Rpp ppkn x bab 2 1516 4 kali jp

56
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar Mata Pelajaran : PPKN Kelas / Semester : X / 1 Pokok Materi : Pokok Kaidah Fundamental Bangsaku Sub Pokok Materi : 1. Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan 2. Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 3. Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila Pertemuan ke : 1 Peminatan : IPA / IPS Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. ppkn kelas x semester 1 Halaman: 1

Transcript of Rpp ppkn x bab 2 1516 4 kali jp

Page 1: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar

Mata Pelajaran : PPKN

Kelas / Semester : X / 1

Pokok Materi : Pokok Kaidah Fundamental BangsakuSub Pokok Materi : 1. Mewujudkan Rasa Syukur atas

Kemerdekaan

2. Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD

Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945

3. Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila

Pertemuan ke : 1

Peminatan : IPA / IPS

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1. Menghayati isi dan makna Pasal 28E dan 29 Ayat (2) Undang- Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 1.2).

2. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 1

Page 2: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp(KD 2.2).

3. Memahami pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (KD3.2).

4. Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 4.2).

C. Indikator

1. Membangun rasa syukur atas kemerdekaan yang diberikan Tuhan YME kepada Bangsa Indonesia.

2. Menjelaskan isi dan pokok pikiran Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Menjelaskan cita-cita dan tujuan nasional berdasarkan Pancasila.4. Mendeskripsikan kedaulatan rakyat dalam konteks negara hukum

Republik Indonesia.5. Membangun partisipasi aktif dalam menjaga perdamaian dunia.6. Mengkomunikasikan hasil telaah isi dan pokok pikiran Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PERTEMUAN I

D. Materi Pembelajaran

Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab II, Sub-bab A, B, dan C .

“Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD

Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan

Pancasila “ pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

“Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”

Pernahkan kalian mendengar atau membaca tentang peristiwa dijatuhkannya bom atom di kota

Hirosima dan Nagasaki pada tanggal 6 Agustus 1945 oleh tentara Sekutu? Coba kalian

diskusikan apa keuntungan bagi bangsa Indonesia dengan adanya peristiwa tersebut?

Peristiwa tersebut menyadarkan pemimpin-pemimpin Jepang, bahwa negaranya telah mendekati

kekalahan. Oleh karena itu, Pada tanggal 7 Agustus 1945

Panglima bala tentara Jepang yang berkedudukan di Saigon, Jenderal Terauchi mengeluarkaan

pernyataan, bahwa Indonesia sebagai anggota Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya

dikemudian hari akan diberikan kemerdekaan pada tanggal 24 Agustus 1945.

Pada tanggal 9 Agustus 1945, Ir Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan Dr. Radjiman

Wedyodiningrat diminta datang ke Saigon untuk menerima petunjuk- petunjuk tentang

penyelenggaraan kemerdekaan tersebut. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 2

Page 3: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpptanpa syarat kepada tentara sekutu, hilanglah “Janji Kemerdekaan” dari Jenderal Terauchi.

Berhubung dengan kekalahan Jepang tersebut, maka pada pukul 10.00 WIB pagi, hari Jumat

tanggal 17 Agustus 1945 di depan Gedung Jalan Proklamasi 56 Jakarta, Proklamasi

Kemerdekaan RI diumumkan kepada dunia “INDONESIA MERDEKA” dan Indonesia siap

mempertahankan kemerdekaannya. Sampailah perjuangan bangsa mengantarkan Rakyat

Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan menuju masyarakat adil dan makmur.

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Pernyataan Kemerdekaan terperinci mengandung cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memuat Pancasila sebagai Dasar Negara. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan satu rangkaian dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak dapat diubah oleh siapa pun termasuk oleh lembaga MPR/DPR hasil pemilihan umum. Jika Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah maka berarti sama dengan melakukan pembubaran Negara.Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 merupakan sumber hukum

bagi pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Proklamasi kemerdekaan telah

mewujudkan negara Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Namun, negara yang

diproklamirkan tersebut bukan merupakan tujuan semata, melainkan hanyalah alat untuk

mencapai cita-cita bangsa dan tujuan nasional, yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur

berdasarkan Pancasila. Proklamasi kemerdekaan Indonesia mengandung arti sebagai

berikut.

1. Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Puncak perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.

3. Titik tolak pelaksanaan Amanat Penderitaan Rakyat.

4. Lahirnya tata hukum Indonesia.

Oleh karena itu, sebagai warga negara, dalam rangka mewujudkan rasa syukur atas proklamasi

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 3

Page 4: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppkemerdekaan dapat dilakukan melalui beberapa hal sebagai berikut.

1. Mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan jalan mengisi kemerdekaan sesuai

dengan kemampuan, keahlian, dan keterampilan masing-masing.

2. Menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan pejuang bangsa dengan cara

meneruskan amanat cita-cita perjuangan bangsa.

3. Memelihara dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan jalan meningkatkan

sikap toleran dan kerja sama antarwarga masyarakat.

4. Menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dengan cara rela berkorban demi

kepentingan bangsa dan negara serta kesiapan dalam rangka bela negara.

5. Meningkatkan kemandirian bangsa, dengan jalan memperkuat sendi-sendi peri

kehidupan bangsa di segala bidang “ipoleksosbudhankam”.

“Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun

1945 “

Pada hakikatnya Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

terdiri atas 4 (empat) alinea, yang masing-masing alinea berisi hal- hal berikut.

a. Alinea Pertama

“Bahwa sesungguhnya kemer- dekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka

penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan

perikeadilan”

Hak akan kemerdekaan yang dimaksud di atas adalah hak dari segala bangsa untuk memperoleh

kemerdekaan, karena ada dan berlakunya hak kemerdekaan adalah sejalan dengan tuntutan

perikemanusiaan dan perikeadilan.

Kata “sesungguhnya” dalam hal ini tidak hanya dalam arti keadaan realitasnya yang memang

demikian, akan tetapi lebih bersifat imperatif, yaitu mutlak memang harus demikian. Bilamana

tidak maka akan bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, kedua unsur tersebut

merupakan unsur mutlak bagi terjaminnya nilai-nilai tertinggi kehidupan manusia dan

kemanusiaan. Jadi, kata “sesungguhnya” merupakan satu rangkaian pengertian dengan kata

perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dengan demikian, berarti bahwa setiap bangsa mempunyai hak untuk merdeka dan hak ini

sifatnya yang mutlak. Hak untuk merdeka merupakan hak kodrat dan hak moril dari setiap

bangsa. Pengingkaran terhadap hak kodrat ini bagaimanapun bentuk dan manifestasinya harus

lenyap dari atas bumi, seperti halnya suatu penjajahan oleh negara terhadap negara lain.

Pemberian hak kemerdekaan ini ditekankan kepada segala bangsa dalam wujud kebulatannya,

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 4

Page 5: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppbukan kepada individu-individu. Tidaklah berarti, bahwa hak kebebasan individu-individu tidak

mempunyai tempat sama sekali, namun hak kebebasan individu dilekatkan dalam hubungannya

dengan bangsa sebagai satu pokok kebulatan. Jadi, kebebasan individu ditempatkan dalam

hubungannya sebagai species terhadap genusnya. Kata-kata perikeadilan dan perikemanusiaan

menjadi ukuran penentunya, yaitu bahwa dalam batas-batas keadilan dan kemanusiaan, manusia

sebagai individu diakui kemandiriannya sehingga diakui pula hak-hak kebebasannya.

Pengertian hak kemerdekaan sebagai hak kodrat segala bangsa tidak secara langsung sebagai

hak yuridis, tetapi lebih merupakan hak moril dan hak kodrat. Sebagai imbalannya, segala

bangsa harus memiliki kewajiban moril dan kewajiban kodrat untuk menghormatinya. Bila ada

bangsa yang tidak merdeka maka hal ini bertentangan dengan hakikat kodrat manusia. Dengan

demikian, ada wajib kodrat dan wajib moril bagi penjajah khususnya untuk memerdekakan

bangsa tersebut.

b. Alinea Kedua

“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang

berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang

kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.

Atas dasar pemikiran yang merupakan dorongan kuat terhadap perjuangan pergerakan

kemerdekaan adalah adanya dasar keyakinan, bahwa hak kemerdekaan adalah hak yang bersifat

universal untuk segala bangsa dan merupakan hak kodrat manusia. Kata penghubung “dan” yang

mengawali kalimat alinea kedua ini menunjukkan adanya hubungan kausal antara perjuangan

kemerdekaan dengan kenyataan adanya penjajahan terhadap Bangsa Indonesia selama tiga

setengah abad. Penjajahan yang demikian ini jelas merupakan pengingkaran terhadap hak

kodrat dan hak moril. Oleh karena itu, wajib dan mutlak untuk dilenyapkan khususnya dari tanah

air Indonesia.

Karena itu perjuangan pergerakan kemerdekaan di samping merupakan dakwaan terhadap

adanya penjajahan, juga sekaligus mewujudkan hasrat yang kuat dan bulat untuk dengan

kemampuan serta kekuatan sendiri yang pada akhirnya dengan megah dapat berhasil dirumuskan

dengan jelas dalam kalimat: “…telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat

sentausa…”.

Hasil perjuangan kemerdekaan itu terjelma dalam wujud suatu Negara Indonesia. Menyusun

suatu Negara atas kemampuan dan kekuatan sendiri dimaksudkan untuk menuju cita-cita

bersama yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Untuk terwujudnya cita-cita tersebut Bangsa

Indonesia harus merdeka, bersatu, dan mempunyai kedaulatan.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 5

Page 6: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppKemakmuran dimaksudkan tidak hanya dalam batas ukuran material, tetapi tercakup pula di

dalamnya kemakmuran spiritual dan kemakmuran batin yang tersirat dari pengertian berbahagia.

“Bersatu” mengandung pengertian sesuai dengan pernyataan kemerdekaan, di mana pengertian

“bangsa” ini dimaksudkan sebagai kebulatan kesatuan. Pengertian Negara Indonesia tidak bisa

lepas dari pengertian Bangsa Indonesia. Karena hal itu merupakan kebulatan kesatuan.

Penegasan tentang asas kesatuan ini ditemukan pula dalam alinea keempat Pembukaan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, “Negara melindungi segenap Bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”. Juga dalam penjelasan resmi yang termuat

dalam Berita Republik Indonesia Tahun II Nomor 7 yang menegaskan bahwa “Negara

mengatasi segala paham perseorangan”. Selanjutnya, seluruh Bangsa Indonesia tercakup dalam

lingkungan satu wilayah Negara tanpa suatu bagian pun dari wilayah yang berada di luarnya.

“Berdaulat” diartikan dalam hubungannya dengan eksistensi negara sebagai Negara yang

merdeka, yang berdiri di atas kemampuannya sendiri, kekuatan dan kekuasaannya sendiri,

berhak dan bebas menentukan masa depannya sendiri, dan dalam kedudukannya di antara

sesama negara adalah sama derajat dan sama tinggi. Dalam tata pergaulan antarnegara terjalin

atas dasar saling menghormati.

Pengertian Negara Indonesia yang “adil” mengandung pengertian, bahwa di dalam

lingkungan kekuasaan Negara oleh Negara diwujudkan tegaknya peri-keadilan, yang

menyangkut Negara terhadap warga negara, warga negara terhadap Negara dan di antara sesama

warga negara. Dalam hubungan yang lebih luas dapat disebutkan hubungan antarmasyarakat

terhadap warganya, antara warga masyarakat dengan masyarakatnya, dan di antara warga

masyarakat dalam keseimbangan pemenuhan dan penggunaan hak dan kewajiban, baik dalam

bidang hukum maupun dalam bidang moral.

Pengertian “makmur” diartikan sebagai suatu pemenuhan kebutuhan manusia baik material

maupun spiritual, baik jasmaniah maupun rohaniah. Dalam hal ini pencapaian kemakmuran tidak

dapat dipisahkan dengan “adil” atau keadilan. Dengan lain perkataan, kemakmuran tidak

mungkin tercapai tanpa adanya keadilan. Dengan demikian, cita-cita nasional bangsa Indonesia

yang telah dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia1945 dapat terwujud dengan baik.

c. Alinea ketiga

“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,

supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini

kemerdekaannya”.

Pengertian yang terkandung dalam alinea ini mengingatkan kembali kepada Proklamasi 17

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 6

Page 7: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppAgustus 1945 sehari sebelum Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 ini ditetapkan, yang bunyinya sebagai berikut:

“Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang

mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan

dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.

Inti yang terkandung dalam Pembukaan alinea ketiga dan Proklamasi Kemerdekaan, keduanya

mengandung isi yang sama walaupun rangkaian konteks kalimatnya berbeda. Hal ini perlu kita

sadari oleh karena kalimat dalam alinea ketiga ini erat hubungannya dengan alinea pertama dan

kedua, di mana setelah melalui perjuangan untuk mencapai kemerdekaan sampailah pada titik

kulminasinya, yaitu kemerdekaan Bangsa Indonesia dan selanjutnya direalisasikan dalam wujud

Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Kemerdekaan Bangsa Indo- nesia yang diperoleh bukan hanya hasil dari para pejuang

kemerdekaan tetapi ada kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan Yang Maha Kuasa

memberikan pertolongan kepada bangsa Indonesia berupa rahmat. Rakyat dan Bangsa Indonesia

sangat meyakini bahwa ada kekuatan Tuhan yang membantu dalam proses terwujudnya

kemerdekaan

Bangsa Indonesia.

Pembukaan pada hakikatnya merupakan pernyataan kemerdekaan yang terinci. Sebelum

pernyataan Indonesia Merdeka diawali terlebih dahulu dengan alasan- alasan yang mendorong

dan memperkuat timbulnya pernyataan itu, dengan memuat dasar-dasar pikiran tentang adanya

cita-cita luhur yang menjadi semangat pendorong ditegakkannya Kemerdekaan Indonesia.

Adanya kalimat “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa” menunjukkan adanya suatu

dasar keyakinan hidup religius yang mendalam bagi Bangsa Indonesia. Tercapainya

kemerdekaan Bangsa Indonesia bukanlah semata-mata merupakan hasil usaha manusia belaka,

tetapi lebih daripada itu adalah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Di samping nilai

keyakinan hidup religius juga nilai luhur yang tersimpul dalam kalimat “didorongkan oleh

keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas”. Hal ini mewujudkan asas moral

yang menjunjung hak kodrat dan hak moral untuk segala bangsa supaya berkehidupan

kebangsaan yang bebas, bebas dari penindasan dan penjajahan.

d. Alinea Keempat“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 7

Page 8: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppRakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Setelah dalam alinea pertama, kedua, dan ketiga dijelaskan tentang alasan dasar serta hubungan

langsung dengan kemerdekaan maka dalam alinea keempat ini sebagai kelanjutan berdirinya

Negara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, dirinci lebih lanjut tentang prinsip-prinsip

serta pokok-pokok kaidah pembentukan pemerintah Negara Indonesia. Hal ini dapat disimpulkan

dari kalimat “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia…”

Pemerintah dalam susunan kalimat “Pemerintah Negara Indonesia” dimaksudkan dalam arti

sebagai penyelenggara keseluruhan aspek kegiatan negara dan segala kelengkapanya

(government). Hal ini berbeda dengan Pemerintahan Negara yang hanya menyangkut salah satu

aspek saja daripada kegiatan penyelenggaraan negara, yaitu aspek pelaksana (executive).

Inti isi pokok yang terkandung dalam Pembukaan alinea keempat adalah mencakup empat hal

dalam keseluruhan aspek kegiatan penyelenggaraan negara, yaitu sebagai berikut.

1) Tujuan Negara

a) Tujuan khusus tersimpul dalam anak kalimat berikut.

“…untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa…”

Tujuan khusus dalam kalimat tersebut sebagai realisasinya dalam hubungannya

dengan politik dalam negeri adalah sebagai berikut.

(1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.(2) Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

b) Tujuan negara yang bersifat umum dalam hal kehidupan sesama bangsa tersimpul

dalam anak kalimat berikut.

“…dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial…”

Tujuan negara dalam anak kalimat ini realisasinya dalam hubunganya dengan politik luar

negeri, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Hal inilah yang menjadi dasar bagi pelaksanaan

politik luar negeri Indonesia yang disebut sebagai politik yang bebas aktif.

2) Ketentuan Diadakannya Undang-Undang Dasar

Ketentuan mengenai diadakannya Undang-Undang Dasar terdapat pada anak kalimat: “…

maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar

Negara Indonesia…”

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 8

Page 9: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp3) Bentuk Negara

Bentuk Negara Indonesia terdapat di dalam anak kalimat: “…yang terbentuk dalam suatu

susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat…”

Dalam anak kalimat ini dinyatakan bahwa bentuk Negara Indonesia adalah Republik dan kekuasaan berada di tangan rakyat.

4) Dasar Filsafat Negara

Dasar filsafat negara terdapat di dalam anak kalimat: “…dengan berdasar kepada: Ketuhanan

Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan

yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan

mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dalam anak kalimat inilah

termuat Dasar Filsafat Negara Indonesia, yaitu Pancasila.

2. Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mempunyai

hubungan yang kausal dan organis dengan pasal-pasal Undang- Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. K o n s e k u e n s i n y a adalah nilai-nilai yang terkandung dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat

akan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Sebagaimana termuat dalam Penjelasan resmi Pembukaan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang termuat dalam Berita Republik

Indonesia Tahun II Nomor 7, dijelaskan lebih lanjut bahwa Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengandung Pokok-pokok pikiran yang dijelmakan dan

dikongkritisasikan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945. Lebih lanjut di dalam penjelasan disebutkan tentang adanya 4 (empat) Pokok Pikiran yang

terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

adalah sebagai berikut.

1. Pokok pikiran pertama: Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan

mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pokok pikiran ini

menegaskan bahwa dalam “Pembukaan” diterima pengertian Negara persatuan,

sebagai negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi,

Negara mengatasi segala faham golongan dan mengatasi faham perorangan.

Negara, menurut pengertian “Pembukaan” itu menghendaki persatuan, meliputi

segenap bangsa Indonesia seluruhnya. Inilah suatu dasar Negara yang tidak boleh

dilupakan.

Hal ini menunjukkan pokok pikiran persatuan. Dengan pengertian yang lain, negara

sebagai penyelenggara negara dan setiap warga negara wajib mengutamakan kepentingan

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 9

Page 10: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppnegara di atas kepentingan golongan ataupun perorangan.

2. Pokok pikiran kedua: Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia.

Pokok pikiran ini menempatkan suatu tujuan atau suatu cita-cita yang ingin dicapai

dalam “Pembukaan” dan merupakan suatu sebab tujuan (kausa finalis) sehingga dapat

menentukan jalan serta aturan-aturan mana yang harus dilaksanakan dalam Undang-

Undang Dasar untuk sampai pada tujuan yang didasari dengan bekal persatuan. Ini

merupakan pokok pikiran keadilan sosial, yang didasarkan pada kesadaran bahwa

manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan

keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.

3. Pokok Pikiran ketiga: Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas

kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.

Pokok pikiran ini dalam “Pembukaan” mengandung konsekuensi logis bahwa sistem

negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus berdasar atas kedaulatan

rakyat dan berdasar atas permusyawaratan/ perwakilan. Memang pengertian ini sesuai

dengan sifat masyarakat Indonesia. Ini adalah pokok pikiran kedaulatan rakyat, yang

menyatakan bahwa kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh

Majelis Permusyawaratan Rakyat.

4. Pokok pikiran keempat: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Pokok pikiran ini dalam “Pembukaan” menuntut konsekuensi logis bahwa Undang-

Undang Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain

penyelenggara Negara untuk memelihara budi- pekerti luhur dan memegang teguh cita-

cita moral rakyat yang luhur. Hal ini menegaskan pokok pikiran Ketuhanan Yang

Maha Esa, yang mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Selain

itu, pokok pikiran kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung pengertian

menjunjung tinggi hak asasi manusia yang luhur.

Cita-cita nasional sebagaimana diamanatkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu

mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila, tertuang dalam Alinea

kedua Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 “... Negara

Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.

Hasil perjuangan kemerdekaan itu terjelma dalam wujud suatu Negara Indonesia. Menyusun

suatu Negara atas kemampuan dan kekuatan sendiri dan selanjutnya untuk menuju cita-cita

bersama yaitu masyarakat yang adil dan makmur.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 10

Page 11: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Tujuan

Nasional Negara Republik Indonesia tertuang dalam Alinea Keempat, disebutkan bahwa “…

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial …”.

Berdasarkan alinea tersebut, tujuan nasional yang ingin dicapai Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

2. Memajukan kesejahteraan umum.

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan sosial.

Dalam rangka perwujudan cita-cita dan tujuan nasional tersebut, beberapa upaya yang dapat

dilakukan negara, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Memberikan kepastian dan perlidungan hukum terhadap semua warga negara

tanpa diskriminatif.

2. Menyediakan fasilitas umum yang memadai yang berdampak pada

kesejahteraan masyarakat.

3. Menyediakan sarana pendidikan yang memadai dan merata di seluruh tanah air.

4. Memberikan biaya pendidikan gratis terhadap seluruh jenjang pendidikan bagi

seluruh warga negara.

5. Menyediakan infrastruktur serta sarana transportasi yang memadai dan menunjang

tingkat perekonomian rakyat.

6. Menyediakan lapangan kerja yang dapat menyerap jumlah angkatan kerja dalam

rangka penghidupan yang layak bagi seluruh warga negara.

7. Mengirimkan pasukan perdamaian dalam rangka ikut serta berpartisipasi aktif dalam

menjaga dan memelihara perdamaian dunia.

E. Metode Pembelajaran :

Pendekatan : Saintifik

Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang

tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk

mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 11

Page 12: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppmembangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:

Pendekatan : Saintifik

Strategi : Problem Based Learning(PBL)

PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur

(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk

mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus

membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:

(1) Mengorientasi peserta didik pada masalah

Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas

yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan

rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan

mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi

agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang

perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:

a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,

tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan

bagaimana menjadi siswa yang mandiri.

b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak

“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian

dan seringkali bertentangan.

c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan

pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang

siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan

temannya.

d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya

secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada

penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.

(2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.

Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga

mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat

membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai

kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing

kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 12

Page 13: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpppengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini

seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang

efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan

mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika

kelompok selama pembelajaran.

Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,

selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,

dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua

siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai

penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil

karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor

terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan

dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru

berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,

dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

(3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok

Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan

teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang

identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan

memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang

sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data

dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul

memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan

cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu

siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan

mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi

yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.

Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang

fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam

bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru

mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru

juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan

hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.

(4) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 13

Page 14: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppTahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.

Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan

situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari

situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya

kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya

adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.

Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,

dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.

(5) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa

menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan

intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk

merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan

belajarnya.

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

Media : Tayangan video

Alat : LCD, Internet

Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis

G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran

Kegiatan DeskripsiAlokasi Waktu

Pendahuluan Memberikan salam Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan

untuk belajar Menanyakan kehadiran siswa Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa Tanya jawab materi mengenai “Mewujudkan Rasa Syukur

atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “

Menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

Inti Menyampaikan mengenai “Mewujudkan Rasa Syukur atas 60 menit

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 14

Page 15: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppKemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “.

Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi Siswa dibagi secara berpasangan Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali

materi yang telah disampaikan guru, sementara yang lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh pasangannya

Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan kembali hasil wawancara dengan pasangannya

Siswa yang lain menanggapiPenutup Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru

menyimpulkan materi mengenai “Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “

Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran

Siswa membuat tugas laporan mengenai “Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “ dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan datang)

Mengucapkan salam

20 menit

G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

Media : Tayangan video

Alat : LCD, Internet

Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo

Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.

Peta Konsep mengenai “Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “

H. Evaluasi [ terlampir]

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 15

Page 16: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar

Mata Pelajaran : PPKN

Kelas / Semester : X / 1

Pokok Materi : Pokok Kaidah Fundamental Bangsaku

Sub Pokok Materi : 1. Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum

2. Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia

Pertemuan ke : 2

Peminatan : IPA / IPS

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1. Menghayati isi dan makna Pasal 28E dan 29 Ayat (2) Undang- Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 1.2).

2. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 16

Page 17: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp(KD 2.2).

3. Memahami pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (KD3.2).

4. Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 4.2).

C. Indikator

1. Membangun rasa syukur atas kemerdekaan yang diberikan Tuhan YME kepada Bangsa Indonesia.

2. Menjelaskan isi dan pokok pikiran Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Menjelaskan cita-cita dan tujuan nasional berdasarkan Pancasila.4. Mendeskripsikan kedaulatan rakyat dalam konteks negara hukum

Republik Indonesia.5. Membangun partisipasi aktif dalam menjaga perdamaian dunia.6. Mengkomunikasikan hasil telaah isi dan pokok pikiran Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PERTEMUAN II

D. Materi Pembelajaran

Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab II, Sub-bab D dan E. “Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia “ pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Penegasan kedaulatan rakyat dalam konteks negara hukum Indonesia termaktub dalam Pasal 1 Ayat (2)

dan (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berbunyi sebagai berikut:

“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”, Ayat (2) dan

“Negara Indonesia adalah negara hukum”, Ayat (3).

Dengan demikian, kedaulatan berada di tangan rakyat dan segala sikap tindakan yang dilakukan ataupun

diputuskan oleh alat negara dan masyarakat haruslah didasarkan pada aturan hukum.

Dalam konteks negara hukum, kedaulatan rakyat Indonesia didelegasikan melalui peran lembaga

perwakilan yang ada dalam hal ini adalah alat kelembagaan negara dengan menggunakan sistem

perimbangan kekuasaan “check and balances” antarbadan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Khusus

untuk kekuasaan membuat undang-undang masih terdapat kerja sama antara badan eksekutif dan

legislatif. Adapun, bentuk pemisahan kekuasaan dengan menggunakan sistem perimbangan, dibagikan

kepada alat-alat kelengkapan negara yang terdiri atas MPR, DPR dan DPD, Presiden, MA dan MK, serta

BPK. MPR memiliki kekuasaan untuk menetapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

DPR dan

DPD memiliki kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Presiden memiliki kekuasaan untuk

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 17

Page 18: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppmenjalankan undang-undang. MA dan MK memiliki kekuasaan dalam bidang peradilan. BPK memiliki

kekuasaan dalam bidang pengawasan keuangan.

Dalam prinsip kesamaan dihadapan hukum “equality before the law” perwujudan kedaulatan rakyat

diimplementasikan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27Ayat

(1) yang menyatakan “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan

pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa Negara Republik Indonesia menjamin adanya kesamaan dihadapan

hukum dan pemerintahan terhadap warga negara. Keberadaan warga negara haruslah mendukung

keberadaan hukum di Negara Republik Indonesia serta pemerintahan yang sedang menjalankan hukum

tersebut.

Oleh karena itu, dalam rangka mendorong terciptanya kedaulatan rakyat berjalan seiring dengan

kedaulatan hukum maka diperlukan pengawasan oleh badan yudikatif, terhadap penggunaan

kekuasaan yang tidak berdasarkan atas hukum. Selain itu, pengawasan oleh badan yudikatif dilakukan

dalam rangka memberikan perlindungan hukum bagi warga negara terhadap sikap dan tindakan

pemerintah yang melanggar hak asasi manusia.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat tersebut, di

antaranya adalah sebagai berikut.

1. Efektivitas dan efisiensi peran lembaga-lembaga perwakilan rakyat.

2. Pelaksanaan prinsip kesamaan di dalam hukum dan pemerintahan “equality before the law” bagi

seluruh warga negara Indonesia.

3. Adanya jaminan negara terhadap perlindungan HAM bagi warga negara

Indonesia.

4. Adanya supremasi hukum dalam penyelenggraan kedaulatan rakyat.

5. Penyelenggaran pemerintah sebagai amanat kedaulatan rakyat berdasarkan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan hukum yang berlaku.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 18

Page 19: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp6. Penyelenggaran proses peradilan administrasi yang bebas dan mandiri.

7. Penyelenggaran Pemilu sebagai perwujudan demokrasi diselenggarakan secara Luber (Langsung,

Umum, Bebas, dan Rahasia) dan Jurdil (Jujur dan Adil).

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa salah satu tujuan nasional yang ingin dicapai Negara Republik

Indonesia sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, alinea keempat, yaitu “...Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...”. Hal ini menunjukkan Negara Indonesia

menekankan pentingnya partisipasi aktif bangsa dalam tata pergaulan dunia internasional.

Dalam tata pergaulan internasional, perjuangan bangsa dilaksanakan atas dasar semboyan “percaya akan

diri sendiri dan berjuang atas kesanggupan sendiri”. Dengan semboyan ini Bangsa Indonesia mampu

menjalin hubungan dengan negara-negara lain di dunia secara baik. Berdasarkan hal tersebut dan dalam

rangka menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil, dan sejahtera Pemerintah Indonesia mengambil

kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif.

Bebas, artinya bebas menentukan sikap dan pandangan terhadap masalah- masalah

internasional dan terlepas dari ikatan kekuatan-kekuatan raksasa dunia yang secara ideologis

bertentangan (Timur dengan faham Komunisnya dan Barat dengan faham Liberalnya).

Aktif, artinya dalam politik luar negeri senantiasa aktif memperjuangkan terbinanya

perdamaian dunia. Aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan. Aktif memperjuangkan

ketertiban dunia. Aktif ikut serta menciptakan keadilan sosial dunia.

Perwujudan politik Indonesia yang bebas dan aktif, dapat kita lihat pada contoh berikut ini.

1. Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika Tahun 1955, yang melahirkan semangat dan

solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang kemudian melahirkan Deklarasi Bandung.

2. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu negara pendiri Gerakan Non- Blok Tahun 1961 yang

berusaha membantu dunia internasional untuk meredakan ketegangan perang dingin

antara Blok Barat dan Blok Timur.

3. Indonesia aktif dalam merintis dan mengembangkan organisasi di kawasan Asia Tenggara

(ASEAN).

4. Ikut aktif membantu penyelesaian konflik di Kamboja, perang saudara di Bosnia, pertikaian dan

konflik antara pemerintah Filipina dan Bangsa Moro.

Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif diabdikan kepada kepentingan nasional, terutama untuk

kepentingan stabilitas dan kelancaran pembangunan di segala bidang. Dengan demikian, politik luar

negeri Indonesia, antara lain bertujuan sebagai berikut.

1. Membentuk satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara

kebangsaan yang demokratis dengan wilayah kekuasaan dari Sabang sampai Marauke.

2. Membentuk satu masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual dalam wadah

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Membentuk satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di

dunia, terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia. Persahabatan tersebut dibentuk

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 19

Page 20: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppatas dasar kerja sama untuk membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan

kolonialisme menuju kepada perdamaian dunia yang abadi.

Menurut Mohammad Hatta dalam bukunya Dasar Politik Luar Negeri Republik Indonesia, tujuan politik luar negeri Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.

2. Memperoleh barang-barang yang diperluakan dari luar negeri untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyatnya.3. Meningkatkan perdamaian internasional dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan

untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

4. Meningkatkan persaudaraan antarbangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang terkandung

dalam Pancasila.

Dalam rangka membangun partisipasi aktif dalam perdamaian dunia, beberapa hal dapat dilakukan

Bangsa Indonesia, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Menjalankan politik damai dan bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai

dengan tidak mencampuri urusan negara lain.

2. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif serta berorientasi pada

kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antarnegara berkembang,

mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa, menolak penjajahan, dan meningkatkan

kemandirian bangsa, serta memiliki kerja sama internasional bagi kesejahteraan rakyat.3. Bangsa Indonesia memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internasional

untuk menjamin perdamaian yang kekal dan abadi.

4. Meningkatkan kerja sama dalam segala bidang dengan negara tetangga yang berbatasan

langsung dan kerja sama kawasan ASEAN untuk memelihara stabilitas, melaksanakan

pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan.

5. Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 20

Page 21: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppbebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, APEC, dan WTO.

6. Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi

proaktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional,

memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara, serta kepentingan Indonesia,

dan memanfaatkan setiap peluang positif bagi kepentingan nasional.

7. Meningkatkan kualitas diplomasi baik regional maupun internasional dalam rangka stabilitas,

kerja sama, dan pembangunan kawasan.

E. Metode Pembelajaran :

Pendekatan : Saintifik

Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang

tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk

mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus

membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:

Pendekatan : Saintifik

Strategi : Problem Based Learning(PBL)

PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur

(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk

mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus

membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:

(6) Mengorientasi peserta didik pada masalah

Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas

yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan

rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan

mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi

agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang

perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:

a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,

tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan

bagaimana menjadi siswa yang mandiri.

b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak

“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian

dan seringkali bertentangan.

c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan

pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 21

Page 22: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppsiap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan

temannya.

d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya

secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada

penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.

(7) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.

Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga

mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat

membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai

kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing

kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip

pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini

seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang

efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan

mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika

kelompok selama pembelajaran.

Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,

selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,

dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua

siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai

penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil

karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor

terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan

dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru

berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,

dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

(8) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok

Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan

teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang

identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan

memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang

sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data

dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul

memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 22

Page 23: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppcukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu

siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan

mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi

yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.

Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang

fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam

bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru

mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru

juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan

hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.

(9) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya

Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.

Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan

situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari

situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya

kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya

adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.

Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,

dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.

(10) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa

menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan

intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk

merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan

belajarnya.

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

Media : Tayangan video

Alat : LCD, Internet

Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis

G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 23

Page 24: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Kegiatan DeskripsiAlokasi Waktu

Pendahuluan Memberikan salam Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan

untuk belajar Menanyakan kehadiran siswa Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa Tanya jawab materi mengenai “Kedaulatan Rakyat dalam

Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia “

Menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

Inti Menyampaikan mengenai “Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia “.

Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi Siswa dibagi secara berpasangan Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali

materi yang telah disampaikan guru, sementara yang lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh pasangannya

Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan kembali hasil wawancara dengan pasangannya

Siswa yang lain menanggapi

60 menit

Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi mengenai “Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia “

Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran

Siswa membuat tugas laporan mengenai “Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia “ dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan datang)

Mengucapkan salam

20 menit

I. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

Media : Tayangan video

Alat : LCD, Internet

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 24

Page 25: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo

Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.

Peta Konsep mengenai “Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia “

H. Evaluasi [ terlampir]

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 25

Page 26: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

/lampiran

Tugas Mandiri:

Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Proklamasi kemerdekaan dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan suatu kesatuan yang utuh karena apa yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan suatu amanat yang luhur dan suci dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Proklamasi Kemerdekaan merupakan pernyataan bangsa Indonesia kepada diri sendiri maupun kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia telah merdeka, dan adanya tindakan-tindakan yang harus segera dilaksanakan berkaitan dengan pernyataan kemerdekaan tersebut yang dirinci dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini dapat dilihat pada bagian pertama rumusan Proklamasi “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia” mendapat penegasan dalam alinea pertama sampai dengan alinea ketiga Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Bagian kedua rumusan Proklamasi “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya” merupakan amanat atas tindakan yang segera harus dilaksanakan yaitu pembentukan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan termuat dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dengan demikian Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas dm membangun bangsa untuk mencapai cita-cita nasional, yaitu menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Pembukaan merupakan satu rangkaian dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang tidak dapat diubah oleh siapa pun termasuk MPR hasil pemilihan umum. Jika mengubah isi Pembukaan berarti sama dengan membubarkan Negara Republik Indonesia. Dengan demikian, Proklamasi bukan merupakan tujuan tetapi sebagai prasayarat untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional sehingga merupakan sumber hukum formal .

Setelah kalian menyimak dan mencermati wacana tersebut, silakan kalian kritisi wacana tersebut,

termasuk ketika ada yang akan kalian tanyakan. Tuliskanlah semuanya di bawah ini dengan jelas dan

singkat.

1. ………………………………..........................................…………………………………

2. ………………………………..........................................…………………………………

3. ………………………………..........................................…………………………………

4. ………………………………..........................................…………………………………

5. ………………………………..........................................…………………………………

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 26

Page 27: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Berkaitan dengan apa yang dapat kalian lakukan sebagai perwujudan rasa syukur atas kemerdekaan, coba

kalian tuliskan hal-hal yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari

No Syukur atas Kemerdekaan Hal yang Dilakukan

1 Mengisi Kemerdekaan

1 .....................................................................................

2 .....................................................................................

3 .....................................................................................

4 .....................................................................................

5 .....................................................................................

2 MempertahankanKemerdekaan

1 .....................................................................................

2 .....................................................................................

3 .....................................................................................

4 .....................................................................................

5 .....................................................................................

Untuk lebih meningkatkan pemahaman kalian terhadap pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, coba kalian tuliskan contoh perilaku

atau sikap yang menunjukkan penerapan pokok-pokok pikiran dalam kehidupan sehari-hari.

No.PokokPikiran

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Pertama

2 Kedua

3 Ketiga

4 Keempat

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 27

Page 28: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp5 Lima

Setiap warga negara dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Apa yang dapat kalian lakukan

untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional tersebut. Coba tuliskan kegiatan untuk mewujudkan cita-

cita dan tujuan nasional pada kolom di bawah ini.

No.Perwujudan Cita-cita dan Tujuan Nasional

Bentuk Kegiatannya

1.

Cita-cita Nasional

1 ..............................................................................................

2 ..............................................................................................

3 .............................................................................................

4 ..............................................................................................

5 .............................................................................................

2.

Tujuan Nasional

1 .............................................................................................

2 .............................................................................................

3 .............................................................................................

4 ..............................................................................................

5 ..............................................................................................

Setiap warga di suatu tempat dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan daerahnya. Apa yang dapat

kalian lakukan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah tersebut. Coba tuliskan kegiatan untuk

mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah tempat tinggal pada kolom di bawah ini.

No.Perwujudan Cita-cita dan Tujuan daerah

Bentuk Kegiatannya

1.

Cita-cita Nasional

1 ..............................................................................................

2 ..............................................................................................

3 .............................................................................................

4 ..............................................................................................

5 .............................................................................................

2.

Tujuan Nasional

1 .............................................................................................

2 .............................................................................................

3 .............................................................................................

4 ..............................................................................................

5 ..............................................................................................

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 28

Page 29: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppAda beberapa hal yang dapat dilakukan warga negara dalam rangka terwujudnya kedaulatan rakyat dalam

negara hukum. Silakan kalian tuliskan perilaku sebagai perwujudan kedaulatan rakyat dalam negara

hukum

No. Perwujudan Perilaku yang Ditampilkan

1. Kedaulatan Rakyat

1 .............................................................................................

2 .............................................................................................

3 .............................................................................................

4 .............................................................................................

5 .............................................................................................

2 Kedaulatan hukum

1 .............................................................................................

2 .............................................................................................

3 .............................................................................................

4 .............................................................................................

5 .............................................................................................

Untuk memahami lebih jauh tentang partisipasi aktif dalam perdamaian dunia, silakan kalian lengkapi

tabel di bawah ini.

No. Politik Luar Negeri Bentuk Partisipasinya

1. Bebas

1 ..............................................................................................

2 ..............................................................................................

3 ..............................................................................................

4 ..............................................................................................

5 ..............................................................................................

6 ..............................................................................................

2. Aktif

1 ..............................................................................................

2 ..............................................................................................

3 ..............................................................................................

4 ..............................................................................................

5 ..............................................................................................

6 ..............................................................................................

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 29

Page 30: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppUji Kompetensi:

Setelah kalian mempelajari materi tentang pokok kaidah fundamental negara Indonesia, cita-cita dan

tujuan nasional, kedaulatan rakyat, dan partisipasi aktif dalam perdamaian dunia tentu saja kalian

semakin meyakini betapa pentingnya pokok kaidah yang fundamental. Untuk menguji keyakinan kalian,

jawablah pertanyaan di bawah ini.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas.

1. Kemerdekaan merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa melalui perjuangan para pahlawan

yang rela berkorban untuk mendapatkan kemerdekaan. Bagaimanakah cara kalian untuk

mensyukuri anugerah tersebut?

2. Apabila kalian merasa sebagai warga negara yang baik, apa saja yang telah kalian lakukan

untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan?

3. Apabila kalian berada di lingkungan masyarakat yang agama setiap anggota masyarakatnya

beraneka ragam, apa yang kalian lakukan untuk mendorong tumbuhnya kerukunan antarumat

beragama?

4. Sebagai seorang pelajar, apa yang akan kalian lakukan sebagai wujud partisipasi dalam

perdamaian dunia?

5. Manfaat apa saja yang kalian dapatkan dari pembelajaran bab ini?

1. Jelaskan bagaimana hubungan Proklamasi 17 Agustus 1945 dengan

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Sebutkan dan jelaskan pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan cita- cita dan tujuan

nasional berdasarkan Pancasila?

4. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan kedaulatan

rakyat dalam konteks negara hukum?

5. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan dalam rangka membangun partisipasi aktif dalam perdamaian dunia?

Praktek:

Coba kalian dengan anggota kelompok mengunjungi orang tua, tokoh masyarakat, atau tokoh

veteran/pejuang 45 (jika masih ada) yang berada di wilayah kalian. Mungkin ada di antaranya yang

mengetahui peristiwa pada masa Kemerdekaan Republik Indonesia atau peristiwa-peristiwa perjuangan

dalam merebut kemerdekaan. Lakukanlah wawancara terhadap tokoh tersebut berkaitan dengan hal-hal

berikut.

a. Peristiwa yang orang tua, tokoh masyarakat, atau tokoh veteran/pejuang

45 tersebut alami.

b. Peranan orang tua, tokoh masyarakat, atau tokoh veteran/pejuang 45 dalam peristiwa

tersebut.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 30

Page 31: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppc. Pendapat orang tua, tokoh masyarakat, atau tokoh veteran/pejuang 45 terhadap kondisi yang

terjadi pada masa kini

Catatan: Jangan lupa membuat biodata dan photo tokoh tersebut serta membuat laporan hasil

wawancara yang ditandatangani atau diparaf oleh orang tua kalian.

Penilaian diri:

Nah, coba sekarang kalian amati diri masing-masing, apakah perilaku kalian telah mencerminkan warga

negara yang baik atau belum? Mari berbuat jujur dengan mengisi daftar perilaku di bawah ini dengan

membubuhkan tanda ceklis (√) pada kolom.

a. Sl (selalu), apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

b. Sr (sering), apabila sering melakukan sesuai dengan pernyataan dan kadang- kadang tidak

melakukan

c. Kd (Kadang-kadang), apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

d. TP (tidak pernah), apabila tidak pernah melakukan

No Contoh Perilaku Sl Sr Kd TP Alasan

1

Menjaga keindahan,

kebersihan, dan keamanan

lingkungan sekitar.

2Menjaga keasrian dan

kelestarian alam.

3Menolong orang yang

membutuhkan bantuan.

4Membantu korban bencana

alam.

5Malas mengikuti upacara

bendera setiap hari senin.

6Tidak menggangu orang lain

yang sedang beribadah.

7Mengikuti kegiatan-kegiatan

sosial.

8Senang memakai produk luar

negeri.

9Tidak memilih teman

berdasarkan kesamaan agama.

10Menyinggung perasaan orang

lain karena berbeda pendapat.

11Rajin dan jujur dalam

mencapai cita-cita.

12 Menghormati hak orang lain.

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 31

Page 32: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

13Menjaga fasilitas pemerintah yang

ada di sekolah.

14Tidak terlambat datang ke

sekolah.

15Ikut aktif dalam menjaga

kerukunan.

Lembar Observasi dan kinerja presentasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI

DAN KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran : PPKN

Kelas/Program : X/IPA/IPS

Kompetensi : __________________

No Nama Peserta didik

Observasi Kinerja PresentasiJml

SkorNilaiAkt Disl Kerjsm Prnsrt Visual Isi

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. AFRISKO ADHA

MACOLA

4 4 3 4 3 3 21

2. AGRY LEOFANNY

3. ANA RANIRI UTARI

4.

5.

6.

Rubrik Penilaian Pengamatan/Observasi

No Aspek yang dinilai Rubrik Skor

1. Aktivitas Menunjukkan aktivitas yang sangat tinggi

dan memberikan makna bagi diri

sendiri/kelompok

4

Menunjukkan aktivitas yang tinggi dan

memberikan makna bagi diri

sendiri/kelompok

3

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 32

Page 33: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppMenunjukkan aktivitas yang cukup tetapi

kurang memberikan makna bagi diri

sendiri/kelompok

2

Tidak menunjukkan aktivitas yang

memberikan makna bagi diri

sendiri/kelompok

1

2. Kerjasama Dapat bekerjasama dalam kelompok, dan

memberikan warna dalam kelompok

tersebut

4

Dapat bekerja sama dalam kelompok, dan

cukup memberikan warna dalam kelompok

3

Dapat bekerja sama dalam kelompok, tetapi

kurang memberikan warna dalam kelompok

2

Tidak menunjukkan aktivitas kerjasama

dalam kelompok.

1

3. Disiplin Mengikuti seluruh kegiatan dari awal

sampai akhir dengan baik dan memberikan

warna dalam kegiatan

4

Mengikuti seluruh kegiatan dari awal

sampai akhir dengan baik membeirkan

waran dalam kegiatan

3

Mengikuti seluruh kegiatan dari awal

sampai akhir dengan baik dan membeirkan

waran dalam kegiatan

2

Mengikuti seluruh kegiatan dari awal

sampai akhir dengan baik dan membeirkan

waran dalam kegiatan

1

Rubrik Penilaian Kinerja Presentasi

No Aspek yang dinilai Rubrik Skor

1. Peran serta dalam presentasi Terlibat aktif dalam presentasi dan

memberikan makna dalam presentasi

3

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 33

Page 34: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppTerlibat aktif dalam presentasi tetapi kurang

memberikan makna dalam presentasi

2

Tidak terlibat aktif dalam presentasi 1

2. Visualisasi dalam presentasi Bersuara jelas dan keras saat melakukan

presentasi

3

Bersuara jelas tetapi kurang keras saat

melakukan presentasi

2

Bersuara kurang jelas dan kurang keras saat

melakukan presentasi

1

3. Isi Presentasi Isi presentasi yang disampaikan lengkap

sesuai dengan materi ajar

3

Isi presentasi yang disampaikan sesuai

dengan materi ajar, tetapi kurang lengkap

2

Isi presentasi yang disampaikan kurang

sesuai materi ajar dan kurang lengkap.

1

Keterangan :

3. Sangat tinggi2. Tinggi1. Kurang

PENILAIAN PRESENTASI

(hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll)

Tanggal /bulan/tahun : ................................................................

Nama/kelompok : ................................................................

Kelas/Smt : .................................................................

Mata Pelajaran : .................................................................

Judul Presentasi : ……………………………………………..

No

Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai

1 KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN GAGASAN

a. Ide pokok laporan

b. Keruntutan berpikir dari latar belakang, masalah,

15%

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 34

Page 35: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpptujuan, hasil, dan kesimpulan.

c. Penggunaan Bahasa Indonesia.

2 KEMAMPUAN MENJELASKAN ISI PRESENTASI

a. Kelancaran penyampaian gagasan

b. Kejelasan metode dan prosedur kerja

15%

3 KEMAMPUAN MENUNJUKKAN ORISINALITAS

a. Bukti empirik atas argumen

b. Konsistensi argumentasi

15%

4 KEMAMPUAN MENJELASKAN INOVASI DAN

MANFAAT

a. Sifat kebaruan hasil karya

b. Kesesuaian antara materi penulisan dengan

penugasan dari guru

15%

5 KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN KONSEP

DALAM MENJAWAB PERTANYAAN

20%

a. Kemampuan berargumentasi, ketangguhan dan

konsistensi, berkomunikasi lisan

b. Keruntutan dalam penalaran

c. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan

d. Akurasi uraian materi dengan kesimpulan

6 KEMAMPUAN MENJELASKAN HASIL 15%

a. Originalitas atas keaslian karya

b. Keefektifan atau pencapaian tujuan/prestasi

c. Dampak atau manfaatnya

7 SIKAP DALAM PRESENTASI 5%

a. Kerapihan

b. Kesopanan

Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik)

Nilai = bobot x skor

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 35

Page 36: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppPENILAIAN PORTOFOLIO

(hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll)

Tanggal /bulan/tahun : ..............................................................................

Nama peserta didik : ...............................................................................

Kelas/Smt : ...............................................................................

Mata Pelajaran : ...............................................................................

Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar : …………………………………………………

No Komponen Portofolio Bobot Skor Nilai

1 KERUNTUTAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO

a. Runtut dari tugas awal sampai akhir (lengkap)

b. Runtut berdasarkan hari, tanggal, bulan dan tahun

25%

2 KELENGKAPAN PORTOFOLIO

c. a. Lengkap setiap Kompetensi Inti dan Kompentensi

Dasar

d. b. …………………………..

25%

3 KERAPIAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO

c. Rapi dan tidak kotor

d. ………………………

25%

4 KEBERMANFAATAN PORTOFOLIO

c. Bermanfaat untuk perbaikan dimasa depan

d. ………………………..

25%

Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik)

Nilai = bobot x skor

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 36

Page 37: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rppLembar kegiatan diskusi

No

Nama

Siswa

Aspek pengamatanJumlah skor

Nilai

KetKerj

a sam

a

Menkomunikasikan pendapat

Toleransi

Keaktifan

Menghargai

pendapat teman

Keterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :4 : Baik Sekali3 : Baik2 : Cukup1 : Kurang

Nilai=∑ Skor perolehan

Skor MaksimalX 100

Kriteria Nilai :A = 80 – 100 : Baik SekaliB = 70 – 79 : BaikC = 60 – 69 : CukupD = < 60 : Kurang

Rubrik penilaian presentasi

No

Nama Siswa

Aspek pengamatan Jumlah

skor

Nilai

Ket

Komunikasi

Sistematika

penyampaian

Wawasan

Keberanian

Antusias

Gesture dan

penampilan

Keterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :4 : Baik Sekali3 : Baik2 : Cukup1 : Kurang

Nilai=∑ Skor perolehan

Skor MaksimalX 100

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 37

Page 38: Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp

Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp

Kriteria Nilai :A = 80 – 100 : Baik SekaliB = 70 – 79 : BaikC = 60 – 69 : CukupD = < 60 : Kurang

Format penilaian makalah

Struktur Makalah Indikator Nilai

Pendahuluan

Menunjukkan dengan tepat isi : Latar belakang masalah Rumusan masalah Tujuan penulisan

Isi

Orisinalitas makalah Ketepatan memilih kasus Ketepatan penanggulangan atas kasus

yang dipilih Struktur/logika penulisan disusun dengan

jelas sesuai dengan metode yang dipakai Bahasa yang digunakan sesuai dengan

EYD dan komunikatif Daftar pustaka yang dapat dipertanggung

jawabkan (ilmiah) Menghindari sumber (akun) yang belum

dikaji secara ilmiah

Penutup

Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah

Saran relevan dengan kajian dan berisi pesan untuk peningkatan terhadap penegakkan HAM

Jumlah

Kriteria penilaian untuk masing-masing indikator :

Sangat sesuai 4Sesuai 3Cukup 2Kurang 1

Nilai=∑ Skor perolehan

Skor MaksimalX 100

ppkn kelas x semester 1 Halaman: 38