RUBRIK - Dompet Dhuafa · Unta untuk dipotong disini. ... Mustika Sri Handayani, Rokhmah l Traffic:...
Transcript of RUBRIK - Dompet Dhuafa · Unta untuk dipotong disini. ... Mustika Sri Handayani, Rokhmah l Traffic:...
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
1 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
2 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
3 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Berangkat Haji Bersama
S
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
Tabungan iB THI Hasanah alah satu kewajiban sebagai seorang membuka rekening Tabungan iB THI Hasanah.
muslim diantaranya menunaikan Di samping itu, sebagai pemilik rekening
ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah. Anda juga dilindungi asuransi, sebesar nilai
Menunaikan ibadah haji merupakan tabungan, maksimal sebesar Rp. 25 juta. Hal lain
kewajiban sekali seumur hidup setiap muslim yang istimewa, BNI Syariah telah ditunjuk oleh
yang mampu secara fisik, psikis, dan keuangan. Kementrian Agama RI sebagai salah satu bank
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
Bebas Premi Asuransi Jiwa
Setoran Awal Ringan
Fasilitas Siskohat
Menjadi hal yang lumrah apabila umat Islam
berupaya untuk memenuhi kewajibannya
tersebut ke tanah suci.
Upaya yang lazim ditempuh adalah
dengan menabung guna mengumpulkan
biaya perjalanan dan biaya selama berada di
sana. Ketersediaan biaya yang cukup menjadi
syarat mutlak agar ibadah dapat berjalan
dengan tenang dan lancar. Biaya perjalanan
haji memang relatif cukup besar bagi ukuran
kantong individu Muslim Indonesia dan sebab
itu orang harus mengumpulkannya sedikit
demi sedikit.
Namun, upaya mengumpulkan biaya ini
bukan perkara mudah. Kadang ketika dana
telah terkumpul selalu ada saja kebutuhan
yang menggerogoti dana. Alhasil rencana
menunaikan ibadah haji ke tanah suci menjadi
tertunda. Di sisi lain masalah kuota, terkadang
dana sudah siap, namun tetap tak bisa berangkat
lantaran tak masuk kuota. Pendaftaran yang
telat, persyaratan yang kurang lengkap, kadang
penerima setoran BPIH.
Dengan memanfaatkan Tabungan iB
THI Hasanah anda dapat menikmati berbagai
fasilitas kemudahan transaksi di lebih dari
142 kantor cabang BNI Syariah, 1000 kantor
cabang BNI dengan layanan syariah, jaringan
ATM di lebih dari 5000 ATM BNI dan 22.000 ATM
Bersama yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, anda juga dapat menikmati
kemudahan untuk melakukan penarikan
uang tunai dan berbelanja di luar negeri
dengan mempergunakan jaringan mastercard
yang terdapat pada kartu ATM BNI Syariah,
sehingga tak perlu repot dan khawatir lagi
untuk membawa uang banyak selama anda
berada di tanah suci. BNI Syariah sebagai
salah satu dari sedikit bank yang bekerja sama
dengan Kementerian Agama RI ini selalu
berusaha untuk membantu anda mewujudkan
niat mulia ke Tanah Suci. Sudah menjadi
komitmen BNI Syariah untuk terus memberikan
kemudahan setiap kebutuhan anda. BNI Syariah
menjadi perkara yang menghambat rencana
mulia ini.
Terkait hal tersebut BNI Syariah meng
hadirkan Tabungan iB THI Hasanah. Ini
merupakan produk investasi yang diper
untukkan bagi nasabah dalam mempersiapkan
Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH).
Dengan menabung melalui Tabungan
iB THI Hasanah, rencana mulia Anda
memberikan yang terbaik sesuai kaidah. adv
Wujudkan niat Haji
lebih terencana, mantap
dan menentramkan
tabungan iB
THI hasanah
menunaikan rukun Islam yang kelima Insya
Allah dapat terlaksana secara lancar, aman,
dan menentramkan. Kemudahan dan fasilitas
ini sebagai respon BNI Syariah terhadap fakta
begitu besarnya minat berangkat ke tanah suci
di kalangan umat Muslim di Indonesia.
Apa saja kemudahan yang diberikan
Tabungan iB THI Hasanah BNI Syariah? Anda
dapat menabung hingga jumlah tertentu untuk
mendaftarkan keberangkatan haji. Dengan
setoran awal Rp. 500.000, Anda sudah dapat
Saatnya mewujudkan niat haji Anda dengan Tabungan iB THI Hasanah
dari BNI Syariah. Dapatkan berbagai kemudahan dan kenyamanan
dalam menentukan rencana haji Anda.
Kemudahan transaksi di lebih dari 142 Kantor Cabang dan Kantor
Cabang Pembantu BNI Syariah, 1.000 Kantor Cabang BNI dengan
layanan Syariah, lebih dari 5.000 ATM BNI, dan 22.000 ATM Bersama.
Informasi lengkap kunjungi kantor cabang BNI Syariah terdekat
atau www.bnisyariah.co.id
4 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
5 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
S
TESTIMONI TEBAR HEWAN KURBAN
„THK Dompet Dhuafa Profesional dan Humanis‟
etiap tahun, Extrajoss selalu menggelar dan zakat.
program Qurban Extrajoss 1 Milyar. „‟THK Dompet Dhuafa bekerja dengan
Pada Idul Kurban 1433 H, Ekstrajoss profesional dengan semangat humanisme yang
bekerja sama dengan Tebar Hewan tinggi,‟‟ ujarnya kepada Majalah Tebar Hewan
Kurban Dompet Dhuafa (THK DD). Kurban. Sehingga, menurut Andry, tak salah jika
Bukan tanpa alasan, Extrajoss menggandeng Extrajoss menggandeng THK Dompet Dhuafa.
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
THK Dompet Dhuafa dalam program kurban
tahun 2012. Menurut Brand Manager Extrajoss,
Andry Mahyudi, THK Dombef Dhuafa cukup
lama dan konsisten bergerak di bidang kurban
Apa kesan Extrajoss setelah menjalin
kerja sama dengan Tebar Hewan Kurban
Dompet Dhuafa?
Sejak pertama bertemu untuk mem-
bahas kerja sama terkait project qurban ini, sebenarnya dibenak saya positioning Dom-
pet Duafa adalah lembaga yang dikelola oleh orang-orang yang saklek dan serius.
Tapi ketika bertemu dan membahas project ini ternyata jauh berbeda. Ternyata
orang-orang di sini (THK Dompet Dhuafa) bekerja dengan profesional dan dengan
semangat humanisme yang tinggi. Jadi rasanya tidak salah Extrajoss bekerja sama
dengan Dompet Duafa THK dalam Qurban 2012.
Kerja sama seperti apa yang dijalin
antara Extrajoss dengan TKH Dompet
Dhuafa?
Format kerja sama Extrajoss - THK
Dompet Dhuafa adalah joint promotion. Jadi maka masing-masing pihak tidak men-
campuri urusan internalnya. Untuk Qurban Extrajoss 1 Milyar ini, kita sudah maksimal-
kan untuk terbuka dan termenaj dengan baik tepat pada sasarannya.
Bisa cerita, bagaimana Extrajoss bisa
menjalin kerja sama dengan THK Dompet
Dhuafa dalam program kurban ini?
Begini, Extrajoss sudah bekerja sama
Berikut petikan wawancara dengan Brand
Maneger Extrajoss, Andry Mahyudi tentang
kerja sama antara Qurban Extrajoss 1 Milyar
dengan THK Dhompet Dhuafa:
dengan tiga lembaga amil dan zakat pada
tiga tahun terakhir, yaitu LazisMU, Lazis- NU dan DD THK.
Yang mau kita sampaikan adalah bah- wa Extrajoss terbuka dengan semua lemba-
ga yang mau untuk bergerak demi kebaikan umat, artinya kita tidak ekslusif.
Selain itu, kita ingin memberikan in- spirasi kepada umat muslim di Indonesia
agar mau melakukan hal yang serupa den- gan yang kita lakukan. Saya melihat THK
Dompet Dhuafa cukup lama dan konsisten bergerak di bidang zakat dan kurban, jadi
tidak salah jika kiranya kurban tahun ini kita bekerja sama.
Apa kira-kira yang masih harus
diperbaiki untuk tahun yang akan datang?
Dalam konteks hubungan kerja sama
antar lembaga rasanya sudah baik. Mung- kin masih terdapat beberapa miss komuni-
kasi, ya, itu biasa. Perlu ditingkatkan adalah bagaimana memberikan yang terbaik untuk
umat, itu saja.
<B>Lalu bagaimana dari konteks
marketing<B>
Sementara, dalam konteks marketing, mungkin perlu hal-hal baru dalam ibadah
kurban ini. Saat ini kita berkurban sapi, mungkin kedepan saya siap mendatangkan
Unta untuk dipotong disini.
6 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
7 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
SALAM TEBAR HEWAN KURBAN
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT layak
kami haturkan lantaran perhelatan akbar Tebar Hewan
Kurban Dompet Dhuafa telah berjalan dengan baik,
ini terbukti dengan besarnya dukungan yang ditandai
meningkatnya perolehan THK tahun ini sebanyak
17.868 ekor kambing dan 888 ekor sapi yang bila
dijumlahkan setara dengan 24.084 ekor kambing dan
telah terdistribusinya hewan kurban tersebut hampir
merata keseluruh wilayah Indonesia bahkan hingga ke
luar negeri.
Ada rasa rasa haru sekaligus harapharap cemas.
Haru, karena kami masih diberi kesempatan memberikan
yang terbaik untuk kaum dhuafa bahkan kami hampir
memenuhi target 25.000 ekor, namun juga harapharap
cemas atas amanah pekurban ini karena kami masih
menemukan ada kekurangan di sanasini.
Capaian prestasi ini, tentu saja, tidak terlepas dari
sumbangsih Bapak/Ibu/Sdr. semua, para pekurban dan
mitra di seluruh daerah. Kepada para pekurban, kami
ucapkan Terima Kasih yang setinggi tinggianya atas
memberi kepercayaan kepada THK Dompet Dhuafa
untuk menyalurkan hewan kurban Anda tahun ini.
Kepada para mitra di seluruh jaringan THK, kami ucapkan
rasa terima kasih atas kerja samanya yang baik dan luar
biasa.
Banyak sekali yang sesungguhnya diraih THK
Dompet Dhuafa tahun ini, selain tercatat sebagai
pengelola kurban terbanyak di Indonesia, kami juga
mendapatkan penghargaan Piagam rekor MURI atas
terselenggranyanya pemotongan hewan kurban yang
diserahkan di Jogyakarta tepat pada hari raya Kurban
1433 H. Sekali lagi terima kasih. Semoga hewan Kurban
Bapak/Ibu, kelak akan menjadi saksi akan ketaatan dan
kesungguhan penghambaan kepada Allah SWT.
WassalamualaikumWarahmatullahiwabarakatuh.
Yuli Pujihardi
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
8 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
9 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Laporan Utama
12
CONTENT TEBAR HEWAN KURBAN
D O M P E T D H UA FA
Uswah 68
Oki Setiana Dewi
Sungguh Rugi, Bila tak
Berkurban
Wawancara 70
Ustadz Muhammad Arifin
Ilham
Kurban Bukti Cinta
Behind the Scene 74
Rekor MURI 76
Kurbanku, Saksiku
Profil 80
Syambyah dan S Rinto Handoyo
Pengusaha Kambing Etawa
Pernik 86
Berkah Mengembala Sapi
Naik Haji
Museum Dua Masjid Suci
di Tanah Haram
Telusur
96
Kurbanku, Saksiku Hewan DAM di Pasar Kakiyah
Kurban Simbol Ketaatan pada
Sang Khalik
Kurban Mengukuhkan
Solidaritas Sosial
Membumikan
Semangat Kurban
Mengumpulkan Kulit
Hewan Kurban, Bolehkah?
Peta Sebar Distribusi
THK Dompet Dhuafa
Story THK Mancanegara
Berbagi Bahagia kepada Muslim
KambojaKurban di Kamboja
Ketika Tanggal Nikah Diubah
100
104
Kuliner
Aneka Jenis Sate
Sate Maranggi
30 Sampaikan Amanah Hingga Indocina
Hikmah 118
Sukses Sejati
Sate Tegal
Sate Madura Esai 120
Sate Ponorogo
Sate Mancanegara
Tebar Hewan Berkualitas
Tradisi Berkurban di Bumi
Nuu Waar
Sosok
ASTRIE IVO
Mendidik Anak Berkurban
50
REDAKSI
SIDANG REDAKSI
Ismail A. Said, Ahmad Juwaini, Rini Suprihartanti, M Arifin
Purwakananta
Tradisi Kurban Mancanegara 36
Cina
Arab Saudi
Jerman
Malaysia
Mesir
Sudan
Inggris
Kamboja
Filipina
Refleksi
Berkurban Pintu Meraih Sukses
Sejarah Kurban
Kurban Dari Zaman ke Zaman
Siti Hajar dan Spirit Berkurban
Muslimah
Unik
Serbaserbi di Balik Idul Kurban
52
54
60
MANAJEMEN
Direktur: Kusnandar l Direktur Eksekutif: Yuli Pujihardi. l
Distribusi & Database: M. Ridwan Taufik, Moh. Agung Gunawan
l Marketing: Ika Atika, Sri Sugiyanti, Ayu Juwita, Anita AzZahra
l Public Relations: Alia Alizar l Keuangan: Royke Moh. Rozak,
Mustika Sri Handayani, Rokhmah l Traffic: Rossa, Hodi Wijaya,
Dimyati Zainudin
Perkantoran Margaguna, Jl. Radio Dalam Raya No. 11,
Jakarta Selatan.
Telp. 0217211035, Faks. 0217211005, 72796860
www.tebarhewan.co.id
Kurban Nusantara 44 Tausih 63 tebar hewan kurban @tebarkurban
Tradisi Kurban di Pulau Dewata Kurban
U
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
LAPORAN UTAMA TEBAR HEWAN KURBAN
Kurbanku, Saksiku
‘’Sesungguhnya
Kami telah
memberikan
kepadamu
nikmat yang
banyak. Maka,
dirikanlah shalat
untuk Tuhanmu dan
berkurbanlah.’’
mat Islam di seantero jagad
kembali menunaikan ibadah
kurban pada Idul Adha 1433 H.
Kurban merupakan ibadah yang
disyariatkan Allah SWT bagi
hambanya yang diberi keleluasaan rezeki.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-
Kautsar: “Sesungguhnya Kami telah memberi-
kan kepadamu nikmat yang banyak. Maka,
dirikanlah shalat untuk Tuhanmu dan berkur-
banlah.‟‟
Kurban merupakan saksi dan bukti keta-
atan seorang hamba kepada Sang Khalik. Iba-
dah kurban sebagai wujud kesaksian akan
kepasrahan dan ketaatan seorang hamba ke-
pada Allah SWT telah telah dicontohkan oleh
Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS.
Menurut cendekiawan Muslim, Dr Sudir-
man Hasan MA, pengorbanan Nabi Ibrahim AS
yang rela menyembelih putra kesayangannya
merupakan bentuk kecintaannya kepada Allah
SWT. „‟Jadi, apapun dikurbankan Nabi Ibrahim
untuk Allah SWT, sampai anak kesayangannya
pun beliau rela kurbankan demi Allah SWT.‟‟
Sesungguhnya, papar Sudirman, ibadah
kurban yang dilakukan umat Islam merupakan
tabungan amal di akhirat kelak. Doktor bidang
Hukum Islam khususnya konsentrasi Wakaf
pada UIN Malang itu menuturkan, hewan kur-
ban yang dipotong pada Hari Raya Idul Adha
dan hari tasyrik akan menjadi saksi dan men-
12 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
13 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
LAPORAN UTAMA TEBAR HEWAN KURBAN
jadi tunggangan seorang hamba di akhirat
kelak.
„‟Ada yang mengatakan suatu saat kita
akan melewati sirathal mustaqim, maka
hewan kurban kita akan menyelamatkan
kita dengan menjadi hewan tunggangan.
Dari sini kemudian selain sebagai saksi
kita melakukan kurban tersebut juga akan
membantu kita meraih kebahagiaan akhi-
rat terutama ketika akan masuk surga,‟‟
ungkap ketua el-Zawa UIN Malang ini
menjelaskan.
Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Pusat KH Anwar Hidayat
SH, mengingatkan agar orang yang
sudah mampu tak boleh menun-
menjadi ukuran nilai pahalanya. Jadi kalau
setiap bulu domba satu kebaikan berapa
bulu hanya Allah yang tahu banyaknya pa-
hala berkurban,‟‟ ungkapnya.
Bahkan, saking pentingnya ibadah
kurban, kata Kiai Anwar, Idul Kurban pun
menjadi Idul Akbar. „‟Lebaran yang paling
besar adalah Kurban. Bahkan shalat Id-
nya pun harus segera. Jadi, harus segera
shalatnya pagi-pagi setelah shalat lang-
sung motong kurban. Jadi, kegunaannya
manfaat kalau di kampung atau di daerah
yang menemukan daging setahun sekali
mungkin saja.‟‟
Pimpinan Ar-Rahman
Qur‟anic Learning (AQL)
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
da-nunda untuk berkurban.
Kiai Anwar lalu mengutip sab-
da Rasulullah SAW, „‟Barang-
siapa yang sudah mampu
berkurban kemudian tidak
melakukannya maka jangan
coba-coba mendekati mush-
allaku (masjidku).‟‟
„‟Jadi kurban ini sangat
dianjurkan dan bukan sekali saja
Setiap bulu hewan
kurban yang disembelih
akan menjadi saksi
atas orang yang
berkurbannya
Center Ustadz Bachtiar
Nasir menegaskan keu-
tamaan ibadah kurban.
Menurut dia, setiap
bulu hewan kurban
yang disembelih akan
menjadi saksi atas orang
yang berkurbannya.
„‟Yang dimaksud di
sini adalah bahwa betapa
seperti akikah. Kalau akikah ketika
anak lahir lalu orang tuanya meng-aki-
kahkan. Ibadah kurban dilakukan setiap
tahun. Siapa yang sudah diberikan kesem-
patan untuk berkurban ya berkurbanlah.
Karena setiap satu helai bulu hewan yang
dikurbankan adalah satu kebaikan. Kullu
sya‟ratin hasanatin (Setiap bulu domba
adalah satu kebaikan bahkan dibalas sam-
pai 10 kali kebaikan,‟‟ papar Sekretaris
Mustasyar Pusat Tarbiyah Indonesia itu.
Pimpinan Pondok Pesantren Daa-
rul „Ulum Sawangan Depok, Jawa Barat
itu lebih lanjut mengungkapkan, jika kita
menghitung jumlah bulu domba, maka
tak akan terhitung. Sungguh menyembelih
hewan kurban menjadi ibadah yang san-
gat bernilai tinggi bagi setiap hamba yang
mampu menunaikannya.
„‟Saking tingginya nilai pahala kurban,
sehingga bulu domba yang tidak terhitung
besarnya pahala atau balasan
kebaikan dari Allah untuk orang
yang sedang atau memberikan kurban itu
hingga hitungannya yang un-countable/
itu. Bulu kambing atau bulu hewan siapa
yang bisa menghitung? Ini menunjukkan
betapa tidak terhingganya balasan Allah.
Tapi kalau bertanya bersaksi di sini ini men-
arik sesungguhnya,‟‟ papar ulama muda ini.
Ulama lulusan Universitas Islam Ma-
dinah Arab Saudi itu, menguraikan, secara
falsafah sesungguhnya kurban sebagai
saksi, pada setiap bulunya ada balasan
pahala terhadap orang yang membenar-
kan Allah SWT. Menurutnya, apa yang di-
lakukan Ibrahim AS kepada Ismail AS juga
apa yang dilakukan Qabil dan Habil yang
mengurbakan hewan kurbannya, yang satu
diterima kurbannya dan yang satu lagi ti-
dak diterima kurbannya.
„‟Jadi kesaksian orang yang menyem-
belihnya itu syahadatnya membenarkan
janji Allah yang disaksikan oleh sejum-
lah bulu itu. Artinya dia akan mendapat-
kan balasan kebaikannya. Itulah ba-
rangkali makna dari kesaksian,‟‟ ungkap
Sekretaris MIUMI (Majelis Intelektual
dan Ulama Muda Indonesia).
Menurut Ustadz Bachtiar, hal ini
semacam motivasi dari Rasulullah SAW
bagi umatnya agar berlomba-loma me-
nyembelih hewan kurban. „‟Ini sesung-
guhnya memang motivasi bukan seka-
dar penyemangat biasa. Tapi memang
faktanya. Orang-orang yang menyem-
belih hewan kurban pada hakekatnya
sedang menyembelih sifat-sifat kebina-
tangan dirinya. Itu ekspresinya.‟‟
Ia menuturkan, betapa beratnya
Nabi Ibrahim AS, ketika Ismail masih
kecil dia harus tinggalkan padahal be-
lum lagi puas memeluknya. Lalu, Allah
SWT menguji ketakwaannya dengan
meminta Ibrahim menyembelih Ismail
AS yang saat itu berada pada usia yang
sedang membahagiakan kedua orang tu-
anya, terutama Ibrahim.
„‟Jadi, Allah tidak meminta Ismail
itu dalam posisinya yang terlalu kecil
atau sudah terlalu tua justru pada saat
Falamma balagha ma‟ahu sa‟ya yakni
pada kondisi di mana anak laki-laki su-
dah bisa bekerja sama dengan ayah. Ini
adalah hal yang paling membahagiakan
bagi seorang ayah. Jadi, usia membaha-
giakan seorang ayah bagi anak adalah
ketika si anak sudah bisa diajak bekerja
14 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
15 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
LAPORAN UTAMA TEBAR HEWAN KURBAN
sama dengan ayahnya. Justru pada puncak
usia itu Allah meminta Ismail dikorban
oleh Ibrahim,‟‟ tuturnya.
Dari peristiwa tersebut ada dua per-
mintaan Allah SWT kepada Ibrahim AS.
Pertama meminta untuk menyembe-
lih anaknya, Ismail. Kedua, kata Ustadz
Bachtiar, ketika Ismail AS berada pada
usia best of the best, yakni usia yang paling
membahagiakan.
„‟Nah, maknanya adalah berkurban
itu bertujusn untuk menyembelih keingi-
nan-keinginanmu agar kamu tunduk pada
keinginan Allah SWT. Berkurbanlah den-
gan yang terbaik seperti Ibrahim AS dim-
inta oleh Allah justru pada saat anaknya
usia yang paling membahagiakan,‟‟ tutur
Ustadz Bachtiar Nasir.
dengan semua bentuk hawa nafsu. Jadi,
kebinatangan diri itu ada dua sifat syahwat
membuat kita seperti hewan ternak, emosi
membuat kita seperti hewan buas.
„‟Kedua-duanya harus kita sembelih
untuk tunduk dan mencari ridhanya Al-
lah SWT. Kedua, dimensi fisik tidak ter-
lalu penting bagi Allah karena Allah tidak
minta dagingnya dari orang beriman juga
tidak butuh darahnya dari orang kafir.
Yang Allah mau adalah siapa yang paling
bertakwa,‟‟ jelasnya.
„‟Di sinilah dimensi tauhidnya sebet-
ulnya. Karenanya giving the best menun-
jukkan kualitas tauhidnya. Semakin bagus
semakin tinggi kualitas tauhidnya. Dan
usianya pun usia jangan hewan terlalu
muda dan jangan pula yang terlalu tua.
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
Menurut Ustadz Bachtiar, ini se- Seperti Ismail diminta oleh Allah pada
benarnya sangat tauhid. Tauhidnya dari
pada berkurban itu adalah pada dua hal.
Pertama, menyembelih kebinatangan diri
usianya yang paling membahagiakan
ayahnya yaitu usia produktifitas yang pal-
ing tinggi.‟‟
17 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Simbol Ketaatan
S
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
Kurbanpada
Sang Khalik
Ibadah kurban merupakan simbol
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
etiap Muslim yang
memiliki kelapan-
gan rezeki disu-
nahkan menyembelih hewan
kurban seperti yang diconto-
hkan Rasulullah SAW. Nabi
Muhammad SAW menyembe-
lih binatang kurban pada hari
raya Idul Adha.
Dalam hadis riwayat
Imam Ahmad dan Ibnu Majah
dari Abu Hurairah, Rasulullah
bersabda, “Barang siapa
mempunyai keluasan rezeki
(mampu berkurban) tetapi ia
tidak mau berkurban, maka
janganlah ia mendekati tem-
pat kami bersembahyang.”
Hadis di atas menunjuk-
pengorbanan seorang hamba
yang ingin dekat kepada Allah
SWT. kan betapa kurban sangat
pen–ting dilakukan oleh
setiap Muslim yang memi-
liki kelebihan rezeki. Perintah
berkurban pun tercantum dalam
sejumlah surah dalam Alquran,
yakni Al-Kautsar ayat 2; Al-Hajj
ayat 34-35 dan ayat 36, serta
surah Ash-Shaffat ayat 102-107.
Dalam surah Al-Kautsar ayat
2, Allah berfirman, “Maka shalat-
lah engkau karena Tuhanmu dan
berkurbanlah.” Berkurban tak han-
ya disyariatkan kepada umat Nabi
Muhammad SAW saja. Allah SWT
juga mensyariatkannya kepada
umat-umat sebelumnya.
“Dan bagi tiap-tiap umat telah
Kami syariatkan penyembelihan
(kurban) supaya mereka menyebut
nama Allah terhadap binatang ter-
nak yang telah direzekikan Allah
kepada mereka…” (QS: Al-Hajj: 34-
35).
Lantas apa sebenarnya makna
dan hikmah di balik perintah me-
nyembelih hewan kurban pada Hari
Raya Idul Adha itu? Direktur Pro-
gram Pascasarjana Universitas Ibnu
Khaldun (UIKA) Bogor, Prof KH Di-
din Hafidhuddin, mengungkapkan,
kurban berasal dari akar kata qoru-
ba-yaqrobu-qurbanan yang artinya
“mendekatkan diri”.
Maksudnya, ungkap Kiai Di-
din, mendekatkan diri kepada Allah
SWT dan kepada sesama manusia.
Menurut dia, kurban menjadi satu
ibadah yang disyariatkan setiap ta-
hun kepada umat Islam.
Wakil Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum Universitas Islam Neg-
eri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr
KH Ahmad Mukri Ajie, menjelas-
kan, kurban merupakan media bagi
setiap hamba untuk selalu dekat ke-
pada Allah SWT.
„‟Kurban adalah upaya atau
kiat bagaimana seorang hamba bisa
dekat dengan Tuhannya. Antara
lain dengan menyembelih hewan
kurban, baik kambing, sapi, unta,
maupun kerbau,” tutur ketua Maje-
Kurban
S Salah satu
hikmah ber-
kurban adalah
menggembi-
rakan golongan
fakir miskin.
LAPORAN UTAMA TEBAR HEWAN KURBAN
lis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten
Bogor, Jawa Barat itu.
Menurut Kiai Mukri, Allah SWT
tak menginginkan darah dan daging dari
hewan kurban yang disembelih seorang
hamba. Yang Allah SWT inginkan, kata
dia, adalah keikhlasan dan kerelaan dari
seorang hamba untuk membunuh tipolo-
gi dan watak karakter binatang yang ada
dalam dirinya.
Ibadah kurban mampu membunuh
sifat alhayawaniyyah atau albahimi-
yyah yang melekat pada diri setiap insan,
seperti kebakhilan, kerakusan, egoistis,
individualistis, serta menghalalkan se-
LAPORAN UTAMA TEBAR HEWAN KURBAN
gala cara untuk mencapai keinginannya.
“Sifat-sifat itu harus dibuang dengan cara
menyembelih hewan kurban,” ujar Kiai
Mukri.
Ibadah kurban mempunyai nilai
ketauhidan yang sangat kental. Keikhla-
san Nabi Ibrahim dengan mengorbankan
anak yang dicintainya mengajarkan ke-
pada manusia sikap bertauhid sejati. Nabi
Ibrahim mampu membebaskan dirinya
dari penghambaan kepada materi (dalam
hal ini anak yang dicintainya) menuju
penghambaan kepada Allah semata.
Nabi Ibrahim telah memperlihat-
kan keimanan, ketundukan, ketaatan dan
pengorbanannya kepada Allah melalui
kurban. Tak hanya itu, dengan berkur-
ban Nabi Ibrahim juga telah berhasil me-
lepaskan diri dari kecintaannya terhadap
dunia, baik jasad, jiwa, hati, maupun ruh-
nya. Semua itu, semata-mata demi men-
jalankan perintah Allah.
Intinya, kurban merupakan sarana
pembuktian keimanan seorang hamba
kepada Khaliknya. Keimanan juga meli-
puti pengorbanan. Pengorbanan ini dire-
fleksikan dalam bentuk materi yang di-
persembahkan, yaitu hewan sembelihan.
Mengukuhkan Solidaritas Sosial
ebagai makhluk sosial, manusia tak
mungkin bisa hidup sendiri. Setiap
manusia pasti membutuhkan ban-
tuan dan kehadiran manusia lain-
nya. Bahkan, manusia juga sangat
tergantung pada alam di sekitarnya.
Tanpa air, udara, lingkungan, tumbuh-tumbuhan,
serta ciptaan Allah SWT yang lainnya, manusia
tak mungkin bisa hidup.
Setiap Muslim diperintahkan untuk berbuat
baik kepada sesama manusia dan lingkungan seki-
tarnya. Dari sekian banyak syariat Islam yang di-
perintahkan kepada kaum Muslim, ibadah kurban
merupakan salah satu yang mengandung hubun-
gan horizontal bagi sesama manusia.
Seperti halnya shalat, puasa, zakat, dan haji,
dalam ibadah kurban juga terdapat nilai-nilai so-
sial. Terlebih lagi dalam kitab suci Alquran mau-
pun hadis banyak terkandung ajaran-ajaran sosial
20 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
21 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
S
LAPORAN UTAMA TEBAR HEWAN KURBAN
LAPORAN UTAMA TEBAR HEWAN KURBAN
kemanusiaan, seperti berbuat baik kepada
tetangga, menolong orang lain, berbakti
kepada kedua orang tua, menyantuni anak
yatim, menjenguk orang sakit, memberi
makan fakir miskin, dan lain sebagainya.
Melalui ibadah kurban, seorang ham-
ba ditempa untuk memiliki jiwa kepedu-
lian terhadap orang lain. Salah satu hik-
mah berkurban adalah menggembirakan
golongan fakir miskin. Sebab, tidak semua
orang mampu makan dengan daging wa-
laupun dia tinggal di kota besar. Maka di-
anjurkan sekali bagi orang yang mampu
untuk berkurban dan membagi-bagikan
daging dari hewan kurban tersebut kepada
fakir miskin.
Dalam ajaran Islam, disyariatkan
daging kurban untuk disedekahkan kepa-
da yang berhak, yaitu orang yang layak un-
tuk menerimanya, yang tentunya bukanlah
orang kaya. „‟Beliau (Rasulullah) memberi
makan dari dua kurbannya itu untuk orang
miskin, dan ia beserta ahlinya ikut memak-
annya.” (HR Ahmad).
„‟Makanlah (dari kurbanmu, berilah
orang-orang, dan simpanlah. Sesungguh-
nya pada tahun yang lalu itu orang-orang
mendapat kesusahan, aku ingin agar kamu
menolong mereka.” (Muttafaq Alaih).
Allah SWT telah menjanjikan surga
bagi mereka yang telah menyisihkan seba-
gian dari harta mereka untuk berkurban
dengan niat yang ikhlas. Hewan yang telah
kita kurbankan diyakini di kemudian hari
akan mengantarkan kita menuju surga.
Rasul SAW bersabda, tiap-tiap bulu
yang dikurbankan merupakan khair. Un-
gkapan „khair‟ ini mengandung arti kes-
elamatan, kebaikan, kesejahteraan, keba-
hagiaan, dan kemurahan Allah SWT.
Ibadah kurban juga mengandung
pesan-pesan moral yang ditunjukkan den-
gan simbol-simbol yang ada dalam ritual
ibadah kurban. Sejarah kurban Nabi Ibra-
him merupakan sejarah yang penuh den-
gan nilai pengorbanan. Dalam hal ini kita
meneladani bahwa sikap Nabi Ibrahim
yang rela mengorbankan anak yang di-
cintainya, menandakan kerelaannya pula
dalam mengorbankan segala hal yang di-
milikinya.
Kata „pengorbanan‟ yang dimuncul-
kan dalam ritual ibadah kurban ini meru-
pakan salah satu bentuk sikap moral yang
apabila diaplikasikan oleh berbagai lapisan
masyarakat dapat menjadi solusi berbagai
permasalahan.
Contohnya adalah orang-orang kaya
yang mau berkorban dengan hartanya un-
tuk orang-orang miskin sehingga mem-
berikan solusi bagi permasalahan orang-
orang miskin di sekitarnya. Begitu juga
seorang pemimpin yang rela berkorban
dengan meninggalkan hawa nafsu dan
egonya demi kemaslahatan masyarakat,
bukan untuk kemaslahatan pribadi dan
golongan.
Membumikan Semangat Kurban
pirit kurban yang telah dicontohkan
putra Nabi Adam AS dan Nabi Ibra-
him AS serta Nabi Muhammad SAW
hendaknya harus terus dihidupkan
dalam kehidupan sehari-hari. Menu-
rut Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Malang, Prof Imam Suprayogo, berkurban
merupakan sebuah amal yang dilakukan untuk
mendapatkan sesuatu yang lebih mulia.
22 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
23 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
„‟Dalam konteks sekarang ini, se-
mangat berkurban sangat tepat untuk di-
lakukan bangsa Indonesia,‟‟ ungkap Prof
Imam. Menurutnya, untuk menjadikan
bangsa Indonesia lebih maju, makmur,
dan berperadaban tinggi, sangat dibutuh-
kan jiwa berkorban.
„‟Semua harus mau berkorban, teru-
tama para pemimpin, elite di berbagai
tingkatan hingga rakyatnya,‟‟ tuturnya.
Ia menegaskan, di dunia ini, tidak pernah
ada sebuah perjuangan untuk mendapat-
kan sesuatu yang mulia, tanpa berkorban.
Ajaran berkurban, kata Prof Imam,
sesungguhnya sangat tua, yakni sejak za-
man Nabi Adam, yang kita kenal dengan
sejarahnya Habil dan Qabil. Menurut dia,
hanya kurban terbaik yang diberikan Ha-
billah yang akhirnya diterima Sang Pen-
cipta.
Ibadah kurban, papar Prof Imam, ha-
rus dijadikan momentum bagi bangsa Indo-
nesia untuk bersama-sama berkorban me-
merangi korupsi, kolusi dan nepotisme yang
sangat merusak. „‟Sebuah bangsa yang ingin
maju memang harus memiliki kerelaan un-
tuk berkorban,‟‟ ujarnya menegaskan.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadi-
yah, Haedar Nashir, mengungkapkan, kisah
pengorbanan Nabi Ibrahim dan Siti Hajar
yang harus merelakan putra kesayangan-
nya, Ismail disembelih, mengajarkan umat
manusia untuk menempatkan segala ses-
uatu yang dicintai itu semata-mata karena
Allah.
„‟Berkurban itu harus dijiwai secara
total, dengan menyerahkan diri kita kepada
Allah SWT, melalui harta, tenaga, pikiran,
dan apapun yang kita miliki,‟‟ paparnya.
Berkurban bagi umat
sekarang ini harus menjadi
sarana pembongkaran jiwa
berkorban kita
24 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
25 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
M
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
Menurut Haedar, berkorban juga har-
us memiliki nilai sosial, yakni bermak-
na untuk kemaslahatan orang banyak.
„‟Berkurban bagi umat sekarang
ini harus menjadi sarana pembong-
karan jiwa berkorban kita. Mampu
tidak kita mengorbankan harta yang
tentunya tidak seberapa bagi mereka
yang tak mampu. Nabi Ibrahim AS,
Ismail dan Siti Hajar saja berani ber-
korban jiwa demi mendapatkan kerid-
haan Illahi. Nah, ini maknanya.‟‟
Menurut dia, saat ini, manusia
dan masyarakat cenderung egoistik
dan mementingkan kepentingan diri
dan kelompoknya. Hasrat berkuasa
dan bebas dari hukum dan aturan
yang dilakukan segelintir orang telah
mengorbankan rakyat banyak, bah-
kan mengorbankan sistem, mengor-
bankan negara.
„‟Dalam konteks kekinian, se-
mangat berkurban bisa dilakukan
oleh para pejabat publik, lebih-lebih
yang beragama Islam, dengan cara
menempatkan kepentingan orang
banyak serta kepentingan kemasla-
hatan umat di atas kepentingan diri
sendiri,‟‟ ujarnya menegaskan.
Haedar mengimbau agar jiwa
ber-kurban dikembangkan untuk
membangun solidaritas kolektif. „‟Kita
juga harus jadikan, energi spiritual
untuk membangun kesalehan kolektif
sekaligus juga mencegah hal-hal yang
bisa merusak tatanan kolektif itu,‟‟ tu-
turnya.
Umat Islam, kata dia, harus bisa
berbuat baik, dengan memberi apa
yang dimiliki untuk masyarakat. Teta-
pi, pada saat yang sama, ketika ada
yang merusak sistem hukum, sistem
politik, umat pun harus berani mence-
gahnya. Semangat berkurban, ungkap
Haedar, harus diwujudkan dengan
berlomba-lomba pada kebaikan.
Mengumpulkan Kulit Hewan Kurban,
Bolehkah?
engumpulkan dan menjual kulit he-
wan kurban untuk kepentingan ma-
drasah dan mushala biasanya kerap
dilakukan panitia kurban. Secara sengaja, kulit
hewan kurban tak dibagikan kepada mustahik
(orang yang berhak atas kulit tersebut), namun
dikelola panitia kurban untuk dijual dan uang-
nya digunakan bagi kepentingan umat.
Kebiasaan itu pun sering mengundang
pertanyaan, bolehkah hal itu dilakukan? Ter-
kait masalah ini, Majelis Tarjih Pimpinan Pusat
Muhammadiyah dan Ulama Nahdlatul Ulama
(NU) dalam Muktamar ke-27 di Situbondo,
Jawa Timur, pada 1984 telah menetapkan fat-
wa terkait boleh tidaknya mengumpulkan dan
menjual kulit hewan untuk kepentingan sarana
ibadah dan madrasah.
26 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
27 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
LAPORAN UTAMA TEBAR HEWAN KURBAN
Penjualan kulit
hewan kurban
di kalangan
para ulama ter-
dapat perbedaan
pendapat.
Masalah itu telah disampaikan Rasulullah
SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan
oleh Ahmad dari Abu Sa‟id, Bahwa Qatadah Ibnu
Nu‟man memberitakan bahwa Nabi SAW berdiri
seraya bersabda, „Dulu saya memerintahkan ke-
pada kamu sekalian agar kamu tidak makan dag-
ing kurban lebih dari tiga hari, untuk memberi
kelonggaran kepadamu‟.
Dan sekarang saya membolehkan kepada
kamu sekalian, maka makanlah sekehendakmu;
jangan kalian jual daging dam dan daging kur-
ban. Makanlah dan sedekahkanlah serta gunak-
anlah kulitnya dan jangan kalian menjualnya.
Sekalipun sebahagian daging itu kamu berikan
untuk dimakan orang lain, namun makanlah apa
yang kalian sukai. [HR Ahmad].
Majelis Tarjih PP Muhammadiyah dalam
fatwanya menyatakan, para ulama telah ber-
sepakat bahwa menjual daging kurban dilarang.
Sedangkan, menurut ulama Muhammadiyah,
penjualan kulitnya, di kalangan para ulama ter-
dapat perbedaan pendapat.
Jumhur (sebagian besar) ulama berpendapat
tidak boleh menjual kulit hewan kurban (Ibnu
Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Juz I, halaman 438),
demikian bunyi fatwa itu. Sedangkan, ungkap
para ulama Muhammadiyah, menurut Imam
Abu Hanifah boleh menjual kulit hewan kurban
kemudian hasil penjualannya disedekahkan atau
dibelikan barang yang bermanfaat untuk keper-
luan rumah tangga (As-Sayyid Sabiq, Fiqhus
Sunnah, Jilid III, halaman 278).
Sementara itu, kata ulama Muhammadiyah,
para ulama dari Mazhab Syafi‟i berpendapat bah-
wa boleh saja menjual kulit hewan kurban, asal
hasil penjualannya dipergunakan untuk kepent-
ingan kurban (Asy-Syaukaniy, Nailul Authar, Juz
V, halaman 206).
„‟Kami sepakat tidak boleh menjual daging
kurban, karena memang tujuan disyari‟atkan pe-
nyembelihan hewan kurban, antara lain, untuk
dimakan dagingnya, terutama untuk disedekah-
kan kepada fakir miskin,‟‟ demikian bunyi fatwa
Majelis Tarjih Muhammadiyah.
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
28 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
29 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Y
KULINER TEBAR HEWAN KURBAN
empati peringkat ke-14.
Di Indonesia, sate banyak jenisnya.
Sate bisa dikategorikan menurut ba-
han atau daerahnya. Berdasarkan bahan
baku, sate terdiri dari sate ayam, sate
daging sapi, sate kambing, sate keong,
dan sate kerang. Proses pembuatan se-
luruh jeni sate ini hampir sama. Hanya
perbedaannya terletak pada penyajian-
nya sesuai dengan selera, apakah ingin
ditambah saus kacang atau kecap.
Berdasarkan daerah,
ada beberapa jenis sate, yaitu
Sate Padang
Sumatra Barat dikenal sebagai dae-
rah yang menghasilkan masakan berbum-
bu yang menggoda selera. Sate Padang
merupakan sebutan bagi tiga jenis sate
di sumatra Barat, yaitu sate Padang, sate
DI JEPANG sate disebut dengan
nama yakitori, yaitu daging dan
jeroan ditumpuk dan ditusuk ke
batang lidi. Yakitori dibakar di
atas binchotan atau arang putih.
Yakitori dimasak dengan saus
tara, yaitu saus yang terbuat
dari sake, kecap, dan gula.
Padang Panjang, dan sate Pariaman. Ke-
tiganya merujuk pada sate daging serta
jeroan yang diberi saus kekuningan dan
disajikan dengan ketupat serta keripik
balado.
Ciri utama sate ini adalah kuah kun-
ing yang terbuat dari tepung beras yang
bercampur dengan kaldu, kunyit, jintan,
dan lengkuas. Beberapa daerah di Suma-
Siapa yang tidak kenal dengan makanan satu ini? Potongan
daging yang disusun dan ditusukkan ke sebuah batang lidi kemudian
dibakar di atas arang. Setelah matang, daging kemudian disiram
semacam saus dan disajikan dengan nasi, lontong atau ketupat.
a. Makanan ini adalah sate.
Sate ditemukan hampir di
seluruh pelosok Indonesia.
Rasanya tidak sulit mencari
makanan yang satu ini. Ter-
lebih lagi ketika hari raya
kurban tiba. Hampir semua masyarakat
Indonesia mendadak beralih profesi semen-
tara menjadi pengipas sate.
Rasanya yang enak membuat sate
menjadi salah satu makanan favorit dunia.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh sta-
siun berita CNN, sate termasuk ke dalam 50
makanan terlezat di dunia, tepatnya men-
tra Barat biasanya menyajikan kuah yang
sedikit kemerahan karena ditambah cabe
keriting. Selain terdiri dari daging dan je-
roan, sate Padang juga menawarkan sate
lokan atau sate kerang.
30 Majalah THK Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013 31 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
KUILINER TEBAR HEWAN KURBAN
KULINER TEBAR HEWAN KURBAN
Sate Maranggi
Sate ini khas buatan Purwakarta. Biasanya sate Maranggi terbuat dari daging sapi dan
kambing. Yang membedakan sate ini dengan sate lain adalah sausnya yang sederhana.
Saus ini terdiri dari kecap yang ditabur irisan bawang merah dan cabe rawit. Jadi ketika
menimkati sate ini kita akan merasakan sensasi manis pedas dari bumbu yang disajikan.
Biasanya sate jenis ini disajikan dengan ketan bakar atau nasi timbel.
Sate Tegal
Sate ini biasanya disebut dengan sate „balibul‟ atau „baru lima bulan‟. Penamaan ini berasal dari usia
bahan baku yang disate, yaitu anak kambing yang usianya di bawah atau tepat lima bulan. Dalam
tusuk tidak sepenuhnya terdiri dari daging kambing, melainkan dicampur dengan jeroan, hati, atau
lemak kambing. Di Tegal sate ini dibeli secara kodian.
Sate Madura
Sepertinya tidak ada yang belum pernah
mencoba sate jenis ini. Pasalnya jenis ini banyak
ditemukan di berbagai wilayah Nusantara. Berbeda
dengan sate padang, sate Madura biasanya terbuat
dari daging ayam. Sate dibakar di atas arang sambil
diberi bumbu kecap. Setelah matang, sate disajikan
dengan saus kacang yang dicampur kecap serta acar.
Sate Ponorogo
Sate ini terbuat dari bahan baku yang sama dengan
sate Madura. Bedanya, sate Ponorogo disajikan
dengan potongan sate yang pipih dan memanjang.
Tidak seperti sate Madura yang dipotong dadu kecil.
Selain itu sate Ponorogo juga mengalami proses
„bacem‟, yaitu perendaman daging sate ke dalam
bumbu agar meresap ke dalam daging.
32 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
33 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
S
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
KULINER TEBAR HEWAN KURBAN
MANCANEGARA
ebagai salah satu makanan terlezat di dunia,
sate kini tidak hanya ada di Indonesia tetapi
bisa ditemukan di negaranegara Asia, bahkan
Eropa. Ratarata sate yang ada di Asia Tenggara seperti
Malaysia, Thailand, dan Filipina menyerupai sate madura,
yaitu tusukan daging ayam atau sapi yang dihidangkan
dengan siraman saus kacang. Sate juga terkenal di
Belanda dan bisa ditemukan di tokotoko Asia di Eropa.
DI CINA, sate disebut dengan nama chuanr. Ini
merupakan masakan yang berasal dari Cina Muslim
yang terdapat di negeri tirai bambu tersebut. Umumnya
chuanr dibumbui sesuka hati. Namun biasanya dibumbui
dengan campuran jintan, lada dan minyak wijen.
DI TURKI, sate disebut dengan shish kebab. Kebab
adalah sebutan untuk daging panggang yang dibakar
dan ditusuk. Daging ygn dipakai untuk sate ini biasanya
daging domba dan daging sapi.
DI AFRIKA SELATAN sate terbuat
dari daging sapi dan domba yang sudah
diasinkan. Sebelum dipanggang makanan
yang disebut dengan nama sosatie ini
ditusuk selangseling antara dua jenis
daging.
DI EROPA sate disajikan dengan lebih
„modern‟. Di Prancis misalnya, sate terdiri
dari potongan daging yang dicampur
dengan potongan sayuran, biasanya
paprika. Tusukan sate terbuat dari metal
dan disajikan dengan roti. Pun halnya
dengan Italia. Sate biasanya sudah dimix/
dengan sayuran dan dibumbui dengan
minyak zaitun, anggur putih, merica,
garam dan rosemary.
DI BRAZIL sate atau espetinho dapat
dibuat dari berbagai jenis daging, mulai
dari daging ayam, sapi, babi, hingga sosis
dan udang. Sate jenis ini disajikan dengan
lelehan keju Brazil. Di negeri tersebut keju
ini merupakan „saus kacang‟nya sate.
Tidak seperti sate biasa, Meksiko
menyajikan potongan daging, buah
zaitun, ikan asin, telur rebus dan sayuran
dalam satu tusukan gigi. Sate ini disajikan
dengan roti atau crackers. Biasanya
banderillas, sebutan makanan ini di sana,
dimakan dalam satu gigitan.
Nah, hari raya kurban telah tiba.
Daging kambing dan sapipun sudah
membanjir ke rumah. Yuk, bikin sate. Pilih
sate favoritmu!
34 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
35 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
IDUL KURBAN di Mancanegara
TRADISI KURBAN MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
dul Adha atau Idul Kurban merupakan hari raya besar yang selalu
dinanti kaum Muslim sedunia. Hari raya Idul Kurban ditandai dengan
berkumpulnya umat Muslim dari berbagai belahan dunia ke Arab Saudi.
Mereka semua berangkat untuk melaksanakan rukun Islam kelima, yaitu
ibadah haji.
Bagi masyarakat yang tidak melaksanakan haji, mereka
melaksanakan shalat Idul Adha di masjidmasjid terdekat dengan rumah
dan melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Dua ritual itu selalu
dilakukan kaum Muslim. Namun, setiap negara memiliki tradisi yang
khas dalam merayakan Idul Kurban.
Ingin tahu bagaimana mancanegara merayakan Idul Adha?
Cina
Perayaan Idul Adha di negeri Tirai Bambu
berlangsung cukup meriah, khususnya di kota
Kashgar. Kota Kashgar adalah kota tempat
mayoritas Muslim Cina tinggal. Kota ini terletak
di Provinsi Xinjiang yang berbatasan dengan
Kyrgistan, Afghanistan, dan Pakistan. Kota ini
terletak di jalur sutra yang memberikan dampak
besar terhadap penyebaran Islam di Cina.
Masyarakat Kashgar meliburkan diri selama
tiga hari berturutturut untuk merayakan hari
raya kurban. Usai shalat biasanya warga Muslim
berkumpul dengan keluarga, memotong
kurban di halaman dan membagikannya
kepada fakir miskin dan tetangga.
Mereka juga mengadakan pesta yang diisi
dengan tarian dan nyanyian tradisional Uighur,
yaitu etnis yang mengisi kota tersebut.
36 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
37 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
TRADISI KURBAN MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
Jerman
Arab Saudi
Perayaan Idul Adha tampaknya terjadi paling meriah di
Umat Muslim di Jerman kebanyakan
merupakan imigran yang berasal dari Turki.
Oleh karena itu tradisi yang paling mencolok
adalah perayaan Idul Adha oleh orang Turki
yang tinggal di Jerman. Masjid di Jerman tidak
seperti masjid yang ada di Indonesia. Di sana
masjid bahkan tidak bisa dikenali tanpa papan
nama. Masjid pun tidak boleh menggunakan
pengeras suara.
Malaysia
Perayaan Idul Adha di negara ini sepertinya
tidak jauh berbeda dengan perayaan di
Indonesia. Masyarakat Malaysia melaksanakan
shalat Idul Adha di masjidmasjid setempat
pada pukul delapan pagi. Setelah itu, mereka
melakukan ritual penyembelihan di hewan
kurban di masjid atau rumah penduduk,
bergantung keinginan.
Yang menggembirakan, sebuah
Penyembelihan hewan kurban juga terjadi
di negeri Bavaria ini. Namun kurban tidak
begitu populer di Jerman karena daging
bukanlah makanan yang sulit dicari di Jerman,
juga di Eropa. Meskipun demikian bagi yang
ingin melaksanakan ritual ini bisa melakukan
penyembelihan di pemotongan hewan dan
membagibagikan dagingnya ke orangorang
terdekat.
perusahaan khusus melayani hewan kurban
menyediakan layanan penjualan sapi kurban
yang sehat. Mereka dijaga penampilan dan
kesehatannya sehingga kelihatan lebih „bersih‟
dan gagah sebelum dipotong dan dibagi
bagikan. Media setempat menyebutkan hal ini
dilakukan untuk memberikan layanan terbaik
bagi pembeli hewan kurban.
Saudi merupakan
pusat dari perayaan
kurban ini. Mengapa?
Jutaan umat Muslim
berkumpul di jantung
kota Makkah untuk
melaksanakan haji.
negeri penghasil minyak nomor wahid ini. Pasalnya, Saudi
merupakan pusat dari perayaan kurban ini. Mengapa?
Jutaan umat Muslim berkumpul di jantung kota Makkah
untuk melaksanakan haji. Mereka berasal dari berbagai
belahan dunia, lahir dari ras, suku, dan negara yang
berbeda untuk berkunjung ke rumah Allah yang berdiri di
Kota Makkah.
Berbeda dengan Indonesia, kemeriahan Idul Adha tidak
begitu terlihat di Arab Saudi. Masyarakat Arab tidak ada
yang berbondongbondong untuk melaksanakan kurban
dan membuat pesta yang meriah untuk menyambutnya.
Hal ini disebabkan oleh perhatian pemerintah Arab
yang tersedot habis oleh ibadah haji. Jutaan masyarakat
dunia datang ke Arab untuk melaksanakan rukun Islam
yang kelima. Hal ini menjadi tugas bagi pemerintah Arab
untuk melayani jamaah haji dengan baik.
Pun halnya bagi masyarakat Arab, khususnya yang
tinggal di wilayah haji. Kedatangan tamu Allah ini menjadi
potensi dagang yang luar biasa bagi mereka.
38 Majalah THK Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013 39 Majalah THK Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
TRADISI KURBAN MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
Sudan
Di Sudan Idul Adha disebut dengan
nama Idul Kabier atau festivel besar. Pada
perayaan ini masyarakat Sudan biasanya
menyembelih domba jantan.
Perayaan ini bisa berlangsung selama
empat sampai lima hari. Hari itu merupakan
waktu yang tepat bagi masyarakat Sudan
untuk mengunjungi kerabat, teman, dan
Inggris
Banyak Muslim Inggris yang
orangorang terdekat.
Biasanya di perayaan ini pembantu
rumah tangga yang biasa bekerja
meminta cuti dan merayakan Idul Adha
di rumah masingmasing, persis seperti
asisten rumah tangga di Indonesia yang
mudik ke kampung halaman ketika
lebaran tiba.
Mesir menyambut hari besar ini dengan
memakai baju baru ke masjid. Mereka
berbondongbondong mempercantik
Di Mesir Idul Adha disebut dengan
istilah „Eid elKibr‟. Pada hari perayaan
masyarakat Muslim di Mesir mendatangi
masjid untuk melaksanakan shalat Idul
Adha. Setelah itu mereka melakukan ritual
silaturahim seperti yang dilakukan oleh
umat Muslim Indonesia ketika Idul Fitri.
Setelah itu mereka mendapatkan
kesempatan untuk menambah pahala
dengan membagibagi daging kurban
kepada orang yang membutuhkan. Hari
raya Idul Adha merupakan hari yang
berbahagia bagi masyarakat miskin Mesir
karena pada hari itu mereka memperoleh
kebaikan berupa daging kurban dari
masyarakat berada.
diri sebelum ke masjid. Di sana
mereka mendengarkan khutbah Idul
Adha dan shalat sunat. Setelah shalat
sesama Muslim saling bersilaturahim
dan berkunjung. Bagi keluarga yang
jauh, mereka mengirimkan kartu
atau surat elektronik untuk sekadar
mengucapkan selamat Idul Adha.
40 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
41 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
TRADISI KURBAN MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
Kamboja
Masyarakat Kamboja tetap antusias melaksanakan Idul Adha walaupun dalam kondisi perekonomian yang sulit
Filipina
Setelah shalat Idul Adha, masyarakat Filipina akan melaksanakan pesta bagi mereka yang mampu. Mereka biasanya mengajak fakir miskin untuk ikut merayakan pesta. Bagi mereka yang mampu, mereka juga akan melaksanakan kurban untuk dibagi-bagikan.
42 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
43 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
S
KURBAN NUSANTARA TEBAR HEWAN KURBAN
KURBAN NUSANTARA TEBAR HEWAN KURBAN
Tradisi Kurban di Pulau Dewata
baik, kata dia, mendorong umat Islam
berlomba-lomba berkurban. Hal itu, tidak
lepas dari peran para ustadz yang terus
mengingatkan umat Islam termasuk hadis
Nabi Muhammad saw yang menegaskan,
„‟Kalau ada orang mampu tapi tidak mau
berkurban, maka janganlah dia mendekati
mushallaku.‟‟
„‟Ini tentu sebuah warning yang san-
gat menakutkan bagi orang-orang yang
beriman yang mempunyai kemampuan,
tapi tidak mau berkurban,‟‟ papar Ketua
Takmir Masjid Baitul Makmur Monang-
Maning Denpasar Bali ini.
Hadis itu, kata dia, menyadarkan
banyak umat Islam agar memiliki seman-
gat yang tinggi untuk berkurban. „‟Berang-
kat dari hadis ini yang saya lihat semangat-
nya luar biasa, sangat tinggi. Bahkan kita
kiri, ke depan, ke balakang, dan itu harus
didahulukan. Menurut dia, tetangga yang
mempunyai satu hak yaitu non-Muslim.
„‟Menurut saya semua tempat ibadah hen-
daknyalah berpikir bagaimana Rasul men-
gajarkan kita bertetangga.‟‟
Ketua Ar-Rahman Qur‟anic Learning
(AQL) Bali ini, menuturkan, tetangga itu
dikelompokkan menjadi tiga. Ada yang
mempunyai tiga hak, ada yang mempunyai
dua hak dan ada yang hanya satu hak. Dan
tetangga yang mempunyai satu hak adalah
tetangga non muslim.
„‟Ini tentu struktur sosial yang di-
contohkan oleh Rasulullah SAW. Jadi,
non-Muslim, seluruhnya dibagikan hewan
kurban. Kita beri, kita muliakan, walau
dia hanya mempunyai satu hak sebagai te-
tangga masjid,‟‟ ujarnya menjelaskan.
Lantas, bagaimana tradisi berkurban
yang terjadi di Bali? Menurut Bambang,
mendekati Hari Raya Idul Adha, masjid
dan mushalla membentuk panitia untuk
mengkoordinir umat Islam yang ingin me-
nyalurkan hewan kurbannya.
Ia mengakui, hal ini membuka pelu-
ang bisnis dan bahkan ada mushalla atau
masjid yang menyediakan hewan kurban
untuk dijual. „‟Ternyata luar biasa dahsyat
Di Bali, hewan
kurban juga bisa
dibagikan kepada
non-Muslim sebagai
wujud memuliakan
tetangga.
yiar Islam di Pulau Dewata kian
menggeliat. Semangat keislaman
Muslim di Bali begitu kuat. Meski
bukan mayoritas, kaum Muslim di
Bali memiliki impian untuk men-
jadikan provinsi yang sangat popular sebagai
kawasan pariwisata itu sebagai jendela Islam
Indonesia bagi dunia.
Tingginya semangat keislaman Muslim
Bali juga tampak pada saat Hari Raya Idul
Kurban. Sekretaris Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Provinsi Bali, Bambang Santoso, men-
gungkapkan, tingginya motivasi berkurban
umat Muslim di Bali didukung oleh mening-
katnya pemahaman keagamaan.
Pemahaman keislaman yang semakin
khususnya di Bali kadang-kadang meny-
alurkannya dalam keadaan hidup karena
menyembelihnya terlalu capai saking ban-
yaknya.‟‟
Padahal kata Bambang, pihaknya su-
dah bermain data. Akhirnya Muslim Bali
mencoba mendistribusikan hewan kurban
ke luar daerah. Di Bali, hewan kurban juga
bisa dibagikan kepada non-Muslim seb-
agai wujud memuliakan tetangga. „‟Jadi
daging kurban bukan hanya untuk Muslim
saja.‟‟
Dalam Islam, kata dia, diajarkan bah-
wa tetangga adalah 40 rumah ke kanan, ke
bahkan rata-rata masjid kalau data yang
saya rekam tahun lalu di wilayah Denpasar
saja sapi sudah di atas 200 ekor se-Den-
pasar.‟‟
Jumlah itu, kata Bambang, sudah
sangat besar. Sedang kambing di atas
1.000 ekor. „‟Semangat berkurban sangat
tinggi sekali dari refleksi implementatifnya
sangat bagus.‟‟
Yang menarik, sambung Bambang,
selama ini Masjid Baitul Makmur bekerja
sama dengan lembaga-lembaga sekolah.
„‟Kita melibatkan pelajar untuk mendis-
tribusikan daging kurban kepada para
mustahik. Kegiatan yang mereka lakukan
adalah kalau menyembelih tentunya kita
panggil tukang yang profesional sampai
menguliti dan memotong-motong.‟‟
44 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
45 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
P
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
KURBAN NUSANTARA TEBAR HEWAN KURBAN
ernah melihat kamb-
ing atau sapi naik per-
ahu? Itulah peman-
dangan unik yang
akan Anda temui
menjelang Hari Raya
Kurban di di daerah-daerah terpen-
cil di Nuu Waar (Irian Jaya) atau
kini dikenal sebagai Papua.
Meski dikenal sebagai dae-
rah minoritas, Muslim di bumi
Nuu Waar tetap menunaikan iba-
dah kurban. Adalah Pimpinan Al
Faatih Kaaffah Nusantara (AFKN)
Ustadz Fadzlan Gharamatan ber-
sama seluruh timnya yang biasa
melaksanakan kegiatan pemoton-
gan hewan kurban pada Idul Adha
di Papua.
„‟Menaikkan kambing mung-
kin relatif lebih mudah, dengan dua
atau tiga orang akan selesai peker-
jalur darat.
Memang di daerah-daerah
pedalaman Nuu Waar, terutama
wilayah barat, perahu adalah sara-
na transportasi yang menghubung-
kan satu daerah dengan daerah
lainnya. Maklum saja, wilayah ini
berada dalam satu garis pantai.
„‟Konsumsi harian mereka pun
tak jauh daripada ikan, ditambah
dengan makanan pokok berupa
sagu atau keladi. Nasi meskipun
ada, namun tidak terlalu favorit di
kalangan masyarakat Nuu Waar ter-
utama yang berada di pedalaman.
Mungkin bisa dikatakan juga terbi-
lang langka. Demikian juga dengan
makan sejenis daging,‟‟ paparnya
menjelaskan.
Di Nuu Waar, pemotongan hewan kur-
ban tidak boleh dilakukan sembarang
orang. Tindakan ini hanya boleh dilaku-
kan oleh seseorang yang telah ditunjuk
masyarakat sebagai “imam”.
jaan menaikkan kambing. Tapi ka-
lau sapi, ini dia tantangannya,‟‟ tu-
tur Ustadz Fadzlan.
Menurut dia, manusia seban-
yak 10 orang pun belum tentu ber-
hasil menaikkan sapi ke atas pera-
hu. Untuk itu, perlu kesabaran dan
trik yang tepat. Itu pun biasanya
harus dilakukan berkali-kali, tak
jarang sapinya yang tercebur ke air
atau orang yang menariknya yang
terlempar ke air.
„‟Untung keduanya sama-sama
bisa bisa berenang,‟‟ kenangnya
sambil menebar senyum.
Jika kambing dan sapi itu su-
dah berhasil naik perahu kecil atau
yang biasa disebut Jhonson, ung-
kap dai yang lebih dari 32 tahun
menyebarkan dakwah agama Islam
di pedalaman, maka berlayarlah
hewan-hewan kurban itu menjela-
jah lautan menuju pulau dan daerah
pesisir yang sulit dijangkau melalui
Ustadz Fadzlan bersama tim
rombongan AFKN bergerak untuk
menebar hewan kurban yang meru-
pakan amanah dari kaum Muslimin
di Pulau Jawa, terutama Jakarta.
Bersama beberapa dai lainnya,
ia memimpin perjalanan hewan-
46 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
47 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
KURBAN NUSANTARA TEBAR HEWAN KURBAN
hewan kurban itu. Untuk wilayah
Fakfak, biasanya Ustadz Fadzlan
langsung yang akan memimpin pe-
nyebaran hewan kurban.
Tetapi untuk daerah lainnya,
seperti Teluk Bintuni, Kaimana,
Sorong, Sorong Selatan, Raja Am-
pat, dan sebagainya, diamanahkan
kepada perwakilan-perwakilan
AFKN yang ada di daerah-daerah
tersebut.
Untuk wilayah Fakfak, salah
satu tempat pemotongan hewan
kurban dipusatkan di Patipi Pa-
sir. Di sini, hewan-hewan terse-
but ditempatkan pada lokasi yang
Proses yang mendebarkan ini
selalu ditutup oleh salah satu orang
dengan genggaman daun, berupa
daun pisang atau apapun yang
dapat menutup saat prosesi ini
terjadi. Menurut Ustadz Fadzlan,
dalam keyakinan masyarakat Nuu
Waar ditutupnya saat proses peny-
embelihan untuk menghormati aib
sang hewan di akhir hidupnya.
„‟Yang lebih penting, agar da-
rah yang keluar saat pemotongan
itu tidak mengenai orang-orang di
sekitarnya,” paparnya.
Ustadz Fadzlan mengurai-
kan, ada yang unik dari kegiatan
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
Di Nuu Waar,
jeroan hewan,
seperti ati, usus,
jantung, dan
lain-lain tak ada
terdapat banyak daun-daunan se-
belum disembelih pada hari raya
Kurban.
„‟Setidaknya, agar mereka
menikmati makanan sebelum di-
lakukan pemotongan. Di sana, pe-
motongan hewan biasanya tidak di-
ketika itu. Jika di daerah-daerah
di Pulau Jawa kita sering melihat
tak saja daging dan tulang yang
dibagikan, bahkan jeroan hewan
pun bisa dibersihkan lalu dibagi
rata. Di Nuu Waar, jeroan hewan,
seperti ati, usus, jantung, dan lain-
satu pun yang laksanakan pada hari pertama Idul lain tak ada satu pun yang dibawa
dibawa
dibersihkan.
dan Adha, namun biasa dilakukan pada
hari kedua,‟‟ ujar Ustadz Fadzlan.
Hanya saja, di Nuu Waar,
pemotongan hewan kurban ti-
dak boleh dilakukan sembarang
orang. Tindakan ini hanya boleh
dilakukan oleh seseorang yang
telah ditunjuk masyarakat seb-
agai “imam”. Imam ini merupakan
seorang pria dewasa di antara ma-
syarakat yang memiliki kelebihan
ilmu Islam.‟‟
Imam yang dimaksud, sam-
bung Ustadz Fadzlan, biasanya be-
liau bertugas menjadi imam shalat
dan pada urusan-urusan yang
sifatnya keagamaan. „‟Atas dasar
memiliki ilmu itulah, maka urusan
memotong hewan juga diserahkan
kepada imam. Pasalnya, dalam
memotong hewan perlu ada adab-
adab yang harus diperhatikan.‟‟
dan dibersihkan.
Mereka justru membuat lu-
bang besar di tanah, dan seluruh
jeroan itu pun dikuburnya segar-
segar. Alasannya, masyarakat di
Irian Jaya belum mengetahui cara
mengolah jeroan hewan kurban.
„‟Mungkin kalau di Jawa itu semua
bisa dimasak.” Walhasil, yang
dibagikan kepada masyarakat han-
ya daging dan tulang berulang.
„‟Alhamdulillah dengan meng-
gunakan alat transportasi yang
merupakan hadiah dari kaum
Muslimin ini beberapa kegiatan
dakwah dapat berjalan lancar,
termasuk dalam penyebaran he-
wan kurban. Insya Allah tahun ini,
AFKN kembali akan melakukan
penyebaran hewan kurban untuk
masyarakat di Nuu Waar,‟‟ ungkap
Ustadz Fadzlan penuh syukur.
48 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
49 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
I
Astrie Ivo
SOSOK TEBAR HEWAN KURBAN
Berkurban bagi
Astrie Ivo adalah
bentuk kecintaan
kepada Allah SWT.
Karenanya, ia mulai
mengajarkan kurban
kepada tiga buah
hatinya sejak dini.
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
badah kurban memiliki makna
tersendiri bagi artis cantik yang
kini banyak terjun di bidang
dakwah, Astrie Ivo. Menyembelih
hewan kurban, kata Astrie,
merupakan bentuk kecintaan seorang
hamba kepada Allah SWT.
„‟Kurban juga merupakan simbol
bahwa kita telah membunuh semua
berhalaberhala yang ada pada diri kita,‟‟
ujar artis yang telah terjun ke dunia
layar lebar sejak usia enam lewat film
„Samiun dan Dasima‟.
Menurut dia, kurban merupakan
ibadah memangkas kecintaan seorang
hamba akan dunia. Kecintaan terhadap
dunia diibaratkan Astrie sebagai berhala.
Dengan kurban, berhalaberhala yang
menguasai diri setiap hamba itu bisa
dibunuh dan dihilangkan.
„‟Karena darah dan daging
hewan kurban itu tidak sampai
kepada Allah, yang sampai adalah
ketakwaan kita,‟‟ tutur Astrie. Diakuinya,
kurban merupakan kewajiban bagi
yang mampu. Hukumnya, sunnah
muakkadah hampir mendekati wajib.
Saking penting dan utamanya
ibadah kurban, pemilik nama lengkap
Astrie Feizaty Ivo itu selalu mengajarkan
ketiga putranya untuk berkurban sejak
kecil. „‟Alhamdulillah, sejak kecil, sejak
anakanak saya di Taman Kanakkanak
sudah saya ajarkan untuk berkurban.
Alhamdulillah anakanak saya sekolah
di sekolah Islam jadi buat anakanak ada
sebuah pengalaman ritual yang mereka
semua itu sematamata cinta kita
kepada Allah, patuh kita kepada Allah.
Dan itulah sebenarnya makna kurban
buat saya,‟‟ ungkap penulis buku „Cantik
Sepanjang Usia‟ itu menjelaskan.
Artis berdarah Minangkabau
Aceh yang menikah dengan Dariola
Yusharyahya itu bertekad untuk
mendidik anakanaknya beribadah
sejak kecil termasuk gemar berkurban.
„‟Pendidikan saya sebagai orang tua
kepada anak kewajiban kita mengasuh,
mencontohkan qudwah hasanah
(contoh yang baik) kepada anak. Jadi,
anakanak kita harus gemar beribadah
dari kecil bukan hanya mau atau bisa
tapi mereka gemar, senang. Apa hikmah
di balik itu? Napak tilas apa? Apa latar
belakangnya kita harus berkurban?‟‟
urai Astrie Ivo.
Apa yang diajarkannya kepada
ketiga buah hatinya; Kevin Arighi
Yusharyahya, Adrio Faresi, dan Riedo
Devara untuk gemar beribadah,
termasuk berkurban sejak kecil, sudah
ia rasakan ketika masa kecil dulu.
„‟Waktu saya kecil juga begitu.
Saya diajarkan kedua orang tua untuk
gemar menyantuni anak yatim. Kalau
kita punya rezeki harus mau berbagi
sama saudara. Kalau hari kurban kita
harus mau berkurban. Jadi, simbol dari
kurban ini bukan hanya peduli tapi taat
kita kepada Allah SWT. Ketaatan kita,
kecintaan kita, jadi hampir setiap tahun
saya lakukan,‟‟ ungkapnya penuh syukur.
Astrie Ivo sangat berharap ibadah
Mendidik Anak Berkurban Sejak Dini
lakukan setiap tahun.‟‟
Wanita kelahiran Jakarta, 21
September 1964 yang secara resmi
mengenakan jilbab sejak 2000 meng–
ungkapkan itu, menuturkan, pelajaran
dari kisah Nabi Ibrahim AS tentang
berkurban sungguh amat luar biasa.
„‟Nabi Ibrahim AS diuji dengan
disuruh menyembelih anaknya, Ismail
AS. Bisa jadi, sebenarnya itu hanya
simbol apakah kita mau mengalahkan
kurban yang dilakukan bersama
keluarganya, akan menjadi saksi di
akhirat kelak sebagaimana sabda
Rasulullah SAW dalam haditsnya.
„‟Ada ungkapan bahwa kurban yang
kita lakukan menjadi saksi buat kita
nanti di akhirat. Mudahmudahan se
mua dosa kita yang seperti bulubulu
hewan kurban yang kita kurbankan
itulah semua yang dihapus oleh Allah
SWT. Aamiin,‟‟ ungkap Astrie Ivo.
50 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
51 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
D
REFLEKSI TEBAR HEWAN KURBAN
REFLEKSI TEBAR HEWAN KURBAN
amat dicintai harus dikorbankan. Namun itu
dilakukan sematamata untuk me–menuhi
perintah Tuhan.
Melalui kisah itu, pelajaran penting yang
seharusnya ditangkap adalah bahwa korban
adalah merupakan keharusan kemanusiaan
yang mesti ditunaikan oleh siapapun yang
ingin sukses atau berhasil dalam menjalani
hidup. Tidak akan mungkin sukses, berhasil,
dan apalagi berbahagia bagi siapapun
tanpa dilalui dengan pengorbanan. Konsep
berkorban menjadi jelas, adalah merupakan
pintu keberhasilan dari setiap usaha
manusia.
Melalui kisah kenabian tersebut,
rupanya Tuhan ingin menunjukkan bahwa
berkorban harus dilakukan oleh siapapun.
Tidak akan mungkin sukses dalam menjalani
hidup tan–pa pengorbanan. Pengorbanan
merupakan kepastian yang tidak boleh
diabaikan apalagi ditinggalkan.
Ajaran berkorban juga disimbolkan
dalam bentuk me–nyembelih kambing,
sapi, atau unta. Penyembelihan korban
disebut simbolik, oleh karena dalam sebuah
apapun usaha itu, baik pada tingkatan
pribadi dan apalagi komunitas besar, yaitu
membangun bangsa dan negara.
Negeri yang dihuni masyarakat
yang agamis ini, memang terasa aneh.
Pemimpin dan rakyatnya bercitacita besar
membangun negara dan bangsa agar
menjadi maju, sejahtera, bermartabat, dan
tidak tertinggal dari bangsa lain. Disebut
aneh oleh karena semangat berkorban
sebagaimana ditunjukkan oleh ajaran
agamanya masih terasa lembek, dan bahkan
justru bertolak belakang dari ajaran itu.
Bangsa Indonesia pada saat ini sedang
berjuang untuk membangun. Namun
rupanya, semangat untuk berkorban terasa
masih perlu ditumbuhkembangkan. Masih
belum banyak pemimpin bangsa ini yang
secara nyata mau berkorban. Justru yang
terdengar adalah sebaliknya, yaitu berlomba
mendapatkan tunjangan dan bahkan juga
fasilitas yang berlebihan. Akibatnya sehari
hari, nuansa yang berkembang, bukan
berkorban melainkan bertransaksi.
Lebih memrihatinkan lagi, semangat
Berkurban
Pintu Meraih Sukses alam sejarah kemanusia–an, berkorban ternyata menja–di
ajaran utama dan ha–rus dilakukan. Habil dan Qobil, putra
Adam, dalam kisah sejarah awal manusia telah dianjurkan
untuk berkorban dan juga dilaksanakannya.
Dikisahkan pula, korban Habil diterima, dan begitu pula
sebaliknya, kurban Qobil ditolak. Dalam riwayatnya, ukuran ditolak
dan diterima se–buah pengorbanan, di samping keikhlasan, juga
kualitas barang atau benda yang dikorbankan itu.
Korban Habil diterima, karena dilakukan dengan ikhlas dan
Oleh: apa yang dikorbankan adalah benda yang berkualitas, terbaik, dan
Prof Dr Imam yang paling dicintainya. Begitu seba–liknya, korban Qobil ditolak,
Suprayogo* karena tidak ikhlas dan bukan yang terbaik.
Selain itu, kisah korban juga dilakukan Nabi Ibrahim alai–
hissalam dengan anaknya yang dicintai, yaitu Nabi Ismail. Kisah
itu sangat mengerikan, seorang anak lakilaki satusatunya yang
hadits nabi juga disebutkan, bukan daging
dan darah hewan korban yang akan sampai
kepada Tuhan, melainkan ketakwaannya.
Pada umumnya, orang mencintai harta.
Hewan adalah merupakan bagian dari
harta yang dicintai. Pada saat tertentu,
yaitu pada hari raya Kurban atau tiga hari
setelahnya, atau hari tasyrik, seorang
Muslim disunnahkan untuk menyembelih
hewan kurban. Selanjutnya, daging kurban
itu diberikan kepada yang berhak, yaitu di
antaranya adalah fakir miskin.
Konsep korban ini selalu relevan dengan
kehidupan pada setiap zaman dan tempat.
Hal itu tidak terkecuali terhadap bangsa
Indonesia sekarang ini. Ajaran berkorban
mengingatkan kepada kita semua, citacita
mulia, lebihlebih membangun bangsa,
tidak akan mungkin berhasil manakala tidak
diikuti kesediaan berkorban.
Berkorban merupakan kunci
keberhasilan terhadap semua usaha,
menjadi pemimpin di negeri ini masih diikuti,
secara terangterangan atau tersembunyi,
untuk mendapatkan sesuatu yang bersifat
rendahan. Bahkan suasana itu memunculkan
istilah yang menyedihkan, yaitu politik
transaksional. Mereka lupa, kunci sukses
adalah berkorban, sebagaimana dilakukan
Habil, Nabi Ibrahim, dan para pahlawan
bangsa ini, dan bukan bertransaksi. Mereka
sukses usaha dan hidupnya, oleh karena ada
kesediaan berkorban.
Oleh karena itu, di saat Hari Raya Kurban
seperti ini, tepat sekali sebagai kaum yang
beriman menunjukkan secara simbolik
pengorbanan dengan cara menyembelih
hewan kurban. Apalagi kita yakin, berkorban
adalah pintu utama meraih kesuksesan.
Maka, pintu sukses itu harus kita lalui.
Wallahu a lam.
*Penulis adalah Rektor
Univer–sitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ibrahim Malang Jawa Timur
52 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
53 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
K
SEJARAH KURBAN TEBAR HEWAN KURBAN
Kurban Dari Zaman ke Zaman
„‟Bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembeli-
han (kurban) supaya mereka menyebut nama Allah terha-
dap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada
mereka. Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Karena
itu, berserah dirilah kamu kepada-Nya dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada
Allah).” (QS Al-Hajj [22]: 34).
urban boleh dibi-
lang merupakan
salah satu ibadah
yang paling tua.
Betapa tidak. Iba-
dah kurban telah
disyariatkan sejak zaman Nabi
Adam AS. Kurban pertama kali
dilakukan oleh dua anak Adam,
yakni Habil dan Qabil.
Kedua anak Adam itu diper-
intahkan oleh Allah untuk berkur-
ban sebagai syarat utama untuk
menikahi saudara kembar Qabil
yang bernama Iklima. Adapun
saudara Habil bernama Labuda.
Adam memerintahkan kepada
anak-anaknya untuk menikah se-
cara bersilang.
Habil menikah dengan Ikli-
ma dan Qabil menikahi Labuda.
Namun, perintah Adam itu dito-
lak mentah-mentah oleh Qabil.
Alasan, ia lebih mencintai Iklima
yang lebih cantik dibandingkan
saudara Habil, Labuda.
Allah SWT lalu memerintah-
kan Nabi Adam AS untuk menguji
kedua anaknya itu dalam mem-
berikan persembahan terbaik dari
hasil usaha mereka kepada Al-
lah, Tuhan Maha Pencipta. Qabil
memberikan persembahan beru-
pa hasil perkebunannya, sedan-
gkan Habil mempersembahkan
hewan ternak.
Qabil memberikan hasil ke-
bun yang kurang baik, sedangkan
Habil memberikan hewan ternak
yang gemuk. Qabil mewakili ke-
lompok petani, dan Habil me-
wakili peternak. Dalam beberapa
riwayat disebutkan, pada zaman
Nabi Adam sudah diperintahkan
untuk mengeluarkan sebagian
harta yang dimiliki untuk dikur-
bankan. Sebagai petani, Qabil
mengeluarkan kurbannya dari
hasil pertaniannya, yakni berupa
sayur-mayur dan buah-buahan.
Sebagai peternak, Habil
mengeluarkan hewan-hewan peli-
haraannya untuk kurban. Karena
ketulusan dan keikhlasan yang
diberikan Habil, persembahannya
diterima oleh Allah, sedangkan
persembahan Qabil ditolak.
Harta yang dikurbankan
itu disimpan di suatu tempat di
Padang Arafah, yang sekarang
menjadi napak tilas bagi para ja-
maah haji. Sebagai tanda diteri-
manya kurban itu ialah dengan
datangnya api dari langit lalu
membakarnya. Dan, ternyata api
menyambar hewan kurbannya
Habil. Melihat hal demikian, Qa-
bil menaruh dendam kepada Ha-
bil. Ia pun marah dan membunuh
saudaranya itu.
Peristiwa kurban yang di-
lakukan oleh kedua anak Nabi
Adam ini telah dijelaskan Allah
SWT dalam Alquran surah Al-
Maidah [5] ayat 27:
„’Ceritakanlah kepada mereka kisah
tentang dua anak Adam (Habil dan
Qabil) dengan benar tatkala mereka
(masing-masing) berkurban satu
kurban, lalu diterima dari seorang
di antara mereka berdua (Habil)
dan tidak diterima dari yang lain-
nya (Qabil). Ia berkata (Qabil), ‘Aku
pasti membunuhmu!’ Berkata Habil,
‘Sesugguhnya Allah hanya menerima
(kurban) dari orang-orang yang
bertakwa.”
54 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
55 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
SEJARAH KURBAN TEBAR HEWAN KURBAN
Nabi Ibrahim AS
Ibadah kurban juga disyari-
atkan kepada Nabi Ibrahim AS.
Alkisah, usia Nabi Ibrahim telah
mencapai satu abad. Namun, ia tak
kunjung dikaruniai buah hati. Be-
liau tak pernah putus asa dan terus
memohon kepada Allah SWT agar
dikaruniai anak yang saleh.
„‟Rabbii hablii minash-shaa-
lihiin!” Wahai Rabbku, karuni-
akanlah kepadaku sebagian dari
keturunanku dari orang-orang
yang saleh,‟‟ itulah doa yang selalu
dipanjatkan Ibrahim AS. Lalu, Al-
lah SWT mengabulkan doa Nabi
Ibrahim.
Buah hati yang didamba akh-
irnya lahir dari istrinya yang ked-
ua, bernama Siti Hajar. Seorang
anak lelaki bernama Ismail. Dia
amat mencintai dan menyayangi
anaknya. Allah SWT lalu menguji
keteguhan iman Nabi Ibrahim.
Lewat mimpi, Allah SWT
memerintahkan Ibrahim untuk
menyembelih putranya tersayang.
Kecintaannya kepada Sang Kha-
lik lebih besar dibandingkan rasa
sayangnya kepada anak lelaki yang
dicintainya.
Meski perintah tersebut dis-
ampaikan melalui mimpi (ru’yah
shadiqah), dengan ketabahan,
ketulusan, dan tawakalnya kepada
Allah, ia melaksanakan perintah
tersebut dengan penuh keyakinan
dan kepasrahan.
Dengan hati yang ikhlas, ia
tetap menjalankan perintah Allah
SWT itu. Bukan hanya rasa cinta
pada Ismail yang menjadi tan-
tangan, godaan iblis terus meng-
godanya agar menolak perintah
Allah tersebut. Ibrahim tetap ku-
kuh melaksanakan mimpi yang di-
yakini sebagai perintah dari Allah.
Karena itulah, di saat setan meng-
godanya, Ibrahim melempari setan
dengan batu.
Begitu pula ketika setan
menggoda Ismail, ia pun melem-
par baru. Setan kemudian meng-
goda Siti Hajar, ia juga dilempari
batu. Ketiganya (Ibrahim, Ismail,
dan Siti Hajar) secara bersama-
sama melempari mereka dengan
batu. Prosesi pelemparan batu ke-
pada setan ini kemudian menjadi
syariat perintah melempar jumrah
bagi jamaah haji. Menyaksikan
peristiwa yang menghiraukan itu
malaikat Jibril kagum seraya men-
gucapkan takbir sehingga sekarang
takbiran itu menjadi tradisi. Allah
SWT kemudian menggantikan Is-
mail yang akan dikurbankan oleh
Nabi Ibrahim dengan seekor qibas.
Kurban Pra-Islam
Sebelum agama Islam ha-
dir di Jazirah Arab, masyarakat
Arab Jahiliyah juga sudah mener-
apkan praktik berkurban. Pada
saat Abdul Muthalib, kakek Nabi
Muhammad SAW, bernazar un-
tuk membantu penduduk Makkah
menyediakan air zamzam bila ia
dianugerahi 10 orang anak. Ia juga
berjanji akan mempersembahkan
salah seorang dari putranya itu.
Ketika nazarnya itu terpenuhi
dan anak-anaknya berjumlah
10 orang, Abdul Muthalib tetap
melaksanakan nazarnya, yakni
mengurbankan salah seorang
anaknya. Namun, dalam pengun-
dian, muncul nama Abdullah, pu-
tra bungsu yang paling disayangin-
ya.
Karena rasa cintanya itu
pula, Abdul Muthalib berniat
akan menggantinya sebanyak 10
ekor unta bila tidak muncul nama
Abdullah. Setelah dilakukan pengundian,
muncullah nama lain, yakni unta. Akh-
irnya, disembelihlah unta sebagai persem-
bahan.
Kurban Nabi Muhammad SAW
Di era Islam, perintah
berkurban ditegaskan
dalam surah Al-Kautsar
[108] ayat 1-2. Nabi
Muhammad SAW
berkurban pada saat
melaksanakan Haji
Wada di Mina. Kala
itu Rasul SAW me-
nyembelih 100
ekor unta, 70
ekor disembe-
lih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor
disembelih oleh Ali bin Abu Thalib. Kes-
eluruhan hewan kurban tersebut disembe-
lih setelah shalat Idul Adha dilaksanakan.
(QS Al-Hajj [22]: 36).
Dalam surah Al-Hajj [22] ayat 36
tersebut dijelaskan tentang jenis hewan
yang dijadikan kurban, tujuan dari
berkurban, cara menyembelih he-
wan kurban, waktu memakan dag-
ing kurban, dan orang-orang yang
dapat memakan daging kurban.
Hingga kini, setiap tahun
umat Nabi Muhammad SAW
selalu menyembelih hewan
kurban setelah shalat Idul
Adha dan pada hari Ta-
syrik.
56 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
57 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
K
SEJARAH KURBAN TEBAR HEWAN KURBAN
Siti Hajar dan Spirit Berkurban Muslimah
etaatan dan kepatuhan Nabi dan ketabahan, Siti hajar membesarkan
Ibrahim AS dan putranya Ismail dan mendidik putranya Ismail menjadi
AS untuk melaksanakan perintah orang yang baik, bijak dan sabar.
Allah SWT, yang menjadi cikal bakal „‟Dialog tentang ketabahan
ibadah kurban, tak mungkin terjadi pengorbanan antara Nabi Ibrahim
tanpa peran aktif sang ibu, Siti Hajar. AS dan Ismail seperti yang tercantum
Pengorbanan Siti Hajar merupakan dalam Alquran surat ashShaffat,
bukti betapa besarnya pengaruh dan tak akan pernah terjadi jika tak ada
jasa seorang ibu dalam mendidik anak didikan sosok ibu,‟‟ papar guru besar
serta mendukung perjuangan suami. pada Fakultas Syariah Universitas Islam
„‟Sayang sekali, memori sejarah kita Negeri (UIN) Jakarta itu.
sedikit sekali mengapresiasi perjuangan Betapa tidak. Nabi Ibrahim AS, kata
dan pengorbanan yang telah dilakukan Prof Zaitunah, tak pernah bersama
sosok perempuan, Siti Hajar,‟‟ ungkap dalam mendidik dan memelihara
Prof Zaitunah Subhan, dalam bukunya Ismail. Hingga Ismail beranjak dewasa,
Menggagas Fiqh Pemberdayaan hanya sekali dua kali Nabi Ibrahim
Perempuan. Dengan tegarnya, Siti Hajar AS menjenguk istri dan anaknya.
mengasuh Ismail AS dalam keadaan „‟Ketabahan yang ditunjukkan Ismail,
yang serba sangat terbatas di tengah tak akan pernah muncul jika tanpa
padang pasir yang tandus dan gersang. ketabahan sosok ibu, Siti Hajar.‟‟
Siti Hajar begitu yakin terhadap Dengan tegas dan tegar, kata Prof
kebesaran Allah SWT. Ia bersama Ismail Zaitunah, Siti Hajar meyakini bahwa
AS ditinggalkan Nabi Ibrahim AS di Allah SWT tak akan menelantarkannya,
suatu tempat yang saat itu tak ada ketika mengetahui sang suami sedang
seorang pun yang berani menetap berjuang di jalan Ilahi. Ketegasan
di tempat tersebut. Berbekal satu dan kemandirian Siti Hajar terbukti
kantong kurma dan sekatong air, Siti telah melahirkan pribadipribadi yang
Hajar dengan ikhlas membesarkan dan juga tabah, teguh, tegar dan tegas di
merawat Ismail. kemudian hari.
Ketika Nabi Ibrahim bergegas akan Ibadah kurban memberi pelajaran
kembali ke Palestina, Siti Hajar sempat besar kepada kita terhadap pentingnya
bertanya, „‟Wahai Ibrahim, mengapa pengorbanan dalam mengarungi
kami ditinggalkan berdua di negeri kehidupan. „‟Siapapun memiliki potensi
tandus dan tak ada teman seorang pun? yang sama untuk bisa tabah, teguh,
Nabi Ibrahim AS tak menoleh dan tak tegar dan sabar dalam berkorban,‟‟
menjawab. Siti Hajar membuntuti dan ungkap Prof Zaitunah.
mengulangi pertanyaannya sampai tiga Menurutnya, yang diperlukan
kali, namun Nabi Ibrahim AS tetap saja hanyalah pendidikan dan lingkungan
tak menoleh dan tak menjawab. yang mendukung. „‟Sesorang tentu saja
„‟Apakah Allah menyuruhmu tidak mungkin bisa berkurban, tanpa
berbuat demikian?‟‟ tanya Siti Hajar. „‟Ya,‟‟ penguatan diri terlebih dahulu. Di
jawab Nabi Ibrahim AS. „‟Kalau begitu sinilah pentingnya pendidikan yang tak
kami yakin bahwa Allah tidak akan membedakan lakilaki dan perempuan,
menelantarkan kami berdua,‟‟ ungkap jika yang diharapkan adalah pribadi
Siti Hajar. Menurut Prof Zaitunah, pribadi tangguh dan sanggup
dengan penuh kekuatan, kemandirian, berkorban.‟‟
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
58 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
59 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
D
60 Majalah THK Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Majalah THK Tahun 15/November 2012-November 2013
61 Majalah THK Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Majalah THK Tahun 15/November 2012-November 2013
UNIK TEBAR HEWAN KURBAN
Serba-serbi di Balik
Idul Kurban
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
i momen idul kurban banyak hal lucu
terjadi. Salah satunya adalah kejadian
hewan kurban yang kabur ketakutan
sebelum disembelih. Di Kabupaten
Tegal, misalnya, panitia kurban dibuat kalang kabut
oleh seekor sapi yang tibatiba kabur sebelum hari
penyembelihan. Tepatnya di Kecamatan Tegal
Timur, sapi tersebut melarikan diri ke Sungai
Kalimati. Untung warga berhasil menangkap
hewan „galau‟ tersebut dan menyembelihnya pada
hari raya kurban.
Sayangnya kejadian seru dan menegangkan
ini tidak dirasakan warga Kanada. Pasalnya warga
dilarang untuk menyembelih sendiri hewan
ternaknya. Pemerintah memberikan denda
sebesar 2000 dolar AS bila menemukan ada warga
yang berani memotong sendiri ternak mereka.
Denda maksimal bagi pelanggar adalah 25 ribu
dolar AS.
Aturan ini dibuat pemerintah ibukota Kanada,
Ontario sejak 2005. Warga dilarang menyembelih
ternak kecuali telah mengantongi izin untuk rumah
jagal. Padahal bagi Muslim Kanada menyembelih
sendiri ini merupakan tradisi yang sudah terjadi
sejak turuntemurun.
Mungkin ada untungnya bagi orang Kanada
untuk tidak sembarangan menyembelih hewan.
Tidak terbayang bagaimana sulitnya mereka bila
disuruh menyembelih Chilli.
Chilli adalah seekor sapi perah jenis Friesian
yang mencatatkan diri sebagai sapi terbesar di
dunia. Sapi yang mendapatkan rekornya pada
2008 ini memiliki tinggi hampir dua meter dengan
berat satu ton. Berat Chilli menyamai seekor gajah
muda.
Sapi jantan ini tinggal di Ferne Animal
Sanctuary di Chard, Somerset, Inggris. Ia dirawat
oleh Naomi Clarke bersama stafnya di sana. Untuk
menariknya keluar saja dibutuhkan tenaga tiga
hingga empat orang dewasa. “Kami menyadari ada
yang berbeda dengan pertumbuhan Chilli sejak ia
kecil,” ujar Clarke, seperti dilansir laman Daily Mail.
Chilli hadir di depan pintu Ferne Animal
Sanctuary ketika ia masih sangat kecil. Entah
mengapa si pemilik menaruhnya begitu saja di
sana. Merasa iba, Clarke akhirnya merawat sapi
tersebut dan tidak menyangka ia akan menjadi sapi
terbesar yang pernah ia rawat. Ketika sampai di
60
41
dailymail.co.uk
D
UNIK TEBAR HEWAN KURBAN
Ferne Animal Sanctuary, Chilli tidak sendirian.
pertengahan tahun lalu dalam usia 16 tahun.
TAUSIAH TEBAR HEWAN KURBAN
Ia datang bersama saudara kembarnya yang
diberi nama Jubilee. Namun Jubilee tidak
tumbuh sebesar Chilli. Ia tumbuh selayaknya
sapi normal.
Namun meskipun terberat dan terbesar,
tubuh Chilli tidak gendut dan penuh lemak
seperti Shrek, seekor domba fenomenal
dari Selandia Baru. Ia berhasil kabur dari
majikannya selama enam tahun dan bertahan
hidup di dalam gua.
Pada tahun 2004 Shrek melarikan diri dari
peternakan majikannya dan hidup sebatang
kara di sebuah gua. Selama enam tahun
Shrek mengisolasi diri dan menghasilkan bulu
domba sebanyak 60 pon. Berat ini enam kali
berat ratarata bulu domba biasa. Enam tahun
kemudian ia ditemukan di sebuah gua di
Otago, Selandia Baru.
Akibat perbuatannya itu Shrek menjadi
selebriti. Banyak stasiun televisi yang
meliputnya serta orang yang berkunjung
untuk sekadar melihat langsung. Sepertinya
hidup menjadi selebriti tidak membuat domba
jantan ini bahagia. Shrek akhirnya mati pada
Selama enam tahun Shrek
mengisolasi diri dan menghasilkan
bulu domba sebanyak 60 pon
Kematiannya membuat semua penduduk
Selandia Baru berduka, seperti ketika Putri
Diana tewas akibat kecelakaan pada 1997.
Bulu Shrek dilelang dan dananya disalurkan
untuk amal.
Untungnya Shrek tidak ikut dalam
rombongan domba di Melbourne, Mei lalu.
Kalau ikut, Shrek mungkin akan mencelakai
pengendara mobil di sebuah jalan layang di
Australia tersebut. Sebuah truk pengangkut
domba tibatiba terguling, Kamis (31/5) malam.
Akibatnya ratusan domba menggelinding dan
menimpa setidaknya dua kendaraan yang ada
di belakangnya. Hujan domba tersebut juga
menyebabkan terhambatnya lalu lintas di
jalan tersebut.
Surat Kabar Melbourne Age menyatakan
truk terguling beberapa kali dan menghantam
pembatas jalan di Princess Freeway. Beberapa
domba jatuh ke jalan raya di bawahnya. Akibat
kejadian tersebut beberapa ekor domba
tergencet truk dan sebagian lagi berseliweran
di jalanan. Untung saja dombadomba
tersebut tidak sebesar Shrek.
Kurban Dr Muchlis M Hanafi MA Dokter Tafsir dari
Universitas Al Azhar Cairo, Mesir
alam Kamus Besar Ba-
hasa Indonesia, kata
kurban diartikan den-
gan beberapa makna,
yaitu: 1) pemberian untuk me-
nyatakan kebaktian dan kesetiaan;
2) binatang yang disembelih se-
bagai persembahan dan untuk
mendekatkan hubungan dengan
Tuhan.
Kata ini merupakan serapan
dari bahasa Arab, qurbân, yang
berasal dari akar kata dengan
huruf qaf ra dan ba, dan memiliki
makna yang berkisar pada kedeka-
tan. Imbuhan -an pada akar kata
dasar qurb menunjukkan kedeka-
tan yang sempurna.
Kata qurbân ditemukan
dalam Al-Qur‟an sebanyak tiga
kali, yaitu QS. Ali Imran [3] : 183,
QS. Al-Maidah [5] : 27, dan QS.
Al-Ahqâf [46]: 28. Pakar bahasa
Al-Qur‟an, al-Raghib al-Ishfahani,
mengartikannya seba–gai “segala
sesuatu yang digunakan untuk
mendekatkan diri kepada Allah”.
Dalam perkembangannya,
kata qurbân menjadi lebih spesi-
62 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
63 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
TAUSIAH TEBAR HEWAN KURBAN
TAUSIAH TEBAR HEWAN KURBAN
fik bermakna hewan yang disembelih
pada hari raya qurban/ `îdul adhâ dan
tiga hari sesudahnya (hari-hari tasyrîq)
untuk mendekatkan diri kepada Allah
Swt. Dalam istilah keagamaan, sem-
belihan itu dinamakan juga udhhiyah
karena dilaksanakan dalam suasana
`idul adhâ.
Dalam tradisi masyarakat Arab
Jahiliah, mereka biasa mempersem-
bahkan kurban atau lainnya kepada
berhala-berhala, terutama yang ada di
sekeliling Ka‟bah, dan menganggap itu
sebagai cara mendekatkan diri kepada
Tuhan (QS. Al-Zumar [39] : 3).
Di antara kebiasaan mereka, jika
seekor domba betina beranak betina,
anak betina itu diambil pemiliknya,
tetapi apabila anak yang lahir itu jan-
tan, ia akan dipersembahkan kepada
tuhan mereka. Dan apabila domba itu
melahirkan jantan dan betina, anak
yang jantan tidak disembelih dan di-
persembahkan kepada tuhan mereka.
Mereka malah menyembelih anak beti-
na dengan anggapan bahwa anak betina
itu cukup mewakili untuk “menyampai-
kan” persembahan itu kepada tuhan.
Anak betina itu kemudian mereka na-
makan washîlah (dari kata washala:
„menyambungkan‟, „menyampaikan‟).
Tradisi mempersembahkan ses-
uatu sebagai kurban sudah ada sejak
awal sejarah kemanusiaan. QS. Al-
Maidah [5]: 27-31 menceritakan se-
jarah dua orang putra Nabi Adam As,
yang disebut-sebut bernama Qabil dan
Habil. Dalam beberapa literatur klasik
dijelaskan bahwa kisah Qabil dan Ha-
bil bermula dari kebiasaan Nabi Adam
mengawinkan anak-anaknya secara si-
lang. Konon, Hawa, isteri Adam, setiap
kali hamil melahirkan dua anak; laki-
laki dan perempuan (kembar). Untuk
menjaga kesinambungan keturunan,
Adam mengawinkan anak perempuan
dari satu kembaran dengan anak laki-
laki dari kembaran lain, begitu seba-
liknya. Saudara kembar Qabil bernama
Iqlima yang memiliki paras cantik. Ke-
tika diminta untuk dikawinkan dengan
saudaranya yang lebih muda, Habil, ia
tidak mau melepaskannya. Iqlima di-
perebutkan oleh Qabil dan Habil.
Untuk memutus siapa yang
lebih berhak atas Iqlima, setelah ti-
dak berhasil meyakinkan Qabil, Nabi
Adam menggunakan mediasi kurban
(persembahan) yang diharapkan dapat
diterima oleh kedua belah pihak. Ses-
uai kebiasaan saat itu, kurban yang
diterima ditandai dengan api dari lan-
git yang menyambar dan memakannya.
Sebaliknya, bila tidak diterima api ti-
dak turun menyambarnya.
Sebagai seorang yang bekerja di
pertanian, Qabil mempersembahkan
beberapa tangkai bahan makanan.
Alih-alih memilih yang terbaik dia
malah mempersembahkan produk
yang terburuk dengan satu keyakinan,
diterima atau tidak, Iqlima akan tetap
menjadi miliknya.
Sebaliknya, Habil yang menekuni
bidang peternakan memilih domba
gemuk yang terbaik untuk menjadi
persembahan. Ketika kurban keduanya
diletakkan di sebuah bukit/ gunung,
api menyambar domba gemuk persem-
bahan Habil sebagai tanda diterimanya
kurban tersebut.
Allah menjelaskan alasan diteri-
manya kurban Habil adalah karena
kadar keikhlasan dan ketakwaan yang
lebih tinggi (QS. Al-Maidah [5]: 27).
Dari sini, kurban harus dalam bentuk
yang sempurna, tidak cacat, dan ha-
rus pula dipersembahkan secara ikh-
las. Dalam pandangan Al-Qur‟an, yang
sampai kepada Allah dalam suatu kur-
ban bukanlah darah dan daging dari
hewan kurban, tetapi ketakwaan dan
keikhlasan yang mendasari pelakunya
(Qs. Al-Hajj [22] : 37).
Dalam perkembangannya, tradisi
kurban dipandang sangat penting, se-
hingga yang dipersembahkan bukan
hanya binatang, tetapi juga manusia.
Sejarah menginformasikan bahwa
penduduk Meksiko yang menyembah
Dewa Matahari mempersembahkan
jantung dan darah manusia.
Mereka berkeyakinan bahwa dewa
tersebut terus-menerus bertempur mel-
awan dewa gelap. Demi kesinambun-
gan cahaya, bahkan demi hidup ini,
sang dewa harus dibantu dengan da-
rah dan jantung itu. Di Timur Tengah,
suku Kan‟an yang bermukim di Irak,
mengurbankan bayi untuk Dewa Ba`al,
sedangkan di Mesir penduduknya
mempersembahkan gadis cantik untuk
Dewa sungai Nil.
Perintah Allah melalui mimpi ke-
pada Nabi Ibrahim AS agar menyembe-
lih putra yang dikasihinya, Ismail AS,
yang berakhir dengan dibatalkannya
penyembelihan tersebut dan digan-
tikannya dengan seekor domba yang
gemuk (QS. Al-Shaffat [37] : 101-107),
menunjukkan bahwa manusia terlalu
mahal untuk dijadikan kurban.
Manusia adalah makhluk yang
sangat mulia dalam pandangan Tuhan
(QS. Al-Isra [17]: 70). Di sisi lain, sikap
Nabi Ibrahim yang berkehendak me-
nyembelih Ismail menunjukkan bahwa
tidak ada yang mahal untuk dikurbank-
an ketika datang panggilan Ilahi.
Memang, dalam mendekatkan diri
kepada Allah, melalui kurban, infak
atau lainnya, kita diminta untuk mem-
persembahkan bukan hanya yang baik,
tetapi yang paling kita cintai (QS. Ali
Imran [3] : 92). Itulah pengorbanan
sejati. Ketika panggilan Ilahi datang
untuk berkurban, tidak ada sesuatu
apa pun; jiwa, harta, keluarga dan kes-
enangan dunia lainnya yang dipandang
mahal untuk dipersembahkan (QS. Al-
Taubah [9] : 24).
Kurban disyariatkan guna meng-
ingatkan manusia bahwa jalan menuju
kebahagiaan membutuhkan pengor-
banan. Akan tetapi, yang dikurban–kan
bukan manusia, dan bukan pula nilai-
nilai kemanusiaan, tetapi binatang dan
sifat-sifat kebinatangan yang bersemai
dalam diri manusia, seperti rakus, in-
gin menang sendiri, mengabaikan nor-
ma, nilai dan sebagainya.
Lihatlah pengorbanan lain Nabi
Ibrahim, ketika ia harus meninggal-
kan isteri dan anak yang dicintainya di
sebuah lembah yang tidak ditumbuhi
tanaman. Sebelumnya ia pun pernah
dibakar di tengah kobaran api atas
perintah penguasa tiran, Namrud, dan
akhirnya Allah menyelamatkannya.
Jiwa, anak dan keluarga ia korbankan
untuk sebuah pengabdian kepada Allah
SWT.
Dan perhatikan pula, betapa pen-
gorbanan isterinya, Hajar, dan sang
anak, Ismail, untuk bertahan hidup di
lembah tersebut yang membuahkan
sumber air yang tidak hanya meng-
hilangan dahaga jasmani di saat haus,
tetapi juga menjadi sumber kehidupan
yang memuaskan dahaga spiritualitas.
Tempat itu tidak hanya menjadi pu-
sat peribadatan, tetapi juga menjadi
salah pusat peradaban umat manusia.
Demikian, wallahua`lam.
64 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
65 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
66 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
67 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
menuturkan dirinya bukanlah berasal dari
M
RUBRIK
USWAH TEBAR HEWAN KURBAN
Berkurban, bagi Oki
Setiana Dewi meru- pakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT yang telah me- limpahkan kebaikan dan nikmat bagi diri dan keluarganya.
Oki Setiana Dewi Sungguh Rugi, Bila tak Berkurban
au tahu nikmatnya berkurban? Tanyakan kepada artis cantik
Oki Setiana Dewi (OSD). Bagi pemeran Anna dalam Film
„Ketika Cinta Bertasbih‟ (KCB), kurban merupakan ibadah
yang menjadi kebutuhan dalam hidupnya.
„‟Kurban adalah suatu ibadah yang menjadi kebutuhan bagi saya.
Begitu banyak keutamaan yang Allah SWT sebutkan. Rasanya, sungguh
rugi diri ini bila tak berkurban,‟‟ ujar Oki Setiana Dewi.
Agar setiap tahun bisa berkurban, gadis kelahiran Batam 13 Januari
1989 ini sengaja menabung beberapa bulan sebelum Idul Adha. Oki
mengaku sangat senang bisa terlibat dalam kegiatan pembagian daging
kurban. „‟Senang rasanya turut membantu memasukkan daging-daging
yang sudah dipotong ke dalam kantung plastik,‟‟ tuturnya.
Alumnus SMA Negeri 1 Depok itu TEBAR HEWAN KURBAN
keluarga mampu. Karena itu, ketika masih
duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Oki belum
mampu berkurban satu kambing full.
„‟Kami bukan dari keluarga sangat
berada. Sehingga pada saat itu, belum bisa
berkurban satu kambing full. Waktu itu hanya
berpartisipasi kecil-kecilan saja. Walau begitu,
rasanya sangat senang luar biasa,‟‟ ungkap
perempuan yang mulai hijrah ke Jakarta pada
usia 16 tahun itu.
Secara jujur Oki mengakui, sejak kecil
Oki berharap, dengan mengeta- hui sejarah kurban dan keuta- maannya, setiap Muslim tidak ragu untuk mengeluarkan harta di jalan Allah SWT yang salah satunya dengan berkurban.
bersama adik-adiknya punya kebiasaan
menyaksikan proses penyembelihan hewan
kurban. Sejak kecil, ia sangat terobsesi untuk
bisa berkurban secara penuh.
Obsesinya itu dituliskannya dalam buku
harian pertamanya yang berjudul „Melukis
Pelangi‟.
„‟Dalam buku harian itu saya menulis,
suatu hari nanti ingin setiap tahun berkurban
secara penuh. Bukan hanya menyumbang-
menyumbang saja. Oleh karena itu, sejak
beberapa tahun lalu, saya membiasakan
diri menabung dari jauh-jauh hari agar bisa
membeli hewan kurban, menjadi suatu ibadah
pokok yang harus ditunaikan,‟‟ paparnya.
Menurut Oki, berkurban merupakan
ibadah hablumminallah dan hablumminannas.
Baginya, berkurban merupakan salah satu
bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang
selama ini melimpahkan kebaikan dan nikmat
bagi dirinya dan keluarga.
Oki bertekad untuk selalu mengikuti
anjuran Rasulullah Saw. „‟Seperti yang
kita ketahui, berkurban ini adalah sunnah
muakkadah artinya sunnah yang sangat
ditekankan. Oleh karenanya, memang
sebaiknya berkurban ini kita kejar, berlomba-
lomba untuk melakukannya. Apalagi bagi
orang yang memiliki kelapangan harta.‟‟
Bagi Oki, Hari Raya Idul Adha adalah
hari kegembiraan untuk semua. Dalam
pandangannya, Hari Raya Idul Adha,
mengajarkan seluruh manusia untuk
berempati kepada sesama, berbagi yang
dampaknya adalah menimbulkan kasih
sayang antara satu dengan yang lainnya.
Oki lalu mengungkapkan beberapa
hadis Rasulullah saw yang menyatakan
keutamaan berkurban. Salah satunya, hadis
yang diriwayatkan Imam Abul Qasim Al
Ashbahani dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib,
bahwa Rasulullah saw bersabda yang artinya,
„‟Wahai Fatimah, bangkitlah dan saksikan
penyembelihan binatang kurbanmu. Sungguh
bagimu pada awal tetesan darah binatang
itu sebagai pengampun untuk setiap dosa.
Ketahuilah dia akan didatangkan (di hari
akhirat) dengan daging dan darahnya dan
diletakkan di atas timbangan kebaikanmu 70
kali lipat.‟‟
Hadis lainnya, sambung Oki, sabda
Rasulullah saw yang artinya, „‟Perbesarlah
qurban-qurban kalian, sebab qurban itu
akan menjadi kendaraan-kendaraan dalam
melewati jembatan ash-shirat menuju surga.‟‟
Hadis riwayat Ibnu Rif ‟ah dan beberapa hadis
lainnya.
Alumnus Universita Indonesia itu juga
mengungkapkan, setiap kali akan datang Hari
Raya Idul Adha ia menceritakan pada anak-
anak yang selama ini dibinanya di TPA (Taman
Pendidikan Al Qur‟an) Nurul Qolam di Depok
Jawa Barat tentang sejarah kurban, termasuk
kisah Nabi Ismail as yang menjadi sejarah
ibadah kurban sampai saat ini.
„‟Hal itu penting diketahui anak-anak, agar
mereka tahu esensi berkurban dan melekat
di dalam hatinya bahwa kurban adalah suatu
ibadah yang paling dicintai Allah SWT pada
Hari Raya Idul Adha,‟‟ ungkap Oki yang selalu
menyempatkan waktunya untuk mengajar
anak-anak ketika sedang tak syuting.
68 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
69 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
S
WAWANCARA TEBAR HEWAN KURBAN
WAWANCARA TEBAR HEWAN KURBAN
etiap kali Hari Raya Idul Adha tiba, umat Islam -- yang
mampu -- di seantero dunia m melaksanakan ibadah
kurban. Khalilullah (kekasih Allah), Nabi Ibrahim AS
telah mencontohkan semangat berkurban dengan penuh
kepatuhan, keikhlasan, dan kecintaan kepada Sang Khalik.
Kerelaan Nabi Ibrahim untuk mengurbankan putra
kesayangannya, Ismail AS menjadi simbol keteladanan bagi
seluruh umat manusia. „‟Dan sejarah kurban itu pengorbanan
terhebat seorang kekasih Allah yang mendapat gelar
khalilullah yaitu Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim telah
membuktikan cintanya yang sangat luar biasa kepada Allah
SWT,‟‟ ujar Ustadz Muhammad Arifin Ilham, Pimpinan Majelis
Zikir Az-Zikra.
Berikut petikan wawancara Ustadz Arifin Ilham dengan
Majalah Tebar Hewan Kurban di Masjid Az-Zikra
Sentul, Bogor, Jawa Barat tentang
makna kurban:
Ustadz Muhammad Arifin Ilham:
Kurban bukti Cinta kepada Allah SWT
Ustadz, apa sebenarnya
yang dimaksud dengan kurban
itu? Kurban dari bahasa Arab, dari
akar kata qa-ru-ba, yaq-ro-bu yang artinya dekat. Yaitu mendekati Allah
SWT guna meraih cinta-Nya. Demi meraih cinta-Nya Allah SWT, Nabi
Ibrahim AS ikhlas berkurban dengan siap menyembelih putranya Ismail AS
yang akhirnya diganti oleh Allah SWT dengan domba.
Dan sejarah kurban itu pengor- banan terhebat seorang kekasih Allah
yang mendapat gelar khalilullah yaitu Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS
membuktikan cintanya yang sangat luar biasa. Sekian lama dia merindu-
kan seorang anak, begitu dapat dimin- ta oleh Allah SWT untuk disembelih.
Ini berat sekali. Kedua, dimintanya lagi nyeneng-
nyenengin sebagaimana dijelaskan pada surat As-Saffat (37) ayat 102-111.
Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya,
(Ibrahim) berkata, „‟Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa
aku menyembelihmu. Maka pikir- kanlah bagaimana pendapatmu!‟‟ Dia
(Ismail) menjawab, „‟Wahai ayahku!
Lakukanlah apa yang diperintahkan
(Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-
orang yang sabar.‟‟ (QS Shaffat [37]: 102)
Itu Allah abadikan dalam Al- Qur‟an. Karena lulus dari ujian Allah.
Sesungguhnya Allah hanya menguji saja. Masa Allah mengajarkan me-
nyembelih anak. Tapi Nabi Ibrahim diuji untuk menyembelih anak kes-
ayangannnya yang sudah sekian lama dirindukan.
Jadi bisa dikatakan kurban
merupakan bukti cinta kita ke- pada Allah?
Itu burhan, bukan dalil lagi. Kalau burhan itu Dia buktikan lang-
sung. Tingkat kecintaan itu ada tiga; pertama ilmul yakin, ainul yakin, dan
haqqul yakin. Ilmul yakin begini, apa yang ada dalam Al-Qur‟an kita yakin.
Begitu kita melihat orang mengamal- kannya itu ainul yakin. Orang berin-
fak rezekinya bertambah, wah benar itu. Begitu kita sendri mengamalkan,
bertambah rezeki kita, nah itu haqqul yakin.
70 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
71 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
WAWANCARA TEBAR HEWAN KURBAN
Dan ini pengalaman yang Arifin
lihat sendiri dari seorang tukang ojek
di Mampang Jakarta Selatan. Ya Allah mulia sekali beliau. Berojek tapi setiap
tahun kurbannya kambing nggak semba- rangan. Dipilih yang gemuk.
Arifin tanya, „‟Kenapa setiap tahun berkurban? Apa yang mendorong?‟‟ Dia
bilang, „‟Untung Allah nggak meminta anak saya, Anak saya kan kecintaan saya.
Kalau Allah cuma minta itu kambing, ya lebih dari itu saya berikan asal jangan
anak saya.‟‟
Bagaimana dampak dari iba-
dah kurban ini? Kita kalau ingin rumah nyaman saja
beli rumah miliaran di Pondok Indah. Ini kepengen surga belinya dengan harga Rp
10 ribu apalagi Rp 5 ribu. Berapa besar pengorbanan kita kepada Allah, itulah
pemberian Allah kepada kita. Maka itu lantanalul birra hatta tunfiquu mim-
ma tuhibbun (Kalian tidak akan pernah mendapatkan nilai sempurna kalau tidak
memberikan yang paling kalian cinta. Yang kita cintai apa? Harta.
Makannya wamimma razakna- hum yun fikun tanda orang takwa itu
menafkahkan sebagian besar hartanya, bukan 2,5 persen. Itu kewajiban.
Kalau kurban bisa dilakukan oleh semua pejabat, politisi, pen-
gusaha, inikan bisa menyejahter- akan umat?
Pasti selesai urusan umat ini ka- lau semua punya kesadaran yang sama.
Makanya kita yang mendatangi zakat bu- kan mereka yang mendatangi kita. Kare-
na hakikatnya kita yang butuh bukan mereka. Sedekah artinya jujur, kemu-
dian keimanan kita. Zakat artinya suci tumbuh. Orang itu dengan zakat tumbuh
rezekinya setelah dibersihkan. Kemudi- an infak artinya pinjaman. Berarti yang
butuh kita bukan fakir miskin. Kita yang cari mereka.
Apa makna kurban buat para
politisi, para pemimpin, dan para tokoh?
Dia akan mengorbankan segala po-
tensi yang Allah amanahkan buat diri dia. Seorang politikus itu diamanahkan, dia fungsikan jabatan itu di jalan Allah
semaksimal mungkin.
Jadi, bukan untuk kepentin-
gangan pribadi?
Kalau itu bukan pengorbanan na- manya, pecundang. Berarti ada yang
salah memahami tentang makna kurban ini. Seperti Arifin diberi oleh Allah ilmu
maka Arifin korbankan di jalan Allah dengan setiap Subuh mengisi halaqah
sampai jam waktu syuruk. Jadi, jamaah bisa bertemu Arifin
kapan saja terutama waktu Subuh, Senin sampai Jum‟at. Yang ikut bukan hanya
jamaah sekitar tapi ada yang dari Kali- mantan ikut juga halaqah. Kegiatan itu
sejak Ramadhan kemarin dilakukan. Itu- kah tanda seorang juru dakwah mengor-
bankan waktunya, ilmunya, pikirannya di jalan Allah. Jangan maunya amplop.
Berarti dia menjual popularitasnya.
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
72 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
73 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
P
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
engambilan gambar untuk menguatkan tema „‟Kurbanku
Saksiku‟‟ dengan karakter suara dari Ustad Arifin Ilham
dilakukan 4 September 2012 berlokasi di Masjid Qhadafy
Sentul, Bogor, Jawa Barat. Berikut ini kronologi pengambilan
gambar Ustad Arifin Ilham:
Pukul 03.00 WIB: Tim sudah berkumpul di rest area sentul.
Setelah semua berkumpul tim beriringan menuju lokasi syuting.
Keluar tol Sentul Selatan memasuki bukit Sentul, karena masjid
Qhadafy terletak di tengah pemukiman Bukit Sentul.
Tiba di lokasi tepat saat Azan Shubuh berkumandang. Tim
shalat berjamaah, setelah sebelumnya tim kameraman,sutradara
maupun crew mengecek lokasi dan memperkirakan ukuran
cahaya.
Usai shalat berjamaah tim menyampaikan kepada Ustad Arifin
bahwa hari itu jadwal pengambilan gambar “Kurbanku Saksiku”.
Ustad menyetujui mengajak tim untuk mengikuti kajian subuh
(halaqoh subuh) hingga pukul 06.00, saat matahari sudah terbit
sempurna.
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
Masih di kelilingi jamaah yang juga pengagum beratnya, ustad
sambil berbincang kecil berjalan pelan ke arah kediaman bersama dua
istrinya.
Jamaah pun mulai pamit. Ustad lalu menyampaikan kepada
asistennya untuk bersiap-siap sarapan dan olah raga. Tim menunggu
ustad yang sedang menikmati santap pagi bubur ayam yang dibeli
oleh salah satu pengurus masjid.
Di lokasi pengambilan gambar, seluruh crew sudah siap
menyalakan genset dam mengulur kabel. Kamera disiapkan dan
diletakan di atas rel, siap untuk pemotretan dan mencoba mengatur
pencahayaan matahari dengan disiasati oleh seluruh perlengkapan
yang ada.
Ditemani teh manis dan kopi panas dan gorengan semua crew
sibuk dengan pekerjaan masing masing.
Pukul 07.00 WIB: Sutradara mengisyaratkan kepada timya bahwa
matahari di posisi sempurna untuk membantu proses pemotretan
diambil dari titik lokasi yang kami gelar, namun Ustad baru akan
bersiap olahraga.
Tim segera memperbaiki posisi utnuk mengatur strategi
pencahayaan. Sambil berharap satu jam lagi Ustad akan siap
melakukan syuting. Namun sampai jam 8.30 Ustad baru menyelesaikan
olahraganya dan masuk ke dalam rumah untuk mandi dan bersih-
bersih.
Sebelum mandi, Ustad beristirahat dan bermain bersama putrinya
memberi makan ayam jago yang menurut cerita adalah pemberian
seorang petani yang sangat menginginkan Ustad memelihara ayam
itu.
Pukul 9.20 WIB: Ustad baru meninggalkan saung di depan
rumah untuk mandi. Tim etap menunggu, matahari sudah tidak bisa
kompromi lagi, panas..
Pukul 10.00 WIB: Akhirnya ada kabar bahwa Ustad siap untuk
syuting. Seluruh crew, sutradara dan yang lainnya segera ambil posisi.
Pukul 10.30 WIB: Syuting dimulai. Hanya 15 menit sesi pengambilan
gambar untuk iklan THK 1433 H dengan tema „‟Kurbanku Saksiku‟‟,
bersama Ust Arifin Ilham akhirnya selasai.
74 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
75 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
D
REKOR MURI TEBAR HEWAN KURBAN
REKOR MURI TEBAR HEWAN KURBAN
„KURBANKU SAKSIKU‟
Kurban Saksi Ibadah, Kurban Saksi Persaudaraan
Pemotongan 100 kambing
di Masjid Najmul Barokah,
Bauran, Kab. Bantul,
Jogjakarta
Kurban hakikatnya merupakan
ibadah ritual yang mengambil
tauladan kisah Nabi Ibrahim AS.
Perintah Allah SWT kepada Nabi
Ibrahim hakikatnya merupakan
contoh pengorbanan yang
sesungguhnya. Melalui kisah
ini Allah ingin memperlihatkan
kepada kita, bahwa pengorbanan
terbaik adalah ketika memberikan
milik kita yang terbaik, yang
sangat kita cintai, dan ketika kita
menjalankan sesuatu dengan
semata hanya mengharap ridha
Allah SWT.
ompet Dhuafa Republika
melalui program Tebar
Hewan Kurban (THK)
memiliki gagasan yang
cerdas dan holistik dalam
mengejawantahkan esensi ketauladanan
Nabi Ibrahim dalam berkurban. Dalam
pandangan THK, kurban tidaklah se-
mata-mata merupakan ibadah vertikal
kepada Sang Khalik. Tapi lebih dari itu,
kurban memiliki dimensi persaudaraan
yang sangat holistik.
Pengalaman THK selama 20 tahun
dalam mengelola kurban merupakan
bukti semakin diterimanya gagasan baru
pengelolaan kurban, dan lebih dari itu
kiprah selama 20 tahun menunjukkan
amanah yang semakin luas dari ma-
syarakat kepada Tebar Hewan Kurban.
Kerja sama dg TVONE
Kerja sama Media Partner dengan
TVONE telah terjalin dan memasuki
tahun ke-6 Tahun, sejak tahun 2006
lalu. Alhamdulillah, peroleh THK terus
meningkat dari tahun ke tahun. Tahun
2011/1432 Hijriah, perolehan kurban
THK mencapai 21.169 ekor. Sedang-
kan target pencapaian kurban tahun
2012/1433 Hijriah adalah 30.000 ekor.
Pada tahun 2012 ini, THK bekerja den-
gan TVONE melakukan dalam kegiatan
pemotongan langsung 100 ekor kambing
di desa bauran, desa bekas lokasi gempa
terparah pada 27 Mei 2006. Pada saat
yang sama juga akan dilakukan penyera-
han rekor muri penghimpunan kurban
terbesar dari MURI kepada THK Dom-
pet Dhuafa dan TV One. Serta dilak-
sanakan juga pengolahan daging kurban
di acara tersebut dalam acara Memasak
Tongseng terbanyak dengan melibatkan
250 orang koki lokal. Masakan Tongseng
ini nantinya akan dinikmati oleh seluruh
masyarakat yang hadir.
Namun ada yang lebih penting dari
kenaikan perolehan hewan kurban itu,
76 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
77 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
REKOR MURI TEBAR HEWAN KURBAN
yakni tercapainya solidaritas ummat Is-
lam di seluruh Indonesia, bahkan dunia.
Program THK saat ini hadir dilengkapi
manfaat sosial yang luar biasa. Bahkan
THK telah menjadi penghubung batin
antara mustahiq dengan pekurban. Te-
bar Hewan Kurban mampu menjangkau
pelosok-pelosok kemiskinan yang tidak
mungkin disinggahi para pekurban.
Suasana batin kaum yang membutuhkan
dengan golongan penderma dapat terja-
lin dengan baik melalui program ini.
“Kurbanku, Saksiku” merupakan
tema yang kami pilih, bukan saja ingin
mengingatkan bahwa Kurban kelak akan
menjadi saksi atas amal kebaikan kita
di hari kiamat. Tetapi juga sebagai saksi
persaudaraan, bahwa melalui kurban ini,
sesungguhnya telah terjalin ikatan batin
antara kaum yg lemah/agniya‟ dengan
kaum yang mampu/pekurban. Dari ini-
lah “rantai kemaslahatan” itu muncul.
Dan kami bangga mendapat mitra media
seperti TVONE yang begitu banyak ber-
peran dalam aktvitas menjalin “rantai
kemaslahatan” ini.
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
78 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
79 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Etawa dari
K
PROFIL TEBAR HEWAN KURBAN
Syambyah dan S Rinto Handoyo
PROFIL TEBAR HEWAN KURBAN
dari berbagai daerah. Di sini pula berdiri
P4S Mendologi (Pusat Pelatihan dan
Pertanian Pedesaan Swadaya) Budidaya
Kambing PE (Peranakan Etawa).
Syambyah yang akrab disapa ma-
syarakat sekitar dengan panggilan mbah
ini, mengawali beternak kambing Per-
anakan Etawa (PE) tahun 1980. Awal-
nya, kata dia, karena terdesak kebutuhan
pupuk. Segala jenis tanaman, sangat baik
menggunakan pupuk kandang. „‟Saya ting-
gal di tanah kering. Kalau musim penghu-
jan bagaimana tanah kita menjadi subur.
Saya buat kelompok dan untuk selanjutnya
kita mulai dari kelompok salak kebutuhan
tapi kambingnya juga baik,‟‟ jelas Mbah
Sambyah mengawali kisahnya beternak
kambing PE.
Untuk usahanya itu, ia tidak menge–
luarkan modal. Semua Itu, kata dia,dari
Banpres alias bantuan presiden. „‟Waktu
itu harga kambing etawa yang terbaik Rp
100,000. Sedang kambing biasa sekitar Rp Sejak itu banyak tamu yang datang
Pengusaha Kambing
Merapi
ampung Ngangkring, Girikerto, Turi, Sleman, Yog-
yakarta berada di puncak Merapi. Di kawasan yang
banyak ditumbuhi pohon salak inilah, Syambyah,
seorang kakek yang dikenal sebagai petani sekaligus
pengusaha kambing Peranakan Etawa (PE) yang sukses. Saat
ini, tak kurang 150 kambing PE yang ia ternak di belakang mas-
jid, persis di depan rumahnya yang asri. Setiap harinya, bukan
hanya susu dan pupuk yang bisa memberikan penghasilan cu-
kup lumayan, tapi juga dari penjualan mau pun dari jasa meng-
kawinkan kambing pejantan PE yang ia miliki dengan betina PE
25,000 - Rp 50,000. Kalau untuk etawa
dilihat tinggi dan beratnya. Kalau yang
harga Rp 100,000 umur kambingnya su-
dah satu tahun. Kalau Etawa tidak dilihar
dari berat badannya. Pada umumnya dili-
hat dari postur, bentuk kepala dan bentuk
telinga,‟‟ ujarnya.
Waktu mendapat Banpres kambing
PE, Mbah mengaku belum tahu sama seka-
li ilmu tentang kambing etawa. Ia baru bisa
setelah tahun 1988 saat itu harganya sudah
mencapai Rp 250,000 sampai Rp 350,000
per ekor. Akhirnya, ia bekerjasama dengan
Fakultas Peternakan UGM (Universitas
Gadjah Mada) dan Kedokteran Hewan.
Ke–betulan dari UGM ada program pen-
gabdian masyarakat. Akhirnya waktu itu
diadakan pelatihan selama enam bulan;
mulai dari pembuatan kandang sampai
dengan pakan. Tahun 1990, Dinas men-
gadakan lomba kontes kambing PE mulai
tingkat kabupaten sampai provinsi, Mbah
menang dan tahun 1991 masuk tingkat na-
sional juara ketiga.
ke rumahnya baik Indonesia hingga man–
canegara. Tak kurang dari 167 negara hing-
ga kini tamu yang mengunjungi rumahnya
di kawasan Merapi Yogyakarta. „‟Yang ma-
suk ke rumah saya itu mungkin sudah 167
negara. Kalau dari Indonesia sudah dari
Sabang sampai Merauke. Yang mereka
tanyakan masalah kambing PE mengapa
harganya tinggi. Apa yang bisa dicapai dari
harga tinggi itu? Di samping itu kambing
PE ada kelebihan masalah untuk jenis dan
kontes. Sehingga bagaimana pun karena
untuk potensi kita akan mengangkat har-
ga-harga kambing bahkan ada kambing
saya yang ditawar sampai Rp 150 juta.
Yang mahal utamanya pejantan. Tahun
sekarang sampai tahun 2010 harganya ng-
gak karu-karuan lebih dari satu miliar juga
ada. Makanya sekarang sudah dibentuk
asosiasi peternak kambing PE nasional‟‟
ujarnya menjelaskan.
Mbah nggak pernah membayangkan
kalau usahanya di peternakan kambing
PE akhirnya mengantarkan dirinya meraih
80 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
81 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
PROFIL TEBAR HEWAN KURBAN
berbagai penghargaan mulai dari tingkat
Bupati, Dinas Peternakan, dan puncaknya
Penghargaan Kalpataru dari Presiden yang
ia raih pada tahun 2007 di Istana Negara
Jakarta. „‟Alhamdulillah, berbagai peng-
hargaan mulai dari Bupati, Dinas perta-
nahan hingga Penghargaan Kalpataru dari
Presiden Republik Indonesia, sudah saya
terima. Kalau piagam ada sekitar 40,‟‟ ung-
kap mbah penuh syukur.
Menurut mbah, kambing yang ada
sekarang seratusan ekor. Mbah tidak tahu
pasti jumlah kambing PE yang ia miliki jika
disatukan dengan yang dijual. „‟Mungkin
jumlahnya mencapai ribuan ekor. Setiap
tahun lebih dari 200 ekor dijual ke seluruh
Indonesia dari Sabang sampai Merauke,
Jayapura, Biak, Nabire. Sumatera dari se-
latan sampai Aceh termasuk ke Malaysia.
Sekarang ini baru ada pesanan dari Bru-
nai,‟‟ jelasnya.
Kenapa si mbah yang dipilih un-
tuk mendapatkan banpren kambing
peranakan PE? „‟Kira-kira bisa bertang-
gung jawab. Karena itu betul-betul saya
digaduhkan terus anaknya kami kembang-
DD TRAVEL
kan ke seluruh wilayah sini. Sekarang di
kawasan Merapi totalnya ada 10 ribu ekor
semuanya etawa.‟‟
Mbah sangat bersyukur, usahanya
beterak kambing PE melibatkan masyara-
kat di sekitar lingkungannya. „‟Ini benar-
benar melibatkan masyarakat karena di
sini ada koperasi yang menampung. Ko-
perasinya dari kelompok petani mandiri.
Ini untuk kebutuhan anggota. Saat ini baru
dalam tahapan masuk ke arah pabrik. Tapi
sekarang kebutuhan susu per hari di Yogya
saja kisaran lebih dari dua ribu liter. Ka-
Lebih Dari Sekedar
Nikmatnya Ibadah Satu langkah perjalanan, berbuah dua kenikmatan.
Karena perjalanan haji dan umrah Anda menuai dua kenikmatan
sekaligus, yakni pelaksanaan haji dan umrah yang berbuah indahnya
kemabruran sekaligus Anda telah mewujudkan kepedulian
untuk memberdayakan para dhuafa
Mbah pun mengungkapkan harapan-
lau dari sini saja tiga ton per minggu,‟‟ jelas
Mbah menambahkan. PROGRAM UMROH DD TRAVEL 2013
nya dengan usaha beternak kambing PE.
Pertama, mbah berharap sebagai seorang
Penghasilan harian, tidak hanya di-
dapat dari penjualan pupuk tapi juga di- NO JADWAL MARKET PESAWAT PROGRAM HARGA Madinah Makah
petani bisa punya penghasilan harian. Al-
hamdulillah tercapai. Dulu baru pupuk,
tapi kalau pupuk tidak bisa setiap hari di-
jual. Akhirnya bisa susu di samping bibit-
nya (anak kambing). Terakhir daging.
Perbulan kalau Induk sepuluh perhitun-
gannya berdasarkan kualitas. „‟Perbulan
rata-rata antara Rp 10 juta - Rp 15 juta. Ka-
lau dulu memang tidak dirupiahkan hasil-
nya. Tahu-tahu punya tanah dua hektar
dan anak-anak bisa kuliah sampai sarjana
semuanya dari hasil perah susu,‟‟ ungkap
Mbah penuh syukur.
dapat dari jasa mengkawinkan kambing
PE yang per ekornya sebesar Rp 500 ribu.
Kambing pejantan PE yang dimililiki si
mbah yang pernah dibayar seseorang se-
harga Rp 150 juta, setiap minggu hanya
diijinkan tiga hari untuk dikawinkan den-
gan kambing-kambing betina PE dari ber-
bagai daerah. „‟Untuk menjaga kondisinya,
biasa seminggu kita hanya memperbole-
hkan pejantan untuk dikawinkan selama
tiga hari,‟‟ papar Rinto, sang cucu seraya
menambahkan kambing-kambing betina
datang dari Jombang, Malang, Blitar, Sra-
1
2
3
4
5
7
8
6
9
10
11
12
13
14
15
20 Februari - 28 Februari 2013
07 Maret - 15 maret 2013
07 Maret - 15 maret 2013
28 Maret - 05 April 2013
28 Maret - 05 April 2013
03 April - 11 April 2013
07 Mei - 15 Mei 2013
16 Mei - 24 Mei 2013
30 MEI - 07 JUNI 2013
03 Juni - 11 Juni 2013
20 Juni -28 Juni 2013
04 Juli - 12 Juli 2013
09 Juli - 17 Juli 2013
16 Juli - 24 Juli 2013
29 Juli - 12 Agustus 2013
Reguler /Institusi
Reguler /Institusi
Reguler /Institusi
Reguler /Institusi
Reguler /Institusi
DD hongkong & marbout
Reguler /Institusi
Reguler /Institusi
Reguler /Institusi
Reguler /Institusi
Reguler /Institusi
Reguler /Institusi
Reguler /Institusi
Reguler /Institusi
Reguler /Institusi
Brunei
Qatar
GA
Qatar
SV
Qatar
brunei
GA
GA
Qatar
SV
qatar
GA
SV
GA
9 HARI
9 HARI
9 HARI
9 HARI
9 HARI
9 HARI
9 HARI
9 HARI
9 HARI
9 HARI
9 HARI
9 HARI
9 Hari
9 HARI
15 HARI
1850
2100
2300
2100
2200
2100
1850
2300
2300
2200
2300
2200
2200
3000
3500
***
****
*****
****
*****
****
***
****
*****
****
*****
***
****
****
****
***
****
*****
****
*****
****
***
*****
*****
****
*****
****
****
****
****
82 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
PT. Raudha Rahma Abadi
Jl. H. Nawi Raya No. 106 Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan Tlp. +62 21 7513823 (Hunting) Fax. +62 21 75914147 Mobile: +62 816 98 6764, +62 816 98 4254
www.ddtravel.co.id
PROFIL TEBAR HEWAN KURBAN
gen dan daerah lainnya dibawa ke tempat
si mbah. Yang menarik, kadang kambing-
kambing betina itu tidak langsung muncul
birahinya untuk dikawinkan, sehingga ha-
rus menginap. „‟Nah, biaya penginapan per
ekornya Rp 10 ribu.‟‟
Untuk jasa mengawinkan ini, kata
Rinto, ada ketentuannya. Pertama, tidak
menerima pemacekan/mengawinkan den-
gan indukan calon dengan panjang telinga
kurang dari 25 cm. Juga tidak menerima
indukan calon dengan kepala cokelat,
badan putih atau cokelat seluruhnya serta
indukan calon dengan kepala dan badan
hitam. „‟Kegiatan sosial yang mbah lakukan
sangat banyak. Selain menghadiri pengaji-
an di berbagai wilayah, juga sering menga-
dakan santunan. Jamaahnya si mbah ban-
yak, hampir setiap malam, kadang-kadang
ke Muntilan. Di sini hampir setiap malam.
Makanya Mbah sampai pukul 02.00 dini
hari baru tidur, sebelum azan Subuh ban-
gun lagi setelah itu ke kandang dan me-
nyangkul,‟‟ ungkap Rinto menambahkan.
Kaderisasi
Usaha beternak kambing PE tidak
hanya dilakukan si mbah. Kini, sang cucu,
Rinto, sudah merintisnya sejak beberapa
tahun lalu. „‟Untuk kambing Etawa saya
mulai 12 Januari 2010. Pertama hanya pu-
nya tiga ekor, dua betina, satu pejantan.
Dulu harga satu ekor betina paling murah
Rp 3,5 juta. Pejantan saya beli Rp 13 juta.
Tapi dalam perjalanan untuk satu ekor
yang untuk pejantan berhenti kalau su-
dah berkembang. Akhirnya, empat bulan
kemudian yang pejantan saya jual Rp 15
juta. Saya belikan betina-betina akhirnya
beranak pinak banyak. Karena kandang
terbatas akhirnya maksimal 30 ekor,‟‟ jelas
Rinto mengawali usahanya.
Modal awalnya sebesar Rp 25 juta.
Hingga kini, Rinto sudah menjual sekitar
30 ekor dari dua tahun itu. Anak umur
satu bulan ia jual Rp 2,5 juta, kemarin yang
umur satu bulan tiga ekor laku terjual Rp 9
juta. Menurut dia, harga kambing tergan-
tung bentuk, artinya penampilan dari segi
fisik untuk kontes. „‟Karena itu ada kamb-
ing untuk kontes. Dari ketika dia lahir su-
dah kelihatan ini bakalan ke mana, untuk
pedaging atau apa, sudah kelihatan,‟‟ pa-
parnya.
Rinto pun merintis usaha susu tahun
kedua, 2011. Sebenarnya, ia sudah memu-
lai sejak tahun pertama, hanya untuk diba-
gi-bagi saja. Semakin lama semakin ban-
yak produksinya. Tapi untuk kambing PE
hanya 0,7 liter sampai 1 liter per hari. Dan
ketika Februari 2012 ia ketemu orang yang
bercerita temannya di Sukabumi, seorang
dokter hewan punya kambing 10 ekor, satu
harinya bisa sampai tiga liter. „‟Saya pena-
saran, dia hanya bilang produksi susu itu
dari ambing. Nah, ambingnya itu yang dio-
lah. Ambing itu jadi ambing dulu baru put-
ing, kantongannya baru puting. Akhirnya
saya pikir, mencoba terapi sendiri dengan
sistem yang tadi itu. Dan mulai kebuntin-
gan umur empat bulan sampai dia beranak
kira-kira umur dua minggu, itu bisa keluar
langsung sampai tiga liter sampai pun-
caknya 3,8 liter.‟‟
Kalau secara manual atau secara
umum di masyarakat dia memang naik
per laktasi tetapi kenaikannya nggak be-
gitu banyak. Dan harga susu per liternya
sekarang Rp 37,000 sampai Rp 40,000.
Sekarang, dari empat ekor saya membuat
ada 15, lima bunting, lima perah, terus su-
dah mulai mendekati, jadi nggak sekaligus
saya ka–winkan. Kalau sekaligus saya ka-
winkan dalam bulan-bulan tertentu saya
kosong-blong susunya, kan repot. Empat
ekor sehari saja sudah bisa dapat 12 liter.
Saya sudah mengirim ke Solo, Kuningan-
Jawa Barat, Lampung, Bandung, ada susu
bubuk dan susu murni. Ini dikerjakan
sendiri, istri saya yang buat. „‟Ilmunya yang
mengajari mbah, kakek saya,‟‟ ujarnya ber-
syukur.
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
84 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
85 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
M
PERNIK TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
BERKAH MENGGEMBALA SAPI
Naik Haji
ata Saparuddin (40)
berkaca-kaca. Air matanya
menetes saat pertama kali
melihat Ka‟bah. Impiannya
untuk berkunjung ke Rumah Allah SWT
akhirnya terkabul.
„‟Saya menangis. Bersyukur dan
berbahagia karena bisa melihat Ka‟bah,‟‟
ujar pria asal Kabupaten Bantaeng,
Sulawesi Selatan itu berbalut kain ihram.
Bertahun-tahun lamanya,
Saparuddin berjuang agar bisa
menunaikan rukun Islam kelima. Ia
bukanlah pekerja kantoran atau pegawai
di sebuah perusahaan. Pria itu hanyalah
seorang gembala sapi di kampung
halamannya.
Tekadnya untuk memenuhi
panggilan Allah SWT begitu kuat. Tak
heran, jika Saparuddin menjadi satu di
antara 1,5 miliar Muslim di muka bumi
yang terpilih untuk berkunjung ke
Baitullah.
„‟Saya memelihara sapi milik orang
lain,‟‟ tutur Saparuddin. Ia mengaku
menyisihkan uang hasil keringatnya
setiap bulan di bank. „‟Setiap ada uang
sisa, saya tabungkan agar bisa naik haji,‟‟
kata ayah satu anak ini.
Saparuddin mengaku tak pernah
mengenyam pendidikan. Bahkan, duduk
di bangku sekolah dasar (SD) pun tak
86 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
87 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
PERNIK TEBAR HEWAN KURBAN
pernah. „‟Saya lahir dalam keadaan yatim.
Orangtua saya dulu tak bisa menyekolahkan
saya,‟‟ katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup,
Saparuddin berkerja sebagai kuli.
Ketekunannya berbuah kepercayaan. Orang
kaya di kampungnya menitipkan sapinya
untuk diternak oleh Saparuddin.
Dengan sistem bagi hasil, Saparuddin bisa
mendapat uang untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan membiayai putrinya kuliah
di Bulukumba. „‟Ada sisa uang Rp 1 juta, saya
tabungkan untuk haji,‟‟ katanya.
Uniknya, orang-orang kaya di sekitar
Sapruddin malah belum ada yang
menunaikan haji. „‟Banyak orang yang kaya
di kampung saya, tapi mereka tak naik haji.
Mungkin karena shalat saja mereka tidak,‟‟
tuturnya sembari tersenyum.
Tahun ini, Saparuddin menunaikan
haji bersama 185 jamaah dari Bantaeng.
Ia memilih berhaji ifrad, bukan tammatu.
Karenanya, ia harus mengenakan pakaian
ihram hingga puncak haji berakhir.
„‟Ada 50 orang dari Bantaeng yang
berhaji ifrad,‟‟ katanya. Dengan berhaji ifrad,
maka Saparuddin terbebas membayar dam,
berupa seekor kambing. Namun, selama
mengenakan kain ihram, ada sejumlah
larangan yang harus dipatuhi Saparuddin
dan kawan-kawannya itu.
Ia mengaku berangkat ke Tanah Suci
tak bersama istri. „‟Kalau istri saya sedang
menabung juga. Mudah-mudahan bisa naik
haji juga,‟‟ucapnya. Saparuddin mengaku
telah berdoa di depan Ka‟bah agar istri dan
anaknya bisa memenuhi panggilan Allah
SWT.
Meski tak bersama istrinya, Sapruddin
berhaji bersama beberapa saudaranya. „‟Saya
datang bersama om dan tante,‟‟tuturnya.
Saudara-saudaranya itu berkerja sebagai
petani.
Mereka sungguh sangat beruntung.
Betapa tidak. Untuk menunaikan haji, warga
Kabupaten Bantaeng harus menungu selama
15 tahun. Daftar tunggu menjadi panjang
karena jumlah Muslim yang ingin berkunjung
ke Baitullah semakin banyak.
Selama berada di Tanah Suci, Saparuddin
bersama saudaranya mengunjungi tempat-
tempat bersejarah. Sabtu (13/12), Saparuddin
mendaki Gunung Tsur yang terletak 4
kilometer dari Masjidil Haram.
„‟Alhamdulilah saya bisa melihat gua
tempat Rasulullah bersembunyi,‟‟ katanya.
Ia mengaku tak tahu banyak tentang Gua
Tsur. Saparuddin pun mengabadikan
kunjungannya ke puncak Gunung Tsur
dengan berfoto.
Ia begitu senang melihat hasil foto
langsung jadi hasil jefretan tukang foto. „‟Satu
foto 10 riyal,‟‟ tuturnya.
Terik matahari kota Makkah yang
mencapai 41 derajat tak membuatnya
kepayahan. „‟Kalau panas begini sudah biasa.
Di Bantaeng juga panas,‟‟ kata dia sambil
berjalan menuruni Gunung Tsur. Langkahnya
begitu cepat. Ketika saya sampai di kaki
gunung, Sapruddin dan tiga saudaranya tak
tampak lagi.
Jika Allah sudah memanggilnya, seorang
gembala sapi pun bisa berhaji.
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
88 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
89 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
90 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
91 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
A
PERNIK TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
Seorang jamaah sedang melihat maket bangunan Masjidil Haram
yang baru di Museum Makkah. Di Museum ini ditampilkan semua
koleksi dari dua masjid suci, Masjidil Haram dan Nabawi.
khirnya saya bisa juga me-
nyentuh dan memegang
pintu Ka‟bah. Namun, yang
saya sentuh itu adalah pintu
Ka‟bah yang dibuat pada 1363
H. Pintu Ka‟bah itu dibuat atas perintah
Raja Abdul Aziz.
Pintu Ka‟bah itu dipamerkan di Mu-
seum Makkah yang bernama „‟Exhibition
on buildings of two great Harams‟‟. Di tem-
pat inilah jamaah haji dan umrah bisa me-
lihat langsung koleksi barang-barang ber-
sejarah dari dua masjid tersuci di dunia;
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Museum ini terletak di Ummaljud di
jalan Jeddah Lama. Museum yang berlo-
biasa itu.
„‟Hanya 15 menit. Museum akan tu-
tup karena sebentar lagi akan waktu shalat
Dzuhur,‟‟ ujar seorang petugas Museum.
Berkunjung ke Museum ini tak dipungut
biaya alias gratis. Agar bisa leluasa me-
nikmati setiap koleksi yang dipamerkan,
sebaiknya berkunjung sekitar pukul 10.00
pagi.
Begitu pertama kali masuk ke dalam
Museum, saya langsung terkagum-kagum
melihat maket Masjidil Haram. Masjid
terbesar dan tersuci pertama sejagad ini,
maketnya saja sudah begitu tampak indah
dan megah. Di museum itu juga terdapat
maket Masjidil Nabawi yang tak kalah
Jamaah calon haji Indonesia melihat-lihat
penutupMaqom Ibrahim di Museum Makkah.Di Museum
ini ditampilkan semua koleksi dari dua masjid suci,
Masjidil Haram dan Nabawi. Berkunjung ke museum ini
tak dipungut biaya.
kasi di antara Makkah menuju Hudaibiyah
ini bisa ditempuh dalam waktu 10 menit
dari Masjidil Haram. Sayangnya, saya tak
bisa berlama-lama berada di museum yang
memamerkan beragam koleksi yang luar
memesona.
Di museum ini saya juga bisa melihat
tangga yang biasa digunakan untuk masuk
ke dalam Ka‟bah. Tangga dari kayu yang
dibuat pada 1240 H itu masih tampak ko-
92 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
93 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Majalah THK Tahun 15/Desember 2012 - 95dua masjid suci, Masjidil Haram dan Nabawi.Desember 2013
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
koh. Untuk memasuki Ka‟bah me-
mang membutuhkan tangga.
Koleksi lainnya yang dipa-
merkan di museum ini penutup
Maqam Ibrahim. Penutup yang
berwarna keemasan yang dipa-
jang di bagian kanan dalam mu-
seum itu pernah digunakan seb-
PERNIK TEBAR HEWAN KURBAN
bergerak dari Makkah ke Arafah untuk
melakukan wukuf.
Sebenarnya, di dekat Museum Dua
Masjid Suci itu terdapat pabrik pembuat
kiswah. Saya dan rombongan petugas Me-
dia Center Haji tak bisa berkunjung kare-
na waktunya berdekatan dengan shalat
Dzuhur.
Seorang jamaah calon haji Indonesia sedang
melihat-lihat pintu Ka‟bah di Museum
Makkah. Di Museum ini ditampilkan semua
koleksi dari dua masjid suci, Masjidil Haram
dan Nabawi. Berkunjung ke museum ini tak
dipungut biaya.
agai penutup Maqam Ibrahim.
Selain itu, saya juga bisa
melihat koleksi bingkai batu
hajar aswad. Bingkai hajar aswad
yang dipamerkan itu merupakan
peninggalan dari era Kesultanan
Turki Usmani. Kesultanan yang
berpusat di Turki itu memang
pernah menguasai dunia Islam.
Saat itu, Makkah menjadi bagian
kekuasaan Ottoman. Bingkai
hajar aswad itu dibuat pada era
kepemimpinan Sultan Murad.
Saya juga bisa menyaksikan
koleksi lainnya berupa bagian pi-
lar menara Masjidil Haram yang
terbuat dari marmer. Pilar marm-
er itu merupakan peninggalan
dari Sultan Dinasti Mamluk yang
sempat menguasai Jazirah Arab.
Pilar tersebut dibuat pada era
kepemimpinan Sultan Sya‟ban bin
Husain pada 772 H.
Selain dipajang koleksi
kiswah – penutup Ka‟bah – di
museum dua masjid suci itu pun
dipamerkan alat tenun pembuat
kiswah. Kiswah terbuat dari 670
kg sutra murni, 150 kg emas dan
perak yang digunakan untuk men-
gukir ayat-ayat Alquran di atas
kain.
Kain ini berukuran 658 meter
persegi dan terdiri dari 47 lembar,
masing-masing memliki panjang
14 meter dan lebar 95 cm. Harga
pembuatannya mencapai 20 juta
riyal. Kiswah diganti setiap tang-
gal 8 Dzulhijjah, saat jamaah haji
Kunci Ka‟bah juga dipamerkan di
museum ini. Yang menarik, kunci Ka‟bah
yang dipajang itu berasal dari tahun 1309
H. Kunci Ka‟bah itu dibuat pada era kekua-
saan Kesultanan Ottoman. Saat itu, Kes-
ultanan Ottoman dipimpin Sultan Abdul
Hamiid II. Di museum ini saya bisa me-
nyaksikan sisa kayu pilar Ka‟bah yang ber-
asal dari tahun ke-65 Hijriyah.
Para pengunjung juga diajak un-
tuk menyaksikan bagian atas atau mulut
sumur Zamzam. Selain itu juga ada katrol
untuk menganggkat air dari dalam sumur
yang berasal dari abad ke-14 H. Selain itu
juga terdapat sember kuning yang dipak-
ai untuk mengambil air zamzam. Ember
Seorang jamaah calon haji Indonesia melihat-lihat alat
pemintal kiswah (kain penutup Ka‟bah) di Museum
Seorang jamaah calon haji melihat bekas
sumur zamzam di Museum Ka‟bah.Di
Museum ini ditampilkan semua koleksi dari
dua masjid suci, Masjidil Haram dan Nabawi.
emas itu berasal dari tahun 1299 H.
Belum semua koleksi yang ada di mu-
seum itu bisa saya nikmati. Petugas mu-
seum meminta pengunjung untuk segera
keluar karena waktu Dzuhur telah tiba.
Meski begitu, ada rasa kepuasan tersendiri
bisa berkunjung ke museum itu.
Ya, saya bisa menyaksikan langsung
beragam koleksi atau benda bersejarah
yang pernah ada dan digunakan di Masji-
dil Haram dan Nabawi.
94 Majalah THK Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Makkah. Di Museum ini ditampilkan semua koleksi dari
B
Majalah THK Tahun Harga2012 - Desember 2013
TELUSUR TEBAR HEWAN KURBAN
au kambing langsung menusuk hidung ketika memasuki
areal pasar ini. Sejumlah pria berkulit hitam melambai-
lambaikan tangan mengajak setiap orang yang datang
untuk menepi.
„‟Ayo... Ayo...‟‟ Pria-pria itu menunjukkan berbagai
jenis kambing yang bergerombol di sepanjang jalan masuk menuju
pasar hewan itu.
Pasar hewan itu bernama Kakiyah. Terletak 10 kilometer dari
Masjidil Haram. Dari pasar itu, Royal Clock -- menara jam di Masjidil
Haram -- tampak menjulang ke angkasa.
Sore itu, saya dan sejumlah kawan menyambangi Pasar Kakiyah
untuk membayar Dam haji tamatu. Dam adalah ibadah pengganti
dengan menyembelih seekor kambing.
„‟Ini pasar hewan yang paling besar di Kota Makkah,‟‟ kata Satori
TELUSUR TEBAR HEWAN KURBAN
Pria kelahiran Majalengka,
Jawa Barat itu sudah hafal seluk-
beluk Pasar Kakiyah. Ia meminta
sopir yang mengantar agar lang-
sung menuju tempat penyembeli-
han.
„‟Orang-orang hitam itu adalah
calo. Mereka mencari pembeli un-
tuk mendapatkan komisi. Dari
setiap kambing mereka akan me-
minta komisi sebesar 5 riyal kepada
pedagang,‟‟ tutur mukimin yang su-
dah menetap di Makkah sejak 1989
itu.
Begitu turun dari mobil, Sa-
tori meminta kami mengumpulkan
uang Dam. „‟Harga seekor kambing
sebesar 300 riyal. Itu sudah sangat
murah,‟‟ ujarnya.
Ia lalu menelepon kawannya
dengan menggunakan bahasa Arab.
Seorang pria Arab bertubuh jang-
kung keluar dari rumah pemoton-
gan hewan. Keduanya lalu bersala-
man dan berbincang.
Saya dan kawan-kawan diajak
Atinah, seorang mukimin yang mengantar saya dan rombongan.
PASAR HEWAN DAM : Pasar hewan Kakiyah
yang berjarak 10 kilometer dari Kota Makkah
menjual hewan untuk membayar dam. Di tem-
pat ini, jamaah haji bisa memilih dan melihat
langsung penyembelihan hewan untuk mem-
96 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
bayar dam. Tampak pedagang kambing sedang
97 menjajakkan kambing.15/Desember Kambing berkisar 300 riyal hingga 700 riyal.
TELUSUR TEBAR HEWAN KURBAN
TELUSUR TEBAR HEWAN KURBAN
masuk menuju rumah pemotongan. Suara
golok menghantam tulang-tulang kambing
memenuhi ruangan. Sejumlah kambing
bergantungan setelah dikuliti.
Pekerja di rumah pemotongan itu
didomonasi oleh orang-orang berkulit hi-
tam. „‟Kebanyakan mereka berasal dari Ni-
ger,‟‟ cetus Zaini, seorang mukimin.
Lalu, kami diminta melihat kamb-
ing-kambing yang akan disembelih untuk
Dam. Jumlahnya ada 11 ekor, sesuai jum-
lah rombongan yang akan membayar Dam.
„‟Tulis nama lengkap dan orangtua,‟‟
ujar Satori sambil menyerahkan kertas ko-
song dengan balpoint.
Lalu, ia berdoa sambil menyebut se-
tiap nama untuk seekor kambing yang
akan disembelih. Seorang pria memegang
kambing dan tukang jagal langsung meny-
embelihnya.
Daging kambing Dam yang disembe-
lih itu akan dibagikan kepada orang-orang
miskin yang tinggal di sekitar Pasar Kaki-
yah.
***
Di Pasar Kakiyah banyak sekali penge-
mis. Begitu turun dari mobil, para penge-
mis menyerbu. „‟Haji... satu riyal,‟‟ ujar
wanita berkulit hitam itu terus mendekati
rombongan.
Sebelum diberi, para pengemis itu tak
akan pergi. Jika seorang pengemis diberi 1
riyal, maka pengemis lainnya akan datang
menghampiri. „‟Satu riyal.. haji... Satu ri-
yal.. haji..‟‟
Anak-anak berkulit hitam pun datang
menghampiri. „‟Ac Milan... AC Milan...‟‟
seorang anak memakai kaus klub dari Ita-
lia itu sambil bergaya minta di foto.
Awalnya, suasana terasa sedikit
mencekam. Maklum, pria berkulit hitam
hilir mudik membawa golok besar yang
dipakai untuk memotong daging dan tu-
lang kambing. Di balik wajah-wajah yang
garang itu, ternyata mereka senang ber-
canda. Mereka sangat senang jika difoto.
Ketika waktu shalat Maghrib tiba, se-
luruh pekerja dan pedagang di Pasar Ka-
kiyah menghentikan aktivitasnya. Mereka
segera berkumpul di sebuah lapang yang
tanahnya dilapisi karpet. Di situlah mer-
eka menunaikan shalat.
„‟Shalat... shalat..‟‟ para pedagang
itu mengajak saya dan rombongan untuk
shalat. Wudhunya menggunakan air yang
disediakan dalam jerigen.
***
Pasar Kakiyah menjual beraneka jenis
kambing. Mulai dari kambing Australia,
Sudan, dan kambing-kambing lainnya dari
Afrika. Harga kambing bervariasi berkisar
antara 300 riyal hingga 700 riyal.
„‟Jamaah sebaiknya membayar Dam
sebelum puncak haji, karena nanti harg-
anya bisa naik dua kali lipat,‟‟ ujar Satori.
Bagi jamaah yang tak ingin repot, bisa
membayar Dam melalui bank-bank yang
ditunjuk oleh Pemerintah Arab Saudi. Be-
saran nilai Dam-nya akan ditentukan pi-
hak bank.
Dam para jamaah yang dibayarkan ke
bank itu nantinya akan disalurkan ke berb-
agai negara yang membutuhkan.
98 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
99 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
4 33 216 388 4,272 kabupaten kecamatan
WILAYAH SEBARAN DISTRIBUSI INDONESIA
14
14
JUMLAH SEBARAN DISTRIBUSI
THK DOMPET DHUAFA 2012
13
13
LUAR NEGERI
CAMBODIA MYANMAR-ROHINGYA
PHILIPINE
VIETNAM
INDONESIA
Propinsi desa di Indonesia
No
1
2
WILAYAH / PROPINSI
NANGROE ACEH DARUSSALAM
SUMATERA UTARA
No
18
19
WILAYAH / PROPINSI
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TIMUR
3
4
BENGKULU
SUMATERA SELATAN
20
21
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
Tabel Perolehan THK Dompet Dhuafa
5 SUMATERA BARAT 22 SULAWESI BARAT NO TAHUN KAMBING SAPI PEKURBAN NO TAHUN KAMBING SAPI PEKURBAN
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
BANGKA BELITUNG
RIAU
KEPULAUAN RIAU
JAMBI
LAMPUNG
BANTEN
DKI KEP. SERIBU
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
YOGJAKARTA
JAWA TIMUR
KALIMANTAN SELATAN
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
SULAWESI TENGAH
SULAWESI UTARA
GORONTALO
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA TIMUR
PAPUA BARAT
PAPUA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
644
833
1,339
1,538
3,015
2,474
4,516
6,228
6,230
5,538
5,394
8
6
33
35
99
87
122
162
163
149
129
700
875
1,570
1,783
3,708
3,083
5,370
7,362
7,371
6,581
6,297
12 2005 8,627 229
13 2006/1426 H 10,004 213
14 2006 /1427 H 9750 272
15 2007 /1428 H 10,670 371
16 2008 /1429 H 14,208 488
17 2009 /1430 H 16,428 639
18 2010 /1431 H 15,853 524
19 2011 /1432 H 16,791 619
20 2012 /1433 H 17,868 888
Total 107,436 3,205
10,230
11,495
11,654
13,267
17,624
20,901
19,521
21,124
24,084
129,871
100 Majalah THK Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013 101 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
102 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
103 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
STORY THK MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
Sebanyak dua puluh sapi dipotong di empat
distrik kecil di dua provinsi tersebut, yaitu Phum
Themie, Ambil, Phum Soy, dan Jumnik. “Di sini
orang bisa jadi hanya makan daging satu kali
dalam satu tahun, itu pun jika ada yang kurban.
Mereka tidak mampu untuk membeli daging,”
ungkap tokoh masyarakat Phum Themie, Ustadz
Yusuf, Sabtu (27/10).
Yusuf menjelaskan, kebanyakan masyara-
kat di sekitar Kampong Champ dan Kratie, yang
BERBAGI BAHAGIA KEPADA KRATIE – Untuk kali keem-
pat, Tebar Hewan Kurban (THK)
Dompet Dhuafa menyalurkan kur-
ban bagi komunitas muslim yang
berada di Provinsi Kratie dan Kam-
pong Champ, Kamboja. Penyaluran
kurban ini dimaksudkan sebagi
bentuk kepedulian kepada komu-
nitas muslim Champ yang hidup
serba kekurangan.
mayoritasnya adalah muslim, berprofesi sebagi
petani padi dan pencari ikan di sungai Mekong.
“Oleh karenanya kami sangat bahagia sekali ada
sapi kurban yang dipotong di sini,” tambahnya.
Yusuf mengatakan, masih banyak kampong-
kampung kecil yang belum terjangkau penyal-
uran daging kurban. Oleh karenanya ia berharap
lebih banyak lagi masyarakat muslim di belahan
dunia lain yang peduli kepada muslim Champ,
salah satunya melalui ibadah kurban ini.
“Meski ada banyak saudara-saudara kita
dari Indonesia, Malaysia dan Singapura yang
104 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
105 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
STORY THK MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
berkurban di sini, masih banyak kampung-
kampung lainnya yang tidak bisa diakses
sehingga belum mendapat daging kurban,”
terangnya.
Selain di Kamboja, THK Dompet Dhuafa
juga menyalurkan hewan kurban bagi komu-
nitas muslim Champ yang berada di Vietnam,
tepatnya di provinsi Tai Ninh. Di provinsi ini
pula THK menyalurkan 20 sapi di dua dis-
trik, di Xa Suoi dan Tan Hurg.
Kondisi muslim Champ di Vietnam juga
tak jauh berbeda dengan muslim Champ di
Kamboja. Bahkan, di Xa Suoi, hamper dela-
pan tahun sudah tidak ada yang berkurban di
situ. “Sejak saya pergi belajar ke Phnom Penh
dan Indonesia, belum ada lagi yang berkur-
ban. Di sini sapi cukup mahal,” ungkap warga
Xa Suoi, Muhammad Zein, dengan bahasa
Indonesia yang cukup lancar.
“Terima kasih Andonesa (Indonesia),
kami bahagia, datang lagi tahun depan ya,”
ungkap warga lainnya.
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
106 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
107 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
STORY THK MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
Kurban di Kamboja
Ketika Tanggal Nikah Diubah
Wajahnya tampak berseri. Diapit oleh ibu-
nya, Mariyah tak mampu menyembunyikan
rasa bahagia. Ia selalu tersenyum kepada sia-
pa pun yang datang bertamu ke rumah pang-
gungnya di desa Phum Soy, Kampong Champ,
Kamboja. Ya, Mariayah Syafi‟i (19) akan me-
langsungkan pernikahannya esok harinya ke-
tika kami temui, Ahad (28/10). Mariyah diper-
sunting oleh Rosawi bin Rosad, pemuda asli
Kampong Champ yang telah dikenal lama oleh
Mariyah.
Tradisi menggelar pernikahan pada bu-
lan Haji (Dzulhijjah) tidak hanya di Indonesia,
muslim Champ di Kamboja pun biasa melang-
STORY THK MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
sungkan resepsi pernikahan pada bulan Haji. Na-
mun, mereka memiliki alasan yang berbeda, Rosawi
dan Mariyah sengaja melaksanakan pernikahannya
berdekatan dengan Hari Raya Idul Adha agar bisa
menghemat biaya pesta.
“Kami tak mampu beli daging sendiri untuk
kenduri,” ungkap Abdul Basith bin Ahmad, ayah
angkat Mariyah dengan bahasa melayu yang terba-
ta-bata.
Menurut Basith, sudah lumrah di kampung ini
menggelar resepsi pernikahan di saat hari Tasyrik
(tanggal 11-13 Dzulhijjah) agar bisa mendapat dag-
ing kurban untuk jamuan resepsi. “Masyarakat di
sini rata-rata berprofesi sebagai petani padi dan ne-
layan di sungai, jadi tak mampu untuk beli sapi,”
terang Basith.
Bahkan, warga tak segan mengganti tang-
gal pernikahan yang sudah disepakati setelah
mendapat kepastian akan memperoleh daging kur-
ban. “Sebenarnya pernikahannya masih tiga bulan,
tapi setelah ada kabar akan ada kurban di kampung
ini, dan mereka bisa mendapatkannya, tanggal
nikah pun diubah maju,” terang warga Phum Soy
yang lainnya, Maad Ahmad.
Meski harga sapi di Kamboja tidak semahal di
Indonesia, mereka tak mampu membeli daging un-
tuk jamuan resepsi pernikahan. Apalagi untuk kur-
ban. Oleh karenanya, warga sangat bahagia ada um-
mat muslim dari Indonesia yang mau berkurban di
kampung mereka. “Warga di sini belum tentu satu
tahun sekali makan daging kurban,” tutur Maad.
Di Kamboja, Dompet Dhuafa menyalurkan 20
ekor sapi amanah masyarakat muslim Indonesia
untuk dikurbankan di Kamboja. Penyembelihan
dilakukan di empat desa di Provinsi Kratie dan
Kampoong Champ; Phum Themie, Ambil, Phum
Soy, dan Chum Nik. Setelah dipotong menjadi be-
berapa bagian, sapi kemudian dibagi lagi ke desa-
desa yang sulit diakses dengan kendaraan bermo-
tor, karena kondisi jalan yang sempit dan rusak.
Sementara tiga ekor lainnya dihadiahkan untuk
masyarakat melalui kenduri pernikahan warga di
beberapa desa.
“Kami doakan THK Dompet Dhuafa semakin
berjaya, sehingga bisa bantu lebih banyak lagi ma-
syarakat muslim di sini di tahun yang akan datang,”
pungkas Maad.
108 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
109 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
U
STORY THK MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
Sampaikan Amanah Hingga Indochina
dara terasa semakin panas di dalam mobil van
yang penuh sesak oleh penumpang. Dendangan
lagu berbahasa Khmer tak mampu mengusir le-
lah setelah lima jam perjalanan dari Phnom Penh, ibu
kota Kamboja. Debu-debu tebal yang berterbangan dari
jalanan tanah merah dan rusak sepanjang jalur Kamboja-
Vietnam membuat mata perih dan sesak di dada.
Jalur Phnom Penh-Kampong Champ-Suong (Kam-
boja) hingga ke perbatasan Tan Lap-Tay Ninh (Viet-
nam) tak ubahnya seperti Jalan Lintas Timur Sumatera,
bergelombang, berdebu, dan berlubang. Kanan dan kiri
jalan pun dipenuhi sawah dan ladang.
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
110 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
111 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
STORY THK MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
salah satu tetua desa. Sebanyak 13 sapi
yang telah disiapkan digiring menuju ta-
nah lapang untuk dipotong dan dibagikan
kepada warga. Satu per satu sapi diikat
dan digulingkan untuk dipotong. Beberapa
pria yang akan “melumpuhkan” nampak
kesulitan karena tidak terbiasa. Bahkan
terkesan kasar saat mengikat dan meng-
gulingkan sapi yang hendak disembelih.
“Setahu saya, sudah delapan tahun
tidak ada pemotongan hewan kurban di
desa ini,” ungkap Zein dengan bahasa In-
donesia cukup lancar. Maklum, ia pernah
mengenyam pendidikan pesantren salaf di
Kediri, Jawa Timur.
Desa Xa Suoi Day termasuk desa
miskin, penduduk yang berjumlah 1583
orang, mayoritas penduduknya berprofesi
sebagai petani padi dan penyadap karet.
Harga sapi yang mencapai USD 600 per
ekor tak mampu mereka beli untuk dikur-
bankan. “Sapinya mahal sekali, kita pun
Nurul Iman yang berlokasi di Distrik Tan
Hurg. Semula, kurban akan disalurkan
di lima titik, namun karena keterbatasan
waktu dan jauhnya jarak tempuh, pemo-
tongan kurban hanya dilaksanakan di dua
desa itu. Namun, pembagiannya tetap
disebar di desa-desa tetangga sekitar.
Di provinsi Tay Ninh, sebenarnya ada
sembilan perkampungan muslim etnik
Champ. Namun, hanya ada tujuh mas-
jid yang berdiri. Perkembangan Islam di
provinsi ini cukup lamban dibanding di
Hanoi maupun Ho Chi Minh. Pemerintah
Sosialis Vietnam cukup ketat dalam men-
gontrol imam-imam masjid di pedesaan.
Setiap orang tidak bisa seenaknya menga-
jarkan Al quran atau ilmu agama tanpa ada
surat izin dari pemerintah setempat.
Menjelang sore hari, Tim kembali
ke Kamboja dengan sepeda motor milik
warga. Kali ini wilayah sasaran kurban
adalah Kampong Champ dan Kratie yang
Dua puluh kilo sebelum perbatasan
negara Kamboja-Vietnam di Tan Lap,
tim Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet
Dhuafa yang akan menyalurkan amanah
kurban di Vietnam pun harus turun dari
kendaraan roda empat. Dua orang mi-
tra dari Vietnam telah menunggu dengan
kendaraan sepeda motor mereka. Setelah
berganti kendaraan, Tim kembali menyu-
suri jalanan berdebu menuju Vietnam.
Kendaraan sepeda motor memang lebih
mudah melintas di perbatasan dua negara
Indochina ini dibanding mobil. “Kita harus
membayar mahal jika harus menyeberang
dengan mobil,” jelas Muhammad Zein
yang membawa kami.
Setelah membayar pungutan di kan-
tor imigrasi Kamboja, tim melintas per-
batasan dengan menuntun kendaraan.
“Kita tidak boleh menaiki kendaraan mulai
dari pintu keluar Kamboja hingga masuk
wilayah Vietnam,” ungkap Zein.
Setelah dua jam berkendara, Tim pun
tiba di Desa Xa Suoi Day, Distrik Tan Chau,
Provinsi Tay Ninh Vietnam. Total tujuh
jam perjalanan yang harus ditempuh dari
Phnom Penh menuju desa ini. Keramahan
dan keakraban warga desa Xa Suoi lah
yang mampu meruntuhkan penat di raga.
Di rumah panggung sederhana, mereka
dengan suka cita menyambut kami, meng-
hidangkan aneka makanan di persamuhan
yang bersahaja.
Pagi hari, setelah pelaksanaan shalat
ied di Masjid Jamiul Ni amah, puluhan
warga berkumpul di tanah lapang milik
harus beli dari Kamboja,” terangnya.
Selain di desa Xa Suoi Day, tujuh sapi
kurban lainnya disalurkan melalui masjid
juga menjadi populasi warga muslim etnik
Champ. Ya, muslim Champ di Vietnam
dan Kamboja memang masih satu asal-
112 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
113 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
STORY THK MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
usul, yaitu Kerajaan Champ yang berkuasa
di Vietnam dan beberapa negara Indo-
china seperti Laos. Setelah kerajaan Islam
ini berperang dengan Vietnam pada awal
tahun 18-an, banyak warga Champ yang
eksodus ke negeri tetangga, dan sebagian
besarnya ke Kamboja.
Berbeda dengan desa-desa di Viet-
nam, di Kamboja, khususnya di kedua
wilayah itu, kita dengan mudah menemu-
kan masjid dan surau. Kebanyakan adalah
bantuan dari Timur Tengah, Kuwait dan
Uni Emirat Arab.
Di Kamboja, THK Dompet Dhuafa
juga menyalurkan 20 sapi amanah kurban
dari masyarakat Indonesia. Kurban dipo-
tong di desa Phum Themie, Ambil, Phum
Soy, dan Jumnik. Keempat desa tersebut
adalah desa yang memungkinkan diakses
oleh Tim untuk menyaksikan penyembe-
lihan kurban. Setalah dipotong, beberapa
orang dari berbagai desa sekitar sudah siap
mengambil “jatah” mereka untuk dibagi-
kan kepada warga.
Populasi warga muslim kamboja ber-
jumlah 600 ribu atau 5 % dari total pen-
duduk Kamboja, dan sebagian besarnya
tinggal di Kampong Champ. Kondisi sosial
ekonomi muslim Champ di Kamboja tak
jauh berbeda dengan saudara mereka di
Vietnam. Kebanyak warga hanya mengan-
dalkan dari padi yang mereka tanam dan
ikan-ikan di sungai Mekong yang tepat be-
rada di belakang rumah mereka.
Kondisi ini diperparah dengan bu-
ruknya infrastruktur di pedesaan seperti
jalan, listrik, dan air minum. Jalanan ru-
sak dan berdebu, rumah-rumah panggung
yang reot dengan fasilitas seadanya, dan
anak-anak kecil yang bermain tanpa busa-
na lengkap dan bertelanjang kaki akan mu-
dah kita temukan di Kampong Champ.
Oleh karenanya, meski harga sapi
lebih murah dibanding Indonesia, warga
Kampong Champ tidak mampu membeli
sapi untuk berkurban. Untuk kurban, mer-
eka mengandalkan bantuan dari muslim
Indonesia, Malaysia dan Singapore. Tak
heran mereka lebih mengenal nama Ma-
laysia daripada Indonesia.
“Kita doakan semoga Dompet Dhuafa
semakin berjaya, sehingga bisa bantu lebih
banyak lagi masyarakat sini di tahun yang
akan datang, terima kasih Indonesia,” un-
gkap Maad menerjemahkan ucapan warga
Phum Soy.
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
114 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
115 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
I
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIKCegah Influenza-Like Illness TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
badah haji merupakan
salah satu rukun islam
yang harus dijalankan
bagi siapa saja yang telah
memiliki kemampuan,
baik materi maupun im
materi. Jenis ibadah ini
tergolong ibadah yang
meimliki rukun dan syarat
yang ketat.
Pelaksanaannya pun
terbilang berat karena
harus ditunjang dengan
kodisi kesehatan yang
prima baik fisik mau
pun mental. Karenanya,
perlu dilakukan beberapa
upaya untuk meningkat
kan kualitas kesehatan
jemaah haji.
Subdit Kesehatan Haji
Direktorat Sepimkesma
Ditjen PP–PL Kemen
trian Kesehatan RI bek
erjasama dengan Divisi
Alergi Immunologi Klinik
Departemen Ilmu Pen
yakit Dalam FKUI/RSCM,
melakukan penelitian
yang bertujuan untuk
mencegah atau mengu
rangi risiko Influenza-Like
Illness (ILI) pada jemaah
haji Indonesia.
Penelitian dilakukan
jemaah haji, lakilaki dan
perempuan, usia 1865
tahun yang secara klinis
dinilai sehat oleh tim kes
ehatan haji (tidak memi
liki penyakit kronis atau
menderita penyakit kronis
tetapi dalam kondisi sta
bil). Dosis dua kali sehari
diminumkann untuk kap
sul Phyllanthus niruri 50
mg, selama 40 hari, sejak
seminggu sebelum be
rangkat dari Tanah Air dan
selama perjalanan ibadah
haji.
“Dari penelitian yang
telah dilakukan, disim
pulkan bahwa pemberian
phyllanthus niruri dapat
mengurangi risiko ILI
pada jemaah haji Indo
nesia selama menjalan
kan ibadah haji.” ujar DR.
Masdalina Pane, SKM,
MKes, dari Subdirektorat
Kesehatan Haji, Direk
torat Sepimkesma Ditjen
PP–PL Kementerian Kes
ehatan Republik Indone
sia sebagaimanan dilansir
dalam stimuno.com.
Influenza-Like Illness
(ILI) merupakan jenis In
feksi saluran pernapasan
dijumpai ditemukan pada
jemaah haji Indonesia. ILI
dapat mengganggu ak
tivitas jemaah selama iba
dah haji, karena individu
yang menderita ILI men
galami demam dan rasa
lelah yang berlebihan.
Influenza-Like Illness
(ILI) secara klinis didefin
isikan sebagai infeksi
saluran pernapasan atas
(ISPA) oleh virus dengan
gejala utama batuk kering,
demam (sekitar 38.50°C),
rasa lelah berlebihan dan
mungkin pula disertai ge
jala lainnya, seperti nyeri
otot (myalgia), meriang,
demam, sakit kepala,
sakit tenggorokan, hilang
nafsu makan.
Dari seluruh populasi
kasus dengan gejalage
jala influenza, 51% meru
pakan ILI, dan sisanya
adalah influenza. Pembe
rian vaksin influenza tidak
dapat mencegah infeksi
ILI, karena strain patogen
virus yang menyebabkan
ILI berbeda dengan influ
enza. Dibutuhkan suatu
penanganan lain untuk
mencegah atau mengu
maah haji selama menu
naikan ibadah haji.
Salah satu cara men
cegah ILI adalah dengan
mengkonsumsi STIMU
NO Forte. Produk ini mer
upakan imunomodulator
zat yang berperan dalam
memperbaiki sistem imun
tubuh yang mengandung
ekstrak phyllanthus niruri
(meniran) dan telah me
miliki sertifikat fitofarmaka
dari BPOM.
STIMUNO Forte bek
erja dengan cara mem
bantu merangsang tubuh
memproduksi lebih ban
yak antibodi dan mengak
tifkan sistem kekebalan
tubuh agar daya tahan
tubuh bekerja optimal.
Mengkonsumsi STI
MUNO Forte sebanyak 2
x sehari 1 kapsul, 1 ming
gu sebelum keberangka
tan dan selama menjalan
kan ibadah umroh/haji,
dapat mengurangi insiden
ILI (Influenza-Like-Illness).
Berdasarkan haji uji klinis
pada jamaah haji indo
nesia, Stimuno Forte se
cara rutin, 89,5 persen je
maah haji terhinndar dari
dengan melibatkan 410
116 Majalah THK atas (ISPA) yang sering rangi risiko ILI pada je
ILI.
117 Majalah THK Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
B
HIKMAH TEBAR HEWAN KURBAN
HIKMAH TEBAR HEWAN KURBAN
Sukses Sejati
Oleh Ahmad Juwaini
kesuksesan. Dan Kalau kita menjadi
anggota masyarakat, kemudian kita
dapat berbuat secara optimal kepada
masyarakat sekeliling kita, maka itu
juga berarti kesuksesan kita.
Pantaslah jika Rasulullah saw ber-
hormati banyak orang.
Selaras dengan hal ini, di dalam
Islam kita mengenal istilah mati Sya-
hid, yaitu orang-orang yang mendapat-
kan keistimewaan yang luar biasa di
akhirat. Mereka itulah orang-orang
anyak orang memaknai kes-
uksesan hidup dengan harta,
kedudukan dan popularitas
yang diraih. Dengan makna ini, hidup
mereka diorientasikan untuk memiliki
(to have) atau menjadi (to become).
Karena pandangan hidup seperti ini,
maka berlomba-lombalah manusia
untuk memiliki harta, meraih kedudu-
kan atau popularitas. Mereka mengira
dengan harta, kedudukan dan popu-
laritas itu, hidup mereka telah sukses.
Seorang politisi misalnya, akan
terus dipacu untuk meraih kedudu-
kan atau jabatan yang lebih tinggi.
Meskipun hal itu dilakukan dengan
cara mengeksploitasi jabatan publik
yang sedang disandangnya. Tak her-
an jika banyak kandidat incumbent
dalam suatu pilkada mempromosikan
aktivitas publiknya secara berlebihan,
hanya karena mengincar popularitas
guna memenangkan sebuah pemili-
han. Meskipun semua orang tahu bah-
wa promosi itu dilakukan secara tidak
wajar dengan menyalahgunakan dana
publik.
Seorang seniman mungkin sam-
pai rela menyebarluaskan informasi
hubungan rahasia dan sangat pribadi
dengan tokoh publik dalam rangka
mendongkrak popularitas. Mungkin
ia berharap dengan semakin populer,
maka akan semakin meningkat order
atau melonjaknya peminat hasil karya
seninya. Ujungnya ia berharap akan
melimpah pendapatan dan kekayaan
yang akan ia peroleh.
Kesuksesan yang sejati sesung-
guhnya adalah ketika seseorang ber-
tindak dan berbuat yang terbaik pada
situasi apapun. Orang yang sukses
adalah orang yang mampu mendaya-
gunakan dirinya secara maksimal un-
tuk melakukan semua peran (tugas)
dan tanggung jawab sesuai dengan apa
yang diembannya. Artinya orang yang
sukses adalah orang yang paling ber-
guna (to use) untuk lingkungan atau
situasi dan kondisinya pada saat itu.
Jadi kalau kita ditugaskan men-
jadi seorang “merabot” masjid, kemu-
dian kita melaksanakan tugas itu den-
gan sebaik-baiknya, maka kita telah
sukses. Kalau kita menjadi seorang
Office Boy di sebuah kantor, kemudian
kita melaksanakan tugas itu dengan
sepenuh hati, maka kita berarti telah
sukses. Kalau kita menjadi kepala
rumah tangga dan mampu menun-
aikan tanggung jawab itu dengan se-
baik-baiknya, maka kita telah meraih
sabda : “Sebaik-baik manusia adalah
manusia yang paling bermanfaat bagi
manusia lainnya”. Sabda Nabi ini men-
egaskan akan pentingnya kita menilai
kesuksesan diukur dari seberapa ber-
manfaat kita bagi manusia lainnya.
Dengan menggunakan bahasa berbeda,
dapat dikatakan bahwa manusia pal-
ing sukses adalah manusia yang paling
banyak berbuat sesuatu demi memberi
manfaat bagi orang banyak.
Dalam kaitan memberi manfaat
bagi orang lain ini, kita perlu bela-
jar kepada Pak Hasbi. Beliau adalah
seorang guru ngaji di sebuah kampung
kecil di Banten. Namanya tidak pernah
muncul dalam koran, apalagi masuk
televisi. Beliau tidak pernah bercita-
cita untuk menjadi selebriti atau to-
koh nasional. Yang ada dalam benak
Pak Hasbi adalah bagaimana terus
berbakti kepada Allah dengan men-
gajar anak-anak mengaji setiap ba‟da
maghrib. Bertahun-tahun amalannya
itu dilakukan dengan sepenuh hati.
Tak terhitung jumlah anak-anak yang
pernah belajar mengaji dan kini sudah
menjadi orang tua. Aktivitasnya itu
juga tidak mendatangkan uang, karena
semua itu dilakukan dengan sukarela.
Sekedar uang transport dari mengajar
madrasah dan majelis taklimlah yang
coba digunakan untuk terus bertahan
menjalani kehidupan. Hingga akhirnya
ketika Pak Hasbi meninggal dunia,
maka tersadarlah warga di sana akan
perannya dalam kehidupan. Berbon-
dong-bondong orang mengantarkan
jenazahnya ke kuburnya. Ternyata
pengorbanan Pak Hasbi selama hidup
yang membuat beliau dikenang dan di-
yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Bahkan jenazahnya pun tidak perlu
dimandikan karena wanginya pengor-
banan yang telah dilakukan. Para Sya-
hid adalah manusia-manusia yang suk-
ses dengan pengorbanan. Orang-orang
yang mati syahid adalah manusia yang
sukses dalam hidupnya.
Dalam tradisi Indonesia, kita
mengenal istilah “pahlawan”, yaitu
orang-orang yang sangat berjasa (bagi
masyarakat) dengan mengorbankan
nyawa, harta, tenaga dan pikirannya.
Para pahlawan adalah orang yang suk-
ses dalam hidupnya karena bersedia
berkorban. Semangat para pahlawan
ini yang harus terus kita hujamkan
dalam pemikiran dan lubuk hati kita
terdalam, seraya kita implementasikan
dalam perilaku kita sehari-hari.
Jiwa berkorban, juga secara ritual
telah ditunjukkan oleh orang-orang
yang melaksanakan ibadah Kurban
pada Idul Adha. Mereka telah mem-
buktikan kesediaannya untuk melepas-
kan apa yang dimilikinya karena keta-
atannya kepada Allah. Mereka telah
mengutamakan Allah dibandingkan
keperluan dirinya dan keluarganya.
Mereka telah sukses berusaha mem-
beri manfaat bagi manusia lainnya.
Nilai-nilai pengorbanan, seb-
agaimana dicontohkan dalam ritual
kurban, semoga menjadi inspirasi bagi
pelakunya. Sebuah nilai untuk selalu
mengutamakan peran kegunaan atau
kemanfaatan diri bagi sebanyak mung-
kin orang dalam hidup ini. Jika semua
nilai-nilai itu telah menjadi keseharian
kita, maka kita telah mencapai kualitas
sukses sejati.
118 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
119 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
A
“Bisnis” setahun sekali Kwalitas niat para amil, peny-
elenggara pengumpulan, penyaluran,
penyembelihan hewan dan pembagian
daging kurban juga perlu terus diting-
katkan. Karena jumlahnya semakin
banyak, tentu nilai uang yang dikelola
semakin besar pula. Perlu selalu diin-
gat bahwa ini adalah berbisnis dengan
ESAI TEBAR HEWAN KURBAN
ESAI TEBAR HEWAN KURBAN
Tebar Hewan Berkwalitas Oleh Parni Hadi
mendirikan sholat. Itu tertera dalam
Al Kautsar. Kwalitas niat pekurban
perlu ditingkatan agar mereka jangan
berkurban hanya asal berkurban, seke-
dar untuk membatalkan kewajiban.
Niat berkurban adalah semata un-
tuk bertakwa kepada Allah, bukan agar
dilihat orang lain dan mendapat pujian.
Kuncinya adalah keikhlasan. Kwalitas
keikhlasan ini yang harus kita upay-
akan naik terus. Hasil dari upaya ini
akan membuat kita merasa lega, rela,
“plong”, sewaktu menyerahkan uang
atau hewan untuk dipotong.
Insya Allah, ini akan mengaki-
batkan semakin tahun semakin baik
kwalitas dan besar jumlah hewan yang
kita serahkan, sesuai perkembangan
kemampuan kita. Yang semula memo-
tong seekor kambing menjadi beberapa
ekor, kemudian seekor sapi dan seter-
lhamdulillah, jumlah hewan usnya. Jika belum dapat menyerahkan
kurban yang dipotong terus seekor sapi sendirian, kita lakukan ber-
meningkat dari tahun ke tahun. sama orang-orang lain. Ini meningkat-
Seiring dengan itu perlu peningkatan kan semangat beribadah secara berja-
kwalitas secara keseluruhan, holistik maah, sekaligus membangun semangat
dan komprehensif. Apa itu? Peningka- gotong royong. tan kwalitas mulai dari niat para pekur-
ban, niat penyelenggara pengumpulan
dan penyaluran hewan kurban serta
kwalitas hidup penerima daging kur-
ban.
Memang semuanya bermula dari
niat. Kita harus selalu menyampaikan
risalah bahwa menyembelih hewan kur-
ban adalah perintah Allah untuk meny-
empurnakan ibadah kita, di samping
Allah. Bukan sekedar mengumpulkan
sebanyak-banyaknya uang, tetapi yang
utama adalah menjalankan ibadah.
Kegiatan pengumpulan dan pe-
nyaluran hewan kurban kini dilakukan
oleh semakin banyak orang, baik me-
lalui lembaga atau orgaisasi maupun
perorangan. Kegiatan ini telah menjadi
“bisnis” satu tahun sekali. Persaingan
untuk menawarkan jasa penyaluran
hewan kurban tak bisa dihindari. Ini
perkembagan yang bagus dan wajib
disyukuri. Tapi, ingat ini persaingan
dalam beribadah untuk mendapat
ridha Allah, karena dasarnya adalah
menjalankan perintah Allah. Bukan se-
mata untuk mencari untung atau “fee”,
Bukan mustahil, nanti diperlukan sertifikat kelay- akan bagi usaha penyal- uran hewan kurban ini. sekalipun itu dibolehkan sesuai syariah.
Bukan mustahil, ibadah kurban
satu tahun sekali ini akan melahirkan
usaha bisnis formal seperti halnya pe-
rusahaan penyelenggara ibadah haji
(dan umrah), yang tumbuh menjamur
dan kemudian perlu ditertibkan. Seka-
lipun setahun sekali dan berlangsung
hanya beberapa hari, mata rantai usaha
ini berlangsung beberapa bulan dan
bahkan sepanjang tahun, terutama
dalam penyiapan hewan melalui usaha
peternakan.
Bukan mustahil, nanti diperlukan
sertifikat kelayakan bagi usaha penyal-
uran hewan kurban ini. Ini meliputi ke-
layakan adminstratif, permodalan dan
kemampuan profesional dalam men-
jalankan usaha, termasuk penyembeli-
han. Semuanya bertujuan untuk menin-
gkatkan kwalitas jasa pelayanan. Dan,
puncak pelayanan adalah kepada Allah.
Menjadi “benchmark”
Hari Raya Kurban telah menjadi
“benchmark” atau patokan alias ruju-
kan untuk harga daging (sapi) seperti
diramaikan oleh media massa pasca
Idul Adha 1433 H, yang kebetulan ter-
jadi menjelang akhir tahun. “Pasar
daging sapi rapuh”, Harga Meroket,
Pedagang Menjerit” dan “Kenaikan
Harga Tidak Wajar”. Begitulah bunyi
judul dan sub-judul berita utama yang
menghiasi halaman depan koran.
Harga per kg daging sapi hidup di
tingkat peternak menjelang Idul Adha
Rp. 32.000. Pada saat itu harga dag-
ing sapi di pasaran Rp 80.000,- per kg.
Kini harga daging sapi di pasaran sudah
mencapai Rp. 100.000 per kg, bahkan
yang kwalitas premium Rp. 150.000
per kg. Namun, harga per kg daging
sapi hidup hanya naik sedikit, yakni Rp.
33.000, kata Siswono Yudhohusodo,
anggota Komisi IV DPR dan mantan
Ketua Umum HKTI (Himpunan Keru-
kunan Tani Indonesia ) seperti dikutip
Kompas, 20 November lalu.
Pasokan sapi ke pasar di Jawa
Timur dilaporkan normal, sekitar 90
persen atau sama dengan sebelum Hari
Raya Kurban. Diduga keras kenaikan
harga daging ini dikendalikan segelintir
pedagang dan importer. Lagi-lagi Idul
Adha disebut.
Kenyataan ini hendaknya menya-
darkan kita semua, terutama para pe-
nyelenggara pengumpulan dan penyal-
uran hewan kurban, untuk menjalankan
bisnis ini sebagai pintu masuk bagi upa-
ya peningkatan kwalitas hidup penerima
kurban, yakni kaum dhuafa. Mereka
perlu kita siapkan, bantu dan berdaya-
kan untuk menjadi peternak, antara lain
melalui program “Kampoeng Ternak”
seperti yang telah dirintis DD.
120 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
121 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
122 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
123 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK TEBAR HEWAN KURBAN
124 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013