Sains Dan Ilmu Pengetahuan

12
 SAINS DAN ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM Sains dan ilmu pengetahuan adalah merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci al- Qur’an.  Bahkan kata ‘ilm itu sendiri disebut dalam al -Qur’an sebanyak 105 kali, tetapi dengan kata jadiannya ia disebut lebih dari 744 kali[8]. Sains merupakan salah satu kebutuhan agama Islam, betapa tidak setiap kali umat Islam ingin melakasanakan ibadah selalu memerlukan penentuan waktu dan tempat yang tepat, umpamanya melaksanakan shalat, menentukan awal bulan Ramadhan, pelaksanaan haji semuanya punya waktu-waktu tertentu dan untuk mentukan waktu yang tepat diperlukan ilmu astronomi. Maka dalam Islam pada abad pertengahan dikenal istilah “ sains mengenai waktu -waktu tertentu”[9]. Banyak lagi ajaran agama yang pelaksanaannya sangat terkait erat dengan sains dan teknelogi, seperti untuk menunaikan ibadah haji, bedakwah menyebarkan agama Islam diperlukan kendraan sebagai alat transportasi. Allah telah meletakkan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan dalam al-Qur’an, manusia hanya tinggal menggali, mengembangkan konsep dan teori yang sudah ada, antara lain sebagaimana terdapat dalam Q.S Ar-Rahman: 55/33. Hai jama''ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru lang it dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (Q.S Ar-Rahman: 55/33). Ayat di atas pada masa empat belas abad yang silam telah memberikan isyarat secara ilmiyah kepada bangsa Jin dan Manusia, bahwasanya mereka telah di persilakan oleh Allah untuk mejelajah di angkasa luar asalkan saja mereka punya kemampuan dan kekuatan (sulthan); kekuatan yang dimaksud di sisni sebagaimana di tafsirkan para ulama adalah ilmu pengetahuan atau sains dan teknelogi, dan hal ini telah terbukti di era mederen sekarang ini, dengan di temukannya alat transportasi yang mampu menmbus angksa luar bangsa-bangsa yang telah mencapai kemajuan dalam bidang sains dan teknelogi telah berulang kali melakukan pendaratan di Bulan, pelanet Mars, Juipeter dan pelanet-pelanet lainnya. Kemajuan yang telah diperoleh oleh bangsa-bangsa yang maju (bangsa barat) dalam bidang ilmu pengetahuan, sains dan teknelogi di abad modren ini, sebenarnya merupakan kelanjutan dari tradisi ilmiah yang telah dikembangkan oleh ilmuan-ilmuan muslim pada abad pertengahan atau dengan kata lain ilmuan muslim banyak memberikan sumbangan kepada ilmua barat, hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Badri Yatim dal am bukunya Sejarah Perdaban Islam “kemajuan Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol[10]” dan ini di akui oleh sebagian mereka. Sains dan teknelogi baik itu yang ditemukan oleh ilmuan muslim maupun oleh ilmuan barat pada masa dulu, sekarang dan yang akan datang, itu semua sebagai bukti kebenaran informasi yang terkandung di dalam al-qur’an, karena jauh sebelum peristiwa penemuan -penemuan itu terjadi al- Qur’an telah memberikan isyarat -isyarat tentang hal itu, dan ini termasuk bagian dari kemukjizatan al- Qur’an, dimana kebenaran yang terkandung didalamnya selalu terbuka untuk dikaji, didiskusikan, diteliti, diuji dan dibuktikan secara ilmiyah oleh sipa pun. B. KAREKTERISTIK SAINS ISLAM Allah SWT. telah menganugrahkan akal kepada manusia, suatu anugrah yang sangat berharga, y ang

Transcript of Sains Dan Ilmu Pengetahuan

5/14/2018 Sains Dan Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sains-dan-ilmu-pengetahuan 1/12

SAINS DAN ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM

Sains dan ilmu pengetahuan adalah merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci al-Qur’an. 

Bahkan kata ‘ilm itu sendiri disebut dalam al-Qur’an sebanyak 105 kali, tetapi dengan kata jadiannya ia

disebut lebih dari 744 kali[8]. Sains merupakan salah satu kebutuhan agama Islam, betapa tidak setiap

kali umat Islam ingin melakasanakan ibadah selalu memerlukan penentuan waktu dan tempat yang

tepat, umpamanya melaksanakan shalat, menentukan awal bulan Ramadhan, pelaksanaan haji

semuanya punya waktu-waktu tertentu dan untuk mentukan waktu yang tepat diperlukan ilmu

astronomi. Maka dalam Islam pada abad pertengahan dikenal istilah “ sains mengenai waktu-waktu

tertentu”[9]. Banyak lagi ajaran agama yang pelaksanaannya sangat terkait erat dengan sains dan

teknelogi, seperti untuk menunaikan ibadah haji, bedakwah menyebarkan agama Islam diperlukan

kendraan sebagai alat transportasi. Allah telah meletakkan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan

dalam al-Qur’an, manusia hanya tinggal menggali, mengembangkan konsep dan teori yang sudah ada,

antara lain sebagaimana terdapat dalam Q.S Ar-Rahman: 55/33.

Hai jama''ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka

lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (Q.S Ar-Rahman: 55/33).

Ayat di atas pada masa empat belas abad yang silam telah memberikan isyarat secara ilmiyah kepada

bangsa Jin dan Manusia, bahwasanya mereka telah di persilakan oleh Allah untuk mejelajah di angkasa

luar asalkan saja mereka punya kemampuan dan kekuatan (sulthan); kekuatan yang dimaksud di sisni

sebagaimana di tafsirkan para ulama adalah ilmu pengetahuan atau sains dan teknelogi, dan hal ini telah

terbukti di era mederen sekarang ini, dengan di temukannya alat transportasi yang mampu menmbus

angksa luar bangsa-bangsa yang telah mencapai kemajuan dalam bidang sains dan teknelogi telah

berulang kali melakukan pendaratan di Bulan, pelanet Mars, Juipeter dan pelanet-pelanet lainnya.

Kemajuan yang telah diperoleh oleh bangsa-bangsa yang maju (bangsa barat) dalam bidang ilmu

pengetahuan, sains dan teknelogi di abad modren ini, sebenarnya merupakan kelanjutan dari tradisi

ilmiah yang telah dikembangkan oleh ilmuan-ilmuan muslim pada abad pertengahan atau dengan kata

lain ilmuan muslim banyak memberikan sumbangan kepada ilmua barat, hal ini sebagaimana

diungkapkan oleh Badri Yatim dalam bukunya Sejarah Perdaban Islam “kemajuan Barat pada mulanya

bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol[10]” dan ini di akui oleh sebagian

mereka. Sains dan teknelogi baik itu yang ditemukan oleh ilmuan muslim maupun oleh ilmuan barat

pada masa dulu, sekarang dan yang akan datang, itu semua sebagai bukti kebenaran informasi yang

terkandung di dalam al-qur’an, karena jauh sebelum peristiwa penemuan-penemuan itu terjadi al-Qur’an telah memberikan isyarat-isyarat tentang hal itu, dan ini termasuk bagian dari kemukjizatan al-

Qur’an, dimana kebenaran yang terkandung didalamnya selalu terbuka untuk dikaji, didiskusikan,

diteliti, diuji dan dibuktikan secara ilmiyah oleh sipa pun.

B. KAREKTERISTIK SAINS ISLAM

Allah SWT. telah menganugrahkan akal kepada manusia, suatu anugrah yang sangat berharga, yang

5/14/2018 Sains Dan Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sains-dan-ilmu-pengetahuan 2/12

tidak diberikan kepada makhluk lain, sehingga umat manusia mampu berpikir kritis dan logis. Agama

Islam datang dengan sifat kemuliaan sekaligus mengaktifkan kerja akal serta menuntunnya kearah

pemikiran Islam yang rahmatan lil’alamin. Artinya bahwa Islam menempatkan akal sebagai perangkat

untuk memperkuat basis pengetahuan tentang keislaman seseorang sehingga ia mampu membedakan

mana yang hak dan yang batil, mampu membuat pilihan yang terbaik bagi dirinya, orang lain,

masyarakat, lingkungan, agama dan bangsanya[11].

Sains Islam bukanlah suatu yang terlepas secara bebas dari norma dan etika keagamaan, tapi ia tetap

dalam kendali agama, ia tumbuh dan berkembang bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnya

Islam . Karena antara agama dan sains dalam Islam tidak ada pemisahan, bahkan sains Islam bertujuan

untuk menghantarkan seseorang kepada pemahaman yang lebih mendalam terhadap rahasi-rahasia

yang terkandung dalam ayat-ayat Allah, baik ayat qauliah maupun ayat kauniah melalui pendayagunaan

potensi nalar dan akal secara maksimal. Sains Islam tetap merujuk kepada sumber aslinya yakni Al-

Qur’an dan Hadits, tidak hanya berpandu kepada kemampuan akal dan nalar semata, tetapi perpaduan

anatara dzikir dan fikir, sebab bila hanya akal dan nalar yang menjadi rujukan, maka tidak jarang hasil

temuaannya bertentangan ajaran agama atau disalah gunakan kepada hal-hal yang menyimpang dari

norma-norma dan ajaran agama. Hasil penemuan tersbut bisa-bisa tidak mendatangkan manfaat tepi

malah mendatangkan mafsadah, kerusakan, dan bencana di sana sini.

Berbeda halnya dengan sains dan ilmu pengetahuan dalam agama Kristen, dalam agama Kristen sains

dan ilmu pengetahuan tidak ada ikatan dengan agama, karena antara Gereja dan ilmuan ada

pertentangna yang sangat tajam sebagaimana kita dapati dalam fakta sejarah dihuukm matinya seorang

ilmuan Galileo Galilei (1564-1050M) hanya disebabkan pendapatnya berbeda dengan Gereja pada ketika

itu. Para ilmuan Kristen dalam melakukan riset pengembangan keilmuannya tidak ada panduan wahyu

sama sekali, maka tidak jarang atau sering kali hasil penemuan ilmiyah mereka tidak sejalan dengan

etika moral keagamaan, menyimpang dari ajaran agama dan hal ini dimaklumi karena akal punya

keterbatasan untuk mengungkapkan nilai-nilai kebenaran bila tidak didukung dan dipandu oleh wahyu.

Agama, sains dan ilmu pengetahuan dalam agama Kristen berjalan sendiri-sendiri tidak ada keterikatan

antara keduanya.

Karekteristik dari sains Islam adalah keterpaduan antara potensi nalar, akal dan wahyu serta dzikir dan

fikir, sehingga sains yang dihasilkan ilmuan Muslim batul-betul Islami, bermakna, membawa kesejukan

bagi alam semesta, artinya mendatangkan manfaat dan kemaslahatan bagi kepentingan umat manusia

sesuai dengan misi Islam rahmatan lil’alamin. Sains Islam selalu terikat dengan nilai-nilai dan norma

agama dan selalu merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah, dan ia membantu menghantarkan parapenemunya kepada pemahaman, keyakinan yang lebih sempurna kepada kebanaran informasi yang

terkandung dalam ayat-ayat Allah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan

kepada Allah, mengakui keagungan, kebesaran, dan kemaha kuasan-Nya.

[1]

5/14/2018 Sains Dan Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sains-dan-ilmu-pengetahuan 3/12

 

5/14/2018 Sains Dan Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sains-dan-ilmu-pengetahuan 4/12

 Posisi Ilmu dalam Agama (Islam)  

May 1, '08 1:25 AM

untuk semuanya

Posisi Ilmu dalam Agama (Islam) (Agama Sebagai Salah Satu Faktor Pendukung Ilmu)

Pendahuluan.Realita mengenai Indonesia yang dikenal sebagai Negara dengan mayoritas penduduknya yang

beragama islam (muslim), tidak mampu menjadikan penduduknya gentar dengan hal tersebut,

terutama dalam bidang ilmu pengetahua. Bagaimanapun, Bangsa Indonesia pada saat ini masihmemegang rekor terendah pada aspek-aspek fundamental, termasuk ilmu pengetahuan itu

sendiri. Padahal ilmu pengetahuan memiliki korelasi yang sangat positif terhadap maju

mundurnya sebuah bangsa.

Posisi ilmu yang begitu besar terhadap perkembangan sebuah Negara, menjadi salah satu bukti

betapa pentingnya peranan ilmu dalam kehidupan manusia. Disamping itu untuk kemajuan ilmu,dibutuhkan beberapa faktor pendukung. Dalam hal ini terdapat tiga faktor pendukung dalam

perkembangan ilmu:(1).Faktor agama, memberi tekananan bahkan mewajibkan umat Islam, baik 

laki-laki maupun perempuan untuk menuntut ilmu dari buaian sampai keliang lahat. 2) Apresiasimasyarakat terhadap ilmu, hal ini dimaksudkan bahwa apresiasi masyarakat (penghargaan yang

tinggi) terhadap ilmu dan ilmuwan-ilmuwan memiliki oeran yang cukup penting dalam

kemajuan ilmu. (3) patronase (dukungan penguasa dermawan).yang dimaksud disini adalah

pengayoman, bantuan dan perlindungan yang diberikan oleh para penguasa dan orang-orangkaya terhadap ilmu pengetahuan.

Dalam tulisan ini, saya ingin membahas mengenai “Posisi Ilmu dalam Agama (Islam)”, yang juga telah saya tulis dalam tulisan saya yang lain dalam blog ini. Hal tersebut saya lakukan

mengingat bahwa agama menjadi salah satu faktor pendukung dan sangat utama dalam

perkembangan ilmu. Merujuk pada realita mengenai Indonesia yang memiliki penduduk (muslim) terbesar di dunia, membuktikan bahwa posisi agama di Indonesia sangat penting.

Bagaimana Agama (Islam) memandang Ilmu. Ilmu adalah cahaya yang dikaruniakan Allah kepada manusia. Untuk itu Islam senantiasa

memerintahkan kepada manusia agar mengamalkan budaya berilmu. Kedudukan ilmu yang

begitu tinggi dalam islam, di tandakan dengan adanya wahyu pertama yang diturunkan Allah s.w. t kepada RasulNya yang memiliki keterkaitan yang sangat rapat dengan ilmu yang termakhtub

dalam surah Al-„Alaq ayat 1-5 :

“Bacalah (wahai Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang menciptakan sekalian makhluk. Dia

menciptakan manusia dari sebuku darah beku. Bacalah dan tuhanmu yang maha pemurah. Yangmengajar manusia melalui pena dan tulisssan. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak 

diketahuinya”. 

Dalam surah tersebut bisa kita pahami pesan yang terkandung didalamnya, begitu agamaIslam turun, perintah pertma yang diturunkan ialah untuk membaca. Membaca segala hal yang

ada di kehidupan ini. Dan pena serta tulisan sebagai bagian terpenting dalam ilmu. Bahwasanya

memang sudah pada realitanya bahwa dalam kehidupan ini terdapat formulasi belajar mengajar,dan tuhan mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

5/14/2018 Sains Dan Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sains-dan-ilmu-pengetahuan 5/12

Demikian juga dalam surah kedua yang diturunkan oleh Allah s.w.t, yakni surah Al-Qalam

yang pada permulaan ayat “Al-Qalam (pena)”, memiliki maksud bahwa Al-Qalam yangwalaupun kecil tetapi mempunyai kesan yang besar didalam kehidupan manusia. Qalam (pena)

sebuah benda kecil, tetapi sangat berpengaruh dan memiliki peranan yang penting bagi

perkembangan manusia. Qalam (pena) juga sangat dibutuhkan dan dipentingkan dalam

pengkajian sebuah ilmu.

Hal tersebut diatas merupakan gambaran bagi kita bahwa agama Islam merupakan agama yang

berteraskan ilmu, dan menggambarkan bahwa ilmu mempunyai peranan yang amat besar dalamkehidupan manusia, bahwa maju mundurnya manusia bertitik tolak dari ilmu. Sehingga ilmu

dijadikan sebagai suatu hal yang harus bahkan wajib dimiiki, dituntut, dicari dan di kaji oleh

setiap manusia.

Bagaimana Agama Memposisikan para Ilmuwan. Ilmu adalah cahaya yang dikaruniakan Allah kepada manusia. Dengan keberadaan bahwa agama

(Islam) begitu tinggi dalam memposisikan ilmu, tidak diragukan lagi bahwa kedudukan orang

yang berilmu pun di sisi Allah memiliki derajat yang lebih tinggi dari orang-orang yang tidak berilmu. Demikian mulia kedudukan orang yang berilmu, sehingga dalam al-Qur‟an pun banyak 

yang menjelaskan hal tersebut. Diantaranya termakhtub dalam surah al- Mujadalah:11, Allah

 berfirman “Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang

yang berilmu beberapa derajat.” 

Selain termakhtub dalam al-Qur‟an, terdapat pula ribuan hadits mengenai ilmu, dan beberapasabda rasul mengenai kedudukan orang yang berilmu. Yakni:

“Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu maka Allah mudahkan jalannya menuju syurga.Sesungguhnya malaikat akan membuka sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha

dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akandimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di

air. Sesungguhnya keutamaan orang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan di atas seluruhbintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak 

mewariskan dinar, tidak juga dirham, Yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa

yangmengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak.

Faktor lain yang menggambarkan tentang tingginya dan sangat mulianya orang yang berilmu,

yakni adanya janji Allah akan surga bagi mereka yang berilmu. Hadist nabi “Barang siapa

menuntut ilmu maka dimudahkan Allah jalannya menuju surga”(HR. Imam Muslim). Jadi janjisurga yang akan diberikan kepada penuntut ilmu telah mendorong begitu banyak ilmuwan untuk 

terus menuntut ilmu. Selain hadist tersebut, adapula hadist yang diriwatkan oleh Imam Ahmad,Abu Daud dan Turmizi “Sesungguhnya malaikat akan menaungi sayap-sayap mereka kepada

 penuntut ilmu tanda ridha dengan apa yang mereka lakukan”.

Kedudukan ilmu yang begitu tinggi dan kedudukan orang yang berilmu begitu mulia dalamagama, sehingga karenanya ditekankan bahkan diwajibkan kepada setiap manusia untuk 

menuntut ilmu. Kewajiban dalam menuntut ilmu juga dipertegas dengan hadist nabi yang

menyatakan bahwa: “Menuntut ilmu itu merupakan kewajiban yang dipikulkan kepada pundak 

5/14/2018 Sains Dan Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sains-dan-ilmu-pengetahuan 6/12

setiap individu ummat Islam, baik laki-laki maupun perempuan.” Jadi kewajiban dalam

menuntut ilmu terbuka dan wajib untuk setiap manusia, bailk laki-laki maupun perempuan.Tidak terbatas bada jenis kelamin dan umur bagi sang ilmuwan.

Setelah berpijak pada keberadaan akan wajibnya menuntut ilmu, adapun kurun waktu dalam

menuntut ilmu juga tidak terbatas. Dalam menuntut ilmu tidak pernah mengenal selesai ataupunterlambat dalam mengkajinya. Sebab pada dasarnya kehidupan dan keberadaan alam semesta dan

isinya merupakan sumber ilmu yang tak akan pernah selesai untuk dipahami. Ketidak terbatasan

waktu dalam menuntut ilmu juga di pesankan oleh nabi kepada ummatnya “Tuntutlah ilmu dari

 buaian (mahdi) hingga liang lahat(lahdi).” Hadist tersebut dapat dipahami bahwasanya dalamagama Islam tidak mengenal pensiun dalam menuntut ilmu, tetapi berlaku seumur hidup.

Dalam menuntut ilmu, agam Islam juga mengajarkan bahwa ruang bidang ilmu yang dipelajari

tidak hanya harus terkungkung pada satu sudut ruang saja. Nabi bersabda kepada ummatnya;

“Tunututlah ilmu sekalipun sampai ke negeri Cina”. Dalam hadist tersebut jika kita tela‟ah

dengan seksama, jika agama islam hanya menganjurkan kepada ummatnya untuk menuntu ilmu

pada satu bidang tertentu saja (agama), maka tidak mungkin Nabi bersabda untuk menutntut ilmuhingga ke negeri Cina. Merujuk pada keadaan pada saaat itu, bias diyakini bahwa ilmu Islam

belumlah berkembang. Jadi yang dimaksud Nabi pada saat itu tentulah menganjurkan untuk jugamempelajari berbagai macam bidang ilmu, baik ilmu perbintangan, ketentaraan, keagamaan, al-

 jabbar, dan sebagainya.

Ketidak terbatasan ruang dan waktu dalam menuntut ilmu, terkadang memang membuat kita

merasa bosan dalam menghadapi harii-hari. Hal tersebut memang sangat manusiawi sekali

terjadi pada manusia, namun kita jangan sampai menjadi terlarut dalam merasakannya, karena

pada daasarnya bosan itu merupakan suatu penyakit dan kita juga memiliki kewajiban untuk melawan penyakit. Tidakkah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan dengan penawarnya

(obatnya). Tidakkah musibah terjadi melainkan ada pennyelesaiannya. Oleh karena itu, kitamempunyai kewajiban untuk melawan rasa bosan yang terkadang timbul saat kita belajar, hingga

kita mendapatkan nikmatnya ilmu.

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penghalang dalam menuntut ilmu yang biasa dihadapi

oleh sebagian besar ilmuwan, tetapi wajib unutk dibasmi. Diantaranya adanya niat yang rusak.Jika pada awaalnya saja sudah terdapat niat yang rusak maka akan rusaklah seluruh amalannya.

Imam malik bin Dinar (wafat th.130 H) mengatakan “Barangsiapa mencari ilmu bukan karena

Allah ta‟ala maka ilmu itu akan meenolaknya hingga ia dicari hanya karena Allah”. Rasullullah

 juga bersssssabda “Amal itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan apa yang

diniatkannya.” 

Putus asa dan rendah diri juga merupakan salah satu penghalang dalam menuntut ilmu.. dalamSurah an- Nahl:78, Allah berfirman “Dan Allah mengeluarkanmu dari perut ibumu dalamkeadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran untuk mendengar,

 penglihatan dan hati untuk kamu bersyukur”. Dalam ayat tersebut dapat dipahami bahwa semuamanusia itu diciptakan dalam keadaan yang sama, yang tidak mengetahui sesuatupun. Jadi

 janganlah merasa rendah diri dengan adanya kelemahan pada diri kita.

5/14/2018 Sains Dan Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sains-dan-ilmu-pengetahuan 7/12

Kesimpulan Bagaimana agama memposisikan ilmu dan orang yang berilmu sudah menjadi alasan bagi para

ilmuwan untuk terus menuntu ilmu. Mereka juga beranggapan, dengan posisi ilmu yang begitu

tinggi dalam agama, maka mereka merasa apa yang mereka lakukan merupakan sebagian dari

ibadah dalam ajaran islam.

Kemudian yang terkait dengan dorongan keagamaan untuk menutnut ilmu adalah karena keingin

mereka untuk mengeri alam sebagai ayat Allah, dengan apa manuisia beriman akan mengenal

Allah dengan lebih baik. Muhammad Iqbal, dalam bukunya The Reconstruction of religionThought in Islam menyatakan bahwa alam merupakan medan kreatifitas tuhan, maka meneliti

alam untuk meningkatkan keyakinan juga membutuhkan ilmu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, agam sangat menganggap penting keberadaan

ilmu, dan sangat memuliakan para ilmuwan dengan mengangkat derajatnya lebih tinggi beberapa

tingkat disisi Allah. Keberadaan ilmu sangat berkesinambungan dengan agama itu sendiri.

Karena dalam menjalankan ibadah, agama (Islam) memiliki ajaran-ajaran tersendiri yang mana

untuk memahaminya juga sangat membutuhkan peranan ilmu. Karena tidak mungkin musliminmuslimat akan menjalankan setiap ajran yang tidak memiliki tolak ukur yang jelas, maka tidak 

mungkin adanya suatu ajaran tanpa alas an yang jelas dan dapat diterima akal sehat, yang manadalam hal ini ilmu berposisi sangat penting.

Maka sebagai seorang muslim kita memiliki kewajiban dalam menuntu ilmu. Dan agama jugamemiliki peranan yang sangat penting sebagai pendorong ilmu, karena antara agama dan ilmu

memiliki keterkaitan yang sangat rapat.

DAFTAR PUSTAKA

Kartanegara, Mulyadhi. Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam. Baitul Ihsan. Jakarta: 2006.

Heriyanto, Husein. Perkembangan Sains Islam Jilid Pertama. Makalah yang dipresentasikan

pada seminar “Kritik  dan Kontekstualisasi Peradaban Islam” . 

Fakhry, Majid. Sejarah Filsafat Islam; Sebuah Peta Kronologis. Jakarta: Mizan.2002

Kata kunci: agama, ilmu pengetahuan, islam 

Sebelumnya: SIAPA AKU; ada yang tahu tentang apa yang terjadi? 

Selanjutnya : RASYID RIDHA 

balas 

5/14/2018 Sains Dan Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sains-dan-ilmu-pengetahuan 8/12

Islam dan pengembangan ilmu pengetahuan 

Agama Islam bersumber dari wahyu Allah SWT sehingga memberikan dasar-dasar pedoman

yang obyektif yang berlaku umum (universal) bagi seluruh umat manusia di muka bumi,

sedangkan ilmu pengetahuan bersumber dari pikiran manusia yang disusun berdasarkan hasil

penyelidikan alam. Ilmu pengetahuan bertujuan mencari kebenaran ilmiah yaitu kebenaran yangsesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.

Menurut ukuran nilai-nilainya bersifat transcendental. Artinya nilai-nilainya tidak hanya diukur

menurut tuntutan hidup manusia di dunia semata, melainkan juga tuntutan hidup setelah mati.

Antara nilai-nilai untuk kehidupan manusia sebagai hamba Allah dengan nilai-nilai di alamakhirat. Dengan demikian, jangkauan nilai-nilai agama itu jauh hingga mencapai kehidupan di

alam abadi. Sebagai contoh dapat dikemukakan bahwa apabila kita melaksanakan perintah dan

menjauhi larangan Tuhan, seperti telah ditetapkan dalam kitab suci-Nya, maka berarti kita

merealisasikan ketentuan nilai-nilai hidup selaku hamba Allah. Dengan demikian, Allah akanmemberikan balasan pahala yang mengandung nilai-nilai kebahagiaan di alam akhirat nanti.

Islam bukan hanya terbuka terhadap pembaharuan yang dilakukan ilmu pengetahuan, melainkan

 juga mendorong dicapainya kemajuan bidang tersebut. Dorongan ke arah penguasaan ilmu

pengetahuan dapat dilihat dengan banyaknya firman Allah SWT yang menganjurkan manusia

untuk memahami alam. Alam adalah ciptaan Allah yang menjadi obyek ilmu pengetahuan. Misaldapat kita lihat pada firman Allah dibawah ini;

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam d an siang, bahtera

 yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan

dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia

sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan

antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagikaum yang memikirkan” (Qs. Al- Baqarah:164).

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-

lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar 

terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. Dan di antara tanda-tanda

kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian

dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi

kaum yang mendengarkan” (Qs. Ar - Rum:22-23). 

Islam dengan kitab suci Al-Qur‟an mendorong umat manusia berfikir dan menyelidiki rahasia

kebesaran Tuhan melalui sekitar 300 buah ayat kalimat-kalimat-Nya. Oleh karena itu, dapatdikatakan bahwa ajaran agama demikian itu tidak lain adalah suatu agama untuk berilmu. Ilmuyang mendorong Islam adalah ilmu pengetahuan duniawi dan ukhrawi yang saat sekarang telah

dijabarkan menjadi berbagai jenis ilmu pengetahuan seperti ilmu-ilmu yang termasuk kelompok 

sosial dan ilmu-ilmu natural (alam). Sedangkan yang dijadikan objek penelitian danpengembangan ilmu-ilmu tersebut adalah diri manusia sendiri, baik orang perorangan maupun

kelompok, serta kenyataan alam semesta yang penuh rahasia kebesaran Tuhan.

5/14/2018 Sains Dan Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sains-dan-ilmu-pengetahuan 9/12

Sesungguhnya Islam bukan sebagai agama untuk akhirat semata, melainkan juga agama untuk 

peradaban umat manusia secara menyeluruh, yang mengandalkan kekuatan akal-budi untuk menghasilkan berbagai jenis ilmu pengetahuan. Islam mengajarkan tentang perlunya manusia

mempergunakan akal kecerdasan untuk meraih kemajuan baik di dunia maupun di akhirat

dengan berlandaskan ilmu pengetahuan. Nabi bersabda;

Artinya: “Barang siapa menghendaki hidup duniawi, haruslah dengan ilmu; dan barangsiapa

menghendaki hidup ukhrawi haruslah dengan ilmu; barangsiapa menghendaki keduanya

haruslah dengan ilmu” 

Dengan demikian jelaslah bahwa semua bidang pekerjaan, profesi, dan keahlian, manusia wajibmemperjuangkan demi kemajuan masing-masing bidang sesuai yang digelutinya, yang bertolak 

dari disiplin ilmu masing-masing. Demikian ini merupakan hakikat hidup di dunia, tanpa ilmu

pengetahuan seseorang tidak akan dapat memperoleh puncak keberhasilan.

bi lmu pengetahuan dalam pandangan islam

Ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang pesat di dunia Islam pada zaman klasik (670-1300 M),yakni sejak zaman Nabi Muhammad saw sampai dengan akhir masa DaulahAbbasiyah di Baghdad. Pada

masa ini, dunia Islam telah memainkan peran penting, baik dalam bidang ilmu pengetahuan agama

maupun pengetahuan umum. Dalam hubungan iniHarun Nasution (1979:71) mengatakan bahwa

cendekiawan-cendekiawan muslim bukanhanya ilmu pengetahuan dan filsafat yang mereka pelajari dari buku-buku

Yunani, tetapimenambahkan ke dalam hasil-hasil penyelidikan yang mereka lakukan sendiri

dalamlapangan ilmu pengetahuan dan hasil pikiran mereka dalam ilmu filsafat. Para ilmuwantersebut

memiliki pengetahuan yang bersifat integrated, yakni bahwa ilmu pengetahuanumum yang mereka

kembangkan tidak terlepas dari ilmu agama atau tidak terlepas dari nilai-nilai Islam.Konsep ajaran Islam

tentang pengembangan ilmu pengetahuan yang demikian itu,menurut

S

yamsul Arifin (1996:21) didasarkan pada beberapa prinsip sebagai berikut:Pertama, ilmu pengetahuan

dalam Islam dikembangkan dalam kerangka tauhid atau teologi.Yakni teologi yang bukan semata-mata

meyakini adanya Tuhan dalam hati, mengucapkannyadengan lisan dan mengamalkannya dengan

tingkah laku, melainkan teologi yang menyangkutaktivitas mental berupa kesadaran manusia yang

paling dalam menyangkut hubunganmanusia dengan Tuhan, lingkungan dan sesamanya. Lebih tegasnya

adalah teologi yangmemunculkan kesadaran, yakni suatu matra yang paling dalam, pada diri manusia

yangmenformat pandangan dunianya, yang kemudian menurunkan pola sikap dan tindakan yangselaras

dengan pandangan dunia itu. Karena itu teologi pada ujungnya akan mempunyaiimplikasi yang sangat

sosiologis, sekaligus antropologis.Kedua, ilmu pengetahuan dalam Islam hendaknya dikembangkan

dalam rangka bertakwa dan beribadah kepada Allah swt. Hal ini penting ditegaskan, karena dorongan al-

Qur¶an untuk mempelajari fenomena alam dan sosial tampak kurang diperhatikan, sebagaiakibat dan

dakwah Islam yang semula lebih tertuju untuk memperoleh keselamatan di akhirat.Hal ini mesti diimbangi

dengan perintah mengabdi kepada Allah swt dalam arti yang luas,termasuk mengembangkan iptek.Ketiga, ilmupengetahuan harus dikembangkan oleh orang-orang Islam yangmemiliki keseimbangan antara kecerdasan akal,

kecerdasan emosional dan spiritual yangdibarengi dengan kesungguhan untuk beribadah kepada Allah swt dalam

arti yang seluas-luasnya. Hal ini sesuai dengan apa yang terjadi dalam sejarah di abad klasik, di mana

parailmuwan yang mengembangkan ilmu pengetahuan adalah pribadi-pribadi yang senantiasa

taat beribadah kepada Allah swt.Keempat, ilmu pengetahuan harus dikembangkan dalam kerangka yang

integral,yakni bahwa antara ilmu agama dan ilmu umum walaupun bentuk formalnya berbeda-beda,namun

hakikatnya sama, yakni sama-sama sebagai tanda kekuasaan Allah swt. Dengan pandangan yang

5/14/2018 Sains Dan Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sains-dan-ilmu-pengetahuan 10/12

demikian itu, maka tidak ada lagi perasaan yang lebih unggul antara satu danlainnya. Dengan

menerapkan keempat macam strategi pengembangan ilmu pengetahuantersebut, maka akan dapat

diperoleh keuntungan yang berguna untuk mengatasi problemkehidupan masyarakat modern

sebagaimana tersebut di atas.

6

c

)

K

eduduk

a

n

i

lmu d

a

la

m Isl

a

m

Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihatdari banyaknya ayat

AL qur¶an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi danmulya disamping hadis-hadis

nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terusmenuntut ilmu.Didalam Al qur¶an , kata

ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 780 kali ,ini bermakna bahwa ajaran Islam

sebagaimana tercermin dari AL qur¶an sangat kental dengannuansa nuansa yang berkaitan dengan

ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dariagamaIslam sebagamana dikemukakan oleh Dr Mahadi

Ghulsyani9(1995;; 39) sebagai berikut ;µ¶S

alah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadapmasalah ilmu

(sains), Al quran dan Al ±sunah mengajak kaum muslim untuk mencari danmendapatkan Ilmu dan

kearifan ,serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan padaderajat tinggi¶¶.ALLah s.w.t

berfirman dalam AL qur;¶an surat

AL Mujadalah ayat

11 yang artinya:

³ALLAH meninggikan baeberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang berirman diantarakamu dan orang-

orang yang berilmu (diberi ilmupengetahuan).dan ALLAH mahamengetahui apa yang kamu kerjakan´

ayat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang beriman dan berilmu akanmenjadi

memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang dimiliki seseorang akanmenjadi pendorong untuk

menuntut ILmu ,dan Ilmu yang dimiliki seseorang akan membuatdia sadar betapa kecilnya manusia

dihadapan ALLah ,sehingga akan tumbuh rasakepadaALLAH bila melakukan hal-hal yang dilarangnya, hal inisejalan

dengan firman ALLAH:

³sesungguhnya yang takut kepada allah diantara hamba ±hambanya hanyaklah ulama(orang berilmu) ; (surat faatir:28).

Disamping ayat ±ayat Qur¶an yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu sangatistimewa, AL qur¶an

 juga mendorong umat islam untuk berdo¶a agar ditambahi ilmu, seprtitercantum dalam AL qur¶an

sursat Thaha ayayt 114 yang artinya

³

5/14/2018 Sains Dan Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sains-dan-ilmu-pengetahuan 11/12

dan katakanlah, tuhanku ,tambahkanlah kepadaku ilmu penggetahuan ³

. dalam hubungan inilah konsep membaca,sebagai salah satu wahana menambah ilmu ,menjadi sangat

penting,dan islam telah sejak awal menekeankan pentingnya membaca , sebagaimana terlihat dari

firman ALLah yang pertama diturunkan yaitu surat

Al Alaq ayat 1sampai dengan ayat 5

yang artuinya:

³bacalah dengan meyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan Kamudari segummpal

darah . Bacalah,dan tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar (manusia ) dengan perantara kala . Dia mengajarkan

kepada manusia apa yang tidak diketahui.́

Ayat ±ayat trersebut , jelas merupakan sumber motivasi bagi umat islam untuk tidak pernah berhenti

menuntut ilmu,untuk terus membaca ,sehingga posisi yang tinggi dihadapanALLah akan tetap terjaga,

yang berearti juga rasa takut kepeada ALLah akan menjiwaiseluruh aktivitas kehidupan manusia untuk

melakukan amal shaleh , dengan demikiannampak bahwa keimanan yang dibarengi denga ilmu akan

membuahkan amal ,sehingga

7

Nurcholis Madjd (1992: 130) meyebutkan bahwa keimanan dan amal perbuatan membentuk segi tigapola hidup yang kukuh ini seolah menengahi antara iman dan amal .Di samping ayat ±ayat AL qur´an,

banyak juga hadis yang memberikan dorongan kuat untuk menuntut Ilmu antara lain hadis berikut yang dikutip

dari kitab jaami¶u Ashogir (Jalaludin-Asuyuti, t. t :44 ) :

³Carilah ilmu walai sampai ke negri Cina ,karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajibbagisetuap

muslim¶ (́hadis riwayat Baihaqi).³Carilah ilmu walau sampai ke negeri cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu

wajibbagi setiap muslim . sesungguhnya Malaikat akan meletakan sayapnya bagi penuntut ilmukarena rela atas apa

yang dia tuntut ³(hadist riwayat Ibnu Abdil Bar).

Rasulullah saw juga bersabda:

³Barangsiapa yang pergi menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai diakembali.́ (HR. Timidzi).

³Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini, yang dia tidak mendatanginya kecuali untuk kebaikan yang

akan dipelajarinya atau diajarkannya, maka kedudukannya sama denganmujahid di jalan Allah. Dan siapa yang datang untuk

maksud selain itu, maka kedudukannya sama dengan seseorang yang melihat barang perhiasan orang lain.́ (HR. Ibnu Majah

dari Abu Hurairah). Isnadnya hasan, dan disahihkan oleh Ibnu Hibban.

Dari hadist tersebut di atas , semakin jelas komitmen ajaran Islam pada ilmu ,dimanamenuntut ilmu

menduduki posisi fardhu (wajib) bagi umat islam tanpa mengenal bataswilayah. Mengingat

kedudukannya yang penting itu, maka menuntut ilmu adalah ibadah,memahaminya adalah wujud takut

kepada Allah, mengkajinya adalah jihad, mengajarkannyaadalah sedekah dan mengingatnya adalah

tasbih. Dengan ilmu, manusia akan mengenal Allahdan menyembah-Nya. Dengan ilmu, mereka akan

bertauhid dan memuja-Nya. Dengan ilmu,Allah meninggikan derajat segolongan manusia atas lainnya

dan menjadikan mereka pelopor peradaban.

5/14/2018 Sains Dan Ilmu Pengetahuan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sains-dan-ilmu-pengetahuan 12/12

BAB I

PENDAHULUAN

Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari alima _ ‘yalamu yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya

dipadankan dengankata science, sedang pengetahuan dengan knowledge. Dalam

bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan

dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu pada makna yang

sama. Untuk lebih memahami pengertian Ilmu(science) di bawah ini akan dikemukakan

beberapa pengertian :

Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara

bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan

gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu (Kamus Besar Bahasa

Indonesia)

Science is knowledge arranged in a system, especially obtained by observation

andtesting of fact (And English readers dictionary)

Science is a systematized knowledge obtained by study, observation,

experiment´(Websters super NewSchool and Office Dictionary)

Dari pengertian di atas nampak bahwa Ilmu memang mengandung arti

pengetahuan,tapi pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu yang tersusun secara

sistematis atau menurutMoh Hatta (1954 : 5)Pengetahuan yang didapat dengan jalan

keterangan disebut Ilmu´