RPP (WORD)

download RPP (WORD)

of 24

description

juniver

Transcript of RPP (WORD)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)DISUSUNOLEH

NAMA : JUNIVER HUTASOITNIM : 5133122015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIFFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MEDAN2015RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Satuan Pendidikan: SMK N.1 DOLOKSANGGULMata Pelajaran: Kompetensi Kejuruan Mekanik OtomotifStandar Kompetensi: Memperbaiki Sistim Stater dan Pengisian Kelas/Semester: XII / 5Durasi Waktu: 8 x 45 MenitStandar Kompetensi: Mampu Memperbaiki Sistim Stater dan Pengisian Kompetensi Dasar :1. Mampu mengidentifikasi sistem starter.2. Mampu mengidentifikasi sistem pengisian. 3. Mampu mengidentifikasi sistem starter.4. Mampu mengidentifikasi sistem pengisian.I. INDIKATOR:1. Pengujian dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.2. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.3. Tes/pengujian dilakukan untuk menentukan kerusakan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai.4. Mengidentifikasi kesalahan dan menentukan langkah perbaikan yang diperlukan.5. Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.6. Sistem starter dan pengisian diperbaiki tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.7. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.8. Perbaikan yang diperlukan, penggantian komponen, penyetelan dilaksanakan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai.9. Perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahan.

II. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah pemberian materi perbaikan stater dan diberikan alat maka siswa akan dapat mengetahui yaitu:

1. Siswa dapat menjelaskan prinsip motor stater & pengisian dengan benar.2. Siswa dapat merangkai system stater & pengisian dengan benar.3. Siswa dapat mengetes/menguji motor stater & pengisian berdasarkan SOP.4. Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan motor stater & pengisian dengan benar.

III. MATERI PEMBELAJARAN1. Prinsip kerja motor stater dan pengisian.2. Rangkaian sistem stater dan pengisian.3. Menguji motor stater dan pengisian.4. Mengidentifikasi kerusakan motor stater dan pengisian.

IV. METODE PEMBELAJARAN1. Ceramah.2. Tanya jawab.3. Demontrasi.4. Penunjukan kerja (pemberian tugas).

V. KEGIATAN PEMBELAJARANNoPertemuan 1Waktu

1Pendahuluan:1. Perkenalan.2. Memberikan salam dan berdoa3. Apresiasi/Memotivasi siswa tentang materi yang akan diberikan. 10 menit

2Kegiatan inti: 1. Menjelaskan pengertian sistim stater.2. Menjelaskan Fungsi Komponen stater.3. Memberi Catatan Bagi Siswa. 60 menit

3Kegiatan Penutup1. Tes 1 menerangkan / menyebutkan nama Komponen Sistim Stater (individu).2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan saran dan kritikan atas penyajian pelajaran yang telah dilaksanakan.3. Memberikan tugas kepada siswa.

20 menit

1. Pengertian dan Fungsi Sistim Starteria. Sistem StaterSuatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkan. Dari beberapa cara yang ada, mobil pada umumnya menggunakan motor listrik, digabungkan dengan magnetic switch yang memindahkan gigi pinion yang berputar ke-ring gear yang dipasangkan pada bagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear berputar dan juga poros engkol. Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motor starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah, motor serie DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.

b. Motor StaterMotor starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi dengan magnetic switch yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut gigi pinion) untuk berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi fly wheel (roda gila) yang dibuat pada poros enngkol. Saat ini kita mengenal dua tipe motor starter yang digunakan pada kendaraan atau truck-truck kecil, yaitu motor starter konvensional dan reduksi.Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan pada daerah dingin mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang dapat menghasilkan momen yang lebih besar yang diperlukan untuk menstater mesin pada cuaca dingin. Motor starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang lebih besar dari pada motor starter konvensional untuk ukuran dan berat yang sama, saat ini mobil cenderung mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah yang panas. Pada umumnya motor starter digolongkan (diukur) berdasarkan output nominalnya (dalam KW) makin besar output makin besar kemampuan starternya.

2. KOMPONEN-KOMPONEN MOTOR STARTERa. Yoke dan Pole CoreYoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup.Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.

b. Field CoilField coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil berfungsi untuk dapat membangkit medan magnet. Pada starter biasanya digunakan empat field coil yang berarti mempunyai empat core.

c. Armature dan ShaftArmature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot,poros,komulator serta kumparan armature. Dan berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar.

d. BrushBrush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua. Dua buah disebut dengan brush positif. Dua buah disebut dengan brush negative.

e. Armature BrakeArmature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.

f. Drive LeverDrive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

g. Sarter ClutchSarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.

h. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui teminal utama.

NoPertemuan 2Waktu

1Pendahuluan:1. Memberian salam, berdoa2. Kesiapan belajar peserta didik dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya.3. Apresiasi/Memotivasi siswa tentang materi yang akan diberikan. 10 menit

2Kegiatan inti: 1. Menjelaskan cara kerja motor stater.2. Menunjukkan video/animasi mengenai sistem stater.60 menit

3Kegiatan Penutup1. Tes 2 Cara kerja sistim stater di Depan Kelas (Penilaian).2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan saran dan kritikan atas penyajian pelajaran yang telah dilaksanakan.3. Memberikan tugas kepada siswa.

20 menit

1. Cara Kerja Motor Statera. Pada Saat Motor Switch On

Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui hold in coil ke massa dan dilain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melalui armature. Pada saat in hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama.Seperti pada gambar diatas.Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak kea rah menutup main switch, sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch kea rah posisi berkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah sebagai berikut: Bateraiterminal 50hold in coilmassa Bateraiterminal 50pull in coilfield coilarmaturemassa Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu , relative kecil maka armature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear menjadi lembut. Pada kendaraan ini kontak plate belum menutup main switch.

b. Pada saat Pinion Berkaitan PenuhBila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear , kontak plate akan mulai menutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus akan mengalir sebagai berikut: Bateraiterminal 50hold in coilmassa Bateraimain switchterminal cfield coilarmaturemassaSeperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari pull in coil tidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field coilarmaturemassa melalui main switch. Akibatnya starter dapat menghasilkan momen punter yang besar yang digunakan memutarkan ring gear. Bilaman mesin sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan armature melalui pinion.Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling sarter akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.

c. Pada saat starter Switcf OFFSesudah starter switch dihidupkan ke posisi off, dan main switch dalam keadaan belum membuka (belum bebas dari kontak plate).Maka aliran arusnya sebagai berikut: Bateraiterminal 30main switchterminal C Field coilarmaturemassaOleh karena starter switch off maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari teminal 50 melainkan dari teminal C.Sehingga aliran arusnya akan menjadi: Bateraiterminal 30main switchterminal C Pull in coilHold in coilmassa Karena arus pull in coil berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal iini mengakibatkan kekuatan return spring dapat mengembalikan kontak plate keposisi semula. Dengan demikian drive lever menarik sarter clutch dan pinion gear terlepas dari perkaitan.

Gambar pada saat starter switcf OFF

Tugas : 1. Membuat catatan tentang yang sudah diterangkan/ yang dipelajari.

NoPertemuan 3Waktu

1Pendahuluan:1. Melakukan 2. Kesiapan belajar peserta didik dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya.3. Apresiasi / Memotivasi siswa tentang materi yang akan diberikan 10 menit

2Kegiatan inti: 1. Sistem pengisian2. Konstruksi alternator dan bagian-bagiannya3. Penjelasan tentang regulator60 menit

3Kegiatan Penutup1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan saran dan kritikan atas penyajian pelajaran yang telah dilaksanakan.

20 menit

1. SISTEM PENGISISANFungsi baterai pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-komponen listrik pada mobil tersebut seperti motor starter, lampu-lampu besar dan penghapus kaca. Namun demikian kapasitas baterai sangatlah terbatas, sehingga tidak akan dapat mensuplai tenaga listrik secara terus menerus.Dengan demikian, baterai harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap waktu yang diperlukan oleh tiap-tiap komponen-komponen listrik. Untuk itu pada mobil diperlukan siatem pengisian yang akan memproduksi listrik agar baterai selalu terisi penuh.Sistem pengisian (charging system) akan memproduksi listrik untuk menngsi kembali baterai dan mensuplai kelistrikan kekomponen yang memerlukannya pada saat mesin dihidupkan.Sebagian besar mobil dilengkapi dengan alternator yang menghasilkan arus bolak-balik yang lebih baik dari pada dynamo yang menghasilkan arus searah dalam hal tenaga listrik yang dihasilkan maupun daya tahannya. Mobil yang menggunakan arus searah (direct current), arus bolak-balik yang dihasilkan oleh alternator harus disearahkan menjadi arus searah sebelum dikeluarkan.

2. ALTERNATORFungsi alternator adalah untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari mesin tenaga listrik . Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah puli, yang memutarkan roda dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-balik ini kemudian dirubah menjadi arus searah oleh diode-diode.Komponen utama alternator adalah : rotor yang menghasilkan medan magnet listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan beberapa diode yang menyearahkan arus.Komponen tambahan lain adalah : sikat-sikat yang mensuplai arus listrik ke rotor untuk menghasilkan kemagnetan (medan magnet), bearing-bearing yang memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas untuk mendinginkan rotor, stator dan diode.

Konstruksi alternator bagian-bagiannya terdiri dari : Puli (pulley) Kipas (fan) Rotor coil Stator coil Rectifier (silicon diode)a. puli (pully)Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor.b. Kipas (fan)Fungsi kipas adalah untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada alternator.c. RotorRotor merupakan bagian yang berputar di dalam alternator, pada rotor terdapat kumparan rotor (rotor coil) yang berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik ke kumparan rotor. Rotor ditumpu oleh dua buah bearing, pada bagian depannya terdapat puli dan kipas, sedangkan di bagian belakang terdapat slip ring.

d. StatorPada ganbar diatas terlihat ganbar konstruksi dan stator coil.Kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah satu ujung-ujungnya dijadikan satu. Pada gambar sebelah kanannya terlihat teori gambar konstruksi ini disebut hubungan Y atau bintang tiga fhase. Bgian tengah yang menjadi satu adalah pusat gulungan.Dan bagian ini disebut terminal N. Pada bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak-balik (AC) tiga phase.

e. Rectifier (Diode)Pada gambar diatas memperlihatkan konstruksi dan hubungan antara stator coil dengan diode. Ketiga ujung dari stator dihubingkan dengan kedua macam diode. Pada model yang lama terdapat dua bagian yang terpisah antara diode positif (+) dan diode negative (-). Bagian positif (+) mempunyai rumah yang lebih besar daripada yang negative (-). Selain perbedaan tersebut ada lagi perbedaan lainnya yaitu strip merah pada diode positif dan strip hitam pada diode negative.Fungsi dari diode adalah menyearahkan arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh stator coil menjadi arus searah (DC). Diode juga berfungsi mencegah arus balik dari baterai ke alternator.

3. REGULATORTegangan listrik dari alternator tidak selalu constant hasilnya. Karena hasil listrik alternator tergantung dari pada kecepatan putaran motor. Makkin cepat putarannya makin besar hasilnya demikian juga sebaliknya.Rotor berfungsi sebagai magnet.Adapun magnet yang dihasilkan adalah magnet listrik, maka dengan menambah atau mengurangi arus listrik yang masuk ke rotor coil akan mempengaruhi daya magnet tersebut sehingga hasil pada stator coilpun akan terpengaruh.Jadi hasil alternator sangat dipengaruhi oleh adanya arus listrik yang masuk ke rotor coil.Fungsi regulator adalah mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap constant (sama) menurut harga yang telah ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah. Selain daripada itu regulator juga berfungsi untuk mematikan tanda dari lampu pengisian, lampu tanda pengisian akan secara otomatis mati apabila alternator sudah menghasilkan arus listrik.

Gambar diatas memeperlihatkan fungsi dari regulator, alternator dan baterai. Apabila alternator tidak menghasilkan listrik, maka hanya dari baterai saja untuk mengatasi kebutuhan kelistrikan, bila hal ini terjadi maka regulator akan bekerja memberi tanda pada pengemudi (lampu CHG).Ada dua tipe regulator yaitu tipe point (point type) dan tipe tanpa point (pointless type). Tipe tanpa point juga biasa disebut IC regulator karena terdiri dari intergrated circuit.

Adapun cirri-ciri IC regulator yang dibuat jadi satu dengan alternator adalah sebagai berikut : Ukuran kecil dan output-nya tinggi. Tidak diperlukan penyetelan voltage (tegangan)Mempunyai silet konpensasi temperature untuk control tegangan yang dimiliki untuk pengisisan baterai dan suplai ke lampu-lampu.

NoPertemuan 4Waktu

1Pendahuluan:1. Memberikan salam, dan berdoa.2. Kesiapan belajar peserta didik dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya.3. Apresiasi/Memotivasi siswa tentang materi yang akan diberikan.10 menit

2Kegiatan inti: 1. Apikasi dalam Sistem Pengisian (Charging System)60 menit

3Kegiatan Penutup1. Tes 3 (Membuat Laporan Praktek) 2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan saran dan kritikan atas penyajian pelajaran yang telah dilaksanakan.3. Memberikan tugas kepada siswa.

20 menit

1. APLIKASI DALAM SISTEM PENGISIANGambar diatas menunjukan sirkuit/ranngkaian dari sistem pengisian yang memakai regulator dua titik kontak. Kebutuhan tenaga untuk menghasilkan medan magnet (magnetic flux) pada rotor alternator disuplai dari terminal F. Arus ini diatur dalam arti ditambah atau dikurangi oleh regulator sesuai dengan tegangan terminal B. Listrik dihasilkan oleh stator alternator yang disuplai dari terminal B, dan dipakai untuk mensuplai kembali beban-beban yang terjadi pada lampu-lampu besar (head llights), wipers, radio, dan lain-lain dalam penambahan untuk mengisi kembali baterai. Lampu pengisian akan menyala, bila altenator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal.Hal tersebut terjadi apabila tegangan dari teminal N alternator kurang dari jumlah yang ditentukan.Seperti telah ditunjukan oleh gambar diatas, bila sekering terminal IG putus, listrik tidak akan mengalir ke rotor dan akibatnya alternator tidak membangkitkan listrik.Walaupun sekering CHG putus alternator akan berfungsi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan bantuan sirkuit pengisian sebagai berikut.

a. Cara kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin matiBila kinci kontak diputar ke posisi ON , arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor coil.Pada waktu yang sama, arus baterai juga mengalir ke lampu pengisisan (CHG) dan akibatnya lampu menjadi menyala (ON).Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut :a. Arus yang ke field coil

Terminal(+)baterai fusible link kunci kontak (IG switch) sekering terminal IG regulator point PL point PL terminal F regulator terminal F alternator brush slip ring rotor coil slip ring brush terminal E alternator massa bodi.Akibatnya rotor terangsang dan timbul kemagnetan yang selanjutnya arus ini disebut araus medan (field current).b. Arus ke lampu chargeTerminal(+)baterai fusibler link sakelar kunci kontak IG (IG switch) sekering lampu CHG terminal L regulator titik kontak P titik kontak P terminal E regulator massa bodi. Akibatnya lampu charge akan menyala.

b. Cara kerja mesin dari kecepatan rendah ke kecepatan sedang.Sesudah mesin hidup dan rotor berputar, tegangan/voltage dibangkitkan dalam stator coil, dan tegangan netral dipergunakan untuk voltage relay, karena itu lampu charge jadi mati.Pada waktu yang sama, tegangan yang dikeluarkan beraksi pada voltage regulator. Arus medan (field current) yang ke rotor dikontrol dan disesuaikan dengan tegangan yang dikeluarkan terminal B yang beraksi pada voltage regulator.Demikianlah, salah satu arus medan akan lewat menembus atau tidak menembus resistor R, tergantung pada keadaaan titik kontak PL.

Catatan :Bila gerakan P dari voltage relay, membuat hubungan dengan titik kontak P, maka pada sirkuit sesudah dan sebelum lampu pengisian (charge) tegangannya sama. Sehingga pada aris tidak akan mengalir ke lampu dan akhirnya lampu mati. Untuk jelasnya aliran arus pada masing-masing peristiwa sebagai berikut :1. Tegangan NetralTerminal N alternatorterminal N regulatormagnet coil dari voltage relayterminal E reguilatormassa bodi.Akibatnya pada magnet coil dari voltage relay akan terjadi kemagnetan dan dapat menarik titik kontak P dari P dan selanjutnya P akan bersatu dengan P. Dengan demikian lampu pengisian (charge) jadi mati.2. Tegangan yang keluar (output Voltage)Terminal B alternatortrminal B regulatortitik kontak Ptitik kontak Pmagnet coil dari voltage regulatorterminal E regulatormassa bodi.Akibatnya pada coil voltage regulator timbul kemagnetan yang dapat mempengaruhi posisi dari titik kontak (point) PL. Dalam hal ini PL akan tertarik dari PL sehingga pada kecepatan sedang PL akan mengambang (seperti terlihat pada gambar diatas).3. Arus yang kefieldTermional B alternatorIG switchFuseterminal IG regulatorPoint PLPoint PLReristor RTerminal F regulatorTerminal F alternatorRotor coilterminal E alternatormassa bodi.Dalam hal ini jumlah arus/tegangan yang masuk ke rotor coil bias melalui dua saluran. Bila kemagnetan di voltage regulator besar dan mampu menarik PL dari PL, maka arus yang ke rotor coil akan melalui resistor R.Akibatnya arus akan kecil dan kemagnetan yang ditimbulkan rotor coil-pun kecil (berkurang).4. Out Put currentTerminal B alternator baterai dan bebanmassa bodi.c. Cara Kerja Mesin dari Kecepatan Sedang ke Kecepatan TinggiBila putaran mesin bertambah , voltage yang dihasilkan oleh kumparan stato naik, dan gaya tarik dari kemagnetan kumparan voltage regulator menjadi lebih kuat. Dengan daya tarik yang lebih kuat, field current yang ke rotor akan mengalir terputus-putus (intermittently).Dengan kata lain , gerakan titik kontak PL dari voltage regulator kadang-kadang membuat hubungan dengan titik kontak PL .Catatan :Bila gerakan titik kontak PL pada regulator berhubungan dengan titik kontak PL, field current akan dibatasi. Bagaimanapun juga point dari voltage relay tidak akan terpisah dari point P, sebab tegangan netral terpelihara dalam sisa flux dari rotor. Aliran arusnya adalah senagai berikut :1. Voltage Netral (Tegangan Netral)Terminal N alternatorterminal N regulatormagnet coil dari voltage relayterminal E regulatormassa bodi.Arus ini juga sering disebut netral voltage.2. Out Put VoltageTerminal B alternatorterminal B regulatorpoint Ppoint Pmagnet coil dari N regulatorterminal E regulator.Inilah yang disebut dengan Output voltage.3. tidak ada arus ke Field CurrentTerminal B alternator IG switch fuse terminal IG regulator reristor R Terminal F regulator terminal F alternator rotor coil atau point PL Point P ground (NO.F.C) Terminal E alternator massa (F Current).Bila arus resistor R mengalir teminal Fregulator rotor coil massa, akibatnya arua yang ke rotor ada, tapi kalau PL-maka arus mengalir ke massa sehingga yang kerotor coil tidak ada.4. Out Put CurrentTerminal B alternator baterai/load massa.

VI. SUMBER PEMBELAJARANSumber pembelajaran diambil dari :1. Modul stater dan pengisian.2. http//otomotifesemka.wordpress.com/VII. PENILAIAN1. Evaluasi.2. Pengamatan waktu siswa bekerja.3. Hasil kerja.VIII. PEDOMAN PENILAIAN:1. Nilai teori siswa lulus jika memperoleh nilai 7,50 keatas.2. Nilai praktek diukur berdasarkan hasil, siswa mampu melakukan pekerjaan pemeriksaan, pengukuran, penyetelan dan pemasangan kembali komponen sistem stater & pengisian tanpa menyebabkan kerusakan komponen lainnya.

.................., ................... Mengetahui, Kepala SekolahGuru Mata Pelajaran ................................. Juniver Hutasoit