RTRW Kota Malang
Click here to load reader
-
Upload
febrianto-panji -
Category
Documents
-
view
847 -
download
688
description
Transcript of RTRW Kota Malang
`
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
Pemerintah Kota Malang
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
Latar Belakang• Pertumbuhan dan perkembangan suatu
wilayah apabila tidak ditata mengakibatkan perkembangan yang tidak terarah dan penurunan kualitas pemanfaatan ruang
• Dokumen RTRW :– Merupakan suatu paket kebijakan umum
pengembangan daerah.– Bagi wilayah kota, merupakan dasar
strategi pembangunan fisik, rencana kegiatan sektoral seperti kawasan perdagangan, industri, permukiman, serta fasilitas umum dan sosial.
• Adanya perkembangan internal kota Malang yang cepat mengakibatkan penyimpangan terhadap RTRW 2001-2011
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
Latar BelakangLatar Belakang• Kondisi Eksternal yg berubah juga mempengaruhi
keberadaan RTRW Kota Malang, antara lain:– Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 2
Tahun 2006 tentang RTRW Propinsi Jawa Timur saat ini juga sedang dalam proses perubahan;
– UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;– Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;– Disusunnya RPJPD Kota Malang 2005-2025;– Disusunnya RPJMD Kota Malang.
• Berdasarkan hasil evaluasi, RTRW Kota Malang tahun 2001-2011 termasuk TIPOLOGI III, sehingga diperlukan revisi.
• Diperlukan upaya untuk mengevaluasi/merevisi RTRW agar tetap aktual, mampu mengakomodir aktivitas kota dan menjadi pedoman dalam pembangunan kota.
Maksud, Tujuan dan Sasaran
Maksud, Tujuan dan Sasaran
• MAKSUD– Tersedianya Naskah Akademis Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Malang 2010-2030; – Tersusunnya Perda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Malang Tahun 2010-2030. • TUJUAN
– Mengetahui kondisi pemanfaatan ruang eksisting di Kota Malang;
– Adanya rekomendasi bagi perlu tidaknya evaluasi tata ruang sesuai dengan tipologi peninjauan kembali tata ruang;
– Menelaah secara teoritis dan praktis terhadap Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2001-2011 agar sinkron dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, sehingga tidak terjadi konflik peraturan perundang-undangan;
– Menelaah secara teoritis dan praktis terhadap Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2001-2011 agar sesuai dengan kehendak umum masyarakat.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
Maksud, Tujuan dan Sasaran
Maksud, Tujuan dan Sasaran
• SASARAN– Melakukan survei pendahuluan (scanning awal); – Melakukan pengumpulan data sekunder dan
primer, inventarisasi dan mengidentifikasi kondisi fisik, sosial. ekonomi. spasial, sistem kelembagaan penataan ruang. sistem transportasi, sistem drainase, dan infrastruktur lainnya serta permasalahannya di wilayah Kota Malang;
– Menyajikan informasi tata ruang baik dalam bentuk data spasial maupun data tabular;
– Mengevaluasi data dan informasi; – Meiakukan analisis dan hasil super impose atas
deviasi pemanfataan ruang; – Menentukan perlu/tidaknya Peninjauan Kembali; – Menentukan Tipologi Peninjauan Kembali; – Menyusun rekomendasi; – Menyusun Perda RTRW Tahun 2009-2029.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
Visi dan Misi Penataan RuangVisi dan Misi Penataan Ruang
Visi penataan ruang Kota Malang 20 tahun ke depan adalah:“Terwujudnya Kota Malang sebagai kota Pendidikan yang Berkualitas, Berbudaya, Berwawasan Lingkungan menuju Masyarakat Sejahtera”.
Misi-misi penataan ruang untuk 20 tahun kedepan sebagai berikut:• Menjadikan kota malang sebagai kota pendidikan yang berorientasi
global dengan kearifan lokal.• Mewujudkan SDM yang berkualitas dengan penguasaan, pengembangan
dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbudaya.• Mewujudkan lingkungan kota yang kondusif sebagai kota pendidikan
yang berkualitas.• Mengembangkan pembangunan wilayah dan infrastruktur yang
berwawasan lingkungan.• Mewujudkan tata pemerintahan dan aparatur yang professional.• Mewujudkan Kota Malang yang agamis, bermoral, beretika, beradab,
berbudaya, beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa.• Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang efisien, produktif dan
berkelanjutan.• Mewujudkan Kota Malang yang sejahtera.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
X = Potensi + Masalah = 1,372+ (-1,425) = -0.053Y = Peluang + Ancaman = 1.461+ (-1.27) = 0.191
(+) Eksternal(KESEMPATA
N)
(-) Internal(KELEMAHAN
)
(-) Eksternal(ANCAMAN)
KuadranKuadranII
Rapid Growth
Stabel Growth
Agresif Mainte-nance
Selective
Mainte-nance
Turn Around
GuirelleConcen
-tric
Conglo-merate
KuadranKuadranIIIIII
KuadranKuadranIIII
KuadranKuadranIVIV
Kota Malan
g
Kota Malan
g
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
• Memanfaatkan potensi yang ada untuk menangkap Peluang
MASALAH UTAMA1. Penyimpangan
Rencana2. Kemacetan
3. Ketidakmerataan Pelayanan
POTENSI UTAMA1. Pusat Pelayanan
skala Regional dan Nasional
2. SarPra relatif baik
Pusat
Pelayanan
Regional
Kebijakan Kota
Pemdidikan &
Pariwisata
Persaingan Sektor Ekonomi
dg Kaw Lain
Internal
Peluang
Strategi DasarStrategi Dasar
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
Analisis InternalAnalisis Internal
9
Faktor-faktor Strategi Internal Keterangan Bobot Rating B x
Rating
Struktur Ruang Pembagian wilayah Kota Malang secara administrasi dan spasial sudah baik dan konsisten
0.022 4 0.088
Sistem struktur ruang secara konseptual telah ada (pusat dan pusat BWK) 0.022 3 0.066
Pemanfaatan Ruang
Intensitas pemanfaatan ruang berpotensi menuju arah vertical 0.012 2 0.024
Jenis pemanfaatan ruang mulai menuju multifungsi dengan nilai tambah yang menguntungkan
0.015 4 0.060
Tersedianya lahan kering/tegalan di wilayah hinterland yang dapat dimanfaatkan masyarakat
0.015 1 0.015
Sistem Transportasi
Jaringan jalan relative bagus dan berpola grid 0.014 3 0.042
Angkutan Malang beroperasi 24 jam dengan warna yang sama 0.022 3 0.066
Tersedianya 3 terminal utama Kota Malang 0.022 3 0.066
Sempadan-sempadan rel di Kota Malang dapat digunakan sebagai ruang terbuka hijau yang dapat mereduksi polusi udara dan getaran kereta api.
0.024 2 0.048
Potensi untuk pengadaan SAUM di Kota Malang tinggi. 0.020 2 0.040
Sarana Adanya kawasan perdagangan jasa skala regional (pusat Kota) sebagai pusat kegiatan perekonomian dan daya tarik di Kota Malang
0.032 4 0.128
Adanya fasilitas pendidikan yang akan berkembang sesuai standar internasional 0.021 4 0.084
Tersedianya fasilitas peribadatan di hampir wilayah Kota Malang 0.023 2 0.046
Telah tersedianya fasilitas kesehatan di hampir seluruh wilayah Kota Malang 0.014 2 0.028
Adanya fasilitas olahraga skala nasional 0.030 4 0.120
Perekonomian Petani Kota di Bakalan Krajan merintis padi organik 0.022 1 0.022
Adanya setra industri skala regional yang menjadi produksi unggulan seperti keripik, tempe, dan genteng
0.031 3 0.093
Prasarana Kota Malang telah memiliki saluran drainase baik primer, sekunder, maupun tersier 0.032 3 0.096
Terdapat IPAL di Kel. Mergosono, dan Ciptomulyo, IPLT di Supiturang dan MCK Terpadu di beberapa wilayah.
0.021 2 0.042
Sistem pengelolaan sampah telah termanajemen dengan baik dengan keberadaan TPS dan TPA di Kota Malang
0.023 3 0.069
Kota Malang memiliki 5 sumber mata air Mata Air Wendit, Binangun, Banyuning, Karangan, dan Sumbersari serta 4 sumur bor.
0.022 3 0.066
Sebagian besar wilayah Kota Malang telah terlayani listrik 0.022 2 0.044
Sebagian besar wilayah Kota Malang telah terlayani jaringan telepon. 0.019 1 0.019
Total 0.500 1.372
Struktur Ruang Pengembangan sarana prasarana tidak konsisten dengan sistem pusat pelayanan 0.019 4 0.076
Terkumpulnya pelayanan sarana prasarana pada titik/koridor tertentu 0.02 3 0.060
Linkage yang menghubungkan antara pusat dan sub pusat pelayanan belum memadai
0.017 3 0.051
Pusat-pusat pelayanan berada pada koridor jalan-jalan protokol (sub pusat kota) 0.018 3 0.054
Skala pelayanan belum merata pada sebaran komunitas turunannya 0.02 3 0.060
Pemanfaatan Ruang
Banyaknya Alih fungsi lahan (pertanian menjadi permukiman, kawasan jalan protokol berubah menjadi kwasan perdagangan dan jasa)
0.03 4 0.120
Penyerobotan ruang/lahan secara ilegal di bantaran sungai rel kereta api 0.019 3 0.057
Kawasan timur Malang masih belum terbina 0.018 3 0.054
RTH Kota Malang hanya sebesar 3% dari luas wilayah Kota Malang 0.007 4 0.028
Penimpangan/alih fungsi pemanfatan ruang ang tidak sesuai dengan fungsi yang ditetapkan (ekologis, hidrologis dan lingkungan)
0.019 3 0.057
Sistem Transportasi
Sering terjadi kemacetan lalu lintas akibat system parkir dan manajemen traffic light yang buruk
0.020 4 0.080
Sebagian besar rute trayek saling berhimpitan sehingga distribusi jaringan angkutan umum dan pendapatan pengemudi angkutan tidak merata
0.027 3 0.081
Kondisi prasarana yang terdapat pada masing-masing terminal dan sub terminal di Kota Malang masih banyak yang kurang memadai.
0.019 2 0.038
Sempadan rel kereta api di beberapa wilayah Kota Malang tidak memiliki lebar yang sesuai dengan persyaratan sempadan kereta api.
0.010 2 0.020
Sarana Sarana perdagangan kurag merata di seluruh wilayah Kota Malang 0.019 2 0.038
Manajemen perguruan tinggi yang kurang 0.033 2 0.066
Keberadaan puskesmas kurang difungsikan dengan baik 0.021 2 0.042
Kurang meratanya fasilitas OR di seluruh wil. Kota Malang 0.019 2 0.038
Perekonomian Kurangnya hasil produksi pertanian akibat dari adanya alih fungsi lahan dari pertanian ke permukiman
0.004 2 0.008
Peternakan di Kota Malang kurang berkembang 0.019 2 0.038
Mahalnya harga bahan baku 0.016 2 0.032
Prasarana Sering terjadi genangan di beberapa ruas jalan di Kota Malang terutama dikarenakan kondisi saluran yang tidak memadai/rusak, banyak sampah, tumbuhan liar, dan sedimentasi.
0.019 4 0.076
Penduduk di daerah bantaran sungai pada umumnya belum memiliki sarana sanitasi dan tingkat kesadaran akan pentingnya sarana sanitasi masih kurang
0.021 3 0.063
Sarana pengelolaan sampah belum menjangkau wilayah serta kondisi 4 sel dari 6 sel di TPA Supiturang tidakl aktif/ penuh dengan kondisi lahan terbatas
0.016 3 0.048
Masih terdapat wilayah yang belum terlayani jaringan air bersih PDAM 0.010 2 0.020
Penggunaan energi listrik secara berlebihan 0.027 3 0.081
Maraknya tower telepon selular yang tidak memperhatikan fungsi guna lahan dan lingkunan sekitar
0.013 3 0.039
Total 0.500 1.425
Analisis EksternalAnalisis Eksternal
10
Faktor-faktor Strategi Internal Keterangan Bobot Rating Bobot x
Rating
Struktur Ruang Wilayah lingkar Malang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan kecamatan hinterland dan wilayah sekitarnya
0.038 4 0.152
Dalam Tingkat propinsi Jawa Timur, Kota Malang sebagai Orde II 0.023 4 0.092
Kota Malang sebagai pusat pelayanan SWP Malang Raya 0.053 3 0.159
Pemanfaatan Ruang
Secara spasial berada pada kawasan strategis antara potensi pariwisata dan agrobisnis Kabupaten Malang dan potensi wisata akomodasi Kota Batu
0.06 4 0.24
Sistem Transportasi
Adanya kebijakan Pembangunan jalan tol Gempol-Malang direncanakan dapat memperlancar aksesibilitas dari dan menuju ke luar Kota Malang
0.016 3 0.048
Adanya kebijakan Pengembangan Jalan Lingkar Timur dan Lingkar Barat dapat mengantisipasi penurunan kinerja lalu lintas di pusat kota.
0.034 3 0.102
Adanya kebijakan pengembangan kereta komuter Malang Raya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan perkerataapian di Kota Malang.
0.042 2 0.084
Sarana Adanya kebijakan penetapan Kota Malang sebagai kota pendidikan bertaraf internasional serta sebagai kota pariwisata
0.038 3 0.114
Prasarana Adanya Arahan Penanganan drainase Sesuai peruntukan lahan 0.038 3 0.114
Adanya penetapan kawasan yang diprioritaskan dalam penanganan sanitasi Kota Malang yaitu Kelurahan Jodipan, Kotalama, Lesanpuro, Wonokoyo yang bersifat pro poor dan penetapan sistem IPAL di Kelurahan Sawojajar dengan teknologi Centralized Sewerage System
0.015 3 0.045
Adanya arahan pengembangan dan penyebaran TPS dalam mengatasi permasalahan sampah yang jauh dari jangkauan TPS
0.067 2 0.134
Adanya arahan pengembangan dan optimasi TPA eksisting 0.025 3 0.075
Adanya penambahan jaringan air bersih pada setiap sistem utama pelayanan distribusi air bersih
0.051 2 0.102
Total 0.5 1.461
Pemanfaatan Ruang
Wilayah pengembangan Lingkar Malang cenderung berorientasi ke Kota Malang 0.05 3 0.15
Sistem Transportasi
Konflik dengan penduduk yang terelokasi akibat rencana lebar badan jalan untuk Jalan Lingkar barat(7 meter) dan pembangunan infrastruktur transportasi lainnya
0.03 3 0.09
Sarana
Sarana dan prasarana yang tidak diimbangi dengan biaya pemerintah 0.05 2 0.1
Rendahnya investasi dan kinerja keuangan pemerintah 0.05 3 0.15
Perekonomian Persaingan sektor ekonomi antara kota dan kabupaten dalam lingkup Malang Raya
0.07 3 0.21
Prasarana
Ahli fungsi lahan yang sering terjadi di Kota Malang memicu permasalahan drainase
0.02 4 0.08
Meningkatnya jumlah penderita diare pada daerah atau kawasan dengan sarana sanitasi yang tidak memadai
0.08 3 0.24
Konflik status dan ahli fungsi lahan yang mungkin terjadi dalam pembangunan TPS baru
0.01 2 0.02
Pemadaman listrik secara berkala akibat penggunaan energi listrik yang relatif tinggi tanpa dilakukan penghematan energi
0.09 2 0.18
Meningkatnya sarana telekomunikasi seperti warnet memicu berkembangnya kriminalitas baru seperti pembajakan software, mp3, ataupun film
0.05 1 0.05
Total 0.5 1.27
Waktu PerencanaanWaktu Perencanaan
• Waktu perencanaan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang adalah 20 tahun, yang dibagi dalam 5 tahunan, yaitu :– Tahap Penyusunan : 2008– Tahap Pengesahan : 2009– Tahap I : 2010-2014– Tahap II : 2015-2019– Tahap III : 2020-2024– Tahap IV : 2025-2029
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
Konsep Pengembangan
Konsep Pengembangan
• KONSEP DASAR– Perencanaan Kota Malang secara terpadu melalui
pendekatan Berwawasan Lingkungan (Ekonomi, Masyarakat, Lingkungan)
KONSEP BERKELAN
JUTAN
MASALAH-
POTENSI INTERNA
L
ANCAMAN-
PELUANG
EKSTERNAL
KONSEP TERPADU
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
Anatomi SkenarioAnatomi Skenario
BATAS/ LINGKUP:Spasial, Tematik,
Waktu
DIMENSI KUNCI:Ruang Multidemensi Variabel
Perkembangan dan Kondisi KOTA MALANG Saat Ini:
FAKTOR KETIDAKPASTIAN yg KRITIS (yg dpt mengubah trend)
Kekuatan Pendorong•Trend•Proses lain
INTEGRASI• Aspek Aspek
Dinamis• Komunikasikan
scr Efektif
KOTA MALAN
G MASA
DEPAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
Kebijakan dan Strategi
Pengembangan
RTRW Kota Malang 2001-2011
RTRW Kota Malang 2001-2011 RENCANA STRUKTUR PELAYANAN
KOTA MALANG1. Pusat Kota Malang
diarahkan masih berada di pusat kota yang ada saat ini yaitu di sekitar alun-alun.
2. BWK Malang Tengah meliputi wilayah Kecamatan
Klojen dibagi menjadi 3 (tiga) Sub Bagian Wilayah Kota.
diarahkan sebagai pusat pelayanan BWK Malang Tengah sekaligus sebagai pusat pelayanan Kota Malang terutama berada di Kelurahan Sukoharjo, Kiduldalem, Kauman dan sekitarnya.
3. BWK Malang Timur Laut, meliputi wilayah Kecamatan
Blimbing, dibagi menjadi 7 (tujuh) Sub
Bagian Wilayah Kota. pusat pelayanan BWK
diarahkan di Kelurahan Blimbing terutama di Pasar Blimbing dan sekitarnya.
4. BWK Malang Tenggara– meliputi wilayah Kecamatan
Kedungkandang, dibagi menjadi 4 (empat) Sub Bagian Wilayah Kota.
– Pusat pelayanan BWK diarahkan di Buring dan sekitarnya.
5. BWK Malang Barat Daya, – meliputi wilayah Kecamatan
Sukun, dibagi menjadi 3 (tiga) Sub Bagian Wilayah Kota
– pusat BWK sekaligus sebagai pusat Sub BWK berada di Desa Mulyorejo dan sekitarnya.
6. BWK Malang Barat Laut, – meliputi wilayah Kecamatan
Lowokwaru dibagi menjadi 2 (dua) Sub BagianWilayah Kota
– pusat BWK diarahkan di Kelurahan Dinoyo dan sekitarnya.
RTRW Kota Malang 2001-2011
RTRW Kota Malang 2001-2011
• Renc Struktur Fungsional
Pusat Kota, Perdagangan, Olah Raga, Jasa, Pariwisata, Pemerintahan, Perkantoran
Industri, Perdagangan, Jasa, Transportasi, Perumahan, Perkntoran, Pemerintahan
Pendidikan, Olah Raga, Perkantoran, Industri menengah/ besar, Transportasi, Pertanian
Pendidikan, Perdagangan, Industri Besar/ Menengah dan Kecil, Pergudangan fan Pertanian
Pendidikan Tinggi, Perdagangan, Transportasi dan Pertanian
RTRW Kota Malang 2001-2011
RTRW Kota Malang 2001-2011
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
• KEBIJAKAN KAWASAN PRIORITAS1. Wilayah Yang Memiliki Pertumbuhan Yang Tinggi
• Pengemb kaw permukiman baru. • terletak pada bagian Utara kota yaitu Desa
Tunjungsekar, Tunggulwulung, Tasikmadu, sampai Balearjosari.
2. Wilayah yang memiliki aksesibilitas yg Tinggi. (Jalan Tol terealisasi)• Kawasan G.Buring . • Pembangan industri di Kelurahan Arjowinangun.
3. Lokasi Pengembangan Industri. • di Kelurahan Arjowinangun.
4. Wilayah Yang Pertumbuhannya Perlu Didorong/Dipacu• Kawasan pinggiran kota
5. Wilayah Yang Memerlukan Penanganan Secara Intensif• Wilayah yang rawan (mis sekitar bantaran sungai dan
perkampungan yang kurang layak huni) , • Wilayah yang mudah menimbulkan konflik guna tanah
yang disebabkan nilai ekonomisnya tinggi.
• KEBIJAKAN KAWASAN PRIORITAS1. Wilayah Yang Memiliki Pertumbuhan Yang Tinggi
• Pengemb kaw permukiman baru. • terletak pada bagian Utara kota yaitu Desa
Tunjungsekar, Tunggulwulung, Tasikmadu, sampai Balearjosari.
2. Wilayah yang memiliki aksesibilitas yg Tinggi. (Jalan Tol terealisasi)• Kawasan G.Buring . • Pembangan industri di Kelurahan Arjowinangun.
3. Lokasi Pengembangan Industri. • di Kelurahan Arjowinangun.
4. Wilayah Yang Pertumbuhannya Perlu Didorong/Dipacu• Kawasan pinggiran kota
5. Wilayah Yang Memerlukan Penanganan Secara Intensif• Wilayah yang rawan (mis sekitar bantaran sungai dan
perkampungan yang kurang layak huni) , • Wilayah yang mudah menimbulkan konflik guna tanah
yang disebabkan nilai ekonomisnya tinggi.
RTRW Kota Malang 2001-2011
RTRW Kota Malang 2001-2011
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
Kebijakan dan Strategi Penetapan Struktur Tata Ruang Kota Malang
Kebijakan dan Strategi Penetapan Struktur Tata Ruang Kota Malang
• Konsep
Kawasan Alun-alun
dsk
Pasar Gadang dsk (jl S.Tubun – Gadang-Bumiayu)
Kaw Perum
Sawojajar
Unmer, Dieng Plaza
dsk
Kaw sekitar GOR
Ken Arok
Plaza Araya,
T.Arjosari dsk
Unisma, Pasar Dinoyo
dsk
T.Krida Budaya
dsk
Pasar Blimbing, Jl .LA Sucipto
dsk
KEPANJEN-BLITAR
BATU-KEDIRITUMPANG
SURABAYA-LAWANG
TASIKMADU
POLOWIJEN
BALEARJOSARI
ARJOSARI
TANJUNGSEKAR
MOJOLANGU BARU
PURWODADI
TUNGGULWULUNG
TLOGOMAS
DINOYO
JATIMULYO
MERJOSARITULUSREJO
KETAWANG-GEDE
KARANGBESUKI
GADINGKASRI
SUMBERSARI
PENANGGUNGAN
PISANGCANDILAMA
LOWOKWARU BARU
ORO-ORO DOWO
SAMAAN
BARENGBARU
KAUMAN
BANDULAN
KLOJEN
RAMPAL-CELAKET
MULYOREJO
TANJUNGREJOLAMA
BAKALANKRAJAN
BANDUNGREJOSARIBARU
SUKUN
KASIN
CIPTOMULYO
GADANGBARU
BUMIAYU
KEBONSARI
ARJOWINANGUN
WONOKOYO
TLOGOWARU
MERGOSONO
BURING
KEDUNGKANDANG
POLEHANJODIPAN
KOTALAMA LAMA
SUKOHARJO
LESANPURO
MADYOPURO
KIDULDALEM
CEMOROKANDANG
SAWOJAJARKSATRIAN
BUNUL-REJO LAMA
PURWANTORO
PANDANWANGILAMA
BLIMBING
MOJOLANGU LAMA
PISANGCANDIBARU
BARENGLAMA
KOTALAMA BARU
TANJUNGREJOBARU
BANDUNG-REJOSARI
LAMA
GADANGLAMA
BUNUL-REJO BARU
LOWOKWARU LAMA
PANDANWANGIBARU
11
22 33
44
55
66
Eksisting
Pembagian BWKPembagian BWK
11
22 33
44
55
66
Rencana Pembagian BWKRencana Pembagian BWKTASIKMADU
POLOWIJEN
BALEARJOSARI
ARJOSARI
TANJUNGSEKAR
MOJOLANGU BARU
PURWODADI
TUNGGULWULUNG
TLOGOMAS
DINOYO
JATIMULYO
MERJOSARITULUSREJO
KETAWANG-GEDE
KARANGBESUKI
GADINGKASRI
SUMBERSARI
PENANGGUNGAN
PISANGCANDILAMA
LOWOKWARU BARU
ORO-ORO DOWO
SAMAAN
BARENGBARU
KAUMAN
BANDULAN
KLOJEN
RAMPAL-CELAKET
MULYOREJO
TANJUNGREJOLAMA
BAKALANKRAJAN
BANDUNGREJOSARIBARU
SUKUN
KASIN
CIPTOMULYO
GADANGBARU
BUMIAYU
KEBONSARI
ARJOWINANGUN
WONOKOYO
TLOGOWARU
MERGOSONO
BURING
KEDUNGKANDANG
POLEHANJODIPAN
KOTALAMA LAMA
SUKOHARJO
LESANPURO
MADYOPURO
KIDULDALEM
CEMOROKANDANG
SAWOJAJARKSATRIAN
BUNUL-REJO LAMA
PURWANTORO
PANDANWANGILAMA
BLIMBING
MOJOLANGU LAMA
PISANGCANDIBARU
BARENGLAMA
KOTALAMA BARU
TANJUNGREJOBARU
BANDUNG-REJOSARI
LAMA
GADANGLAMA
BUNUL-REJO BARU
LOWOKWARU LAMA
PANDANWANGIBARU
1. BWK Malang Tengah, (Kecamatan Klojen)
2. BWK Malang Utara, (Kecamatan Lowokwaru)
3. BWK Malang Timur Laut, (Sebagian Kecamatan Blimbing)
4. BWK Malang Timur, (Sebagian Kecamatan Kedungkandang dan Sebagian Kecamatan Blimbing).
5. BWK Malang Tenggara, (Sebagian Kecamatan Sukun dan Sebagian Kecamatan Kedungkandang)
6. BWK Malang Barat, (Sebagian Kecamatan Sukun)
Kebijakan dan Strategi Penetapan Struktur Tata Ruang Kota MalangKebijakan dan Strategi Penetapan Struktur Tata Ruang Kota Malang
6
2
3
5
4
1
Kawasan Alun-alun
dsk
Pasar Gadang dsk (jl S.Tubun – Gadang-Bumiayu)
Kaw Perum
Sawojajar
Unmer, Dieng Plaza
dsk
Kaw sekitar GOR
Ken Arok
Plaza Araya,
T.Arjosari dsk
Unisma, Pasar Dinoyo
dsk
T.Krida Budaya
dsk
Pasar Blimbing, Jl .LA Sucipto
dsk
KEPANJEN-BLITAR
BATU-KEDIRI
TUMPANG
SURABAYA-LAWANG
1. BWK Malang Tengah2. BWK Malang Utara3. BWK Malang Timur
Laut4. BWK Timur5. BWK Malang Tenggara6. BWK Malang Barat
1. BWK Malang Tengah2. BWK Malang Utara3. BWK Malang Timur
Laut4. BWK Timur5. BWK Malang Tenggara6. BWK Malang Barat
Pembagian BWKdan Struktur
Ruang
Pembagian BWKdan Struktur
Ruang
TASIKMADU
POLOWIJEN
BALEARJOSARI
ARJOSARI
TANJUNGSEKAR
MOJOLANGU BARU
PURWODADI
TUNGGULWULUNG
TLOGOMAS
DINOYO
JATIMULYO
MERJOSARITULUSREJO
KETAWANG-GEDE
KARANGBESUKI
GADINGKASRI
SUMBERSARI
PENANGGUNGAN
PISANGCANDILAMA
LOWOKWARU BARU
ORO-ORO DOWO
SAMAAN
BARENGBARU
KAUMAN
BANDULAN
KLOJEN
RAMPAL-CELAKET
MULYOREJO
TANJUNGREJOLAMA
BAKALANKRAJAN
BANDUNGREJOSARIBARU
SUKUN
KASIN
CIPTOMULYO
GADANGBARU
BUMIAYU
KEBONSARI
ARJOWINANGUN
WONOKOYO
TLOGOWARU
MERGOSONO
BURING
KEDUNGKANDANG
POLEHANJODIPAN
KOTALAMA LAMA
SUKOHARJO
LESANPURO
MADYOPURO
KIDULDALEM
CEMOROKANDANG
SAWOJAJARKSATRIAN
BUNUL-REJO LAMA
PURWANTORO
PANDANWANGILAMA
BLIMBING
MOJOLANGU LAMA
PISANGCANDIBARU
BARENGLAMA
KOTALAMA BARU
TANJUNGREJOBARU
BANDUNG-REJOSARI
LAMA
GADANGLAMA
BUNUL-REJO BARU
LOWOKWARU LAMA
PANDANWANGIBARU
KawasanAlun-alun dsk
Kaw sekitar Mayjend Singkono
Kaw Perum Sawojajar
Kaw Sekitar Velodrom
Unisma, Pasar Dinoyo
dsk
Unmer, Dieng Plaza
dsk
Taman Krida Budaya,
Griyashanta dsk
Terminal Arjosari, VEDC dsk
Plaza Araya
dsk
Pasar Blimbingdsk
Pasar Gadang
Dsk (jl Sasuit Tubun –
Gadang-Bumiayu)
TUREN
KEPANJEN-BLITAR
BATU-KEDIRI
TUMPANG
SURABAYA-LAWANG
Pasar Blimbing,
Jl .LA Suciptodsk
1. BWK Malang Tengah2. BWK Malang Utara3. BWK Malang Timur Laut4. BWK Timur5. BWK Malang Tenggara6. BWK Malang Barat
1. BWK Malang Tengah2. BWK Malang Utara3. BWK Malang Timur Laut4. BWK Timur5. BWK Malang Tenggara6. BWK Malang Barat
TASIKMADU
POLOWIJEN
BALEARJOSARI
ARJOSARI
TANJUNGSEKAR
MOJOLANGU BARU
PURWODADI
TUNGGULWULUNG
TLOGOMAS
DINOYO
JATIMULYO
MERJOSARITULUSREJO
KETAWANG-GEDE
KARANGBESUKI
GADINGKASRI
SUMBERSARI
PENANGGUNGAN
PISANGCANDILAMA
LOWOKWARU BARU
ORO-ORO DOWO
SAMAAN
BARENGBARU
KAUMAN
BANDULAN
KLOJEN
RAMPAL-CELAKET
MULYOREJO
TANJUNGREJOLAMA
BAKALANKRAJAN
BANDUNGREJOSARIBARU
SUKUN
KASIN
CIPTOMULYO
GADANGBARU
BUMIAYU
KEBONSARI
ARJOWINANGUN
WONOKOYO
TLOGOWARU
MERGOSONO
BURING
KEDUNGKANDANG
POLEHANJODIPAN
KOTALAMA LAMA
SUKOHARJO
LESANPURO
MADYOPURO
KIDULDALEM
CEMOROKANDANG
SAWOJAJARKSATRIAN
BUNUL-REJO LAMA
PURWANTORO
PANDANWANGILAMA
BLIMBING
MOJOLANGU LAMA
PISANGCANDIBARU
BARENGLAMA
KOTALAMA BARU
TANJUNGREJOBARU
BANDUNG-REJOSARI
LAMA
GADANGLAMA
BUNUL-REJO BARU
LOWOKWARU LAMA
PANDANWANGIBARU
11
22 33
44
55
66
FP : perkantoran, perdagangan dan jasa, sport centre (gor ken arok), gedung convention center, industri, dan perumahanFS : perdagangan dan jasa, peribadatan, pendidikan dan fasilitas umum, serta ruang terbuka hijau.
FP: pemerintahan, perkantoran, perdagangan dan jasa, sarana olahraga, pendidikan dan peribadatan.FS : pendidikan, fasilitas umum dan sosial, perdagangan barang dan jasa, perumahan dan ruang terbuka hijau.
FP : perkantoran, sarana olahraga, industri, dan perumahan.FS : perdagangan dan jasa, peribadatan, pendidikan, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau.
FP : terminal, industri besar, menengah, dan kecil, perdagangan dan jasa, pendidikan dan sarana olah raga.FS : permukiman, sarana olahraga, perkantoran, pendidikan dan fasilitas umum, serta ruang terbuka hijau.
FP : pendidikan, perdagangan dan jasa, industri besar/menengah dan kecil serta wisata budaya.FS : perumahan, perkantoran, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau.
FP : industri, fasilitas umum, dan perumahan.FS : pendidikan, pertanian, perdagangan dan jasa, sarana olah raga, dan ruang terbuka hijau.
Fungsi BWK
Fungsi BWK
Rencana Pusat Kota, Pusat BWK,
Pusat Lingkungan
25
• Kebijakan Distribusi Penduduk– Pendistribusian penduduk pada kecamatan dengan
kepadatan penduduk tinggi diarahkan ke kecamatan dengan kepadatan rendah/ sedang.
– Prioritas pendistribusian penduduk ke daerah dengan lahan kosong lebih banyak daripada daerah lain.
• Kebijakan Pengendalian Pertumbuhan Penduduk– Pengendalian jumlah penduduk pada Kecamatan
Klojen tetap/stabil hingga akhir tahun perencanaan. – Pengendalian jumlah penduduk di kecamatan lain di
Kota Malang tidak diprioritaskan dalam waktu dekat karena pertumbuhan penduduk masih dimungkinkan.
26
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kependudukan
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kependudukan
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
• Mendukung terciptanya pusat-pusat pelayanan baru yang diharapkan dapat menciptakan pemerataan pembangunan di Kota Malang dengan pengembangan fasilitas yang memperhatikan rencana struktur tata ruang yang ada.
• Mendukung terciptanya hirarki sistem kegiatan kota dengan meningkatkan skala pelayanan fasilitas yang memenuhi arahan untuk fasilitas dengan skala pelayanan regional, kota serta lokal yang menciptakan fungsi kegiatan primer, sekunder dan tersier.
• Menciptakan efisiensi serta efektifitas pelayanan yang ada sehingga mampu menjangkau seluruh penduduk di semua bagian kota yang ada dengan cara:– Membatasi dan mengarahkan perkembangan fasilitas
yang berkelompok pada bagian wilayah kota tertentu.– Melakukan upaya pemerataan penyediaan fasilitas pada
bagian-bagian kota yang memerlukan dengan pertimbangan konsentrasi penduduk.
27
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Fasilitas
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Fasilitas
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
• Kebijakan dan Strategi Jaringan Jalan– Pengaturan rute arus pergerakan/lalu lintas untuk
menghindari kemacetan. – Peninjauan/pengkondisian kembali fungsi-fungsi jalan di
Kota Malang – Pembangunan jaringan jalan baru (jalan lingkar)
• Kebijakan dan Strategi Sarana Transportasi– Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan angkutan
umum terutama pada wilayah-wilayah yang belum terlayani
– Pengadaan angkutan umum massal – Peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas-fasilitas
penunjang beroperasinya sarana transportasi di Kota Malang.
28
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Transportasi
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Transportasi
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
• Kebijakan dan Strategi Prasarana Transportasi– Peningkatan dan perbaikan kualitas sarana dan prasarana terminal
dan sub terminal – Pengalihan fungsi Terminal Gadang menuju ke Terminal Tlogowaru
sebagai salah satu upaya untuk mengurangi beban jalan disekitar Terminal Gadang saat ini.
– Pengadaan terminal kargo di sekitar jalan lingkar sebagai terminal angkutan barang di Kota Malang.
– Pengadaan alat dan lokasi untuk melakukan uji Kir di Kota Malang dengan sasaran tahun-tahun ke depannya tidak hanya diujikan untuk kendaraan bermuatan terbuka saja, namun juga untuk kendaraan pribadi pula.
– Pengadaan stasiun/shelter dan halte baru dalam mendukung rencana pengembangan kereta api komuter dan angkutan umum semi Busway.
• Kebijakan dan Strategi Sarana Penunjang Jalan– Penambahan sarana penunjang jalan pada wilayah-wilayah yang
membutuhkan (persimpangan jalan, perlintasan kereta api, kawasan kegiatan umum)
– Peremajaan dan pembaharuan kembali sarana-sarana penunjang jalan yang telah rusak atau mengalami penurunan kualitas fisikc.
– Optimalisasi keberadaan sempadan rel kereta api agar tidak dijadikan kawasan permukiman atau kegiatan lain
29
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Transportasi……..
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Transportasi……..
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Utilitas Air Bersih– Penambahan tingkat pelayanan PDAM menjadi 80% hingga
dapat menjangkau semua wilayah Kota Malang– Mempertahankan keseimbangan kebutuhan air bersih antara
kapasitas dan volume air bersih dengan jumlah pelanggan PDAM.
• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Listrik– Pengoptimalan sumber-sumber tenaga listrik, – Penghematan penggunaan listrik tiap harinya– Penyelarasan pengembangan pelayanan listrik yang
disesuaikan dengan pengembangan perumahan dan kebutuhannya.
• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Telematika– Peningkatan kualitas sambungan telepon – Penyediaan sarana prasarana telematika – Penetapan dan pemanfaatan tower bersama dalam penyediaan
antena telekomunikasi
30
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Prasarana
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Prasarana
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Persampahan– Pengendalian Volume persampahan– Penyediaan sarana prasarana persampahan di Kota Malang – Kebijakan dan strategi Sistem pengelolaan sampah di TPA
Supiturang dengan sistem Sanitary Landfill
• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Sanitasi– Pengolahan limbah on site system diarahkan dengan sumur
resapan sehingga tidak mencemari tanah kemudian dialirkan ke saluran pematusan kota.
– Pengolahan limbah dengan off site system– Penanganan IPLT Supiturang agar tidak menimbulkan
pencemaran.– Mengoptimalkan penggunaan IPAL yang ada di Kota Malang
• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Drainase– Perbaikan terhadap sistem drainase yang telah ada– Penurunan debit dengan pembuatan bangunan resapan air,– Perbaikan dan/atau normalisasi saluran drainase.– Pembuatan sudetan pada saluran drainase yang bermasalah– Perencanaan terhadap sistem drainase yang akan dibuat
sesuai dengan kebutuhan akan guna lahan yang terus meningkat
31
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Prasarana……
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Prasarana……
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
• Penataan RTH sesuai fungsinya: ekologis, sosial-ekonomi, dan arsitektural.
• Penanaman pohon sesuai jenis dan fungsi RTH• Penempatan RTH sebagai pendukung identitas
kawasan• Pengelompokan RTH sesuai fungsi, hirarki, dan skala
ruang lingkungannya.• Pembangunan hutan kota; kebun bibit; taman kota;
taman lingkungan.• Pembangunan RTH pada ruas jalan utama kota.• Pembangunan RTH pada lokasi fasilitas umum kota.• Pembangunan RTH pada sempadan sungai; jalur KA;
SUTT.• Penghijauan halaman/kavling rumah.
Kebijakan dan Strategi Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kebijakan dan Strategi Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
• Pemasangan fasilitas pejalan kaki pada lokasi-lokasi dimana pemasangan fasilitas tersebut memberikan manfaat yang maksimal, baik dari segi keamanan, kenyamanan ataupun kelancaran perjalanan bagi pemakainya.
• Penambahan dan perbaikan fasilitas pejalan kaki pada lokasi-lokasi/kawasan yang terdapat sarana dan prasarana umum
33
Kebijakan dan Strategi Penyediaan dan Pemanfaatan Jaringan Pejalan Kaki
Kebijakan dan Strategi Penyediaan dan Pemanfaatan Jaringan Pejalan Kaki
• Pengaturan persebaran pedagang kaki lima pada wilayah-wilayah tertentu sesuai dengan jenisnya.
• Memberikan kemudahan dalam proses penyediaan modal dan bantuan teknis bagi untuk sektor informal
• Mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak lain agar sektor informal lebih berkembang.
• Penetapan regulasi yang tepat bagi keberadaan sektor informal
34
Kebijakan dan Strategi Penyediaan dan Pemanfaatan Sektor Informal
Kebijakan dan Strategi Penyediaan dan Pemanfaatan Sektor Informal
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
• Kebijakan dan Strategi Pemantapan Kawasan Lindung – Kebijakan dan strategi pengembangan kawsan lindung
diarahkan agar dapat memelihara dan mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah timbulnya kerusakan lingkungan hidup.
• Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya– Kebijakan dan strategi kawasan budidaya meliputi
pengembangan berbagai usaha dan kegiatan pengembangan sistem permukiman, pengembangan jaringan transportasi nasional, pengembangan energi dan jaringan kelistrikan nasional, pengemabangan jaringan teekomunikasi nasional serta pengembangan infrastruktur air baku nasional.
Kebijakan dan Strategi Penetapan Pola Ruang Kota Malang
Kebijakan dan Strategi Penetapan Pola Ruang Kota Malang
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
• Penetapan kawasan strategis di Kota Malang meliputi kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan (kawasan militer), pertumbuhan ekonomi (kawasan perdagangan dan jasa, pendidikan tinggi, pariwisata, industri), dan sosial budaya (kawasan cagar budaya dan bangunan bersejarah).
• Pengembangan kawasan strategis diarahkan agar dapat berpengaruh terhadap:– Tata ruang di wilayah sekitarnya;– Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di
bidang lainnya; – Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
36
Kebijakan dan Strategi Penetapan Kawasan Strategis Kota Malang
Kebijakan dan Strategi Penetapan Kawasan Strategis Kota Malang
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
tahunproyeksi
penduduk
2008 823040
2009 832930
2010 842610
2011 855500
2012 868400
2013 894100
2014 913540
2015 932890
2016 939340
2017 958690
2018 984310
2019 1010280
2020 1029630
2021 1048970
2022 1061870
2023 1071440
2024 1079610
2025 1086050
2026 1088470
2027 1090090
2028 109076038
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028
Renc. Proyeksi PendudukRenc. Proyeksi Penduduk
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
39
Rencana Distribusi
Penduduk Kota Malang
40
No Kecamatan
Jumlah PendudukLuas
Wilayah (Ha)
Kepadatan
2006 2008 2013 2018 2023 2028 2006 2008 2013 2018 2023 2028
1 Kedungkandang 185539 186720 225480 264940 290680 291410 4089 95 95 113 129 142 142
2 Sukun 161008 170000 171340 185540 204710 206420 1997 162 171 173 186 205 206
3 Klojen 103928 105400 107330 108400 108790 108790 883 236 239 243 245 246 246
4 Blimbing 166239 166450 186730 188030 196370 197010 1707 203 203 225 227 235 236
5 Lowokwaru 190422 194470 203220 237400 270890 287130 2260 167 171 178 208 237 251
Rencana Kepadatan Penduduk
Rencana Kepadatan Penduduk
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
41
Rencana Kepadatan Penduduk
• Peningkatan kualitas pasar yang telah ada seperti Pasar Besar, Pasar Dinoyo, Pasar Blimbing, dan Pasar Tawangmangu. Selain itu sesuai dengan pemekaran wilayah Kota Malang maka diperlukan penambahan Pasar baru di Buring (Kedungkandang).
• Sedangkan untuk Pasar Burung dan Pasar Bunga diarahkan di Kawasan Splendid.
• Rencana fasilitas perdagangan dan jasa diarahkan pada pendistribusian fasilitas secara merata terutama di daerah hinterland/pinggiran.
42
TAHUN 2008 2013 2018 2023 2028 No.
Jenis Fasilitas Jmlh
Pend Keb.
Jmlh Pend
Keb. Jmlh Pend
Keb. Jmlh Pend
Keb. Jmlh Pend
Keb.
1. Warung 6.584 7.153 7.874 8.572 8.726 2. Pertokoan 3.292 3.576 3.937 4.286 4.363 3. Kaw.
Perbelanjaan
823.040
27
894.100
30
984.310
33
1.071.440
36
1.090.760
36
Sumber: Hasil Rencana Tahun 2008
2009 2014 2019 2024 2029
Rencana Pengembangan Fasilitas Perdagangan dan jasa
Rencana Pengembangan Fasilitas Perdagangan dan jasa
43
Rencana Persebaran Fasilitas
Perdagangan dan Jasa
• Peningkatan kualitas fasilitas berupa pemeliharaan serta perbaikan yang diutamakan untuk bangunan yang mengalami kerusakan, serta peningkatan pelayanan fasilitas pendidikan dimulai dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi, hal ini untuk mendukung salah satu Tri Bina Cita Kota Malang yaitu sebagai Kota Pendidikan yang bertaraf internasional.
• Peningkatan perpustakaan Kota Malang sebagai pusat pendidikan dan pariwisata.
• Pembangunan tempat-tempat pelatihan di Kota Malang di lokasi strategis kawasan pendidikan dan perkantoran di Kota Malang.
• Pemanfaatan ruko sebagai tempat kursus pendidikan, seni, olah raga, dan lain sebagainya di sekitar kawasan pendidikan yang terdapat di Kota Malang.
• Pembangunan Malang International Education Park (MIEP) seperti sekolah model dan Poltekom di wilayah timur Kota Malang.44
TAHUN 2008 2013 2018 2023 2028 No. Jenis Fasilitas
Jmlh Pend
Keb. Jmlh Pend
Keb. Jmlh Pend
Keb. Jmlh Pend
Keb. Jmlh Pend
Keb.
1. TK 24.270 303 26.365 330 29.026 363 31.595 395 32.165 402 2. SD 74.639 311 81.084 338 89.264 372 97.166 405 98.918 412 3. SMP/sederajat 44.338 74 48.166 80 53.025 88 57.719 96 58.760 98 4. SMA/sederajat 56.545 94 61.427 102 67.624 113 73.610 123 74.938 125
Sumber: Hasil Rencana Tahun 2008
2009 2014 2019 2024 2029
Rencana Pengembangan Fasilitas Pendidikan
Rencana Pengembangan Fasilitas Pendidikan
45
Rencana Persebaran
Fasilitas Pendidikan
• Untuk kebutuhan fasilitas peribadatan di Kota Malang yaitu berupa masjid, musholla, gereja, pura, dan vihara pada umumnya telah memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
• Rencana fasilitas peribadatan diarahkan pada pemeliharaan bangunan untuk bangunan yang rusak ataupun konservasi untuk fasilitas peribadatan yang mempunyai nilai historis/arsitektur tinggi.
• Selain itu direncanakan Asrama Haji yang terletak di wilayah timur Kota Malang
• Untuk fasilitas peribadatan lainnya disesuaikan dengan jumlah kebutuhan pemeluk agama-agama tersebut. Untuk rencana ke depannya, penambahan dilakukan sesuai kebutuhan untuk setiap pemeluk agama yang ada.
46
Rencana Pengembangan Fasilitas Peribadatan
Rencana Pengembangan Fasilitas Peribadatan
• Rencana fasilitas kesehatan di Kota Malang untuk 20 tahun kedepan diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dengan penambahan fasilitas kesehatan.
• Untuk rumah sakit diperlukan 5 unit, 36 unit puskesmas, 73 unit puskesmas pembantu, 545 unit posyandu, 109 unit apotik dan klinik KB, serta 364 balai pengobatan yang persebarannya direncanakan secara merata disetiap kecamatan di Kota Malang
47
Rencana Pengembangan Fasilitas KesehatanRencana Pengembangan Fasilitas Kesehatan
• Taman olahraga/sport centre yang dilengkapi dengan sirkuit, gokart, pacuan kuda, golf, kolam pancing, motor cross, dan olahraga air. Sport Centre diarahkan di Kedungkandang.
• Pengembangan pasar seni yang diletakkan di Kedungkandang bersatu dengan Malang Convention Centre.
• Pengembangan fasilitas rekreasi di Kota Malang.• Pengembangan wisata kuliner diarahkan terhadap PKL makanan di Pasar Besar, Pasar
Tugu, Simpang Balapan, dan Pulosari sebagai lokasi wisata kuliner Kota Malang.• Pengembangan lapangan olahraga di areal pendidikan dan permukiman di Kota
Malang.• Pengembangan kawasan Kayutangan, kawasan Pecinan, kawasan Kauman, dan
kawasan Ijen sebagai kawasan wisata budaya di Kota Malang.• Penyediaan pusat informasi wisata (tourism information centre) Kota Malang yang
memberikan informasi wisata dan potensi Kota Malang, namun juga informasi wisata dalam dan luar negeri.
48
TAHUN 2008 2013 2018 2023 2028 No. Jenis Fasilitas
Jmlh Pend
Keb. Jmlh Pend
Keb. Jmlh Pend
Keb. Jmlh Pend
Keb. Jmlh Pend
Keb.
1. Taman dan Lap. OR (30.000 penduduk)
27 30 33 36 36
2. Taman dan Lap. OR (120.000 penduduk)
823.040
7
894.100
7
984.310
8
1.071.440
9
1.090.760
9
Sumber: Hasil Rencana Tahun 2008
2009 2014 2019 2024 2029
Rencana Pengembangan Fasilitas Olahraga dan Rekreasi
Rencana Pengembangan Fasilitas Olahraga dan Rekreasi
49
Rencana Persebaran
Fasilitas Rekreasi dan Olahraga
50
Rencana Pola
Pergerakan
51
Rencana Fungsi Jalan
52
Rencana Pengembanga
n Jalan Tol
53
Rencana Rute Pelayanan
Sarana Transportasi
54
Rencana Rute
Semibusway
55
Rencana Rute KA Komuter
56
Pengembangan Terminal Arjosari menjadi Terminal Modern
RencanaSarana
Terminal
• Penyediaan dan peningkatan kualitas trotoar sebagai fasilitas pejalan kaki yang memadai untuk menumbuhkan budaya berjalan kaki, terutama untuk perjalanan yang relatif pendek. Pembangunan fasilitas ini memperhitungkan penggunaannya bagi penyandang cacat.
• Peyediaan fasilitas penunjang halte yang berfungsi untuk istirahat dan menunggu angkutan umum.
• Peyediaan fasilitas telepon umum di sepanjang jalur pejalan kaki. • Penyediaan papan informasi yang diperuntukkan bagi pejalan kaki
sebagai wadah informasi mengenai titik-titik lokasi yang menarik untuk dikunjungi, reklame, serta informasi keadaan jalur pejalan kaki.
• Penyediaan dan peningkatan kualitas lampu penerangan. • Penyediaan dan peningkatan kualitas tempat sampah di jalur pejalan
kaki. • Penyediaan dan peningkatan pohon peneduh atau pelindung serta
tanaman hias.
57
Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Fasilitas Pejalan Kaki
Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Fasilitas Pejalan Kaki
58
Peta RencanaJalur
Pedestrian
• Rencana Jaringan Telepon– Peningkatan kualitas sambungan telepon– Penyediaan sarana prasarana – Penetapan dan pemanfaatan tower bersama dalam penyediaan
antena telekomunikasi, dengan arahan sbb:• Kawasan dimana terdapat banyak bangunan tower
telekomunikasi dengan jarak kurang dari 1,5 km.– Pembatasan terhadap pembangunan tower baru pada
kawasan tersebut.– Pemanfaatan bangunan tower yang telah ada untuk
digunakan sebagai tower bersama • Kawasan yang jauh dari permukiman dan aktivitas guna lahan
yang padat.– Di kawasan ini direncanakan pembangunan tower bersama
yaitu di Kecamatan Kedungkandang teutama kelurahan Madyopuro dan Cemorokandang untuk menunjang prasarana telematika di kawasan yang akan dikembangkan sebagai kawasan perkantoran, gedung konvensi, taman burung, dan taman anggrek di Kecamatan Kedungkandang
• Rencana Jaringan Internet– Peningkatan kualitas dan penambahan akses internet (hotspot)– Pemanfaatan titik akses internet di kawasan RTH seperti alon-alon
merdeka, alon-alon Tugu, taman rekreasi majapahit sebagai taman teknologi. 59
Rencana Prasarana TelematikaRencana Prasarana Telematika
60
Rencana Tower
(BTS) Bersama
• Rencana Kebutuhan Reservoir/ Tandon PDAM– Sistem Tandon Tlogomas
• Penambahan volume dilakukan pada 10 tahun kedua (2023) sehingga akan menjadi 7600 m3 dan dapat melayani kebutuhan sambungan rumah hingga 38000 SR.
– Sistem Tandon Betek• Mulai tahun 2018 diperlukan penambahan volume tandon
sebesar 700 m3 sehingga menjadi 2700 m3. – Sistem Tandon Mojolangu
• Mulai tahun 2018 diperlukan penambahan volume tandon sebesar 1000 m3 sehingga menjadi 4700 m3.
– Sistem Tandon Buring• Penambahan volume dilakukan pada 10 tahun kedua
sebesar 1370 m3 sehingga volume tandon menjadi 6200 m3 dan dapat melayani kebutuhan sambungan rumah hingga 31100 SR.
61
Rencana Sistem Prasarana Air BersihRencana Sistem Prasarana Air Bersih
Kebutuhan Air Bersih Kota Malang Tahun 2009-2029
no tahun Jumlah Penduduk
Kebutuhan domestik (liter/jiwa)
(170xjml pddk)
Kebutuhan Non Domestik (liter/jiwa)Hidrant (10%x D+ND)
Kehilangan air (10%x
D+ND)
Kebutuhan Total
(D+ND+H)Fasos (15%x KD)
Komersil (20%x KD)
Kantor (15%xKD)
Industri (10%xKD)
1 2008 823040 139916877 18967410 2718785271 18967410 12644940 20231904 20231904 222550944
2 2013 894100 151997000 22799550 30399400 22799550 15199700 24319520 24319520 267514720
3 2018 984310 167332700 25099905 33466540 25099905 16733270 26773232 26773232 294505552
4 2023 1071440 182144800 27321720 36428960 27321720 18214480 29143168 29143168 320574848
5 2028 1090760 185429200 27814380 37085840 27814380 18542920 29668672 29668672 326355392
62
Rencana Sistem Prasarana Air BersihRencana Sistem Prasarana Air Bersih
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MALANG TAHUN 2010-2030
63
Rencana Distribusi
Jaringan Air Bersih
64
Pewadahan dan Pengolahan di Sumber Timbulan Sampah
Pengumpulan Sampah Pengelolaan di TPS Pengangkutan Sampah TPA
Radius layanan pengumpulan sampah ± 1 km dengan pengumpulan menggunakan gerobak gerobak berkapasitas 0,8 – 1,0 m3 yang dapat dihela oleh 1 orang.
Rotasi gerobak untuk pengumpulan dari sumber timbulan sampah 1 – 2 ritasi per hari.
Sampah paling lama berada di dalam wadah selama 2 hari untuk menghindari pembentukan lindi selama di dalam wadah.
Pemilihan sampah organik dan non organik.
Pembuatan kompos dari sampah organik.
Daur ulang sampah non organik.
Penambahan Lokasi TPS
Pemisahan alat angkut sampah organik dan non organik dengan pembedaan warna truk dan container yang digunakan untuk mengangkut sampah.
Sampah organik diangkut setiap hari, sedangkan sampah non organik diangkut tiga hari sekali.
Sampah harus tertutup selama pengangkutan sehingga tidak tercecer di jalan.
Pengangkutan melewati jalur jalan yang tidak macet dan dijadwalkan bukan pada jam-jam lalu lintas sibuk.
Pemisahan sampah dari sumber timbulan sampah : sampah organik dan non organik.
Volume wadah individual 30 L dimana dapat menampung sampah rumah tangga selama dua hari dengan asumsi satu KK rata-rata terdiri atas 4 orang.
Rencana Pengembangan Sistem Persampahan
Rencana Pengembangan Sistem Persampahan
65
Pengembangan Laboratorium Gas Metan di TPA Supit Urang
Rencana Penambahan
TPS
Rencana Pengelolaan Limbah On Site System
66
Limbah domestic/ air kotor dari rumah tangga
Limbah domestic/ air kotor dari rumah tangga Sumur resapan
tangki septic
Sumur resapan tangki septic Saluran Pematusan
Kota (drainase)
Saluran Pematusan Kota (drainase)
SUMBER LIMBAH PEMBUANGAN AKHIR PENGELOLA
Dinas PUDinas PU
Rencana Pengelolaan Limbah Off Site System
Limbah rumah tangga, limbah industri, rumah
sakit
Limbah rumah tangga, limbah industri, rumah
sakit
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
Badan Air Gol D Saluran Pematusan Kota
Badan Air Gol D Saluran Pematusan Kota
SUMBER LIMBAH PEMBUANGAN AKHIR PENGELOLA
Dinas Lingkungan HidupDinas PU
Dinas Lingkungan HidupDinas PU
Rencana Pengelolaan Limbah Tinja
Tinja, septic tank rumah tangga
Tinja, septic tank rumah tangga Instalasi Pengolahan
Limbah Tinja
Instalasi Pengolahan Limbah Tinja Badan Air Gol D/ Saluran
Pematusan Kota
Badan Air Gol D/ Saluran Pematusan Kota
SUMBER LIMBAH PEMBUANGAN AKHIR PENGELOLA
Dinas KebersihanDinas Kebersihan
Rencana Pengembangan SanitasiRencana Pengembangan Sanitasi
67
Rencana Normalisasi
Saluran Drainase
68
Rencana Pembuatan
Sudetan Drainase
69
NO FUNGSI MANFAAT RENCANA BENTUK RTH
1 Ekologis Meningkatkan kandungan air tanah Membangun jejaring habitat kehidupan liar Menurunkan tingkat pencemaran udara Mencegah longsor dan banjir
Hutan kota Taman kota Kawasan dan jalur hijau lindung sempadan sungai, kereta api,
dan jalur dibawah tegangan tinggi (SUTT)
2 Sosial-ekonomi Pendidikan lingkungan Sebagai sarana rekreasi Sebagai ruang interaksi sosial
Hutan kota Taman kota Taman rekreasi Taman lingkungan perumahan dan
permukiman Lapangan olahraga
3 Arsitektural Meningkatkan kerapian dan keteraturan kota Meningkatkan kenyamanan kota Meningkatkan keindahan kota
Kawasan dan jalur hijau Taman kota berupa alun-alun dan
monumen kota Taman lingkungan perkantoran dan
gedung komersil Jalur pengaman jalan dan media jalan Taman atap (roof garden)
Sumber: Hasil Rencana Tahun 2008
Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau
Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau
• Pemeliharaan dan pelestarian kawasan RTH yang masih tersisa, seperti yang telah ditetapkan dalam rencana tata ruang kota.
• Pengembangan Taman Anggrek di Kedungkandang yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana.
• Pengembangan Taman Pintar di kawasan perumahan Dieng, Araya, dan Permata Jingga.
• Pengembangan Taman Teknologi diarahkan di alun-alun kota, alun-alun tugu, velodrom yang dilengkapi dengan fasilitas gazebo dan shelter. Selain itu di setiap perumahan diarahkan untuk menyediakan taman teknologi
• Pengembangan lapangan Rampal sebagai taman teknologi, lapangan pertunjukan, dan pameran.
• Peningkatan GOR Ken Arok sebagai taman olahraga di Kota Malang• Mengisi dan memelihara taman-taman kota yang sudah ada, sebaik-baiknya
dan berdasar pada prinsip fungsi pokok RTH (identifikasi dan keindahan) masing-masing lokasi.
• Pengembangan RTH halaman rumah dan bangunan umum, serta di puncak gedung (rooftop garden), dengan tanaman aerofonik atau hidrofonik, dan semacamnya oleh pemilik bangunan
• Pengembangan RTH sebagai zone pengaman pada jalur KA; sempadan sungai; sempadan SUTT, kawasan industri.
70
Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau……
Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau……
• Refungsionalisasi dan pengamanan jalur-jalur hijau alami, seperti di sepanjang tepian jalan raya, jalan tol, bawah jalan layang (fly-over), tempat pemakaman umum (TPU), dan lapangan olahraga, dari okupasi permukiman liar.
• Penyediaan jalur hijau dan taman kota diarahkan di Kecamatan Buring dan Kecamatan Kedungkandang, selain itu di setiap jalan lingkar.
• Memberikan ciri-ciri khusus pada tempat-tempat strategis, seperti batas-batas kota dan alun-alun kota.
• Peremajaan dan peningkatan kualitas tanaman pada jalur jalan utama kota, sesuai klasifikasinya.
• Pengembangan hutan kota dan kebun bibit pada kawasan Malang Timur (Kecamatan Kedungkandang) yang relatif masih banyak lahan belum terbangun.
• Pembangunan taman lingkungan; lapangan olahraga di tiap unit lingkungan.• Rehabilitasi kawasan taman sebagai pendukung monumen kota.• Peningkatan fungsi lahan terbuka kota menjadi RTH.• Pengembangan RTH pada kawasan perbatasan wilayah kota.• Penetapan kawasan konservasi sesuai karakteristik kawasan sebagai
pendukung ikon kota.• Peningkatan pendanaan baik dari pemerintah, swasta, dan swadaya
masyarakat yang memadai untuk program RTH kota.• Mengikut sertakan peran serta masyarakat untuk meningkatkan apresiasi dan
kepedulian terhadap kualitas lingkungan alami perkotaan.
71
Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau……
Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau……
Rencana RTHRencana RTH Publik
Jenis Lokasi LuasHutan Kota Hutan Kota Malabar, Hutan Kota Velodrom, Hutan Kota Kediri, Hutan Kota Pandanwangi,
Hutan Kota Indragiri, Taman Jakarta, Taman Trunojoyo, Taman Ronggowarsito, Taman Alun-alun Merdeka, Taman Alun-alun Tugu, rencana hutan kota, hutan wisata, dan kebun bibit yang terletak di Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan Sukun, dan Kecamatan Lowokwaru
874.988 m2
Kawasan/Jalur Tengah/Hijau Taman Chairil Anwar, Taman Kertanegara, Taman Jalur Tengah Ijen, Taman Adipura/Arjuno, Taman TGP, Taman Oepet/Semeru, Taman Melati, Taman Simpang Balapan, Taman Wilis, Taman Jalur Tengah Langsep, Taman Jalur Tengah Galunggung, Taman Jalur Tengah Dieng, Taman Jalur Tengah Veteran, Taman Jalur Tengah Sukarno Hatta, Taman Segitiga Pekalongan, Taman Bundaran Bandung, Taman Jalur Tengah JA. Suprapto, Taman Bundaran P. Sudirman, Taman Jalur Tengah Borobudur, Taman Dr. Sutomo, Taman Jalur Tengah Kalimewek, Taman Jalur Tengah Raden Intan, Taman Kalimewek, Taman Segitiga Arjosari, Taman Jalur Tengah Sawojajar, Taman Jalur Tengah Terminal Madyopuro, Taman Madyopuro, Kebun Bibit Garbis, Kebun Bibit Sawojajar, Kebun Bibit Kediri, Taman Dempo, Taman Merbabu, Taman Ungaran, Taman Cerme, Taman Terusan Dieng, Taman Anggur, Taman Agung, Taman Sawo, Taman Simpang Kawi, Taman Slamet, Taman Saparua, Taman Banda, Taman Sumba, Taman Bengkalis, Taman Riau, Taman Belitung, Taman Bundaran Halmahera, Taman Ternate, Taman Sarangan, Taman Tata Surya, Taman Batu Permata, Taman Serayu, Taman Cidurian, Taman Ciujung, Taman Cisadea, dan taman-taman di wilayah Kota Malang
500.012 m2
Taman RW Taman RW direncanakan tesebar di setiap RW di wilayah Kota Malang 545.380 m2 Taman Kelurahan Taman Kelurahan tersebar di kelurahan-kelurahan di sepuluh kecamatan yang meliputi
Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan Sukun, Kecamatan Klojen, Kecamatan Blimbing, Kecamatan Lowokwaru
327.228 m2
Taman Kecamatan Taman kecamatan tersebar di sepuluh kecamatan di Kota Malang meliputi Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan Buring, Kecamatan Sukun, Kecamatan Mulyorejo, Kecamatan Klojen, Kecamatan Oro-Doro dowo, Kecamatan Blimbing, Kecamatan Purwantoro, Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Dinoyo
218.152 m2
Lapangan olahraga Lapangan IKIP, Lapangan Rampal, Lapangan Tembalangan, Lapangan Taman Gayam, Lapangan Blimbing, Stadion Luar Gajayana, GOR Ken Arok, Velodrom, Lapangan Dinoyo, Stadion Gajayana, Lapangan Cenggger Ayam, Lapangan Merjosari, Lapangan olah raga lingkungan perumahan
972.065, 24 m2
Sabuk hijau (green belt) Berupa lahan pertanian perkotaan (sawah) yang tetap dipertahankan keberadaannya yang tersebar di wilayah Kota Malang
14.449.340 m2
Pemakaman Makam Sukun/Nasrani, Makam Sukorejo/Kutho Bedah, Makam Kasin, Makam Sama’an, Makam Mergan, Makam Sukun Gg. VII, Makam Ngujil, Makam Mergosono, Makam Gading, TMP Suropati, TMP Pahlawan Trip, Makam Muslim, Makam Umum Pandean, Makam Umum Glintung, Makam Umum Ciliwung, Makam Keluarga, Makam Desa, Makam Umum (tersebar di seluruh wilayah Kota Malang yang terbagi dalam 10 kecamatan)
1.727.058,6 m2
RTH Jalan Merupakan jalur hijau yang memiliki fungsi sebagai peneduh pada jalur-jalur jalan dan penempatannya mengikuti pola jalur jalan yang ada. Perencanaan RTH pada jalur Jalan Lingkar Kota mengikuti rencana Jalan Lingkar Timur Kota Malang dan Lingkar Barat Kota Malang
1.191.530 m2
RTH Sempadan Sepanjang sungai (Brantas, Metro, Amprong, Sukun, Bango), rel kereta api, dan SUTT 1.244.806 m2
RTH Resapan Air Di wilayah Kota Malang 110.200 m2
Total RTH Publik 22.160.760 m2
Rencana RTH PrivatJenis Lokasi Luas
Taman Lingkungan Perumahan dan Permukiman
9.116880 m2
Halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha
2.639.714 m2
Taman RT 1.090.760 m2
Total RTH Privat 12.847.354 m2
73
Rencana Persebaran
RTH (hutan kota,
taman kota, dll)
74
Rencana RTH Sempadan Sungai,
Kereta Api dan SUTT
75
Rencana RTHJalur Jalan
76
PEMERINTAHDAERAH
SEKTORSWASTA
MASYARAKATUMUM
DAN LSM
PELAKU EKONOMIINFORMAL
Dukungan parsial dan hubungan usaha saling menguntungkan
Dukungan parsial dan hubungan usaha saling menguntungkan
Penciptaan kondisi makro yang kondusif
Penciptaan kondisi makro yang kondusif
Dukungan parsial dan hubungan usaha saling menguntungkan
Dukungan parsial dan hubungan usaha saling menguntungkan
Bantuan eksternal (jika diperlukan)
Bantuan eksternal (jika diperlukan)
Rekomendasi Kerjasama Ekonomi Sektor Informal Rekomendasi Kerjasama Ekonomi Sektor Informal
Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Sektor Informal
Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Sektor Informal
• PKL makanan diarahkan di Pasar Besar, Pasar Tugu, Pasar Simpang Balapan, dan Pulosari.
• Untuk PKL jenis kue basah diarahkan di jalan Gajayana dan di sekitar Taman Krida Budaya.
• Untuk jenis buku diarahkan di Jalan Wilis.• PKL onderdil sepeda dan motor diarahkan di wilayah
Comboran.• Menyediakan kredit mikro, fasilitas, dan bantuan teknis.• Menyediakan lokasi atau ruang untuk berdagang.• Menciptakan kerjasama antara ekonomi informal
dengan pemerintah daerah, masyarakat, LSM, dan sektor swasta.
77
Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Sektor Informal
Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Sektor Informal
78
Pengembangan Pasar Tugu
Rencana Sektor Informal
Rencana Pelestarian Kawasan Lindung
Rencana Kawasan Lindung Setempat Rencana pelestarian kawasan lindung setempat diarahkan ke kawasan kumuh di
sekitar kawasan DAS Brantas dan sempadan KA. Adapun pengelolaan kawasan sempadan sungai di Kota Malang antara lain
dilakukan dengan : Pengamanan dan perlindungan sekitar sungai atau sempadan sungai baik
sungai-sungai besar maupun kecil dilarang untuk alih fungsi lindung yang menyebabkan atau merusak kualitas air, kondisi fisik dan dasar sungai serta alirannya.
Pengendalian kegiatan yang telah ada di sekitar sungai atau angunan di sepanjang sempadan sungai yang tidak memiliki kaitan dengan pelestarian atau pengelolaan sungai dilarang untuk didirikan.
Perlunya pembangunan jalan inspeksi di sepanjang sungai untuk memudahkan pengawasan terhadap berkembangnya kawasan terbangun pada sempadan sungai maupun alihfungsi lahan lainnya.
Sungai yang melintasi kawasan permukiman perlu dilakukan re-orientasi pembangunan dengan menjadikan sungai sebagai bagian latar depan.
Selain itu kawasan perlindungan setempat yang harus dilstarikan di Kota Malang yaitu kawasan sempadan irigasi.
Pencegahan dilakukan kegiatan budidaya di sepanjang sungai 80
Rencana Pelestarian Kawasan Lindung
Rencana Kawasan Lindung SetempatPenataan pada kawasan kumuh dapat dilakukan
pada:Pola tata bangunanPola jaringan jalanFasilitas kamar mandi dan tempat pembuangan
kotoran manusia, dimana dapat melalui program KIP/P2LPK
Tempat Pembuangan SampahPembuangan Limbah Rumah TanggaPenyediaan Air BersihFasilitas Penerangan
81
Rencana Penanganan
Kawasan Kumuh
82
Rencana KawasanLindung
Setempat
83
Rencana Pelestarian Kawasan Lindung
Rencana Kawasan Rawan Bencana AlamAdapun upaya penanganan lainnya selain penetapan ruang evakuasi bencana terhadap bencana banjir di Kota Malang adalah sebagai berikut: Mempertahankan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai resapan air,
sehingga run off dari air hujan berkurang karena terjadinya peresapan. Pada kawasan-kawasan permukiman padat khususnya di Kec. Klojen
diharapkan membuat sumur resapan yang disesuaikan dengan kebutuhan sehingga meskipun lahan didominasi dengan tutupan bangunan tapi masih bisa meresapkan air, selain itu bisa juga dilakukan dengan metode biopori.
Pemeliharaan dan normalisasi saluran drainase dengan mengangkat sedimen dan sampah yang ada di saluran.
Inventarisasi saluran-saluran yang berfungsi ganda sebagai saluran drainase dan saluran irigasi.
Dibangunnya inlet di kanan-kiri jalan pada kawasan genangan dan pada jalan-jalan yang belum ada inlet drainasenya
Sosialisasi kepada masyarakat untuk hidup sehat dan memelihara lingkungannya.
84
Rencana Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu PengetahuanDi Kota Malang daerah yang teridentifikasi memiliki Benda
Cagar Budaya (BCB) yang perlu dilindungi dan dilestarikan keberadaanya antara lain terdapat pada : Candi Badut, Candi Tidar, Gunung Buring, Polowijen, dan lain sebagainya.
Bangunan lain yang juga patut dilestarikan adalah kawasan dengan bangunan kolonial seperti Balai Kota Malang, Stasiun Kereta Api, Bank Indonesia, Dinas Perbendaharaan dan Kas Negara, Bangunan Gereja misalnya Gereja Kathedral Hati Kudus, Gedung Sekolah misalnya Sekolah Cor-Jessu, Gedung PLN, serta perumahan yang ada di sepanjang Jalan Ijen
Untuk menjaga kelestarian serta upaya perlindungan terhadap peninggalan ini maka perlu penegakan peraturan dan ketentuan yang mengikat bagi perlindungan terhadap bangunan bersejarah dan peninggalan yang ada tersebut
85
Rencana Pelestarian Kawasan Lindung
Rencana Kawasan Pertanian Sawah-sawah teknis yang ada di Kota Malang sebaiknya tetap
dipertahankan keberadaannya. Pengalihfungsian dapat dilakukan jika tidak terdapat lahan kosong lagi dalam pembangunan fasilitas dan pengembangan kota dan harus mendapatkan ijin dari instansi yang terkait.
Kawasan pertanian yang masih dapat dipertahankan di wilayah Kota Malang adalah kawasan pertanian yang ada di wilayah Kecamatan Blimbing seluas 31,4 Ha, Kecamatan Lowokwaru seluas 94,2 Ha, Kecamatan Kedungkandang 316,4 Ha serta Kecamatan Sukun 408 Ha .
Rencana Kawasan Peruntukan Industri Kawasan industri dan pergudangan di jalan Tenaga, pengembangannya
dibatasi. Kawasan industri dan pergudangan di Bandulan, pengembangannya
dibatasi. Untuk pengembangan industri di jalan Kolonel Sugiono diarahkan dijalan kolektor primer arah ke Bululawang setelah perempatan.
Kawasan industri dan pergudangan di Ciptomulyo, diarahkan untuk direlokasi ke Kelurahan Arjowinangun Kecamatan Kedungkandang
Kawasan industri keramik di sepanjang Jalan Majyen Panjaitan dan Jalan Mayjend Haryono.
86
Rencana Pelestarian Kawasan Budidaya
Rencana Kawasan PariwisataKawasan obyek wisata yang diprioritaskan dikembangkan antara lain adalah : Stadion Gajayana Perpusatakaan Umum dan Arsip Kota Malang Taman Rekreasi Tlogomas Permai Sentra Industri Keramik Dinoyo Malang Town Square (MATOS) Kawasan Alun-Alun Merdeka Malang Hutan Kota Malabar Kompleks Perguruan Tinggi Taman Rekreasi Kota Malang Sentra Industri Tempe Sanan Pasar Besar Malang Kawasan Alun-Alun Tugu
87
Rencana Pelestarian Kawasan Budidaya
Rencana Kawasan PariwisataPeningkatan obyek wisata yang ada dan pengembangan obyek wisata, antara lain:Perlindungan dan pelestarian bangunan bersejarahPeningkatan tempat-tempat khusus pada sarana dan
prasarana wisata sebagai daya tarik wisata seperti pasar bunga, pasar burung, kampung tradisional, gardu pandang dan lain sebagainya;
Promosi pariwisata Kota Malang dalam berbagai media informasi;
Peningkatan sarana prasarana penunjang Peningkatan Taman Wisata Senaputra dan Pemandian
Tlogomas;Peningkatan fungsi dan peran Museum Brawijaya;
88
Rencana Pelestarian Kawasan Budidaya
Rencana Kawasan Permukiman Pengembangan kawasan permukiman di Kota Malang
diarahkan untuk pemenuhan perumahan yang layak huni dan manusiawi untuk berbagai lapisan masyarakat. Untuk klasifikasi dari permukiman yang ada di Kota Malang dapat dibagi menjadi tiga yaitu : Permukiman yang dibangun oleh pribadi (masyarakat). Permukiman yang dibangun oleh pengembang. Permukiman/rumah dinas.
Pengembangan perumahan pada masa mendatang harus didorong melalui pembentukan rumah bertingkat/vertikal (tidak berlantai satu) berupa rusun (rumah susun) mengingat terbatasnya ruang yang tersedia.
89
Rencana Pelestarian Kawasan Budidaya
90
Kecamatan
Penambahan
Jumlah Pendudu
k Hingga Tahun 2029
Penambahan
Jumlah Rumah Hingga Tahun 2029
Kapling kecilKapling sedang
Kapling besar
luas totalJumla
hLuas (Ha)
Jumlah
Luas (Ha)
Jumlah
Luas (Ha)
Kedungkandang 104690 26173 15704 157 7852 157 2617 157 471
Sukun 36420 9105 5463 54 2732 54 910 54 164Klojen 3390 848 509 6 255 6 85 6 16
Blimbing 30560 7640 4584 46 2292 46 764 46 138
Lowokwaru 92660 23166 13900 139 6950 139 2316 139 417
Total 267720 66932 40160 402 20081 402 6692 402 1206
Rencana Pelestarian Kawasan Budidaya
91
Rencana Kawasan Permukiman
Rencana Kawasan Permukiman
Pengembangan Fasilitas Umum Kawasan Perkantoran; lokasi perkantoran pemerintahan Kota Malang
sudah tepat berada di tengah-tengah kota, untuk pengembangan perkantoran baru baik perkantoran pemerintah maupun perkantoran swasta diarahkan di wilayah timur Kota Malang dengan pembangunan komplek perkantoran.
Kawasan Pendidikaan; Bagian Utara Kota arahan diarahkan pada sekitar Kelurahan Tasikmadu - Tunjung Sekar (Kecamatan Lowokwaru). Bagian Timur Kota yaitu di sekitar Kelurahan Kedungkandang dan Lesanpuro, sekaligus untuk memacu perkembangan wilayah dan pertumbuhan permukiman di kawasan Gunung Buring dan sekitarnya.
Kawasan Pelayanan Kesehatan; untuk kawasan kesehatan lokasi yang ada sekarang sudah tepat karena berada ditengah-tengah kota dan memiliki akses yang baik. Untuk kedepannya hany apeningkatan mutu dan fasilitas, sedangkan untuk puskesmas lebih ditingkatkan lagi pada masing-masing BWK.
Kawasan Militer; kawasan militer di daerah rampal dan sekitarnya diarahkan tetap dipertahankan.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Olah Raga; untuk kawasan ini fungsi yang sudah ada tetap dipertahankan dan tidak boleh adanya pembangunan.
92
Rencana Pelestarian Kawasan Budidaya
93
Rencana Pola Ruang
Rencana Pola Ruang
Kota Malang memiliki beberapa kawasan strategis yang didalamnya terdapat berbagai fungsi pelayanan perkotaan dengan skala pelayanan lokal, regional dan skala nasional. Kawasan strategis tersebut meliputi;Kawasan Strategis PendidikanKawasan Strategis HankamKawasan Strategis Sosio KulturalKawasan Strategis Pertumbuan Ekonomi
94
Penetapan Kawasan Strategis
95
Kawasan pendidikan yang terdapat di Kota Malang memiliki skala pelayanan hingga skala pelayanan nasional, dimana kawasan pendidikan ini merupakan kompleks pendidikan perguruan tinggi berskala nasional yang bergerak pada standar internasional. Kawasan pendidikan ini seperti UNIBRAW, Universitas Negeri Malang, ITN, UNMUH Malang dan perguruan tinggi swasta lainnya di Kota Malang yang tersebar di seluruh Kecamatan.
Pengembangan sarana pendidikan menengah dan atas ditetapkan di kawasan Tugu yang terdiri dari SMU 1, SMU 3 dan SMU 4. Dikembangkan dengan cara peningkatan mutu pelajaran hingga taraf internasional yang saat ini sudah dilaksanakan di SMU 3, di harapkan SMU 1 dan SMU 4 menerapkan sistem pendidikan SNBI (Sekolah Nasional Bertaraf Internasional) yang sama.
Pengembangan Malang International Education Park (MIEP)
Kawasan Strategis Pendidikan
Kawasan Strategis Pendidikan
96
Penetapan kawasan hankam adalah kawasan militer yang terletak di Lapangan Rampal yang terletak di Kecamatan Blimbing dan SKODAM Brawijaya di Kecamatan Klojen.
Kawasan Strategis Hankam
Kawasan Strategis Hankam
97
Di Kota Malang daerah yang teridentifikasi memiliki Benda Cagar Budaya (BCB) yang perlu dilindungi dan dilestarikan keberadaanya antara lain terdapat pada : kawasan kayu tangan dan jalan gunung-gunung. Terkait dengan BCB ini untuk pengembangan lebih lanjut mengenai keberadaan BCB di Kota Malang perlu adanya studi tersendiri dan kelayakan mengenai perlindungan dan pelestariaanya.
Candi Badut
Kawasan Strategis Sosio Kultural
Kawasan Strategis Sosio Kultural
98
Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi di Kota Malang terdapat pada kawasan perdagangan seperti di Pasar Besar yang terletak di pusat Kota Malang, Pasar Blimbing, Pasar Dinoyo, Pasar Oro-orodowo, Pasar Tawangmangu, Pasar Mergan, Pasar Kasin, Pasar Sukun, dll. Persebaran perdagangan lainnya secara merata tersebar di setiap wilayah kecamatan Kota Malang.
Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi
Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi
99
Selain berupa kawasan perdagangan, kawasan strategis pertumbuhan ekonomi juga juga berupa sentra-sentra industri yang tersebar di Kota Malang, seperti sentra industri kripik tempe di sanan, sentra industri meubel di daerah kelurahan tunjungsekar dan purwodadi, sentra industri kerajinan rotan di arjosari, sentra industri keramik di dinoyo, dan sentra industri saniter di karangbesuki.
Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi
Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi
100
101
102
103
104
105
106
Pada penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang tahun 2009-2029, indikasi arahan peraturan zonasi didasarkan pada Undang-Undang Penatan Ruang Nomor 26 tahun 2007. Adapun isi peraturan zonasi sesuai adalah sebagai berikut: Peraturan zonasi disusun sebagai pedoman
pengendalian pemanfaatan ruang Peraturan zonasi disusun berdasarkan rencana rinci
tata ruang untuk setiap zona pemanfaatan ruang Peraturan zonasi ditetapkan dengan :
Peraturan pemerintah untuk arahan peraturan zonasi sistem nasional
Peraturan daerah provinsi untuk arahan peraturan zonasi sistem provinsi, dan
Peraturan daerah kabupaten/kota untuk peraturan zonasi
107
PERATURAN ZONASI
Perizinan pemanfaatan ruang dimaksudkan sebagai upaya penertiban pemanfaatan ruang sehingga setiap pemanfaatan ruang harus dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang.
Izin pemanfaatan ruang diatur dan diterbitkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, baik yang dilengkapi dengan izin maupun yang tidak memiliki izin, dikenai sanksi adminstratif, sanksi pidana penjara, dan/atau sanksi pidana denda.
Perizinan yang terkait dengan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Undang-Undang Penatan Ruang Nomor 26 tahun 2007 harus dimiliki sebelum pelaksanaan pemanfaatan ruang.
Izin yang dimaksud adalah izin lokasi/fungsi ruang, amplop ruang dan kualitas ruang.
108
ARAHAN PERIZINAN
Dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 pasal 38 disebutkan bahwa: Dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang agar pemanfaatan ruang
sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dapat diberikan insentif dan/atau disinsentif oleh Pemerintah dan pemerintah daerah.
Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, yang merupakan perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang
Disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 yang merupakan perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang
Insentif dan disinsentif diberikan dengan tetap menghormati hak masyarakat.
Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara pemberian insentif dan disinsentif diatur dengan peraturan pemerintah. 109
ARAHAN INSENTIF DAN DISINSENTIF
Arahan InsentifInsentif merupakan perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang dengan tetap menghormati hak masyarakat. Insentif dapat berupa:Keringanan pajak, pemberian kompensasi, subsidi silang, imbalan, sewa ruang dan urung saham;Pembanghunan serta pengadaan infrastruktur;Kemudahan prosedur perizinan; dan/Pemberian penghargaan kepada masyarakat, swasta dan/ pemerintah daerah. 110
ARAHAN INSENTIF DAN DISINSENTIF
Arahan DisinsentifDisinsentif merupakan perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang dengan tetap menghormati hal masyarakat. Disinsentif dapat berupa:Pengenaan pajak yang tinggi yang disesuaikan dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat pemanfaatan ruang.Disinsentif berupa pengenaan pajak yang tinggi dapat dikenakan untuk pemanfaatan ruang yang tidak sesuai rencana tata ruang melalui penetapan nilai jual objek pajak (NJOP) dan nilai jual kena pajak (NJKP) sehingga pemanfaat ruang membayar pajak lebih tinggi.Pembatasan penyedian infrastruktur, pengenaan kompensasi dan penalti.
111
ARAHAN INSENTIF DAN DISINSENTIF
Dalam Undang-Undang No 26 Tahun 2007 menyebutkan bahwa pengenaan sanksi tidak hanya diberikan kepada pemanfaat ruang yang tidak sesuai dengan ketentuan perizinan pemanfaatan ruang, tetapi dikenakan pula kepada pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
Arahan pengenaan sanksi yang dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dibagi menjadi 2, yaitu: Pengenaan sanksi administratif atas pelanggaran
terhadap pemanfaatan ruang Pengenaan sanksi pidana bagi pelanggaran
terhadap rencana tata ruang112
ARAHAN PENGENDALIAN SANKSI
Hak-hak setiap orang atau masyarakat yang berkaitan dengan penataan ruang, ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 pasal 60 beserta penjelasannya, sebagai berikut : Mengetahui rencana tata ruang; Menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat
penataan ruang; Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian
yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;
Mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan ren¬cana tata ruang di wilayahnya;
Mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang; dan
Mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau pemegang izin apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menim¬bulkan kerugian. 113
HAK-HAK MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG
Kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan ruang diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 pasal 61 beserta penjelasannya disebutkan bahwa dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib : Menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan Memanfaatkan ruang sesuai dengan izin
pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam
persyaratan izin pemanfaatan ruang Memberikan akses terhadap kawasan yang oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum.
114
KEWAJIBAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG
Peringatan tertulis; Penghentian sementara kegiatan; Penghentian sementara pelayanan
umum; Penutupan lokasi; Pencabutan izin; Pembatalan izin; Pembongkaran bangunan; Pemulihan fungsi ruang; dan/atau Denda administratif. 115
SANKSI ADMINISTRATIF
Sekian...Sekian...Terima kasih...Terima kasih...