Rpjmdes Desa Kenteng Kec Editan

download Rpjmdes Desa Kenteng Kec Editan

of 42

description

Rpjm desa kenteng

Transcript of Rpjmdes Desa Kenteng Kec Editan

RPJMDES DESA KENTENG KEC. SUSUKAN KAB. SEMARANGBAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJM-Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, strategi pembangunan desa dan program kerja desa dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Perencanaan pembangunan desa merupakan upaya untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Dengan demikian diharapkan pembangunan yang dilakukan di desa dapat sesuai dengan kebutuhan, potensi dan kondisi masyarakat.Selain itu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang mendasarkan pada aspek pemberdayaan dan partisipasi masyarakat merupakan suatu wujud pembelajaran bagi masyarakat dan dapat menimbulkan perasaan memiliki terhadap program pembangunan yang ada.RPJM Desa Kenteng sebagai rencana induk untuk melakukan kegiatan pembangunan desa, disusun oleh semua elemen masyarakat yang ada di Desa Kenteng atau yang mewakilinya serta semua pihak yang berkepentingan. Dokumen ini pula sebagai penjabaran dari visi dan misi Kepala Desa, juga memuat kerangka ekonomi desa, arah kebijakan keuangan desa, strategi pembangunan desa, kebijakan umum, dan disertai berbagai program kegiatan dengan pendanaan yang bersifat indikatif.Dokumen perencanaan ini dapat pula menjadi tolak ukur penilaian kinerja Kepala Desa Kenteng dalam melaksanakan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat selama jabatannya. Dengan demikian dokumen RPJMDes ini sangat penting dan sudah seharusnya dimiliki setiap desa.B. TUJUAN DAN MANFAATDisusunnya rencana pembangunan jangka menengah desa memiliki tujuan sebagai berikut :1. Untuk mengindentifikasi berbagai permasalahan dan potensi yang ada di Desa Kenteng mencakup bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan, sarana dan prasarana, ekonomi produktif, sosial budaya dan kelembagaan dan sosial kependudukan.2. Untuk menentukan peringkat masalah, pemecahan masalah serta prioritas tindakan berdasarkan identifikasi permasalahan dan potensi.3. Untuk menyusun rencana program pembangunan desa dalam jangka waktu lima tahun berdasarkan bidang kegiatan.4. Dengan demikian diharapkan dokumen perencanaan yang disusun dapat dijadikan pedoman pemerintah desa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan bidang pemerintahan, bidang pembangunan maupun bidang pemberdayaan masyarakat guna mewujudkan visi pemerintahan desa.Adapun manfaat disusunnya rencana pembangunan jangka menengah desa adalah sebagai berikut :1. Untuk mewujudkan pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, potensi dan kondisi masyarakat.2. Menciptakan rasa ikut memiliki dan tanggungjawab terhadap program pembangunan.3. Untuk memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan.4. Menumbuh kembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan.5. Menyediakan suatu tolak ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja didalam pemerintahan desa.6. Memudahkan seluruh jajaran pemerintah desa serta pihak-pihak terkait dalam mencapai tujuan dengan menyusun program dan kegiatan secara terpadu, tearah dan terukur.C. LANDASAN1. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4421)2. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4437)3. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4433)4. Undang-undang No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2000-20255. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.6. Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2001 Tentang Pelaporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4124)7. Peraturan Pemerintah No.72 Tahun 2005 Tentang Desa (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia)8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa9. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD )Tahun 2005-202510. Peraturan Bupati No. 5 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Desa.D. SISTEMATIKARencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Kenteng Tahun 2011 s.d. 2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut :BAB I PENDAHULUANBAB II GAMBARAN UMUM DESABAB III VISI DAN MISIBAB IV PERMASALAHAN, POTENSI dan PROGRAM PEMBANGUNANBAB V RENCANA PEMBANGUNAN DESA TAHUN 2011-2015BAB VI PENUTUPBAB IIGAMBARAN UMUM DESAA. KONDISI FISIK1. Letak Wilayah DesaDesa Kenteng yang berada sekitar 43 Km arah selatan dari ibukota Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain di sekitarnya oleh jalur transportasi jalan raya. Wilayah Desa Kenteng merupakan salah satu desa pinggiran dari arah kabupaten Semarang. Dilihat dari topografi, ketinggian wilayah Kenteng berada pada 765 m ketinggian dari permukaan air laut dengan curah hujan rata-rata 2000 3000 mm/tahun, serta suhu rata-rata per tahun adalah 23-29 C. Desa Kenteng disebelah utara dilalui Sungai Kalongan yang merupakan perbatasan Desa Kemetul Kecamatan Susukan. Keberadaan sungai dengan air yang mengalir sepanjang tahun di Desa Kenteng tersebut membantu dalam menjaga kondisi permukaan air tanah.Secara adiministrasi Desa Kenteng terletak di Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang dengan batas sebelah utara yaitu Desa Kemetul, sebelah selatan yaitu Desa Duren Kecamatan Tengaran, dan sebelah barat yaitu Cukil Kecamatan Tengaran, serta sebelah timur dengan Desa Koripan. Wilayah Desa Kenteng terdiri dari 7 Dusun, 7 RW, dan 30 RT yaitu:No Nama Dusun Jumlah RW Jumlah RT1 KRAJAN 1 62 SUKOREJO 1 33 TEGALSARI 1 44 NITEN 1 45 TALOK 1 56 KRAGOAN 1 47 DALAMAN 1 4JUMLAH 7 30Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam peta sebagai berikut:2. Luas Wilayah DesaDesa Kenteng merupakan bagian dari wilayah Pemerintah Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang terletak di pinggir utara dengan luas wilayah 482.545 ha dengan kondisi tanah perbukitan.3. Jumlah Penduduka. Berdasarkan jenis kelamin : 4.458 Jiwaa. Laki laki : 2.293 Jiwab. Perempuan : 2.165 Jiwac. RTM : 336 KKb. Jumlah Penduduk berdasarkan usia : 886 Jiwaa. Usia 0-14 tahun : 2.454 Jiwab. Usia 15-49 tahun : 1.118 Jiwac. Usia 50 tahun ke atas : 4.458 Jiwac. Jumlah Kepala Keluarga : 1.264 KKd. Pekerjaan Penduduka. Pegawai Negeri : 42 Orangb. Swasta : 178 Orangc. Petani punya sawah : 1.149 Orangd. Buruh Tani : 571 Orange. Buruh bangunan : 178 Orangf. Pedagang : 205 Orangg. Lain-lain : 186 Orange. Tingkat Pendidikana. Tidak tamat SD / Tidak Sekolah : 62 Orangb. Tamat SD : 1.602 Orangc. Tamat SLTP : 1.401 Orangd. Tamat SLTA : 493 Orange. Tamat D 1, 2, 3 : 28 Orangf. Tamat Sarjana : 42 Orangf. Pendapatan Perkapita Masyarakat : Rp. 10.000,- / Harig. Jumlah Kelompok yang mempunyai kegiatan Ekonomi : 7 Kelompok4. Kondisi sarana / prasarana Desa saat inia. Jalan Tanah : 4.6 kmb. Jalan Keras : 8.8 kmc. Beton : 8 kmd. Jalan Aspal : 16.6 kme. Lain lain () : km5. Fasilitas Pendidikan yang ada :a. Tamak Kanak-kanak : 3 Unitb. SD / MI : 4 Unitc. SMP / MTs : 1 Unit6. Fasilitas Kesehatan yang ada :a. Posyandu : 1 Unitb. Polindes : Unitc. Poli Klinik : Unitd. Puskesmas Pembantu : 1 Unit7. Potensi Desa :a. Adanya Home Industri antara lain : Gula Jawa hampir disetiap dusun Keripik Pisang Kerupuk Bawang Pembuatan Tempe Kripik Tempe Gelek Kacang Asangan Kue Piab. Lahan Pertanianc. Adanya Sarana Pendidikan tingkat menengah8. Masalah di Bidang Pendidikan :a. Kurangnya sarana dan prasarana yang memadahib. Banyak masyarakat yang tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggic. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam bidang pendidikand. Masih adanya anak yang putus sekolah9. Masalah di Bidang Kesehatan :a. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatanb. Banyaknya rumah warga yang belum masuk dalam kategori rumah sehatc. Banyaknya masyarakat yang belum memenuhi kriteria empat sehat lima sempurnad. Budaya masyarakat yang belum berprilaku hidup sehat10. Pelaku PNPM MD Tingkat Desa : Kentenga. Kepala Desa : H. Sudarsonob. Ketua BPD : Darmadic. Ketua LKMD : H. Sudjak Ahmadid. Ketua TPK : Giyanto, S.Age. Sekkretaris TPK : Nur Habib, S.Komf. Bendahara TPK : Esti Robiahg. KPMD Laki laki : Nuryanto, S.PdIh. KPMD Perempuan : Purwaningsihi. Tim Pemelihara Prasarana11. Sumber Daya AlamDesa Kenteng mempunyai beragam potensi perekonomian mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, serta potensi desa spt gula jawa, kripik pisang, krupuk bawang, kripik tempe, kue pia dan masih banyak home industri yang lain.Wilayah Desa Kenteng secara umum mempunyai ciri fisik penggunaan lahan berupa lahan pertanian, terutama padi, Penjualan hasil pertanian biasanya melalui tengkulak, tetapi ada juga patani yang menjual langsung kepada konsumen di pasar.Sektor pertanian berperan cukup besar dalam pembangunan suatu daerah, baik peran langsung terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Semarang, penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan masyarakat, dan penciptaan ketahanan pangan, maupun peran tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan subsektor dan sektor lain.Selain pertanian, Desa Kenteng juga memiliki potensi di sektor perikanan, perternakan, dan pertukangan. Di samping itu juga adanya pengelolaan pupuk organik yang akan mendorong tumbuh kembangnya industri pupuk organik secara menyeluruh yang diharapkan dapat menggerakkan kegiatan perekonomian masyarakat, memperluas dan memeratakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, mendukung perolehan Pendapatan Asli Desa Kenteng secara optimal, serta membawa citra Desa di mata masyarakat di luar Desa Kenteng.12. Karakteristik DesaPerspektif budaya masyarakat di Desa Kenteng masih sangat kental dengan budaya Jawa. Hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di Kabupaten Semarang masih kuat terpengaruh dengan adanya pusat kebudayaan Jawa yang tercermin dari keberadaan Keraton Kasultanan maupun Pakualaman yang ada di Yogyakarta. Dari latar belakang budaya, kita bisa melihat aspek budaya dan sosial yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Di dalam hubungan masyarakat di Desa Kenteng sebagian masyarakat sangat kental dengan tradisi budaya Jawa seperti kenduri/kondangan yang sering dilaksanakan untuk memperingati hari-hari besar maupun peringatan-peringatan lainnya.Desa Kenteng memiliki kegiatan tradisional yang sudah menjadi kegiatan rutin dan sudah menjadi agenda dari pemerintah Desa Kenteng yaitu Kegiatan Upacara Adat yang dikenal dengan istilah merti desoB. KONDISI EKONOMI1. Struktur Perekonomian DesaStruktur perekonomian Desa Kenteng terbagi menjadi beberapa sektor. Sektor utama adalah sektor pertanian termasuk di dalamnya perikanan dan peternakan.Untuk sektor perikanan didominasi di dusun yang berada di dataran rendah yaitu Dusun Krajan, Dusun Sukorejo, dan Dusun Tegalsari dengan produk unggulan berupa Perikanan Lele.Sektor peternakan terdiri dari peternakan sapi, kerbau, kambing, bebek/itik/Puyuh, dan ayam potong. Data mengenai potensi sektor peternakan Desa Kenteng secara rinci dapat dilihat dalam tabel berikut :Tabel potensi sektor peternakan Desa Kenteng tahun 2010Jenis ternak Jumlah kandang Jumlah ekor rata-rata /kandang Jumlah totalSapi 152 2 354Kerbau 22 2 44Kambing 160 3 480Puyuh 1 5.000 5.000Bebek/Itik 6 75 450Ayam potong 11 7.500 80.500Ayam Kampung 1.451 7 10.157Sumber : Data Potensi Desa 2010Dari tabel diatas terlihat bahwa ayam merupakan hewan ternak yang paling banyak, hal ini disebabkan karena beternak ayam modalnya lebih terjangkau oleh masyarakat dari pada ternak-ternak yang lain. Selain itu, hampir di setiap keluarga mempunyai ayam karena harga ayam yang terjangkau dan pemeliharanya mudah dan murah.Potensi sektor kehutanan Desa Kenteng adalah pada jenis tanaman kayu jati, dan tanaman pohon Sengon yang tersebar diseluruh Desa Kenteng baik yang ditanam secara kelompok maupun ditanam sendiri oleh warga masyarakat.Potensi sektor perkebunan di Desa Kenteng yang paling banyak berupa tanaman Kopi, Cengkeh, Kelapa, dan Pisang yang hampir semua warga masyarakat Desa Kenteng memiliki tanaman tersebut.2. Lembaga-Lembaga Perekonomian DesaKegiatan perekonomian yang terdapat di Desa Kenteng di antaranya, kelompok simpan pinjam disetiap RT dengan keanggotaan sekitar 40 orang. Selain itu, terdapat berbagai macam usaha kelontong, anyaman bambu yang tersebar disetiap Dusun yang ada di wilayah Desa Kenteng. selain itu juga banyak kelompok-kelompok usaha perikanan, perkebunan, pengrajin, dan pertukangan. Adapun di Desa Kenteng juga terdapat Usaha Keuangan Mikro (UKM), Koperasi, dan Lembaga Keuangan diantaranya adalah :a. Usaha Keuangan Mikro GAPOKTAN KARYA MANDIRIb. Koperasi DHAMA SASANAc. Koperasi WANITA TANId. Koperasi WANDANIe. Lembaga Keuangan Desa3. Kemampuan Keuangan DesaKeadaan keuangan desa dan sumber-sumber keuangan desa tahun 2010 dapat dijabarkan sebagai berikut:PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESADESA KENTENG KECAMATAN SUSUKANTAHUN ANGGARAN 2010KODE URAIAN SEBELUM SETELAH BER KURANG BER TAMBAHREK PERUBAHAN PERUBAHAN1 PENDAPATAN 226.385.000 306.598.000 0 80.213.0001,1 Pendapatan Asli Desa 113.710.000 113.710.000 0 01.1.1 Hasil Usaha Desa 2.250.000 2.250.000 0 01.1.1.1 Pemberian dan ligalisir Surat Keterangan 650.000 650.000 0 01.1.1.2 Badan Usaha Milik Desa 1.600.000 1.600.000 0 01.1.2 Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa 75.450.000 75.450.000 0 01.1.2.1 Tanah Kas Desa 6.200.000 6.200.000 0 01.1.2.1.1 Tanah Bengkok Desa 68.000.000 68.000.000 0 01.1.2.1.2 Tanah Bondo Desa 1.200.000 1.200.000 0 01.1.2.2 Pasar Desa 50.000 50.000 0 01.1.2.3 Bangunan Desa 0 0 0 01.1.2.4 Lain-lain Kekayaan Milik Desa 0 0 0 01.1.3 Hasil Swadaya dan Partisipasi Masyarakat 22.010.000 22.010.000 0 01.1.4 Hasil Gotong-royong 14.000.000 14.000.000 0 01.1.5 Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah 0 0 0 01,4 Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusatdan Daerah 105.675.000 185.888.000 0 80.213.0001.4.1 Bagi Hasil Pajak Daerah 0 0 0 01.4.2 Bagi Hasil Retribusi Daerah 0 0 0 01.4.3 DAUD 105.675.000 185.888.000 0 80.213.0001,5 Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi, 7.000.000 7.000.000 0 0Kabupaten/Kota dan Desa Lainya1.5.1 Bantuan Keuangan Pemerintah 0 0 0 01.5.2 Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi1.5.2.1 Percepatan Sarana dan Prasarana 5.000.000 5.000.000 0 01.5.2.2 Bantuan Sarana Arsip 2.000.000 2.000.000 0 01.5.3 Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota 0 0 0 01.5.4 Bantuan Keuangan Desa Lainya 0 0 0 01,6 Hibah 0 0 0 01.6.1 Hibah dari Pemerintah 0 0 0 01.6.2 Hibah dari Pemerintah Provinsi 0 0 0 01.6.3 Hibah dari Pemerintah abupaten/Kota 0 0 0 01.6.4 Hibah dari badan/Lembaga/organisasi swasta 0 0 0 01.6.5 Hibah dari Kelompok Masyarakat/Perorangan 0 0 0 01,7 Sumbangan dari Pihak Ketiga yang bersifat 0 0 0 0tidak mengikat1.7.1 0 0 0 0JUMLAH PENDAPATAN 226.385.000 306.598.000 0 80.213.0002 BELANJA DESA2,1 Belanja Langsung 75.120.000 119.373.000 0 44.253.0002.1.1 Belanja Perangkat Desa 2.060.000 3.030.000 0 970.0002.1.1.1 Honorarium Pegawai/Perangkat Desa2.1.1.1.1 Honorarium Panitia/Tim Pelaksana Kegiatan 870.000 1.160.000 290.0002.1.1.1.2 Honorarium Pengelola Keuangan Desa 0 0 0 02.1.1.1.3 Honor KaDes, PJOK, PJAK, PANLAK DAUD 1.190.000 1.870.000 680.0002.1.1.1.4 Honor BPD 0 0 0 02.1.1.1.5 Operasional BPD 0 0 0 02.1.2 Belanja Barang/Jasa 64.980.000 100.963.000 0 35.983.0002.1.2.1 Belanja Bahan Habis Pakai 10.005.000 15.488.000 0 5.483.0002.1.2.1.1 Belanja Alat Tulis Kantor 3.815.000 5.888.000 0 2.073.0002.1.2.1.2 Belanja Alat Listrik dan Elektronik 900.000 900.000 0 02.1.2.1.3 Belanja Benda-benda Pos 250.000 500.000 0 250.0002.1.2.1.4 Belanja Peralatan Pembersih dan Bhn Pembersih300.000 500.000 0 200.0002.1.2.1.5 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas 0 0 0 02.1.2.1.6 Belanja Pengisian Tabung Gas 300.000 400.000 100.0002.1.2.1.7 Belanja Pengisian Air Minum 240.000 300.000 60.0002.1.2.1.8 Belanja Bahan/Material 0 0 0 02.1.2.1.9 Belanja Rapat 4.200.000 7.000.000 2.800.0002.1.2.2 Belanja Bahan/Material 25.320.000 45.320.000 0 20.000.0002.1.2.2.1 Belanja Bahan Baku Bangunan 24.720.000 44.720.000 20.000.0002.1.2.2.2 Belanja bahan / bibit tanaman 0 0 0 02.1.2.2.3 Belanja bibit ternak 0 0 0 02.1.2.2.4 Belanja bahan sembako 600.000 600.0002.1.2.3 Belanja Jasa Kantor 500.000 500.000 0 02.1.2.3.1 Belenja telephon 0 0 0 02.1.2.3.2 Belanja Air 0 0 0 02.1.2.3.3 Belanja Listrik 200.000 200.0002.1.2.3.4 Belanja Surat Kabar/Majalah 0 0 0 02.1.2.3.5 Belanja Kawat/Faksimail/Internet 0 0 0 02.1.2.3.6 Belanja Paket/Pengiriman 0 0 0 02.1.2.3.7 Belanja Sertifikasi 0 0 0 02.1.2.3.8 Belanja Jasa Dekorasi/Dokumentasi/Publikasi 0 0 0 02.1.2.3.9 Belanja Transportasi dan Akomodasi (Pihak III) 0 0 0 02.1.2.3.10 Belanja Jasa Pemasangan Listrik/Air/Telephon 0 0 0 02.1.2.3.11 Belanja Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 300.000 300.0002.1.2.4 Belanja Premi Asuransi 0 0 0 02.1.2.4.1 Belanja Premi Asuransi Kesehatan 0 0 0 02.1.2.4.2 Belanja Asuransi Barang Milik Desa 0 0 0 02.1.2.5 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 500.000 500.000 0 02.1.2.5.1 Belanja Jasa Servis 75.000 75.0002.1.2.5.2 Belanja Penggantian Suku Cadang 250.000 250.0002.1.2.5.3 Belanja Bahan Bakar Minyak/Pelumas 150.000 150.0002.1.2.5.4 Belanja Jasa KIR 0 0 0 02.1.2.5.5 Belanja STNK 25.000 25.0002.1.2.6 Belanja Cetak dan Penggandaan 0 0 0 02.1.2.6.1 Belanja Cetak 0 0 0 02.1.2.6.2 Belanja Penggandaan (Foto Copy atau Jilid) 0 0 0 02.1.2.7 Belanja Sewa Rumah / Gedung 0 0 0 02.1.2.7.1 Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat 0 0 0 02.1.2.7.2 Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan 0 0 0 02.1.2.8 Belanja Sarana Mobilitas 0 0 0 02.1.2.8.1 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat 0 0 0 02.1.2.9 Belanja Sewa Alat Berat 0 0 0 02.1.2.9.1 Belanja Sewa Eskavator 0 0 0 02.1.2.9.2 Belanja Sewa Buldoser 0 0 0 02.1.2.9.3 Belanja Sewa Stoom Wals 0 0 0 02.1.2.10 Belanja Sewa Perlengkapan& Perltan Kantor 0 0 0 02.1.2.10.1 Belanja Sewa Meja Kursi 0 0 0 02.1.2.10.2 Belanja Sewa Generator 0 0 0 02.1.2.10.3 Belanja Sewa Tenda 0 0 0 02.1.2.10.4 Belanja Sewa Sound System 0 0 0 02.1.2.10.5 Belanja Sewa Komputer dan Printer 0 0 0 02.1.2.10.6 Belanja Sewa Software/System 0 0 0 02.1.2.11 Belanja Makan dan Minum 4.200.000 10.300.000 0 6.100.0002.1.2.11.1 Belanja makan dan minum rapat 4.200.000 7.300.000 3.100.0002.1.2.11.2 Belanja makan dan minum tamu 0 500.000 0 500.0002.1.2.12 Belanja Pakaian Dinas dan Pakaian Kerja 0 2.500.000 0 2.500.0002.1.2.12.1 Belanja Pakaian Dinas 0 0 0 02.1.2.12.2 Belanja pakaian olah raga 0 0 0 02.1.2.12.3 Belanja Pakaian Batik/Lurik 0 2.500.000 0 2.500.0002.1.2.13 Belanja Perjalanan Dinas 600.000 1.000.000 0 400.0002.1.2.13.1 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 600.000 1.000.000 400.0002.1.2.13.2 Belanja perjalanan dinas luar daerah 0 0 0 02.1.2.14 Belanja Kursus, Pelatihan, Bimbingan Teknis 0 1.000.000 0 1.000.0002.1.2.14.1 Belanja kursus-kursus/ pelatihan singkat 0 0 0 02.1.2.14.2 Belanja bimbingan teknis 0 1.000.000 0 1.000.0002.1.2.15 Belanja Pemeliharaan 23.855.000 26.855.000 0 3.000.0002.1.2.15.1 Belanja pemeliharaan jalan 23.030.000 23.030.0002.1.2.15.2 Belanja pemeliharaan jembatan 0 0 0 02.1.2.15.3 Belanja pemeliharaan gedung/ kantor 0 3.000.000 0 3.000.0002.1.2.15.4 Belanja pemeliharaan alat-alat dan perlengkapan kantor 825.000 825.0002.1.3 BELANJA MODAL 8.080.000 12.880.000 0 4.800.0002.1.3.1 Belanja Modal Pengadaan Tanah 0 0 0 02.1.3.1.1 Belanja modal pengadaan tanah untuk kantor 0 0 0 02.1.3.1.2 Belanja modal pengadaan tanah untuk pertanian 0 0 0 02.1.3.2 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkut Darat Bermotor 0 0 0 02.1.3.2.1 Belanja modal pengadaan mobil 0 0 0 02.1.3.2.2 Belanja modal pengaadaan sepeda motor 0 0 0 02.1.3.3 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Tidak Bermotor 0 0 0 02.1.3.3.1 Belanja modal pengadaan gerobag 0 0 0 02.1.3.3.2 Belanja modal pengadaan sepeda 0 0 0 02.1.3.4 Belanja Modal Pengadaan Alat Angkut di atas Air bermotor dan tidak bermotor 0 0 0 02.1.3.4.1 Belanja modal pengadaan speed boat 0 0 0 02.1.3.4.2 Belanja modal pengadaan perahu 0 0 0 02.1.3.4.3 Belanja modal pengadaan rakit 0 0 0 02.1.3.5 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Perbengkelan 0 0 0 02.1.3.5.1 Belanja modal pengadaan mesin las 0 0 0 02.1.3.5.2 Belanja modal pengadaan mesin bubut 0 0 0 02.1.3.5.3 Belanja modal pengadaan mesin kompressor 0 0 0 02.1.3.5.4 Belanja modal pengadaan peralatan perbengkelan dan pertukangan 0 0 0 02.1.3.6 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Peralatan Kantor 150.000 150.000 0 02.1.3.6.1 Belanja Modal pengadaan mesin ketik 0 0 0 02.1.3.6.2 Belanja modal pengadaan mesin hitung 150.000 150.0002.1.3.6.3 Belanja modal pengadaan tabung pemadam kebakaran 0 0 0 02.1.3.7 Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor 2.000.000 2.000.000 0 02.1.3.7.1 Belanja modal pengadaan almari 0 0 0 02.1.3.7.2 Belanja modal pengadaan brankas 0 0 0 02.1.3.7.3 Belanja modal pengadaan falling cabinet 2.000.000 2.000.0002.1.3.7.4 Belanja modal pengadaan white board 0 0 0 02.1.3.7.5 Belanja modal pengadaan alat penunjuk waktu 0 0 0 02.1.3.7.6Belanja pengadaan elektronik kantor00002.1.3.7.7 Belanja modal diesel, genset 0 0 0 02.1.3.7.8 Belanja modal tratak 0 0 0 02.1.3.7.9 Belanja modal Televisi 0 7.000.000 0 7.000.0002.1.3.8 Belanja Modal Pengadaan Komputer 900.000 900.000 0 02.1.3.8.1 Belanja modal pengadaan komputer 0 0 0 02.1.3.8.2 Belanja modal pengadaan printer 900.000 900.0002.1.3.8.3 Belanja modal pengadaan UPS / Stabilizer 0 0 0 02.1.3.9 Belanja Modal Pengadaan Mebeulair 1.000.000 2.500.000 0 1.500.0002.1.3.9.1 Belanja modal pengadaan meja kerja 0 1.000.000 0 1.000.0002.1.3.9.2 Belanja modal pengadaan meja rapat 0 0 0 02.1.3.9.3 Belanja modal pengadaan kursi kerja 1.000.000 1.500.000 0 500.0002.1.3.9.4 Belanja modal pengadaan kursi rapat 0 0 0 02.1.3.9.5 Belanja modal pengadaan sofa/ meja kursi tamu 0 0 0 02.1.3.9.6 Pengadaan modal kerja rak buku 0 0 0 02.1.3.9.7 Belanja modal pengadaan podium 0 0 0 02.1.3.10 Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur 0 0 0 02.1.3.10.1 Belanja modal pengadaan tabung gas 0 0 0 02.1.3.10.2 Belanja modal pengadaan kompr gas 0 0 0 02.1.3.10.3 Belanja modal pengadaan lemari makan 0 0 0 02.1.3.10.4 Belanja makan pengadaan dispenser 0 0 0 02.1.3.10.5 Belanja makan pengadaan rak piring 0 0 0 02.1.3.10.6 Belanja modal pengadan peralatan makan 0 0 0 02.1.3.11 Belanja Modal Pengadaan Ruangan / Rumah Tangga 4.030.000 6.530.000 0 2.500.0002.1.3.11.1 Belanja modal pengadaan lampu hias 0 0 0 02.1.3.11.2 Belanja modal jam dinding 30.000 30.0002.1.3.11.3 Belanja modal modal pengadaan korden 0 2.500.000 0 2.500.0002.1.3.12 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio2.1.3.12.1 Belanja modal pengadaan kamera 4.000.000 4.000.000 0 02.1.3.13 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Komunikasi 0 0 0 02.1.3.13.1 Belanja Modal Pengadaan Telephone 0 0 0 02.1.3.13.2 Belanja modal pengadaan faximili 0 0 0 02.1.3.13.3 Belanja pengadaan radio 0 0 0 02.1.3.14 Belanja Modal Pengadaan Alat Ukur 0 0 0 02.1.3.14.1 Belanja modal pengadaan kompas 0 0 0 02.1.3.14.2 Belanja modal pengadaan timbangan 0 0 0 02.1.3.15 Belanja Modal Pengadaan Buku/ Kepustakaan 0 800.000 0 800.0002.1.3.15.1 Belanja modal Pengadaan Buku paraturan perudang-undangan 0 800.000 0 800.0002.1.3.15.2 Belanja modal pengadaan buku ilmu pengetahuan umum 0 0 0 02.1.3.15.3 Belanja modal Pengadaan peta / atlas 0 0 0 02,2 Belanja Tidak Langsung 151.265.000 187.225.000 0 35.960.0002.2.1 Belanja pegawai / penghasilan tetap 139.165.000 167.125.000 0 02.2.1.1 Gaji dan Tunjangan 79.050.000 79.050.000 0 02.2.1.2 Gaji Perangkat / Penghasilan tetap dari bengkok desa 75.450.000 75.450.0002.2.1.3 Tunjangan Perangkat dari PADesa 0 0 0 02.2.1.4 Tunjangan Sekretaris Desa 3.600.000 3.600.000 0 02.2.1.2 Tambahan Penghasilan/ Bantuan Peningkatan Kesejahteraan Perangkat Desa 56.465.000 84.425.000 0 27.960.0002.2.1.2.1 Bantuan Peningkatan Kesejahteraan Kades dan Perangkat Desa 56.465.000 84.425.000 0 27.960.0002.2.1.3 Belanja Anggota BPD 3.650.000 3.650.000 0 02.2.1.3.1 Belanja uang kehormatan/ tunjangan Anggota BPD 1.650.000 1.650.000 0 02.2.1.3.2 Belanja operasional/ penunjang kegiatan BPD 2.000.000 2.000.000 0 02.2.2 Belanja Hibah 10.500.000 15.500.000 0 5.000.0002.2.2.1 Belanja hibah kepada BUMDes 0 0 0 02.2.2.2 Belanja hibah kepada Badan / Lembaga 0 0 0 02.2.2.3 Belanja hibah kepada Kelompok / lembaga masyarakat / anggota masyarakat 5.500.000 5.500.000 0 02.2.2.4 Bantuan Linmas 0 2.000.000 0 2.000.0002.2.2.5 Pembangunan Masjid 0 0 0 02.2.2.6 Pemilihan Kadus Sukorejo 0 0 0 02.2.2.7 PKK 5.000.000 8.000.000 0 3.000.0002.2.3 Belanja Bantuan Sosial 1.600.000 2.600.000 0 1.000.0002.2.3.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 0 1.000.000 0 1.000.0002.2.3.2 Belanja sosial kepada lembaga kemasyarakatan desa 0 0 0 02.2.3.3 Belanja bantuan sosial kepada kelompok masyarakat 0 0 0 02.2.3.4 Belanja bantuan sosial kepada anggota masyarakat 1.600.000 1.600.000 0 02.2.4 Belanja Bantuan Keuangan 0 2.000.000 0 2.000.0002.2.4.1 Belanja bantuan keuangan kepada lembaga kemasyarakatan desa 0 2.000.000 0 2.000.0002.2.5 Belanja Tidak Terduga 0 0 0 02.2.5.1 Keadaan darurat 0 0 0 02.2.5.2 Bencana alam 0 0 0 0JUMLAH BELANJA 226.385.000 306.598.000 0 80.213.0003 PEMBIAYAAN3,1 Penerimaan Pembiayaan 0 0 0 03.1.1 Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya3.1.2 Pencairan anggaran dana cadangan 0 0 0 03.1.3 Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan3.1.4 Penerimaan pinjaman desa 0 0 0 03.1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman desa 0 0 0 03.1.6 Penerimaan piutang desa 0 0 0 03,2 Pengeluaran Pembiayaan 0 0 0 03.2.1 Pembentukan dana cadangan 0 0 0 03.2.2 Penyertaan modal (investasi) Pemerintah Desa 0 0 0 03.2.3 Pembayaran pokok utang 0 0 0 03.2.4 Pemberian pinjaman desa 0 0 0 0JUMLAH PEMBIAYAAN 0 0 0 04. Prasarana dan sarana ekonomiPrasarana dan sarana ekonomi yang terdapat di Desa Kenteng yaitu 1 buah Pasar Desa yang terdiri dari 10 kios, 66 buah warung. Sarana-sarana ekonomi tersebut sangat bermanfaat bagi penduduk di Desa Kenteng sehingga keberadaanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kenteng. Dimana keberadaan fasilitas ekonomi ini menjadi motor penggerak perekonomian desa dan membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat.C. KONDISI SOSIAL BUDAYA1. KependudukanBerdasarkan hasil pendataan Potensi Desa Data Penduduk Desa Kenteng tahun 2010, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi, jumlah total 4.458 jiwa, dengan rincian jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki adalah 2.293 jiwa, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sejumlah 2.165 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga di Desa Kenteng adalah 1.241 Kepala Keluarga.Sedangkan jumlah migrasi penduduk di Desa Kenteng adalah sebanyak 128 orang dengan rincian jumlah penduduk datang laki-laki 38 orang, perempuan 46 orang dan jumlah penduduk pindah/keluar laki-laki 22 orang, perempuan 22 orang.2. KesehatanKesehatan adalah sesuatu yang penting yang dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data potensi Desa Kenteng tahun 2010, maka dapat dilihat fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada dan dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti jumlah puskesmas sebanyak 1 buah, jumlah posyandu balita sebanyak 7 buah.3. Kesejahteraan SosialKesejahteraan sosial dapat dlihat dari pemberdayaan kelembagaan yang ada di Desa Kenteng, seperti LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa), BPD (Badan Permusyawaratan Desa), KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa), TP2K (Tim Pengelola dan Pengendali Kegiatan) dan PKK. Melalui lembaga-lembaga tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan sosial dengan program-programnya.KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa) dan TP2K (Tim Pengelola dan Pengendali Kegiatan) merupakan bagian dari PNPM yang merunjuk pada pemberantasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat melalui Lembaga ini di harapkan dapat meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat.Sedangkan Lembaga yang beranggotan dari partisipasi ibu-ibu yaitu lembaga PKK, melalui lembaga ini aspirasi dan pemberdayaan perempuan ditingkatkan untuk mencapai kesetaraan Gender. Aktivitas lembaga ini meliputi, simpan pinjam, demo masak, dan sebagainya.4. PendidikanPendidikan merupakan upaya dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan pada umumnya, dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan akan mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika pikir atau pola pikir individu, selain itu dapat mempermudah penerimaan informasi yang lebih maju.Peran pendidikan dalam pembangunan sangat penting dalam rangka upaya penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas, mampu berkompetisi dalam tatanan kehidupan global serta menghadapi persaingan dimasa depan. Dalam bidang pendidikan ini kita menyadari bahwa Desa Kenteng masih dihadapkan pada berbagai persoalan yang menyangkut kualitas yang masih memprihatinkan. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut, antar lain mutu guru, sarana dan prasarana yang ada, manejemen pendidikan dan peranserta masayarakat. Namun disisi lain program-program pelayanan pendidikan yang dikembangkan antar pemerintah dan masyarakat secara bertahap sedang berupaya meningkatkan pelayanan kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui lebih lanjut keadaan bidang pendidikan, di bawah ini terdapat tabel yang menunjukkan kondisi pendidikan secara umum di Desa Kenteng:Tabel Jumlah Jenis Fasilitas Pendidikan Desa KentengNo Jenis Gedung Jml Siswa Jumlah Guru1 PAUD 2 51 42 TK / RA 3 56 83 SD / MI 4 380 404 MTs 1 160 195 SMA 1 118 186 PONPES 3 130 287 TPQ 3 210 15Jumlah 17 1105 132Selain fasilitas tersebut, masih terdapat fasilitas pelayanan publik yang ada di Desa Kenteng berupa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yaitu sekolah Minggu untuk agama Budha yang mempunyai warga belajar sebanyak 61 orang.5. KetenagakerjaanMata pencaharian penduduk sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan penduduk. Semakin bagus mata pencaharian maka semakin sejahtera penduduk tersebut. Mata Pencaharian penduduk Desa Kenteng beraneka ragam. Diantaranya adalah :a. Pegawai Negeri : 42 Orangb. Swasta : 178 Orangc. Petani punya sawah : 1.149 Orangd. Buruh Tani : 571 Orange. Buruh bangunan : 178 Orangf. Pedagang : 205 Orangg. Lain-lain : 186 OrangBerdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduknya bekerja sebagai buruh tani, yaitu 1.149 jiwa. Hal ini disebabkan karena adanya sistem fragmentasi lahan pertanian yaitu adanya sistem pewarisan lahan pertanian sehingga semakin lama lahan pertanian yang dimiliki oleh petani semakin kecil dan tidak subur sehingga para petani gurem tersebut tidak bisa mengandalkan pencaharian dari hasil pertaniannya, sehingga banyak warga masyarakat yang menambah penghasilan dengan usaha lain maupun dengan menambah garapan lahan dengan cara menjadi buruh tani.6. Kesenian dan KebudayaanDi desa Kenteng ini terdapat beberapa jenis kesenian daerah yang masih ada sampai sekarang. Kesenian jathilan merupakan kesenian asli daerah Kenteng. Selain hal tersebut penduduk di Desa Kenteng banyak yang masih tertarik dengan kesenian jathilan sehingga sampai saat ini keberadaan kesenian jathilan masih exist Selain itu, masyarakat juga masih mempertahakan adat seperti; masih menjalankan berbagai upacara tradisi yang berkaitan dengan daur hidup atau live circle, diantaranya adalah :1. Upacara Mitoni, yaitu selamatan pada saat usia kehamilan mencapai genap tujuh bulan.2. Upacara puputan, yaitu upacara selamatan pada saat tali pusar bayi sudah lepas/ mengering.3. Jagongan, yaitu acara wungon ( tidak tidur semalam suntuk )atau bertandang di rumah keluarga yang baru melahirkan bayi pada malam hari selama kurang lebih 7 malam ( satu minggu ).4. Selapanan, yaitu acara kenduri atau Selamatan bertepatan dengan usia bayi 35 ( tiga puluh lima hari ) sebagai ungkapan rasa syukur .5. Upacara kematian, dari surtanah, upacara kenduri tiga hari, tujuh hari, 40 hari, setahun, dua tahun sampai 1000 hari.6. Upacara khitanan, yaitu tanda bahwa anak lelaki sudah mulai menginjak aqil balig berangkat menjadi laki-laki dewasa .7. Upacara merti dusun atau Derti Desa, yaitu upacara adat guna mengucapkan syukur kepada Tuhan YME supaya dijauhkan dari berbagai macam penyakit dan diberikan hasil yang banyak dari hasil pertanian.8. Upacara pernikahan, dengan berbagai urutan pernak pernik tradisi jawa, seperti siraman, midodareni, ijab, panggih dan resepsi.Desa Kenteng mempunyai sebuah peninggalan Gedung pertemuan yang terletak di Dusun Krajan Desa Kenteng yang disebut dengan Balai Desa.7. AgamaJumlah penduduk berdasarkan agama/penghayat terhadap Tuhan Yang Maha Esa, adalah sebagai berikut: Islam : 70 % Kristen : 0.4 % Katholik : 0 % Hindu : 0 % Budha : 29.6 %Mayoritas penduduk di Desa Kenteng menganut agama Islam yaitu sebesar 70 % dan sedang untuk Agama Kristen sebesar 0.4 % dan untuk Agama Budha sebesar 29.6 % dan tidak ada penduduk yang beragama Hindu dan Khatolik.8. Sejarah DesaNama Kenteng berasal dari sebuah kisah pertarungan antara Kiai Kebo Pelet ( seorang dari keluarga kraton Mataram) yang mewakilkan ajudannya yang bernama Kiai Potro Joyo yang menggunakan senjata Lumpang dan Alu (alat penumbuk padi dari batu) dengan pendatang yang mumpuni dari Desa Beji yang menggunakan senjata lesung (alat penumbuk padi dari kayu berbentuk memanjang). Dan dalam pertarungan tersebut dimenangkan oleh Kiai Potro Joyo dengan senjatanya yaitu Lumpang dengan nama Lumpang Kenteng.Dan dengan kemenangan tersebut senjata dari Kiai Potro Joyo bisa pulang sendiri dan Alu (alat penumbuk) di buat sabuk oleh Kiai Potro Joyo, sehingga sampai sekarang disebut dengan Kiai Sabuk Alu. Berangkat dari kisah tersebut maka Lumpang Kenteng dijadikan sebagai nama Desa yaitu Desa Kenteng.Saat ini perangkat desa terdiri dari :1. Kepala Desa2. Sekretaris Desa3. Kaur Pemerintahan4. Kaur Pembangunan5. Kaur Kesejahteraan Rakyat6. Kasi Keuangan7. Kasi Umum8. Kepala DusunSelanjutnya kepala desa yang pernah memimpin yakni :1. Kades I : H. Abdul Fatah (. 1926 )2. Kades II : Kerto Didjojo (1926 -1979)3. Kades III : Roesmanto (1980 1989)4. Kades IV : Soegeng Soetedjo (1990 1999)5. Kades V : Thoha ( 1999 2007)6. Kades VI : H. Sudarsono (2007 sekarang)Sehingga dari awal terbentuknya Desa Kenteng, desa ini baru dipimpin oleh enam orang kepala desa.BAB IIIVISI DAN MISIA. DASAR FILOSOFISPenyusunan rencana pembangunan jangka menengah memerlukan suatu filosofi yang memiliki wawasan yang luas yang mampu menjadi pedoman bagi desa dalam menentukan visi, misi dan arah pembangunan. Filosofi harus digali dari filosofi luhur yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Dalam hal ini dasar filosofi yang dapat digunakan adalah Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tutwuri Handayani yang memiliki makna sebagai berikut :Ing Ngarso Sung Tulodho : implementasi dari seorang pemimpin / tokoh / perangkat yang harus mempunyai moralitas yang luhur sehingga harus mampu memberikan contoh/teladan dalam segala kegiatan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.Ing Madyo Mangun Karso : sebagai warga masyarakat harus menjunjung tinggi dan melaksanakan jiwa kebersamaan, kegotongroyongan, bahu membahu dalam pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan bersama.Tutwuri Handayani : seluruh elemen masyarakat yang ada harus memberikan dorongan/support pada suatu kegiatan agar pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.Berdasarkan filosofi tersebut rencana pembangunan jangka menengah Desa Kenteng selama 5 tahun dapat disepakati bersama yang tertuang dalam visi dan misi pembangunan Desa Kenteng.B. VISIRencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tahun 2010-2014 menetapkan visi yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai, yaitu : Kenteng membangun Masyarakat Agamis Berwawasan Mandiri dan Tangguh berbasis pada usaha Pertanian, Perikanan dan Peternakan menjadi desa yang Maju dan Sejahtera (KENTENG MAWAS DARMA). Penjelasan visi adalah sebagai berikut:MASYARAKAT AGAMIS : Maknanya bahwa Desa Kenteng ingin membangun masyarakat yang memiliki perilaku dan sifat sesuai dengan yang diajarkan didalam agamaMASYARAKAT BERWAWASAN : Maknanya bahwa Desa Kenteng ingin membangun masyarakat yang memiliki kemauan untuk memperluas pengetahuan sehingga mampu mendorong kesejahteraan diri, keluarga dan masyarakatMASYARAKAT MANDIRI : Maknanya bahwa Desa Kenteng ingin membangun masyarakat yang mandiri dengan asas swadaya dan gotong royong untuk membangun kehidupan yang lebih baikMASYARAKAT TANGGUH : Maknanya Desa Kenteng ingin membangun masyarakat yang memiliki jiwa pekerja keras, tidak pantang menyerah dalam menghadapi kerasnya kehidupanMAJU DAN SEJAHTERA : Maknanya melalui masyarakat yang agamis berwawasan mandiri dan tangguh berbasis pada usaha pertanian, perikanan dan peternakan akan mampu mendorong masyarakat untuk hidup lebih maju dan sejahteraSedangkan berbasis pada usaha pertanian, perikanan dan peternakan memiliki makna bahwa Desa Kenteng dalam mencapai kehidupan yang maju dan sejahtera memaksimalkan potensi pertanian, perikanan dan peternakan yang ada. Hal ini dikarenakan sebagian besar penggunaan lahan yang ada digunakan dalam bidang pertanian serta potensi perikanan dan peternakan yang melimpah belum termanfaatkan secara optimal.C. MISIMisi Desa Kenteng merupakan penjabaran yang lebih operasional dari visi. Dengan mempertimbangkan potensi dan permasalahan yang ada di Desa Kenteng maka disusunlah misi untuk mencapai visi yang telah ditetapkan sebagai berikut :1. Mendorong serta mendukung berbagai kegiatan keagamaan yang ada di masyarakat.2. Membangun dan mendorong terciptanya pendidikan yang murah, berkualitas dan mudah diakses oleh semua warga.3. Menggali sumber-sumber pandapatan potensial desa yang ditujukan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.4. Membangun industri kecil dan menengah serta kerajinan rakyat yang bertumpu pada potensi ekonomi daerah.5. Membangun serta mendorong kemitraan dalam upaya pengembangan terutama dalam bidang pertanian, perikanan dan peternakan.6. Menjamin terciptanya pembangunan yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek kebencanaan.7. Meningkatkan dan mendorong sikap masyarakat yang bertanggung jawab, ramah dan mandiri.8. Menumbuhkan semangat gotong royong masyarakat dalam membangun desa.9. Mendorong keikutsertaan masyarakat dalam berbagai program desa baik dari aspek perencanaan maupun pelaksanaan.D. STRATEGIUntuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya maka dibutuhkan strategi-strategi untuk mencapai hal tersebut. Adapun strategi yang disusun pada dokumen rencana pembangunan jangka menengah Desa Kenteng dalam upaya merealisasikan visi dan misi terdiri atas tiga hal yakni Bina Infrastruktur, Bina Ekonomi dan Bina Sosial atau dengan kata lain strategi yang digunakan adalah TRI BINA dengan penjelasan sebagai berikut :1. Bina InfrastrukturPembangunan infrastruktur secara berkala untuk menunjang kemajuan desa dengan mengedepankan transparansi dana, keikutsertaan masyarakat serta asas keberlanjutan. Selain itu infrastruktur yang ada sebelumnya secara berkala dilakukan perbaikan dan pemeliharaan agar dapat digunakan bersama dan bertahan dalam waktu yang lama.2. Bina EkonomiPerekonomian masyarakat memanfaatkan potensi sumberdaya lokal dengan dukungan pemerintah setempat terutama dalam hal bantuan modal, pembinaan serta upaya membangun jaringan dengan pihak luar. Dengan demikian masyarakat dapat mandiri dalam membangun perekonomiannya tanpa harus selalu bergantung dengan bantuan maupun pihak luar.3. Bina SosialKehidupan sosial memiliki peran penting dalam membangun masyarakat. Jiwa kegotongroyongan merupakan modal yang harus tetap dipertahankan ditengah arus globalisasi. Selain itu pendidikan menjadi fokus untuk membangun masyarakat yang berwawasan. Selain itu dukungan dan pembinaan terhadap kehidupan beragama akan menciptakan masyarakat yang berakhlak dan lingkungan yang aman sejahtera.BAB IVPERMASALAHAN, POTENSI dan PROGRAM PEMBANGUNANA. PERMASALAHAN DAN POTENSIA.1. Identifikasi/PenggalianDalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Kenteng didasarkan pada permasalahan dan potensi yang ada di masing-masing dusun dengan melakukan penjaringan yang dilaksanakan oleh seluruh masyarakat baik lembaga maupun tokoh-tokoh masyarakat untuk memberikan masukkan. Oleh karena itu dalam pengidentifikasian/penggalian permasalahan maupun potensi dilakukan melalui :1. Pemetaan / Sketsa / Potret DesaPenggalian permasalahan dan potensi dilakukan melalui berbagai peta yang disusun. Dengan melihat peta tersebut dengan mudah kita dapat mengetahui permasalahan tersebut terletak di wilayah mana, Misalnya dari pembuatan peta jalan dapat diketahui gambaran umum dari kondisi jalan yang ada di desa tersebut. Selain itu melalui peta dapat dikaji mengenai dampak dari posisi geografis desa misalnya terkait dengan aksesibilitas.2. Kalender MusimKalender musim desa merupakan salah satu metode untuk menggali potensi dan masalah desa khususnya yang terkait dengan masalah yang terjadi pada musim tertentu. Dengan adanya kalender musim diharapkan masalah-masalah yang ada di desa pada suatu musim tertentu akan bisa terungkap sehingga bisa dicari alternatif pemecahan masalah yang tepat dan sesuai sasaran mengacu pada potensi desa yang ada agar potensi tersebut pada akhirnya bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah yang ada di desa tersebut.3. Bagan KelembagaanBagan kelembagaan merupakan salah cara untuk menggali permasalahan yang ada di tingkat kelembagaan baik tingkat Rt, RW, Dusun dan Desa sehingga dengan berbagai masukan yang ada dapat diketahui permasalahn yang berkaitan dengan kelembagaan yang ada. Dengan demikian arah pembangunan yang berkaitan dengan permasalahan kelembagaan dapat diketahui, karena lembaga merupakan intitusi / kelompok yang sangat mendukung percepatan perkembangan pembangunan disuatu wilayahA.2 PENGELOMPOKAN MASALAHA.2.1. Permasalahan dan Potensi Dari Kalender MusimPada penyusunan RPJM Desa Kenteng ini pada tabel kalender musim tanda bintang menunjukkan seberapa kuat intensitas masalah tersebut terjadi pada suatu bulan tertentu. Semakin banyak bintang menunjukkan semakin tinggi tingkat intensitas masalah tersebut terjadi pada bulan tertentu. Bila pada bulan lainnya tidak terdapat tanda bintang, hal itu menunjukkan masalah itu tidak terjadi pada bulan tersebut.Tabel 4.1 : Kalender MusimDesa Kenteng Kecamatan Susukan Kabupaten SemarangNo Masalah Kegiatan Keadaan Panca Roba Musim Kemarau Musim PenghujanMar Apr Mei Jun Jul Ags Spt Okt Nov Des Jan Feb1 Menyusutnya debit air yang berpengaruh pada sektor pertanian * *** ** * * 2 Air untuk irigasi sangat kurang *** ** * 3 Kekeringan menimbulkan tanah sulit untuk ditanami *** 4 Hasil panen merosot ** *** 5 Hasil panen sering gagal *** * 6 Berkembangnya bibit penyakit dan serangga yang merugikan manusia dan dapat menimbulkan penyakit * ** *** * * * ** ***7 Menurunnya kualitas pakan ternak yang berasal dari tumbuhan karena kekurangan suplai air * *** ** * * 10 Kurangnya sanitasi lingkungan, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan * ** *** **Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa masalah yang timbul terkait dengan adanya musim baik itu musim kemarau, musim penghujan, maupun musim pancaroba. Masalahnya antara lain adalah sebagai berikut : Menyusutnya debit air pada musim kemarau. Menyusutnya air disebabkan karena rendahnya intensitas curah hujan pada musim kemarau. Akibatnya pada musim kemarau air untuk irigasi sangat kurang. Hal tersebut berpengaruh pada sektor pertanian karena air sangat dibutuhkan untuk pengairan sawah. Selain itu kekeringan menyebabkan tanah sulit untuk ditanami.Disamping itu karena minimnya suplai air pada musim kemarau untuk tanaman pertanian, hal itu menyebabkan sering terjadinya kemerosotan hasil panen pada musim kemarau dan jika suda sampai pada level yang sangat parah bisa terjadi kegagalan panen. Kualitas pakan ternak yang berasal dari tumbuhan juga menurun pada muaim kemarau karena kekurangan suplai air.Sektor perikanan pun tidak lepas dari masalah keterbatasan air ketika musim kemarau. Akibatnya pada musim kemarau terjadi kurangnya suplai air untuk pemeliharaan perikanan air tawar.Pada musim pancaroba, masalah yang terjadi berbeda dengan masalah yang terjadi pada musim kemarau. Pada musim pancaroba bibit penyakit dan serangga yang merugikan manusia berkembang dan dapat menimbulkan penyakit. Meskipun demikian, Desa Kenteng bukan merupakan desa dengan penyakit endemik tertentu. Selain itu pada saat pancaroba / pertengahan musim tanam kadang tanaman padi yang sudah mulai berisi sering diserang hama tikus sehingga mengakibatkan penurunan bahkan gagal panen.Selain penggalian masalah dengan menggunakan metode kalender musim, perlu juga dilakukan penggalian potensi terkait dengan masalah tersebut untuk mengetahui potensi apa yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut :Tabel 4.2 : Daftar Masalah dan Potensi Kalender MusimNo Masalah Potensi1 Menyusutnya debit air pada musim kemarau, yang berpengaruh pada sektor pertanian Sapras irigasi memadaiSwadaya tenaga masyarakatDinas dan penyuluh2 Pada musim kemarau air untuk irigasi sangat kurang Sapras irigasi memadaiSwadaya tenaga masyarakatSumber mata air di luar desa3 Kekeringan menimbulkan tanah sulit untuk ditanami Dinas PertanianPPL4 Pada musim kemarau hasil panen sering gagal Lahan luasSapras irigasi memadaiKelompok tani5 Berkembangnya bibit penyakit dan serangga yang merugikan manusia dan dapat menimbulkan penyakit saat pancaroba PuskesmasPosyanduApotek hidup6 Menurunnya kualitas pakan ternak yang berasal dari tumbuhan karena kekurangan suplai air pada musim kemarau Pakan ternak non tumbuhanDinas pertanian7 Kurangnya suplai air untuk pemeliharaan perikanan air tawar pada musim kemarau BendunganSumber air dari daerah lain8 Kurangnya sanitasi lingkungan, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan pada musim penghujan Adanya swadaya masyarakat dalam bentuk dana dan tenagaLahanKebanyakan masalah pada musim kemarau terkait pada kurangnya air baik untuk kegiatan di sektor pertanian, perikanan maupun untuk kebutuhan rumah tangga. Kurangnya air untuk pertanian kadang menyebabkan gagal panen atau jumlah panenan yang merosot baik panen dibidang pertanian maupun perikanan. Musim kemarau juga menyebabkan menurunnya kualitas pakan ternak yang berasal dari tumbuhan karena kekurangan suplai air.Untuk mengatasi masalah tersebut perlu digali pula potensi-potensi yang ada. Potensi yang ada di Desa Kenteng harus diberdayakan semaksimal mungkin agar potensi ini dapat dimanfaatkan sesuai tujuan. Beberapa potensi yang telah ada diantaranya adalah adanya sarana prasarana irigasi yang memadai.Swadaya tenaga masyarakat dan partisipasi masyarakat juga tinggi untuk membangun daerahnya. Hal-hal tersebut merupakan suatu modal pembangunan yang cukup potensial untuk dikembangkan guna menyelesaikan permasalahan yang ada. Dinas penyuluhan dan PPL merupakan pihak yang membantu dalam memberikan penyuluhan dan pengetahuan kepada para petani untuk dapat bekerja dengan lebih baik.A.2.2 Identifikasi/PenggalianDari berbagai metode tersebut, maka didapatkan berbagai potensi dan permasalahan yang ada di Desa Kenteng sebagai berikut :a. Bidang PendidikanPendidikan merupakan simbol dari Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga dapat dikatakan bahwa orang yang berpendidikan merupakan SDM yang berkualitas. Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan, terutama menyangkut masalah biaya sekolah. Sehingga dilema pendidikan sering dialami oleh penduduk tingkat bawah. Selain karena faktor biaya, masih banyak juga masyarakat yang beranggapan bahwa pendidikan sampai pada tingkat atas bukan merupakan hal yang penting, sehingga banyak orang yang memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.Hal ini kemudaian memunculkan permsalahan pengangguran, karena sebenarnya mereka merupakan usia produktif. Banyak dari mereka yang hanya bekerja seadanya, banyak diantaranya hanya menjadi buruh lepas. Masalah pendidikan yang rendah ini juga berpengaruh terhadap jiwa kewirausahaan. Semakin minim pendidikan seseorang, maka biasanya jiwa kewirausahaannya juga semakin rendah, sehingga sangat sulit untuk membangun perekonomian.Bidang pendidikan merupakan bagian dari RPJMDes karena pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam pembangunan. Oleh karena itu, dalam penyusunan perencanaan pembangunan, perlu memperhatikan berbagai persoalan mengenai aspek pendidikan. Secara makro, kondisi pendidikan masyarakat di Desa Kenteng sudah cukup baik. Namun secara mikro bidang pendidikan di Desa Kenteng masih mempunyai banyak masalah. Sebagian besar masalah yang ada adalah mengenai beratnya biaya pendididkan karena tingkat perekonomian masyarakat yang lemah.Dari berbagai masalah yang ada, dapat dilihat pula berbagai potensi ataupun peluang yang diperkirakan dapat mengatasi masalah yang terjadi. Salah satunya adalah adanya bantuan BOS (Bantuan Operasional Sekolah), yang diharapkan mampu mengurangi tingkat putus sekolah bagi penduduk miskin. Untuk lebih jelasnya mengenai masalah pendidikan di Desa Kenteng, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:Tabel 4.3 : Potensi dan Permasalahan Bidang PendidikanNo Masalah Potensi Lokasi1 Kurang biaya untuk kuliah/ meneruskan ke perguruan tinggi Minat untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi cukup besarAdanya Program pelatihan dan penyuluhan keterampilan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dan Dinas terkaitBantuan dana dari donatorPenduduk Se Desa Kenteng2 Kebanyakan lulusan SLTA/SMK lebih memilih bekerja dari pada meneruskan sekolahAdanya Program pelatihan dan penyuluhan keterampilan dan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dan Dinas terkaitAdanya kredit lunak dan pinjaman dari koperasi dan pemerintah untuk memulai usaha di desa Kenteng. Seluruh Penduduk Desa Kenteng3 Belum ada jam belajar masyarakatLahan dan tempat tersedia untuk pembuatan plang jam belajar masyarakatPartisipasi masyarakat terutama perangkat Dusun untuk mendukung programAdanya jam belajar masyarakat sampai tingkat RT Seluruh Dusun4 Hampir seluruh warga masyarakatnya berhenti di SMA yang mengakibatkan:Tidak adanya keahlian khususSulit mendapat pekerjaanKurang efektifnya masa pendidikan karena mata pencaharian setelah mereka lulus SMA hanya sebagai petaniKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan tinggiJarak sekolah dengan dusun dekatSeluruh Dusunb. Bidang Kesehatan dan LingkunganKesehatan dan lingkungan merupakan dua hal yang sangat terkait erat. Sehingga dapat dikatakan bahwa kondisi lingkungan yang sehat, kondusif dan nyaman akan berpengaruh langsung terhadap kesehatan masyarakat yang ada di dalamnya. Semakin baik kesehatan dan kualitas lingkungan suatu masyarakat maka akan berpengaruh baik juga terhadap kualitas SDM yang ada di dalamnya. Untuk itu penyusunan perencanaan pembangunan perlu memperhatikan berbagai masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan lingkungan masyarakat di dalamnya.Secara makro, kondisi kesehatan dan lingkungan di Desa Kenteng sudah cukup baik. Dari hasil penjaringan dalam rangka penyusunan program ini, masalah kesehatan dan lingkungan yang masih banyak dirasakan oleh masyarakat adalah masalah MCK (Mandi Cuci Kakus) dan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah). Dalam masyarakat masih dijumpai beberapa keluarga yang belum mempunyai sarana MCK maupun SPAL. Untuk itu, dalam RPJMDes ini akan dibahas mengenai berbagai masalah dan potensi dari bidang kesehatan dan lingkungan secara lebih rinci dijelaskan dalam tabel di bawah ini :Tabel 4.4 : Potensi dan Permasalahan Bidang Kesehatan dan LingkunganNoMasalahPotensi Lokasi1 Sebagian besar masyarakat belum punya MCKSwadaya masyarakat cukup besarLahan yang tersedia cukup luasBantuan dana dari pemerintah desaAdanya sumber daya alam batu dan pasir untuk pembangunanDusun KragoanDusun Talok2 Jaminan kesehatan yang belum merata Adanya puskesmas induk,Pengecekan kesehatan di posyandu dan penyuluhanSeluruh Dusun di Desa Kenteng4 Minimnya kesadaran masyarakat akan lingkungan yang sehatAdanya penyuluhan dari kader-kader PKK dan Posyandu eluruh Dusun di Desa Kenteng5 Pemberian gizi balita masih kurang. Adanya puskesmas indukPengecekan kesehatan di posyanduTerdapatnya Kader kesehatan puskesmas,Terdapatnya Kader posyandueluruh Dusun di Desa Kenteng6 Kebun masyarakat yang luas susah dijaga kebersihannyaKuatnya kegiatan gotong royong untuk membersihkan dan memelihara kebersihan lingkungan dusun eluruh Dusun di Desa Kenteng7 Biaya kesehatan yang mahal mahalTersedianya Puskesmas induk yang memberikan pelayanan kesehatan.Adanya posyandu dan kader yandhu yang juga membantu memberikan info pelayanan kesehatan bagi masyarakat.eluruh Dusun di Desa Kentengc. Bidang Sarana dan PrasaranaSarana dan prasarana merupakan aspek penting dalam suatu wilayah. Kelengkapan sarana dan prasarana dapat menjadi faktor pendorong majunya suatu wilayah. Oleh karena itu sarana dan prasarana sangat penting untuk menjadi perhatian. Sebagian besar permasalahan di bidang sarana prasarana Desa Kenteng yaitu belum baiknya fasilitas jalan yang merupakan denyut nadi utama transportasi meliputi perkerasan serta masih banyak jalan yang perlu di rehabilitasi akibat kerusakan seperti lubang-lubang di jalan. Tentunya permasalahan jalan yang rusak sudah seharusnya menjadi perhatian. Jalan sebagai sendi utama dalam segala hal terutama dalam memperlancar pergerakan barang, jasa dan orang sehingga nantinya mampu untuk menggerakkan perekonomian desa.Jika melihat kondisi di lapangan banyak terlihat jalan yang berlubang. Hal ini mengganggu aktivitas warga yang akan melewati jalan tersebut. Selain itu pula dimungkinkan jika musim penghujan datang, maka kondisi jalan akan tergenang air dan sulit untuk dilewati kendaraan bermotor. Tentunya hal ini secara tidak langsung menghambat perekonomian desa. Sebenarnya jika melihat potensi yang ada, di Desa Kenteng tersedia banyak potensi untuk memecahkan permasalahan tersebut diantaranya adalah tersedianya swadaya masyarakat cukup besar dan bantuan dana dari pemerintah. Adanya potensi yang sangat mendukung ini, tentunya harus dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah desa terutama potensi swadaya masyarakat yang cukup besar.Untuk lebih jelasnya mengenai masalah dapat dilihat dengan tabel berikut:Tabel 4.5. : Potensi dan Permasalahan Bidang Sarana dan PrasaranaNo Masalah Potensi Lokasi1 Perlu pembangunan dan perbaikan saluran irigasi Swadaya masyarakat cukup besarBantuan dana dari pemerintahLembaga, Kelompok Tani Dusun Tegalsari, Krajan2 Perlu pengerasan dan pembangunan jalan: Swadaya masyarakat cukup besarBantuan dana dari pemerintah desa Dusun Talok, Dusun Tegalsari, Dusun Niten, Dusun Kragoan3 Pembuatan dan perbaikan talud Jalan dan saluran Swadaya masyarakat cukup besarBantuan dana dari pemerintah desa Seluruh Dusun Di Desa Kenteng4 Perbaikan / Perawatan Tempat Ibadah Swadaya masyarakat cukup besarBantuan dana dari pemerintah desa Seluruh Dusun Di Desa Kenteng5 Pembangunan bendungan untuk pengairan sawah / kolam Swadaya masyarakat cukup besarBantuan dana dari pemerintah desa Dusun Tegalsari dan Dusun Krajan7 Pengelolaan limbah RT masih buruk karena dibuang sembaranganLingkungan Dusun cukup bersih Seluruh Dusun Di Desa Kenteng8 Pos ronda /kamling ada yang rusak Tanah yang ditempati akan didirikan bangunan, Lahan tersedia, Swadaya, Gotonroyong Seluruh Dusun Di Desa Kentengd. Bidang Sosial Budaya dan KelembagaanBidang sosial budaya dan kelembagaan dalam penyusunan RPJM Desa Kenteng meliputi segala aspek sosial budaya dan kelembagaan yang mendampingi kehidupan masyarakat desa dalam kesehariannya, lingkungan, dan tradisi. Desa Kenteng merupakan desa yang penuh dengan keragaman potensi sosial budaya dan kelembagaan. Permasalahan yang ada terkait dengan bidang sosial budaya dan kelembagaan tersebut perlu dipecahkan dan diselesaikan dengan segera.Banyak tersimpan potensi sosial budaya di Desa Kenteng. Perspektif budaya masyarakat di desa ini masih sangat kental dengan budaya Jawa. Hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di Kabupaten Semarang masih kuat terpengaruh dengan adanya pusat kebudayaan Jawa yang tercermin dari keberadaan Keraton Kasultanan maupun Pakualaman yang ada di Yogyakarta. Dari latar belakang budaya, kita bisa melihat aspek budaya dan sosial yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Di dalam hubungannya dengan agama yang dianut misalnya, Islam sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam menjalankannya sangat kental dengan tradisi budaya Jawa seperti kenduri/kondangan yang sering dilaksanakan untuk memperingati hari-hari besar Islam maupun peringatan-peringatan lainnya.Di desa Kenteng ini terdapat beberapa jenis kesenian daerah yang masih ada sampai sekarang. Misalnya kesenian kuda lumping merupakan salah satu kesenian yang tetap bertahan dari dulu hingga sekarang di daerah Kenteng.Permasalahan yang ada yang terkait dengan bidang sosial budaya di Desa Kenteng meliputi masih ada konflik interen karena masalah sosial, masih ada kesenjangan sosial dalam masyarakat, kurangnya pementasan seni di tingkat Dusun, kurangnya kesadaran akan partisipasi untuk turut merawat bangunan publik/fasilitas umum, kurangnya minat, terutama generasi muda, akan kesenian lokal dan pemeliharaannya, kurangnya tenaga pengajar untuk TPA, sehingga kegiatan TPA tidak bisa berjalan dengan maksimal.Sedangkan potensi kelembagaan atau kesejahteraan sosial dapat dilihat dari pemberdayaan kelembagaan yang ada di Desa Kenteng, seperti LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa), KPD (Kader Pembangunan Desa)KPMD (Kader pemberdayaan masyarakat Desa) TP2K (Tim Pengelola dan pengendaki kegiatan ) dan PKK. Melalui lembaga-lembaga tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan sosial dengan program-programnya.Permasalahan yang ada yang terkait dengan bidang kelembagaan di Desa Kenteng meliputi masih ada kelompok pemuda yang tidak aktif, SDM pengurus kelembagaan yang masih rendah serta tidak semua pengurus aktif, kurang terkoordinasikannya kerjasama antar RT/RW, organisasi pemuda kepengurusannya kurang jelas, kegiatan banyak yang langsung diselenggarakan di RT masing-masing, kurangnya ilmu mengenai kelembagaan, dan organisasi PKK ada yang masih pasif.Dari berbagai permasalahan sosial, budaya dan kelembagaan, permasalahan yang diangkat menjadi prioritas adalah permasalahan yang paling banyak ditemukan di dusun-dusun di Desa Kenteng, yaitu kurangnya minat, terutama generasi muda, akan kesenian lokal dan pemeliharaannya. SDM pengurus kelembagaan yang masih rendah serta tidak semua pengurus aktif. Permasalahan ini rata-rata terdapat di seluruh Dusun.Berikut tabel rincian permasalahan dan potensi di bidang sosial, budaya dan kelembagaan di Desa Kenteng beserta lokasinya:Tabel 4.6. : Potensi dan Masalah Bidang Sosial Budaya KelembagaanNo. Masalah Potensi Lokasi1. Menurunnya rasa kegotong -royongan masyarakat Organisasi kelembagaan berjalan dengan baik, kerukunan masyarakat cukup baik, keinginan untuk membangun lingkungan cukup tinggi Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng2. Masih ada kelompok pemuda yang tidak aktif Organisasi kelembagaan di Dusun sudah baik, misalnya: Perkumpulan PKK, Arisan,karang taruna.Solidariatas tinggiGotong royong bagus Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng4. Masih ada kesenjangan sosial dalam masyarakat Organisasi kelembagaan di semua Dusun rata-rata berjalan dengan baik,.Solidariatas tinggiGotong royong bagusTidak ada keributan dalam Dusun maupun antar Dusun Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng5. SDM pengurus kelembagaan yang masih rendah serta tidak semua pengurus aktif Jumlah SDM yang cukup tinggiTerdapatnya program pelatihan dan penyuluhan tentang organisasi kepemudaanJumlah pengurus yang cukup proporsionalStruktur Pengurus lengkapDukungan dari masyarakat Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng6. Kurangnya pembinaan seni di tingkat Dusun Minat masyarakat terhadap kesenian tradisional masih cukup tinggiAdanya program revitalisasi kebudayaan yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng7. Kurangnya kesadaran akan partisipasi untuk turut merawat bangunan publik/fasilitas umum Terdapat struktur organisasi dalam masyarakatKelompok tani LPMD RT/RW PKKTakmir MasjidAdat istiadat lokal masih cukup terjaga (kenduren, mitoni, yasinan, dll)Rendahnya tingkat kesenjangan sosial yang terjadi Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng8. Kurangnya minat, terutama generasi muda, akan kesenian lokal dan pemeliharaannya Struktur kelembagaan masyarakat tersusun baikAdat istiadat masyarakat masih terjaga dengan baikMasyarakat Dusun sangat kompakMasih berjalannya kegiatan kerjabakti masyarakatSolidaritas atau swadaya masyarakat untuk pembangunan dusun sangat tinggi Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng9. Kurang terkoordinasikannya kerjasama antar RT / RW Adanya kelompok taniSering adanya rembuk dusun sebagai ajang untuk mengaspirasikan pendapatSemua Dusun diwilayah Desa Kenteng10. Organisasi pemuda kepengurusannya kurang jelas Kesadaran pemuda untuk berorganisasi cukup tinggi, sudah ada wadah bagi kegiatan pemuda.Mempunyai solidaritas tinggi Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng11. Kurangnya ilmu mengenai kelembagaan (tupoksi). Perangkat dan sarana dusun lengkap.Terdapat Dasawisma, PKK, LPMD, RT/RWOrganisasi pemuda kepengurusannya jelas.Terdapat anggota dari masyarakat yang aktif dalam organisasi formal di tingkat universitas. Yang dapat menularkan ilmu-ilmu kelembagaan Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng12. Kegiatan banyak yang langsung diselenggarakan di RT / RW masing-masing Masyarakat relatif kompak Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng13. Adanya kekerasan dalam rumah tangga serta banyaknya anak muda yang mabuk-mabukan Kepedulian dan Kesadaran warga Semua Dusun diwilayah Desa Kentenge. Bidang Sosial KependudukanPerencanaan merupakan aspek penting dalam pembangunan. Perencanaan yang baik tentunya membutuhkan berbagai data untuk menjelaskan kondisi dari suatu wilayah termasuk didalamnya data mengenai kondisi sosial di wilayah tersebut. Data sosial dalam hal ini terkait dengan kondisi kependudukan baik berupa ketenagakerjaan, mata pencaharian, kesejahteraan penduduk, kualitas penduduk maupun beberapa hal yang masih terkait.Permasalahan yang paling dirasakan dalam bidang sosial yakni upaya pekerja rendah dan pengangguran tinggi serta pendapatan perkapita masih rendah. Selain itu terdapat beberapa permasalahan lain yang juga banyak dirasakan di beberapa dusun yakni terkait dengan mata pencaharian penduduk serta sumberdaya manusia yang ada.Dengan demikian dapat diketahui bahwa permasalahan dalam bidang sosial kependudukan di Desa Kenteng yakni pengangguran yang cukup tinggi. Pengangguran yang ada dapat disebabkan oleh kurangnya keahlian ataupun dikarenakan tidak adanya kemauan untuk bekerja. Tentunya hal ini menjadi permasalahan yang harus diselesaikan. Pengangguran dapat menjadi beban masyarakat dan dikhawatirkan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.Meskipun demikian permasalahan ini bukan tidak dapat dipecahkan. Desa Kenteng kaya akan sumberdaya alam yang potensial untuk dikembangkan. Dengan semangat wirausaha dan kreativitas, sumberdaya alam yang ada dapat dimanfaatkan untuk membuka lapangan kerja baru. Selain itu adanya bantuan pinjaman modal dari Kelompok, koperasi dan instansi lainnya bagi masyarakat yang akan melakukan usaha merupakan solusi bagi mereka yang terkendala masalah modal.Dalam hal ini pemerintah desa juga memfasilitasi melalui program pelatihan dan penyuluhan keterampilan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dan Dinas terkait. Untuk lebih jelasnya berbagai permasalahan dan potensi dalam bidang sosial di Desa Kenteng dapat dilihat pada tabel berikut ini :Tabel 4.7. : Potensi dan Permasalahan Bidang Sosial KependudukanNo Permasalahan Potensi Lokasi1. Pendapatan perkapita yang masih rendah Adanya bantuan pinjaman modal dari kelompok, koperasi dan instansi lainnya bagi masyarakat yang akan melakukan usahaSemangat masyarakat untuk gotong royong tinggiKebersamaan dan kekompakan masyarakat tinggi.Jumlah penduduk usia produktif yang cukup tinggiBanyaknya lapangan pekerjaan di luar Kenteng, terutama di daerah perkotaan YogyakartaAdanya kegiatan/proyek padat karya yang diselengarakan oleh pemerintah Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng2. Upah pekerja rendah danPengangguran tinggi Adanya Program pelatihan dan penyuluhan keterampilan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dan Dinas terkaitTersedianya bangunan dan tempat yang cukup luas untuk usat kegiatan pelatihanAngkatan kerja yang ada tidak pilih-pilih untuk bisa berkaryaAdanya fasilitas kredit dan pinjaman dari koperasi, pemerintah, BMT, dan lembaga lainnya untuk modal usaha. Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng3. SDM rendah, terutama pada rendahnya kualitas angkatan kerja dan Angkatan kerja yang ada belum sesuai dengan kebutuhan permintaanTingkat pendidikan masyarakat yang sebagian besar sudah lolos wajib belajar.Angkatan kerja yang ada tidak pilih-pilih untuk bisa berkaryaAdanya Program pelatihan dan penyuluhan keterampilan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dan Dinas terkait Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng4. Sebagian besar mata pencaharian warga ialah sebagai buruh utamanya buruh tani, namun ada juga sebagian warga jika musim kemarau beralih menjadi penambang pasir, nyetrum ikan Adanya bantuan pinjaman modal dari kelompok, koperasi dan instansi lainnya bagi masyarakat yang akan melakukan usahaAdanya penyuluhan pelatihan kerja dari kelurahan dan dinas terkaitLahan pertanian di wilayah desa Kenteng luas dan berpotensi untuk dikembangkan secara mandiriAdanya tambang pasir untuk pekerjaan sampinganAdanya Aliran Sungai progo yang banyak ikannnya Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng5. Masyarakat usia non-produktif banyak KB berjalan mandiriPartisipasi pengguna KB tinggiPertumbuhan penduduk rendahSemua Dusun diwilayah Desa Kenteng6. Jumlah pengangguran banyak dan sebagian besar adalah penganggur terselubung Adanya bantuan pinjaman modal dari Kelompok, koperasi dan instansi lainnya bagi masyarakat yang akan melakukan usahaAdanya penyuluhan pelatihan kerja dari kelurahan dan dinas terkaitTersedianya lapangan kerja yang dapat dilakukan secara wirausaha dan swastaSemua Dusun diwilayah Desa Kenteng7. Skill/ keterampilan ibu rumah tangga rendah Terdapatnya kader penyuluh PKK di tingkat DusunAdanya Program pelatihan dan penyuluhan keterampilan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dan Dinas terkaitTersedianya bangunan dan tempat yang cukup luas untuk usat kegiatan pelatihanAdanya fasilitas kredit dan pinjaman dari koperasi, pemerintah, BMT, dan lembaga lainnya untuk modal usaha.Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng8. Tingkat kreativitas usaha relatif rendah Terdapatnya kader penyuluh PKK ditingkat DusunAdanya Program pelatihan dan penyuluhan keterampilan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dan Dinas terkaitAdanya fasilitas kredit dan pinjaman dari koperasi, pemerintah, BMT, dan lembaga lainnya untuk modal usaha. Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng9. Sebagian besar penduduk ialah penduduk miskin (penerima BLT)Turunnya angka kemiskinan di Kenteng Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng10 Adanya rumah tinggal yang tidak layak huniBatu, Pasir, Swadaya dan Gotongroyong Semua Dusun diwilayah Desa Kentengf. Bidang Ekonomi ProduktifPerencanaan pembangunan sudah selayaknya dicanangkan secara komprehensif mencakup segala bidang. Untuk itu penting pula bagi berbagai pihak terkait dalam proses perencanaan memperhatikan potensi dan permasalahan yang terjadi di wilayahnya terkait bidang ekonomi masyarakat. Dengan mengetahui potensi dan permasalahan dalam bidang ekonomi maka diharapkan dapat disusun upaya pemecahan masalah sehingga dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.Permasalahan yang paling banyak dirasakan dalam bidang ekonomi produktif di Desa Kenteng antara lain masih adanya pengangguran dan permasalahan modal. Selain itu ada satu permasalahan yang sudah selayaknya menjadi perhatian bersama yakni aktivitas penambangan pasir yang tidak terkontrol telah menimbulkan kerusakan lingkungan. Disatu sisi aktivitas penambangan merupakan sumber perekonomian warga, akan tetapi disisi lain aktivitas ini telah meninggalkan lubang bekas galian yang tidak termanfaatkan. Oleh karena itu diperlukan tindakan yang tepat agar mata pencaharian penduduk tidak hilang dan lingkungan tetap terjaga kelestariannya.Untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi berbagai permasalahan yang ada maka sebenarnya terdapat berbagai potensi yang dapat dioptimalkan. Potensi yang ada di Desa Kenteng terutama dengan luasnya lahan pertanian dan peternakan di Desa Kenteng untuk di kelola, adanya bantuan dana dari pemerintah, yang sudah tersalur dengan baik serta adanya pemanfaatan hasil dan sisa pertanian dalam bentuk integrated farming system. Selain berbagai permasalahan dan potensi yang telah disebutkan diatas, terdapat berbagai permasalahan dan potensi lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :Tabel 4.8. : Potensi dan Permasalahan Bidang Ekonomi ProduktifNo Masalah Potensi Lokasi1. Hampir terdapat Penganguran terselubung 40% dan 25% setengah penganggurSudah terdapat perkumpulan ternak dan taniTerdapat unit kegiatan masyarakat (UKM) di tiap-tiap dusunLuasnya lahan pertanian dan peternakan di desa Kenteng untuk di kelolaTerdapat sentra kerajinan shingga mampu menyerap tenaga kerjaTingkat pendidikan masyarakat yang sebagian besar sudah lolos wajib belajar. Semua Dusun di wilayah Desa Kenteng2. Terbatasnya dana untuk pembuatan kesekretariatan UKM dan kelompok taniKegiatan di tiap-tiap dusun sudah terjadwal dan sudah rutin dilakukanMinat membuka usaha dan wiraswasta tinggiBantuan dana dari pemerintah yang sudah tersalur dengan baikBanyak kegiatan peternakan yang dilakukan dalam skala rumah tangga.Ada perkumpulan tani yang bermanfaat yang banyak, seperti adanya penyuluhan dan bantuan bibit sebagai stimulan, yang memberi penyuluhan adalah perwakilan dari dinas pertanianTerdapat berbagai kegiatan industri kecilSemua Dusun di wilayah Desa Kenteng3. Cukup tingginya tingkat kerusakan lingkungan akibat pertambanganTersedianya sumber daya alam dan sumber tenagaPemanfaatan lahan terutama disektor pertanian dan perkebunan sangat potensial Semua Dusun di wilayah Desa Kenteng4. Pupuk untuk pertanian susah didapat Adanya pemanfaatan hasil dan sisa pertanian dalam bentuk integrated farming systemAdanya teknologi pembuatan sapronak (sarana produksi ternak) secara mandiriAdanya fasilitas kredit dan pinjaman dari koperasi, pemerintah, BMT, dan lembaga lainnyaSemua Dusun di wilayah Desa Kenteng5. Keterbatasan pemilikan lahan, terutama oleh masyarakat lokalPenyewaan lahan dari tempat lain Semua Dusun di wilayah Desa Kenteng6. Intensitas penyuluhan pertanian yang masih jarang Terdapatnya kelompok tani dn peternak sebagai fasilitator utama pengadaan penuluhan pertanianTersedianya tenaga penyuluh di tingkat kecamatanSemua Dusun di wilayah Desa Kenteng7. Terbatasnya dana dan modal usaha yang dimiliki untuk melakukan kegiatan pertanian, peternakan, dan ekonomi produktif lainnya Adanya fasilitas kredit dan pinjaman dari koperasi, pemerintah, BMT, dan lembaga lainnyaKelompok ternak yang aktif dalam melakukan kegiatanAdanya pemanfaatan hasil dan sisa pertanian dalam bentuk integrated farming systemJalinan kerjasama dengan perusahaan besar(nasioanal) sebagai mitra binaanPemberdayaan disektor ekonomi tinggiSemua Dusun di wilayah Desa Kenteng8. Keterampilan dan skill yang terbatas dari masyarakat, terutama dalam kewirausahaan Jumlah penduduk usia produktif tinggiTingkat pendidikan warga masyarakat yang cukup tinggi (rata-rata tamatan SMU)Adanya pelatihan keterampilan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa bekerjasama dengan dinas-dinas terkait.Minat membuka usaha dan wiraswasta tinggiSemua Dusun di wilayah Desa Kenteng9. Pendapatan dari sektor pertanian rendah karena biaya produksi yang semakin tinggi Adanya fasilitas kredit dan pinjaman dari koperasi, pemerintah, BMT, dan lembaga lainnyaKelompok ternak yang aktif dalam melakukan kegiatanAdanya pemanfaatan hasil dan sisa pertanian dalm bentuk integrated farming systemAdanya teknologi pembuatan sapronak (sarana produksi ternak) secara mandiriSemua Dusun di wilayah Desa Kenteng10. Penerapan teknologi pertanian yang masih tradisional dan terbatasnya ketersedian informasi terbaru di bidang pertanian dan peternakanAdanya penyuluh pertanian, peternakan, di masing-masing kecamatanAdanya kelompok ternak yang aktif melakukan kegiatanAdanya penyuluh pertanian, peternakan, di masing-masing kecamatanAdanya kelompok pertanian yang aktifAdanya media informasi pertanian yang berkelanjutan dan dikelola oleh pemerintah desaSeluruh Dusun di Desa Kenteng11. Belum ada perkumpulan pengrajin swadaya masyarakat cukup besarAdanya Pengrajin rumahanSeluruh Dusun di Desa Kenteng12. Jenis pekerjaan masyarakat mayoritas musiman sehingga banyak KK yang tidak tetap pendapatannya dan Penghasilan rata-rata masyarakat tersebut masih dibawah UMRLahan dapat ditanami sayur sayuran dan palawijaTingginya minat masyarakat tentang wiraswastaAda perkumpulan tani yang bermanfaat banyak, seperti adanya penyuluhan dan bantuan bibit sebagai stimulan, yang memberi penyuluhan adalah perwakilan dari dinas pertanianTerdapat berbagai kegiatan industri kecil Seluruh Dusun di Desa Kenteng13. Keterbatasan modal dari warga sehingga belum mampu memciptakan usaha sendiriKeinginan masyarakat untuk bekerja sangat tinggiSeluruh Dusun di Desa KentengA.2.3 Pengelompokkan dan Penentuan Peringkat MasalahDalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Desa Kenteng, setelah data diidentifikasi dan dikelompokkan dalam enam bidang yaitu bidang pendidikan, kesehatan lingkungan, sarana dan prasarana, ekonomi produktif, sosial kependudukan dan sosial budaya kelembagaan, metode selanjutnya yang digunakan untuk membuat RPJM Desa yaitu pengelompokan dan penentuan peringkat masalah.Dalam pengelompokan dan penentuan peringkat masalah, data yang sudah diidentifikasikan dalam tabel sebelumnya di bakukan dan jumlah permasalahan di kelompokkan berdasarkan prioritas dan tingkat urgensi suatu permasalahan tersebut, kemudian tiap masalah di skoring dengan cara penilaian dengan menggunakan angka skala dari 1-5. Angka skala 1 merupakan angka skala yang paling kecil, hal ini dapat diartikan bahwa tingkat intensitas permasalahan sangat kecil, sedangkan angka lima pada tabel merupakan angka yang paling tinggi. Hal ini berarti bahwa suatu permasalahan dengan tingkat skala 5 memiliki intensitas yang sangat tinggi. Sedangkan variabel klasifikasi identifikasi yang digunakan dalam skoring yaitu dirasakan oleh banyak orang yang merasakan, tingkat keparahan, menghambat tingkat pendapatan, sering terjadi, dan tersedia potensi untuk memecahkan masalah.Dari kelima variabel tersebut, angka skoring dijumlahkan untuk mendapatkan peringkat. Masalah dengan jumlah skoring yang paling tinggi akan mendapatkan prioritas pertama, hal ini dapat diartikan bahwa masalah dengan peringkat kecil (1, 2, 3, ) di identifikasikan dalam masalah dengan prioritas yang sangat penting dan perlu menadapat perhatian yang lebih intens. Tingkat intensitas dan penentuan peringat juga dipengaruhi oleh jumlah dusun yang terdapat dalam permasalahan tersebut. Dari data dapat diidentifikasikan beberpa permasalahan yang ditemukan di lapangan, seperti yang terlihat dalam tabel berikut :Tabel 4.9 : Pengelompokkan dan Penentuan Peringkat MasalahNo Masalah Dirasakan oleh banyak orang Sangat Parah Menghambat Peningkatan Pendapatan Sering Terjadi Tersedia Potensi Untuk Memecahkan Masalah Jml Nilai Urutan PeringkatLokasi1 Jembatan dan Jalan mulai rusak dan perlu perbaikan. 4 3 4 2 4 17 11 Semua Dusun Di Desa Kenteng2 Badan jalan terancam erosi, perlu pembuatan Talud jalan 4 2 3 2 3 14 23 Semua Dusun Di Desa Kenteng3 Jalan Dusun yang belum diaspal 4 2 3 2 4 15 18 Dusun Kragoan, Dusun Tegalsari4 Jalan Desa yang menghubungkan antar Dusun 5 2 3 2 3 15 18 Semua Dusun Di Desa Kenteng5 Jalan Desa yang menghubungkan antar Desa 5 2 2 2 3 14 23 Dusun Niten6 Kurangnya pelatihan / penyuluhan keterampilan bagi para pengangguran dan masyarakat 5 4 4 3 4 20 4 Semua Dusun Di Desa Kenteng7 Sebagian masyarakat tingkat pendidikan tergolong rendah 4 2 3 2 3 14 23 Semua Dusun Di Desa Kenteng8 Masih sedikitnya pelatihan dan penyuluhan keterampilan dengan kerjasama antara pemerintah desa dan dinas terkait 4 3 3 2 3 15 18 Semua Dusun Di Desa Kenteng9 Tingkat kebersihan lingkungan masih kurang 5 4 3 3 4 19 6 Semua Dusun Di Desa Kenteng10 Tempat pembuangan limbah yang belum layak dan menimbulkan pencemaran lingkungan 4 3 2 3 4 16 15 Semua Dusun Di Desa Kenteng11 Bangunan masjid dan mushola banyak yang usang 3 2 2 2 3 12 32 Dusun Tegalsari12 Masih kurangnya penerangan jalan 5 4 3 3 4 19 6 Semua Dusun Di Desa Kenteng13 Saluran irigasi banyak yang rusak 5 5 4 4 4 22 2 Dusun Tegalsari, Dusun Krajan14 Belum adanya drainase 5 3 2 2 3 15 18 Semua Dusun Di Desa Kenteng15 Menyusutnya debit air pada musim kemarau, yang berpengaruh pada sektor pertanian 5 5 5 5 4 24 1 Dusun Tegalsari, Dusun Krajan, Dusun Dalaman16 Perlunya peningkatan Gizi Balita 5 2 2 2 4 15 18 Semua Dusun Di Desa Kenteng17 Produksi hasil pertanian masih rendah 5 4 5 4 4 22 2 Semua Dusun Di Desa Kenteng18 Pada musim penghujan terjadi luapan air sehigga jalan becek 5 3 3 3 3 17 11 Semua Dusun Di Desa Kenteng19 Gorong-gorong rusak sehingga saluran air tidak lancar dan mengganggu produksi 4 3 4 3 3 17 11 Semua Dusun Di Desa Kenteng20 Pelestarian Kebudayaan dan pengembangannya 4 4 4 3 3 18 9 Semua Dusun Di Desa Kenteng21 Adanya kekerasan dalam Rumah Tangga perlu adanya penyuluhan 1 2 1 2 1 7 39 Semua Dusun Di Desa Kenteng22 Peningkatan Keamanan dan Ketertiban 5 3 3 3 3 17 11 Semua Dusun Di Desa Kenteng23 Kurangnya pembinaan / pelatihan menajemen kelompok sehingga kelompok ekonomi produktif sulit berkembang 5 3 3 3 4 18 9 Semua Dusun Di Desa Kenteng24 Kurangnya pemberdayaan lembaga sehingga pengurus belum mengetahui tentang tupoksinya 4 2 3 2 3 14 23 Semua Dusun Di Desa Kenteng25 Pada saat musim panca roba banyak timbul berbagai macam penyakit dan hama 3 2 2 2 3 12 32 Semua Dusun Di Desa Kenteng26 Minimnya Fasilitas sarana prasarana pendidikan dan terjadinya putus sekolah 3 2 2 2 3 12 32 Semua Dusun Di Desa Kenteng27 Adanya rumah tinggal yang tidak layak huni 3 2 2 2 3 12 32 Semua Dusun Di Desa Kenteng28 Perlunya Pembangunan Balai Dusun 3 3 2 2 3 13 28 Semua Dusun Di Desa Kenteng29 Perlunya Pemberdayaan dan Peningkatan Aparat Pemerintah Desa 4 3 3 3 3 16 15 Semua Dusun Di Desa Kenteng30 Perlunya Peningkatan Prestasi Olahraga 3 2 3 2 2 12 32 Semua Dusun Di Desa Kenteng31 Kurangnya peran tokoh Agama dalam kegiatan Pemerintahan 3 2 3 3 2 13 28 Semua Dusun Di Desa Kenteng32 Perlunya Penataan berkaitan dengan Tanah Kas Desa maupun Tanah Masyarakat 4 3 4 2 3 16 15 Semua Dusun Di Desa Kenteng33 Perlunya Peningkatan Sistem Pelayanan dan Kelembagaan Desa 4 2 3 2 3 14 23 Semua Dusun Di Desa Kenteng34 Perlunya Penanggulangan kemiskinan, Pengangguran dan PHK akibat krisi ekonomi 5 4 5 3 3 20 4 Semua Dusun Di Desa Kenteng35 Mulai menurunya rasa kegotong royongan masyarakat 3 3 2 2 2 12 32 Semua Dusun Di Desa Kenteng36 Perlunya penataan pagar pekarangan / jalan lingkungan 3 2 2 2 2 11 38 Semua Dusun Di Desa Kenteng37 Bantuan, Pembinaan dan kegiatan Lembaga Desa perlu ditingkatkan 3 2 3 2 3 13 28 Semua Dusun Di Desa Kenteng38 Perlunya Perubahan Sistem pola tanam dalam megantisipasi kekuranga air, pupuk maupun saprodi dalam usha meningkatkan hasil pertanian secara keseluruhan 5 3 4 3 4 19 6 Semua Dusun Di Desa Kenteng39 Penataan Wilayah Desa dan tata ruangnya 3 3 2 2 3 13 28 Semua Dusun Di Desa KentengA.2.4 Pemecahan Masalah dan Penentuan Prioritas TindakanSetelah data di skoring, didapatkan peringkat permasalan, kemudian data diurutkan berdasarkan peringkat prioritas permasalahan yang kemudian dilakukan identifikasi:1. Penyebab permasalahan,Penyebab permasalahan yaitu asal masalah itu terjadi dan direkomendasikan oleh warga masyarakat mulai dari tingkat RT/ RW hingga perangkat desa. Dari tiap permasalahan yang didapat semuanya di identidikasikan penyebabnya untuk menentukan tindakan yang layak yang harus dilakukan.2. Potensi permasalahan,Potensi permasalahan yaitu suatu hal yang dapat mendukung dalam menentukan pemecahan permasalahan, potensi permasalahan dapat berupa lembaga yang direkomendasikan untuk menyelesaikan masalah, sumber dana manusia, sumberdaya alam yang mendukung terselesaikannya masalah.3. Pemecahan permasalahanPemecahan permasalan didapat setelah penyebab dan potensi permasalahan di tentukan. Pemecahan permasalahan merupakan tindak lanjut dari variabel potensi permasalahan yang di tampilkan dalam bentuk konsep seperti pengadaan sarana dan prasarana fisik, bantuan yang diberikan pihak terkait seperti, dana/finansial, relasi, dan dan tenaga pelatih dan penyuluh.4. Tindakan yang layakMerupakan tindak lanjut dan kegiatan kongkrit yang diusulkan untuk menjadi kegiatan di lapangan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tindakan yang direkomendasikan dapat berupa penyuluhan, pembuatan dan perbaikan sarana dan prasarana fisik (jalan, SPAL, tempat ibadah, dll), bantuan kredit dan modal usahaTabel 4.10 : Pemecahan Masalah dan Penentuan Prioritas TindakanNo Masalah Penyebab Potensi Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah Tindakan Yang Layak1 Menyusutnya debit air pada musim kemarau, yang berpengaruh pada sektor pertanian Berkurangnya debit air, banyaknya saluran yang mulai rusak/bocor Sungai yang belum Optimal, P3A, Kelompok Pertanian, Gotong royong dan Swadaya Pembuatan/Pengeboran Mata air Bawah Tanah Untuk menamabah Kolam, Pembangunan/rehap saluran yang bocor/rusak Pembuatan/Memperbaiki Saluran irigasi / drainase2 Saluran irigasi banyak yang rusak Keterbiasaan dari Masyarakat, Kurangnya perhatian dari Dinas Terkait Luas Lahan, Gotong royong, P3A, Swadaya, Kelompok Memperbaiki saluran irigasi Perbaikan Saluran Irigasi3 Produksi hasil pertanian masih rendah Kekurangan air, Pupuk Sulit, Adanya serangan hama Lahan Pertanian, P3A, Kelompok Tani, Swadaya dan Gotongroyong, PPL, KUD Melakukan pembinaan tentang sistem pola tanam yang baik, serta Penggunaan Pupuk Kandang/ organik Penyuluhan dan Pembinaan Kelompok Tani4 Kurangnya pelatihan / penyuluhan keterampilan bagi para pengangguran dan masyarakat Tidak memiliki ketrampilan yang cukup, memilih-milih dalam mencari pekerjaan, Usia produktif tinggi SDM, Info Lowongan Kerja, BLK Pembinaan, Penyuluhan dan pelatihan Ketrampilan Pembinaan dan Pelatihan Ketrampian5 Perlunya Penanggulangan kemiskinan, Pengangguran dan PHK akibat krisi ekonomi Adanya PHK perusahaan, banyak Warga miskin SDM, Swadaya Pemberdayaan dan Pelatihan ketrampilan kepada masyarakat Pemberdayaan dan Pelatihan ketrampilan Usaha Ekonomi Produktif6 Tingkat kebersihan lingkungan masih kurang Kesadaran waraga membuang limbah keluarga masih rendah PKK, LPMD, Swadaya, gotongroyong Pembuatan SPAL, MCK dan Jamban Keluarga Pembuatan SPAL, MCK dan Jamban Keluarga7 Masih kurangnya penerangan jalan Tingkat swadaya masih kurang Keamanan dan ketertiban Pemasangan Lampu Penerangan Pemasangan lampu penerangan8 Erosi oleh Aliran Sungai Kalongan Terjadinya pengikisan oleh airan sungai Kalongan Kelompok Swadaya, Gotong royong, Melakukan penanaman tanaman keras disepajang DAS Kalongan, Pemasangan Bronjong pengaman Pemasangan Bronjong dan menanam tanaman penahan erosi9 Perlunya Perubahan Sistem pola tanam dalam megantisipasi kekuranga air, pupuk maupun saprodi dalam usha meningkatkan hasil pertanian secara keseluruhan Hasil produksi pertanian yg rendah, sering terjadinya gagal panen, pupuk sulit didapat dan debit air yang kecil saat musim kemarau Lahan Persawahan, Irigasi, Kelompok, PPL, Swadaya, Gotong royong Penyuluhan, Pelatihan / Study Banding tentang pola tanam, Pembuatan kompos organik Penyuluhan, Pelatihan / Study Banding tentang pola tanam, Pembuatan kompos organik10 Sebagian masyarakat tingkat pendidikan tergolong rendah Kurangnya biaya untuk melanjutkan sekolah, Jam Belajar belum berjalan, Letak Sekolah yang jauh Usia pelajar banyak, kesadaran masyarakat tinggi, akses jalan bagus Pemasangan Plakat jam belajar, Mengadaan Kelompok Belajar / bermain Program Pendidikan Kejar paket11 Kurangnya pemberdayaan lembaga sehingga pengurus belum mengetahui tentang tupoksinya Kepengurusan Tidak aktif, tidak ada kegiatan pertemuan dan kesibukan pengurus SDM, pengurus lengkap, Swadaya, Kesadaran Warga untuk berkumpul tinggi Pembinaan / bantuan tentang kelembagaan Pembinaan/bantuan kelembagaan12 Perlunya Peningkatan Sistem Pelayanan dan Kelembagaan Desa Adanya tuntutan masyarakat serta kemajuan IT, SDM, Perangkat IT ada Pembinaan, pelatihan, Study tentang sistem pelayanan Pembinaan, pelatihan, Study tentang sistem pelayanan13 Jembatan dan Jalan mulai rusak dan perlu perbaikan. Jembatan sudah aus, Kualitas jalan aspal kurang baik Batu, Pasir, Swadaya, Bantuan dari pemerintah Membangun, memperbaiki, memperkeras jalan yang rusak Membangun, memperbaiki, memperkeras jalan yang rusak14 Pelestarian Kebudayaan dan pengembangannya Peminat turun, kurang mendapat perhatian, kegiatan macet, tanggapan kecil, kurang publikasi Peralatan lengkap, Pelatih ada, Pemuda banyak, semangat ada, tempat latihan memadai Pembinaan dan pelestarian Kebudayaan Pembinaan dan pelestarian Kebudayaan15 Kurangnya pembinaan / pelatihan menajemen kelompok sehingga kelompok ekonomi produktif sulit berkembang Keterbatasan biaya Kelompok, Koperasi, Swadaya, Batuan pemerintah Pembinaan / Pelatihan Ketrampilan Ekonomi Produktif Pembinaan / Pelatihan Ketrampilan Ekonomi Produktif16 Gorong-gorong dan Saluran Irigasi rusak sehingga saluran air tidak lancar dan mengganggu produksi Gorong-gorong aus dan tersumbat Kelompok, P3A, Swadya, gotongroyong, bantuan pemerintah Pmbangunan, Perbaikan dan pemeliharaan Gorong-gorong dan saluran Irigasi Pmbangunan, Perbaikan dan pemeliharaan Gorong-gorong dan saluran Irigasi17 Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Adanya pemuda Yang Mabuk-mabukan, Adanya perjudian, Kesadaran Masyarakat Rendah Polsek, Linmas, Polmas, FKDM, Babinkamtibmas, Swadaya, Gotongroyong Memberikan sosialisai tentang keamanan dan hukum Penyuluhan tentang keamanan dan hukum18 Jalan Desa yang menghubungkan antar Dusun Kesadaran Masyarakat Rendah, Kurang perhatiannya dari masyarakat dan pemerintah karena dianggap kurang produktif Kelompok, Swadaya, Gotong royong, Bantuan pemerintah Mengusulkan kepada pemerintah Mengusulkan kepada pemerintah19 Tempat pembuangan limbah yang belum layak dan menimbulkan pencemaran lingkungan Masyarakat kurang sadar akan kebersihan lingkungan PKK, LPMD, Swadaya, gotongroyong, Puskesmas, kader kesehatan, Bantuan pemerintah Manggalakan kegiatan kebersihan lingkungan dan penyuluhan kesehatan Penyuluhan kesehatan dan Lingkungan serta pembuatan SPAL, MCK, Jamban Keluarga20 Perlunya Pemberdayaan dan Peningkatan Aparat Pemerintah Desa Ketrampilan dan pemahaman tentang tupoksi masih kurang, kesejahteraan yang belum seimbang Perangkat masih muda, Pendidikan cukup, Sumber dana ada Melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap aparat serta meingkatkan kesejahteraanya Pembinaan dan Peningkatan kesejahteraan perangkat21 Perlunya Penataan berkaitan dengan Tanah Kas Desa maupun Tanah Masyarakat PAD kecil, Banyak TKD yang diserobot oleh masyarakat, Adanya permasalahan diantara batas-batas tanah Program Larasita, Notaris, Swadaya, Gotong royong Inventarisasi Tanah Kas Desa Inventarisasi Tanah Kas Desa22 Badan jalan terancam erosi, perlu pembuatan Talud jalan Adanya Erosi akibat guyuran air hujan Lembaga, Kelompok, Swadaya, Gotongroyong Penalutan jalan Penalutan Jalan23 Jalan Dusun yang belum diaspal Jalan becek dan menggangu transportasi hasil produksi Lembaga, Swadaya, Gotongroyong, Bantuan pemerintah Pengaspalan dengan kualitas baik Pengaspalan Jalan24 Masih sedikitnya pelatihan dan penyuluhan keterampilan dengan kerjasama antara pemerintah desa dan dinas terkait Banyak usia produktif belum punya ketrampilan Usia produktif banyak, BLK, Info Lowongan Pembinaan dan Pelatihan ketrampilan Pembinaan dan Pelatihan ketrampilan25 Belum adanya drainase Adanya genangan air, luapan air dari pekarangan sehingga jalan becek Swadaya, gotongroyongBantuan dari pemerintah Pembuatan drainase Pembuatan drainase26 Perlunya peningkatan Gizi Balita Pengertian Gizi yang baik masih kecil, banyaknya balita Kesadaran masyarakat tinggi, Puskesmas, Kader posyandu/kesehatan Pembinaan/bantuan pos yandu Pembinaan/bantuan pos yandu27 Pada musim penghujan terjadi luapan air sehigga jalan becek Saluran tidak ada/rusak, tanah tidak boleh untuk di buat saluran lembaga, Swadaya, Gotongroyong, bantuan pemerintah pembuatan saluran/drainase pembuatan saluran/drainase28 Perlunya Pembangunan Balai Dusun Diperlukannya balai pertemuan di Dusun Lembaga Dusun, Swadaya, Gotongroyong Pembangunan Balai Dusun Pembangunan Balai Dusun29 Kurangnya peran tokoh Agama dalam kegiatan Pemerintahan Kurangnnya pertemuan antara Tokoh agama dengan pemerintah desa Tokoh agama, Fasilitas Bantuan / Pembinaan terhadap lembaga / pengurus keagamaan Bantuan / Pembinaan kepada pengurus keagamaan30 Bantuan, Pembinaan dan kegiatan Lembaga Desa perlu ditingkatkan Kembagaan masih banyak yang belum aktif dan tidak ada pertemuan dan kurang mengethui tentang tupoksinya Kelembagaan ada, pengurus lengkap, Swdaya Bantuan / Pembinaan lembaga Bantuan / Pembinaan lembaga31 Jalan Desa yang meng