Sak Umum vs Sak Etap
-
Upload
aulya-wijayanti -
Category
Documents
-
view
13 -
download
2
description
Transcript of Sak Umum vs Sak Etap
SAK UMUM vs SAK ETAP
SAK UMUMSAK ETAP
Penyajian Laporan KeuanganDengan adanya ED PSAK 1 di masa depan penyajian laporan keuangan mengikuti IFRS dengan perubahan antara lain,
- Tidak ada lagi pos luar biasa pada neraca
- Laba Rugi komprehensive
- Cash flow metode langsung (dianjurkan), dan tidak langsung.Minimum pos yang harus ada di neraca lebih sedikit.
- Silent terhadap pos luar biasa
- Laporan laba rugi (tanpa harus menyajikan laba rugi komprehensive)
- Cash flow dengan metode tidak langsung
Aset Tetap dan Properti Investasi1. Memberikan pilihan metode biaya atau revaluasi untuk aset tetap.
2. Metode Fair value untuk properti investasi.Aset tetap, properti investasi menggunakan metode biaya kecuali ada ketentuan pemerintah yang mengharuskan model revaluasi diterapkan.
Aset Tidak Berwujud- Saat ini aset tidak berwujud diamortisasi selama 20th.
- ED PSAK 19 (Terbit 2011)
- Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tak terbatas, tidak diamortisasi.- Aset tidak berwujud diamortisasi selama 10th.
- Pengukuran menggunakan metode biaya.
Instrumen Keuangan- Ruang lingkup: aset dan kewajiban keuangan,
- Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman dan pinjaman yang diberikan.
- Impayment menggunakan incurred loss concept.
- Derecognition
- Hedging dan derivatif.- Ruang lingkup; investasi pada efek tertentu
- Klasifikasi trading, held to maturity, dan available for sale. Hal tsb mengacu pada PSAK no 50 (1998).
- Jauh lebih sederhana dibanding ketentuan PSAK 50 dan PSAK 55 (revisi 2006)
PersediaanLIFO tidak lagi diijinkan
(PSAK 14 revisi 2008)LIFO tidak diijinkan
Ketentuan lainnya sama dengan PSAK
Penurunan nilai Aset- Ruang lingkup kecuali; persediaan, aset yang timbul dari kontrak konstruksi, aset pajak tangguhan, aset yang timbul dari manfaat pensiun.
- Penurunan nilai non persediaan.
- Penurunan nilai unit penghasil kas dan goodwill.- Ruang lingkup yang meliputi semua jenis aset kecuali aset yang timbul dari manfaat pensiun.
- Tidak mengatur penurunan nilai goodwill.
- Ada tambahan penurunan nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK 31.
Laporan Keuangan KonsolidasianDiatur dalam PSAK 4
Menggunakan metode ekuitas (entitas asosiasi) dan metode konsolidasi penuh untuk entitas anak.Tidak Diatur
Bila memiliki investasi atas asosiasi maupun subsidiary menggunakan metode ekuitas ( on line cosolidation).
Sewa- Mengatur perjanjian yang mengandung sewa.
- Klasifikasi berifat principle based.
- Laporan keuangan lessee dan lessor- Tidak mengatir perjanjian yang mengandung sewa ( psak 8)
- Klasifikasi sewa; kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13 (rule based)
- Laporan keungan lessee dan lessor menggunakan PSAK 30 (1990): Akuntansi Sewa
Biaya PinjamanKomponen biaya pinjaman
Pengakuan dan kapitalisasi biaya pinjamanBiaya pinjaman langsung dibebankan.
Imbalan KerjaMenjelaskan:
- Imbalan kerja jangka pendek
- Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti menggunakan PUC (Prject Unit Credit)
- Imbalan jangka panjang lainnya
- Pesangon pemutusan kerja
- Imbalan berbasis ekuitas- Tidak termasuk imbalan berbasis ekuitas
- Untuk mafaat pasti mengunakan PUC dan jika tidak bisa, menggunakan metode yang disederhanakan.
Pajak Penghasilan- Menggunakan deffered tax concept
- Penagkuan dan pengukuran pajak kini
- Pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan- Menggunakan tax payable concept.
- Tidak ada pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan.
Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK
Posted by Admin KeuLSM on October 21, 2010 in Artikel, Standar dan Peraturan | 8 Comments
Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 17 Juli lalu telah meluncurkan standar akuntansi ETAP (SAK-ETAP) bertepatan dalam acara Seminar Nasional Akuntansi Tiga pilar Standar Akuntansi Indonesia yang dilaksanakan oleh Universitas Brawijaya dan Ikatan Akuntan Indonesia. Nama standard ini sedikit unik karena exposure draftnya diberi nama Standar Akuntansi UKM (Usaha Kecil dan Menengah), namun mengingat definisi UKM sendiri sering berubah, maka untuk menghindari kerancuan, standard ini diberi nama SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
Apabila SAK-ETAP ini telah berlaku efektif, maka perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Perbedaan secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya sekitar seratus halaman dengan menyajikan 30 bab.
Sesuai dengan ruang lingkup SAKETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Lebih lanjut ruang lingkup standar ini juga menjelaskan bahwa Entitas dikatakan memiliki akuntabilitas publik signifikan jika : proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan standar tersebut. Hal ini dimungkinkan apabila misalnya pihak otoritas berwenang merasa ketentuan pelaporan dengan menggunakan PSAK terlalu tinggi biayanya ataupun terlalu rumit untuk entitas yang mereka awasi.
SAK-ETAP ini akan berlaku efektif per 1 January 2011 namun penerapan dini per 1 Januari 2010 diperbolehkan. Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan memakai SAKETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu kepada SAK-ETAP.
Mengingat kebijakan akuntansi SAKETAP di beberapa aspek lebih ringan daripada PSAK, maka ketentuan transisi dalam SAKETAP ini cukup ketat. Pada BAB 29 misalnya disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAK ETAP, yakni 1 January 2011, Entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK ETAP dapat menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK ETAP, tetapi berdasarkan PSAK non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan laporan keuangan berikutnya. Oleh sebab itu per 1 January 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus memilihapakah akan tetap menyusun laporan keuangan menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK-ETAP.
Selanjutnya ketentuan transisi juga menjelaskan bahwa entitas yang menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP kemudian tidak memenuhi persyaratan entitas yang boleh menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut tidak diperkenankan untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Hal ini misalnya ada perusahaan menengah yang memutuskan menggunakan SAK-ETAP pada tahun 2011, namun kemudian mendaftar menjadi perusahaan public di tahun berikutnya. Entitas tersebut wajib menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK non-ETAP dan tidak diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP ini kembali. Sebaliknya entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK non-ETAP dalam menyusun laporan keuangannya dan kemudian memenuhi persyaratan entitas yang dapat menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETAP ini dalam menyusun laporan keuangan.
Berikut ini adalah table perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP yang dapat membantu pembaca dalam mempelajari SAK-ETAP lebih jauh. Buku SAK-ETAP dapat diperoleh di kantor pusat Ikatan Akuntan Indonesia dan kantor-kantor cabang IAI.
NoElemenPSAKSAK ETAP
1Penyajian Laporan Keuangan Laporan posisi keuangan
Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan
Pembedaan asset lancar dan tidak lancar dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang
Aset lancar
Laibilitas jangka pendek
Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan
(Perubahan istilah di ED PSAK 1:Neraca menjadi Laporan Posisi Keuangan, Kewajiban (liability) menjadi laibilitas)Sama dengan PSAK,kecuali informasi yangdisajikan dalam neraca,yang menghilangkan pos:
Aset keuangan
Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (ED PSAK 1)
Aset biolojik yang diukur pada biaya perolehan dan nilai wajar (ED PSAK 1)
Kewajiban berbunga jangka panjang
Aset dan kewajiban pajak tangguhan
Kepentingan nonpengendalian
2Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi komprehensif
Informasi yang disajikan dalam laporan Laba Rugi Komprehensif
Laba rugi selama periode
Pendapatan komprehensif lain selama periode
Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuanganTidak sama dengan PSAK yang menggunakan istilahlaporan laba rugikomprehensif, SAK ETAP menggunakan istilah laporan laba rugi.
3Penyajian Perubahan EkuitasSama dengan PSAK,kecuali untuk beberapa hal yang terkait pendapatan komprehensif lain.
4Catatan Atas LaporanKeuangan Catatan atas laporan keuangan
Struktur
Pengungkapan kebijakan Akuntansi
Sumber estimasi ketidakpastian
Modal (ED PSAK 1)
Pengungkapan lainSama dengan PSAK,kecuali pengungkapanmodal.
5Laporan Arus Kas Arus kas aktivitas operasi: metode langsung dan tidak langsung
Arus kas aktivitas investasi
Arus kas aktivitas pendanaan
Arus kas mata uang asing
Arus kas bunga dan dividen, pajak penghasilan, transaksi non-kasSama dengan PSAKkecuali:
Arus kas aktivitas operasi: metode tidak langsung
Arus kas mata uang asing, tidak diatur.
6Laporan keuangankonsolidasi dan terpisah Persyaratan penyajian lapkeu konsolidasi
Entitas bertujuan khusus
Prosedur konsolidasi
Lapkeu tersendiri
Lapkeu gabunganTidak diatur (Lihat Bab 12).
7Kebijakan akuntansi,estimasi, dan kesalahanPSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih untuk periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi)
Laba atau rugi bersih untuk Periode berjalan
Kesalahan Mendasar
Perubahan kebijakan Akuntansi
Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi
Konsistensi dan perubahan kebijakan akuntansi
Perubahan Estimasi akuntansi
Kesalahan.
Pos luar biasa
Laba atau rugi dari aktivitas normal
Operasi yang tidak dilanjutkan
Perubahan estimasi Akuntansi
Penerapan suatu standar Akuntansi keuangan
Perubahan kebijakan Akuntansi yang lainSAK ETAP sudah maju satu langkah dibandingkan PSAK (tidak ada kesalahan mendasar dan laba atau rugi luar biasa).
8Instrumen Keuangan Dasar Ruang lingkup: aset dan kewajiban keuangan
Instrumen keuangan dasar:
Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman dan pinjaman yang diberikan
Impairment menggunakan incurred loss concept
Derecognition
Hedging dan derivatif
Ruang lingkup: investasi pada efek tertentu
Klasifikasi trading, held to maturity, dan available for sale. Hal tsb mengacu kePSAK 50 (1998).
9Persediaan Pengukuran persediaan
Biaya persediaan
Biaya pembelian
Biaya konversi
Biaya lain-lain
Biaya persediaan pemberian jasa
Teknik pengukuran biaya
Rumus biaya
Nilai realisasi bersih
Pengakuan sebagai beban
PengungkapanSama dengan PSAK
10Investasi padaperusahaan asosiasi danentitas anak Ruang lingkup: entitas asosiasi
Metode akuntansi
Metode biaya
Metode ekuitas
Model nilai wajar (ED PSAK 15)
Ruang lingkup: entitas asosiasi dan entitas anak
Metode akuntansi
Entitas asosiasi : metode biaya
Entitas anak :metode ekuitas
11Investasi padaperusahaan asosiasi danentitas anak Jointly controlled operation, asset, and entity
Metode akuntansi
Metode konsolidasi proporsional
Metode ekuitas
Model nilai wajar (ED PSAK 12 : PBA/PBO/PBE)Sama dengan PSAK kecuali metode akuntansi hanya menggunakan metode biaya.
12Property InvestasiMetode akuntansi
Model nilai wajar
Model biayaMetode akuntansi:model biaya
13Aset Tetap Menggunakan pendekatan komponenisasi
Pengukuran menggunakan model biaya atau model revaluasi
Pengukuran biaya perolehan
Pengakuan pengeluaran selanjutnya
Penyusutan
Tidak perlu review nilai residu, metode penyusutan, dan umur manfaat setiap akhir periode pelaporan, tetapi jika ada indikasi perubahan sajaSama dengan PSAKkecuali:
Tidak menggunakan pendekatan komponenisasi.
Revaluasi diijinkan jika dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah. Hal ini mengacu ke PSAK 16 (1994)
Tidak perlu review nilai residu.
14Asset Tidak Berwujud Prinsip umum untuk pengakuan
Pengakuan awal, pengukuran selanjutnya
Amortisasi selama umur manfaat atau 10 tahun
Penurunan nilaiSama dengan PSAK,kecuali aset tidak berwujud yang diperoleh dari penggabungan usaha.
Menggunakan metode pembelian
Goodwill dimaortisasi 5 tahun atau 20 tahun dengan justifikasi manajemenTidak diatur
15Sewa Mengatur perjanjian yang mengandung sewa
Klasifikasi bersifat principle based Laporan keuangan lessee dan
Tidak mengatur perjanjian yang mengandung sewa (ISAK 8)
lessor Klasifikasi sewa: kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13
Laporan keuangan lessee dan lessor menggunakan PSAK 30 (1990): Akuntansi Sewa Guna Usaha
Kewajiban diestimasi
Kewajiban kontinjensi
Aset kontinjensiSama dengan PSAK
16Ekuitas Penjelasan
Akuntasi ekuitas untuk badan usaha bukan PT
Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT
Reorganisasi
Selisih penilaian kembaliSama dengan PSAK,kecuali :
Reorganisasi
Selisih penilaiankembali
17Pendapatan Penjualan barang
Penjualan jasa
Kontrak konstruksi
Bunga, dividen dan royalti
Lampiran kasus pengakuanpendapatan (ED PSAK 23)Sama dengan PSAK.
18Biaya Pinjaman Komponen biaya pinjaman
Pengakuan dan kapitalisasi biaya pinjamanBiaya pinjamanlangsung dibebankan
19Penurunan Nilai Aset Penurunan nilai persediaan
Penurunan nilai non-persediaan
Penurunan nilai goodwillSama dengan PSAK,kecuali:
Ruang lingkup yang meliputi semua jenis aset.
Tidak mengatur penurunan nilai goodwill
Ada tambahan penurunan nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK 31: Akuntansi Perbankan paragraf 16 dan 17.
20Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti menggunakan PUC
Imbalan jangka panjang lainnya
Pesangon pemutusan kerjaSama dengan PSAK,kecuali untuk manfaatpasti menggunakan PUC dan jika tidak bisa, menggunakan metode yang disederhanakan
21Pajak Penghasilan Menggunakan deferred tax concept Pengakuan dan pengukuran pajak kini Pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan Menggunakan tax payable concept Tidak ada pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan
22Mata Uang Pelaporan Mata uang pencatatan dan pelaporan
Mata uang fungsional
Penentuan saldo awal
Penyajian komparatif
Perubahan mata uang pencatatan dan pelaporanSama dengan PSAKMata Uang Pelaporan
Mata uang fungsional
Pelaporan transaksi mata uang asing dalam mata uang fungsional
Perubahan mata uang fungsional (Pada prinsipnya sama)
23Peristiwa setelah akhirperiode pelaporan Peristiwa yang memerlukan penyesuaian
Peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaianSama dengan PSAK
24Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa Pengertian pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
PengungkapanSama dengan PSAK 7
25Aktivitas Khusus Akuntansi perkoperasian
Akuntansi minyak dan gas bumi
Akuntansi pertambangan umum
Akuntansi perusahaan efek
Akuntansi reksa dana
Akuntansi perbankan dan asuransiTidak diatur
26Ketentuan Transisi Retrospektif atau prospektif (jika tidak praktis) yang diterapkan secara prospective catchup (dampak ke saldo laba)
Perpindahan dari dan ke SAK ETAP
27Tanggal EfektifBerlaku efektif untuklaporan keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011, penerapan dini 1 Januari 2010
Penulis :