Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

36
http://rahasiasuksesbelajar.com Rumus Matematika Praktis -1 E-book 2 Ini contoh Rumus Matematika Praktis, disamping untuk membantu anak-anak, ebook ini juga sangat bermanfaat bagi orang tua / kakak dan anak-anak yang masih duduk di kelas 4 dan 5. Rumus lengkap ada di e-book 9 http://rahasiasuksesbelajar.com

description

Download RUmus Matematika praktis SD untuk menghadapi UN SD 2012 di: http://rahasiasuksesbelajar.com/

Transcript of Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

Page 1: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -1

E-book 2 Ini contoh Rumus Matematika Praktis,

disamping untuk membantu anak-anak, ebook ini

juga sangat bermanfaat bagi orang tua / kakak dan

anak-anak yang masih duduk di kelas 4 dan 5.

Rumus lengkap ada di e-book 9

http://rahasiasuksesbelajar.com

Page 2: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -2

A. Mengenal Bilangan Bulat

Bilangan Bulat

Bilangan bulat positif

Bilangan nol

Bilangan bulat negatif

0-1-2-3-4 1 2 3 4 5 6 7-5-6-7

nolbilangan bulat negatif bilangan bulat positif

B = { ... 7, -6, -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7...} Ciri bilangan positif → ke kanan, maju, naik, ditambah, laba, diberi Ciri bilangan negatif → ke kiri, mundur, turun, dikurang, rugi, diminta, pinjam, hutang

B. Operasi Bilangan Bulat

1. Penjumlahan

contoh :

2 + 3 = 5

0 1 2 3 4 5 6-1-2-3-4-5-6

Rumus

a + b = c Syarat

+ + + = +

- + - = -

+ + - = - bila a < b, + bila a > b, 0 bila a = b

- + + = + bila a < b, + bila a > b, 0 bila a = b

Page 3: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -3

2. Pengurangan

2 – 3 = 2 + (-3) = -1

0 1 2 3 4 5 6-1-2-3-4-5-6

Rumu

a – b = c Syarat

+ – + = - bila a < b, + bila a > b, 0 bila a = b

- – - = + bila a < b, + bila a > b, 0 bila a = b

+ – - = +

- – + = -

C. Sifat Komutatif pada Penjumlahan dan Perkalian

Rumus penjumlahan komutatif = a + b = b + a

Rumus perkalian komutatif = a x b = b x a

Contoh soal :

Penjumlahan komutatif = 13 + 15 = 15 + 13 = 28

Perkalian komutatif = 20 x 14 = 14 x 20 = 280

D. Sifat Asosiatif pada Penjumlahan dan Perkalian

Rumus penjumlahan komutatif = a +( b + c ) = ( b + c ) + a

Rumus perkalian komutatif = (a x b) x c = c x ( b x a )

Contoh soal :

Penjumlahan komutatif = (19 + 12) + 8 = 19 + (12 + 8) = 39

Perkalian komutatif = (10 x 15) x 30 = 10 (15 x 30) = 4500

E. Sifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan dan Pengurangan

Rumus Perkalian terhadap Penjumlahan Distributif

= a x (b+ c) = (a x b) + (a x c)

Contoh soal :

13 x (17 + 14) = (13 x 17) + (13 x 14)

= (13 x 17) + (13 x 14)

Page 4: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -4

= 221 + 182

= 403

F. Sifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan dan Pengurangan

Rumus Perkalian terhadap Pengurangan Distributif

= a x (b- c) = (a x b) - (a x c)

Contoh soal :

25 x (22 – 15) = (25 x 22) – (25 x 15)

= 550 – 375

= 175

G. Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat

Contoh soal :

3.000 – 450 x 30 : 25 + 850 = . . .

Langkah-langkah untuk mengerjakan adalah sebagai berikut.

1. Kerjakan operasi perkalian terlebih dahulu

2. Lanjutkan dengan operasi pembagian

3. Lakukan operasi pengurangan

4. Terakhir selesaikan operasi penjumlahan

Jawab

3.000 – 450 x 30 : 25 + 850

= 3.000 – 13.500 : 25 + 850

= 3.000 – 540 + 850

= 2.460 + 850

= 3.310

Jadi, 3.000 – 450 x 30 : 25 + 850 = 3.310

Page 5: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -5

H. Operasi Bilangan Bulat Dalam Garis Bilangan

●. Ada 3 jenis bilangan bulat

a. Bilangan bulat positif

b. Bilangan bulat nol (0)

c. Bilangan bulat negatif.

Ada juga yang meneglompokkan bilangan bulat ganjil dan genap

Intinya kalau ditaruh pada garis bilangan batasannya adalah angka nol

Kalau ditarik ke kanan positif semakin besar, sebaliknya kalau ditarik ke kiri

dari nol adalah negatif dan semakin kecil.

Lihat garis bilangan

0 1 2 3 4 5 6 7-1-2-3-4-5-6-7

Negatip Positip

I. PEMFAKTORAN FPB dan KPK

1. PEMFAKTORAN

a) Faktor Prima

Contoh :

1) Faktor prima dari 180 = ....

2

180

90

2 45

3 15

3 5

maka faktor prima dari 180 adalah 2,

3, dan 5

2) Faktor prima dari 3150 adalah 2, 3, 5, 7, sebab faktorisasi prima dari :

23150 = x 32x 5

2x 7

, maka faktor primanya = 2, 3, 5, 7

b. Faktorisasi Prima

Contoh : Faktorisasi prima dari 180 = ... .

Page 6: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -6

Sebab

2

180

90

2 45

3 15

3 5

maka faktorisasi prima dari 180 =

53x2 22

2. FPB

- Untuk menentukan FPB, pilihlah faktor yang sama dan pangkat kecil - Jika faktor sama, pangkat sama diambil salah satu

Contoh soal :

FPB dari 72 dan 84 adalah… .

Jawab :

Cara 1)

Faktor dari 72 dan 84 :

72 = 2 x 2 x 3 x 6

84 = 2 x 2 x 3 x 7

Jadi FPB = 2 x 2 x 3 = 12

Cara 2)

272 84

236 42

318 21

76

dibagi

Jadi FPB = 2 x 2 x 3 = 12

3. KPK

- Untuk menentukan KPK diambil satu dari setiap faktor - Kalau faktor sama pangkat berbeda diambil yang pangkatnya lebih tinggi - Kalau faktor sama, pangkat sama diambil salah satu

Page 7: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -7

Contoh soal :

KPK dari 24, 36 dan 40 adalah… .

Jawab :

Cara 1)

24

2 12

2 6

2 3

36

2 18

2 9

3 3

40

2 20

2 10

2 5

KPK = 23 x 3

2 x 5 = 360

Cara 2)

dibagi 24 36 40

2 12 18 20

2 6 9 10

2 3 9 5

3 1 3 5

3 1 1 5

5 1 1 1

KPK = 23 x 3

2 x 5 = 360

Page 8: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -8

Macam – macam pecahan

Biasa Sederhana Campuran Desimal Persen Permil

21 – – 0,5 50 % 00

0500

43 – – 0,75 75 % 00

0750

1216 3

4 311 1,33 133 % 00

01333

4854 8

9 811 1,25 112,5 % 00

01125

A. Menentukan Pecahan Senilai

Contoh soal :

a. 9

6=

2 x 9

2 x 6 =

18

12

b. 9

6 =

3 : 9

3 : 6 =

3

2

B. Menyederhanakan Bilangan Pecahan

Contoh soal :

Tentukan pecahan paling sederhana dari 16

12 !

Jawab:

1. Lakukan faktorisasi dari 12 dan 16 dengan membuat pohon faktor.

2. Bagilah pembilang dan penyebut masing-masing dengan FPB

Page 9: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -9

12 = 22

16 = 42

FPB dari 12 dan 16 adalah 22 = 4.

16

12 =

4 : 16

4 : 12 =

4

3

Jadi, pecahan paling sederhana dari 16

12 adalah

4

3.

C. Mengurutkan Pecahan

Contoh soal :

Diketahui pecahan-pecahan .12

5dan,

6

2 ,

2

1 ,

4

1 ,

3

2

* Urutan pecahan di atas dari yang terkecil.

* Urutan pecahan di atas dari yang terbesar.

Jawab :

Ada 2 cara untuk mengerjakan contoh soal di atas

1. Mengubah pecahan-pecahan di atas menjadi pecahan yang berpenyebut

sama dengan mencari KPK nya.

2. Mengubah pecahan di atas menjadi angka desimal.

3. Mengurutkan sesuai permintaan soal

Cara 1 : dicari dengan pohon faktor KPK dari penyebut adalah 12

3

2=

4 x 3

4 x 2 =

12

8

4

1 =

3 x 4

3 x 1 =

12

3

Page 10: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -10

2

1 =

6 x 2

6 x 1 =

12

6

6

2 =

2 x 6

2 x 2 =

12

4

12

5 =

1 x 12

1 x 5 =

12

5

Jika penyebutnya telah sama, kemudian lakukan perbandingan pembilangnya,

untuk mengurutkannya. Sehingga dapat ditentukan urutannya berikut ini.

a. Urutan pecahan dari yang terkecil adalah

.12

8dan,

12

6 ,

12

5 ,

12

4 ,

12

3

Jadi, urutan pecahan dari yang terkecil adalah

.3

2dan,

2

1 ,

12

5 ,

6

2 ,

4

1

b. Urutan pecahan dari yang terbesar adalah

.12

3dan,

12

4 ,

12

5 ,

12

6 ,

12

8

Jadi, urutan pecahan dari yang terbesar adalah

.4

1dan,

6

2 ,

12

5 ,

2

1 ,

3

2

Cara 2 : Dengan merubah pecahan biasa menjadi Desimal

.12

5dan,

6

2 ,

2

1 ,

4

1

3

2 ,

416,0.

333,0

50,0

25,0

666,0

12

5

6

2

2

1

4

1

3

2

Page 11: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -11

Setelah menjadi angka desimal tinggal diurutkan dengan cara mengurutkan

bilangan dibelakang koma dari yang paling dekat dengan koma, dari yang

terkecil atau yang terbesar. Apabila bilangan dibelakang koma sama besar,

maka lihat bilangan berikutnya dan seterusnya.

Hasil dari urutan terkecil :

0,25 ; 0,333 ; 0,416 ; 0,50 dan 0,666

atau .

3

2dan,

2

1 ,

12

5 ,

6

2 ,

4

1

Hasil dari urutan terbesar :

0,666 ; 0,50 ; 0,416 ; 0,333 ; 0,25

atau .

4

1dan,

6

2 ,

12

5 ,

2

1 ,

3

2

Untuk lebih meningkatkan pemahaman urutkan soal berkut dari yang terbesar

dan terkecil ?

4

2;56,0;

4

3%;80;

9

8;72,0;

6

5).a

2

1;46,0;

3

2%;85;

9

6;712,0;

4

3).b

D. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Desimal

Untuk merubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal, gunakan dengan cara

berikut (Poro gapit = Jawa ). Pembilang dibagi penyebut.

Contoh soal :

5

3 = . . .

Jawab :

Cara 1)

5

3 artinya 3 : 5, sehingga

Page 12: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -12

Jadi, 5

3 = 0,6

Cara 2)

2

2x

5

3 =

10

6 = 0,6

E. Mengubah Bentuk Desimal ke Bentuk Pecahan Biasa

1. Carilah terlebih dahulu FPB pembilang dengan penyebut dengan

menggunakan pohon faktor

2. Bagilah pembilang dan penyebut dengan FPB tersebut

Contoh soal :

Ubahlah menjadi pecahan biasa !

0,4 = .....

0,4 = 10

4 (FPB pembilang dan penyebut adalah 2, maka masing-masing

dibagi dengan bilangan 2).

0,4 = 10

4 =

5

2

Jadi, 0,4 = 5

2

F. Mengubah Persentase menjadi Pecahan

Untuk merubah prosentase menjadi pecahan tidaklah sulit.

1. Langkah pertama jadikan prosentase menjadi bentuk pecahan biasa

Page 13: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -13

2. Langkah kedua pembilang dan penyebut dibagi dengan angka yang sama

atau dibagi dengan FPB nya.

Contoh soal :

1. 20% = …..

2. 75% = …..

Jawab

1) 20% = 100

20

FPB dari 20 dan 100 adalah 20

20

20

100

20:

5

1

2) 75% = 100

75

FPB dari 75 dan 100 adalah 25

25

25

100

75:

4

3

G. Mengalikan Pecahan dengan Bilangan Asli

1. Mengalikan Pecahan dengan Bilangan Bulat pada dasarnya mengalikan

pembilang dengan bilangan bulat, kemudian dibagi dengan penyebut.

2. Apabila antara pembilang dengan penyebut ternyata dapat disederhanakan,

akan lebih baik disederhanakan agar bilangan pebilangnya tidak terlalu

besar.

Contoh soal :

7

4 x 28 = . . .

Jawab Cara 1 :

7

4 x 28

Page 14: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -14

= 7

28 x 4

= 7

112

= 16

Jawab Cara 2 :

28x7

4

28:7

4

1

4x4

61

1

4

H. Pembagian dalam Pecahan

1. Jadikan soal yang dibagi dan pembagi menjadi pecahan semua.

2. Rubahlah bentuk pembagian menjadi perkalian, INGAT posisi bilangan

pembagi karena dirubah menjadi perkalian harus dilakukan pembalikan

fungsi yang semula penyebut harus diposisikan sebagai pembilang dan

sebaliknya.

3. Lakukan langkah operasional pembilang dikalikan pembilang,kemudian

dibagi penyebut dikalikan penyebut.

4. Kalau bilangannya bias disederhanakan antara pembilang dengan penyebut,

sederhanakan dulu supaya lebih mudah (bilangannya tidak terlalu besar)

Contoh soal :

54

1 : 3 = ……

= 4

21 :

1

3

= 4

21 x

3

1

Page 15: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -15

= 12

21

= 112

9

= 14

3

Atau bisa juga dikerjakan dengan cara berikut :

54

1 : 3 = ……

3

1x

4

21

7

1

= 4

7

= 14

3

Contoh soal :

46

1 : 2

2

1 = ……

= 6

25 :

2

5

5

2x

6

25

5

1

1

3

= 3

5

= 13

2

I. Penjumlahan Pecahan dengan Bilangan Campuran

Ada beberapa cara sederhana untuk menyelesaikan penjumlahan bilangan

pecahan campuran. Perhatikan cara berikut ini :

Cara 1 :

1. Semua bilangan dijadikan pecahan

Page 16: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -16

2. Tentukan KPK dari penyebutnya.

3. Kemudian lakukan operasi penjumlahan

Cara 2 :

1. Kelompokkan bilangan bulat dengan bilangan bulat, bilangan pecahan

dengan bilangan pecahan

2. Bilangan bulat dikelompokkan menjadi satu, bilangan pecahan

dikelompokkan kemudian dicari KPK dari penyebut bilangan pecahan

3. Setelah ketemu KPKnya dari penyebutnya baru dilakukan operasi

penjumlahan

Contoh soal :

24

1 + 3

2

1 = . . .

Jawab :

Jawab Cara 1.

1. Jadikan menjadi pecahan semua

2. Cari KPK dari kedua penyebutnya ; dari 2 dan 4, KPK ketemu 4.

= 4

9 +

2

7

= 4

9 +

4

14

= 4

14 9

= 4

23

= 54

3

Jawab Cara 2.

Bilangan bulat dikelompokkan menjadi satu sesama bilangan bulat, kemudian

bilangan pecahan juga dikelompokkan menjadi satu kelompok sesama bilangan

pecahan.

Page 17: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -17

KPK dari pecahan dari 2 dan 4, ketemu adalah 4

24

1 + 3

2

1 = . . .

= ( 2 + 3 ) + (4

1 +

2

1)

= 5 + (4

1 +

4

2 )

= 5 4

3

J. Menentukan Nilai Pecahan dari suatu Kuantitas Bilangan

Contoh soal :

8

5 x 16 ton = . . . kg

Jawab :

ton16x8

5

1

2

= 5 x 2 ton = 10 ton

= 10 x 1.000 kg = 10.000 kg

Jadi, 8

5 x 16 ton = 10.000 kg

Page 18: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -18

A. PERPANGKATAN / KUADRAT

Perpangkatan atau kuadrat adalah perkalian berulang pada angka atau

bilangan yang bersangkutan.

Perhatikan !

Tabel 1

12 = 1 x 1 = 1

22 = 2 x 2 = 4

32 = 3 x 3 = 9

42 = 4 x 4 = 16

52 = 5 x 5 = 25

62 = 6 x 6 = 36

72 = 7 x 7 = 49

82 = 8 x 8 = 64

92 = 9 x 9 = 81

Dari Tabel 1 di atas ada 2 bilangan bersifat istimewa yaitu :

a. Bilangan 1 ( dalam posisi sebagai satuan )

b. Bilangan 5 ( dalam posisi sebagai satuan )

*. Bilangan 1 dalam posisi sebagai satuan apabila dikuadratkan hasil

satuannya adalah 1. ( Perhatikan tabel 2 )

Page 19: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -19

A. MISTERI ANGKA 1

Tabel 2

12 = 1 x 1 = 1

112 = 11 x 11 = 121

212 = 21 x 21 = 441

312 = 31 x 31 = 961

412 = 11 x 11 = 1681

512 = 51 x 51 = 2601

612 = 61 x 61 = 3721

712 = 71 x 71 = 5041

812 = 81 x 81 = 6561

912 = 91 x 91 = 8281

Hasil pengamatan :

1. Semua bilangan pada tabel di atas, apabila dikuadratkan hasil kuadratnya

pada bilangan satuan adalah 1.

2. Angka 0 pada posisi puluhan lazimnya tidak ditulis, kecuali pada proses olah

data. Maksudnya begini, bilangan 1 pada tabel di atas sejatinya adalah 01. (

Paham ya maksudnya ? )

3. Kakaknya bilangan 1 adalah bilangan 2. (betulkan...?)

Kesimpulan dari hasil pengamatan dapat diciptakan rumus praktis

sebagai berikut.

RUMUS PRAKTIS :

a. Hasil pengkuadratan bilangan yang satuannya 1, pasti hasil kuadratnya

menghasilkan bilangan satuan 1, kemudian tulis pada posisi satuan

b. Kalikan bilangan puluhan yang dikuadratkan dengan kakaknya bilangan

1 yaitu bilangan 2, hasilnya tulis pada posisi bilangan puluhan

c. Kuadratkan bilangan puluhan, hasilnya tulis pada posisi ratusan dan

seterusnya.

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal berikut !

Page 20: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -20

Perhatikan hasil pengkuadratannya :

Contoh soal 1 :

312 = 961

Bilangan 1 pada 961 adalah hasil kuadrat dari bilangan satuan pada

31 yang dikuadratkan

Bilangan 6 pada 961 adalah hasil kali bilangan puluhan (3) pada

bilangan 31 yang dikuadratkan kemudian dikalikan dengan bilangan

2 ( kakaknya bilangan 1 )

Bilangan 9 pada 961 adalah hasil kuadrat dari bilangan puluhan (3)

pada bilangan 31 yang dukuadratkan

Contoh soal 2 :

412 = 1681

Bilangan 1 pada 1681 adalah hasil kuadrat dari bilangan satuan

pada 41 yang dikuadratkan

Bilangan 8 pada 1681 adalah hasil kali bilangan puluhan (4) pada

bilangan 41 yang dikuadratkan kemudian dikalikan dengan bilangan

2 ( kakaknya 1 )

Bilangan 16 pada 1681 adalah hasil kuadrat dari bilangan puluhan

(4) pada bilangan 41 yang dikuadratkan.

Contoh soal 3 :

712 = 5041

Bilangan 1 pada 5041 adalah hasil kuadrat dari bilangan

satuan pada 71 yang dikuadratkan

Bilangan 4 pada 5041 adalah hasil kali bilangan puluhan (7)

pada bilangan 71 yang dikuadratkan kemudian dikalikan

dengan bilangan 2 ( kakaknya 1 ), ditulis 4, nyimpan puluhan

1 ya…ingat.

Bilangan 50 pada 5041 adalah hasil kuadrat dari bilangan

puluhan ( 7 ) pada bilangan 71 yang dikuadratkan = 49 plus

simpanan 1

Page 21: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -21

Untuk lebih memahami cobalah Anda kerjakan latihan berikut :

1. 512 = …………

2. 612 = …………

3. 812 = …………

4. 1012 = …………

5. 1112 = …………

6. 1212 = …………

7. 1512 = …………

8. 1612 = …………

9. 1812 = …………

10. 1912 = …………

B. MISTERI ANGKA 5

Sekarang kita bahas Misteri Keistimewaan bilangan 5. Siap ya…? OK

1. Bilangan 5 dalam posisi sebagai satuan apabila dikuadratkan hasil

kuadratnya pasti menunjukkan bilangan 25.

2. Bilangan 5 dalam posisi sebagai satuan apabila dikuadratkan hasil

kuadratnya pada bilangan puluhan adalah 2 dan pada bilangan satuan

adalah 5. ( Perhatikan tabel 3 )

Perhatikan tabel di bawah ini

Tabel 3

52 = 5 x 5 = 25

152 = 15 x 15 = 225

252 = 25 x 25 = 625

352 = 35 x 35 = 1225

452 = 45 x 45 = 2025

652 = 65 x 65 = 4225

752 = 75 x 75 = 5625

852 = 85 x 85 = 7225

952 = 95 x 95 = 9025

Page 22: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -22

Mari kita amati bersama :

1. Semua bilangan pada tabel di atas, apabila dikuadratkan hasilnya kuadratnya

selalu menunjukkan bilangan puluhan 2 dan bilangan satuan 5 atau dengan

kata lain ditulis 25.

2. Hasil pada bilangan ratusan atau depannya bilangan …25, merupakan hasil

kali bilangan puluhan yang dikuadratkan dengan kakaknya bilangan tersebut.

Kesimpulan kuadrat dari bilangan yang bersatuan 5 dapat dibuat rumus

praktis sebagai berikut :

RUMUS PRAKTIS :

1. Semua bilangan yang bersatuan 5 apabila dikuadratkan, hasil kuadrat nya

adalah bilangan puluhan 2 dan bilangan satuan 5. Atau gampangnya pasti

menghasilkan angka ……25 (dua bilangan dari belakang)

2. Posisi bilangan ratusan atau ribuan,merupakan hasil perkalian bilangan

puluhan yang dikuadratkan dengan kakaknya bilangan tersebut.

Perhatikan contoh hasil kuadrat berikut :

252 = 625

Bilangan satuan 25 pada hasil 625, merupakan pengkuadratan

bilangan satuan 5 pada 25 yang dikuadratkan. Tulis ….25 (dari

belakang ya!!!)

Bilangan 6 pada hasil 625 merupakan hasil perkalian antara

bilangan puluhan (2) dikalikan dengan kakaknya bilangan tersebut,

yaitu (3). Tulis di-depan-nya 25 menjadi 625.

Perhatikan contoh lagi hasil kuadrat berikut :

552 = 3025

Bilangan satuan 25 pada hasil 3025, merupakan pengkuadratan

bilangan satuan 5 pada 55 yang dikuadratkan. Tulis seperti contoh di

atas.

Bilangan 30 pada hasil 3025 merupaka hasil perkalian antara bilangan

puluhan (5) dikalikan dengan kakaknya bilangan tersebut, yaitu (6).

Tulis di-depan-nya … 25, menjadi 3025.

Page 23: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -23

Perhatikan contoh lagi… hasil kuadrat berikut :

852 = 7225

Bilangan satuan 25 pada hasil 7225, merupakan pengkuadratan

bilangan satuan 5 pada 85 yang dikuadratkan. Lihat contoh di atas.

Bilangan 72 pada hasil 7225 merupakan hasil perkalian antara

bilangan puluhan (8) dikalikan dengan kakaknya bilangan tersebut,

yaitu (9). Tulis di-depan-nya ….25, menjadi 7225. OK. Mudah kan?

Agar Anda lebih mendalam coba kerjakan latihan berikut ini !

952 = ……………..

1052 = ……………..

1152 = ……………..

1252 = ……………..

1352 = ……………..

1452 = ……………..

2152 = ……………..

2252 = ……………..

3252 = ……………..

4252 = ……………..

B. MENARIK AKAR KUADRAT

Akar kuadrat adalah invers atau kebalikan dari pengkuadratan. Untuk mencari

akar kuadrat dari suatu bilangan.

1. Mencoba dengan mengalikan angka tertentu.

2. Bilangan yang ditarik akar kuadrat dibayangkan dan dikelompokkan dua –

dua dari belakang.

3. Mencari dengan faktorisasi prima

Page 24: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -24

Contoh soal 1 :

Contoh soal 2 :

= ....

Jawab :

2 x 2

+

45 x 5

= 254

225

225

0

625

625

Ada cara yang sangat sederhana dan dijamin hasilnya pasti benar, yaitu

dengan menggunakan ilmu “Niteni” atau “mencermati” terhadap hasil

pengkuadratan suatu bilangan.

Perhatikan tabel berikut !

Tabel 4

12 = 1 x 1 = 1

22 = 2 x 2 = 4

32 = 3 x 3 = 9

42 = 4 x 4 = 16

92 = 9 x 9 = 81

82 = 8 x 8 = 64

72 = 7 x 7 = 49

62 = 6 x 6 = 36

Dari tabel di atas ditemukan hasil pengamatan sebagai berikut !

a. Bilangan 1 dan 9 pada posisi satuan apabila dikuadratkan akan

menghasilkan bilangan satuan 1

= ....

Jawab :

3 x 3

+

6 6 x 6

1 2 9 6

1 2 9 6

= 36

9

396

396

0

Page 25: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -25

b. Bilangan 2 dan 8 pada posisi satuan apabila dikuadratkan akan

menghasilkan bilangan satuan 4

c. Bilangan 3 dan 7 pada posisi satuan apabila dikuadratkan akan

menghasilkan bilangan satuan 9

d. Bilangan 4 dan 6 pada posisi satuan apabila dikuadratkan akan

menghasilkan bilangan satuan 6

INGAT ! PENARIKAN AKAR adalah KEBALIKAN dari PENGKUADRATAN !

Kesimpulan :

1. Apabila yang ditarik akar adalah bilangan yang bersatuan 1, maka hasil

penarikan akarnya pada bilangan satuan harus bilangan 1 atau 9

2. Apabila yang ditarik akar adalah bilangan yang bersatuan 4, maka hasil

penarikan akarnya pada bilangan satuan harus bilangan 2 atau 8

3. Apabila yang ditarik akar adalah bilangan yang bersatuan 9, maka hasil

penarikan akarnya pada bilangan satuan harus bilangan 3 atau 7

4. Apabila yang ditarik akar adalah bilangan yang bersatuan 6, maka hasil

penarikan akarnya pada bilangan satuan harus bilangan 4 atau 6

5. Apabila yang ditarik akar adalah bilangan yang bersatuan 2 atau 3, maka

hasil penarikan akarnya pasti bilangan campuran (bulat + pecahan)

6. Apabila yang ditarik akar adalah bilangan yang bersatuan 5, maka hasil

penarikan akarnya pasti bilangan harus bilangan bersatuan 5

Page 26: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -26

Dari hasil pengamatan di atas dapat dibuat Rumus Praktis.

Untuk membuat Rumus Praktis, dibutuhkan bantuan tabel 5 dan 6.

Anda disarankan untuk hafal terhadap angka pedoman pada tabel 5 dan 6

berikut ini.

Tabel 5.

102 = 100

202 = 400

302 = 900

402 = 1600

502 = 2500

602 = 3600

702 = 4900

802 = 6400

902 = 8100

Tabel 6.

52 = 25

152 = 225

252 = 625

352 = 1225

452 = 2025

552 = 3025

652 = 4225

752 = 5625

852 = 7225

952 = 9025

Dengan hafal data pada tabel di atas, dalam menjawab soal penarikan akar kuadrat

dapat dilakukan dengan cepat dan pasti benar.

Page 27: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -27

Perhatikan Tabel 4

Contoh soal :

1. 961 = n (Bilangan yang satuannya 1 apabila ditarik akar, maka hasilnya

jawaban pada bilangan satuan harus 1 atau 9)

Jawab no. 1.

- Bilangan satuan hasil penarikan akar harus bilangan 1 atau 9

- Angka = 961 pada tabel 5 adalah lebih besar dari 302 = 900, maka

jawabnya harus > 30

- Angka = 961 pada tabel 6 adalah lebih kecil dari 352 = 1225,

maka jawabnya harus < 35

- Jadi jawabnya adalah 30 < n < 35

Maka jawabnya dipastikan adalah= 31

2. 784 = n (Bilangan yang satuannya 4 apabila ditarik akar, maka hasilnya

jawaban pada bilangan satuan harus 2 atau 8)

Jawab no. 2.

- Bilangan satuan hasil penarikan akar harus bilangan 2 atau 8

- Angka = 784 pada tabel 5 adalah lebih besar dari 252 = 625, maka

jawabnya harus > 25

- Angka = 784 pada tabel 6 adalah lebih kecil dari 302 = 900, maka

jawabnya harus < 30

- Jadi jawabnya adalah 25 < n < 30

Maka jawabnya dipastikan adalah = 28

3. 729 = n (Bilangan satuan yang diakar 9, bilangan satuan pada jawaban harus

3 atau 7)

Jawab no. 3.

- Bilangan satuan hasil penarikan akar harus bilangan 3 atau 7

- Angka = 729 pada tabel 5 adalah lebih besar dari 252 = 625, maka

jawabnya > 25

- Angka = 729 pada tabel 6 adalah lebih kecil dari 302 = 900, maka

jawabnya < 30

- Jadi jawabnya adalah 25 < n < 30

Maka jawabnya dipastikan adalah = 27

Page 28: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -28

4. 1936 = n (Bilangan satuan yang diakar 6, bilangan satuan pada jawaban harus 4

atau 6)

Jawab no. 4.

- Bilangan satuan hasil penarikan akar harus bilangan 4 atau 6

- Angka = 1936 pada tabel 5 adalah lebih besar dari 402 = 1600, maka

jawabnya > 40

- Angka = 1936 pada tabel 6 adalah lebih kecil dari 452 = 2025, maka

jawabnya < 45

- Jadi jawabnya adalah 25 < n < 30

Maka jawabnya dipastikan adalah = 44

5. 9025 = n (Bilangan satuan yang diakar 5, bilangan satuan pada jawaban hanya

angka 5)

Jawab no. 5.

- Ingat, bilangan satuan hasil penarikan harus bilangan 5

- Angka = 9025 = jawab untuk satuannya adalah 5

- Ingat pengkuadratan bilangan yang bersatuan 5, setelah ditulis 25 dari

belakang, depannya hasil perkalian bilangan adik dan kakak !

- Angka = 90 = hasil perkalian bilangan 9 x 10 (adik x kakak ) Maka

jawabnya dipastikan = 95

Untuk lebih mendalami coba Anda kerjakan latihan berikut :

1. 1521 = ………..

2. 2601 = ………..

3. 4761 = ………..

4. 6561 = ………..

5. 1024 = ………..

6. 2304 = ………..

7. 2704 = ………..

8. 1089 = ………..

9. 2209 = ………..

Page 29: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -29

10. 3969 = ………..

11. 1936 = ………..

12. 3136 = ………..

13. 5476 = ………..

14. 7396 = ………..

15. 9025 = ………..

C. MENARIK AKAR KUADRAT SUATU BILANGAN YANG

TERLETAK DI ANTARA DUA BILANGAN

Untuk bilangan yang satuannya 2 dan 3 dipastikan hasilnya penarikan akan pasti

pecahan, bukan angka bulat seperti contoh-contoh di atas.

Contoh soal :

12 = ......

Jawab :

Perhatikan garis bilangan berikut.

12 terletak 9 antara 16 dan.

Maka, terletak antara 3 dan 4

1. 12 – 9 = 3

2. 16 – 9 = 7

12 = 3

= 3,43

Page 30: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -30

D. PANGKAT TIGA dan MENARIK AKAR PANGKAT TIGA

1. PANGKAT TIGA

Pada dasarnya pangkat tiga merupakan perkalian berulang pada bilangan yang

sama sampai tiga kali.

Perhatikan tabel berikut !

Tabel 7

13 = 1 x 1 x 1 = 1

23 = 2 x 2 x 2 = 8

33 = 3 x 3 x 3 = 27

43 = 4 x 4 x 4 = 64

53 = 5 x 5 x 5 = 125

63 = 6 x 6 x 6 = 216

73 = 7 x 7 x 7 = 343

83 = 8 x 8 x 8 = 512

93 = 9 x 9 x 9 = 729

Dari pencermatan data di atas bahwa pada hasil pemangkatan atau pangkat 3 dari

suatu bilangan yang yang bersatuan antara 1 sampai 9, dapat dikelompokkan

sebagai berikut :

Kelompok 1 :

Bilangan bersatuan 1 dipangkatkan 3, hasilnya pada bilangan satuan adalah 1

Bilangan bersatuan 4 dipangkatkan 3, hasilnya pada bilangan satuan adalah 4

Bilangan bersatuan 5 dipangkatkan 3, hasilnya pada bilangan satuan adalah 5

Bilangan bersatuan 6 dipangkatkan 3, hasilnya pada bilangan satuan adalah 6

Bilangan bersatuan 9 dipangkatkan 3, hasilnya pada bilangan satuan adalah 9

Kelompok 2 :

Bilangan bersatuan 3 dipangkatkan 3, hasil bilangan satuannya adalah 7

Bilangan bersatuan 7 dipangkatkan 3, hasil bilangan satuannya adalah 3

Bilangan 3 dan 7 adalah kelompok berkebalikan

Kelompok 3 :

Bilangan bersatuan 2 dipangkatkan 3, hasil bilangan satuannya adalah 8

Page 31: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -31

Bilangan bersatuan 8 dipangkatkan 3, hasil bilangan satuannya adalah 3

Bilangan 2 dan 8 adalah kelompok berkebalikan

Contoh soal :

1. 113 = n--------- 11 x 11 x 11 = 1331

2. 143 = n--------- 14 x 14 x 14 = 2744

3. 153 = n--------- 15 x 15 x 15 = 3375

4. 163 = n--------- 16 x 16 x 16 = 4096

5. 193 = n--------- 19 x 19 x 19 = 6859

6. 233 = n--------- 23 x 23 x 23 = 12167

7. 273 = n--------- 27 x 27 x 27 = 19683

8. 223 = n--------- 22 x 22 x 22 = 10648

9. 283 = n--------- 28 x 28 x 28 = 21952

2. MENARIK AKAR PANGKAT

Menarik akar pangkat tiga, pada dasarnya sama dengan menarik akar pangkat

dua atau kuadrat.

1. Kalau bilangan yang ditarik akar pangkat tiga masih sederhana gunakan

faktorisasi prima

2. Tetapi kalau yang ditarik akar pangkat tiga bilangannya besar, maka akan

lebih cepat dan benar dalam mengerjakan soal, pakailah tabel pedoman

sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini.

Tabel 8

53 = 125

153 = 3.375

253 = 15.625

353 = 42.875

453 = 91.125

553 = 166.375

653 = 274.625

753 = 421.875

853 = 614.125

953 = 857.375

Page 32: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -32

Tabel 9

103 = 1.000

203 = 8.000

303 = 27.000

403 = 64.000

503 = 125.000

603 = 216.000

703 = 343.000

803 = 512.000

903 = 729.000

Contoh soal :

1. 3 8 = . . .

2. 3 27 = . . .

Jawab: Kalau angkanya masih sederhana seperti contoh di atas gunakan dengan

cara faktorisasi prima.

Jawab :

1. Faktorisasi prima dari 8 yaitu 2 x 2 x 2

Maka:

3 8 = 3 2 x 2 x 2

= 3 32 = 2

Jadi, 3 8 = 2

2. Faktoriasi prima dari 27 yaitu 3 x 3 x 3

Maka :

3 27 = 3 3 x 3 x 3

= 3 33 = 3

Jadi, 3 27 = 3

Page 33: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -33

Tetapi kalau angkanya yang ditarik akar pangkat tiga seperti di bawah ini !

Contoh soal :

1. 3 17576 = n

Jawab 1.

Angka satuan yang ditarik akar adalah 6, maka jawab pada satuan harus 6

Angka 17576 > 15625 (253), berarti jawabnya > 25 (lihat table 8)

Angka 17576 < 27000 (303), berarti jawabnya < 30 (lihat table 9)

Jadi jawabannya 25 < n < 30

Ya…. n = 26

2. 3 5832 = n

Jawab 2.

Angka satuan yang ditarik akar adalah 2, maka jawab pada satuan harus 8

Angka 5832 > 3.375 (153), berarti jawabnya > 15 (lihat table 8)

Angka 5832 < 8000 (203), berarti jawabnya < 20 (lihat table 9)

Jadi jawabannya 15 < n < 20

Ya…. n = 18

3. 3 1728 = n

Jawab 3.

Angka satuan yang ditarik akar adalah 8, maka jawab pada satuan harus 2

Angka 1728 > 1000 (103), berarti jawabnya > 10 (lihat table 9)

Angka 1728 < 3.375 (153), berarti jawabnya < 15 (lihat table 8)

Jadi jawabannya 10 < n < 15

Ya…. n = 12

4. 3 3375 = …………

Jawab 4.

Angka satuan yang ditarik akar adalah 5, maka jawab pada satuan harus 5

Angka 3375 > 1000 (103), berarti jawabnya > 10 (lihat table 9)

Angka 3375 < 8000 (203), berarti jawabnya < 20 (lihat table 9)

Ya.. jawabannya = 15

Page 34: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -34

5. 3 4913 = …………

Jawab 5.

Angka satuan yang ditarik akar adalah 3, maka jawab pada satuan harus 7

Angka 4913 > 3.375 (153), berarti jawabnya > 15 (lihat table 8)

Angka 4913 < 8000 (203), berarti jawabnya < 20 (lihat table 9)

Jadi jawabannya 15 < n < 20

Ya…. n = 17

Nah untuk melatih agar Anda lebih terampil, kerjakan latihan berikut !

1. 3 1331 = ……….

2. 3 2744 = ……….

3. 3 3375 = ……….

4. 3 6859 = ……….

5. 3 12167 = ……….

6. 3 19683 = ……….

7. 3 32768 = ……….

8. 3 54872 = ……….

9. 3 54872 = ……….

10. 3 54872 = ……….

Page 35: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -35

A. Lambang Bilangan Romawi

I = untuk satu

V = untuk lima

X = untuk sepuluh

L = untuk lima puluh

C = untuk seratus

D = untuk lima ratus

M = untuk seribu

B. Penulisan Bilangan Romawi

1. Bilangan romaswi dibaca dari kiri ke kanan

2. Jika suatu angka diikuti dengan angka lain yang nilainya sama atau lebih kecil

dari angka tersebut, maka nilai angka yang mengikuti harus ditambah dengan

nilai angka yang diikuti

Contoh soal :

13 = XIII artinya = 10 + 1 + 1 + 1

27 = XXVII artinya = 10 + 10 + 5 + 1 + 1

3. Jika suatu angka diikuti dengan angka lain yang nilainya lebih besar dari pada

angka yang diikuti, maka nilai angka yang mengikuti harus dikurangi dengan

nilai angka yang diikuti.

Contoh Soal :

90 = XC, artinya = 100 – 10

900 = CM, artinya = 1000 – 100

49 = XLIX, artinya = ( 50 – 10 ) + ( 10 – 1 )

Page 36: Rumus Matematika Praktis untuk UN SD

http://rahasiasuksesbelajar.com

Rumus Matematika Praktis -36

Catatan Penting :

1. I hanya bisa mengurangi V dan X saja

2. X sebagai pengurang L

3. C sebagai pengurang D

4. V bukan sebagai lambang bilangan pengurang

5. L bukan sebagai lambang bilangan pengurang

6. D bukan sebagai lambang bilangan pengurang

7. L Tidak boleh diulang

8. D Tidak boleh diulang

4. Sistem pengurangan angka pada lambing bilangan Romawi dapat dilakukan

maksimum 3 kali

Contoh soal : 1988 = MCMLXXXVIII, 1000 + ( 1000-100)+ 50 + 10 + 10 + 10 + 5 + 1 + 1 + 1

133 = CXXXIII, 100 + 10 + 10 + 10 + 1 + 1 + 1

134 = CXXXIV, 100 + 10 + 10 + 10 + ( 5 - 1 )

138 = CXXXVIII, 100 + 10 + 10 + 10 + 5 + 1 + 1 + 1

149 = CXLIX, 100 + ( 50 - 10 ) + ( 10 - 1 )