RUBRIK LINTAS PENDIDIKAN PADA MAJALAH DIDIK... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Periode...
Transcript of RUBRIK LINTAS PENDIDIKAN PADA MAJALAH DIDIK... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Periode...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
RUBRIK LINTAS PENDIDIKAN PADA MAJALAH DIDIK
(Studi Perbandingan Analisis Isi Rubrik Lintas Pendidikan Pada Majalah Didik
Periode Januari-Juni 2010 dan Januari-Juni 2011)
Oleh :
FRANSISKA INDRASTUTI
D 1207527
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Guna Melengkapi Syarat dan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul :
RUBRIK LINTAS PENDIDIKAN PADA MAJALAH DIDIK
(Studi Perbandingan Analisis Isi Rubrik Lintas Pendidikan Pada Majalah Didik
Periode Januari-Juni 2010 dan Januari-Juni 2011)
Diajukan Oleh :
FRANSISKA INDRASTUTI
D1207527
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan panitia penguji skripsi pada
jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Nuryanto, M.Si. Drs. Surisno Satrijo Utomo,M.Si.
NIP. 19490 83119 7802 100 1 NIP. 19500 92619 8503 100 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh panitia penguji skripsi Porgram Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari :
Tanggal :
Panitia Penguji :
1. Ketua : Drs. Subagyo, S.U (………………….)
NIP. 19520917 198003 1 001
2. Sekretaris : Drs. Aryanto Budhy S., M.Si. (………………….)
NIP. 19581123 198603 1 002
3. Anggota : Drs. Nuryanto, M.Si (………………….)
NIP. 195307 26 197 903 001
4. Anggota : Drs. Surisno Satrijo Utomo,M.Si. (………………….)
NIP. 195009 26198 503 1 001
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
DEKAN
Prof.Drs.Pawito, Ph.D
NIP. 19540805 198503 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Barang siapa setia dalam perkara kecil, ia setia juga dalam perkara besar
(Lukas 16 : 10a)
Sebab aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai
kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan
rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh
harapan.
(Yeremia 29 : 11)
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
(Amsal 23 : 18)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
Ucapan Terima Kasih Kepada :
Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan anugrah-Nya
Bapak dan Ibu yang selalu memberi dukungan dan cinta
Kakakku tercinta yang slalu memberikan dukunngan
Cintaku yang senantiasa menemaniku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan skripsi : Rubrik Lintas Pendidikan Pada Majalah Didik (Studi
Perbandingan Analisis Isi Rubrik Lintas Pendidikan Pada Majalah Didik Periode
Januari-Juni 2010 dan Januari-Juni 2011)
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas segala bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam rangka penyusunan dan penyelesaian
skripsi ini.
Ucapan terima kasih ini terutama penulis haturkan kepada :
1. Prof. Drs. Pawito, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si. Ph.D selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta.
3. Drs. Nuryanto, M.Si selaku Pembimbing Akademik dan dosen Pembimbing I
yang senantiasa memberikan pengarahan, bimbingan, semangat dan
kesabarannya demi terciptanya skripsi ini.
4. Drs. Surisno Satrijo Utomo,M.Si. selaku dosen Pembimbing II, yang selalu
memberi bimbingan, dukungan dan saran sehingga terciptanya skripsi ini.
5. Pemimpin Redaksi Majalah DIDIK yang telah memberikan waktu dan tempat
bagi penulis untuk mengadakan penelitian.
6. Semua staf Redaksi Majalah DIDIK Surakarta yang selalu memberikan
bantuan.
7. Seluruh karyawan dan staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
yang selama ini sabar membantu dan melayani semua keperluan administrasi
penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
8. Kepada Ayah dan ibu yang selalu member dukungan secara moril dan
materiil, serta kakakku tercinta mas Jo yang selalu mendampingiku.
9. Teman, rekan, dan sahabat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNS,
khususnya teman-teman ekstensi komunikasi massa, Sari, Andyta Winnie,
Kusma, Basuki, Deni, Sidiq, Handoko, Alfa, Dita, Om Wawan dan rekan-
rekan yang lain karena kalian semua sangat berarti bagi penulis, setiap orang
telah menjadi bagian dari suatu proses kehidupan penulis. I Love You All…..
Penulis menyadari bahwa masih sangat jauh dari kesempurnaan, skripsi ini
tidak lepas dari kekurangan dan kecacatan, masih banyak yang perlu di gali dan
diungkapkan agar dapat memberikan manfaat untuk pembacanya. Dengan
kebesaran hati penulis menerima kritik dan saran dari para pembaca.
Surakarta, Januari 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................ i
PERSETUJUAN ................................................................................................. ii
PENGESAHAN .................................................................................................. iii
MOTTO .............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
ABSTRAK .......................................................................................................... xiv
ABSTRACT ........................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1
B. Perumusan Masalah ............................................................................7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................7
D. Kerangka Teori ...................................................................................7
E. Definisi Konsepsional dan Defisi Operasional ...................................22
1. Definisi Konsepsional .................................................................22
2. Definisi Operasional ....................................................................23
F. Metodologi Penelitian ........................................................................26
1. Jenis Penelitian ............................................................................26
2. Obyek Penelitian .........................................................................26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
3. Populasi dan Sampel....................................................................27
4. Unit Analisis ................................................................................28
5. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................28
6. Pengkodingan ..............................................................................28
7. Teknik Analisis Data ...................................................................29
8. Reliabilitas ...................................................................................30
BAB II GAMBARAN UMUM MAJALAH DIDIK
A. Sekilas Tentang Majalah DIDIK ........................................................32
B. Visi dan Misi ......................................................................................33
C. Deskripsi Majalah ...............................................................................33
D. Susunan Redaksi Majalah DIDIK ......................................................34
E. Rentang Distribusi ..............................................................................35
F. Rubrikasi .............................................................................................35
G. Struktur Organisasi .............................................................................37
BAB III PENYAJIAN DATA
A. Kategori Narasumber ..........................................................................40
B. Kategori Tema Pemberitaan ...............................................................42
C. Kategori Daerah Liputan ....................................................................50
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Data Kategori Narasumber pada Rubrik Lintas Pendidikan
Majalah DIDIK Pada Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-
Juni 2011 ...........................................................................................54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
B. Analisis Data Kategori Tema Pemberitaan pada Rubrik Lintas
Pendidikan Majalah DIDIK Pada Edisi Januari-Juni 2010 dan
Edisi Januari-Juni 2011 .....................................................................58
C. Analisis Data Kategori Daerah Liputan pada Rubrik Lintas
Pendidikan Majalah DIDIK Pada Edisi Januari-Juni 2010 dan
Edisi Januari-Juni 2011 .....................................................................63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 68
B. Saran ................................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I Distribusi Frekuensi Artikel dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni
2011 Berdasarkan Kategori Narasumber ......................................... 40
Tabel II Distribusi Volume Artikel dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni
2011 Berdasarkan Kategori Narasumber ......................................... 42
Tabel III Distribusi Frekuensi Artikel dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni
2011 Berdasarkan Kategori Tema Pemberitaan ............................... 43
Tabel IV Distribusi Volume Artikel dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni
2011 Kategori Tema Pemberitaan .................................................... 48
Tabel V Distribusi Frekuensi Artikel dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni
2011 Kategori Daerah Liputan ......................................................... 50
Tabel VI Distribusi Volume Artikel dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni
2011 Kategori Daerah Liputan ......................................................... 52
Tabel VII Distribusi Frekuensi Artikel dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni
2011 Berdasarkan Kategori Narasumber ......................................... 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
Tabel VIII Distribusi Frekuensi yang Diharapkan (Hij) Untuk Kategori
Narasumber dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada Majalah
DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni 2011 .......... 55
Tabel IX Nilai Chi Square (X2) Untuk Kategori Narasumber Artikel
Majalah Didik Edisi Januari-Juni 2010 ............................................ 55
Tabel X Nilai Chi Square (X2) Untuk Kategori Narasumber Artikel
Majalah Didik Edisi Januari-Juni 2011 ............................................ 56
Tabel XI Distribusi Volume Artikel Dalam Rubrik Lintas Pendidikan Pada
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni
2011 Berdasarkan Kategori Narasumber ......................................... 57
Tabel XII Perbedaan Volume Artikel Dalam Rubrik Lintas Pendidikan Pada
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni
2011 Berdasarkan Kategori Narasumber ......................................... 57
Tabel XIII Distribusi Frekuensi Artikel Dalam Rubrik Lintas Pendidikan
Pada Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-
Juni 2011 Berdasarkan Kategori Tema Pemberitaan ....................... 58
Tabel XIV Distribusi Frekuensi Yang Diharapkan (Hij) Untuk Kategori Tema
Pemberitaan Dalam Rubrik Lintas Pendidikan Pada Majalah
DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni 2011 .......... 59
Tabel XV Nilai Chi Square (X2) Untuk Kategori Tema Pemberitaan Artikel
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 .......................................... 59
Tabel XVI Nilai Chi Square (X2) Untuk Kategori Tema Pemberitaan Artikel
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2011 .......................................... 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
Tabel XVII Perbedaan Volume Artikel Dalam Rubrik Lintas Pendidikan Pada
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni 2011
Berdasarkan Kategori Tema Pemberitaan .............................................. 61
Tabel XVIII: Distribusi Frekuensi Artikel Dalam Rubrik Lintas Pendidikan
Pada Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-
Juni 2011 Berdasarkan Kategori Daerah Liputan ............................... 63
Tabel XIX Distribusi Frekuensi Yang Diharapkan (Hij) Untuk Kategori
Daerah Liputan Dalam Rubrik Lintas Pendidikan Pada Majalah
DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari - Juni 2011 ....... 64
Tabel XX Nilai Chi Square (X2) Untuk Kategori Daerah Liputan Artikel
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 ....................................... 64
Tabel XXI Nilai Chi Square (X2) Untuk Kategori Daerah Liputan Artikel
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2011 ....................................... 65
Tabel XXII Perbedaan Volume Artikel Dalam Rubrik Lintas Pendidikan
Pada Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-
Juni 2011 Berdasarkan Kategori Daerah Liputan .......................... 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
ABSTRAK
FRANSISKA INDRASTUTI, D1207527, Rubrik Lintas Pendidikan Pada
Majalah DIDIK (Analisis Isi Tentang Rubrik Lintas Pendidikan Pada
Majalah DIDIK Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni 2011) Skripsi jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2012
Dalam perkembangan era globalisasi, kebijakan pendidikan nasional harus
dapat meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan diharapkan
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam mengejar ketertinggalan
di segala aspek kehidupan, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang merupakan tanggung jawab antara masyarakat dan pemerintah.
Berdasarkan hal tersebut, bangsa Indonesia melalui DPR dan Presiden
mengesahkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomer 28 / 2010
tentang penugasan guru menjadi kepala sekolah merupakan salah satu
implementasi dari Permendiknas nomer 13/2007 tentang standar kepala sekolah
atau madrasah. Namun masih banyak pemahaman masyarakat yang salah
mengenai Permendiknas tersebut. Salah satu cara untuk menyampaikan informasi
tersebut kepada masyarakat adalah melalui media massa. Majalah DIDIK
merupakan salah satu pers yang memiliki kepedulian khusus terhadap dunia
pendidikan melalui salah satu rubriknya, yakni Rubrik Lintas Pendidikan yang
mengulas mengenai perkembangan seputar dunia pendidikan. Masyarakat dapat
memperoleh informasi mengenai perkembangan dunia pendidikan melalui artikel
(pesan) yang dimuat dalam setiap terbitan Majalah DIDIK.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana isu pendidikan
tersebut ditampilkan dalam Rubrik Lintas Pendidikan selama periode Januari-Juni
2010 dan Januari-Juni 2011. Dalam rubrik tersebut dibahas permasalahan-
permasalahan mengenai mutasi kepala sekolah, pencalonan kepala sekolah, dana
pendidikan yang masih kontroversial, pencanangan kurikulum, pendidikan
berkarakter, pencairan dana bantuan operasional sekolah, serta perkembangan
pendidikan di seluruh karesidenan Surakarta.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode analisis isi. Tujuan
penelitian ini untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dalam
penyajian artikel yang dimuat majalah DIDIK melalui Rubrik Lintas Pendidikan
pada periode bulan Januari-Juni 2010 dan Januari-Juni 2011. Parameter yang
digunakan adalah narasumber, tema pemberitaan dan daerah liputan. Untuk
mencapai tujuan penelitian tersebut digunakan rumus chi square, yang
sebelumnya dilakukan pengkategorian data terlebih dahulu dengan bantuan dua
orang pengkoding untuk menguji kebenarannya.
Dari pengujian dengan rumus chi square diperoleh kesimpulan pada Rubrik
Lintas Pendidikan antar kedua periode tersebut terdapat perbedaan yang signifikan
dalam hal narasumber, tema pemberitaan dan daerah liputan. Hal tersebut
dikarenakan banyak variasi dalam pemuatan artikel-artikel majalah DIDIK,
berdasarkan kebijakan redaksional yang mengangkat tema berbeda dalam setiap
edisi sesuai dengan perkembangan informasi dalam dunia pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
ABSTRACT
FRANSISKA INDRASTUTI, D1207527, Lintas Pendidikan Rubric on DIDIK
Magazine (Content Analysis of Lintas Pendidikan Rubric on DIDIK
Magazine in the period January-June 2010 and January-June 2011)
Thesis of communication Study Program, Faculty of Social and Politics Science
of Sebelas Maret University, Surakarta, 2012
In the development era of globalization, national education policy should be
able to improve the quality of education. The Improvement of education quality is
expected to improve the quality of human resources in the catch in all aspects of
life, including the development of science and technology which are the
responsibility of society and government. Based on this, the Indonesian nation
through the Parliament and the President enacted the National Education System
Law.
Regulation of the Minister of National Education (Permendiknas) number
28/2010 regarding the assignment of teachers to become the school principal is
one of the implementations of Permendiknas number 13/2007 concerning the
standard principal or madrassas. However, many people misunderstand about this
Permendiknas. One way to convey information to the public is through the mass
media. DIDIK Magazine is a regional press which has a particular concern for
education through one of the columns, i.e., Lintas Pendidikan Rubric to review
the developments of education. People can get the information (message) about
education progress by these articles which contained in every publication.
This study aims to determine how education issues are displayed in the
Lintas Pendidikan Rubric during the period of January-June 2010 and January -
June 2011. The rubric discussed the issues concerning the principal mutation, the
nomination of the principal, controversial education funding, curriculum planning,
character education, school operating aid disbursement, and the development of
education throughout the residency of Surakarta.
This type of research is descriptive method of content analysis. The purpose
of this study is to see whether or not a significant difference in the presentation of
DIDIK magazine article through Lintas Pendidikan Rubric in the period of
January-June 2010 and January-June 2011. The parameters used are the sources,
themes and regional news coverage. To achieve these objectives of study the
written used the chi square formula, which previously performed the
categorization of data in advance with the help of two coders to test its truth.
From the chi square test with the formula obtained conclusions on Traffic
Education Rubric between both periods there are significant differences in terms
of sources, themes and regional news coverage. This is caused by more variation
in compiling Didik magazine articles, based on redaction recruitment which
appoint different theme in every edition accord with information education
progress.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan
tuntutan zaman dan sumber daya manusia dituntut untuk lebih berkualitas
untuk menghadapi pembangunan. Perkembangan dunia pendidikan di
Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan global, di mana
ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga
merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang
lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke
Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan
nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun
non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif
dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk
mendapatkan pendidikan.1
Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengejar
ketertinggalan di segala aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan perubahan
zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka ini
merupakan tanggung jawab masyarakat dan pemerintah Indonesia.
1 http://www.freelists.org/post/ppi/ppiindia-Pendidikan-Indonesia-Menyambut-Era-Pasar-Bebas,1,
akses : 8 November 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Pemerintah melalui DPR dan Presiden pada tanggal 11 Juni 2003 telah
mengesahkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang baru, sebagai
pengganti Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun 1989. Undang-Undang
Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang terdiri dari 22 Bab dan 77 pasal tersebut
juga merupakan pengejawantahan dari salah satu tuntutan reformasi yang
marak sejak tahun 1998. Perubahan mendasar yang dicanangkan dalam
Undang-Undang Sisdiknas yang baru tersebut antara lain adalah demokratisasi
dan desentralisasi pendidikan, peran serta masyarakat, tantangan globalisasi,
pengelola, penyelenggara, dan satuan pendidikan agar dapat meningkatkan
kinerja dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu.2 Tapi didalam
pelaksanaannya, masyarakat masih banyak yang belum faham benar mengenai
Undang-Undang tersebut.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomer 28 / 2010
tentang penugasan guru menjadi kepala sekolah.3 Adapun isi Permendiknas
tersebut pada dasarnya adalah untuk melengkapi Permendiknas nomer 13/2007
tentang standar kepala sekolah atau madrasah. Bila dalam nomer 13/2007
mengatur tentang persyaratan kualifikasi dan kompetensi yang harus dimiliki
atau dipenuhi oleh seorang kepala sekolah atau madrasah. Sedangkan
Permendiknas nomer 28/2010 tidak hanya mengatur persyaratan menjadi
seorang guru untuk diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah, tetapi juga
mengatur tentang penyiapan calon kepala sekolah meliputi rekrutmen serta
pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah, proses pengangkatan kepala
2 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
3 Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 Tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah
/Madrasah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
sekolah, masa tugas, pengembangan keprofesian, penilaian kinerja. Akan tetapi
banyak orang yang salah menafsirkan dengan adanya Permendiknas nomer
28/2010 ini.
Selain itu seorang kepala sekolah atau madrasah harus memenuhi standar
kompetensi kepala sekolah, yakni kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi dan sosial. Berkenaan dengan Permendiknas tersebut perlu adanya
peran media massa dalam mensosialisasikan kepada kepala sekolah, guru serta
masyarakat.
Media massa sebagai salah satu abdi masyarakat yang berfungsi
mendukung kemajuan masyarakat, memiliki tanggung jawab untuk
menyebarluaskan pesan-pesan kemajuan dan keberhasilan pembangunan
kepada masyarakat di mana pers itu beredar. Media massa berperan sebagai
agen sosialisasi kepada masyarakat mengenai segala permasalahan pedidikan.
Dengan jangkauan penyebaran informasi yang luas, proses sosialisasi oleh
media massa akan dijangkau masyarakat secara luas. Pesan media berkait
langsung dengan peningkatan kesadaran mengetahui suatu persoalan yang
disosialisasikan melalui media. Selain itu media massa juga melaksanakan
fungsi pengawasan atau kontrol sosial, baik kepada pemerintah maupun
masyarakat.4
“Dr. Motamednezhad in his book titled "Mass Media Tools", has dissected and
described three general functions of News - training, guidance and
recreational - advertising for the media. But, functions that are usually cited
for the media in most communities are as follows: 1 - socializing, 2 - News 3 -
social control, 4 - filling the leisure time and recreational, 5 - companionship,
4 Alo Liliweri, Memahami Komunikasi Massa dalam Masyarakat, PT.Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1991, hal:205
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
6- to build public opinion, 7 - political advertising, 8 – increasing expectations,
9 - economic advertising, 10 - education, 11 - The social ties (Mohammadi,
1998).
“Dr.Motamednezhad dalam bukunya berjudul "Mass Media Tools", telah
membedah dan menggambarkan tiga fungsi umum Berita - pelatihan,
bimbingan dan rekreasi - iklan bagi media. Namun, fungsi yang biasanya
disebutkan untuk media di kebanyakan komunitas adalah sebagai berikut: 1
sosialisasi, 2 - Berita 3 - kontrol sosial, 4 - mengisi waktu luang dan rekreasi, 5
- pertemanan, 6 - untuk membangun opini publik, 7 - iklan politik, 8 –
meningkatkan harapan, 9 –iklan ekonomi, 10 - pendidikan, 11 – pertalian sosial
(Mohammadi, 1998).5
Berkaitan dengan liputan pers dalam memberitakan isu-isu pendidikan
kali ini, majalah DIDIK adalah salah satu majalah pendidikan yang
memberikan kontribusi kepada dunia pendidikan dalam penyebaran
perkembangan dunia pendidikan.
Majalah DIDIK merupakan majalah pendidikan yang terbit pada tahun
2006 di Surakarta. Majalah DIDIK merupakan majalah yang memuat informasi
mengenai kegiatan dan perkembangan di dunia pendidikan nasional dan
daerah, terutama yang terjadi di eks-karesidenan Surakarta, dengan berslogan
“Mengemban Aspirasi Pendidikan Bangsa”. Tebal 52 halaman, yang terbit
setiap sebulan sekali.
Majalah DIDIK menjadi majalah pilihan untuk memperolah informasi
tentang seluk beluk pendidikan. Khususnya bagi mereka yang berkecimpung di
dunia pendidikan yang menginginkan informasi guna menambah tingkat
pengetahuan dan wawasan tentang dunia pendidikan.
Majalah DIDIK memberi value kepada pembaca melalui berbagai
macam rubrik seperti : Laporan Utama, mengemas berita-berita yang bertema
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
dan sedang menjadi pembicaraan di lingkup dunia pendidikan. ; Teropong,
berisi tentang permasalahan yang sedang terjadi di dunia pendidikan.; Lintas
Pendidikan, memberi informasi seputar kegiatan sekolah (TK,SD,SMP,SMA,
dan perguruan tinggi) serta kegiatan dari dinas pendidikan kota, kecamatan
maupun dari pemerintah; Ragam, merupakan berita-berita yang ditulis oleh
wartawan mengenai hal-hal yang unik seputar kehidupan.; Keluarga,
memberikan informasi seputar kebutuhan maupun .; Iptek, berisi berita-berita
tentang perkembangan teknologi terkini.; Pengembangan Profesi, merupakan
rubrik yang berisi artikel yang dikirim oleh orang-orang yang berkecimpung di
dunia pendidikan.; Konsultasi, memberikan solusi mengenai permasalahan
kesehatan, computer, dan peternakan.; Refleksi, rubrik yang berisi tentang
kisah-kisah nyata sebagai perenungan hidup.
Rubrik Lintas Pendidikan merupakan rubrik andalan majalah DIDIK dan
bisa dikatakan bahwa rubrik ini adalah rubrik khusus, karena dalam rubrik ini
majalah DIDIK memberikan info yang cukup banyak mengenai perkembangan
dunia pendidikan (20-25 halaman). Dengan diberikannya ruang yang cukup
banyak ini, maka ulasan mengenai dunia pendidikan yang sedang terjadi dapat
di bahas secara jelas. Selain itu isi dalam rubrik ini juga berusaha
mengungkapkan perkembangan kondisi pendidikan di kota Surakarta dan
kondisi pendidikan di Indonesia pada umumnya. Rubrik ini selalu hadir dalam
setiap terbitan majalah tersebut.
Berbagai kenyataan di atas mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian perbandingan atas isi 2 semester Rubrik Lintas Pendidikan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
majalah DIDIK, yaitu bulan Januari-Juni 2010 dan Januari-Juni 2011. Dengan
latar belakang, kebijakan, serta visi dan misi yang dimiliki oleh majalah
DIDIK, tentunya akan berimbas pada setiap penyajian beritanya. Peneliti
hendak meneliti ada tidaknya perbedaan dalam pemberitaan isu pendidikan
yang ditampilkan pada Rubrik Lintas Pendidikan di majalah DIDIK.
Untuk melihat ada tidaknya perbedaan dalam pemberitaan pada Rubrik
Lintas Pendidikan tersebut, digunakanlah metode analisis isi. Ini dikarenakan
pada asumsi bahwa analisis isi adalah suatu metode yang tidak mencolok
(unobstrussive), sehingga tidak beresiko pada berubahnya perilaku obyek
penelitian, karena perlakuan penelitian. Hal ini akan bermuara pada
obyektivitas pengambilan kesimpulan.6
Periode penelitian selama bulan Januari-Juni 2010 dan Januari-Juni 2011
berdasarkan pertimbangan pemberitaan pada tahun 2010 dan 2011 masih
termasuk berita baru dan banyak dibahas problematika seputar masalah mutasi
kepala sekolah, pencalonan kepala sekolah, pendanaan pendidikan yang masih
kontroversial, pencanangan kurikulum, pendidikan berkarakter, prestasi,
cairnya dana bantuan operasional sekolah, serta perkembangan pendidikan di
Eks-Karesidenan Surakarta.
B. Perumusan Masalah
6 Klaus Krippendorff, Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi, Rajawali Pers, Jakarta, 1991,
hal:31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas dan guna untuk
membatasi permasalahan yang akan di bahas, maka dibuatlah rumusan masalah
sebagai berikut :
“Adakah perbedaan dalam penyajian berita yang dimuat majalah DIDIK
melalui Rubrik Lintas Pendidikan pada periode bulan Januari-Juni 2010 dan
Januari-Juni 2011?”
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui :
“ Ada atau tidaknya perbedaan dalam penyajian berita yang dimuat
majalah DIDIK melalui Rubrik Lintas Pendidikan pada periode bulan Januari-
Juni 2010 dan Januari-Juni 2011.”
D. Kerangka Teori
1. Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang mendasar, yang dilakukan
oleh setiap manusia, baik manusia secara individu maupun secara kelompok.
Manusia selalu berinteraksi dengan menggunakan komunikasi, baik itu secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
verbal maupun non verbal dengan menggunakan lambang-lambang atau
simbol-simbol yang telah disepakati bersama oleh kedua belah pihak
(komunikator dan komunikan). Definisi komunikasi adalah proses dimana
seseorang (komunikator) menyampaikan stimuli atau rangsangan (biasanya
terdiri dari lambang dan kata-kata) untuk membentuk tingkah laku orang lain.7
Tanpa komunikasi manusia akan sulit mengembangkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan dan mengembangkan pribadinya, baik dalam kehidupan
sosial, budaya, pendidikan, dan politik yang pada akhirnya peradaban manusia
menjadi dinamis dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
Salah satu cara yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan
adalah dengan menggunakan media massa. Media massa merupakan salah satu
sarana dalam melakukan kamunikasi massa. Komunikasi massa merupakan
bentuk spesialisasi komunikasi yang secara sederhana dikatakan sebagai
komunikasi yang dilakukan melalui media massa seperti surat kabar, majalah,
radio, televisi, dan juga film.
2. Komunikasi Massa
Komunikasi massa dalam konteks ilmu komunikasi lazimnya diartikan
sebagai “komunikasi yang berlangsung melalui atau menggunakan media
massa dan bukan komunikasi yang berhadapan dengan massa (orang banyak
yang berkumpul di suatu tempat).8
Dalam bukunya Psikologi Komunikasi, Jalaluddin Rachmat menjelaskan
devinisi komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada
7 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung,
2005, hal:4. 8 Mursito BM. ,Penulisan Jurnalistik Konsep dan Teknik Penulisan Berita, Spikom,1999,hal:12.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak
dan elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan
sesaat.9
Selain itu komunikasi massa ditujukan kepada khalayak yang bersifat
heterogen yang tidak mengenal satu sama lain. Dimanapun mereka berada jika
membutuhkan pesan tersebut, maka mereka akan menerima pesan itu. Dan
setiap orang yang membacanya memperoleh materi atau pesan yang sama.
Walaupun khalayak komunikasi massa tersebar di berbagai tempat, namun
pesan biasa diterima oleh ribuan bahkan jutaan komunikan secara serentak.
Satu lagi yang membedakan komunikasi massa dengan komunikasi
lainnya yaitu dalam prosesnya yang berlangsung satu arah. Artinya tidak ada
feedbeck sebagai arus balik dari komunikan. Kalaupun ada, feedback tersebut
tertunda. Tertunda dalam arti umpan balik tidak terjadi pada saat proses
komunikasi berlangsung.
Apabila disimpulkan maka komunikasi massa mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
1. Komunikasi massa bersifat satu arah
Ini artinya bahwa tidak terjadi arus balik dari komunikan ke
komunikator. Komunikator tidak mengetahuitanggapan komunikan
dalam proses komunikasi berlangsung.
2. Komunikator pada komunikasi massa terlembaga
9 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, hal:189.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Komunikator pada komunikasi massa merupakan hasil kerja sama
sejumlah kerabat kerja. Dengan demikian maka pesan yang
disampaikan atau atas nama lembaga, sejalan dengan kebijaksanaan
yang diwakilinya.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa yag bersifat umum
(publik) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan
umum.
4. Komunikannya heterogen dan anonim
Ini artinya komunikator tidak mengenal komunikannya yang
berjumlah relatif banyak dan tersebar serta memiliki berbagai
perbedaan (heterogen), seperti perbedaan usia, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan dan lain-lain.
5. Media massa menimbulkan keserempakan
Media massa menimbulkan keserempakan karena pesan yang sama
dapat diterima dalam waktu yang sama oleh sejumlah besar
komunikan yang tersebar.10
Menurut Joseph R Dominick terdapat lima fungsi dalam komunikasi
massa, yaitu :
1. Fungsi pengawasan instrumental (instrumental surveillance)
Penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan
atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.
10
Onong Uchjana Effendy, Op.cit, hal:29-31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2. Fungsi interpretasi (interpretation)
Media massa tidak hanya menyajikan data dan fakta tetapi juga
berfungsi untuk menginterpretasikan suatu peristiwa yang terjadi
melalui media massa.
3. Fungsi Hubungan (linkage)
Komunikasi massa dapat menjadi sarana untuk berhubungan atau
melakukan kontak untuk berbagai kepentingan dan latar belakang.
4. Fungsi sosialisasi (socialization)
Berfungsi untuk menyebarkan nilai-nilai dan perilaku suatu
masyarakat lain. Dan juga merupakan transmisi nilai-nilai yang
mengacu kepada perilaku dan nilai-nilai suatu kelompok.
5. Fungsi Hiburan (entertainment)
Komunikasi massa memberikan informasi yang bersifat menghibur
pada media massa.
3. Media Massa
Media massa adalah alat atau sarana dalam komunikasi massa maka ia
bertugas membawa pesan yang disampaikan kepada sejumlah orang yang
tersebar di banyak tempat. Media massa merupakan institusi yang mempunyai
peran penting dalam masyarakat. Hal tersebut dikarenakan :
1. Media merupakan forum yang semakin berperan untuk menampilkan
peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf
nasional maupun internasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2. Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan
kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk
seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata
cara, mode, gaya hidup, dan norma-norma.
3. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk
memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi
masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media menyuguhkan
nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan
hiburan.11
Nikolaus Georg Edmund Jackob dalam jurnalnya mengatakan bahwa :
“In many instances, the relationship between the mass media and their users is
asymmetrical. Usually, mass media have the resources to deliver information
that people need. Media users have hardly any effect on the way media
producers handle these resources. The major resource of the mass media is
news. An informed public is a prerequisite in a democracy in which citizens
must cope with complex and ever-changing reality.By fulfilling this function
more or less comprehensively, mass media have become the most important
source of information in modern societies.
Dalam banyak kasus, hubungan antara media massa dan pengguna
mereka adalah asimetris. Biasanya, media massa memiliki sumber-sumber
untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Pengguna media
hampir tidak memiliki efek apapun dalam proses pengumpulan sumber oleh
produsen media massa. Sumber utama dalam media massa adalah berita.
Sebuah informasi publik merupakan prasyarat dalam demokrasi, di mana
masyarakat harus menghadapi realitas yang kompleks dan selalu berubah-ubah.
Dengan memenuhi fungsinya secara komprehensif, media massa telah menjadi
sumber informasi yang paling penting dalam masyarakat modern.”12
Di zaman modern seperti sekarang ini, proses pendidikan dapat
dilakukan melalui proses sosialisasi kepada setiap orang sejak mereka kecil
sampai dewasa tentang norma dan nilai. Dengan perkembangan media massa
11
Denis McQuail, Teori Komuikasi Massa Suatu Pengantar, Jakarta, Erlangga, 1994, hal:3 12
Nikolaus Georg Edmund Jackob, No Alternatives? The Relationship between Perceived Media
Dependency, Use of Alternative Information Sources, and General Trust in Mass Media. 2010,
akses: 8 November 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
sekarang ini, media dapat menggantikan peranan lembaga pendidikan. Media
menjadi guru, pengajar, pendidik, pelatih bagi tiap orang. Media juga berperan
sebagai agen sosialisasi pesan-pesan.13
4. Media Massa Cetak
Media massa cetak atau media cetak memiliki empat fungsi yaitu :
1. Fungsi menyiarkan informasi
Menyiarkan informasi merupakan fungsi media cetak yang pertama
dan utama. Khalayak pembaca membeli surat kabar, majalah karena
memerlukan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini.
2. Fungsi Pendidikan
Penggalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan
intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan ketrampilan serta
kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
3. Fungsi menghibur
Media massa menyediakan pesan-pesan yang memberikan hiburan
kepada khalayak.
4. Fungsi mempengaruhi
Yang menyebabkan media cetak memegang peranan penting dalam
kehidupan masyarakat. Surat kabar yang ditakuti adalah surat kabar
yang independen, bebas menyatakan pendapat, dan bebas melakukan
kontrol sosial. Fungsi mempengaruhi dalam surat kabar secara
implisit terdapat pada tajuk rencana dan artikel.
13
Alo Liliweri, Opcit, hal:169
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Yang termasuk dalam media massa adalah media massa cetak dan
elektronik (televisi, radio). yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
media massa cetak atau biasa disebut dengan media cetak, merupakan sarana
atau alat yang digunakan dalam komunikasi massa yang termasuk media massa
cetak adalah surat kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya. Media massa cetak
memiliki cirri khas yang tidak dimiliki oleh media massa elektronik, yakni
kemampunnya menguasai waktu. Dikatakan menguasai waktu dalam
pengertian termasa, karena kita dapat membaca pesan yang ada di media cetak
berapa kali pun kita kehendaki. Sementara tidak demikian halnya dengan
media elektronik, yang pesannya lenyap setelah disampaikan, sehingga
dikatakan media cetak lebih termasa dibandingkan dengan media elektronik.14
Hal tersebut yang menjadi dasar dipilihnya majalah sebagai obyek penelitian.
5. Majalah
Majalah merupakan salah satu dari media yang memberikan informasi
kepada pembaca sebagai bagian dari media massa. Majalah dapat diterbitkan
oleh setiap kelompok masyarakat, dimana mereka dapat dengan leluasa dan
luwes menentukan bentuk, jenis dan sasaran khalayaknya. Meskipun sama-
sama sebagai media cetak, majalah tetap dibedakan dengan surat kabar.
Dengan beberapa karakteristik yang dimiliki majalah, menjadikan majalah
sebagai pilihan untuk mendapatkan informasi. Berikut ini adalah karakteristik
majalah :
1. Penyajiannya lebih dalam
14
Dani Vardiansyah, Pengantar Ilmu Komunikasi-Pendekatan Taksonomi Konseptual, Ghalia
Indonesia, Bogor, 2004, hal:104-106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Frekuensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan,
selebihnya dwi mingguan, bahkan bulanan (1x sebulan). Informasi-
informasi dalam majalah disajikan lebih lengkap, karena dibubuhi
latar belakang peristiwa atau unsur why dikemukakan secara
lengkap, begitu pula peristiwa atau proses terjadinya peristiwa (unsur
how) dikemukakan secara kronologis.
2. Nilai aktual lebih lama
Apabila nilai aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka
nilai aktualitas majalah bisa satu minggu.
3. Gambar/foto lebih banyak
Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain penyajian
beritanya yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan
gambar/foto yang lengkap dengan ukuran besar dan kadang-kadang
berwarna, serta kualitas kertas yang digunakannya pun lebih baik.
4. Cover (sampul) sebagai daya tarik
Disamping foto, cover atau sampul majalah juga merupakan daya
tarik tersendiri. Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang
bagus dengan warna yang menarik pula. Menarik tidaknya cover
suatu majalah sangat bergantung pada tipe majalahnya, serta
konsistensi majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya.15
Fenomena maraknya pers daerah menguatkan kenyataan tentang makin
banyaknya kebutuhan masyarakat akan informasi tentang daerahnya. Penyajian
15
http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2009/01/bentuk-bentuk-media-massa.html, akses : 10
November 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
sebuah berita tentu saja tidak akan lepas dari pengaruh isu-isu umum yang
sedang berkembang di masyarakat.16
Rasa ingin tahu masyarakat tentang
kondisi pendidikan di daerahnya, menuntut majalah DIDIK untuk mampu
menyampaikan berita yang berkaitan dengan seputar dunia pendidikan dalam
suatu kemasan informasi yang lengkap dan akurat bagi masyarakat. Meskipun
demikian, pada akhirnya yang menentukan apa yang pembaca ingin tahu dan
karena itu perlu dimuat dalam majalah sebenarnya adalah majalah itu sendiri.
Maka majalah DIDIK memiliki tanggung jawab sosial untuk memberikan
konsumsi media yang layak dikonsumsi bagi masyarakat.
Menurut Dahlan Iskan, sekarang ini adalah era pers daerah.17
Perkembangan pers daerah di Indonesia teramat pesat mengimbangi pers-pers
nasioal. Menurut Ashadi Siregar, pers daerah berkaitan dengan lingkupnya.18
Pers nasional melingkupi seluruh wilayah negara, regional mencangkup
sebagian wilayah nasional dan bersifat antar daerah. Pers lokal meliputi satu
kota atau daerah tertentu. Viktor J.Danilov mengatakan bahwa ternyata berita-
berita lokal lebih diminati dari pada berita-berita nasional maupun
internasional.19
Majalah DIDIK merupakan salah satu contoh pers daerah yang
mampu bertahan dan berkembang pesat mengimbangi pers-pers nasional.
Isu-isu pendidikan merupakan realitas sosial yang ditampilkan pers
menjadi realitas media. Apakah realitas yang ditampilkan media massa tersebut
16
Jakob Oetama, Persuratkabaran Indonesia Dalam Era Reformasi, Perkembangan,
Permasalahan, dan Perspektifnya, Sinar Harapan, Jakarta, 1988, hal:55 17
Ana Nadhya Abrar, Pers Indonesia, berjuang Menghadapi Perkembangan Massa, Liberty,
Yogyakarta, 1992, hal:109 18
Jakob Oetama, Loc.cit 19
Don Michael Flournoy, Analisis Isi Surat-Surak Kabar Indonesia, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta, 1989, hal:30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
mencerminkan realitas yang sesungguhnya sangat bergantung pada kebijakan
redaksional dan kebijakan manajemen yang ada di dalamnya.
Adapun pengertian berita meurut Mitchel V. Charnley adalah laporan
tercatat mengenai fakta atau opini yang sangat penting dan menarik, atau
kedua-duanya bagi sejumlah besar orang.20
Sedangkan menurut JB Wahyudi,
berita adalah uraian tentang fakta atau peristiwa atau pendapat yang
mengandung nilai berita, dan disiarkan melalui media massa periodik.21
Pengertian di atas menunjukkan bahwa peristiwa, fakta, dan pendapat
dapat dikatakan sebagai berita apabila mengandung unsur penting dan menarik,
mengandung nilai berita, dan disiarkan melalui media massa secara periodik.
Semua berita adalah informasi, tetap tidak semua informasi dapat dikatakan
sebagai berita. Yang dapat dikatakan sebagai berita adalah informasi yang
mengandung nilai berita (news value) yang telah diolah sesuai dengan kaidah-
kaidah ilmu jurnalistik dan sudah disajikan pada khalayak melalui media massa
periodik baik berupa media cetak maupun elektronik.
Secara umum, kejadian yang dianggap mempunyai nilai berita atau layak
berita adalah yang mengandung satu atau beberapa unsur berikut :
1. Significance (penting), yaitu kejadian yang berkemungkinan
mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang
mempunyai akibat terhadap kehidupan pemirsa.
2. Magitude (besar), yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka
yang berarti bagi ehidupan orang banyak, atau kejadian yang
20
J.B.Wahyudi, Jurnalistik TV dan Sekitar Siaran Berita TVRI, Bandung Alumni, hal:39 21
Ibid, hal:27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
berakibat yang bisa dijumlahan dalam angka yang menarik buat
pemirsa.
3. Timeliness (waktu), yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal yang
baru terjadi, atau baru dikemukakan.
4. Proximity (kedekatan), yaitu kejadian yang dekat bagi pemirsa.
Kedekatan ini bisa bersifat geografis maupun emosional.
5. Prominance (tenar), yaitu menyangkut hal-hal yang terkenal atau
sangat dikenal oleh pemirsa seperti orang, benda, atau tempat.
6. Human interest (manusiawi), yaitu kejadian yang member sentuhan
perasaan bagi pemirsa, kejadian yang menyangkut orang biasa dalam
situasi luar biasa, atau orang besar dalam situasi biasa.22
Salah satu unsur tersebut telah dapat menjadi suatu kejadian layak
diberitakan. Jika ditemukan lebih dari satu unsur, maka kejadian itu bertambah
tinggi kelayakan beritanya. Karena itu, usaha mendapatkan berita besar adalah
mencari kejadian yang memiliki sebanyak mungkin unsur tersebut.
Suatu berita juga harus mengandung unsur 5W + 1 H, yaitu berita harus
lengkap dengan jawaban-jawaban dari pertanyaan :
1. What (apa) - peristiwa apa yang terjadi?
2. Who (siapa) - siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
3. Where (di mana) - di mana terjadinya peristiwa itu ?
4. When (kapan) - kapan terjadinya peristiwa itu ?
5. Why (mengapa) - mengapa terjadi demikian ?
22
Ashadi Siregar, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa, Kanisius, Yogya,
hal:27-28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
6. How ( bagaimana) - bagaimana terjadinya ? 23
unsur-unsur di atas menjadi dasar untuk melihat bagaimana teknik pembuatan
berita pada majalah DIDIK.
6. Analisis Isi
Menurut Jalaluddi Rahmat, metode analisis digunakan untuk
memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk
lambang. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk
komunikasi, seperti surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan, pidato,
surat, peraturan, undang-undang, musik, teater, dan sebagainya.24
Terdapat berbagai macam definisi analisis isi menurut para ilmuan.
Krippendorf mendefinisikan analisis isi sebagai suatu teknik penelitian untuk
membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable) dan sahih data
dengan memperhatikan konteknya.25
Sedangkan Holsti dan Stone dalam
Krippendorf mengemukakan definisi analisis isi sebagai sebuah teknik
penelitian untuk membuat inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara
sistematis dan obyektif karakteristik-karakteristik khusus dalam sebuah teks.26
Dalam bukunya “Content Analysis”, Bambang Setiawan mengungkapkan
bahwa keuntungan menggunakan analisis isi adalah :
1. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang
terdokumentasi
2. Tidak adanya resiko perubahan perilaku subyek yang diteliti
23
Onong Uchjana Effendy, Opcit, hal:171 24
Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT Rosdakarya, Bandung, 2000, hal:89 25
Klaus Krippendorff, Op.cit, hal:15 26
ibid, hal:19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
3. Yang diteliti adalah isi atau pesan yang sudah dicetak dan
dipublikasikan.27
Dengan kutipan di atas sebagai landasan pemikiran, penulis
menggunakan metode analisis isi karena rubrik lintas pendidikan selaku obyek
penelitian merupakan bahan yang terdokumentasi dan sudah dicetak serta
pernah dipublikasikan.
Bernard Berelson dalam Pawito mendefinisikan analisis isi sebagai suatu
tenik penelitian untuk dapat mengemukakan gambaran yang bersifat obyektif,
sistematis, dan kuantitatif mengenai isi komunikasi yang bersifat manifest.28
Selanjutnya Berelson menyebutkan karakter analisis isi berdasarkan
pemahaman diatas, yaitu :
Obyektif, berarti mendefinisikan yang jelas mengenai kategori-
kategori pesan sehingga peneliti lain apabila menerapkan metode ini
dengan kategori sama akan memperoleh hasil yang sama.
Sistematis, dalam arti prosedur-prosedur yang ada diterapkan untuk
semua isi pesan dari awal sampai akhir. Kategori-kategori tersebut
lalu dibuat sedemikian rupa sehingga semua pesan yang relevan dapat
dianalisis. Dengan demikian rancangan yang telah dibuat dapat
memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian.
Kuantitatif, yaitu gambaran tentang isi komunikasi disajikan dengan
dukungan data yang terkuantifikasi berupa angka-angka.
27
Bambang Setiawan, Content Analysis, FISIP UGM, Yogyakarta, 1989, hal:6 28
Pawito, Komunikasi Politik : Media Massa dan Kampanye Pemilihan, Jalasutra, Yogyakarta,
2009, hal:62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Berkenaan dengan pesan-pesan yang bersifat eksplisit atau Nampak
(manifest), dilakukan dengan mencermati kata-kata, frase, atau
kalimat yang dilakukan dalam pesan.
Pengembangan sistem koding melibatkan beberapa tahap peneliti
mencari keberuntungan dan pola sebagaimana mencari berbagai kategori
koding yang merupakan alat untuk memilih data deskriptif yang telah
terkumpul. Dengan demikian bahan-bahan yang bisa bergabung dalam satu
topik dapat secara fisik dipisahkan dari data yang lain. Pengembangan suatu
daftar kategorial setelah data terkumpul dan siap untuk secara mekanis
memilihnya merupakan tahap yang sangat penting dalam analisis isi.29
Pernyataan di atas menjadi dasar peneliti dalam menganalisis isi
pemberitaan rubrik lintas pendidikan dengan melihat frekuensi pemunculan
dan memasukkannya dalam kategori-kategori yang telah dibuat.
Secara umum ada kesepakatan antara ahli, bahwa pelaksanaan analisis isi
haruslah sistematik dan obyektif. Obyektifitas menurut suatu cara yang
memungkinkan bila dilaksanakan oleh orang lain akan menghasilkan hasil
yang sama. Sistematisasi menghendaki penerapan yang taat azas dalam
pembuatan kategori-kategori isi. Cara ini menjamin penyeleksian data lebih
tepat sehingga pengambilan keputusan yang berat sebelah dapat dihindarkan.30
Oleh karena itu peneliti juga meminta bantuan dua orang alumni yang
juga mengerti akan penelitian sejenis untuk membantu dalam pengkodingan
sehingga data yang didapat bersifat obyektif.
29
Ibid, hlm:20 30
Ibid, hal:2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Dalam media massa khususnya pers cetak, content analysis dilakukan
terhadap perkembangan kecenderugan isi suatu berita, isi suatu kejadian
dengan memperhatikan perulangan-perulangan, penekanan, perhatian dan
fokus pada suatu konteks tertentu sehingga kita dapat mengajukan kesimpulan
kecenderungan tentang isi media massa itu.31
E. Definisi Konsepsional dan Definisi Operasional
1. Definisi Konsepsional
Konsep adalah abtraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-
hal khusus.32
Definisi suatu konsep digunakan untuk menggambarkan secara
tepat fenomena yang hendak diteliti dalam suatu penelitian.
Definisi konsepsional adalah pembatasan arti atau pengertian tentang
istilah dalam judul penelitian sesuai dengan pengertian umum yaitu untuk
menghindari perbedaan pengertian dan penafsiran tentang variabel-variabel
penelitian yang akan diuji antara konsep penelitian dan pembacanya.33
a. Majalah
Terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik,
pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca, dan
menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah
bulanan, mingguan, dsb dan menurut pengkhususan isinya dibedakan
31
Alo Liliweri, Opcit, hal:174 32
Jalaludin Rahmat, opcit, hal : 12 33
Mohammad Nazir, Metode Penelitian Ilmiah, Pt.Ghalia Persada, Jakarta, 1995, hal:18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan
tertentu, dsb.34
Majalah Didik adalah majalah bulanan yang terbit di Surakarta
sejak 1 Agustus 2006 dengan motto “Mengemban Aspirasi Pendidikan
Bangsa”
b. Rubrik “Lintas Pendidikan” adalah salah satu nama rubrik di Majalah
Didik. Adapun arti rubrik dan lintas pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Rubrik adalah sebuah kepala karangan atau ruangan di dalam surat
kabar atau majalah yang digunakan sebagai tempat opini, berita, atau
semua bentuk tulisan khususnya di media cetak.35
2. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik;36
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur variabel dengan kata lain adalah semacam
bentuk pelaksanaan cara mengukur variabel.37
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui isi rubrik “Lintas
Pendidikan” dalam mengulas masalah pendidikan di Eks-Karisedanan
Surakarta. Untuk itu akan dilihat berita-berita yang ditulis dalam rubrik
“Lintas Pendidikan”.
34
http://www.artikata.com/arti-339346-majalah.html, akses:14 November 2011 35
YS Gunadi dan Djoni Herfan, Himpunan Istilah Komunikasi, PTGrasindo, Jakarta, 1998, hal:92 36
http://www.artikata.com/arti-362730-pendidikan.html, akses:14 November 2011 37
Mohammad Nazir, opcit, hal:19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Oleh karena itu perlu dibuat kategori-kategori operasionalnya dengan
mengacu pada definisi konsepsual di muka untuk masing-masing kategori
sebagai berikut :
a. Narasumber Berita
Narasumber merupakan pihak atau orang yang dimintai keterangan
dalam sebuah berita, terbagi dalam dua sub kategori yakni :
1) Pemerintah, badan yang tertinggi yang memerintah suatu Negara
atau daerah.38
Dalam hal ini seperti Dinas Pendidikan, Walikota,
Menteri Pendidikan serta pegawai negri lainnya.
2) Non Pemerintah, instansi atau orang di luar pemerintah baik itu dari
kalangan akademisi maupun non akademisi. Akademisi adalah pakar
keilmuan tertentu yang bekerja pada perguruan tinggi negri atau
swasta. Sedangkan intelektual non akademisi tidak bekerja atau
mengajar pada lembaga perguruan tertentu.39
Dalam hal ini seperti
guru, dosen, dekan, pengamat pendidikan, orang tua dan siswa.
3) Pemerintah dan Non Pemerintah, dalam satu artikel yang menjadi
sumber informasi adalah dari pihak pemerintah maupun non
pemerintah. Keduanya dimintai keterangan dalam pokok
permasalahan yang sama.
b. Tema Pemberitaan
1) Kurikulum, mengulas tentang susunan rencana pelajaran dan
pembelajaran.
38
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1984, hal:740 39
Rizal Mallarangeng, Pers dan Orde Baru Tinjauan Harian Kompas dan Suara Karya, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta, 1992, hal:56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
2) Profil, mengulas tentang perkembangan suatu sekolah atau tokoh di
bidang pendidikan.
3) Dana, mengulas anggaran yang disediakan untuk membiayai
kebutuhan dalam pendidikan.
4) Prestasi, mengulas hasil yang telah dicapai oleh siswa maupun
sekolah yang membanggakan.
5) Ektrakulikuler, kegiatan pendidikan tambahan di luar jam pelajaran
atau materi utama pendidikan, yang mendukung prestasi belajar
siswa.
6) Pengembangan SDM, mengulas mengenai kegiatan yang
berhubungan dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM),
dalam hal ini yang dimaksud SDM adalah pendidik, orang tua murid,
pemerintah. Contoh pengembangan SDM seperti kegiatan seminar,
pelatihan, konsultasi, Disnatalis, rapat.
c. Daerah Liputan Berita
Dalam penelitian ini dibagi menjadi 7 sub kategori yang meliputi daerah
di Eks-Karisidenan Surakarta, yaitu :
1) wilayah Surakarta
2) wilayah Kabupaten Karanganyar
3) wilayah Kabupaten Sragen
4) wilayah Kabupaten Sukoharjo
5) wilayah Kabupaten Wonogiri
6) wilayah Kabupaten Klaten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
7) wilayah Kabupaten Boyolali
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan teknik analisi isi media massa dengan
menggunkan pendekatan kuantitatif, karena berorientasi pada hasil yang
bersifat pasti dan jelas. Sedangkan jenis penelitian ini termasuk dalam
penelitian deskriptif, karena penelitian ini lebih bersifat memotret realitas isi
media apa adanya. Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya
sampai pada pengumpulan dan menyusun data, tetapi meliputi analisa dan
interprestasi tentang arti data itu.40
Data yang diteliti adalah data-data terdokumentasi dan akan dihitung
dengan unit hitungan frekuensi (jumlah kali kemunculan), maka pendekatan
yang digunakan adalah content analysis, yakni teknik penelitian untuk
melukiskan isi komunikasi yang nyata secara obyektif dan kuantitatif.
2. Obyek Penelitian
Yang menjadi obyek penelitian ini adalah rubrik “Lintas Pendidikan”
pada majalah DIDIK yang terbit pada periode Januari-Juni 2010 dan
Januari-Juni 2011. Majalah DIDIK merupakan salah satu majalah
pendidikan yang berbasis di Eks-Karisidenan Surakarta yang pada saat
sekarang ini terus berkembang.
Penentuan tentang waktu penelitian didasarkan atas pertimbangan
bahwa selama itu berkembang wacana seputar pendidik mengenai isu-isu
40
Winarno S. Opcit, hal: 139
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
masalah penetapan PP No 48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan, yang di
dalamnya mengatur tentang bagaimana aspek-aspek pendanaan pendidikan
tersebut, meliputi apa saja, misalnya mulai dari bantuan beasiswa,
pembiayaan pembangunan fasilitas sekolah yang sampai sekarang ini masih
fenomenal. Di samping itu, pada tahun 2010 dan 2011 banyak di bahas
tentang pendidikan berkarakter yang terus di sampaikan oleh pemerintah
pusat dan daerah, penyaluran dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sejumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya
akan diduga. Populasi yang dipilih erat kaitannya dengan masalah yang
dipelajari.41
Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi
yang diteliti.42
Populasi dalam penelitian ini adalah berita-berita dan foto-foto berita
yang mengekspos dunia pendidikan yang dimuat di rubrik lintas pendidikan
pada majalah DIDIK periode terbit bulan Januari-Juni 2010 dan Januari-Juni
2011. Populasi dalam penelitian ini sekaligus menjadi sampel yaitu rubrik
lintas pendidikan selama 2 semester dengan jumlah 239 artikel pada periode
Januari-Juni 2010 dan 253 artikel pada periode Januari-Juni 2011. Karena
semua artikel yang ada dalam rubrik ini diteliti, maka penelitian ini sebagai
penelitian sensus.43
4. Unit Analisis
41
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1995, hal:152 42
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Rosdakarya, Bandung, 2000, hal:57 43
Husaini Usman dan Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, Bumi Aksara, Jakarta,
2000, hal:43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Unit analisis dalam penelitian ini adalah berita-berita dan foto-foto
berita yang dimuat dalam rubrik “Lintas Pendidikan” yang diterbitkan oleh
Majalah pendidikan DIDIK pada periode Januari-Juni 2010 dan Januari-Juni
2011. Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai
obyek peneliti. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Unit Referensi
Didefinisikan sebagai obyek, peristiwa, orang, tindakan, negara, ataupun
ide tertentu yang dirujuk oleh sebuah ungkapan yang dibuat oleh
sumbernya.44
Unit ini digunakan untuk menganalisis kategori narasumber
berita.
b. Unit Tematik
Diidentifikasikan dengan kesesuiannya dengan definisi structural tentang
isi cerita, penjelasan dan interpretasi.45
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data utama dilakukan dengan menghimpun data atau
melakukan observasi terhadap data yang terdokumentasi. Selain itu juga
dilakukan dengan kajian pustaka yang lain, yang dianggap relevan dengan
penelitian yang dimaksud.
6. Pengkodingan
Pengkodingan dilakukan untuk menjaga kepercayaan dan obyektifitas.
Untuk kebutuhan pengkodingan digunakan dua orang alumni mahasiswa
Komunikasi FISIP UNS dengan pertimbangan relatif lebih memahami
44
Klaus Krippendorff, Op.cit, hal:83 45
Ibid, hal:35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
persoalan dibandingkan dengan mahasiswa jurusan lain. Untuk menghindari
bias pengkodingan dan tetap memiliki kredibilitas dan objektifitas maka
dilakukan uji reliabilitas terhadap hasil pengkodingan yang dilakukan
peneliti. Tujuan digunakannya dua orang sebagai pengkoder adalah untuk
memperoleh kesepakatan atau tujuan bersama sehingga diharapkan
reliabilitas tinggi.
7. Teknik Analisis Data
Pendekatan analisis isi dimulai dengan melihat data, mengkoding,
membandingkan, mencari masukan melalui pencarian data-data pendukung
serta melakukan kajian pustaka. Selanjutnya ditarik kesimpulan untuk
melihat gambaran dari kecenderungan makna isi pesan. Analisis data
dilakukan dengan tujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.46
Untuk membantu
melakukan analisis data ini digunakan rumus statistik chi-square dengan uji
dua kelompok, untuk menguji ada tidaknya perbedaan isi pesan. Menurut
Jalaluddin Rakhmat, dalam pengertian ini yang menggunakan lambing atau
pernyataan atau tema sebagai satuan koding, chi-square lebih
memungkinkan perbedaan yang signifikan.
Dalam uji chi-square tidak memperhitungkan jumlah sampel, tetapi
hanya memperhitungkan jumlah frekuensi yang diperoleh. Frekuensi yang
diharapkan dihitung berdasarkan peluang yang diramalkan, yaitu membagi
46
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Bina Aksara, Jakarta, 1987,
hal:131
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
muatan yang didapat menjadi bagian-bagian yang sama. Adapun rumus chi-
square sebagai berikut : 47
Dimana :
Aij = jumlah kasus yang diamati, yang terkategori pada baris ke-i dalam
kolom ke-j
Hij = jumlah kasus yang diharapkan, yang terkategori pada baris ke-i
dalam kolom ke-j
X2= adalah jumlah keseluruhan dari baris dan kolom.
Nilai X2 yang dihasilkan dengan rumus tersebut kemudian dibandingkan
dengan X2 yang terdapat pada table nilai kritik chi-square pada derajat
kebebasan atau df = (b-1)(k-1) dimana b adalah banyaknya baris dan k
adalah banyaknya kolom, serta taraf signifikansi (α) = 0,05
8. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan sejauh mana pengukuran bila diulangi
mencapai hasil yang sama. Jadi ketepatan alat ukurnya adalah reliabilitas
kategori.48
47 Y. Slamet, Analisa Kuantitatif Untuk data Sosial, UNS Press, Surakarta, 1993, hal:51 48
Bambang Setiawan, Op.cit, hal:2
X2 =
=
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Untuk mengetahui apakah pengkodingan terhadap kategori-kategori
yang telah ditetapkan yang dalakukan oleh peneliti menggunakan dua orang
pengkoding untuk mengkoding isi dari kategori-kategoei yang telah
ditetapkan dalam penelitian ini. Tentu saja dengan diberikan penjelasan
sebelumnya. Untuk itu dikenal tingkat persetujuan bersama dengan rumus:49
Dimana :
CR = Coefisien Reliability
M = Jumlah pernyataan yang disetujui oleh 2 pengkoding
N1 + N2 = Jumlah pernyataan yang terjadi
Karena rumus CR tidak memperhitungkan tingkat persetujuan
interkoder akibat peluangnya yang terjadi maka selanjutnya digunakan
rumus Scott sebagai berikut :50
Dimana : Pi = Probability of Index
Penggunaan rumus diatas sebagaimaa dikemukakan Laswell sebagai
berikut :
“Pemberitaan angka yang menunjukkan kesamaan sebanyak 70-80 % di
antara pengkoding dapat diterima sebagai keandalan yang memadai.
49
Ibid, hal:37 50
Ibid
CR = 2 M
N 1 + N 2
Pi = Persetujuan yang nyata – persetujuan yang diharapkan
1 – persetujuan yang diharapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
BAB II
GAMBARAN UMUM MAJALAH DIDIK
A. Sekilas Tentang Majalah DIDIK
Majalah DIDIK muncul berawal dari ide para pakar pendidikan, guru, dan
para kepala sekolah yang aktif dan berdedikasi tinggi terhadap perkembangan
dunia pendidikan. Dan sebagai wadah untuk menampung semua aspirasi mengenai
pendidikan, maka dibutuhkan media yang dapat menyebarkan informasi
pendidikan guna memajukan pengetahuan di dunia pendidikan.
DIDIK memfokuskan diri pada pendidikan, karena saat ini pemerintah sedang
mengupayakan peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan guru. Majalah ini
dibuat untuk memenuhi tuntutan pembaca, serta masyarakat umum yang terlibat
langsung dengan dunia pendidikan. Tidak hanya guru,siswa, khususnya para orang
tua yang peduli dengan pendidikan anaknya.
Majalah DIDIK di ambil dari kata dasar Pendidikan, yang artinya mengajak
manusia Indonesia menjadi insan yang berbudi pekerti luhur, pandai dan cerdas,
serta menjunjung tinggi Pancasila serta UUD 1945.
Dengan menghadirkan berita dan informasi berkenaan dengan dunia
pendidikan yang mana mengedepankan informasi mengenai perkembangan lini
pendidikan sekolah dari TK, SD, SMA dan SMK serta samapai Perguruan Tinggi
yang mencangkup pemasarannya seEks-Karisedanan Surakarta. Selain itu DIDIK
menghadirkan juga perkembangan dari lembaga dan keterampilan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Majalah Pendidikan “DIDIK” di terbitkan pada tanggal 01 Agustus 2006
(edisi perdana). Terdiri dari dari 54 halaman, 4 halaman full colour (berwarna) di
peruntukkan untuk iklan pariwara atau advertorial. Pada halaman dalam
menggunakan kertas HVS, dan cover depan maupun belakang menggunakan
kertas art paper.
B. Visi dan Misi
VISI :
Dengan kehadiran majalah pendidikan DIDIK, yang isinya mengulas tentang
pendidikan nasional dan khususnya pendidikan di eks-Karisedenan Surakarta
maka majalah Didik secara tidak langgsung ikut memajukan dan
mencerdaskan anak bangsa.
MISI :
“ Mengemban Aspirasi Pendidikan Bangsa. “
C. Deskripsi Majalah
Majalah DIDIK berukuran 300 x 210 mm. Cover atau sampul digunakan
kertas art paper dengan ketebalan 120 gram dan dicetak warna (full color). Isi
majalah menggunakan bahan kertas koran (CD putih) HVS 70 gram. Dalam satu
eksemplar terdiri dari 54 halaman, terdiri dari 6 halaman FC (full color), 48
halaman BW (black white). Dan terbit sebulan sekali di awal bulan (setiap tanggal
1). Oplah tiap terbit setiap bulannya 2.500 eksemplar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Pembacanya terdiri dari 90% adalah para guru, pelajar, dan lembaga
pendidikan non formal. Dan 10% adalah masyarakat umum yang berkompeten
atau peduli terhadap dunia pendidikan.
D. Susunan Redaksi Majalah Didik
Pimpinan Umum : Anggoro Panji Nugroho, SE, MM
Wakil Pimpinan Umum : Sanjoy
Pimpinan Perusahaan : Renny Endriyastuti, SE
Pemimpin Redaksi : Riestanto, S.Sos
Redaktur Pelaksana : Mulato S. , Sofyan A. S.Sos
Bendahara : Angga
Wartawan : Sofyan A. S.Sos, Nasution, Asti, Suparmi, Larso.
Kontributor : Dwi H., Okta, Endah, Sugeng, Risky
Diastribusi & Sirkulasi : Maryana
Marketing Iklan : Mael Dwi Saputro SE.
Artistik Grafis & Layout : Mulato
Konsultan Pendidikan : - Drs. H. Kuswanto, MM
- Drs. Alexander Parjiya, MM, M.Pd
- DR. Suwarto, M.Pd
- Dra. Hj. Sri Tantowiyah, S.Pd, M.Pd
- Drs. Ichwan Dardini
- Dr. Anwar Hamdani, SH,SE,MM,M.Hum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Konsultan Hukum : - Joko Prasetyo, SH.
- Bambang J. Guntoro, SH,M.Hum
Alamat redaksi : Jl. Mr. Sartono 97, Cengklik-Nusukan Surakarta
Telp. (0271) 858009 / Flexi (0271) 7975194.
Alamat Email : [email protected]
Alamat Rekening : Bank BRI Cab.Surakarta No.Rek. 0902-01-017140-53-8
a/n Anggoro Panji Nugroho, SE, MM.
E. Rentang Distribusi
DIDIK adalah majalah pendidikan yang 75% mengupas permasalahan
pendidikan di kota Solo dan sekitarnya, 25% mengupas masalah hukum, politik,
budaya, pariwisata, kesehatan dan keluarga.
Majalah DIDIK telah beredar di kalangan pendidikan di Jawa Tengah,
khususnya Karesidenan Surakarta, dan sekitarnya.
F. Rubrikasi
Majalah DIDIK terdiri dari 12 rubrik, yakni sebagai berikut :
1. Etalase, yakni catatan dari redaksi tentang gambaran isi majalah
2. Surat pembaca, yakni rubrik untuk berinteraksi dengan pembaca. Berisi
masukan dan pendapat dari pembaca yang ditujukan ke redaksi.
3. Laporan Utama, mengemas berita-berita yang bertema dan sedang
menjadi pembicaraan di lingkup dunia pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
4. Teropong, berisi tentang permasalahan yang sedang terjadi di dunia
pendidikan.
5. Lintas Pendidikan, memberi informasi seputar kegiatan sekolah
(TK,SD,SMP,SMA, dan perguruan tinggi) serta kegiatan dari dinas
pendidikan kota, kecamatan maupun dari pemerintah
6. Ragam, merupakan berita-berita yang ditulis oleh wartawan mengenai hal-
hal yang unik seputar kehidupan.
7. Keluarga, memberikan informasi seputar kebutuhan maupun .
8. Iptek, berisi berita-berita tentang perkembangan teknologi terkini.
9. Pengembangan Profesi, merupakan rubrik yang berisi artikel yang
dikirim oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan
10. Konsultasi, memberikan solusi mengenai permasalahan kesehatan,
computer, dan peternakan.
11. Refleksi, rubrik yang berisi tentang kisah-kisah nyata sebagai perenungan
hidup.
12. Prestasi, yakni rubrik yang berisi mengenai prestasi seseorang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
G. Struktur Organisasi
Percetakan
Ayu Press
Wakil Pemimpin Umum
Sanjoy
Pemimpin Redaksi
Riestanto, S.Sos Pemimpin Perusahaan
Reni Endriyastuti, SE
Redaktur
Pelaksana
Sekretaris
Ribkha
Redaktur Manager
Iklan&Advertorial
Ius Wirya Sentana
Manager Produksi
Reni E Manager
Pemasaran
Shanjoy
EO
M’DIKS
Production
Staf Iklan
Mael Dwi Saputro SE.
Sirkulasi/
Distribusi
Maryana
Administrasi/Bendahara
Angga
Pemimpin Umum
Anggoro Panji Nugroho, SE, MM
Desain Grafis/Lay Out
Mulato S
Jurnalis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB III
PENYAJIAN DATA
Sebagai mana telah diterangkan dalam bab-bab sebelumnya rubrik
“Lintas Pendidikan” merupakan salah satu nama rubrik pada majalah pendidikan
DIDIK. Rubrik ini merupakan sebuah peluang yang diberikan oleh pers kepada
khalayak untuk berani mengemukakan pikiran dan pendapatnya, mengkritisi
permasalahan dalam dunia pendidikan. Selain itu isi dalam rubrik ini berusaha
mengungkapkan kondisi pendidikan di Eks-karesidenan Surakarta serta kondisi
pendidikan di Indonesia pada umumnya. Pada setiap tahunnya mengalami
perbedaan permasalahan yang sedang dibahas.
Pada bab III akan diamati kecenderungan yang terjadi dengan membagi
setiap artikel ke dalam beberapa kategori. Pengkategorian ini sendiri bertujuan
untuk melihat perubahan yang terjadi dalam rubrik Lintas Pendidikan antara edisi
Januari-Juni 2010 dengan Januari-Juni 2011
Selama periode penelitian, majalah DIDIK memberikan space untuk
rubrik Lintas Pendidikan dengan jumlah yang berbeda dalam setiap terbitan.
Namun hal tersebut tidak mempengaruhi penelitian. Sehingga volume rubrik
Lintas Pendidikan selama periode peelitian sebagai berikut :
- edisi Januari-Juni 2010 = 26.458,25 cm2
- edisi Januari-Juni 2011 = 53.176,025 cm2
Digunakan tiga kategori untuk melakukan penelitian ini, yaitu kategori
narasumber, tema pemberitaan dan daerah liputan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Dalam penelitian dengan metode analisis isi tidak bisa lepas dari uji
reliabilitas. Kebenaran analisis berdasarkan data kuantitatif dalam penelitian
analisis isi sangat ditentukan oleh bagaimana peneliti mengorganisir unit analisis
dan kategori serta mengoprasionalkan konsep yang dibuat. Oleh karena itu untuk
mengecek operasionalisasi kategori tersebut, prosedur yang harus dilakukan
adalah tes uji reliabilitas antar pengkode (metode reliability).
Melalui tes ini dapat diketahui apakah penelitian akan menghasilkan
temuan yang sama jika dilakukan dengan orang lain. Skor yang ditunjukkan dari
tes reliabilitas menunjukkan tingkat kesamaan, maka akan terjamin kebenaran
penelitian.
Untuk kepentingan pengkodingan, peulis dibantu dua orang pengkode
yang telah melakukan uji reliabilitas pada awal penelitian. Tes dilakuka dengan
mengkode 239 artikel untuk edisi Januari-Juni 2010 dan 253 artikel untuk edisi
Januari-Juni 2011. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kesepakatan antara
penulis dan kedua pengkode untuk kategori narasumber sebesar 88% untuk edisi
Januari-Juni 2010 dan 89% untuk edisi Januari-Juni 2011, kategori tema
pemberitaan 82% untuk edisi Januari-Juni 2010 dan 86% untuk edisi Januari-Juni
2011, kategori daerah liputan 99% untuk edisi Januari-Juni 2010 dan 97% untuk
edisi Januari-Juni 2011.
Perlu diketahui bahwa dalam penelitian perolehan yang memperlihatkan
70-80% antar pengkode dapat diterima sebagai kepercayaan yang memadai.1
1 Don Michael Flournoy, opcit, hal:193
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
A. Kategori Narasumber
Narasumber berita adalah dari mana sebuah informasi itu digali dan
disajikan dalam pemberitaan. Dalam penelitian ini kategori narasumber
dibagi ke dalam beberapa sub kategori, yaitu : pemerintah, non pemerintah
dan pemerintah dan non pemerintah.
TABEL I
Distribusi Frekuensi Artikel dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada Majalah DIDIK
Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni 2011 Berdasarkan Kategori
Narasumber
No Narasumber Jan-Juni 2010 Jan-Juni 2011
Jml Frek % Urt Frek % Urt
1 Pemerintah 105 43,9 2 169 66,8 1 274
2 Non Pemerintah 112 46,9 1 81 32 2 193
3 Pemerintah&Non Pemerintah 22 9,2 3 3 1,2 3 25
Jumlah 239 100 253 100 492 Sumber : hasil koding peneliti
1. Pemerintah
Pemerintah adalah badan yang tertinggi yang memerintah suatu
negara atau daerah. Dalam hal ini yang dimaksud pemerintah meliputi
bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian yang mempunyai
tanggung jawab melaksanakan roda pemerintahan sehari-hari. Di
dalamnya termasuk individu pejabat pemerintahan tingkat pusat sampai
daerah, seperti : presiden, menteri, gubernur, walikota, kepolisian, dinas
pendidikan, badan organisasi sejenisnya.
Berdasarkan tabel, artikel seputar pendidikan yang dituangkan
dalam rubrik lintas pendidikan pada majalah DIDIK edisi Januari-Juni
2010 yang menggunakan pemerintah sebagai sumber informasi adalah
sebanyak 105 artikel (43,9%). Sedangkan edisi Januari-Juni 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
menyajikan 169 artikel (66,8%). Terlihat bahwa pada Januari-Juni 2011
memberikan porsi yang besar untuk narasumber dari pemerintah.
2. Non Pemerintah
Dalam hal ini yang dimaksud non pemerintah adalah instansi atau
orang di luar pemerintah baik itu dari kalangan akademisi maupun non
akadenisi. Akademisi adalah pakar keilmuan tertentu yang bekerja pada
perguruan tinggi negeri atau swasta. Sedangkan intelektual non akademisi
tidak bekerja atau megajar pada lembaga perguruan tertentu. Di dalamnya
termasuk guru, dosen, dekan, pengamat pendidikan, orang tua, dan siswa.
Berdasarkan tabel di atas bahwa terlihat artikel seputar pendidikan
yang dituangkan dalam rubrik lintas pendidikan pada majalah DIDIK edisi
Januari-Juni 2010 yang menggunakan non pemerintah sebagai sumber
informasi adalah sebanyak 112 artikel (46,9%). Sedangkan edisi Januari-
Juni 2011 menyajikan 81 artikel (32%).
3. Pemerintah dan Non Pemerintah
Dalam satu berita yang menjadi sumber informasi adalah dari pihak
pemerintah maupun non pemerintah. Keduanya dimintai keterangan dalam
pokok permasalahan yang sama, untuk menunjukkan keseimbangan isi
berita. Dengan adanya dua narasumber dengan latar belakang yang
berbeda, majalah tersebut dapat dikatakan mampu menghadirkan informasi
dari berbagai sudut pandang, sehingga berita lebih obyektif.
Berdasarkan tabel, artikel seputar pendidikan yang dituangkan
dalam rubrik lintas pendidikan pada majalah DIDIK edisi Januari-Juni
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2010 yang menggunakan non pemerintah sebagai sumber informasi adalah
sebanyak 22 artikel (9,2%). Sedangkan edisi Januari-Juni 2011 menyajikan
3 artikel (1,2%).
TABEL II
Distribusi Volume Artikel dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada Majalah DIDIK Edisi
Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni 2011 Berdasarkan Kategori Narasumber
No Narasumber Jan-Juni 2010 Jan-Juni 2011
Jml Vol % Urt Vol % Urt
1 Pemerintah 15676,4 39,8 2 24628,95 61,9 1 40305,35
2 Non Pemerintah 19340 49,1 1 14547,23 36,5 2 33887,23
3 Pemerintah&Non
Pemerintah 4398,8 11,1 3 623,05 1,6 3 5021,85
Jumlah 39415,2 100 39799,23 100 79314,43
Sumber : hasil koding peneliti
Melalui tabel di atas terlihat bahwa pada edisi Januari-Juni 2010
memberikan porsi yang tidak terlalu besar untuk kategori pemerintah,
yakni dengan volume 15676,4 cm2
dan Januari-Juni 2011 majalah DIDIK
memberikan porsi yang besar untuk kategori pemerintah dengan volume
yang cukup besar yakni 24628,95 cm2
B. Kategori Tema Pemberitaan
Pada penelitian ini, kategori tema pemberitaan dalam Rubrik Lintas
Pendidikan dibagi menjadi enam sub kategori, yaitu menyangkut masalah
profil, dana, kurikulum, prestasi, dan pengembangan SDM (Sumber Daya
Manusia).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
TABEL III
Distribusi Frekuensi Artikel dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada Majalah DIDIK
Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni 2011 Berdasarkan Kategori Tema
Pemberitaan
No Tema Pemberitaan Jan-Juni 2010 Jan-Juni 2011
Jml Frek % Urt Frek % Urt
1 Profil 76 31,8 2 36 14,2 3 112
2 Dana 14 5,9 5 11 4,4 6 25
3 Kurikulum 12 5 6 21 8,3 5 33
4 Ekstrakulikuler 15 6,3 4 44 17,4 2 59
5 Prestasi 26 10,9 3 34 13,4 4 60
6 Pengembangan SDM 96 40,1 1 107 42,3 1 203
Jumlah 239 100 253 100 492
Sumber : hasil koding peneliti
1. Profil
Artikel yang bertemakan profil mengulas mengenai perkembangan
atau kondisi suatu sekolah atau tokoh yang berperan dalam bidang
pendidikan, seperti seorang guru teladan maupun siswa teladan.
F.Sri Budiarti, A.Mad (Kepala TK Mardi Rahayu Surakarta)
Animo Masyarakat Tinggi Tapi Ruangan Terbatas
Menciptakan pendidikan yang berkualitas dimulai dari usia dini. Pada usia ini
penanaman pilar-pilar sikap, perilaku, bahasa, daya piker, keterampilan, daya cipta dan
jasmani yang sehat menjadi modal dasar anak untuk mengenyam ilmu dimasa mendatang.
Pembangunan pondasi mental pada anak tersebut tidak terbatas dari peran kepala sekolah
dan guru dalam memberikan pengajaran.
Seperti sekolah yang berada satu komplek dengan SD Negeri Mangkubumen Kulon
83 Surakarta ini selalu mengedepankan nilai keagamaan, kedisiplinan pada anak sehingga
mereka dapat bertanggung jawab dengan dirinya sendiri maupun masyarakat, serta bisa
menumbuhkan jiwa kemandirian dan kepemimpinannya.
Perkembangan sekolah ini yang notabene para murid-muridnya berasal dari keluarga
ekonomi menengah ke bawah, kami nilai cukup signifikan. Hal ini harus kami katakana
karena dari tahun ke tahun jumlah muridnya terus meningkat. Dan sampai saat ini jumlah
muridnya tercatat ada 35 siswa. “Awal mula saya mengajar itu jumlah muridnya hanya 4
siswa, tapi sekarang jumlah muridnya sudah banyak, dan animo masyarakat yang ingin
sekolah di TK ini cukup tinggi. Tapi maaf mengenai tempat dan fasilitasnya terbatas,”
tutur Kepala TK Mardi Rahayu Surakarta F.Sri Budiarti, A.Mad saat dikomfirmasi
majalah DIDIK beberapa waktu yang lalu diruang kerjanya
(Majalah DIDIK, edisi 44 Maret 2010)
Sunarto,S.Pd,M.Pd (Kepala SMPN 1 Karangdowo Klaten)
Disiplin Adalah Kunci Sukses
Tertib adalah awal kesuksesan. Itulah slogan Sunarto,S.Pd.,M.Pd. untuk meraih
kesuksesan. Di dalam memimpin sekolah maupu berbagai aktivitas lain, Sunarto
menerapkan upaya untuk tertib. Lelaki yang saat ini mendapat amah memimpin SMPN 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Karangdowo-Klaten itu memberi pengertian bahwa semua kesuksesan atau keberhasilan
pasti diawali dengan perilaku tertib dalam mencapai tujuan. Sebelum memimpi di SMPN
1 Karangdowo, lelaki elahiran Klaten, 28 Juli 1960 itu pernah memimpin SMPN 2
Jogonalan dan SMPN 2 Karangdowo. “Dengan menerapkan prinsip tertib, maka saya
punya keyakinan bahwa dalam melakukan apa saja akan berhasil. Salah satu faktor
keberhasilan saya sebagai guru teladan tahun 1998 dan sebagai kepala sekolah berprestasi
tahun 2010 yang lalu, salah satu faktor adalah tertib dalam mengelola administrasi,” kata
Sunarto saat dihubungi DIDIK di ruang kerjanya.
(Majalah DIDIK, edisi 54 Januari 2011)
2. Dana
Artikel dalam sub kategori ini mengulas anggaran yang disediakan
oleh pihak pemerintah maupun pihak sekolah yang digunakan untuk
membiayai kebutuhan dalam pendidikan, di dalamnya termasuk kondisi
sarana pendidikan. Isi dananya meliputi pencairan dana bantuan
operasional sekolah (BOS), Dana alokasi khusus (DAK), Bantuan
Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS), pembiayaan pedidikan gratis, dan
sebagainya.
Tambahan Penghasilan Bagi Guru PNS Non Sertifikasi Terealisasi
Guru pegawai negeri sipil daerah kali ini bisa bernafas lega lantaran pemerintah
memberikan tambahan penghasilan bagi guru PNS yang belum bersertifikasi. Tambahan
penghasilan guru PNS yang belum bersertifikasi tersebut berdasar pada Peraturan
Presiden No.52 Tahun 2009 dan peraturan menteri keuangan No.223/PMK.07/2009
tentang alokasi dan pedoman umum dana tambahan penghasilan bagi guru pegawai negeri
sipil daerah kepada daerah provinsi, kabupaten dan kota pada tahun anggaran 2009.
Agus Santoso Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Dan Aset Daerah
(DPPKAD) Sukoharjo mengatakan bahwa jumlah anggaran yang diterima oleh guru di
lingkungan Dinas Pendidikan Sukoharjo adalah sebesar 15.255.075.000 rupiah untuk
jumlah penerima 4961 guru.
(Majalah DIDIK, edisi 44 Maret 2010)
Dari Evaluasi Agenda/Proyeksi Pembangunan Tahun 2011 Pemkab Karanganyar oleh
bupati Rina dalam Talk-show dengan TV Swasta Surakarta
Alokasi Dana Pendidikan 56,55%
Dalam program talkshow forum solusi kab.Karanganyar pada Sabtu (4/12) yang lalu
Bupati Rina mengatakan arah kebijakan pembangunan daerah tahun 2011 Pemerintah
Kabupaten Karanganyar sepenuhnya diarahkan pad upaya peningkatan kualitas. Dimana
prioritas pembangunan daerah tahun 2011 antara lain diarahkan pada peningkatan
pelayanan dasar melalui optimalisasi SDA dan SDM untuk kesejahteraan masyarakat,
mewujudkan ekonomi kerakyatan, mewujudkan birokrasi pemerintah yang akuntabel dan
efisien melalui pelaksanaan good governance and clean governance, meningkatkan
partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam pembangunan.
Sedangkan terkait dengan prioritas bagi bidang pedidikan, berdasarkan data yang
terhimpun dapat disajikan bahwa pada tahun 2010 dialokasikan dana sebesar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Rp.405.216.360.000,00 atau 52,67% dari total APBD yang digunakan antara lain untuk
program PAUD, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun, Bantuan Operasional
Sekolah (BOS), Pengadaan buku SD, SMP, Pengadaan sarana TIK, alat peraga dan
rehabilitas ruang kelas serta anggaran untuk program pendidikan menengah, pendidikan
non formal, pendidikan luar biasa serta peningkatan mutu pendidikan dan tenaga
pendidik.
(Majalah DIDIK, edisi 54 Januari 2011)
3. Kurikulum
Beberapa tahun belakangan ini, setiap tahun selalu ada perubahan
kurikulum sesuai dengan kebijakan pemerintah. Hal ini dilakukan untuk
memperbaharui cara pembelajaran sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kualitas para siswa-siswi, sehingga nantinya mampu
bersaing dengan Negara lain pada era globalisasi ini. Pada sub kategori ini
didalamnya terdapat ulasan mengenai kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP), program buku elektronik, pengembangan materi pengajaran dan
berbagai masalah yang ada.
Suripno,S.Pd,M.M (Kepala SMP N 1 Tulang Kec.Tulung Kab.Klaten)
Siap Menuju Sekolah Standar Nasional “Sebentar lagi sekolah kami akan menjadi SSN tapi sekarang masih RSSN,
sedangkan untuk menuju ke SSN itu ada syarat yang perlu dipenuhi diantaranya luas
tanah memadai, nilai akademik rata-rata 7,5, sumber daya manusia yang memadai serta
memiliki laboratorium multi media, perpustakaan, serta satu bidang studi yang sudah
bergaung namanya, jadi juara” tutur Suripno,S.Pd,M.M (Kepala SMP N 1 Tulang
Kec.Tulung Kab.Klaten) saat dikonfirmasi majalah Didik beberapa waktu yang lalu di
ruang kerjanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Kepala SMP N 1 Tulung Kec.Tulung
Kab.Klaten Drs. Dwi Puji Sujarwo bahwa sekolah yang sudah memiliki fasilitas internet
ini sudah siap dan layak untuk menjadi SSN dimana guru 90% sudah sarjana dan
memiliki kompetensi baik. Selain itu, merupakan seklah pilihan pertama bagi masyarakat
Kecamatan Tulung, Klaten ini.
(Majalah DIDIK, edisi 43 Februari 2010)
Abdur Rochim, S.Pd (Kepala SD N Bunderan No.164)
Rintisan Mulok Kurikulum Batik
Solo the capital of batik, kebanggaan yang teremat itu semakin menggairahkan
semangat untuk membumikan batik, hingga merambah pada dunia pendidikan yang telah
termaktub dalam SK Walikota Surakarta tentang Kurikulum Mulok Seni Batik Nomor
420/57-F/1/2010, seperti yang telah dipaparkan Abdur Rochim kepala SD N Bunderan
Kecamatan Serengan sekaligus Ketua Gugus, telah diberikan sosialisasi materi pada 37
SD di Kecamatan Serengan mengenai Rintisan Muatan Lokal Kurikulum Seni Batik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
“Khusus jenjang pendidikan SD, materi pembelajaran Mulok ini diberikan untuk
kelas 4,5 dan 6. Ini merupakan langkah Walikota sejak dini untuk tetap melestarikan batik
agar tidak tercabut dari akar budaya Indonesia.
(Majalah DIDIK, edisi 54 Januari 2011)
4. Ekstrakulikuler
Tema ekstrakulikuler pada rubrik Lintas Pendidikan ini mengulas
mengenai kegiatan pendidikan tambahan di luar jam pelajaran atau materi
utama pendidikan, yang mendukung prestasi belajar siswa. Kegiatan ini
meliputi magang, kunjungan, dan kegiatan sejenisnya. Liputan ini
melengkapi isi dari rubrik pendidikan sehingga lebih beraneka ragam dan
menarik.
Dari Kunjungan Industri SMK N Pedan Klaten ke Bali
Mengakhiri tahun 2009 dan mengawali tahun 2010, Sekolah Menengah Kejuaruan
Negeri Pedan 1 Klaten, melakukan kunjungan industri ke Pulau Dewata, Bali. Menurut
Bidang Kesiswaan SMK N 1 Pedan, Drs. Santoso, acara kunjungan industri bagi siswa-
siswi kelas XII tersebut merupakan agenda rutin tiap tahun bagi Program Administrasi
Perkantoran dan Tata Niaga (Penjualan).
Ditambahkan oleh wakil bidang Kehumasan SMK N 1 Pedan, Dra. Sri Sundari,
tujuan diadakannya acara kunjungan industri ini untuk memperlihatkan dunia kerja yang
sesungguhnya kepada para siswa. Maka pilihan itu pun jatuh kepada dua buah perusahaan
besar di Bali, yaitu Perusahaan Kacang Ayu dan Perusahaan Kaos dengan brand Jangkrik
(Majalah DIDIK, edisi 43 Februari 2010)
Dari Gelar Pesta Siaga Kecamatan Jebres Surakarta
Bangkitlah Pramuka Siaga Kecamatan Jebres
Pesta siaga merupakan salah satu wahana bagi anak didik yang tergabung dalam
organisasi pramuka pada usia 5-10 tahun. Pesta siaga sangat identik dengan bersuka-suka,
bersenang-senang, ceria, namun kegiatan tersebut sifatnya mendidik. Kegiatan ini
meliputi agama, pengetahuan umum patriotisme, pengetahuan pramuka, seni budaya,
ketangkasan, dan lain-lain. Pesta siaga di kecamatan Jebres di laksanakan di SMP N 26
Surakarta Minggu (6/12), acara tersebut diikuti 800 peserta terdiri dari 80 barong dari 40
Sekolah Dasar di Kecamatan Jebres.
Drs. Sutrisno,M.Pd selaku ketua panitia yang mewakili Ranting Kecamatan Jebres
saat dikonfirmasi Majalah DIDIK mengatakan tujuan diadakan kegitan ini adalah untuk
membentuk perilaku anak didik menjadi baik, memiliki semangat yang tinggi, mandiri,
kreatif dan inovatif.
(Majalah DIDIK, edisi 56 Maret 2011)
5. Prestasi
Pada sub kategori ini mengulas hasil yang telah dicapai oleh siswa
maupun sekolah yang membanggakan. Dalam rubrik Lintas Pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
ini, majalah DIDIK edisi Januari-Juni 2010 menyajikan artikel bertemakan
prestasi sebesar 10,9% dan pada edisi Januari-Juni 2011sebesar 13,4%
SMAN 7 Surakarta Mewakili Jateng Dalam Lomba Cheerleadance Tingkat
Nasional
Ajang kreatifitas siswa tidak sebatas pada akademis saja melainkan juga pendidikan
non akademis dimana mereka dapat mengembangkan bakat yang telah dimilikinya.
Namun untuk mengembangkan bakat tersebut harus didukung oleh pihak sekolah serta
masyarakat. Seperti halnya siswa SMAN 7 Surakarta yang mempunyai bakat cheerleader,
mereka memerlukan ajang untuk menggali kreatifitasnya sehingga bisa menunjukkan
eksistensinya dalam kacah nasional. Pada bulan Januari 2010 tepatnya tanggal 17
bertempat di Britama Arena, Spots Mall Kelapa Gading Jakarta, mereka menunjukkan
kebolehannya mengikuti perlombaan Cheerleadance mewakili Regioal Jawa Tengah dan
DIY bersaing dengan kota lainnya.
(Majalah DIDIK, edisi 43 Februari 2010)
SMP N 1 Wonogiri Melaju Tingkat Provinsi
Pelaksanaan lomba cerdas cermat (LCC) tingkat SMP seWonogiri 2011, SMPN 1
RSBI Wonogiri berhasil menjadi juara I lolos mewakili Kabupaten Wonogiri untuk LCC
tingkat Provinsi, 24-26 Februari 2011. Acara yang digelar di Aula Dinas Pendidikan
Kabupaten Wonogiri ini diikuti 10 tim peserta dari lima subrayon.
(Majalah DIDIK, edisi 56 Maret 2011)
6. Pengembangan SDM
Pada sub kategori Pengembangan SDM mengulas mengenai semua
kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM), dalam hal ini yang dimaksud SDM adalah pendidik, orang tua
murid, dinas pendidikan, dan pemerintah dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Pada sub kategori ini didalamnya terdapat ulasan mengenai
kegiatan seminar, pelatihan, konsultasi, Disnatalis, rapat kerja, kejuaraan
dan kegiatan yang sejenisnya.
Dalam rubrik Lintas Pendidikan, majalah DIDIK edisi Januari-Juni
2010 menyajikan artikel bertemakan Pengembangan SDM sebesar 40,1%
dan pada edisi Januari-Juni 2011sebesar 42,3%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
UPTD Pendidikan Bendosari Sukoharjo Adakan Pelatihan Komputer Guna meningkatkan profesionalisme guru khususnya di Kecamatan Bendosari, UPT
Dinas Pendidikan Kecamatan Bendosari Sukoharjo bekerjasama dengan lembaga
pendidikan swasta mengadakan diklat atau pelatihan ilmu komputer. Diklat yang
berlangsug di SDN Jombor 1 Bendosari Sukoharjo ini dalaksanakan setiap hari setelah
proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) selesai. Peserta pelatihan sangat antusias
terutama guru-guru yang akan menuju sertifikasi. Dari 15 kali pertemuan yang di
agendakan, perguru mendapat jatah 2 kali seminggu. Dengan kuota yang minim tersebut,
diharapkan pelatihan ilmu komputer bisa memperoleh hasil yang maksimal. (Majalah DIDIK, edisi 42 Januari 2010)
UPTD Pendidikan Grogol Gelar Workshop
Bertekad untuk mensukseskan salah satu tujuan dari sertifikasi, UPTD Pedidikan
Grogol belum lama ini mengadakan workshop yang di ikuti oleh guru dan kepala sekolah
baik berstatus negeri maupun swasta yang sudah bersertifikasi. Acara yang berlangsung
di SD Negeri Grogol 2 ini lalu berlangsung selama 3 hari berjalan dengan lancar tanpa
kendala.
Ketua panitia, Bambang Ari Wibowo,S.Pd saat di hubungi majalah DIDIK
mengatakan, kegiatan workshop guru dan kepala sekolah ini sebenarnya mengacu pada
PP yang mengintruksikan bahwa guru harus memiliki kompetensi. Demikian pula
program sertifikasi yang di gulirkan pemerintah, salah satu tujuannya untuk
meningkatkan profesionalisme guru. Guru itu tidak hanya di gugu dan ditiru, namun juga
harus memiliki kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan bidangnya.
(Majalah DIDIK, edisi 57 April 2011)
TABEL IV
Distribusi Volume Artikel dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada Majalah DIDIK Edisi
Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni 2011 Kategori Tema Pemberitaan
No Narasumber Jan-Juni 2010 Jan-Juni 2011
Jml Vol % Urt Vol % Urt
1 Profil 14472,95 36,7 2 6328,23 15,9 3 20801,18
2 Dana 1639,12 4,2 5 1266,87 3,2 6 2905,99
3 Kurikulum 2023,34 5,1 4 2843,74 7,2 5 4867,08
4 Ekstrakulikuler 1616,2 4,1 6 6626,94 16,6 2 8243,14
5 Prestasi 3656,49 9,3 3 4646,97 11,7 4 8303,46
6 Pengembangan SDM 16007,13 40,6 1 18086,48 45,4 1 34093,61
Jumlah 39415,23 100 39799,23 100 79214,46
Sumber : hasil koding peneliti
Melalui tabel di atas terlihat bahwa majalah DIDIK edisi Januari-Juni
2010 memberikan porsi yang cukup besar untuk kategori profil, dengan
volume 14472,95 cm2 (36,7%) pada urutan kedua. Sedangkan edisi Januari-
Juni 2011 memberikan porsi yang lebih kecil untuk kategori profil di urutan
yang ketiga dengan volume 6328,23 cm2
(15,9%). Pada kategori dana edisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Januari-Juni 2010 menduduki urutan kelima dengan volume 1639,12 cm2
(4,2%), dan edisi Januari-Juni 2011 memberikan porsi yang paling kecil yaitu
3,2% dari keseluruhan volume. Kategori kurikulum menduduki urutan
keempat yakni 5,1% pada edisi Januari-Juni 2010, dan menduduki urutan
kelima dengan 7,2% pada edisi Januari-Juni 2011. Untuk kegiatan
ekstrakulikuler edisi Januari-Juni 2010 memberikan porsi paling kecil, yaitu
4,1% yang berada di urutan keenam, sedangkan edisi Januari-Juni 2011
memberikan porsi yang cukup besar dengan prosentase 16,6% pada peringkat
kedua. Edisi Januari-Juni 2010 memberikan porsi yang kecil pada kategori
prestasi, yaitu 9,3% yang berada diurutan ketiga. Sedangkan pada edisi
Januari-Juni 2011 juga memerikan porsi yang kecil dengan 11,7% berada di
urutan keempat. Pada edisi Januari-Juni 2010 dan edisi Januari-Juni 2011
sama-sama memberikan porsi yang besar untuk kategori Pengembangan
SDM di urutan yang pertama. Hal ini ditunjukkan dengan volume yang cukup
besar yakni 16007,13 cm2 (40,6%) untuk edisi Januari-Juni 2010, dan
18086,48 cm2
(45,4%) untuk edisi Januari-Juni 2011. Berdasarkan uraian di
atas SDM menunjukkan urutan pertama. Hal ini dikarenakan peningkatan
kwalitas SDM menjadi prioritas utama dalam mengembangkan kwalitas
pendidikan saat ini. Yakni sesuai dengan perkembangan pendidikan yang
selalu bergerak mengikuti perkembangan jaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
C. Kategori Daerah Liputan
Daerah liputan adalah tempat dimana sebuah informasi itu digali dan
disajikan dalam pemberitaan. Pada penelitian ini, kategori daerah liputan
dibagi menjadi tujuh sub kategori, yaitu Surakarta, Kabupaten Karanganyar,
Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten
Klaten, dan Kabupaten Boyolali.
TABEL V
Distribusi Frekuensi Artikel dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada Majalah DIDIK
Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni 2011 Kategori Daerah Liputan
No Daerah Liputan Jan-Juni 2010 Jan-Juni 2011
Jml Frek % Urt Frek % Urt
1 Surakarta 134 56,1 1 119 47 1 253
2 Karanganyar 2 0,8 6 49 19,4 3 51
3 Sragen 9 3,8 4 6 2,4 5 15
4 Sukoharjo 75 31,4 2 65 25,7 2 140
5 Wonogiri 3 1,2 5 8 3,2 4 11
6 Klaten 15 6,3 3 5 1,9 6 20
7 Boyolali 1 0,4 7 1 0,4 7 2
Jumlah 239 100 253 100 492
Sumber : hasil koding peneliti
Sebagai majalah daerah, majalah DIDIK lebih mengutamakan berita
di daerahnya. Dominasi berita lokal, sesuai dengan kebijakan redaksi yang
lebih mengedepankan lokalitas berita. Berita yang secara geografis dekat
dengan para pembacanya secara otomatis akan lebih mendekatkan emosi
pembaca.
Majalah DIDIK dengan daerah liputannya di Eks-Karisidenan
Surakarta meliputi Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen,
Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, dan
Kabupaten Boyolali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Daerah yang termasuk dalam kawasan di Surakarta yaitu daerah yang
berada di kecamatan Jebres, kecamatan Banjarsari, kecamatan Serengan,
kecamatan Pasar Kliwon, dan di kecamatan Lawean.
Daerah yang termasuk dalam daerah liputan di Kabupaten
Karanganyar adalah kecamatan Karanganyar, kecamatan Colomadu,
kecamatan Jaten, kecamatan Karangpandan, kecamatan Mojogedang, dan
kecamatan Kebakkramat. Dan daerah yang termasuk daerah liputan di
kabupaten Sragen yakni kecamatan Sambung Macan, kecamatan Sragen,
kecamatan Masaran, kecamatan Jenar, kecamatan Gemolong dan daerah di
sekitarnya. Kemudian daerah liputan di kabupaten Sukoharjo meliputi, Baki,
Bendosari, Bulu, Gatak, Grogol, kartasura, Mojolaban, Polokarto, dan
Tawangsari.
Daerah liputan di kabupaten Wonogiri meliputi Selogiri, Baturetno,
Purwantoro, dan Jatisroyo. Sedangkan daerah liputan yang ada di daerah
Kabupaten Klaten yakni meliputi daerah Cawas, Ceper, Delanggu, Pedan,
Wedi, dan Karangdowo. Sedangkan daerah liputan yang berada di kabupaten
Boyolali adalah daerah yang ada di sekitar kecamatan Boyolali.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa liputan majalah DIDIK pada
edisi Januari-Juni 2010 dan edisi Januari-Juni 2011 sama-sama memberikan
frekuensi yang besar untuk daerah liputan di Surakarta yang berada di urutan
pertama, yaitu 134 artikel (56,1%) untuk edisi Januari-Juni 2010, dan 119
artikel (47%) pada edisi Januari-Juni 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
TABEL VI
Distribusi Volume Artikel dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada Majalah DIDIK Edisi
Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni 2011 Kategori Daerah Liputan
No Daerah Liputan Jan-Juni 2010 Jan-Juni 2011
Jml Vol % Urt Vol % Urt
1 Surakarta 26660,52 67,6 1 22168,51 55,7 1 48829,03
2 Karanganyar 325,46 0,8 6 6627,36 16,7 3 6952,82
3 Sragen 1356,28 3,4 4 692,53 1,7 5 2048,81
4 Sukoharjo 8195,37 20,8 2 7881,65 19,8 2 16077,02
5 Wonogiri 367,1 1 5 1473,02 3,7 4 1840,12
6 Klaten 2396,86 6,1 3 617,91 1,6 6 3014,77
7 Boyolali 113,64 0,3 7 338,25 0,8 7 451,89
Jumlah 39415,23 100 39799,23 100 79214,46
Sumber : hasil koding peneliti
Dari tabel di atas, terlihat bahwa majalah DIDIK edisi Januari-Juni
2010 dan edisi Januari-Juni 2011 memberikan volume yang besar untuk
daerah liputan di Surakarta, yang ditunjukkan dengan prosentase sebesar
67,6% untuk edisi Januari-Juni 2010 dan 55,7% untuk edisi Januari-Juni
2011.
Berdasarkan uraian di atas Surakarta menempati urutan pertama untuk
kategori daerah liputan, hal ini dikarenakan majalah DIDIK secara geografis
terletak di kota Surakarta. Sehingga untuk pemberitaannya lebih di
prioritaskan di Surakarta. Selain itu adanya faktor kedekatan secara
emosional antara majalah DIDIK dengan pembaca. Selain itu pendidikan di
Surakarta lebih maju dari pada daerah liputan yang lain. Karena kota
Surakarta sebagai pusat pendidikan dan percontohan daerah lain. Frekuensi
liputan di luar Surakarta lebih sedikit dikarenakan faktor pembaca di luar kota
Surakarta masih sedikit jumlahnya, sampai saat ini masih dalam taraf promosi
dan memperluas jangkauan pembaca maupun pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
BAB IV
ANALISIS DATA
Pada bab III telah diuraikan mengenai penyajian artikel-artikel yang ada
di majalah DIDIK per edisi Januari-Juni 2010 dan edisi Januari-Juni 2011 terlihat
perbedaan kuantitas artikel yang berbeda. Namun untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan yang signifikan dalam hal narasumber artikel, tema pemberitaan, dan
daerah liputan artikel, maka pada bab IV akan menganalisis dan
meginterpretasikan setiap data yang telah diamati sebelumnya secara kuantitatif
melalui uji statistik chi squere berdasarkan data dan fakta yang ditunjukkan oleh
pemberitaan rubrik lintas pendidikan di majalah DIDIK selama rentang waktu
penelitian.
Untuk mengetahui perbedaan yang ada, maka digunakan data yang telah
dianalisis terdokumentasi sebelumnya. Walaupun dari data tersebut bisa dilihat
perbedaan yang ada namun perlu dilakukan uji ulang dengan uji statistik
menggunakan rumus chi squere sebagai berikut :
Derajat kebebasan :
df = (b-1)(k-1)
dimana b = jumlah berita
k = jumlah kolom
Nilai Chi Squer (X2) diperoleh dengan cara melihat perbedaan antara
frekuensi yang diamati (Aij) yaitu frekuensi yang didapatkan dari hasil
pengkodingan dengan frekuensi yang diharapkan (Hij) yaitu frekuensi yang
X2 =
=
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
menunjukkan tidak ada perbedaan, untuk itu nilai Hij masing-masing kategori
dicari. Cara yang dilakukan adalah dengan mengalikan kedua jumlah masing-
masing sel yang bersilangan, dan membaginya dengan jumlah keseluruhan dari
kasus yang diamati (N). pada penelitian ini, peneliti menggunakan taraf
signifikansi (α) = 0,05. Apabila harga X2 yang dihitung lebih kecil dari nilai kritis
pada tabel chi-square maka tidak ada perbedaan yang signifikan pada kasus yang
diteliti, begitu pula sebalikknya. Jika nilai X2 yang dihitung lebih besar dari pada
nilai kritis pada tabel chi-square maka ada perbedaan yang signifikan pada kasus
yang diteliti.
A. Analisis Data Kategori Narasumber pada Rubrik Lintas Pendidikan
Majalah DIDIK Pada Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni
2011
TABEL VII
DISTRIBUSI FREKUENSI ARTIKEL DALAM RUBRIK LINTAS PENDIDIKAN
PADA MAJALAH DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2010 DAN EDISI JANUARI-
JUNI 2011 BERDASARKAN KATEGORI NARASUMBER
No Narasumber Jan-Jun 2010 Jan-Jun 2011
JML % Frek % Frek %
1 Pemerintah 105 43,9 169 66,8 274 55,7
2 Non Pemerintah 112 46,9 81 32 193 39,2
3 Pemerintah&Non
Pemerintah 22 9,2 3 1,2 25 5,1
Jumlah 239 100 253 100 492 100
Sumber : Tabel I
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada frekuensi artikel
berdasarkan kategori narasumber maka dilakukan pengujian data dengan
menggunakan tes statistik yang menggunakan bantuan tabel seperti berikut
ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
239 x 274
492
253 x 274
492
239 x 193
492
253 x 193
492
239 x 25
492
253 x 25
492
TABEL VIII
DISTRIBUSI FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (Hij) UNTUK KATEGORI
NARASUMBER DALAM RUBRIK LINTAS PENDIDIKAN PADA MAJALAH
DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2010 DAN EDISI JANUARI-JUNI 2011
Narasumber Jan-Jun 2010 Jan-Jun 2011
JUMLAH Hij Hij
Pemerintah
274
Non Pemerintah
193
Pemerintah&Non
Pemerintah
25
Sumber : Tabel VII
Setelah mengetahui besarnya frekuensi yang diharapkan (Hij), tahap
selanjutnya adalah mencari nilai Chi-square (X2) dari masing-masing unit analisis.
TABEL IX
NILAI CHI SQUARE (X2) UNTUK KATEGORI NARASUMBER ARTIKEL
MAJALAH DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2010
Narasumber Aij Hij Aij - Hij (Aij - Hij) 2 (Aij - Hij)
2
Hij
Pemerintah 105 133,1 - 28,1 789,6 5,9
Non Pemerintah 112 93,8 18,2 331,2 3,5
Pemerintah&Non
Pemerintah 22 12,1 9,9 98,01 8,1
Jumlah 239 0 17,5
Sumber : Tabel VII & VIII
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, nilai X2 untuk kategori
narasumber artikel pada majalah DIDIK edisi Januari-Juni 2010 sebesar 17,5.
= 133,1 = 140,9
= 93,8 = 99,2
= 12,1 = 12,9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Proses selanjutnya untuk menghitung nilai secara X2 keseluruhan, maka perlu
diketahui nilai X2 di edisi Januari-Juni 2011.
TABEL X
NILAI CHI SQUARE (X2) UNTUK KATEGORI NARASUMBER ARTIKEL
MAJALAH DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2011
Narasumber Aij Hij Aij - Hij (Aij - Hij) 2 (Aij - Hij)
2
Hij
Pemerintah 169 140,9 28,1 789,6 5,6
Non Pemerintah 81 99,2 -18,2 331,2 3,3
Pemerintah&Non
Pemerintah 3 12,9 -9,9 98,01 7,6
Jumlah 253 0 16,5
Sumber : Tabel VII & VIII
Dari hasil perhitungan tabel di atas, nilai X2 pada edisi Januari-Juni 2011
adalah 16,5. Untuk menghitung nilai chi-square keseluruhan, nilai X2 masing-
masing periode dijumlahkan, yaitu 17,5 + 16,5 = 34 sedangkan nilai df (derajat
kebebasan) adalah (3-1)(2-1) = 2.
Nilai X2 yang didapatkan selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai kritik
X2 dengan batas keyakinan 95% dan rasio kekeliruan 5%. Apabila nilai X
2 yang
didapat lebih kecil dari tabel nilai kritik X2, artinya tidak ada perbedaan yang
nyata antar variabel. Sebaliknya, apabila nilai X2 lebih besar dari tabel nilai kritik
X2, maka artinya tidak terdapat perbedaan yang nyata antar variabel.
Harga kritik X2 berdasarkan tabel critical values for X
2 untuk df=2 pada
tingkat signifikansi 0,05 adalah 5,99. Besarnya nilai X2 hasil perhitungan (X
2=34)
tercatat lebih dari 5,99 atau 34 > 5,99. Dengan demikian, dalam kategori
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
narasumber artikel, terdapat perbedaan yang nyata antar kedua periode yakni pada
edisi Januari-Juni 2010 dan edisi Januari-Juni 2011.
TABEL XI
DISTRIBUSI VOLUME ARTIKEL DALAM RUBRIK LINTAS
PENDIDIKAN PADA MAJALAH DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2010 DAN EDISI
JANUARI-JUNI 2011 BERDASARKAN KATEGORI NARASUMBER
No Narasumber Jan-Jun 2010 Jan-Jun 2011
JML Vol % Vol %
1 Pemerintah 15676,4 39,8 24628,95 61,9 40305,35
2 Non Pemerintah 19340 49,1 14547,23 36,5 33887,23
3 Pemerintah&Non Pemerintah 4398,8 11,1 623,05 1,6 5021,85
Jumlah 39415,2 100 39799,23 100 79214,43
Sumber : Tabel II
TABEL XII
PERBEDAAN VOLUME ARTIKEL DALAM RUBRIK LINTAS
PENDIDIKAN PADA MAJALAH DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2010 DAN EDISI
JANUARI-JUNI 2011 BERDASARKAN KATEGORI NARASUMBER
Periode Narasumber Aij Hij Aij - Hij (Aij - Hij) 2 (Aij - Hij)
2
Hij
Jan-
Juni
2010
Pemerintah 15676,4 20054,98 -4378,58 19171962,81 955,97
Non Pemerintah 19340 16861,47 2478,53 6143110,96 364,33
Pemerintah&Non
Pemerintah 4398,8 2498,75 1900,05 3610190,002 1444,8
Jan-
Juni
2011
Pemerintah 24628,95 20250,37 4378,58 19171962,81 946,75
Non Pemerintah 14547,23 17025,76 -2478,53 6143110,96 360,8
Pemerintah&Non
Pemerintah 623,05 2523,1 -1900,05 3610190,002 1430,85
Jumlah 0 5503,5
Sumber : Tabel XI
Dengan df = 2 dan taraf signifikansi 0,05 maka tabel distribusi
memberikan harga kritis sebesar 5,99 sedangkan nilai chi-square yang diperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
adalah 5503,5. X2 hitung lebih besar dari tabel sehingga disimpulkan terdapat
perbedaan yang nyata berdasarkan volume kategori narasumber.
Dalam kategori narasumber, kedua periode tersebut menggunakan
narasumber dari pemerintah dan non pemerintah. Hal tersebut dikarenakan
majalah DIDIK tidak tergantung pada salah satu pihak saja. Selain itu hal ini
sesuai dengan slogan majalah DIDIK yakni “mengemban aspirasi pendidikan
bangsa”, dimana narasumber artikel tidak hanya selalu dari pemerintah saja.tetapi
dari semua lapisan masyarakat yang terlibat dan peduli terhadap dunia pendidikan.
Sehingga narasumber tidak diperoleh dari satu orang narasumber. Dengan kata
lain setiap pemberitaan majalah DIDIK berupaya menyajikan informasi yang
berimbang dan dilihat dari beragam sudut pandang.
B. Analisis Data Kategori Tema Pemberitaan pada Rubrik Lintas
Pendidikan Majalah DIDIK Pada Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi
Januari-Juni 2011
TABEL XIII
DISTRIBUSI FREKUENSI ARTIKEL DALAM RUBRIK LINTAS PENDIDIKAN
PADA MAJALAH DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2010 DAN EDISI JANUARI-
JUNI 2011 BERDASARKAN KATEGORI TEMA PEMBERITAAN
No Tema Pemberitaan Jan-Jun 2010 Jan-Jun 2011
JML %
Frek % Frek %
1 Profil 76 31,8 36 14,2 112 22,8
2 Dana 14 5,9 11 4,4 25 5,1
3 Kurikulum 12 5 21 8,3 33 6,7
4 Ekstrakulikuler 15 6,3 44 17,4 59 2
5 Prestasi 26 10,9 34 13,4 60 12,2
6 Pengembangan SDM 96 40,1 107 42,3 203 41,2
Jumlah 239 100 253 100 492 100
Sumber : Tabel III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
239 x 112
492
253 x 112
492
239 x 25
492
253 x 25
492
239 x 59
492
253 x 59
492
239 x 60
492
253 x 60
492
239 x 203
492
253 x 203
492
239 x 33
492
253 x 33
492
TABEL XIV
DISTRIBUSI FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (Hij) UNTUK KATEGORI
TEMA PEMBERITAAN
DALAM RUBRIK LINTAS PENDIDIKAN PADA MAJALAH DIDIK EDISI
JANUARI-JUNI 2010 DAN EDISI JANUARI-JUNI 2011
Narasumber Jan-Jun 2010 Jan-Jun 2011
JUMLAH Hij Hij
Profil
112
Dana
25
Kurikulum
33
Ekstrakulikuler
59
Prestasi
60
Pengembangan
SDM
203
Sumber : Tabel XIII
Setelah mengetahui besarnya frekuensi yang diharapkan (Hij), tahap
selanjutnya adalah mencari nilai chi-square (X2) dari masing-masing unit analisis.
TABEL XV
NILAI CHI SQUARE (X2) UNTUK KATEGORI TEMA PEMBERITAAN
ARTIKEL MAJALAH DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2010
Tema Pemberitaan Aij Hij Aij - Hij (Aij - Hij) 2 (Aij - Hij)
2
Hij
Profil 76 54,4 21,6 466,7 8,6
Dana 14 12,1 1,9 3,6 0,3
Kurikulum 12 16,03 - 4 16 0,998
= 54,4 = 57,6
= 12,1 = 12,9
= 28,7 = 30,3
= 29,2 = 30,8
= 98,6 = 10,4
= 16,03 = 16,97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Ekstrakulikuler 15 28,7 - 13,7 187,7 6,5
Prestasi 26 29,2 - 3,2 10,24 0,4
Pengembangan SDM 96 98,6 - 2,6 6,8 0,069
Jumlah 239 0 16,867
Sumber : Tabel XIII & XIV
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, nilai X2 untuk kategori
tema pemberitaan pada majalah DIDIK edisi Januari-Juni 2010 sebesar 16,867.
Proses selanjutnya untuk menghitung nilai secara X2 keseluruhan, maka perlu
diketahui nilai X2 pada edisi Januari-Juni 2011.
TABEL XVI
NILAI CHI SQUARE (X2) UNTUK KATEGORI TEMA PEMBERITAAN
ARTIKEL MAJALAH DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2011
Tema Pemberitaan Aij Hij Aij - Hij (Aij - Hij) 2 (Aij - Hij)
2
Hij
Profil 36 57,6 -21,6 466,56 8,1
Dana 11 12,9 -1,9 3,61 0,28
Kurikulum 21 16,97 4 16 0,94
Ekstrakulikuler 44 30,3 13,7 187,69 6,19
Prestasi 34 30,8 3,2 10,24 0,33
Pengembangan SDM 107 10,4 2,6 6,76 0,065
Jumlah 253 0 15,91
Sumber : Tabel XIII & XIV
Hasil perhitungan nilai X2 di edisi Januari-Juni 2011 sebagaimana
ditunjukkan dalam tabel adalah 15,91. Untuk menghitung nilai chi-square
keseluruhan, nilai X2 masing-masing periode dijumlahkan, yaitu 16,867 + 15,91=
32,772 sedangkan nilai df (derajat kebebasan) adalah (6-1)(2-1) = 5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Harga kritik X2 berdasarkan tabel critical values for X
2 untuk df = 5 pada
tingkat signifikansi 0,05 adalah 11,07. Besarnya nilai X2 hasil perhitungan
(X2=32,772) tercatat lebih dari 11,07 atau 32,772 > 11,07. Dengan demikian,
dalam kategori tema pemberitaan artikel, terdapat perbedaan yang nyata antar
kedua periode yakni pada edisi Januari-Juni 2010 dan edisi Januari-Juni 2011.
TABEL XVII
PERBEDAAN VOLUME ARTIKEL DALAM RUBRIK LINTAS
PENDIDIKAN PADA MAJALAH DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2010 DAN EDISI
JANUARI-JUNI 2011 BERDASARKAN KATEGORI TEMA PEMBERITAAN
Periode Narasumber Aij Hij Aij - Hij (Aij - Hij) 2 (Aij - Hij)
2
Hij
Jan-
Juni
2010
Profil 14472,95 10350,17 4122,78 16997314,9 1642,2
Dana 1639,12 1445,95 193,17 37314,7 25,8
Kurikulum 2023,34 2421,74 - 398,4 158722,6 65,5
Ekstrakulikuler 1616,2 4101,59 - 2485,4 6177188,3 1506,1
Prestasi 3656,49 4131,6 - 475,1 225724,8 54,6
Pengembangan
SDM 16007,13 16964,17 - 957 915849 54
Jan-
Juni
2011
Profil 6328,23 10451,01 - 4122,8 16997314,9 1626,4
Dana 1266,87 1460,04 - 193,2 37314,7 25,6
Kurikulum 2843,74 2445,34 398,4 158722,6 64,9
Ekstrakulikuler 6626,94 4141,55 2485,4 6177163,5 1491,5
Prestasi 4646,97 4171,86 475,11 225729,5 54,1
Pengembangan
SDM 18086,48 17129,44 957,04 915925,6 53,5
Jumlah 79214,46 0 6664,2
Sumber : Tabel IV
Dengan df = 5 dan taraf signifikansi 0,05 maka tabel distribusi
memberikan harga kritis sebesar 11,07 sedangkan nilai chi-square yang diperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
adalah 6664,2. X2 hitung lebih besar dari tabel sehingga disimpulkan terdapat
perbedaan yang nyata berdasarkan volume kategori tema pemberitaan.
Selama periode pengamatan kedua periode Januari-Juni 2010 serta
Januari-Juni 2011 majalah DIDIK lebih menitik beratkan pada pengembangan
sumber daya manusia (SDM) sebagai tema pemberitaan. Hal ini dikarenakan
peningkatan kwalitas SDM menjadi prioritas utama dalam mengembangkan
kwalitas pendidikan saat ini. Yakni sesuai dengan perkembangan pendidikan yang
selalu bergerak mengikuti perkembangan jaman. Dimana sumber daya manusia
dituntut untuk terus maju dan berkembang, sehingga mampu menghadapi
persaingan di era globalisasi sekarang ini. Masing-masing periode memberikan
porsi yang paling besar untuk artikel yang bertemakan pengembangan SDM.
Tercatat pada edisi Januari-Juni 2010 menyajikan 96 artikel dengan volume
16007,13 cm2 dan edisi Januari-Juni 2011 menyajikan 107 artikel dengan
volume18086,48 cm2
yang sama-sama memberikan porsi paling besar untuk tema
pengembangan SDM.
Selain masalah pengembangan SDM, pada edisi Januari-Juni 2010
banyak mengulas mengenai profil yang mengulas mengenai perkembangan atau
kondisi suatu sekolah atau tokoh yang berperan dalam bidang pendidikan. Ini
kesempatan bagi sekolah-sekolah atau instansi pendidikan untuk memperkenalkan
sekolahnya. Dalam hal ini edisi Januari-Juni 2010 memberikan porsi 31,8%. Dan
pada edisi Januari-Juni 2011 memberikan porsi yang cukup besar pada tema
pemberitaan ekstrakulikuler yang dapat menunjang prestasi akademis anak didik.
Anak didik yang mempunyai prestasi akademis saja dianggap masih kurang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
mampu untuk menghadapi persaingan global. Ketrampilan lain, khususnya
praktek di lapangan sangat diperlukan sehingga nantinya anak didik tidak lagi
merasa canggung menghadapi dunia kerja. Serta pemberian kegiatan tambahan
lain yang dapat memberikan pendidikan karakter pada anak didik sehingga dapat
bersosialisasi dengan baik dengan orang lain. Dalam hal ini edisi Januari-Juni
2011 memberikan porsi 17,4%. Sedang berdasarkan volume berita, edisi
C. Analisis Data Kategori Daerah Liputan pada Rubrik Lintas Pendidikan
Majalah DIDIK Pada Edisi Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni
2011
TABEL XVIII
DISTRIBUSI FREKUENSI ARTIKEL DALAM RUBRIK LINTAS PENDIDIKAN
PADA MAJALAH DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2010 DAN EDISI JANUARI-
JUNI 2011 BERDASARKAN KATEGORI DAERAH LIPUTAN
No Daerah Liputan Jan-Jun 2010 Jan-Jun 2011
JML % Frek % Frek %
1 Surakarta 134 56,1 119 47 253 51,4
2 Karanganyar 2 0,8 49 19,4 51 10,4
3 Sragen 9 3,8 6 2,4 15 3,1
4 Sukoharjo 75 31,4 65 25,7 140 28,4
5 Wonogiri 3 1,2 8 3,2 11 2,2
6 Klaten 15 6,3 5 1,9 20 4,1
7 Boyolali 1 0,4 1 0,4 2 0,4
Jumlah 239 100 253 100 492 100
Sumber : Tabel V
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
239 x 253
492
253 x 253
492
239 x 51
492
253 x 51
492
239 x 140
492
253 x 140
492
239 x 11
492
253 x 11
492
239 x 15
492
253 x 15
492
239 x 20
492
253 x 20
492
239 x 2
492
253 x 2
492
TABEL XIX
DISTRIBUSI FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (Hij) UNTUK KATEGORI
DAERAH LIPUTAN
DALAM RUBRIK LINTAS PENDIDIKAN PADA MAJALAH DIDIK EDISI
JANUARI-JUNI 2010 DAN EDISI JANUARI-JUNI 2011
Daerah Liputan Jan-Jun 2010 Jan-Jun 2011
JUMLAH Hij Hij
Surakarta
253
Karanganyar
51
Sragen
15
Sukoharjo
140
Wonogiri
11
Klaten
20
Boyolali
2
Sumber : Tabel XVIII
Setelah mengetahui besarnya frekuensi yang diharapkan (Hij), tahap
selanjutnya adalah mencari nilai chi-square (X2) dari masing-masing unit analisis.
TABEL XX
NILAI CHI SQUARE (X2) UNTUK KATEGORI DAERAH LIPUTAN ARTIKEL
MAJALAH DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2010
Daerah Liputan Aij Hij Aij - Hij (Aij - Hij) 2 (Aij - Hij)
2
Hij
Surakarta 134 122,9 11,1 123,21 1,003
Karanganyar 2 24,8 - 22,8 519,84 20,96
= 122,9 = 130,1
= 24,8 = 26,2
= 68 = 72
= 5,3 = 5,7
= 7,3 = 7,7
= 9,7 = 10,3
= 1 = 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Sragen 9 7,3 1,7 2,89 0,4
Sukoharjo 75 68 7 49 0,72
Wonogiri 3 5,3 - 2,3 5,29 1
Klaten 15 9,7 5,3 28,1 2,9
Boyolali 1 1 0 0 0
Jumlah 239 0 26,98
Sumber : Tabel XVIII & XIX
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, nilai X2 untuk kategori
daerah liputan pada majalah DIDIK edisi Januari-Juni 2010 sebesar 26,98. Proses
selanjutnya untuk menghitung nilai secara X2 keseluruhan, maka perlu diketahui
nilai X2 pada edisi Januari-Juni 2011.
TABEL XXI
NILAI CHI SQUARE (X2) UNTUK KATEGORI DAERAH LIPUTAN ARTIKEL
MAJALAH DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2011
Daerah Liputan Aij Hij Aij - Hij (Aij - Hij) 2 (Aij - Hij)
2
Hij
Surakarta 119 130,1 - 11,1 123,21 0,95
Karanganyar 49 26,2 22,8 519,84 19,84
Sragen 6 7,7 - 1,7 2,89 0,38
Sukoharjo 65 72 - 7 49 0,68
Wonogiri 8 5,7 2,3 5,29 0,93
Klaten 5 10,3 - 5,3 28,09 2,73
Boyolali 1 1 0 0 0
Jumlah 253 0 25,51
Sumber : Tabel XVIII & XIX
Hasil perhitungan nilai X2 di edisi Januari-Juni 2011 sebagaimana
ditunjukkan dalam tabel adalah 25,51. Untuk menghitung nilai chi-square
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
keseluruhan, nilai X2 masing-masing periode dijumlahkan, yaitu 26,98 + 25,51=
52,49 sedangkan nilai df (derajat kebebasan) adalah (7-1)(2-1) = 6.
Harga kritik X2 berdasarkan tabel critical values for X
2 untuk df = 6 pada
tingkat signifikansi 0,05 adalah 12,59. Besarnya nilai X2 hasil perhitungan
(X2=52,49) tercatat lebih dari 12,59 atau 52,49 > 12,59. Dengan demikian, dalam
kategori daerah liputan artikel, terdapat perbedaan yang nyata antar kedua periode
yakni pada edisi Januari-Juni 2010 dan edisi Januari-Juni 2011.
TABEL XXII
PERBEDAAN VOLUME ARTIKEL DALAM RUBRIK LINTAS
PENDIDIKAN PADA MAJALAH DIDIK EDISI JANUARI-JUNI 2010 DAN EDISI
JANUARI-JUNI 2011 BERDASARKAN KATEGORI DAERAH LIPUTAN
Periode Daerah
Liputan Aij Hij Aij - Hij (Aij - Hij)
2 (Aij - Hij) 2
Hij
Jan-Juni
2010
Surakarta 26660,52 24296,16 2364,36 5590198,21 230,1
Karanganyar 325,46 3459,56 9822582,81 9822582,81 2839,3
Sragen 1356,28 1019,44 113461,19 113461,19 111,3
Sukoharjo 8195,37 7999,54 38349,39 38349,39 4,8
Wonogiri 367,1 915,6 300852,25 300852,25 328,6
Klaten 2396,86 1500,1 804178,5 804178,5 536,08
Boyolali 113,64 224,85 12367,66 12367,66 55,004
Jan-Juni
2011
Surakarta 22168,51 24532,87 5590198,21 5590198,21 227,87
Karanganyar 6627,36 3493,26 9822582,81 9822582,81 2811,87
Sragen 692,53 1029,37 113461,19 113461,19 110,22
Sukoharjo 7881,65 8077,48 38349,39 38349,39 4,75
Wonogiri 1473,02 924,52 300852,25 300852,25 325,42
Klaten 617,91 1514,69 804214,37 804214,37 530,94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Boyolali 338,25 227,04 12367,66 12367,66 54,47
Jumlah 79214,46 0 8170,72
Sumber : Tabel VI
Dengan df = 6 dan tingkat signifikansi 0,05 maka tabel distribusi
memberikan harga kritis sebesar 12,59 sedangkan nilai chi-square yang diperoleh
adalah 8170,72. X2 hitung lebih besar dari tabel sehingga disimpulkan terdapat
perbedaan yang nyata berdasarkan volume kategori daerah liputan artikel.
Sebagai majalah daerah, majalah DIDIK memberikan porsi yang besar
untuk mengulas perkembangan pendidikan di Surakarta. Berdasarkan uraian di
atas Surakarta menempati urutan pertama untuk kategori daerah liputan, hal ini
dikarenakan majalah DIDIK secara geografis terletak di kota Surakarta. Sehingga
untuk pemberitaannya lebih di prioritaskan di Surakarta. Selain itu adanya faktor
kedekatan secara emosional antara majalah DIDIK dengan pembaca. Selain itu
pendidikan di Surakarta lebih maju dari pada daerah liputan yang lain. Karena
kota Surakarta sebagai pusat pendidikan dan percontohan daerah lain. Frekuensi
liputan di luar Surakarta lebih sedikit dikarenakan faktor pembaca di luar kota
Surakarta masih sedikit jumlahnya, dan sampai saat ini masih dalam taraf promosi
dan memperluas jangkauan pembaca maupun pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan frekuensi dan volume artikel-artikel yang
dituangkan dalam Rubrik Lintas Pendidikan pada majalah DIDIK edisi
Januari-Juni 2010 dan edisi Januari-Juni 2011 dengan metode analisis isi,
tercatat pada edisi Januari-Juni 2010 menampilkan 239 artikel dan pada edisi
Januari-Juni 2011 menampilkan 253 artikel. Guna mengetahui ada tidaknya
perbedaan yang signifikan sebagaimana terpapar dalam tujuan penelitian,
dilakukan perhitungan dengan rumus Chi Square terhadap artikel-artikel yang
telah dimasukkan ke dalam kategori-kategori pengukuran, yaitu : narasumber
artikel, tema pemberitaan, dan daerah liputan berita.
Berikut ringkasan hasil-hasil perhitungan yang didapatkan dari
pemberitaan mengenai perkembangan kondisi pendidikan di Indonesia yang
tertuang melalui Rubrik Lintas Pedidikan dalam majalah DIDIK Edisi
Januari-Juni 2010 dan Edisi Januari-Juni 2011 :
1. Berdasarkan Frekuansi Artikel
a. Kategori Narasumber Artikel
Selama periode pengamatan, pemberitaan kedua periode
mengenai perkemabangan kondisi pendidikan di Indonesia yang
tertuang melalui Rubrik Lintas Pendidikan di Majalah DIDIK berbeda
secara signifikan. Keputusan ini didapat setelah dilakukan tes statistik
dengan rumus chi square. Bahwa nilai X2 kategori narasumber edisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Januari-Juni 2010 adalah 17,5,sementara pada edisi Januari-Juni 2011
sebesar 16,5. Jika dijumlahkan akan memperoleh nilai total X2
= 34.
Setelah dibandingkan nilai X2 terhadap nilai X
2 pada table nilai
kritis chi square dengan drajat kebebasan df=2 dan tingkat signifikansi
0,05 adalah 5,99. Nilai X2 hitung sebesar 34 lebih besar dari X
2 tabel.
Dengan demikian adanya perbedaan yang signifikan antar keduanya.
b. Kategori Tema Pemberitaan
Selama periode pengamatan, pemberitaan kedua periode
mengenai perkembangan kondisi pendidikan di Indonesia yang tertuang
melalui Rubrik Lintas Pendidikan di Majalah DIDIK berbeda secara
signifikan. Hal ini didapat setelah dilakukan tes statistik dengan rumus
chi square. Bahwa nilai X2 kategori tema pemberitaan edisi Januari-
Juni 2010 adalah 16,867,sementara pada edisi Januari-Juni 2011 sebesar
15,91. Jika dijumlahkan akan memperoleh nilai total X2
= 32,772
Setelah dibandingkan nilai X2 terhadap nilai X
2 pada table nilai
kritis chi square dengan drajat kebebasan df=5 dan tingkat signifikansi
0,05 adalah 11,07. Nilai X2 hitung sebesar 32,772 lebih besar dari X
2
tabel. Dengan demikian adanya perbedaan yang signifikan antar
keduanya.
c. Kategori Daerah Liputan
Selama periode pengamatan, pemberitaan kedua periode
mengenai perkemabangan kondisi pendidikan di Indonesia yang
tertuang melalui Rubrik Lintas Pendidikan di Majalah DIDIK berbeda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
secara signifikan. Keputusan ini didapat setelah dilakukan tes statistik
dengan rumus chi square. Bahwa nilai X2 kategori daerah liputan edisi
Januari-Juni 2010 adalah 26,98,sementara pada edisi Januari-Juni 2011
sebesar 25,51. Jika dijumlahkan akan memperoleh nilai total X2
=
52,49.
Setelah dibandingkan nilai X2 terhadap nilai X
2 pada table nilai
kritis chi square dengan drajat kebebasan df=6 dan tingkat signifikansi
0,05 adalah 12,59. Nilai X2 hitung sebesar 52,49 lebih besar dari X
2
tabel. Dengan demikian adanya perbedaan yang signifikan antar
keduanya.
2. Berdasarkan Frekuansi Artikel
a. Kategori Narasumber Artikel
Selama periode pengamatan, pemberitaan kedua periode
mengenai perkemabangan kondisi pendidikan di Indonesia yang
tertuang melalui Rubrik Lintas Pendidikan di Majalah DIDIK berbeda
secara signifikan. Keputusan ini didapat setelah dilakukan tes statistik
dengan rumus chi square. Dengan df = 2 dan taraf signifikansi 0,05
maka tabel distribusi memberikan harga kritis sebesar 5,99 sedangkan
nilai chi-square yang diperoleh adalah 5503,5. X2 hitung lebih besar
dari tabel sehingga disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata
berdasarkan volume kategori narasumber.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
b. Kategori Tema Pemberitaan
Selama periode pengamatan, pemberitaan kedua periode
mengenai perkemabangan kondisi pendidikan di Indonesia yang
tertuang melalui Rubrik Lintas Pendidikan di Majalah DIDIK berbeda
secara signifikan. Keputusan ini didapat setelah dilakukan tes statistik
dengan rumus chi square. Dengan df = 5 dan taraf signifikansi 0,05
maka tabel distribusi memberikan harga kritis sebesar 11,07 sedangkan
nilai chi-square yang diperoleh adalah 6664,2. X2 hitung lebih besar
dari tabel sehingga disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata
berdasarkan volume kategori tema pemberitaan.
c. Kategori Daerah Liputan
Selama periode pengamatan, pemberitaan kedua periode
mengenai perkemabangan kondisi pendidikan di Indonesia yang
tertuang melalui Rubrik Lintas Pendidikan di Majalah DIDIK berbeda
secara signifikan. Keputusan ini didapat setelah dilakukan tes statistik
dengan rumus chi square. Dengan df = 6 dan tingkat signifikansi 0,05
maka tabel distribusi memberikan harga kritis sebesar 12,59 sedangkan
nilai chi-square yang diperoleh adalah 8170,72. X2 hitung lebih besar
dari tabel sehingga disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata
berdasarkan volume kategori daerah liputan artikel.
Dari ringkasan hasil perhitungan di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa antara edisi Januari-Juni 2010 dan edisi Januari-Juni 2011 dalam
penyajian artikel mengenai perkembangan kondisi pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Indonesia yang dituangkan melalui Rubrik Lintas Pendidikan berdasar
frekuensi artikel pada kategori narasumber berita, tema pemberitaan,
dan narasumber artikel terdapat perbedaan yang signifikan. Dan
sedangkan berdasar volume berita terdapat perbedaan yang nyata pada
kategori narasumber berita, tema pemberitaan, dan narasumber artikel.
Hal ini terlihat selama periode pengamatan Rubrik Lintas Pendidikan
antara edisi Januari-Juni 2010 menampilkan 239 artikel dan edisi
Januari-Juni 2011 menampilkan 253 artikel. Perbedaan jumlah kuantitas
tersebut terkait dengan proses gate keeping media massa. Dimana media
massa menyeleksi informasi yang ditampilkan terkait dengan nilai berita dan
ruang yang terbatas. Maka kuantitas setiap edisi berbeda-beda pada setiap
terbitan.
Selain itu, majalah DIDIK dalam pemuatan artikel-artikelnya sangat
berfariasi, hal ini berdasar dengan kebijakan redaksional yakni setiap edisi
selalu mengangkat tema yang berbeda. Sesuai dengan perkembangan
informasi dalam dunia pendidikan.
B. Saran
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perbedaan isi Rubrik
Lintas Pendidikan di Majalah DIDIK pada edisi Januari-Juni 2010 dan
edisi Januari-Juni 2011 dilihat dari kategori narasumber artikel, tema
pemberitaan dan daerah liputan artikel. Dengan segala keterbatasan
peneliti mengakui banyaknya kekurangan dalam penelitian ini sehingga
hasilnya jauh dari sempurna. Oleh sebab itu selanjutnya diharapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
dapat menemukan sesuatu yang menonjol dari rubrik dan majalah
tersebut. Selain itu peneliti juga berharap supaya media massa lebih
meningkatkan kinerjanya guna memenuhi kebutuhan informasi
masyarakat luas.
a. Untuk majalah DIDIK
Supaya menampilkan lebih banyak lagi artikel-artikel yang
daerah liputannya di luar Surakarta seperti daerah Klaten, Boyolali,
Sragen dan Karanganyar, supaya bisa dijadikan perbandingan dan
pemenuhan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh pembaca.
Dan dapat pula untuk memperluas jangkauan pembaca maupun
pelanggan majalah DIDIK.
b. Untuk Peneliti Selanjutnya
Supaya dapat lebih mengetahui gambaran yang lebih jelas
mengenai rubrik pendidikan pada majalah, disarankan
memperbanyak media yang digunakan dan berimbang antara media
cetak lainnya atau dengan menambah kategori baru untuk dijadikan
patokan dalam penelitian selanjutnya. Selain itu juga dapat
menggunakan model use and gratification untuk mengetahui tingkat
kepuasan pada masyarakat.
c. Untuk Insan Pendidikan
Supaya mempergunakan surat kabar sesuai fungsinya sebagai
media informasi untuk memperkaya wawasan dan penyalur aspirasi
dalam membangun masyarakat yang lebih baik lewat pendidikan.