RPJMDes Lembahopo

download RPJMDes Lembahopo

of 35

description

RPJM Desa Lembahopo

Transcript of RPJMDes Lembahopo

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-1

    I. PENDAHULUAN

    a. Latar Belakang

    Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah

    yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

    setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati

    dalam sistim pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Sejalan perkembangan otonomi desa, dilakukan upaya untuk mengembalikan

    kedaulatan desa sebagai bagian dari pengembangan demokrasi di Indonesia.

    Impian besar otonomi desa adalah membangun tata pemerintahan desa yang

    demokratis. Karena desa merupakan unit yang kecil, dapat diterapkan konsep

    demokrasi partisipatoris yang bercirikan keterlibatan warga langsung dalam

    berbagai proses publik. Berbeda dengan unit pemerintahan lainnya yang lebih

    menerapkan demokrasi perwakilan.

    Sistem demokrasi desa yaitu tata pemerintahan yang menempatkan warga

    sebagai pemilik kedaulatan dan menyerahkan mandat kepada pemimpin

    (pemerintah desa). Artinya, pemimpin terpilih harus mempertanggung-

    jawabkan pelaksanaan mandatnya kepada warga antara lain dalam bentuk

    Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Kepala Desa (Tahunan). Secara konsep,

    sebuah desa dianggap demokratis bila prinsip-prinsip dasar sistem demokrasi

    dapat dijalankan.

    Dengan bergulirnya otonomi daerah, diharapkan desa melalui aparat dan

    masyarakatnya mampu menjalankan peran pembangunan untuk mewujudkan

    tata pemerintahan yang baik dan bersih (clean and good governance). Hal ini

    hanya dapat terjadi apabila tiga pilar tata pemerintahan, menjalankan peran

    dan fungsinya masing masing. Ketiga pilar itu adalah:

    Pemerintah desa (government);

    Warga masyarakat (citizen); dan

    Kalangan usaha/swasta (private sector).

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-2

    Apabila salah satu pilar dari tata pemerintahan itu timpang, maka akan sulit

    tercapai tata pemerintahan yang baik. Warga masyarakat perlu bersikap

    mengkoreksi jalannya pemerintahan desa dan pembangunan sebagai warga

    yang baik. Sebaliknya pemerintah desa menerima masukan masyarakat

    sebagai bagian dari keterbukaan dan tanggung gugatnya. Sedangkan

    kalangan usaha/swasta berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi lokal

    dengan membuka peluang kerja, menjalankan kewajiban seperti membayar

    pajak, memperhatikan kelestarian lingkungan, dan menjalankan tanggung

    jawab sosial lainnya.

    Untuk mewujudkan otonomi desa dan terbangun dasar yang kuat menuju tata

    pemerintahan yang baik dalam kerangka pembangunan nasional, maka perlu

    disusun sebuah dokumen perencanaan pembangunan desa yang disusun

    secara partisipatif, memuat arah kebijakan keuangan desa, strategi

    pembangunan desa, dan program kerja desa. Dokumen ini disusun untuk

    menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

    pelaksanaan dan pengawasan.

    Dokumen yang dimaksud di atas adalah Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah (RPJM) Desa, sebuah dokumen perencanaan untuk periode 5

    (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan

    keuangan desa, kebijakan umum, dan program prioritas kewilayahan dan

    rencana kerja. Untuk mewujudkan otonomi desa dan tata pemerintahan yang

    baik di Desa Lembah Hopo, maka perlu disusun dokumen desa secara

    partisipatif sesuai pedoman dan tata aturan yang telah ditetapkan oleh

    pemerintah pusat.

    b. Landasan Hukum

    Penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

    Desa Lembah Hopo, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju, Provinsi

    Sulawei Barat berdasar pada :

    1) Landasan Idiil Pancasila 2) Landasan Konstitusional Undang-undang Dasar 1945 3) Landasan Pokok :

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-3

    Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

    Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

    Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Tata Cara Penyusunan Peraturan Perundang-undangan

    Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa

    4) Landasan operasional :

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 09 Tahun 1982 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan di Daerah (P4D)

    Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/987/SJ, tentang Pedoman Penyelenggaraan Forum Koordinasi Pembangunan Partisipatif

    Surat Edaran bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Dalam Negeri Nomor 0259/M.PPN/I/2005 050/166/SJ, tanggal 20 Januari 2005 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musrenbang tahun 2005 yang diubah setiap tahunnya

    Surat Edaran bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Dalam Negeri, tanggal 24 Maret 2005, tentang Pedoman Pelaksanaan Forum Musrenbang dan Perencanaan Partisipatif Daerah.

    Di dalam dokumen Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007

    tentang Perencanaan Pembangunan Desa, terdapat penjelasan tentang

    RPJMD dan batasan-batasan sebagai berikut :

    1) Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    2) Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-4

    uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.

    3) Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa.

    4) Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.

    5) Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah dan DPR, dan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Dana APBN bisa berbentuk dana Dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan.

    6) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat (RPJM-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, dan program, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana kerja.

    7) Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat (RKP-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan RPJM-Desa.

    8) Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat (DURKP-Desa) adalah daftar yang merupakan usulan kegiatan pembangunan Desa yang menggunakan dana yang sudah jelas sumbernya baik dari APBN, APBD (Provinsi, Kabupaten/Kota), APB Desa, Swadaya dan Kerjasama dengan Pihak ketiga.

    9) Pembangunan partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan pembangunan di desa bersama-sama secara musyawarah, mufakat, dan gotong royong yang merupakan cara hidup masyarakat yang telah lama berakar budaya di wilayah Indonesia.

    10) Profil Desa adalah gambaran menyeluruh mengenai karakter desa yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana, serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa.

    11) Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya (MUSRENBANG DESA) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-5

    menyepakati rencana kegiatan di desa 5 (lima) dan 1 (satu) tahunan.

    12) Lembaga Kemasyarakatan desa atau disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat.

    13) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat (APB-Desa) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.

    c. Tujuan

    Tujuan penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    (RPJM) Desa Lembah Hopo sebagai berikut :

    1) Mewujudkan perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat

    2) Menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap program pembangunan di desa;

    3) Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan desa 4) Menumbuh-kembangkan dan mendorong peran serta masyarakat

    dalam pembangunan desa.

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-6

    II. PROFIL DESA a. Sejarah Desa

    Desa Lembah Hopo adalah salah satu desa

    dalam wilayah administratif Kecamatan

    Karossa, Kabupaten Mamuju. berdiri otonom

    pada tahun 2005 setelah mekar dari desa

    induk (Desa Karossa).

    Pada awal pembukaan lahan tahun 1995-

    1996, dan pendaratan penduduk tahun 1997

    desa ini adalah daerah bagi warga

    transmigran. Tahun 2002 terjadi pergantian nama desa dari Lara II menjadi

    Lembah Hopo. Sejalan dengan kebijakan pemerintah, maka pemekaran

    wilayah disertai dengan perubahan status desa dari wilayah transmigran

    menjadi wilayah desa otonom milik pemerintah Kabupaten Mamuju.

    Pada tahun awal pemekaran, aparat pemerintah desa dan masyarakat secara

    bersama-sama membangun desa ditandai dengan kegiatan rehabilitasi kantor

    desa pada tahun 2006. Selanjutnya tahun 2007 melaksanakan program

    pembangunan untuk memajukan desa, seperti : perbaikan jalan di Dusun

    Wisata dan Lembah, serta peningkatan kualitas pohon coklat melalui

    teknologi sambung samping.

    Pada tahun 2008, kegiatan pembangunan yang terjadi di desa ini adalah

    pembangunan mushollah di dusun Popenga dan pembuatan drainase di

    dusun Lembah. Kejadian negatif pada tahun 2008 adalah terjadi longsor di

    dusun Popenga dan Wisata membawa dampak banjir lumpur di dusun-dusun

    lain, serta terjadinya wabah anjing gila di tahun yang sama.

    Selanjutnya pada tahun 2009, terdapat sejumlah program seperti Gerakan

    Nasional (Gernas) Kakao, perbaikan irigasi di dusun Hopo, pembuatan jalan

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-7

    tani sepanjang 2000 m di dusun Harapan Maju, dan kegiatan Sekolah Lapang

    di dusun Wisata.

    b. Kondisi Umum Desa

    Sebagai desa hasil pemekaraan (dari Desa

    Karossa), Lembah Hopo terus berbenah dari

    kekurangan dan ketertinggalan dari desa

    lainnya, baik dari aspek asset, aparat maupun

    sumberdaya manusia. Desa ini terdiri atas 5

    (lima) dusun, yaitu : Wisata, Lembah, Harapan

    Maju, Hopo dan Popenga.

    Secara geografis lokasi Desa Lembah Hopo

    sangat potensial disebabkan merupakan kawasan pertanian/perkebunan

    yang subur, juga berada di jalur transportasi utama (jalan poros) Mamuju

    Mamuju Utara, yang merupakan jalan provinsi, berjarak sekitar 163 Km dari

    ibukota provinsi. Batas wilayah administratif Desa Lembah Hopo sebagai

    berikut :

    Sebelah Utara, berbatasan dengan Desa Lara II

    Sebelah Timur, Pegunungan/Hutan

    Sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Sukamaju

    Sebelah Barat, wilayah administratif Desa Karossa

    Desa Lembah Hopo berpenduduk 828 jiwa (446 laki-laki, 382 perempuan),

    atau 196 Kepala Keluarga (KK) tersebar di dusun Wisata 29 KK, Lembah 56

    KK, Harapan Maju 33 KK, Hopo 54 KK dan Popenga 24 KK. Suku/etnis terdiri

    dari suku Mandar, Bugis, Jawa, Bali dan lain-lain. Mereka adalah penganut

    salah satu agama yang berlaku seperti agama Islam, Hindu dan Nasrani

    (Kristen).

    Jenis-jenis pekerjaan warganya selain Pegawai Negeri Sipil (PNS), juga ada

    pedagang, tani, tukang, ojek dan buruh. Pekerjaan dominan penduduk Desa

    Lembah Hopo adalah petani kakao/sawit,

    c. Struktur Organisasi dan Tata Kelembagaan Desa

    Struktur organisasi dan tata kelembagaan Desa Lembah Hopo serta

    komposisi personil sebagai berikut :

    Gambar 1. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Lembah Hopo, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju

    BPD

    Sekretaris Desa Gede Aryawan

    Kepala Desa RESMI

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-8

    Keterangan : Garis komando Garis koordinasi Gambar 2. Struktur Organisasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa

    Lembah Hopo, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju

    Keterangan : Garis komando

    Organisasi dan kelembagaan di Desa Lembah Hopo belum berkembang

    sebagai mana yang terjadi di desa-desa maju. Aparat pemerintahan desa

    masih membutuhkan peningkatan kapasitas untuk mendukung terselenggara-

    nya roda pemerintahan yang ideal.

    Organisasi dalam pemerintahan desa seperti Badan Permusyawaratan Desa

    (BPD) telah terbentuk namun belum memberi kontribusi maksimal.

    Anggota SAFARUDDIN

    Anggota FAUSI

    Ketua BPD IMRAN ROSADI

    Wakil Ketua AIDIL

    Anggota MUH. JAHIR

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-9

    Sedangkan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) belum memiliki

    struktur, sehingga peran organisasi ini hanya dikendalikan oleh satu orang

    yang menjabat sebagai ketua.

    Kelembagaan masyarakat lainnya seperti kelompok tani, dasawisma, PKK

    dan lain-lain memiliki kondisi serupa dengan organisasi di atas, yaitu belum

    aktif dan membutuhkan peningkatan kapasitas aparat atau anggotanya.

    d. Masalah Mendasar

    Sebagai wilayah baru, Desa Lembah Hopo masih sangat tertinggal dalam

    segala hal, mulai sarana dan prasarana dasar permukiman, perekonomian,

    pemerintahan dan kepemilikan asset (pemerintahan desa) sampai

    sumberdaya manusia. Sarana dan prasarana dasar permukiman seperti jalan

    desa dan jalan dusun, penerangan (listrik), air bersih untuk mandi dan minum,

    sistem sanitasi belum dinikmati oleh warga masyarakat. Kondisi

    perekonomian, pertanian dan perkebunan, pemerintahan serta kepemilikan

    asset (pemerintahan desa) sampai sumberdaya manusia, masih tergolong

    terkebelakang/belum berkembang. Gambaran kondisi dan masalah tersebut

    di atas diuraikan sebagai berikut :

    1) Sarana dan prasarana dasar permukiman

    Jalan desa Jalan desa pada umumnya masih berupa jalan tanah. Jalan yang menghubungkan antar dusun ini kondisinya (umumnya) berlubang (tidak rata), berdebu pada musim kemarau dan membentuk kubangan/genangan air pada musim hujan.

    Kondisi jalan seperti itu terjadi di seluruh dusun, termasuk jalan tani yang biasa digunakan oleh warga desa menuju dan kembali dari lahan pertanian atau perkebunan mereka.

    Saluran pembuangan (drainase) Genangan yang terjadi di lingkungan perumahan dan jalan-

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-10

    jalan desa pada umumnya disebabkan belum ada saluran pembuangan air. Curah hujan dengan intensitas rendah dapat mengakibatkan genangan di jalan-jalan desa dan halaman-halaman rumah penduduk. Ada bagian jalan desa sudah memiliki saluran pembuangan, namun belum terhubung dengan saluran pembuangan atau sungai.

    Penerangan (listrik)

    Listrik digunakan oleh masyarakat untuk mendukung kegiatan

    hidup sehari-hari, seperti untuk

    penerangan pada malam hari

    serta untuk mendukung aktivitas

    yang menggunakan peralatan

    berenergi listrik.

    Bagi masyarakat Desa Lembah

    Hopo, listrik adalah kebutuhan sehari-hari bernilai mahal

    harganya, karena untuk memenuhi kebutuhan tersebut

    masyarakat menggunakan generator berbahan bakar bensin.

    Dalam rangka efisiensi, generator hanya dioperasikan pada

    malam hari, yaitu mulai pukul 18.00 sampai 22.00.

    Penggunaan generator pada siang hari hanya dilakukan oleh

    perkantoran, pengrajin/pengusaha yang membutuhkan energi

    listrik untuk mendukung aktivitas mereka.

    Air bersih Air bersih adalah salah satu kebutuhan pokok manusia dalam menjalankan kehidupannya. Di Desa Lembah Hopo, air bersih adalah barang langka apalagi pada musim hujan, karena masyarakat memenuhi kebutuhan air untuk kebutuhan sehari-hari dari air sungai yang ada di lingkungan mereka. Bila musim hujan (atau hujan), air sungai menjadi keruh karena partikel lumpur yang terkandung di dalamnya. Pada kondisi seperti ini, air sungai yang merupakan sumber air bersih bagi masyarakat, menjadi tidak layak untuk digunakan/ dikonsumsi.

    Kamar mandi/jamban keluarga

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-11

    Kamar mandi/jamban keluarga di Desa Lembah Hopo hanya

    dimiliki oleh sebagian kecil masyarakatnya. Mereka melakukan

    aktivitas mandi di sungai-sungai yang letaknya tidak jauh dari

    permukimannya.

    Sama seperti kamar mandi, tingkat kepemilikan jamban

    keluarga masih sangat terbatas. Bagi keluarga yang belum

    memiliki jamban keluarga, kegiatan tersebut biasa dilakukan di

    tempat-tempat terbuka. Masalah sarana dan prasarana

    lingkungan permukiman di Desa Lembah Hopo dapat dilihat

    pada tabel 1.

    Tabel 1. Masalah sarana dan prasarana lingkungan

    permukiman di Desa Lembah Hopo

    No Masalah Keterangan

    1 Jalan rusak di lorong 5 ke lorong 9 Dusun Wisata 2 Jalan poros desa belum pengerasan

    sekitar 2000 m Poros desa

    3 Tidak ada jembatan penyeberangan bagi para petani menuju kebun. Lokasi : lorong 6,7,8 dan 9

    dusun Wisata

    4 Terjadi pendangkalan sungai Semua dusun 5 Konsumsi air bagi warga desa masih

    bergantung pada aliran sungai yang bercampur dengan berbagai kotoran

    Semua dusun

    6 Warga selalu buang air besar di tempat yang tak seharusnya (parit depan rumah warga dan sungai yg menjadi sumber air)

    Semua dusun

    7 Belum ada drainase se dusun Wisata sehingga mengakibatkan banjir pada saat turun hujan

    dusun Wisata

    8 Kondisi jalan pada lorong 5 yang menghubungkan dengan desa Lara 3 perlu penimbunan dengan jarak 1000 m

    Poros desa

    9 Jalan menuju pekuburan (Lorong 6) tertutup akibat tanah longsor 500 m

    dusun Wisata

    10 Talud drainase pada jalan poros ibukota desa sepanjang 1000 m belum terbangun sehingga pinggir jalan jadi terkikis/semakin melebar

    Poros desa

    11 Tidak ada deuker di depan SD Inpres Lara II

    dusun Wisata

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-12

    12 Tidak ada gorong-gorong sehingga terjadi genangan air (banjir) di lorong 6, 7, 8 dan 9

    dusun Wisata

    13 Warga desa kekurangan energi listrik, sehingga masih tergantung pada generator untuk penerangan, yang berdampak pada biaya besar dibanding menggunakan listrik PLN

    dusun Wisata

    2) Pertanian dan perkebunan

    Usaha pertanian dan perkebunan adalah kegiatan pokok yang

    dilakukan warga untuk menopang kehidupan mereka. Kegiatan

    utama sekaligus menjadi sumber mata pencaharian adalah bertani/

    berkebun. Tanaman pokok warga adalah pohon kakao, pisang,

    sawit dan kelapa. Tanaman lainnya yang dapat mendatangkan

    uang adalah pohon jeruk dan durian.

    Usaha-usaha untuk bertani padi

    (menanam padi) telah dilakukan

    dengan membuka lahan. Namun

    masih terkendala dengan keterbatasan

    peralatan untuk membuka lahan dan

    minimnya lahan yang sesuai dengan

    tanaman padi. Masalah lain adalah wabah serangan hama pada

    tanaman kakao, harga pupuk yang tidak terjangkau, tidak tersedia

    bibit unggul bagi petani, kelompok tani tidak aktif serta penyuluh

    lapangan yang belum maksimal menjalankan tugasnya bagi

    masyarakat tani. Di bidang peternakan, masyarakat belum memiliki

    pengetahuan tentang budidaya ikan air tawar. Bagi peternak ayam,

    sering mengalami kerugian disebabkan serangan penyakit terhadap

    hewan peliharaan mereka. Masalah pertanian, perkebunan dan

    peternakan yang dihadapi penduduk dan pemerintah desa

    ditampilkan pada tabel 2.

    Tabel 2. Masalah pertanian, perkebunan dan peternakan di

    Desa Lembah Hopo

    No Masalah Keterangan

    1 Ada lahan tidur (lahan 1 dan 2) yang belum dikelolah karena pembagian kepemilikan masih kabur

    Dusun Wisata

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-13

    2 Tidak ada jalan tani menuju lahan 1 dan 2 Dusun Wisata 3 Ada serangan hama dan penyakit busuk

    pada buah kakao Tingkat Desa

    4 Masyarakat belum paham penang-gulangan tanah longsor

    Tingkat Desa

    5 Warga (petani) belum paham tentang pengelolaan lahan miring

    Dusun Wisata

    6 Tanah tidak subur pasca bencana tanah longsor dan banjir, banyak pohon sawit dan kakao rusak

    Tingkat Desa

    7 Harga pupuk melonjak sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat

    Tingkat Desa

    8 Pengolahan hasil bumi (Kakao,Pisang dll) masih sangat tradisional

    Tingkat Desa

    No Masalah Keterangan

    9 Tidak tersedia bibit durian unggul, sangon, sawit dan kakao yg bernilai ekonomi tinggi bagi warga

    Tingkat Desa

    10 Kelompok tani tidak aktif Tingkat Desa 11 Belum ada sarana dan keterampilan

    budidaya ikan air tawar Tingkat Desa

    12 Sering terjadi penyakit ayam pada bulan 4 dan 8

    Tingkat Desa

    3) Perekonomian

    Usaha ekonomi masyarakat belum

    berkembang seperti di desa-desa

    yang telah lama terbentuk.

    Lembaga-lembaga ekonomi desa

    seperti koperasi, atau usaha-usaha

    pemanfaatan modal bersama belum

    berkembang di desa ini.

    Kegiatan-kegiatan masyarakat yang mendukung gerak ekonomi di

    Desa Lembah Hopo masih sebatas kegiatan tradisional seperti

    menjual hasil bumi misalnya biji kakao, sawit, kelapa, pisang dan

    hasil-hasil kebun lainnya. Usaha diversifikasi hasil/produk belum

    dilakukan oleh warga dalam rangka meningkatkan penghasilan

    mereka.

    Ada beberapa kegiatan warga desa yang dianggap cukup memberi

    dukungan bagi usaha peningkatan gerak perekonomian desa

    seperti usaha kerajinan (kursi rotan dan sarung tenun) serta usaha

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-14

    pertukangan (khususnya usaha pembuatan meubel dari kayu).

    Namun usaha ini masih sangat sederhana karena keterbatasan

    modal dan peralatan kerja, serta rendahnya kemampuan/

    keterampilan para pekerja sesuai bidang yang digeluti masing-

    masing warga. Secara lengkap persoalan perekonomian yang

    terjadi di Desa Lembah Hopo ditampilkan pada tabel 3.

    Tabel 3. Masalah perekonomian di Desa Lembah Hopo

    No Masalah Keterangan

    1 Tinggi tingkat pengangguran usia produktif Tingkat Desa 2 Pemasaran produk lokal dan hasil

    keterampilan warga masih sulit Tingkat Desa

    3 Tidak ada Lembaga Ekonomi Desa/ KUD Tingkat Desa 4 Tidak ada akses untuk memperoleh

    bantuan modal usaha Tingkat Desa

    5 Pengetahuan tentang manajemen koperasi masih sangat rendah sehingga bpengaruh dalam usaha membentuk koperasi

    Tingkat Desa

    6 Banyak alumni SMP dan SMA tidak memiliki keahlian sehingga jadi pengangguran

    Tingkat Desa

    7 Tidak ada modal usaha untuk pendirian Koperasi untuk (pengelolanya) kelompok Perempuan

    Tingkat Desa

    8 Kelompok Dasawisma tidak memiliki fasilitas parut kelapa untuk peningkatan pendapatan

    Tingkat Desa

    4) Kesehatan

    Kesehatan adalah modal penting manusia dalam melakukan

    aktivitas sehari-hari. Kondisi kesehatan seseorang sangat

    dipengaruhi pengetahuan dan situasi lingkungan permukiman atau

    tempat tinggal mereka. Tingkat pemahaman tentang pola hidup

    sehat berpengaruh pada kesehatan, sedangkan kondisi lingkungan

    juga memberi andil besar dalam menjamin kesehatan warga

    masyarakat.

    Di Desa Lembah Hopo, sarana dan prasarana kesehatan

    masyarakat belum memenuhi syarat untuk mendukung kehidupan

    kesehatan yang layak, seperti ketersediaan obat, tenaga

    paramedis, dan bangunan/balai pengobatan atau sejenisnya. Ada

    sejumlah penyakit yang diderita oleh warga masyarakat seperti

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-15

    gatal-gatal (kudis), diare, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)

    dan malaria. Pada waktu tertentu muncul gejala penyakit anjing gila

    pada hewan peliharaan, sehingga ada resiko bagi warga tertular

    penyakit yang sama.

    Jenis penyakit yang memiliki penderita setiap tahun adalah malaria,

    ISPA, diare dan gatal-gatal. Hal ini disebabkan Desa Lembah

    Hopo (Kabupaten Mamuju umumnya) adalah wilayah endemik

    nyamuk malaria. Sedangkan penyakit diare dan gatal-gatal

    dominan disebabkan kualitas air bersih belum memenuhi standar

    layak untuk digunakan/dikonsumsi.

    Tabel 4. Masalah kesehatan di Desa Lembah Hopo

    No Masalah Keterangan

    1 Sarana dan prasarana penunjang pada puskesdes kurang memadai

    Tingkat Desa

    2 Kesadaran sebagian besar warga tentang pentingnya kesehatan masih sangat rendah

    Tingkat Desa

    3 Jadwal petugas kesehatan yang tidak tetap sehingga warga yang hendak berobat mengalami kesulitan

    Tingkat Desa

    4 Sering terjadi penyakit malaria pada bulan 10 dan 11

    Tingkat Desa

    5 Sering terjadi penyakit ISPA pada bulan 9 Tingkat Desa 6 Ada potensi penyakit rabies Tingkat Desa 7 Besar potensi penyakit gatal-gatal (kudis) Tingkat Desa

    5) Keagamaan

    Kehidupan keagamaan dan toleransi sangat berkembang dan

    kondusif. Masing-masing penduduk melakukan ibadah sesuai

    dengan keyakinan atau agama

    masing-masing. Hal-hal yang

    menjadi masalah dalam aspek

    keagamaan adalah kurang fasilitas

    dan rendahnya kualitas rumah

    ibadah. Hal ini berdampak pada

    rendahnya pembinaan anak usia

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-16

    dini dalam aspek pengenalan dan pemahaman terhadap agama

    masing-masing.

    Ada 2 (dua) jenis rumah ibadah yang membutuhkan perhatian di

    Desa Lembah Hopo, yaitu mesjid/mushalah dan pura. Rumah

    ibadah tersebut membutuhkan peningkatan kualitas bangunan dan

    fasilitas untuk meningkatkan kenyamanan dalam beribadah bagi

    jemaahnya. Sedangkan bagi penganut agama nasrani belum

    memiliki rumah ibadah. Masalah keagamaan di Desa Lembah

    Hopo dapat dilihat pada tabel 5.

    Tabel 5. Masalah keagamaan di Desa Lembah Hopo

    No Masalah Keterangan

    1 Bangunan mesjid di lorong 5 dan pura di lorong 6 belum selesai karena keterbatasan dana

    Dusun Wisata

    2 Tidak ada sarana ibadah bagi penganut agama nasrani

    Tingkat Desa

    3 Tidak ada tunjangan kesejahteraan bagi tenaga pengajar TPA

    Tingkat Desa

    6) Sosial dan pemerintahan desa

    Sebagai desa baru (hasil pemekaran),

    Lembah Hopo memiliki persoalan

    sosial didominasi aspek sumberdaya

    manusia (SDM) dan kelembagaan.

    Aspek SDM yaitu masih rendahnya

    keterampilan dan keahlian warga

    masyarakat (khususnya tenaga

    produktif lulusan sekolah lanjutan) sehingga memberi kontribusi

    pada jumlah pengangguran yang ada di desa.

    Sumberdaya manusia dalam organisasi atau kelembagaan

    masyarakat dan pemerintahan desa membutuhkan peningkatan

    kapasitas untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam

    aspek organisasi dan tata kemasyarakatan.

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-17

    Pemerintahan Desa Lembah Hopo terus berbenah, mulai dari

    usaha meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan tugas pokok

    dan fungsi aparat desa, sampai usaha membangun koordinasi

    kepada pihak-pihak terkait.

    Untuk mendukung peningkatan kapasitas aparat pemerintahan

    desa, kepala desa dan aparatnya proaktif melakukan pembenahan

    internal termasuk aktif melakukan koordinasi dan konsolidasi

    dengan pihak lain, serta membangun komunikasi intensif dengan

    pemerintah di atasnya.

    Dari aspek kepemilikan asset, Desa Lembah Hopo masih sangat

    minim dalam hal tersebut. Barang-barang inventaris desa untuk

    keperluan pelaksanaan administrasi perkantoran masih seadanya,

    demikian pula alat untuk operasi-pemeliharaan kantor dan

    lingkungan permukiman juga masih sangat terbatas. Masalah

    sosial dan pemerintahan desa dapat dilihat pada tabel 6.

    Tabel 6. Masalah sosial dan pemerintahan desa di Desa

    Lembah Hopo

    No Masalah Keterangan

    1 Belum ada sarana dan prasarana PKK Tingkat Desa 2 PKK belum berjalan sesuai aturan

    kelembagaan Tingkat Desa

    3 Rendah kemampuan dan keterampilan sebagian besar perempuan di dusun

    Tingkat Desa

    4 Tidak tersedia lahan untuk pembangunan rumah bagi korban tanah longsor thn 2008 (11 KK)

    Tingkat Desa

    5 Kondisi balai desa dan kantor BPD sudah tidak layak, karena potensi roboh sangat besar akibat longsor

    Tingkat Desa

    No Masalah Keterangan

    6 Pembangunan kantor desa belum rampung akibat tidak tersedianya dana untuk penyelesaian bangunan

    Tingkat Desa

    7 Kondisi rumah dinas kepala desa memprihatinkan karena tanpa fasilitas apapun untuk melayani warga

    Tingkat Desa

    8 Kelengkapan fasilitas kantor desa belum ada (listrik tenaga surya, Komputer, TV, LCD, Sound system dan Mic,sehingga mempengaruhi kinerja aparat

    Tingkat Desa

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-18

    9 Anggota BPD belum berfungsi dengan baik karena tidak paham tugas, fungsi serta tanggung jawab

    Tingkat Desa

    10 LKMD belum memliki struktur jelas Tingkat Desa 11 Aparat Pemdes belum sepenuhnya paham

    tugas pokok dan fungsinya masing-masing Tingkat Desa

    e. Potensi Desa

    Desa Lembah Hopo adalah desa subur dan memiliki sumber daya alam

    melimpah. Lahan perkebunan sawit, kakao, kelapa dan pisang hampir

    tersebar di seluruh pelosok desa. Tanaman jeruk dan durian juga dimiliki oleh

    sebagian warga. Selain itu masih terdapat lahan kering dan lahan tanah

    miring yang belum dikelolah warga karena kepemilikan yang belum jelas.

    Selain hasil perkebunan, desa ini kaya akan sumberdaya air, seperti air terjun

    dan sungai. Air terjun ini sangat potensial dikembangkan sebagai lokasi

    wisata atau sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Air. Sedangkan sungai

    terdapat hampir di seluruh dusun, dapat dimanfaatkan untuk mendukung

    kegiatan bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Kondisi

    saat ini, sungai tersebut menjadi sumber air bersih bagi warga desa.

    Dari aspek sumberdaya manusia, desa ini memiliki lulusan SMA yang tidak

    melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi disebabkan kekurangan

    biaya. Tenaga ini adalah tenaga produktif yang memiliki potensi untuk dididik

    menjadi tenaga berkualitas dalam mendukung kemajuan desa.

    Ada sejumlah tenaga terampil yang ahli dalam pembuatan minyak kelapa

    (minyak mandar), gula merah dan sarung tenun. Namun kurang berkembang

    karena keterbatasan modal dan target pasar hanya sebatas desa dan wilayah

    sekitarnya. Potensi inilah diharapkan dapat menjadi penopang kemajuan

    desa, dengan dukungan pemerintah dan pihak ketiga/swasta. Secara detail

    potensi sumberdaya alam yang dimiliki Desa Lembah Hopo untuk mendukung

    perencanaan pembangunan desa sebagai berikut :

    Lahan kakao : 120 ha

    Lahan kelapa sawit : 240 ha

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-19

    Lahan kelapa dalam : 20 ha

    Lahan pisang : 21 ha

    Lahan durian : 1 ha

    Sawah : 40 ha

    Selain potensi yang diuraikan di atas, masih ada sejumlah potensi desa hasil

    kegiatan Tim Pemetaan Potensi setiap dusun yang dapat mendukung

    pelaksanaan pembangunan desa, seperti : batu sungai, tenaga kerja dan lain-

    lain. Untuk mengetahui potensi desa yang dapat mendukung pembangunan

    sesuai visi dan misi desa dapat di lihat pada lampiran 3 dokumen RPJM ini.

    III. PROSES PENYUSUNAN RPJM-DESA a. Musyawarah Dusun

    Musyawarah dusun adalah kegiatan

    masyarakat dusun untuk membahas hasil-

    hasil pemetaan potensi tim perencanaan

    partisipatif, mencakup masalah, penyebab,

    potensi, alternatif tindakan pemecahan

    masalah dan tindakan yang layak dilakukan

    untuk mengatasi masalah tersebut.

    Kegiatan musyawarah dusun merupakan tahapan musyawarah tahap awal

    dalam rangkaian penyusunan RPJM Desa. Musyawarah ini sangat penting

    untuk memberi informasi dan pengetahuan kepada warga dusun tentang

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-20

    masalah yang ada di sekitarnya (di dusunnya). Musyawarah dusun juga

    merupakan kegiatan perencanaan tahap awal sebelum hasil-hasilnya di

    bahas di tingkat desa melalui lokakarya desa.

    Di Desa Lembah Hopo, kegiatan musyawarah dusun berlangsung pada bulan

    Juli 2010. Kegiatan musyawarah oleh warga masyarakat di setiap dusun

    secara lengkap diuraikan sebagai berikut :

    Musyawarah Dusun Wisata, dilaksanakan pada tanggal 5 Juli

    2010, bertempat di rumah Kepala Desa Lembah Hopo, dihadiri

    20 (dua puluh) orang warga, dengan perincian 14 laki-laki dan 6

    perempuan.

    Musyawarah Dusun Hopo, dilaksanakan pada tanggal 7 Juli

    2010, bertempat di rumah anggota BPD Desa Lembah Hopo,

    dihadiri 34 (Tiga puluh empat) orang warga, dengan perincian

    24 laki-laki dan 10 perempuan.

    Musyawarah Dusun Popenga, dilaksanakan pada tanggal 7 Juli

    2010, bertempat di rumah Kepala Dusun Popenga, dihadiri 21

    (dua puluh satu) orang warga, dengan perincian 14 laki-laki dan

    7 perempuan.

    Musyawarah Dusun Lembah, dilaksanakan pada tanggal 12 Juli

    2010, bertempat di rumah Kepala Dusun Lembah, dihadiri 17

    (tujuh belas orang) orang warga, dengan perincian 9 laki-laki

    dan 8 perempuan.

    Musyawarah Dusun Harapan Maju, dilaksanakan pada tanggal

    15 Juli 2010, bertempat di rumah Kepala Dusun Harapan Maju,

    dihadiri 23 (dua puluh tiga) orang warga, dengan perincian 16

    laki-laki dan 7 perempuan.

    b. Lokakarya Desa

    Tahapan penyusunan RPJM Desa setelah musyawarah dusun adalah

    lokakarya tingkat desa. Pada lokakarya ini dibahas seluruh hasil yang

    diperoleh pada setiap dusun. Hal paling penting adalah menyusun dan

    menyepakati visi dan misi desa.

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-21

    Lokakarya desa dalam rangka menyusun RPJM Desa Lembah Hopo,

    dilakasanakan pada tanggal 2 Agustus 2010, bertempat di Kantor Desa,

    dihadiri 38 (tiga puluh delapan) orang peserta, yang terdiri atas 28 laki-laki

    dan 10 Perempuan.

    Peserta lokakarya terdiri atas unsur aparat desa, anggota Badan

    Permusyawaratan Desa (BPD), kepala dusun, tokoh masyarakat, anggota

    dasawisma, anggota kelompok tani dan warga masyarakat.

    Lokakarya desa berhasil merumuskan dan menetapkan visi dan misi Desa

    Lembah Hopo, serta berhasil menyepakati hasil-hasil kegiatan yang dilakukan

    oleh tim perencanaan partisipatif masing-masing dusun. Hasil kesepakatan

    tesebut merupakan bahan untuk pelaksanaan musyawarah perencanaan

    pembangunan (musrenbang) desa/musyawarah desa.

    c. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) RPJM-Des

    Musyawarah desa/musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang)

    desa untuk penyusunan RPJM, adalah kegiatan tingkat desa sebagai tahapan

    lanjutan setelah lokakarya desa. Pada kegiatan ini menghasilkan sejumlah

    agenda/perencanaan sebagai berikut :

    Perencanaan pembangunan desa yang dibiayai swadaya

    masyarakat dan pihak ketiga

    Perencanaan pembangunan desa yang ada dananya

    Agenda paduan kegiatan swadaya dan dana yang sudah

    ada

    RPJM Desa untuk periode 5 (lima) tahunan, mencakup

    pemeringkatan usulan kegiatan pembangunan, dan indikasi

    program pembangunan desa

    Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Desa untuk jangka

    waktu 1 (satu) tahun

    Musyawarah desa dalam rangka penyusunan RPJM di Desa Lembah Hopo,

    dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2010 bertempat di kantor desa, dihadiri

    40 (empat puluh) orang peserta, terdiri atas 31 laki-laki dan 9 perempuan.

    Bila melihat tahapan penyusunan RPJM Desa Lembah Hopo, maka secara

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-22

    umum dapat dibagi dalam 3 (tiga) kegiatan besar, yaitu : Persiapan,

    Pelaksanaan dan Pelembagaan.

    Tahapan persiapan meliputi kegiatan menyusun jadwal dan agenda-agenda

    pertemuan, mengumumkan sacara terbuka kepada warga masyarakat

    mengenai agenda musrenbang, membuka pendaftaran calon peserta, dan

    menyiapkan bahan/materi dan notulen. Selanjutnya tahapan pelaksanaan

    adalah :

    pemaparan kepala desa atas prioritas kegiatan

    pembangunan di desa

    pemaparan kepala desa atas prioritas program kegiatan

    untuk 5 (lima) tahun berikutnya yang bersumber dari RPJM-

    Desa

    penjelasan kepala desa mengenai informasi perkiraan

    Pembangunan 5 (lima) tahunan di Desa

    penjelasan koordinator Musrenbang mengenai tata cara

    pelaksanaan musyawarah

    pemaparan masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat

    desa oleh beberapa perwakilan dari masyarakat, antara lain

    Ketua Kelompok Tani dan kepala dusun

    pemisahan kegiatan berdasarkan kegiatan yang akan

    diselesaikan sendiri di tingkat Desa dan kegiatan yang

    menjadi tanggungjawab satuan Kerja Perangkat Daerah

    yang akan dibahas dalam Musrenbang Tahunan

    Kecamatan.

    perumusan para peserta mengenai prioritas untuk

    menyeleksi usulan kegiatan sebagai cara mengatasi

    masalah oleh peserta.

    Penempatan prioritas kegiatan pembangunan yang akan

    datang sesuai dengan potensi dan masalah desa. Hasil

    musyawarah warga tentang Rencana Pembangunan Jangka

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-23

    Menengah (RPJM) Desa Lembah Hopo tahun 2011 2015

    secara detail diuraikan pada lampiran 1.

    Pelembagaan RPJM Desa yaitu pemasyarakatan hasil musyawarah

    perencanaan pembangunan desa melalui pertemuan-pertemuan formal

    atau non formal warga, atau penyampaian secara personal dari aparat

    pemerintah desa, kepala dusun, atau tokoh masyarakat kepada warga

    masyarakat. Di Desa Lembah Hopo, pemasyarakatan hasil musyawarah

    perencanaan pembangunan desa dilakukan oleh aparat pemerintahan

    desa dan tokoh masyarakat.

    RPJM ini menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Pembangunan

    (RKP) desa, dengan memilih prioritas kegiatan setiap tahun anggaran

    yang telah disepakati oleh seluruh unsur masyarakat. RKP-Desa adalah

    dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan

    penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi

    desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang

    dimutahirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan

    pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh

    pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

    masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah

    dan RPJM-Desa.

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-24

    IV. VISI, MISI PROGRAM DAN KEGIATAN

    a. Visi dan Misi

    1) Visi Desa Lembah Hopo

    Visi adalah suatu gambaran masa depan berisikan cita-cita yang ingin

    diwujudkan oleh sebuah desa/institusi. Visi sebuah desa sangat menentukan

    arah kebijakan pemerintah desa dalam menahkodai pembangunan desanya

    menuju kehidupan masyarakat yang lebih baik.

    Penyusunan visi Desa Lembah Hopo dilakukan melalui sebuah mekanisme

    musyawarah mufakat dengan melibatkan seluruh unsur/komponen dan aparat

    pemerintah desa. Langkah ini diambil untuk membangun komitmen bersama

    tentang arah/tujuan pembangunan desa saat ini dan hari esok, serta

    membangun rasa memiliki dan rasa tanggung jawab bagi seluruh komponen

    dalam usaha-usaha mencapai visi.

    Se

    bel

    um

    me

    net

    ap

    kan visi, peserta musyawarah membahas sejumlah hal-hal penting yang perlu

    diperhatikan sebelum menyusun visi desa, seperti :

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-25

    Harus merupakan hasil komitmen dan bisa memberikan inspirasi bagi

    para aparat pemerintah desa dan masyarakat

    Memiliki hubungan/keterkaitan antara masa lalu dengan masa depan

    Fokus pada pemenuhan kebutuhan masyarakat serta manfaat yang

    lebih luas

    Mengandung tujuan yang jelas sehingga memberikan keyakinan bagi

    para pelaksana

    Memungkinkan untuk pelaksanaan yang fleksibel dan kreatif

    Hasil musyawarah masyarakat dan aparat pemerintahan desa menghasilkan

    kesepakatan tentang Visi Desa Lembah Hopo, yaitu :

    TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN DESA BERBASIS POTENSI LOKAL

    BERKELANJUTAN MENUJU MASYARAKAT MADANI

    Visi ini mengandung makna tentang tekad warga masyarakat dan aparat

    pemerintah Desa Lembah Hopo menuju desa mandiri dalam kerangka

    otonomi desa, dengan memanfaatkan potensi sumberdaya manusia,

    sumberdaya alam, dan norma yang dimiliki sehingga terwujud masyarakat

    madani

    2) Misi Desa Lembah Hopo

    Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh sebuah

    desa/institusi sebagai penjabaran dari Visi yang telah ditetapkan. Misi

    merupakan kerangka operasional dari visi, sehinga dapat dikatakan bahwa

    visi akan mudah dicapai jika misi mudah dipahami dan lebih operasional.

    Beberapa hal yang diperhatikan sebelum menyusun misi, sehingga mudah

    dipahami oleh semua pihak dan lebih bersifat operasional, yaitu :

    Bersifat spesifik, tidak mengandung makna ganda sehingga mudah

    dipahami oleh pihak-pihak lain

    Mengandung makna yang memotivasi

    Realistis/masuk akal dan operasional

    Pernyataan Misi hendaknya singkat

    Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka berdasarkan hasil

    musyawarah diperoleh misi Desa Lembah Hopo sebagai penjabaran visi

    sebagai berikut :

    Meningkatkan sumberdaya manusia Desa Lembah Hopo melalui

    pendidikan dan pelatihan

    Menciptakan penyelenggaraan pemerintahan desa yang aspiratif dan

    transparan yang didukung oleh seluruh lapisan masyarakat

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-26

    Menjaga kebersamaan dalam keberagaman (pluralisme) menuju

    kehidupan masyarakat yang aman, tentram dan sejahtera.

    Memanfaatkan sumberdaya alam dan asset secara arif dan

    berkelanjutan

    Melakukan diversifikasi pertanian dan hasil-hasilnya menuju

    peningkatan pendapatan masyarakat dan penghasilan desa

    Membangun komunikasi secara intensif kepada pemerintah, swasta

    dan pihak-pihak lain

    b. Program dan Kegiatan Indikatif

    Program dan kegiatan indikatif yang tertuang dalam RPJM Desa Lembah

    Hopo adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif penyelesaian masalah yang

    ada di setiap dusun. Program yang akan dilaksanakan terdiri atas 4 (empat)

    kelompok besar, yaitu :

    1) Pengembangan wilayah

    2) Pengembangan ekonomi

    3) Sosial budaya dan keagamaan

    4) Pemerintahan Desa

    Program yang dikembangkan adalah jawaban atas persoalan warga

    masyarakat dan aparat pemerintahan desa, serta merupakan hasil kajian

    yang difasilitasi oleh Tim Pemetaan Potensi dan selanjutnya oleh Tim

    Perencanaan Partisipatif. Jawaban atas persoalan dari masing-masing

    program adalah kegiatan masyarakat, baik secara swadaya, atau dukungan

    Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, atau pihak

    ketiga/swasta. Jenis kegiatan setiap program dan indikasinya ditampilkan

    sebagai berikut :

    Tabel 7. Kegiatan Pengembangan Wilayah dan Indikasinya di Desa Lembah Hopo

    No Kegiatan Indikasi

    1 Pengerasan Jalan di Lorong 5, 6,7, 8 dan 9 dusun Wisata

    Jalan di Lorong 5, 6,7, 8 dan 9 telah mengalami Pengerasan

    2 Pengerasan Jalan poros desa di dusun Wisata

    Jalan poros desa telah mengalami Pengerasan

    3 Pembangunan Jembatan pada 4 titik di Lorong 6,7, 8 dan 9 dusun Wisata

    Terbangun Jembatan pada 4 titik

    4 Pembuatan Drainase di Lorong 5, 6,7, 8 dan 9 dusun Wisata

    Terbangun Drainase di Lorong 5, 6,7, 8 dan 9

    5 Pembukaan jalan di lorong 6 menuju pekuburan dusun Wisata

    Terbuka jalan di lorong 6 menuju pekuburan

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-27

    No Kegiatan Indikasi

    6 Perbaikan drainase di jalan poros ibukota desa di dusun Wisata

    Ada perbaikan drainase di jalan poros ibukota desa

    7 Pembuatan deuker di depan SD Inpress Lara II di dusun Wisata

    Ada deuker di depan SD Inpress Lara II

    8 Pembuatan gorong-gorong sebanyak 9 unit di Lorong 5, 6,7, 8 dan 9 dusun Wisata

    Terbangun gorong-gorong sebanyak 9 unit

    9 Normalisasi parit/drainase di dusun Lembah

    Ada normalisasi parit/ drainase

    10 Pengerasan jalan desa di dusun Lembah jalan desa telah dikeraskan 11 Pembuatan jalan setapak di dusun

    Lembah Ada jalan setapak

    12 Pembuatan gorong-gorong di dusun Lembah

    Terbangun gorong-gorong di dusun Lembah

    13 Pembuatan pintu air (3 titik) dan saluran tersier 2000 m di dusun harapan maju

    Ada pintu air (3 titik) dan saluran tersier 2000 m

    14 Pembuatan drainase di dusun harapan maju

    Ada drainase di dusun harapan maju

    15 Pengerasan jalan Poros Dusun di Dusun Popenga

    jalan Poros Dusun di dusun telah dikeraskan

    16 Pembangunan jembatan di Dusun Popenga

    Terbangun jembatan di Dusun Popenga

    17 Pembuatan drainase di pinggir jalan di Dusun Popenga

    Ada drainase di pinggir jalan di Dusun Popenga

    18 Pembuatan gorong-gorong di Dusun Popenga

    Terbangun gorong-gorong di dusun Popenga

    19 Pembuatan Deuker di dusun Wisata Terbangun Deuker di dusun Wisata

    20 Pembuatan Deuker di dusun Popenga Terbangun Deuker di dusun Popenga

    21 Pengadaan sarana dan prasarana air bersih di tingkat desa

    Ada sarana dan prasarana air bersih di tingkat desa

    22 Normalisasi sungai di dusun Wisata Ada normalisasi sungai di dusun Wisata

    23 Normalisasi sungai di dusun Lembah Ada normalisasi sungai di dusun Lembah

    24 Normalisasi sungai lara di dusun Hopo Ada normalisasi sungai lara di dusun Hopo

    25 Normalisasi sungai hopo di dusun Hopo Ada normalisasi sungai hopo

    26 Normalisasi sungai Popenga di dusun Popenga

    Ada normalisasi sungai Popenga

    27 Membangun energi listrik tenaga air di tingkat desa

    Ada fasilitas energi listrik tenaga air di desa

    28 Membangun energi listrik tenaga matahari di Kantor desa

    Ada fasilitas energi listrik tenaga matahari di Kantor desa

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-28

    No Kegiatan Indikasi

    29 Pembangunan sarana dan prasarana kelistrikan di tingkat desa

    Ada fasilitas sarana dan prasarana kelistrikan di tingkat desa

    Tabel 8. Kegiatan Pengembangan Ekonomi serta Indikasinya

    di Desa Lembah Hopo

    No Kegiatan Indikasi

    1 Pembuatan Jalan tani Lahan 1 & 2 di dusun Wisata

    Ada Jalan tani di Lahan 1 & 2

    2 Pelatihan Peningkatan pengetahuan petani dalam pemanfaatan lahan miring di dusun Wisata

    Meningkat pengetahuan petani tentang pemanfaatan lahan miring

    3 Pengadaan pupuk bersubsidi di tingkat desa

    Ada pupuk bersubsidi di tingkat desa

    4 Peningkatan keterampilan petani dalam peningkatan nilai tambah Kakao dan pisang di tingkat desa

    Meningkat keterampilan petani dalam peningkatan nilai tambah Kakao dan pisang

    5 Mengaktifkan kelompok tani melalui pertemuan terjadwal/ rutin di tingkat desa

    Kelompok tani aktif

    6 Penanggulangan penyakit hama penggerek dan penyakit busuk buah Kakao di tingkat desa

    Tertanggulangi penyakit hama penggerek dan penyakit busuk buah Kakao

    7 Pembuatan jalan tani di dusun Lembah Ada jalan tani di dusun Lembah

    8 Maksimalisasi peran PPL di Tingkat desa Maksimal peran PPL 9 Pelatihan manajemen kelompok tani di

    Tingkat desa Meningkat pengetahuan tentang manajemen kelompok tani

    10 Pengadaan alat pengolahan sawah/ Traktor di Tingkat desa

    Ada alat pengolahan sawah/ Traktor

    11 Pelatihan pembuatan Pupuk Kompos dan biogas di Tingkat desa

    Meningkat keterampilan warga tentang pembuatan Pupuk Kompos dan biogas

    12 Pemberantasan hama sacara terpadu di Tingkat desa

    Terjadi pemberantasan hama sacara terpadu

    13 Pembuatan jalan tani di dusun Hopo Ada jalan tani di dusun Hopo

    14 Pelatihan/on the job training (OJT) petani dlm budidaya buah-buahan di Tingkat desa

    Meningkat keterampilan petani dlm budidaya buah-buahan

    15 Pengadaan mesin pengolahan pupuk organik di Tingkat desa

    Ada mesin pengolahan pupuk organik

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-29

    No Kegiatan Indikasi

    16 Peningkatan pengetahuan petani dalam pengolahan buah di Tingkat desa

    Meningkat pengetahuan petani dalam pengolahan buah

    17 Pelatihan budidaya ikan di Tingkat desa Meningkat keterampilan warga tentang budidaya ikan

    18 Program vaksinasi rabies di Tingkat desa Ada kegiatan vaksinasi rabies

    19 Pengadaan bibit ternak (sapi) di Tingkat desa

    Ada Pengadaan bibit ternak (sapi)

    20 Pengadaan vaksin ayam bagi peternak di Tingkat desa

    Ada vaksin ayam bagi peternak

    21 Membangun akses ke sumber permodalan di Tingkat desa

    Terbangun akses ke sumber permodalan

    22 Pelatihan manajemen koperasi di Tingkat desa

    Meningkat pengetahuan tentang manajemen koperasi

    23 Membangun akses ke sumber permodalan khusus bagi kelompok perempuan di Tingkat desa

    Ada akses ke sumber permodalan khusus bagi kelompok perempuan

    24 Pengadaan mesin parut kelapa untuk kelompok dasa wisma di Tingkat desa

    Ada mesin parut kelapa untuk kelompok dasa wisma

    25 Dukungan modal usaha bagi pedagang kecil/menengah kaum perempuan di Tingkat desa

    Ada dukungan modal usaha bagi pedagang kecil/menengah kaum perempuan

    26 Dukungan modal usaha bagi pedagang kecil/menengah kaum perempuan di Tingkat desa

    Ada dukungan modal usaha bagi pedagang kecil/menengah kaum perempuan

    27 Membentuk koperasi usaha hasil bumi di Tingkat desa

    Terbentuk koperasi usaha hasil bumi

    Tabel 9. Kegiatan Sosial Budaya dan Keagamaan serta

    Indikasinya di Desa Lembah Hopo

    No Kegiatan Indikasi

    1 Peningkatan lapangan kerja di desa Tersedia lapangan kerja di desa

    2 Peningkatan keterampilan warga melalui pelatihan kerja di Tingkat desa

    Ada pelatihan kerja bagi warga

    3 Pengadaan Pasar hasil kerajinan di Tingkat desa

    Ada Pasar hasil kerajinan

    4 Pengadaan alat-alat peningkatan keterampilan (jahit-menjahit) bagi kaum perempuan di Tingkat desa

    Ada alat peningkatan keterampilan bagi kaum perempuan

    No Kegiatan Indikasi

    5 Pelatihan keterampilan (jahit-menjahit) Ada pelatihan

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-30

    bagi kaum perempuan di Tingkat desa keterampilan (jahit-menjahit) bagi kaum perempuan

    6 Pelatihan penanggulangan lahan longsor di Tingkat desa

    Ada pelatihan penanggulangan lahan longsor

    7 Peningkatan pengetahuan petani dalam pengelolaan lahan pasca bencana di Tingkat desa

    Meningkat pengetahuan petani dalam pengelolaan lahan pasca bencana

    8 Pemberdayaan perempuan melalui kegiatan pelatihan di Tingkat desa

    Ada pelatihan pemberdayaan perempuan

    9 Pengadaan alat pertukangan di Tingkat desa

    Ada alat pertukangan

    10 Pengadaan alat menyulam di Tingkat desa

    Ada alat menyulam

    11 Pengadaan alat tenun sarung di Tingkat desa

    Ada alat tenun sarung

    12 Pelatihan bagi anak-anak putus sekolah di Balai Latihan Kerja di Tingkat desa

    Ada Pelatihan bagi anak-anak putus sekolah di Balai Latihan Kerja

    13 Pengadaan lahan pekuburan melalui musyawarah di dusun Popenga

    Ada lahan pekuburan di dusun Popenga

    14 Pengadaan sarana transportasi untuk siswa smp/sma di Tingkat desa

    Ada sarana transportasi untuk siswa smp/sma

    15 Membangun komunikasi dengan dinas pendidikan kab tentang tenaga honorer di Tingkat desa

    Terbangun komunikasi dengan dinas pendidikan kab tentang tenaga honorer

    16 Program peningkatan kesadaran manfaat pendidikan di Tingkat desa

    Ada kegiatan peningkatan kesadaran manfaat pendidikan

    17 Pengadaan perpustakaan SD Inpres Lara II di Tingkat desa

    Ada perpustakaan SD Inpres Lara

    18 Pembangunan Prasarana dan sarana TK dusun Wisata dan Harapan Maju

    Ada Prasarana dan sarana TK

    19 Pengadaan buku siswa dan buku pedoman guru di SD Inpres Lara II di Tingkat desa

    Ada buku siswa dan buku pedoman guru di SD Inpres Lara II

    20 Pengadaan perpustakaan desa di Tingkat desa

    Ada perpustakaan desa

    21 Pengangkatan guru agama (Islam, hindu, Kristen) di SD Inpres Lara II di Tingkat desa

    Ada guru agama (Islam, hindu, Kristen) di SD Inpres Lara II

    22 Tunjangan tenaga pengajar dan pengadaan fasilitas TPA di Tingkat desa

    Ada Tunjangan tenaga pengajar dan fasilitas TPA

    23 Pembangunan gedung sekolah SD di lokasi terdekat di dusun Popenga

    Terbangun gedung sekolah SD di sekitar dusun Popenga

    No Kegiatan Indikasi

    24 Peningkatan Sarana dan prasarana penunjang puskesdes di Tingkat desa

    Meningkat Sarana dan prasarana penunjang

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-31

    puskesdes 25 Penyuluhan hidup sehat dan lingkungan

    bersih di Tingkat desa Ada penyuluhan hidup sehat dan lingkungan bersih

    26 Pengadaan MCK umum di Tingkat desa Terbangun MCK umum 27 Penanggulangan penyakit IsPA, Rabies

    dan Kudis di Tingkat desa Ada kegiatan penanggulangan penyakit IsPA, Rabies dan Kudis

    28 Penambahan tenaga kesehatan(suster dan bidan) di Tingkat desa

    Bertambah tenaga kesehatan(suster dan bidan)

    29 Pengadaan obat berkualitas bagi warga masyarakat di Tingkat desa

    Tersedia obat berkualitas bagi warga masyarakat

    30 Penanggulangan penyakit malaria, rabies, penyakit kulit di Tingkat desa

    Ada kegiatan penanggulangan penyakit malaria, rabies, penyakit kulit

    31 Pengadaan alat kontrasepsi di Tingkat desa

    Tersedia alat kontrasepsi

    32 Rehabilitasi rumah ibadah di lorong 5 (mushollah) di dusun Wisata

    Ada kegiatan Rehabilitasi rumah ibadah (mushollah)

    33 Pembangunan Pura di lorong 6 di dusun Wisata

    Ada kegiatan Pembangunan Pura di lorong 6

    34 Rehabilitasi Pura dilorong 2 di dusun Lembah

    Ada kegiatan Rehabilitasi Pura dilorong 2

    35 Pengadaan prasarana dan sarana olah raga di Tingkat desa

    Tersedia prasarana dan sarana olah raga

    Tabel 10. Kegiatan Pemerintahan Desa serta Indikasinya di

    Desa Lembah Hopo

    No Kegiatan Indikasi

    1 Rehabilitasi balai desa di dusun Wisata Ada rehabilitasi balai desa

    2 Rehabilitasi Kantor BPD di dusun Wisata Ada rehab Kantor BPD 3 Penetapan kepemilikan lahan kering

    (lahan 1 dan 2) di dusun Wisata Jelas kepemilikan lahan kering (lahan 1 dan 2)

    4 Pembangunan kantor desa LH di dusun Wisata

    Terbangun kantor desa LH

    5 Rehabilitasi rumah dinas Kepala desa di dusun Wisata

    Ada rehabilitasi rumah dinas Kepala desa

    No Kegiatan Indikasi

    6 Pembekalan dan peningkatan kapasitas aparat pemerintah desa melalui pelatihan di Tingkat desa

    Ada kegiatan pembekalan dan peningkatan kapasitas aparat pemerintah desa

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-32

    7 Pembuatan tapal batas di pintu gerbang desa dusun Hopo dan harapan maju

    Terbangun apal batas di pintu gerbang desa

    8 sertifikasi lahan/tanah di Tingkat desa Ada sertifikasi lahan/tanah

    9 Pengurusan KTP dan Akta kelahiran di tingkat kecamatan di Tingkat desa

    Ada pengurusan KTP dan Akta kelahiran di tingkat kecamatan

    10 Pengadaan balai dusun di masing- masing dusun

    Terbagun balai dusun di setiap dusun

    11 Penertiban kepemilikan lahan bagi keluarga transmigran di Tingkat desa

    Tertib kepemilikan lahan bagi keluarga transmigran

    12 Penertiban kepemilikan lahan tidur di Tingkat desa

    Tertib kepemilikan lahan lahan tidur

    13 Pengadaan mesin pembabat rumput di masing- masing dusun

    Ada mesin pembabat rumput

    14 Penyediaan lahan untuk pecahan KK transmigran di Tingkat desa

    Ada lahan untuk pecahan KK transmigran

    c. Strategi Pencapaian

    Untuk merealisasikan rencana yang tertuang di dalam RPJM tahun 2011

    2015, maka perlu ditetapkan strategi pencapaian pada setiap bidang dalam

    program pembangun Desa Lembah Hopo. Adapun strategi pencapaian

    setiap bidang sebagai berikut :

    1) Pengembangan wilayah

    Pekerjaan Umum

    Melakukan koordinasi intensif kepada pemerintah kabupaten

    dan provinsi, sehingga memperoleh dukungan pada

    peningkatan kualitas jalan desa dan dusun di Desa Lembah

    Hopo.

    Kegiatan pokok yang dapat dilakukan yaitu: perbaikan Jalan,

    perbaikan drainase, dan pembuatan jembatan (dan deuker),

    pembukaan jalan tani, pengadaan air bersih, pembangunan

    jamban keluarga, MCK, perbaikan rumah sesuai dengan

    standar kesehatan dan lain-lain.

    Sumber daya Air

    Menjaga sumber air dari pencemaran dan kekeringan akibat

    aktivitas pertanian dan penebangan hutan. Selanjutnya mencari

    dukungan pemerintah untuk memaksimalkan pemanfaatannya.

    Energi

    Menjaga sumber daya air yang dapat dijadikan sumber energi

    (air terjun). Selanjutnya membangun koordinasi kepada pihak

    terkait untuk pembangunan sarana prasana kelistrikan.

    2) Pengembangan ekonomi

    Pertanian dan Perkebunan

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-33

    Peningkatan pengetahuan petani dan peran PPL dalam

    mendukung pemanfaatan lahan yang dikelola oleh warga

    dengan teknologi sederhana. Peningkatan pengetahuan yang

    dimaksud adalah proses pemeliharaan, kegiatan panen dan

    pasca panen.

    Peternakan dan Perikanan

    Meningkatkan sebaran informasi tentang usaha peternakan dan

    perikanan, khususnya tentang kegiatan pemeliharaan dan

    pengendalian penyakit hewan/ternak.

    Usaha Kecil Menengah dan Permodalan

    Mendorong warga desa membangun komunikasi intensif

    kepada pihak-pihak luar, utamanya pemerintah untuk

    memperkenalkan peluang usaha dan memberi informasi

    tentang akses ke sumber permodalan, serta pelatihan

    ketrampilan pengembangan Teknologi Tepat Guna.

    Pemberian kredit bergulir dan fasilitasi KSM ke lembaga

    keuangan dan penambahan modal untuk kelompok

    perempuan

    3) Sosial budaya dan keagamaan

    Sosial

    Mendukung upaya pihak ketiga/swasta dalam peningkatan

    keterampilan/keahlian warga, serta membangun komunikasi

    intensif kepada pemerintah kabupaten dan provinsi untuk

    memberi akses ke balai latihan kerja. Selain itu berusaha

    menyiapkan alat-alat pendukung peningkatan keterampilan

    bagi warga Desa Lembah Hopo. Peningkatan kapasitas

    masyarakat warga khususnya kelompok dan kelompok tani,

    melalui Pelatihan manajemen kelompok dan keterampilan

    Meningkatkan kapasitas lembaga kemasyarakatan melalui

    penguatan LKMD, PKK, Karang Taruna dan lembaga

    lainnya melalui pelatihan, pembinaan administrasi,

    Pendidikan

    Menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan yang

    memadai bagi warga desa, seperti perbaikan ruang kelas,

    peningkatan jumlah buku bacaan dan ruang perpustakaan

    bagi siswa. Selain itu memfasilitasi tersedianya beasiswa

    bagi murid tidak mampu yang berprestasi.

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-34

    Meningkatnya jumlah anak sekolah yang mengikuti

    pendidikan dasar dan menengah dan peningkatan kapasitas

    bagi anak putus sekolah.

    Kesehatan

    Peningkatan pelayanan kesehatan bagi warga dengan cara

    menambah jumlah personil tenaga medis dan jumlah obat

    berkualitas yang dapat dijangkau oleh warga. Mendukung

    tenaga medis dengan fasilitas memadai untuk mendukung

    pelayanan warga.

    Aspek lain adalah sosialisasi hidup sehat kepada warga di

    semua dusun dengan jalan membuat jadwal rutin untuk

    memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat

    mulai dari kesehatan lingkungan, asupan gisi bagi balita,

    dan pentinggnya ber-KB

    Agama

    Mendukung upaya warga dan membangun akses kepada

    pemerintah untuk pembangunan/peningkatan rumah ibadah dan

    aktivitas keagaman. Menjaga toleransi hidup beragama, rukun

    dan saling menghormati dalam meningkatkan kualitas ibadah

    masing-masing.

    Olah Raga

    Menyiapkan sarana dan prasarana olah raga bagi warga desa

    dengan cara membangun komunikasi dengan pihak terkait yang

    mampu memberi dukungan untuk pengadaan alat-alat olah

    raga.

    4) Pemerintahan Desa

    Meningkatkan kapasitas aparat pemerintahan desa, melengkapi

    kelembagaan desa dan pengadaan fasilitas pendukung kerja

    (administrasi di kantor desa).

  • RPJM Desa Lembah Hopo, 2011 2015

    I-35

    V. PENUTUP

    Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Lembah

    Hopo ini, adalah sebuah dokumen yang disusun berdasarkan hasil kajian

    terhadap persoalan yang ada di masyarakat, berlaku dari tahun 2011 sampai

    2015. Kajian-kajian tersebut dilaksanakan oleh warga dan tokoh masyarakat

    secara mandiri disaksikan oleh aparat pemerintahan desa.

    Proses penyusunan RPJM Desa melalui tahapan panjang yang dilaksakan

    oleh warga masyarakat. Kegiatan diawali dengan pemetaan sosial,

    kemudian berturut-turut kegiatan refleksi dan penyadaran kritis, pemetaan

    potensi dan masalah. Hasil kegiatan pemetaan potensi dan masalah

    menjadi bahan dasar penyusunan RPJM Desa yang difasilitasi oleh Tim

    Perencanaan Partisipatif.

    Sebagai perwujudan dari upaya menuju otonomi desa yang sesungguhnya,

    serta adanya perencanaan pembangunan yang berkelanjutan maka

    dokumen ini akan menjadi acuan dalam setiap pelaksanaan perencanaan

    pembangunan di Desa Lembah Hopo. Untuk kepentingan tersebut, maka

    dokumen ini akan berlaku dinamis dalam ruang dan waktu, artinya setiap

    rencana kegiatan yang tertuang di dalamnya dapat mengalami perubahan

    (waktu dan tempat) sesuai kebutuhan masyarakat.