rpp perkalian vektor
-
Author
nurhayati-fitri -
Category
Documents
-
view
245 -
download
0
Embed Size (px)
Transcript of rpp perkalian vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 1/61

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 2/61
44
Pengukuran besaran fsika dan
vektor
PENGUKURAN
BESARAN FISIKA DAN
VEKTOR
PENGUKURAN
PANJANG
PENJUMLAAN
VEKTOR
PENGUKURAN
MASSA
PENGUKURAN
!AKTU
PENGUKURAN
MASSA JENIS
BENDA
PENGURANGA
N VEKTOR

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 3/61
44
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 4/61
44
KI.1 Menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi seara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai erminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.! Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metekognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memeahkan masalah.
KI." Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yangdipelajarinya di sekolah seara mandiri, bertindak seara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor
Pengukuran Besaran Fisika dan VektorPengukuran Besaran Fisika dan Vektor
Kompetensi Inti
elajar
Petunjuk Belajar

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 5/61
44
K# !.1.$Memahami konsep besaran fisika dan pengukuran
K#.".1. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah
Indikator kognitif
!.1.1.Menjelaskan konsep besaran dan satuan
!.1.2.Menjelaskan perbedaan besaran pokok dan besaran
!.1.!.Menjelaskan penggunaan alat ukur , ketelitian,ketepatan dan
ketidakpastian
!.1.".Menggunakan aturan angka penting dalam hasil pengukuran.
!.1.%.Menjelaskan konsep massa jenis dan pengukurannya.
!.1.%.Menjelaskan konsep besaran &ektor,penjumlahan dan
pengurangan &ektor.
Indicator psikomotor
".1.1.Melakukan perobaan pengukuran besaran panjang, massa, dan
waktu.
".1.2.Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor
B. Kompetensi Dasar
Indikator
E.Tujuan Pembelajaran
'etelah mempelajari bahan ajar ini, 'iswa diharapkan mampu$
1. Menjelaskan konsep besaran dan satuan dengan benar
.2.Menjelaskan perbedaan besaran pokok dan besaran turunan dengan benar
!.Menjelaskan penggunaan alat ukur , ketelitian,ketepatan dan ketidakpastian
dengantepat
.".Menggunakan aturan angka penting dalam hasil pengukuran.
.%.Menjelaskan konsep massa jenis dan pengukurannya.
%.Menjelaskan konsep besaran &ektor,penjumlahan dan pengurangan &ektor.

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 6/61
44
Tujuan pembelajaran psikomotor
1. #isediakan seperangkat alat perobaan, siswa dapat melakukan perobaan
pengukuran panjang, massa, dan waktu.
2. #isediakan seperangkat alat perobaan, siswa terampil menggunakan alat
ukur besaran panjang, massa, dan waktu.
K e g i a t a n
P e m b e l a j a r a n
M e n g a m a t i • Membuat daftar (tabel) nama besaran, alat ukur, cara
mengukur, dan satuan yang digunakan secara individu,
termasuk yang berlaku di daerah setempat (misalnya:
untuk ukuran massa: mayam di Sumatera Utara, untuk
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 7/61
44
s i s a
ukuran panjang: tumbak di !aa "arat)#
• Mengamati beberapa alat ukur panjang, massa dan aktu
yang ada di sekitar(mistar milimeter, jangka s$r$ng,
mikr$meter, neraca lengan, neraca pegas, dan st$patch)
dan menemukan cara bagaimana alat tersebut
bekerja%digunakan#
M e m p e r t a & n y a k a n
• Mempertanyakan tentang cara menggunakan alat ukur,
cara mebaca skala, dan cara menuliskan hasil pengukuran#
• Mempertanyakan aspek ketelitian, ketepatan, dan
keselamatan kerja, serta alat ang digunakan dalam
mengukur#
' k s p e & r i m e n
• Mengukur masa jenis kelereng (pengukuran dilakukan satu
kali) dan batu kerikil (dilakukan berulang dengan ukuran
beda dan jenis yang sama) secara berkel$mp$k dengan
menggunakan neraca, jangka s$r$ng atau mikr$meter, dan
gelas ukur
( s s $ & s i a s i
• Meng$lah data hasil pengukuran berulang (diberikan $leh
guru) dalam bentuk penyajian data, membuat grafik,
menginterpretasi data dan grafik, dan menghitung
kesalahan, serta menyimpulkan hasil interpretasi data
K $ m u n i &
k a s i
Membuat lap$ran tertulis
Materi Fakta
Pengukuran besaran fsika dan
vektor
F.Materi

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 8/61
44
da berbagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran
panjang.
da berbagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran
massa
da berbagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran
waktu.
lat ukur ada yang mempunyai dua skala yaitu skala utama dan skala
nonius.
lat yang dapat digunakan untuk mengukur panjang adalah
mistar,jangka sorong,mirometer sekrub dll.
olume benda tak beraturan diukur dengan ara memasukkan benda
kedalam suatu *at air
&olume *at air yang dimasukkan suatu benda akan bertambah sesuai
dengan berat benda
Mengukur massa benda dengan alat neraa +,auss
-eraa +auss terdiri dari bagian/bagian. 0aitu sekrup kalibrasi,
piringan wadah beban, beban geser, dan titik nol.
enda/benda yang dapat diukur dengan neraa +hauss beratnya tidak
lebih dari 1 kg
eban geser pada neraa +auss ada empat, yaitu $ s3d 1, s3d
1, s3d 1 dan s3d 1
-ilai skala terkeil dari neraa +auss ,1 gr
Mengukur &olume benda yang tidak beraturan dapat menggunakan
tabung reaksi yang diberi *at air.
esar kenaikan *at air dalam suatu wadah ketika benda dimasukkan
dalam *at air,menunjukkan &olume benda tersebut.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 9/61
44
esaran &ektor adalah salah satu besaran matematis.
Memiliki besar dan arah merupkan karakteristik utama dari suatu
besaran &ektor.
anyak manfaat yang diperoleh dari penerapan konsep &ektor dalam
kehidupan sehari/hari.
erbagai gambar &ektor resultan dalam kehidupan sehari/hari seperti
&ektor perpindahan dan &ektor keepatan.
'alah satu penulisan &ektor adalah dengan dietak tebal seperti gaya 4
Konsep:
esaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai
yang dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan tertentu.
esaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,yaitu$
1. esaran pokok$besaran yang tidak terdiri dari besaran lain.
2. esran turunan$besaran yang terdiri dari besaran pokok.
'atuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk
mengukur.
'atuan terbagi dua,yaitu$
1. 'atuan baku$ 'atuan baku adalah satuan yang telah diakui dan
disepakati pemakaiannya seara internasional atau disebtu satuan
internasional ('I).2. 'atuan tidak baku$ 'atuan tidak baku adalah satuan yang tidak
diakui seara internasional dan hanya berlaku pada daerah tertentu
saja.
5engukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan
alat ukur yang telah disepakati.
5engukuran panjang benda menggunakan mistar,meteran,jangka
sorong dll.
5engukuran massa menggunakan neraa dua lengan,neraa
ohaus,neraa digital,dll.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 10/61
44
Massa dalam I5 adalah sifat fisika dari suatu benda, yang seara
umum dapat digunakan untuk mengukur banyaknya materi penyusun
yang terdapat dalam suatu benda.
erat suatu benda merupakan perkalian antara massa dengan gra&itasi
Massa jenis adalah hasil bagi antara massa benda dengan &olumenya
lat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur.
-eraa +auss adalah alat ukur massa dengan ketelitian ,1 g
agian/bagian neraa +auss adalah$
'ekrup kalibrasi $ berfungsi untuk mengkalibrasi alat, atau
menggeser garis penunjuk ke titik nol
5iringan wadah beban $berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan
beban yang akan ditimbangeban geser $ berfungsi untuk menyeimbangkan beban ketitik
kesetimbangan (titik nol)
6iti knol $ berfungsi sebagai titik kesetimbangan
5engukuran waktu menggunakan jam tangan,jam dinding,stopwath
dll.
Ketelitian ( precision) merupakan ukuran kedekatan data/data yang
diperoleh dari hasil pengukuran sampel yang sama. 'emakin tinggi
tingkat ketelitian maka nilai dari data ulangan tersebut hampir sama
Ketepatan (accuracy) merupakan ukuran kedekatan data yang
diperoleh dari hasil pengukuran dengan nilai data yang sebenarnya .
Semakin tinggi tingkat ketepatan maka semakin dekat dengan nilai
sebenarnya.
Kesalahan dapat dibagi menjadi !,yaitu$
1. Kesalahan umum2. Kesalahan sistematik
!. Kesalahan aak.
&ektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah.
esaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai,tidak
memilki arah.
esaran &ektor adalah besarn yang memiliki nilai dan arah
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 11/61
44
Metoda poligon adalah salah satu ara menentukan resultan &ektor
dengan menyambungkan ujung sebuah &ektor dengan titik pangkal
&ektor lainnya.
Metoda 7ajar genjang adalah salah ara menenukan resultan &ektor
dengan mengumpulkan titik/titik pangkal &ektor.
Metoda analisis adalah salah satu ara menentukan resultan &ektor
dengan memproyeksikan &ektor kesumbu/8 dan sumbu/y.
Prinsip:
#alam fisika terdapat 9 besaran pokok
yaitu$massa,panjang,waktu,suhu,intensitas ahaya, jumlah *at,dan kuat
arus listrik.#imana besaran turunan terdiri dari beberapa besaran
pokok.
'etiap alat ukur memiliki ketelitian berbeda/beda.
#alam melaporkan hasil pengukuran,menggunakan aturan angka
penting dan menyertakan ketidakpastian nya.
#alam menyatakan hasil pengukuran yang terlalu keil atau terlalu
besar,menggunakan aturan penulisan notasi ilmiah. ketidakpastian pada pengukuran tunggal merupakan setengah skala terkeil
alat
olume banda yang dimasukkan kedalam air sama dengan &olume *at
air yang dipindahkan
Menari &olume benda beraturan adalah dengan rumus/rumus yang
sudah ditentukan, misalnya$
bola :
kubus :
balok : (5)(;)(6), dll
Massa jenis benda (<) :
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 12/61
44
Ket$ M $massa benda, $ &olume benda.
: 8=y
>ntuk &ektor segaris, resultannya
? : = = @ = n dstA
? 2:2=2=2os B
? : = (/) : C
Prosedur
5erobaan mengukur massa dan waktu jatuh bola
;angah perobaan$
1. ukurlah massa bola dengan menggunakan neraa atau
timbangan.
2. 7atuhkan bola dari ketinggian 1 m, untuk mengukur ketinggian
gunakan meteran.
!. @atatatlah waktu berapa waktu yang dibutuhkan bola untuk
menapai tanah dengan menggunakan stopwath.". >langi prosedur 1 dan 2 hingga lima kali.
%. >bahlah ketinggian jatuh bola menjadi 2 m dan ! m.
D. Masukkan data hasil pengukuran dalam table.9. ;aporkanlah hasil pengukuran lengkap dengan
ketidakpastiannya.
5erobaan menentukan ketebalan lempeng tipis,&olume
kelereng,&olume kubus materi dan kedalaman tabung reaksi .
;angkah/langkah perobaan$
1. 5ilihlah alat ukur yang sesuai untuk menentukan ketebalan
lempeng tembaga.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 13/61
44
2. >kurlah ketebalan lempeng tembaga dengan alat ukur yang
tepat.
!. >kurlah panjang sisi kubus materi dengan alat ukur yang tepat.". >kurlah diameter kelereng dengan alat ukur yang tepat.
%. >kurlah kedalaman tabung reaksi dengan alat ukur yang tepat.
D. erdasarkan besaran yang didapatkan untuk masing/masing
benda,tentukanlah &elome kubus materi,&olume kelereng.
"# ;aporkan hasil pengukuran disertai dengan ketidakpastiannya.
Mengukur massa jenis *at yang bentuknya beraturan
1. menyediakan tiga buah balok kayu yang ukurannya berbeda,
penggaris, dan neraa.
2.'elanjutnya mengukur panjang, lebar, dan tinggi tiap balok
!.Menghitung &olume tiap/tipa balok dengan rumus :p 8 l 8 t
".Menimbang masing/masing balok kayu
%.Membagi massa dengan &olume untuk masing/masing balok
Mengukur massa jenis *at yang bentuknya tidak beraturan
1.Menyiapkan gelas ukur, neraa, benda yang akan diukur
massa jenisnya, dan air seukupnya
2.Mengukur massa batu dengan neraa
!.Mengisi hgelas ukur dengan air E F bagian dan amati skala
pada gelas ukur
".Memasukkan benda yang akan diari massa jenisnya ke
dalam gelas ukur
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 14/61
44
%.Mengamati skala pada gelas ukur
D.Menghitung &olume benda dengan ara : (air dan batu)/ (air)
9.Membagi massa benda dengan &olumenya
Menentukan resultan &ektor dengan metoda poligon(segitiga)
1) 6empatkan titik pangkal &ektor sehingga berimpit dengan
titik ujung &ektor uG
2) ektor (u!) diperoleh dengan ara menghubungkan titik
pangkal &ektor u dengan titik ujung &ektor .
Menentukan resultan &ektor dengan metoda jajargenjang
1) 6empatkan titik pangkal &ektor sehingga berimpit dengan
titik pangkal &ektor uG
2) entuklah jajargenjang dengan sisi/sisi yang sejajar dengan u
dan G
!) ektor (u!) adalah diagonal jajargenjang dengan titik
pangkal &ektor u.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 15/61
44
Menentukan resultan &ektor dengan metoda analisis
1) Menempatkan titik pangkal &ektor & sehingga berimpit
dengan titik pangkal &ektor u dalam koordinat kartesianG
2) Memproyeksikan &ektor u kesumbu 8 dan sumbu y dan
&ektor & kesubu 8 dan sumbu yG
!) Menjumlahkan &ektor/&ektor pada sumbu 8 .
") Menjumlahkan &ektor/&ektor pada sumbu y
%) ektor (u=&) adalah akar dari kuadrat jumlah &ektor di
sumbu 8 dan kuatrad jumlah &ektor di sumbu y.
A. Besaran Fisika
$# Pengertian Besaran
esaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai yang
dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan tertentu.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor
Ringkasan Materi

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 16/61
44
a. Besaran Pokok
esaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu
dan tidak tersusun atas besaran lain.
Tabel Besaran Pokok dan atuann!a
Besaran Pokok atuan I
Massa kilogram (kg)
Panjang meter (m)
"aktu sekon (s)
Kuat Arus ampere ()
u#u kel&in (K)
Intensitas $a#a!a andela (@d)
%umla# &at mole (mol)
b. Besaran Turunan
esaran turunan merupakan kombinasi dari satuan/satuan besaran pokok..
5erhatikan tabel besaran turunan, satuan dan dimensi di bawah ini.
Tabel Besaran Turunan dan atuann!a
Besaran Turunan atuan I
'a!a (F) kg.m.s/2
Massa %enis (p) kg.m/!
*sa#a (") kg.m2.s/2
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 17/61
44
Tekanan (P) kg.m/1.s/2
Per+epatan m.s/2
,uas (A) m2
Ke+epatan (-) m.s/1
olume () m!
Satuan
'atuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk mengukur.'atuan
dapat dibagi dua,yaitu$
a.atuan Baku
'atuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya
seara internasional atau disebtu satuan internasional ('I). istem satuan yang biasa
digunakan pada besaran pokok dan besaran turunan asalah sistem Satuan
Internasional "SI# atau biasa dikenal sebagai sistem metrik yaitu meter, kilogram dan
sekon yang disingkat MK'. 'elain sistem metrik yang lain adalah $%S "centimeter &
gram & sekon#. dapula ritish Hngineering 'ystem yang biasa disebut sebagai sistem
45' (foot, pound, sekon).
Tabel atuan Baku
Besaran Pokok atuan MK atuan $'
Massa kilogram (kg) gram (g)
Panjang meter (m) entimeter (m)
"aktu sekon (s) sekon (s)
Kuat Arus ampere () statampere (stat)
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 18/61
44
u#u kel&in (K) kel&in (K)
Intensitas $a#a!a andela (@d) andela (@d)
%umla# &at kilomole (mol) mol
'atuan yang baik harus memiliki syarat/syarat sebagai berikut$
1) 'atuan selalu tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena pengaruh apapun,
misalnya suhu, tekanan dan kelembaban.
2) ersifat internasional, artinya dapat dipakai di seluruh negara.
!) Mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.
1.Penetapan Satuan Internasional untuk Panjang
5ada tahun 1J!, Konferensi Internasional tentang timbangan dan ukuran
memutuskan bahwa satu meter merupakan jarak !ang ditempu# +a#a!a pada
selang /aktu 01233432567 sekon. 5enggunaan keepatan ahaya ini, karena nilainya
dianggap selalu konstan.
2.Penetapan Satuan Internasional untuk Massa
Massa standar satu kilogram didefinisikan sebagai massa satu liter air
murni pada su#u 58$.
3. Penetapan Satuan Internasional untuk Waktu
atu detik adala# selang /aktu !ang diperlukan ole# atom +esium90::
untuk melakukan getaran seban!ak 3032;:044< kali.
4.Penetapan Satuan international untuk suhu
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 19/61
44
'uhu titik lebur es pada 9D mg menjadi 6 : 29!,1% K dan titik didih air pada 9D
mg menjadi 6 : !9!,1% K.
5.Penetapan Satuan Intensitas Cahaya
'atuan kandela didefinisikan sebagai benda hitam seluas satu meter persegi yang
bersuhu titik lebur platina (1.99!@). enda ini akan me manarkan ahaya dalam arah tegak
lurus dengan kuat ahaya sebesar D L 1% kandela.
6. Penetapan Satuan u!lah "at
7umlah *at dalam satuan internasional memiliki satuan mol. 'atu mol *at terdiri atas
D,2% L 12! buah partikel (bilangan D,2% L 12! disebut dengan bilangan &ogadro).
#.Penetapan satuan arus listrik
'atu ampere didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik satu oulomb (1 oulomb :
D,2% L 11J elektron) yang melewati suatu penampang dalam waktu 1 sekon.
Mengon$ersi Satuan Panjang% Massa% &an Waktu
>ntuk mengon&ersi atau mengubah dari suatu satuan ke satuan yang lainnya
diperlukan tangga kon&ersi. ambar di bawah menunjukkan tangga kon&ersi panjang,
massa, dan waktu, beserta dengan langkah/langkah penggunaannya.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 20/61
44
6angga Kon&ersi 5anjang
'(alan Satuan &an Siste! Satuan &i )uar Siste! Metrik
Kon&ersi besaran panjang menggunakan auan sebagai berikut$
• 1 mil : 19D yard (1 yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang
dewasa).
• 1 yard : ! feet (1 feet adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki orang
dewasa).
• 1 feet : 12 ini (1 ini adalah lebar maksimal ibu jari tangan orang dewasa).
• 1 ini : 2,%" m
• 1 m : ,1 m
'atuan mil, yard, feet, ini tersebut dinamakan satuan sistem Inggris. >ntuk
besaran massa berlaku juga sistem kon&ersi dari satuan sehari/hari maupun
sistem Inggris ke dalam sistem 'I. @ontohnya sebagai berikut.
• 1 ton : 1 kg
• 1 kuintal : 1 kg
• 1 slug : 1",% kg
• 1 ons (o*) : ,2J!% kg
• 1 pon (lb) : ,"%!D kg
'atuan waktu dalam kehidupan sehari/hari dapat dikon&ersi ke dalam sistem
'I yaitu detik atau sekon. @ontohnya sebagai berikut.
• 1 tahun : !,1%D 8 1pangkat 9 detik
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 21/61
44
• 1 hari : J,D" 8 1 pangkat" detik
• 1 jam : !D detik
• 1 menit : D detik
#i dalam sistem metrik juga dikenal sistem awalan dari sistem MK' baik ke
sistem makro maupun ke sistem mikro. 5erhatikan 6abel berikut ini.
Mengon$ersi Satuan Besaran *urunan
esaran turunan memiliki satuan yang dijabarkan dari satuan besaran/besaran pokok yang mendefinisikan besaran turunan tersebut. 'ebagai ontoh, satuan
perepatan dapat ditulis dengan m3s2 dapat juga ditulis dengan -3kg. 'atuan besaran
turunan dapat juga dikon&ersi. 5erhatikan beberapa ontoh di bawah iniN
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 22/61
44
• 1 dyne : 1pangkat/% newton
• 1 erg : 1pangkat/9 joule
• 1 kalori : ,2" joule
• 1 kOh : !,D 8 1pangkatD joule
• 1 liter : 1pangkat/! m! : 1 dm!
• 1 ml : 1 m! : 1
• 1 atm : 1,1! 8 1pangkat% pasal
• 1 gauss : 1pangkat/" tesla
b.atuan tidak baku
'atuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui seara internasional dan
hanya berlaku pada daerah tertentu [email protected] depa,hasta,lengan tombak,langkah
dan lain/lain.
+i!ensi
#imensi adalah ara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol
(lambang) besaran pokok . al ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan ara
besaran itu tersusun dari besaran/besaran pokok.
#imensi suatu besaran yang dinyatakan dengan lambang huruf tertentu, biasanya
diberi tanda P Q. 6abel berikut menunjukkan lambang dimensi besaran/besaran pokok.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 23/61
44
#imensi dari besaran turunan dapat disusun dari dimensi besaran/besaran pokok.
6abel berikut menunjukkan berbagai dimensi besaran turunan.
$onto# oal 0
6entukan dimensi besaran luas, keepatan dan &olume
Penyelesaian:
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 24/61
44
a);uas merupakan hasil kali panjang dan lebar, keduanya memiliki dimensi panjang
P;Q
luas : panjang 8 lebar
PluasQ : PpanjangQ PlebarQ
PluasQ : P ;Q P ;Q : P ;Q2
b)Keepatan merupakan hasil bagi jarak terhadap waktu. #imensi jarak adalah P;Q,
sedangkan waktu memiliki dimensi P 6 Q. 7adi dimensi keepatan adalah$
Keepatan : jarak3waktu
PkeepatanQ :P;Q3P6Q : P ;QP 6 Q /1
)olume adalah hasil kali panjang, lebar, dan tinggi. Ketiganya memiliki dimensi
panjang P ;Q, sehingga dimensi &olume adalah$
P&olumeQ : P panjang Q P lebarQ PtinggiQ
P&olumeQ : P ;Q P ;Q P ;Q : P ;Q!
B.Pengukuran
5engukuran adalah suatu proses pembandingan sesuatu dengan sesuatu yang lain
yang dianggap sebagai patokan(standar) yang disebut satuan
a.Alat ukur
lat >kur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu besaran.
erbagai maam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. al ini bergantung
pada skala terkeil alat ukur tersebut. 'emakin keil skala yang tertera pada alat ukur
maka semakin tinggi ketelitian alat ukur tersebut. eberapa ontoh alat ukur sesuai
dengan besarannya, yaitu$
1. Pengukuran Panjang
a.Pengukuran Panjang dengan Mistar
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 25/61
44
5enggaris atau mistar berbagai maam jenisnya, seperti penggaris yang
berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar
tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas
ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai !
meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau ,1 m.
lat >kur 5anjang
b. Pengukuran Panjang dengan 'angka Sorong
7angka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur
sampai 1 m dengan ketelitiannya ,1 mm atau ,1 m. 7angka sorong juga dapat
digunakan untuk mengukur diameter inin dan diameter bagian dalam sebuah pipa.
agian/bagian penting jangka sorong yaitu$
1. rahang tetap dengan skala tetap terkeil ,1 m
2.rahang geser yang dilengkapi skala nonius. 'kala tetap dan nonius
mempunyai selisih 1 mm.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 26/61
44
7angka 'orong
c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian ,1 mm atau ,1 m. Mikrometer
sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran keil dan
tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang
berukuran keil.
agian/bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar,
dan silinder bergerigi. 'kala terkeil dari skala utama bernilai ,1 mm, sedangkan
skala terkeil untuk skala putar sebesar ,1 mm. erikut ini gambar bagian/bagian
dari mikrometer.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 27/61
44
Mikrometer 'ekrup
2. Pengukuran Massa Ben&a
6imbangan digunakan untuk mengukur massa benda. 5rinsip kerjanya adalah
keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur
dengan anak timbangan yang digunakan5erhatikan beberapa alat ukur berat berikut
ini.agian/bagian dari neraa +auss tiga lengan adalah sebagai berikut$
R ;engan depan memiliki skala S1 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.
R ;engan tengah berskala mulai S% g, tiap skala sebesar 1 g.
R ;engan belakang dengan skala bernilai 1 sampai 1 g, tiap skala 1 g.
-eraa
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 28/61
44
o Pengukuran Massa %enis
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan &olume benda. 'emakin tinggi
massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap &olumenya. Massa
jenis rata/rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total &olumenya.
'ebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki
&olume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis
lebih rendah (misalnya air). 'atuan 'I massa jenis adalah kilogram per meter kubik
(kgTm/!), sedangkan satuan massa jenis dalam U@' Penti/gram/sekonQU
adalah $ gram per sentimeter kubik (g3m!).
Massa jenis berfungsi untuk menentukan *at. 'etiap *at memiliki massa jenis
yang berbeda.
?umus untuk menentukan massa jenis adalah
#engan $
, -
keterangan $
( adalah massa jenis,
m adalah massa,
) adalah &olume.
Massa jenis air murni adalah 1 g3m! atau sama dengan 1 kg3m!
'elain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung,
maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke/2 menghitung massa
jenis, atau yang dinamakan UMassa 7enis ?elatif.
?umus massa jenis relatif : Massa bahan 3 Massa air yang &olumenya sama.
Menghitung massa jenis benda beraturan lebih mudah daripada mengukur
massa jenis benda tak beraturan, karena untuk benda beraturan memiliki &olume
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 29/61
44
dengan bentuk tetap serta telah diketahui persamaan untuk menari &olumennya.
@ontoh benda yang beraturan yaitu diantaranya kubus, balok, bola, dan lainnya.
Menghitung massa jenis benda tak beraturan lebih sukar dibandingkan benda
beraturan, karena benda tak beraturan memiliki bentuk yang tak menetu sehingga
untuk menentukan &olumenya diperlukan media lain. >ntuk mengukur &olume
sebuah benda padat dengan bentuk yang tidak beraturan, seperti batu, gunting, pisau
dapat dilakukan dengan ara memasukkan benda/ benda itu misalnya kedalam gelas
ukur yang telah berisi air, atau dapat juga diukur dengan memasukkan benda ke
dalam gelas berpanuran. 'edangkan untuk mengukur massa benda tersebut dapat
dilakukan dengan mennggunakan berbagai maam neraa, yaitu neraa sama lengan,
neraa digital, dan neraa +auss. pabila telah diketahui massa dan &olume dari
benda maka kita dapat menentukan massa jenis benda tersebut sesuai dengan
persamaan yang telah dijelaskan sebelumnya.
3. Pengukuran Besaran Waktu
erbagai jenis alat ukur waktu misalnya$ jam analog, jam digital, jam dinding,
jam atom, jam matahari, dan stopwath. #ari alat/alat tersebut, stopwath termasuk
alat ukur yang memiliki ketelitian ukup baik, yaitu sampai ,1 s.
4.'lat kur /uat 'rus )istrik
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 30/61
44
(Kelas 1 'M 4isika / 7oko 'umarno C 2)
lat untuk mengukur kuat arus listrik disebut amperemeter. mperemeter
mempunyai hambatan dalam yang sangat keil, pemakaiannya harus dihubungkan seara
seri pada rangkaian yang diukur, sehingga jarum menunjuk angka yang merupakan besarnya
arus listrik yang mengalir.
5.'lat kur Suhu
(Kelas 1 'M 4isika / 7oko 'umarno C 2)
>ntuk mengukur suhu suatu sistem umumnya menggunakan termometer.
6ermometer dibuat berdasarkan prinsip pemuaian. 6ermometer biasanya terbuat dari sebuah
tabung pipa kapiler tertutup yang berisi air raksa yang diberi skala. Ketika suhu bertambah,air raksa dan tabung memuai. 5emuaian yang terjadi pada air raksa lebih besar
dibandingkan pemuaian pada tabung kapiler. -aiknya ketinggian permukaan raksa dalam
tabung kapiler dibaa sebagai kenaikan suhu.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 31/61

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 32/61
44
/esalahan kesalahan siste!atis syste!ati errors
Kesalahan sistem matematis, umumnya dikelompokkan kedalam dua bagian,
yaitu $
1. Kesalahan/kesalahan instrumental, yaitu kekurangan/kekurangan dari
instrumen itu sendiri.
2. Kesalahan/kesalahan lingkungan, yaitu yang disebabkan oleh keadaan/
keadaan luar yang mempengaruhi pengukuran.
1. Kesala#an = kesala#an instrumental ( instru!ental errors ),
Misalnya $
- gesekan komponen yang bergerak terhadap bantalan, dapat
menimbulkan pembaaan yang tidak tepat ( pada alat ukur drson&al ).
- tarikan pegas yang tidak teratur, perpendekan pegas.
- berkurangnya tarikan karena penanganan yang tidak tepat atau
pembebanan instrumen seara berlebihan.
7enis kesalahan instrumen lainnya $
- Kalibrasi yang menyebabkan pembaaan instrumen yang terlalu tinggi
atau terlalu rendah sepanjang seluruh skala.
- Kegagalan mengembalikan jarum penunjuk ke angka nol sebelum
melakukan pengukuran.
2.Kesala#an9kesala#an lingkungan ( en$iron!ental errors ), disebabkan oleh
keadaan luar, dan termasuk keadaan disekitar instrumen yang mempengaruhi
alat ukur, seperti $
- pengaruh perubahan temperatur.
- kelembaban.
- tekanan udara luar atau medan maknetik atau medan elektrostatik.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 33/61
44
[email protected]/ara untuk mengurangi pengaruh/pengaruh tersebut diatas, antara lain $
/ pengkondisian udara.
- penyegelan komponen/komponen instrumen tertentu dengan rapat
sekali.
- pemakaian pelindung maknetik, dan lain/lain.
:.Kesala#an9kesala#an a+ak ( ran&o! errors )
Kesalahan ini, disebabkan oleh penyebab/penyebab yang tidak diketahui
dan terjadi walaupun seluruh kesalahan sistematis sudah
diperhitungkan.Misalnya fluktuasi tegangan listrik, landasan bergetar, bising, dan
radiasi.
5erubahan ini tidak dapat dikoreksi dengan ara kalibrasi apapun dan
juga ara pengontrolan yang ada.
'atu/satunya ara untuk memperbaiki kesalahan aak ini adalah $
- 5enambahan jumlah pembaaan.
- 5enggunaan ara/ara statistik, untuk memperoleh pendekatan yang paling
baik terhadap nilai yang sebenarnya.
2. Ketidakpastian pada Pengukuran
a.Pengukuran Tunggal
5engukuran tunggal merupakan pengukuran yang hanya dilakukan sekali saja
ketidakpastiannya diperoleh dari setengah nilai skala terkeil instrumen yang digunakan.
Misalnya, nda mengukur panjang sebuah benda menggunakan mistar. 5erhatikan ambar
dibawahN
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 34/61
44
(4isika 'M Kelas V/'etya -urahmandani/2)
5ada ambar diatas ujung benda terlihat pada tanda 1%,D m lebih sedikit. erapa
nilai lebihnyaW Ingat, skala terkeil mistar adalah 1 mm. 6elah nda sepakati bahwa
ketidakpastian pada pengukuran tunggal merupakan setengah skala terkeil alat. 7adi,
ketidakpastian pada pengukuran tersebut adalah sebagai berikut.
Karena nilai ketidakpastiannya memiliki dua desimal (,% mm), maka hasil
pengukurannya pun harus nda laporkan dalam dua desimal. rtinya, nilai 8 harus nda
laporkan dalam tiga angka. ngka ketiga yang nda laporkan harus nda taksir, tetapi
taksirannya hanya boleh atau %. Karena ujung benda lebih sedikit dari 1%,D m, maka nilai
taksirannya adalah %. 7adi, pengukuran benda menggunakan mistar tersebut dapat nda
laporkan sebagai berikut.
rti dari laporan pengukuran tersebut adalah nda tidak tahu nilai 8 (panjang benda)
yang sebenarnya. -amun, setelah dilakukan pengukuran sebanyak satu kali nda
mendapatkan nilai 1%,D m lebih sedikit atau antara 1%,D m sampai 1%,9 m. 'eara
statistik ini berarti ada jaminan 1X bahwa panjang benda terdapat pada selang 1%,D m
sampai 1%,9 m atau (1%,D d 8 d 1%,9) m.
2.Pengukuran Berulang
gar mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, nda dapat melakukan pengukuran
seara berulang. 5ada pengukuran berulang nda akan mendapatkan hasil pengukuran
sebanyak - kali. erdasarkan analisis statistik, nilai terbaik untuk menggantikan nilai benar
8 adalah nilai rata/rata dari data yang diperoleh ( ). 'edangkan untuk nilai
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 35/61
44
ketidakpastiannya dapat digantikan oleh nilai simpangan baku nilai rata/rata sampel.
'eara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
5ada pengukuran tunggal nilai ketidakpastiannya disebut ketidakpastian
mutlak. Makin keil ketidakpastian mutlak yang diapai pada pengukuran tunggal, maka
hasil pengukurannya pun makin mendeka tikebenaran. -ilai ketidakpastian tersebut juga
menentukan banyaknya angka yang boleh disertakan pada laporan hasil pengukuran.
@ara menentukan banyaknya angka yang boleh disertakan pada pengukuran berulang
adalah dengan menari ketidakpastian relatif pengukuran berulang tersebut. Ketidakpastian
relatif dapat ditentukan dengan membagi ketidakpastian pengukuran dengan nilai rata/rata
pengukuran. 'eara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
'etelah mengetahui ketidakpastian relatifnya, nda dapat menggunakan aturan yang
telah disepakati para ilmuwan untuk menari banyaknya angka yang boleh disertakan dalam
laporan hasil pengukuran berulang. turan banyaknya angka yang dapat dilaporkan dalam
pengukuran berulang adalah sebagai berikut.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 36/61
44
• ketidakpastian relatif 1X berhak atas dua angka
• ketidakpastian relatif 1X berhak atas tiga angka
• ketidakpastian relatif ,1X berhak atas empat angka
d.>otasi ilmia#
>ntuk mempermudah penulisan bilangan/bilangan yang besar dan keil
digunakan *otasi Ilmiah atau $ara +aku. ilangan yang besar misalnya keepatan
ahaya !.. m3s akan sangat sulit bagi kita untuk menghitug angka tersebut
dalam sebuah persamaan. >ntuk bilangan yang keil adalah massa elektron
,1 Kg akan sangat sulit dihitung. Maka
dibuatlah sebuah sistem yang disebut dengan notasi ilmiah atau ara baku.
#alam notasi ilmiah, semua nomor ditulis seperti ini$
a ? 0< b
(Ya dikali 1 pangkat bZ), dimana pangkat b adalah bilangan bulat, dan koefisien a
adalah bilangan riil, disebut significand atau mantissa (meskipun istilah YmantissaZ
dapat menyebabkan kebingungan karena juga dapat merujuk ke bagian peahan dari
logaritma). 7ika nomor itu negatif maka, pangkatnya memakai tanda minus (seperti
pada notasi desimal biasa).
>otasi desimal biasa >otasi ilmia# (normalisasi)
:<< !L12
5@<<< "L1!
[email protected]<@<<<@<<< %.92L1
<.<<<<<<<<;0 D.1L1[
Penulisan dengan *otasi Ilmiah
>ntuk menuliskan hasil pengukuran ke dalam bentuk notasi ilmiah ukup
mudah. nda ukup melihat apakah bilangan tersebut lebih dari 1 atau kurang dari 1
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 37/61

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 38/61
44
'emakin banyak angka penting yang dituliskan, berarti pengukuran yang
dilakukan semakin teliti.
erikut beberapa ontoh penulisan hasil pengukuran dengan memperhatikan angka
penting$
1. 'atu angka penting $ 2, ,1 ,2 ,1 8 1/2
1. #ua angka penting $ 2,D 1, ,1 ,1 8 1/2
1. 6iga angka penting $ 2,1 1,2% ,D21 !,1 8 1/2
1. Hmpat angka penting $ 2,12 1, ,12 1,1 8 1/2
Perhitungan &engan 'ngka Penting
a. Penjumla#an dan pengurangan
ila angka/angka penting dijumlahkan atau dikurangkan, maka hasil
penjumlahan atau pengurangan tersebut memiliki ketelitian sama dengan ketelitian
angka/angka yang dijumlahkan atau dikurangkan, yang paling tidak teliti.
@ontoh$
2",DJ1 ketelitian hingga seperseribu
2,!" ketelitian hingga seperseratus
!,2 = ketelitian hingga sepersepuluh!,221 \ 5enulisan hasil yang benar !,2 ketelitian hingga sepersepuluh.
ila jawaban ditulis !,22 ketelitiannya hingga seperseratus. al ini
menunjukkan hasil perhitungan lebih teliti dibanding hasil pengukuran, karena hasil
pengukuran yang dijumlahkan ada yang ketelitiannya hanya sampai sepersepuluh,
yaitu !,2.
b. Perkalian dan pembagian
ila angka/angka penting dibagi atau dikalikan, maka jumlah angka
penting pada hasil operasi pembagian atau perkalian tersebut paling banyak
sama dengan jumlah angka penting terkeil dari bilangan/bilangan yang dioperasikan.
@ontoh$
!,22 m 8 2,1 m : D,9D2 m2, ditulis D,J m2
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 39/61

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 40/61
44
a.PE>*,IA> >TAI EKTR
ektor dituliskan dengan symbol anak panah. 5anjang anak panah menunjukkan nilai
&ektor sedangkan tanda panah menyatakan arah &ektor. -otasi &ektor dituliskan dengan ara $
1. #itulis dengan huruf tebal, ontoh &ektor ditulis A
2. #itulis dengan huruf yang diatasnya diberi tanda panah ontoh & ,4
@ontoh ara melukiskan A (dibaa &ektor )
-ilai &ektor
A
6itik tangkap arah &ektor3ujung &ektor
ektor
#ua buah &ektor dikatakan sama apabila nilai (panjang) dan arahnya sama
@ontoh $
A maka &ektor sama dengan &ektor
6etapi apabila nilainya sama tetapi arahnya berlawanan maka kedua &ektor itu
berlawanan.
@ontoh $
A Maka &ektor berlawanan dengan &ektor
B atau A C 9 B (tanda (/) menunjukkan arah &ektor
bukan nilai).
b.PERAI EKTR
1. Melukiskan 5enjumlahan dan 5engurangan &ektor.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 41/61
44
5enjumlahan &ektor tidak sama seperti penjumlahan bilangan biasa atau
penjumlahan besaran skalar karena arah &ektor mempunyai pengaruh dalam
penjumlahan &ektor. -ilai hasil penjumlahan &ektor disebut resultan &ektor. da beberapa metode penjumlahan &ektor tergantung pada arah dan kedudukan &ektor.
'eara grafis penjumlahandua buah &ektor dapat digambarkan sebagai berikut $
a. ;ukislah &ektor pertama sesuai niali dan arahnya.
b. ;etakkan titik tangkap &ektor kedua doujung &ektor pertama sesuai dengan
nilai dan arahnya.
@ontoh $
1). 5enjumlah dua atau tiga buah &ektor yang terletak segaris.
diketahuai &ektor , da @ sebagai berikut $
2). 5enjumlahan dan 5engurangan ektor dalam satu bidang datar
asil penjumlahan dan pengurangan &ektor disebut resultan &ektor. 'emisal kita
memiliki &ektor sebagai berikut $
4!
41
42
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 42/61
44
>ntuk melukiskan penjumlahan sejumlah &ektor diatas dapat digunakan dua
metode yaitu metode poligon dan metode jajaran genjang.
a. Metode 5oligon
'eara grafis penjumlahan dan pengurangan dengan metode poligon adalah
sebagi berikut $
a. F0 F2 +. F0 F2 F:
F2 F2
F0 F0
F0F2 F:
b.. F0 9 F2 :A F0 F2 F:
9F2
F09 F2 F0
ambar1.11.
5enjumlahan dua &etor atau lebih dengan ara poligon
b. Metode jajaran genjang
@ara melukiskan resultan &ektor dengan metode jajaran genjang adalah
sebagai berikut $
Pengukuran besaran fsika dan
vektor
%ontoh

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 43/61
44
1. ;etakkan titik tangkap &ektor 1 dan 2 pada satu titik sesuai nilai dan
arah masing Cmasing &ektor.
2. 6ariklah garis dari ujung &ektor satu sejajar dengan &ektor yang lain dan
sebaliknya.
!. 6ariklah garis dari titik pangkal kedua &ektor sampai ke titik potong
garis sejajar &ektor tersebut.
@ontoh $
1). F0 F2
F0
F0F2 F2
2). F0 9 F2
F0
F0 = F2
9F2
!). F0 F2 F: F0
F0F2
F2
(F0F2)F:
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 44/61

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 45/61
44
R F1
α (1J/α)
β
F2
ambar1.1". arah resultan dua &etor dengan aturan sinus
5erhatikanlah segitigaa @ diatas, dengan menggunakan rumus aturan
sinus maka diperoleh rumusan sebagai berikut $
?
Bsin4 ]sin
sin]
4
Bsin
?
BsinB)/(1JsiningatG sin]
4
B)/sin(1J
?
1
1
1
=
=
==
dimana ] adalah sudut yang menunjukkan arah ektor ?esultan
ontoh $
dua buah gaya F0 dan F2 masing C masing besarnya % - dan ! - saling
mengapit sudut D. tentukan arah dan resultan kedua &ektor tersebut W
diketahui $
41 : % -
42 : ! -
α : D
#itanya $ ? dan β AAW
7awab $
α os442 44 ? 21
2
2
2
1 ⋅⋅⋅++=
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 46/61
44
2
122
22
!%2 !% ?
Dos!%2 !% ?
⋅⋅++=
⋅⋅++=
-9 ?
"I ?
=
=
arah &ektor resultan adalah
1
1
!J,2 ]
D1J,9
!2% ]sin
9
Dsin%
]sin
?
Bsin4 ]sin
?
Bsin4 ]sin
=
==
=
=
=
jadi resultanyaa 9 - ke arah !J,2 terhadap 42.
d. Menguraikan &ektor dan perpaduan &ektor
a. Menguraikan ektor
7ika dua buah &ektor atau lebih dapat diresultan menjadi satu buah &ektor
resultan maka berlaku juga sebaliknya. 'ebauh &ektor dapat diuraikankembalimenjadi dua buah &ektor yang disebut &ektor komponen. ektor dapat
diproueksikan pada sumbu koordinat V, 0 atau kartesian. >raian &ektor pada
sumbu 0 di sebut komponen ektor sumbu 0 demikian halnya dengan sumbu V,
&ektor komponennya disebut komponen &ektor sumbu V.
5erhatikanlah ara menguraikan sebauh &ektor atau lebih pada sumbu V
dan sumbu 0 berikut $
0
4y 4
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 47/61
44
α
48 V
ambar1.1%. penguraian sebuah &etor pada bidang V0
48 : komponen &ektor 4 pada sumbu V
4y : komponen &ektor 4 pada sumbu0
α : suduat antara 4 dan 48
maka dapat diruliskan besar komponen &ektornya adalah$
48 : 4. os α
4y : 4. sin α
2
!? )F(FF () 2 +=
b. 5erpaduan dua buah &ektor atau lebih dengan analitis &ektor.
'ejumlah &ektor yang terletak membentuk sudut tertentu terhadap bidang horinsontal
(sumbu V) atau &ertial (sumbu 0) akan lebih mudah jika seluruh &ektor omponen
dijumlahkan pada sumbu masing masing dibanding dengan mengunakan ara grafis.
Metode ini dikenal dengan ara analitis. >ntuk lebih jelasnya perhatikan langkah C
langkah berikut $
1). ;ukislah uraian &ektor komponen V dan 0 dari masing/masing &ektor.
y
42 42y
41y 41
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 48/61
44
α β
428 418 8
4!
ambar1.1D. 5enjumlahan dua &etor atau lebih pada sumbu V dan 0 dengan
ara analisis
2). @arilah nilai &ektor komponen V dan 0 lalu masukan ke tabel beriut $
ektor ektor Komponen
'umbu V
ektor Komponen
'umbu 0
ektor ektor Komponen
'umbu V
ektor Komponen
'umbu 0
41
42
4!
418: 41os β :A.
428: /42os α : A
4!8: /4!os :A.
41y: 41sin β :A.
42y: 42sin α : A
4!8: /4!sin :A.
Σ Σ48:AAAAA. Σ4y:AAAAA.
6anda (/) menunjukkan sumbu V atau 0 (/)
!). itunglah resultan dengan rumus berikut $
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 49/61
44
( ) ( )22
∑∑ += !? FFR
untuk menentukan arah &ektor resultan digunakan nilai tangen &ektor
komponen V dan 0 $
∑∑
=!
?
F
F ETan
α : sudut &ektor resultan terhadap sumbu V
$
6iga buah &ektor 41, 42 dan 4! masing C masing besarnya adalah 1 -, 2 - dan % - terletak seperti pada gambar 1.19. 6entukan resultan dan arah ketiga &ektor
tersebut.
y
42 : ! -
41 : 2 -
%! !9
8
Pengukuran besaran fsika dan
vektor
contoh

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 50/61
44
4! : 1 - ambar 1.19.
ja/ab
42 42y: 42 sin %!
41y : 41sin !9
41
%! !9
428:42os%! 418:41os!9 8
4!
ambar 1.1J.
ektor komponen aya pada sumbu V dan 0 adalah $
ektor ektor Komponen
'umbu V
ektor Komponen
'umbu 0
41
42
4!
2 os !9 : 2..J : 1D -
/ !os%! : !.,D : /1J-
/J os :
1 sin !9 : 1. ,D : 12 -
! sin %! : !.,J : 2" -
/1 sin : /1.1 : /1 -
Σ Σ48: / 2 - Σ4y: 2 -
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 51/61
44
jadi resultan ektornya adalah $
( ) ( )
>22R
7R
55R
R
=
=
+=
+−=22
22
sedangkan arah &ektor komponennya adalah$
12
2−=
−=ETan
α : 1!% terhadap sumbu V (=) atau "% terhadap sumbu V (/).
'oal latihan
a. 'ebuah gaya sebesar 2 - membentuk sudut Do terhadap sumbu 8 positif. 6entukan
&ektor komponen sumbu 8 dan y.
b. #ua &ektor keepatan &1 dan &2 masing masing besarnya 2 ms/1 dan ! ms/1
memiliki arah seperti pada gambar dibawah. 6entulah resultan &ektor komponen
pada sumb 8 dan y
e.
y
&1 &2
!o !o 8
a. tiga buah gaya 41, 42, dan 4! masing C masing besarnya 2 -, 2 - dan " -
membntuk sudut masing/masing "%o, 1!% dan 29 terhadap sumbu 8 positif.
6entukan
i. &ektor Komponen masing Cmasing sumbu
ii. arah dan resultan ketiga &ektor tersebu
2. esaran ektor dan 'kalar
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 52/61
44
T*'A TERTR*KT*R
-o 'oal 7awaban
1 'ebutkan nama alat dan fungsinyaN
a.
b.
.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor
E-aluasi

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 53/61
44
d.
e.
2 pakah perbedaan besaran pokok dan besaran turunanW
7elaskanN
! 'ebutkan besaran pokok dan turunan yang sering nda temui
dalam kehidupan sehari/hariN
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 54/61

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 55/61
44
b. Momentum
. Hnergi kinetik
d. Hnergi potensial
11 #i antara besaran/besaran dalam fisika ternyata terdapat
beberapa besaran yang mempunyai lambang dimensi sama.
a. 6entukan besaran/besaran yang mempunyai lambang
dimensi yang samaN
b. pa yang dapat nda simpulkan dari besaran/besaran yang
mempunyai dimensi yang samaW
12 'elesaikan operasi matematik di bawah ini dengan
menggunakan aturan angka pentingN
a. 1%,12 = 1,2
b. 1% = ",%1
. 2",1% C %,2
d. 12% C ",2J
e. 1,2D 8 ",!
f. 12,%% 8 1,"!
g. 1",29$ !,
h. 1,2%$ ,1%
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 56/61
44
1! 6uliskan dengan aturan notasi ilmiah dan sebutkan orde
besarnya.
a. 1.2%. m
b. J.%. *
. ,2% 4
d. ,J9
1" 'ebuah mobil bergerak dengan keepatan 92 km3jam. erapa
keepatan mobil tersebut jika dinyatakan dalam m3sW
1% Massa jenis suatu fluida adalah 1, g3m!. 7ika dinyatakan
dalam kg3m!, berapakah nilai massa jenis fluida tersebutW
1D 5engukuran menggunakan jangka sorong pada skala utama
menunjuk angka !! mm dan pada skala nonius menunjuk
angka J. erapakah hasil pengukurannyaW
19 itunglah hasil pengukuran menggunakan mikrometer sekrup
jika skala utama menunjuk angka 9,% mm dan skala nonius
menunjuk angka 1JN
1J olume *at air dalam perobaan kimia biasanya diukur
dengan gelas ukur yang satuannya dalam (1 : 1 m;, 1m; : 1 dm!). erapa m! terdapat dalam *at air dengan
&olume 2. W
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 57/61
44
1 Massa dua benda yang tarik/menarik berturut/turut adalah m1
dan m2 dengan jarak r. 7ika gaya yang terjadi sebesar
, tentukan satuan N
2 Hnergi kinetik dari sebuah bola dinyatakan sebagai
atau , dimana m adalah massa bola dan
& adalah laju. ubungan ini dapat digunakan untuk
mendefinisikan momentum bola p. unakan analisis dimensi
untuk menentukan dimensi momentumN
DAFTAR P*TAKA
'aripudin,aip dkk.2. Praktis +elajar Fisika.7akarta$isindo media persada.
Oidodo,tri.2. Fisika untuk SM,.7akarta$ Mefi @araka.
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 58/61
44
PE>E,EAIA> T*'A TERTR*KT*R
1. . Mistar. erfungsi sebagai alat ukur panjang.
. Meteran. erfungsi sebagai alat ukur panjang.
@. 7angka sorong. erfungsi sebagai alat ukur panjang.
#. Mirometer skrup. erfungsi sebagai alat ukur panjang.
H. 6imbangan. erfungsi sebagai alat ukur massa.
2. esaran pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besaran
yang lain. esaran pokok bersifat bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok
yang lain. 'edangkan besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan dari besaran
pokok. 'atuan besaran turunan disebut satuan turunan dan diperoleh dengan
mengabungkan beberapa satuan besaran pokok.
!. esaran pokok $ panjang, massa, waktu dan suhu.
esaran turunan $ luas, &olume, dan keepatan.
". @ontoh satuan tidak baku yaitu kaki, lengan, jengkal tangan dll.
%. 5engukuran panjang $ 5ertama kita ambil benda yang akan di ukur, misalnya panjang
pena meenggunakan jangka sorong. Kita geser rahang sorongnya, kita letakkan pena
tersebut di antara apitan rahang sorong dengan rahang tetap. ;alu kita geser rahang
sorong tersebut untuk mengapit pena tersebut. Kita baa sekala yang di tunjukkannya.
D. @ara menghindari kesalahan/kesalahan yang mungkin terjadi pada suatu pengukuran
yaitu$ asil pengukuran akan akurat jika kita mengukur dengan alat ukur yang tepat dan
peka. 5enggunaan alat ukur yang tidak tepat dan tidak peka, maka pembaaan nilai pada
alat ukur yang tidak tepat akan memberi hasil pengukuran yang tidak akurat atau
mempunyai kesalahan yang besar.9. @ara agar memperoleh nilai ketidakpastian yang lebih baik dengan menggunakan
instrumen pengukuran yang sama yaitu alat yang kita gunakan basih bagus sehingga
memperoleh nilai pengukurannya hamper mendekati ketepatan.
J. 5enyelesaian$
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 59/61
44
erarti $
'ehingga$
. 'atuan panjang dengan feet (kaki) tidak dapatkah digunakan sebagai satuan besaran
pokok panjang dalam '.I. karena merupakan satuan besaran pokok tidak baku.
'edangkan satuan pokok panjang dalam 'I harus baku.
1. dimensi besaran/besaran turunan berikut ini.
a. Massa jenis $ kg3M!
b. Momentum $ kg.m3s
. Hnergi kinetik $ kg.m23s2
d. Hnergi potensial $ kg.m23s2
11. a. esaran/besaran yang mempunyai lambang dimensi yang sama yaitu luas lingkaran,
luas persegi panjang, luas persegi dan luas bola mempunyai rumus yang berbeda tetapi
besaran ini memiliki dimensi yang sama dan satuan yang sama.
b. #apat disimpulkan bahwa walaupun luas lingkaran, luas persegi panjang, luas persegi
dan luas bola mempunyai rumus yang berbeda tetapi besaran ini memiliki dimensi yang
sama dan satuan yang sama, karenanya termasuk besaran fisika yang sejenis.
12. +perasi matematik di bawah ini dengan menggunakan aturan angka penting
a. 1%,12 = 1,2 : 1D,!2
b. 1% = ",%1 : 1,%
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 60/61
44
. 2",1% C %,2 : 1J, %
d. 12% C ",2J : 12,J2
e. 1,2D 8 ",! : %,"2
f. 12,%% 8 1,"! : 19,%
g. 1",29$ !, : !,DD
h. 1,2%$ ,1% : J!,!!
1!. #engan aturan notasi ilmiah dan sebutkan orde besarnya.
a. 1.2%. m : 1,2% 8 1D m
b. J.%. * : J,% 8 1D *
. ,2% 4 : 2,% 8 1/% 4
d. ,J9 : J,9 8 1/D
1".
1%.
1D. 5ada skala utama menunjuk angka !! mm
5ada skala nonius menunjuk angka J 8 ,1 mm : ,J mm
Maka hasil pengukurannya adalah !! mm = ,J mm : !!,J mm
19. 5ada skala utama menunjuk angka 9,% mm
5ada skala nonius menunjuk angka 1J 8 ,1 mm : ,1J mm
Maka hasil pengukurannya adalah 9,% mm = ,1J mm : 9,DJ mm
Pengukuran besaran fsika dan
vektor

7/21/2019 rpp perkalian vektor
http://slidepdf.com/reader/full/rpp-perkalian-vektor 61/61
44
1J. 2. : 2. dm! : 2 m!
1.
#imana, 4 : kg.m3s2
m1 :m2 : kg
r : m
2.