RULE OF LAW

9
RULE OF LAW 1. Pengertian Rule of Law dan Negara Hukum Sulit menentukan pengertian rule of law secara universal, karena setiap masyarakat dapat menafsirkannya secara berbeda. Jika berpatokan hanya kepada substansi atau isinya yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu negara, maka semua negara akan dapat mengatakan mendasarkan diri pada Rule Of Law. Pada hakekatnya pengertian Rule Of Law tidak hanya sekedar adanya konstitusi yang membatasi kekuasaan dalam negara. Tetapi lebih luas dari itu, konstitusi dijadikan sebagai perwujudan hokum tertinggi yang harus dipatuhi oleh negara dan pejabat pemerintahan di negara itu. Rule of Law dikenal pada permulaan abad ke-20 dengan melalui suatu organisasi internasional nongovernmental dari para jurist yang berpusat di Geneva dan diterima umumnya oleh negara Anglo-Saxon. Bagi negara Indonesia mungkin kata-kata ini masih merupakan suatu pengertian yang baru, tetapi walaupun kita baru saja mengenal istilah dan pengertian itu kita berusaha untuk melaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip yang tidak bertentangan dengan dasar negara kita. Bagi Negara Indonesia ditentukan secara yuridis formal bahwa negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum. Hal ini tercantum dalam Pembukaan UUd 1945 alinea IV, yang secara eksplisit telah di jelaskan. Mengandung arti bahwa suatu keharusan Negara Indonesia yang didirikan itu berdasarkan atas Undang-Undang Dasar Negara. Dengan pengertian lain dalam Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, jelas dinyatakan bahwa Negara Indonesia adalah negara hokum atau Rechtsstaat dan bukan negara kekuasaan atau machtsstaat. Didalamnya

description

kimia

Transcript of RULE OF LAW

Page 1: RULE OF LAW

RULE OF LAW

1. Pengertian Rule of Law dan Negara Hukum

Sulit menentukan pengertian rule of law secara universal, karena setiap masyarakat dapat

menafsirkannya secara berbeda. Jika berpatokan hanya kepada substansi atau isinya yang berkaitan

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu negara, maka semua negara akan

dapat mengatakan mendasarkan diri pada Rule Of Law. Pada hakekatnya pengertian Rule Of Law tidak

hanya sekedar adanya konstitusi yang membatasi kekuasaan dalam negara. Tetapi lebih luas dari itu,

konstitusi dijadikan sebagai perwujudan hokum tertinggi yang harus dipatuhi oleh negara dan pejabat

pemerintahan di negara itu.

Rule of Law dikenal pada permulaan abad ke-20 dengan melalui suatu organisasi internasional

nongovernmental dari para jurist yang berpusat di Geneva dan diterima umumnya oleh negara Anglo-

Saxon. Bagi negara Indonesia mungkin kata-kata ini masih merupakan suatu pengertian yang baru,

tetapi walaupun kita baru saja mengenal istilah dan pengertian itu kita berusaha untuk melaksanakan

sesuai dengan prinsip-prinsip yang tidak bertentangan dengan dasar negara kita.

Bagi Negara Indonesia ditentukan secara yuridis formal bahwa negara Indonesia adalah negara yang

berdasarkan atas hukum. Hal ini tercantum dalam Pembukaan UUd 1945 alinea IV, yang secara eksplisit

telah di jelaskan. Mengandung arti bahwa suatu keharusan Negara Indonesia yang didirikan itu

berdasarkan atas Undang-Undang Dasar Negara.

Dengan pengertian lain dalam Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, jelas dinyatakan bahwa Negara

Indonesia adalah negara hokum atau Rechtsstaat dan bukan negara kekuasaan atau machtsstaat.

Didalamnya terkandung pengertian adanya pengakuan terhadap prinsip supermasi hukum dan

konstitusi, dianutnya prinsip pemisahan dan pembatasan kekuasaan menurut system konstitusional

yang diatur dalam Undang-Undang Dasar , adanya prinsip peradilan yang bebas dan tidak memihak ,

yang menjamin persamaan setiap negara dalam hokum serta menjamin keadilan bagi setiap orang

termasuk terhadap penyalahgunaan wewenang oleh pihak penguasa. Dalam Rechtsstaat , hukumlah

yang menjadi komando tertinggi dalam penyelenggaraan negara. Dalam penyelenggaraan negara yang

sesungguhnya memimpin adalah hukum itu sendiri. Berdasarkan pengertian ini Negara Indonesia pada

hakikatnya berdasarkan atas menganut prinsip “Rule of Law and of Man “ yang sejalan dengan

pengertian nomoracte , yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh hokum atau nomos.

Page 2: RULE OF LAW

Pada negara hukum ada jaminan bahwa hukum itu sendiri dibangun dan ditegakkan menurut prinsip-

prinsip demokrasi. Karena prinsip supremasi hukum dan kedaulatan hukum itu sendiri pada hakikatnya

berasal dari kedaulatan. Oleh karena itu prinsip negara hukum hendaklah dibangun dan dikembangkan

menurut prinsip-prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat. Hukum tidak dibenarkan

dibuat,ditetapkan,ditafsirkan,atau ditegakkan dengan tangan besi (tirani), berdasarkan kekuasaan

belaka. Prinsipnya tidak boleh mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi yang diatur dalam undang-

undang dasar.

2. Prinsip-Prinsip Rule of Law

Negara yang menganut system Rule of Law harus memiliki prinsip-prinsip yang jelas, terutama

dalam hal pelaksanaanya. Albert Venn Dicey memperkenalkan istilah the rule of law yang secara

sederhana diartikan sebagai suatu keteraturan hukum. Menurut dicey terdapat tiga unsure yang

fundamental dalam Rule of Law, yaitu :

(1) Supremasi aturan-aturan hukum, tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang, dalam arti

seorang hanya boleh dihukum, jikalau memang melanggar hukum

(2) Kedudukan yang sama dimuka hukum. Hal ini berlaku baik bagi masyarakat biasa maupun

pejabat negara;

(3) Terjaminnya hak asasi manusia oleh Undang-Undang secara keputusan-keputusan pengadilan.

Menurut Djokosoetono Rule of Law berbeda dengan rechtsstaatgedache Rule of Law mempunyai 3

unsur , yaitu ;

1. Supremacy of Law

2. Equality Before Law

3. Konstitusi berdasarkan hak-hak dasar.

Yang terpenting dari ketiga unsur tadi adalah hal yangke-3, konstitusi itu sendiri merupakan

pengkhususan dari grondsrechten (hak-hak dasar). Maksudnya adalah bahwa yang penting bukan

konstitusinya, bukan hak-hak dasar yang disesuaikan dengan konstitusi, tetapi sebaliknya. Negara

didirikan justru untuk melindungi hak-hak dasar itu, Demikianlah pendapat John Locke. Bagaimana

untuk Indonesia, mana yang penting diantaranya, bagi kita mungkin semua penting.

Maksud dari masing-masing unsure Rule of Law adalah ;

Page 3: RULE OF LAW

1. Supremacy of Law, maksudnya adalah bahwa tidak ada lagi kekuasaan yang sewenang-wenang.

Semua harus tunduk dan patuh terhadap undang-undang yang tinggi, yang berkuasa, yang

supreme adalah undang-undang. Disini yang dimaksud dengan undang-undang atau hukum

adalah hukum yang netral , adalah souvereiniteit van het recht yang maksudnya adalah baik

yang memerintahkan maupun yang diperintahkan harus tunduk dan patuh terhadap hukum

atau undang-undang. Jadi semua harus tunduk dan patuh terhadap regular law dan disini yang

dimaksud regular law adalah common law

2. Equality Before Law , maksudnya adalah persamaan hukum , disini tidak tedapat diskriminasi

dalam hukum. Baik penguasa maupun warga negara biasanya, kalau melakukan tindak pidana

maka kedua-duanya diadili oleh pengadilan biasa.

3. Konstitusi yang berdasarkan Gondrechten, Rule of Law dibedakan antara pengertian formal (in

the formal sense), dan pengertian hakiki (ideological sense). Dalam pengertian formal , the rule

of law tidak lain adalah “organized public power”. Atau kekuasaan umum yang terorganisasikan.

Oleh karena itu , setiap organisasi hukum (termasuk organisasi yang namanya negara)

mempunyai Rule of Law,termasuk negara-negara otoriter sekalipun. Rule of Law dalam

pengertian hakiki (materil), sangat erat hubungannya dengan menegakkkan “Rule of Law”,

karena dalam pengertian hakikitelah menyangkut ukuran-ukuran tentang hukum yang baikdan

hukum yang buruk . Rule of Law juga terkait erat dengan “keadilan”, sedang rasa keadilan

disetiap masyarakat / bangsa berbeda satu sama lain.

Rule of Law sebagai suatu “institusi social” yang memiliki struktur sosialnya sendiri dan

mempunyai “akar budaya “ sendiri pula (sajipto rahardjo 2003). Rule of law adalah suatu

legalisme , suatu aliran pikiran hukum, didalamnya terkandung wawasan social , gagasan

tentang hubungan antar manusia, masyarakat dan negara yang dengan demikian memuat nilai-

nilai tertentu yang memiliki struktur sosiologisnya sendiri

Sehubungan dengan masalah rule of law dan negara hukum , Symposium Fakultas Universitas

Indonesia pada tanggal 8 Mei 1966 tentang Indonesia Negara Hukum , telah berkesimpulan

sebagai berikut :

I. Negara Republik Indonesia adalah suatu negara hukum yang berdasarkan Pancasila.

Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara , yang mencerminkan jiwa bangsa Indonesia, harus

menjiwai semua peraturan hukum dan pelaksanaannya. Dalam negara Indonesia, dimana

Page 4: RULE OF LAW

falsafah Pancasila begitu meresap, hingga negara kita dapat dinamakan negara Pancasila,

asas kekeluargaan merupakan titik tolak dari kehidupan kemasyarakatan

II. Ciri-ciri khas bagi suatu negara hukum adalah :

- Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia , yang mengandung persamaan dalam

bidang politik,hukum,social,ekonomi,cultural dan pendidikan

- Peradilan yang bebas dan tidak memihak , tidak dipengaruhi oleh sesuatu kekuasaan /

kekuatan lain apapun.

- Legalitas , dalam arti hukum dan semua bentuknya

III. Memuat beberapa penyimpangan-penyimpangan dimasa yang lampau didalam bidang

ketatanegaraan, hukum pidana dan pelanggaran-pelanggaran hak – hak asasi.

IV. Usul-usul untuk mengembalikan kewibawaan negara Republik Indonesia sebagai negara

hukum , antaranya yang kini belum seluruhnya terlaksana : diadakanlah jaminan yang cukup

terhadap pengakuan hak-hak asasi manusia, dalam penciptaan dan penegakkan hukum.

Indonesia sebagai suatu negara yang menganut system konstitusional dasar-dasar itu tertanam

secara mantap dalam UUD 1945. Kita lihat dalam Pembukaan UUD tersebut, yang diantara lain

berbunyi : “… maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-

Undang Dasar Negara Indonesia”

Dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945, kita dapat melihat dalam pasal 4 ayat (1) yang

berbunyi : “Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan Pemerintahan menurut Undang-

Undang Dasar “. Dalam pasal 9 : ”… Memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan

segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya.

Ketentuan-ketentuan tersebut dipertegas lagi oleh pasal 27 yang berbunyi ; “segala warga

negara bersamaan dengan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada

kecualinya.”

Dengan demikian pengakuan bahwa kita adalah negara hukum dan berpemerintahan

konstitusional, berarti bahwa secepatnya penguasa harus membentuk pemerintahan yang

berdasarkan perwakilan.

Merujuk Azhary yang dikutip Kaelan dan Zubaidi (2007: 98) dalam pertemuan ICJ dibangkok

tahun 1965 dirumuskan syarat-syarat pemerintahan yang demokratis dibawah rule of law yang

dinamis yaitu :

Page 5: RULE OF LAW

a. Proteksi (perlindungan) konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak individual,

konstitusi harus pula menentukan teknik procedural untuk memperoleh perlindungan atas

hak-hak yang dijamin.

b. Pengadilan yang bebas dan tidak memihak

c. Pemilihan umum yang bebas

d. Kebebasan untuk menyatakan pendapat

e. Kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi.

F. Pendidkan kewarganegaraan (civic)

Prinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule of Law , tertera di dalam pembukaan

UUd 1945 dan pasal-pasal UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pembukaan UUd 1945

menyatakan : (1) bahwa kemerdekaan itu hak segala bangsa…, karena tidak sesuai dengan peri

kemanusiaan dan “perikeadilan”,…… kemerdekaan Indonesia, yang merdeka,bersatu, berdaulat, “adil”

dan makmur; (3)…..Untuk memajukan “kesejahteraan umum”…. Dan “keadilan social”;(4)…… disusunlah

kemerdekaan kebangsaan Indonesia “; (5)….. “Kemanusiaan yang adil dan beradab”; dan (6)”….. serta

dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Inti dari rule of Law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakatnya, khususnya keadilan

social. Pembukaan UUd 1945 memuat prinsip-prinsip rule of law, yang pada hakikatnya merupakan

jaminan secara formal terhadap “rasa keadilan” bagi rakyat Indonesia dan juga “keadilan social”. Dengan

kata lain , UUD 1945 memberi jaminan adanya Rule Of Law dan sekaligus Rule Of Justice. Prinsip-prinsip

rule of law didalam pembukaan UUd 1945 bersifat tetap dan instruktif bagi penyelenggaraan negara ,

karena Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah fundamental Negara Republik Indonesia (Staat

Fundamental norm)

Prinsip-prinsip rule of law , secara formal termuat didalam pasal-pasal UUd 1945 :

(1) Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat (3);

(2) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelanggarakan peradilan

guna menegakkan hukum dan keadilan (pasal 24 ayat (1) );

Page 6: RULE OF LAW

(3). segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib

menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat (1));

(4) Dalam BAB X A tentang Hak Asasi Manusia, memuat 10 pasal , antar lain, setiap orang berhak atas

pengakuan,jaminan, perlindungan dan kepastianhukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan

hukum (pasal 28D ayat(1))

(5). Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam

hubungan kerja (pasal 28D ayat (2).)

Pasal-pasal UUD 1945 memuat prinsip-prinsip rule of law , secara formal,sehingga setiap

penyelenggaraan negara/pemerintahan baik di tingkat pusat,maupun daerah , berkewajiban

mentaatinya,bahkan menggunakannya sebagai dasar hukum pengambilan kebijakan berkaitan dengan

jaminan rasa keadilan, khususnya keadilan social.

Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki (materi), yang sangat erat hubungannya dengan “the

eforancement of the rules of law”, perlu pengamatan secara empiris penyelenggaran pemerintahan

selama ini. Hal-hal yang mengemuka untuk dipertanyakan antar orang lain, bagaimana komitmen

pemerintah untuk melaksanakan prinsip-prinsip rule of law , seberapa jauh pengalaman yang diperoleh

dalam proses penegakan hukum dan adakah masukan yang berarti bagi pengembangan maupun

implementasi prinsip-prinsip rule of law.