Rumus Current Ratio
-
Upload
samueldaganzha -
Category
Documents
-
view
15 -
download
3
description
Transcript of Rumus Current Ratio
Rumus Current Ratio = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar Contoh Soal : Dari Neraca suatu perusahaan diketahui - Kas Rp 25.000.000,- - Piutang Dagang Rp 75.000.000,- - BArang dagangan Rp 200.000.000,- - Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp 255.000.000,- Hitunglah Current Ratio nya
Jawab :Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 = Rp 300.000.000Hutang Lancar = Rp 255.000.000,-Current Ratio = Aktiva Lancar 300.000.000 ----------------- x 100 % = ----------------- x 100 % Hutang Lancar 255.000.000 = 117.65 % = 118 % ( dibulatkan ) = 1.18 x( artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1.18 aktiva lancar )
* Acid / Quick Ratio , yaitu perbandingan antara jumlah kas, efek dan piutang dengan hutang lancar.Perusahaan bisa dikatakan Quick jika rasio nya 1:1
Rumus Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan -------------------------------- Kewajiban Lancar
Contoh soal :Dari Neraca suatu perusahaan diketahui - Kas Rp 25.000.000,- - Piutang Dagang Rp 75.000.000,- - BArang dagangan Rp 200.000.000,- - Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp 255.000.000,- Hitunglah Quick Ratio nya
Jawab :Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 = Rp 300.000.000Persediaan adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual = Rp 200.000.000,-Hutang Lancar = Rp 255.000.000,-Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan ----------------------------------- x 100 % Hutang Lancar 300.000.000 - 200.000.000 = ----------------------------------- x 100 % 255.000.000 = 39.22 % = 0.39 x
( artinya Kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva perusahaan adalah setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 0.39 aktiva lancar yang likuid atau dalam bentuk uang bukan persediaan barang dagangan )
1. Gross Provit Marginal (Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok
penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat
dicapai dari jumlah penjualan.
Rumus :
GPM = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100%
Pada tahun 2010, = (62.009.766.595 / 516.581.827.768) 100%
= 0,12 = 12%
Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba
kotor dari pejualan bersih adalah sebesar 12%
1. Net Profit Marginal (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu
dibandingkan dengan volume penjualan.
Rumus:
NPM = (Laba setelah pajak / Total Aktiva) x 100%
Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 516.581.827.768) 100%
= 0,05 = 5%
Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari
penjualan bersih adalah sebesar 5%
1. c. Operating Profit Margin
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Operating profit margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan
dari tiap penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada
umumnya semakin tinggi rasio ini maka semakin baik
RUMUS:
OPM = (Laba usaha / Penjualan Bersih) x 100%
Pada tahun 2010, = (39.294.864.546 / 516.581.827.768) x 100%
= 0,07 = 7%
Kesimpulan: Operating ratio mencerminkan tingkat efesiansi perusahaan, sehingga
ratio ini rendah menunjukan keadaan yang baik karena berarti bahwa setiap rupiah
penjualan yang terserap dalam biaya juga rendah, dan yang tersedia untuk laba
besar.
contoh rasio profitabilitasPT. MAUNYA LABA
Penjualan Bersih 112.760.000
Harga Pokok Penjualan (HPP) (85.300.000)
Laba Kotor 27.460.000
Biaya Pemasaran (6.540.000)
Biaya Admin&Umum (9.400.000)
Biaya Operasional (15.940.000)
Laba sebelum bunga & Pajak (EBIT) 11.520.000
Bunga Hutang (jika ada) (3.160.000)
Laba Sebelum Pajak (EBT) 8.360.000
Pajak Pendapatan (48%) atas EBT (4.013.000)
Laba setelah pajak 4.347.000
Catatan:Total Aktiva PT MAUNYA LABA = Rp81.890.000,-
Adapun Rasio Profitabilitas yang akan dipakai adalah:
Gross profit margin Net profit margin Return on Investment (ROI)
Gross Profit Margin Gross Profit Margin = (Penjualan - HPP) / Penjualan AtauGross Profit Margin = Laba Kotor / PenjualanGross Profit Margin = 27.460.000 / 112.760.000 = 0,2435 = 24,35%
Gross Profit margin = 24,35%artinya bahwa setiap Rp1,- (satu rupiah) penjualan mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp0,2435. Semakin tinggi profitabilitasnya berarti semakin baik. Tetapi pada penghitungan Gross Profit Margin, sangat dipengaruhi oleh HPP, sebab semakin besar HPP, maka akan semakin kecil Gross Profit Margin yang dihasilkan.
Net Profit MarginNet Profit Margin = Laba setelah pajak (EAT)/PenjualanNet Profit Margin = 4.347.000 / 112.760.000 = Rp0,0386 = 3,86%
Apabila Gross Profit Margin selama suatu periode tidak berubah, sedangkan Net Profit Marginnya mengalami penurunan, berarti biaya meningkat relatif besar dibanding dengan peningkatan penjualan.
Return On Investment (ROI) atau Return on Assets (ROA)ROI = Laba setelah pajak (EAT) / Total AktivaROI = 4.347.000 / 81.890.000 = Rp0,0531 = 5,31%ROI = 5,31%artinya menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan, berarti dengan Rp1000,- aktiva akan menghasilkan laba bersih setelah pajak Rp53,10 atau dengan Rp1,- menghasilkan laba bersih (EAT) Rp0,0531,-