Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur...

31
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad Hudaya - 41206110016 DAFTAR PUSTAKA DepKes RI (2010), Pedoman penyelenggaraan rumah sakit ibu dan anak DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit DepKes RI (2009), Pedoman pelaksanaan program RSSIB KemKes RI (2010), Sarana dan prasarana rumah sakit DepKes RI (1995), Pedoman pelayanan gawat darurat DepKes RI (1994), Pedoman instalasi gas medis rumah sakit DepKes RI (2006), Persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit DepKes RI (2006), pedoman pengelolaan limbah cair rumah sakit DepKes RI (2007), pedoman teknis sarana dan prasarana ruang kebidanan dan kandungan rumah sakit kelas C DepKes RI, pokok-pokok pedoman arsitektur medik rumah sakit umum kelas C Dasar hukum RI, undang-undang RI no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Setiawan. B & Haryadi. 1995. Arsitektur Lingkungan dan Perilaku Joy Marcella Laurens. Arsitektur dan perilaku manusia Situs Internet http://melindahospital.com www.rsab-harapankita.go.id http://kemangmedicalcare.com http://www.perempuan.com

Transcript of Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur...

Page 1: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

DAFTAR PUSTAKA

DepKes RI (2010), Pedoman penyelenggaraan rumah sakit ibu dan anak DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit DepKes RI (2009), Pedoman pelaksanaan program RSSIB KemKes RI (2010), Sarana dan prasarana rumah sakit DepKes RI (1995), Pedoman pelayanan gawat darurat DepKes RI (1994), Pedoman instalasi gas medis rumah sakit DepKes RI (2006), Persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit DepKes RI (2006), pedoman pengelolaan limbah cair rumah sakit DepKes RI (2007), pedoman teknis sarana dan prasarana ruang kebidanan dan kandungan rumah sakit kelas C DepKes RI, pokok-pokok pedoman arsitektur medik rumah sakit umum kelas C Dasar hukum RI, undang-undang RI no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Setiawan. B & Haryadi. 1995. Arsitektur Lingkungan dan Perilaku Joy Marcella Laurens. Arsitektur dan perilaku manusia

Situs Internet

http://melindahospital.com www.rsab-harapankita.go.id http://kemangmedicalcare.com http://www.perempuan.com

Page 2: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

1. Perspektif exterior

Page 3: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

2. Perspektif interior lobby + recepsinois

Page 4: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

3. Perspektif interior RRII VVIP

Page 5: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

4. Perspektif interior RRII VIP

Page 6: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

5. Perspektif interior RRII kelas 1

Page 7: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

6. Perspektif interior RRII kelas 2

Page 8: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

7. Perspektif interior RRII kelas 3

Page 9: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

8. Perspektif interior RRIA VVIP

Page 10: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

9. Perspektif interior RRIA VIP

Page 11: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

10. Perspektif interior RRIA Kelas 1

Page 12: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

11. Perspektif interior RRIA kelas 2

Page 13: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

12. Perspektif interior RRIA kelas 3

Page 14: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

Foto – foto maket

Page 15: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

Page 16: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

Page 17: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

Kegiatan Setiap Unit Medis

Pengelompokan fungsi dalam rumah sakit ibu dan anak dibagi

berdasarkan organisasi kerja yang terjadi di dalamnya, hal ini dilakukan agar

tidak terjadi alur sirkulasi antara kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan,

sehingga dapat mengoptimalisasi kinerja seluruh pengguna di dalamnya.

Sehingga pembagian yang terjadi adalah berdasarkan kelompok unit pelayanan.

Penulis dalam menganalisa kegiatan dalam setiap unit menggunakan standar

Rumah Sakit Ibu dan Anak kelas C.

Unit Rawat Jalan

Tabel 4.4. Program Kegiatan Unit Rawat Jalan

penggunaan kegiatan Kebutuhan ruang Pasien Datang parkir Daftar/bayar R.Pendaftaran, kasir Menunggu r.tunggu, r. Bermain anak Dokter Datang parkir Memeriksa pasien r.poliklinik Staff / perawat Datang parkir Membantu dokter r.poliklinik Kegiatan administrasi r.pendaftaran

Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

Persyaratan teknis unit rawat jalan adalah sebagai berikut :

� Loket penerimaan dan informasi harus ditempatkan agar memiliki kontrol

visual ke pintu masuk, dan terlihat dari pintu masuk

� Ruang tunggu pasien harus dalam pengawasan staff

� Pintu masuk harus terlihat jelas penandanya, ditempatkan dimana pasien

dapat langsung masuk tanpa melalui aktifitas lain, walupun terdapat lobi

dari beberapa aktivitas yang lain dapat digunakan sebagai daerah

entrance rawat jalan

� Pola sirkulasi di dalam poli untuk pasien dilakukan dengan 1 pintu keluar

masuk

� Ukuran ideal untuk poli adalah 4x6 m

� Mempunyai ruang tunggu yang nyaman

� Lebar koridor minimum 1,5 m

� Penempatan telepon umum, kios, tempat sampah, dll. Tidak boleh

menggangu lebar efektif koridor

� Lebar pintu rawat jalan minimal 1,2 m

Page 18: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

� Bukaan dari kaca yang tingginya lebih dari 45 cm dari lantai harus

memakai kaca yang aman, dan tidak melukai apabila pecah

� Tinggi langit-langit minimal 2,7 m, kecuali pada koridor, dan untuk kamar

mandi 2,3 m

� Setiap poli terdiri dari ruang periksa dan ruang tindakan

� Poli yang memiliki intensitas kegiatan yang tinggi sebaiknya letaknya

berjauhan

� Poliklinik dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis dan penunjang

non medis

� Ruang tunggu untuk semua ruang poli disatukan, namun untuk penyakit

infeksi sebaiknya disediakan ruang tunggu khusus

Unit Gawat Darurat (UGD)

Unit gawat darurat (UGD) merupakan salah satu unit yang harus terdapat

pada sebuah rumah sakit. UGD melayani pasien yang gawat darurat, gawat tidak

darurat, darurat tidak gawat, dan tidak gawat darurat (pasien umum) yang datang

diluar jam operasional rumah sakit. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan

ruangnya pada Unit Gawat Darurat adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5 Program Kegiatan Unit Gawat Darurat

pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang Pasien Datang Parkir Diperiksa & menunggu hasil

observasi r.triase, r. Tindakan non bedah, r. observasi

Daftar, bayar r.administrasi Dokter Datang Parkir Memeriksa pasien r.triase, r. Tindakan non bedah, r.

observasi Giliran jaga r.dokter jaga Staff / perawat Administrasi r.administrasi Membantu dokter r.triase, r. Tindakan non bedah, r.

observasi Pengunjung Datang Parkir Menunggu r.tunggu Membayar r.administrasi

Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

Persyaratan teknis Unit Gawat Darurat adalah sebagai berikut :

� Pintu masuk khusus dari gerbang utama

� Adanya petunjuk yang jelas mengenai letak UGD yang dapat dilihat dari

arah jalan maupun dari dalam lahan rumah sakit

� UGD mudah dicapai dengan kendaraan roda empat

Page 19: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

� Melayani pasien 24 jam

� Pemisahan sirkulasi pasien dengan sirkulasi dokter atau perawat

� Pemisahan antara ruang bedah dan ruang non bedah

� Pengaturan sirkulasi perawat, dokter dan tempat peralatan medik

sehingga dapat digunakan secara bersamaan

� Pembentukan ruang perawatan yang memungkinkan untuk digunakan

sebagai ruang periksa, observasi dan resusitasi

� Tinggi minimal langit-langit 2,5 m dari lantai, kuat, berwarna terang dan

mudah dibersihkan

� Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak

licin, dan mudah dibersihkan

� Permukaan dinding harus rata berwarna terang dan mudah dibersihkan

� Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus terbuat dari

bahan yang kuat dan kedap air

� Lubang penghawaan harus menjamin pertukaran udara dengan baik bila

tidak memungkinkan dapat digunakan penghawaan mekanis

� Luas lubang penghawaan antara 5-15 % luas lantai dan berada pada

ketinggian minimal 2,1 m dari lantai

� Pintu ruang tindakan bedah harus menggunakan pintu yang dapat

membuka dan menutup sendiri, dan harus dilengkapi pegangan yang

mudah dibersihkan

� Mutu udara memenuhi persyaratan sbb : tidak berbau, kadar debu tidak

melampaui 150ug/m2 udara dalam pengukuran rata-rata 24 jam, angka

kuman kurang dari 700 koloni/m2 udara dan bebas kuman pathogen,

suhu udara 24-25 derajat celcius dengan kelembaban 50-60 % RH.

Unit Rawat Inap

Didalam suatu rumah sakit yang membedakan unit rawat inap dengan

unit lainnya adalah bahwa unit rawat inap menyediakan seluruh fasilitas yang

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia tetapi dalam cara yang

terkendali. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit rawat inap

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6. Program Kegiatan Unit Rawat Inap

pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien Di rawat inap Kamar rawat inap Menyusui r.menyusui

Page 20: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

Dokter Giliran jaga r.dokter jaga konsultasi r.konsultasi Staff / perawat jaga Nurse station, r. istirahat Suplai kebutuhan pasien r.obat, r. Linen, r. Sediaan

steril, r. spoelhook Memberi susu Dapur susu Pengunjung Menunggu r.tunggu

Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

Persyaratan teknis unit rawat inap adalah sebagai berikut:

Pintu masuk

� Pengunjung harus dengan mudah mencari jalan kearah pintu masuk

ruang rawat inap dengan adanya petunjuk yang jelas

� Tersedia lift untuk stretcher

� Akses pencapaian kesetiap blok harus dapat dicapai dengan mudah

� Alur sirkulasi petugas dan pengunjung dipisahkan

� Ruang rawat inap dikelompokan sesuai pembagian kelas yang ditetapkan

berdasr kapasitas penampungan tempat tidur dan fasilitas yang

disediakan

Koridor

� Lebar koridor minimal 2,4 meter dan dilengkapi dengan handrail dengan

sudut yang membulat

� Harus cukup terang tetapi tidak menyilaukan

� Jika menggunakan karpet harus diperhatikan persyaratan tahan api,

kemampuan mengurangi gesekan dengan peralatan beroda, tidak

menyerap noda, tahan bila terkena bahan anti mikroba

� Mempunyai handrail dengan sudut yang membulat berdiameter 32-36

mm, dipasang berjarak 38 mm dari dinding, dan setinggi 81,2 - 86,3 cm

dari lantai

Kamar pasien

� Luas ruang perawatan minimal 4,5 m2 / tempat tidur

� Pintu kamar cukup lebar untuk lewatnya stretcher

� Tersedia cukup ruang bagi keperluan pribadi pasien, serta perlengkapan

yang menunjang aktivitas pasien selama sakit dan berbaring di tempat

tidur

� Terdapat ruang dan daerah sirkulasi yang memungkinkan tim medis

darurat dan peralatannya mendekati pasien

� Adanya sirkulasi di sekitar tempat tidur bagi pengunjung/keluarga

� Harus cukup terang, tetapi tidak menyilaukan

Page 21: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

� Tersedia jendela sebesar mungkin dengan peletakan sedemikian rupa

sehingga pasien dapat melihat langit dan tanah

� Pintu kamar diletakan segaris dengan bagian kaki tempat tidur, bukan

dengan bagian kepala tempat tidur

� Lampu yang digunakan di dalam kamar adalah general light, dan

menghindari lampu yang dapat merubah warna kulit pasien

� Tombol tamu diletakan di tempat yang mudah dijangkau perawat maupun

pasien

� Terdapat akses ke kamar mandi dengan jarak yang tidak terlalu jauh

� Kamar mandi/toilet harus dapat digunakan dengan aman dengan atau

tanpa bantuan pesawat baik bagi pasien yang dapat berjalan maupun

pasien dengan kursi roda

� Lantai harus bersih dengan tingkat kebersihan 5-10 kuman/m2

� Mutu udara tidak berbau (H2S dan Amoniak). Kadar debu tidak lebih dari

150ug/m3 dalam pengukuran rata-rata 25 jam angka kuman kurang dari

700 koloni/m3 udara dan bebas angka kuman pathogen

� Suhu udara 22-25 derajat celcius dengan kelembaban 50-60%

Nurse station

� Nurse station sebaiknya berada dipusat blok, agar dapat dengan mudah

mengawasi dan menjangkau seluruh pasiennya

� Tersedia sarana yang dapat menjamin pelayanan terhadap pasien secara

efektif baik siang mupun malam hari

� Terdapat sarana komunikasi dua arah dengan pasien maupun dokter

yang dapat digunakan setiap saat

� Lalulintas dapat terawasi secara ketat ke segala arah

� Penerangan dan sarana yang cukup untuk melakukan pekerjaan kantor

� Mempunyai ciri yang jelas, sehingga dapat membedakannya dengan

kamar

� Tersedia ruang khusus untuk perawat pengawas

Unit Laboratorium

Di dalam sebuah rumah sakit, unit laboratorium memiliki fungsi sebagai

pemberi informasi akurat tentang diagnosa, melakukan monitor, dan perawatan

pasien seperti evaluasi medis dan pembuatan keputusan. Kegiatan pengguna

beserta kebutuhan ruangnya pada unit laboratorium adalah sebagai berikut :

Page 22: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

Tabel 4.7. Program Kegiatan Unit Laboratorium

pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien mendaftar parkir menunggu r.administrasi Pengambilan spesimen r.pengambilan Pengambilan urine toilet Staff / perawat datang parkir administrasi r.administrasi Pengambilan spesimen r.pengambilan

Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

Persyaratan teknis Unit Laboratorium adalah sebagai berikut :

� Pergerakan pasien terbatas pada ruang pendaftaran, ruang tunggu, ruang

pengambilan specimen, dan ruang pengambilan hasil dan mempunyai

tingkat sterilitas 4

� Staff disediakan pintu masuk khusus yang terpisah dengan pintu masuk

pasien dengan tingkat sterilitas 3

� Setiap ruang laboratorium memiliki meja yang mudah dibersihkan dan

washtapel

� Ruang pemeriksaan hasil memiliki tingkat sterilitas 1

� Koridor staff dan laboratorium terpisah dari pasien dengan tingkat

sterilitas 2

� Disediakan pengolahan limbah khusus limbah-limbah yang berasal dari

laboratorium

� Tinggi minimal langit-langit 2,5 meter dari lantai

Unit Radiologi

Fungsi unit radiologi adalah sebagai diagnosa, terapi, program riset,

konsultasi, dan teaching atau penjelasan kepada pasien. Kegiatan pengguna

beserta kebutuhan ruangnya pada unit radiologi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8. Program Kegiatan Unit Radiologi

pengguna kegiatan Kebutuhan ruang Pasien Mendaftar r.administrasi Menunggu r.tunggu Diambil gambar/film r.xray Konsultasi r.konsultasi Dokter Konsultasi r.konsultasi Perawat /staff Admin r.administrasi Ambil gambar r.xray Olah gambar r.gelap

Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

Page 23: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

Persyaratan teknis unit radiologi adalah sebagai berikut :

� Ruang tunggu dapat diakses langsung dari suatu koridor umum dan dekat

pada loket penerimaan dan pembayaran

� Pintu masuk pasien dipisahkan dengan pintu masuk staff

� Dinding dan pintu mengikuti persyaratan khusus system labirin untuk

proteksi radiasi (dilapisi timbal 3mm atau dinding 1 bata)

� Dilengkapi lampu merah/hijau/biru

� Ruang operator terpisah dari tempat pemeriksaan dengan pembatas yang

dilengkapi lead glass

� Ruang gelap dilengkapi dengan exhauster

� Ruang radiologi dijaga suhunya dengan menggunakan penghawaan

buatan

� Memiliki septick tank tersendiri

Unit Farmasi

Unit farmasi dalam sebuah rumah sakit bertanggung jawab atas tiga

fungsi utama, yaitu penyediaan obat, peracikan obat, dan distribusi obat.

Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit farmasi adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.9. Program Kegiatan Unit Farmasi

pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien Menunggu parkir Menyerahkan resep dan Counter apotik Mengambil obat Counter apotik Membayar Counter apotik staff Menerima dan menyerahkan Counter apotik administrasi r. staff Meracik obat r. racik obat

Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

Persyaratan teknis unit farmasi adalah sebagai berikut:

� Letaknya berdekatan dengan poli klinik

� Jalur masuk staff dibedakan dengan jalur masuk pasien

� Jalur penerimaan barang dan jalur pembuangan sampah dibuat terpisah

Page 24: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

Unit Persalinan

Fungsi dari unit persalinan ini adalah untuk kegiatan persalinan dan

penyakit kandungan. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit

persalinan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10. Program Kegiatan Unit Persalinan

pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien konsultasi r. konsultasi Observasi r. observasi Persalinan r. persalinan Istirahat/pemulihan r. pemulihan Dokter Jaga r. dokter jaga Konsultasi r. konsultasi Persalinan r. persalinan Perawat/staff medis Jaga Nurse station Administrasi Nurse station Membantu dokter r. persalinan Suplai kebutuhan pasien r. sediaan steril, r. Obat, r.

Linen, r. spoelhoek Penunggu Menunggu r. tunggu

Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

Persyaratan teknis unit persalinan adalah sebagai berikut:

� Sebagian persiapan dan proses persalinan dilakukan di kamar perawatan

atau di unit gawat darurat

� Ruang bersalin dikelompokan berdasarkan jenis persalinan (normal atau

abnormal)

� Persalinan yang membutuhkan tindakan khusus seperti pembedahan

dilakukan di ruang bedah

� Ruang bayi dan ruang pemulihan di usahakan sedekat mungkin agar ibu

dapat dengan mudah melihat bayinya

� Ruang tunggu harus di tata rapi, memungkinkan pasien dan pengunjung

bisa berjalan-jalan dan berkomunikasi dengan keluarga, dilengkapi

dengan sarana komunikasi, bahan bacaan, dan pencahayaan yang

memadai

� Luas ruang bersalin 30 m2 dengan lebar pintu 1,3 m

� Ruang bersalin harus mempunyai lampu yang menyorot dari arah kepala

bayi, ketika pasien sedang melahirkan lampu yang lain dimatikan, lampu

penghangat temperature juga diarahkan pada bagian perut pasien

sehingga tetap terasa hangat

Page 25: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

� Temperatur ruang bersalin antara 32-34 derajat celcius dengan

kelembaban 50-60%, untuk bayi prematur temperatur ruang persalinan

harus berkisar antara 32 derajat celcius atau lebih

� Tinggi langit-langit minimal 2,5 m dari lantai, kuat, berwarna terang, dan

mudah dibersihkan

� Lebar pintu harus dapat dilewati strectcher

� Dinding harus rata, bersih, berwarna yang menunjang emosional ibu

sehingga memberikan rasa nyaman

� Ventilasi alami, minimal luas lubang ventilasi 15% dari luas lantai

Unit Bedah / Operasi

Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit bedah adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.11. Program Kegiatan Unit Bedah

pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien Konsultasi r. konsultasi Operasi minor r. one day surgery Dirawat intensif r. ICU Persiapan operasi r, preparasi Istirahat/pemulihan r. pemulihan Dokter Ganti pakaian r. Ganti dokter Operasi r. operasi Jaga r. dokter jaga Staff/perawat Administrasi Nurse station Ganti pakaian r. ganti Membantu dokter r. operasi Suplai kebutuhan pasien r. sediaan steril, r. Obat, r.

Linen, r. spoelhoek Pengunjung Menunggu r. tunggu

Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

Persyaratan teknis untuk unit bedah adalah sebagai berikut:

� Terdiri dari 3 area: area bebas, area semi steril, dan area steril

� Pembedaan sirkulasi masuk barang-barang steril dan sirkulasi keluar

barang-barang kotor

� Untuk memudahkan pergerakan, bentuk ruang bedah sebaiknya dibuat

memanjang

� Setiap 2 ok dilayani oleh 1 scrub room

� Harus disediakan ruang spoelhoek untuk membuang limbah operasi

� Memiliki septick tank khusus

� Tinggi ruangan minimal 3 m

� Tekanan udara ruang operasi harus lebih tinggi dari sekitarnya

Page 26: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

� Suhu kamar ideal 20-26 derajat celcius dengan kelembaban 60%

� Pertemuan dinding dengan lantai dibuat melengkung agar tidak

mengumpulkan debu atau kotoran

� Penerangan sebisa mungkin alami denga mengunakan kaca mati

Unit Administrasi

Unit administrasi pada sebuah rumah sakit berfungsi sebagai unit yang

bertanggungjawab untuk menyimpan berkas-berkas identitas diri, riwayat

penyakit, hasil pemeriksaan dan pengobatan pasien, dan menjalankan fungsi

administrasi yang berkaitan dengan kegiatan operasional rumah sakit.

Tabel 4.12. Program Kegiatan Unit Administrasi

pengguna kegiatan Kebutuhan ruang Staff Kegiatan administrasi r. administrasi, direktur Rapat r. rapat Menyimpan data-dat pasien r. rekam medik

Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

Persyaratan teknis untuk unit administrasi adalah sebagai berikut:

� Penempatan administrasi sebisa mungkin mudah dicapai dan memiliki

akses yang mudah dengan poliklinik

� Ruang direksi sebaiknya dipisahkan dengan ruang-ruang staf yang

lainnya

Unit Jenazah

Fungsi unit jenazah dalam sebuah rumah sakit adalah tempat

meletakan/menyimpan mayat sementara sebelum diambil oleh keluarganya,

tempat memandikan jenazah. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya

pada unit jenazah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13. Program Kegiatan Unit Jenazah

Pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang staf Kegiatan administrasi r. administrasi Memandikan jenazah r. memandikan Menyimpan jenazah r. jenazah pengunjung Menyelesaikan administrasi r. staf Mengambil jenazah r. jenazah

Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

Page 27: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

Persyaratan teknis unit jenazah adalah :

Kamar jenazah berdekatan dengan UGD, unit persalinan, unit bedah, serta unit

rawat inap.

Unit Instalasi Gizi (dapur umum)

Instalasi gizi memiliki fungsi mengolah, mengatur makanan pasien setiap

hari secara terpusat, kecuali untuk formula bayi dilakukan pada dapur susu yang

terletak di masing-masing ruang bayi. Kegiatan pengguna yang ada meliputi

kegiatan staf medis.

Tabel 4.14. Program Kegiatan Unit Instalasi Gizi

Pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang staf Simpan bahan makanan Gudang makanan Mencuci bahan makanan r. cuci Memasak r. masak Mendistribusikan r. distribusi

Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

Persyaratan teknis unit instalasi gizi adalah sebagai berikut:

� Perletakannya pada daerah servis jauh dari pencapaian maupun

penglihatan pengunjung, dan memiliki pintu keluar masuk tersendiri

� Menggunakan bahan lantai khusus

Unit Pemeliharaan Linen

Kegiatan pengguna yang ada meliputi kegiatan staf medis.

Tabel 4.15. Program Kegiatan Unit Pemeliharaan Linen

Pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang staf Sortir linen r. sortir Cuci r. cuci Mengeringkan r. mengeringkan Menyetrika r. setrika Menyiapkan distribusi r. distribusi

Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991

Unit CSSD

Unit CSSD adalah unit dalam sebuah rumah sakit yang bertugas untuk

mensterilkan peralatan/bahan yang ada di rumah sakit. Fungsi pokok unit CSSD

adalah menerima bahan, barang, dan peralatan kesehatan maupun kedokteran

yang telah dipakai untuk di cuci dan disterilkan untuk penggunaan berikutnya,

menghitung, dan mencatat volume serta jenis penggunaan bahan, barang dan

peralatan steril yang digunakan oleh ruang/ unit/ instalasi rumah sakit, kemudian

menyerahkan dan mencatat pengambilan barang steril oleh ruang/unit/instalasi

Page 28: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

yang membutuhkan. Kegiatan pengguna yang ada adalah kegiatan para staf

medis.

Tabel 4.16. Program Kegiatan Unit CSSD

Pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang Staf Sterilisasi alat r. sterilisasi Dekontaminasi alat r. dekontaminasi Membungkus alat r. pengepakan Menyiapkan distribusi alat r. distribusi

Persyaratan teknis unit CSSD adalah sebagai berikut:

� Merupakan tanggung jawab unit farmasi

� WC dan locker tidak diletakan dekat dengan ruang steril

� Lalu lintas staf tidak boleh mengganggu proses sterilisasi

� Barang kotor harus diterima dengan perantara, begitu juga barang steril

harus melalui perantara.

Unit Rehabilitasi Medik

Fungsi dari unit ini adalah memberikan tingkat pengembalian fungsi tubuh

setinggi mungkin, baik fisik maupun mental. Prinsip perancangan yang perlu

diperhatikan pada penataan ruang unit rehabilitasi medik ini adalah:

� Ruang tunggu dapat dicapai dari koridor umum, dekat loket pendaftaran,

pembayaran dan administrasi.

� Pintu masuk pasien terpisah dari pintu administrasi.

� Ruangan mendapat sinar matahari dan udara segar yang cukup.

� Pintu harus cukup lebar untuk memudahkan pasien dengan kursi roda atau

tempat tidur masuk.

� Harus disediakan ramp untuk memudahkan pasien dengan kursi roda.

3.8. Efek Warna untuk Kesehatan (Merah, Kuning, Hijau, Biru)

(sumber :http//www,perempuan.com)

Anda mungkin pernah mendengar bahwa warna berpengaruh pada kondisi

kesehatan. Menurut beberapa pakar kesehatan, pada penyakit-penyakit tertentu

termasuk stress, warna diyakini berpengaruh secara psikologis dapat

menyembuhkan penyakit seseorang.

Mungkin itu sebabnya, pewarnaan pada dinding ruang makan harus berbeda

Page 29: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

dengan ruang kerja, misalnya. Untuk ruang kerja, agar merasa lebih betah

bekerja dan dapat berkonsentrasi dalam bekerja, perlu diperhatikan warna yang

tepat. Begitu juga ruang tidur, agar tidur pulas maka perlu diatur warna apa yang

tepat, sehingga membuat kita merasa nyaman saat tidur.

Gambar 3.8a letak pengaruh warna pada tubuh

Sementara itu, Ircham Machfoedz dan Eko Suryani, dalam bukunya tentang

pendidikan kesehatan memaparkan tentang pengaruh warna terhadap

kesehatan. Contoh dari warna-warna tersebut adalah empat warna pokok, yaitu:

1. Warna Merah

� Warna merah merangsang energi dan vitalitas, mempertajam

penglihatan, pendengaran, perasaan dan membantu untuk bertahan

hidup. Warna merah juga dapat merangsang sirkulasi darah dan produksi

adrenalin. Warna merah juga dapat menghangatkan tubuh. Namun warna

merah harus dikurangi terhadap orang-orang yang emosional yang terlalu

aktif karena bisa menjadi overaktif.

� Eksperimen pada tumbuh-tumbuhan yang ditutup dengan gelas berwarna

merah, yakni yang mendapat sinar matahari biasa. Oleh karena itu warna

merah seringkali disebut sebagai “cahaya pemberi hidup”

� Hangat bersemangat, penuh gairah hidup, kuat, berani dan mandiri.

Terinspirasi dari aneka bunga (mawar, kembang sepatu), sayur-sayuran

dan bumbu-bumbu (cabai merah, tomat dan paprika merah), serta buah-

buahan (apel, stroberi).

2. Warna Kuning

� Warna kuning dapat merupakan pusat untuk sistem seluruh syaraf,

sehingga dapat menyegarkan syaraf yang lemah. Dapat mengontrol

proses pencernaan, sembelit dan liver. Itu sebabnya warna kuning dapat

meredakan perasaan dari depresi atau stress. Selain itu warna kuning

juga dapat merangsang selera makan dan melancarkan peredaran darah.

Page 30: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

� Warna kuning dapat juga merangsang penglihatan dan pendengaran dan

dikenal sebagai pendorong kecerdasan serta kemampuan

mengemukakan alasan dan memiliki daya untuk membuat orang dapat

mengontrol diri sendiri. Selain itu juga dapat menstimulasi keharmonisan

dalam hidup serta menjaga keseimbangan dan optimisme.

� Cerah, gembira, aktif, cerdas, ekspresif dan menarik perhatian. Mengajak

orang untuk bergerak dan berinteraksi. Sering dipakai pada tempat

bermain anak dan sekolah untuk anak-anak balita. Terinspirasi dari

matahari, musim panas, aneka buah-buahan dan bunga (bunga matahari,

krisan), mentega dan margarin, permen dan jelly.

3. Warna Hijau

� Warna hijau dapat menenangkan susunan syaraf. Orang-orang yang

sering merasa tegang dapat dibantu dengan warna hijau. Warna hijau

dari dedaunan yang mengandung khlorphil hijau daun, mempunyai unsur

pembersih tubuh, melancarkan darah yang cenderung membeku serta

merangsang kelenjar hormon agar dapat mengendalikan kelenjar-kelenjar

yang lain.

� Alami, segar, sehat dan hidup. Menambah energi dan menimbulkan rasa

optimis. Tenang serta harmonis, membantu menyeimbangkan emosi dan

menghilangkan stres. Hijau cocok untuk ruangan-ruangan relaksasi dan

meditasi. Terinspirasi dari aneka tanaman, buah-buahan segar seperti

apel malang dan grany smith, berbagai sayuran seperti bayam,

kangkung, brokoli dan timun, juga keramik cina celadon dengan hijaunya

yang khas.

4. Warna Biru

� Warna biru bertolak belakang dengan warna merah. Oleh karena itu

warna biru dapat membatasi dan memperlambat proses yang

memperkuat kondisi tubuh dan pikiran yang terlalu aktif. Warna ini adalah

warna penenang, yang dapat menghilangkan hati berdebar-debar serta

menghilangkan peradangan. Warna biru juga dapat mengobati insomnia

atau sulit tidur.

� Dalam lingkaran warna, biru bernuansa paling “dingin”. Biru juga

berasosiasi kuat dengan alam. Tenang, damai, segar, bersih, kooperatif

dan dapat dipercaya. Biru cocok digunakan untuk ruang-ruang istirahat

dan bersantai. Terinspirasi dari biru langit yang cerah dan luas, biru laut

Page 31: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/... · DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016

yang tenang dan dalam, blue jeans dan aneka keramik atau porselen

seperti “delft blau” dari belanda, maupun keramik atau porselen dari Cina

dan Jepang.

5. Warna Ungu

� Sering diasosiasikan dengan warna kerajaan (regal), ningrat dan mewah.

Dimasa kerajaan-kerajaan Eropa dulu, warna ungu kerap dipakai sebagai

sandang serta keperluan interior (tirai, kanopi tempat tidur, penutup

tempat tidur) dan bendera atau pataka (kain simbol) kerajaan. Unggu juga

berkesan protektif, menggugah inspirasi dan membantu proses

penyembuhan.

� Bila lebih banyak campuran warna merah, maka kesannya hangat. Ungu

merupakan warna sekunder, campuran dari merah dan biru. Ungu

kemerahan cocok untuk ruang makan, kamar tidur dan dapur. Bila lebih

banyak campuran warna biru, maka berkesan tenang. Ungu kebiruan

cocok untuk kamar tidur, ruang keluarga dan ruang kerja. Terinspirasi dari

aneka buah (anggur, buni dan plums), sayuran (terong dan bit), bumbu

dapur (bawang merah yang sesungguhnya berwarna ungu) dan bunga-

bungaan.

6. Warna Orange

� Percaya diri, tidak mudah putus asa dan pemberani. Ceria dan kreatif,

karena merupakan warna campuran dari merah yang penuh gairah

dan kuning yang cerah. Orange adalah warna yang terhangat dalam

lingkar warna. Cocok diterapkan pada ruang tamu dan ruang makan.

Terinspirasi dari sinar matahari pagi dan senja hari, bunga-bungaan

(kembang sepatu) dan buah-buahan (jeruk, sunkist, markisa).