Sakitnya mencintaimu

6
Tak harus menyesal (Mengapa kau pilih aku?)

Transcript of Sakitnya mencintaimu

Page 1: Sakitnya mencintaimu

Tak harus menyesal

(Mengapa kau pilih aku?)

Page 2: Sakitnya mencintaimu

Seharusnya aku tidak menerima ia waktu itu (2 September 2014), sekarang (5 Desember 2014) jadipenyesalan untuk ku. Tapi, ini juga jadi pelajaran untukku kedepannya. Aku ingin selalu mengingat danberkomitmen dengan diriku. Aku tak ingin terusmenyiksa diri ini. Sudah cukup, kisah cinta pertamakuyang bisa dibilang “suram” lebay kali yaaa…. Hahahaha:D

Sekarang, yang aku ingin. Dia tahu dan mengertikalau aku memang benar sayang, tapi aku malah di sia-sia kannya. Awal kejanggalan dan perasaan tak tenangsaat seminggu sebelum bulan nopember. Tak ada kabardarinya. Apa aku yang terlalu gengsi untukmenghubunginya…

Page 3: Sakitnya mencintaimu

Bulan Nopember ku lalui dengan cintayang tak pasti. Aku pun tak mengerti apa yang terjadi. Dia pernah bilang, dia tak ingin dikekangdalam hal apapun termasuk terlalu cemburu. Sekarang, keinginannya itu sudah aku lakukan.

Aku tak terlalu mengurus kesibukannyadan dengan siapa saja serta melakukan apa. Akusudah lelah dengan semua ini. Sejatinya, wanitaitu butuh perhatian dari seorang laki-laki yang dia sayangi. Tapi, yang jadi pertanyaaannyaadalah “Apakah dia masih sayang? Apa diamasih perhatian dan perduli?”

Page 4: Sakitnya mencintaimu

Aku orangnya terbuka, maka dari itu akucerita dengan teman” yang mungkn senasibdenganku. Aku tak segan-segan utk ceritatentang masalah ini. Katanya “Aku terlalu sabaruntuk dia”. Sejatinya, laki-laki itu cuek. Masalahyang menurut wanita besar, menurut laki-laki itusepele. Itu lah laki-laki.

Menurutku, jodoh itu bagaimana laki-lakidan perempuan yang jelas sangat berbeda baikdri fisik, tingkah, bahkan pikiran. Maka dari itu, jodoh itu adalah mereka yang bisa salingmelengkapi satu sama lain. Walapun perbedaanitu sangat terasa…

Page 5: Sakitnya mencintaimu

Aku mencoba terus untuk memahamibagaimana dia itu. Aku berusaha untuk sedikit demisedikit merubah pandangan orang-orangterhadapnya agar tak seburuk yang orang-orangbicarakan. Tapi, usaha ku sia-sia… malah aku yang disia-sia kan! Awalnya aku berpikir, kalaupun nantiaku tak berjodoh dengannya. Setidaknya, wanita yang akan menjadi istrinya nanti bisa lebih merasakankebahagian dan jangan sampai merasakankekecewaan seperti yang aku rasakan.

Aku tak pernah mengecek dan meminjamapapun pribadinya. Aku dari awal sudahmempercayainya, tapi kepercayaanku malah dia salahgunakan. Sekarang!Titik lelahku sudah sampai…

Page 6: Sakitnya mencintaimu

Sekarang, aku hanya menunggu waktu dankondisi yang tepat untuk mengakhiri ini…

…?