupa tabungan yang

akan diterima jika terjadi peristiwa, atau akan diambil jika

akad berhenti sesuai dengan kesepakatan, dengan tidak

kurang dan tidak lebih. Jika lebih, kelebihan itu adalah

keuntungan hasil mudhrabah, bukan riba.

2. Akad asuransi ini bukan akad mulzim (perjanjian yang wajib

dilaksanakan) bagi kedua belah pihak. Hal ini karena pihak

anggota ketika memberikan sumbangan tidak bertujuan

mendapatkan imbalan, dan kalau ada imbalan, imbalan tersebut

didapat melalui izin yang diberikan oleh jamaah (seluruh peserta

asuransi atau pengurus yang ditunjuk bersama).

3. Dalam asuransi syariah tidak ada pihak yang lebih kuat

karena semua keputusan dan aturan diambil melalui izin

jamaah, seperti dalam asuransi takaful.

4. Akad asuransi syariah bersih dari maysir, gharar, dan riba

5. Asuransi syariah bernuansa kekeluargaan yang kental

Adapun asuransi syariah yang beroperasi di Papua antara

lain adalah Bumi Putera dan Prudential.

C. Pegadaian SyariahGadai secara bahasa adalah al-rahn. Kata al-rahn berasal

dari bahasa arab “rahana-yarhanu-rahnan” yang berarti

menetapkan sesuatu. Secara bahasa menurut abu zakariyya

yahya bin sharaf al-husaini pengertian Al-Rahn adalah al-subut

wa al-dawam yang berarti “tetap” dan kekal. Dengan demikian

pengertian al-rahn secara bahasa seperti yang terungkap di

atas adalah tetap, kekal dan menahan suatu barang sebgai

pengikat utang. Secara istilah menurt ibn Qudamah, pengertian

al-rahn adalah al-mal al-ladhi yuj’alu wathiqatan bidaynin

yustaufa min thamanihi in ta’adhara istifa’uhumimman huwa

‘alayh “suatu benda yang dijadikan kepercayaan atas utang,

untuk dipenuhi dari harganya, bila yang berhutang tidak

sanggup membayar utangnya.13

Pegadaian syariah dalam pengoprasiaannya

menggunakan metode Fee Based Income (FBI) atau

mudharabah (bagi hasil). Pegadaian syariah adalah salah satu

lembaga keuangan syariah non bank, yang beroperasi

menggunakan prinsip syariah. Di Papua lembaga Pegadaian

Syariah ada di waena Distrik Heram kota Jayapura.

D. Lembaga ZakatLembaga Pengelola Zakat (LPZ) merupakan sebuah

institusi yang bertugas dalam pengelolaan zakat, infaq, dan

shadaqah, baik yang dibentuk oleh pemerintah seperti BAZ

(Badan Amil Zakat), maupun yang dibentuk oleh masyarakat

dan dil indungi oleh pemerintah seperti LAZ. Bahwa

pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan,

dan peng-koordinasian dalam pegumpulan, pendistribusian,

dan pendayagunaan zakat.14 Berdasarkan peraturan

perundang-undangan, di Indonesia terdapat dua jenis

Lembaga Pengelola Zakat, yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) dan

Lembaga Amil Zakat (LAZ). Tahun 1999, dibentuk Undang-

Undang (UU) tentang Pengelolaan Zakat, yaitu UU No. 38

Tahun 1999. UU ini kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan

Menteri Agama (KMA) Nomor 581 Tahun 1999 tentang

Pelaksanaan UU Pengelolaan Zakat dan Keputusan Dirjen

Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor D/291 Tahun 2000 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.

Tahun 1997 juga keluar Keputusan Menteri Sosial Nomor

19 Tahun 1998, yang memberi wewenang kepada masyarakat

yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial bagi

fakir miskin untuk melakukan pengumpulan dana maupun

menerima dan menyalurkan zakat, infak dan sedekah (ZIS).

Diberlakukannya beragam peraturan tersebut telah mendorong

10. Muhammad Syakir Sula. Asuransi Syariah Life and General Konsep dan Sistem Operasional (Salim Segaf al-Jufri, Ar-Riba wa Adhraruhu alal Mujtama’ Al-Islami,1400 H, hlm. 219).

11. Muhammad Syakir Sula. Asuransi Syariah Life and General Konsep dan Sistem Operasional (Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 TentangPedoman Umum Asuransi Syariah)

12. M. Nur Arianto Al Arif. Loc. cit, hlm. 21713. Ade sofyan mulazid,kedudukan sistem pegadaian syariah, KEMENTERIAN AGAMA RI ; hal 2714. Undang-undang Republik indonesia Nomor 23 tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat, Pasal 1 ayat 1.15. A Muchaddam Fahham, Padadigma Baru Pengelolaan Zakat di Indonesia, dalam Jurnal Kesejahteraan Sosial, Vol.III, No. 19/I/P3DI/Oktober/2011

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 44

Page 45: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201745

lahirnya berbagai Lembaga Pengelola Zakat (LPZ) di Indone-

sia. Kemunculan lembaga-lembaga itu diharapkan mampu

merealisasikan potensi zakat di Indonesia.15 Di Papua ada

beberapa lembaga zakat, baik yang di bentuk pemerintah

maupun masyarakat, diantaranya BAZDA yang berada di kantor

kemenag kota Jayapura dan Rumah Zakat di Perumnas 1

Waena Kota Jayapura.

E. Property SyariahKesadaran masyarakat akan konsep syariah mulai

berkembang, khususnya ekonomi dan bisnis. Diantara yang

terbilang baru adalah properti syariah, nilai-nilai Islami yang

diadopsi oleh pengembang properti ini baru dirintis pada 2014.

Properti banyak dikaitkan dengan rumah (bangun rumah &

renovasi rumah), apartemen, bangunan, maupun sawah.

Keuntungan dari bisnis properti pun terbilang tinggi. Tapi, risiko

bisnis juga tinggi. Bisnis properti dengan cara cicilan dan bunga

menjadi pertanyaan bagi para pelaku bisnis properti muslim.

Mereka khawatir hal ini masuk dalam kategori riba. Oleh karena

itu, bisnis properti syariah mulai muncul, dalam

pelaksanaannya menggunakan hukum-hukum syariah Islam.

Tanpa riba, tanpa bunga, dan tanpa adanya unsur penipuan.

Dengan bisnis properti syariah, para pelaku usaha muslim bisa

tenang berbisnis. Banyak perbedaan antara properti syariah

dengan properti konvensional. Hal utama yang membedakan

adalah dari aspek akad dan skema bisnis. Dalam properti

syariah, konsumen langsung membeli rumah kepada pihak

developer, tanpa adanya pihak ketiga yang terl ibat,

sebagaimana dalam skema konvensional, ada pihak bank

sebagai pihak ketiga. Jadi murni transaksi yang terjadi antara

konsumen dan developer adalah transaksi bisnis jual beli, baik

secara cash maupun kredit.

Instrumen yang digunakan developer property syariah

dalam istilah fiqih dikenal dengan istilah isthisna’. Istishna itu

adalah skema pesan bangun. Skema ini salah satu skema bisnis

yang diperbolehkan dalam syariat, di samping skema-skema

bisnis yang lain, semisal murabahah, salaam, dan lain-lain.

Bukan berarti bahwa semua developer properti syariah

menerapkan skema isthisna ini. Ada juga yang langsung

menerapkan skema jual beli. Artinya rumah yang diinginkan

konsumen telah tersedia, ready stock. Konsumen tinggal

memilih mau membeli secara cash atau kredit (KPR). Ketika

berakad, maka disepakati 1 harga yang dipilih, apakah itu

cash, KPR selama 5 tahun, 10 tahun ataukah selama 15 tahun.

Harga yang disepakati di depan ini, saat akad, nilainya tetap

dan tidak berubah-ubah. Tidak ada hubungannya dengan suku

bunga dan kondisi ekonomi.

Properti syariah meski terbilang baru, akan tetapi di Papua

juga tidak ketinggalan, sudah ada properti syariah / KPR syariah

pertama di Jayapura yakni Pilar Madani Land, dengan produk

perumahannya Madani Residence, beralamat di Pemda Melati

Kotaraja dengan proyek perumahan di Tanah Hitam, Abepura

dan Koya Barat. Developer Madani Residence berkomitmen

untuk menerapkan prinsip syariah.

Demikian geliat ekonomi syariah yang berada di Bumi

Cenderawasih. Tidak menutup kemungkinan akan tumbuh

lembaga perekonomian syariah yang lainnya baik yang berupa

lembaga keuangan bank maupun non bank. Meskipun juga

tidak dapat dipungkiri penerapan aspek syariah dari ekonomi

syariah, baik lembaga keuangan perbankan maupun lembaga

keuangan non bank belum sempurna sesuai dengan syariah.

Apresiasi tetap harus di berikan karena telah berupaya

mengaplikasikan ekonomi syariah.

****Penulis adalah dosen pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Al-Fatah Jayapura

Daftar PustakaAli, AM. Hasan. Asuransi Dalam Perspektif Hukum

Islam. (Jakarta: Kencana, 2004)

Ali, Zainuddin. Hukum Asuransi Syariah, (Jakarta:

Sinar Grafika, 2007)

Al Arif, M. Nur Rianto. Lembaga Keuangan Syariah

Suatu Kajian Teoritis Praktis. (Bandung: CV

Pustaka Setia, 2012)

Dewi, Gemala. Aspek-Aspek Hukum Dalam

Perbankan Dan Perasuransian Syariah di

Indonesia. (Jakarta: Kencana, 2007)

Masalah-Masalah Yang Praktis. (Jakarta: Kencana,

2006)

Chaudry, Muhammad Sharif. Sistem Ekonomi Islam.

(Jakarta: Kencana, 2012)

Mardani. Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah

(Jakarta: Kencana, 2012)

Ridwan, Muhammad. Konstruksi Bank Syariah

Indonesia. (Yogyakarta: Pustaka SM, 2007)

Sastrawidjaja, Man Suparman. Aspek-Aspek Hukum

Asuransi dan Surat Berharga. (Bandung:

Alumni, 2003).

Suwiknyo, Dwi. Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi

Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010)

Syahatah, Husain Husain. Asuransi Dalam Perspektif

Syariah. (Jakarta: Amzah, 2006)

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201745

Page 46: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 46

Oleh: Didik Widya Putra

Agama danKesejahteraan

Perspektif

AGAMA secara ethimologi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu dari kata “a”

dan “gam”. Dimana “a” berarti tidak dan “gam” berarti pergi atau bergerak.

Jadi kata agama berarti sesuatu yang tidak pergi atau tidak bergerak dan

bersifat langgeng. Menurut Hindu yang dimaksudkan memiliki sifat langgeng

(kekal, abadi dan tidak berubah-ubah) hanyalah Hyang Widhi Wasa (Tuhan

Yang Maha Esa). Demikian pula ajaran-ajaran yang diwahyukan-Nya adalah

kebenaran abadi yang berlaku selalu, dimana saja dan kapan saja.

Mengapa kita harus beragama? Tentu jika kita menganut filofofis orang

Jawa, agama adalah “ageman” yang artinya “pegangan” atau “tuntunan” dari

sinilah agama sebagai pegangan hidup segaligus sebagai penuntun dalam

kehidupan sehari-hari baik dalam kita berfikir, berkata dan berbuat (Tri Kaya

Parisudha) agar keharmonisan antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan),

antara manusia dengan manusia (Pawongan) dan antara manusia dengan

lingkungannya (Palemahan) tetap terjaga secara seimbang. Berangkat dari

pengertian itulah, maka agama merupakan kebenaran abadi yang mencakup

seluruh jalan kehidupan manusia yang diwahyukan oleh Hyang Widhi Wasa/

Tuhan melalui para Maha Rsi dengan tujuan untuk menuntun manusia dalam

mencapai kesempurnaan hidup yang berupa kebahagiaan yang maha tinggi

dan kesucian lahir bathin.

Dari sinilah mengapa kita sebagai umat yang beragama, diharapkan

hidup kita penuh dengan “kesejahteraan”. Karena dengan kita beragama,

kita diberikan jalan dan dituntun dalam mencapai kesempurnaan hidup. Kita

wajib mampu mencapai kebahagiaan lahir maupun batin. Hal ini seiring

dengan tujuan agama Hindu yang dirumuskan sejak Weda mulai diwahyukan

adalah “Moksartham Jagadhitaya ca iti Dharma”, yang artinya bahwa agama

(dharma) bertujuan untuk mencapai kebahagiaan rohani dan kesejahteraan

hidup jasmani atau kebahagiaan secara lahir dan batin.

Tujuan ini secara rinci disebutkan di dalam Catur Purusa Artha, yaitu

empat tujuan hidup manusia, yakni Dharma, Artha, Kama dan Moksa.

Dharma berarti kebenaran dan kebajikan, yang menuntun umat manusia

untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan. Artha adalah benda-benda

Agama HinduAgama dan

kesejahteraan tentunyasangat menarik untuk

diulas, karenamerupakan dua hal yang

berbeda namumberkaitan dalam

kehidupan manusia. Halini tentu dapat

dibuktikan dalamkehidupan kita sehari-hari yang tidak dapat

terlepaskan dari agamadan masalah

kesejahteraan.

ANTAR IMAN

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 46

Page 47: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201747

atau materi yang dapat memenuhi atau memuaskan

kebutuhan hidup manusia. Kama artinya hawa nafsu,

keinginan, juga berarti kesenangan. Sedangkan Moksaberarti kebahagiaan yang tertinggi atau pelepasan atau

menyatunya Atman dengan Brahman dan terbebas dari

purnabhawa (kelahiran kembali).

Tentu didalam kita mencapai sebuah kesejahteraan

dalam dunia ini kita tidak dapat terlepaskan dari musuh

dalam diri manusia itu sendiri yaitu Sad Ripu yang

bersumber dari Panca Indria kita. Dari Panca Indria ini

maka akan mucul berbagai keinginan atau nafsu (Kama).Untuk itu dalam memenuhi segala nafsu dan keinginan

harus berdasarkan atas kebajikan dan kebenaran yang

dapat menuntun setiap manusia di dalam mencapai

kebahagiaan. Karena seringkali manusia menjadi celaka

atau sengsara dalam memenuhi nafsu atau kamanya bila

tidak berdasarkan atas dharma/kebenaran. Oleh karena

itu dharma harus menjadi pengendali dalam memenuhi

tuntunan kama atas artha, sebagaimana disyaratkan di

dalam Sarasamuscaya Sloka 12 sebagai berikut:

Kamarthau Lipsmanastu dharmam eweditaccaret, nahi dhammadapetyarthah kamo vapi kadacana.

Artinya : Pada hakekatnya, jika artha dan kamadituntut, maka hendaknyalah dharma dilakukan terlebih

dahulu. Tidak dapat disangsikan lagi, pasti akan diperoleh

artha dan kama itu nanti. Tidak akan ada artinya, jika

artha dan kama itu diperoleh menyimpang dari dharma.

Jadi dharma mempunyai kedudukan yang paling

penting dalam Catur Purusa Artha, karena dharma-lah

yang menuntun manusia untuk mendapatkan

kebahagiaan yang sejati. Dengan jalan dharma pula

manusia dapat mencapai sorga, sebagaimana pula

ditegaskan di dalam Sarasamuscaya Sloka 14, sebagai

berikut:

Dharma ewa plawo nanyah swargamsamabhiwanchatam sa ca naurpwani jastatam jala dhenparamicchatah.

Artinya : Yang disebut dharma adalah merupakan

jalan untuk pergi ke sorga, sebagai halnya perahu yang

merupakan alat bagi saudagar untuk mengarungi lautan.

Selanjutnya di dalam Kitab Mahabarata bagian

Santiparwa disebutkan pula sebagai berikut:

Prabhawar thaya bhutanam dharma prawacanamkrtam yah syat prabhawacam yuktah sa dharma itinicacayah

Artinya : Segala sesuatu yang bertujuan memberi

kesejahteraan dan memelihara semua mahluk, itulah

disebut dharma (agama), segala sesuatu yang membawa

kesentosaan dunia itulah dharma yang sebenarnya.

Demikianlah dharma merupakan dasar dan penuntun

manusia di dalam menuju kesempurnaan hidup,

ketenangan dan keharmonisan hidup lahir batin. Orang

yang tidak mau menjadikan dharma sebagai jalan

hidupnya, maka tidak akan mendapatkan kebahagiaan

tetapi kesedihanlah yang akan dialaminya. Hanya atas

dasar dharma-lah manusia akan dapat mencapai

kebahagiaan dan kelepasan, lepas dari ikatan duniawi ini

dan mencapai Moksa yang merupakan tujuan tertinggi.

Agama dan Kesejahteraandi Papua

Lalu bagaimana realita yang terjadi “agama dan

kesejahteraan di Papua? Secara perlahan namun pasti,

menunjukkan agama sangat berperan penting didalam

mewujudkan umat manusia untuk meraih sebuah

kesejahteraan. Hal ini nampak bahwa kerukunan umat

beragama dan antar umat beragama di Papua sangat

terjalin dengan harmonis. Jalinan keharmonisan ini

menjadi modal yang sangat berharga didalam

mewujudkan kesejahteraan itu sendiri. Karena dengan

keharmonisan dapat mendorong semangat umat manusia

untuk berkarya sesuai keterampilan dan keahliannya,

yang mana dalam agama Hindu disebut Catur Warna

yaitu empat pilihan hidup atau empat pembagian dalam

kehidupan berdasarkan atas bakat (guna) dan

ketrampilan (karma) seseorang, serta kualitas kerja yang

dimiliki sebagai akibat pendidikan, pengembangan bakat

yang tumbuh dari dalam dirinya dan ditopang oleh

ketangguhan mentalnya dalam menghadapi suatu

pekerjaan.

Keempat bagian dari Catur Warna tersebut ialah

Brahmana yaitu kelompok masyarakat yang

menitikberatkan pengabdian dalam swadharmanya di

bidang kerohanian keagamaan. Ksatrya yaitu kelompok

masyarakat yang setiap orangnya menitik beratkan

pengabdian dalam swadharmanya di bidang

kepemimpinan, keperwiraan dan pertahanan keamanan

negara. Wesya yaitu kelompok masyarakat yang setiap

orangnya menitikberatkan pengabdiannya di bidang

kesejahteraan masyarakat (perekonomian, perindustrian,

dan lain- lain). Dan Sudra yaitu kelompok masyarakat

yang setiap orangnya menitikberatkan pengabdian di

bidang ketenagakerjaan. Dengan demikian mari kita

lakukan swadharma (kewajiban) kita sesuai dengan

pilihan hidup kita masing-masing, agar kesejahteraan dan

keharmonisan secara lahir dan batin dapat terwujud

secara baik.

***

*Penulis adalah Penyelenggara Bimas Hindu Kementerian Agama

Kabupaten Jayapura

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201747

Page 48: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 48

AgamaAgamaAgamaAgamaAgamaDan KesejahteraanDan KesejahteraanDan KesejahteraanDan KesejahteraanDan KesejahteraanHidup ManusiaHidup ManusiaHidup ManusiaHidup ManusiaHidup ManusiaOleh: Fransiskus

Kariyanto

PengantarPertama-tama perlu dipahami terlebih dahulu apa

yang dimaksud dengan konsep “kesejahteraan”, karena

konsep ini sangat luas. Ia menyagkut kondisi-kondisi

seluruh kehidupan manusia, baik kesejahteraan yang

bersifat lahir (jasmani) dan bersifat batin (rohani). Jika

berbicara kesejahteraan lahir, maka agama (Gereja Katolik)

tentu juga dipanggil untuk tujuan itu. Karena manusia

yang beragama ini adalah manusia yang masih hidup

dalam ruang dan waktu di dalam dunia yang

membutuhkan sandang, pangan dan papan yang disebut

dengan kebutuhan minimal yang harus bisa dipenuhi oleh

setiap manusia disini, di dunia ini, meminjam terminologi

dalam ilmu Antropologi di sebut hic et nunc.

Sudah sejak awal penciptaan-Nya, manusia yang

adalah gambaran/citra Allah, Imago Dei (Kej 1:26)

direncanakan dan dikehendaki oleh Allah sendiri supaya

manusia hidup berbahagia, sehingga Allah menempatkan

manusia ciptaan-Nya itu didalam Taman Firdaus (Kej 2:8).

Yesus Kristus yang mendirikan Gereja-Nya, supaya Gereja-

Nya dapat meneruskan karya agung keselamatan Allah.

Maka Gereja Katolik memahami dirinya sebagai sakramen

keselamatan. Maksudnya, eksistensi dan kelahiran Gereja,

ada untuk melaksanakan misi Allah (mission Dei) yaitu

mewartakan kabar sukacita Injil kepada seluruh umat

manusia.

Kehadiran Gereja adalah untuk melayani umat Allah,

seperti “Yesus datang bukan untuk dilayani tetapi untuk

melayani”. Panggilan Gereja adalah menjadi tanda dan

sarana keselamatan bagi umat Allah yang masih hidup

dalam peziarahan di dalam dunia ini. Gereja menjadi tanda

dan sarana, artinya di dalam dan melalui Gereja, cinta dan

belas kasih serta kerahiman Allah yang Maha Besar dan

misteri itu ditampakkan dan dinyatakan-Nya. Maka, Gereja

dijadikan alat Tuhan yang dapat menghantarkan manusia

kepada keselamatan.

Tetapi Gereja Katolik tidak cukup hanya mewartakan

kerajaan Allah. Gereja harus membawa kabar suka cita

Injil Kerajaan Allah itu dalam wujud yang kongkrit. Ketika

banyak orang berbondong-bondong untuk mengikuti dan

mendengar ajaran-Nya, Yesus banyak membuat mukjizat

penyembuhan, pengusiran setan, yang tuli mendengar,

yang buta melihat, yang lumpuh berjalan. Dan ketika

banyak orang yang mengikuti dan mendengar ajaran-Nya

itu sudah lapar, Yesus memberi makan melalui mukjizat

penggandaan “lima roti dan 2 ekor ikan” yang dimakan

oleh lebih dari lima ribu orang, bahkan masih banyak

tersisa (Yoh 6:1-13).

Dan ketika ada keluarga yang mengadakan pesta

perkawinan di Kana, dimana Yesus dan murid-murid-Nya juga

diundang dalam pesta itu bersama-sama dengan banyaknya

tamu-tamu yang lain, tuan rumah kehabisan anggur. Maka,

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 48

Page 49: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201749

Maria Ibu Yesus, meminta kepada Yesus untuk dapat

membantu keluarga yang sedang menghadapi masalah itu.

Yesus pun kemudian membuat mukjizat dengan

menggandakan anggur yang sangat baik untuk para tamu,

sehingga tuan pesta itu tidak merasa malu (Yoh 2:10).

Oleh karena itu, Gereja pun diutus oleh Yesus tidak

hanya mewartakan kerajaan-Nya, tetapi juga dapat

berbuat dalam tindakan dan karya nyata yang langsung

dapat dirasakan oleh umat-Nya supaya dapat merasakan

kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan mereka.

Kesejahteraan umat adalah jumlah persyaratan kehidupan

sosial yang memungkinkan kelompok-kelompok maupun

masing-masing anggotanya mencapai kesempurnaannya

yang lebih penuh dan lebih baik (GS 26:1).

Memang harus diberikan tekanan dan pembedaan

pada locus utama tentang peran dan fungsi pelayanan

Gereja yakni yang lebih bersifat rohani. Namun demikian,

tidak berarti Gereja dapat melupakan pelayanan di bidang

kehidupan jasmani umat-Nya demi perkembangan

kepribadian manusia secara utuh.

Pandangan Agama TentangTanggung Jawab Pemerintah TerhadapPersoalan Kesejahteraan Umat

Dalam kehidupan bernegara, agama dan pemerintah

memiliki tugas dan fungsi serta perannya yang berbeda.

Keduanya menjalankan peran dan fungsinya menurut

perspektif tujuan yang berbeda. “Dalam bidang masing-

masing, Negara dan Gereja tidak tergantung satu sama

lainnya, melainkan mengatur diri sendiri. Tetapi kedua-

duanya melayani aspek-aspek yang berbeda panggilan

perorangan maupun sosial dari orang-orang yang sama.

Pelayanan itu akan dapat diberikan dengan lebih

efektif demi kesejahteraan mereka semua, jika Negara dan

Gereja meningkatkan hubungan dan kerjasama secara

sinergis, yang saling menguntungkan (simbiosis

mutualitis), dengan mengingatkan keadaan zaman dan

daerah. “Sebab manusia tidak terbatas pada lingkup dunia

ini, melainkan dalam peredaran sejarah umat manusia ia

mengamalkan sepenuhnya panggilan akan hidup yang

abadi” (GS:76).

Dalam pembangunan, manusia harus menjadi locus

perhatian Negara maupun Gereja. Namun pambangunan

ini dikerjakan dalam perspektif dan dimensi yang berbeda,

yaitu: Negara memperlihatkan terutama dari segi

kesejahteraan di dunia ini, sedangkan Gereja terutama

memperlihatkan kebahagiaan manusia untuk bertemu dan

bersatu dengan Tuhannya di dunia ini dan akhirnya secara

paripurna di akhirat nanti.

Negara ada untuk kesejahteraan umum. Negara

menemukan dasar keberadaannya sepenuhnya serta

maknanya dalam kesejahteraan masyarakat warganya, dan

medasarkan hak kemandiriannya yang otentik kepadanya.

Kesejahteraan umum mencakup keseluruhan kondisi-

kondisi kehidupan sosial yang memungkinkan orang-orang,

keluarga-keluarga dan perhimpunan-perhimpunan

mencapai kesempurnaan mereka secara lebih penuh dan

lebih mudah.

Negara dan Pemerintah mempunyai dasarnya pada

kodrat manusia dan karena itu termaksud tatanan yang

ditetapkan oleh Allah: “Negara dan pemerintahan

mempunyai dasarnya pada kodrat manusia dan karena itu

termasuk tatanan yang ditetapkan oleh Allah” (GS 74:3).

Negara mempunyai tugas untuk membela dan memajukan

kesejahteraan masyarakat warganya. Kesejahteraan umum

untuk seluruh warga bangsa menurut adanya suatu

political will dan tata tertib serta hukum/peraturan yang

adil.

Kesejahteraan Umat Katolik di Papuadan Peran Bidang Bimas Katolik

Dalam persektif politik identitas dan kultural,

sebenarnya tidak pada tempatnya untuk menilai apakah

kesejahteraan seseorang atau sekelompok orang itu sudah

baik atau belum. Tetapi kalau penilaian itu didasarkan

dengan menggunakan tolak ukur ekonomi, maka dapat

dikatakan dengan hati-hati bahwa secara makro

sebenarnya kehidupan sosial ekonomi umat katolik di

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201749

Page 50: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 50

Papua masih jauh dari harapan kata baik itu.

Secara khusus, hal ini dapat kita melihat kalau pergi

ke daerah-daerah pedalaman di Papua (ini bukan berarti di

kota ekonomi umat Katolik lebih baik), maka akan terlihat

bahwa secara sosial dan ekonomi kehidupan mereka

(khususnya umat Katolik asli Papua) sangat

memprihatinkan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan

pokok berupa sandang dan pangan saja sangat sulit.

Hanya sebagian kecil saja umat Katolik yang secara

ekonomi hidupnya mungkin “agak baik”.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat

katolik, Bidang Bimas Katolik dapat memainkan perannya

sebagai berikut: a) membangun mentalitas sehat,

memberikan motivasi yang kuat, tepat dan mengena; b)

membina sikap dan dedikasi dan kesungguhan; c)

menyumbangkan etika pembangunan serta memupuk

sikap optimisme; d) memperjuangkan dan menegakkan

martabat manusia sebagai pribadi sebagai pribadi yang

bernilai di hadapan Allah, karena tujuan akhir daripada

terwujudnya kesejahteraan ialah keseluruhan martabat

manusia. Upaya ini dapat dilakukan oleh Bidang Bimas

Katolik dengan memberikan informasi dalam workshop/

lokakarya/pembinaan kepada umat melalui materi-materi

dalam berbagai kegiatannya.

Dalam mewujudkan kesejahteraan umat terdapat tiga

unsur hakiki yang harus diperhatikan, yakni: a)

menghormati dan memajukan hak-hak dasar pribadi; b)

menumbuhkan dan mengembangkan sarana-sarana rohani

dan jasmani; c) menjamin perdamaian dan keamanan

kelompok-kelompok beserta anggota-anggotanya.

Di Bidang Bimas Katolik, belum ada unit khusus untuk

menangani issu dan persoalan kesejahteraan umat

Katolik. Tetapi penanganan terhadap issu dan persoalan

kesejahteraan tersebut dapat diakomodasi kedalam

program Bidang Bimas Katolik berdasarkan tugas dan

fungsinya, dan yang secara linier diturunkan ke dalam 4

(empat) seksi yang ada di dalam struktur Bimas Katolik

Kanwil Kemenag Provinsi (dan seksi/penyelenggaraan

Bimas Katolik di Kabupaten /Kota se Papua). Dalam

pelaksanaannya, secara teknis issu dan persoalan

kesejahteraan ini dapat dimasukkan ke dalam materi-

materi kegiatan pembinaan umat entah melalui urusan

agama maupun pendidikan agama dan keagamaan katolik.

Melalui bahan materi yang ada diharapkan dapat

memberikan penguatan pemahaman dan pendidikan

kepada umat tentang pentingnya mengusahakan dan

mencari solusi yang tepat berkaitan dengan bagaimana

kesejahteraan harus diupayakan.

Gereja Katolik sebagai MitraSecara langsung mitra (institusi) terkait dalam melayani

umat Katolik di Papua adalah Gereja Katolik di Papua.

Sehingga, Bidang Bimas Katolik dalam menyusun dan

melaksanakan perogram kegiatannya harus bersandar kepada

kebutuhan umat dan bekerja sama dengan Gereja Katolik

melalui komisi-komisi yang ada di dalamnya, keuskupan/Paroki

mereka, antar lain: Komisi Pendidikan, Komisi Sosial Ekonomi,

Komisi Keadilan, dan Komisi Kerawam.

Bidang Bimas Katolik juga dapat mejalin kerjasama

dan membuat jaringan kerja (networking) dengam

pemerintah daerah, entah pemerintah Provinsi maupun

Kabupaten/Kota se-Papua yang membidangi kesejahteraan

hidup masyarakat, misalnya: Biro Kesejahteraan Sosial

(Kesra) dan Sosial. Juga kerjasama dengan steakholder

yang lainnya.

Martabat manusia menuntut agar mengusahakan

kesejahteraan umum. Maka, setiap oarang harus menaruh

perhatian untuk mendirikan dan memajukan lembaga-

lembaga yang memperbaiki taraf hidup manusia. Kalau

semua ini dapat dibuat bersama-sama, maka optimistis

bahwa agama akan menjadi sesuatu yang sungguh-

sungguh bernilai dan bermakna dalam kehidupan umatnya.

Idealita Bidang Bimas Katolik untukKesejahteraan Umat

Secara ideal, pertama, bidang Bimas Katolik dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya melayani umat Katolik

dalam program kegiatannya diberikan ruang oleh

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 50

Page 51: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 201751

pemegang kebijakan (Pemerintah Pusat) untuk dapat

membuat kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung

kepada upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi umat,

entah melalu bantuan sosial (bantuan usaha koperasi,

bantuan ternak, bibit pertanian, perikanan, dll), maupun

penguatan pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship)

kepada mereka.

Kedua, hal-hal yang harus diperhatikan dalam

memperjuangkan kesejahteraan umat terdapat dua faktor

yang mempengaruhi, yaitu faktot internal dan eksternal.

Yang dimaksud dengan faktor internal yang berasal dari

dalam umat sendiri, yaitu permasalahan kuktural. Atau

budaya: mentalitas, etos, kerja, disiplin, motivasi umat

yang lemah. Sedangkan faktor eksternal ialah faktor dari

luar yang mempengaruhi tidak atau belum terwujudnya

kesejahteraan umat. Kesejahteraan itu selalu terkait

dengan ketidakadilan struktural, maka aspek akar

penyebab ketidakadilan struktrural merupakan penyebab

yang terdalam mengapa masyarakat tidak dapat mencapai

kesejahteraan.

Karena itu, hal-hal berikut harus mendapat perhatian:

(a) Penyadaran masyarakat terhadap adanya situasi buruk

yang dialaminya. Karena banyak masyarakat yang tidak

atau belum menyadari hal ini, acuh tak acuh atau bersikap

pasrah saja karena dilihat sebagai nasib dan sudah

merupakan kehendak Tuhan; (b) Kesejahteraaan hanya

dapat diraih dengan perjuangan dan kerja keras. Kita

harus memberikan motivasi dan semangat kepada mereka

untuk bangkit bersama-sama melalui usaha kooperatif

bertindak dalam nasibnya; (c) Cara bertindak yang efektif

bertindak adil terlebih dahulu terhadap diri sendiri; (d)

Bekerjasama dengan orang lain, kehidupan sekarang

menurut interdependesi antara manusia, kelompok/

organisasi; (e) Gerakan koopertif dari masyarakat terhadap

status quo, khususnya penguasaan bidang-bidang

perekonomian oleh segelintir orang tertentu.

****Penulis adalah Kepala Bidang Bimas Katolik Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua

Page 52: Salam Redaksi - papua.kemenag.go.id · Isi diluar tanggung jawab percetakan ... demikian, dengan diraihnya peringkat 2, kategori substansi dan peringkat 5 kategori artistik, majalah

Majalah DAMAIEDISI 15 | TAHUN VIII | 2017 52