RSUD WAIKABUBAK

7
LEMBAR KERJA PENYUSUNAN CLINICAL PATHWAY RSUD WAIKABUBAK 1. Pemilihan Topik A. Topik: Malariana Tertiana B. Alasan pemilihan topik: 1. High volume, Masuk dalam 10 besar penyakit terbanyak di rsud waikabubak 2. High cost, Perawatan yang lama 3. High risk, Timbul resisten obat terhadap pasien 4. Problem prone, pengobatan yang tidak seragam antara puskesmas dan rs 2. Menunjuk Koordinator (Penasehat Multidisiplin) Koordinator: Lusiana Londong, SP 3. Menetapkan Pemain Kunci Pemain Kunci: SpA; SpPD; dr umum; Analis; Apoteker; Perawat Anak, Perawat Penyakit Dalam, Perawat Poli dan IGD; Gizi; Rekam Medis. 4. Melakukan Kunjungan Lapangan Hasil Telaah PPK Berdasar Kunjungan Lapangan: 1. Jumlah hari perawatan yang tidak seragam di rsud waikabubak antara setiap klinisi pada pasien dengan diangnosa dan pengobatan yang sama. 2. Ketidak seragaman dalam pengobatan akibat ketersediaan obat yang terbatas. 3. Ketersediaan obat yang terbatas akibat proses pengadaan yang cukup panjang dan penyedia/pihak ketiga tidak ada di kabupaten sumba. 4. Keterlambatan dalam pemeriksaan penunjang akibat tenaga analis dan reagen yang terbatas.

description

kesehatan

Transcript of RSUD WAIKABUBAK

Page 1: RSUD WAIKABUBAK

LEMBAR KERJAPENYUSUNAN CLINICAL PATHWAY RSUD WAIKABUBAK

1. Pemilihan Topik

A. Topik: Malariana Tertiana

B. Alasan pemilihan topik:

1. High volume, Masuk dalam 10 besar penyakit terbanyak di rsud waikabubak

2. High cost, Perawatan yang lama

3. High risk, Timbul resisten obat terhadap pasien

4. Problem prone, pengobatan yang tidak seragam antara puskesmas dan rs

2. Menunjuk Koordinator (Penasehat Multidisiplin)

Koordinator: Lusiana Londong, SP

3. Menetapkan Pemain Kunci

Pemain Kunci: SpA; SpPD; dr umum; Analis; Apoteker; Perawat Anak, Perawat Penyakit Dalam, Perawat Poli dan IGD; Gizi; Rekam Medis.

4. Melakukan Kunjungan Lapangan

Hasil Telaah PPK Berdasar Kunjungan Lapangan:

1. Jumlah hari perawatan yang tidak seragam di rsud waikabubak antara setiap klinisi pada pasien dengan diangnosa dan pengobatan yang sama.

2. Ketidak seragaman dalam pengobatan akibat ketersediaan obat yang terbatas.3. Ketersediaan obat yang terbatas akibat proses pengadaan yang cukup

panjang dan penyedia/pihak ketiga tidak ada di kabupaten sumba.4. Keterlambatan dalam pemeriksaan penunjang akibat tenaga analis dan

reagen yang terbatas.5. Kurangnya edukasi pada pasien dalam memberikan asuhan keperawatan

seperti informasi tentang gizi dan asupan nutrisi yang cukup, cara minum obat yang benar serta mengenal tanda dan gejala malaria bila berulang.

5. Melakukan Pencarian Literatur

Hasil Telaah PPK Berdasar Literatur:

1. Pedoman Pelayanan Medis IDAI tahun 2009; Malaria tertiana disebabkan oleh plasmodium vivax dengan gejala paroksisme : demam periodik ( interval demam setiap 48 jam ), menggigil dan berkeringat, gejala paroksisme ini jarang ditemui pada anak. Sering juga dijumpai gejala mual, muntah, sakit kepala, nyeri kepala dan pucat. Pengobatan malaria

Page 2: RSUD WAIKABUBAK

menggunakan terapi kombinasi. Pemeriksaan penunjang adalah tetes tebal, tetes tipis dan darah rutin. Untuk daerah dengan resisten kloroquin dapat diberikan terapi ACT dan pilihan terakhir adalah Kina.

2. Pedoman Penatalaksaan Kasus Malaria Di Indonesia (Depkes); Indonesia timur saat ini dikategorikan daerah endemis malaria dan resisten terhadap kloroquin. Masa perawatan pasien malaria bebas gejala klinis 4 hari dan bebas parasitemia hari ke 7, 14 dan 28 sakit. Pengobatan malaria vivax lini pertama adalah ACT ( artesunat dan amodiakuin) selama 3 hari dan kombinasi dengan primakuin (14 hari). Jika pengobatan gagal ( klinis dan parasit masih tetap ada), diberikan lini kedua berupa kina. Dosis amodiakuin basa 10 mg/kg/bb/hari dan artesunat 4 mg/kg/bb/hari sedangkan primakuin 0,25 mg/kg/bb/hari selama 14 hari.

3. Kepres No 80 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa4. SAK RSUD Waikabubak Tahun 2011 ; Diagnosa keperawatan pada pasien

dengan malaria berdasarkan dari tanda dan gejala yang timbul dapat diuraikan seperti dibawah ini :

a) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yang tidak sdekuat ; anorexia; mual/muntah

b) Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem kekebalan tubuh; prosedur tindakan invasive

c) Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme, dehidrasi, efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

d) Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam tubuh.

e) Kurang pengetahuan, mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan/ mengingat kesalahan interprestasi informasi, keterbatasan kognitif

6. Melakukan Customer Focus Group: (tidak dikerjakan)

7. Penentuan Lama Rawat Inap

Lama Hari yang Ditetapkan Untuk Rawat Inap: 4 hari

8. Menentukan Desain Clinical Pathway -- Pengukuran Proses dan Outcome

Cara mengisi:

1. Sesuaikan kolom “time line” sesuai dengan lama hari yang ditetapkan untuk rawat inap (nomer 7)

2. Isi item-item yang ada dalam SOP dan SAK (versi revisi berdasar hasil telaah nomer 4 dan 5) ke dalam formulir

Page 3: RSUD WAIKABUBAK

Clinical Pathways(Malaria tertiana)

Nomor CP:Tanggal berlaku: Nomor revisi:

Nama pasienTanggal lahir pasien Nomor rekam medik Catatan khusus

:_____________________________________________________:_____________________________________________________:_____________________________________________________: Riwayat penyakit malaria serta obat yang diminum ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________

Aspek Pelayanan Hari I Hari II Hari III Hari IV1. Penilaian dan Pemantauan Medis

• Anamnesa Demam [ ] [ ] [ ] [ ]• Anamnesa Mual muntah [ ] [ ] [ ] [ ]

• Pemeriksaan conjungtiva dan telapak tangan [ ]

• Pemeriksaan hepatosplenomegali [ ]

2. Penilaian dan Pemantauan Keperawatan• Pemeriksaan tanda-tanda vital [ ] [ ] [ ] [ ]• Observasi asupan makanan dan minuman [ ] [ ]

3. Pemeriksaan Penunjang medik (lab, radiologi, dsb)• Darah tetes tebal dan tipis [ ]• Darah lengkap, GDA [ ]

4. Tindakan Medis• ...• ...• ...

5. Tindakan Keperawatan• Observasi suhu setiap 2 jam [ ]

• Observasi tanda-tanda vital Nadi, TD, RR, Tax [ ] [ ] [ ] [ ]

• Berikan kompres mandi hangat [ ]• Berikan makan sedikit dan makanan tambahan kecil

yang tepat[ ]

6. Medikasi (Obat-obatan, cairan IV, tranfusi, dsb)• Artesunat 4mg/kbBB/hari per oral [ ] [ ] [ ]

• Amodiakuin 10mg/kgBB/hari per oral [ ] [ ] [ ]

• Primaquin 0,25mg/kgBB/hari per oral [ ] [ ] [ ] [ ]

• Paracetamol 10mg/kgBB/kali per oral [ ] [ ] [ ]

• Cairan D5% [ ] [ ] [ ]

Page 4: RSUD WAIKABUBAK

7. Nutrisi (enteral, parenteral, diet, pembatasan carian, makanan tambahan, dsb)• Diet gizi seimbang [ ]••

8. Kegiatan (aktifitas, toileting, pencegahan jatuh)• Aktifitas ringan atau biasa [ ]• ...• ...

9. Konsultasi dan komunikasi tim (rujuk ke spesialis atau unit lain, jadwal konfrensi tim) • ...• ...• ...

10. Konseling psikososial (kepastian dan kenyamanan bagi pasien/keluarga)• ...• ...• ...

11. Pendidikan dan komunikasi dengan pasien/keluarga (obat, diet, penggunaan alat, rehabilitasi, dsb) • Kontrol ke poli setelah 3 hari di rumah atau hari ke

7 sakit, hari ke 14 sakit dan hari ke 28 sakit[ ]

• Edukasi tentang penyebab penyakit malaria dan pengobatan

[ ]

• Motivasi untuk banyak minum air putih12. Rencana discharge (penilaian outcome pasien yang

harus dicapai sebelum pemulangan)• Suhu normal [ ]

• Mual muntah hilang [ ]• Porsi makan cukup/normal [ ]• Pasien mengerti tentang penyakitnya { }• Pulang [ ]• Pasien mengerti pentingnya kontrol ulang [ ]

Variasi pelayanan yang diberikan

Tanggal Alasan Tanda-tangan

Tanggal masuk Tanggal keluar

Page 5: RSUD WAIKABUBAK

Diagnosa Utama Malaria Tertiana [B51]Diagnosa Penyerta Kode ICD 10Komplikasi Kode ICD 10

Tindakan Utama Kode ICD 9Tindakan Lain Kode ICD 9

Petunjuk Penggunaan (berisi cara-cara untuk menggunakan clinical pathway ini termasuk juga kriteria eksklusi (kriteria pasien apa saja yang tidak bisa menggunakan formulir ini)):

1. Formolir ini tidak dapat digunakan pada : Malaria berat atau malaria tropika2. Cara pengisian formulir ; dicentang (V)3. Contoh varian:

a. Primaquin diberikan 14 harib. Primaquin tidak diberikan pada ibu hamil dan bayi < 1 tahun, G6-PD, RA dan

SLEc. Bila hamil trimester pertama jangan diberikan ACT, berikan Kina 10

mg/kg/hari d. Bila muntah, berikan anti muntah (domperidon 0,3mg/kgBB/kali per oral) dan

anjurkan untuk makan sedikit-sedikit tapi sering dan bila muntah hebat dapat diberikan ondansentron iv 0,1 mg/kg/kali.

e. Bila terjadi muntah hebat yang mengakibatkan pasien tidak bisa minum obat, berikan Artesunat + Amodikuin injeksi dengan dosis yang sama

f. Clinical Pathway ini hanya sebagai pedoman tapi keputusan akhir tetap diberikan oleh dokter tergantung keadaan klinik dari pasien.