Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

87
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar Mata Pelajaran : PPKN Kelas / Semester : X / 2 Pokok Materi : Indahnya Hak dan Kewajiban dalam Berdemokrasi Sub Pokok Materi : Hakikat Warga Negara dalam Sistem Demokrasi Pertemuan ke : 1 Peminatan : IPA / IPS Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora ppkn kelas x semester 1 Halaman: 1

Transcript of Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Page 1: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar

Mata Pelajaran : PPKN

Kelas / Semester : X / 2

Pokok Materi : Indahnya Hak dan Kewajiban dalam

Berdemokrasi

Sub Pokok Materi : Hakikat Warga Negara dalam Sistem

Demokrasi

Pertemuan ke : 1

Peminatan : IPA / IPS

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1. Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam

kehidupan bermasyarakat (KD 1.1.)

2. Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 1

Page 2: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia (KD

2.5.)

3. Memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat

dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 3.8.)

4. Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan

bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD

4.8.)

C. Indikator

1. Menjelaskan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara

kesatuan.

2. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam

konteks sejarah.

3. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam

Konteks geopolitik

4. Mengkomunikasikan hasil analisis pentingnya kesadaran berbangsa

dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia.

PERTEMUAN I

D. Materi Pembelajaran

Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab I, Sub-bab A. “Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara” pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Agar tidak terjadi kesemerawutan dalam kehidupan bersama, pada bab ini akan dipaparkan bagaimana

kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik. Hal ini dilakukan dengan

harapan akan menimbulkan karakter bangsa yang nasionalis dan patriotis serta sikap saling menghargai.

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Kesadaran artinya menyadari bahwa bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain, khususnya dalam

konteks sejarah berdirinya bangsa Indonesi. Kesadaran berbangsa dan bernegara sesuai dengan

perkembangan bangsa mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak hal yang dapat

mempengaruhi kesadaran berbangsa dan bernegara. Salah satunya dinamika kehidupan warga negara,

telah ikut memberi warna terhadap kesadaran berbangsa dan bernegara tersebut. Selain itu, dinamika

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 2

Page 3: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

kehidupan bangsa-bangsa lain di berbagai belahan dunia, tentu berpengaruh pula terhadap kesadaran

tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan faktor utamanya. Faktor

tersebut membuat dunia semakin “terbuka”. Semua bangsa dapat saling melihat bangsa lain. Hal inilah

yang menimbulkan suasana saling mempengaruhi serta menyentuh kesadaran berbangsa dan bernegara.

Seluruh elemen masyarakat harus ikut bertanggung jawab menanamkan kesadaran ini. Jika suatu

masyarakat atau individu sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan

bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Akibatnya, bangsa ini akan jatuh ke dalam

kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan

diri dari gangguan bangsa lain.

Kondisi bangsa saat ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal ini bisa kita

lihat dari semakin minimnya kaum muda di perkotaan untuk menghormati nilai-nilai budaya bangsa

sendiri dan lebih bangga dengan budaya atau simbol-simbol bangsa lain. Selain itu, remaja menunjukkan

perilaku menyimpang dan menggunakan obat terlarang atau melakukan free sex, dan kondisi ini

diperparah dengan minimnya kesadaran sosial dan perhatian orang tua yang ditunjukkan dengan semakin

individualisnya kaum muda di tengah-tengah masyarakat.

Oleh karena itu, untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara di masyarakat adalah dengan

mengembangkan nilai-nilai Pancasila dan kepekaan sosial. Masih banyak persoalan di masyarakat yang

membutuhkan peranan semua masyarakat, baik itu masalah sosial, ekonomi maupun politik. Indonesia

akan menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat diintervensi oleh negara apapun. Namun,

kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini mulai mengalami pergeseran. Hal ini mungkin

diakibatkan oleh era globalisasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

cepat.

E. Metode Pembelajaran :

Pendekatan : Saintifik

Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang

tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk

mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus

membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:

Pendekatan : Saintifik

Strategi : Problem Based Learning(PBL)

PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur

(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 3

Page 4: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus

membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:

(1) Mengorientasi peserta didik pada masalah

Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas

yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan

rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan

mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi

agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang

perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:

a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,

tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan

bagaimana menjadi siswa yang mandiri.

b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak

“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian

dan seringkali bertentangan.

c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan

pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang

siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan

temannya.

d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya

secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada

penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.

(2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.

Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga

mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat

membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai

kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing

kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip

pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini

seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang

efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 4

Page 5: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika

kelompok selama pembelajaran.

Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,

selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,

dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua

siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai

penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil

karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor

terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan

dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru

berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,

dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

(3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok

Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan

teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang

identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan

memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang

sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data

dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul

memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan

cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu

siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan

mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi

yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.

Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang

fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam

bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru

mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru

juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan

hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.

(4) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 5

Page 6: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.

Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan

situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari

situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya

kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya

adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.

Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,

dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.

(5) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa

menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan

intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk

merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan

belajarnya.

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

Media : Tayangan video

Alat : LCD, Internet

Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis

G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran

Kegiatan DeskripsiAlokasi Waktu

Pendahuluan Memberikan salam Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan

untuk belajar Menanyakan kehadiran siswa Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa Tanya jawab materi mengenai Membangun Kesadaran

Berbangsa dan Bernegara Menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 6

Page 7: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Inti Menyampaikan mengenai Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara melalui contoh kasus.

Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi Siswa dibagi secara berpasangan Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali

materi yang telah disampaikan guru, sementara yang lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh pasangannya

Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan kembali hasil wawancara dengan pasangannya

Siswa yang lain menanggapi

60 menit

Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi mengenai Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran

Siswa membuat tugas laporan mengenai Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan datang)

Mengucapkan salam

20 menit

G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

Media : Tayangan video

Alat : LCD, Internet

Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo

Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.

Peta Konsep mengenai Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

H. Penilaian {terlampir}

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 7

Page 8: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar

Mata Pelajaran : PPKN

Kelas / Semester : X / 2

Pokok Materi : Indahnya Hak dan Kewajiban dalam

Berdemokrasi

Sub Pokok Materi : Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah

Pertemuan ke : 2

Peminatan : IPA / IPS

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 8

Page 9: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1. Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam

kehidupan bermasyarakat (KD 1.1.)

2. Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia (KD

2.5.)

3. Memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat

dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 3.8.)

4. Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan

bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD

4.8.)

C. Indikator

1. Menjelaskan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara

kesatuan.

2. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam

konteks sejarah.

3. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam

Konteks geopolitik

4. Mengkomunikasikan hasil analisis pentingnya kesadaran berbangsa

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 9

Page 10: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia.

PERTEMUAN II

D. Materi Pembelajaran

Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab I, Sub-bab B. “Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah” pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah

Tahukah kalian kapan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dimulai? Cara-cara apakah yang

dipergunakan rakyat Indonesia untuk melawan para penjajah? Coba kalian cari di internet atau sumber

lain mengenai sejarah perjuangan Indonesia yang lebih lengkap? Kita ketahui bahwa sejarah perjuangan

kemerdekaan Indonesia dimulai sejak zaman kerajaan sampai dengan perjuangan, baik melalui cara

diplomatis maupun peperangan. Indonesia sebagai bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang

berlimpah harus mempunyai kesadaran untuk mengelola kekayaan tersebut. Selain itu, mempunyai

kesadaran untuk menjaga keamanan dan stabilitas negara dari ancaman, tantangan, gangguan, dan

hambatan.

Kesadaran dibedakan antara kesadaran sebagai insan Tuhan, insan sosial, dan insan politik. Kesadaran

bernegara selaku insan politik, yaitu:

a. Mensyukuri, membina, dan memelihara Negara Indonesia.

b. Mengupayakan tegaknya kemerdekaan, kebahagian, dan kejayaan Indonesia

Sejarah perjuangan Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan oleh tokoh-tokoh

bangsa Indonesia banyak berlandaskan dengan kesadaran bernegara. Jelas dalam sejarah diceritakan

bahwa para tokoh-tokoh bangsa dalam merumuskan dasar negara dan lain sebagainya didasari dengan

kesadaran bernegara yang tinggi. Jika tidak, kemerdekaan tidak akan terwujud.

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajah secara diplomatis, yaitu

dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) oleh

pemerintah Jepang. Anggota-anggota BPUPKI berasal dari tokoh agama, cendekiawan, bangsawan,

rakyat, buruh, tani, pedagang, dan wartawan. Ada empat orang keturunan Cina, seorang keturunan

Belanda, dan seorang keturunan Arab. Sidang BPUPKI pertama (29 Mei-1 Juni 1945) membicarakan

“Dasar Negara Indonesia Merdeka”. Tokoh-tokoh yang menyampaikan pendapatnya adalah Mr. Muh.

Yamin, Prof. Dr.Soepomo, dan Ir. Soekarno. Padahal, ketiga tokoh itu menyampaikan isi dasar negara

yang berbeda, tetapi dengan kesadaran berbangsa dan bernegara yang tinggi sehingga tidak terjadi

perpecahan. Pada akhir sidang pertama BPUPKI dibentuklah panitia kecil yang terdiri atas delapan orang

dengan tugas memeriksa usulan tentang dasar negara yang masuk untuk ditampung dan kemudian

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 10

Page 11: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

dilaporkan kepada sidang BPUPKI berikutnya. Panitia kecil ini terdiri atas Ir. Soekarno, Drs..

Mohammad Hatta, Mr. A. A. Maramis, Ki Bagus Hadikusumo, M. Sutardjo Kartohadikusumo, R. Oto

Iskandardinata, Mr. Muh Yamin, dan K. H. Wahid Hasjim.

Pada 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan BPUPKI dan panitia sembilan. Rapat tersebut menghasilkan

hal-hal sebagai berikut.

1. Supaya selekas-lekasnya Indonesia merdeka.

2. Supaya hukum dasar yang akan dirancang diberi Preambule (pembukaan).

3. Supaya BPUPKI terus bekerja sampai terwujudnya suatu hukum dasar.

4. Membentuk Panitia Kecil perumus dasar negara.

Kemudian, Panitia kecil dibentuk dengan jumlah sembilan orang terdiri atas Ir Soekarno (ketua),

Drs. Mohammad Hatta, Mr. AA. Maramis, Abikoesno Tjokrosoeyoso, Abdulkahar Muzakir, H. Agus

Salim, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Muhammad Yamin, dan KH Wahid Hasjim. Panitia ini mulai bekerja

dengan menyelidiki usul-usul dan merumuskan dasar negara yang akan dituangkan dalam

mukadimah hukum dasar. Pada tanggal 22 Juni 1945 malam hari berhasil merumuskan dengan sebutan

Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.

Dalam piagam tersebut tercantum rumusan Pancasila, yaitu

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.

2. Kemanusiaann yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaran

perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada sidang BPUPKI kedua (10 Juli - 17 Juli 1945) hanya menyiapkan rancangan Undang-Undang

Dasar Negara Indonesia Merdeka yang diketuai oleh Ir Soekarno, rancangan ekonomi dan keuangan

diketuai Moh Hatta, dan rancangan pembelaan tanah air diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoeyoso. Dengan

demikian, tanggal 17 Juli 1945, BPUPKI telah mendapatkan tiga rancangan dan dianggap selesai

tugasnya. Dalam dua sidang BPUPKI ini, kesadaran bernegara para tokoh bangsa patut dicontoh.

Walaupun ada perbedaan tetapi tetap dalam kerangka persatuan.

Para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila memiliki komitmen sebagai berikut.

1. Memiliki semangat persatuan dan nasionalisme.

2. Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia.

3. Selalu semangat dalam berjuang.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 11

Page 12: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

4. Mendukung dan berupaya secara aktif mencapai cita-cita bangsa.

5. Melakukan pengorbanan pribadi.

Setelah BPUPKI bubar, dibentuklah pada 7 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(PPKI) yang anggota-anggotanya terdiri atas orang- orang yang berpengaruh di masyarakat ketika itu dan

dianggap mewakili berbagai macam daerah dan golongan dari seluruh Indonesia. Ketuanya Ir. Soekarno

dan wakilnya Drs. Moh Hatta. Jumlah anggota PPKI berjumlah 21 orang. Ketika Jepang di bom atom

oleh sekutu di Hirosima dan Nagasaki, terjadilah kekosongan kekuasaan. Tentara Jepang menyerah

kepada sekutu. Pada saat inilah kesempatan digunakan untuk memproklamasikan kemerdekaan tanggal

17 Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi, PPKI mengadakan sidang dan merumuskan beberapa hal

berikut.

1. Mengesahkan dan menetapkan Pembukaan UUD 1945 yang bahan-bahannya hampir seluruhnya

diambil dari Piagam Jakarta. Namun, ada perubahan, yaitu:

a. Kata Hukum Dasar diganti menjadi Undang-Undang Dasar.

b. “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam bagi pemeluk- pemeluknya” diganti

menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

c. Permusyawaratan perwakilan diganti menjadi permusyawaratan/

perwakilan.

2. Mengesahkan dan menetapkan UUD.

3. Menetapkan Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden

Republik Indonesia.

Itulah kesadaran bernegara yang ditunjukkan tokoh-tokoh bangsa Indonesia dalam mempersiapkan

kemerdekaan, menetapkan UUD, dan menetapkan dasar negara. Berjarak dengan masa kemerdekaan

membuat sejarah, harus dapat membangun kesadaran bernegara dan menyatukan pandangan-pandangan

yang berbeda.

E. Metode Pembelajaran :

Pendekatan : Saintifik

Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang

tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk

mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus

membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:

Pendekatan : Saintifik

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 12

Page 13: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Strategi : Problem Based Learning(PBL)

PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur

(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk

mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus

membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:

(6) Mengorientasi peserta didik pada masalah

Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas

yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan

rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan

mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi

agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang

perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:

a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,

tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan

bagaimana menjadi siswa yang mandiri.

b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak

“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian

dan seringkali bertentangan.

c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan

pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang

siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan

temannya.

d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya

secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada

penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.

(7) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.

Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga

mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat

membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai

kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing

kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 13

Page 14: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini

seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang

efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan

mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika

kelompok selama pembelajaran.

Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,

selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,

dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua

siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai

penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil

karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor

terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan

dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru

berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,

dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

(8) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok

Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan

teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang

identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan

memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang

sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data

dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul

memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan

cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu

siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan

mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi

yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.

Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang

fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam

bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru

mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 14

Page 15: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan

hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.

(9) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya

Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.

Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan

situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari

situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya

kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya

adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.

Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,

dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.

(10) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa

menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan

intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk

merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan

belajarnya.

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

Media : Tayangan video

Alat : LCD, Internet

Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis

G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran

Kegiatan DeskripsiAlokasi Waktu

Pendahuluan Memberikan salam Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan

untuk belajar Menanyakan kehadiran siswa

10 menit

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 15

Page 16: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa Tanya jawab materi mengenai Kesadaran Berbangsa

dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah Menyampaikan tujuan pembelajaran

Inti Menyampaikan mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah melalui contoh kasus.

Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi Siswa dibagi secara berpasangan Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan

kembali materi yang telah disampaikan guru, sementara yang lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh pasangannya

Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan kembali hasil wawancara dengan pasangannya

Siswa yang lain menanggapi

60 menit

Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah

Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran

Siswa membuat tugas laporan mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan datang)

Mengucapkan salam

20 enit

H. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

Media : Tayangan video

Alat : LCD, Internet

Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo

Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.

Peta Konsep mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 16

Page 17: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

I. Penilaian {terlampir}

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar

Mata Pelajaran : PPKN

Kelas / Semester : X / 2

Pokok Materi : Indahnya Hak dan Kewajiban dalam

Berdemokrasi

Sub Pokok Materi : Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik

Pertemuan ke : 3

Peminatan : IPA / IPS

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 17

Page 18: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1. Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam

kehidupan bermasyarakat (KD 1.1.)

2. Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia (KD

2.5.)

3. Memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat

dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 3.8.)

4. Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan

bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD

4.8.)

C. Indikator

1. Menjelaskan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara

kesatuan.

2. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam

konteks sejarah.

3. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam

Konteks geopolitik

4. Mengkomunikasikan hasil analisis pentingnya kesadaran berbangsa

dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia.

PERTEMUAN III

D. Materi Pembelajaran

Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab I, Sub-bab C. “Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik” pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik

Perlu diingat bahwa Indonesia merupakan negara yang mengalami penjajahan oleh beberapa negara,

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 18

Page 19: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

seperti Inggris, Belanda, dan Jepang. Negara-negara tersebut awalnya datang untuk berdagang. Mengapa

hal itu bisa terjadi? Indonesia yang kaya akan hasil bumi dan memiliki jalur laut yang strategis menjadi

alasan utama. Dengan hasil bumi yang melimpah, negara ini dapat menjadi negara besar dan kaya raya.

Hal ini menjadi kekhawatirkan bangsa-bangsa lain. Para penjajah datang ke Indonesia melalui jalur laut

yang biasa dilewati banyak pedagang sehingga mendatangkan banyak keuntungan. Untuk itulah, secara

geografis, Negara Indonesia begitu diuntungkan oleh alam.

Indonesia yang berada pada posisi penting dan dianggap sebagai negara yang kuat secara strategis akan

memainkan peran besar dalam gejolak politik abad XXI. Oleh karena itu, untuk mempertahankan

kedaulatan, pemimpin dan rakyat harus besatu demi mencapai kemerdekaan berdasarkan letak geografis

tersebut menunjukkan bukti dan cara untuk memunculkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Dalam

prosesnya, kecintaan terhadap tanah air dan loyalitas yang mengiringinya tidak lantas dipaksa tumbuh.

Dengan jiwa patriotisme dan nasionalisme, seluruh rakyat dengan kesadaran penuh dapat bersama-sama

berjuang demi mencapai cita-cita dan tujuan yang sama, sebagai sebuah negara yang merdeka dan

berdaulat.

1. Geopolitik

Apakah di kelas kalian ada bola dunia (globe)? Pernahkah kalian melihat dan memperhatikan bentuk bola

dunia (globe)? Dapatkah kalian menunjukkan letak Indonesia di globe tersebut? Bagaimana letak

Indonesia dengan negara lain? Apakah berpengaruh dengan politik di Indonesia?

Geopolitik terbentuk dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”. Geo berarti bumi/ planet bumi, sedangkan

politik secara leksikal mengandung arti segala sesuatu yang berkaitan dengan ketatanegaraan atau

kenegaraan (pemerintah); segala urusan dan tindakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap

negara lain.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembahasan geopolitik berkaitan dengan

permasalahan wilayah teritorial, keadaan geografis, sejarah, ilmu sosial, politik, strategi, dan

kebijaksanaan. Untuk itu, geopolitik setiap negara akan berbeda-beda. Hal ini disebabkan kondisi wilayah

yang berbeda-beda.

Dalam geopolitik, negara terbagi menjadi dua bentuk, yaitu negara determinis dan negara posibilitis.

Negara determinis merupakan negara yang letak geografisnya memengaruhi peta politik negara tersebut.

Negara dalam posisi seperti ini biasanya berada pada wilayah yang diapit oleh dua negara besar atau

adikuasa sehingga terjadi pengaruh politik atas kebijakan kedua negara adikuasa tersebut.

Negara posibilitis merupakan negara yang tidak menerima pengaruh secara dominan dari negara yang

berada di sekitarnya meskipun saling berdekatan. Negara posibilitis biasanya hanya bersinggungan

dengan faktor-faktor intern, seperti ideologi, sosial, budaya, dan militer.

Berdasarkan penggolongan negara tersebut, dijelaskan bahwa betapa pentingnya wilayah geografis

sebuah negara. Hal ini juga berkaitan langsung dengan peranan dari geopolitik itu sendiri yang

disebutkan sebagai berikut.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 19

Page 20: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

a. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam negara tersebut;

b. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam;

c. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;

d. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;

e. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori

negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya;

f. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.

Setelah kemerdekaan diraih dan kedaulatan dipegang penuh, Indonesia merupakan sebuah negara

kepulauan yang memandang geopolitik sebagai Wawasan Nusantara. Hal ini terjadi karena Wawasan

Nusantara memiliki asas keterpaduan meliputi satu kesatuan wilayah dan satu kesatuan politik serta satu

ideologi; satu kesatuan sosial budaya atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, perlu adanya

pemahaman atas tujuan Wawasan Nusantara yang menuntut adanya kesadaran dalam berbangsa dan

bernegara.

2. Wawasan Nusantaraa. Pengertian Wawasan Nusantara

Apa yang kalian ketahui tentang istilah Wawasan Nusantara? Pernahkah kalian membaca tentang literatur

Wawasan Nusantara? Jika belum, carilah di internet atau sumber lain tentang Wawasan Nusantara?Atau

mari kita pelajari bersama- sama tentang Wawasan Nusantara pada subbab ini. Berdasarkan teori-teori

tentang wawasan, latar belakang, falsafah Pancasila, latar belakang pemikiran aspek wilayah, aspek sosial

budaya, dan aspek kesejarahan, terbentuklah satu wawasan nasional Indonesia yang disebut Wawasan

Nusantara dengan rumusan pengertian yang sampai saat ini terus berkembang. Banyak pengertian tentang

Wawasan Nusantara, tetapi ada satu pendapat pengertian Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhanas Tahun 1999 sebagai berikut.

“Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam

dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan

wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk

mencapai tujuan nasional”.

Dengan demikian, Wawasan Nusantara mencakup semua aspek kehidupan yang utuh sehingga tidak

dapat dipisah-pisahkan sesuai dengan kepentingan. Bangsa Indonesia yang majemuk harus mampu

membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional yang baik. Untuk itu,

pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan negara disusun atas dasar hubungan timbal

balik antara semua aspek dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional. Dari pengertian

diatas maka pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara ialah

Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonnesia

mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 20

Page 21: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap

aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

b. Hakikat Wawasan Nusantara

Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh

menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga

masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi

kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara

harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia tanpa menghilangkan

kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan, dan perorangan.

c. Asas Wawasan Nusantara

Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara,

dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan

bersama. Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan, komponen pembentuk kesepakatan bersama akan

melanggar kesepakatan bersama tersebut yang berarti tercerai berainya bangsa dan negara Indonesia.

Adapun, asas Wawasan Nusantara tersebut adalah sebagai berikut.

1) Kepentingan yang sama. Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan,kepentingan bersama

bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah secara fisik dari bangsa lain. Sekarang, bangsa

Indonesia harus menghadapi penjajahan yang berbeda. Misalnya, dengan cara “adu domba”

dan “memecah belah” bangsa dengan menggunakan dalih HAM, demokrasi, dan lingkungan

hidup. Padahal, tujuan kepentingannya sama yaitu tercapainya kesejahteraan dan rasa aman

yang lebih baik daripada sebelumnya.

2) Keadilan. Kesesuaian pembagian hasil dengan adil, jerih payah, dan kegiatan baik

perorangan, golongan, kelompok maupun daerah.

3) Kejujuran. Keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang

benar biar pun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya. Demi kebenaran

dan kemajuan bangsa dan negara, hal itu harus dilakukan.

4) Solidaritas. Diperlukan kerja sama, mau memberi, dan berkorban bagi orang lain tanpa

meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.

5) Kerja sama. Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan

sehingga kerja kelompok, baik kelompok kecil maupun besar dapat mencapai sinergi yang

lebih baik.

6) Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan Negara

Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah

Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kesetiaan terhadap

kesepakatan ini sangat penting dan menjadi tonggak utama terciptanya persatuan dan

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 21

Page 22: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

kesatuan dalam kebhinekaan. Jika kesetiaan ini goyah, dapat dipastikan persatuan dan

kesatuan akan hancur berantakan.

d. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara

1) Kedudukan

Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang

diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau

penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian,

Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.

2) Fungsi

Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu

dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi

penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

3) TujuanWawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat. Nasionalisme yang tinggi disegala bidang demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap individu bangsa

Indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Karena itu, implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola

pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa daripada

kepentingan pribadi atau golongan. Dengan kata lain, Wawasan Nusantara menjadi pola yang

mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, atau

menangani berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air

secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut.

1) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim

penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan

yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

2) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi

yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat

secara merata dan adil. Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara mencerminkan

tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat

antardaerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 22

Page 23: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

3) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap

batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan

atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta. Implementasi ini

juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa

membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama atau kepercayaan, serta golongan berdasarkan

status sosialnya.

4) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Hankam akan menumbuh –kembangkan

kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela Negara pada

setiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela Negara

ini akan menjadi modal utama yang akan menggerakkan partisipasi setiap warga negara

Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapa pun kecilnya dan dari manapun

datangnya, atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa dan kedalaulatan negara.

Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional sebagaimana dijelaskan di atas, implementasi

Wawasan Nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undagan yang

berlaku pada setiap strata di seluruh Indonesia. Di samping itu, Wawasan Nusantara dapat

diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa

kebhinnekaa sehingga menciptakan kehidupan yang toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat hukum.

Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi

sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia.

Untuk itu, agar terketuk hati nurani setiap warga negara Indonesia dan sadar bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara diperlukan pendekatan dengan program yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan

mewujudkan keberhasilan implementasi Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui pengukuhan

Wawasan Nusantara. Dengan demikian, NKRI dan Wawasan Nusantara merupakan satu paket dalam

kehidupan nasional guna mewujudkan ketahanan nasional yang tidak bisa tergantikan dengan yang

lainnya.

Demikianlah seluruh materi pelajaran di kelas X dari semester pertama dan kedua telah kalian pelajari.

Setelah kalian mempelajari semua materi di kelas X ini diharapkan kalian menjadi warga negara

Indonesia yang baik (good citizenship) dan memiliki wawasan kebangsaan. Selain itu, kalian mempunyai

karakter untuk bersikap menjadi generasi muda yang unggul. Oleh karena itu, tidak cukup hanya

mempelajari materi di kelas X, di kelas XI kalian akan lebih mendalami hal-hal yang berhubungan

dengan materi di kelas X. Selamat melanjutkan ke jenjang berikutnya.

E. Metode Pembelajaran :

Pendekatan : Saintifik

Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang

tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk

mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 23

Page 24: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:

Pendekatan : Saintifik

Strategi : Problem Based Learning(PBL)

PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur

(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk

mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus

membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:

(1) Mengorientasi peserta didik pada masalah

Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas

yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan

rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan

mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi

agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang

perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:

a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,

tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan

bagaimana menjadi siswa yang mandiri.

b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak

“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian

dan seringkali bertentangan.

c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan

pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang

siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan

temannya.

d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya

secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada

penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.

(2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.

Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga

mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat

membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 24

Page 25: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing

kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip

pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini

seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang

efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan

mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika

kelompok selama pembelajaran.

Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,

selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,

dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua

siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai

penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil

karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor

terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan

dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru

berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,

dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

(3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok

Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan

teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang

identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan

memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang

sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data

dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul

memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan

cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu

siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan

mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi

yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.

Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang

fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 25

Page 26: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru

mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru

juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan

hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.

(4) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya

Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.

Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan

situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari

situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya

kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya

adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.

Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,

dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.

(5) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa

menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan

intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk

merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan

belajarnya.

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

Media : Tayangan video

Alat : LCD, Internet

Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis

G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran

Kegiatan DeskripsiAlokasi Waktu

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 26

Page 27: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Pendahuluan Memberikan salam Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan

untuk belajar Menanyakan kehadiran siswa Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa Tanya jawab materi mengenai Kesadaran Berbangsa

dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik Menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

Inti Menyampaikan mengenai Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara melalui contoh kasus.

Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi Siswa dibagi secara berpasangan Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan

kembali materi yang telah disampaikan guru, sementara yang lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh pasangannya

Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan kembali hasil wawancara dengan pasangannya

Siswa yang lain menanggapi

60 menit

Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik

Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran

Siswa membuat tugas laporan mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan datang)

Mengucapkan salam

20 enit

H. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

Media : Tayangan video

Alat : LCD, Internet

Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo

Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 27

Page 28: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Peta Konsep mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik

I. Penilaian {terlampir}

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 28

Page 29: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

/lampiran

Tugas Mandiri:

Apa jadinya jika setiap individu dalam sebuah negara lebih mementingkan diri sendiri? Ia tidak peduli

dengan kondisi lingkungan dan masyarakat di luar dirinya, tidak turut serta dalam dinamika bangsa.

Dalam aspek berlalulintas misalnya, kondisi lalulintas akan semrawut bila setiap orang ingin sampai ke

tempat tujuannya tanpa mempedulikan kendaraan lain dan rambu yang ada. Hasilnya, akan terjadi

keributan dan pertengkaran antarsatu dan pengendara lain. Hal ini juga berlaku dalam hidup bertetangga

maupun di lingkungan sekolah atau pekerjaan.

Sebelum kalian mempelajari bab ini, adalah yang akan kalian tanyakan? Tuliskan pertanyaan kalian di

kolom berikut ini.

…………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………

Kesadaran warga negara dalam menjaga lingkungan antara lain diwujudkan dengan sistem keamanan lingkungan (Siskamling), yang difasilitasi oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Berdasarkan gambaran tersebut, jawablah pertanyaan berikut.

1. Apakah di tempat kalian masih dilaksanakan sistem keamanan lingkungan

(Siskamling)?

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………...................................................

2. Apakah kalian pernah melaksanakan Siskamling?

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 29

Page 30: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

…………………………………………...................................................

3. Mengapa kalian mau melaksanakan Siskamling?

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………...................................................

4. Apakah dalam menjalankan Siskamling ada paksaan atau kesadaran sendiri?

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………...................................................

5. Bagaimanakah cara menumbuhkan kesadaran warga masyarakat di tempat kalian tentang

pentingnya Siskamling?

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………...................................................

Berdasarkan gambaran di atas, buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan gambaran tersebut. Tuliskan

pertanyaan kalian dalam kolom berikut.

1…………………………………………………………………………………… ………………………2……………………………………………………………………………………………………………3……………………………………………………………………………………………………………

4…………………………………………………………………………………… ………………………5……………………………………………………………………………………………………………

Diskusikan dengan teman kalian bagaimana upaya bangsa dan negara Indonesia agar dapat bersaing dalam

era globalisasi

No. BidangContoh Upaya yang Harus

Dilakukan

Nilai Manfaat bagi Bangsa dan

Negara

1. Agama

a. ……………………………….... b.

………………………………....

c. ………………………………....

………………………………....

………………………………....

………………………………....

2. Pendidikan

a. ……………………………….... b.

………………………………....

c. ………………………………....

………………………………....

………………………………....

………………………………....

3 Ekonomi

a. ……………………………….... b.

……………………………….... c.

………………………………....

………………………………....

………………………………....

………………………………....

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 30

Page 31: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

4. Teknologi

a. ……………………………….... b.

………………………………....

c. ………………………………....

………………………………....

………………………………....

………………………………....

5. Politik

a. ……………………………….... b.

………………………………....

c. ………………………………....

………………………………....

………………………………....

………………………………....

6. Sosial Budaya

a. ……………………………….... b.

………………………………....

c. ………………………………....

………………………………....

………………………………....

………………………………....

7. Keamanan

a. ……………………………….... b.

………………………………....

c. ………………………………....

………………………………....

………………………………....

………………………………....

8. Informasi

a. ……………………………….... b.

………………………………....

c. ………………………………....

………………………………....

………………………………....

………………………………....

9.H u b u n g a n

Internasional

a. ……………………………….... b.

………………………………....

c. ………………………………....

………………………………....

………………………………....

………………………………....

10 olahragaa. ……………………………….... b.

………………………………....

c. ………………………………....

………………………………....

………………………………....

………………………………....

Suasana perundingan KMB (konfrensi Meja Bundar) antara Indonesia dan Belanda.

Berdasarkan gambar tersebut, jawablah pertanyaan berikut.

1. Apakah kalian mengetahui perundingan apakah itu?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………….....……………………………………………

2. Apakah yang sedang dibahas dalam perundingan tersebut?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………….....……………………………………………

3. Mengapa diadakan perundingan tersebut?

……………………………………………………………………………

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 31

Page 32: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

……………………………………………………………………………

…………………………….....……………………………………………

4. Bagaimana hubungannya perundingan tersebut dengan kesadaran

berbangsa dan bernegara?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………….....……………………………………………

5. Apa pendapat kalian mengenai perundingan tersebut?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………….....……………………………………………

Diskusikanlah dengan teman kalian mengenai daftar skala sikap tentang kesadaran berbangsa dan

bernegara. Pilihlah sesuai dengan pengalaman kalian. Kemudian, berikanlah tanda ceklis (V) dan

alasannya

No. Pernyataan

Pengalaman Pribadi Alasan

Sering Jarang PernahBelum

Pernah

1.

Melaksanakan upacara bendera

dengan khidmat.

2.

Membantu korban bencana

alam.

3.

Ikut memperingati hari-hari

besar nasional.

4.

Menggunakan produksi dalam

negeri.

5.

Menyanyikan lagu nasional

“Indonesia Raya” dengan

semangat.

6.

Membaca riwayat hidup para

pahlawan.

7.

Mendengarkan Pidato

Kenegaraan tanggal 16 Agustus.

8.

Menyelesaikan masalah tanpa

bantuan orang lain.

9.

Berteman dengan orang yang

berbeda agama, daerah, dan

suku.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 32

Page 33: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

10 Dalam mengambil keputusan

diutamakan musyawarah

Berdasarkan komitmen para pendiri bangsa tersebut, tuliskan beberapa hal berikut.

1.Tuliskanlah berbagai hal yang menunjukkan komitmen kalian dalam kehidupan sehari-hari.

……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………...........................…………

……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………...........................…………

2. Tuliskanlah secara jujur, termasuk pribadi manakah kalian? Apakah termasuk warga negara yang

mempunyai komitmen dalam belajar? Tuliskan faktor- faktor yang menyebabkan komitmen dalam

belajar tidak ada?

……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………...........................…………

……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………...........................…………

3. Tuliskan komitmen yang harus ditunjukkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………...........................…………

……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………...........................…………

Dari peristiwa kemerdekaan dan perumusan konstitusi di atas, kesadaran bernegara dan berbangsa seakan

lahir dari pengalaman yang sama yaitu penjajahan. Usaha yang telah diperjuangkan tersebut haruslah

dipertahankan untuk menjadi kedaulatan yang kokoh sehingga dibutuhkan adanya kesadaran dan

komitmen dari seluruh masyarakat. Namun, kenyatannya bangsa ini mengalami guncangan sebagai

tantangan untuk mempertahankan kedaulatan.

Berdasarkan fakta sejarah yang ada, menyangkut kesadaran berbangsa dan bernegara, perhatikanlah secara

lebih teliti mengenai sikap dan upaya kalian sebagai generasi muda dalam menunjukkan semangat

kebangsaan dan bernegara yang menguatkan komitmennya sebagai bagian dari NKRI dalam berbagai

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 33

Page 34: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

bidang. Tuliskanlah pendapat kalian mengenai usaha membangkitkan kesadaran berbangsa dan bernegara

dan diskusikan dengan teman kalian.

……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………...........................…………

……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………...........................…………

……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………...........................…………

……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………...........................…………

Ir. Seokarno – Presiden Republik Indonesia Pertama menyatakan:

“Apakah kelemahan kita? Kelemahan kita ialah kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita

menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah

rakyat gotong royong”

Sebelum membahas materi kesadaran berbangsa dan bernegara dalam konteks geopolitik, cermati dan kaji pernyataan Ir. Soekarno tersebut. Jawablah pertanyaan berikut.

1. Tuliskan apa yang menyebabkan Bangsa Indonesia lemah selain sikap kurang percaya diri?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Sebutkan usaha kalian agar tidak menjadi bangsa yang lemah?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Apa akibatnya jika Indonesia menjadi bangsa yang lemah?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Bagaimana hubungannya dengan konteks geopolitik?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 34

Page 35: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

5. Sebutkan sikap dan perilaku yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara sehingga menjadi negara yang kuat?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Tuliskanlah letak geografis Negara Indonesia.

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

Diskusikan dengan teman kalian tentang tantangan/permasalahan sikap dan perilaku jiwa patriotisme dan

nasionalisme yang mulai berkurang. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak pejabat negara dan para

penegak hukum yang melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

No. BidangTantangan dan

Permasalahan

Alternatif yang Perlu

Dipersiapkan

Manfaat yang akan

Dicapai

1.

Hukum

2.

Ekonomi

3.

Pendidikan

4.

Politik

5.

Sosial Budaya

Carilah oleh kalian di internet atau sumber lain dengan jujur dan cermat tentang teori-teori dari para

pakar yang membahas tentang geopolitik sebagai dasar pemikiran dalam hubungan internasional, untuk

meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kemudian, sebutkan pendapat kalian tentang

geopolitik.……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Kepolisian mempunyai hak untuk mencegah bentrokan yang akan merugikan masyarakat.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 35

Page 36: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Berdasarkan gambaran tersebut, jawablah pertanyaan berikut dengan tepat.

1. Mengapa mereka sampai terlibat dalam bentrokan tersebut?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Kasus apa yang pernah terjadi di lingkungan sekolah atau rumah kalian yang

dapat merugikan persatuan dalam konteks Wawasan Nusantara?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3. Upaya apakah yang harus dilakukan untuk menjaga Wawasan Nusantara?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Apakah kalian termasuk orang yang mampu menghindari sikap atau

perbuatan yang dapat merugikan persatuan?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

5. Bagaimana pendapat kalian agar bentrokan atau demo anarkis tidak terjadi di

masyarakat?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Diskusikan dengan teman kalian berbagai contoh keberhasilan dan ketidakberhasilan pelaksanaan asas

Wawasan Nusantara pada saat ini, baik dalam masalah politik, hukum, ekonomi maupun sosial budaya

No.

Contoh Keberhasilan

Pelaksanaan Asas

Wawasan Nusantara

Contoh Ketidakberhasilan

Pelaksanaan Asas Wawasan

Nusantara

Alasan Ketidakberhasilan

Pelaksanaan Asas Wawasan

Nusantara

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 36

Page 37: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

1.

2.

3.

4.

Bidang Politik

…………………………….

…………………………….

Bidang Hukum

…………………………….

…………………………….

Bidang Ekonomi

…………………………….

…………………………….

Bidang Hankam

……………………………

…………………………...

…………………………

…………………………

…………………………

…………………………

…………………………

…………………………

…………………………

…………………………

…………………………

…………………………

………………………….

………………………….

………………………….

………………………….

………………………….

………………………….

Setelah melalui diskusi kesadaran berbangsa dan bernegara dengan memahami kedudukan, fungsi, dan

tujuan Wawasan Nusantara sehingga memiliki kecakapan berpikir untuk menyelesaikan masalah.

Buatlah oleh kalian langkah-langkah untuk menerapkan semangat kebangsaan (nasionalisme) dalam

konteks Wawasan Nusantara di lingkunganmu.

1. ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3. ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

5. ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Negara yang terdiri dari ribuan pulau kecil sepanjang Sabang hingga Merauke ini membutuhkan

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 37

Page 38: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

perhatian dan fokus ekstra dari warga negaranya. Telah banyak kasus yang timbul akibat

lengahnya warga negara dan pemerintah Indonesia, seperti kasus Ambalat, Sipadan dan Ligitan,

dan belakangan ini juga timbul kasus pada pulau Nipah.

Pulau kecil yang berada di bagian Kepulauan Riau ini berfungsi sebagai wilayah pembatas antara

Indonesia dengan Singapura. Pada mulanya di tahun 1970-an sedikit demi sedikit pasir laut

yang ada di pulau ini dikeruk oleh warga Indonesia sendiri untuk diekspor ke Singapura. Dengan

perahu-perahu tongkang yang bermuatan besar, pasir pulau Nipah di kirim ke Singapura tanpa

adanya perawatan dan pencegahan yang serius mengenai dampak yang terjadi.

Warga pesisir kepualauan Riau yang bekerja sebagai nelayan dan yang menjadikan pulau ini

sebagai sumber penghasilan mulai merasa resah dengan kerusakan yang ditimbulkan dari

eksploitasi tersebut. Bayangkan saja, sebuah pulau kecil yang tidak berpenghuni ini memiliki biota

laut yang beragam, yang ekosistemnya terjaga dengan baik oleh alam, dan terumbu karang yang

masih asli, tiba-tiba diganggu oleh datangnya perahu-perahu besar dengan pengerukan yang

dilakukannya. Betapa ikan-ikan yang merupakan sumber penghasilan nelayan ini terusik,

dengan berkurangnya pitoplankton dan zooplankton yang merupakan sumber makanan mereka.

Akibat lain yang muncul adalah hancurnya terumbu karang dan keruhnya air laut. Hal tersebut

berdampak serius bagi kelangsungan ikan-ikan, tumbuhan, dan kehidupan lain yang ada di bahwah

laut sekitar Nipah. Masalah yang timbul adalah merosotnya penghasilan warga sekitar dan

menurunnya kesejahteraan rakyat sekitar pulau Nipah

Berdasarkan cerita tersebut, jika dilihat dari geopolitik dan hukun internasional, jawablah pertanyaan

berikut.

1. Apa yang salah terhadap pertahanan dan keamanan Indonesia sehingga hal ini terus berulang?

Bahkan bukan hanya Nipah, terdapat kasus Ambalat, Sipadan dan Ligitan, juga wilayah lain yang

menjadi wilayah persengketaan dengan Negara tetangga.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………..

2. Usaha apa yang harus dilakukan untuk menjaga keutuhan nusantara?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………..

3. Apa realisasi nyata atas komitmen kalian sebagai pelajar dan warga negara secara umum untuk

menjaga keutuhan nasional sebagai bentuk kesadaran berbangsa dan bernegara?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 38

Page 39: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

………………………………………………………………………………..

Setelah kalian mempelajari materi membangun kesadaran berbangsa dan bernegara, dalam konsteks

sejarah dan geopolitik Indonesia, tentunya kalian semakin paham akan pentingnya kesadaran

berbangsa dan bernegara bagi kehidupan kalian. Oleh karena itu, kesadaran tersebut harus senantiasa

dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia. Coba kalian renungkan perjalanan para pejuang pahlawan

sebelum kemerdekaan, seperti Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, Sultan Ageng Tirtayasa, Cut

Nyak Dien, Teuku Umar, Ibu Dewi Sartika, Ibu RA. Kartini, dan masih banyak lagi. Kemudian,

jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini.

1. Bagaimanakah keadaan Indonesia pada saat zaman kerajaan?

2. Mengapa semua raja atau tokoh masyarakat menolak dan melawan untuk

dijajah, padahal belum ada alat komunikasi untuk bersama-sama melawan

penjajah?3. Nilai-nilai apa saja yang terdapat dalam perjuangan para pahlawan tersebut

yang dapat kalian contoh dan lakukan dalam kehidupan sehari-hari?4. Apa saja yang telah kalian perbuat sebagai wujud kesadaran kalian sebagai

warga negara Indonesia?5. Apa manfaat dan mencontoh kesadaran berbangsa dan bernegara para pahlawan

nasional?Diskusikan dengan kelompok kalian tentang permasalahan bangsa kita dalam menghadapi masa kini dan masa datang dalam berbagai bidang. Alternatif apa yang perlu dipersiapkan dan bagaimana sasaran yang akan dicapai agar kesadaran berbangsa dan bernegara semakin meningkat

No. Bidang Permasalahan Alternatif penyelesainTujuan yang akan

dicapai

1. Pendidikan

2 Ekonomi

3. Sosial Budaya

4. Politik

5 Hankam

6. Hukum

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 39

Page 40: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

7. Agama

Cermatilah berita di media cetak dan elektronik yang menayangkan masih banyaknya masyarakat yang

tidak mempunyai kesadaran hukum. Padahal kebiasaan yang baik dimulai dari kesadaran untuk

melakukan yang baik pula. Nah, coba oleh kalian jawab pertanyaan berikut sesuai dengan kondisi saat ini.

1. Akhir-akhir ini di negara kita banyak peristiwa yang berkaitan dengan tingkat kesadaran hokum masyarakat yang masih rendah. Coba kalian renungkan, mengapa sampai terjadi seperti itu?

2. Seperti yang kalian ketahui, masih banyak masyarakat yang tidak menaati peraturan hanya untuk kepentingan pribadi, seperti melanggar lalulintas, korupsi, penggunaan obat terlarang, merampok, atau membunuh. Langkah- langkah apa yang harus diupayakan untuk menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat?

3. Kalian tentunya mempunyai keinginan atau cita-cita di bidang tertentu yang akan bermanfaat bagi pembangunan. Uraikan rencana kalian untuk menumbuhkan kesadaran di bidang yang kalian pilih.

Jawablah soal-soal berikut.

1. Jelaskan bagaimana pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dalam konteks sejarah dan

geopolitik Indonesia?

2. Berdasarkan aspek historis perjalanan geopolitik Indonesia, negara ini mengalami tiga zaman perkembangan semangat kebangsaan. Sebutkan ketiga zaman tersebut.

3. Indonesia merupakan negara yang berada di lokasi strategis? Jelaskanlah maksud

lokasi strategis tersebut.

4. Apa pengaruh geopolitik dalam pelaksanaan budaya demokrasi di Indonesia?

5. Apa yang dimaksud dengan geopolitik? Jelaskan keberadaan geopolitik bangsa

Indonesia ditinjau dari aspek hubungan internasioal.

a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI

DAN KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran : PPKN

Kelas/Program : X/IPA/IPS

Kompetensi : __________________

No Nama Peserta didik

Observasi Kinerja PresentasiJml

SkorNilaiAkt Disl Kerjsm Prnsrt Visual Isi

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 40

Page 41: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

1. AFRISKO ADHA

MACOLA

4 4 3 4 3 3 21

2. AGRY LEOFANNY

3. ANA RANIRI UTARI

4.

5.

6.

Rubrik Penilaian Pengamatan/Observasi

No Aspek yang dinilai Rubrik Skor

1. Aktivitas Menunjukkan aktivitas yang sangat tinggi

dan memberikan makna bagi diri

sendiri/kelompok

4

Menunjukkan aktivitas yang tinggi dan

memberikan makna bagi diri

sendiri/kelompok

3

Menunjukkan aktivitas yang cukup tetapi

kurang memberikan makna bagi diri

sendiri/kelompok

2

Tidak menunjukkan aktivitas yang

memberikan makna bagi diri

sendiri/kelompok

1

2. Kerjasama Dapat bekerjasama dalam kelompok, dan

memberikan warna dalam kelompok

tersebut

4

Dapat bekerja sama dalam kelompok, dan

cukup memberikan warna dalam kelompok

3

Dapat bekerja sama dalam kelompok, tetapi

kurang memberikan warna dalam kelompok

2

Tidak menunjukkan aktivitas kerjasama

dalam kelompok.

1

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 41

Page 42: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

3. Disiplin Mengikuti seluruh kegiatan dari awal

sampai akhir dengan baik dan memberikan

warna dalam kegiatan

4

Mengikuti seluruh kegiatan dari awal

sampai akhir dengan baik membeirkan

waran dalam kegiatan

3

Mengikuti seluruh kegiatan dari awal

sampai akhir dengan baik dan membeirkan

waran dalam kegiatan

2

Mengikuti seluruh kegiatan dari awal

sampai akhir dengan baik dan membeirkan

waran dalam kegiatan

1

Rubrik Penilaian Kinerja Presentasi

No Aspek yang dinilai Rubrik Skor

1. Peran serta dalam presentasi Terlibat aktif dalam presentasi dan

memberikan makna dalam presentasi

3

Terlibat aktif dalam presentasi tetapi kurang

memberikan makna dalam presentasi

2

Tidak terlibat aktif dalam presentasi 1

2. Visualisasi dalam presentasi Bersuara jelas dan keras saat melakukan

presentasi

3

Bersuara jelas tetapi kurang keras saat

melakukan presentasi

2

Bersuara kurang jelas dan kurang keras saat

melakukan presentasi

1

3. Isi Presentasi Isi presentasi yang disampaikan lengkap

sesuai dengan materi ajar

3

Isi presentasi yang disampaikan sesuai

dengan materi ajar, tetapi kurang lengkap

2

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 42

Page 43: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Isi presentasi yang disampaikan kurang

sesuai materi ajar dan kurang lengkap.

1

Keterangan :

3. Sangat tinggi2. Tinggi1. Kurang

PENILAIAN PRESENTASI

(hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll)

Tanggal /bulan/tahun : ................................................................

Nama/kelompok : ................................................................

Kelas/Smt : .................................................................

Mata Pelajaran : .................................................................

Judul Presentasi : ……………………………………………..

No

Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai

1 KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN GAGASAN

a. Ide pokok laporan

b. Keruntutan berpikir dari latar belakang, masalah,

tujuan, hasil, dan kesimpulan.

c. Penggunaan Bahasa Indonesia.

15%

2 KEMAMPUAN MENJELASKAN ISI PRESENTASI

a. Kelancaran penyampaian gagasan

b. Kejelasan metode dan prosedur kerja

15%

3 KEMAMPUAN MENUNJUKKAN ORISINALITAS

a. Bukti empirik atas argumen

b. Konsistensi argumentasi

15%

4 KEMAMPUAN MENJELASKAN INOVASI DAN 15%

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 43

Page 44: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

MANFAAT

a. Sifat kebaruan hasil karya

b. Kesesuaian antara materi penulisan dengan

penugasan dari guru

5 KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN KONSEP

DALAM MENJAWAB PERTANYAAN

20%

a. Kemampuan berargumentasi, ketangguhan dan

konsistensi, berkomunikasi lisan

b. Keruntutan dalam penalaran

c. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan

d. Akurasi uraian materi dengan kesimpulan

6 KEMAMPUAN MENJELASKAN HASIL 15%

a. Originalitas atas keaslian karya

b. Keefektifan atau pencapaian tujuan/prestasi

c. Dampak atau manfaatnya

7 SIKAP DALAM PRESENTASI 5%

a. Kerapihan

b. Kesopanan

Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik)

Nilai = bobot x skor

PENILAIAN PORTOFOLIO

(hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll)

Tanggal /bulan/tahun : ..............................................................................

Nama peserta didik : ...............................................................................

Kelas/Smt : ...............................................................................

Mata Pelajaran : ...............................................................................

Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar : …………………………………………………

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 44

Page 45: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

No Komponen Portofolio Bobot Skor Nilai

1 KERUNTUTAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO

a. Runtut dari tugas awal sampai akhir (lengkap)

b. Runtut berdasarkan hari, tanggal, bulan dan tahun

25%

2 KELENGKAPAN PORTOFOLIO

c. a. Lengkap setiap Kompetensi Inti dan Kompentensi

Dasar

d. b. …………………………..

25%

3 KERAPIAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO

c. Rapi dan tidak kotor

d. ………………………

25%

4 KEBERMANFAATAN PORTOFOLIO

c. Bermanfaat untuk perbaikan dimasa depan

d. ………………………..

25%

Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik)

Nilai = bobot x skor

Evaluasi Hasil1. Soal Pilihan Ganda

Evaluasi BAB ___ Buku PPKn halaman _____ no ___ sampai dengan ____

Kunci Jawaban1. ..... 6. ....2. ..... 7. ....3. ..... 8. ....

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 45

Page 46: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

4. ..... 9. ....5. ..... 10. .....

2. Soal UraianBuku PPKn halaman _____ sampai dengan ______

Kunci Jawaban1. _____________________________________________________________________

__2. _____________________________________________________________________

__ 3. _____________________________________________________________________

__4. _____________________________________________________________________

__5. _____________________________________________________________________

__

Evaluasi Pembelajaran (Proses) Lembar kegiatan diskusi

No

Nama

Siswa

Aspek pengamatanJumlah skor

Nilai

KetKerj

a sam

a

Menkomunikasikan pendapat

Toleransi

Keaktifan

Menghargai

pendapat teman

Keterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :4 : Baik Sekali3 : Baik2 : Cukup1 : Kurang

Nilai=∑ Skor perolehan

Skor MaksimalX 100

Kriteria Nilai :A = 80 – 100 : Baik Sekali

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 46

Page 47: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

B = 70 – 79 : BaikC = 60 – 69 : CukupD = < 60 : Kurang

Rubrik penilaian presentasi

No

Nama Siswa

Aspek pengamatan Jumlah

skor

Nilai

Ket

Komunikasi

Sistematika

penyampaian

Wawasan

Keberanian

Antusias

Gesture dan

penampilan

Keterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :4 : Baik Sekali3 : Baik2 : Cukup1 : Kurang

Nilai=∑ Skor perolehan

Skor MaksimalX 100

Kriteria Nilai :A = 80 – 100 : Baik SekaliB = 70 – 79 : BaikC = 60 – 69 : CukupD = < 60 : Kurang

Format penilaian makalah

Struktur Makalah Indikator Nilai

Pendahuluan

Menunjukkan dengan tepat isi : Latar belakang masalah Rumusan masalah Tujuan penulisan

Isi Orisinalitas makalah Ketepatan memilih kasus Ketepatan penanggulangan atas kasus

yang dipilih Struktur/logika penulisan disusun dengan

jelas sesuai dengan metode yang dipakai Bahasa yang digunakan sesuai dengan

EYD dan komunikatif Daftar pustaka yang dapat dipertanggung

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 47

Page 48: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

jawabkan (ilmiah) Menghindari sumber (akun) yang belum

dikaji secara ilmiah

Penutup

Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah

Saran relevan dengan kajian dan berisi pesan untuk peningkatan terhadap penegakkan HAM

Jumlah

Kriteria penilaian untuk masing-masing indikator :

Sangat sesuai 4Sesuai 3Cukup 2Kurang 1

Nilai=∑ Skor perolehan

Skor MaksimalX 100

Materi Ajar

A. HAK ASASI MANUSIA

1. Pengertian Hak Asasi Manusia

a. Hak asasi adalah hak dasar yang melekat pada manusia sejak lahir sebagai anugerah dari Tuhan.

b. Menurut Prof. Mr. Koentjoro Poerbapranoto, hak asasi adalah hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci.

c. Menurut John Locke, hak asasi manusia adalah hak yang secara kodrati melekat pada setiap manusia.

d. Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.

e. Dari pengertian di atas dapat disimpulan :

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 48

Page 49: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

1. Hak asasi manusia bersifat universal artinya berlaku dimana saja dan kapan saja, untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun.

2. Hak asasi dibutuhkan manusia untuk melindungi martabat kemanusiaannya dan digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul dan komunikasi dengan sesamanya.

3. Konsep hak asasi manusia mencakup seluruh segi kehidupan baik hak hukum, hak sosial budaya, hak ekonomi, maupun dalam pembangunan.

2. Macam-macam Hak Hak Asasi Manusia

Pandangan tentang hak asasi sangat beragam dan kontemporer antara lain dapat kita lihat kembali pada Magna Charta Bill of Right, Declaration of Human Right dan sebagainya.

a. Macam-macam hak asasi manusia menurut John Lock, Aristoteles, Montesquieu dan JJ Roussean dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hak kemerdekaan atas diri sendiri.

2. Hak kemerdekaan beragama.

3. Hak kemerdekaan berkumpul.

4. Hak menyatakan kebebasan warganegara dari pemenjaraan sewenang-wenang.

5. Hak kemerdekaan pikiran dan pers.

b. Rumusan hak asasi manusia pada declaration des Droits del Homme et du Citoyen antara lain.

1. Manusia dilahirkan merdeka.

2. Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak orang lain.

3. Manusia mempunyai hak yang sama.

4. Warga negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan dan pekerjaan umum.

5. Manusia tidak boleh ditangkap dan dituduh, selain menurut Undang-Undang.

6. Manusia mempunyai kemerdekaan agama dan kepercayaan.

7. Manusia merdeka mengeluarkan pikiran.

8. Adanya kemerdekaan surat kabar.

9. Adanya kemerdekaan bersatu dan mengadakan rapat.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 49

Page 50: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

10. Adanya kemerdekaan berserikat dan berkumpul.

11. Adanya kemerdekaan bekerja, berdagang dan melaksanakan kerajinan.

12. Adanya kemerdekaan rumah tangga.

13. Adanya kemerdekaan hak milik.

14. Adanya kemerdekaan lalu lintas.

15. Adanya kemerdekaan hak hidup dan mencari nafkah.

c. Rumusan hak asasi manusia menurut piagam hak asasi manusia sedunia (Universal Declaration of Human Right) yang ditetapkan PBB tanggal 10 Desember 1948 antara lain:

1. Hak-hak sipil dan politis antara lain:

a) Hak atas hidup

b) Hak atas kebebasan dan keamanan dirinya

c) Hak atas kebebasan berpikir dan mempunyai agama

d) Hak atas kebebasan berpikir dan mempunyai agama

e) Hak untuk mempunyai pendapat tanpa mengalami gangguan

f) Hak atas kebebasan berkumpul secara damai

g) Hak untuk berserikat

2. Hak-hak ekonomi sosial dan budaya yang mencakup

a) Hak atas pekerjaan

b) Hak untuk membentuk serikat kerja

c) Hak atas pensiun

d) Hak atas kehidupan yang layak bagi diri serta keluarganya termasuk makanan, minuman, pakaian dan perumahan

e) Hak atas pendidikan

d. Secara umum hak-hak asasi manusia dapat dikelompokkan menjadi enam macam yaitu.

1. Hak asasi pribadi (personal rights)

2. Hak asasi politik (political rights)

3. Hak asasi ekonomi (property rights)

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 50

Page 51: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

4. Hak mendapatkan persamaan hukum dan pemerintahan (rights of legal equality)

5. Hak sosial budaya (social and cultural rights)

6. Hak mendapatkan prosedur hukum yang benar (procedural rights)

e. Hak asasi manusia dalam UUD 1945 sebelum amandemen hanya tercantum dari pasal 27 sampai dengan 34 saja antara lain:

1. Pasal 27 ayat 1 tentang hak persamaan hukum dan pemerintahan

2. Pasal 27 ayat 2 tentang hak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

3. Pasal 28 tentang jaminan kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan.

4. pasal 29 ayat 2 tentang kebebasan memeluk agama dan beribadah menurut kepercayaan masing-masing.

5. Pasal 30 ayat 1, tentang hak untuk membela negara.

6. Pasal 31 ayat 1, tentang hak untuk mendapatkan pengajaran.

7. Pasal 32 ayat 2, tentang hak untuk mengembangkan kebudayaan.

8. Pasal 33 ayat 1, sampai dengan 3 tentang hak berekonomi.

9. Pasal 34 tentang hak sosial bagi fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

Setelah UUD 1945 diamandemen ke 4 tahun 2002 disempurnakan rincian tentang hak asasi manusia menjadi lebih banyak dan lengkap, disamping pasal-pasal terdahulu masih dipertahankan, dimunculkan pula bab baru yang berjudul Bab XA tentang Hak Asasi Manusia beserta pasal pasalnya (Pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J)

B. UPAYA PEMAJUAN, PENGHORMATAN, DAN PENEGAKAN HAM

Beberapa langkah penegakan dan perjuangan hak asasi manusia bagi masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia adalah sebagai berikut,

1. Sosialisasi Hak Asasi Manusia

Untuk menegakkan hak asasi manusia, langkah pertama adalah memasyarakatkan hak asasi manusia di tengah-tengah masyarakat. Tujuan yang hendak dicapai dari usaha ini, antara lain sebagai berikut,

a. Agar manusia respek terhadap hak asasi manusia dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai inti hak asasi manusia.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 51

Page 52: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

b. Tumbuhnya kesadaran rakyat tentang hak asasi manusia.

c. Mempercepat proses demokratisasi sehingga dapat dicegah munculnya kekuasaan yang sewenang-wenang.

2. Pendidikan HAM

Dalam rangka internalisasi nilai-nilai, hak asasi manusia perlu dikembangkan dalam kehidupan manusia sejak dini, pada sekolah, kampus, dan media massa, Sebagai suatu tata nilai, hak asasi manusia untuk bisa dipahami, dihayati, dan diamalkan melalui proses yang panjang. Pembentukan sikap dan kebiasaan memerlukan interaksi dengan lingkungan di bawah pimpinan, guru, atau tokoh masyarakat.

3. Advokasi HAM

Advokasi adalah dukungan, pembelaan atau upaya, dan tindakan yang terorganisir dengan menggunakan peralatan demokrasi untuk menegakkan dan melaksanakan hukum dan kebijakan yang dapat menciptakan masyarakat yang adil da,n sederajat. Tujuan advokasi terhadap HAM adalah untuk mengubah lembaga-lembaga masyarakat dengan menegakkan keadilan dan kesetaraan untuk memperoleh akses dari tuntutan pengambilan keputusan.

4. Kelembagaan

Dalam rangka menegakkan hak asasi manusia, pemerintah membentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Komisi ini dimaksudkan untuk membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia dan meningkatkan perlindungan hak asasi manusia guna mendukung terwujudnya pembangunan nasional.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut,

a. Menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional mengenai HAM, baik kepada masyarakat Indonesia maupun kepada masyarakat internasional. . I

b. Mengkaji berbagai instrumen Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang HAM dengan tujuan memberikan saran-saran mengenai kemungkinan meratifikasinya.

c. Memantau dan menyelidiki pelaksanaan hak asasi manusia serta memberikan pendapat, pertimbangan, dan saran kepada badan pemerintahan negara mengenai pelaksanaan hak asasi manusia.

d. Mengadakan kerja sama regional dan internasional dalam rangka mengajukan dan melindungi hak asasi manusia.

5. Pelestarian Budaya (Tradisi Lama)

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 52

Page 53: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Keberhasilan penguasaan dan pemberdayaan hak asasi manusia suatu bangsa sangat ditentukan oleh pernantapan budaya hak-hak asasi manusia dan bangsa tersebut melalui usaha-usaha secara sadar kepada seluruh anggota masyarakat. Pelaksanaan hak-hak asasi manusia di Indonesia perlu memperhitungkan nilai-nilai adat istiadat, budaya, agama, dan tradisi bangsa dengan tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, dan golongan.

6. Pemberdayaan Hukum

Untuk menegakkan hak asasi manusia, harus ada kesiapan struktural dan kultur politik yang lebih demokratis. Hak asasi manusia tidak mungkin dapat ditegakkan oleh pemerintahan yang represif. Eksistensi hak asasi manusia tergantung sejumlah faktor, seperti:

a. Hukum positif dan konstitusi.

b. Tingkat solidaritas politik.

c. Tingkat konsensus atas nilai-nilai tersebut.

d. Tingkat stabilitas politik.

e. Tipe sistem hukum dari pemerintah.

f. Tingkat perkembangan ekonomi.

g. Tingkat kepercayaan terhadap produk hukum badan-badan legislatif dan peradilan.

h. Sifat dari komunikasi internal serta faktor pendidikan dapat mendukung pembangunan hak-liak asasi manusia.

7. Pengesahan Perangkat Nasional

Untuk menegakkan dan menjamin perlindungan hak asasi manusia, perlu pengesahan perangkat-perangkat nasional hak asasi manusia. Pemerintah minimal mengesahkan piagam hak asasi manusia sedunia (Universal Declaration of Human Rights) yang disahkan oleh Majelis Umurn PBB tanggal 10 Desember 1948.

Piagam ini mempunyai fungsi, antara lain:

a. Sebagai standar umum pelaksanaan hakasasi manusia untuk seluruh rakyat dan negara.

b. Sebagai kode perilaku yang dapat menjadi parameter kebijakan sebuah pemerintahan.

8. Rekonsiliasi Nasional

Cara lain yang harus ditempuh untuk menegakkan hak asasi manusia adalah dengan membentuk komisi kebenaran dan rekonsiliasi yang dibentuk berdasarkan undang-undang. Kornisi ini berfungsi sebagai lembaga ekstra yuridis untuk menegakkan kebenaran dengan rnengungkap penyalahgunaan kekerasan dan pelanggaran HAM di masa lampau demi kepentingan bangsa

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 53

Page 54: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

dan negara. Berdasarkan pengalaman negara lain, menurut Kardino Laksono ada tiga langkah penyelesaian pelanggaran HAM masa lampau yaitu sebagai berikut,

a. Memulihkan hak-hak korban dan keluarganya melalui proses reparasi.

b. Pertanggungjawaban hukum atas kejahatan yang dilakukan pelaku kemungkinan amnesti dengan tidak mengabaikan rasa keadilan.

c. Perlunya referensi kebijakan dari lembaga peradilan untuk memungkinkan terciptanya penegakan hukum.

C. TANTANGAN DAN HAMBATAN DALAM PENEGAKAN

HAK ASASI MANUSIA

1. Hambatan dan tantangan utama yang sering ditemukan dalam penegakan hak asasi manusia di Indonesia antara lain,

a. Masalah ketertiban dan keamanan nasional.

b. Rendahnya kesadaran akan hak-hak asasi manusia yang dimiliki orang lain.

c. Terbatasnya perangkat hukum dan perundang-undangan yang ada.

d. Adanya dikotomi antara individualisme dan kolektivisme.

e. Kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegakan hukum, seperti polisi, jaksa, dan pengadilan.

f. Pemahaman belum merata, baik kalangan sipil maupun militer.

g. Belum adanya kesepakatan pada tatanan konsep hak asasi manusia antara aliran universalisme dengan partikularisme.

2. Secara umum, hambatan dan tantangan dalam menegakkan hak asasi manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut,

a. Kendala Ideologis

Salah satu hambatan dalam menegakkan HAM adalah adanya perbedaan pandangan antara ideologi sosialis dan ideologi liberalis serta pandangan negara berkembang lentang hak asasi manusia.

1) Pandangan liberalis mengenai konsepsi hak asasi manusia lebih mengutamakan penghormatan terhadap hak-hak pribadi, sipil, dan politik.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 54

Page 55: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

2) Pandangan sosialis lebih menonjolkan peran negara atau peran rnasyarakat sehingga kepentingan umum harus lebih dikedepankan daripada kepentingan pribadi dan golongan.

b. Kendala Teknis

Kendalateknis berupa belum diratifikasinya berbagai instrumen internasional HAM oleh negara-negara di dunia. Walaupun sudah diratifikasi, pongawasan pelaksanaan ketentuan konvensi masih tertunda-tunda serta banyaknya persyaratan yang dikemukakan negara-negara yang akan meratifikasi suatu konvensi HAM internasional.

c. Kendala Ekonomis

Ada hubungan antara. kondisi ekonomi masyarakat suatu negara yang ekonomitiya mapan dan penegakan HAM. Makin maju masyarakat, makin tinggi pula usaha menegakkan hak asasi manusia. Di negara berkembang yang ekonomis masih terbelakang, pada umumnya kurang memerhatikan HAM. Negara berkembang pada umumnya berkonsentrasi pada bagaimana meningkatkan pembangunan perekonomian masyarakat sehingga HAM terabaikan.

D. PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DAN

PROSEDUR PENYELESAIANNYA

1. Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia, yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang, termasuk aparat negara, baik disengaja atau kelalaian yang melawan hukum, mengurangi, menghalangi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang, dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaiari hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

2. Macain-Macam Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Menurut Richard Falk, pelanggaran hak asasi manusia meliputi,

a. Pembunuhan besar-besaran (genosida).

b. Rasialisme resmi.

c. Terorisme resmi berskala besar.

d. Pemerintahan totaliter.

e. Penolakan secara sadar untuk memenuhi kebutuhan-kebutulian dasar mariusia.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 55

Page 56: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

f. Perusakan kualitas lingkungan.

g. Kejahatan-kejahatan perang.

Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, pelanggaran HAM meliputi:

a. Pembunuhan massal secara terencana terhadap suatu etnis tertentu (genosida)

b. Pembunuhan sewenang-wenang atau putusan di luar pengadilan (arbytrary extra yudicial killing).

c. Penyiksaan dan penghilangan orang secara paksa.

d. Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis (systematic discrimination).

3. Pelaku Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Pelaku yang harus bertanggung jawab terhadap pelanggar hak asasi manusia adalah sebagai berikut,

a. Setiap orang atau orang per orang

Pelaku pelanggar hak asasi manusia bisa orang perorang sehingga penanggungjawabnya adalah orang itu sendiri. Contohnya perbuatan main hakim sendiri.

b. Sekelompok orang

Pelanggaran HAM bisa dilakukan sekelompok orang, yang terdiri dari beberapa orang, atau dilakukan oleh masyarakat.

Contoh:

1) Kasus konflik horizontal yang pernah terjadi di beberapa daerah, seperti di Ambon, Poso, kasus Sanggauledo, Tasikmalaya.

2) Pengeroyokan dan pembakaran terhadap orang yang disangka pencuri hingga tewas.

c. Pemerintah atau aparat keamanan.

Menurut undang-undang, tidak dikenal pelanggaran HAM yang dilakukan oleh negara, badan hukum publik, atau badan hukum perdata. Setiap pelanggaran yang bertanggung jawab adalah pelakunya, bukan institusinya.

Hal ini berarti bahwa:

1) Komandan militer dapat dimintai pertanggungjawaban terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan oleh anak buahnya atau pasukan yang berada di bawah komandonya.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 56

Page 57: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

2) Seorang atasan dapat dimintai pertanggungjawaban pidana atas pelanggaran HAM yalig dilakukan oleh bawahannya. Hal ini bisa terjadi bilamana atasan mengetahui atau secara sadar mengabaikan informasi yang secara jelas menunjukkan bahwa bawahannya rnelakukan pelanggaran HAM berat, dan tidak mengambil tindakan apa-apa.

Contoh kasus pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah atau aparat adalah sebagai berikut,

1) Kasus Tri Sakti tanggal 12 Mei 1998 yang menewaskan 4 mahasiswa yang sedang melakukan demo untuk menurunkan Presiden Soeharto.

2) Kasus pasca jajak pendapat di Timor Timur, seperti Kasus Bumi Hangus, pembunuhan massal di Gereja Suai, dan lain-lain.

4. Bentuk-Bentuk Pelanggaran HAM Berat

Dalam rangka menegakkan HAM, telah dibentuk pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM berat pelanggaran HAM berat meliputi,

a. Kejahatan Geniosida, yaitu pernbunuhan secara besar-besaran, terencana terhadap suatu bangsa atau etnis, kelompok agama, dan ras dengan cara:

1) Membunuh anggota kelompok,

2) Mengakinatkam penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota kelompok.

3) Menciptakaii kondisi kehidupan kelompok yang mengakibatkan kemusnahan fisik, baik sebagian atau seluruhnya. .

4) Melaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok.

5) Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain.

b. Kejahatan torhadap kemanusiaan, yaitu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang ditujukan terhadap penduduk sipil. Kejahatan kemanusiaan dapat herupa:

1) Pembunuhan.

2) Pemusnahan.

3) Perbudakan

4) Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa.

5) Perampasan kemerdekaan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar hukum internasional.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 57

Page 58: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

6) Penyiksaan

7) Pemerkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan, sterilisasi secara paksa, atau bentuk-bentuk kekerasan seksual yang lain yang setara.

8) Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan politik, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional.

9) Penghilangan seseorang secara paksa.

10) Kejahatan apartheid.

E. BEBERAPA KETENTUAN TENTANG PENYELESAIAN

PELANGGARAN HAM

1. Ketentuan Pidana

a. Untuk pelanggaran HAM berat seperti genosida atau kejahatan kemanusiaan diberikan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling lama dua puluh lima tahun dan paling ringan sepuluh tahun.

b. Untuk kejahatan penyiksaan diancam hukuman maksimal 5 tahun penjara.

c. Untuk pelanggaran HAM berupa kekerasan seksual, penganiayaan, SARA, dan penghinaan secara paksa diancam hukuman maksimal 20 tahun penjara dan paling ringan sepuluh tahun penjara.

2. Konsekuensi dari Peradilan HAM

Konsekuensi peradilan HAM bagi masyarakat adalah sebagai berikut,

a. Para hakim, jaksa, dan pengacara mau tidak mau harus memiliki pengetahuan dalam bidang HAM.

b. Para akadernisi di perguruan tinggi, LSM, atau masyarakat pada umumnya dituntut pemahamannya tentang HAM.

c. Setiap orang atau kelompok yang memiliki alasan kuat bahwa HAM-nya dilanggar dapat mengajukan pengaduan lisan atau tertulis kepada Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia)

3. Perlindungan Saksi

Menurut UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Peradilan HAM, setiap korban dan saksi dalam pelanggaran HAM berat berhak mendapatkan perlindungan fisik atau mental dari segala macam

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 58

Page 59: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

bentuk ancaman, gangguan, teror, dan kekerasan fisik dari pihak mana pun juga. Perlindungan ini wajib diberikan oleh aparat penegak hukum.

4. Penangkapan dan Penahanan

Setelah mendapat laporan adanya pelanggaran HAM berat, maka dilaktikan penangkapan terhadap tersangka dengan disertai:

a. bukti permulaan cukup,

b. surat tugas,

c. surat penangkapan serta uraian singkat pelanggaran HAM yang disangkakan kepadanya.

5. Tujuan Penahanan

a Agar terdakwa tidak melarikan diri.

b. Terdakwa tidak merusak atau menghilangkan barang bukti.

c. Agar tidak mengulangi kembali pelanggaran terhadap HAM.

6. Wewenang Penyidik

a. Melakukan penyelidikan dan pemeriksaan.

b. Menerima laporan dan pengaduan.

c. Melakukan pemanggilan dan meminta keterangan.

d. Memianggil saksi.

e. Meninjau tempat kejadian.

f. Memanggil para pihak yang terkait.

g. Atas perintah penyidik dapat melakukan tindakan berupa perneriksaan surat, penggeledahan, dan penyitaan serta pemeriksaan tempat.

7. Peradilan

a Setelah penyidikan selesai, maka berkas dilimpahkan ke pengadilan untuk diadakan penuntutan.

b. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus di lingkungan peradilan umum. Pengadilan HAM di daerah kabupaten wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah Pengadilan Negeri. Pengadilan yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2000, mempunyai wewenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat termasuk yang dilakukan di luar teritorial negara RI.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 59

Page 60: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

c. Dalam mengadili pelanggaran HAM berat, hakim yang memeriksa berjumlah 5 orang, yang terdiri dari 2 hakim pengadilan HAM dan 3 orang hakim Ad hoc.

d. Apabila tidak puas terhadap putusan hakim, maka jaksa atau tersangka boleh melakukan banding, kasasi atau PK (peninjauan kernbali).

e. Selain peradilan nasional, ada juga peradilan internasional yang mengadili pelanggaran HAM berat, yakni:

1) Peradilan Ad hoc, yaitu peradilan yang didirikan khusus untuk mengadili suatu kasus tertentu sehingga setelah selesai mengadili peradilan ini dibubarkan.

2) Peradilan yang bersifat tetap, yaitu peradilan yang didiri kan berdasarkan sebuah perjanjian internasional tahun 1998 yang terkenal dengan Statuta Roma. Peradilan tersebut adalah International Criminal Court (ICC).

f. Tujuan ideal pengadilan HAM adalah untuk memelihara perdamaian dunia, menjamin HAM, serta memberi perlindungan, kepastian, keadilan, dan perasaan perorangan ataupun masyarakat. Tujuan praktisnya adalah untuk menyelesaikan pelanggaran HAM yang berat.

8. Beberapa Asas yang Dianut Pengadilan HAM menurut UU No. 26

Tahun 2000

a. Hanya mengadili pelanggaran HAM berat.

Pengadilan HAM hanya mengadili pelanggaran HAM berat, sedang kejahatan terhadap HAM bisa diadili oleh pengadilan pidana biasa.

b. Kejahatan universal.

Pengadilan HAM berwenang memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran HAM yanq berat, baik dilakukan di daerah teritorial RI maupun di luar.

c Genosida dan kejahatan kemanusiaan.

Menurut UU No. 26 Tahun 2000 pelanggaran HAM berat Meliputi gonosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

d. Jaksa agung sebagai penyidik dan penuntut umum.

Dalam perkara pelanggaran HAM berat, penyidik, dan penuntut umumnya adalah jaksa penuntut umum.

e Pejabat Ad hoc.

Dalam pengadilan HAM dikenal penyidik Ad hoc, penuntut umum Ad hoc, dan hakim Ad hoc.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 60

Page 61: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

f. Pemeriksaan banding dan kasasi limitatif

Tenggang waktu pemeriksaan banding dan kasasi dibatasi paling lama hanya dalam waktu 90 hari.

g. Perlindungan korban dan saksi.

Dalam rangka pelanggaran HAM, korban dan saksi mendapat perlindungan dan aparat keamanan.

h. Dikenai kompensasi, restitusi, dan rehabilitasi korban.

Kepada korban pelanggaran HAM berat dapat diberikan kompensasi, dan rehabilitasi.

i. Ancaman hukuman diperberat.

Ancaman hukum untuk pelanggaran HAM lebih berat bila dibanding pelanggaran terhadap hukurn pidana. Untuk pelanggaran HAM, maksimal 25 dan minimal 10 tahun, sedang menurut pasal 10 KUHP ancaman hukuman paling lama adalah 20 tahun.

j . Tanggung jawab atasan dan komandan.

Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh bawahan atau pasukan yang harus bertanggungjawab adalah atasan atau komandan.

k. Retroaktif.

Pelanggaran HAM yang dilakukan sebelum UU No. 26 Tahun 2000 diadili oleh Pengadilan HAM Ad hoc. yang dibentuk oleh presiden atas usulan DPR.

l . Tidak ada kadaluwarsa.

Perkara pelanggaran HAM tidak mengenal tenggang waktu kadaluwarsa, sehingga sewaktu -waktu dapat disidik, didakwa, dan diadili.

m. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebagai penyidik.

Untuk pelanggaran HAM berat, penyidikan dilakukan oleh komisi nasional hak asasi manusia.

n. Kewenangan Ankum (Atasan yang berhak Menghukum) dan perwira penyerah perkara tidak ada.

Untuk kasus pelanggaran HAM, wewenang Ankum seperti diatur dalam UU No. 31 Tahun 1997 tidak berlaku.

F. KONSEKUENSI JIKA SUATU NEGARA TIDAK MENEGAKKAN HAM

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 61

Page 62: Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Jika suatu negara tidak menegakkan hak asasi manusia akan mendapat tekanan dari dalam atau tekanan dari luar negeri.

1. Dari Dalarn Negeri

a. Demo dari warga negaranya untuk mendapatkan pprlindungan HAM

b. Pemberontakan yang dilakukan rakyat karena merasa tertindas.

c. Kekacauan dan aksi anarkis akan terjadi di mana-mana.

2. Dari Luar Negeri

a. Pemberian predikat sebagai negara yang tidak menegakkan HAM oleh negara di dunia.

b. Pengenaan sanksi ekonomi oleh negara internasional (diembargo)

c. Desakan dari negara lain untuk menegakkan HAM

d. Pemerintahan negara tersebut dapat dikucilkan dari pergaulan bangsa-bangsa di dunia.

e. Pemerintah (pelakunya) bisa diajukan ke depan Mahkamah Internasional.

Lembaga – lembaga penegak HAM di Indonesia:

a. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

b. Komisi Nasional Anti kekerasan terhadap Perempian.

c. Komisi Orang Hilang.

d. Peradilan HAM.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 62