RTRW Kota Malang

116

Click here to load reader

description

RTRW Kota malang 2010-2030

Transcript of RTRW Kota Malang

Page 1: RTRW Kota Malang

`

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)

KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Pemerintah Kota Malang

Page 2: RTRW Kota Malang

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Latar Belakang• Pertumbuhan dan perkembangan suatu

wilayah apabila tidak ditata mengakibatkan perkembangan yang tidak terarah dan penurunan kualitas pemanfaatan ruang

• Dokumen RTRW :– Merupakan suatu paket kebijakan umum

pengembangan daerah.– Bagi wilayah kota, merupakan dasar

strategi pembangunan fisik, rencana kegiatan sektoral seperti kawasan perdagangan, industri, permukiman, serta fasilitas umum dan sosial.

• Adanya perkembangan internal kota Malang yang cepat mengakibatkan penyimpangan terhadap RTRW 2001-2011

Page 3: RTRW Kota Malang

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Latar BelakangLatar Belakang• Kondisi Eksternal yg berubah juga mempengaruhi

keberadaan RTRW Kota Malang, antara lain:– Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 2

Tahun 2006 tentang RTRW Propinsi Jawa Timur saat ini juga sedang dalam proses perubahan;

– UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;– Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang;– Disusunnya RPJPD Kota Malang 2005-2025;– Disusunnya RPJMD Kota Malang.

• Berdasarkan hasil evaluasi, RTRW Kota Malang tahun 2001-2011 termasuk TIPOLOGI III, sehingga diperlukan revisi.

• Diperlukan upaya untuk mengevaluasi/merevisi RTRW agar tetap aktual, mampu mengakomodir aktivitas kota dan menjadi pedoman dalam pembangunan kota.

Page 4: RTRW Kota Malang

Maksud, Tujuan dan Sasaran

Maksud, Tujuan dan Sasaran

• MAKSUD– Tersedianya Naskah Akademis Rencana Tata Ruang Wilayah

Kota Malang 2010-2030; – Tersusunnya Perda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Malang Tahun 2010-2030. • TUJUAN

– Mengetahui kondisi pemanfaatan ruang eksisting di Kota Malang;

– Adanya rekomendasi bagi perlu tidaknya evaluasi tata ruang sesuai dengan tipologi peninjauan kembali tata ruang;

– Menelaah secara teoritis dan praktis terhadap Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2001-2011 agar sinkron dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, sehingga tidak terjadi konflik peraturan perundang-undangan;

– Menelaah secara teoritis dan praktis terhadap Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2001-2011 agar sesuai dengan kehendak umum masyarakat.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 5: RTRW Kota Malang

Maksud, Tujuan dan Sasaran

Maksud, Tujuan dan Sasaran

• SASARAN– Melakukan survei pendahuluan (scanning awal); – Melakukan pengumpulan data sekunder dan

primer, inventarisasi dan mengidentifikasi kondisi fisik, sosial. ekonomi. spasial, sistem kelembagaan penataan ruang. sistem transportasi, sistem drainase, dan infrastruktur lainnya serta permasalahannya di wilayah Kota Malang;

– Menyajikan informasi tata ruang baik dalam bentuk data spasial maupun data tabular;

– Mengevaluasi data dan informasi; – Meiakukan analisis dan hasil super impose atas

deviasi pemanfataan ruang; – Menentukan perlu/tidaknya Peninjauan Kembali; – Menentukan Tipologi Peninjauan Kembali; – Menyusun rekomendasi; – Menyusun Perda RTRW Tahun 2009-2029.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 6: RTRW Kota Malang

Visi dan Misi Penataan RuangVisi dan Misi Penataan Ruang

Visi penataan ruang Kota Malang 20 tahun ke depan adalah:“Terwujudnya Kota Malang sebagai kota Pendidikan yang Berkualitas, Berbudaya, Berwawasan Lingkungan menuju Masyarakat Sejahtera”.

Misi-misi penataan ruang untuk 20 tahun kedepan sebagai berikut:• Menjadikan kota malang sebagai kota pendidikan yang berorientasi

global dengan kearifan lokal.• Mewujudkan SDM yang berkualitas dengan penguasaan, pengembangan

dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbudaya.• Mewujudkan lingkungan kota yang kondusif sebagai kota pendidikan

yang berkualitas.• Mengembangkan pembangunan wilayah dan infrastruktur yang

berwawasan lingkungan.• Mewujudkan tata pemerintahan dan aparatur yang professional.• Mewujudkan Kota Malang yang agamis, bermoral, beretika, beradab,

berbudaya, beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa.• Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang efisien, produktif dan

berkelanjutan.• Mewujudkan Kota Malang yang sejahtera.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 7: RTRW Kota Malang

X = Potensi + Masalah = 1,372+ (-1,425) = -0.053Y = Peluang + Ancaman = 1.461+ (-1.27) = 0.191

(+) Eksternal(KESEMPATA

N)

(-) Internal(KELEMAHAN

)

(-) Eksternal(ANCAMAN)

KuadranKuadranII

Rapid Growth

Stabel Growth

Agresif Mainte-nance

Selective

Mainte-nance

Turn Around

GuirelleConcen

-tric

Conglo-merate

KuadranKuadranIIIIII

KuadranKuadranIIII

KuadranKuadranIVIV

Kota Malan

g

Kota Malan

g

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 8: RTRW Kota Malang

• Memanfaatkan potensi yang ada untuk menangkap Peluang

MASALAH UTAMA1. Penyimpangan

Rencana2. Kemacetan

3. Ketidakmerataan Pelayanan

POTENSI UTAMA1. Pusat Pelayanan

skala Regional dan Nasional

2. SarPra relatif baik

Pusat

Pelayanan

Regional

Kebijakan Kota

Pemdidikan &

Pariwisata

Persaingan Sektor Ekonomi

dg Kaw Lain

Internal

Peluang

Strategi DasarStrategi Dasar

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 9: RTRW Kota Malang

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Analisis InternalAnalisis Internal

9

Faktor-faktor Strategi Internal Keterangan Bobot Rating B x

Rating

Struktur Ruang Pembagian wilayah Kota Malang secara administrasi dan spasial sudah baik dan konsisten

0.022 4 0.088

Sistem struktur ruang secara konseptual telah ada (pusat dan pusat BWK) 0.022 3 0.066

Pemanfaatan Ruang

Intensitas pemanfaatan ruang berpotensi menuju arah vertical 0.012 2 0.024

Jenis pemanfaatan ruang mulai menuju multifungsi dengan nilai tambah yang menguntungkan

0.015 4 0.060

Tersedianya lahan kering/tegalan di wilayah hinterland yang dapat dimanfaatkan masyarakat

0.015 1 0.015

Sistem Transportasi

Jaringan jalan relative bagus dan berpola grid 0.014 3 0.042

Angkutan Malang beroperasi 24 jam dengan warna yang sama 0.022 3 0.066

Tersedianya 3 terminal utama Kota Malang 0.022 3 0.066

Sempadan-sempadan rel di Kota Malang dapat digunakan sebagai ruang terbuka hijau yang dapat mereduksi polusi udara dan getaran kereta api.

0.024 2 0.048

Potensi untuk pengadaan SAUM di Kota Malang tinggi. 0.020 2 0.040

Sarana Adanya kawasan perdagangan jasa skala regional (pusat Kota) sebagai pusat kegiatan perekonomian dan daya tarik di Kota Malang

0.032 4 0.128

Adanya fasilitas pendidikan yang akan berkembang sesuai standar internasional 0.021 4 0.084

Tersedianya fasilitas peribadatan di hampir wilayah Kota Malang 0.023 2 0.046

Telah tersedianya fasilitas kesehatan di hampir seluruh wilayah Kota Malang 0.014 2 0.028

Adanya fasilitas olahraga skala nasional 0.030 4 0.120

Perekonomian Petani Kota di Bakalan Krajan merintis padi organik 0.022 1 0.022

Adanya setra industri skala regional yang menjadi produksi unggulan seperti keripik, tempe, dan genteng

0.031 3 0.093

Prasarana Kota Malang telah memiliki saluran drainase baik primer, sekunder, maupun tersier 0.032 3 0.096

Terdapat IPAL di Kel. Mergosono, dan Ciptomulyo, IPLT di Supiturang dan MCK Terpadu di beberapa wilayah.

0.021 2 0.042

Sistem pengelolaan sampah telah termanajemen dengan baik dengan keberadaan TPS dan TPA di Kota Malang

0.023 3 0.069

Kota Malang memiliki 5 sumber mata air Mata Air Wendit, Binangun, Banyuning, Karangan, dan Sumbersari serta 4 sumur bor.

0.022 3 0.066

Sebagian besar wilayah Kota Malang telah terlayani listrik 0.022 2 0.044

Sebagian besar wilayah Kota Malang telah terlayani jaringan telepon. 0.019 1 0.019

Total 0.500 1.372

Struktur Ruang Pengembangan sarana prasarana tidak konsisten dengan sistem pusat pelayanan 0.019 4 0.076

Terkumpulnya pelayanan sarana prasarana pada titik/koridor tertentu 0.02 3 0.060

Linkage yang menghubungkan antara pusat dan sub pusat pelayanan belum memadai

0.017 3 0.051

Pusat-pusat pelayanan berada pada koridor jalan-jalan protokol (sub pusat kota) 0.018 3 0.054

Skala pelayanan belum merata pada sebaran komunitas turunannya 0.02 3 0.060

Pemanfaatan Ruang

Banyaknya Alih fungsi lahan (pertanian menjadi permukiman, kawasan jalan protokol berubah menjadi kwasan perdagangan dan jasa)

0.03 4 0.120

Penyerobotan ruang/lahan secara ilegal di bantaran sungai rel kereta api 0.019 3 0.057

Kawasan timur Malang masih belum terbina 0.018 3 0.054

RTH Kota Malang hanya sebesar 3% dari luas wilayah Kota Malang 0.007 4 0.028

Penimpangan/alih fungsi pemanfatan ruang ang tidak sesuai dengan fungsi yang ditetapkan (ekologis, hidrologis dan lingkungan)

0.019 3 0.057

Sistem Transportasi

Sering terjadi kemacetan lalu lintas akibat system parkir dan manajemen traffic light yang buruk

0.020 4 0.080

Sebagian besar rute trayek saling berhimpitan sehingga distribusi jaringan angkutan umum dan pendapatan pengemudi angkutan tidak merata

0.027 3 0.081

Kondisi prasarana yang terdapat pada masing-masing terminal dan sub terminal di Kota Malang masih banyak yang kurang memadai.

0.019 2 0.038

Sempadan rel kereta api di beberapa wilayah Kota Malang tidak memiliki lebar yang sesuai dengan persyaratan sempadan kereta api.

0.010 2 0.020

Sarana Sarana perdagangan kurag merata di seluruh wilayah Kota Malang 0.019 2 0.038

Manajemen perguruan tinggi yang kurang 0.033 2 0.066

Keberadaan puskesmas kurang difungsikan dengan baik 0.021 2 0.042

Kurang meratanya fasilitas OR di seluruh wil. Kota Malang 0.019 2 0.038

Perekonomian Kurangnya hasil produksi pertanian akibat dari adanya alih fungsi lahan dari pertanian ke permukiman

0.004 2 0.008

Peternakan di Kota Malang kurang berkembang 0.019 2 0.038

Mahalnya harga bahan baku 0.016 2 0.032

Prasarana Sering terjadi genangan di beberapa ruas jalan di Kota Malang terutama dikarenakan kondisi saluran yang tidak memadai/rusak, banyak sampah, tumbuhan liar, dan sedimentasi.

0.019 4 0.076

Penduduk di daerah bantaran sungai pada umumnya belum memiliki sarana sanitasi dan tingkat kesadaran akan pentingnya sarana sanitasi masih kurang

0.021 3 0.063

Sarana pengelolaan sampah belum menjangkau wilayah serta kondisi 4 sel dari 6 sel di TPA Supiturang tidakl aktif/ penuh dengan kondisi lahan terbatas

0.016 3 0.048

Masih terdapat wilayah yang belum terlayani jaringan air bersih PDAM 0.010 2 0.020

Penggunaan energi listrik secara berlebihan 0.027 3 0.081

Maraknya tower telepon selular yang tidak memperhatikan fungsi guna lahan dan lingkunan sekitar

0.013 3 0.039

Total 0.500 1.425

Page 10: RTRW Kota Malang

Analisis EksternalAnalisis Eksternal

10

Faktor-faktor Strategi Internal Keterangan Bobot Rating Bobot x

Rating

Struktur Ruang Wilayah lingkar Malang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan kecamatan hinterland dan wilayah sekitarnya

0.038 4 0.152

Dalam Tingkat propinsi Jawa Timur, Kota Malang sebagai Orde II 0.023 4 0.092

Kota Malang sebagai pusat pelayanan SWP Malang Raya 0.053 3 0.159

Pemanfaatan Ruang

Secara spasial berada pada kawasan strategis antara potensi pariwisata dan agrobisnis Kabupaten Malang dan potensi wisata akomodasi Kota Batu

0.06 4 0.24

Sistem Transportasi

Adanya kebijakan Pembangunan jalan tol Gempol-Malang direncanakan dapat memperlancar aksesibilitas dari dan menuju ke luar Kota Malang

0.016 3 0.048

Adanya kebijakan Pengembangan Jalan Lingkar Timur dan Lingkar Barat dapat mengantisipasi penurunan kinerja lalu lintas di pusat kota.

0.034 3 0.102

Adanya kebijakan pengembangan kereta komuter Malang Raya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan perkerataapian di Kota Malang.

0.042 2 0.084

Sarana Adanya kebijakan penetapan Kota Malang sebagai kota pendidikan bertaraf internasional serta sebagai kota pariwisata

0.038 3 0.114

Prasarana Adanya Arahan Penanganan drainase Sesuai peruntukan lahan 0.038 3 0.114

Adanya penetapan kawasan yang diprioritaskan dalam penanganan sanitasi Kota Malang yaitu Kelurahan Jodipan, Kotalama, Lesanpuro, Wonokoyo yang bersifat pro poor dan penetapan sistem IPAL di Kelurahan Sawojajar dengan teknologi Centralized Sewerage System

0.015 3 0.045

Adanya arahan pengembangan dan penyebaran TPS dalam mengatasi permasalahan sampah yang jauh dari jangkauan TPS

0.067 2 0.134

Adanya arahan pengembangan dan optimasi TPA eksisting 0.025 3 0.075

Adanya penambahan jaringan air bersih pada setiap sistem utama pelayanan distribusi air bersih

0.051 2 0.102

Total 0.5 1.461

Pemanfaatan Ruang

Wilayah pengembangan Lingkar Malang cenderung berorientasi ke Kota Malang 0.05 3 0.15

Sistem Transportasi

Konflik dengan penduduk yang terelokasi akibat rencana lebar badan jalan untuk Jalan Lingkar barat(7 meter) dan pembangunan infrastruktur transportasi lainnya

0.03 3 0.09

Sarana

Sarana dan prasarana yang tidak diimbangi dengan biaya pemerintah 0.05 2 0.1

Rendahnya investasi dan kinerja keuangan pemerintah 0.05 3 0.15

Perekonomian Persaingan sektor ekonomi antara kota dan kabupaten dalam lingkup Malang Raya

0.07 3 0.21

Prasarana

Ahli fungsi lahan yang sering terjadi di Kota Malang memicu permasalahan drainase

0.02 4 0.08

Meningkatnya jumlah penderita diare pada daerah atau kawasan dengan sarana sanitasi yang tidak memadai

0.08 3 0.24

Konflik status dan ahli fungsi lahan yang mungkin terjadi dalam pembangunan TPS baru

0.01 2 0.02

Pemadaman listrik secara berkala akibat penggunaan energi listrik yang relatif tinggi tanpa dilakukan penghematan energi

0.09 2 0.18

Meningkatnya sarana telekomunikasi seperti warnet memicu berkembangnya kriminalitas baru seperti pembajakan software, mp3, ataupun film

0.05 1 0.05

Total 0.5 1.27

Page 11: RTRW Kota Malang

Waktu PerencanaanWaktu Perencanaan

• Waktu perencanaan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang adalah 20 tahun, yang dibagi dalam 5 tahunan, yaitu :– Tahap Penyusunan : 2008– Tahap Pengesahan : 2009– Tahap I : 2010-2014– Tahap II : 2015-2019– Tahap III : 2020-2024– Tahap IV : 2025-2029

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 12: RTRW Kota Malang

Konsep Pengembangan

Konsep Pengembangan

• KONSEP DASAR– Perencanaan Kota Malang secara terpadu melalui

pendekatan Berwawasan Lingkungan (Ekonomi, Masyarakat, Lingkungan)

KONSEP BERKELAN

JUTAN

MASALAH-

POTENSI INTERNA

L

ANCAMAN-

PELUANG

EKSTERNAL

KONSEP TERPADU

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 13: RTRW Kota Malang

Anatomi SkenarioAnatomi Skenario

BATAS/ LINGKUP:Spasial, Tematik,

Waktu

DIMENSI KUNCI:Ruang Multidemensi Variabel

Perkembangan dan Kondisi KOTA MALANG Saat Ini:

FAKTOR KETIDAKPASTIAN yg KRITIS (yg dpt mengubah trend)

Kekuatan Pendorong•Trend•Proses lain

INTEGRASI• Aspek Aspek

Dinamis• Komunikasikan

scr Efektif

KOTA MALAN

G MASA

DEPAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 14: RTRW Kota Malang

Kebijakan dan Strategi

Pengembangan

Page 15: RTRW Kota Malang

RTRW Kota Malang 2001-2011

RTRW Kota Malang 2001-2011 RENCANA STRUKTUR PELAYANAN

KOTA MALANG1. Pusat Kota Malang

diarahkan masih berada di pusat kota yang ada saat ini yaitu di sekitar alun-alun.

2. BWK Malang Tengah meliputi wilayah Kecamatan

Klojen dibagi menjadi 3 (tiga) Sub Bagian Wilayah Kota.

diarahkan sebagai pusat pelayanan BWK Malang Tengah sekaligus sebagai pusat pelayanan Kota Malang terutama berada di Kelurahan Sukoharjo, Kiduldalem, Kauman dan sekitarnya.

3. BWK Malang Timur Laut, meliputi wilayah Kecamatan

Blimbing, dibagi menjadi 7 (tujuh) Sub

Bagian Wilayah Kota. pusat pelayanan BWK

diarahkan di Kelurahan Blimbing terutama di Pasar Blimbing dan sekitarnya.

Page 16: RTRW Kota Malang

4. BWK Malang Tenggara– meliputi wilayah Kecamatan

Kedungkandang, dibagi menjadi 4 (empat) Sub Bagian Wilayah Kota.

– Pusat pelayanan BWK diarahkan di Buring dan sekitarnya.

5. BWK Malang Barat Daya, – meliputi wilayah Kecamatan

Sukun, dibagi menjadi 3 (tiga) Sub Bagian Wilayah Kota

– pusat BWK sekaligus sebagai pusat Sub BWK berada di Desa Mulyorejo dan sekitarnya.

6. BWK Malang Barat Laut, – meliputi wilayah Kecamatan

Lowokwaru dibagi menjadi 2 (dua) Sub BagianWilayah Kota

– pusat BWK diarahkan di Kelurahan Dinoyo dan sekitarnya.

RTRW Kota Malang 2001-2011

RTRW Kota Malang 2001-2011

Page 17: RTRW Kota Malang

• Renc Struktur Fungsional

Pusat Kota, Perdagangan, Olah Raga, Jasa, Pariwisata, Pemerintahan, Perkantoran

Industri, Perdagangan, Jasa, Transportasi, Perumahan, Perkntoran, Pemerintahan

Pendidikan, Olah Raga, Perkantoran, Industri menengah/ besar, Transportasi, Pertanian

Pendidikan, Perdagangan, Industri Besar/ Menengah dan Kecil, Pergudangan fan Pertanian

Pendidikan Tinggi, Perdagangan, Transportasi dan Pertanian

RTRW Kota Malang 2001-2011

RTRW Kota Malang 2001-2011

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 18: RTRW Kota Malang

• KEBIJAKAN KAWASAN PRIORITAS1. Wilayah Yang Memiliki Pertumbuhan Yang Tinggi

• Pengemb kaw permukiman baru. • terletak pada bagian Utara kota yaitu Desa

Tunjungsekar, Tunggulwulung, Tasikmadu, sampai Balearjosari.

2. Wilayah yang memiliki aksesibilitas yg Tinggi. (Jalan Tol terealisasi)• Kawasan G.Buring . • Pembangan industri di Kelurahan Arjowinangun.

3. Lokasi Pengembangan Industri. • di Kelurahan Arjowinangun.

4. Wilayah Yang Pertumbuhannya Perlu Didorong/Dipacu• Kawasan pinggiran kota

5. Wilayah Yang Memerlukan Penanganan Secara Intensif• Wilayah yang rawan (mis sekitar bantaran sungai dan

perkampungan yang kurang layak huni) , • Wilayah yang mudah menimbulkan konflik guna tanah

yang disebabkan nilai ekonomisnya tinggi.

• KEBIJAKAN KAWASAN PRIORITAS1. Wilayah Yang Memiliki Pertumbuhan Yang Tinggi

• Pengemb kaw permukiman baru. • terletak pada bagian Utara kota yaitu Desa

Tunjungsekar, Tunggulwulung, Tasikmadu, sampai Balearjosari.

2. Wilayah yang memiliki aksesibilitas yg Tinggi. (Jalan Tol terealisasi)• Kawasan G.Buring . • Pembangan industri di Kelurahan Arjowinangun.

3. Lokasi Pengembangan Industri. • di Kelurahan Arjowinangun.

4. Wilayah Yang Pertumbuhannya Perlu Didorong/Dipacu• Kawasan pinggiran kota

5. Wilayah Yang Memerlukan Penanganan Secara Intensif• Wilayah yang rawan (mis sekitar bantaran sungai dan

perkampungan yang kurang layak huni) , • Wilayah yang mudah menimbulkan konflik guna tanah

yang disebabkan nilai ekonomisnya tinggi.

RTRW Kota Malang 2001-2011

RTRW Kota Malang 2001-2011

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 19: RTRW Kota Malang

Kebijakan dan Strategi Penetapan Struktur Tata Ruang Kota Malang

Kebijakan dan Strategi Penetapan Struktur Tata Ruang Kota Malang

• Konsep

Kawasan Alun-alun

dsk

Pasar Gadang dsk (jl S.Tubun – Gadang-Bumiayu)

Kaw Perum

Sawojajar

Unmer, Dieng Plaza

dsk

Kaw sekitar GOR

Ken Arok

Plaza Araya,

T.Arjosari dsk

Unisma, Pasar Dinoyo

dsk

T.Krida Budaya

dsk

Pasar Blimbing, Jl .LA Sucipto

dsk

KEPANJEN-BLITAR

BATU-KEDIRITUMPANG

SURABAYA-LAWANG

Page 20: RTRW Kota Malang

TASIKMADU

POLOWIJEN

BALEARJOSARI

ARJOSARI

TANJUNGSEKAR

MOJOLANGU BARU

PURWODADI

TUNGGULWULUNG

TLOGOMAS

DINOYO

JATIMULYO

MERJOSARITULUSREJO

KETAWANG-GEDE

KARANGBESUKI

GADINGKASRI

SUMBERSARI

PENANGGUNGAN

PISANGCANDILAMA

LOWOKWARU BARU

ORO-ORO DOWO

SAMAAN

BARENGBARU

KAUMAN

BANDULAN

KLOJEN

RAMPAL-CELAKET

MULYOREJO

TANJUNGREJOLAMA

BAKALANKRAJAN

BANDUNGREJOSARIBARU

SUKUN

KASIN

CIPTOMULYO

GADANGBARU

BUMIAYU

KEBONSARI

ARJOWINANGUN

WONOKOYO

TLOGOWARU

MERGOSONO

BURING

KEDUNGKANDANG

POLEHANJODIPAN

KOTALAMA LAMA

SUKOHARJO

LESANPURO

MADYOPURO

KIDULDALEM

CEMOROKANDANG

SAWOJAJARKSATRIAN

BUNUL-REJO LAMA

PURWANTORO

PANDANWANGILAMA

BLIMBING

MOJOLANGU LAMA

PISANGCANDIBARU

BARENGLAMA

KOTALAMA BARU

TANJUNGREJOBARU

BANDUNG-REJOSARI

LAMA

GADANGLAMA

BUNUL-REJO BARU

LOWOKWARU LAMA

PANDANWANGIBARU

11

22 33

44

55

66

Eksisting

Pembagian BWKPembagian BWK

Page 21: RTRW Kota Malang

11

22 33

44

55

66

Rencana Pembagian BWKRencana Pembagian BWKTASIKMADU

POLOWIJEN

BALEARJOSARI

ARJOSARI

TANJUNGSEKAR

MOJOLANGU BARU

PURWODADI

TUNGGULWULUNG

TLOGOMAS

DINOYO

JATIMULYO

MERJOSARITULUSREJO

KETAWANG-GEDE

KARANGBESUKI

GADINGKASRI

SUMBERSARI

PENANGGUNGAN

PISANGCANDILAMA

LOWOKWARU BARU

ORO-ORO DOWO

SAMAAN

BARENGBARU

KAUMAN

BANDULAN

KLOJEN

RAMPAL-CELAKET

MULYOREJO

TANJUNGREJOLAMA

BAKALANKRAJAN

BANDUNGREJOSARIBARU

SUKUN

KASIN

CIPTOMULYO

GADANGBARU

BUMIAYU

KEBONSARI

ARJOWINANGUN

WONOKOYO

TLOGOWARU

MERGOSONO

BURING

KEDUNGKANDANG

POLEHANJODIPAN

KOTALAMA LAMA

SUKOHARJO

LESANPURO

MADYOPURO

KIDULDALEM

CEMOROKANDANG

SAWOJAJARKSATRIAN

BUNUL-REJO LAMA

PURWANTORO

PANDANWANGILAMA

BLIMBING

MOJOLANGU LAMA

PISANGCANDIBARU

BARENGLAMA

KOTALAMA BARU

TANJUNGREJOBARU

BANDUNG-REJOSARI

LAMA

GADANGLAMA

BUNUL-REJO BARU

LOWOKWARU LAMA

PANDANWANGIBARU

1. BWK Malang Tengah, (Kecamatan Klojen)

2. BWK Malang Utara, (Kecamatan Lowokwaru)

3. BWK Malang Timur Laut, (Sebagian Kecamatan Blimbing)

4. BWK Malang Timur, (Sebagian Kecamatan Kedungkandang dan Sebagian Kecamatan Blimbing).

5. BWK Malang Tenggara, (Sebagian Kecamatan Sukun dan Sebagian Kecamatan Kedungkandang)

6. BWK Malang Barat, (Sebagian Kecamatan Sukun)

Page 22: RTRW Kota Malang

Kebijakan dan Strategi Penetapan Struktur Tata Ruang Kota MalangKebijakan dan Strategi Penetapan Struktur Tata Ruang Kota Malang

6

2

3

5

4

1

Kawasan Alun-alun

dsk

Pasar Gadang dsk (jl S.Tubun – Gadang-Bumiayu)

Kaw Perum

Sawojajar

Unmer, Dieng Plaza

dsk

Kaw sekitar GOR

Ken Arok

Plaza Araya,

T.Arjosari dsk

Unisma, Pasar Dinoyo

dsk

T.Krida Budaya

dsk

Pasar Blimbing, Jl .LA Sucipto

dsk

KEPANJEN-BLITAR

BATU-KEDIRI

TUMPANG

SURABAYA-LAWANG

1. BWK Malang Tengah2. BWK Malang Utara3. BWK Malang Timur

Laut4. BWK Timur5. BWK Malang Tenggara6. BWK Malang Barat

1. BWK Malang Tengah2. BWK Malang Utara3. BWK Malang Timur

Laut4. BWK Timur5. BWK Malang Tenggara6. BWK Malang Barat

Page 23: RTRW Kota Malang

Pembagian BWKdan Struktur

Ruang

Pembagian BWKdan Struktur

Ruang

TASIKMADU

POLOWIJEN

BALEARJOSARI

ARJOSARI

TANJUNGSEKAR

MOJOLANGU BARU

PURWODADI

TUNGGULWULUNG

TLOGOMAS

DINOYO

JATIMULYO

MERJOSARITULUSREJO

KETAWANG-GEDE

KARANGBESUKI

GADINGKASRI

SUMBERSARI

PENANGGUNGAN

PISANGCANDILAMA

LOWOKWARU BARU

ORO-ORO DOWO

SAMAAN

BARENGBARU

KAUMAN

BANDULAN

KLOJEN

RAMPAL-CELAKET

MULYOREJO

TANJUNGREJOLAMA

BAKALANKRAJAN

BANDUNGREJOSARIBARU

SUKUN

KASIN

CIPTOMULYO

GADANGBARU

BUMIAYU

KEBONSARI

ARJOWINANGUN

WONOKOYO

TLOGOWARU

MERGOSONO

BURING

KEDUNGKANDANG

POLEHANJODIPAN

KOTALAMA LAMA

SUKOHARJO

LESANPURO

MADYOPURO

KIDULDALEM

CEMOROKANDANG

SAWOJAJARKSATRIAN

BUNUL-REJO LAMA

PURWANTORO

PANDANWANGILAMA

BLIMBING

MOJOLANGU LAMA

PISANGCANDIBARU

BARENGLAMA

KOTALAMA BARU

TANJUNGREJOBARU

BANDUNG-REJOSARI

LAMA

GADANGLAMA

BUNUL-REJO BARU

LOWOKWARU LAMA

PANDANWANGIBARU

KawasanAlun-alun dsk

Kaw sekitar Mayjend Singkono

Kaw Perum Sawojajar

Kaw Sekitar Velodrom

Unisma, Pasar Dinoyo

dsk

Unmer, Dieng Plaza

dsk

Taman Krida Budaya,

Griyashanta dsk

Terminal Arjosari, VEDC dsk

Plaza Araya

dsk

Pasar Blimbingdsk

Pasar Gadang

Dsk (jl Sasuit Tubun –

Gadang-Bumiayu)

TUREN

KEPANJEN-BLITAR

BATU-KEDIRI

TUMPANG

SURABAYA-LAWANG

Pasar Blimbing,

Jl .LA Suciptodsk

1. BWK Malang Tengah2. BWK Malang Utara3. BWK Malang Timur Laut4. BWK Timur5. BWK Malang Tenggara6. BWK Malang Barat

1. BWK Malang Tengah2. BWK Malang Utara3. BWK Malang Timur Laut4. BWK Timur5. BWK Malang Tenggara6. BWK Malang Barat

Page 24: RTRW Kota Malang

TASIKMADU

POLOWIJEN

BALEARJOSARI

ARJOSARI

TANJUNGSEKAR

MOJOLANGU BARU

PURWODADI

TUNGGULWULUNG

TLOGOMAS

DINOYO

JATIMULYO

MERJOSARITULUSREJO

KETAWANG-GEDE

KARANGBESUKI

GADINGKASRI

SUMBERSARI

PENANGGUNGAN

PISANGCANDILAMA

LOWOKWARU BARU

ORO-ORO DOWO

SAMAAN

BARENGBARU

KAUMAN

BANDULAN

KLOJEN

RAMPAL-CELAKET

MULYOREJO

TANJUNGREJOLAMA

BAKALANKRAJAN

BANDUNGREJOSARIBARU

SUKUN

KASIN

CIPTOMULYO

GADANGBARU

BUMIAYU

KEBONSARI

ARJOWINANGUN

WONOKOYO

TLOGOWARU

MERGOSONO

BURING

KEDUNGKANDANG

POLEHANJODIPAN

KOTALAMA LAMA

SUKOHARJO

LESANPURO

MADYOPURO

KIDULDALEM

CEMOROKANDANG

SAWOJAJARKSATRIAN

BUNUL-REJO LAMA

PURWANTORO

PANDANWANGILAMA

BLIMBING

MOJOLANGU LAMA

PISANGCANDIBARU

BARENGLAMA

KOTALAMA BARU

TANJUNGREJOBARU

BANDUNG-REJOSARI

LAMA

GADANGLAMA

BUNUL-REJO BARU

LOWOKWARU LAMA

PANDANWANGIBARU

11

22 33

44

55

66

FP : perkantoran, perdagangan dan jasa, sport centre (gor ken arok), gedung convention center, industri, dan perumahanFS : perdagangan dan jasa, peribadatan, pendidikan dan fasilitas umum, serta ruang terbuka hijau.

FP: pemerintahan, perkantoran, perdagangan dan jasa, sarana olahraga, pendidikan dan peribadatan.FS : pendidikan, fasilitas umum dan sosial, perdagangan barang dan jasa, perumahan dan ruang terbuka hijau.

FP : perkantoran, sarana olahraga, industri, dan perumahan.FS : perdagangan dan jasa, peribadatan, pendidikan, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau.

FP : terminal, industri besar, menengah, dan kecil, perdagangan dan jasa, pendidikan dan sarana olah raga.FS : permukiman, sarana olahraga, perkantoran, pendidikan dan fasilitas umum, serta ruang terbuka hijau.

FP : pendidikan, perdagangan dan jasa, industri besar/menengah dan kecil serta wisata budaya.FS : perumahan, perkantoran, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau.

FP : industri, fasilitas umum, dan perumahan.FS : pendidikan, pertanian, perdagangan dan jasa, sarana olah raga, dan ruang terbuka hijau.

Fungsi BWK

Fungsi BWK

Page 25: RTRW Kota Malang

Rencana Pusat Kota, Pusat BWK,

Pusat Lingkungan

25

Page 26: RTRW Kota Malang

• Kebijakan Distribusi Penduduk– Pendistribusian penduduk pada kecamatan dengan

kepadatan penduduk tinggi diarahkan ke kecamatan dengan kepadatan rendah/ sedang.

– Prioritas pendistribusian penduduk ke daerah dengan lahan kosong lebih banyak daripada daerah lain.

• Kebijakan Pengendalian Pertumbuhan Penduduk– Pengendalian jumlah penduduk pada Kecamatan

Klojen tetap/stabil hingga akhir tahun perencanaan. – Pengendalian jumlah penduduk di kecamatan lain di

Kota Malang tidak diprioritaskan dalam waktu dekat karena pertumbuhan penduduk masih dimungkinkan.

26

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kependudukan

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kependudukan

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 27: RTRW Kota Malang

• Mendukung terciptanya pusat-pusat pelayanan baru yang diharapkan dapat menciptakan pemerataan pembangunan di Kota Malang dengan pengembangan fasilitas yang memperhatikan rencana struktur tata ruang yang ada.

• Mendukung terciptanya hirarki sistem kegiatan kota dengan meningkatkan skala pelayanan fasilitas yang memenuhi arahan untuk fasilitas dengan skala pelayanan regional, kota serta lokal yang menciptakan fungsi kegiatan primer, sekunder dan tersier.

• Menciptakan efisiensi serta efektifitas pelayanan yang ada sehingga mampu menjangkau seluruh penduduk di semua bagian kota yang ada dengan cara:– Membatasi dan mengarahkan perkembangan fasilitas

yang berkelompok pada bagian wilayah kota tertentu.– Melakukan upaya pemerataan penyediaan fasilitas pada

bagian-bagian kota yang memerlukan dengan pertimbangan konsentrasi penduduk.

27

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Fasilitas

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Fasilitas

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 28: RTRW Kota Malang

• Kebijakan dan Strategi Jaringan Jalan– Pengaturan rute arus pergerakan/lalu lintas untuk

menghindari kemacetan. – Peninjauan/pengkondisian kembali fungsi-fungsi jalan di

Kota Malang – Pembangunan jaringan jalan baru (jalan lingkar)

• Kebijakan dan Strategi Sarana Transportasi– Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan angkutan

umum terutama pada wilayah-wilayah yang belum terlayani

– Pengadaan angkutan umum massal – Peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas-fasilitas

penunjang beroperasinya sarana transportasi di Kota Malang.

28

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Transportasi

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Transportasi

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 29: RTRW Kota Malang

• Kebijakan dan Strategi Prasarana Transportasi– Peningkatan dan perbaikan kualitas sarana dan prasarana terminal

dan sub terminal – Pengalihan fungsi Terminal Gadang menuju ke Terminal Tlogowaru

sebagai salah satu upaya untuk mengurangi beban jalan disekitar Terminal Gadang saat ini.

– Pengadaan terminal kargo di sekitar jalan lingkar sebagai terminal angkutan barang di Kota Malang.

– Pengadaan alat dan lokasi untuk melakukan uji Kir di Kota Malang dengan sasaran tahun-tahun ke depannya tidak hanya diujikan untuk kendaraan bermuatan terbuka saja, namun juga untuk kendaraan pribadi pula.

– Pengadaan stasiun/shelter dan halte baru dalam mendukung rencana pengembangan kereta api komuter dan angkutan umum semi Busway.

• Kebijakan dan Strategi Sarana Penunjang Jalan– Penambahan sarana penunjang jalan pada wilayah-wilayah yang

membutuhkan (persimpangan jalan, perlintasan kereta api, kawasan kegiatan umum)

– Peremajaan dan pembaharuan kembali sarana-sarana penunjang jalan yang telah rusak atau mengalami penurunan kualitas fisikc.

– Optimalisasi keberadaan sempadan rel kereta api agar tidak dijadikan kawasan permukiman atau kegiatan lain

29

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Transportasi……..

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Transportasi……..

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 30: RTRW Kota Malang

• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Utilitas Air Bersih– Penambahan tingkat pelayanan PDAM menjadi 80% hingga

dapat menjangkau semua wilayah Kota Malang– Mempertahankan keseimbangan kebutuhan air bersih antara

kapasitas dan volume air bersih dengan jumlah pelanggan PDAM.

• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Listrik– Pengoptimalan sumber-sumber tenaga listrik, – Penghematan penggunaan listrik tiap harinya– Penyelarasan pengembangan pelayanan listrik yang

disesuaikan dengan pengembangan perumahan dan kebutuhannya.

• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Telematika– Peningkatan kualitas sambungan telepon – Penyediaan sarana prasarana telematika – Penetapan dan pemanfaatan tower bersama dalam penyediaan

antena telekomunikasi

30

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Prasarana

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Prasarana

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 31: RTRW Kota Malang

• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Persampahan– Pengendalian Volume persampahan– Penyediaan sarana prasarana persampahan di Kota Malang – Kebijakan dan strategi Sistem pengelolaan sampah di TPA

Supiturang dengan sistem Sanitary Landfill

• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Sanitasi– Pengolahan limbah on site system diarahkan dengan sumur

resapan sehingga tidak mencemari tanah kemudian dialirkan ke saluran pematusan kota.

– Pengolahan limbah dengan off site system– Penanganan IPLT Supiturang agar tidak menimbulkan

pencemaran.– Mengoptimalkan penggunaan IPAL yang ada di Kota Malang

• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Drainase– Perbaikan terhadap sistem drainase yang telah ada– Penurunan debit dengan pembuatan bangunan resapan air,– Perbaikan dan/atau normalisasi saluran drainase.– Pembuatan sudetan pada saluran drainase yang bermasalah– Perencanaan terhadap sistem drainase yang akan dibuat

sesuai dengan kebutuhan akan guna lahan yang terus meningkat

31

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Prasarana……

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Prasarana……

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 32: RTRW Kota Malang

• Penataan RTH sesuai fungsinya: ekologis, sosial-ekonomi, dan arsitektural.

• Penanaman pohon sesuai jenis dan fungsi RTH• Penempatan RTH sebagai pendukung identitas

kawasan• Pengelompokan RTH sesuai fungsi, hirarki, dan skala

ruang lingkungannya.• Pembangunan hutan kota; kebun bibit; taman kota;

taman lingkungan.• Pembangunan RTH pada ruas jalan utama kota.• Pembangunan RTH pada lokasi fasilitas umum kota.• Pembangunan RTH pada sempadan sungai; jalur KA;

SUTT.• Penghijauan halaman/kavling rumah.

Kebijakan dan Strategi Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kebijakan dan Strategi Penyediaan dan

Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Page 33: RTRW Kota Malang

• Pemasangan fasilitas pejalan kaki pada lokasi-lokasi dimana pemasangan fasilitas tersebut memberikan manfaat yang maksimal, baik dari segi keamanan, kenyamanan ataupun kelancaran perjalanan bagi pemakainya.

• Penambahan dan perbaikan fasilitas pejalan kaki pada lokasi-lokasi/kawasan yang terdapat sarana dan prasarana umum

33

Kebijakan dan Strategi Penyediaan dan Pemanfaatan Jaringan Pejalan Kaki

Kebijakan dan Strategi Penyediaan dan Pemanfaatan Jaringan Pejalan Kaki

Page 34: RTRW Kota Malang

• Pengaturan persebaran pedagang kaki lima pada wilayah-wilayah tertentu sesuai dengan jenisnya.

• Memberikan kemudahan dalam proses penyediaan modal dan bantuan teknis bagi untuk sektor informal

• Mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak lain agar sektor informal lebih berkembang.

• Penetapan regulasi yang tepat bagi keberadaan sektor informal

34

Kebijakan dan Strategi Penyediaan dan Pemanfaatan Sektor Informal

Kebijakan dan Strategi Penyediaan dan Pemanfaatan Sektor Informal

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 35: RTRW Kota Malang

• Kebijakan dan Strategi Pemantapan Kawasan Lindung – Kebijakan dan strategi pengembangan kawsan lindung

diarahkan agar dapat memelihara dan mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah timbulnya kerusakan lingkungan hidup.

• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya– Kebijakan dan strategi kawasan budidaya meliputi

pengembangan berbagai usaha dan kegiatan pengembangan sistem permukiman, pengembangan jaringan transportasi nasional, pengembangan energi dan jaringan kelistrikan nasional, pengemabangan jaringan teekomunikasi nasional serta pengembangan infrastruktur air baku nasional.

Kebijakan dan Strategi Penetapan Pola Ruang Kota Malang

Kebijakan dan Strategi Penetapan Pola Ruang Kota Malang

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 36: RTRW Kota Malang

• Penetapan kawasan strategis di Kota Malang meliputi kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan (kawasan militer), pertumbuhan ekonomi (kawasan perdagangan dan jasa, pendidikan tinggi, pariwisata, industri), dan sosial budaya (kawasan cagar budaya dan bangunan bersejarah).

• Pengembangan kawasan strategis diarahkan agar dapat berpengaruh terhadap:– Tata ruang di wilayah sekitarnya;– Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di

bidang lainnya; – Peningkatan kesejahteraan masyarakat.

36

Kebijakan dan Strategi Penetapan Kawasan Strategis Kota Malang

Kebijakan dan Strategi Penetapan Kawasan Strategis Kota Malang

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 37: RTRW Kota Malang
Page 38: RTRW Kota Malang

tahunproyeksi

penduduk

2008 823040

2009 832930

2010 842610

2011 855500

2012 868400

2013 894100

2014 913540

2015 932890

2016 939340

2017 958690

2018 984310

2019 1010280

2020 1029630

2021 1048970

2022 1061870

2023 1071440

2024 1079610

2025 1086050

2026 1088470

2027 1090090

2028 109076038

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028

Renc. Proyeksi PendudukRenc. Proyeksi Penduduk

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 39: RTRW Kota Malang

39

Rencana Distribusi

Penduduk Kota Malang

Page 40: RTRW Kota Malang

40

No Kecamatan

Jumlah PendudukLuas

Wilayah (Ha)

Kepadatan

2006 2008 2013 2018 2023 2028 2006 2008 2013 2018 2023 2028

1 Kedungkandang 185539 186720 225480 264940 290680 291410 4089 95 95 113 129 142 142

2 Sukun 161008 170000 171340 185540 204710 206420 1997 162 171 173 186 205 206

3 Klojen 103928 105400 107330 108400 108790 108790 883 236 239 243 245 246 246

4 Blimbing 166239 166450 186730 188030 196370 197010 1707 203 203 225 227 235 236

5 Lowokwaru 190422 194470 203220 237400 270890 287130 2260 167 171 178 208 237 251

Rencana Kepadatan Penduduk

Rencana Kepadatan Penduduk

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 41: RTRW Kota Malang

41

Rencana Kepadatan Penduduk

Page 42: RTRW Kota Malang

• Peningkatan kualitas pasar yang telah ada seperti Pasar Besar, Pasar Dinoyo, Pasar Blimbing, dan Pasar Tawangmangu. Selain itu sesuai dengan pemekaran wilayah Kota Malang maka diperlukan penambahan Pasar baru di Buring (Kedungkandang).

• Sedangkan untuk Pasar Burung dan Pasar Bunga diarahkan di Kawasan Splendid.

• Rencana fasilitas perdagangan dan jasa diarahkan pada pendistribusian fasilitas secara merata terutama di daerah hinterland/pinggiran.

42

TAHUN 2008 2013 2018 2023 2028 No.

Jenis Fasilitas Jmlh

Pend Keb.

Jmlh Pend

Keb. Jmlh Pend

Keb. Jmlh Pend

Keb. Jmlh Pend

Keb.

1. Warung 6.584 7.153 7.874 8.572 8.726 2. Pertokoan 3.292 3.576 3.937 4.286 4.363 3. Kaw.

Perbelanjaan

823.040

27

894.100

30

984.310

33

1.071.440

36

1.090.760

36

Sumber: Hasil Rencana Tahun 2008

2009 2014 2019 2024 2029

Rencana Pengembangan Fasilitas Perdagangan dan jasa

Rencana Pengembangan Fasilitas Perdagangan dan jasa

Page 43: RTRW Kota Malang

43

Rencana Persebaran Fasilitas

Perdagangan dan Jasa

Page 44: RTRW Kota Malang

• Peningkatan kualitas fasilitas berupa pemeliharaan serta perbaikan yang diutamakan untuk bangunan yang mengalami kerusakan, serta peningkatan pelayanan fasilitas pendidikan dimulai dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi, hal ini untuk mendukung salah satu Tri Bina Cita Kota Malang yaitu sebagai Kota Pendidikan yang bertaraf internasional.

• Peningkatan perpustakaan Kota Malang sebagai pusat pendidikan dan pariwisata.

• Pembangunan tempat-tempat pelatihan di Kota Malang di lokasi strategis kawasan pendidikan dan perkantoran di Kota Malang.

• Pemanfaatan ruko sebagai tempat kursus pendidikan, seni, olah raga, dan lain sebagainya di sekitar kawasan pendidikan yang terdapat di Kota Malang.

• Pembangunan Malang International Education Park (MIEP) seperti sekolah model dan Poltekom di wilayah timur Kota Malang.44

TAHUN 2008 2013 2018 2023 2028 No. Jenis Fasilitas

Jmlh Pend

Keb. Jmlh Pend

Keb. Jmlh Pend

Keb. Jmlh Pend

Keb. Jmlh Pend

Keb.

1. TK 24.270 303 26.365 330 29.026 363 31.595 395 32.165 402 2. SD 74.639 311 81.084 338 89.264 372 97.166 405 98.918 412 3. SMP/sederajat 44.338 74 48.166 80 53.025 88 57.719 96 58.760 98 4. SMA/sederajat 56.545 94 61.427 102 67.624 113 73.610 123 74.938 125

Sumber: Hasil Rencana Tahun 2008

2009 2014 2019 2024 2029

Rencana Pengembangan Fasilitas Pendidikan

Rencana Pengembangan Fasilitas Pendidikan

Page 45: RTRW Kota Malang

45

Rencana Persebaran

Fasilitas Pendidikan

Page 46: RTRW Kota Malang

• Untuk kebutuhan fasilitas peribadatan di Kota Malang yaitu berupa masjid, musholla, gereja, pura, dan vihara pada umumnya telah memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

• Rencana fasilitas peribadatan diarahkan pada pemeliharaan bangunan untuk bangunan yang rusak ataupun konservasi untuk fasilitas peribadatan yang mempunyai nilai historis/arsitektur tinggi.

• Selain itu direncanakan Asrama Haji yang terletak di wilayah timur Kota Malang

• Untuk fasilitas peribadatan lainnya disesuaikan dengan jumlah kebutuhan pemeluk agama-agama tersebut. Untuk rencana ke depannya, penambahan dilakukan sesuai kebutuhan untuk setiap pemeluk agama yang ada.

46

Rencana Pengembangan Fasilitas Peribadatan

Rencana Pengembangan Fasilitas Peribadatan

Page 47: RTRW Kota Malang

• Rencana fasilitas kesehatan di Kota Malang untuk 20 tahun kedepan diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dengan penambahan fasilitas kesehatan.

• Untuk rumah sakit diperlukan 5 unit, 36 unit puskesmas, 73 unit puskesmas pembantu, 545 unit posyandu, 109 unit apotik dan klinik KB, serta 364 balai pengobatan yang persebarannya direncanakan secara merata disetiap kecamatan di Kota Malang

47

Rencana Pengembangan Fasilitas KesehatanRencana Pengembangan Fasilitas Kesehatan

Page 48: RTRW Kota Malang

• Taman olahraga/sport centre yang dilengkapi dengan sirkuit, gokart, pacuan kuda, golf, kolam pancing, motor cross, dan olahraga air. Sport Centre diarahkan di Kedungkandang.

• Pengembangan pasar seni yang diletakkan di Kedungkandang bersatu dengan Malang Convention Centre.

• Pengembangan fasilitas rekreasi di Kota Malang.• Pengembangan wisata kuliner diarahkan terhadap PKL makanan di Pasar Besar, Pasar

Tugu, Simpang Balapan, dan Pulosari sebagai lokasi wisata kuliner Kota Malang.• Pengembangan lapangan olahraga di areal pendidikan dan permukiman di Kota

Malang.• Pengembangan kawasan Kayutangan, kawasan Pecinan, kawasan Kauman, dan

kawasan Ijen sebagai kawasan wisata budaya di Kota Malang.• Penyediaan pusat informasi wisata (tourism information centre) Kota Malang yang

memberikan informasi wisata dan potensi Kota Malang, namun juga informasi wisata dalam dan luar negeri.

48

TAHUN 2008 2013 2018 2023 2028 No. Jenis Fasilitas

Jmlh Pend

Keb. Jmlh Pend

Keb. Jmlh Pend

Keb. Jmlh Pend

Keb. Jmlh Pend

Keb.

1. Taman dan Lap. OR (30.000 penduduk)

27 30 33 36 36

2. Taman dan Lap. OR (120.000 penduduk)

823.040

7

894.100

7

984.310

8

1.071.440

9

1.090.760

9

Sumber: Hasil Rencana Tahun 2008

2009 2014 2019 2024 2029

Rencana Pengembangan Fasilitas Olahraga dan Rekreasi

Rencana Pengembangan Fasilitas Olahraga dan Rekreasi

Page 49: RTRW Kota Malang

49

Rencana Persebaran

Fasilitas Rekreasi dan Olahraga

Page 50: RTRW Kota Malang

50

Rencana Pola

Pergerakan

Page 51: RTRW Kota Malang

51

Rencana Fungsi Jalan

Page 52: RTRW Kota Malang

52

Rencana Pengembanga

n Jalan Tol

Page 53: RTRW Kota Malang

53

Rencana Rute Pelayanan

Sarana Transportasi

Page 54: RTRW Kota Malang

54

Rencana Rute

Semibusway

Page 55: RTRW Kota Malang

55

Rencana Rute KA Komuter

Page 56: RTRW Kota Malang

56

Pengembangan Terminal Arjosari menjadi Terminal Modern

RencanaSarana

Terminal

Page 57: RTRW Kota Malang

• Penyediaan dan peningkatan kualitas trotoar sebagai fasilitas pejalan kaki yang memadai untuk menumbuhkan budaya berjalan kaki, terutama untuk perjalanan yang relatif pendek. Pembangunan fasilitas ini memperhitungkan penggunaannya bagi penyandang cacat.

• Peyediaan fasilitas penunjang halte yang berfungsi untuk istirahat dan menunggu angkutan umum.

• Peyediaan fasilitas telepon umum di sepanjang jalur pejalan kaki. • Penyediaan papan informasi yang diperuntukkan bagi pejalan kaki

sebagai wadah informasi mengenai titik-titik lokasi yang menarik untuk dikunjungi, reklame, serta informasi keadaan jalur pejalan kaki.

• Penyediaan dan peningkatan kualitas lampu penerangan. • Penyediaan dan peningkatan kualitas tempat sampah di jalur pejalan

kaki. • Penyediaan dan peningkatan pohon peneduh atau pelindung serta

tanaman hias.

57

Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Fasilitas Pejalan Kaki

Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Fasilitas Pejalan Kaki

Page 58: RTRW Kota Malang

58

Peta RencanaJalur

Pedestrian

Page 59: RTRW Kota Malang

• Rencana Jaringan Telepon– Peningkatan kualitas sambungan telepon– Penyediaan sarana prasarana – Penetapan dan pemanfaatan tower bersama dalam penyediaan

antena telekomunikasi, dengan arahan sbb:• Kawasan dimana terdapat banyak bangunan tower

telekomunikasi dengan jarak kurang dari 1,5 km.– Pembatasan terhadap pembangunan tower baru pada

kawasan tersebut.– Pemanfaatan bangunan tower yang telah ada untuk

digunakan sebagai tower bersama • Kawasan yang jauh dari permukiman dan aktivitas guna lahan

yang padat.– Di kawasan ini direncanakan pembangunan tower bersama

yaitu di Kecamatan Kedungkandang teutama kelurahan Madyopuro dan Cemorokandang untuk menunjang prasarana telematika di kawasan yang akan dikembangkan sebagai kawasan perkantoran, gedung konvensi, taman burung, dan taman anggrek di Kecamatan Kedungkandang

• Rencana Jaringan Internet– Peningkatan kualitas dan penambahan akses internet (hotspot)– Pemanfaatan titik akses internet di kawasan RTH seperti alon-alon

merdeka, alon-alon Tugu, taman rekreasi majapahit sebagai taman teknologi. 59

Rencana Prasarana TelematikaRencana Prasarana Telematika

Page 60: RTRW Kota Malang

60

Rencana Tower

(BTS) Bersama

Page 61: RTRW Kota Malang

• Rencana Kebutuhan Reservoir/ Tandon PDAM– Sistem Tandon Tlogomas

• Penambahan volume dilakukan pada 10 tahun kedua (2023) sehingga akan menjadi 7600 m3 dan dapat melayani kebutuhan sambungan rumah hingga 38000 SR.

– Sistem Tandon Betek• Mulai tahun 2018 diperlukan penambahan volume tandon

sebesar 700 m3 sehingga menjadi 2700 m3. – Sistem Tandon Mojolangu

• Mulai tahun 2018 diperlukan penambahan volume tandon sebesar 1000 m3 sehingga menjadi 4700 m3.

– Sistem Tandon Buring• Penambahan volume dilakukan pada 10 tahun kedua

sebesar 1370 m3 sehingga volume tandon menjadi 6200 m3 dan dapat melayani kebutuhan sambungan rumah hingga 31100 SR.

61

Rencana Sistem Prasarana Air BersihRencana Sistem Prasarana Air Bersih

Page 62: RTRW Kota Malang

Kebutuhan Air Bersih Kota Malang Tahun 2009-2029

no tahun Jumlah Penduduk

Kebutuhan domestik (liter/jiwa)

(170xjml pddk)

Kebutuhan Non Domestik (liter/jiwa)Hidrant (10%x D+ND)

Kehilangan air (10%x

D+ND)

Kebutuhan Total

(D+ND+H)Fasos (15%x KD)

Komersil (20%x KD)

Kantor (15%xKD)

Industri (10%xKD)

1 2008 823040 139916877 18967410 2718785271 18967410 12644940 20231904 20231904 222550944

2 2013 894100 151997000 22799550 30399400 22799550 15199700 24319520 24319520 267514720

3 2018 984310 167332700 25099905 33466540 25099905 16733270 26773232 26773232 294505552

4 2023 1071440 182144800 27321720 36428960 27321720 18214480 29143168 29143168 320574848

5 2028 1090760 185429200 27814380 37085840 27814380 18542920 29668672 29668672 326355392

62

Rencana Sistem Prasarana Air BersihRencana Sistem Prasarana Air Bersih

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030

Page 63: RTRW Kota Malang

63

Rencana Distribusi

Jaringan Air Bersih

Page 64: RTRW Kota Malang

64

Pewadahan dan Pengolahan di Sumber Timbulan Sampah

Pengumpulan Sampah Pengelolaan di TPS Pengangkutan Sampah TPA

Radius layanan pengumpulan sampah ± 1 km dengan pengumpulan menggunakan gerobak gerobak berkapasitas 0,8 – 1,0 m3 yang dapat dihela oleh 1 orang.

Rotasi gerobak untuk pengumpulan dari sumber timbulan sampah 1 – 2 ritasi per hari.

Sampah paling lama berada di dalam wadah selama 2 hari untuk menghindari pembentukan lindi selama di dalam wadah.

Pemilihan sampah organik dan non organik.

Pembuatan kompos dari sampah organik.

Daur ulang sampah non organik.

Penambahan Lokasi TPS

Pemisahan alat angkut sampah organik dan non organik dengan pembedaan warna truk dan container yang digunakan untuk mengangkut sampah.

Sampah organik diangkut setiap hari, sedangkan sampah non organik diangkut tiga hari sekali.

Sampah harus tertutup selama pengangkutan sehingga tidak tercecer di jalan.

Pengangkutan melewati jalur jalan yang tidak macet dan dijadwalkan bukan pada jam-jam lalu lintas sibuk.

Pemisahan sampah dari sumber timbulan sampah : sampah organik dan non organik.

Volume wadah individual 30 L dimana dapat menampung sampah rumah tangga selama dua hari dengan asumsi satu KK rata-rata terdiri atas 4 orang.

Rencana Pengembangan Sistem Persampahan

Rencana Pengembangan Sistem Persampahan

Page 65: RTRW Kota Malang

65

Pengembangan Laboratorium Gas Metan di TPA Supit Urang

Rencana Penambahan

TPS

Page 66: RTRW Kota Malang

Rencana Pengelolaan Limbah On Site System

66

Limbah domestic/ air kotor dari rumah tangga

Limbah domestic/ air kotor dari rumah tangga Sumur resapan

tangki septic

Sumur resapan tangki septic Saluran Pematusan

Kota (drainase)

Saluran Pematusan Kota (drainase)

SUMBER LIMBAH PEMBUANGAN AKHIR PENGELOLA

Dinas PUDinas PU

Rencana Pengelolaan Limbah Off Site System

Limbah rumah tangga, limbah industri, rumah

sakit

Limbah rumah tangga, limbah industri, rumah

sakit

Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)

Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)

Badan Air Gol D Saluran Pematusan Kota

Badan Air Gol D Saluran Pematusan Kota

SUMBER LIMBAH PEMBUANGAN AKHIR PENGELOLA

Dinas Lingkungan HidupDinas PU

Dinas Lingkungan HidupDinas PU

Rencana Pengelolaan Limbah Tinja

Tinja, septic tank rumah tangga

Tinja, septic tank rumah tangga Instalasi Pengolahan

Limbah Tinja

Instalasi Pengolahan Limbah Tinja Badan Air Gol D/ Saluran

Pematusan Kota

Badan Air Gol D/ Saluran Pematusan Kota

SUMBER LIMBAH PEMBUANGAN AKHIR PENGELOLA

Dinas KebersihanDinas Kebersihan

Rencana Pengembangan SanitasiRencana Pengembangan Sanitasi

Page 67: RTRW Kota Malang

67

Rencana Normalisasi

Saluran Drainase

Page 68: RTRW Kota Malang

68

Rencana Pembuatan

Sudetan Drainase

Page 69: RTRW Kota Malang

69

NO FUNGSI MANFAAT RENCANA BENTUK RTH

1 Ekologis Meningkatkan kandungan air tanah Membangun jejaring habitat kehidupan liar Menurunkan tingkat pencemaran udara Mencegah longsor dan banjir

Hutan kota Taman kota Kawasan dan jalur hijau lindung sempadan sungai, kereta api,

dan jalur dibawah tegangan tinggi (SUTT)

2 Sosial-ekonomi Pendidikan lingkungan Sebagai sarana rekreasi Sebagai ruang interaksi sosial

Hutan kota Taman kota Taman rekreasi Taman lingkungan perumahan dan

permukiman Lapangan olahraga

3 Arsitektural Meningkatkan kerapian dan keteraturan kota Meningkatkan kenyamanan kota Meningkatkan keindahan kota

Kawasan dan jalur hijau Taman kota berupa alun-alun dan

monumen kota Taman lingkungan perkantoran dan

gedung komersil Jalur pengaman jalan dan media jalan Taman atap (roof garden)

Sumber: Hasil Rencana Tahun 2008

Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau

Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau

Page 70: RTRW Kota Malang

• Pemeliharaan dan pelestarian kawasan RTH yang masih tersisa, seperti yang telah ditetapkan dalam rencana tata ruang kota.

• Pengembangan Taman Anggrek di Kedungkandang yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana.

• Pengembangan Taman Pintar di kawasan perumahan Dieng, Araya, dan Permata Jingga.

• Pengembangan Taman Teknologi diarahkan di alun-alun kota, alun-alun tugu, velodrom yang dilengkapi dengan fasilitas gazebo dan shelter. Selain itu di setiap perumahan diarahkan untuk menyediakan taman teknologi

• Pengembangan lapangan Rampal sebagai taman teknologi, lapangan pertunjukan, dan pameran.

• Peningkatan GOR Ken Arok sebagai taman olahraga di Kota Malang• Mengisi dan memelihara taman-taman kota yang sudah ada, sebaik-baiknya

dan berdasar pada prinsip fungsi pokok RTH (identifikasi dan keindahan) masing-masing lokasi.

• Pengembangan RTH halaman rumah dan bangunan umum, serta di puncak gedung (rooftop garden), dengan tanaman aerofonik atau hidrofonik, dan semacamnya oleh pemilik bangunan

• Pengembangan RTH sebagai zone pengaman pada jalur KA; sempadan sungai; sempadan SUTT, kawasan industri.

70

Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau……

Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau……

Page 71: RTRW Kota Malang

• Refungsionalisasi dan pengamanan jalur-jalur hijau alami, seperti di sepanjang tepian jalan raya, jalan tol, bawah jalan layang (fly-over), tempat pemakaman umum (TPU), dan lapangan olahraga, dari okupasi permukiman liar.

• Penyediaan jalur hijau dan taman kota diarahkan di Kecamatan Buring dan Kecamatan Kedungkandang, selain itu di setiap jalan lingkar.

• Memberikan ciri-ciri khusus pada tempat-tempat strategis, seperti batas-batas kota dan alun-alun kota.

• Peremajaan dan peningkatan kualitas tanaman pada jalur jalan utama kota, sesuai klasifikasinya.

• Pengembangan hutan kota dan kebun bibit pada kawasan Malang Timur (Kecamatan Kedungkandang) yang relatif masih banyak lahan belum terbangun.

• Pembangunan taman lingkungan; lapangan olahraga di tiap unit lingkungan.• Rehabilitasi kawasan taman sebagai pendukung monumen kota.• Peningkatan fungsi lahan terbuka kota menjadi RTH.• Pengembangan RTH pada kawasan perbatasan wilayah kota.• Penetapan kawasan konservasi sesuai karakteristik kawasan sebagai

pendukung ikon kota.• Peningkatan pendanaan baik dari pemerintah, swasta, dan swadaya

masyarakat yang memadai untuk program RTH kota.• Mengikut sertakan peran serta masyarakat untuk meningkatkan apresiasi dan

kepedulian terhadap kualitas lingkungan alami perkotaan.

71

Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau……

Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau……

Page 72: RTRW Kota Malang

Rencana RTHRencana RTH Publik

Jenis Lokasi LuasHutan Kota Hutan Kota Malabar, Hutan Kota Velodrom, Hutan Kota Kediri, Hutan Kota Pandanwangi,

Hutan Kota Indragiri, Taman Jakarta, Taman Trunojoyo, Taman Ronggowarsito, Taman Alun-alun Merdeka, Taman Alun-alun Tugu, rencana hutan kota, hutan wisata, dan kebun bibit yang terletak di Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan Sukun, dan Kecamatan Lowokwaru

874.988 m2

Kawasan/Jalur Tengah/Hijau Taman Chairil Anwar, Taman Kertanegara, Taman Jalur Tengah Ijen, Taman Adipura/Arjuno, Taman TGP, Taman Oepet/Semeru, Taman Melati, Taman Simpang Balapan, Taman Wilis, Taman Jalur Tengah Langsep, Taman Jalur Tengah Galunggung, Taman Jalur Tengah Dieng, Taman Jalur Tengah Veteran, Taman Jalur Tengah Sukarno Hatta, Taman Segitiga Pekalongan, Taman Bundaran Bandung, Taman Jalur Tengah JA. Suprapto, Taman Bundaran P. Sudirman, Taman Jalur Tengah Borobudur, Taman Dr. Sutomo, Taman Jalur Tengah Kalimewek, Taman Jalur Tengah Raden Intan, Taman Kalimewek, Taman Segitiga Arjosari, Taman Jalur Tengah Sawojajar, Taman Jalur Tengah Terminal Madyopuro, Taman Madyopuro, Kebun Bibit Garbis, Kebun Bibit Sawojajar, Kebun Bibit Kediri, Taman Dempo, Taman Merbabu, Taman Ungaran, Taman Cerme, Taman Terusan Dieng, Taman Anggur, Taman Agung, Taman Sawo, Taman Simpang Kawi, Taman Slamet, Taman Saparua, Taman Banda, Taman Sumba, Taman Bengkalis, Taman Riau, Taman Belitung, Taman Bundaran Halmahera, Taman Ternate, Taman Sarangan, Taman Tata Surya, Taman Batu Permata, Taman Serayu, Taman Cidurian, Taman Ciujung, Taman Cisadea, dan taman-taman di wilayah Kota Malang

500.012 m2

Taman RW Taman RW direncanakan tesebar di setiap RW di wilayah Kota Malang 545.380 m2 Taman Kelurahan Taman Kelurahan tersebar di kelurahan-kelurahan di sepuluh kecamatan yang meliputi

Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan Sukun, Kecamatan Klojen, Kecamatan Blimbing, Kecamatan Lowokwaru

327.228 m2

Taman Kecamatan Taman kecamatan tersebar di sepuluh kecamatan di Kota Malang meliputi Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan Buring, Kecamatan Sukun, Kecamatan Mulyorejo, Kecamatan Klojen, Kecamatan Oro-Doro dowo, Kecamatan Blimbing, Kecamatan Purwantoro, Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Dinoyo

218.152 m2

Lapangan olahraga Lapangan IKIP, Lapangan Rampal, Lapangan Tembalangan, Lapangan Taman Gayam, Lapangan Blimbing, Stadion Luar Gajayana, GOR Ken Arok, Velodrom, Lapangan Dinoyo, Stadion Gajayana, Lapangan Cenggger Ayam, Lapangan Merjosari, Lapangan olah raga lingkungan perumahan

972.065, 24 m2

Sabuk hijau (green belt) Berupa lahan pertanian perkotaan (sawah) yang tetap dipertahankan keberadaannya yang tersebar di wilayah Kota Malang

14.449.340 m2

Pemakaman Makam Sukun/Nasrani, Makam Sukorejo/Kutho Bedah, Makam Kasin, Makam Sama’an, Makam Mergan, Makam Sukun Gg. VII, Makam Ngujil, Makam Mergosono, Makam Gading, TMP Suropati, TMP Pahlawan Trip, Makam Muslim, Makam Umum Pandean, Makam Umum Glintung, Makam Umum Ciliwung, Makam Keluarga, Makam Desa, Makam Umum (tersebar di seluruh wilayah Kota Malang yang terbagi dalam 10 kecamatan)

1.727.058,6 m2

RTH Jalan Merupakan jalur hijau yang memiliki fungsi sebagai peneduh pada jalur-jalur jalan dan penempatannya mengikuti pola jalur jalan yang ada. Perencanaan RTH pada jalur Jalan Lingkar Kota mengikuti rencana Jalan Lingkar Timur Kota Malang dan Lingkar Barat Kota Malang

1.191.530 m2

RTH Sempadan Sepanjang sungai (Brantas, Metro, Amprong, Sukun, Bango), rel kereta api, dan SUTT 1.244.806 m2

RTH Resapan Air Di wilayah Kota Malang 110.200 m2

Total RTH Publik 22.160.760 m2

Rencana RTH PrivatJenis Lokasi Luas

Taman Lingkungan Perumahan dan Permukiman

9.116880 m2

Halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha

2.639.714 m2

Taman RT 1.090.760 m2

Total RTH Privat 12.847.354 m2

Page 73: RTRW Kota Malang

73

Rencana Persebaran

RTH (hutan kota,

taman kota, dll)

Page 74: RTRW Kota Malang

74

Rencana RTH Sempadan Sungai,

Kereta Api dan SUTT

Page 75: RTRW Kota Malang

75

Rencana RTHJalur Jalan

Page 76: RTRW Kota Malang

76

PEMERINTAHDAERAH

SEKTORSWASTA

MASYARAKATUMUM

DAN LSM

PELAKU EKONOMIINFORMAL

Dukungan parsial dan hubungan usaha saling menguntungkan

Dukungan parsial dan hubungan usaha saling menguntungkan

Penciptaan kondisi makro yang kondusif

Penciptaan kondisi makro yang kondusif

Dukungan parsial dan hubungan usaha saling menguntungkan

Dukungan parsial dan hubungan usaha saling menguntungkan

Bantuan eksternal (jika diperlukan)

Bantuan eksternal (jika diperlukan)

Rekomendasi Kerjasama Ekonomi Sektor Informal Rekomendasi Kerjasama Ekonomi Sektor Informal

Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Sektor Informal

Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Sektor Informal

Page 77: RTRW Kota Malang

• PKL makanan diarahkan di Pasar Besar, Pasar Tugu, Pasar Simpang Balapan, dan Pulosari.

• Untuk PKL jenis kue basah diarahkan di jalan Gajayana dan di sekitar Taman Krida Budaya.

• Untuk jenis buku diarahkan di Jalan Wilis.• PKL onderdil sepeda dan motor diarahkan di wilayah

Comboran.• Menyediakan kredit mikro, fasilitas, dan bantuan teknis.• Menyediakan lokasi atau ruang untuk berdagang.• Menciptakan kerjasama antara ekonomi informal

dengan pemerintah daerah, masyarakat, LSM, dan sektor swasta.

77

Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Sektor Informal

Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Sektor Informal

Page 78: RTRW Kota Malang

78

Pengembangan Pasar Tugu

Rencana Sektor Informal

Page 79: RTRW Kota Malang
Page 80: RTRW Kota Malang

Rencana Pelestarian Kawasan Lindung

Rencana Kawasan Lindung Setempat Rencana pelestarian kawasan lindung setempat diarahkan ke kawasan kumuh di

sekitar kawasan DAS Brantas dan sempadan KA. Adapun pengelolaan kawasan sempadan sungai di Kota Malang antara lain

dilakukan dengan : Pengamanan dan perlindungan sekitar sungai atau sempadan sungai baik

sungai-sungai besar maupun kecil dilarang untuk alih fungsi lindung yang menyebabkan atau merusak kualitas air, kondisi fisik dan dasar sungai serta alirannya.

Pengendalian kegiatan yang telah ada di sekitar sungai atau angunan di sepanjang sempadan sungai yang tidak memiliki kaitan dengan pelestarian atau pengelolaan sungai dilarang untuk didirikan.

Perlunya pembangunan jalan inspeksi di sepanjang sungai untuk memudahkan pengawasan terhadap berkembangnya kawasan terbangun pada sempadan sungai maupun alihfungsi lahan lainnya.

Sungai yang melintasi kawasan permukiman perlu dilakukan re-orientasi pembangunan dengan menjadikan sungai sebagai bagian latar depan.

Selain itu kawasan perlindungan setempat yang harus dilstarikan di Kota Malang yaitu kawasan sempadan irigasi.

Pencegahan dilakukan kegiatan budidaya di sepanjang sungai 80

Page 81: RTRW Kota Malang

Rencana Pelestarian Kawasan Lindung

Rencana Kawasan Lindung SetempatPenataan pada kawasan kumuh dapat dilakukan

pada:Pola tata bangunanPola jaringan jalanFasilitas kamar mandi dan tempat pembuangan

kotoran manusia, dimana dapat melalui program KIP/P2LPK

Tempat Pembuangan SampahPembuangan Limbah Rumah TanggaPenyediaan Air BersihFasilitas Penerangan

81

Page 82: RTRW Kota Malang

Rencana Penanganan

Kawasan Kumuh

82

Page 83: RTRW Kota Malang

Rencana KawasanLindung

Setempat

83

Page 84: RTRW Kota Malang

Rencana Pelestarian Kawasan Lindung

Rencana Kawasan Rawan Bencana AlamAdapun upaya penanganan lainnya selain penetapan ruang evakuasi bencana terhadap bencana banjir di Kota Malang adalah sebagai berikut: Mempertahankan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai resapan air,

sehingga run off dari air hujan berkurang karena terjadinya peresapan. Pada kawasan-kawasan permukiman padat khususnya di Kec. Klojen

diharapkan membuat sumur resapan yang disesuaikan dengan kebutuhan sehingga meskipun lahan didominasi dengan tutupan bangunan tapi masih bisa meresapkan air, selain itu bisa juga dilakukan dengan metode biopori.

Pemeliharaan dan normalisasi saluran drainase dengan mengangkat sedimen dan sampah yang ada di saluran.

Inventarisasi saluran-saluran yang berfungsi ganda sebagai saluran drainase dan saluran irigasi.

Dibangunnya inlet di kanan-kiri jalan pada kawasan genangan dan pada jalan-jalan yang belum ada inlet drainasenya

Sosialisasi kepada masyarakat untuk hidup sehat dan memelihara lingkungannya.

84

Page 85: RTRW Kota Malang

Rencana Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu PengetahuanDi Kota Malang daerah yang teridentifikasi memiliki Benda

Cagar Budaya (BCB) yang perlu dilindungi dan dilestarikan keberadaanya antara lain terdapat pada : Candi Badut, Candi Tidar, Gunung Buring, Polowijen, dan lain sebagainya.

Bangunan lain yang juga patut dilestarikan adalah kawasan dengan bangunan kolonial seperti Balai Kota Malang, Stasiun Kereta Api, Bank Indonesia, Dinas Perbendaharaan dan Kas Negara, Bangunan Gereja misalnya Gereja Kathedral Hati Kudus, Gedung Sekolah misalnya Sekolah Cor-Jessu, Gedung PLN, serta perumahan yang ada di sepanjang Jalan Ijen

Untuk menjaga kelestarian serta upaya perlindungan terhadap peninggalan ini maka perlu penegakan peraturan dan ketentuan yang mengikat bagi perlindungan terhadap bangunan bersejarah dan peninggalan yang ada tersebut

85

Rencana Pelestarian Kawasan Lindung

Page 86: RTRW Kota Malang

Rencana Kawasan Pertanian Sawah-sawah teknis yang ada di Kota Malang sebaiknya tetap

dipertahankan keberadaannya. Pengalihfungsian dapat dilakukan jika tidak terdapat lahan kosong lagi dalam pembangunan fasilitas dan pengembangan kota dan harus mendapatkan ijin dari instansi yang terkait.

Kawasan pertanian yang masih dapat dipertahankan di wilayah Kota Malang adalah kawasan pertanian yang ada di wilayah Kecamatan Blimbing seluas 31,4 Ha, Kecamatan Lowokwaru seluas 94,2 Ha, Kecamatan Kedungkandang 316,4 Ha serta Kecamatan Sukun 408 Ha .

Rencana Kawasan Peruntukan Industri Kawasan industri dan pergudangan di jalan Tenaga, pengembangannya

dibatasi. Kawasan industri dan pergudangan di Bandulan, pengembangannya

dibatasi. Untuk pengembangan industri di jalan Kolonel Sugiono diarahkan dijalan kolektor primer arah ke Bululawang setelah perempatan.

Kawasan industri dan pergudangan di Ciptomulyo, diarahkan untuk direlokasi ke Kelurahan Arjowinangun Kecamatan Kedungkandang

Kawasan industri keramik di sepanjang Jalan Majyen Panjaitan dan Jalan Mayjend Haryono.

86

Rencana Pelestarian Kawasan Budidaya

Page 87: RTRW Kota Malang

Rencana Kawasan PariwisataKawasan obyek wisata yang diprioritaskan dikembangkan antara lain adalah : Stadion Gajayana Perpusatakaan Umum dan Arsip Kota Malang Taman Rekreasi Tlogomas Permai Sentra Industri Keramik Dinoyo Malang Town Square (MATOS) Kawasan Alun-Alun Merdeka Malang Hutan Kota Malabar Kompleks Perguruan Tinggi Taman Rekreasi Kota Malang Sentra Industri Tempe Sanan Pasar Besar Malang Kawasan Alun-Alun Tugu

87

Rencana Pelestarian Kawasan Budidaya

Page 88: RTRW Kota Malang

Rencana Kawasan PariwisataPeningkatan obyek wisata yang ada dan pengembangan obyek wisata, antara lain:Perlindungan dan pelestarian bangunan bersejarahPeningkatan tempat-tempat khusus pada sarana dan

prasarana wisata sebagai daya tarik wisata seperti pasar bunga, pasar burung, kampung tradisional, gardu pandang dan lain sebagainya;

Promosi pariwisata Kota Malang dalam berbagai media informasi;

Peningkatan sarana prasarana penunjang Peningkatan Taman Wisata Senaputra dan Pemandian

Tlogomas;Peningkatan fungsi dan peran Museum Brawijaya;

88

Rencana Pelestarian Kawasan Budidaya

Page 89: RTRW Kota Malang

Rencana Kawasan Permukiman Pengembangan kawasan permukiman di Kota Malang

diarahkan untuk pemenuhan perumahan yang layak huni dan manusiawi untuk berbagai lapisan masyarakat. Untuk klasifikasi dari permukiman yang ada di Kota Malang dapat dibagi menjadi tiga yaitu : Permukiman yang dibangun oleh pribadi (masyarakat). Permukiman yang dibangun oleh pengembang. Permukiman/rumah dinas.

Pengembangan perumahan pada masa mendatang harus didorong melalui pembentukan rumah bertingkat/vertikal (tidak berlantai satu) berupa rusun (rumah susun) mengingat terbatasnya ruang yang tersedia.

89

Rencana Pelestarian Kawasan Budidaya

Page 90: RTRW Kota Malang

90

Kecamatan

Penambahan

Jumlah Pendudu

k Hingga Tahun 2029

Penambahan

Jumlah Rumah Hingga Tahun 2029

Kapling kecilKapling sedang

Kapling besar

luas totalJumla

hLuas (Ha)

Jumlah

Luas (Ha)

Jumlah

Luas (Ha)

Kedungkandang 104690 26173 15704 157 7852 157 2617 157 471

Sukun 36420 9105 5463 54 2732 54 910 54 164Klojen 3390 848 509 6 255 6 85 6 16

Blimbing 30560 7640 4584 46 2292 46 764 46 138

Lowokwaru 92660 23166 13900 139 6950 139 2316 139 417

Total 267720 66932 40160 402 20081 402 6692 402 1206

Rencana Pelestarian Kawasan Budidaya

Page 91: RTRW Kota Malang

91

Rencana Kawasan Permukiman

Rencana Kawasan Permukiman

Page 92: RTRW Kota Malang

Pengembangan Fasilitas Umum Kawasan Perkantoran; lokasi perkantoran pemerintahan Kota Malang

sudah tepat berada di tengah-tengah kota, untuk pengembangan perkantoran baru baik perkantoran pemerintah maupun perkantoran swasta diarahkan di wilayah timur Kota Malang dengan pembangunan komplek perkantoran.

Kawasan Pendidikaan; Bagian Utara Kota arahan diarahkan pada sekitar Kelurahan Tasikmadu - Tunjung Sekar (Kecamatan Lowokwaru). Bagian Timur Kota yaitu di sekitar Kelurahan Kedungkandang dan Lesanpuro, sekaligus untuk memacu perkembangan wilayah dan pertumbuhan permukiman di kawasan Gunung Buring dan sekitarnya.

Kawasan Pelayanan Kesehatan; untuk kawasan kesehatan lokasi yang ada sekarang sudah tepat karena berada ditengah-tengah kota dan memiliki akses yang baik. Untuk kedepannya hany apeningkatan mutu dan fasilitas, sedangkan untuk puskesmas lebih ditingkatkan lagi pada masing-masing BWK.

Kawasan Militer; kawasan militer di daerah rampal dan sekitarnya diarahkan tetap dipertahankan.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Olah Raga; untuk kawasan ini fungsi yang sudah ada tetap dipertahankan dan tidak boleh adanya pembangunan.

92

Rencana Pelestarian Kawasan Budidaya

Page 93: RTRW Kota Malang

93

Rencana Pola Ruang

Rencana Pola Ruang

Page 94: RTRW Kota Malang

Kota Malang memiliki beberapa kawasan strategis yang didalamnya terdapat berbagai fungsi pelayanan perkotaan dengan skala pelayanan lokal, regional dan skala nasional. Kawasan strategis tersebut meliputi;Kawasan Strategis PendidikanKawasan Strategis HankamKawasan Strategis Sosio KulturalKawasan Strategis Pertumbuan Ekonomi

94

Penetapan Kawasan Strategis

Page 95: RTRW Kota Malang

95

Kawasan pendidikan yang terdapat di Kota Malang memiliki skala pelayanan hingga skala pelayanan nasional, dimana kawasan pendidikan ini merupakan kompleks pendidikan perguruan tinggi berskala nasional yang bergerak pada standar internasional. Kawasan pendidikan ini seperti UNIBRAW, Universitas Negeri Malang, ITN, UNMUH Malang dan perguruan tinggi swasta lainnya di Kota Malang yang tersebar di seluruh Kecamatan.

Pengembangan sarana pendidikan menengah dan atas ditetapkan di kawasan Tugu yang terdiri dari SMU 1, SMU 3 dan SMU 4. Dikembangkan dengan cara peningkatan mutu pelajaran hingga taraf internasional yang saat ini sudah dilaksanakan di SMU 3, di harapkan SMU 1 dan SMU 4 menerapkan sistem pendidikan SNBI (Sekolah Nasional Bertaraf Internasional) yang sama.

Pengembangan Malang International Education Park (MIEP)

Kawasan Strategis Pendidikan

Kawasan Strategis Pendidikan

Page 96: RTRW Kota Malang

96

Penetapan kawasan hankam adalah kawasan militer yang terletak di Lapangan Rampal yang terletak di Kecamatan Blimbing dan SKODAM Brawijaya di Kecamatan Klojen.

Kawasan Strategis Hankam

Kawasan Strategis Hankam

Page 97: RTRW Kota Malang

97

Di Kota Malang daerah yang teridentifikasi memiliki Benda Cagar Budaya (BCB) yang perlu dilindungi dan dilestarikan keberadaanya antara lain terdapat pada : kawasan kayu tangan dan jalan gunung-gunung. Terkait dengan BCB ini untuk pengembangan lebih lanjut mengenai keberadaan BCB di Kota Malang perlu adanya studi tersendiri dan kelayakan mengenai perlindungan dan pelestariaanya.

Candi Badut

Kawasan Strategis Sosio Kultural

Kawasan Strategis Sosio Kultural

Page 98: RTRW Kota Malang

98

Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi di Kota Malang terdapat pada kawasan perdagangan seperti di Pasar Besar yang terletak di pusat Kota Malang, Pasar Blimbing, Pasar Dinoyo, Pasar Oro-orodowo, Pasar Tawangmangu, Pasar Mergan, Pasar Kasin, Pasar Sukun, dll. Persebaran perdagangan lainnya secara merata tersebar di setiap wilayah kecamatan Kota Malang.

Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi

Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi

Page 99: RTRW Kota Malang

99

Selain berupa kawasan perdagangan, kawasan strategis pertumbuhan ekonomi juga juga berupa sentra-sentra industri yang tersebar di Kota Malang, seperti sentra industri kripik tempe di sanan, sentra industri meubel di daerah kelurahan tunjungsekar dan purwodadi, sentra industri kerajinan rotan di arjosari, sentra industri keramik di dinoyo, dan sentra industri saniter di karangbesuki.

Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi

Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi

Page 100: RTRW Kota Malang

100

Page 101: RTRW Kota Malang

101

Page 102: RTRW Kota Malang

102

Page 103: RTRW Kota Malang

103

Page 104: RTRW Kota Malang

104

Page 105: RTRW Kota Malang

105

Page 106: RTRW Kota Malang

106

Page 107: RTRW Kota Malang

Pada penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang tahun 2009-2029, indikasi arahan peraturan zonasi didasarkan pada Undang-Undang Penatan Ruang Nomor 26 tahun 2007. Adapun isi peraturan zonasi sesuai adalah sebagai berikut: Peraturan zonasi disusun sebagai pedoman

pengendalian pemanfaatan ruang Peraturan zonasi disusun berdasarkan rencana rinci

tata ruang untuk setiap zona pemanfaatan ruang Peraturan zonasi ditetapkan dengan :

Peraturan pemerintah untuk arahan peraturan zonasi sistem nasional

Peraturan daerah provinsi untuk arahan peraturan zonasi sistem provinsi, dan

Peraturan daerah kabupaten/kota untuk peraturan zonasi

107

PERATURAN ZONASI

Page 108: RTRW Kota Malang

Perizinan pemanfaatan ruang dimaksudkan sebagai upaya penertiban pemanfaatan ruang sehingga setiap pemanfaatan ruang harus dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang.

Izin pemanfaatan ruang diatur dan diterbitkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, baik yang dilengkapi dengan izin maupun yang tidak memiliki izin, dikenai sanksi adminstratif, sanksi pidana penjara, dan/atau sanksi pidana denda.

Perizinan yang terkait dengan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Undang-Undang Penatan Ruang Nomor 26 tahun 2007 harus dimiliki sebelum pelaksanaan pemanfaatan ruang.

Izin yang dimaksud adalah izin lokasi/fungsi ruang, amplop ruang dan kualitas ruang.

108

ARAHAN PERIZINAN

Page 109: RTRW Kota Malang

Dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 pasal 38 disebutkan bahwa: Dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang agar pemanfaatan ruang

sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dapat diberikan insentif dan/atau disinsentif oleh Pemerintah dan pemerintah daerah.

Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, yang merupakan perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang

Disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 yang merupakan perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang

Insentif dan disinsentif diberikan dengan tetap menghormati hak masyarakat.

Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara pemberian insentif dan disinsentif diatur dengan peraturan pemerintah. 109

ARAHAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

Page 110: RTRW Kota Malang

Arahan InsentifInsentif merupakan perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang dengan tetap menghormati hak masyarakat. Insentif dapat berupa:Keringanan pajak, pemberian kompensasi, subsidi silang, imbalan, sewa ruang dan urung saham;Pembanghunan serta pengadaan infrastruktur;Kemudahan prosedur perizinan; dan/Pemberian penghargaan kepada masyarakat, swasta dan/ pemerintah daerah. 110

ARAHAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

Page 111: RTRW Kota Malang

Arahan DisinsentifDisinsentif merupakan perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang dengan tetap menghormati hal masyarakat. Disinsentif dapat berupa:Pengenaan pajak yang tinggi yang disesuaikan dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat pemanfaatan ruang.Disinsentif berupa pengenaan pajak yang tinggi dapat dikenakan untuk pemanfaatan ruang yang tidak sesuai rencana tata ruang melalui penetapan nilai jual objek pajak (NJOP) dan nilai jual kena pajak (NJKP) sehingga pemanfaat ruang membayar pajak lebih tinggi.Pembatasan penyedian infrastruktur, pengenaan kompensasi dan penalti.

111

ARAHAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

Page 112: RTRW Kota Malang

Dalam Undang-Undang No 26 Tahun 2007 menyebutkan bahwa pengenaan sanksi tidak hanya diberikan kepada pemanfaat ruang yang tidak sesuai dengan ketentuan perizinan pemanfaatan ruang, tetapi dikenakan pula kepada pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.

Arahan pengenaan sanksi yang dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dibagi menjadi 2, yaitu: Pengenaan sanksi administratif atas pelanggaran

terhadap pemanfaatan ruang Pengenaan sanksi pidana bagi pelanggaran

terhadap rencana tata ruang112

ARAHAN PENGENDALIAN SANKSI

Page 113: RTRW Kota Malang

Hak-hak setiap orang atau masyarakat yang berkaitan dengan penataan ruang, ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 pasal 60 beserta penjelasannya, sebagai berikut : Mengetahui rencana tata ruang; Menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat

penataan ruang; Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian

yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;

Mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan ren¬cana tata ruang di wilayahnya;

Mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang; dan

Mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau pemegang izin apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menim¬bulkan kerugian. 113

HAK-HAK MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

Page 114: RTRW Kota Malang

Kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan ruang diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 pasal 61 beserta penjelasannya disebutkan bahwa dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib : Menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan Memanfaatkan ruang sesuai dengan izin

pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam

persyaratan izin pemanfaatan ruang Memberikan akses terhadap kawasan yang oleh

ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum.

114

KEWAJIBAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

Page 115: RTRW Kota Malang

Peringatan tertulis; Penghentian sementara kegiatan; Penghentian sementara pelayanan

umum; Penutupan lokasi; Pencabutan izin; Pembatalan izin; Pembongkaran bangunan; Pemulihan fungsi ruang; dan/atau Denda administratif. 115

SANKSI ADMINISTRATIF

Page 116: RTRW Kota Malang

Sekian...Sekian...Terima kasih...Terima kasih...