RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI...

30
Ruang Lingkup Deviden Oleh : Astriningsih (10206148) Della Natalia (10206218) Gusti A.A. Mirah U. (10206403) Kiki Kurniati (10206528) Lestari (10206544) Putri Wulandari (11206177) Kelas : 4EA01 Dosen : Sri Setya Handayani, SE, MM

Transcript of RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI...

Page 1: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

Ruang Lingkup Deviden

Oleh : Astriningsih (10206148)Della Natalia (10206218)Gusti A.A. Mirah U. (10206403)Kiki Kurniati (10206528)Lestari (10206544)Putri Wulandari (11206177)

Kelas : 4EA01Dosen : Sri Setya Handayani, SE, MM

UNIVERSITAS GUNADARMA

2010

Page 2: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

RUANG LINGKUP DEVIDEN

1. Pengertian Dividen

Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para

pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang

dimilikinya (Baridwan, 2000:434). Semua keuntungan ataupun kerugian yang

diperoleh perusahaan selama berusaha dalam satu periode tersebut dilaporkan oleh

direksi kepada para pemegang saham dalam suatu rapat pemegang saham.

Yang termasuk dalam pengertian Dividen adalah:

1. Pembagian laba secara langsung atau tidak langsung, dengan nama dan dalam

bentuk apapun.

2. Pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal disetor.

3. Pemberian saham bonus yang dilakukan tanpa penyetoran, termasuk yang berasal

dari kapitalisasi agio saham.

4. Pembagian Laba dalam bentuk saham.

5. Pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran.

6. Jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima atau diperoleh

pemegang saham karena pembelian kembali saham-saham oleh perusahaan yang

bersangkutan.

2. Jenis Dividen

Perusahaan dapat membagikan dividen dalam bentuk kas, aktiva lain, atau

saham bonus. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembagian dividen adalah masalah:

1. Kapan utang dividen harus dicatat

2. Kepada siapa dividen akan diterimakan

3. Kapan pembayaran dividen akan dilakukan.

Agar perusahaan dapat membagikan dividennya, maka perusahaan tersebut harus:

1. Mempunyai saldo laba yang ditahan cukup besar

2. Jumlah kas yang cukup

3. Memutuskan secara resmi tentang pembagian dividen.

Dividen tunai tidak boleh dibagikan kepada pemilik saham treasury sedangkan

dividen saham dapat dibagikan kepada pemilik saham treasury dapat pula tidak.

Pembagian dividen tunai akan menyebabkan laba yang ditahan berkurang dan aktiva

Page 3: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

perusahaan berkurang. Sedangkan pembagian dividen saham tidak akan mengurangi

jumlah modal saham. Pembagian ini hanya akan mengakibatkan perubahan bentuk

modal dari laba yang ditahan menjadi modal saham. Pemecahan saham adalah usaha

perseroan untuk menurunkan harga pasar sahamnya dengan cara menambah jumlah

lembar saham yang beredar. Penambahan ini dilakukan dengan cara menurunkan nilai

nominal saham. Kejadian ini tidak akan mempengaruhi bentuk susunan modal dan

untuk itu tidak perlu dicatat dalam pembukuan.

3. Jenis-jenis  Dividen

1. Cash Dividen ialah dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada para

pemegang sahamnya dalam bentuk uang tunai (cash). Pada waktu rapat pemegang

saham, perusahaan memutuskan bahwa sejumlah tertentu dari laba perusahaan

akan dibagi dalam bentuk cash dividen (M. Munandar, 1983: 312). Perusahaan

hanya berkewajiban membayar dividen setelah perusahaan tersebut

mengumumkan akan membayar dividen. Dividen dibayarkan kepada pemegang

saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham. Pembayaran dividen

dapat dilakukan oleh perusahaan sendiri atau melalui pihak lain, umpamanya

bank. Cara yang kedua biasanya yang dipilih perusahaan karena bank mempunyai

banyak cabang, sehingga memudahkan pemegang saham yang mungkin sekali

tersebar luas di seluruh Indonesia (Arief Suaidi, 1994: 230). Yang perlu

diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya

dividen kas adalah apakah jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian

dividen tersebut.

Script Dividen adalah suatu surat tanda kesediaan membayar sejumlah uang

tertentu yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham sebagai dividen.

Surat ini berbunga sampai dengan dibayarkannya uang tersebut kepada yang

berhak. Script dividen seperti ini biasanya dibuat apabila pada waktu para

pemegang saham mengambil keputusan tentang pembagian laba, dimana

perusahaan belum (tidak) mempunyai persediaan uang cash yang cukup untuk

membayar dividen cash (Arief Suaidi, 1994: 231).

2. Property Dividen adalah dividen yang diberikan kepada para pemegang saham

dalam bentuk barang-barang (tidak berupa uang tunai ataupun (modal) saham

perusahaan). Contoh dividen barang adalah dividen berupa persediaan atau saham

yang merupakan investasi perusahaan pada perusahaan lain. Pembagian dividen

Page 4: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

berupa barang sudah barang tentu lebih sulit dibanding pembagian dividen uang.

Perusahaan melakukannya karena uang tunai perusahaan tertanam dalam investasi

saham perusahaan lain atau persediaan dan penjualan investasi atau persediaan

terutama bila jumlahnya cukup banyak akan menyebabkan harga jual investasi

ataupun persediaan turun, sehingga merugikan perusahaan dan pemegang saham

sendiri (Arief Suaidi, 1994 : 233).

3. Liquidating Dividen adalah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang

saham, dimana sebagian dari jumlah tersebut dimaksudkan sebagai pembayaran

bagian laba (Cash Dividen), sedangkan sebagian lagi dimaksudkan sebagai

pengembalian modal yang ditanamkan (diinvestasikan) oleh para pemegang

saham ke dalam perusahaan tersebut (M. Munandar, 1983: 314).

4. Stock Dividen adalah dividen yang diberikan kepada para pemegang saham

dalam bentuk saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri (M.

Munandar, 1983: 314). Di Indonesia saham yang dibagikan sebagai dividen

tersebut disebut saham bonus. Dengan demikian para pemegang saham

mempunyai jumlah lembar saham yang lebih banyak setelah menerima Stock

Dividen. Dividen saham dapat berupa saham yang jenisnya sama maupun yang

jenisnya berbeda.

4. Keputusan Deviden ( Deviden Policy )

Keputusan deviden adalah keputusan manajeman keuangan untuk menentukan

besarnya prosentase laba yang dibagikan kepada  para pemegang saham dalam bentuk

cash deviden,stabilitas deviden yang dibagikan,deviden saham (stock deviden),

pemecahan saham ( stock split ), dan penarikan kembali saham yang beredar yang

semuanya ditunjukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.

5. Kebijakan Deviden

5.1 Beberapa Teori Kebijakan Dividen :

Manajemen mempunyai 2 alternatif perlakuan terhadap penghasilan bersih

sesudah pajak ( EAT ) perusahaan yaitu :

1. Dibagi kepada para pemegang saham perusahaan dalam bentuk dividen

2. Diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan (retaired

earning).

Page 5: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

Pada umumnya sebagian EAT ( Earning After Tax ) dibagi dalam bentuk

dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali, artinya manajemen harus

membuat keputusan tentang besarnya EAT yang dibagikan sebagai dividen.

Pembuat keputusan tentang dividen ini disebut kebijakan dividen ( dividen

policy ).

Persentase dividen yang dibagi dari EAT disebut “ Dividend Payout Ratio”

( DPR ).

Dividen yang dibagi

DPR =

EAT

Prosentasi laba ditahan dari EAT adalah 1 – DPR

Ada berbagai pendapat atau teori tentang kebijakan dividen a.l :

a. Teori “ Dividen Tidak Relevan “ dari Modigliani dan Miller,

b. Teori “ The Bird in the Hand “ ,

c. Teori Perbedaan Pajak ,

d. Teori “ Signaling Hypothesis “ ,

e. Teori “ Clientele Effect “.

a. Teori “ Dividen Tidak Relevan “ dari Modigliani dan Miller :

Menurut Modigliani dan Miller (MM) , nilai suatu perusahaan tidak

ditentukan oleh besar kecilnya DPR, tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum

pajak ( EBIT ) dan kelas risiko perusahaan. Jadi menurut MM, dividen adalah

tidak relevan.

Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asumsi penting yang “lemah”

seperti :

1. Pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional.

2. Tida ada biaya emisi saham baru jika perusahaan menerbitkan saham baru.

3. Tidak ada pajak

4. Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah.

Page 6: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

Pada praktiknya :

a) Pasar modal yang sempurna sulit ditemui

b) biaya emisi saham baru pasti ada

c) pajak pasti ada

d) kebijakan investasi perusahaan tidak mungkin tidak berubah.

Beberapa ahli menentang pendapatan MM tentang dividen adalah tidak

relevan dengan menunjukkan bahwa adanya biaya emisi saham baru akan

mempengaruhi nilai perusahaan. Modal sendiri dapat berasal dari laba ditahan

dan menerbitkan saham biasa baru. Jika modal sendiri berasal dari laba

ditahan, biaya modal sendiri sebesar Ks (Biaya modal sendiri dari laba ditahan).

Tapi bila berasal dari saham biasa baru, biaya modal sendiri adalah Ke ( biaya

modal sendiri dari saham biasa baru ).

Beberapa ahli menyoroti asumsi tidak adanya pajak. Jika ada pajak maka

penghasilan investor dari dividen dan dari capital gains (kenaikan harga saham )

akan dikenai pajak. Seandainya tingkat pajak untuk dividen dan capital gains

adalah sama, investor cenderung lebih suka menerima capital gains dari pada

dividen karena pajak pada capital gains baru dibayar saat saham dijual dan

keuntungan diakui / dinikmati. Dengan kata lain, investor lebih untung karena

dapat menunda pembayaran pajak. Investor lebih suka bila perusahaan

menetapkan DPR yang rendah, menginvestasikan kembali keuntungan dan

menaikkan nilai perusahaan atau harga saham.

b. Teori “ The Bird in the Hand “ :

Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan

akan naik jika DPR rendah karena investor lebih suka menerima dividen dari

pada capital gains. Menurut mereka, investor memandang dividend yield lebih

pasti dari pada capital gains yield. Perlu diingat bahwa dilihat dari sisi

investor, biaya modal sendiri dari laba ditahan ( KS ) adalah tingkat

keuntungan yang disyaratkan investor pada saham. KS adalah keuntungan dari

dividen ( dividend yield ) ditambah keuntungan dari capital gains ( capital gains

yield ).

Modigliani dan Miller menganggap bahwa argumen Gordon dan Lintner ini

merupakan suatu kesalahan ( MM menggunakan istilah “ The Bierd in the hand

Page 7: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

Fallacy “ ) . Menurut MM, pada akhirnya investor akan kembali

menginvestasikan dividen yang diterima pada perusahaan yang sama atau

perusahaan yang memiliki risiko yang hampir sama.

5.2 Kebijakan Dividen dalam Praktik

Pada praktiknya perusahaan cenderung memberikan dividen dengan jumlah

yang relatif stabil atau meningkat secara teratur. Kebijakan ini kemungkinan

besar disebabkan oleh asumsi bahwa :

a. Investor melihat keanaikan dividen sebagai suatu tanda baik bahwa

perusahaan memiliki prospek cerah, demikian sebaliknya. Hal ini membuat

perusahaan lebih senang mengambil jalan aman yaitu tidak menurunkan

pembayaran dividen ,

b. Investor cenderung lebih menyukai dividen yang tidak berfluktuasi ( dividen

yang stabil ).

Menjaga kestabilan dividen tidak berarti menjaga Dividend Payout Ratio

tetap stabil karena jumlah nominal dividen juga tergantung pada penghasilan

bersih perusahaan ( EAT ). Jika DPR dijaga kestabilannya, misalnya

ditetapkan sebesar 50 % dari waktu ke waktu, tetapi EAT berfluktuasi,

maka pembayaran dividen juga akan berfluktuasi

Pada umumnya perusahaan akan menaikkan dividen hingga suatu tingkatan

dimana mereka yakin dapat mempertahankannya diveden masa mendatang.

Artinya jika terjadi kondisi yang terburuk sekalipun, perusahaan masih dapat

mempertahankan pembayaran dividen – nya.

Pada prakteknya ada perusahaan yang menggunakan model “ residual

dividend “ dimana dividen ditentukan dengan cara :

1. Mempertimbangkan kesempat investasi perusahaan ;

2. Mempertimbangkan target struktur modal perusahaan untuk menentukan

besarnya modal sendiri yang dibutuhkan untuk investasi.

3. Memanfaatkan laba ditahan untuk memenuhi kebutuhan akan modal sendiri

tersebut semaksimal mungkin

4. Membayar dividen hanya jika ada sisa laba.

Dengan demikian, besarnya dividen bersifat fluktuatif. Model “ Residual

Dividend “ ini berkembang karena perusahaan lebih senang menggunakan laba

Page 8: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

ditahan dari pada menerbitkan saham baru untuk memenuhi kebutuhan modal

sendiri, alasannya :

1) Menerbitkan saham menimbulkan biaya emisi saham ( flotation cost ) dan

2) Menruut teori “ signaling hypothesis “ penerbitan saham baru sering salah

artikan oleh investor bahwa perusahaan kesulitan keuangan sehingga

menyebabkan penurunan harga saham.

Model “ Residual dividend “ men;yebabkan dividen bervariasi jika

kesempatan investasi perusahaan juga bervariasi ( fluktuasi ) , Jika kita percaya

pada teori “ signaling hypothesis “. maka model ini sebaiknya tidak diguanakn

secara kaku untuk menetapkan besarnya dividen secara “ year to year basis “.

Model ini lebih banyak digunakan sebagai penuntun untuk menetapkan sasaran

payout ratio jangka panjang yang memungkinkan perusahaan memenuhi

kebutuhan akan modal sendiri dengan laba ditahan.

Pada praktiknya, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi manajemen

dalam menentukan kebijakan dividen , a.l :

1. Perjanjian Hutang , pada umumnya perjanjian hutang antara paerush

dengan kreditor membatasi pembayaran dividen. Misalnya, dividen hanya

dapat diberikan jika kewajiban hutang telah dipenuhi perusahaan dan atau

rasio – rasio keuangan menunjukkan bank dalam kondisi sehat.

2. Pembatasan dari saham Preferen , tidak ada pembayaran dividen untuk

saham biasa jika dividen saham preferan belum dibayar.

3. Tersedianya Kas, Dividen berupa uang tunai ( cash dividend ) hanya dapat

dibayar jika tersedianya uang tuani yang cukup. Jika likuiditas baik,

perusahaan dapat membayar dividen.

4. Pengendalian , Jika manajemen ingin mempertahankan kontrol terhadap

perusahaan, ia cenderung untuk segan menjual saham baru sehingga lebih

suka menahan laba guna memenuhi kebutuhan dana / baru. Akibatkanya

dividen yang dibayar menjadi kecil. Faktor ini menjadi penting pada

perusahaan yang relatif keci.

5. Kebutuhan dana untuk Investasi , Perusahaan yang berkembang selalu

membutuhkan dana baru untuk diinvestasikan pada proyek – proyek yang

menguntungkan. Sumber dana baru yang merupakan modal sendiri ( equity )

dapat berupa penjualan sham baru dan laba ditahan. Manajemen cenderung

Page 9: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

memanfaatkan laba ditahan karena penjualan saham baru menimbulkan biaya

peluncuran saham ( flotation cost ) . Oleh karena itu semakin besar

kebutuhan dana investasi, semakin kecil dividen payout ratio.

6. Fluktuasi Laba, Jika laba perusahaan dapat membagikan dividen yang

relatif besar tanpa takut harus menurunkan dividen jika laba tiba – tiba

merosot. Sebaliknya jika laba perusahaan berfluktuasi, dividen sebaiknya

kecil agar kestabilannya terjaga. Selain itu, perusahaan dengan laba yang

berfluktuasi sebaiknya tidak banyak menggunakan hutang guna mengurangi

risiko kebangkrutan. Konsekuensinya laba ditahan menjadi besar dan dividen

mengecil.

6. Klasifikasi Modal

Klasifikasi modal saham dalam neraca harus diungkapkan dengan jelas.

Penyajian modal saham dalam neraca harus mengungkapkan berapa jumlah modal

dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang ada dalam portofolio. Selisih antara

jumlah yang disetor pemegang saham dengan nominal saham dicatat sebagai

Premium Modal Saham. Nama lain dari akun ini adalah Agio Modal Saham. Akun

Modal Sumbangan digunakan untuk menampung sumbangan-sumbangan yang

diterima perseroan. Aktiva yang diterima sebagai sumbangan dinilai sebesar harga

pasar dari aktiva tersebut ketika diterima perusahaan.

Adanya pendapatan yang tidak dikenakan sebagai pajak dan biaya yang tidak

dianggap sebagai beban oleh peraturan pajak mengakibatkan besarnya pajak menurut

perhitungan akuntansi dan perpajakan berbeda. Bila perbedaan ini diakibatkan karena

perbedaan waktu maka selisih yang terjadi dicatat dalam akun penangguhan utang

PPh.

Sering kali terjadi untuk mencegah laba yang ditahan dibagikan sebagai

dividen, perusahaan menyisihkan sebagian laba yang ditahan. Untuk penyisihan ini

digunakan akun penyisihan laba yang ditahan (misalnya penyisihan untuk ekspansi)

guna memindahkan jumlah dari akun laba yang ditahan ke akun penyisihan ini.

7. Kebijakan Struktur Modal

7.1 Pengertian Struktur Modal

Struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja. Tidak

termasuk pembelanjaan jangka pendek. Weston dan Copeland (1992) memberikan

Page 10: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

definisi struktur modal sebagai pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang

jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal

pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan

akumulasi laba ditahan. Bila perusahaan memiliki saham preferen, maka saham

tersebut akan ditambahkan pada modal pemegang saham.

Menurut Lawrence, Gitman (2000, p.488), definisi struktur modal adalah

sebagai berikut: ”Capital Structure is the mix of long term debt and equity maintained

by the firm”. Struktur modal perusahaan menggambarkan perbandingan antara hutang

jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan. Ada dua macam

tipe modal menurut Lawrence, Gitman (2000) yaitu modal hutang (debt capital) dan

modal sendiri (equity capital). Tetapi dalam kaitannya dengan struktur modal, jenis

modal hutang yang diperhitungkan hanya hutang jangka panjang.

7.2 Komponen Struktur Modal

1. Hutang Jangka Panjang

Jumlah hutang di dalam neraca akan menunjukkan besarnya modal pinjaman

yang digunakan dalam operasi perusahaan. Modal pinjaman ini dapat berupa hutang

jangka pendek maupun hutang jangka panjang, tetapi pada umumnya pinjaman jangka

panjang jauh lebih besar dibandingkan dengan hutang jangka pendek.

Menurut Sundjaja dan Barlian (2003, p.324), “hutang jangka panjang merupakan

salah satu dari bentuk pembiayaan jangka panjang yang memiliki jatuh tempo lebih

dari satu tahun, biasanya 5 – 20 tahun”. Pinjaman hutang jangka panjang dapat berupa

pinjaman berjangka (pinjaman yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal

kerja permanen, untuk melunasi hutang lain, atau membeli mesin dan peralatan) dan

penerbitan obligasi (hutang yang diperoleh melalui penjualan surat-surat obligasi,

dalam surat obligasi ditentukan nilai nominal, bunga per tahun, dan jangka waktu

pelunasan obligasi tersebut).

Mengukur besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur (debt ratio)

dilakukan dengan cara membagi total hutang jangka panjang dengan total asset.

Semakin tinggi debt ratio, semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di

dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

2. Modal Sendiri

Menurut Wasis (1981), dalam struktur modal konservatif, susunan modal

menitikberatkan pada modal sendiri karena pertimbangan bahwa penggunaan hutang

Page 11: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

dalam pembiayaan perusahaan mengandung resiko yang lebih besar dibandingkan

dengan penggunaan modal sendiri. Menurut Sundjaja at al. (2003, p.324), “modal

sendiri/equity capital adalah dana jangka panjang perusahaan yang disediakan oleh

pemilik perusahaan (pemegang saham), yang terdiri dari berbagai jenis saham (saham

preferen dan saham biasa) serta laba ditahan”.

Pendanaan dengan modal sendiri akan menimbulkan opportunity cost.

Keuntungan dari memiliki saham perusahaan bagi owner adalah control terhadap

perusahaan. Namun, return yang dihasilkan dari saham tidak pasti dan pemegang

saham adalah pihak pertama yang menanggung resiko perusahaan. Modal sendiri atau

ekuitas merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari pemilik perusahaan atau

pemegang saham. Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam perusahaan untuk

jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal pinjaman memiliki jatuh tempo.

Ada 2 (dua) sumber utama dari modal sendiri yaitu:

a) Modal saham preferen

Saham preferen memberikan para pemegang sahamnya beberapa hak istimewa

yang menjadikannya lebih senior atau lebih diprioritaskan daripada pemegang saham

biasa. Oleh karena itu, perusahaan tidak memberikan saham preferen dalam jumlah

yang banyak.

Beberapa keuntungan penggunaan saham preferen bagi manajemen menurut

Sundjaja at. al (2003) adalah sebagai berikut:

1. Mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pengaruh keuangan.

2. Fleksibel karena saham preferen memperbolehkan penerbit untuk tetap pada

posisi menunda tanpa mengambil resiko untuk memaksakan jika usaha sedang

lesu yaitu dengan tidak membagikan bunga atau membayar pokoknya.

3. Dapat digunakan dalam restrukturisasi perusahaan, merger, pembelian saham

oleh perusahaan dengan pembayaran melalui hutang baru dan divestasi.

b) Modal saham biasa

Pemilik perusahaan adalah pemegang saham biasa yang menginvestasikan

uangnya dengan harapan mendapat pengembalian dimasa yang akan datang.

Pemegang saham biasa kadang-kadang disebut pemilik residual sebab mereka hanya

menerima sisa setelah seluruh tuntutan atas pendapatan dan asset telah dipenuhi.

Ada beberapa keunggulan pembiayaan dengan saham biasa bagi kepentingan

manajemen (perusahaan), menurut Sundjaja at. al (2003), yaitu :

Page 12: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

1. Saham biasa tidak memberi dividen tetap. Jika perusahaan dapat memperoleh

laba, pemegang saham biasa akan memperoleh dividen. Tetapi berlawanan

dengan bunga obligasi yang sifatnya tetap (merupakan biaya tetap bagi

perusahaan), perusahaan tidak diharuskan oleh hukum untuk selalu membayar

dividen kepada para pemegang saham biasa.

2. Saham biasa tidak memiliki tanggal jatuh tempo.

3. Karena saham biasa menyediakan landasan penyangga atas rugi yang diderita

para kreditornya, maka penjualan saham biasa akan meningkatkan kredibilitas

perusahaan.

4. Saham biasa dapat, pada saat-saat tertentu, dijual lebih mudah dibandingkan

bentuk hutang lainnya. Saham biasa mempunyai daya tarik tersendiri bagi

kelompok-kelompok investor tertentu karena (a) dapat memberi pengembalian

yang lebih tinggi dibanding bentuk hutang lain atau saham preferen; dan (b)

mewakili kepemilikan perusahaan, saham biasa menyediakan para investor

benteng proteksi terhadap inflasi secara lebih baik dibanding saham preferen

atau obligasi. Umumnya, saham biasa meningkat nilainya jika nilai aktiva riil

juga meningkat selama periode inflasi.

5. Pengembalian yang diperoleh dalam saham biasa dalam bentuk keuntungan

modal merupakan obyek tarif pajak penghasilan yang rendah. (Weston &

Copeland) Menurut Wasis (1981, p.81), “pemilik yang menyetorkan modal akan

menjadi penanggung resiko yang pertama. Artinya bahwa pihak non pemilik

tidak akan menderita kerugian sebelum kewajiban dari pemilik ditunaikan

seluruhnya.

7.3 Metoda-Metoda Dalam Manajemen Struktur Modal

Mengapa struktur modal perlu diperhatikan ? Hal ini memotivasi manajemen

perusahaan untuk mencari suatu struktur mosal yang optimal untuk

perusahaannya . Beberapa alat atau metoda dapat digunakan untuk menentukan

suatu pilihan sehingga akan sangat bermanfaat untuk menjawab pertanyaan

semacam ini “ Dimasa mendatanng, jika kita memerlukan dana 500 juta,

apakah kita sebaiknya menerbitkan saham atau obligasi ?” Metoda dasar tersebut

adalan (a) Analisis EBIT – EPS, (b) Perbandingan rasio – rasio leverage, dan (c)

Anaisis arus kas perusahaan.

Page 13: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

a). Analisis EBIT – EPS.

Melalui analisis ini manajemen dapat melihat dampak dari berbagai

alternatif pendanaan terhadap EPS ( Earning per share ) pada tingkatan EBIT

( Earning Before Interest and Tax ) yang bervariasi. Yang dimaksud dengan EPS

adalah laba bersih sesudah pajak atau Earning After Tax ( EAT ) dibagi jumlah

lembar saham perusahaan yang beredar.

Pada analisis ini, hubungan antara EBIT dan EPS dapat dicari dengan cara :

1. Menghitung EPS pada berbagai alternatif pendanaan untuk EBIT tertentu

2. Mengulang lankah pertama untuk EBIT yang berbeda – beda. Hasilnya

kemudian digambarkan dalam grafik EBIT-EPS.

Indifference point memberikan masukan penting bagi manajemen dalam

memilih alternatif pembelanjaan, Jika expected EBIT lebih besar dari

indifference point, perusahaan sebaiknya menggunakan hutang. Jika sebaliknya,

menggunakan saham akan lebih menguntungkan. Perlu dicatat bahwa keputussan

ini bisa salah jika actual EBIT tidak besar yang diharapkan. Oleh karena itu,

didalam mengambil keputusan, manajemen harus memperhatikan juga deviasi

standard ( tingkat variabilitas ) EBIT perusahaan. Expected dan deviasi standard

EBIT dapat dicari dengan mengembangkan sejumlah skenario tentang EBIT

dimasa mendatang beserta dengan probabilita terjadinya. Jika deviasi standard

EBIT relatif besar, manajemen harus lebih hati – hati karena expected EBIT

menjadi kurang dapat dipercaya. Sebaiknya manajemen memutuskan

menggunakan hutang hanya bila ecpected EBIT cukup jauh di atas indifference

point.

EAT ( saham ) EAT ( hutang )

=

Jumlah saham Jumlah saham

( EBIT* - C1) ( 1 – T ) (EBIT* - C2 ) ( 1 – T)

=

S1 S2

Page 14: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

Dimana:

EBIT * = Indifferent point

C1 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 1

C2 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 2

S1 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 1

S2 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 2

T = Tingkat pajak

(b) Perbandingan Rasio – Rasio Leverage

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efek dari setiap alternatif

pendanaan terhadap rasio – rasio leverage ( penggunaan hutang ). Manajemen

kemudian dapat membandingkan rasio – rasio yang ada saat ini dan rasio – rasio

pada alternatif pendanaan tertentu dengan rasio – rasio industri sejenis. Rasio

Leverage terdiri dari (1) Rasio Hutang ( debt ratio ), (2) Rasio Jaminan ( coverege

ratio ).

Rasio hutang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka panjang, sedangkan rasio jaminan menunjukkan kemampuan

untuk membayar bunga dan pokok pinjamn yang jatuh tempo. Untuk

menghitung rasio hutang, manajemen menggunakan informasi dari neraca.

Untuk menghitung rasio jaminan, informasi dari laporang rugi – laba yang

dipergunakan.

Manajemen dapat menggunakan metoda perhitungan rasio sbb :

1. Rasio Hutang:

a. Total hutang/Total aktiva

b. Hutang jangka panjang/ (Hutang jangka panjang + Modal sendiri)

c. Total hutang/ Modal sendiri

2. Rasio Jaminan:

a. Time interest earned = EBIT/Biaya bunga

b. Debt service coverage = EBIT / [ biaya bunga + (pembayaran pokok pinjman/1

– pajak) ]

Rasio hutang dan rasio jaminan dapat dihitung berdasarkan : (1) posisi

keuangan perusahaan pada saat ini, (2) posisi keuangan perusahaan dengan

alternatif – alternatif pendanaan yang ada seperti 100 % modal sendiri, 100%

Page 15: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

hutang dsb. Rasio – rasio tersebut kemudian dibandingkan dengan rasio

indusstri. Dari perbandingan tersebut, manajemen dapat menentukan alternatif

pendanaan yang paling tepat bagi perusahaan. Hal ini tidak berarti bahwa

manajemen harus mempertahankan rasio yang sama dengan rasio industri.

Kegunaan perbandingan rasio dengan rasio industri adalah jika perusahaan

memilih rasio hutang dan rasio jaminan yang menyimpang dari rasio industri,

ia harus memiliki alasan yang kuat.

(c) Analisis Arus Kas Perusahaan

Metoda ini menganalisis dampak keputusan struktur modal terhadap arus kas

perusahaan. Metoda ini sederhana tetapi sangat bermanfaat. Metoda ini

melibatkan persiapan suatu seri anggaran kas pada (1)kondisi perekonomian

yang berbeda, (2) struktur modal yang berbedaArus kas bersih pada situasi yang

berbeda ini dapat dianalisis untuk menentukan apakah beban tetap perusahaan

( pokok pinjaman, bunga, sewa dan dividen saham preferen ) yang dihadapi

perusahaan tidak terlalu tinggi. Ketidak mampuan perusahaan untuk membayar

beban tetap bisa mengakibatkan “ financial insolvency “.

Gordon Donaldson dari Harvard University menyarankan bahwa kapasitas

beban tetap perusahaan sebaiknya tergantung pada arus kas bersih perusahaan

yang diharapkan dapat terwujud pada saat perekonomian mengalami resesi.

Dengan kata lain, target struktur modal ditentukan dengan membuat rencana

untuk menghadapi “ kondisi terburuk yang mungkin terjadi “.

Rumus berikut mendifinisikan CBr, saldo kas yang diharapkan perusahaan pada

akhir periode resesi.

CBr = Co + NCFr – FC

Dimana:

Co = Saldo ka pada awal resesi

NCFr = Arus kas bersih dari operasi selama resesi

FC = Beban tetap perusahaan

Page 16: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

7.4 ANALISIS SUBYEKTIF DALAM MANAJEMEN STRUKTUR MODAL

Dalam menentukan struktur modal perusahaan , manajemen juga menerapkan

analisi subyektif ( judgment ) bersama dengan analisis kuantitatif yang telah

dibahas didepan. Berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam pembuatan

keputusan tentang struktur modal adalah :

a). Kelangsungan hidup jangka panjang ( Long – run viability ).

Manajer perusahaan, khusunya yang menyediakan produk dan jasa yang

penting, memiliki tanggung jawab untuk menyediakan jasa yang

berkesinambungan. Oleh karena itu, perusahaan harus menghindari tingkat

penggunaan hutang yang dapat membahayakan kelangsungan hidup jangka

panjang perusahaan.

b). Konsevatisme manajemen

Manajer yang bersifat konservatif cenderung menggunakan tingkat hutang

yang “ konservatif “ pula ( sedikit hutang ) dari pada berusaha memaksimumkan

nilai perusahaan dengan menggunakan lebih banyak hutang.

c). Pengawasan

Pengawasan hutang yang besar dapat berakibat semakin ketat

pengawasan dari pihak kreditor ( misalnya, melalui kontrak perjanjian atau

covenaut ). Pengawasan ini dapat mengurangi fleksibilitas manajemen dalam

membuat keputusan perusahaan.

d). Struktur aktiva

Perusahaan yang memiliki aktiva yang digunakan sebagai agunan hutang

cenderung menggunakan hutang yang relatif lebih besar. Misalnya , perusahaan

real estate cenderung menggunakan hutang yang lebih besar dari pada

perusahaan yang bergerak pada bidang riset teknologi.

e). Risiko bisnis

Perusahaan yang memiliki risiko bisnis ( variabilitas keuntungannya )

tinggi cenderung kurang dapat menggunakan hutang yang besar ( karena

kreditor akan meminta biaya hutang yang tinggi ). Tinggi rendahnya risiko

bisnis ini dapat dilihat antara lain dari stabilitas harga dan unit penjualan,

stabilitas biaya, tinggi rendahnya operating leverage, dll.

Page 17: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

f). Tingkat pertumbuhan

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi membutuhkan modal

yang besar. Karena biaya penjualan ( flotation cost ) untuk hutang pada

umumnya lebih rendah dari fenation cost untuk jaminan, perusahaan dengan

tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung menggunakan lebih banyak hutang

dbanding dengan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan rendah.

g). Pajak

Biaya bunga adalah biaya yang dapat mengurangi pembayaran pajak,

sedangkan pembayaran dividen tidak mengurangi pembayaran pajak. Oleh

karena itu , semakin tinggi tingkat pajak perusahaan, semakin besar keuntungan

dari penggunaan pajak.

h). Cadangan kapasitas peminjaman

Penggunaan hutang akan meningkatkan risiko, sehingga biaya mosal

akan meningkat. Perusahaan harus mempertimbangkan suatu tingkat penggunaan

hutang yang masih memberikan kemungkinan menambah hutang di masa

mendatang dengan biaya yang relatif rendah.

7.5 BEBERAPA CATATAN TENTANG KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL

Pada pertemuan tahunan Financial Management Association (FMA) pada

tahun 1989, disimpukan beberapa hal mengenai struktur perusahaan.

a). Dalam praktik sangat sulit menentukan titik struktur modal yang optimal.

Bahkan untuk membuat suatu range untuk struktur modal yang optimalpun

sangat sulit. Oleh karena itu, kebanyakan perusahaan hanya memperhatikan

apakah perusahaan terlalu banyak menggunakan hutang atau tidak.

b). Ada kenyataan bahwa walaupun struktur modal perusahaan dianggap jauh dari

optimal, tapi dampaknya pada nilai perusahaan tidak terlalu besar. Dengan kata lain

keputusan tentang struktur modal tidaklah sepenting keputusan investasi, yang

memiliki dampak yang lebih besar terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan hal – hal di atas, sebaiknya perusahaan lebih memfokuskan diri

pada suatu tingkat hutang yang hati – hati ( prudent ) dari pada berusaha mencari

tingkat hutang yang optimal. Tingkat hutang yang “ prudent “ harus dapat

memanfaatkan keuntungan dari penggunaan hutang dan tetap menuju :

Page 18: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

(1) mempertahankan risiko finansial pada tingkat yang masih terkendali

(2) menjamin fleksibilitas pembelanjaan perusahaan, (3) mempertahankan “ credit

rating “ perusahaan.

Keputusan tentang sstruktur modal melibatkan analisis “ trade – off “ antara

risiko dan keuntungan. Penggunaan hutang meningkatkan risiko perusahaan, tapi

juga mengingkatkan keuntungan perusahaan oleh karena itu, struktur modal

yang optimal akan menyeimbankan risiko dan keuntungan perusahaan.

Metoda lain yang tidak jarang digunakan dalam menentukan struktur modal

perusahaan adalah analisi perbandingan rasio struktur modal. Manajemen

membandingkan struktur modal perusahaan mereka dengan struktur modal

perusahaan pada industri yang sama. Suatu pilihan terhadap struktur modal yang

menyimpang dari struktur modal industri harus memiliki alasan yang kuat.

Suatu riset terhadap 170 manajer keuangan senior di AS menunjukkan

bahwa sekitar 60 % percaya bahwa ada suatu struktur modal yang opetimal

bagi perusahaan. Riset ini juga menunjukkan bahwa (1) manajer keuangan

menetapkan suatu target rasio hutang bagi perusahaannya, (2) nilai rasio hutang

ini dipergunakan untuk evaluasi terhadap risiko bisnis yang dihadapi

perusahaan.

Page 19: RUANG LINGKUP DEVIDEN - Official Site of SRI …srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17979/4... · Web viewPerlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri

DAFTAR PUSTAKA

http://pulsadeltapulsa.co.cc/?p=78

http://putri180191.ngeblogs.com/2009/11/27/makala-3-keputusan-manajer-keuangan/

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/teori-struktur-modal-pengertian-dan.html

http://massofa.wordpress.com/2008/01/25/ruang-lingkup-akuntansi-bag-2/

http://www.conchaytoro.com/company/pdf/memorias/2002/profit.pdf

http://www.detikfinance.com/read/2009/01/09/145942/1065784/692/dividen