Sail Sabang 2017 Tawarkan Pesona Indonesia Di mata...

36
KARYA CIPTA INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN EDISI 12 Tahun XV Desember 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Sail Sabang 2017 Tawarkan Pesona Indonesia Di mata Dunia

Transcript of Sail Sabang 2017 Tawarkan Pesona Indonesia Di mata...

Karya Cipta infrastruKtur permuKiman

Edisi 12 tahun XV

desember 2017

KEMENTERIANPEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT

Sail Sabang 2017 TawarkanPesona IndonesiaDi mata Dunia

02|Edisi 12Tahun XV

25

daftar isi Edisi 12/tahun XV

desember 2017

04

2817

08

04 berita utamasail sabang 2017Tawarkan Pesona indonesia di mata dunia

08 liputan khususKementerian PUPR Optimis Venue di GBK dan Jakabaring selesai Tepat Waktu

11 Penyerapan APBN 2017 ditjen Cipta Karya Meningkat

13 Pamsimas Wujudkan 100%Akses Aman Air Minum dan sanitasi Layak

15 info baruBupati Bangka selatanResmikan TPs 3R KsM Terasi

16 dua Rusunawa Kementerian PUPR di Jatim diresmikan

17 Cipta Karya Tata Kawasan JembatanKota siak sri indrapura Provinsi Riau

18 dirjen Cipta Karya Tanda TanganiPiagam Komitmen Kota Pusaka

19 dukung Bali Bersih,Kementerian PUPRRevitalisasi TPA Regional sarbagita suwung

20 Kementerian PUPR serahkan 7 Pos Lintas Batas Negara senilai Rp. 1 Triliun Kepada BNPP

21 Rehabilitasi drainase Kurangi Risiko Banjir di istana Kepresidenan

22 Menteri PUPR Tinjau PembangunanKawasan Tepi Air sumber Jaya Bengkulu

23 Walikota Tebing Tinggi ResmikanRTP Lapangan Merdeka sei Mersing

24 PsPAM Bengkulu dukungKsPN Pulau Enggano

25 inovasiintegrasi Menyeluruh padasubsistem Wadah-Kumpul-Angkut-Olah- Proses Akhir sampah

27 Bank sampah Bukan Hanya Tempat Barang Bekas Tetapi Menyimpan sejuta Harapan

28 Peran Penting Commissioning Test:Unjuk Kinerja infrastruktur Pengolahan sampah

30 sebaiknya anda tahusail indonesia

33 lensa CkUpacara Hari Bhakti PU ke-73

34 seputar kitaWali Kota Bengkulu Tinjau Pemanfaatan infrastruktur Permukiman

direktur PKP Melakukan Kunjungan Kerja Ke Mamuju

sekretaris ditjen Cipta Karya Tinjau Lokasi Pasca Banjir dan Tanah Longsor Kota Manado

13

Tahun XVEdisi 12 |03

editorialpelindungsri Hartoyo

penanggung Jawabrina agustin indriani

dewan redaKsidwityo a. soeranto, iwan suprijanto, rina farida,

dodi Krispratmadi, muhammad sundoro

pemimpin redaKsimardi parnowiyoto

penyunting redaKsiardhani p, indah raftiarty er, astaf aji pranaya

bagian produKsiari iswanti, bramanti nawang sari, dewi savitri,

rizqiah darmawiasih

bagian administrasi & distribusifajar drestha birawa, Harniati ulfah

Kontributorsri murni edi K, taufan madiasworo,

tanozisochi lase, diana Kusumastuti, dian irawati, marsaulina pasaribu, didiet a. akhdiat,

boby ali azhari, prasetyo, ade syaiful rachman, meike Kencanawulan, Komang raka maharthana,

sandhi eko bramono, astiana Harjanti, andika budi prasetya, bhima dhananjaya, airyn saputri Harahap, meinar manurung

alamat redaKsiJl. pattimura no. 20, Kebayoran baru 12110

telp/fax. 021-7245754

Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email [email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id

Cover :Monumen Sabang Fair

http://ciptakarya.pu.go.id

@ditjenck

@ditjenciptakarya

ditjen Cipta Karya

ditjen Cipta Karya

[email protected]

Destinasi Wisata Bahari Dunia di Nol Kilometer Indonesia

Kota Sabang yang terletak di Pulau Weh, Provinsi Aceh, menjadi lokasi perhelatan Festival Sail Indonesia tahun 2017 yang berlangsung dari tanggal 28 November sampai 5 Desember 2017. Kementerian yang turut terlibat dalam acara berskala

internasional ini yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Koordinator Bidang Kema­ritiman. Keempatnya berintegrasi dalam mempromosikan Kota Sabang sebagai wisata bahari kelas dunia, sekaligusmemajukan kesejahteraan khususnya masyarakat Sabang sebagai kepulauan terdepan di Indonesia.

Penyelenggaraan Sail Sabang dibagi menjadi empat titik, yaitu Teluk Sabang, Sabang Fair, Gapang Resort, dan Titik Nol Kilometer. Sedangkan puncak acara berlangsung di kawasan Pasiran, Teluk Sabang, yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Pembagian ini didasari oleh banyaknya kegiatan yang mengisi Sail Sabang mulai dari tarian kolosal Laksamana Malahayati, parade tall ship, parade kapal nelayan tradisional, Jambore Iptek, International Free Diving Competition, Kapal Pemuda Nusantara, Sabang Wonderful Expo and Marine Expo, serta Seminar Wisata Bahari.

Sail Sabang merupakan acara tahunan Festival Sail Indonesia yang berawal dari Sail Bunaken di tahun 2009 hingga Sail Selat Karimata di tahun 2016. Selain tujuan sosial untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Sabang, dalam bidang pariwisata, acara ini ditujukan untuk meningkatkan kunjungan wisman baik dari yacht, cruise, maupun diving ke Sabang. Pemerintah optimis dalam sail kali ini karena selain keindahan wisata alam, lokasinya juga sangat strategis berdekatan dengan Langkawi, Phuket, dan Singapura sebagai tempat berkumpulnya pelayar. Dukungan akomodasi juga telah disediakan berupa homestay, hotel, hingga penginapan apung yang disediakan oleh PT. Pelni. Begitu pula dukungan transportasi yang telah disiapkan melalui udara dan laut.

Sejalan dengan tiga program prioritas yang diupayakan pemerintah pada tahun 2017, yaitu digital tourism, homestay, dan konektivitas udara, Sail Sabang berperan dalam mencapai target 15 juta wisman di penghujung tahun. Pemenuhan target tersebut menjadi acuan di tahun 2018 demi memenuhi tuntutan Nawa Cita Presiden Joko Widodo yaitu 20 juta wisman. Maka dari itu, Presiden Jokowi mengharapkan stakeholder terkait agar bidang Tourism, Trade, and Investment (TTI) perlu dimaksimalkan keterpaduannya agar mendapatkan momentum kepercayaan internasional. Apabila tourism telah diakui di mata dunia, maka trade dan investment akan terdorong secara sistematis, sehingga membantu pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia. (Redaksi)

04|Edisi 12Tahun XV

Festival Sail Indonesia 2017 telah berlangsung pada tangal 28 November hingga 5 Desember 2017 lalu, di Teluk Sabang dan Gapang Resort Kota Sabang dengan tema Sabang Menuju Gerbang Destinasi Wisata Bahari Dunia.

berita utama

Sail Sabang 2017 Tawarkan Pesona IndonesiaDi mata Dunia

Empat kementerian terlibat lang sung dalam event berskala inter na sional ini, yaitu Kementerian Pe kerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat Ke men­terian Pariwisata, dan Kementerian Per ­hubungan yang dinaungi langsung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kema­ritiman. Keempatnya berintergrasi un­

tuk mempromosikan Sabang sebagai wi sata bahari kelas dunia, serta untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Sa­bang sebagai kepulauan terdepan di Indonesia. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Di­

rektorat Jenderal Cipta Karya, ikut ber­partisiapasi dalam acara Festival Sail Sabang 2017. Acara puncak Festival Sail Sabang di buka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Sabtu (2/12/2017). Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Fir­manti dan Direktur Pengembangan Ka­wasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya

Tahun XVEdisi 12 |05

Kementerian PUPR, Rina Farida ikut hadir dalam acara tersebut. Pembukaan acara puncak Sail Sa­bang dilakukan di Pelabuhan CT3 Badan Pengawasan dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS). Dalam sambutannya, Wakil Pre­siden Jusuf Kalla mengungkapkan, kini pelabuhan Sabang tidak lagi hanya menjadi pelabuhan singgah bagi ka­pal­kapal yang akan memasok air ber­sih dan logistik untuk berlayar di Sa­mudera Hindia. Jusuf Kalla berharap, ke depannya pelabuhan bisa menjadi tem pat singgah bagi kapal­kapal wisata. “Ini terjadi karena kemajuan teknologi yang canggih, sehingga kapal­kapal su­dah bisa menghasilkan air bersih sen­diri dan menyimpan makanan dalam jumlah banyak selama waktu pelayaran. Maka fungsi pelabuhan harus diganti menjadi pelabuhan singgah bagi kapal­kapal wisata, sehingga bisa memberi pemasukan bagi daerah,” ujar Jusuf Kalla. Sementara Menteri Koordinator Bi­dang Kemaritiman, Luhut Binsar Pan jai­tan, mengungkapkan Sail Sabang men­jadi sail terbesar dibanding acara sail sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari jumlah peserta, jumlah pengunjung, serta jumlah acara. Sail ini, diikuti oleh 13 KRI, 1 kapal riset Baruna Jaya milik LIPI, 2 tall ship KRI Bima Suci dan KRI Dewa Ruci, Cruise Costa Victoria serta 18 yacht dari

7 negara. Diperkirakan sebanyak 20.000 pengunjung, dengan jumlah wisman se­banyak 3.000 orang, tidak termasuk pe­ngunjung lokal,” kata Luhut. Penyelenggaraan Sail Sabang 2017, lanjutnya, memiliki tujuan utama berbeda dengan sail sebelumnya yaitu lebih fo­kus kepada pengembangan destinasi wi sata. “Sesuai dengan arahan Presiden pada Sail Karimata 2016, bahwa sektor pariwisata menjadi lokomotif acara sail­sail berikutnya, termasuk Sail Sabang ini,” kata Luhut.

Rangkaian acara Sail Sabang ini me­miliki 26 acara, antara lain Yacht Rally, Parade KRI termasuk KRI Dewa Ruci dan Bima Sakti, Tarian Kolosal Laksamana Malahayati, Sabang Wonderful dan Ma­rine Expo, International Free Diving Cham pionship, dan Festival Kopi dan Ku­liner Aceh. Selain itu, Sail Sabang juga menghasilkan 3 karya nyata yang ber­manfaat bagi masyarakat Sabang. Yang pertama adalah dicanangkan Diamond Triangle Regatta Saphula (Sabang Phuket Langkawi) pada tahun 2018. “Kedua In­ternational Free Dive Competition 2018 dan ketiga pengembangan perikanan bu didaya, yang dibuat oleh Kementerian Ke lautan dan Perikanan,” kata Luhut. Gubernur Aceh Irwandi Yusuf me nga­takan, pemerintah Aceh berharap men­dapat dukungan penuh dari Pe merintah Pusat untuk menjadikan Sa bang sebagai destinasi wisata dunia. Sementara, Sekjen Kementerian PUPR Anita mengungkapkan, festival ini me rupakan acara yang positif dan bagus, karena dapat mempromosikan Indonesia, khususnya Kota Sabang, kepada dunia. “Kami dari Kementerian PUPR tentu nya turut mendukung dan ikut andil mem­persiapkan pagelaran berkelas inter na­sional ini,” tutup Anita. Ditjen Cipta Karya telah membangun infrastruktur per­mu kiman pendukung Sail Sabang yang me liputi bidang penataan bangunan,

06|Edisi 12Tahun XV

pengembangan kawasan permukiman, pe nyehatan lingkungan permukiman dan air minum. Untuk bidang penataan bangunan, telah dilakukan penataan Ruang Ter­buka Hijau (RTH) Kawasan Sabang Fair dan Kawasan Hutan Kota Sabang. Untuk bidang pengembangan kawasan per­mu kiman telah dilakukan beberapa pe­kerjaan meliputi pembangunan pedes­trian Jalan Cut Nyak Dien dan Jalan Per dagangan, serta pembangunan Taman Segitiga Jalan Malahayati. Dalam bidang penyehatan lingkungan permukiman, Di rektorat Jenderal Cipta Karya juga telah melalukan penanganan sanitasi guna mendukung Sail Sabang 2017, yai tu pembangunan toilet di Sabang Fair, Pasir Putih, Teupin Layeu dan Anoi Itam. Untuk bidang air minum, meliputi pengembangan SPAM di area Sabang Fair dan di kawasan Gapang dan Iboih. Selain itu, juga dilakukan pembangun an per­pipaan dan pemasangan hidran umum di lokasi acara, serta pemasangan pi pa ke reservoir tinjau alam BPKS yang me layani Bandara Maimun Saleh.a

Direktur Jenderal Cipta Karya yang diwakili oleh Direktur PKP Rina Farida menjelaskan, pembangunan infrastruk tur pendukung Sail Sabang dilakukan secara terpadu yang meliputi seluruh sektor Cipta Karya. “Guna mendukung pelak­

sanaan kegiatan ini, Ditjen Cipta Karya telah melakukan pembangunan infra­struk tur dengan tolal anggaran Rp. 36,7 miliar,” kata Rina. Rina berharap dengan adanya du ku­ngan infrasruktur ini, penye lenggaraan

Tahun XVEdisi 12 |07

Sail Sabang berjalan lancar dan dapat mempromosikan Sabang sebagai wisa ta ba hari kelas dunia, serta meningkatkan ke sejahteraan masyarakat, khususnya ma syarakat Sabang sebagai kepulauan ter depan di Indonesia Selain dukungan infrastruktur per­

mu kiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya juga melakukan penyediaan prasarana lainnya pada acara puncak Sail Sabang 2017, yaitu berupa toilet kabin 4 bilik sebanyak 10 unit, toilet portable sebanyak 25 unit, toilet VIP sebanyak 2 unit, serta 10 unita MTA dan 200 unit hidran umum.

Sail Sabang 2017 merupakan acara sail yang kesembilan digelar di Indonesia. Beragam acara pendukung telah dise­lenggarakan untuk meramaikan acara Sail Sabang, antara lain Jambore Iptek, In ter national Freediving Competition, Sa­bang Underwater Contest, Sabang Car nival, Kapal Pemuda Nusantara, Aceh Culinary and Coffee Festival, Sa bang Wonderful Expo and Marine Expo, Sales Mission Cruise Operator and Yacht, juga Seminar Wisata Bahari. “Sail Sabang 2017 tidak hanya sukses di pe nyelenggaraannya. Itu juga harus suk ses di tindak lanjutnya,” ujar Menteri Pari wisata (Menpar) Arief Yahya. Karenanya, Kementerian Pariwisata akan terus mendorong agar bisnis wisata bahari disana sukses. Bisnisnya bisa sus­tain. Levelnya pun akan terus didorong naik kelas seiring dengan di­ciptakannya poros Sabang, Phuket, Langkawi. Sabang harus menjadi penghubung international harus memiliki acara rutin dari segitiga (Saphula). Ini akan memberi keuntungan ke banyak pihak. Masyarakat juga bisa merasakan dampak langsungnya,” ujar Menpar. (Teks: ari)

08|Edisi 12Tahun XV

liputan khusus

Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan rehabilitasi 4 venue dari 13 venue olahraga di Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Senayan yang akan digunakan pada Asian Games XVIII tahun 2018.

Kementerian PUPR Optimis Venue di GBK dan Jakabaring Selesai Tepat Waktu

Keempat venue tersebut yakni la­pangan hoki, lapangan sepak bola ABC, lapangan panahan dan stadion

renang (aquatic) yang diresmikan pada hari Sabtu (2/12/2017), oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Kantor Staf Presiden Teten Mas­duki, Ketua INASGOC Eric Thohir, Irjen Kementerian PUPR Rildo Ananda Anwar, Kepala Balitbang Danis H. Sumadilaga, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Dirjen

Bina Konstruksi Syarief Burhanudin, Sek­jen Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, Ke­tua Satgas Infrastruktur Asian Games XVIII Imam Ernawi, pengurus besar olah raga hoki dan renang, serta perwakilan Ika tan Arsitek Indonesia.

Tahun XVEdisi 12 |09

Rp 370 miliar,” katanya. Lapangan hoki yang diresmikan tersebut memiliki luas 7.616 meter persegi, dengan kapasitas 733 kursi. Sedangkan untuk lapangan panahan memiliki luas 12.142 meter per segi dengan kapasitas 112 kursi dan lapangan ABC memiliki luas 22.419 me­ter persegi. Kemudian untuk stadion re­nang (aquatic) dikerjakan oleh PT Was kita Karya sejak Agustus 2016 dan selesai November 2017. Stadion renang itu me­miliki empat kolam yaitu kolam utama untuk pertandingan (51,20 m x 25 m x 3 m), kolam polo air (50 m x 25 m x 3 m), kolam Loncat Indah (21 m x 25 m x 5 m) dan kolam pemanasan (20 m x 50 m x 1,4­2 m). Stadion renang ini dilengkapi de­ngan 8.000 kursi termasuk tribun te­les kopik, ruang pers, dan broadcasting, serta ruangan pendukung lainnya. Perlu diketahui bahwa stadion renang GBK me­rupakan salah satu dari 6 bangunan ca­gar budaya di Kawasan GBK, Jakarta. Pro­ses renovasi yang dilakukan juga telah memenuhi kaidah­kaidah pelestarian ba­ngunan cagar budaya. Untuk rehabilitasi 9 venue lainnya dan penataan kawasan GBK akan selesai akhir Desember 2017. Sembilan venue tersebut yakni stadion utama GBK, ge­dung training facility, istana olahraga, la pangan tenis indoor centercourt, la pa­

Peresmian dilakukan di lapangan ho­ki dan stadion renang. Di lapangan hoki Presiden Jokowi meresmikan penggunaan lapangan ABC, lapangan panahan, dan lapangan hoki yang merupakan satu pa­ket pekerjaan kontraktual. “Dengan mengucap Bismil lahirroh­manirrohim, lapangan hoki, lapangan pa­nahan, lapangan ABC, di kawasan Gelora Bung Karno siang hari ini saya nyatakan diresmikan,” kata Jokowi yang dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti. Pre­siden Jokowi juga sempat menjajal mela­kukan pemukulan bola. Selanjutnya, Presiden Jokowi selan­jutnya menuju stadion renang untuk me­resmikan penggunaannya. Pada acara pe resmian tersebut turut hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

(PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Ke­uangan Sri Mulyani, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi dan Wakil Gu­bernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Presiden mengatakan kawasan Gelo­ra Bung Karno menjadi ruang publik, ti­dak semata untuk olah raga. “Kita lihat setelah direhabilitasi total, perbedaannya sangat mencolok. Silahkan ditanyakan ke atlet atau pelatih perbedaanya seperti apa. Saya kira yang terbagus,” kata Pre­siden Jokowi. “Untuk rehabilitasi venue di GBK Ja­karta dan Jakabaring Palembang serta pembangunan 10 tower Wisma Atlet Ke­mayoran, Jakarta semuanya menelan ang garan Rp 6,2 triliun. Sedangkan un­tuk anggaran 4 venue yang diresmikan siang ini total anggarannya mencapai

10|Edisi 12Tahun XV

liputan khususngan tenis outdoor, stadion madya, la ­pangan baseball, lapangan softball dan gedung basket. Dengan demikian, se­mua persiapan Asian Games 2018/VIII telah sesuai dengan rencana dan bisa digunakan saat tes event pada bulan Feb­ruari tahun depan. Kunjungan Wapres ke Jakabaring PalembangWakil Presiden RI Jusuf Kalla melakukan kunjungan kerja ke beberapa venue di Ja kabaring Sport City (JSC) Palembang, Kamis (7/12/2017). Dalam kunjungannya kali ini, JK didampingi oleh Menteri Pe­kerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Direktur Bina Penataan Bangunan Iwan Suprijanto, dan Ketua KONI Tono Suratman. Jusuf Kalla mengaku optimis semua akan ram pung 100 persen pada akhir tahun ini. Tempat yang ditinjau pertama kali oleh Jusuf Kalla yaitu gedung bowling centre, kemudian, rombongan venue sho­oting range, voli pantai, dayung, sepak takraw, water treatment plan, stadion utama Gelora Sriwijaya Jakabaring, dan rusunami yang nantinya direncanakan sebagai salah satu tempat menginap atlet dan yang terakhir Stadion Utama Sriwijaya. “Tadi sudah kunjungi semua venue, sebagian sudah selesai, sebagian masih dibangun dan dilengkapi. Sebagian besar

semua rampung akhir Desember ini,” kata Jusuf Kalla. Jusuf Kalla mengatakan, bila melihat progresnya sekarang ini, sebagian besar akan selesai di akhir tahun Desember 2017. “Ada stadion baru yakni soft tenis, yang baru mulai pembangunannya se­hingga baru bisa selesai bulan Juli 2018 dan masih ada waktu 2 bulan untuk ujicoba,” jelasnya. Dari 17 venue yang dibangun di Pa­lembang, sebanyak 2 venue olahraga di­bangun oleh Kementerian PUPR, yak ni da yung dan shooting range yang di ker­jakan oleh kontraktor PT. Nindya Kar­ya (Persero). “Hingga awal Desember 2017, progres konstruksi pembangunan venue dayung sudah 95,91% dan untuk pembangunan dan renovasi shooting range sudah mencapai mencapai 90,94%. Kedua venue tersebut akan selesai pada 31 Desember 2017,” ungkap Menteri Ba­suki. Pembangunan venue dayung yang dimulai sejak 7 Desember 2016 hingga 31 Desember 2017 menelan biaya Rp 148 miliar. Pekerjaannya diantaranya be rupa pembangunan tribun penonton dengan kapasitas 2.144 kursi, rumah da­yung, rowing tank dan ergometer, me nara kontrol, menara finish, pintu gerbang (gate dan pos jaga), pos menara, ponton, dan pagar keliling venue. Selain itu, juga dibangun drainase kawasan dan drainase bangunan dan lan­

sekap kawasan berupa taman, area parkir dan perkerasan, serta lampu pe ne rangan jalan. Sementara untuk konstruksi shooting range dilakukan sejak 1 Desember 2016 hingga 20 Desember 2017 dengan nilai kontrak Rp 80 miliar. Pembangunan dan renovasi shooting range diantaranya be­rupa renovasi bangunan induk, renovasi dan perluasan shooting range 50 meter dan 10 meter, renovasi dan perluasan shooting range 25 meter, renovasi dan perluasan final hall, dan shooting range Skeet dan Trap. Penataan kawasan juga dilakukan meliputi pekerjaan jalan dan pelataran parkir, drainase, pagar keliling kawasan, pos jaga, gardu listrik, elektrikal dan mekanikal dan pekerjaan lansekap. Dari 17 venue yang dibangun di Pa­lem bang, penataan kawasan juga dila­kukan meliputi pekerjaan jalan dan pe­la taran parkir, pagar keliling kawasan, pos jaga, gardu listrik, elektrikal dan me­kanikal dan pekerjaan lansekap. Sri Hartoyo mengungkapkan, seba­gian besar venue sudah rampung, se ba ­gian lagi masih dibangun. “Kita ha rus menyelesaikan proyek ini akhir De sem­ber,” kata Sri Hartoyo. Untuk stadion soft tennis atau convention hall, lanjut Sri Hartoyo masih dalam pembangunan dan diperhitungkan pada Juni mendatang sudah selesai dan bisa dilakukan uji coba. (Teks: redaksi)

Tahun XVEdisi 12 |11

liputan khusus

Direktorat Jenderal Cipta Karya hingga tanggal 30 Desember 2017 telah menyerap APBN tahun 2017 sebanyak 89,19% atau Rp. 15,05 triliun dari target prognosis sebesar 96,09%.

Penyerapan APBN 2017 Ditjen Cipta Karya Meningkat

Nilai ini lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2016 dengan selisih 9,28%. Capaian 2017 tersebut di­

ser­tai­progres­fisik­ sebesar­91,08%­yang­juga lebih tinggi dibandingkan capaian ta hun 2016 dengan selisih 4,43%.

“Capaian saat ini menunjukkan upa­ya percepatan yang membuahkan ha­sil dan akan terus diupayakan untuk ditingkatkan dalam mencapai prognosis sebesar 96,09%,” ungkap Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo saat memberikan

arahan pada Rapat Kerja Evaluasi Pelak­sanaan Kegiatan TA 2017 dan Persiapan Pelaksanaan TA 2018 Ditjen Cipta Karya, di Jakarta (21/12/2017). Kendati demikian, Sri Hartoyo me­ngi ngatkan bahwa peningkatan dan per­

12|Edisi 12Tahun XV

liputan khusus

Capaian Ditjen Cipta Karya hingga saat ini tidak terlepas dari kendala dan permasalahannya.

cepatan progres saja belum cukup. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus di­selesaikan pada akhir masa anggaran TA 2017 untuk mencapai janji prognosis. “Yang jauh lebih penting lagi ada­lah mencapai target outcome dari hasil pembangunan infrastruktur permukiman yang telah dilaksanakan,” tambah Sri. Untuk itu peran Pemerintah Pusat dalam Pengaturan, Pembinaan dan Pe­ngawasan (TURBINWAS) tetap men ja di fokus kegiatan utama yang harus di­lak sanakan dengan seksama dan ber­kelanjutan. Bukan saja karena masih be sarnya kesenjangan infrastruktur per mukiman, tetapi juga semakin ting­ginya tuntutan stakeholders terhadap pro fesionalisme aparatur, tata kelola pe­me rintahan yang baik, transparansi dan akun tabilitas publik. Capaian Ditjen Cipta Karya hingga saat ini tidak terlepas dari kendala dan permasalahannya. Sri mengungkapkan masih ada kegiatan yang terlambat pro ses lelangnya, dan pelaksanaan ke­giatan yang didanai pinjaman/hibah luar negeri yang tidak sesuai sehingga beban penyelesaian pekerjaan masih besar pa­da akhir tahun anggaran.­ “Efektifitas­ yang­ dilakukan­ melalui­

strategi yang harus disiapkan menghadapi TA 2018, antara lain yaitu; pertama, me mas tikan pemenuhan persyaratan readiness criteria dalam pelaksanaan ke­giatan. Kedua, melaksanakan pele la ngan paket pekerjaan baik melalui lelang dini maupun lelang reguler se cepat mungkin. Ketiga, menjaga disiplin waktu pelak­sanaan kegiatan agar setiap kegiatan dapat diselesaikan secara tepat waktu serta meningkatkan kemampuan teknis pelaksanaan kegiatan untuk menghindari kegagalan konstruksi. Keempat, meningkatkan kemampuan administratif khususnya dalam mengan­tisipasi audit dan segera menindaklanjuti penuntasan temuan hasil audit baik internal (Inspektorat Jenderal) maupun eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan). Kelima, melaksanakan laporan ke­uangan dan pengelolaan aset BMN ter­masuk serah terima hibah aset BMN ke­pada pihak ketiga/Pemda.(Teks: Dit.KIP)

drop loan tahun 2017 hanya dapat dila­kukan bagi pinjaman yang sudah tutup (closed) atau pinjaman yang belum efektif. Usulan drop loan sebesar Rp. 477,5 miliar diperkirakan yang disetujui hanya 10%, atau sekitar Rp. 4,5 miliar,” ujar Sri.

Strategi Hadapi TA 2018Instrumen­fiskal­APBN­TA­2018­diarahkan­untuk mendukung program pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan antar daerah, dan penciptaan lapangan kerja. Fokus kegiatan tahun 2018 yaitu, pertama, percepatan pembangunan infra­struktur sesuai dengan Perpres Nomor 58 Tahun 2017 tentang Proyek Strategis Nasional. SPAM Regional, Jakarta Sewerage System, PLBN dan KSPN. Kedua, lanjutan kontrak tahun jamak. Ketiga, Program Prioritas dari Direktif Presiden, Hasil Kunjungan Kerja DPR, dan Direktif Men­teri PUPR. Sri Hartoyo menambahkan bebera pa

Tahun XVEdisi 12 |13

liputan khusus

Pamsimas Wujudkan 100% Akses Aman Air Minumdan Sanitasi Layak

Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar Rakornas Program Pamsimas III Tahun 2017 di Jakarta, Selasa (19/12/2017).

untuk bidang air minum dan sanitasi biasanya tersebar dalam berbagai pro­gram pemerintah baik di pusat dan dae­rah, serta masing­masing memiliki ka rak­teristik dan mekanisme tersendiri.

“Oleh karena itu, dalam mencapai tar­get universal maka tidak ada cara lain selain membangun bersama mela lui ko ­la borasi yang efektif di antara peme rin­tah dan masyarakat. Dengan mem ba ngun

Menteri PUPR yang diwakili Sek­jen PUPR Anita Firmanti me­ngatakan, pelaksanaan pro g­

ram Pamsimas I dan II yang dimulai sejak tahun 2008 hingga tahun 2016 telah memberikan kontribusi capaian akses aman untuk air minum sebanyak lebih dari 10,3 juta jiwa dan sanitasi sebanyak lebih dari 10,6 juta jiwa. Capaian ini diperoleh melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) berbasis masyarakat di 12.254 desa yang tersebar di 233 kabupaten/kota di 32 provinsi.

Program Pamsimas III pada tahun ini dilaksanakan oleh 365 kabupaten atau lebih banyak dari jumlah kabupaten pelaksana Pamsimas sebelumnya. Apre­siasi kepada 219 Pemerintah Kabu­paten pelaksana Pamsimas I dan II yang tetap memiliki komitmen untuk me ­ngikuti program Pamsimas III. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Ka ­bupaten telah mengadopsi dengan baik pendekatan program Pamsimas un tuk pem bangunan SPAMS Perdesaan di wi­layahnya masing­masing. Melalui im ­ple mentasi program Pamsimas III, di tar ­getkan adanya tambahan 11,8 juta jiwa penduduk yang bisa mengakses air mi­num aman dan 6,7 juta jiwa penduduk

yang mendapatkan akses sanitasi yang layak.

“Untuk itu, kami mengharapkan agar dukungan Pemerintah Daerah tersebut dapat dilanjutkan melalui pembinaan pe­ngembangan dan keberlanjutan SPAMS antara lain melalui pengembangan SPAMS terbangun di desa­desa Pam si­mas. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat di desa, me ning­katkan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat te ru­tama dikaitkan dengan pemanfaatan sa rana air minum dan sanitasi secara ber kesinambungan. Pemerintah Daerah juga memiliki peran yang sangat penting da lam pengembangan SPAMS di wilayah masing­masing, terutama karena air mi­num dan sanitasi merupakan urusan wa­jib Pemerintah Daerah,” jelas Anita.

Sementara Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo mengungkapkan, selain Peme­rintah Daerah, masyarakat meru pakan ujung tombak dalam penge lolaan sa­rana SPAMS yang telah dibangun di wi­layah perdesaan dengan tujuan untuk membangun rasa memiliki dan keber sa­maan masyarakat.

Sri Hartoyo menambahkan, tantangan nyata untuk mencapai akses universal ter­sebut adalah dari pendanaan. Penda naan

14|Edisi 12Tahun XV

liputan khususPamsimas diharapkan dapat me nye dia­kan akses untuk semua di bidang air mi­num dan sanitasi,” tutur Sri Hartoyo.

Dalam kesempatan tersebut diberikan juga penganugerahan Pamsimas Award kepada kabupaten dan desa teladan ke­pada 10 Kepala Desa antara lain Kepala Jorong Sungai Abu Nagari Kandang Ba ru Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijun­jung Provinsi Sumatera Barat, Kepala Desa Larangan Lor Garung Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah, Ke­pala Desa Randulanang Kecamatan Jati­nom Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah, dan Kepala Desa Munduk Temu Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.

Pamsimas Peduli Masyarakat RentanAspek gender dalam program air minum dan sanitasi seringkali menekankan peran laki­laki sebagai pembuat keputusan, sementara perempuan sebagai penerima manfaat yang pasif. Hal ini jelas keliru dan salah, karena dalam rumah tangga yang sering berhubungan dengan air dan sanitasi adalah perempuan. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Ditjen Cipta Karya Rina Agustin Indriani, saat menjadi narasumber dalam talkshow yang ber­tema Pamsimas Peduli Masyarakat Ren­tan (Perempuan, Manula, Ibu Hamil, dan Disabilitas) di Studio TV One Jakarta, Jumat (15/12/2017).

“Kaum perempuan adalah kolektor, pengangkut, pengguna dan pengelola,

utama air untuk keperluan rumah tangga serta sebagai promotor dalam kegiatan yang berkaitan dengan sanitasi di rumah dan masyarakat. Namun pada kebanyakan masyarakat, pandangan kaum perempuan tidak terwakili secara sistematis dalam lembaga pembuat keputusan, dan ini juga salah besar,” ungkap Rina.

Lanjut Rina, sejak tahun 2000 sudah ada Intruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarus Utamaan Gender dalam Pembangunan Nasional dimana disebutkan bahwa untuk mewujudkan ke setaraan dan keadilan gender dalam pem bangunan, aspek gender terintegrasi da lam perumusan kebijakan program dan kegiatan melalui perencanaan, pelak sa­naan, pemantauan, dan evaluasi.

Rina berharap program Pamsimas se ba gai program penyediaan air minum dan sanitasi perdesaan diharapkan tetap mengarusutamakan gender sebagai sa­

lah satu isu pentingnya. Kelompok pe­rem puan adalah kelompok utama yang menggunakan air di rumah tangga se­hingga seharusnya setiap kegiatan pa da program Pamsimas ada keterlibatan ak tif dari perempuan.

Sementara Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Ditjen Cipta Karya M. Sundoro menjelaskan, beberapa prinsip yang diterapkan dalam program Pamsimas yaitu salah satunya kesetaraan gender. Program Pamsimas memberikan kesempatan yang sama kepada perem­puan maupun laki­laki untuk me ngam­bil keputusan, berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan sarana air minum dan sanitasi. Selain itu, program Pamsimas memastikan semua masyarakat terma suk masyarakat berkebutuhan khu sus (pe­nyan dang disabilitas) dapat meng akses air minum dan sanitasi yang layak.

“Isu tentang gender sudah menjadi fokus perhatian program Pamsimas sejak pelaksanaan Pamsimas I di tahun 2008 sampai dengan pelaksanaan Pamsimas III saat ini,” tutur Sundoro.

Sementara terkait disabilitas, sudah mulai diterapkan pada program Pamsi mas III sejak tahun 2016. Narasumber lain­nya, yaitu Ketua Yayasan CIQAL Provinsi Yogyakarta Nuning Suryatiningsih me­ng ung kapkan, pembangunan sarana air mi num dan sanitasi yang inklusif ada lah kegiatan pembangunan yang meli bat­kan dan bermanfaat bagi semua ang gota masyarakat. “Pembangunan in k lusif ter­jadi ketika seluruh lapisan ma syarakat termasuk orang dengan dis a bilitas me­nikmati proses dan hasil pem bangu nan secara sama,” ujar Nuning. (Teks: Redaksi)

Tahun XVEdisi 12 |15

Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyerahkan aset pembangunan TPS 3R KSM Terasi di Toboali, Bangka Selatan, Kamis (21/12/2017).

Bupati Bangka Selatan Resmikan TPS 3R KSM Terasi

Peresmian TPS 3R KSM Terasi di­lakukan oleh Bupati Bangka Se­latan Justiar Noer. Dalam sam­

butannya Noer menjelaskan, de ngan konsumsi rumah tangga yang meng­hasilkan volume sampah relatif besar per harinya, diharapkan TPS 3R ini dapat menata lingkungan dengan pe­ngurangan sampah yang sudah dipilah dari sumbernya, menggunakan sampah itu kembali, dan mendaur ulang sampah

untuk diproses lebih lanjut. “Diharapkan Kelurahan Teladan bisa

menjadi pilot project penanggulangan sampah yang nantinya akan memberikan semangat kepada kelurahan lain un tuk dapat berkontribusi terhadap penang­gulangan sampah di lingkungannya, ser­ta menjadikan sampah berguna untuk orang banyak,” tutur Justiar.

Senada dengan Bupati Bangka Se­latan, Kasatker PSPLP Provinsi Ke pu­

lauan Bangka Belitung Miarka Ris da­wati, mengharapkan TPS 3R ini dapat menjadi titik kumpul masyarakat, pu sat informasi, serta pusat pelatihan ke­te ram pilan bidang persampahan dan umumnya bidang sanitasi. Seperti pem­bua tan wadah piring dari tutup gelas plastik minuman kemasan yang dapat disewakan untuk pesta pernikahan se­hingga diharapkan nantinya dapat me­ningkatkan perekonomian khsususnya ma syarakat Kelurahan Teladan.

Acara ini dilanjutkan dengan penan­datanganan berita acara serah terima aset sekaligus penyerahan aset antara KSM dengan Satker PSPLP Provinsi Ke­pulauan Bangka Belitung dan antara Satker PSPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Bupati Bangka Selatan. Selain itu, acara ini juga diramaikan dengan kegiatan khitanan masal yang diikuti oleh 20 anak dari Kelurahan Te­ladan.

Penutup acara dilakukan penyera­han hadiah juara lomba TPS 3R mural competition yang diserahkan oleh Lurah Teladan, Camat Toboali, dan Kepala Sat­ker PSPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (Teks: Wotto/Randal Babel/ari)

info baru

16|Edisi 12Tahun XV

info baru

Dua Rusunawa yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya di Banyuwangi dan Kediri, Jawa Timur diresmikan. Kedua Rusunawa diperuntukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Dua Rusunawa Kementerian PUPRdi Jatim Diresmikan

Kon disinya bagus jadi menurut saya tem pat ini lebih baik disebut dengan Apar temen Rakyat,” kata Walikota Kediri Ab dullah Abu Bakar.

Rusunawa ini telah dilengkapi lis­trik, air bersih dan taman yang dapat di­gunakan oleh masyarakat sebagai tem­pat bercengkrama dan bersosialisasi, mas jid, dan sarana pendidikan.

Rusunawa di BanyuwangiRusunawa kedua yakni Rusunawa Klatak Kalipuro, di Kabupaten Banyuwangi yang diresmikan oleh Bupati Banyuwangi Ab­dullah Azwar Anas pada 28 Desember 2017 lalu.

Rusunawa Klatak terdiri dari 2 tower dengan tipe 24 berkapasitas sebanyak 198 unit. Rusunawa ini memiliki unit yang khusus diperuntukan bagi para pe­nyandang disabilitas dan orang lanjut usia.

Dalam sambutannya Rina Farida me­ngatakan Rusunawa telah dilengkapi lis­trik, air bersih, lahan parkir, aula warga,

Menteri PUPR Ba suki Hadi­muljono me ngi ngat kan agar pa ra penghuni menye suai kan

diri, sebab tinggal di hunian vertikal ber­beda dengan rumah tapak. Salah satu kun cinya, kata Basuki, ialah sikap to­leransi.

“Tinggal di rusun akan mengubah ca­ra hidup kita. Harus banyak empati agar tinggal di rusun juga nyaman,” kata Men ­teri Basuki beberapa waktu lalu.

Rusunawa yang diresmikan adalah Ru sunawa Dandangan di Kota Kediri pada 29 Desember 2017. Peresmian dila kukan oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dan dihadiri oleh Direktur Pe ngembangan Kawasan Permukiman (PKP) Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Rina Farida mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Pembangunan Rusunawa tersebut di­la kukan dalam dua tahap. Tahap per tama sudah rampung pada 2011 sebanyak 2 twin blok dan sudah dihuni warga. Kemudian dilanjutkan tahap kedua yang jumlahnya 3 twin blok dengan kapasitas 954 unit diperuntukan bagi MBR Kota Kediri diantaranya dari Kelurahan Dan­dangan, Ngadirejo, Balowerti dan Se­mam pir.

Kelima twin blok tersebut sudah dihi­bahkan oleh Kementerian PUPR ke pada Pemda Kota Kediri.

“Saya sampaikan apresiasi kepada Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR yang telah membangun rusunawa ini.

dan pagar keliling. “Dengan telah dihuninya Rusunawa,

para penghuni dan warga sekitar dapat merawat dan memanfaatkannya dengan baik secara berkelanjutan,” kata Rina Fa­rida saat acara peresmian.

Selain sebagai hunian, diharapkan men jadi pusat kegiatan ekonomi, so sial, ke agamaan dan kesehatan ma sya rakat. Ru sunawa dibangun dengan meng gu­nakan anggaran Kementerian PUPR se nilai Rp 23 miliar dimana lahan dise­dia kan Pemerintah Kabupaten (Pem kab) Ba nyuwangi seluas 1 hektar.

“Ini kolaborasi antara pemerintah dae rah dengan pemerintah pusat. Kami yang menyiapkan lahan, sedangkan pe­me rintah pusat melalui Ditjen Cip ta Kar ya, Kementerian PUPR yang mem ba­ngun rusunawa ini. Saya lihat kua litas rusunawa cukup bagus rapi dan dilihat dari luar juga menarik. Pemda mem be­rikan tempat dan lokasi yang strategis,” kata Bupati Banyuwangi Azwar Anas. (Teks: Redaksi)

Tahun XVEdisi 12 |17

info baru

Cipta Karya Tata Kawasan JembatanKota Siak Sri Indrapura Provinsi Riau

Sehingga perlu dilakukan upaya un­tuk menjaga dan meningkatkan kua litas lingkungan yang salah sa­

tunya melalui penyediaan Ruang Ter­buka Hijau (RTH).

Undang­Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang secara tegas mengamanatkan minimal 30% da­ri wilayah kota berwujud RTH dengan kom posisi 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Pada Tahun Anggaran 2017 Ditjen Cipta Karya melalui Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) Pro­vinsi Riau melaksanakan kegiatan Pe­nataan Kawasan Kota Hijau Kawasan Jembatan Kota Siak Kabupaten Siak, beberapa waktu lalu di Provinsi Riau. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah membentang di atas Sungai Siak yang merupakan urat nadi perkembangan

Alih fungsi lahan yang menimbulkan kerusakan lingkungan terutama penurunan daya dukung lahan dalam menopang kehidupan masyarakat di kawasan perkotaan menjadi isu hangat saat ini.

bangan antara lingkungan alam dan ling kungan binaan yang berguna un­tuk kepentingan masyarakat serta me­ningkatkan keserasian lingkungan per­kotaan sebagai sarana pengamanan ling kungan perkotaan yang aman, nya­man, segar, indah, dan bersih. “Kegiatan ini telah selesai 100% dan kawasan di bawah jembatan Kota Siak menjadi lebih indah dan kegiatan ini siap untuk diresmikan,“ tutur Ichwanul.

RTH Taman Tengku Agung merupa­kan RTH terbaik untuk wilayah barat pada­tahun­2017.­Sertifikat­penghargaan­RTH terbaik diberikan langsung oleh Direktur Bina Penataan Bangunan Iwan Suprijanto di acara Pertemuan Teknis Akhir Tahun Kegiatan Penataan Ba ngu­nan dan Lingkungan, beberapa wak tu lalu di Jakarta.

“Saya mengucapkan terima kasih ke pada Pemerintah Kabupaten dan se­genap masyarakat Siak atas dukungan dan kerja samanya untuk menjadikan RTH Taman Tengku Agung menjadi yang terbaik. Dengan adanya penghargaan ini juga menjadi motivasi bagi Satker PBL Provinsi Riau untuk dapat melaksanakan pekerjaan selanjutnya dengan lebih baik lagi,” tutup Ichwanul.(Teks: Fa/Randal-Riau/ari)

Kabupaten Siak dan Kota Siak Sri In­drapura yang memiliki dua sisi daratan, yakni sisi utara di Kecamatan Siak dan sisi selatan di Kecamatan Mempura.

Di bawah jembatan Tengku Agung Sul tanah Latifah inilah dibangun RTH Ta man Tengku Agung dengan luas taman sekitar 11.000 m2. Melalui kegiatan Satker PBL Provinsi Riau kawasan ini ditata kembali dengan menggunakan dana APBN sebesar Rp. 3,6 miliar dengan lingkup pekerjaan pembangunan ger­bang, sculpture, lansekap, dan elektrikal lampu aman.

Kepala Satker PBL Provinsi Riau Ich wanul Ihsan menjelaskan pena ta ­an kawasan ini adalah untuk men jaga keter sediaan lahan sebagai ka wa san resapan air, menciptakan as pek pla­nologis perkotaan melalui kese im­

18|Edisi 12Tahun XV

info baru

Dirjen Cipta Karya Tanda Tangani Piagam Komitmen Kota Pusaka

Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo menandatangani Piagam Komitmen Kota Pusaka Tahun 2017 bersama lima kepala daerah, dalam rangka mewujudkan kota yang layak huni dan berkelanjutan pada Jumat (15/12/2017) di Jakarta.

rapkan berjalan dengan didukung pe­ran aktif Pemerintah Daerah, sejalan dengan semangat P3KP yaitu sebagai program kolaboratif. Pengembangan be­rupa replikasi dan upscaling penataan kawasan pusaka dapat dilakukan secara mandiri oleh pemerintah daerah dengan mengacu prinsip pelestarian.

“Pada forum yang penting ini, kita dapat menyelaraskan pandangan dan semangat dalam upaya penataan dan pelestarian kota pusaka. Saya mengajak kita semua melalui P3KP, bersama­sama mewujudkan kota yang layak huni, berjati diri, dan berkelanjutan secara inklusif menjadi kota Indonesia yang maju dan memiliki karakter yang kuat,” tutup Sri Hartoyo. (Teks: dewi)

ung kap kan, salah satu potensi kota yang dapat dikem bangkan adalah me­la lui pengem bangan aset pusaka kota, seperti kawa san dan bangunan ber­se jarah beserta budaya ma syarakat di da lamnya. Hal tersebut men jadi pen­do rong pembangunan kota serta men­jadi potensi ekonomi dan pa riwisata, sekaligus menawarkan pe nga laman unik yang berasal dari kea rifan lokal se tem­pat.

“Kalau kita membangun kota hijau atau kota pusaka, peritahnya adalah me lakukan pemeliharaan. Saya lihat di be berapa daerah masih longgar ko mit­men nya dalam pemeliharaan,” ung kap Sri Hartoyo.

Pelaksanaan P3KP ke depan diha­

Program Penataan dan Pelestari an Kota Pusaka (P3KP) merupakan program insentif kepada kabu­

paten/kota yang telah menetapkan Per ­da tentang RTRW dan Perda ten tang Bangunan Gedung. Selain itu, P3KP ju ga merupakan platform untuk men­sinergikan program lintas sektor baik di tingkat pusat maupun daerah, dalam rang ka mewujudkan pembangunan kota ber kelanjutan berbasis pusaka.

Direktur Bina Penataan Bangunan (BPB) Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto me ngatakan, sampai dengan tahun 2016, P3KP telah diikuti oleh 57 kabupaten/kota yang memiliki komitmen untuk me­lestarikan aset pusaka yang dimiliki.

“Pada tahun 2017 ini dapat kami la­porkan bahwa terdapat lima kabupaten/kota yang telah berhasil menyelesaikan dokumen Rencana Aksi Kota Pusaka (RAKP) yaitu Kabupaten Siak, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sambas, Kabu­paten Sumenep, dan Kabupaten Parigi Moutong. Kami mengapresiasi kinerja Tim Kota Pusaka Daerah (TKPD) di ma­sing­masing kabupaten/kota yang te lah berhasil menyelesaikan RAKP,” ujar Iwan.

Semantara dalam sambutannya, Dir jen Cipta Kar ya Sri Hartoyo meng­

Tahun XVEdisi 12 |19

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya, menyerahkan pemanfaatan 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) kepada Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) senilai lebih dari Rp. 944 miliar, di Kantor BNPP Jakarta, Rabu (27/12/2017).

info baru

Kementerian PUPR Serahkan 7 Pos Lintas Batas Negara Senilai Rp. 1 Triliun Kepada BNPP

Ketujuh PLBN itu yakni PLBN En­tikong, Badau, Skouw, Aruk, Mo­taain, Wini, dan Motamasin.

Direktur Jenderal Cipta Karya Ke­men terian PUPR Sri Hartoyo me nga ta­kan, pembangunan PLBN ter sebut sudah berlangsung sejak 2015. Keberadaan PLBN salah satunya berfungsi sebagai pe ngawasan lalu lintas orang dan ba­rang. Aset pos perbatasan senilai Rp. 944 mi liar tersebut diserahkan kepada BNPP un tuk dikelola lebih lanjut.

“Serah terima pemanfaataan pem ba­ngunan 7 PLBN sudah dikerjakan sejak 2015, 2016, dan 2017. Dan semuanya sudah operasional tahap I,” kata Sri Har­toyo.

Lanjut Sri Hartoyo, nilai total serah terima aset pemanfaatan Rp. 944 miliar lebih atau hampir Rp 1 triliun. Setelah dilakukan serah terima maka tanggung jawab pengelolaan dan pemeliharaan dialihkan kepada BNPP. Nantinya, PLBN akan dilengkapi fasilitas umum dan fa­silitas sosial, hal ini dilakukan guna men­dukung PLBN menjadi vocal point ke­giatan ekonomi di daerah tersebut.

Sri Hartoyo mengatakan, dari semua

PLBN, 5 di antaranya sudah diresmikan Presiden Joko Widodo, sementara 2 lain­nya belum diresmikan yakni PLBN Wini dan Motamasin.

“Secara umum 7 PLBN tersebut sudah beroperasi dengan baik. Presiden bahkan sudah melakukan tinjauan ke tujuh PLBN tersebut, kecuali Wini,” ungkap Sri Har­toyo.

“Bangunan tahap 1 ini senilai Rp. 1 triliun. Untuk fasos dan fasumnya nanti sekitar hampir Rp. 1,5 triliun. Jadi kira­

kira jumlahnya sekitar Rp. 2,5 triliun,” jelas Sri Hartoyo.

Sementara, Sekretaris BNPP Hadi Prabowo mengungkapkan apresiasinya kepada Kementerian PUPR khususnya kepada Ditjen Cipta Karya atas pem­bangunan PLBN, dan pihaknya berjanji akan memelihara dan merawat aset ter sebut. “PLBN perlu dikawal, karena BNPP bukan ahli bangunan. Memelihara dan merawat lebih sulit,” tutur Hadi. (Teks: kompuck)

20|Edisi 12Tahun XV

info baruDukung Bali Bersih,Kementerian PUPR Revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung

Ketersediaan infrastruktur yang me­madai sangat diperlukan, se perti jalan, air bersih, penge lolaan air

limbah, dan sampah.Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Di­rek torat Jenderal Cipta Karya mere vi ta ­lisasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Sarbagita Suwung yang me ­layani wilayah Denpasar, Badung, Gia­nyar dan Tabanan. TPA ini menjadi pro ­yek percontohan pengolahan sampah men jadi energi.

Menteri Koordinator Bidang Kema­ritiman Luhut Binsar Panjaitan, bersa ma Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawa­ti, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, Wakil Gubernur Bali I Ke tut Sudikerta, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo melakukan groundbreaking re­vita lisasi TPA Regional Sarbagita Su­wung, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Jumat (22/12/2017).

“Kita harus bekerja dengan cepat

Bali, sebagai destinasi wisata kelas dunia, menjadi salah satu penghasil devisa negara.

dalam revitalisasi TPA ini, karena tidak hanya dalam rangka pertemuan IMF­World Bank saja akan tetapi juga bagi kepentingan masyarakat Bali. Sampah memiliki dampak yang luar biasa bagi ke sehatan, dimana air hitamnya mengan­dung limbah berat,” kata Luhut.

Sementara Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo mengatakan, TPA Sarbagita saat ini sudah tidak memadai karena beban yang diolah melebihi kapasitas. Proyek revitalisasi membutuhkan dana sebesar Rp. 250 miliar, dengan kontrak tahun ja­mak dimulai tahun 2017 dan akan ram­pung pada tahun 2019.

Saat ini luas lahan TPA Sarbagita

Suwung 32,4 hektar dengan ketinggian timbunan sampah antara 15 meter­25 meter, sehingga akan berpotensi menim­bulkan longsor. Besarnya sampah yang masuk ke TPA tersebut rata­rata se­besar 1.400 ton per hari, sedangkan daya tampungnya sudah hampir penuh se­hingga menyisakan masa pakai sekitar 1­2 tahun saja.

TPA Sarbagita Suwung berlokasi de­kat dengan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, tempat wisata, dan tem­pat diselenggarakannya IMF­World Bank event pada Oktober 2018 mendatang. “Ten tunya kenyamanan, kebersihan, dan keindahan suasana lingkungan yang baik sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung ini meliputi pekerjaan antara lain penutupan serta penataan area TPA seluas 22,4 hektar yang telah penuh dengan sampah. Di lokasi block cell sa­nitary landfill yang ada sekarang akan digunakan sebagai tempat pemrosesan sampah selama masa pelaksanaan re­vi talisasi hingga terbangunnya TPA sa­nitary landfill yang baru.(Teks: randal bali/ari)

Tahun XVEdisi 12 |21

info baru

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan rehabilitasi drainase di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta untuk meminimalisir risiko kembali terulangnya banjir di lokasi tersebut.

Rehabilitasi Drainase Kurangi Risiko Banjir di Istana Kepresidenan

Dalam mengerjakan proyek pema­sangan drainase di Istana Merdeka, Men­teri Basuki mengaku tidak ada tek nologi khusus yang digunakan. Hanya saja, pe­kerjaan harus diatur sedemikian rupa se hingga tidak mengganggu kegiatan di istana bahkan baru bisa dilakukan se­telah Presiden Jokowi pulang. Selain itu, banyaknya tamu negara yang datang ke Istana membuat pekerjaan proyek tidak bisa dilakukan selama 24 jam.

“Tapi sekarang sejak Presiden Jokowi berkantor sebulan di Istana Bogor, pe­kerjaan dilakukan 24 jam. Kabel utilitas yang berada di dalam tanah ditata lagi,” kata Menteri Basuki

Direktur Jenderal Cipta Karya Ke­menterian PUPR Sri Hartoyo menga takan, sampai dengan minggu ke­24 atau 18­25 Desember 2017 progres pekerjaan sudah mencapai 93 %. “Untuk mengantisipasi lapangan yang becek, maka kami akan menyediakan mobil semprot air untuk membersihkan lumpur atau tanah yang berceceran sehingga tetap terlihat ber­sih. Beberapa gundukan tanah di seksi timur juga akan segera diangkut dan dibersihkan besok,” katanya.

Sebagai kontraktor adalah PT. Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak Rp. 39 miliar dan PT. Balqis Mandiri Konsultan, sebagai konsultan pengawas pekerjaan dengan nilai kontrak Rp. 855 juta. (Teks: Redaksi)

Nantinya air hujan yang jatuh di komplek istana tidak akan langsung dibuang ke Su ngai

Ciliwung Lama yang berada di sam­pingnya tetapi ditampung di dua penam­pungan (modular tank) dengan kapa sitas 57 m3 dan 292 m3.

Pada saat debit sungai kembali nor­mal, air akan dibuang ke sungai atau dimanfaatkan lagi untuk keperluan lain misalnya menyiram kebun Istana Kepre­sidenan.

“Mudah­mudahan setelah pekerja­an drainase ini selesai, kawasan Ista na Ke pre sidenan terbebas dari banjir,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sa at melakukan peninjauan pekerjaan drai­nase tersebut di Kompleks Is ta na Kepre­sidenan Jakarta, Selasa (26/12/2017).

Rehabilitasi drainase dilakukan de­ngan perbaikan saluran utama meng­gunakan box culvert sepanjang 1.535 me­ter, pemasangan U Ditch sepanjang 2.172 meter, pembuatan area pemanen hujan

(rain harvesting) dan pengadaan pompa de ngan kemampuan total 750 liter/detik. Pekerjaan rehabilitasi dibagi dua yakni wilayah barat dan wilayah timur.

Untuk wilayah barat dimulai dari Ge­dung eks Binagraha, perkantoran Ke pa la Sekretarian Presiden, depan Istana Ne­gara sampai dengan masjid. “Semua pe­masangan drainase sudah selesai dan akan dilakukan pengaspalan,” katannya.

Sementara untuk wilayah timur, mulai dari Biro Umum, Kantor Presiden sampai Istana Merdeka, sebagian besar sudah terpasang. Dari rencana pemasangan 62 titik manhole, tinggal 10 titik dalam pe­ngerjaan. “Mudah­mudahan dalam dua atau tiga hari bisa selesai dan setelah itu dilakukan pengaspalan,” Jelas Menteri Basuki.

“Harus tuntas sebelum tanggal ter­sebut karena akan ada banyak tamu ne­gara yang datang. Kami akan pastikan jalan di sekitar Istana Merdeka juga akan mulus kembali,” ujarnya.

22|Edisi 12Tahun XV

Dalam kunjungannya tersebut, Men­teri PUPR disambut oleh Plt. Gu­bernur Bengkulu, Kapolda Beng­

kulu, Kepala BWSS VII, Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Kepala Satker sektoral Ditjen Cipta Karya, serta OPD Provinsi Bengkulu lainnya.

Sebagai salah salah satu kawasan nelayan yang mendapat perhatian khusus dari Presiden RI Joko Widodo, Basuki berkesempatan meninjau pelaksanaan pembangunan kawasan kampung ne­layan yang terletak di Kelurahan Sum­ber Jaya Kota Bengkulu, memeriksa

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan kerja ke Bengkulu, Sabtu (23/12/2017).

Menteri PUPR Tinjau Pembangunan Kawasan Tepi Air Sumber Jaya Bengkulu

khu sus. Sebelumnya, be berapa waktu yang lalu telah dilakukan pembahasan dan rapat tertutup oleh Direktur PKP dan Plt. Gubernur Bengkulu. Kemudian diperoleh kesepakatan bahwa PT. Pe­lindo bersedia menghibahkan lahan yang menjadi sengketa untuk kemudian ditata sesuai kebutuhan dan dilegalkan dengan­sertifikat,­yang­diperkirakan­akan­dilangsungkan pada bulan April 2018 men datang.

Dalam kesempatan ini, Basuki me la­lui sambungan telepon meminta lang ­sung kepada General Manager PT. Pe­lindo II IPC Cabang Bengkulu Drajat Sulistyo, untuk segera mengeluarkan izin untuk kontraktor sebagai pelaksana penataan kawasan wisata Kampung Sejahtera. “Kami terkendala dalam pe­na taan kawasan ini, ada beberapa item kegiatan yang bisa dilaksanakan tapi harus menunggu surat perintah dari PT. Pelindo,” terang Basuki. Di akhir ke­sempatan, Basuki mengatakan pihak PT.Pelindo telah menyetujui untuk segera mengeluarkan izin dan meminta Plt. Gu­bernur Bengkulu Rohidin Mersyah, me­mantau seluruh pelaksanaan kegiatan. (Teks: Memo/Indah/Bengkulu/ari)

beberapa pekerjaan, serta melakukan sharing dengan Plt. Gubernur, satker pe­laksana pekerjaan, dan masyarakat se­tem pat. Basuki menjaring aspirasi dan be berapa persoalan yang dihadapi da lam pe laksanaan pembangunan Kampung Se jahtera.

Sebagaimana diketahui bersama, po lemik status kepemilikan tanah di se­bagian wilayah kawasan Kampung Se­jahtera adalah PT. Pelindo, dan meru pa­kan pekerjaan rumah besar yang masih harus diselesaikan oleh Kementerian PUPR dan Ditjen Cipta Karya secara

info baru

Tahun XVEdisi 12 |23

info baru

Walikota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan, meresmikan Ruang Terbuka Publik (RTP) Lapangan Merdeka Sei Mersing, sekaligus memperingatai Peristiwa Berdarah 13 Desember 1945 di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Rabu (13/12/2017).

Walikota Tebing Tinggi Resmikan RTP Lapangan MerdekaSei Mersing

Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Ge rakan Indonesia Mandiri, Gerakan In­donesia Tertib dan Gerakan Indonesia Ber satu.

Kota Tebing Tinggi merupakan sa­lah satu Pemerintahan Kota dari 33 ka­bupaten/kota di Sumatera Utara, yang berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan yang merupakan Ibu Kota Provinsi Su­matera Utara, serta terletak pada lintas utama Pulau Sumatera, yaitu meng hu­bungkan Pematangsiantar, Para pat, Ba­lige dan Siborong­borong.(Teks: tj_randalsumut/ari)

Umar menyampaikan ucapan te­rima kasih kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat khususnya Direktorat Jenderal Cipta Karya atas dibangunnya RTP Sei Mersing ini.

“Lapangan Merdeka Sei Mersing ada lah alun­alunnya Kota Tebing Tinggi yang menjadi ruang publik, selain la pa­ngan Pinkra atau Taman Bunga Kota Te­bing Tinggi. Besar harapan saya Ruang Terbuka Publik ini bisa menjadi tempat untuk membuat kegiatan positif untuk

masyarakat, dan dapat memiliki fungsi utama sosial budaya sebagai wadah ak­tifitas­ masyarakat­ dalam­ wilayah­ kota,­atau pengungkapan ekspresi budaya/kul tur lokal, media komunikasi warga, tem pat olahraga dan rekreasi, serta objek pendidikan, penelitian dan pelatihan,” tu­tup Umar.

Sesuai dengan Instruksi Presiden No mor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental, maka pem ba­ngunan RTP ini mendukung gerakan Re­volusi Mental yaitu Gerakan Indonesia

24|Edisi 12Tahun XV

Pulau Enggano merupakan bagian dari wilayah Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dan merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia yang terletak di Samudera Hindia.

PSPAM Bengkulu Dukung KSPN Pulau Enggano

Kepala Satuan Kerja PSPAM Provinsi Bengkulu Eko Kuncoro saat ditemui be­berapa waktu lalu mengungkapkan, tu­juan pembangunan IPA di Pulau Eng gano ini adalah untuk memberikan la yanan air bersih dan layak konsumsi bagi ma­syarakat di Pulau Enggano.

“Untuk mempercepat penanganan ke butuhan air bersih di Pulau Enggano Sat ker PSPAM telah melakukan lelang dini untuk kegiatan di Pulau Enggano tahun 2018 karena Pulau Enggano me­rupakan salah satu kawasan yang ter­go long sangat sulit air bersih. Dimana air yang terdapat di daerah ini sebagian besar adalah air payau dan mengandung zat kapur, dan mengingat Enggano me­rupakan salah satu dari 88 KSPN di mana air bersih merupakan salah satu per­timbangan wisatawan untuk datang ke lokasi wisata,” terang Eko.

Selain itu, Eko juga berharap dengan dibangunnya IPA ini dapat meningkatkan kapasitas air bersih sehingga peran Pulau Enggano sebagai kawasan pariwisata da­pat terwujud dan meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Pulau Enggano.(Teks: Memo/Indah/Rdlbkl/ari)

Karakteristik tanah di Pulau Engga­no adalah tanah lempung berliat yang kering dan sulit menyimpan

air, se hingga membuat masyarakat ke­sulitan dalam memperoleh air bersih dimana kondisi eksisting di Pulau Eng­gano me miliki kapasitas air bersih yang ter manfaatkan oleh masyarakat di Pu­lau Enggano hanya 7 liter per hari un tuk 3.000 jiwa.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Re publik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Pulau Eng ga­no termasuk dalam 88 Kawasan Stra­tegis Pariwisata Nasional (KSPN). Di­rek torat Jenderal Cipta Karya melalui Sa tuan Kerja Pengembangan Sistem Pe nyediaan Air Minum (PSPAM) Provinsi Beng kulu melaksanakan pembangunan in frastruktur berupa pembangunan Ins­talasi Pengolahan Air (IPA) kapasitas 10 liter/detik guna mendukung kawasan tersebut.

info baru

Tahun XVEdisi 12 |25

inovasi

Yudha Widyantoro *)

“Orang yang paling tidak bahagia adalah orang yang paling takut dengan perubahan”.

Integrasi Menyeluruh pada Subsistem Wadah-Kumpul-Angkut-Olah-Proses Akhir Sampah

Demikian ungkapan yang disam­paikan oleh Mignon Mclaughlin (1913­1983), seorang jurnalis ber ­

ke bangsaan Amerika Serikat. Ung ka pan tersebut tentunya menjadi tepat ada­nya saat kita ingin memastikan suatu bentuk perubahan untuk mengarah pada suatu kemajuan menjadi terhambat, di saat tidak ada keberanian untuk me la­kukan perubahan. Terkait dengan sek tor persampahan, seringkali kita me lihat, bahwa tersedia wadah­wadah sam pah terpilah, serta masyarakat selaku peng­hasil sampah juga didorong untuk me la­kukan pemilahan sampah. Namun pa da saat dilakukan pengumpulan dan pe­ngangkutan sampah, sampah yang te lah terpilah tersebut, pada akhirnya te tap

menjadi suatu cambuk bagi Pemerintah Kabu paten/Kota untuk melaksanakan sub sistem pengolahan sampah, baik di Tempat Pengolahan Sampah Reduce­Reuse­Recycle/TPS 3R (berbasis masya­rakat) atau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu/TPST (berbasis ins titusi). Na mun setelah sampah terpilah pada wa dah sampah terpilah, maka harus dikum­pul kan dan juga diangkut dengan ken­daraan pengumpul atau pengangkut sam pah yang juga terpilah. Hal ini untuk memastikan bahwa pemilahan sampah yang dilakukan tidak sia­sia.

Upaya kampanye untuk memasti­kan masyarakat melakukan pemilahan sam pah harus terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

dicampur untuk kemudian diproses di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah dalam kondisi tercampur. Yang menjadi pertanyaan adalah, untuk apa dilakukan pemilahan sampah di sumber sampah, jika sistem keterpilahan sampah tidak dilaksanakan secara konsisten dan ter­integrasi hingga ke TPA sampah?

Subsistem Pewadahan Sampah (Terpilah)Pemilahan sampah dan pemanfaatan kem­bali sampah yang masih bisa digunakan ulang atau didaur ulang merupakan suatu hal yang perlu untuk dilaksanakan, dalam upaya untuk memastikan tidak seluruh sampah dibuang langsung ke TPA sampah sehingga tidak cepat penuh. Kesulitan lahan di perkotaan, seharusnya

26|Edisi 12Tahun XV

inovasi

Se bagaimana termaktub dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Persampahan da­lam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Dimana dalam peraturan tersebut wadah sampah dibagi ke dalam 5 jenis wadah sampah dengan 5 warna yaitu warna hijau (sampah organik, berupa sampah makanan dan sampah halaman), warna kuning (sampah guna ulang, berupa sampah plastik, sampah kaca, dan sampah logam), warna biru (sampah daur ulang, berupa sampah kertas), warna merah (sampah Buangan Beracun dan Berbahaya/B3, berupa lampu neon dan sprayer anti serangga), dan warna abu­abu (sampah residu, berupa puntung rokok, popok bayi, dan pembalut wanita). Dalam aplikasinya dapat dilaksanakan untuk minimal 2 wadah sampah saja, yaitu warna hijau untuk sampah organik

(sampah makanan dan sampah halaman) dan warna kuning untuk sampah non organik (selain sampah makanan dan sampah halaman).

Subsistem Pengumpulan Sampah dan Subsistem Pengangkutan Sampah (Terpilah)Setelah sampah terpilah pada wa dah sampah terpilah, maka pengumpulan sam pah dari wadah sampah ke TPS 3R, TPST, atau Tempat Penampungan Se­mentara (TPS) sampah juga harus ter­pilah. Hal ini untuk menjamin bahwa sampah terpilah dapat diangkut oleh ge robak atau motor sampah sampah ter­pilah untuk kemudian diangkut ke truk sampah atau kontainer arm roll yang juga harus terpilah. Diharapkan me ­lalui siklus ini maka akan dilanjutkan dengan pengolahan sampah yang telah terpilah di TPS 3R atau TPST, sehingga hanya menyisakan residu sampah saja yang diangkut serta diproses akhir di TPA sampah.

Sampah yang telah terpilah harus dimaksimalkan untuk dapat diolah di TPS 3R dan TPST, sehingga kinerja TPS 3R dan TPST juga semakin optimal. Hasil pemantauan di berbagai TPS 3R dan TPST, bahwa periode kerja terpanjang atau lama durasi dalam proses pengolahan

sampah adalah pada proses pemilahan sampah. Jika sampah telah terpilah sejak dari­ sumber­sampah,­maka­efisiensi­dan­efektifitas­ kerja­ dari­ TPS­ 3R­ dan­ TPST­juga akan semakin meningkat. Hal ini dapat menambah kapasitas operasi TPS 3R atau TPST, karena sampah yang di­terima sudah terpilah dengan baik.

Subsistem pewadahan sampah, pe­ngum pulan sampah, dan pengang ku tan sampah akan berdampak secara sig ni­fikan­ dalam­ mendorong­ rantai­ sis­tem­pengelolaan sampah yang baik dan be­nar,­ dimana­ peningkatan­ efisiensi­ pa­da subsistem pengolahan sampah dan subsistem pemrosesan akhir sampah juga akan tercapai.

Selain berperan dalam memastikan reduksi sumber daya dalam sampah yang masih dapat dimanfaatkan kembali, juga meningkatkan kinerja pe ngolahan sampah hingga akhirnya dapat mereduksi kebutuhan lahan untuk TPA sampah, karena hanya residu sampah yang akan diproses akhir pada TPA sampah. Selain itu, potensi longsor sampah po tensi pelepasan emisi gas rumah kaca yang tak terkendali, potensi pencemaran air lindi pada tanah dan air tanah, hingga potensi munculnya dampak penolakan masyarakat akibat TPA sampah yang ber­bau, juga akan dapat semakin ditekan.

Oleh karenanya, marilah kita mendorong sistem pengelolaan sampah yang tuntas, dimana pengelolaan sampah dilakukan secara baik, terintegrasi, dan holistik pada setiap tahapan subsistemnya dalam satu rangkaian yang utuh. Jangan takut untuk berubah !

*) Penulis adalah staf fungsional (sektor persampahan) pada Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Strategis, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kontak dengan penulis: [email protected]

Jika sampah telah terpilah sejak dari sumber sam-pah, maka efisiensi dan efektifitas kerja dari TPS 3R

dan TPST juga akan semakin meningkat.

Tahun XVEdisi 12 |27

Ahmad Asnawi *)

“Orang yang paling tidak bahagia adalah orang yang paling takut dengan perubahan”.

BANK SAMPAH BUKAN HANYA TEMPAT BARANG BEKAS TETAPI MENYIMPAN SEJUTA HARAPAN

Bank sampah dikelola secara ber­sih dan profesional siapa takut? Ini salah satu impian penulis. Kerja

boleh di tempat yang kotor tapi hati tetap harus bersih. Mengutip kata Einstein (Ahli Fisika): Saya bukan orang pintar tetapi orang yang diberi kesempatan untuk ber­pikir dan bekerja, serta tidak ada orang yang mengganggu. Intinya Einstein me­lakukan hal yang tidak pernah dipi kirkan orang lain.

Memisahkan sampah satu ember akan lebih mudah dari pada memilih dan me milah sampah satu truk. Sampah ber­masalah ketika tercampur antara sam­pah basah (organik) dan sampah ke ring (anorganik). Membuang sampah kena den da, menyimpan sampah punya ta bu­ngan. Itulah yang selalu terngiang pada warga yang mendapat binaan. Bak sam­pah mungkin jadi sumber musibah, tetapi bank sampah adalah solusi dari masalah.

Datang bawa sampah pulang bawa uang. Penulis berdiskusi dengan salah sa tu direktur bank sampah. Visinya ke de pan, bank sampah sekarang bukan se­kedar menyimpan barang bekas tapi me­nyimpan sejuta harapan, sehingga da pat beli sembako bahkan perhiasan, mam ­pu ibadah (umroh) dan memiliki ru mah. Semua bisa dibayar dengan sampah.

Ketika ma syarakat, ko munitas, peme­rintah, dan pengusaha ker ja sama maka sampah menjadi sesuatu produk yang in­dah. Mung kin warga sudah je nuh de ngan an caman dan hukuman, ke napa ti dak di­coba dengan diberikan peng har gaan dan pengakuan karena me la ku kan hal yang baik. Sehingga ban tuan yang te pat sa­saran adalah ketika kita mem be rikan se­suatu bagi yang mem bu tuhkan.

*) Penulis adalah penggiat lingkungan di Bandung Barat Jawa Barat, email: [email protected].

Penulis pernah mendampingi salah satu komunitas kunjungan ke salah satu bank sampah yang dikelola secara pro­fesional, dan tampak tidak terlihat dengan kotor dan kumuh. Komunitas ini juga da­pat dukungan dari kepala desa, salah satunya berupa Peraturan Desa (Perdes). Warga wajib menjadi nasabah salah satu bank sampah sebagai persyaratan untuk mendapatkan pelayanan pembuatan KTP, KK dan keperluan lainnya. Tiap warga pu­nya buku tabungan sampah. Kemudian warga berkelompok antara 20­30 KK.

Sampah basah yang terdiri dari sisa makanan dan sayuran dibuat kompos un ­tuk taman dan tanaman. Sampah ke ring seperti plastik kertas dan sampah ke ring lainnya ditimbang dan ditabung di pe­ngurus kelompok. Sampah yang sudah terpilah diangkut oleh mobil operasional bank sampah dengan jadwal sesuai ke­sepakatan.

inovasi

28|Edisi 12Tahun XV

inovasi

Dalam sejumlah kasus, terdapat beberapa infrastruktur pengolahan sampah yang difasilitasi melalui pendanaan APBN masih belum difungsikan secara memadai oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.

Peran Penting Commissioning Test:Unjuk Kinerja InfrastrukturPengolahan Sampah

Untuk mendorong peningkatan po­tensi kebermanfaatan infra struk tur tersebut secara optimal melalui

penelusuran lebih jauh, diperoleh infor­masi bahwa seringkali “unjuk kinerja proses” atau yang dikenal sebagai com­missioning test dalam infrastruktur pe­ngolahan sampah selama periode kons­truksi seringkali masih dilakukan dengan periode yang sangat terbatas, yaitu umumnya 2­3 hari saja.

Apalagi jika Pemerintah Kabupaten/Kota belum dilibatkan dalam com mis­sioning test, sehingga kinerja infra­struk tur pengolahan sampah tersebut “be lum dilihat” keterujiannya oleh Pe me­rintah Kabupaten/Kota. Jika hal ini terus dilaksanakan dalam tahapan kons truksi infrastruktur pengolahan sam pah, maka sangat dimungkinkan un tuk men ciptakan peluang terjadinya infra struktur yang mangkrak.

Direktorat Pengembangan Penye­ha tan Lingkungan Permukiman mela lui Satuan Kerja Pengembangan Penye­ha tan Lingkungan Permukiman Stra te­gis, melakukan upaya terobosan da lam melakukan commissioning test. Di ma na periode commissioning test bu kan dilak­

Setelah konstruksi selesai, kontraktor ma sih memiliki tanggung jawab untuk me lakukan uji coba terhadap bangunan kons truksi yang sudah diselesaikan se­belum diserahkan kepada pemberi pe ker­jaan. Dalam syarat umum kontrak kons­truksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, fase pasca­kons­truksi dapat disebut juga sebagai ma sa pemeliharaan, dimana kontraktor wa jib memelihara hasil pekerjaan se hing ga kon disi tetap seperti pada saat pe nye ra­han pertama pekerjaan.

Pada masa pemeliharaan ini, yang se­ringkali dijumpai terjadi pada sejumlah proyek konstruksi adalah dilakukan pe­nyim panan mesin dan peralatan pe nun­jang dengan baik supaya tidak berdebu atau mengalami kerusakan. Kemudian baru akan digunakan beberapa saat se­belum dilakukan Final Hand Over (FHO) atau serah terima kepada calon pengelo­la.

Di saat yang bersamaan, barang ter­sebut justru mengalami penurunan kua ­litas karena tidak digunakan atau di­man fa atkan, serta memicu terjadinya ke ru sa kan bahkan seringkali belum ter­bukti ki nerjanya.

Artina Sanadia *)

sanakan selama 2­3 hari seba gai ma na yang selama ini umum dilakukan, me­lainkan selama 3­4 bulan. Salah satu commissioning test yang dilakukan ada lah pada kegiatan Revitalisasi Tempat Pe­ngolahan Sampah Reduce­Reuse­Re cycle (TPS 3R) Citaliktik di Kabupaten Bandung, yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2017 melalui pendanaan APBN.

Tahapan KonstruksiDalam suatu proyek konstruksi, fase utama yang harus dilakukan mencakup perencanaan, penyusunan desain kons­truksi, konstruksi, dan pasca­konstruksi. Dalam fase perencanaan, dilakukan ana­lisis terhadap konsep yang akan dite­rapkan dan studi kelayakan hingga dapat menghasilkan estimasi konsep, program, dan jadwal pelaksanaannya. Pada fase penyusunan desain, suatu bangunan yang direncanakan akan dibangun kemudian disusun lebih terperinci sehingga meng­hasilkan gambar rencana teknik rinci (de tailed engineering design) untuk diker­jakan atau dibangun oleh kontraktor.

Setelah itu pada fase konstruksi, kon­traktor melaksanakan pembangunan se­suai dengan gambar yang telah disu sun.

Tahun XVEdisi 12 |29

inovasiCommissioning TestCommissioning test dalam suatu proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang memastikan bahwa semua komponen su­dah terbangun atau terpasang, diuji dan dioperasikan sesuai dengan ran cangan awal. Dalam penerapannya di lapangan, commissioning test tidak hanya memerik sa atau menguji masing­masing komponen, namun juga menguji seluruh komponen sebagai suatu kesatuan sistem atau pro­ses. Tujuan dilakukan commissioning test adalah agar calon pengelola me­ngetahui dan terbiasa dengan sistem atau proses yang dilaksanakan dalam pro yek konstruksi tersebut dan untuk men deteksi kekurangan dalam sistem atau proses, sehingga bisa dilengkapi da­lam masa kontrak berjalan dengan me­lakukan addendum pekerjaan.

Rincian item pekerjaan pada com­mis sioning test berupa upah pekerja atau ope rator dan biaya bahan seperti listrik atau air (jika diperlukan). Pada sejumlah kegiatan konstruksi yang dilaksanakan pada Satuan Kerja Pengembangan Pe­nye hatan Lingkungan Permukiman Stra­tegis pada tahun anggaran 2017, com­missioning test dimasukkan dalam daf tar item pekerjaan.

TPS 3R Citaliktik di Kabupaten BandungTPS 3R Citaliktik yang berlokasi di Ke­camatan Soreang, Kabupaten Bandung, dirancang untuk mengolah sampah ber ­sumber dari 200 KK atau 1.000 jiwa dengan kapasitas 3 m3 sampah ter ­cam pur/hari. Proses pengolahan sam­pah terdiri dari pemilahan sampah se­cara manual, yang dilanjutkan dengan fermentasi sampah organik secara ae­robik paksa (forced aeration) dengan meng gunakan blower melalui waktu de­

ten si proses selama 40 hari.Sampah daur ulang seperti sampah

kertas, sampah plastik, sampah logam, serta sampah kaca dikumpulkan dan diangkut untuk dijual ke Bank Sampah. Sementara sampah residu yang men­cakup sampah karet, sampah tekstil, dan sampah lain­lain, diangkut untuk diproses akhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Babakan di Kabupaten Bandung. Dalam pekerjaan revitalisasi ini, cakupan pekerjaan yang dilakukan adalah renova­si hanggar, pengadaan mesin pencacah sam pah organik, pembangunan unit fer­men tasi aerobik, pengadaan peralatan pe lengkap, serta commissioning test.

Commissioning test dilakukan sete­lah seluruh pekerjaan konstruksi selesai dilak sanakan, dengan terus berupaya meli batkan peran serta Pemerintah Ka­bu paten Bandung. Proses uji coba ber ­langsung selama 4 bulan, dengan me­ngerahkan 4 orang operator. Pada awal uji coba, terjadi beberapa kendala teknis yang langsung ditindaklanjuti oleh kon­traktor dan konsultan supervisi pada pekerjaan terkait, seperti kerusakan pada mesin pencacah sampah organik dan

in s talasi listrik, serta kebutuhan bak pe­nampung hasil sampah organik ter ca cah sebagai wadah penyemprotan mik ro or­ganisme aktivator.

Selain terdeteksinya kendala teknis, dengan dilakukannya commissioning test ini, maka calon pengelola (Dinas Ling­kungan Hidup Kabupaten Bandung) terus diajak serta untuk dapat memahami langkah proses pengolahan sampah pa­da TPS 3R Citaliktik, sehingga dapat menyusun pedoman operasi­pelihara­ra­wat yang aplikatif.

Melalui commissioning test, diha­rapkan akan terbangun infrastruktur yang teruji kinerjanya. Pemberi pekerjaan juga dapat memantau langsung hasil kerja yang dibangun oleh kontraktor dengan baik sebelum dilaksanakannya pe nerimaan pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO). Selain itu, pelibatan Pe me­rintah Ka bu paten/Kota sebagai ca lon penerima aset dalam commissioning test, juga memberikan kesempatan untuk un­juk transparansi dan alih pengetahuan, se hingga secara langsung akan mem­bangun kelembagaan infrastruktur pe­ngo lahan sampah melalui operator yang terlatih dan infrastruktur yang teruji ki­nerjanya secara lebih profesional.

*) Penulis adalah staf (sektorpersampahan) pada Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Strategis, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kontak dengan penulis: [email protected]

30|Edisi 12Tahun XV

sebaiknya anda tahu

Sail Indonesia adalah nama kegiatan pelayaran di perairan Indonesia yang diadakan setiap tahun oleh para pencinta kapal layar baik itu dari dalam maupun luar negeri. Sail Indonesia bertujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata, terutama wisata bahari

di daerah yang menjadi lintasan dan pusat Sail Indonesia. Sejak tahun 2009, Sail Indonesia diberi nama sesuai daerah yang menjadi pusat tujuan utama atau puncak penyelenggaraan acara. Seperti Sail Bunaken, nama Sail Indonesia pertama kali tahun

2009, karena berakhir di Bunaken Sulawesi Utara.Kegiatan serupa terus berlanjut pada tahun berikutnya dengan berpindah lokasi di beberapa daerah yang memiliki potensi wisata bahari di Indonesia, antara lain Sail Banda (2010), Sail Wakatobi-Belitong (2011), Sail Morotai (2012), Sail Komodo (2013), Sail

Raja Ampat (2014), Sail Tomini (2015), Sail Selat Karimata (2016), dan Sail Sabang (2017).(sumber: https://www.kanal.web.id/2017/10/sejarah-sail-indonesia.html)

sum

ber :

ditra

kurn

iawan

.files

.wor

dpre

ss.co

m

Festival Sail Indonesia

sum

ber :

bal

ikam

ilagi

.file

s.w

ordp

ress

.com

Sail BunakenSail Bunaken diselenggarakan pada 12­20 Agustus 2009 di Kota Manado dan Bitung, Sulawesi Utara yang bertema “Jaga Laut Kita Untuk Generasi Mendatang” merupakan kegiatan kebaharian nasional berdimensi internasional dalam rangka membangun rasa “Seaman Brotherhood” (rasa persaudaraan sesama pelaut) dan mempererat hubungan antara negara. (sumber: http://data.kemenkopmk.go.id/content/sail­bunaken­2009)

Sail BandaMenikmati keindahan Pulau Maluku, tak perlu bingung dari mana memulainya. Sekali menginjakkan kaki di pulau bergelar “Ambon Manise” ini, keindahan sudah tersaji lengkap memanjakan mata. Pada pelaksanaan Sail Banda nanti, Kota Ambon lebih cenderung menjadikan potensi bahari sebagai salah satu aspek pariwisata yang diandalkan dibanding yang lain. Sail Banda diselenggarakan di Banda Neira pada 24 Juli hingga 17 Agustus 2010.(sumber: https://wisatamaluku.wordpress.com/2010/11/10/sail­banda/)

Tahun XVEdisi 12 |31

Sail Wakatobi-BelitongSail Wakatobi­Belitong di Kabupaten Belitung digelar pada 5­12 Oktober 2011. Pelayar flag off dari Darwin­Australia pada tanggal 23 Juli 2011 dan akan melewati 21 kabupaten/kota di Indonesia. Adapun tema yang melingkupi seluruh kegiatan Sail Wakatobi­Belitong 2011 adalah “Clean The Ocean For Future Live”, dengan konsep kegiatan mengangkat nama lokal sail tiap tahun yang menunjukkan kekhasan daerah sebagai tuan rumah. Untuk menunjang Sail Wakatobi­Belitong maka dilakukan pemugaran dan penataan objek wisata sejarah, purbakala dan museum, penyiapan homestay di Pantai Tanjung Kelayang dan Pantai Tanjung Pendam, serta penyiapan obyek wisata alam dan pengembangan dive center. (sumber: http://portal.belitungkab.go.id/read/964/semarak­sail­wakatobi­belitong­2011)

sum

ber :

3.b

p.bl

ogsp

ot.c

om

Sail Morotai21­ kapal­ berparade­ di­ bibir­ Samudera­ Pasifik,­menghadap Pelabuhan Daruba, Halmahera, Maluku Utara. Semuanya merupakan gabungan dari kapal perang Indonesia, kepolisian, pemerintahan, serta dua kapal perang Amerika Serikat dan Singapura. Melewati teluk di Morotai, awak kapal RI meneriakkan yel­yel, “Jayalah Indonesia!”, lengkap dengan kode morse yang dilayangkan lewat kibasan bendera. Momen tersebut merupakan acara puncak dari Sail Morotai 2012 yang berlangsung 15 September 2012. Sebelum sailing pass berlangsung, acara dibuka dengan tarian khas Maluku Utara dan parade terjun payung dari 100 penerjun terbaik RI. (sumber:http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/09/sail­morotai­2012­peletakkan­kembali­kejayaan­laut­ri)

Sail KomodoSedikitnya 26 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang terlibat dalam parade dan sailing pass, serta atraksi helly water jump oleh para prajurit TNI Angkatan Laut dari satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) meriahkan puncak acara Sail Komodo 2013 di Pantai Pede, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain parade dan sailing pass kapal perang jajaran TNI AL, puncak acara juga dimeriahkan atraksi terjun payung free fall dari 14 peterjun Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang mendarat di titik dropping zone ukuran dua kali dua meter yang berada di bibir pantai Pede. Acara ini menjadi momentum untuk memajukan wisata bahari di tanah air menjadi destinasi utama wisata dunia dengan mengangkat tema Jembatan Emas Menuju Nusa Tenggara Timur menjadi Destinasi Utama Pariwisata Dunia. (sumber: https://nasional.sindonews.com/read/783072/15/puncak­acara­sail­komodo­2013­ditutup­dengan­kemeriahan­1379150247)

32|Edisi 12Tahun XV

sebaiknya anda tahu

Sail TominiPenyelenggaraan Sail Tomini 2015 merupakan upaya pemerintah dalam mendukung tum­buhnya pusat­pusat perekonomian baru di wilayah Teluk Tomini, Kabupaten Parigi Mou tong, Provinsi Sulawesi Tengah. Pem­bangunan infrastruktur penunjang dan fasi­litas umum di wilayah tersebut akan men do­rong masuknya investasi dan minat wi sata, serta meningkatkan citra Indonesia se bagai negara maritim. Acara puncak Sail To mini akan berlangsung pada tanggal 19 Sep tem­ber 2015 di Desa Pelawa Baru, Desa Pangi Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Sementara itu, Festival Boalemo akan berlangsung tanggal 10 September 2015 di Boalemo, Gorontalo.(sumber: http://indonesianembassy.ae/sail­tomini­mutiara­katulistiwa­untuk­kehidupan­masa­depan/)

Sail Selat KarimataPuncak perhelatan Sail Selat Karimata 2016 digelar 15 Oktober 2016 di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Kabupaten Kayong Utara memiliki potensi wisata yang memukau. Perpaduan keindahan Pantai Pulau Datok, Pa­norama Taman Nasional Gunung Palung ser­ta teluk mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Bentuk dukungan Ditjen Cipta Kar ya terhadap penyelenggaraan Sail Kari ma­ta yang akan dihelat pada 15 Oktober 2016 di Pantai Datok Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat diantaranya penataan kawasan acara puncak Sail Karimata, tugu Kota Sukadana Ka bupaten Kayong Utara, pem bangunan PSD permukiman, penyusunan DED Drainase, pem bangunan PS Drainase, PS persampahan, dan PS air limbah pendukung Sail Karimata dan pembangunan SPAM Ka­bupaten Kayong Utara. (sumber: https://news.detik.com dan ciptakarya.pu.go.id)

Sail Raja AmpatMeski bumi Cenderawasih masih diguyur hujan lebat, dibarengi dengan angin yang bertiup kencang, tak sedikitpun mengu rung­kan niat masyarakat Kabupaten Raja Am pat dan sekitarnya membanjiri Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Pa pua Barat. Adapun Infrastruktur bidang Cipta Karya yang mendukung Sail Raja Ampat antara lain Penataan Kawasan Pantai Waisai To­rang Cinta (WTC) berupa pelataran tempat pembukaan puncak Sail Raja Ampat, Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM) Waisai kapasitas 10 liter/detik, dan peningkatan kualitas permukiman di kawa­san pasar ikan, kampung, dan kawasan pesisir pantai WTC. (sumber: https://travel.tempo.co/read/580718/nikmati­alam­papua­melalui­sail­raja­ampat­2014 dan ciptakarya.pu.go.id)

Tahun XVEdisi 12 |33

lensa CK

UPACARA HARI BHAKTI PU KE-73

34|Edisi 12Tahun XV

seputar kita

Sekretaris Ditjen Cipta Karya Tinjau Lokasi Pasca Banjir dan Tanah Longsor Kota Manado

Direktur PKP Melakukan Kunjungan Kerja Ke Mamuju

Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Rina Farida melakukan Kunjungan Kerja di Kabupaten Mamuju, Provinsi Su­lawesi Barat, Jumat (15/12/2017). Dalam kunjungannya kali ini, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Rina Farida, mengunjungi beberapa lokasi kegiatan yang dibangun pada Tahun Anggraran 2017, dan didampingi oleh Kepala Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Sulawesi Barat dan Kepala Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi Sulawesi Barat.

Beberapa hasil pembangunan yang dikunjungi yaitu antara lain kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh Kawasan Binanga (sekitar Komplek Pemda), peningkatan kualitas permukiman kumuh Kawasan Padang Baka Timur, fasilitasi percontohan Ruang Terbuka Publik Revolusi Mental, dan penataan bangunan Kawasan Strategis Manakarra Kabupaten Mamuju. (Teks: wnd_randalsulbar/ari)

Sebagaimana instruksi dari Menteri PUPR untuk seluruh jajarannya yang ada di lingkungan Kementerian PUPR untuk tang gap dan siaga terhadap bencana alam, pada kesempatan ini Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Rina Agustin Indriani meninjau lokasi pas­ca terjadinya banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Senin (18/12/2017).

Sebelum mengadakan peninjauan ke lokasi bencana, Rina beserta tim dari Ke menterian PUPR mengadakan perte­muan bersama Pemerintah Provinsi Sula­wesi Utara dan Pemerintah Kota Ma na­do di ruang pertemuan Kantor Gu ber nur. Dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas PU Provinsi Sulawesi Utara Steve Kepel menuturkan, Pemerintah Dae rah me ngap­resiasi Pemerintah Pusat dalam hal ini

Kementerian PUPR yang be gitu responsif terhadap bencana alam yang terjadi di

Menjelang akhir tahun 2017, Wali Kota Bengkulu melakukan roadshow keliling Kota Bengkulu untuk meninjau pemanfaatan hasil pembangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya mulai dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal, drainase, jalan lingkungan, dan penataan kawasan kumuh yang dilaksanakan melalui program padat karya antara lain NUSP­2, KOTAKU, dan Sanimas, Rabu (27/12/2017).

Dalam kegiatan yang melibatkan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu tersebut, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan, mengucap­kan terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang telah mendukung pembangunan di Kota Bengkulu dan berharap seluruh elemen ma­syarakat dapat berperan aktif dalam menjaga, memanfaatkan dan mengembangkan infrastruktur yang telah dibangun tersebut.(Teks: Memo/Indah/Rdlbkl/ari)

Wali Kota Bengkulu Tinjau Pemanfaatan Infrastruktur Permukiman

Provinsi Sulawesi Utara khu susnya Kota Manado.(Teks: randalsulut)