Sains Listrik

4
Alat Pacu Jantung Buatan Sistem konduksi jantung dapat mengalami kerusakan atau defek dan menyebabkan aritmia (denyut jantung yang ireguler), fibrilasi (denyut jantung yang tidak terkoordinasi, kacau atau hanya bergetar) dan blok jantung. Kerusakan pada nodus SA yang memacu jantung akan menyebabkan lambatnya denyut jantung (bradikardia) misalnya sick sinus syndrome, akan tetapi impuls tetap diteruskan keseluruh jantung. Jika terjadi kerusakan pada nodus AV, hanya sedikit atau bahkan tidak ada impuls yang dapat diteruskan dari atrium ke ventrikel dan terjadi blok jantung. Pada kasus ini digunakan alat pacu jantung buatan. Pada alat pacu jantung buatan, generator denyut yang menggunakan baterai diimplantasi subkutan. Denyut akan mencapai jantung melalui kawat yang dilewatkan ventrikel kanan jantung. Ada dua jenis alat pacu jantung : Kecepatan tetap – alat pacu jantung menghasilkan impuls dengan kecepatan konstan Model yang dapat diubah sesuai dengan kebutuhan – saat ini merupakan alat pacu jantung yang paling sering digunakan, hanya bekerja jika jantung tidak mentransmisikan impulsnya. Pasien dengan alat pacu jenis ini mungkin mengalami interferensi dari sumber radiasi elektromagnetik eksternal, misalnya alat pengamanan di bandara. Elektrokusi (tersetrum) Jika tubuh menjadi bagian sirkuit listrik, maka arus listrik yang mengalir melalui tubuh dapat menyebabkan kematian akibat elektrokusi. Bagaimana listrik dapat menyebabkan kematian masih belum diketahui dengan pasti, tetapi diperkirakan bahwa listrik menyebabkan kontraksi otot. Kontraksi otot menyebabkan efek ‘menempel’ jika seseorang tersetrum listrik dan tidak mampu melepaskan sumber listrik. Terjadi juga kontraksi otot pernafasan sehingga korban tidak dapat bernafas dan terjadi kontraksi otot jantung yang mencegah aliran darah ke tubuh. Tersetrum listrik dapat menyebabkan henti jantung, umumnya akibat fibrilasi ventrikel.

Transcript of Sains Listrik

Page 1: Sains Listrik

Alat Pacu Jantung Buatan

Sistem konduksi jantung dapat mengalami kerusakan atau defek dan menyebabkan aritmia (denyut jantung yang ireguler), fibrilasi (denyut jantung yang tidak terkoordinasi, kacau atau hanya bergetar) dan blok jantung. Kerusakan pada nodus SA yang memacu jantung akan menyebabkan lambatnya denyut jantung (bradikardia) misalnya sick sinus syndrome, akan tetapi impuls tetap diteruskan keseluruh jantung. Jika terjadi kerusakan pada nodus AV, hanya sedikit atau bahkan tidak ada impuls yang dapat diteruskan dari atrium ke ventrikel dan terjadi blok jantung. Pada kasus ini digunakan alat pacu jantung buatan. Pada alat pacu jantung buatan, generator denyut yang menggunakan baterai diimplantasi subkutan. Denyut akan mencapai jantung melalui kawat yang dilewatkan ventrikel kanan jantung. Ada dua jenis alat pacu jantung :

Kecepatan tetap – alat pacu jantung menghasilkan impuls dengan kecepatan konstan Model yang dapat diubah sesuai dengan kebutuhan – saat ini merupakan alat pacu

jantung yang paling sering digunakan, hanya bekerja jika jantung tidak mentransmisikan impulsnya. Pasien dengan alat pacu jenis ini mungkin mengalami interferensi dari sumber radiasi elektromagnetik eksternal, misalnya alat pengamanan di bandara.

Elektrokusi (tersetrum)

Jika tubuh menjadi bagian sirkuit listrik, maka arus listrik yang mengalir melalui tubuh dapat menyebabkan kematian akibat elektrokusi. Bagaimana listrik dapat menyebabkan kematian masih belum diketahui dengan pasti, tetapi diperkirakan bahwa listrik menyebabkan kontraksi otot. Kontraksi otot menyebabkan efek ‘menempel’ jika seseorang tersetrum listrik dan tidak mampu melepaskan sumber listrik. Terjadi juga kontraksi otot pernafasan sehingga korban tidak dapat bernafas dan terjadi kontraksi otot jantung yang mencegah aliran darah ke tubuh. Tersetrum listrik dapat menyebabkan henti jantung, umumnya akibat fibrilasi ventrikel. Dapat juga terjadi luka bakar pada tempat masuk dan keluarnya arus listrik ditubuh, dengan derajat luka bakar bervariasi tergantung besarnya arus.

Jumlah kerusakan pada tubuh tergantung dari banyak faktor :

Besar arus – merupakan faktor utama. Arus kecil sebesar 1-5 mA akan memberikan kejutan listrik, sedangkan arus 30-200 mA secara teru menerusa dapat menyebabkan kematian.

Arus listrik mA (milliampere) Efek pada tubuh0,1 Fibrilasi mikrosyok0,5 Ambang batas sensasi pada kulit1,0 Sensasi nyeri10-20 Spasme ototLebih dari 100 Fibrilasi ventrikel hingga henti jantungLebih dari 1000 Otot terbakar

Beda potensial atau voltase – voltase berperan penting hanya karena fakta bahwa beda potensial cukup untuk mendorong arus melalui tubuh.

Page 2: Sains Listrik

Jalur arus – arus kecil pada area yang luas kan terasa berbeda dengan arus yang sama yang melewati area yang lebih kecil, misalnya arus yang berjalan melalui tubuh dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel, akan tetapi bila arus yang sama hanya melewati jari maka akan menyebabkan luka bakar. Jumlah arus per satuan area disebut juga densitas arus, dan semakin besar densitas arus maka efek panasnya akan semakin besar.

Frekuensi – sumber listrik utama rumah memiliki frekuensi 50 Hz. Jantung sangat sensitif terhadap frekuensi ini. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan dalam diatermi, semakin besar kemungkinan menyebabkan luka bakar dibandingkan kontraksi otot.

Resistensi – resistensi listrik pada tubuh dapat bervariasi. Kulit yang kering memiliki resistensi terhadap arus 1000 kali besar dibandingkan kulit yang basah. Jadi ingatlah untuk selalu mengeringkan tangan sebelum menyalakan peralatan listrik karena dengan beda potensial yang sama, kulit yang basah akan mengalami arus yang lebih besar.

Durasi arus – semakin lama arus mengalir maka efeknya pada tubuh akan semakin besar.

Kejutan listrik

Di rumah sakit ada dua kejutan listrik – makrosyok dan mikrosyok. Makrosyok terjadi melalui kontak listrik dengan permukaan kulit. Arus mengalir melalui seluruh tubuh dan tidak ada kontak langsung antara sumber arus dengan jantung. Makrosyok adalah suatu jenis kejutan listrik yang dialami oleh orang-orang di rumah atau kantor dan merupakan jenis kejutan listrik yang palin sering. Mikrosyok adalah aliran arus yang secara langsung ke jantung tanpa melalui seluruh tubuh.

Salah satu contoh mikrosyok adalah ketika kabel pemacu jantung transvena diletakkan sebagai alat pacu sementara. Kabel pacu jantung akan melalui vena secara langsung menuju ventrikel kanan jantung, sementara ujung kabel yang lain akan tetap diluar tubuh melekat ke mesin pacu jantung. Pada keadaan ini bahkan arus yang sangat rendah, di bawah ambang rangsang sensasi kulit, dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel karena resistensi tubuh telah dilewati.

Seorang perawat harus mencegah terjadinya sirkuit yang melibatkan pasien, misalnya tidak menyentuh pasien apabila sedang menggunakan peralatan listrik yang dapat mengkonduksi arus.

Keamanan listrik

Sebagian besar kejutan listrik dan cedera akibat listrik disebabkan kesalahan produk, kesalahan manusia, atau pelanggaran peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. Semua rumah sakit dan tempat lainnya harus memiliki peraturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang juga meliputi keamanan listrik, dan Anda harus membiasakan diri dengan peraturan umum ini. Berikut ini adalah beberapa pedoman umum :

Air dan listrik tidak boleh bercampur Colokan listrik harus pas dengan sakelar dan tersambung dengan baik Semua peralatan listrik harus diuji secara periodik – setiap rumah sakit akan memiliki

peraturan yang berbeda

Page 3: Sains Listrik

Operasikan semua peralatan sesuai dengan penggunaan pakaian yang benar, dll. Cek peralatan listrik untuk setiap kerusakan dab laporkan setiap kekurangan ke staf yang

bertanggung jawab. Semua perbaikan harus dilakukan oleh petugas listrik yang kompoten.

Aplikasi listrik dalam medis

Aktivitas listrik jantung dapat diukur dengan mudah dengan menggunakan instrumen elektrokardigraf (hasil yang terekam disebut elektrokardiogram). EKG yang normal terdiri dari tiga gelombang yang disebut gelombang defleksi. Elektrokardiogram digunakan sebagai alat bantu diagnostik di rumah sakit, ukuran, frekuensi dan durasi gelombang normal yang terbentuk adalah konstan pada orang sehat. Perubahan apapun pada pola ge3elombang dapat mengindikasikan adanya masalah, misalnya blok jantung terlihat sebagai gelombang P yang tidak diikuti kompleks QRS; hilangnya gelombang P mengindikasikan bahwa nodus AV mengambil alih pacu jantung; dan fibrilasi ventrikel sebagai gelombang yang ireguler dan kacau.