Sal. Kemih 2

26
PENGATURAN CAIRAN DAN MEKANISME ASAM BASA DI GINJAL

Transcript of Sal. Kemih 2

Page 1: Sal. Kemih 2

PENGATURAN CAIRAN DAN MEKANISME ASAM BASA DI GINJAL

Page 2: Sal. Kemih 2

Ginjal memiliki fungsi:- Menyaring darah sehingga menghasilkan

urine- Membuang zat-zat yang membahayakan

tubuh (urea, asam urat)- Membuang zat-zat yang berlebihan dalam

tubuh (kadar gula)- Mempertahankan tekanan osmosis cairan

ekstraseluler- Mempertahankan keseimbangan asam dan

basa

Page 3: Sal. Kemih 2

PROSES PEMBENTUKAN URINE

FiltrasiMerupakan proses penyaringan zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Filtrasi terjadi di dalam Glomerulus. Zat berukuran kecil seperti Glukosa, ion (Ca2+,PO4

3-) dan limbah nitrogen mengalami penyaringan dan masuk ke Kapsul Bowman. Sedangkan molekul besar seperti protein dan sel darah tertahan di dalam plasma darah dan mengalir meninggalkan glomerulus melalui Arteriol Eferen. Hasil Filtrasi disebut Filtrat Golmerulus atau Kapsul Bowman.

ReabsorpsiMerupakan proses penyerapan kembali filtrat Glomerulus yang masih mengandung zat – zat berguna bagi tubuh. Beberapa zat yang diserap kembali antara lain glukosa, garam – garam, ion anorganik, dan asam amino. Reabsorpsi terjadi dalam Tubulus Kontortus Proksimal. Hasil Reabsorpsi disebut Filtrat Tubulus atau Urine Sekunder.

Page 4: Sal. Kemih 2

Augmentasi

Mrp proses pengeluaran zat sisa yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh.

Pada proses ini, pembuluh darah melepaskan zat – zat yang tak berguna spt ion hidrogen, kalium, dan amonium ke urine sekunder pd Tubulus contortus Distal yg kemudian dialirkan ke Tubulus Kontortus kolektivus lalu menuju Saluran Pengumpul.

Di saluran pengumpul berlangsung penyerapan air sehingga terbentuk urine sesungguhnya. Lalu urine dialirkan ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal urine mengalir melalui uretra menuju kantong kemih untuk disimpan sementara. Bila kantong kemih penuh, urine akan dikeluarkan melalui Uretra.

Page 5: Sal. Kemih 2

Volume cairan dalam tubuh merupakan sebagian besar dari Berat Badan

Cairan Tubuh Terdiri dari Air

Zat Terlarut (Elektrolit & Non Elektrolit)

Penting untuk aktivitas sel

Kerusakan Organ & Kematian Mendadak

Page 6: Sal. Kemih 2

Cairan Tubuh CIS CES Intravaskular Interstitial Cairan

Air : - Media Transportasi - Proses Metabolisme - Sebagai Pelarut - Mempertahankan suhu - Membentuk Struktur

Page 7: Sal. Kemih 2

Elektrolit Na, K, Cl, Ca, Mg, HCO3, SO4, PO4

Non Elektrolit Glukosa, Lemak Koloid

Page 8: Sal. Kemih 2

INTRASEL – INTERSTITIAL - Difusi Sederhana - Difusi Yang Difasilitasi - Transport Aktif - Osmosis

INTERSTITIAL – INTRAVASKULAR - Difusi - Osmosis

DIPENGARUHI OLEHPermeabilitas KapilerTekanan Hidrostatik

Tekanan Osmotik Koloid

Page 9: Sal. Kemih 2

(INTAKE ~ OUTPUT)INTAKE Ingesti

Keb. Cairan tergantung : Usia, BB, Suhu Tubuh, Lingkungan, Aktivitas Oksidasi Sel

OUTPUT Urine Insensible Water Loss Feses Keringat

Page 10: Sal. Kemih 2

Ginjal Jantung & Pembuluh darah Paru Paru Kelenjar Hipofise Kelenjar Adrenal Kelenjar Parathyroid Kelenjar Thyroid

Page 11: Sal. Kemih 2

Keseimbangan asam-basa pengaturan konsentrasi ion H+ dalam cairan tubuh

Ion H+ sbg hasil dari metabolisme: C6H12O6 + O2 CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3

-

[H+] dlm plasma pH plasma darah = 7,4 Sistem dapar (buffer) menghambat

perubahan pH yang besar jika ada penambahan asam atau basa

11

Page 12: Sal. Kemih 2

Dalam tubuh kadang-kadang terjadi peningkatan kadar asam atau basa yang berlebihan. Ada beberapa mekanisme untuk mempertahankan pH cairan tubuh yang hanya boleh berkisar dalam rentangan yang sempit itu (7,35 – 7,45) antara lain :a. Bikarbonatb. Fosfatc. Sulfatd. Protein

Page 13: Sal. Kemih 2

1. Asam karbonat: Bikarbonat sistem dapar di CES untuk asam non-karbonat

2. Protein sistem dapar di CIS & CES

3. Hemoglobin sistem dapar di eritrosit untuk asam karbonat

4. Phosphat sistem dapar di ginjal dan CIS

13

Page 14: Sal. Kemih 2

14

Page 15: Sal. Kemih 2

MEKANISME REGULASI KESEIMBANGAN ASAM-BASA

Sistem dapar hanya mengatasi ketidakseimbangan asam-basa sementara

Ginjal: meregulasi keseimbangan ion H+ dengan menghilangkan ketidakseimbangan kadar H+ secara lambat; terdapat sistem dapar fosfat & amonia

Paru-paru: berespons scr cepat thd perubahan kadar H+ dalam darah & mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut

15

Page 16: Sal. Kemih 2

Sekresi H+ ke dalam filtrat & reabsorpsi HCO3- ke CES menyebabkan pH ekstrasel meningkat

HCO3- di dlm filtrat diabsorbsi Laju sekresi H+ meningkat akibat

penurunan pH cairan tubuh atau peningkatan kadar aldosteron

Sekresi H+ dihambat jika pH urin < 4,5

16

Page 17: Sal. Kemih 2

1. Asidosis respiratorihipoventilasi retensi CO2 H2CO3H+

2. Alkalosis respiratorihiperventilasi CO2 banyak yg hilang H2CO3 H+

3. Asidosis metabolikDiare, DM HCO3

- PCO2 H+

4. Alkalosis metabolikmuntah H+ HCO3

- PCO2

17

Page 18: Sal. Kemih 2

18

Page 19: Sal. Kemih 2

19

Lihat pH darah

pH < 7,35 pH > 7,45

ASIDOSIS ALKALOSIS

Lihat pCO2 Lihat HCO3-

< 40mmHg > 40 mmHg < 24 mM > 24 mM

METABOLIKRESPIRATORIKRESPIRATORIKMETABOLIK

Page 20: Sal. Kemih 2

HematuriaTanda: urine mengandung darahPenyebab: peradangan ginjal, batu ginjal

dan kanker kandung kemih

Page 21: Sal. Kemih 2

Nefrolitiasis (batu ginjal)Tanda: urine sulit keluar karena tersumbat

batu pada ginjal, saluran ginjal atau kandung kemih

Penyebab: konsentrasi unsur-unsur kalsium terlalu tinggi dan dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan saluran ureter

Akibat: sulit mengeluarkan urine, urine bercampur darah

Page 22: Sal. Kemih 2

NefritisTanda: radang ginjal bagian nefron yang

diawali peradangan glomerulus

Page 23: Sal. Kemih 2

Gagal ginjalTanda : Meningkatnya kadar urea dalam

darahPenyebab : nefritis (radang ginjal)Akibat : zat-zat yang seharusnya dibuang

oleh ginjal tertumpuk dalam darahPengobatan : cuci darah secara rutin

atau cangkok ginjal

Page 24: Sal. Kemih 2

Diabetes InsipidusTanda : meningkatnya jumlah urine (20 – 30

kali lipat)Penyebab : kekurangan hormon antidiuretika (ADH)Akibat : sering buang urinePengobatan : pemberian ADH sintetik

Page 25: Sal. Kemih 2

PENYERAPAN AIR DALAM GINJAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN ADH ( Anti Diuretik Hormon)

Cairan tubuh pekatencer

Hipofisis posterior ADH dikeluarkan

GinjalTerjadi penyerapan air, urine berkurang

Hipotalamus

haus

ADH di stop

Penyerapan air dikurangi, urine banyak

Tidak haus

minum

Page 26: Sal. Kemih 2

Spirit For Better Health