Rokok.docx

7
Rokok : Musuh Besar yang Masih Menghantui Tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau sedunia. Banyak pihak yang melakukan kegiatan untuk menyambut hari peringatan tersebut. Mulai dari Kementrian Kesehatan, LSM yang bergerak di bidang rokok dan seluruh pihak yang peduli pada dampak buruk rokok. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menyebutkan bahwa 34,7% penduduk di Indonesia berusia 10 tahun ke atas adalah perokok. Bahkan, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China dan India(WHO, 2008) dan tetap menduduki posisi peringkat ke-5 konsumen rokok terbesar setelah China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang tahun 2007. Hal ini berdampak pada tingkat Usia Harapan Hidup (UHH) di Indonesia yang hanya mencapai rata-rata 68 tahun, sedangkan penyakit pembunuh utama adalah penyakit tidak menular yang didominasi oleh stroke, hipertensi, penyakit jantung dan pembuluh darah, oenyakit pernapasan, kanker (termasuk kanker paru), serta Diabetes. Kematian akibat penyakit tidak menular ini terus meningkat, dari penyebab 41% kematian penduduk tahun 1995 (Susenas) menjadi 59,5% kematian penduduk (Riskesdas, 2007). Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) Salah saatu organisasi yang peduli kasus rokok di Indonesia adalah Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT). WITT didirikan tahun 1995 oleh Dewi Motik, Martha Tilaar, Nina Akbar Tanjung, Rima Melati, dan lainnya. Nita Yudi (Ketua WITT) menambahkan, bahwa WITT mengupayakan pencegahan sejak dini, yaitu dengan penyuluhan yang ditujukan pada anak sekolah dasar. Kegiatan yang dilakukan WITT adalah kampanye penyuluhan di ruang-ruang terbuka serta seminar tentang bahaya okok dan kecantikan. Salah satunya adalah seminar kecantikan dan fashion show dengan tema kampanye anti-rokok dengan memilih artis atau model yang memang tidak merokok. \ Dampak buruk rokok : Pada perempuan, dampak buruk rokok lebih berbahaya, misalnya saja bila terkena asap rokok, secara biologis dapat menyebabkan rusaknya alat reproduksi. Itulah yang menyebabkan wanita lebih beresiko.

description

sss

Transcript of Rokok.docx

Page 1: Rokok.docx

Rokok : Musuh Besar yang Masih Menghantui

Tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau sedunia. Banyak pihak yang melakukan kegiatan untuk menyambut hari peringatan tersebut. Mulai dari Kementrian Kesehatan, LSM yang bergerak di bidang rokok dan seluruh pihak yang peduli pada dampak buruk rokok. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menyebutkan bahwa 34,7% penduduk di Indonesia berusia 10 tahun ke atas adalah perokok. Bahkan, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China dan India(WHO, 2008) dan tetap menduduki posisi peringkat ke-5 konsumen rokok terbesar setelah China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang tahun 2007.

Hal ini berdampak pada tingkat Usia Harapan Hidup (UHH) di Indonesia yang hanya mencapai rata-rata 68 tahun, sedangkan penyakit pembunuh utama adalah penyakit tidak menular yang didominasi oleh stroke, hipertensi, penyakit jantung dan pembuluh darah, oenyakit pernapasan, kanker (termasuk kanker paru), serta Diabetes. Kematian akibat penyakit tidak menular ini terus  meningkat, dari penyebab 41% kematian penduduk tahun 1995 (Susenas) menjadi 59,5% kematian penduduk (Riskesdas, 2007).

Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT)

Salah saatu organisasi yang peduli kasus rokok di Indonesia adalah Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT). WITT didirikan tahun 1995 oleh Dewi Motik, Martha Tilaar, Nina Akbar Tanjung, Rima Melati, dan lainnya.

Nita Yudi (Ketua WITT) menambahkan, bahwa WITT mengupayakan pencegahan sejak dini, yaitu dengan penyuluhan yang ditujukan pada anak sekolah dasar. Kegiatan yang dilakukan WITT adalah kampanye penyuluhan di ruang-ruang terbuka serta seminar tentang bahaya okok dan kecantikan. Salah satunya adalah seminar kecantikan dan fashion show dengan tema kampanye anti-rokok dengan memilih artis atau model yang memang tidak merokok. \

Dampak buruk rokok : Pada perempuan, dampak buruk rokok lebih berbahaya, misalnya saja bila terkena asap rokok, secara biologis dapat menyebabkan rusaknya alat reproduksi. Itulah yang menyebabkan wanita lebih beresiko.

Lembaga Menanggulagi Masalah Merokok

Satu lagi aktivis pendukung anti rokok di Indonesia adalah Fuad Baradja. Ia adalah Ketua Bidang Penyuluhan dan Pendidikan di Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3) dan anggota bidang Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat di Komnas Pengendalian Tembakau. Dalam penanggulangan masalah rokok di Indonesia, pemerintah hanya ingin agar masyarakat, anak-anak, dan generasi muda terlindungi dari bahaya rokok. Masyarakat harus paham bahwa pengendalian rokok semata-mata demi menyelamatkan generasi penerus bangsa.

Page 2: Rokok.docx

Masih banyak yang tidak mengetahui bila dampak kemungkinan terkena penyakit kanker bagi perokok aktif sebesar 13 kali lebih besar daripada non-perokok. Sedangkan untuk perokok pasif, 4 kali lipat dari perokok aktif.

Secara umum, metode penanggulangan rokok di dunia internasional adalah : 1) Peningkatan cukai agar harga rokok mahal dan tidak terjangkau masyarakat miskin; 2) pelarangan toral sponsorship rokok; 3) Penyediaan KTR untuk melindungi hak orang yang tidak merokok; 4) Peringatan kesehatan dalam bentuk gambar.

Indonesia (bukan) surga rokok

DetailsHits: 921

 

Indonesia menduduki posisi peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India dan masih menduduki posisi peringkat ke-5 konsumen rokok terbesar setelah Cina, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang (data tahun 2007).

Data terbaru menunjukkan prevalensi merokok dewasa usia 15 tahun ke atas pada 2010 mencapai 35%; yang terdiri atas 65% pria dan 35% wanita. Dalam sepuluh tahun terakhir (2001-2010), dilaporkan bahwa usia perokok pemula yaitu 5-9 tahun meningkta 400% dari 0,4% (Susenas 2001) menjadi 1,7% (Riskesdas 2010). Prevalensi perokok usia remaja 13-15 tahun juga mengalami peningkatan dari 12,6% pada tahun 2006 menjadi 20,3% pada tahun 2009.

Secara nasional, prevalensi perokok tahun 2010 sebesar 34,7%, tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah (43,2%) dan terendah di Sulawesi Tenggara sebesar 28,3%. Prevalensi perokok usia 10-14 tahun, pada 1995 sebesar 0,3% atau sekitar 71.000 orang, dan pada tahun 2010 meningkat tajam menjadi sekitar 426.000 orang. Artinya dalam kurun waktu 15 tahun, jumlah perokok pada kelompok umur ini meningkat enam kali lipat. Diperkirakan lebih dari 40,3 juta anak tinggal bersama dengan perokok dan terpapar asap rokok, yang bereriko mengalami peningkatan resiko Bronkitis, Pnemonia, infeksi telinga tengah, Asma serta keterlambatan pertumbuhan paru-paru dan menyebabkan kesehatan yang buruk pada masa dewasa.

Data yang dirilis oleh WHO pada tahun 2008 menyebutkan bahwa tembakau dan produk turunannya merupakan faktor resiko terbesar , 6 dari 8 penyakit yang menyebabkan kematian di dunia. Di Indonesia, penyakit tidak menular dengan rokok sebagai faktor resikonya telah menjadi penyebab kematian yang meningkat dari persentase 41% di tahun 1995 menjadi 60% pada tahun 2007.

Page 3: Rokok.docx

Pengendalian tentang masalah rokok di Indonesia memang terus didengungkan oleh berbagai pihak terkait, tapi seperti diketahui hingga saat ini Indonesia belum juga meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meskipun banyak pro dan kontra, saat ini telah banyak pemerintah daerah di Indonesia yang melakukan langkah-langkah untuk mengatur daerahnya sendiri terkait masalah rokok. Sampai saat ini telah ada 25 Kabupaten/Kota telah memiliki peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

15 Masalah kesehatan karena rokok yang jarang dipublikasikan

DetailsHits: 2649

Berdasarkan penelitian banyak dampak kesehatan yang diakibatkan oleh rokok. berikut efek samping akibat rokok yang jarang dipublikasikan, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.

 

1. RAMBUT RONTOK. Rokok memperlemah sistem kekebalan, sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit seperti lupus erythematosus yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut, dan erupsi cutan (bintik merah) diwajah, kulit kepala dan tangan.

 

2. KATARAK. Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisi mata. Katarak, yaitu memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya yang dapat menyebabkan kebuataan, 40% terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan cara mengiritasi mata dengan terlepasnya zat-zat kimia di paru-paru yang oleh aliran darah dibawa sampai kemata.

 

Page 4: Rokok.docx

3. KULIT KERIPUT. Merokok dapat menyebabkan menuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, dan terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama didaerah bibir dan mata.

 

 

4. KANKER KULIT. Merokok tidak menyebabkan melonoma, tetapi merokok dapat menyebabkan meningkatkan kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita cutaneus squamus cell kanker, sejenis kanker yang meninggalkan bercak pada kulit.

 

5. HILANGNYA PENDENGARAN. Karena tembakau menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam. Perokok dapat kehilangan lebih awal daripada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kelihangan pendengaran karena infeksi pendengaran.

 

6. OSTEOPOROSIS. Ada karbon monoksida, yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas buang mobil dan asap rokok lebih mudah terikat dalam darah dari oksigen, sehingga kemampuan udara untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok, akibatnya tulang orang yang merokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah/retak dan penyembuhannya 80% lebih lama.

 

7. KARIES. Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut, membentuk plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning, dan terjadi karies.

 

8. EMPHYSEMA. Emphysema yaitu pelebaran dan rusaknya kantung udara oada paru yang menurunkan kapasitas paru-paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO2.

 

9. PENYAKIT JANTUNG. Satu diantara 3 kematian di dunia diakibatkan penyakit kardiovaskuler. pemakaian tembakau adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk penyakit ini. Rokok menyebabkan denyut jantung lebih cepat, menaikkan risiko hipertensi dan penyumbatan arteri dan akhirnya menyebabkan serangan jantung atau stroke.

 

10. KANKER. Asap rokok mengandung 40 macam zat karsinogen. Kemungkinan timbulnya kanker paru pada perokok 22 kali lebih besar; lidah, mulut, kelenjer ludah, dan pharynx 6-7 kali lebih besark; kanker kerongkongan 12 kali lebih besar, oesophagus 8-10 kali lebih besar (WHO, 2002).

 

11. DISKLORI JARI-JARI. Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang meninggalkan warna kuning dan kecoklatan.

Page 5: Rokok.docx

 

12. TUKAK LAMBUNG. Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang menyebabkan tukak lambung, juga meminimalisasi kemampuan lambung untuk menetralkan asam lambung setelah makan sehingga akan menggerogoti dinding lambung. Tukak lambung pada perokok lebih sulit disembuhkan.

 

13. KANKER UTERUS. Merokok dapat meningkatkan risiko kaker servik dan uterus. kanker ini bisa disebabkan oleh nikotin yang ada dalam darah. Mengapa? Karena asap rokok yang masuk ke dalam tubuh akan segera menyebar ke seluruh tubuh. Zat nikotin yang ada dalam asap rokok tersebut akan memicu pertumbuhan sel tidak normal yang kemudian menjadi biang munculnya sel kanker mulut rahim.

 

14. PSORIASIS. Berkembangnya psosiasis/inflamasi noncotageous pada kulit yang menyisakan bercak merah berair dan gatal 2-3 kali lebih besar terjadi pada perokok.

 

15. PENYAKIT BEURGER. Penyakit yang juga dikenal dengan throaboanginosis obliteran ini adalah terjadinya inflamasi pada arteri vena dan syaraf utama kaki yang mengakibatkan terhambatnya aliran darah dan bila dibiarkan tanpa perawatan akan mengarah kepada gangren (matinya sel tubuh) sehingga pasien perlu diamputasi.

Masalah Merokok Di Indonesia

DetailsHits: 1282

34,7 % penduduk di Indonesia berusia 10 tahun ke atas adalah perokok" (Riskesdas 2010).

 

Indonesia menduduki posisi peringkat ke 3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China dan India (WHO, 2008) dan tetap menduduki posisi peringkat ke 5 konsumen rokok terbesar setelah China, Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang tahun 2007.

Page 6: Rokok.docx

Lebih dari 40,3 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun tinggal dengan perokok dan terpapar asap rokok di lingkungannya. Anak yang terpapar asap rokok mengalami pertumbuhan paru yang lambat, dan lebih mudah terkena infeksi saluran pernafasa, infeksi telinga, dan asma. Melindungi anak merupakan tanggung jawab keluarga dan negara. Pengendalian produk tembakau, bagian dari upaya melindungi anak dan generasi muda di masa yang akan datang. 

 

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Bab IX Pasal 46 bahwa Negara, Pemerintah, keluarga dan orang tua wajib mengusahakan agar anak yang lahir terhindar dari penyakit yang mengancam kelangsungan hidup dan/atau menimbulkan kecacatan, karena tidak ada batasan aman untuk setiap paparan asap rokok orang lain. Oleh sebab itu 100% KTR merupakan upaya yang efektif untuk melindungi masyarakat.