Rspo criteria final guidance I telp 021 92795135

51
Prinsip dan Kriteria RSPO Untuk Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan Dokumen Panduan Naskah final untuk Kelompok Kerja Kriteria RSPO Maret 2006

Transcript of Rspo criteria final guidance I telp 021 92795135

Prinsip dan Kriteria RSPO Untuk Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan

Dokumen Panduan Naskah final untuk Kelompok Kerja Kriteria RSPO

Maret 2006

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Preamble

2

Panduan untuk memenuhi Prinsip dan Kriteria RSPO untuk produksi minyak sawit berkelanjutan

Pembukaan

Produksi minyak sawit berkelanjutan meliputi pengelolaan dan operasi yang legal,

layak secara ekonomi, berwawasan lingkungan dan bermanfaat secara sosial. Ini

dapat dicapai lewat penerapan serangkaian prinsip dan kriteria, dan panduan terkait.

Kriteria dan panduan ini akan diterapkan untuk uji coba pelaksanaan yang akan

berlanjut sampai bulan Nopember 2007, dan akan ditinjau pada akhir periode

tersebut. Pelaksanaan uji coba tersebut ditujukan untuk uji coba prinsip dan kriteria

di lapangan, dan karenanya memungkinkan adanya penyempurnaan pada panduan.

Pengembangan panduan yang lebih rinci untuk penerapan prinsip dan kriteria oleh

petani merupakan salah satu aspek penting dari kegiatan ini. Selama periode awal ini

juga akan dikembangkan interpretasi nasional.

Dokumen panduan ini mendefinisikan indikator dan panduan bagi tiap kriteria.

Indikator merupakan bukti obyektif tertentu yang harus ada untuk menunjukkan

atau memverifikasi kesesuaian terhadap kriteria. Panduan berisi informasi berguna

untuk membantu pihak perkebunan/pabrik kelapa sawit dan auditor memahami apa

maksud kriteria-kriteria ini dalam tingkat pelaksanaannya, termasuk dalam kasus

tertentu panduan khusus untuk interpretasi kriteria nasional dan untuk

penerapannya oleh petani.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 1: Commitment to transparency 3

Panduan untuk memenuhi Prinsip dan Kriteria RSPO untuk produksi minyak sawit berkelanjutan

Prinsip 1: Komitment terhadap transparansi

Kriteria Indikator dan Panduan

Kriteria 1.1. Pihak perkebunan dan pabrik kelapa

sawit memberikan informasi yang diperlukan kepada

pihak lain menyangkut isu-isu lingkungan, sosial dan

hukum yang relevan dengan kriteria RSPO, dalam

bahasa dan bentuk yang memadai, untuk

memungkinkan adanya partisipasi efektif dalam

pembuatan kebijakan.

Indikator:

Permintaan informasi dan tanggapan yang diberikan harus tercatat dengan baik.

Panduan:

Pihak perkebunan dan pabrik kelapa sawit harus memberikan respon konstruktif dan

segera atas permintaan akan informasi dari stakeholder.

Lihat kriteria 1.2 untuk persyaratan terkait dokumentasi untuk publik.

Lihat kriteria 6.2 untuk masalah konsultasi.

Kriteria 1.2 Dokumen manajemen dapat diakses oleh

publik, kecuali bila dicegah oleh aturan kerahasiaan

dagang atau ketika keterbukaan informasi akan

berdampak negatif pada lingkungan dan sosial.

Indikator:

Kriteria ini menyangkut dokumen manajemen mengenai isu-isu lingkungan, sosial dan

hukum yang terkait dengan pemenuhan Kriteria RSPO. Dokumen yang harus

dipublikasikan untuk umum termasuk, namun tidak terbatas pada:

• Status tanah/hak guna (kriteria 2.2).

• Kesehatan dan rencana keamanan (4.7).

• Rencana-rencana dan analisa terkait dampak lingkungan dan sosial. (5.1, 6.1, 7.1,

7.3).

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 1: Commitment to transparency 4

• Rencana pencegahan polusi (5.6).

• Detil keluhan dan penderitaan (6.3).

• Prosedur negosiasi (6.4).

• Rencana perbaikan kontinu (8.1).

Panduan:

Contoh-contoh informasi komersial rahasia meliputi data keuangan seperti biaya dan

pendapatan, dan rincian-rincian tentang pelanggan dan/atau pemasok. Data yang

dapat mempengaruhi kerahasiaan pribadi juga dikategorikan sebagai dokumen

rahasia.

Contoh-contoh informasi yang pengungkapannya dapat menimbulkan dampak negatif

terhadap lingkungan atau sosial meliputi informasi lokasi spesies langka yang

pengungkapannya dapat menimbulkan perburuan atau penangkapan untuk

perdagangan, atau lokasi tempat-tempat keramat yang hendak dipelihara masyarakat.

Untuk interpretasi nasional, perlu dipertimbangkan pendekatan-pendekatan khusus

terhadap keamanan pribadi, termasuk seluruh persyaratan hukum.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 2: Compliance with applicable laws dan regulations 5

Prinsip 2: Memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku

Kriteria Indikator dan Panduan

Kriteria 2.1 Semua hukum dan peraturan

berlaku/diratifikasi baik di tingkat lokal,

national maupun internasional dipenuhi.

Indikator:

• Bukti telah memenuhi persyaratan hukum tertentu.

• Sistem yang terdokumentasi, yang meliputi informasi tertulis persyaratan-persyaratan

hukum.

• Mekanisme untuk memastikan bahwa upaya memenuhi persyaratan-persyaratan hukum

tersebut telah dilaksanakan.

• Sistem untuk menelusuri perubahan-perubahan pada UU.

Sistem yang digunakan untuk memahami dan menerapkan hukum harus sesuai dengan

skala organisasi.

Panduan:

Memenuhi seluruh persyaratan hukum merupakan persyaratan dasar yang esensial untuk

seluruh perkebunan, di mana pun lokasi mereka atau seberapa besarnya pun skala mereka.

Perundang-undangan yang relevan meliputi, namun tidak terbatas pada, peraturan tentang

penguasaan tanah dan hak atas tanah, tenaga kerja, praktek-praktek pertanian (misalnya

penggunaan pestisida atau bahan-bahan kimia), lingkungan (misalnya UU tentang satwa

liar, polusi, pengelolaan lingkungan, dan kehutanan), tempat penyimpanan, transportasi

dan proses pengolahan. Perundang-undangan dimaksud juga meliputi UU yang dikeluarkan

di bawah UU atau konvensi internasional (misalnya Konvensi Keanekaragaman Hayati, CBD).

Untuk produsen kecil fokus perlu ditujukan pada perkebunan yang memiliki pengetahuan

akan persyaratan hukum dan yang menerapkannya.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 2: Compliance with applicable laws dan regulations 6

UU dan konvensi-konvensi internasional yang paling penting dijabarkan dalam

Annex/Lampiran 1.

Untuk interpretasi nasional, seluruh perundang-undangan terkait dan persyaratan-

persyaratan penting tertentu perlu diidentifikasi. Kontradiksi dan inkonsistensi perlu

diidentifikasi dan disediakan solusinya.

Kriteria 2.2 Hak untuk menggunakan tanah

dapat dibuktikan dan tidak dituntut secara sah

oleh komunitas lokal dengan hak-hak yang

dapat dibuktikan.

Indikator:

• Dokumen-dokumen yang menunjukkan kepemilikan atau kontrak sewa yang sah,

sejarah penguasaan tanah dan pemanfaatan tanah sesungguhnya yang sah.

• Bila terdapat atau sudah terdapat perselisihan, tunjukkan bukti-bukti tambahan tentang

akuisisi tanah dan kompensasi yang memadai kepada pemilik dan penghuni

sebelumnya; dan bukti-bukti bahwa semua ini telah diterima dengan baik lewat

persetujuan tanpa paksaan (free, prior and informed consent/FPIC).

• Tidak adanya konflik atas tanah yang serius, kecuali persyaratan-persyaratan untuk

penyelesaian konflik yang dapat diterima semua pihak (kriteria 6.3 dan 6.4)

dilaksanakan dan disepakati oleh seluruh pihak yang terlibat.

Panduan:

Untuk interpretasi nasional, perlu identifikasi setiap hak pemanfaatan tanah secara adat

atau perselisihan yang mungkin relevan.

Kriteria 2.3 Penggunaan tanah untuk kelapa

sawit tidak menghilangkan hak legal maupun

hak adat para pengguna lain tanpa adanya

persetujuan tanpa paksa dari mereka.

Indikator:

• Peta-peta yang menunjukkan wilayah-wilayah di bawah hak-hak adat yang diakui

(kriteria 2.3, 7.5 dan 7.6)

• Salinan kesepakatan negosiasi tentang proses keluarnya persetujuan (kriteria 2.3, 7.5

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 2: Compliance with applicable laws dan regulations 7

dan 7.6)

Panduan:

Bila tanah terhalangi oleh hak-hak legal atau adat, pihak perkebunan harus dapat

menunjukkan bahwa hak-hak ini dipahami dan tidak terancam atau dihilangkan. Kriteria ini

harus dilihat bersama kriteria 6.4, 7.5 dan 7.6. Bila terdapat ketidakjelasan akan hak-hak

adat, paling baik hak-hak ini ditetapkan lewat pemetaan partisipatif yang dilaksanakan baik

oleh masyarakat yang dirugikan maupun masyarakat sekitar.

Kriteria ini juga memungkinkan kesepakatan negosiasi dan perdagangan untuk memberikan

kompensasi kepada pengguna tanah lain atas keuntungan dan/atau hak yang hilang.

Kesepakatan negosiasi harus bersifat tanpa paksaan dan dilakukan secara sukarela,

dilakukan sebelum investasi atau operasi dilakukan, dan didasarkan pada keterbukaan

informasi terkait yang dinyatakan dalam bentuk dan bahasa yang benar, termasuk analisa

dampak, usulan pembagian keuntungan dan persyaratan-persyaratan hukum. Masyarakat

harus diijinkan mencari bantuan hukum jika mereka menginginkannya. Masyarakat harus

diwakili oleh lembaga atau perwakilan yang mereka pilih sendiri, yang transparan dan

komunikasi terkait harus terbuka untuk seluruh anggota lembaga/perwakilan tersebut.

Waktu yang memadai harus diberikan bagi pengambilan keputusan secara adat dan kedua

belah pihak harus bersedia melakukan negosiasi yang panjang, jika perlu. Kesepakatan

negosiasi harus mengikat seluruh pihak terkait dan pelanggaran akan itu dapat diproses di

muka pengadilan. Menetapkan kepastian negosiasi tanah harus memberikan keuntungan

jangka panjang bagi seluruh pihak terkait.

Untuk interpretasi nasional, situasi apa pun yang lazim ditemui harus diidentifikasi.

Untuk definisi ‘hak adat (customary rights)’, lihat Definisi.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 3: Commitment to long-term economic dan financial viability 8

Prinsip 3: Komitmen terhadap kelayakan ekonomi dan keuangan jangka panjang

Kriteria Indikator dan Panduan

Kriteria 3.1 Terdapat rencana manajemen yang

diimplementasikan yang ditujukan untuk

mencapai keamanan ekonomi dan keuangan

dalam jangka panjang.

Indikator:

• Dokumen rencana usaha atau pengelolaan (minimum 3 tahun).

• Ada prosedur untuk mendapatkan informasi dan tehnik baru dan mekanisme untuk

menyebarluaskan informasi ini ke seluruh jajaran pekerja. Untuk organisasi dan skema

pengelolaan petani besar prosedur ini harus didokumentasikan.

Panduan:

Meskipun diakui bahwa keuntungan jangka panjang dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar

kontrol langsung, pimpinan harus mampu menunjukkan perhatian terhadap kelayakan

ekonomi dan keuangan lewat perencanaan manajemen jangka panjang.

Rencana usaha atau pengelolaan dapat meliputi:

• Perhatian terhadap kualitas bahan-bahan yang ditanam.

• Proyeksi tanaman = tren hasil tandan buah segar.

• Tingkat ekstraksi pabrik = tren OER.

• Biaya produksi = biaya per ton tren CPO.

• Perkiraan harga.

• Indikator finansial.

• Perhitungan yang dianjurkan – tren rata-rata (mean) operasi 3 tahun dalam sepuluh

tahun terakhir (tren TBS mungkin memberikan hasil yang rendah selama program

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 3: Commitment to long-term economic dan financial viability 9

penanaman utama).

Untuk skema pengelolaan smallholder isi rencana usaha atau pengelolaan di atas mungkin

berbeda.

Pihak perkebunan perlu memiliki sistem untuk meningkatkan kinerja, yang sesuai dengan

informasi dan tehnik-tehnik baru. Untuk petani, skema pengelolaan diharapkan dapat

menyediakan informasi-infomasi tentang peningkatan penting yang dicapai bagi para

anggotanya.

Kriteria ini tidak berlaku untuk petani perorangan.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 4: Use of appropriate best practices by growers dan mills 10

Prinsip 4: Penggunaan praktik terbaik tepat oleh perkebunan dan pabrik

Kriteria Indikator dan Panduan

Kriteria 4.1 Prosedur operasi didokumentasikan

secara tepat dan diimplementasikan dan dipantau

secara konsisten.

Indikator:

• Mekanisme untuk memeriksa konsistensi implementasi prosedur.

• Hasil-hasil terukur harus tercatat dengan baik.

Panduan:

Untuk petani perorangan, praktek kerja harus konsisten dengan prosedur tercatat yang

disediakan pelangan atau organisasi petani.

Interpretasi nasional perlu mengacu pada kode etik nasional atau Praktek Pengelolaan

Terbaik.

Kriteria 4.2 Praktik-praktik mempertahankan

kesuburan tanah sampai pada suatu tingkat atau,

jika memungkinkan, meningkatkan kesuburan

tanah sampai pada tingkat, yang dapat

memastikan hasil optimum dan berkelanjutan.

Indikator:

• Monitoring tren kandungan senyawa organik tanah.

• Monitoring input netto pupuk (farm gate measures of exports vs penggunaan

pupuk).

Panduan:

Kesuburan jangka panjang tergantung pada upaya mempertahankan struktur,

kandungan senyawa organik, status nutrisi dan kesehatan mikrobiologis tanah. Pihak

pengelola perlu memastikan bahwa mereka mengikuti praktek-praktek terbaik. Efisiensi

nutrisi harus mempertimbangkan usia tanaman dan kondisi tanah.

Petani harus mampu menunjukkan bahwa mereka memiliki pemahaman akan tehnik-

tehnik yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesuburan tanah dan bahwa tehnik-

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 4: Use of appropriate best practices by growers dan mills 11

Kriteria Indikator dan Panduan

tehnik ini diterapkan.

Interpretasi nasional perlu mengidentifikasi cakupan tehnik-tehnik yang tepat.

Kriteria 4.3 Praktik-praktik meminimalisasi dan

mengendalikan erosi dan degradasi tanah.

Indikator:

• Monitoring persentase permukaan tanah yang dilindungi dari dampak air hujan.

• Monitoring persentase penanaman di lahan miring yang melebihi batasan tertentu

(perlu monitoring yang spesifik tanah (soil-specific)).

• Adanya program pemeliharaan jalan.

Panduan:

Tehnik-tehnik yang dapat meminimalisir erosi tanah haruslah tehnik-tehnik yang sudah

dikenal dan harus diterapkan jika memungkinkan. Hal ini dapat meliputi praktek-

praktek seperti:

• Perencanaan dan penerapan ground clearance (jarak terhadap tanah) untuk

meminimalisir erosi.

• Memastikan tutupan tanah yang memadai dan menghindari penyemprotan herbisida

yang berlebihan.

• Menggunakan praktek-praktek irigasi yang dirancang dan diterapkan untuk

meminimalisir erosi.

• Mengontrol erosi setiap saat diperlukan, termasuk membuat teras-teras yang sesuai.

• Merancang dan memelihara jalan secara memadai.

• Menghindari penanaman pada lahan curam atau lahan dengan jenis tanah yang

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 4: Use of appropriate best practices by growers dan mills 12

Kriteria Indikator dan Panduan

rentan erosi.

• Memelihara dan memperbaiki lahan di sekitar tepi sungai untuk meminimalisir erosi

pada sungai.

• Sesudah menebang tegakan lama, pertahankan sisa-sisanya di tempat yang memiliki

kecenderungan erosi tinggi, atau tanam tanaman penutup atau tanaman keras yang

biasa ditanam dalam sistem perladangan berpindah (rotation crop). Pembakaran

tidak dianjurkan untuk membersihkan sisa-sisa penebangan, kecuali dalam kondisi

tertentu (lihat kriteria 5.5).

Petani harus mampu menunjukkan bahwa mereka memiliki pemahaman tehnik-tehnik

yang dibutuhkan untuk meminimalisir erosi tanah dan bahwa tehnik-tehnik ini

diterapkan.

Interpretasi nasional perlu mengacu pada panduan nasional, dan mengidentifikasi

praktek terbaik dan tehnik yang tepat untuk mempertahankan kualitas tanah dalam

kondisi setempat, termasuk panduan akan jenis-jenis tanah, dan setiap batasan kinerja

(performance threshold) yang sesuai, seperti maksimum gradien kemiringan lahan yang

dapat diterima untuk praktek penanaman.

Kriteria 4.4 Praktik-praktik mempertahankan

kualitas dan ketersediaan air permukaan dan air

tanah.

Indikator:

• Rencana pengelolaan air yang diterapkan.

• Monitoring limbah BOD.

• Monitoring pengunaan air per ton TBS oleh pabrik.

Panduan:

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 4: Use of appropriate best practices by growers dan mills 13

Kriteria Indikator dan Panduan

Pihak perkebunan dan pabrik kelapa sawit perlu mengatasi efek penggunaan air mereka

dan efek kegiatan mereka terhadap sumber air setempat. Praktek-praktek yang dapat

dilakukan meliputi:

• Mempertimbangkan efisiensi pemanfaatan dan pemeliharaan (renewability) sumber

air.

• Memastikan bahwa penggunaan air tidak menimbulkan dampak negatif terhadap

ketersediaan air bagi masyarakat di daerah hilir.

• Perlindungan aliran air dan lahan basah, termasuk memelihara dan memperbaiki

daerah pendukung di sepanjang tepi sungai.

• Menghindari kontaminasi terhadap air permukaan dan air tanah akibat pengikisan

tanah, pemakaian suplemen nutrisi atau bahan-bahan kimia, atau akibat

pembuangan limbah yang tidak memadai.

• Pemeliharaan yang memadai terhadap limbah pabrik dan monitoring berkala atas

kualitas limbah, yang sesuai dengan perundang-undangan nasional.

Interpretasi nasional perlu mengacu pada panduan nasional atau praktek terbaik dan

jika diperlukan termasuk batasan kinerja untuk persyaratan-persyaratan seperti luas dan

lokasi lahan tepian sungai (riparian strips) atau maksimum laju air di atas permukaan

tanah (runoff level) yang dapat diterima.

Kriteria 4.5 Hama, penyakit, gulma dan spesies

baru yang agresif dikelola secara efektif

menggunakan teknik Pemberantasan Hama

Terpadu (PHT) secara tepat.

Indikator:

• Monitoring unit level kandungan racun (toxicity unit) (a.i. x LD 50 / ton TBS).

• Monitoring luasan implementasi PHT / total ha.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 4: Use of appropriate best practices by growers dan mills 14

Kriteria Indikator dan Panduan

• Adanya program untuk memonitor hama dan penyakit.

Karena masalah akurasi pengukuran, monitoring level kandungan racun pestisida tidak

dapat diterapkan pada smallholder.

Panduan:

Pihak perkebunan harus menerapkan tehnik PHT yang diakui, yang menggunakan

metode budaya, biologis, mekanis atau fisik untuk meminimalisir penggunaan bahan-

bahan kimia.

Sedapat mungkin spesies asli harus digunakan dalam kontrol biologis.

Interpretasi nasional perlu menyediakan panduan lebih lanjut tentang praktek mana

yang paling tepat untuk negara tertentu, dan jika diperlukan, praktek-praktek yang

tepat untuk petani.

Kriteria 4.6 Bahan kimia pertanian digunakan

dengan cara-cara tidak membahayakan kesehatan

dan lingkungan. Tidak ada penggunaan bahan

prophylactic dan ketika bahan kimia pertanian

dikategorikan sebagai Tipe 1A atau 1B WHO atau

bahan-bahan yang termasuk dalam daftar Konvensi

Stockholm dan Rotterdam digunakan, maka pihak

perkebunan harus secara aktif melakukan upaya

identifikasi bahan alternative dan proses ini harus

didokumentasikan.

Indikator:

• Justifikasi seluruh penggunaan bahan-bahan kimia.

• Catatan penggunaan pestisida (termasuk bahan aktif yang digunakan, daerah

tempat pestisida digunakan, jumlah yang digunakan per ha dan jumlah penerapan).

• Bukti-bukti dokumentasi yang menunjukkan bahwa bahan-bahan kimia yang

dikategorikan sebagai Tipe 1A atau 1B WHO atau bahan-bahan yang termasuk dalam

daftar Konvensi Stockholm dan Rotterdam, serta paraquat (sejenis herbisida)

dikurangi atau dihilangkan penggunaannya.

• Penggunaan produk terpilih yang spesifik atas hama dan gulma yang menjadi target,

dan yang memiliki efek minimum terhadap spesies yang tidak menjadi target harus

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 4: Use of appropriate best practices by growers dan mills 15

Kriteria Indikator dan Panduan

digunakan jika ada. Namun, langkah-langkah untuk menghindari perkembangan

resistensi (seperti rotasi pestisida) perlu dilakukan.

• Bahan-bahan kimia hanya boleh digunakan oleh mereka yang memenuhi kualifikasi

yang telah mendapatkan pelatihan terkait, dan harus selalu digunakan sesuai

dengan spesifikasi produk. Fasilitas penyelamatan yang memadai harus ada dan

digunakan. Seluruh tindakan keamanan/darurat yang dianjurkan produk harus

diperhatikan dengan cermat, diterapkan dan dipahami para pekerja. Lihat kriteria

4.7 mengenai kesehatan dan keselamatan.

• Penyimpanan seluruh bahan kimia harus memenuhi persyaratan Panduan Praktek

FAO (lihat Annex/Lampiran 1). Seluruh bahan kimia harus dibuang secara baik dan

tidak digunakan untuk keperluan lain (lihat kriteria 5.3).

• Pemakaian pestisida lewat metode yang telah terbukti yang dapat meminimalisir

resiko dan dampak. Penyemprotan pestisida lewat udara hanya diijinkan jika ada

justifikasi yang terdokumentasi.

• Bukti tes residu CPO, sebagaimana diminta rantai pasokan.

• Pembuangan limbah yang baik, sesuai dengan prosedur yang sepenuhnya dipahami

para pekerja dan pihak pengelola. Lihat kriteria 5.3 mengenai pembuangan limbah.

• Pemeriksaan kesehatan operator pestisida tiap tahun.

Panduan:

Interpretasi nasional perlu mempertimbangkan persyaratan hukum penggunaan

pestisida, daftar agrochemical yang dilarang, residu agrochemical yang harus dites dan

level residu yang tepat, dan praktek penggunaan pestisida terbaik atau sumber-sumber

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 4: Use of appropriate best practices by growers dan mills 16

Kriteria Indikator dan Panduan

informasi mengenai masalah penggunaan pestisida ini.

Catatan: RSPO akan mengidentifikasi alternatif yang aman dan ekonomis untuk

mengganti bahan-bahan kimia yang dikategorikan sebagai Tipe 1A atau 1B WHO

atau bahan-bahan yang termasuk dalam daftar Konvensi Stockholm dan

Rotterdam, serta paraquat (sejenis herbisida)… Hasil identifikasi akan disusun dan

disampaikan bulan Nopember 2007.

Kriteria 4.7 Rencana kesehatan dan keselamatan

kerja dielaborasi, disebarluaskan dan

diimplemantasikan secara efektif.

Indikator:

Rencana kesehatan dan keselamatan mencakup hal-hal berikut:

• Kebijakan kesehatan dan keamanan, yang diimplementasikan dan dimonitor.

• Seluruh operasi terkait kesehatan dan keselamatan harus telah melewati analisa

resiko, dan seluruh prosedur dan tindakan didokumentasikan dan

diimplementasikan untuk mengatasi isu-isu teridentifikasi. Seluruh tindakan

pengamanan yang dianjurkan produk perlu diperhatikan dengan baik dan

diterapkan kepada pekerja terkait.

• Seluruh pekerja yang terlibat dalam operasi telah mendapat pelatihan yang memadai

mengenai praktek kerja yang aman (lihat kriteria 4.8). Peralatan perlindungan yang

memadai harus tersedia bagi para pekerja di tempat kerja masing-masing untuk

melakukan operasi-operasi yang dapat menimbulkan bahaya, seperti penggunaan

pestisida, persiapan lahan, pemanenan dan pembakaran jika ada.

• Orang yang bertanggung jawab harus diidentifikasi. Harus ada catatan tentang

pertemuan berkala antara penanggung jawab dan para pekerja yang membicarakan

masalah kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan pekerja.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 4: Use of appropriate best practices by growers dan mills 17

Kriteria Indikator dan Panduan

• Tindakan-tindakan darurat dan tindakan-tindakan penanganan kecelakaan harus ada

dan seluruh petunjuknya harus dimengerti dengan baik oleh seluruh pekerja.

Prosedur penanganan kecelakaan harus ditulis dalam bahasa yang dimengerti para

pekerja. Para pekerja yang telah mendapatkan pelatihan P3K harus berada dalam

operasi di lapangan dan di kebun lainnya, dan perlengkapan P3K harus tersedia di

lokasi kerja. Catatan tentang kecelakaan yang terjadi harus simpan dengan baik dan

secara periodik di tinjau ulang. Para pekerja harus dilindungi dengan asuransi

kecelakaan.

• Pencatatan kecelakaan saat bekerja. Perhitungan yang dianjurkan: tingkat Lost Time

Accident (LTA) (baik dengan menyatakan batas maksimum yang dapat diterima, atau

kecenderungan penurunan).

Panduan:

Pihak perkebunan dan pabrik kelapa sawit perlu memastikan bahwa tempat kerja,

mesin-mesin, peralatan, transportasi dan proses-proses yang berada di bawah kontrol

mereka aman dan tidak menimbulkan resiko terhadap kesehatan. Pihak perkebunan dan

pabrik kelapa sawit perlu memastikan bahwa bahan-bahan dan agen kimia, fisik dan

biologis yang berada di bawah kontrol mereka tidak menimbulkan resiko kesehatan jika

ditangani secara benar. Lingkungan kerja yang aman dan sehat harus tersedia bagi

seluruh pekerja, baik para karyawan maupun kontraktor.

Rencana kesehatan dan keselamatan harus mencerminkan panduan Konvensi ILO No.

184 (lihat Annex/Lampiran 1).

Untuk petani perorangan, pendekatan yang lebih informal terhadap dokumentasi dan

pencatatan sudah memadai, selama praktek-praktek kerja seluruh pekerja aman.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 4: Use of appropriate best practices by growers dan mills 18

Kriteria Indikator dan Panduan

Untuk interpretasi nasional, seluruh persyaratan hukum serta panduan lokal atau

nasional mengenai praktek-praktek pertanian yang aman perlu diidentifikasi dan

digunakan. Yang juga penting adalah mengidentifikasi kondisi-kondisi apa yang dapat

menimbulkan operasi yang “membahayakan” dalam konteks lokal.

Kriteria 4.8 Seluruh staf, karyawan, petani dan

kontraktor haruslah dilatih secara tepat.

Indikator:

• Organisasi besar memiliki program pelatihan formal yang meliputi analisa regular

terhadap kebutuhan-kebutuhan pelatihan dan dokumentasi program.

• Catatan pelatihan bagi setiap karyawan.

Panduan:

Pihak perkebunan dan pabrik kelapa sawit perlu memberikan pelatihan kepada seluruh

staf, pekerja dan kontraktor untuk memungkinkan mereka memenuhi tugas dan

tanggung jawab mereka sesuai dengan prosedur yang terdokumentasi, dan sesuai

dengan persyaratan prinsip-prinsip dan kriteria-kriteria ini.

Para pekerja di lahan petani juga membutuhkan pelatihan dan kemampuan yang

memadai, dan hal ini dapat dicapai lewat pembinaan oleh pihak perkebunan atau pabrik

yang membeli buah mereka, oleh organisasi petani, atau lewat kerjasama dengan

institusi dan organisasi lain. Untuk petani catatan pelatihan tidak perlu dibuat namun

siapa saja yang bekerja di lahan perkebunan perlu mendapatkan pelatihan untuk

kebutuhan pekerjaan mereka.

Untuk interpretasi nasional, perlu identifikasi kualifikasi pelatihan kerja yang tepat.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 19

Prinsip 5: Tanggung jawab lingkungan dan konservasi kekayaan alam dan keanekaragaman hayati

Kriteria Indikator dan Panduan

Kriteria 5.1 Aspek-aspek manajemen perkebunan

dan pabrik yang menimbulkan dampak lingkungan

diidentifkasi, dan rencana-rencana untuk

mengurangi/mencegah dampak negatif dan

mendorong dampak positif dibuat,

diimplementasikan dan dimonitor untuk

memperlihatkan kemajuan yang kontinu.

Indikator:

• Dokumen analisa dampak.

• Perencanaan manajemen dan prosedur operasi yang tepat.

• Bila identifikasi dampak membutuhkan perubahan pada praktek-praktek yang

sedang dijalankan, untuk mengurangi dampak negatif, perlu dibuat sebuah jadwal

perubahan.

Panduan:

AMDAL dapat meliputi kegiatan-kegiatan berikut:

• Membangun jalan-jalan, pabrik pengolahan atau infrastruktur baru.

• Menerapkan sistem drainase atau irigasi.

• Melakukan penanaman kembali atau perluasan daerah tanam.

• Pembuangan limbah pabrik (lihat kriteria 4.4);

• Pembersihan vegetasi alam yang tersisa.

AMDAL dapat diidentifikasi pada sumber-sumber air tanah, kualitas air (lihat kriteria

5.6), keanekaragaman hayati dan ekosistem, dan fasilitas publik (lihat kriteria 6.1 untuk

dampak sosial), baik yang berada di dalam maupun di luar lokasi kerja.

Konsultasi stakeholder memiliki peran kunci dalam proses identifikasi AMDAL. Adanya

konsultasi haruslah menghasilkan proses-proses yang lebih baik untuk mengidentifikasi

dampak dan untuk mengembangkan langkah-langkah pencegahan yang dibutuhkan.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 20

Kriteria Indikator dan Panduan

Yang juga penting, saat kegiatan, tehnik atau operasi mengalami perubahan seiring

dengan waktu, identifikasi dampak, dan setiap upaya pencegahan yang dibutuhkan juga

perlu diperbarui (updating).

Untuk skema smallholder, pengelolaan skema memiliki tanggung jawab untuk

melakukan AMDAL dan untuk merencanakan dan beroperasi sesuai dengan hasil

AMDAL. Petani perorangan tidak dituntut melakukan AMDAL (kecuali ada persyaratan

hukum untuk itu) namun mereka perlu memiliki pemahaman yang baik tentang dampak

negatif yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan mereka, dan tentang tehnik-tehnik

pencegahan yang benar.

Interpretasi nasional perlu mempertimbangkan seluruh persyaratan legal nasional serta

isu-isu lain yang tidak diwajibkan oleh hukum namun penting.

Kriteria 5.2 Status spesies-spesies langka,

terancam, atau hampir punah dan habitat dengan

nilai konservasi tinggi, jika ada di dalam

perkebunan atau yang dapat terpengaruh oleh

manajemen kebun dan pabrik harus diidentifikasi

dan konservasinya diperhatikan dalam rencana dan

operasi manajamen.

Indikator:

Penyusunan informasi yang meliputi baik daerah tanam sendiri maupun pertimbangan

bentang alam yang lebih luas dan relevan (misalnya koridor satwa liar). Informasi

dimaksud harus mencakup:

• Keberadaan daerah yang dilindungi yang mungkin terkena dampak luar biasa dari

kegiatan perkebunan atau pabrik.

• Status konservasi (misalnya status IUCN), perlindungan hukum, status populasi dan

persyaratan habitat spesies langka, terancam atau hampir punah, yang mungkin

terkena dampak luar biasa dari kegiatan perkebunan atau pabrik.

• Identifikasi habitat dengan nilai konservasi tinggi, seperti ekosistem yang langka

dan terancam, yang mungkin terkena dampak luar biasa dari kegiatan perkebunan

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 21

Kriteria Indikator dan Panduan

atau pabrik.

Jika terdapat spesies langka atau terancam, atau habitat dengan nilai konservasi tinggi,

maka langkah-langkah perencanaan manajemen dan operasi yang benar harus

mencakup:

• Memastikan bahwa seluruh persyaratan hukum yang terkait dengan perlindungan

spesies atau habitat tersebut di atas dipenuhi.

• Menghindari kehancuran dan kerusakan atas habitat-habitat terkait.

• Mengontrol setiap kegiatan perburuan, penangkapan ikan atau pemanenan ilegal

atau tidak benar; dan mengembangkan upaya-upaya yang bertanggung jawab untuk

menyelesaikan konflik antara manusia dan satwa liar (misalnya serbuan gajah ke

wilayah pemukiman).

Panduan:

Pengumpulan informasi ini harus meliputi pemeriksaan atas catatan-catatan biologi

yang tersedia, dan konsultasi dengan departemen dan lembaga penelitian terkait, serta

NGO yang berkepentingan, jika dibutuhkan. Tergantung pada nilai keanekaragaman

hayati yang ada, dan banyaknya informasi yang tersedia, survey lapangan tambahan

mungkin perlu dilakukan.

Untuk petani perorangan, pemahaman dasar tentang spesies atau habitat terkait, serta

kebutuhan konservasinya, sudah memadai.

Untuk interpretasi nasional, sumber informasi yang tepat mencakup daftar spesies yang

terancam yang dikeluarkan pemerintah atau dunia internasional (‘red data lists’),

perundang-undangan tentang perlindungan satwa liar nasional, instansi yang

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 22

Kriteria Indikator dan Panduan

bertanggung jawab atas daerah dan spesies yang dilindungi, atau NGO yang relevan.

Kriteria 5.3 Limbah harus dikurangi, didaur ulang,

dipakai kembali, dan dibuang dengan cara-cara

bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial

Indikator:

• Pengelolaan limbah dan rencana pembuangan limbah.

• Pembuangan wadah pestisida yang aman.

Panduan:

Pengelolaan limbah dan rencana pembuangan limbah harus meliputi langkah-langkah

untuk:

• Mengidentifikasi dan memonitor sumber limbah dan polusi.

• Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber, dan mendaur ulang limbah sebagai

nutrisi atau mengubahnya menjadi produk dengan nilai tambah (misalnya lewat

program pemberian pakan ternak).

• Pembuangan bahan-bahan kimia berbahaya dan wadahnya yang tepat. Kelebihan

wadah bahan kimia harus dibuang atau dibersihkan dengan cara yang bertanggung

jawab secara lingkungan dan sosial (misalnya mengembalikannya ke penjual atau

melakukan pencucian tiga tahap), sehingga tidak timbul resiko kontaminasi

terhadap sumber air atau kesehatan manusia. Petunjuk pembuangan sebagaimana

tertera pada label wadah harus dijadikan acuan.

Petani harus mengadopsi langkah-langkah yang benar untuk membuang bahan-bahan

kimia serta wadahnya.

Interpretasi nasional dapat mencakup: rincian UU atau kebijakan nasional terkait, daftar

jenis-jenis limbah yang harus diperhatikan, seluruh cara/jenis pembuangan yang tidak

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 23

Kriteria Indikator dan Panduan

dianjurkan (misalnya air limbah yang belum mengalami pemrosesan tidak boleh

dialirkan ke parit/sungai – lihat kriteria 4.4), panduan praktek terbaik mengenai daur

ulang dan pemanfaatan kembali zat gizi, penanganan kolam limbah, peningkatan

efisiensi ekstraksi pabrik dan pembuangan limbah yang benar.

Kriteria 5.4 Efisiensi penggunaan energi dan

penggunaan energi terbarukan dimaksimalkan.

Indikator:

• Monitoring penggunaan energi terbarukan per ton CPO/TBS.

• Monitoring penggunaan bahan bakar fosil per ton CPO (atau TBS jika perkebunan

tidak memiliki pabrik).

Panduan:

Pihak perkebunan dan pabrik kelapa sawit perlu mengkaji penggunaan energi dalam

operasi mereka dan efisiensi energi operasi mereka.

Kelayakan pengumpulan dan penggunaan biogas perlu dikaji jika memungkinkan.

Kriteria 5.5 Penggunaan pembakaran untuk

pembuangan limbah dan untuk penyiapan lahan

untuk penanaman kembali dihindari kecuali dalam

kondisi spesifik, sebagaimana tercantum dalam

kebijakan tanpa-bakar ASEAN atau panduan lokal

serupa.

Indikator:

• Dokumen analisa penggunan pembakaran untuk persiapan lahan penanaman

kembali.

Panduan:

Pembakaran hanya dibolehkan jika analisa menunjukkan bahwa metode itulah yang

paling efektif dan paling sedikit menimbulkan dampak lingkungan untuk meminimalisir

ancaman hama dan penyakit, dan disertai bukti-bukti adanya pengontrolan yang cermat

terhadap pembakaran. Pembakaran di lahan gambut sedapat mungkin dihindari.

Pelatihan/Pembinaan untuk petani mungkin perlu dilakukan.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 24

Kriteria Indikator dan Panduan

Interpretasi nasional perlu mengidentifikasi setiap situasi khusus di mana metode

pembakaran diperbolehkan, misalnya dengan mengacu pada ‘Panduan Pelaksanaan

Tanpa-Bakar ASEAN’, atau panduan lokal yang serupa.

Kriteria 5.6 Rencana-rencana untuk mengurangi

pencemaran dan emisi, termasuk gas rumah kaca,

dikembangkan, diimplementasikan dan dimonitor.

Indikator:

• Analisa seluruh kegiatan yang menimbulkan polusi perlu dilakukan, termasuk emisi

gas, emisi dan limbah arang (lihat kriteria 4.4). Polutan dan emisi dalam jumlah yang

banyak harus diidentifikasi dan rencana-rencana untuk menguranginya

diimplementasikan.

• Sistem monitoring harus ada untuk masalah polutan yang banyak, yang melampaui

batasan yang ditetapkan sistem nasional.

• Monitoring gas metana hasil pemrosesan limbah dan partikel-partikel hasil

pembakaran. Untuk ini mungkin dibutuhkan keterlibatan pihak ketiga.

Prinsip 6: Pertimbangan bertanggung jawab atas karyawan, individu, dan komunitas yang terkena

dampak perkebunan dan pabrik

Kriteria Indikator dan Panduan

Kriteria 6.1 Aspek-aspek pengelolaan

perkebunan dan pabrik yang menimbulkan

dampak sosial diidentifikasi secara partisipatif

dan rencana-rencana untuk mencegah dampak

negatif dan untuk mendorong dampak positif

Indikator:

• Dokumen analisa dampak sosial.

• Bukti bahwa analisa telah dilakukan bersama pihak yang dirugikan. Partisipasi dalam

konteks ini berarti bahwa pihak yang dirugikan dapat mengekspresikan pendapat

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 25

Kriteria Indikator dan Panduan

dibuat, diimplementasikan dan dimonitor untuk

memperlihatkan kemajuan yang

berkesinambungan.

mereka lewat institusi perwakilan mereka selama proses identifikasi dampak, kajian

temuan-temuan dan rencana pencegahan, dan monitoring keberhasilan rencana yang

diimplementasikan.

• Jadwal yang disertai tanggung jawab pencegahan dan monitoring, dikaji dan

diperbarui sesuai kebutuhan, dalam kasus di mana analisa yang didapat menuntut

dilakukannya perubahan pada praktek-praktek yang sedang dijalankan.

• Perhatian khusus terhadap dampak skema petani plasma (bila perkebunan

menggunakan skema ini).

Panduan:

Identifikasi dampak sosial dapat dilakukan oleh pihak perkebunan bersama-sama dengan

pihak yang dirugikan sesuai tuntutan situasi. Pelibatan ahli independen dapat dilakukan

jika dipandang perlu untuk memastikan bahwa seluruh dampak (baik positif maupun

negatif) telah diidentifikasi.

Dampak sosial dapat ditimbulkan oleh kegiatan-kegiatan seperti: pembangunan jalan,

pabrik atau infrastruktur baru; penanaman tanaman lain atau perluasan daerah

penanaman; pembuangan limbah pabrik; pembersihan vegetasi alam yang tersisa;

pengurangan/penambahan jumlah karyawan atau masalah-masalah perekrutan tenaga

kerja.

Pengelolaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit dapat menimbulkan dampak sosial

(positif atau negatif) terhadap faktor-faktor berikut:

• Hak atas akses dan hak guna.

• Sumber penghidupan (misalnya kerja harian) dan kondisi kerja.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 26

Kriteria Indikator dan Panduan

• Kegiatan-kegiatan subsisten.

• Nilai-nilai budaya dan religius.

• Fasilitas kesehatan dan pendidikan.

• Nilai-nilai kemasyarakatan lainnya, yang ditimbulkan oleh perbaikan dalam sektor

transportasi/komunikasi atau kedatangan tenaga kerja migran dalam jumlah besar.

Petani perorangan tidak harus melakukan analisa dampak sosial formal.

Karena dampak sosial amat tergantung pada kondisi sosial setempat, interpretasi nasional

perlu mengidentifikasi isu-isu yang penting, dan metodologi pengumpulan data dan

pemanfaatan hasil identifikasi. Ini mencakup pertimbangan yang memadai terhadap

dampak atas hak-hak adat atau tradisional masyarakat lokal dan masyarakat adat, yang

mungkin ada di daerah terkait (lihat kriteria 2.3 dan 6.4).

Kriteria 6.2 Terdapat metode terbuka dan

transparan untuk mengkomunikasikan dan

mengkonsultasikan antara perkebunan dan/atau

pabrik, komunitas lokal, dan pihak lain yang

dirugikan atau berkepentingan.

Indikator:

• Documen konsultasi dan prosedur komunikasi.

• Manajer yang dicalonkan untuk mempertanggungjawabkan isu-isu ini.

• Pemeliharaan daftar stakeholders, catatan seluruh komunikasi dan catatan tanggapan-

tanggapan terhadap masukan stakeholders.

Panduan:

Keputusan yang direncanakan pihak perkebunan atau pabrik kelapa sawit harus jelas

sehingga masyarakat dan pihak berkepentingan lainnya dapat memahami tujuan dari

komunikasi dan/atau konsultasi.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 27

Kriteria Indikator dan Panduan

Mekanisme komunikasi dan konsultasi harus dirancang bersama masyarakat lokal dan

pihak yang dirugikan atau pihak berkepentingan lainnya. Mekanisme ini perlu

mempertimbangkan penggunaan mekanisme dan bahasa setempat. Pertimbangan perlu

diberikan kepada keberadaan/formasi forum multi pihak. Komunikasi perlu

mempertimbangkan akses kepada informasi yang berbeda antara kaum wanita dan pria,

pemimpin desa dan buruh harian, kelompok masyarakat lama dan baru, dan berbagai

kelompok etnis.

Pertimbangan perlu diberikan untuk pelibatan pihak ketiga, seperti kelompok masyarakat,

NGO atau pemerintah (atau kombinasi dari ketiga kelompok ini) yang tidak memliki

kepentingan secara langsung, untuk memfasilitasi skema smallholder dan masyarakat,

dan pihak lainnya jika dibutuhkan, dalam komunikasi ini.

Untuk petani perorangan, kriteria ini tidak berlaku.

Interpretasi nasional perlu mempertimbangkan isu-isu seperti level konsultasi yang sesuai

dan jenis organisasi atau individu yang perlu dilibatkan.

Kriteria 6.3 Terdapat system yang disepakati dan

didokumentasikan bersama untuk mengurus

keluhan-keluhan dan penderitaan-penderitaan,

yang diimplementasikan dan diterima oleh

semua pihak.

Indikator:

• Sistem yang digunakan dapat menyelesaikan perselisihan lewat cara yang efektif,

tepat waktu dan benar.

• Dokumentasi proses dan hasil penyelesaian perselisihan.

• Sistem yang digunakan terbuka bagi seluruh pihak yang dirugikan.

Panduan:

Mekanisme penyelesaian perselisihan harus dibuat lewat kesepakatan terbuka dengan

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 28

Kriteria Indikator dan Panduan

pihak yang dirugikan.

Keluhan dapat diselesaikan lewat mekanisme seperti Komite Konsultatif Bersama (Joint

Consultative Committees/JCC). Penderitaan dimaksud dapat yang menimpa pihak internal

(karyawan) maupun eksternal.

Untuk skema smallholder, tanggung jawab berada pada perusahaan atau perkumpulan.

Petani perorangan tidak diharuskan memiliki sistem yang terdokumentasi, namun mereka

harus dapat menunjukkan bahwa mereka memberikan respon yang konstruktif atas setiap

isu atau keluhan.

Kriteria 6.4 Setiap perundingan menyangkut

kompensasi atas kehilangan hak legal atau hak

adat dilakukan melalui system terdokumentasi

yang memungkinkan komunitas adat dan

stakeholder lain memberikan pandangan-

pandangannya melalui institusi perwakilan

mereka sendiri.

Indikator:

• Pembuatan prosedur untuk mengidentifikasi hak-hak legal dan adat dan prosedur

untuk mengidentifikasi masyarakat yang berhak menerima kompensasi.

• Prosedur untuk menghitung dan membagikan kompensasi yang memadai (dalam

wujud uang atau bentuk lainnya) dibuat dan diimplementasikan. Hal ini perlu

mempertimbangkan perbedaan jender dalam wewenang mengklaim hak, kepemilikan

dan akses kepada lahan; perbedaan antara transmigran dan masyarakat pribumi;

perbedaan antara bukti kepemilikan yang legal versus komunal dari berbagai etnis.

• Proses dan hasil setiap kompensasi didokumentasikan dan tersedia untuk umum.

Panduan:

Kriteria ini perlu dipertimbangkan dalam kaitannya dengan Kriteria 2.dan panduan terkait.

Hak legal dan hak adat diidentifikasi dan dikaji, dan sebuah sistem untuk

mengidentifikasi masyarakat yang berhak menerima kompensasi dibuat. Sebuah sistem

untuk menghitung dan membagikan kompensasi yang memadai dibuat dan

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 29

Kriteria Indikator dan Panduan

diimplementasikan. Hal ini perlu mempertimbangkan perbedaan jender dalam wewenang

mengklaim hak, kepemilikan dan akses kepada lahan; perbedaan antara transmigran dan

masyarakat pribumi; perbedaan antara bukti kepemilikan yang legal versus komunal dari

berbagai etnis.

Proses dan hasil kesepakatan negosiasi dan kesepakatan atas kompensasi harus

didokumentasikan dan tersedia untuk umum.

Kriteria 6.5 Upah dan persyaratan-persyaratan

bagi karyawan dan/atau karyawan dari

kontraktor harus selalu memenuhi paling tidak

standar minimum industri atau hukum, dan

cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar pekerja

dan untuk memberikan pendapatan tambahan.

Indikator:

• Dokumentasi upah dan persyaratan.

• UU Ketenagakerjaan, kesepakatan Serikat Kerja atau kontrak langsung penerimaan

kerja yang berisikan masalah pembayaran dan persyaratan kerja (misalnya jumlah jam

kerja, deduksi, lembur, sakit, hari libur, cuti melahirkan, dasar-dasar pemutusan

hubungan kerja, periode pemberitahuan, dll.) tersedia dalam bahasa yang dimengerti

oleh pekerja atau dijelaskan secara lengkap dan cermat kepada mereka oleh pejabat

senior perusahaan.

• Pihak perkebunan dan pabrik kelapa sawit menyediakan fasilitas perumahan, air

bersih, kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang memadai sesuai atau melebihi

standar nasional, bila fasilitas umum serupa tidak tersedia atau tidak dapat diakses

oleh petani.

Panduan:

Dalam hal tenaga kerja sementara atau tenaga kerja dari luar daerah, perlu dibuat sebuah

kebijakan tenaga kerja khusus. Kebijakan ini harus dengan jelas berisi praktek-praktek

yang tidak diskriminatif; tidak ada substitusi kontrak; program orientasi setelah

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 30

Kriteria Indikator dan Panduan

kedatangan yang ditujukan terutama untuk mengatasi masalah-masalah terkait bahasa,

keamanan, UU ketenagakerjaan, budaya setempat, dll.; kondisi hidup yang memadai

harus tersedia.

Kriteria 6.6 Perusahaan menghormati hak

seluruh karyawan untuk membentuk dan menjadi

anggota serikat pekerja sesuai dengan pilihan

mereka dan untuk mengeluarkan pendapat

secara kolektif. Ketika hak kebebasan berkumpul

dan mengeluarkan pendapat secara kolektif

dilarang oleh hukum, maka perusahaan

memfasilitasi media asosiasi independen dan

bebas dan hak mengeluarkan pendapat yang

setara bagi seluruh karyawan.

Indikator:

• Pernyataan yang diterbitkan dalam bahasa setempat yang berisi pengakuan atas hak

berserikat.

• Notulensi pertemuan dengan Serikat Kerja utama atau perwakilan pekerja.

Panduan:

Hak pekerja dan kontraktor untuk berserikat dan mengeluarkan pendapat kepada majikan

mereka harus dihrmati, sesuai dengan Konvensi ILO No. 87 dan 98.

UU ketenagakerjaan dan kesepakatan Serikat Kerja atau, jika kedua hal tersebut tidak ada,

kontrak kerja yang berisi rincian-rincian upah dan persyaratan-persyaratan lain, tersedia

dalam bahasa yang dimengerti pekerja atau dijelaskan secara lengkap dan cermat kepada

mereka oleh pejabat senior perusahaan.

Kriteria 6.7 Buruh anak-anak tidak

diperbolehkan. Anak-anak tidak boleh terpapar

oleh kondisi kerja membahayakan. Pekerjaan

yang dilakukan oleh anak-anak hanya

diperbolehkan pada perkebunan keluarga, di

bawah pengawasan orang dewasa dan tidak

mengganggu program pendidikan mereka.

Indikator:

• Dokumen yang menyatakan bahwa persyaratan usia kerja minimum telah dipenuhi.

Panduan:

Pihak perkebunan dan pabrik kelapa sawit harus mendefinisikan usia kerja minimum serta

jumlah jam kerjanya secara jelas. Hanya pekerja di atas usia sekolah yang ditetapkan

pemerintah atau tidak kurang dari 15 tahun yang boleh dipekerjakan, dengan

pengecualian untuk perkebunan keluarga. Usia kerja minimum tidak boleh di bawah usia

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 31

Kriteria Indikator dan Panduan

kerja yang ditetapkan UU nasional. Petani hanya boleh mempekerjakan anak-anak jika

perundang-undangan nasional mengijinkannya. Usia kerja minimum tidak boleh kurang

dari 15 tahun atau usia sekolah yang ditetapkan negara, atau usia kerja minimum yang

diijinkan perundang-undangan nasional. Petani hanya boleh memperkerjakan anak-anak

jika perundang-undangan nasional mengijinkannya.

Kriteria 6.8 Perusahaan tidak boleh terlibat atau

mendukung diskriminasi berbasis ras, kasta,

kebangsaan, agama, ketidakmampuan fisik,

jender, orientasi seksual, keanggotaan serikat,

afiliasi politik atau umur.

Indikator:

• Kebijakan pembukaan lapangan kerja yang terbuka untuk umum, termasuk

identifikasi kelompok-kelompok setempat yang relevan atau yang dirugikan.

• Bukti bahwa para pekerja dan kelompok pekerja termasuk tenaga kerja pendatang

tidak diperlakukan secara diskriminatif.

Kriteria 6.9 Kebijakan untuk mencegah

pelecehan seksual dan berbagai bentuk

kekerasan terhadap perempuan dan untuk

melindungi hak reproduksi mereka

dikembangkan dan diaplikasikan.

Indikator:

• Kebijakan tentang pelecehan seksual dan kekerasan di tempat kerja dan catatan

pelaksanaannya.

Panduan:

Harus ada kebijakan yang jelas yang dibuat lewat konsultasi dengan para pekerja,

kontraktor dan pihak terkait lainnya, dan kebijakan tersebut harus tersedia untuk umum.

Kemajuan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut harus dimonitor secara berkala, dan

hasilnya dicatat.

Sebuah komite jender yang dibentuk khusus untuk menangani masalah-masalah seperti:

pelatihan hak-hak perempuan; konseling bagi perempuan yang mengalami tindak

kekerasan; fasilitas perawatan anak harus disediakan pihak perkebunan dan pabrik kelapa

sawit; kaum ibu harus dijinkan untuk menyusui bayinya sampai berusia 9 bulan sebelum

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 32

Kriteria Indikator dan Panduan

kembali mengerjakan tugas-tugas penyemprotan atau penggunaan bahan kimia; dan

kaum ibu diberi waktu istirahat yang memadai untuk dapat menyusui bayinya dengan

efektif.

Kriteria 6.10 Pihak perkebunan dan pabrik kelapa

sawit berurusan secara adil dan transparan

dengan petani dan bisnis lokal lainnya.

Indikator:

• Harga TBS yang berlaku dan harga sebelumnya harus tersedia untuk umum.

• Mekanisme penetapan harga TBS dan input/jasa harus didokumentasikan (bila hal ini

berada dibawah kuasa pihak perkebunan dan pabrik kelapa sawit).

• Bukti bahwa semua pihak memahami kesepakatan kontrak yang mereka lakukan, dan

bahwa kontrak-kontrak tersebut adil, legal dan transparan.

• Pembayaran yang telah disepakati harus dilakukan tepat waktu.

Panduan:

Transaksi dengan petani harus mempertimbangkan isu-isu seperti peranan para

perantara, transportasi dan penyimpanan TBS, kualitas dan pengklasan (grading).

Kebutuhan untuk mendaur ulang zat gizi dalam TBS (menurut 4.2) perlu dipertimbangkan;

bila daur ulang tidak praktis bagi atau tidak dapat dilaksanakan oleh petani plasama,

kompensasi nilai zat gizi yang diekspor dapat diberikan lewat harga TBS.

Petani harus memiliki akses kepada prosedur penderitaan yang disebutkan dalam kriteria

6.3, jika mereka berpendapat bahwa mereka tidak menerima harga TBS yang wajar, baik

lewat perantara atau tidak.

Kebutuhan akan mekanisme penetapan harga yang wajar dan transparan umumnya amat

penting bagi petani plasama, yang menurut kontrak harus menjual TBS-nya kepada pabrik

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 6: Responsible consideration of employees dan of individuals dan communities affected by growers dan mills 33

Kriteria Indikator dan Panduan

kelapa sawit tertentu.

Jika pabrik kelapa sawit menuntut petani untuk mengubah praktek-prakteknya untuk

memenuhi kriteria RSPO, pertimbangan perlu diberikan kepada biaya perubahan terkait,

dan kemungkinan pembayaran TBS di muka dapat dipertimbangkan.

Kriteria 6.11 Perkebunan dan pabrik

berkontribusi terhadap pembangunan lokal yang

berkelanjutan sejauh memungkinkan.

Indikator:

• Kontribusi nyata terhadap pembangunan lokal yang berdasarkan hasil konsultasi

dengan masyarakat lokal.

Panduan:

Kontribusi terhadap pembangunan lokal harus didasarkan atas hasil konsultasi dengan

masyarakat lokal. Lihat juga kriteria 6.2. Kontribusi tersebut harus didasarkan atas

prinsip-prinsip transparansi, keterbukaan dan partisipasi, dan harus dapat mendorong

masyarakat untuk mengidentifikasi prioritas dan kebutuhan mereka sendiri, termasuk

kebutuhan yang berbeda dari kaum pria dan wanita.

Bila calon pekerja memiliki kualifikasi yang sama, prioritas harus diberikan kepada

masyarakat lokal. DIskriminasi yang positif tidak seyogyanya dipandang sebagai sesuatu

yang bertentangan dengan Kriteria 6.8.

Interpretasi nasional perlu mempertimbangkan parameter atau batasan khusus seperti

pemanfaatan barang dan jasa lokal dan nasional, jika memungkinkan, apakah persentase

tertentu dari keuntungan atau turnover pihak perusahaan akan digunakan untuk proyek

pembangunan sosial, dan kuota minimum untuk perekrutan tenaga kerja lokal.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 7: Responsible development of new plantings 34

Prinsip 7: Pengembangan perkebunan baru yang bertanggung jawab

Kriteria Indikator dan Panduan

Kriteria 7.1 Suatu kajian lingkungan dan sosial yang

komprehensif dan partisipatif dilakukan sebelum

menetapkan suatu wilayah perkebunan atau operasi

baru, atau perluasan kawasan sudah ada, dan

hasilnya diintegrasikan ke dalam perencanaan,

pengelolaan dan operasi.

Indikator:

• Analisa dampak independen, yang dilakukan lewat metodologi partisipatif

termasuk kelompok stakeholder luar.

• Perencanaan manajemen dan prosedur operasi yang tepat.

• Bila pengembangan meliputi skema petani plasma, dampak dari skema tersebut

dan implikasi pengelolaannya perlu diberikan perhatian khusus.

Panduan:

Lihat kriteria 5.1 dan 6.1.

Analisa dampak perlu dilakukan oleh ahli independen yang terakreditasi, untuk

memastikan adanya proses yang obyektif. Metodologi partisipatif yang juga

melibatkan kelompok stakeholder luar amat penting untuk mengidentifikasi dampak,

terutama dampak sosial. Stakeholder seperti masyarakat lokal, departemen

pemerintah dan NGO perlu juga dilibatkan, lewat wawancara dan pertemuan, dan

dengan mengkaji temuan-temuan dan rencana pencegahan.

Dampak yang mungkin ditimbulkan seluruh aktifitas utama perlu dikaji sebelum

pembangunan dimulai. Kajian tersebut perlu mencakup, tanpa mengikutsertakan

urutan preferensi, paling tidak kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

• Analisa dampak seluruh kegiatan utama, termasuk penanaman, operasi pabrik,

pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 7: Responsible development of new plantings 35

Kriteria Indikator dan Panduan

• Analisa, termasuk konsultasi stakeholder, Nilai Konservasi Tinggi (lihat kriteria

7.3) yang mungkin terkena dampak negatif.

• Analisa dampak terhadap ekosistem yang bersebelahan dengan rencana

pembangunan, termasuk apakah pembangunan atau perluasan tersebut akan

meningkatkan tekanan terhadap ekosistem alami sekitar.

• Identifikasi aliran air dan analisa dampak terhadap hidrologi. Langkah-langkah

perlu direncanakan dan diimplementasikan untuk mempertahankan kuantitas dan

kualitas sumber air.

• Survey tanah baseline dan informasi topografi, termasuk identifikasi tanah rusak

(marginal) dan rentan (fragile), daerah rawan erosi dan lereng yang tidak layak

untuk penanaman.

• Analisa jenis lahan yang akan digunakan (hutan, hutan rusak, lahan yang telah

dibuka).

• Analisa kepemilikan tanah dan hak pengguna.

• Analisa pola pemanfaatan lahan yang ada.

• Analisa dampak sosial yang mungkin ditimbulkan terhadap masyarakat sekitar

perkebunan, termasuk analisa mengenai dampak yang berbeda terhadap kaum

pria dan wanita, terhadap kelompok-kelompok etnis, dan antara tenaga kerja

pendatang dan penduduk lokal.

Rencana dan operasi lapangan perlu dikembangkan dan diimplementasikan untuk

mengintegrasikan hasil analisa. Salah satu hasil proses analisa yang potensial adalah

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 7: Responsible development of new plantings 36

Kriteria Indikator dan Panduan

bahwa pembangunan tidak dapat dilanjutkan karena skala dampak yang mungkin

ditimbulkan.

Untuk skema smallholder, manajemen skema perlu melakukan analisa-analisa ini,

namun tidak untuk petani perorangan.

Interpretasi nasional perlu mengidentifikasi akreditasi ahli independen yang

melakukan analisa.

Interpretasi nasional perlu mempertimbangkan penetapan batasan minimum dari

luasan penanaman baru, misalnya 50 ha, di mana luasan di atas batas tersebut

menuntut adanya SEIA. Juga pertimbangkan pembuatan daftar dampak-dampak sosial

negatif (misalnya penggusuran, hilangnya kelangsungan makanan bagi masyarakat

lokal, dll.) dalam konteks nasional.

Kriteria 7.2 Survey tanah dan informasi topografi

digunakan untuk perencanaan lokasi kerja dalam

rangka penetapan kawasan penanaman baru, dan

hasilnya diintegrasikan ke dalam rencana dan

operasi.

Indikator:

Kegiatan ini perlu dipadukan dengan SEIA sebagaimana disyaratkan kriteria 7.1.

Panduan:

Survey tanah harus memadai bagi kesesuaian lahan untuk kelapa sawit jangka

panjang. Peta kesesuaian tanah atau survey tanah perlu harus sesuai dengan skala

operasi dan mencakup informasi mengenai jenis tanah, topografi, kedalaman akar,

kelembaban, banyaknya bebatuan, kesuburan tanah dan keberlanjutan jangka panjang

tanah. Tanah yang tidak cocok untuk penanaman atau tanah yang perlu perlakuan

khusus perlu diidentifikasi. Informasi-informasi ini perlu digunakan dalam

merencanakan program penanaman, dll. Perlu direncanakan langkah-langkah untuk

meminimalisir erosi lewat penggunaan mesin berat yang tepat, pembuatan teras di

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 7: Responsible development of new plantings 37

Kriteria Indikator dan Panduan

lahan miring, konstruksi jalan yang benar, penutupan lahan (cover) yang cepat,

perlindungan tepian sungai, dll.

Informasi mengenai topografi harus digunakan untuk memandu perencanaan sistem

drainase dan irigasi, jalan dan infrastruktur lainnya.

Analisa kesesuaian tanah juga penting bagi produsen kecil, terutama bila jumlahnya

cukup banyak di suatu daerah tertentu. Informasi dapat dikumpulkan dan disediakan

oleh kelompok petani atau pabrik kelapa sawit yang membeli TBS dari petani

perorangan.

Interpretasi nasional perlu mencantumkan tata kelola lokal atau nasional atau

panduan lain yang harus dipatuhi; atau perlu menjabarkan apa yang diupayakan oleh

“praktek yang baik” dalam konteks lokal dan nasional.

Kriteria 7.3 Penanaman baru sejak Nopember 2005

(yang merupakan perkiraan saat pengadopsian

kriteria RSPO oleh anggotanya) tidak menggantikan

hutan alam atau kawasan yang memiliki satu atau

lebih Nilai Konservasi Tinggi.

Indikator:

Kegiatan ini perlu dipadukan dengan SEIA sebagaimana disyaratkan kriteria 7.1.

Panduan:

Kriteria ini berlaku atas hutan dan jenis vegetasi lainnya. Kriteria ini berlaku meskipun

terjadi perubahan pada kepemilikan lahan atau manajemen perkebunan setelah

tanggal pemberlakukan kriteria ini. Nilai Konservasi Tinggi mungkin teridentifikasi

dalam daerah tertentu di lahan yang dikuasai, dan dalam hal ini penanaman baru

dapat direncanakan sedemikian rupa sehingga Nilai Konservasi TInggi tersebut dapat

terpelihara atau ditingkatkan.

Analisa Nilai Konservasi Tinggi menuntut pelatihan dan kemampuan yang tertentu,

dan harus mencakup konsultasi dengan masyarakat lokal, terutama untuk

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 7: Responsible development of new plantings 38

Kriteria Indikator dan Panduan

mengidentifikasi Nilai Konservasi TInggi sosial.

Pembangunan perlu secara aktif berupaya memanfaatkan lahan yang telah dibuka

dan/atau lahan rusak. Pembangunan perkebunan tidak boleh menimbulkan tekanan

tidak langsung pada hutan lewat pemanfaatan seluruh lahan tanam/pertanian yang

tersedia di suatu daerah.

Meskipun pembangunan yang direncanakan konsisten dengan perencanaan pada

tingkat lansekap oleh departemen/instansi lokal dan nasional, persyaratan

perlindungan Nilai Konservasi TInggi sosial dan biologis ini tetap harus dipenuhi.

Interpretasi nasional perlu mengacu pada definisi Nilai Konservasi Tinggi nasional

(atau bila tidak ada, dapat mengacu pada definisi yang diuraikan dalam

Annex/Lampiran) atau pada rencana pemanfaatan/konservasi lahan serupa atau perlu

mempertimbangkan bagaimana pihak perkebunan dan tim audit dapat

mengidentifikasi Nilai Konservasi Tinggi. Hal ini mungkin membutuhkan kerja sama

dengan lembaga lain.

Untuk definisi ‘Nilai Konservasi Tinggi’, lihat definisi.

Kriteria 7.4 Penanaman ekstensif di lerengan curam

dan/atau tanah tidak subur dan rentan, dihindari.

Indikator:

Kegiatan ini perlu dipadukan dengan SEIA sebagaimana disyaratkan kriteria 7.1.

Panduan:

Tanah tidak subur dan rentan, termasuk kemiringan yang berlebihan dan tanah

gambut, perlu diidentifikasi sebelum dilakukan konversi ke penanaman. Penanaman di

tanah gambut yang luas dengan kedalaman lebih dari 3m dan di tanah rentan lainnya

harus dihindari.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 7: Responsible development of new plantings 39

Kriteria Indikator dan Panduan

Bila ada usulan penanaman terbatas di tanah rusak dan rentan, rencana perlu dibuat

dan diimplementasikan untuk melindungi tanah-tanah ini tanpa menimbulkan dampak

yang merugikan (misalnya pada aspek hidrologi) atau resiko tinggi (misalnya

kebakaran) pada daerah di luar daerah penanaman.

Interpretasi nasional perlu mempertimbangkan, termasuk kontrol dan batasan-batasan

khusus seperti batas kemiringan, pembuatan daftar jenis tanah yang tidak boleh

ditanami (terutama tanah gambut), proporsi daerah perkebunan yang mengandung

tanah rusak/rentan, dan/atau definisi ‘ekstensif’, ‘rusak’ (marginal) dan ‘rentan’

(fragile).

Kriteria 7.5 Tidak ada penanaman baru dilakukan di

tanah masyarakat lokal tanpa persetujuan bebas,

didahulukan dan diinformasikan (FPIC) dari mereka,

yang dilakukan melalui suatu sistem yang

terdokumentasi sehingga memungkinkan

masyarakat adat dan masyarakat lokal serta para

pihak lainnya bisa mengeluarkan pandangan mereka

melalui institusi perwakilan mereka sendiri.

Indikator:

Kegiatan ini perlu dipadukan dengan SEIA sebagaimana disyaratkan kriteria 7.1.

Panduan:

Lihat kriteria dan panduan 2.2, 2.3, 6.2, 6.4 dan 7.6 untuk indikator

kepatuhan/pemenuhan (compliance).

Bila penanaman baru dapat diterima, rencana manajemen dan operasi harus

memelihara tempat-tempat terlarang. Kesepakatan dengan masyarakat lokal harus

dibuat tanpa paksaan/ancaman atau undue influence - lihat Definisi. (Lihat panduan

2.3).

Yang dimaksud dengan stakeholder dalam hal ini mencakup mereka yang dirugikan

atau terkait dengan rencana penanaman baru.

Kriteria 7.6 Masyarakat lokal diberikan kompensasi

untuk akuisisi tanah sudah disetujui dan dibebaskan

Indikator:

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 7: Responsible development of new plantings 40

Kriteria Indikator dan Panduan

dari pelepasan haknya dengan syarat harus melalui

proses FPIC dan persetujuan yang sudah disepakati.

• Dokumen identifikasi dan analisa hak-hak legal dan hak-hak adat.

• Sistem identifikasi kelompok yang berhak menerima kompensasi.

• Sistem perhitungan dan distribusi kompensasi yang wajar (dalam wujud uang atau

bentuk lainnya).

• Masyarakat yang kehilangan akses dan hak atas tanah perluasan perkebunan

diberikan kesempatan untuk mendapatkan manfaat dari pembangunan

perkebunan.

• Proses dan hasil klaim kompensasi harus didokumentasikan dan disediakan untuk

umum.

• Kegiatan ini perlu dipadukan dengan SEIA sebagaimana disyaratkan kriteria 7.1.

Panduan:

Lihat kriteria 2.2, 2.3 dan 6.4 serta panduan terkait.

Persyaratan ini juga meliputi masyarakat adat.

Kriteria 7.7 Penggunaan api dalam penyiapan lahan

penanaman baru dihindari kecuali dalam situasi

tertentu, sebagaimana terdapat dalam panduan

tanpa-bakar ASEAN maupun praktik terbaik yang ada

di region

Indikator:

• Dokumen analisa penggunaan api untuk penyiapan lahan penanaman.

• Kegiatan ini perlu dipadukan dengan SEIA sebagaimana disyaratkan kriteria 7.1.

Panduan:

Penggunaan api hanya diperbolehkan jika analisa menunjukkan bahwa cara tersebut

adalah yang paling efektif dan menimbulkan dampak lingkungan paling kecil untuk

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Panduan Document. March 2006

Panduan for Principle 7: Responsible development of new plantings 41

Kriteria Indikator dan Panduan

meminimalisir serangan hama dan penyakit, dan ada bukti-bukti bahwa penggunaan

api dikontrol secara cermat.

Program pelatihan atau pembinaan untuk petani mungkin perlu diberikan.

Interpretasi nasional perlu mengidentifikasi setiap situasi khusus yang mengijinkan

penggunaan api, misalnya dengan mengacu pada ‘Panduan Pelaksanaan Tanpa-Bakar

ASEAN’, atau panduan serupa yang ada di tempat lain.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Draft Panduan Version 4. January 2006.

Panduan for Principle 8: Commitment to continuous improvement in key areas of activity 42

Prinsip 8: Komitmen terhadap perbaikan terus-menerus pada wilayah-wilayah utama aktiftas

Kriteria Indikator dan Panduan

Kriteria 8.1 Pihak perkebunan dan pabrik kelapa

sawit secara teratur memonitor dan mengkaji ulang

aktifitas mereka dan mengembangkan dan

mengimplementasikan rencana aksi yang

memungkinkan adanya perbaikan nyata yang

kontinu pada operasi-operasi kunci.

Indikator:

Rencana aksi untuk perbaikan terus menerus perlu didasarkan pada pertimbangan

dampak sosial dan lingkungan dan kesempatan yang ditimbulkan perkebunan/pabrik

kelapa sawit, dan perlu mencakup sejumlah indikator yang dijabarkan dalam prinsip

dan kriteria ini. Minimum, hal ini harus meliputi, namun tidak terbatas pada:

• Pengurangan penggunaan bahan-bahan kimia tertentu (kriteria 4.6).

• Dampak lingkungan (kriteria 5.1).

• Pengurangan limbah (kriteria 5.3).

• Polusi dan emisi (kriteria 5.6).

• Dampak sosial (kriteria 6.1).

Panduan:

Interpretasi nasional perlu mencakup batasan kinerja minimum tertentu untuk

indikator kunci (lihat kriteria 4.2, 4.4, dan 4.5).

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Draft Panduan Version 4. January 2006.

Annex 1 43

Definisi Customary rights (Hak adat): Pola pemanfaatan lahan dan sumber daya yang telah

ada sejak jaman dahulu yang selaras dengan hukum, nilai-nilai, kebiasaan dan tradisi

masyarakat adat, pemanfaatan lahan secara musiman atau rotasi, dan bukan status

legal formal pemanfaatan lahan dan sumber daya yang ditetapkan negara. (Dari

World Bank Operational Policy 4.10).

Environmental Impact Assessment (Analisa Dampak Lingkungan): sebuah proses

memperkirakan dan mengevaluasi dampak dari suatu aksi atau serangkaian aksi

terhadap lingkungan, lalu memanfaatkan hasilnya sebagai alat dalam proses

perencanaan dan pengambilan keputusan.

High Conservation Value Forest/HCVF (Hutan Dengan Nilai Konservasi Tinggi):

Hutan dengan satu atau lebih Nilai Konservasi Tinggi (HCVs) yang harus dilestarikan

atau ditingkatkan:

• HCV1. Wilayah hutan yang memiliki konsentrasi nilai keanekaragaman hayati

yang penting secara global, regional dan nasional (misalnya spesies endemik,

spesies yang terancam kepunahan)

• HCV2. Wilayah hutan yang memiliki hutan-hutan tingkat lansekap yang penting

secara global, regional dan nasional, yang berada dalam, atau yang di atasnya

terdapat, unit manajemen, yang memiliki keberlangsungan pola distribusi dan

kelimpahan populasi sebagian besar atau seluruh spesies yang dapat ditemui di

alam.

• HCV3. Wilayah hutan yang berada dalam atau memiliki ekosistem langka,

terancam atau nyaris punah.

• HCV4. Wilayah hutan yang menyediakan jasa alam dasar dalam situasi kritis

(misalnya daerah tangkapan air, kontrol erosi).

• HCV5. Wilayah hutan yang fundamental untuk memenuhi kebutuhan dasar

masyarakat lokal (misalnya subsisten, kesehatan).

• HCV6. Wilayah hutan yang penting bagi identitas budaya tradisional masyarakat

lokal (daerah dengan kepentingan budaya, ekologis, ekonomis dan religius yang

merupakan bagian dari masyarakat lokal tersebut).

(Lihat: ‘The HCVF Toolkit’ – di www.proforest.net)

ISO Standards (Standar ISO): Standar yang dikembangkan oleh Organisasi

Standarisasi Internasional (the International Organization for Standardization) (ISO:

lihat http://www.iso.ch/iso).

Natural vegetation (Vegetasi alam): Daerah yang memiliki berbagai karakteristik

dan elemen utama dari ekosistem asli, seperti kompleksitas, struktur dan

keanekaragaman.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Draft Panduan Version 4. January 2006.

Annex 1 44

Plantation (Perkebunan): Lahan dengan tanaman kelapa sawit dan penggunaan

lahan terkait lainya seperti infrastruktur (misalnya jalan), daerah tepian sungai dan

daerah konservasi.

Primary Forest (Hutan Primer): Hutan primer adalah hutan yang belum pernah

mengalami penebangan dan tercipta secara alami dan karena peristiwa alam, tanpa

memandang usianya. Yang juga dimasukkan sebagai hutan primer adalah hutan

yang dimanfaatkan sekedarnya oleh masyarakat adat dan masyarakat lokal yang

hidup dalam tata cara tradisional yang relevan dengan konservasi dan pemanfaatan

keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. Tutupan hutan yang ada umumnya

relatif serupa dengan komposisi alam dan berkembang terutama lewat regenerasi

alamiah. Interpretasi nasional perlu mempertimbangkan apakah diperlukan sebuah

definisi yang lebih spesifik. (Dari FAO Second Expert Meeting On Harmonizing Forest-

Related Definitions For Use By Various Stakeholders, 2001,

http://www.fao.org/documents/show_cdr.asp?url_file=/DOCREP/005/Y4171E/Y4171

E11.htm).

Prophylactic: Sebuah perlakuan atau (serangkaian) aksi yang ditujukan sebagai

langkah pencegahan.

Restore (Pemulihan): Mengembalikan daerah rusak atau daerah konversi dalam

suatu wilayah perkebunan ke keadaan semi-alamiahnya.

Smallholder: Petani yang menanam kelapa sawit, kadang kala juga menghasilkan

tanaman lain pada skala subsisten, di mana keluarga merupakan tenaga kerja utama

dan perkebunan yang diusahakan merupakan sumber pendapatan utama, dan luasan

kebun kelapa sawitnya kurang dari 50 hektar.

Stakeholders (Pihak/Pihak terkait): Individu atau kelompok yang memiliki

kepentingan yang legitimate dan/atau nyata dengan, atau mereka yang terkena

dampak langsung dari, aktifitas suatu organisasi dan akibat dari aktifitas tersebut.

Outgrowers (Petani plasma): Petani, yang penjualan TBS-nya dikontrak secara

eksklusif oleh pihak perkebunan/pabrik. Petani plasma mungkin adalah smallholder.

Undue influence : Pengaruh/Kuasa yang dimiliki pihak ketiga yang sedemikian rupa

sehingga seseorang menandatangani kontrak atau perjanjian-perjanjian lainnya

yang, jika tidak ada pengaruh dari pihak ketiga tersebut, tidak akan mau ia tanda

tangani.

Use rights (Hak guna): Hak untuk memanfaatkan sumber daya hutan yang dapat

didefinisikan oleh kebiasaan lokal, kesepakatan, atau diberikan oleh entitas yang

memiliki hak akses. Hak-hak ini mungkin membatasi pemanfaatan suatu sumber

daya pada tingkat konsumsi tertentu atau penggunaan tehnik pemanenan tertentu.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Draft Panduan Version 4. January 2006.

Annex 1 45

1. Lampiran 2: Pedoman mengenai beberapa standar utama internasional, sebagai rujukan tambahan kriteria sosial

Disampaikan oleh Forest Peoples Programme dan Sawit Watch

Asas Standar Internasional Ketentuan Utama Ringkasan Perlindungan

Pengambil-alihan

lahan yang adil

Konvensi ILO 169 (1989)

mengenai Masyarakat

Pribumi dan Adat

Pasal 13-19 Menghormati dan melindungi hak atas tanah dan sumber daya alam yang dimanfaatkan dan digunakan secara tradisional; penghargaan terhadap peninggalan adat; larangan pemindahan paksa; kompensasi atas kehilangan dan kerugian.

Konvensi PBB mengenai

Keragaman Hayati (1992)

Pasal 10c Melindungi dan mendorong penggunaan sumber-

sumber daya hayati sesuai dengan praktek-

praktek tradisional.

Perwakilan dan

Peran serta

masyarakat

pribumi dan adat

secara adil

Konvensi ILO 169 (1989)

mengenai Masyarakat

Pribumi dan Adat

Pasal 6-9 Mewakili diri sendiri melalui lembaga-lembaga

perwakilan mereka; konsultasi untuk mencapai

kesepakatan atau persetujuan; hak untuk

memutuskan prioritas sendiri, mempertahankan

adat sendiri dan menyelesai-kan pelanggaran-

pelanggaran sesuai dengan hukum adat (sejalan

dengan hak asasi manusia internasional).

Konvensi mengenai Komisi CERD PBB, Persetujuan sukarela yang diberitahukan

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Draft Panduan Version 4. January 2006.

Annex 1 46

Asas Standar Internasional Ketentuan Utama Ringkasan Perlindungan

Penghapusan Segala

Bentuk Diskriminasi Ras,

Perjanjian Internasional

mengenai Hak-hak

Ekonomi, Sosial dan

Budaya, Sistem Hak Asasi

Manusia antar Negara

Benua Amerika

Komisi PBB untuk

Hak-hak Sosial,

Budaya dan

Ekonomi, Komisi

antar Negara

Benua Amerika

untuk Hak Asasi

Manusia7

sebelumnya mengenai keputusan-keputusan yang

mungkin mempengaruhi masyarakat pribumi.

(Standar ini telah diterima secara umum sebagai

standar ‘praktik terbaik’ oleh badan-badan dunia

seperti Komisi Dunia untuk Bendungan, Review

Industri Ekstraktif, Dewan Pekerja Hutan, UNDP,

CBD, IUCN dan WWF).

Larangan kerja

paksa

Konvensi ILO 29 (1930)

Kerja Paksa

Pasal 5 Tidak ada konsesi untuk perusahaan terlibat

dalam segala bentuk kerja paksa

Konvensi ILO 105 (1957)

Penghapusan Kerja Paksa

Pasal 1 Larangan menggunakan segala bentuk kerja

paksa

Perlindungan anak Konvensi ILO 138 (1973)

Usia Minimum

Pasal 1-3 Penghapusan pekerja anak-anak dan definisi usia

kerja minimum nasional tidak kurang dari 15-18

tahun (bergantung pada pekerjaan).

Konvensi ILO 182 (1999)

Bentuk Terburuk

Mempekerja-kan Anak

Pasal 1-7 Penghapusan perbudakan anak, perbudakan

karena hutang, penjualan dan perburuan untuk

prostitusi; metoda yang sesuai untuk memantau

dan menegakkan pemberlakuannya.

Kebebasan Konvensi ILO 87 (1984) Pasal 2-11 Kebebasan untuk bergabung dengan organisasi,

7 Untuk jelasnya lihat www.forestpeoples.org

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Draft Panduan Version 4. January 2006.

Annex 1 47

Asas Standar Internasional Ketentuan Utama Ringkasan Perlindungan

Berserikat dan

Posisi Tawar

Kolektif

Kebebasan Berserikat dan

Perlindungan terhadap

Hak untuk Berorganisasi

federasi dan konfederasi yang dipilih; dengan

anggaran dasar dan aturan-aturan yang dipilih

secara bebas; langkah-langkah untuk melindungi

hak untuk berorganisasi

Konvensi ILO 98 (1949)

Hak untuk Berorganisasi

dan Posisi Tawar Kolektif

Pasal 1-4 Perlindungan terhadap tindakan anti-serikat

pekerja dan langkah-langkah untuk menguasai

serikat pekerja; cara untuk negosiasi sukarela

mengenai ketentuan dan syarat pekerjaan

melalui kesepakatan bersama

Konvensi ILO 141 (1975)

Organisasi Pekerja

Pedesaan

Pasal 2-3 Hak-hak penyewa, buruh tani dan petani untuk

berorganisasi; bebas dari campur tangan dan

paksaan.

Tidak Ada

Diskriminasi dan

Persamaan Upah

Konvensi ILO 100 (1951)

Persamaan Upah

Pasal 1-3 Persamaan upah antara bagi laki-laki dan

perempuan atas pekerjaan yang sama.

Konvensi ILO 111 (1958)

Diskriminasi (Pekerjaan

dan Jabatan)

Pasal 1-2 Persamaan kesempatan dan perlakuan dalam

hubungannya dengan pekerjaan dan jabatan;

tidak ada diskriminasi atas dasar ras, warna

kulit, jenis kelamin, agama, faham politik, asal

negara atau status sosial.

Penggunaan Buruh

Migran secara Adil

Konvensi ILO 97 (1949)

Migrasi untuk mencari

Pasal 1-9 Pemberian informasi; tidak ada hambatan untuk

bepergian; pemberian fasilitas kesehatan; non-

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Draft Panduan Version 4. January 2006.

Annex 1 48

Asas Standar Internasional Ketentuan Utama Ringkasan Perlindungan

kerja diskriminasi dalam pekerjaan, akomodasi,

jaminan sosial dan pengupahan; tidak ada

pemulangan paksa pekerja migran yang sah;

pengiriman uang tabungan ke negara asal

pekerja.

Konvensi ILO 143 (1975)

Pekerja Migran

(Ketentuan-ketentuan

tambahan)

Pasal 1-12 Menghargai hak asasi manusia; perlindungan

terhadap pekerja migran liar dari tindakan yang

kejam; larangan penjualan pekerja migran liar;

perlakuan yang adil pada pekerja migran.

Perlindungan

terhadap Buruh

Perkebunan8

Konvensi ILO 110 (1958)

Perkebunan

Pasal 5-91 Perlindungan terhadap anggota keluarga orang

yang dipekerjakan, perlindungan terhadap hak-

hak pekerja pada saat penerimaan kerja dan

pemberangkatan; kontrak kerja yang adil;

penghapusan sanksi hukuman; upah dan kondisi

kerja yang adil; tidak ada paksaan atau

kewajiban untuk menggunakan toko perusahaan;

akomodasi dan kondisi yang memadai;

perlindungan persalinan; kompensasi atas cidera

dan kecelakaan; kebebasan berserikat; hak untuk

berorganisasi dan posisi tawar kolektif; inspeksi

8 Konvensi 110 Pasal 1 (1) mendefinisikan perkebunan sebagai usaha tani yang mempekerjakan tenaga sewaan secara rutin … berkenaan dengan penanaman atau produksi … [antara lain] kelapa sawit.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Draft Panduan Version 4. January 2006.

Annex 1 49

Asas Standar Internasional Ketentuan Utama Ringkasan Perlindungan

pekerja yang benar; perumahan dan fasilitas

kesehatan yang layak.

Perlindungan

terhadap Penyewa

dan Petani

Penggarap

Rekomendasi ILO 132

(1968) Penyewa dan

Petani Penggarap

Pasal 4-8 Harga sewa yang wajar; pembayaran hasil

pertanian yang layak; catu kesejahteraan;

organisasi sukarela; kontrak yang adil; tatacara

penyelesaian perselisihan.

Perlindungan

terhadap Petani

Konvensi ILO 117 (1962)

Kebijakan Sosial (Tujuan

dan Standar Dasar)

Pasal 4 Pengasingan karena hak adat; bantuan untuk

membentuk koperasi; pengaturan sewa untuk

memperoleh standar hidup setinggi mungkin.

Keselamatan dan

Kesehatan

Konvensi ILO 184 (2001)

Keselamatan di bidang

Pertanian

Pasal 7-21 Menganalisis risiko dan mengambil langkah-

langkah pencegahan dan perlindungan untuk

memastikan keselamatan dan kesehatan tempat

kerja, mesin, peralatan, bahan kimia, alat dan

proses-proses; memastikan penyebarluasan

informasi, pelatihan yang tepat, supervisi dan

kepatuhan; perlindungan khusus untuk pekerja

remaja dan wanita; perlindungan terhadap cidera

dan penyakit karena pekerjaan.

Mengendali-kan

atau menghapus

Penggunaan Bahan

Kimia dan

Konvensi Stockholm

mengenai Polutan

Organik yang Berbahaya

(2001)

Pasal 1-5 Melarang dan/atau menghapus produksi dan

penggunaan bahan kimia yang terdata dalam

Lampiran A (misalnya Aldrin, Chlordance, PCB);

Membatasi produksi dan penggunaan bahan

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Draft Panduan Version 4. January 2006.

Annex 1 50

Asas Standar Internasional Ketentuan Utama Ringkasan Perlindungan

Pestisida

Berbahaya

kimia dalam Lampiran B (misalnya DDT);

mengurangi atau menghapus peredaran bahan

kimia yang terdaftar dalam Lampiran C (misalnya

Hexachlorobenzene).

Petunjuk Pelaksanaan

Distribusi dan

Penggunaan Pestisida

Internasional FAO (1985,

Direvisi tahun 2002)

Pasal 5 Membatasi penggunaan pestisida berbahaya jika

sulit untuk dikendalikan; memastikan

penggunaan teknik-teknik dan peralatan

pelindung; memberi pekerja pedoman mengenai

langkah-langkah keselamatan; memberikan

fasilitas yang luas untuk petani; melindungi

pekerja dan pengawas; memberikan informasi

yang lengkap mengenai risiko dan perlindungan;

melindungi keanekaragaman hayati dan menekan

dampak-dampak terhadap lingkungan hidup;

memastikan pembuangan limbah dan peralatan

yang aman; membuat ketentuan-ketentuan

penanganan darurat keracunan.

Konvensi Rotterdam

mengenai Tatacara

Persetujuan yang

Diberitahu-kan

Sebelumnya untuk Bahan-

Bahan Kimia dan Pestisida

Pasal 1, 5 and 6 Menghambat perdagangan bahan kimia dan

pestisida berbahaya; menyusun tatacara nasional

untuk mengawasi penggunaan dan

perdagangannya; membuat daftar bahan kimia

dan pestisida yang dilarang dan berbahaya.

RSPO Principles dan Kriteria for Sustainable Palm Oil Production. Draft Panduan Version 4. January 2006.

Annex 1 51

Asas Standar Internasional Ketentuan Utama Ringkasan Perlindungan

Tertentu yang Berbahaya

dalam Perdagangan

Internasional (1998)