Roma Irama Khutbah

3
Alfatihah Alhamdulillah\ Alhamdulillahilladhi Asyhadu alla ilaaha Ma’asirol muslimin jamaah sholat jumat rohimakumullah Kita masih berada dalam suasana peringatan tahun baru islam 1433 Hijriah. Bulan muharrom ini memang merupakan suatu momentum secara akademis melakukan evaluasi terhadap neraca apa yg sudah kita lakukan tahun lalu. Mengadakan kontemplasi apakah kita telah melaksanakan ibadah kita ini dengan dan baik. Kemudian mencanangkan ke depan agar hari ini minggu ini bulan ini tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Penggagas kalender islam Sayyidina Umar bin Khattab mengingatkan kita dalam sabdanya, khasibuu an fusakum qobla antukhasabuu. Hitunglah dirimu sebelum dirimu dihitung di hari kiamat. Bahkan Rasulullah Saw menyatakan man kana yaumuhu khoiron min.....dst Kata Nabi Saw, barangsiapa yang amal ibadahnya hari ini, tahun ini lebih baik dari yg kemarin, maka ia termasuk orang yg beruntung. Jadi kalau ibadah kita hari ini sama dengan kemarin, ilmu kita hari ini sama dengan kemarin, tidak ada penambahan ilmu, tidak ada penambahan amal ibadah, maka kita termasuk orang yg merugi. Dalam 365 hari kita lalui begitu saja tanpa bertambah ilmu kita, tanpa bertambah amaliah kita, tanpa ada peningkatan ibadah kita. Lalu kata Nabi man kana .... apalagi yg tahun ini ilmunya amal ibadahnya lebih buruk dari yg kemarin maka inilah orang yg celaka. Naudzubillah. Allah Swt sudah mengingatkan kita dalam firmannya. Ya ayyuhalladzina amanuttaqullaha wal tandur nafsun ma qoddamat lighod wattaqullah, innallaha dst... hai orang –orang yag beriman taatlah kepada allah, takutlah kepada allah. Hendaklah kamu melaksanakan apa-apa untuk masa depanmu, persiapkanlah untuk kebahagiaanmu kelak, wattaqullah, taatlah kepada allah, takutlah kepada allah, innallaha khobirun bima ta’lamun. Karena allah maha mengetahui tentang segala yg apa kita lakukan. Yang dimaksud Umar bin Khattab agar kita menghitung-hitung perbuatan kita karena nanti kita akan diadili Allah Swt di akhirat. Oleh karena itu, Allah mengingatkan kita bahwa sistem pengamatan Allah terhadap amal ibadah kita dzohiron wa bathinan itu teramat sangat cermat dan akurat. Sehingga tidak manusia menghindar dari

Transcript of Roma Irama Khutbah

Page 1: Roma Irama Khutbah

Alfatihah

Alhamdulillah\

Alhamdulillahilladhi

Asyhadu alla ilaaha

Ma’asirol muslimin jamaah sholat jumat rohimakumullah

Kita masih berada dalam suasana peringatan tahun baru islam 1433 Hijriah. Bulan muharrom ini memang merupakan suatu momentum secara akademis melakukan evaluasi terhadap neraca apa yg sudah kita lakukan tahun lalu. Mengadakan kontemplasi apakah kita telah melaksanakan ibadah kita ini dengan dan baik. Kemudian mencanangkan ke depan agar hari ini minggu ini bulan ini tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Penggagas kalender islam Sayyidina Umar bin Khattab mengingatkan kita dalam sabdanya, khasibuu an fusakum qobla antukhasabuu. Hitunglah dirimu sebelum dirimu dihitung di hari kiamat. Bahkan Rasulullah Saw menyatakan man kana yaumuhu khoiron min.....dst

Kata Nabi Saw, barangsiapa yang amal ibadahnya hari ini, tahun ini lebih baik dari yg kemarin, maka ia termasuk orang yg beruntung. Jadi kalau ibadah kita hari ini sama dengan kemarin, ilmu kita hari ini sama dengan kemarin, tidak ada penambahan ilmu, tidak ada penambahan amal ibadah, maka kita termasuk orang yg merugi. Dalam 365 hari kita lalui begitu saja tanpa bertambah ilmu kita, tanpa bertambah amaliah kita, tanpa ada peningkatan ibadah kita. Lalu kata Nabi man kana .... apalagi yg tahun ini ilmunya amal ibadahnya lebih buruk dari yg kemarin maka inilah orang yg celaka. Naudzubillah. Allah Swt sudah mengingatkan kita dalam firmannya. Ya ayyuhalladzina amanuttaqullaha wal tandur nafsun ma qoddamat lighod wattaqullah, innallaha dst... hai orang –orang yag beriman taatlah kepada allah, takutlah kepada allah. Hendaklah kamu melaksanakan apa-apa untuk masa depanmu, persiapkanlah untuk kebahagiaanmu kelak, wattaqullah, taatlah kepada allah, takutlah kepada allah, innallaha khobirun bima ta’lamun. Karena allah maha mengetahui tentang segala yg apa kita lakukan. Yang dimaksud Umar bin Khattab agar kita menghitung-hitung perbuatan kita karena nanti kita akan diadili Allah Swt di akhirat. Oleh karena itu, Allah mengingatkan kita bahwa sistem pengamatan Allah terhadap amal ibadah kita dzohiron wa bathinan itu teramat sangat cermat dan akurat. Sehingga tidak manusia menghindar dari amal perbuatannya secara dzohiriah, atau bathiniah sekalipun. Laqod kholaknal insan,...... Sesungguhnya aku menciptakan manusia dan aku tahu apa yang dibisiskkan manusian itu dalam hati, dan aku lebih dekat dengan manusia itu daripada urat lehernya. Begitulah peringatan Allah akan sepak terjang manusia. Adapun suatu sistem pengamatan dan pengawasan yang sangat akurat, Allah Swt berfirman wa kulla insaanin... setiap manusia aku gantungkan amalannya, aku gantungkan perbuatannya di belakang kepalanya. Secara fisiologi, belakang kepala adalah tempatnya otak besar, kalau di depan dibagi 2. Ada IQ ada EQ. Di belakang otak besar itu fungsinya memory storage, untuk menyimpan, merekam ingatan-ingatan, perbuatan-perbuatan kita yang terbagi menjadi 3 tingkatan syaraf. Yang pertama syaraf conciousness, atau syaraf sadar. Untuk menyimpan perbuatan kita yang masih anget. Hari ini, minggu ini, bulan ini, tahun ini, apa yang kita lakukan itu semua tersimpan dan kita ingat apa yang kita lakukan hari ini bulan ini minggu ini. Itu bukti bahwa kelakuan kita tidak lenyap. Itu bukti bahwa perbuatan kita terekam dengan baik di otak besar kepala kita.

Page 2: Roma Irama Khutbah

Yang kedua adalah syaraf sub-conciousness, saraf setengah sadar, untuk menyimpan perbuatan yang sudah lama, 50 th yll. 60 th yll kita masih ingat apa yang kita lakukan ketika kita masih anak-anak. Ini bukti bahwa kelakuan kita tidak lenyap, disimpan oleh Allah di belakang kepala kita. Yang ketiga saraf un-consiousness, saraf bawah sadar, untuk menyimpan amal perbuatan kita yang tidak kita sadari. Seperti ketika kita dilahirkan. Ketika kita usia satu hari satu minggu satu bulan kita tidak bisa ingat. Ini semua disimpan dalam saraf un consiousness, wa kulla insaan..... setiap manusia aku simpan di ‘unuqnya, di belakang kepalanya. Lalu apa kata Allah, tsumma tukhrijulau ila yaumal kiyamah.... dan nanti pada hari kiamat akan aku keluarkan semua rekaman itu, akan aku perlihatkan perbuatan itu, seperfti kitab yang terkembang, seperti komputer yang maha canggih, iqro’ kitabak.. silakan baca sendiri perbuatanmu, silakan lihat sendiri perbuatanmu. Cukup mulai hari ini kamu sendiri yang menghitung amal perbuatanmu. Faman ya’mal mitskola dzarrotin khoiroyyaroh. Waman ya’mal mitskola dzarrotin syarroyyaroh.. Barangsiapa yang melakukan amal perbaikan meskipun itu sebesar debu, ia akan menyaksikannya. Dan barang siapa yang melakukan kejahatan walaupun sebesar debu, ia juga akan menyaksikannya.

Nah, untuk membuktikan kebenaran ini, Allah Swt menurunkan ilmu ke dalam otak manusia yang namanya ilmu sinematografi, ilmu perfilman.

Oleh karena itu, melalui tahun baru islam kita melakukan muhasabah, kontemplasi, kemudian kita canangkan bahwa hari ini, tahun ini harus lebih baik dari kemarin, karena hanya dengan kelebihan keuntungan berat timbangan pahala dan perbuatan itulah kita termasuk orang yang beruntung yang masuk surganya Allah Swt.

Faamma man tsaqulat mawa zinuhu fa ummuhu hawiyah.....

Barangsiapa yang timbangan kebaikan pahala kebaikannya lebih besar daripada kejahatannya, maka dia orang-orang yang beruntung, sebaliknya barangsiapa yang timbangan kejahatannya lebih besar daripada kebaikannya maka ia akan masuk neraka jahannam.