Romawi pengembangan

37
PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN SEMANGA SEMANGA SEMANGA SEMANGA SEMANGAT KEWIRA KEWIRA KEWIRA KEWIRA KEWIRAUSAHAAN USAHAAN USAHAAN USAHAAN USAHAAN DAN INO AN INO AN INO AN INO AN INOVASI ASI ASI ASI ASI Pusat Pengembangan Pendidikan UNIVERSITAS GADJAH MADA Yogyakarta

Transcript of Romawi pengembangan

Page 1: Romawi pengembangan

PENGEMBANGANPENGEMBANGANPENGEMBANGANPENGEMBANGANPENGEMBANGANSEMANGASEMANGASEMANGASEMANGASEMANGATTTTTKEWIRAKEWIRAKEWIRAKEWIRAKEWIRAUSAHAANUSAHAANUSAHAANUSAHAANUSAHAANDDDDDAN INOAN INOAN INOAN INOAN INOVVVVVASIASIASIASIASI

Pusat Pengembangan PendidikanUNIVERSITAS GADJAH MADAYogyakarta

Page 2: Romawi pengembangan

ii

C Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang memperbanyak, mencetak, dan menerbitkan sebagian isi atau seluruh buku dengancara dan dalam bentuk apa pun juga tanpa seijin editor dan penerbit.

EDITOR:Harsono

PENATA LETAK DAN DESAIN COVERSutarto

FOTOGRAPHER:Bimo (Gedung Pusat UGM)Bambang Prastowo (Gerbang UGM)

ILUSTRATORLingga Tri Utama

Dicetak Oleh:.....................................................................................................................................Yogyakarta, 2005

Cetakan Pertama, November 2005ISBN No. ................................................

Page 3: Romawi pengembangan

iii

PENGANTAR

Masyarakat dewasa ini dihadapkan pada perubahan-perubahanglobal yang sangat cepat, tidak dapat diprediksikan, diarahkan, dandikontrol. Universitas Gadjah Mada, sebagai suatu institusi di tengahmasyarakat modern, dihadapkan pada tantangan untuk turut berperanmenumbuhsuburkan lingkungan yang kondusif bagi berkembangnyasemangat kewirausahaan dan inovasi.

Mengapa semangat kewirausahaan dan inovasi pentingdikembangkan di tengah masyarakat dunia saat ini? Bagaimanakah prosespembelajaran yang tepat untuk memberikan lingkungan yang terbaikbagi tumbuhnya semangat kewirausahaan dan inovasi di tengahmahasiswa kita?

Buku ini mengupas filosofi persoalan tersebut dan berusahamenyajikan best practices pembelajaran yang dapat menumbuhkanwirausahawan dan inovator-inovator handal yang tidak saja pentingdalam pandangan ekonomi dan bisnis tetapi juga penting untukmempersiapkan masyarakat yang siap menghadapi perubahan-perubahan yang besar dan cepat.

Yogyakarta, November 2005

Penyusun

Page 4: Romawi pengembangan

iv

PENYUSUN

Ika Dewi Ana

Djoko Dwiyanto

KONTRIBUTOR

Harsono

Edia Rahayuningsih

Achmadi Priyatmojo

H.C.Yohannes

Kusminarto

Amitya Kumara

Page 5: Romawi pengembangan

v

Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................ iiiDaftar Isi .............................................................................................................. v

Bab ISemangat Kewirausahaan, Inovasi, dan Kemajuan Bangsa .............................

Bab 2Batasan dan Ciri ......................................................................................................

Bab 3Semangat Kewirausahaan dan Inovasi di Universitas Gadjah Mada ...........

Bab 4Pembelajaran Bersemangat Kewirausahaan dan Inovasi ................................

A. Syarat pembelajaran bersemangat kewirausahaan dan inovasi ....B. Metode pembelajaran ..............................................................................C. Indikator keberhasilan .............................................................................D. Praktik baik ................................................................................................

Bab 5Penutup ..............................................................................................................

Daftar Pustaka ..........................................................................................................

Page 6: Romawi pengembangan

1

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN, INOVASI,DAN KEMAJUAN BANGSA

Sejarah telah mencatat bahwa kemajuan suatu masyarakat sangatditentukan oleh peran individu-individu yang memiliki semangatkewirausahaan dan inovasi. Perjalanan panjang bangsa Indonesia,misalnya, selalu dipelopori oleh tokoh-tokoh yang memiliki keberanianuntuk memulai tindakan dan mengambil risiko (salah satu karakter yangkemudian dipercaya sebagai ciri orang-orang dengan semangatkewirausahaan) untuk terjadinya suatu perubahan. Semangat pembaruanyang dimiliki Mahapatih Gadjah Mada juga tidak lepas dari jiwa entre-preneur sang tokoh. Di kemudian hari, munculnya seorang Soekarno danHatta serta para founding fathers Republik Indonesia juga tidak lepasdari semangat kepeloporan yang menjadi ciri khas seorang entrepreneur.

Keberanian Dr.Ing. B.J. Habibie untuk kembali ke Indonesia danmembangun megaproyek Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN, waktuitu namanya PT. Nurtanio) yang penuh risiko, cercaan, dan tantangan,juga tidak lepas dari semangat kewirausahaan dan inovasi yang dimilikisang anak asal Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Padahal saat itu Habibiemuda, lulusan summa cumlaude Universitas Aachen, Jerman, telahmenduduki posisi sangat penting di perusahaan pembuat pesawat terbangternama di Eropa, Messerschmitt Bolkow Blohm (MBB). Sekalipun IPTNsempat menuai kerugian dan akhirnya berhenti beroperasi, banyak anak-anak muda Indonesia lulusan SMA (Sekolah Menengah Atas) yang berhasilmengenyam pendidikan tertinggi di universitas-universitas ternama di

Page 7: Romawi pengembangan

2

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

negara-negara maju melalui program-program yang dirintis oleh Habibiebersama para koleganya di IPTN dan Kementerian Negara Riset danTeknologi melalui beasiswa STAID (Science and Technology for IndustrialDevelopment). Mereka inilah yang sekarang menjadi lapisan utama dalampengembangan kebijakan-kebijakan riset di Indonesia.

Tengok juga sejarah negara-negara maju seperti Amerika, negara-negara Eropa, dan Jepang. Kita mulai dari Jepang, lalu Eropa, dan Amerika.

Mesin ekonomi Jepang, misalnya, digerakkan oleh individu-individuyang inovatif. Kendaraan roda dua yang lalu lalang di jalan raya kita danpaling laris dewasa ini adalah hasil inovasi Soichiro Honda. Mobil yangpaling laku di pasaran adalah hasil “inovasi tiada henti” Eiji Toyoda, or-ang di belakang layar Toyota. “Inovasi tiada henti” kemudian menjadisemboyan Pabrik Toyota. Lalu piranti audio visual yang kita nikmati adalahbuah keberanian Akio Morita untuk mengembangkan pabrik milik ayahnya(Morita Brewery) yang telah terkenal sebagai pabrik penghasil minumantradisional Jepang (sake), pasta kedelai (miso), dan kecap (soyu) untukmemulai bisnis high-tech. Saat ini, Morita Brewery adalah pemilik sahamterbesar pabrik piranti audio visual bermerk Sony, merk yang menurutsurvei adalah merk paling terkenal di seantero bumi setelah Coca-Cola.Pesaing Sony yang bergerak dalam high tech adalah juga seoranginovator bernama Konosuke Matsushita, pengembang Matsushita Elec-tronic atau yang lebih dikenal dengan merk Panasonic.

Ada lagi Koji Kobayashi, inovator yang telah membawa NEC (NipponElectronic Company) menjadi raksasa komputer dunia. Bahkan ketika kitamenggunakan mesin layan dokumen atau mesin fotokopi warna, kamera,lensa binokular, mesin faksimili, printer laser, pembaca mikrofilm, dan scan-ner untuk keperluan bidang kesehatan, hasil kerja keras seorangwirausahawan dan inovator Kazuo Tashima bermerk Minolta akan menjadipilihan handal.

Pada tahun 1616, seorang pejuang samurai yang tidak memiliki tanahsejengkal pun yang bernama Sokubei Mitsui, memberanikan diri

Page 8: Romawi pengembangan

3

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

meninggalkan status samurainya untuk berdagang minuman tradisional.Tiga ratus tahun kemudian klan Mitsui memiliki kekayaan yang sebandingdengan Rockefeller dan mengontrol 15% aset finansial Jepang. Saat ini,Mitsui Co. (sebelumnya terkenal dengan Sakura Bank) adalah sepuluhbank terbesar di dunia yang menguasai sebagian besar saham Toyota,Sony, Toshiba, dan Fujitsu yang dilempar di pasaran. Mitsui Bussan, sebuahperusahaan perdagangan, menguasai 4% perdagangan eksport dan im-port Jepang dan menjadi firma perdagangan terbesar di dunia (Weston,1999).

Inovator-inovator yang telah membawa kemajuan Jepang bukanhanya para wirausahawan. Yukichi Fukuzawa, seorang penulis yangkemudian menjadi Rektor pertama Universitas Keio, universitas swasta palingprestisius di Jepang adalah seorang yang bersemangat kewirausahaandan inovator yang telah membuka mata Jepang terhadap dunia Baratjustru ketika orang Jepang masih sangat anti terhadap Barat lewat bukunyayang berjudul “An Outline of a Theory of Civilization”. Pernyataannyayang terkenal adalah bahwa satu-satunya cara untuk mempertahankanindependensi Jepang adalah dengan mengadopsi peradaban Barat.Seorang muridnya yang bernama Yuteki Hayashi bahkan kemudianterinspirasi oleh karya-karyanya dan memberanikan diri memulai usahajual beli buku-buku asing dengan bendera Maruya Shosha di Yokohama,yang sekarang terkenal dengan sebutan Maruzen, toko buku terbesardan terluas cabangnya di seluruh negeri bahkan di mancanegara, termasukIndonesia.

Ketika berbicara tentang para kreator yang bersemangatkewirausahaan dan inovasi dari Jepang, sederetan animator handal yangmenguasai animasi dunia namanya akan terpampang, tidak kalahpanjangnya dengan para wirausahawan Jepang. Fujiko Fumio dengankisah si baling-baling bambu “Doraemon” telah menjadi raja film kartunanak-anak. Bahkan pada tahun 2003, seorang animator bernama HayaoMiyazaki telah membalik dominasi perolehan Oscar oleh kelompok ani-mator Walt Disney dengan inovasi ceritanya yang berjudul “Spirited Away”

Page 9: Romawi pengembangan

4

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

(atau dalam bahasa Jepang adalah “Sen to Chihiro no Kami Kakushi”)dengan merebut Piala Oscar untuk Film Animasi Terbaik Dunia Tahun 2003.

Di Eropa, ada cerita menarik tentang semangat kewirausahaan daninovasi ini dari seorang direktur sumber daya manusia di perusahaanpenerbangan Jerman Lufthansa bernama Thomas Sattelberger.Sattelberger telah berhasil mengembangkan aliansi penerbangan terbesardi dunia yang efektif dan efisien. Strategi aliansi yang dikembangkanoleh Sattelberger telah merevolusi industri penerbangan dunia. Awalnya,pada pertengahan tahun 1990-an, ongkos transportasi udara naik lebihcepat dan tidak setara lagi dengan kemampuan konsumen untukmembayar ongkos penerbangan. Sampai suatu saat, Presiden Lufthansa,Frank Reid, mengumumkan berdirinya Star Alliance pada tahun 1995,yang terdiri atas Lufthansa, United Airlines, Scandinavian Airlines, Varig(Brazil), Air Canada, dan Thai Airlines. Star Alliance menjadi aliansi

penerbangan terbesar dari segi jumlah perusahaan penerbangan yangmenjadi anggotanya. Namun, karena tidak ada otoritas sentral yang

Page 10: Romawi pengembangan

5

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

berlaku atas aliansi tersebut, berbagai isu di lapangan seperti pelayanandan pemasaran tidak serta merta dapat dipecahkan. Di sinilah Sattelbergerkemudian berperan mengembangkan bottom-up innovation sebagai asetterpenting Star Alliance. Ia mendisain serangkaian program “Alliance men-tality” bagi para staf dari berbagai unsur yang menjadi anggota aliansiuntuk bertukar pengalaman dan pengetahuan. Salah satu kegiatannyaadalah roadshow internasional untuk mengkomunikasikan ide dan visialiansi, lokakarya cross-cultural, dan program joint management yangmemberi kesempatan staf dari penerbangan yang berbeda bekerjabersama dalam satu aliansi. Sattelberger menyadari bahwa individu dapatmenyumbangkan pandangan dan pengalamannya untuk kepentingankolektif aliansi.

Di Amerika Serikat, Ken Iverson, seorang chief executive dari NucorSteel Company memperoleh US Technological Medal of Technology dariPresiden George Bush Senior. Ia adalah satu-satunya ahli baja yang pernahmemperoleh medali tersebut. Iverson memperoleh medali tersebut berkatinovasi-inovasi teknologi dan metode pengolahan baja di perusahaannyayang dapat menekan ongkos produksi secara signifikan dan telahmembawa Nucor menjadi produsen baja dengan skala terbesar. Yangmenarik adalah bahwa Nucor Steel Company adalah perusahaan tanpaR&D, atau bagian penelitian dan pengembangan, atau tanpa corporateengineering group. Inovasi yang dikembangkan oleh Iverson justru berawaldari perhatian para pekerja terhadap pengalaman sehari-hari. Iversonsadar betul bahwa suatu inovasi tidak harus dikembangkan dari suatupenelitian panjang dengan syarat keahlian tertentu. Iverson percayabahwa “everyday insights can lead to important innovations” (Syrett danLammiman, 2002), seperti yang dikemukakannya usai menerima medali.

Di Indonesia, banyak cerita menarik tentang keberhasilan parawirausahawan dan inovator. Ada cerita tentang usahawan jamu tradisionalyang produk kecantikannya dapat menembus pasar internasional. Banyakpula usahawan yang puluhan tahun berhasil mempertahankankepeloporannya.

Page 11: Romawi pengembangan

6

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

Bisnis air putih atau air mineral yang dikemas dalam botol dan gelasplastik, misalnya, saat ini merebak dengan dahsyat. Kini sudah ada ratusanperusahaan yang bergerak di bidang ini. Pelopornya adalah merk Aqua.Saat ini pun sudah ada ribuan merk dengan berbagai kemasan yangisinya “hanya” air. Sebelum Aqua diluncurkan, semua orang saat itu tidakmenyangka sama sekali bahwa air di dalam botol atau gelas plastik akanmenjadi bisnis raksasa yang menghidupi orang banyak. Sebelum Aquadiluncurkan, semua orang tidak mampu melihat peluang tersebut. Mereka,termasuk kita, sudah terbiasa minum air putih di dalam gelas, bukan dibotol atau gelas plastik. Pada saat itu pikiran kita sudah terbelenggu olehtradisi minum air putih dalam gelas sehingga peluang bisnis yang begitubesar tidak terbaca kecuali oleh seorang Tirto Utomo, perintis air minumkemasan bermerk Aqua. Saat ini bisnis yang dirintis dari kemerdekaanberpikir seorang Tirto Utomo telah merebak dahsyat dan menghidupijutaan orang di Indonesia.

Cerita tentang Telkomsel tidak kalah menarik. Ketika perusahaanTelkomsel membangun jaringan telekomunikasi GSM pertama, merekamemulainya dari Bali. “Serangan Mao Tse Tung”, mengepung dari desake kota, akhirnya berhasil menggempur para pesaing yang lebih dahulu

Page 12: Romawi pengembangan

7

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

mapan di Jakarta. Para karyawannya berhasil diyakinkan mengikuti tradisiperjuangan Telkomsel dengan rela tidak digaji sepeser pun dalam tigabulan. Dalam waktu singkat Telkomsel menjadi perusahaan GSM denganjangkauan yang terluas di Indonesia. Inilah contoh kewirausahaan yangdibangun dengan integritas, bekerja secara total, dan semangat tinggiberapi-api (Agustian, 2004).

Berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, tampak betapa pentingnyasemangat kewirausahaan dan semangat inovasi dikembangkan untukkemajuan suatu bangsa. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah apakahsebenarnya yang dimaksud dengan semangat kewirausahaan, semangatinovasi, dan mengapa hal tersebut menjadi penting?

Page 13: Romawi pengembangan

8

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

BATASAN DAN CIRI

Pertanyaan yang paling sulit dijawab adalah apa sebenarnyakewirausahaan itu. Peter F. Drucker (, seorang ahli teori manajemen,mengemukakan bahwa meskipun istilah kewirausahaan telah digunakanlebih dari 200 tahun, namun definisi kewirausahaan itu sendiri masih menjadipertanyaan mendasar. Istilah kewirausahaan merupakan terjemahan darientrepreneur, yang diambil dari istilah Perancis yang berarti “antara” (be-tween) dan “mengambil” (to take).

Definisi yang dikemukakan oleh Jeffrey A. Timmons (Warshaw, 1994),seorang profesor yang menulis buku “The Entrepeneural Mind”, adalahsebagai berikut:

Entrepreneurship is a human, creative act that builds something of valuefrom practically nothing. It is the pursuit of opportunity regardless of theresources, or lack of resources, at hand. It requires vision and the passionand commitment to lead others in the pursuit of that vision. It also requiresa willingness to take calculated risks.

Berdasarkan definisi tersebut, ada beberapa jenis kewirausahaanyang kemudian berkembang. Ada seseorang yang mendapatkan ide ataukonsep baru dan kemudian mengembangkan aktivitas berdasarkan ideatau konsep tersebut. Hal ini memerlukan kreativitas dan kemampuanmelihat pola dan kecenderungan dalam masyarakat sebelum ide tersebutditerima dalam masyarakat. Ide atau konsep tersebut dapat merupakansesuatu yang baru dan revolusioner yang memungkinkan berkembangnyaaktivitas dan industri yang benar-benar baru. Contoh yang paling mudahadalah Steven Jobs dengan Apple Computer dan NEXT, serta Bill Gates

Page 14: Romawi pengembangan

9

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

dengan Microsoft. Semua orang pasti setuju bahwa mereka adalah individudengan jiwa kewirausahaan sejati. Cerita tentang air minum kemasanbermerk Aqua di Indonesia juga dapat menjadi contoh keberhasilankewirausahaan yang diawali suatu konsep atau ide baru.

Ada pula individu-individu yang berjiwa kewirausahaan yang memulaisesuatu berdasarkan konsep atau ide yang telah ada. Misalnya seseorangyang merintis apotek 24 jam. Idenya sebenarnya lama, tetapi untuk memulaihal tersebut diperlukan keberanian untuk mengambil risiko. Seseorangyang mengembangkan masyarakat berdasarkan potensi setempat yangdimiliki oleh masyarakat di mana ia tinggal boleh jadi mengembangkankonsep atau ide yang tidak baru, tetapi ia mencoba mengambil risikoatas upaya yang dilakukannya. Di tengah perjalanan, kreativitas akanberperan menentukan keberhasilan upaya yang dikembangkan.

Individu-individu tersebut juga termasuk seseorang yang berjiwakewirausahaan. Masaru Ibuka dan tujuh pekerjanya tidak tahu harusmelakukan apa ketika memulai suatu perusahaan di Tokyo pada tahun1945. Selama berminggu-minggu mereka membicarakan bisnis apakahyang akan mereka tekuni. Hari ini, mereka dikenal sebagai perintis SonyCorporation yang menampung inovasi Akio Morita. Demikian pula denganBill Hewlett dan Dave Packard. Mereka hanya tahu bahwa mereka akanmengawali bisnis rekayasa elektronik. Hewlett dan Packard hanya memilikikeyakinan bahwa mereka akan mencoba segala sesuatu yang menurutorang lain mereka mampu mencobanya. Dan hari ini, mereka dikenaldengan produk-produk Hewlett-Packard.

John J. Kao (1991) menyebutkan ciri-ciri atau karakteristik individuyang berjiwa atau bersemangat kewirausahaan yang disarikan dari 50penelitian sebagai berikut:

1. Memiliki komitmen total, tekad atau ketetapan hati, danketeguhan.

2. Dorongan kuat untuk mencapai gagasan dan untuk terusberkembang.

Page 15: Romawi pengembangan

10

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

3. Berorientasi kepada kesempatan dan tujuan yang telahditetapkan.

4. Berani mengambil inisiatif dan bertanggung jawab.5. Memiliki ketekunan dalam memecahkan persoalan.6. Realistis dan memiliki sense of humor.7. Berusaha mencari dan memanfaatkan umpan balik (dari suatu

peristiwa atau keputusan).8. Memiliki lokus kontrol internal.9. Mengkalkulasi risk-taking dan risk-seeking.10. Tidak berambisi terhadap status dan kekuasaan.11. Memiliki integritas dan dapat dipercaya.

Beberapa buku yang lain (Meredith dkk., 1996; Kuehl dan Lambing,2000) mengungkapkan ciri-ciri atau karakteristik dari seorangwirausahawan sebagai berikut:

1. Hasrat tulus untuk menjalankan sesuatu. Seseorang yangberjiwa atau bersemangat wirausahawan memiliki hasrat untukmenjalankan dan mengembangkan sesuatu berawal dari dalamhatinya. “Sukses Apple Computer tidak berawal dari bahwa Appledimulai dari suatu ide cemerlang tetapi lebih karena Apple Com-puter dibangun dengan segenap ketulusan hati,” ujar Steven Jobs,perintis Apple Computer. Jamu Sido Muncul mengembangkantradisi bisnisnya bukan berdasarkan teori manajemen modernyang cemerlang, tetapi belajar dari tradisi sehari-hari yangdipertahankan dan dikembangkan setiap saat untukmempertahankan bisnis jamu yang telah dibangun puluhan tahun.Justru bermula dari hasrat yang tulus inilah istilah kaizen (continu-ous improvement) dalam manajemen modern dapat dijalankandengan sendirinya.

2. Ulet dan tidak putus asa karena kegagalan. Para wirausahawanyang sukses adalah orang-orang yang tidak takut gagal. Mereka

Page 16: Romawi pengembangan

11

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

menjadikan kegagalan sebagai learning experiences. Walt Disneymengalami kebangkrutan tiga kali sebelum akhirnya suksesdengan film pertamanya. Henry Ford mengalami kegagalan duakali sebelum akhirnya sukses dengan industri mobilnya.

3. Kepercayaan diri. Seseorang yang bersemangat kewirausahaanmemiliki rasa percaya diri atas kemampuan dan konsep yangdikemukakannya. Mereka biasanya memiliki pengetahuan yangdalam atas sesuatu yang menjadi minatnya, dan siapmengembangkan pengetahuan dan minatnya itu berbulan-bulanbahkan bertahun-tahun melalui proses pendalaman ataupuninvestigasi. Marie Curie contohnya. Fisikawan ini bekerjabertahun-tahun dan menghabiskan hampir seluruh usianya dilaboratorium sampai akhirnya, justru pada puncak kelelahan fisikdan psikis, ia menemukan polonium dan radium yang mengubahteori konservasi energi yang ada saat itu.

4. Mengenali diri sendiri. Seorang individu yang berjiwakewirausahaan yang sukses adalah orang-orang yang memilikikemampuan memahami diri sendiri dan memotivasi diri sendiriuntuk melakukan sesuatu yang kadang-kadang bukan merupakanpilihan bagi orang lain. Menurut John J. Kao (1991), inilah yangdisebut internal locus of control. Orang-orang yang memiliki in-ternal locus of control percaya bahwa nasib, kondisi ekonomi,dan faktor-faktor kesuksesan yang lain hanyalah pendukung danbukanlah penentu kesuksesan.

5. Manajemen risiko. Individu yang bersemangat kewirausahaantidak memberikan seluruh kemampuan dan waktunya pada satuhal saja tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu risiko-risikodalam proses awal. Mereka adalah orang-orang yangmempertimbangkan risiko secermat mungkin dan berusahameminimalkan terjadinya risiko tersebut dalam proses.

6. Perubahan adalah peluang. Untuk sebagian besar masyarakat,perubahan dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan dan

Page 17: Romawi pengembangan

12

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

dengan demikian harus dihindari. Seorang individu yang berjiwakewirausahaan memandang perubahan sebagai sesuatu yangpenting dan harus terjadi. Mereka adalah orang-orang yangmencari, merespon, dan mengembangkan perubahan menjadisebuah kesempatan dan menjadikannya basis inovasi.

7. Kemampuan bertoleransi terhadap ketidakpastian. Banyakwirausahawan yang sukses memiliki kemampuan untukberadaptasi terhadap ketidakpastian yang dijumpai dan beranimemasuki situasi ketidakpastian yang sulit.

8. Inisiatif dan kebutuhan akan prestasi. Banyak pendapat yangsetuju bahwa seorang individu yang bersemangat kewirausahaanyang sukses adalah individu yang berani mengambil inisiatif saatorang lain tidak berani melakukan hal tersebut. Tidak sedikit or-ang memiliki ide cemerlang tetapi tidak pernah mewujudkan ide-idenya dalam tindakan. Seorang yang berkarakter entrepreneurmenjalankan idenya karena mereka memiliki kebutuhan yangtinggi untuk berprestasi.

Page 18: Romawi pengembangan

13

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

9. Memiliki orientasi yang detail dan seseorang yang perfeksionis.Seorang individu bersemangat kewirausahaan adalah seorangindividu yang menginginkan kesempurnaan dan keunggulan atasapa yang dilakukannya. Mereka memberikan perhatian terhadaphal-hal kecil dalam setiap proses yang dijalankannya. Hal inikadang-kadang menjadi penyebab frustrasinya orang-orangsekitar yang tidak memiliki motivasi yang sama untuk mencapaikualitas hasil maksimal dan tidak peduli terhadap hal-hal kecil.Oleh karena itu, belakangan ini muncul istilah sustainable perfec-tion , atau kesempurnaan yang berkesinambungan. Inidimaksudkan untuk menunjuk suatu proses mewujudkan idemenjadi tindakan, sambil memperbaikinya secara terus-menerus.

10. Persepsi waktu. Seseorang yang berjiwa kewirausahaanmenyadari pentingnya waktu dan bahwa waktu berjalan sangatcepat.

11. Kreativitas. Salah satu alasan yang menyebabkan orang-orangyang berjiwa kewirausahaan sukses adalah karena mereka

memiliki imajinasi dandapat dengan mudahmembangun skenario-skenario untuk mencapaikesuksesan. Merekamemiliki kemampuanmelihat peluang saat or-ang lain tidak melihatnyasebagai peluang.

Page 19: Romawi pengembangan

14

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

12. Gambaran besar. Seorang individu yang bersemangatkewirausahaan memandang sesuatu secara holistik (menyeluruh).Mereka juga memiliki kemampuan melihat gambaran besar danmenyeluruh dari sesuatu hal di saat orang lain hanyamemperhatikan sebagian kecil dari hal tersebut. Proses agardapat memiliki gambaran menyeluruh mengenai suatu hal ataupunpersoalan ini lahir dari kemampuan melakukan scanning the en-vironment.

13. Faktor -faktor pendorong. Meskipun kebanyakan orangberanggapan bahwa para wirausahawan yang sukses dimotivasioleh uang, survei membuktikan bahwa faktor-faktor lain sepertikeinginan untuk memanfaatkan kemampuan dan pengetahuan,mengembangkan kehidupan sesuai pilihan, dorongan keluarga,dan faktor-faktor lain yang lebih penting. Selalu ada doronganyang kuat yang biasanya mendasari seorang entrepreneurmewujudkan gagasan-gagasannya.

Selain ciri-ciri yang telah disebutkan, karakteristik penting yang laindari seseorang yang bersemangat kewirausahaan dan bersemangatinovasi mungkin dapat ditambahkan dan ditemukan sendiri oleh seseorangberdasarkan kisah ataupun pengalaman yang dijumpai.

Berdasarkan beberapa karakteristik seseorang yang bersemangatkewirausahaan sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, ada beberapacatatan penting saat menggambarkan seorang entrepreneur. Padadasarnya seorang individu yang berjiwa dan bersemangat kewirausahaanadalah seorang individu yang inovatif, kreatif, dan berani melakukansesuatu yang tidak dipikirkan oleh orang lain. Ia terbang lebih tinggi dalampemikiran, dalam cara memandang sesuatu, ataupun dalam mengambiltindakan dibandingkan masyarakat atau orang-orang di sekitarnya. Rasioatau jumlah mereka bervariasi dengan adanya perbedaan lingkungandan kebudayaan. Bahkan sering dijumpai, meskipun salah satu ciri entre-

Page 20: Romawi pengembangan

15

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

preneur adalah kreatif, ternyata tidak semua orang yang kreatif dapatberkembang menjadi seseorang yang bersemangat kewirausahaan danmenjadi seorang inovator. Kebudayaan Jepang dikenal sebagai achieve-ment-oriented culture yang membantu individu-individu dengan semangatkewirausahaan teguh untuk mencapai keberhasilan. Di sinilah tampakbetapa pentingnya membangun lingkungan yang memberi keleluasaanbagi berkembangnya semangat kewirausahaan dan inovasi. Semangatkewirausahaan dan inovasi adalah dua hal yang saling berkait karenainovasi sendiri merupakan fungsi spesifik kewirausahaan.

Page 21: Romawi pengembangan

16

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASIDI UNIVERSITAS GADJAH MADA

Dalam suatu penelitian yang dilakukan di kalangan murid tamankanak-kanak ditemukan bahwa satu dari empat anak menunjukkankecenderungan berjiwa kewirausahaan. Ketika mencapai usia sekolahmenengah atas, hanya 3 persen dari seluruh responden yang diteliti yangmasih menunjukkan semangat kewirausahaan tersebut. Penelitian tersebutjuga menyimpulkan bahwa sistem pendidikan yang dijalankan di masakini yang cenderung melakukan penyeragaman telah mematikan semangatkewirausahaan individu. Bakat kreatif anak-anak muda juga tidakditumbuhsuburkan (Kuehl dan Lambing, 2000).

Thomas Jefferson, Presiden Amerika Serikat ketiga, menyimpulkandi akhir hidupnya bahwa, “Every generation needs a new revolution.”Padahal revolusi adalah sesuatu yang tidak dapat diprediksi, diarahkan,maupun dikontrol. Oleh karenanya, semangat kewirausahaan dan inovasitidak hanya penting dari tinjauan ekonomi dan bisnis melainkan pentinguntuk mempersiapkan suatu masyarakat yang selalu siap menghadapiberbagai perubahan. Peter F. Drucker (1985) menyebutkan bahwasemangat kewirausahaan dan inovasi harus menjadi bagian integralaktivitas kehidupan yang berkesinambungan. Tentunya hal inimempersyaratkan semua lapisan, termasuk institusi pendidikan tinggi,menjadikan semangat kewirausahaan dan inovasi sebagai sesuatu yangnormal, berlangsung, menjadi bagian aktivitas sehari-hari, dan menjadisuatu praksis di lingkungan institusinya, organisasinya, dan masyarakatnya.

Page 22: Romawi pengembangan

17

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

Universitas, sebagai salah satu institusi dalam masyarakat, memilikikewajiban intelektual dan sosial untuk menumbuhkan kreativitas danresponsivitas terhadap perubahan. Kreativitas diperlukan untukmenciptakan inovasi sedangkan inovasi itu sendiri merupakan fungsi spesifikkewirausahaan. Sikap kewirausahaan merupakan prasyarat pokok untukkeberhasilan menghadapi setiap perubahan. Itulah sebabnya peran uni-versitas tidak dapat dipisahkan dari menumbuhkembangkan semangatkewirausahaan dalam masyarakat apabila universitas ingin berhasilmenjalankan perannya dalam masyarakat.

Sekarang, mari beralih ke pengembangan pembelajaran yangbersemangat kewirausahaan dan inovasi di Universitas Gadjah Mada.Pendirian Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak lepas dari semangatkewirausahaan dan semangat berinovasi. Universitas Gadjah Madadidirikan sebagai peringatan penyerbuan tentara Belanda ke ibu kotaRepublik Indonesia. Ia didirikan di masa perjuangan kemerdekaan,seminggu sebelum Belanda menyerah. Ia didirikan dengan sebuahidealisme. Tak ada studi kelayakan, tak ada modal uang yang cukup untuklima tahun pertama, juga tak ada fasilitas yang pantas untuk sebuah uni-versitas. Jumlah dosen tidak mencukupi. Sebagian dosen adalah pejuang-pejuang dalam revolusi fisik, sebagaimana mahasiswanya. Dosen UGMsaat itu harus merangkap mata kuliah. Peralatan dan bahan laboratoriumharus diimprovisasi. Tanpa semangat kewirausahaan dan inovasi, yangditandai dengan keberanian memasuki calculated-risk dalamketidakpastian, UGM tidak akan berdiri dan bertahan hingga kini.

Dalam perkembangannya kemudian, universitas pada umumnya danUGM dalam ranah yang lebih khusus dihadapkan pada perubahan-perubahan global yang mengharuskan kegiatan pendidikan danpengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat diarahkansalah satunya untuk mempersiapkan lulusannya agar dapat bersaing diera global. Univesitas sendiri sebagai suatu institusi dihadapkan pada suatukeadaan untuk menjadi pusat unggulan. Keunggulan tersebut memerlukanorang-orang yang memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi daninovator-inovator handal. Inilah salah satu hal yang kemudian mendorong

Page 23: Romawi pengembangan

18

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

UGM untuk menumbuhsuburkan lingkungan yang kondusif bagipengembangan semangat kewirausahaan dan inovasi di kalanganmahasiswa.

Proses pembelajaran yang berlangsung di UGM saat ini diarahkanpada pola SCL (Student Centered Learning) yang memberikan keleluasaankepada mahasiswa untuk mengembangkan segenap potensinya, danmengeksplorasi bidang yang menjadi minatnya. Kuliah klasikal menjadi

minimal dan lebih diprioritas-kan pada kebutuhan maha-siswa akan informasi ilmiahyang lebih maju atau masihbersifat kontroversial.Pembelajaran SCL dipercayasebagai modal dasar bagitercapainya sifat drive toachieve and grow. Mahasiswamenjadi aktif dan terdoronguntuk selalu mencari danmencapai apa yang di-inginkan.

Di samping itu, melaluiprogram-program dalamDUE-Like Batch IV, telahdikembangkan Inno (inovasi

pada satu mata kuliah agar tumbuh dan terkumpul gagasan-gagasan baruyang secara signifikan meningkatkan produktivitas, kedalaman, danefisiensi pembelajaran), Sinno (inovasi mata kuliah melalui sinergi antarminat studi dan bersifat interdisipliner untuk mencapai sekelompokkompetensi tertentu), dan Bussinno (Business-innovation grant atau inovasimetode pembelajaran untuk meningkatkan relevansi dengan dunia nyatadan mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa).

Page 24: Romawi pengembangan

19

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

PEMBELAJARAN BERSEMANGATKEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI

A. Syarat Pembelajaran Bersemangat Kewirausahaan danInovasiSebagaimana yang dikemukakan oleh Grigg (1994) dalam tulisannya

tentang pentingnya universitas beranjak menjadi suatu entrepreneuralorganization agar perannya dalam masyarakat dapat berkembang, makauniversitas harus menjadi suatu institusi tempat bersemainya semangatinovasi karena inovasi adalah kunci keberhasilan dalam masyarakatmodern yang senantiasa berubah. Beberapa prinsip dalam pembelajaranyang sebaiknya diperhatikan bagi tumbuh dan berkembangnya semangatkewirausahaan dan inovasi adalah sebagai berikut.

1. Penghargaan terhadap beragam sudut pandang. Pembelajaranyang memberikan penghargaan terhadap beragam sudutpandang memungkinkan pembelajar untuk tidak takutmengemukakan pendapat. Setiap pembelajar memiliki priorknowledge yang berbeda-beda atas suatu masalah. Priorknowledge yang dimiliki oleh seorang pembelajar dapatbersumber dari apa yang dibaca, dilihat, atau dialami danbiasanya bersifat fragmentaris. Karena bersifat fragmentaris,adanya penghargaan atas beragam sudut pandang akan dapatmenumbuhkan semangat bertukar pikiran sampai pada akhirnyaditemukan pemahaman yang lebih luas dan terintegrasi atas suatumasalah. Cara pandang yang lebih luas dan integratif inilah yangakan menjadi modal dasar pengembangan semangatkewirausahaan dan inovasi.

Page 25: Romawi pengembangan

20

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

2. Open thought dalam pembelajaran. Prinsip kaizen atau continu-ous improvement saat ini diadaptasi oleh berbagai bidang. Prinsipkaizen dojo, yang diadaptasi dari sebuah perusahaan otomotif,diartikan sebagai perbaikan, pelatihan, pembelajaran, dan usahauntuk menyeiramakan aktivitas kerja dengan pencapaian kualitasglobal secara berkesinambungan. Inti dari kaizen dojo ini adalahlearning principles yang diterapkan agar seseorang menjadikreatif, inovatif, berkolaborasi, dan bersinergi antara bidang satudengan yang lain, untuk menghasilkan suatu pengetahuanataupun kekuatan yang simultan untuk menghadapi tantangan.Setiap hal menjadi bersifat terbuka untuk ditumbuhkembangkan.Dalam setiap pengetahuan, ide, teknik, metode, proses, ataupunhasil selalu ada pencapaian nilai lebih yang dapat terusdikembangkan.

3. Inspiratif dan inovatif. Materi pembelajaran yang terus-menerussama tanpa ada peningkatan nilai lebih dari waktu ke waktumerupakan suatu hal yang bertolak belakang dengan prinsipkaizen. Pembelajaran semacam itu cenderung tidak menstimulasipemikiran dan tidak inovatif.

4. Pembelajaran yang memberi kebebasan kepada pembelajaruntuk mengkaji berbagai sumber belajar eksternal. Pada masasekarang ini perkembangan informasi, penemuan-penemuan,inovasi, dan ilmu pengetahuan baru begitu pesat. Pembelajaranyang memberi keleluasaan pada pembelajar untuk melakukangoing outside the box akan membantu pembelajar terbiasamelihat persoalan dengan “mata baru”, menumbuhkan semangatinovasi dalam diri pembelajar, dan hal itu akan membantumengembangkan semangat kewirausahaan.

5. Pembelajaran yang memberi kesempatan pembelajarmengaplikasikan pengetahuannya pada ekperimentasi nyata.Universitas Gadjah Mada dalam beberapa tahun terakhir telahmemberikan penghargaan dan kesempatan pada para staf

Page 26: Romawi pengembangan

21

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

pengajarnya untuk mengembangkan pembelajaran yang inovatifdan memiliki link atau keterkaitan dengan eksperimentasi nyatadalam masyarakat, baik melalui kerjasama dengan pemerintah,masyarakat, maupun industri. Konsep ini bersesuaian dengan apayang dikemukakan oleh Ziman (1991) tentang model siklus inovasi,saat masyarakat dan pasar menjadi pendorong munculnya inovasi.

Gambar 1. Model siklus inovasi (Ziman, 1991)

Market

Marketingstart up

Technology

Marketpull

Appliedresearch

Science

Fundamentalresearch

Sciencepush

Discovery

Page 27: Romawi pengembangan

22

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

6. Prinsip lain yang dikembangkan berdasarkan pengetahuandan pengalaman pembelajaran. Salah satu prinsip pembelajaranadalah pengalaman pembelajaran yang dapat dimiliki oleh setiappembelajar (peserta didik) yang diperoleh sebelum terjadiinteraksi kelas. Pada saat proses interaksi kelas pengajarmemberikan konfirmasi dan klarifikasi terhadap “pengetahuan”yang sedang menjadi pokok bahasan. Setelah pembelajarandiharapkan dapat diperoleh “pengetahuan baru” sebagai hasildari proses pembelajaran dua arah yang terjadi dalam kelas.

B. Metode PembelajaranHubungan antara semangat kewirausahaan dengan metode

pembelajaran secara baik telah diterangkan oleh Meredith dkk. (1996)dan oleh Harsono (2005) yang mengemukakan integrasi semangatkewirausahaan dalam metode problem based learning (PBL). Meredithdkk. (1996) menyampaikan sebagai berikut:

1. Anda harus belajar banyak tentang diri sendiri jika Andabermaksud untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yangpaling Anda inginkan dalam hidup ini. Kekuatan Anda datangdari tindakan-tindakan Anda sendiri dan bukan dari tindakanorang lain. Meskipun risiko kegagalan selalu ada, paraentrepreuner mengambil risiko dengan jalan menerima tanggungjawab atas tindakan mereka sendiri. Kegagalan harus diterimasebagai pengalaman belajar. Beberapa entrepreneur berhasilsetelah mengalami banyak kegagalan. Belajar dari pengalamanmasa lampau akan membantu Anda menyalurkan kegiatan Andauntuk mencapai hasil yang lebih baik, lebih positif, dankeberhasilan merupakan buah dari usaha yang tak mengenallelah.

2. Anda harus bersedia belajar dari berbagai pengalaman yangberubah dari waktu ke waktu. Anda harus selalu sadar akan cara-

Page 28: Romawi pengembangan

23

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

cara baru untuk meningkatkan produktivitas Anda sendiri. Salahsatu kunci utama keberhasilan Anda adalah keterlibatan Andadalam pertumbuhan pribadi yang terus-menerus.

Pesan pertama mengandung makna self-directed learning atau belajarsecara mandiri sedangkan pesan kedua mengandung makna problembased learning (PBL). Pola pembelajaran dengan strategi student centeredlearning, problem based learning, integrated teaching, community oriented,elective, dan self directed learning (SPICES) dapat merangkum kebutuhanakan pembelajaran yang bersemangat kewirausahaan dan inovasi.

Student centered learning (SCL) memiliki arti yang sangat strategis. Dalammetode ini terjadi perpindahan peran. Guru atau dosen tidak lagi beradadi tengah-tengah panggung belajar-mengajar. Guru atau dosen keluardari posisi sentral sebagai orang yang tahu segala-galanya dan berpindahke tepi sebagai fasilitator. Di sisi lain, mahasiswa atau pembelajar berpindahdari anak didik (pasif) menjadi peserta didik (aktif) dan posisinya beradadi sentral proses belajar-mengajar. Mahasiswa tidak lagi berperan sebagaiobjek melainkan menjadi subjek. Objeknya adalah ilmu pengetahuan yangtelah ditawarkan dan disusun dalam kurikulum. Dengan demikian,mahasiswa menjadi harus aktif mempelajari dan mencari ilmu, tidak lagipasif menerima informasi.

Dalam pelaksanaannya perubahan orientasi ini memerlukanperubahan tatacara dalam penyampaian informasi ilmiah. Kebutuhan akankuliah klasikal menjadi minimal dan lebih diprioritaskan pada kebutuhanmahasiswa akan informasi ilmiah yang lebih maju, referensi cukup danmudah didapat, serta peralatan audio visual harus cukup lengkap danmenunjang. Student centered merupakan modal untuk mengembangkansifat drive to achieve and grow yang penting dalam membentuk karakterwirausahawan yang inovatif.

Problem based learning (PBL) merupakan pendekatan pembelajaranyang tidak dapat lepas dari student centered learning. Mahasiswamempelajari ilmu berdasarkan masalah yang ada. Prior knowledge

Page 29: Romawi pengembangan

24

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

mahasiswa yang diperoleh dari tingkatan sebelumnya maupun dari bacaandan pengalaman menjadi bekal utama. Masalah yang disajikan dapatberasal dari kejadian sehari-hari yang sederhana, dari suatu sistem yanglebih kompleks (block system) dalam kehidupan nyata, atau dari unit yanglebih besar lagi yang telah disusun dalam suatu kurikulum.

Di dalam PBL mahasiswa tidak belajar untuk memecahkan masalahdan juga tidak belajar berdasarkan subjek. Mahasiswa belajarberdasarkan masalah yang tersedia. Di dalam masalah tadi terkandungberbagai subjek yang berhubungan baik secara horizontal maupunvertikal. Mahasiswa dituntut untuk mencapai tujuan melalui 7 langkah (sevenjump) sebagai berikut:

1. Clarify terms and concepts.2. Define the problem.3. Analyze the problem and give possible explanations.4. Summarize by making a systematic inventory of the various ex-

planations found in step 3.5. Formulate learning objectives.6. Self-study based on step and collect additional information out-

side the group.7. Report back in the group, discuss, synthesize, and test an aquired

information.Proses pembelajaran menjadi terstruktur dan merupakan tanggung

jawab kelompok yang bersangkutan. Fasilitator bertugas menjaga agarproses belajar-mengajar berjalan dengan disiplin tinggi.

Contoh masalah dalam PBL dapat diambil dari berbagai skenarioyang berjalan dalam masyarakat. Mahasiswa mencoba belajar secarakontekstual tentang ilmu ekonomi, politik, sosiologi, psikologi, hankam, dansebagainya. Mahasiswa menggunakan prior knowledge agar memperolehinformasi baru melalui seven jump.

Integrated teaching (IT) mengakomodasikan proses belajar-mengajaryang tidak lagi terkotak-kotak menurut disiplin ilmu dan tidak dapat

Page 30: Romawi pengembangan

25

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

dipisahkan dari PBL. Mahasiswa mempelajari suatu subjek secaraterintegrasi, baik secara horizontal maupun vertikal. Mahasiswa mempelajariberbagai cabang ilmu dan relevansinya. Kuliah dalam model pembelajaranterintegrasi ini dilaksanakan untuk memperoleh informasi yang lebih baruatau lebih lengkap tentang sesuatu hal ketika dijumpai pengertian ataumateri yang sulit dipahami.

Community oriented (CO) dapat diimplementasikan untuk semua bidangilmu. Bidang teknologi, ekonomi, hukum, sosial, humaniora, geografi,farmasi, fisika, kimia, biologi, semuanya memiliki keterkaitan denganmasyarakat. Oleh karenanya, CO dapat diaplikasikan untuk semua disiplinilmu. Model CO sangat relevan untuk menumbuhsuburkan semangatkewirausahaan dan inovasi dalam pembelajaran, dalam hubungannyadengan kebutuhan masyarakat yang terus berubah.

Elective yang sebenarnya berasal dari metode early clinical exposurememang diadaptasi dari bidang kedokteran. Namun demikian metodeelektif ini dapat diterapkan dalam berbagai bidang. Istilah klinik sendiridapat dikembangkan sesuai konteks keilmuan yang beragam. Denganmetode early clinical exposure mahasiswa dapat dikenalkan sedini mungkindengan berbagai masalah utama dalam bidangnya sehingga akan memilikivisi yang lebih baik atas bidang yang digelutinya. Metode elektif memberikesempatan kepada mahasiswa untuk menambah pengalaman belajardan pengalaman khusus yang menarik.

Self directed learning adalah suatu kegiatan belajar secara mandiri.Mahasiswa dituntut untuk tahu apa yang diperlukan, kapan, di mana, danbagaimana memperoleh materi yang diperlukan untuk menjawabkebutuhannya. Sikap ini didorong oleh karakter proaktif dengan dayaantisipasi yang tinggi. Fasilitator berperan menciptakan suasana belajaryang sesuai. Self directed learning akan membuahkan sikap taking initia-tive, personal responsibility, dan seeking serta using feedback yangmerupakan karakter seseorang dengan semangat kewirausahaan daninovasi.

Page 31: Romawi pengembangan

26

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

Metode SPICES yang diuraikan di atas diharapkan dapatmenumbuhkan semangat kewirausahaan dan inovasi dalam pembelajarankarena pada hakikatnya seorang wirausaha dan inovator adalah seorangpersistent problem solver. Seorang persistent problem solver memilikikemampuan mengidentifikasi, mendiagnosis, melihat permasalahan secaraluas dan integral, dan mampu merancang pemecahan yang akurat sesuaikonteks keilmuan. Pada waktu orang banyak mendengar danmembicarakan suatu hal, seorang wirausahawan dan inovator telahselangkah lebih maju karena ia telah melakukan dan mengembangkanhal yang sama yang baru didengar dan dibicarakan khalayak.

C. Indikator KeberhasilanKeberhasilan model pembelajaran yang bersemangat kewirausahaan

dan inovasi dapat dikaji melalui berbagai aspek. Dalam uraian ini, adatiga hal pokok yang dinilai akan berpengaruh terhadap berhasil tidaknyapembelajaran tersebut. Ketiga indikator tersebut adalah pelaku, substansi,dan sistem pendukung termasuk lingkungan pembelajaran.

Pelaku meliputi pembelajar dan fasilitator (baik guru, tutor, maupundosen). Fasilitator yang berhasil menumbuhkan semangat kewirausahaandan inovasi adalah fasilitator yang mampu mengembangkan semangatpembelajar untuk mengambil risiko dan bertanggung jawab atas setiaphal yang diperoleh dari proses kaizen atau continuous improvement.Sebagai akibatnya seorang pembelajar yang sukses membangunsemangat kewirausahaan dan inovasi dalam dirinya beranibertanggungjawab atas segala hal yang diperoleh selama ia menjalaniproses continuous learning sehingga ia menjadi seorang individu yanginovatif, tidak takut untuk mengemukakan gagasan yang berbeda denganyang telah ada sebelumnya, dan siap serta bertanggung jawab untukmengembangkan diri. Dalam bidang keilmuan yang dipilihnya, seorangpembelajar yang sukses mengembangkan semangat kewirausahaan daninovasi akan mampu mengidentifikasi masalah, mendiagnosis masalah, danmampu merancang pemecahannya sesuai konteks.

Page 32: Romawi pengembangan

27

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

Substansi atau faktor-faktor yang mendasari keberhasilanpembelajaran bersemangat kewirausahaan dan inovasi adalah keyakinanbahwa perubahan akan terjadi setiap saat. Perubahan tersebut terjadikarena dipengaruhi oleh berbagai hal. Keyakinan atas perubahan tersebutseharusnya berdampak terhadap para pelaku dalam suatu sistempembelajaran. Seorang fasilitator yang meyakini perubahan akanmenempatkan perbedaan-perbedaan sebagai driving force untukmenumbuhkan kreativitas. Apabila hal ini yang terjadi, maka semangatuntuk berbagi pengetahuan, pendapat, maupun pengertian akan tumbuhdengan sendirinya. Demikian pula seorang pembelajar yang meyakinibahwa perubahan dapat terjadi setiap saat tidak akan berhenti belajar,mengembangkan diri, dan mengembangkan kemampuan mengatasiberbagai persoalan praktis dalam bidang yang dipilihnya.

Sistem dan lingkungan memiliki peran yang penting untukmengembangkan pembelajaran yang bersemangat kewirausahaan daninovasi. Metode pembelajaran yang dapat mengembangkan semangatkewirausahaan dan inovasi sebaiknya dirancang, dilaksanakan, dimonitor,dan dievaluasi secara konsekuen dan konsisten. Pengembangan metodepembelajaran yang bersemangat kewirausahaan dan inovasi memerlukanpersiapan yang komprehensif dan matang dimulai dari visi yang beranidan klasifikasi tujuan yang jelas yang disusun secara sistematis danmenyeluruh dan didukung oleh kerangka organisasi yang terpadu. Uni-versitas Gadjah Mada melalui program-program yang dikembangkandalam DUE-Like Batch IV dengan motto “Total Quality Culture and Sys-tem” sedang mencoba mengembangkan perubahan kultur dan sistemmenuju pembelajaran yang inovatif untuk menumbuhkan semangatkewirausahaan, inovasi, dan kepemimpinan mahasiswa yang berkelanjutan.

D. Praktik BaikSangat sulit tampaknya membayangkan bagaimana mengembangkan

semangat kewirausahaan dan inovasi dalam suatu mata kuliah Percakapan

Page 33: Romawi pengembangan

28

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

Bahasa Arab II di Jurusan Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, UGM. Namundemikian sekelompok dosennya (Zulfa Purnamawati dkk., pada tahun 2004)mencoba mengaktualisasikan mata kuliah tersebut dengan mengadakandiskusi mingguan di luar jam kuliah (tentu saja dengan Bahasa Arab) danmenghadirkan native speaker . Untuk mengembangkan motivasi,kepercayaan diri, dan semangat mahasiswanya untuk menghadapi kondisinyata dalam praktik di masyarakat, ia merancang inovasi agarmahasiswanya membuat VCD kosa kata Bahasa Arab dari berbagaikejadian sehari-hari yang ditemuinya. Di samping mahasiswa dapatmengaplikasikan pengetahuan Percakapan Bahasa Arab dalam keseharianyang dijumpai di masyarakat, mereka juga belajar untuk mengenal teknologiinformasi dan audio visual sederhana. Di akhir semester, mahasiswa menjaditermotivasi, lebih percaya diri, memiliki semangat inovasi, dan terbiasabekerja dalam suatu tim. Para dosen itu telah berhasil menumbuhkansemangat inovasi dalam diri mahasiswa melalui mata kuliah PercakapanBahasa Arab II.

Ada lagi praktik baik yang dijalankan di Program Studi TeknologiPangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, UGM dalammata kuliah Perancangan Pabrik Pangan dan Hasil Pertanian. Tiga orangdosen yang mengampu mata kuliah tersebut menyadari bahwa metodebelajar-mengajar yang lama tidak mampu memberikan bekal yang cukupbagi para mahasiswa untuk menghadapi persoalan nyata dalammasyarakat. Mereka juga menyadari bahwa mahasiswa yang telah lulusmata kuliah Perancangan Pabrik Pangan dan Hasil Pertanian kurangpercaya diri, kurang termotivasi untuk berani berwirausaha, tidak memilikijiwa kepemimpinan, dan kurang sukses dalam kariernya. Tiga orang dosentersebut kemudian mengembangkan inovasi dengan menggunakan metodePBL untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, inovasi, dan kepemimpinanserta bekerjasama dengan industri kecil emping dan bihun. Pada tahapawal mahasiswa diminta untuk mengunjungi kedua industri dan dimintauntuk membuat suatu review atas industri tersebut. Semangat mahasiswa

Page 34: Romawi pengembangan

29

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

untuk memotret permasalahan secara menyeluruh dihidupkan dengan caramemotivasi mahasiswa untuk mengemukakan pendapat dan evaluasi yangberhubungan dengan perbaikan manajemen, proses, unjuk kerja peralatandan kapasitas, sistem pengendalian proses, tata letak, sanitasi, perhitunganuntung rugi, dan kelayakan industri berdasarkan ilmu-ilmu yang telahdipelajari oleh mahasiswa pada mata kuliah yang bersangkutan maupunmata kuliah sebelumnya. Pendeknya, mahasiswa difasilitasi untukmengidentifikasi permasalahan kedua industri tersebut. Pada tahapberikutnya mahasiswa didorong untuk memecahkan permasalahan denganmerancang suatu pabrik untuk memperbaiki kondisi kedua industri yangdirujuk melalui diskusi kelompok. Pada tahap akhir mahasiswa diberikesempatan untuk memaparkan evaluasi dan rancangannya melalui gelarprofil industri yang dihadiri oleh industri terkait, pemerintah daerahsetempat, dan wirausahawan. Tidak sulit tampaknya membayangkan hasilyang dicapai melalui inovasi yang diajukan oleh Purnama Darmadji dkk.pada tahun 2004 tersebut. Mahasiswa tidak saja memiliki pengetahuanmendalam dan menyeluruh mengenai perancangan pabrik makanan danhasil pertanian, tetapi sekaligus mahasiswa berkembang semangatkewirausahaan dan inovasinya.

Ada lagi berbagai contoh inovasi pembelajaran yang berhasilmengembangkan semangat kewirausahaan dan inovasi yang telah dimulaidi Universitas Gadjah Mada. Data-data mengenai inovasi tersebut dapatdiperoleh di Studio PPKB (Peningkatan Pertumbuhan KepemimpinanBerkualitas) DUE-Like Batch IV, Universitas Gadjah Mada. Inovasi-inovasiyang lain dalam pembelajaran yang bersemangat kewirausahaan daninovasi dapat dikembangkan, diaktualisasikan, dan diwujudkanberdasarkan prinsip continuous learning.

Page 35: Romawi pengembangan

30

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi

PENUTUP

Demikianlah disadari bahwa masyarakat dunia atau masyarakat glo-bal dewasa ini memerlukan orang-orang yang bersemangatkewirausahaan dan inovasi. Filosof Francis Bacon menuliskan dalam esai-esai tentang inovasi, “He that will not apply new remedies must expect newevils, for time is the greatest innovator”. Peter F. Drucker bahkanmenyerukan lebih lantang, “Innovate or Die”. Irwan Hidayat, PresidenDirektur Sido Muncul, sebagaimana yang disampaikan dalam wawancaradengan sebuah majalah bisnis dan inovasi, dengan tegas menyebut inovasisangat menentukan keberhasilan. Cucu pendiri Sido Muncul ini taksembarangan berbicara demikian. Pengalamannya memberi bukti nyata.Salah satu jamu seduh tolak angin produksinya cenderung mendatarpertumbuhannya. Begitu inovasi mengantarkan jamu seduh tersebut menjadikaplet dan jamu cair siap minum, penjualannya melambung tinggi danmengantarkan jamu andalannya masuk ke niche market (pasar ceruk),yaitu mereka yang malas minum jamu karena kurang praktis dan terkesankuno.

Gary Hamel (2000) mengemukakan bahwa situasi saat ini seperti dunianonlinear, yakni dunia tanpa pola perilaku, sehingga hanya ide-ide non-linear yang akan menang dalam menghadapi perubahan. Universitasbertanggung jawab untuk melahirkan inovator-inovator handal denganide-ide nonlinear, selain bertanggung jawab atas masyarakat dalammenghadapi perubahan. Salah satu bentuk tanggung jawab tersebutadalah mengembangkan semangat berwirausaha dan berinovasi dalamsetiap proses belajar-mengajar. Hal ini tentu saja memerlukan perubahanvisi dan kesediaan pelaku, sistem, dan lingkungan untuk terus-menerusbelajar.

Page 36: Romawi pengembangan

31

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

Daftar PustakaAry Ginanjar Agustian, 2004, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan

Emosi dan Spiritual, Jakarta, Penerbit Arga.Drucker, P.F., 1985, Innovation and Entrepreunership, New York, Harper

Perennial.Bacon, F., 1986, The Essays, London, Penguin Classics.Hamel, G., 2000, Leading the Revolution, New York, Paperback.Grigg, T., 1994, Adopting an entrepreuneurial approach in universities, J.

Eng. Technol. Manage. 11, 273-298.Harsono, 2005, Pengantar Problem Based Learning, Edisi II, Yogyakarta,

Medika, 72-81.Kao, J.J., 1991, The Entrepreuneur, New Jersey, Prentice Hall, 20.Kuehl, C.R., Lambing, P.L., 1994, Small Business Planning and Management,

Edisi III, New York, The Driden Press, 30.Meredith, G.G., Nelson, R.E., Neck, P.A., 1996, Kewirausahaan: Teori dan

Praktek, Jakarta, PT Pustaka Binaman Pressindo.Syrett, M., Lammiman, J., 2002, The Innovative Individual, Oxford, Capstone

Publishing.Warshaw, M., 1994, The Entrepreuneural Mind, Success, April, 48.Weston, M., 1999, Giants of Japan: the Lives of Japan‘s Greatest Men

and Women, New York, Kodansha International.Ziman, J., 1991, A neural net model of innovation, science and public policy,

Viewpoint 18(1), 65-75.

Page 37: Romawi pengembangan

32

Pengembangan Semangat Kewirausahaan dan Inovasi