Rumus Current Ratio

5
Rumus Current Ratio = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar Contoh Soal : Dari Neraca suatu perusahaan diketahui - Kas Rp 25.000.000,- - Piutang Dagang Rp 75.000.000,- - BArang dagangan Rp 200.000.000,- - Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp 255.000.000,- Hitunglah Current Ratio nya Jawab : Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 = Rp 300.000.000 Hutang Lancar = Rp 255.000.000,- Current Ratio = Aktiva Lancar 300.000.000 ----------------- x 100 % = ----------------- x 100 % Hutang Lancar 255.000.000 = 117.65 % = 118 % ( dibulatkan ) = 1.18 x ( artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1.18 aktiva lancar ) * Acid / Quick Ratio , yaitu perbandingan antara jumlah kas, efek dan piutang dengan hutang lancar.Perusahaan bisa dikatakan Quick jika rasio nya 1:1 Rumus Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan -------------------------------- Kewajiban Lancar Contoh soal : Dari Neraca suatu perusahaan diketahui - Kas Rp 25.000.000,- - Piutang Dagang Rp 75.000.000,- - BArang dagangan Rp 200.000.000,- - Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp 255.000.000,- Hitunglah Quick Ratio nya Jawab : Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 = Rp 300.000.000 Persediaan adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual = Rp 200.000.000,-

description

Rumus Current Ratio adalah

Transcript of Rumus Current Ratio

Page 1: Rumus Current Ratio

  Rumus Current Ratio = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar  Contoh Soal :  Dari Neraca suatu perusahaan diketahui  - Kas Rp 25.000.000,-  - Piutang Dagang Rp 75.000.000,-  - BArang dagangan Rp 200.000.000,-  - Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp 255.000.000,- Hitunglah Current Ratio nya

Jawab :Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 =  Rp 300.000.000Hutang Lancar = Rp 255.000.000,-Current Ratio =      Aktiva Lancar                        300.000.000                           -----------------  x 100 % =   -----------------  x 100 %                             Hutang Lancar                         255.000.000                        = 117.65 %                                         = 118 % ( dibulatkan )                        = 1.18 x( artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1.18 aktiva lancar )

    * Acid / Quick Ratio , yaitu perbandingan antara jumlah kas, efek dan piutang dengan hutang lancar.Perusahaan bisa dikatakan Quick jika rasio nya 1:1

Rumus Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan                                      --------------------------------                                           Kewajiban Lancar

Contoh soal :Dari Neraca suatu perusahaan diketahui   - Kas Rp 25.000.000,-  - Piutang Dagang Rp 75.000.000,-  - BArang dagangan Rp 200.000.000,-  - Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp 255.000.000,- Hitunglah Quick Ratio nya

Jawab :Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 =  Rp 300.000.000Persediaan adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual = Rp 200.000.000,-Hutang Lancar = Rp 255.000.000,-Quick Ratio     =           Aktiva Lancar - Persediaan                                                       -----------------------------------  x 100 %                                             Hutang Lancar                                                                   300.000.000  - 200.000.000                                           =     -----------------------------------  x 100 %                                             255.000.000                        = 39.22 %                        = 0.39 x

( artinya Kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva perusahaan adalah setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 0.39 aktiva lancar yang likuid atau dalam bentuk uang bukan persediaan barang dagangan )

Page 2: Rumus Current Ratio

1. Gross Provit Marginal (Margin Laba Kotor)

Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok

penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat

dicapai dari jumlah penjualan.

Rumus :

GPM = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100%

Pada tahun 2010, = (62.009.766.595 / 516.581.827.768) 100%

= 0,12 = 12%

Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba

kotor dari pejualan bersih adalah sebesar 12%

1. Net Profit Marginal (Margin Laba Bersih)

Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu

dibandingkan dengan volume penjualan.

Rumus:

NPM = (Laba setelah pajak / Total Aktiva) x 100%

Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 516.581.827.768) 100%

= 0,05 = 5%

Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari

penjualan bersih adalah sebesar 5%

1. c.      Operating Profit Margin

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Operating profit margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan

dari tiap penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada

umumnya semakin tinggi rasio ini maka semakin baik

RUMUS:

OPM = (Laba usaha / Penjualan Bersih) x 100%

Pada tahun 2010, = (39.294.864.546 / 516.581.827.768) x 100%

Page 3: Rumus Current Ratio

= 0,07 = 7%

Kesimpulan: Operating ratio mencerminkan tingkat efesiansi perusahaan, sehingga

ratio ini rendah menunjukan keadaan yang baik karena berarti bahwa setiap rupiah

penjualan yang terserap dalam biaya juga rendah, dan yang tersedia untuk laba

besar.

contoh rasio profitabilitasPT. MAUNYA LABA 

Penjualan Bersih 112.760.000

Harga Pokok Penjualan (HPP) (85.300.000)

Laba Kotor 27.460.000

Biaya Pemasaran (6.540.000)

Biaya Admin&Umum (9.400.000)

Biaya Operasional (15.940.000)

Laba sebelum bunga & Pajak (EBIT) 11.520.000

Bunga Hutang (jika ada) (3.160.000)

Laba Sebelum Pajak (EBT) 8.360.000

Pajak Pendapatan (48%) atas EBT (4.013.000)

Laba setelah pajak 4.347.000

Catatan:Total Aktiva PT MAUNYA LABA = Rp81.890.000,-

Adapun Rasio Profitabilitas yang akan dipakai adalah:

Gross profit margin Net profit margin Return on Investment (ROI)

Gross Profit Margin Gross Profit Margin = (Penjualan - HPP) / Penjualan AtauGross Profit Margin = Laba Kotor / PenjualanGross Profit Margin = 27.460.000 / 112.760.000 = 0,2435 = 24,35%

Gross Profit margin = 24,35%artinya bahwa setiap Rp1,- (satu rupiah) penjualan mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp0,2435. Semakin tinggi profitabilitasnya berarti semakin baik. Tetapi pada penghitungan Gross Profit Margin, sangat dipengaruhi oleh HPP, sebab semakin besar HPP, maka akan semakin kecil Gross Profit Margin yang dihasilkan.

Net Profit MarginNet Profit Margin = Laba setelah pajak (EAT)/PenjualanNet Profit Margin = 4.347.000 / 112.760.000 = Rp0,0386 = 3,86%

Page 4: Rumus Current Ratio

Apabila Gross Profit Margin selama suatu periode tidak berubah, sedangkan Net Profit Marginnya mengalami penurunan, berarti biaya meningkat relatif besar dibanding dengan peningkatan penjualan.

Return On Investment (ROI) atau Return on Assets (ROA)ROI = Laba setelah pajak (EAT) / Total AktivaROI = 4.347.000 / 81.890.000 = Rp0,0531 = 5,31%ROI = 5,31%artinya menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan, berarti dengan Rp1000,- aktiva akan menghasilkan laba bersih setelah pajak Rp53,10 atau dengan Rp1,- menghasilkan laba bersih (EAT) Rp0,0531,-