SABTU, 7 MEI 2011 wer Boxing - Universitas Padjadjaran · Mosley, walau sudah tidak menyandang...

1
PERTARUNGAN para juara. Itulah yang ada dalam benak ‘Sugar‘ Shane Mosley ketika di- pastikan menjadi penantang juara kelas welter versi Organisasi Tinju Dunia (WBO) Manny Pacquiao di MGM Grand, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (8/5). Mosley jelas bermimpi kembali untuk menjadi juara. Apalagi saat ini Pacquiao merupakan juara yang menjadi ‘musuh bersama’ untuk ditaklukkan. Adapun Mosley, walau sudah tidak menyandang mahkota dari badan tinju mana pun, mental juara masih dimilikinya. Itu sebabnya Mosley tidak dapat diremehkan. ‘’Saya sudah lama menantikan pertarungan ini. Tidak ada alasan buat saya untuk menyerah tanpa membawa kemenangan. Dia boleh mengklaim sebagai yang terbaik, tapi saya tidak peduli,’’ ujar Mosley. Mosley adalah mantan juara dunia di tiga kelas berbeda yaitu ringan, welter, dan menengah ri- ngan. Ia dilahirkan di Pomona, California, AS, 7 September 1971. Ketika di amatir, Mosley me- mulai kariernya pada 1989 hingga 1992. Ia sukses menjadi juara na- sional pada 1989, 1990, dan 1992 dengan rekor bertarung 96-3. Karier profesional Mosley dimu- lai pada 1993. Meraih sabuk kelas ringan versi International Boxing Federation (IBF) merupakan kesuksesan perdananya setelah mengalahkan sang juara Phillip Holiday pada 1997. Setelah itu, ia berhasil mempertahankan gelar juara itu di sembilan pertandingan perebutan gelar. Perkasa di kelas ringan, Mosley menjajal welter. Namanya meroket setelah mengalahkan juara dunia WBC saat itu, Oscar de la Hoya. Ini salah satu partai terbaik Mosley kendati saat itu ia hanya dibayar US$15 juta, sedangkan La Hoya US$35 juta. Secara keseluruhan di tinju profesional, Mosley bertanding 54 kali dengan rekor menang 46 kali, 1 kali imbang, 6 kali kalah, dan 1 pertandingan dibatalkan. Sebanyak 39 dari 46 kemenangan diraihnya dengan KO. (Berbagai sumber/*/R-2) cenderung memuji calon lawannya itu sebagai seorang petinju besar dan hebat. Bahkan ia menganggap ini tetaplah pertarungan yang penting dan tidak bisa diremehkan. Delapan pekan terakhir Pacquiao mengaku berlatih untuk mencapai kondisi puncak. Ia menilai Mosley se- karang bukanlah yang pernah dikalahkan jawara kelas welter yang belum pernah kalah Flyod May- weather Jr. “Dia bergerak layaknya petinju berusia 31 atau 32 tahun. Dia memiliki tangan yang cepat dan kaki yang cepat,” tutur Pacquiao. Juara dunia di delapan kelas berbeda itu bahkan menyebut petinju Amerika Serikat tersebut jauh le- bih cerdas ketimbang petinju-petinju yang pernah dihadapinya, seperti Antonio Margarito, Miguel Cotto, Oscar De La Hoya, Erik Morales, ataupun Juan Manuel Marquez. ‘’Saya melihat Mosley banyak melepaskan pu- kulan (dalam setiap pertandingannya) ketimbang petinju-petinju lain yang pernah saya hadapi. Itu karena pengetahuan dia di tinju sangat luas,’’ cetus Pacquiao. Namun, dengan segudang kelebihan yang dimi- likinya, tidak ada alasan buat Pacquiao terjungkal. Apalagi dia masih berhasrat untuk bertarung dengan Mayweather dalam sebuah big ght yang entah kapan bisa terwujud. Sebab kekalahan dari Mosley sama artinya dengan menutup peluang itu. Apalagi ancaman nyata sudah dilontarkan kubu Mosley bahwa Pacquiao tidak boleh sebelah mata memandang kemampuan lawannya nanti. ‘’Ketika saya melatih Shane, power boxing adalah sesuatu yang berbeda, karena menyatukan antara energi dan intensitasnya. Anda bisa menggunakannya. Kalau saja waktu KO datang, itu akan terjadi,’’ jelas Jack Mosley, ayahanda Shane Mosley. Siapkan resep Resep itulah yang dilakukan Jack untuk putranya ketika dua kali mengalahkan petinju legendaris, Os- car De La Hoya. Mereka bertarung hingga ronde 12 dan Mosley pun dinyatakan menang angka mutlak. Itu sebabnya ia juga mengingatkan kepada Naazim Richardson, pelatih Mosley yang menggantikan dirinya, agar menerapkan pola serupa. ‘’Anda butuh jab yang bagus, kekuatan luar biasa, dan energi berlimpah untuk menghadapi petinju sekelas Manny. Kalau itu bisa dilakukan Shane, saya kira tidak ada alasan kalah dalam pertarungan nanti,’’ tambahnya. Jack mengingatkan putranya agar tidak berta- rung secara frontal menghadapi juara dunia dela- pan kelas berbeda itu. ‘’Konyol kalau itu dilakukan Shane. Manny punya kecepatan pukulan yang bagus,’’ paparnya. ‘’Saya tidak akan membuat sesuatu yang bodoh seperti yang dilakukan lawan-lawan Pacquiao. Dia sudah bertarung di kelas welter dan juga sudah se- kali di menengah junior. Dia memang belum lama bertarung di kelas welter, tapi dia sangat kuat. Saya akan berada di sana mengambil kesempatan dan mengalahkannya,’’ tandas Mosley. (Boxingscene/ Fightnews/R-4) [email protected] wer Boxing kam Pacman Saya sudah lama menantikan pertarungan ini. Tidak ada alasan buat saya untuk menyerah tanpa membawa kemenangan.” SABTU, 7 MEI 2011 19 LAHRAGA at hanyalah bagian dari pemanasan Pacman menuju adapi Floyd Mayweather Jr. Bermimpi kembali Menjadi Juara angsung Mei 2011 9.00 WIB FOTO-FOTO: REUTERS/STEVE MARCUS

Transcript of SABTU, 7 MEI 2011 wer Boxing - Universitas Padjadjaran · Mosley, walau sudah tidak menyandang...

PERTARUNGAN para juara. Itulah yang ada dalam benak ‘Sugar‘ Shane Mosley ketika di-pastikan menjadi penantang juara kelas welter versi Organisasi Tinju Dunia (WBO) Manny Pacquiao di MGM Grand, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (8/5).

Mosley jelas bermimpi kembali untuk menjadi juara. Apalagi saat ini Pacquiao merupakan juara yang menjadi ‘musuh bersama’ untuk ditaklukkan. Adapun Mosley, walau sudah tidak menyandang mahkota dari badan tinju mana pun, mental juara masih dimilikinya. Itu sebabnya Mosley tidak dapat diremehkan.

‘’Saya sudah lama menantikan pertarungan ini. Tidak ada alasan buat saya untuk menyerah tanpa membawa kemenangan. Dia boleh mengklaim sebagai yang terbaik, tapi saya tidak peduli,’’ ujar Mosley.

Mosley adalah mantan juara dunia di tiga kelas berbeda yaitu ringan, welter, dan menengah ri-ngan. Ia dilahirkan di Pomona, California, AS, 7

September 1971. Ketika di amatir, Mosley me-

mulai kariernya pada 1989 hingga 1992. Ia sukses menjadi juara na-sional pada 1989, 1990, dan 1992 dengan rekor bertarung 96-3. Karier profesional Mosley dimu-lai pada 1993.

Meraih sabuk kelas ringan versi International Boxing Federation

(IBF) merupakan kesuksesan perdananya setelah mengalahkan sang juara Phillip Holiday pada 1997. Setelah itu, ia berhasil mempertahankan gelar juara itu di sembilan pertandingan perebutan gelar.

Perkasa di kelas ringan, Mosley menjajal welter. Namanya meroket setelah mengalahkan juara dunia WBC saat itu, Oscar de la Hoya. Ini salah satu partai terbaik Mosley kendati saat itu ia hanya dibayar US$15 juta, sedangkan La Hoya US$35 juta.

Secara keseluruhan di tinju profesional, Mosley bertanding 54 kali dengan rekor menang 46 kali, 1 kali imbang, 6 kali kalah, dan 1 pertandingan dibatalkan. Sebanyak 39 dari 46 kemenangan diraihnya dengan KO. (Berbagai sumber/*/R-2)

cenderung memuji calon lawannya itu sebagai seorang petinju besar dan hebat.

Bahkan ia menganggap ini tetaplah pertarungan yang penting dan tidak bisa diremehkan. Delapan pekan terakhir Pacquiao mengaku berlatih untuk mencapai kondisi puncak. Ia menilai Mosley se-karang bukanlah yang pernah dikalahkan jawara kelas welter yang belum pernah kalah Flyod May-weather Jr. “Dia bergerak layaknya petinju berusia 31 atau 32 tahun. Dia memiliki tangan yang cepat dan kaki yang cepat,” tutur Pacquiao.

Juara dunia di delapan kelas berbeda itu bahkan menyebut petinju Amerika Serikat tersebut jauh le-bih cerdas ketimbang petinju-petinju yang pernah dihadapinya, seperti Antonio Margarito, Miguel Cotto, Oscar De La Hoya, Erik Morales, ataupun Juan Manuel Marquez.

‘’Saya melihat Mosley banyak melepaskan pu-kulan (dalam setiap pertandingannya) ketimbang petinju-petinju lain yang pernah saya hadapi. Itu karena pengetahuan dia di tinju sangat luas,’’ cetus Pacquiao.

Namun, dengan segudang kelebihan yang dimi-likinya, tidak ada alasan buat Pacquiao terjungkal. Apalagi dia masih berhasrat untuk bertarung dengan Mayweather dalam sebuah big fi ght yang entah kapan bisa terwujud. Sebab kekalahan dari Mosley sama artinya dengan menutup peluang itu.

Apalagi ancaman nyata sudah dilontarkan kubu Mosley bahwa Pacquiao tidak boleh sebelah mata memandang kemampuan lawannya nanti. ‘’Ketika saya melatih Shane, power boxing adalah sesuatu

yang berbeda, karena menyatukan antara energi dan intensitasnya. Anda bisa menggunakannya. Kalau saja waktu KO datang, itu akan terjadi,’’ jelas Jack Mosley, ayahanda Shane Mosley.

Siapkan resepResep itulah yang dilakukan Jack untuk putra nya

ketika dua kali mengalahkan petinju legendaris, Os-car De La Hoya. Mereka bertarung hingga ronde 12 dan Mosley pun dinyatakan menang angka mutlak. Itu sebabnya ia juga mengingatkan kepada Naazim Richardson, pelatih Mosley yang menggantikan dirinya, agar menerapkan pola serupa.

‘’Anda butuh jab yang bagus, kekuatan luar biasa, dan energi berlimpah untuk menghadapi petinju sekelas Manny. Kalau itu bisa dilakukan Shane, saya kira tidak ada alasan kalah dalam pertarungan nanti,’’ tambahnya.

Jack mengingatkan putranya agar tidak berta-rung secara frontal menghadapi juara dunia dela-pan kelas berbeda itu. ‘’Konyol kalau itu dilakukan Shane. Manny punya kecepatan pukulan yang bagus,’’ paparnya.

‘’Saya tidak akan membuat sesuatu yang bodoh seperti yang dilakukan lawan-lawan Pacquiao. Dia sudah bertarung di kelas welter dan juga sudah se-kali di menengah junior. Dia memang belum lama bertarung di kelas welter, tapi dia sangat kuat. Saya akan berada di sana mengambil kesempatan dan mengalahkannya,’’ tandas Mosley. (Boxingscene/Fightnews/R-4)

[email protected]

wer Boxing kam Pacman

Saya sudah lama menantikan

pertarungan ini. Tidak ada alasan buat saya untuk menyerah tanpa membawa kemenangan.”

SABTU, 7 MEI 2011 19LAHRAGA

at hanyalah bagian dari pemanasan Pacman menuju adapi Floyd Mayweather Jr.

Bermimpi kembali Menjadi Juara

angsung

Mei 2011 9.00 WIB

FOTO-FOTO: REUTERS/STEVE MARCUS