RULE OF LAW
-
Upload
jiwa-dash-pillay -
Category
Documents
-
view
33 -
download
0
description
Transcript of RULE OF LAW
RULE OF LAW
1. Pengertian Rule of Law dan Negara Hukum
Sulit menentukan pengertian rule of law secara universal, karena setiap masyarakat dapat
menafsirkannya secara berbeda. Jika berpatokan hanya kepada substansi atau isinya yang berkaitan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu negara, maka semua negara akan
dapat mengatakan mendasarkan diri pada Rule Of Law. Pada hakekatnya pengertian Rule Of Law tidak
hanya sekedar adanya konstitusi yang membatasi kekuasaan dalam negara. Tetapi lebih luas dari itu,
konstitusi dijadikan sebagai perwujudan hokum tertinggi yang harus dipatuhi oleh negara dan pejabat
pemerintahan di negara itu.
Rule of Law dikenal pada permulaan abad ke-20 dengan melalui suatu organisasi internasional
nongovernmental dari para jurist yang berpusat di Geneva dan diterima umumnya oleh negara Anglo-
Saxon. Bagi negara Indonesia mungkin kata-kata ini masih merupakan suatu pengertian yang baru,
tetapi walaupun kita baru saja mengenal istilah dan pengertian itu kita berusaha untuk melaksanakan
sesuai dengan prinsip-prinsip yang tidak bertentangan dengan dasar negara kita.
Bagi Negara Indonesia ditentukan secara yuridis formal bahwa negara Indonesia adalah negara yang
berdasarkan atas hukum. Hal ini tercantum dalam Pembukaan UUd 1945 alinea IV, yang secara eksplisit
telah di jelaskan. Mengandung arti bahwa suatu keharusan Negara Indonesia yang didirikan itu
berdasarkan atas Undang-Undang Dasar Negara.
Dengan pengertian lain dalam Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, jelas dinyatakan bahwa Negara
Indonesia adalah negara hokum atau Rechtsstaat dan bukan negara kekuasaan atau machtsstaat.
Didalamnya terkandung pengertian adanya pengakuan terhadap prinsip supermasi hukum dan
konstitusi, dianutnya prinsip pemisahan dan pembatasan kekuasaan menurut system konstitusional
yang diatur dalam Undang-Undang Dasar , adanya prinsip peradilan yang bebas dan tidak memihak ,
yang menjamin persamaan setiap negara dalam hokum serta menjamin keadilan bagi setiap orang
termasuk terhadap penyalahgunaan wewenang oleh pihak penguasa. Dalam Rechtsstaat , hukumlah
yang menjadi komando tertinggi dalam penyelenggaraan negara. Dalam penyelenggaraan negara yang
sesungguhnya memimpin adalah hukum itu sendiri. Berdasarkan pengertian ini Negara Indonesia pada
hakikatnya berdasarkan atas menganut prinsip “Rule of Law and of Man “ yang sejalan dengan
pengertian nomoracte , yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh hokum atau nomos.
Pada negara hukum ada jaminan bahwa hukum itu sendiri dibangun dan ditegakkan menurut prinsip-
prinsip demokrasi. Karena prinsip supremasi hukum dan kedaulatan hukum itu sendiri pada hakikatnya
berasal dari kedaulatan. Oleh karena itu prinsip negara hukum hendaklah dibangun dan dikembangkan
menurut prinsip-prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat. Hukum tidak dibenarkan
dibuat,ditetapkan,ditafsirkan,atau ditegakkan dengan tangan besi (tirani), berdasarkan kekuasaan
belaka. Prinsipnya tidak boleh mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi yang diatur dalam undang-
undang dasar.
2. Prinsip-Prinsip Rule of Law
Negara yang menganut system Rule of Law harus memiliki prinsip-prinsip yang jelas, terutama
dalam hal pelaksanaanya. Albert Venn Dicey memperkenalkan istilah the rule of law yang secara
sederhana diartikan sebagai suatu keteraturan hukum. Menurut dicey terdapat tiga unsure yang
fundamental dalam Rule of Law, yaitu :
(1) Supremasi aturan-aturan hukum, tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang, dalam arti
seorang hanya boleh dihukum, jikalau memang melanggar hukum
(2) Kedudukan yang sama dimuka hukum. Hal ini berlaku baik bagi masyarakat biasa maupun
pejabat negara;
(3) Terjaminnya hak asasi manusia oleh Undang-Undang secara keputusan-keputusan pengadilan.
Menurut Djokosoetono Rule of Law berbeda dengan rechtsstaatgedache Rule of Law mempunyai 3
unsur , yaitu ;
1. Supremacy of Law
2. Equality Before Law
3. Konstitusi berdasarkan hak-hak dasar.
Yang terpenting dari ketiga unsur tadi adalah hal yangke-3, konstitusi itu sendiri merupakan
pengkhususan dari grondsrechten (hak-hak dasar). Maksudnya adalah bahwa yang penting bukan
konstitusinya, bukan hak-hak dasar yang disesuaikan dengan konstitusi, tetapi sebaliknya. Negara
didirikan justru untuk melindungi hak-hak dasar itu, Demikianlah pendapat John Locke. Bagaimana
untuk Indonesia, mana yang penting diantaranya, bagi kita mungkin semua penting.
Maksud dari masing-masing unsure Rule of Law adalah ;
1. Supremacy of Law, maksudnya adalah bahwa tidak ada lagi kekuasaan yang sewenang-wenang.
Semua harus tunduk dan patuh terhadap undang-undang yang tinggi, yang berkuasa, yang
supreme adalah undang-undang. Disini yang dimaksud dengan undang-undang atau hukum
adalah hukum yang netral , adalah souvereiniteit van het recht yang maksudnya adalah baik
yang memerintahkan maupun yang diperintahkan harus tunduk dan patuh terhadap hukum
atau undang-undang. Jadi semua harus tunduk dan patuh terhadap regular law dan disini yang
dimaksud regular law adalah common law
2. Equality Before Law , maksudnya adalah persamaan hukum , disini tidak tedapat diskriminasi
dalam hukum. Baik penguasa maupun warga negara biasanya, kalau melakukan tindak pidana
maka kedua-duanya diadili oleh pengadilan biasa.
3. Konstitusi yang berdasarkan Gondrechten, Rule of Law dibedakan antara pengertian formal (in
the formal sense), dan pengertian hakiki (ideological sense). Dalam pengertian formal , the rule
of law tidak lain adalah “organized public power”. Atau kekuasaan umum yang terorganisasikan.
Oleh karena itu , setiap organisasi hukum (termasuk organisasi yang namanya negara)
mempunyai Rule of Law,termasuk negara-negara otoriter sekalipun. Rule of Law dalam
pengertian hakiki (materil), sangat erat hubungannya dengan menegakkkan “Rule of Law”,
karena dalam pengertian hakikitelah menyangkut ukuran-ukuran tentang hukum yang baikdan
hukum yang buruk . Rule of Law juga terkait erat dengan “keadilan”, sedang rasa keadilan
disetiap masyarakat / bangsa berbeda satu sama lain.
Rule of Law sebagai suatu “institusi social” yang memiliki struktur sosialnya sendiri dan
mempunyai “akar budaya “ sendiri pula (sajipto rahardjo 2003). Rule of law adalah suatu
legalisme , suatu aliran pikiran hukum, didalamnya terkandung wawasan social , gagasan
tentang hubungan antar manusia, masyarakat dan negara yang dengan demikian memuat nilai-
nilai tertentu yang memiliki struktur sosiologisnya sendiri
Sehubungan dengan masalah rule of law dan negara hukum , Symposium Fakultas Universitas
Indonesia pada tanggal 8 Mei 1966 tentang Indonesia Negara Hukum , telah berkesimpulan
sebagai berikut :
I. Negara Republik Indonesia adalah suatu negara hukum yang berdasarkan Pancasila.
Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara , yang mencerminkan jiwa bangsa Indonesia, harus
menjiwai semua peraturan hukum dan pelaksanaannya. Dalam negara Indonesia, dimana
falsafah Pancasila begitu meresap, hingga negara kita dapat dinamakan negara Pancasila,
asas kekeluargaan merupakan titik tolak dari kehidupan kemasyarakatan
II. Ciri-ciri khas bagi suatu negara hukum adalah :
- Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia , yang mengandung persamaan dalam
bidang politik,hukum,social,ekonomi,cultural dan pendidikan
- Peradilan yang bebas dan tidak memihak , tidak dipengaruhi oleh sesuatu kekuasaan /
kekuatan lain apapun.
- Legalitas , dalam arti hukum dan semua bentuknya
III. Memuat beberapa penyimpangan-penyimpangan dimasa yang lampau didalam bidang
ketatanegaraan, hukum pidana dan pelanggaran-pelanggaran hak – hak asasi.
IV. Usul-usul untuk mengembalikan kewibawaan negara Republik Indonesia sebagai negara
hukum , antaranya yang kini belum seluruhnya terlaksana : diadakanlah jaminan yang cukup
terhadap pengakuan hak-hak asasi manusia, dalam penciptaan dan penegakkan hukum.
Indonesia sebagai suatu negara yang menganut system konstitusional dasar-dasar itu tertanam
secara mantap dalam UUD 1945. Kita lihat dalam Pembukaan UUD tersebut, yang diantara lain
berbunyi : “… maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia”
Dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945, kita dapat melihat dalam pasal 4 ayat (1) yang
berbunyi : “Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan Pemerintahan menurut Undang-
Undang Dasar “. Dalam pasal 9 : ”… Memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan
segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya.
Ketentuan-ketentuan tersebut dipertegas lagi oleh pasal 27 yang berbunyi ; “segala warga
negara bersamaan dengan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.”
Dengan demikian pengakuan bahwa kita adalah negara hukum dan berpemerintahan
konstitusional, berarti bahwa secepatnya penguasa harus membentuk pemerintahan yang
berdasarkan perwakilan.
Merujuk Azhary yang dikutip Kaelan dan Zubaidi (2007: 98) dalam pertemuan ICJ dibangkok
tahun 1965 dirumuskan syarat-syarat pemerintahan yang demokratis dibawah rule of law yang
dinamis yaitu :
a. Proteksi (perlindungan) konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak individual,
konstitusi harus pula menentukan teknik procedural untuk memperoleh perlindungan atas
hak-hak yang dijamin.
b. Pengadilan yang bebas dan tidak memihak
c. Pemilihan umum yang bebas
d. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
e. Kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
F. Pendidkan kewarganegaraan (civic)
Prinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule of Law , tertera di dalam pembukaan
UUd 1945 dan pasal-pasal UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pembukaan UUd 1945
menyatakan : (1) bahwa kemerdekaan itu hak segala bangsa…, karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan “perikeadilan”,…… kemerdekaan Indonesia, yang merdeka,bersatu, berdaulat, “adil”
dan makmur; (3)…..Untuk memajukan “kesejahteraan umum”…. Dan “keadilan social”;(4)…… disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia “; (5)….. “Kemanusiaan yang adil dan beradab”; dan (6)”….. serta
dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Inti dari rule of Law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakatnya, khususnya keadilan
social. Pembukaan UUd 1945 memuat prinsip-prinsip rule of law, yang pada hakikatnya merupakan
jaminan secara formal terhadap “rasa keadilan” bagi rakyat Indonesia dan juga “keadilan social”. Dengan
kata lain , UUD 1945 memberi jaminan adanya Rule Of Law dan sekaligus Rule Of Justice. Prinsip-prinsip
rule of law didalam pembukaan UUd 1945 bersifat tetap dan instruktif bagi penyelenggaraan negara ,
karena Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah fundamental Negara Republik Indonesia (Staat
Fundamental norm)
Prinsip-prinsip rule of law , secara formal termuat didalam pasal-pasal UUd 1945 :
(1) Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat (3);
(2) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelanggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan (pasal 24 ayat (1) );
(3). segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat (1));
(4) Dalam BAB X A tentang Hak Asasi Manusia, memuat 10 pasal , antar lain, setiap orang berhak atas
pengakuan,jaminan, perlindungan dan kepastianhukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
hukum (pasal 28D ayat(1))
(5). Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja (pasal 28D ayat (2).)
Pasal-pasal UUD 1945 memuat prinsip-prinsip rule of law , secara formal,sehingga setiap
penyelenggaraan negara/pemerintahan baik di tingkat pusat,maupun daerah , berkewajiban
mentaatinya,bahkan menggunakannya sebagai dasar hukum pengambilan kebijakan berkaitan dengan
jaminan rasa keadilan, khususnya keadilan social.
Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki (materi), yang sangat erat hubungannya dengan “the
eforancement of the rules of law”, perlu pengamatan secara empiris penyelenggaran pemerintahan
selama ini. Hal-hal yang mengemuka untuk dipertanyakan antar orang lain, bagaimana komitmen
pemerintah untuk melaksanakan prinsip-prinsip rule of law , seberapa jauh pengalaman yang diperoleh
dalam proses penegakan hukum dan adakah masukan yang berarti bagi pengembangan maupun
implementasi prinsip-prinsip rule of law.