ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE...

68
ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE QUICK RETURN MECHANISM BERBASIS ARDUINO (Ujicoba Panti Jompo Karmilus) Oleh: Muhammad Rifky 11150910000024 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1441 H

Transcript of ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE...

Page 1: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS

DENGAN METODE QUICK RETURN MECHANISM

BERBASIS ARDUINO

(Ujicoba Panti Jompo Karmilus)

Oleh:

Muhammad Rifky

11150910000024

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1441 H

Page 2: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS

DENGAN METODE QUICK RETURN MECHANISM

BERBASIS ARDUINO

(Ujicoba Panti Jompo Karmilus)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Muhammad Rifky

11150910000024

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1441 H

Page 3: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

LEMBAR PERSETUJUAN

ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS

DENGAN METODE QUICK RETURN MECHANISM

BERBASIS ARDUINO

(Ujicoba Panti Jompo Karmilus)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh:

Muhammad Rifky

11150910000024

Menyetujui,

Pembimbing I

Nenny Anggraini, MT

NIDN. 0310097604

Pembimbing II

Nashrul Hakiem, Ph.D

NIP. 19710608 200501 1 005

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Dr. Imam Marzuki Shofi, MT

NIP. 19720205 200801 1 010

Page 4: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini
Page 5: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, November 2019

Muhammad Rifky

11150910000024

Page 6: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda tangan

dibawah ini:

Nama : Muhammad Rifky

NIM : 11150910000024

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Sains Dan Teknologi

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive

Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS

DENGAN METODE QUICK RETURN MECHANISM

BERBASIS ARDUINO

(Ujicoba Panti Jompo Karmilus)

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak menyimpan, mengalih

media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan

mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal : 2019

Yang menyatakan

(Muhammad Rifky)

Page 7: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

v

Penulis : Muhammad Rifky (11150910000024)

Program Studi : Teknik Informatika

Judul : ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE

QUICK RETURN MECHANISM BERBASIS ARDUINO (Ujicoba

Panti Jompo Karmilus)

ABSTRAK

Lanjut usia merupakan individu yang berusia di atas 60 tahun yang pada

umumnya memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan fungsi-fungsi biologis,

psikologis, sosial, dan ekonomi. Lansia pada umumnya tinggal bersama dengan

keluarga, namun tidak sedikit lansia yang tinggal di panti jompo. Kesehatan para

lansia sangat penting, salah satunya kebersihan kuku. Para lansia di Panti Jompo

Karmilus memiliki kesulitan dalam memotong kuku sendiri dikarenakan penurunan

fungsi tubuh, seperti penglihatan yang menurun dan tangan yang tremor sehingga

perlu dibantu oleh penanggung jawab. Dalam penelitian ini dikembangkan robot

pemotong kuku yang dapat bekerja secara otomatis agar lansia dapat memotong

kuku sendiri. Alat ini menggunakan Arduino Uno sebagai media pemrosesan, push

button sebagai aktivator, LED sebagai penanda dan motor servo sebagai penggerak.

Pada penelitian ini menggunakan metode Quick Return Mechanism yang mengubah

gerakan memutar menjadi linier. Penelitian ini menggunakan tahapan – tahapan

metode prototipe. Berdasarkan hasil pengujian tingkat user, persentase tingkat

kesesuaian alat ini dengan pengguna adalah 100%.

Kata Kunci : lanjut usia, memotong kuku, , Arduino Uno, push button, LED,

motor servo, Quick Return Mechanism

Daftar Pustaka : 12 Jurnal, 2 Buku, 3 Website

Jumlah Halaman : 53 halaman + xiii halaman

Page 8: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

vi

Author : Muhammad Rifky (11150910000024)

Study program : Informatics Engineering

Title : AUTOMATIC NAIL CUTTING ROBOT WITH QUICK RETURN

MECHANISM METHODS USING ARDUINO (Trial at Karmilus

Nursing Home)

ABSTRACT

The elderly are individuals over the age of 60 who generally have signs of a

decline in biological, psychological, social and economic functions. Elderly

generally live together with family, but not a few elderly who live in nursing homes.

The health of the elderly is very important, one of which is nail hygiene. The elderly

at Karmilus Nursing Home have difficulty cutting their own nails due to decreased

bodily functions, such as decreased vision and tremor in their hands, so they need

to be assisted by a person in charge. In this research, a robot nail cutter was

developed which could work automatically so that the elderly could cut their own

nails. This tool uses Arduino Uno as processing media, push buttons as activators,

LEDs as markers and servo motors as movers. In this study using the Quick Return

Mechanism method that changes the motion to rotate into linear. This research uses

prototype method stages. Based on testing, the percentage level of compatibility of

this tool with users is 100%.

Keyword : elderly, cutting nail, , Arduino Uno, push button, LED,

servo motor, Quick Return Mechanism

References : 12 Journals, 2 Books, 3 Websites

Number of Pages : 53 pages + xiii pages

Page 9: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah serta nikmat-Nya sehingga penyusunan skripsi ini

dapat diselesaikan. Sholawat dan salam senantiasa dihaturkan kepada junjungan

kita baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya serta

umatnya hingga akhir zaman. Penulisan skripsi ini mengambil tema dengan judul:

ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE

QUICK RETURN MECHANISM BERBASIS ARDUINO (UJICOBA PANTI

JOMPO KARMILUS)

Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer (S.Kom) pada program studi Teknik Informatika, Fakultas Sains

dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun

bahan penulisan skripsi ini adalah berdasarkan hasil penelitian, pengembangan

aplikasi, kuesioner, wawancara dan beberapa sumber literatur.

Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bimbingan dan bantuan yang

didapatkan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Prof. Dr, Lily Suraya Eka Putri, M.Env.Stud, selaku dekan Fakultas Sains

dan Teknologi.

2. Dr. Imam Marzuki Shofi, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika.

3. Ibu Nenny Anggraini, MT. dan Pak Nashrul Hakiem, Ph.D. selaku Dosen

Pembimbing I dan II yang senantiasa meluangkan waktu dan memberikan

bimbingan, bantuan, semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Page 10: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

viii

4. Seluruh dosen dan staff UIN Jakarta, khususnya Fakultas Sains dan

Teknologi yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga.

5. Keluarga tercinta, Ayahanda Henky dan Ibunda Henny yang tidak henti-

hentinya mendoakan, mencurahkan kasih sayang serta memberikan

motivasi dan dukungan baik moril maupun materi selama ini. Kakak -kakak

tersayang Dita dan Angga. yang senantiasa memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis.

6. Sahabat penulis, khususnya: Muqtarizal, Mahfudz, Fahmi, Taufik, Faisal,

Shofan, Bagus, Daffa, Ilham yang telah membantu mengerjakan skripsi ini,

dan teman-teman kelas TIA, terimakasih atas kesediaannya menciptakan

momen-momen berharga Bersama; Teman-teman seangkatan dan

seperjuangan TI UIN 2015, kawan-kawan HIMTI 2018, terima kasih atas

semua kenangan yang telah diciptakan bersama selama perkuliahan dan

tetap semangat.

7. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara

langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, sangat

diperlukan kritik dan saran yang membangun bagi penulis. Akhir kata,

semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan orang lain.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Jakarta, November 2019

Penulis

Page 11: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

ix

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI .................................. iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

ABSTRACT ............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

Latar Belakang ......................................................................................... 1

Rumusan Masalah .................................................................................... 3

Batasan Masalah ....................................................................................... 3

Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

Metodologi Penelitian .............................................................................. 5

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 5

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ......................................................... 5

Sistematika Penulisan ............................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7

Robot ........................................................................................................ 7

Pemotong Kuku ........................................................................................ 7

Metode Quick Return Mechanism ............................................................ 8

Mikrokontroler Arduino Uno ................................................................... 9

Modul Motor Servo ................................................................................ 11

Modul Push Button ................................................................................. 12

Modul LED ............................................................................................. 13

Prototipe ................................................................................................. 13

2.8.1 Karakteristik Metode Prototyping .................................................. 15

2.8.2 Jenis-Jenis Prototyping ................................................................... 15

Page 12: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

x

2.8.3 Keunggulan dan Kelemahan Metode Prototyping .......................... 15

Blackbox Testing .................................................................................... 16

Metode Pengumpulan data ..................................................................... 16

2.10.1 Studi pustaka ................................................................................... 16

2.10.2 Wawancara ...................................................................................... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 18

Metode Pengumpulan Data .................................................................... 18

3.1.1 Data Primer ..................................................................................... 18

3.1.2 Data Sekunder ................................................................................. 20

Metode Pengembangan Sistem Prototipe ............................................... 20

Alur Penelitian ........................................................................................ 24

BAB IV ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI DAN

PENGUJIAN SISTEM ....................................................................................... 25

Tahap Komunikasi ................................................................................. 25

Tahap Pengumpulan Kebutuhan............................................................. 25

4.2.1 Mendefinisikan Ruang Lingkup ...................................................... 26

4.2.2 Analisis Sistem Berjalan ................................................................. 26

4.2.3 Desain Sistem Usulan ..................................................................... 27

4.2.4 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras .............................................. 28

4.2.5 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ............................................. 29

Tahap Membangun Sistem ..................................................................... 30

4.3.1 Skematik Sistem Arduino dengan Push Button .............................. 31

4.3.2 Skematik Sistem Arduino dengan Motor Servo.............................. 32

4.3.3 Skematik Sistem Arduino dengan LED .......................................... 32

4.3.4 Skematik Quick Return Mechanism ................................................ 34

4.3.5 Pembangunan Pemotong Kuku Otomatis ....................................... 35

Tahap Mengkodekan Sistem .................................................................. 35

4.4.1 Pengkodean Arduino ....................................................................... 36

4.4.2 Pengkodean Push Button dengan Motor Servo dan LED ............... 36

Tahap Menguji Sistem ............................................................................ 38

4.5.1 User Aceptance Test ........................................................................ 38

Page 13: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

xi

4.5.2 Performance Testing ....................................................................... 39

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 42

Robot Pemotong Kuku Otomatis ........................................................... 42

Hasil Pengujian Sistem ........................................................................... 42

Hasil pengujian tingkat user ................................................................... 44

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 46

Kesimpulan ............................................................................................. 46

Saran ....................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 47

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 49

Page 14: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Quick Return Mechanism .................................................................... 8

Gambar 2.2 Mikrokontroler Arduino Uno 328 ..................................................... 10

Gambar 2.3 Modul Servo Tipe MG996R ............................................................. 12

Gambar 2.4 Wiring Push Button ........................................................................... 12

Gambar 2.5 Saklar Push Button ............................................................................ 13

Gambar 2.6 LED ................................................................................................... 13

Gambar 2.7 Paradigma Prototyping ...................................................................... 14

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 24

Gambar 4.1 Sistem berjalan .................................................................................. 27

Gambar 4.2 Sistem Usulan .................................................................................... 28

Gambar 4.3 Cara Kerja Sistem ............................................................................. 30

Gambar 4.4 Skematik Arduino dengan Push Button ............................................ 31

Gambar 4.5 Skematik Arduino dengan Motor Servo............................................ 32

Gambar 4.6 Skematik Arduino dengan LED ........................................................ 33

Gambar 4.7 Skematik Quick Return Mechanism .................................................. 34

Gambar 4.8 Pembangunan Pemotong Kuku Otomatis ......................................... 35

Gambar 5.1 Tingkat Keberhasilan LED................................................................ 42

Gambar 5.2 Pengaruh Tegangan Terhadap Response Time Push Button ............. 43

Gambar 5.3 Pengaruh Tegangan Terhadap Response Time Motor Servo ............ 44

Page 15: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Studi literature ....................................................................................... 19

Tabel 4.1 Kebutuhan perangkat keras ................................................................... 29

Tabel 4.2 Analisis Kebutuhan Software dan Tools ............................................... 29

Tabel 4.3 Pin Push Button ..................................................................................... 31

Tabel 4.4 Pin konfigurasi Motor Servo ................................................................. 32

Tabel 4.5 Pin konfigurasi LED ............................................................................. 33

Tabel 4.6 UAT-01 Pemotong Kuku Otomatis ...................................................... 39

Tabel 4.7 Uji coba keberhasilan LED ................................................................... 40

Tabel 4.8 Uji waktu respon Push Button .............................................................. 40

Tabel 4.9 Uji Waktu Respon Motor Servo............................................................ 41

Tabel 5.1 Hasil UAT ............................................................................................. 45

Page 16: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

1

1 BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Lanjut usia merupakan individu yang berusia di atas 60 tahun yang pada

umumnya memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan fungsi-fungsi biologis,

psikologis, sosial, dan ekonomi. Proses penuaan penduduk tentunya berdampak

pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, dan terutama kesehatan,

karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin

menurun baik karena faktor alamiah maupun karena penyakit (Aisyah & Hidir,

2014).

Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan

makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan

hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Masa lansia sering

dimaknai sebagai masa kemunduran, terutama pada fungsi-fungsi fisik dan

psikologis. Hurlock (1994) mengemukakan bahwa penyebab kemunduran fisik

ini merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh bukan karena penyakit

khusus tetapi karena proses menua. Menurut Nursari dan Fitriyani (2002)

seorang lansia akan mengalami kendala atau ketidakmampuan untuk

melakukan sesuatu, berarti tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa

bantuan orang lain, baik sebagian dibantu (ketergantungan ringan atau sedang)

maupun ketergantungan seluruhnya (ketergantungan total atau berat) (Permana,

Sumarwati, & Rosyadi, 2009).

Lansia pada umumnya tinggal bersama dengan keluarga, namun tidak

sedikit lansia yang tinggal di panti jompo. Panti jompo merupakan tempat

berkumpulnya orang – orang lanjut usia yang baik secara sukarela ataupun

diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana

tempat ini ada yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta. Penulis

melakukan penelitian di Panti Kompo Karmilus yang terletak di Bogor. Panti

Jompo tersebut telah berdiri sejak tahun 1997, yang hanya merawat lansia

wanita.

Page 17: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

2

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Penulis melakukan wawancara kepada penanggung jawab panti jompo

Karmilus, yaitu Victoria Wanitania, para lansia di panti jompo tersebut

berjumlah 5 orang wanita, dengan usia 70 tahun keatas. Faktor usia tersebut

menyebabkan terjadinya penurunan fungsi – fungsi fisik, diantaranya

penurunan fungsi penglihatan dan juga tangan yang tremor. Faktor – faktor

tersebut menyebabkan para lansia kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari –

hari, salah satunya dalam hal memotong kuku, sehingga perlu dibantu oleh

pengurus panti jompo.

Sekarang ini, apabila ingin memotong kuku masih menggunakan gunting

kuku manual yang tentu saja membuat lansia mengalami kesulitan dikarenakan

faktor – faktor yang sudah disebutkan. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan

sebuah alat yang dapat memotong kuku secara otomatis agar lansia dapat

memotong kukunya sendiri.

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan pemotong otomatis, seperti

pada penelitian (Wahyu Kusuma Raharja & Suhilman, 2017), dihasilkan sebuah

pemotong kabel otomatis, yang dapat bekerja berdasar panjang dan jumlah

potongan sesuai kebutuhan pengguna, ukuran yang dapat dipilih 5 cm, 10 cm,

15 cm, 20 cm, dan 25cm, untuk input menggunakan keypad, dan untuk

penggerak pemotong menggunakan motor servo. Selanjutnya pada penelitian

(Wakil, Ch, & Ariessaputra, 2018), menghasilkan alat pemotong bolu otomatis

berbasis mikrokontroler arduino, dalam proses pemotongannya menggunakan

metode quick return mechanism. Menggunakan motor servo sebagai penggerak

pemotong, alat tersebut dapat memotong bolu dengan variasi jumlah potongan

menjadi 4, 8, 12, 20 bagian. Penelitian tentang pemotong otomatis, rata – rata

menggunakan Arduino sebagai otak pemrosesanm, metode Quick Return

Mechanism sebagai proses pemotongannya ,dan motor servo sebagai penggerak

pemotongnya menggunakan motor servo.

Quick Return Mechanism merupakan metode yang mengubah gerak

memutar menjadi gerak bolak-balik linier yang berbeda untuk kedua gaya

dorongnya (Wakil et al., 2018). Metode tersebut sangat cocok untuk

Page 18: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

3

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

diimplementasikan pada alat yang akan dibuat karena mengubah gerakan

memutar motor servo menjadi gerakan bolak – balik linear gunting kuku.

Banyak cara untuk membuat sebuah robot dengan mudah, salah satunya

adalah dengan menggunakan alat yang dinamakan arduino. Selama bertahun-

tahun arduino telah menjadi otak dari ribuan proyek, dari benda yang dipakai

sehari-hari sampai instrumen ilmiah yang kompleks. Arduino dibuat di Ivrea

Interantion Design Intitute sebagai alat yang mudah untuk membuat prototype

yang cepat. Board Arduino merupakan sebuah open-source sehingga kita dapat

secara independen membangun sesuatu dengan kebutuhan masing-masing

(Arduino, 2016).

Skripsi ini diusulkan sebuah alat/robot yang dapat memotong kuku

secara otomatis yang dapat digunakan lansia secara mandiri. Dengan demikian

penulis melakukan penelitian berjudul “ROBOT PEMOTONG KUKU

OTOMATIS DENGAN METODE QUICK RETURN MECHANISM

BERBASIS ARDUINO “.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam skripsi ini yaitu “Bagaimana membuat robot pemotong

kuku otomatis dengan metode quick return mechanism berbasis arduino?”

Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah didapat, maka penulis

membatasi penulisan skripsi ini antara lain pada :

1. Peneliti menggunakan komputer mini arduino uno sebagai otak utama

untuk pengendalian dan koneksi antar alat.

2. Menggunakan push button untuk input.

3. Menggunakan motor servo sebagai penggerak gunting kuku.

4. Menggunakan LED sebagai penanda bahwa pemotong kuku bergerak.

5. Menggunakan gunting kuku sebagai pemotong.

6. Menggunakan metode pengembangan sistem prototipe.

Page 19: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

4

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

7. Menggunakan metode pengujian user acceptance test dan performance

testing.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah

membuat robot pemotong kuku otomatis dengan metode quick return

mechanisme berbasis arduino.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bagi Penulis :

1. Menerapkan ilmu – ilmu yang diperoleh selama masa kuliah.

2. Memperdalam dan memahami ilmu tentang Quick Return

Mechanism serta menerapkannya dalam kehidupan nyata.

3. Menambah wawasan mengenai pengaplikasian embedded system

dengan menggunakan mikrokontroler arduino.

Bagi Universitas

1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai teori yang

telah diperoleh selama kuliah.

2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan

sebagai bahan evaluasi.

3. Memberikan gambaran kepada mahasiswa sebagai upaya

berkontribusi menghadapi dunia kerja.

4. Memberikan kontribusi sosial secara nyata yang bisa diperuntukan

bagi masyarakat luas.

Bagi Lansia :

Dapat memotong kuku secara mandiri.

Page 20: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

5

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan penulis pada penelitian ini dibagi menjadi dua,

yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan. Berikut penjelasan

kedua metode tersebut:

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan analisis data dan penulisan skripsi ini, penulis

menggunakan 2 metode pengumpulan data, yaitu:

1. Studi Literatur.

2. Wawancara.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Penulis pada penelitian ini menggunkan metode prototyping

(prototype). Ada lima tahap pengembangan prototype adalah sebagai

berikut:

1) Tahap Komunikasi.

2) Tahap Pengumpulan Kebutuhan.

3) Tahap Membangun Sistem .

4) Tahap Mengkodekan Sistem.

5) Tahap Menguji Sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi, penulis menyusunnya ke

dalam enam bab. Setiap bab-nya terdiri dari beberapa subbab tersendiri. Bab

tersebut secara keseluruhan saling berkaitan satu sama lain, diawali dengan

bab pendahuluan dan diakhiri bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, batasan

masalah, tujuan, dan manfaat serta sistematika penulisan.

Page 21: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

6

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BAB II: LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dibahas mengenai berbagai teori yang

mendasari analisis permasalahan dan berhubungan dengan topik

yang dibahas.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan

digunakan dalam merancang dan membangun prototipe sistem.

BAB IV: ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI

DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini membahas mengenai hasil dari analisis, perancangan,

implementasi sesuai dengan metode yang dilakukan pada alat yang

dibuat serta hasil dari pengujian.

BAB V: HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil dan pembahasan yang didapat dari penelitian.

BAB VI: PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah

dilakukan dan saran yang diusulkan untuk pengembangan lebih

lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik.

Page 22: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

7

2 BAB II

LANDASAN TEORI

Robot

Robot adalah manipulator multifungsi yang dapat diprogram ulang yang

dirancang untuk memindahkan material, bagian, alat, atau perangkat khusus

melalui gerakan terprogram variabel untuk kinerja berbagai tugas (Kumar, 2017).

Sebuah robot memiliki sifat-sifat atau karakteristik sebagai berikut (Siswaja,

2016):

1. Sebuah robot tidaklah alami, merupakan hasil rekaan.

2. Dapat merasakan kondisi lingkungannya.

3. Dapat memanipulasi benda-benda yang berada di lingkungannya.

4. Memiliki tingkat kecerdasan tertentu, mampu membuat keputusan

berdasarkan lingkungannya, terkontrol secara otomatis (preprogrammed

sequence).

5. Dapat diprogram.

6. Dapat bergerak dengan satu atau lebih aksis untuk berputar dan berpindah.

7. Dapat membuat pergerakan yang terkoordinasi dengan baik.

Pemotong Kuku

Pemotong kuku adalah alat yang digunakan untuk menggunting kuku yang

tumbuh. Biasanya terbuat dari bahan stainless steel, plastik, maupun aluminium.

Alat yang banyak digunakan menggunakan prinsip tumpuan maupun pengungkit.

Hampir semua jenis gunting kuku yang diproduksi memiliki kikir untuk

membersihkan dan mengasah kuku setelah dipotong (Kosasih, 2017).

Pemotong kuku memiliki fungsi untuk memotong kuku jari tangan dan kaki

yang tumbuh terlalu panjang. Kuku yang tumbuh terlalu panjang memiliki dampak

merugikan dari segi kesehatan. Bagian bawah kuku yang terlalu panjang dapat

menjadi sarang kuman. Hal ini terjadi karena tangan manusia adalah bagian tubuh

yang paling banyak bersentuhan dengan permukaan lain dalam melaksanakan

aktivitas sehari-hari. Apabila kuku terlalu panjang, sisa-sisa permukaan yang

kontak dengan tangan dapat terperangkap di sela antara kuku dan kulit ujung jari.

Page 23: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

8

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Selanjutnya apabila tidak dibersihkan akan membuat kuman yang ada didalamnya

tumbuh dan menginfeksi jaringan kulit yang ada disekitarnya (Kosasih, 2017).

Untuk menghindari kuku tumbuh ke dalam, memotong kuku sebaiknya tepat

di atas kulit atau sedikit dilebihkan. Pastikan panjang kuku tidak lebih dari ujung

jari tempat kuku tersebut tumbuh (Kosasih, 2017).

Untuk mendapatkan bentuk yang halus, potong kuku dalam satu arah sampai

rata dan sedikit membulat di sudut-sudut (jangan gunakan kikir sebagai pengganti

gunting kuku untuk memperpendek kuku, gunakan hanya setelah memotong

dengan gunting kuku) (Kosasih, 2017).

Metode Quick Return Mechanism

Quick Return Mechanism adalah mekanisme yang mengubah gerak memutar

menjadi gerak bolak-balik linier yang berbeda untuk kedua gaya dorongnya. Pada

saat alat ini mendorong pada sisi yang berlawanan waktu yang dibutuhkan akan

lebih lama dari pada waktu saat alat itu kembali ke sisi yang lain, inilah yang disebut

dengan mekanisme pengembalian cepat. Alat ini menghasilkan peningkatan yang

signifikan pada produktivitas permesinan yang saat ini banyak digunakan pada

peralatan mesin, misalnya, mesin pembentuk, gergaji listrik, dan aplikasi lain yang

memerlukan kerja dorong dengan waktu menunggu yang intensif, dan

pengembalian dengan waktu menunggu yang tidak intensif (Wakil et al., 2018).

Gambar 2.1 Quick Return Mechanism

(Sumber: Pinterest.com)

Page 24: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

9

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Mikrokontroler Arduino Uno

Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di

dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serbaguna yang

digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi

komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan

pemrograman Input-Output. Mikrokontroler dapat diprogram untuk melakukan

penghitungan, menerima input dan menghasilkan output. Mikrokontroler

mengandung sebuah inti prosessor, memori dan pemrograman Input-Output

(Martinus, 2013).

Arduino Uno dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing

yang bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di

sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat (Martinus, 2013).

Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah

kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development

Environment (IDE) (Martinus, 2013).

IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program,

meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory

microcontroller. Ada banyak projek dan alat-alat dikembangkan oleh akademisi

dan profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak modul-

modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh

pihak lain untuk bisa disambungkan dengan Arduino. Arduino berevolusi menjadi

sebuah platform karena ia menjadi pilihan dan acuan bagi banyak praktisi. Salah

satu yang membuat Arduino banyak digunakan orang adalah karena sifatnya yang

open source, baik untuk hardware maupun software-nya (Martinus, 2013).

Diagram rangkaian elektronik Arduino digratiskan kepada semua orang.

Anda bisa bebas men-download gambarnya, membeli komponen-komponennya,

membuat PCB-nya dan merangkainya sendiri tanpa harus membayar kepada para

pembuat Arduino. Sama halnya dengan IDE Arduino yang bisa di-download dan

diinstal pada komputer secara gratis (Martinus, 2013).

Berikut merupakan gambar mikrokontroler Arduino Uno:

Page 25: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

10

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(Sumber : https://www.arduino.cc/en/Main/Board)

Berikut merupakan spesifikasi teknis mikrokontroler Arduino Uno 328:

Tabel 2.1 Spesifikasi Teknis Arduino Uno 328

Chip mikrokontroller Uno328

Tegangan operasi 5V

Tegangan input (yang

direkomendasikan, via jack DC)

7V - 12V

Tegangan input (limit, via jack DC) 6V - 20V

Digital I/O pin 14 buah, 6 di antaranya

menyediakan PWM output

Analog Input pin 6 buah

Arus DC per pin I/O 50 mA

Arus DC pin 3.3V 50 mA

Memori Flash 32 KB, 0,5 KB telah digunakan

untuk bootloader

Gambar 2.2 Mikrokontroler Arduino Uno 328

Page 26: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

11

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

SRAM 2 KB

EEPROM 1 KB

Clock speed 16 Mhz

Dimensi 2,7 inci x 2,1 inci

Modul Motor Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat yang dirancang dengan sistem kontrol

umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat diatur untuk menentukan dan

memastikan posisi sudut dari poros output motor. Motor servo terdiri dari beberapa

bagian, yaitu motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer.

Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran

poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer berfungsi

sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo (Latifa & Saputro, 2018).

Servo Motor memiliki beberapa tipe salah satunya adalah Motor Servo

MG996R, dengan spesifikasi sebagai berikut (Latifa & Saputro, 2018):

a. Dimensi: 40,719,742,9 mm

b. Berat : 9 g (hanya motor)

c. Kecepatan reaksi : 0,20 detik / 60 derajat (4,8 V tanpa beban)

d. Stall torque: 9,4 kg/cm (4.8v); 11kg/cm (6v)

e. Suhu kerja : 0-55 C

f. Dead band width : 1 µs (mikro detik)

g. Tegangan kerja : 4,8 – 6,6 V

h. Material gear : Metal

i. Mode : Analog

j. Panjang kabel : 32 cm

Page 27: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

12

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Gambar 2.3 Modul Servo Tipe MG996R

(Sumber : Latifa & Saputro, 2018)

Modul Push Button

Push Button merupakan alat elektronika yang berfungsi untuk

menghubungkan dan memutuskan dua titik atau lebih dalam suatu rangkaian

elektronika. Salah satu jenis saklar adalah saklar Push button yaitu saklar yang

hanya akan menghubungkan dua titik atau lebih pada saat tombolnya ditekan dan

pada saat tombolnya tidak ditekan maka akan memutuskan dua titik atau lebih

dalam suatu rangkaian elektronika. Wiring dan bentuk saklar Push button

ditunjukan pada gambar berikut (Herlan, 2015).

Gambar 2.4 Wiring Push Button

Page 28: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

13

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Gambar 2.5 Saklar Push Button

(sumber: http://elektronika-dasar.web.id/komponen/limit-switch-dan-saklarpush-

on/)

Modul LED

LED adalah alat elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik

saat diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari

bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED

tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang digunakannya.

(Teknikelektronika.com, 2019).

Gambar 2.6 LED

(sumber: jaykar.com.au)

Prototipe

Menurut Houde dan Hill dalam bukunya “What do Prototypes Prototypes?”

terbitan USA: Apple Computer.Inc Prototyping merupakan salah satu metode

pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode

Prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses

pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefiinisikan secara

Page 29: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

14

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja

yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan (Pressman &

R.MAXIM, 2015).

Untuk mengatasi ketidaksesuaian antara pelanggan dan pengembang, maka

dibutuhkan kerja sama yang baik di antara keduanya sehingga pengembang akan

mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak

mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses

dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan

menghasilkan sistem yang sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah

ditentukan (Pressman & R.MAXIM, 2015).

Prototyping merupakan pendekatan iteratif dalam pengembangan sistem

yang dibuat. Secara umum tujuan pengembangan sistem informasi adalah untuk

memberikan kemudahan dalam penyimpanan informasi, mengurangi biaya dan

menghemat waktu, meningkatkan pengedalian, mendorong pertumbuhan,

meningkatkan produktifitas serta profitabilitas organisasi. Dalam beberapa tahun

terakhir ini, peningkatan produktifitas organisasi ini dibantu dengan

berkembangnya teknologi komputer baik hardware maupun software-nya

(Pressman & R.MAXIM, 2015).

Istilah prototyping dalam hubungannya dengan pengembangan software

sistem informasi lebih merupakan suatu proses bukan prototipe sebagai suatu

produk (Pressman & R.MAXIM, 2015).

Gambar 2.7 Paradigma Prototyping

(Sumber: Pressman, 2015)

Page 30: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

15

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2.8.1 Karakteristik Metode Prototyping

Empat langkah yang menjadi karakteristik metode prototyping

masih menurut Houde dan Hill dalam bukunya “What do Prototypes

Prototypes?” terbitan USA : Apple Computer,Inc yaitu (Houde & Hill,

2014):

1. Pemilahan fungsi harus mengacu pada fungsi yang ditampilkan

oleh prototyping. Pemilahan dilakukan berdasarkan pada tugas-

tugas yang relevan yang sesuai dengan contoh kasus yang akan

diperagakan.

2. Penyusunan sistem informasi bertujuan untuk memenuhi

permintaan akan tersedianya prototipe.

3. Evaluasi.

4. Penggunaan Selanjutnya.

2.8.2 Jenis-Jenis Prototyping

Berikut adalah jenis-jenis dari Prototyping (Houde & Hill, 2014):

1. Feasibility prototyping – digunakan untuk menguji kelayakan

dari teknologi yang akan digunakan untuk sistem informasi yang

akan disusun.

2. Requirement prototyping – digunakan untuk mengetahui

kebutuhan aktivitas bisnis user.

3. Desain prototyping – digunakan untuk mendorong perancangan

sistem informasi yang akan digunakan.

4. Implementation prototyping – merupakan lanjutan dari

rancangan protipe, dimana prototipe ini langsung disusun

sebagai suatu sistem informasi yang akan digunakan.

2.8.3 Keunggulan dan Kelemahan Metode Prototyping

Segala sesuatu memiliki keunggulan dan kelemahan, begitu pula

dengan metode prototyping yang memiliki keunggulan dan kelemahan,

berikut penjelasannya (Houde & Hill, 2014):

A. Keunggulan

Page 31: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

16

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1. End user dapat berpartisipasi aktif.

2. Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.

3. Mempersingkat waktu pengembangan sistem informasi.

B. Kelemahan

1. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.

2. Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.

3. Kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.

4. Prototipe yang dihasilkan tidak selamanya mudah diubah.

Blackbox Testing

Black box testing merupakan pengujian yang terfokus pada apakah unit

program memenuhi kebutuhan (requirement) yang disebutkan dalam spesifikasi.

Pada black box testing, cara pengujian dilakukan dengan menjalankan atau

mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai

dengan proses bisnis yang diinginkan (Muslihudin & Oktafianto, 2016).

Metode Pengumpulan data

2.10.1 Studi pustaka

Studi pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian

yang ada saat ini. Studi pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan

harus mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisis.

Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil

atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana

hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya

(Sudaryono, Gaguk, & Wardani, 2011).

2.10.2 Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara

digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih

mendalam serta jumlah responden sedikit. Wawancara atau interview

merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak

Page 32: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

17

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.

Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara

individu. Adakalanya pula, wawancara dilakukan secara kelompok kalau

memang tujuannya menghimpun data dari kelompok seperti wawancara

dengan suatau keluarga, pengurus yayasan, pembina pramuka, dan lain

sebagainya (Sudaryono et al., 2011).

Page 33: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

18

3 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Sebelum memulai penelitian, penulis melakukan proses pengumpulan data

dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara dan studi

pustaka. Setelah mendapatkan data yang telah diperlukan untuk proses penelitian

selanjutnya penulis memulai penelitian dengan menggunakan metode

pengembangan sistem yaitu prototipe. Dimana peneliti memulai dengan

menentukan tujuan dari keseluruhan alat yang akan dibuat berdasarkan latar

belakang yang ada, dan mengidentifikasi apa saja yang akan dibutuhkan.

Selanjutnya melakukan pemodelan berupa fungsi-fungsi apa saja yang akan

berjalan yang nantinya diwujudkan dalam sebuah alat berupa prototipe. Langkah

setelah itu penulis akan melakukan testing terhadap prototipe yang hasilnya akan

digunakan untuk dievaluasi.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data digunakan untuk mencari dan

mengumpulkan data yang terkait dengan peneltian atau proses analisis seperti

dasar teori, metodologi penulisan, metodologi proses, dan acuan penelitian

sejenis. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang dilakukan

adalah wawancara, studi pustaka, dan studi literatur.

3.1.1 Data Primer

3.1.1.1 Studi Lapangan

1. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui kendala yang dimiliki

lansia dalam memotong kukunya dan bagaimana mereka

memotong kukunya. Adapun wawancara dilakukan terhadap Ibu

Victoria Wanitania selaku penanggung jawab di panti jompo

Karmilus.

Page 34: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

19

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2. Studi Literatur

Penulis melakukan perbandingan antara penelitian yang sudah

pernah dilakukan. berikut adalah hasil dari perbandingan.

Tabel 3.1 Studi literature

No. Judul Penelitian Kekurangan Kelebihan Hasil

1. Purwarupa Alat

Pemotong Kabel

Otomatis Berdasar

Panjang dan

Jumlah Potongan

Berbasis Arduino

(2017)

-Delay waktu

menyebabkan hasil

Panjang kabel

kurang tepat.

-Terkadang kondisi

kabel melengkung

sehingga

pemotongan

kurang presisi.

-Menggunakan

input keypad,

berhasil memotong

sesuai jumlah yang

diinginkan.

- presentase

kesalahan

pemotongan yang

relative kecil.

Alat pemotong

kabel otomatis

yang berdasar

pada panjang

dan jumlah

potongan.

2. Rancang Bangun

Alat Pemotong

Kue Bolu Dengan

Metode Quick

Return Mechanism

Berbasis Arduino

UNO ATMEGA

328P (2016)

Hasil potongan

kurang maksimal

karena komponen

alat kurang presisi

Waktu pemotongan

relatif cepat

Alat Pemotong

Kue Bolu

Otomatis.

3. Development and

Designing of

Automatic Wire

Cutting System

using

Microcontroller

(2017)

-Karena sumber

daya kecil, alat

tidak bisa bekerja

lama.

- Menggunakan

sumber daya kecil

- dapat memotong

Panjang kabel

sesuai yang

diinginkan melalui

input keypad

Alat Pemotong

Kabel

Otomatis.

Page 35: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

20

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3.1.2 Data Sekunder

3.1.2.1 Studi Literatur

Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi

pustaka, penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan

objek yang akan diteliti. Pencarian referensi dilakukan di

perpustakaan, toko buku, maupun secara online melalui internet.

Data tersebut menjadi latar belakang permasalahan yang ada saat

ini untuk diselesaikan dalam penelitian. Setelah mendapatkan

referensi yang relevan dengan topik penelitian, penulis mencari

berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Informasi

tersebut digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi

penelitian serta pembuatan prototipe secara langsung. Referensi

yang dijadikan acuan dapat dilihat di daftar pustaka.

Studi literatur sejenis merupakan kegiatan mencari

literatur yang mempunyai persamaan atau keterkaitan dengan

penelitian yang sedang dilakukan. Literatur sejenis yang didapatkan

berupa penulisan skripsi dan juga jurnal, yang kemudian ditelaah

dan dibuat perbandingan sehingga penelitian ini dapat menjadi

pelengkap atau penyempurnaan dari penelitian-penelitian yang

sudah dilakukan sebelumnya.

Metode Pengembangan Sistem Prototipe

Dalam pengembangan sistem ini, digunakan metodologi

pengembangan sistem dengan metode Prototyping. Ada 5 tahapan

prototyping yang digunakan dalam metode prototyping yaitu (Pressman &

R.MAXIM, 2015) :

1) Tahap Komunikasi.

2) Tahap Pengumpulan Kebutuhan.

3) Tahap Membangun Sistem.

4) Tahap Mengkodekan Sistem.

5) Tahap Menguji Sistem.

Page 36: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

21

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode prototipe untuk

membuat robot gunting kuku otomatis menggunakan Arduino. Alasan

penulis menggunakan metode ini karena cocok dalam pengembangan

sebuah alat dalam waktu pengerjaan yang singkat.

Model prototipe dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan

terhadap alat yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototipe agar

pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan.

Program prototipe biasanya merupakan program yang belum jadi. Program

ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur alat yang dibuat

sehingga tampak seperti alat yang sudah jadi. Program prototipe ini

dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang

sesuai dengan keinginan pelanggan atau user (Rosa, 2013).

Menurut Roger S. Pressman (2015) tahapan pembangunan sistem

dengan menggunakan metode prototipe adalah komunikasi

(communication) yaitu bertujuan menentukan tujuan dari keseluruhan

perangkat lalu mengidentifikasi persyaratan (quick plan) apa saja yang

dibutuhkan. Selanjutnya pembuatan model (modelling quick design) untuk

prototipe yang akan dibangun (construction of prototype) dan dilanjutkan

dengan proses evaluasi (deployment delivery and feedback). Berikut ini

merupakan penjelasan lengkap tahapan yang penulis lakukan berdasarkan

penjelasan di atas.

3.2.1.1 Komunikasi

Paradigma prototyping dimulai dengan adanya komunikasi

antara aktor yang akan menggunakan sistem tersebut untuk

menentukan sasaran hasil keseluruhan dari alat/sistem,

mengidentifikasi kebutuhan dan lingkungan dimana sistem tersebut

akan digunakan.

Pada tahapan ini komunikasi yang dilakukan adalah dengan

mencari informasi terkait, melalui referensi buku, skripsi dan jurnal

tentang pentingnya memotong kuku terutama bagi lansia, kemudian

Page 37: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

22

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

mendiskusikannya dengan pakar atau ahli dibidang penelitian penulis

(diskusi dilakukan dengan dosen pembimbing skripsi) untuk

menganalisis masalah lebih lanjut dan menyimpulkan sebuah solusi

yang telah teruji serta manfaat penelitian kedepannya.

3.2.1.2 Pengumpulan Kebutuhan

Prototyping dimulai dengan pengumpulan persyaratan

perancangan untuk menentukan tujuan keseluruhan dari sistem dan

alat, mengidentifikasi persyaratan apapun yang diketahui serta

menetukan area garis besar yang mana definisi lebih lanjut itu

diharuskan. Desain berfokus pada representasi dari aspek-aspek alat

yang dibuat, yang akan dilihat oleh pelanggan atau pengguna

(misalnya, pendekatan input dan format output) (Pressman &

R.MAXIM, 2015).

Pada tahapan pengumpulan kebutuhan ini, dilakukan

pengumpulan data wawancara terhadap pihak terkait, studi pustaka

dan literatur. Dari hasil pengumpulan data tersebut, penulis

mendapatkan data mengenai kendala (kebiasaan dan kendala),

komponen, tools, teori yang akan digunakan, data mengenai desain

dan proses pembuatan alat dan sistem. Tahap pengumpulan kebutuhan

ini akan terus berjalan selama masih membangun prototipe sampai

tahap pengujian alatnya.

3.2.1.3 Membangun Sistem

Dalam tahap membangun Sistem ini, difokuskan kepada

pembuatan flowchart untuk sistem robot pemotong kuku otomatis,

yang kemudian flowchart dibagi lebih spesifik lagi terhadap fungsi-

fungsi yang dapat digunakan dalam sistem, secara garis besar dimulai

dari arduino mengontrol push button yang menyalakan LED dan

menggerakan motor servo, motor servo berfungsi untuk memotong

kuku tersebut dan LED sebagai penanda bahwa gunting kuku

bergerak.

Page 38: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

23

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3.2.1.4 Tahap Mengkodekan Sistem

Pada tahap ini, dibuat kode program di arduino menggunakan

bahasa pemrograman C. Selain itu, juga dilakukan pemograman untuk

push button yang terhubung dengan motor servo dan juga LED.

3.2.1.5 Pengujian Sistem

Pada tahap ini dilakukan user acceptance test, yaitu dengan

black box testing, cara pengujiannya dilakukan dengan menjalankan

atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil

dari unit itu sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna.

Selanjutnya akan dilakukan performance testing, untuk mengetahui

tingkat keberhasilan LED, waktu respon push button, dan waktu

respon motor servo. Hasil dari pengujian tersebut akan diobservasi

untuk memperoleh data yang akan dibahas di hasil penelitian.

Page 39: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

24

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Alur Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

Page 40: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

25

4 BAB IV

ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI DAN

PENGUJIAN SISTEM

Bab ini akan membahas secara detail dan terperinci mengenai analisis dan

perancangan robot pemotong kuku otomatis dengan metode quick return

mechanism berbasis arduino.

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode prototipe yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. Isi dari bab ini yaitu

akan menguraikan tahap pengembangan alat prototipe di antaranya adalah:

1. Tahap Komunikasi

2. Tahap Pengumpulan Kebutuhan

3. Tahap Membangun Sistem

4. Tahap Mengkodekan Sistem

5. Tahap Menguji Sistem

Berikut penjelasan detail tahap pengembangan pada penelitian ini.

Tahap Komunikasi

Tahapan pertama dalam prototipe menurut Pressman (2015) adalah

komunikasi, tahapan ini bertujuan untuk mendapatkan tujuan secara keseluruhan

alat yang akan dibangun. Pada tahapan ini penulis juga melakukan studi

kepustakaan dan pencarian jurnal-jurnal yang terkait, hal ini sangat dibutuhkan agar

penulis mendapatkan informasi-informasi terkini tentang permasalahan yang ada.

Pada tahap komunikasi ini, dilakukan diskusi langsung dengan dosen

pembimbing beserta penanggung jawab panti jompo Karmilus untuk mengetahui

gambaran sistem yang diperlukan, untuk selanjutnya dijadikan bahan pertimbangan

dalam membangun sistem yang dibutuhkan.

Tahap Pengumpulan Kebutuhan

Tahapan awal dalam metode prototipe adalah komunikasi, tahapan ini

bertujuan untuk mendapatkan tujuan secara keseluruhan alat yang akan dibangun.

Page 41: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

26

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Pada tahap ini, dijelaskan apa saja yang menjadi kebutuhan sistem, yang meliputi

mendefinisikan ruang lingkup, analisis kebutuhan pada software maupun

hardware, dan juga analisis sistem berjalan dan usulan.

4.2.1 Mendefinisikan Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah para lansia yang berada

di Panti Jompo Karmilus yang dapat menggunakan robot pemotong kuku

otomatis.

Selain itu dideskripsikan juga fungsi apa saja yang mungkin dapat

membantu para lansia yang kesulitan dalam memotong kuku dikarenakan

faktor usia dan fisik yang sudah melemah. Pengembangan dilakukan

berdasarkan pada hasil wawancara dengan melibatkan narasumber.

4.2.2 Analisis Sistem Berjalan

Berdasarkan hasil wawancara dan studi literatur yang dilakukan,

dapat diketahui bahwa hampir semua alat yang ada saat ini masih

digunakan secara manual.

Alat ini merupakan alat yang sebenarnya sangat bergantung pada

ketersediaan tenaga manusia dalam mengoprasikan alat, karena jika tenaga

manusia tidak tersedia dengan berbagai alasan, maka alat tidak dapat

berjalan sebagaimana semestinya.

Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, maka alat yang sudah

ada selama ini pada proses pemotongan kuku dapat digambarkan pada

gambar 4.1.

Page 42: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

27

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Gambar 4.1 Sistem berjalan

4.2.3 Desain Sistem Usulan

Pada penelitian ini kemudian ditarik kesimpulan bahwa para lansia

mengalami kesulitan dalam memotong kuku sendiri sehingga harus dibantu

oleh pengurus. Sebagai salah satu solusi dari permasalahan tersebut diusulkan

sebuah robot pemotong kuku otomatis dengan metode quick return

mechanism berbasis Arduino. Berikut adalah usulan sistem dapat dilihat pada

gambar 4.2

Page 43: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

28

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Gambar 4.2 Sistem Usulan

Gambar 4.2 menunjukan aktifitas pengguna ketika memotong kuku

menggunakan gunting kuku otomatis dengan metode quick return

mechanism. Pengguna memasukkan kuku jari yang akan dipotong.

Pengguna menekan push button yang dapat menyalakan LED dan

menggerakan motor servo. Motor servo bergerak secara melingkar dan

gunting kuku bergerak secera linier, proses ini merupakan Quick Return

Mechanism. Hasilnya kuku dari pengguna terpotong.

4.2.4 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Dalam pembuatan robot pemotong kuku otomatis dengan metode

quick return mechanism ini, dibutuhkan beberapa perangkat keras atau

hardware baik berupa mikrokomputer dan komponen elektronik lainnya.

Pemilihan spesifikasi hardware menjadi sangat penting agar sistem dapat

berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tabel 4.2

menerangkan daftar kebutuhan perangkat keras dibutuhkan:

Page 44: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

29

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Tabel 4.1 Kebutuhan perangkat keras

No. Komponen Jumlah Kegunaan

1. Arduino Uno 1 Sebagai otak dari sistem yang dapat mengolah

data dan melakukan seluruh proses pada

sistem.

2. Push Button 1 Sensor yang akan menggerakan motor servo

3. Motor Servo 1 Sebagai penggerak gunting kuku

5. LED 1 Sebagai penanda gunting kuku telah bergerak

6. Gunting kuku 1 Sebagai alat yang akan memotong kuku

pengguna

7. Powerbank 1 Sumberdaya perangkat

8. Kabel 1 Paket

Mengalirkan data dan daya dari

mikrokontroler ke komponen atau sebaliknya

4.2.5 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Selain Hardware yang sudah disebutkan sebelumnya, dibutuhkan

juga Software dan Tools untuk mendukung hardware agar berjalan sesuai

dengan yang diharapkan. Berikut software yang dibutuhkan dalam

pembuatan robot pemotong kuku otomatis ini agar dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan.

Tabel 4.2 Analisis Kebutuhan Software dan Tools

No. Nama

Software/Tools

Kegunaan

1.

Pemrograman

Arduino IDE

Untuk memberikan instruksi-instruksi kepada Arduino

Uno.

2. Corel Video Studio Digunakan untuk proses editing video demo.

3. Fritzing Memungkinkan penulis untuk melakukan desain

skematik sistem berupa gambar skema rangkaian

Page 45: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

30

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

4. Photoshop CS6 Memungkinkan penulis untuk melakukan desain atau

rancangan gambar.

5. Visio 2013 Memungkinkan penulis untuk melakukan desain sistem

aplikasi berupa flowchart.

Tahap Membangun Sistem

Membangun prototipe didefinisikan sebagai perancangan sementara

sistem yang dibuat sebagai tahap awal membuat suatu prototipe sistem

sebelum diubah ke dalam bentuk kode. Pada tahap ini akan dibuat skenario

arsitektur rancangan sistem yang menjadikan perangkat keras yang digunakan

menjadi sebuah kesatuan sistem sehingga rangkaian tersebut dapat di

program pada tahap selanjutnya.

Penulis membuat sebuah flowchart atau alur kerja dari robot pemotong kuku

otomatis dengan arsitektur sistem usulan pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Flowchart Sistem

Page 46: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

31

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Penjelasan dari hubungan antar komponen adalah sebagai berikut:

1. Sensor Push Button merupakan sensor tekan yang akan digunakan

sebagai penggerak motor servo dan untuk menyalakan LED.

2. LED berfungsi sebagai penanda bahwa alat bergerak.

3. Motor Servo berfungsi sebagai penggerak gunting kuku.

4.3.1 Skematik Sistem Arduino dengan Push Button

Dalam perancangan prototipe sistem ini peneliti menggunakan

skematik sistem untuk menggambarkan model sistem yang dibuat. Dalam

skematik ini akan dijelaskan bagaimana mikrokontroler Arduino Uno 328

terhubung dengan Push Button untuk menggerakan motor servo. Berikut

adalah bentuk skematik Sistem dari Arduino uno 328 yang terhubung

dengan Push Button.

Gambar 4.4 Skematik Arduino dengan Push Button

Tabel 4.3 Pin Push Button

No. Pin Push Button Wire

1. Pin 1 (–) Arduino pin ground

2. Pin 2 Arduino pin 12

Page 47: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

32

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

4.3.2 Skematik Sistem Arduino dengan Motor Servo

Dalam skematik ini akan dijelaskan bagaiamana Arduino uno 328

terhubung ke Motor Servo sebagai penggerak gunting kuku.

Gambar 4.5 Skematik Arduino dengan Motor Servo

Tabel 4.4 Pin konfigurasi Motor Servo

No. Pin Motor Servo Wire

1. VCC Arduino pin 5v

2. GND Arduino pin GND

3. PWM Arduino pin 9

4.3.3 Skematik Sistem Arduino dengan LED

Dalam skematik ini akan dijelaskan bagaimana Arduino uno 328

terhubung ke LED sebagai penanda gunting kuku bergerak.

Page 48: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

33

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Gambar 4.6 Skematik Arduino dengan LED

Tabel 4.5 Pin konfigurasi LED

No. Pin LED Wire

1. Katoda (–) Arduino pin ground

2. Anoda Arduino pin 10

Page 49: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

34

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

4.3.4 Skematik Quick Return Mechanism

Gambar 4.7 Skematik Quick Return Mechanism

Quick Return Mechanism adalah mekanisme yang mengubah gerak

memutar menjadi gerak bolak-balik linier yang berbeda untuk kedua gaya

dorongnya. Pada Gambar 4.7, motor servo bergerak secara memutar yang

menarik tuas. Tuas tersebut menarik gunting kuku agar bergerak secara

bolak – balik linier, maka terjadi proses Quick Return Mechanism.

Page 50: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

35

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

4.3.5 Pembangunan Pemotong Kuku Otomatis

Gambar 4.8 Pembangunan Pemotong Kuku Otomatis

Tahap Mengkodekan Sistem

Tahapan selanjutnya adalah tahap mengkodekan sistem, yang merupakan

tahap menerjemahkan desain sistem menjadi sebuah bahasa pemograman.

Mengacu kepada analisis sistem usulan, yang menggunakan beberapa fungsi

Page 51: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

36

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

hardware yang harus diprogram agar bisa berjalan sebagaimana fungsinya. Berikut

ini adalah langkah-langkah pada pemrograman alat.

4.4.1 Pengkodean Arduino

Pada tahap pengkodean arduino digunakan IDE arduino 1.8.5 agar

Arduino dapat menjalankan perintah sesuai dengan keinginan pengguna

sehingga dapat terintegrasi dengan modul-modul pendukung lainnya.

4.4.2 Pengkodean Push Button dengan Motor Servo dan LED

Berikut merupakan potongan kode untuk Push Button dengan Motor

Servo dan LED.

#include <Servo.h>

//inisiasi servo

const int ser_open = 10;

const int ser_close = 180;

const int servo = 9; //pin servo

int pos = 0; //position servo

//inisiasi button

const int btn = 12;

int posisi_btn = 0;

//inisiasi nama servo

Servo myservo;

//inisiasi LED

const int led = 10;

//waktu

unsigned long waktu = 0; //tempat millis (swipe variable)

void setup() {

myservo.attach(servo);

pinMode(btn, INPUT_PULLUP);

pinMode(led, OUTPUT);

Serial.begin(115200);

Page 52: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

37

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

}

void loop() {

posisi_btn = digitalRead(btn); //read position button

if (posisi_btn == LOW) { //if button pressed

Serial.println("tomol di tekan");

Serial.print("waktu start :");

waktu = millis();

Serial.println(waktu);

digitalWrite(led, HIGH);

Serial.println("LED on");

Serial.print("respon tombol :");

waktu = millis() - waktu;

Serial.println(waktu);

waktu = millis();

Serial.println("servo tutup");

for (pos = ser_open; pos <= ser_close; pos += 1) {

myservo.write(pos);

delay(5);

}

Serial.print("respon tutup :");

waktu = millis() - waktu;

Serial.println(waktu);

waktu = millis();

Serial.println("servo buka");

for (pos = ser_close; pos >= ser_open; pos -= 1) {

myservo.write(pos);

delay(5);

}

Page 53: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

38

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Serial.print("respon buka :");

waktu = millis() - waktu;

Serial.println(waktu);

waktu = millis();

Serial.println("servo berhasil bergerak");

Serial.print("waktu end :");

waktu = millis();

Serial.println(waktu);

Serial.println("tombol tidak di tekan");

digitalWrite(led, LOW);

Serial.println("LED off");

Serial.println("-------------------------------");

}

if (posisi_btn == HIGH) { //if button not pressed

//Serial.println("tombol tidak di tekan");

}

}

Tahap Menguji Sistem

Setelah melakukan perancangan, peneliti melakukan pengujian terhadap hasil

implementasi sistem. Pengujian dilakukan pada dua tingkatan, yaitu tingkat sistem

dengan aspek pengujian performance dan tingkat pengguna dengan aspek

pengujian functionality. Metode yang digunakan dalam pengujian adalah black box

testing.

4.5.1 User Acceptance Test

Uji fungsionalitas dilakukan dengan user acceptance testing.

Parameter yang uji disusun berdasarkan fungsi-fungsi pokok yang dibutuhkan

Page 54: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

39

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

stakeholder. Dalam pengujian ini dilakukan oleh target dari penelitian ini

yaitu lansia.

Tabel 4.6 UAT-01 Pemotong Kuku Otomatis

User Acceptance Test

Nama Sistem Pemotong Kuku Otomatis

Nomor Uji UAT-01

Topik Pengujian Fungsi Pemotong Kuku Otomatis

Tanggal Pengujian 4 September 2019

Penguji Yeni Nuryani

No. Fungsi pokok Sesuai

ya Tidak

1. Push Button mampu menggerakan motor servo

dan menyalakan LED 1

2. Setelah Push Button ditekan, LED dapat

menyala 1

3. Setelah Push Button ditekan, servo dapat

bergerak 1

4. Motor Servo menggerakan gunting kuku

sehingga dapat memotong kuku 1

Jumlah 4 0

Tabel 4.5 merupakan hasil dari pengujian kepada pengguna terhadap

fitur yang terdapat pada pemotong kuku otomatis. Hasilnya 4 kasus

pengujian sesuai dengan harapan pengguna.

4.5.2 Performance Testing

Untuk mendapatkan hasil performa dari alat, peneliti membuat

beberapa skenario pengujian dengan beberapa parameter, yaitu sebagai

berikut:

Page 55: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

40

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1) Ujicoba tingkat keberhasilan LED. Pengujian LED ini dilakukan

untuk mengetahui apakah LED berhasil menyala atau tidak.

Pengujian ini menggunakan parameter tegangan, terdapat 3

sumberdaya yang digunakan, yaitu Powerbank, Baterai, dan

Adaptor. Pengujian dilakukan 10 kali percobaan. Table 4.8 berikut

merupakan hasil dari pengujian tersebut.

Tabel 4.7 Uji coba keberhasilan LED

Uji coba keberhasilan LED

No Tegangan berhasil gagal

1. Powerbank (5V) 10 0

2. Baterai (9V) 10 0

3. Adaptor (12V) 10 0

2) Uji waktu respon push button menggunakan parameter tegangan.

Pengujian waktu respon ini dilakukan untuk mengetahui waktu yang

dibutuhkan push button untuk dapat menyalakan LED dan

menggerakan motor servo. Hasil waktu respon dalam satuan

milisekon (ms), dihitung mulai dari push button ditekan hingga LED

menyala dan motor servo bergerak. Table 4.9 berikut merupakan

hasil dari pengujian tersebut.

Tabel 4.8 Uji waktu respon Push Button

Pengaruh tegangan terhadap waktu pada push

button

Tegangan Response time (ms)

Powerbank (5V) 1

Baterai (9V) 4

Adaptor (12) 6

Page 56: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

41

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3) Uji waktu respon motor servo menggunakan parameter tegangan.

Pengujian waktu respon ini dilakukan untuk mengetahui waktu yang

dibutuhkan motor servo untuk menutup dan terbuka. Hasil waktu

respon dalam satuan milisekon (ms). Table 4.10 berikut merupakan

hasil dari pengujian tersebut.

Tabel 4.9 Uji Waktu Respon Motor Servo

Pengaruh tegangan terhadap waktu pada

motor servo

Tegangan Response time (ms)

Tutup Buka

Powerbank (5V) 865 866

Baterai (9V) 868 872

Adaptor (12V) 873 881

Dari seluruh rangkaian pengujian tersebut, peneliti memperoleh data

yang akan dibahas lebih lanjut dalam bab selanjutnya yaitu Bab V Hasil dan

Pembahasan.

Page 57: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

42

5 BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Robot Pemotong Kuku Otomatis

Robot ini dapat memotong kuku secara otomatis. Pengguna

menghubungkan alat ini dengan Powerbank sebagai sumberdaya. Pengguna

memasukkan kuku yang akan dipotong lalu menekan push button yang

menyalakan LED sebagai penanda bahwa alat tersebut bergerak dan juga

menggerakan motor servo. Motor Servo menarik tuas yang membuat gunting

kuku tertarik, disini terjadi proses Quick Return Mechanism, yaitu mengubah

gerakan memutar menjadi gerakan linear bolak balik. Servo melakukan

gerakan memutar dan gunting kuku melakukan gerakan linear bolak balik.

Kuku pengguna pun berhasil terpotong. Berdasarkan kebutuhan dari

penelitian yang didapatkan dari hasil wawancara, kemudian melewati

berbagai uji coba dapat diketahui dan disimpulkan bahwa alat berhasil

memotong kuku pengguna. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai hasil

pengujian terhadap robot pemotong kuku otomatis.

Hasil Pengujian Sistem

Berdasarkan hasil pengujian performance pada robot pemotong kuku

otomatis, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Gambar 5.1 Tingkat Keberhasilan LED

0

2

4

6

8

10

12

Powerbank (5V) Baterai (9V) Adaptor (12V)

Tegangan Terhadap Keberhasilan LED

LED

Page 58: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

43

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Gambar 5.1 menampilkan grafik dari data hasil pengujian tingkat

keberhasilan LED yang dipengaruhi oleh tegangan yang digunakan. Terlihat pada

grafik menunjukan garis lurus, yang berarti tingkat keberhasilan konstan pada

setiap pengujian. Dari grafik juga dapat diketahui bahwa seluruh tingkat

keberhasilan LED mencapai nilai maksimal diseluruh tegangan pengujian. Maka

dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa tegangan tidak berpengaruh pada tingkat

keberhasilan LED.

Gambar 5.2 Pengaruh Tegangan Terhadap Response Time Push Button

Gambar 5.2 menampilkan grafik dari data hasil pengujian waktu respon

Push Button jika dipengaruhi oleh tegangan. Terlihat pada grafik pengujian

menunjukan perubahan waktu respon yang fluktuatif antara 1 ms hingga 6 ms.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa waktu respon Push

Button dipengaruhi oleh tegangan dengan nilai rata-rata waktu respon 0.0037 detik.

0

1

2

3

4

5

6

7

Powerbank (5V) Baterai (9V) Adaptor (12V)

Wak

tu (

ms)

Tegangan Terhadap Waktu Push Button

Push Button

Page 59: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

44

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Gambar 5.3 Pengaruh Tegangan Terhadap Response Time Motor Servo

Gambar 5.3 menampilkan grafik dari data hasil pengujian waktu respon

motor servo jika dipengaruhi oleh tegangan. Terlihat pada grafik pengujian fungsi

tutup yang ditandai dengan garis warna biru, menunjukan perubahan waktu respon

yang fluktuatif namun cenderung stabil antara 865 ms hingga 875 ms. Begitu juga

pada fungsi buka yang digambarkan dengan garis jingga, menunjukan perubahan

waktu respon yang fluktuatif namun cenderung stabil antara 865 ms hingga 880 ms.

Terlihat waktu respon fungsi tutup lebih cepat dibanding waktu respon fungsi buka.

Hal ini dikarenakan pada kode program, fungsi buka di eksekusi setelah

pengecekan fungsi tutup terlebih dahulu. Berdasarkan penjelasan tersebut maka

dapat dikatakan bahwa waktu respon motor servo dipengaruhi oleh tegangan

dengan nilai rata-rata waktu respon saat menutup 0.868 detik, sedangkan saat

terbuka 0.873 detik.

Hasil pengujian tingkat user

Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh lansia melalui user acceptance

test pada robot pemotong kuku otomatis, data hasil pengujian fungsionalitas

disederhanakan pada tabel berikut.

855

860

865

870

875

880

885

Powerbank (5V) Baterai (9V) Adaptor (5V)

Wak

tu (

ms)

Tegangan Terhadap Waktu Motor Servo

Tutup Buka

Page 60: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

45

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Tabel 5.1 Hasil UAT

No. Uji Fitur Jumlah Sesuai

ya Tidak

UAT-01 Pemotong Kuku Otomatis 4 0

Berdasarkan table 5.1 jumlah skor kesesuaian yang diperoleh dalam penelitian ini

adalah 4. Sedangkan skor yang diharapkan adalah jumlah skor lolos pengujian yang

diharapkan dalam user acceptace test ini adalah jumlah skor sesuai ditambah

dengan skor tidak sesuai dari hasil pengujian, yaitu 4+0 =4. Maka persentase tingkat

kesesuaian alat ini dengan pengguna adalah 100% dengan penghitungan sebagai

berikut:

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 =𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖

𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 + 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑥100

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 =4

4 + 0 𝑥 100

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 = 100%

Page 61: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

46

6 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dibahas pada bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa robot pemotong kuku otomatis dengan

metode quick return mechanism berbasis Arduino berhasil dibuat untuk mengatasi

masalah lansia di Panti Jompo Karmilus yang tidak bisa memotong kuku sendiri.

Berdasarkan hasil pengujian sistem, seluruh tingkat keberhasilan LED

mencapai nilai maksimal diseluruh tegangan pengujian. Waktu respon Push Button

dipengaruhi oleh tegangan dengan nilai rata-rata waktu respon 0.0037 detik. waktu

respon motor servo dipengaruhi oleh tegangan dengan nilai rata-rata waktu respon

saat menutup 0.868 detik, sedangkan saat terbuka 0.873 detik. Berdasarkan hasil

pengujian tingkat user, persentase tingkat kesesuaian alat ini dengan pengguna

adalah 100%

Saran

Hasil dari penelitian ini masih belum sempurna, oleh karena itu masih banyak

hal yang dapat dikembangkan. Berikut merupakan saran dari penelitian ini,

diantaranya adalah:

1. Untuk motor servo dapat menggunakan yang lebih kuat putarannya agar

pemotong kukunya dapet tertarik lebih kuat.

2. Menggunakan gunting kuku yang lebih tajam agar pemotongan lebih akurat.

3. Mengganti push button dengan sensor agar lebih otomatis

4. Desain alat dibuat lebih presisi agar proses pemotongan lebih tepat.

Page 62: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

47

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S., & Hidir, A. (2014). Kehidupan Lansia yang Dititipkan Keluarga di Panti

Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru. Jurnal Online

Mahasiswa, 1, 1–14.

Herlan. (2015). Definition of Push Button.

Houde, S., & Hill, C. (2014). What do Prototypes Prototypes?

Kosasih, R. (2017). Gunting Kuku. Retrieved from

http://www.kerjanya.net/faq/7587-gunting-kuku.html

Kumar, V. (2017). Introduction to Robotics. (1985).

Latifa, U., & Saputro, J. S. (2018). Perancangan Robot Arm Gripper Berbasis

Arduino Uno. 3(2), 138–141.

Martinus. (2013). Definition of Arduino Microcontroller.

Muslihudin, M., & Oktafianto. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Menggunakan Model Terstruktur dan UML (1st ed.). Yogyakarta: Andi.

Permana, F., Sumarwati, M., & Rosyadi, I. (2009). Hubungan Penurunan Fungsi

Gerak Lansia Terhadap Strategi Koping Stres Lansia Di Panti Jompo Welas

Asih Kec. Singaparna Kab. Tasikmalaya. Soedirman Journal of Nursing, 4(3),

125–130.

Pressman, R. S., & R.MAXIM, B. (2015). Software Engineering A Practitioner’s

Approach.

Siswaja, H. D. (2016). Principle of Work and Classification of Robots. Informatics

Media, 7(3), 147–157.

Sudaryono, Gaguk, & Wardani. (2011). Pengembangan Instrumen Penelitian

Pendidikan.

Teknikelektronika.com. (2019). Definition of LED (Light Emitting Diode) and

How It Works. Retrieved September 16, 2019, from

https://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja/

Wahyu Kusuma Raharja, & Suhilman, M. O. (2017). Purwarupa Alat Pemotong

Kabel Otomatis Berdasar Panjang dan Jumlah Potongan Berbasis Arduino.

16, 81–92.

Page 63: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

48

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Wakil, A., Ch, S., & Ariessaputra, S. (2018). Rancang Bangun Alat Pemotong Kue

Bolu Dengan Metode Quick Return Mechanism Berbasis Arduino Uno Atmega

328P.

Page 64: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

49

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DAFTAR LAMPIRAN

Wawancara ini dibuat untuk mengetahui data terkait lansia di Panti Jompo

Karmilus

Narasumber: Victoria Wanitania, selaku penanggungjawab Panti Jompo

Karmilus

Pertanyaan untuk wawancara.

1) Panti Jompo ini sudah berdiri sejak kapan?

Jawaban: Sudah cukup lama, dari tahun 1997.

2) Berapa jumlah lansia di Panti Jompo ini?

Jawaban: Terdapat 5 wanita.

3) Lansia disini rata -rata usia berapa?

Jawaban: Disini rata – rata sudah berusia 70 tahun keatas.

4) Dikarenakan usia mereka, apakah terdapat penurunan fungsi tubuh?

Jawaban: Iya ada, mereka sudah mengalami penurunan penglihatan, dan

tangannya juga sudah gemetar apabila memegang benda.

5) Bagaimana para lansia disini dalam memotong kukunya?

Jawaban: karena penurunan fungsi tubuh yang sudah saya sampaikan tadi,

mereka menjadi kesulitan untuk memotong kukunya sendiri, sehingga harus

dibantu oleh pengurus disini.

6) Menurut Ibu, apakah dibutuhkan pemotong kuku otomatis untuk membantu

lasia?

Jawaban: ya perlu, sehingga mereka dapat memotong kukunya sendiri dan

juga membuat waktu pemotongan lebih efisien.

Page 65: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

50

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Wawancara ini dibuat untuk mengetahui tingkat keberhasilan robot

pemotong kuku otomatis

Narasumber: Victoria Wanitania, selaku penanggungjawab Panti Jompo

Karmilus

Pertanyaan untuk wawancara.

1. Apakah push button sudah berjalan dengan baik?

Jawaban: iya, sudah berhasil berjalan dengan baik

2. Apakah LED berhasil menyala?

Jawaban: iya, berhasil menyala dan tidak pernah error

3. Apakah servo bergerak dengan baik?

Jawaban: iya, bergerak dengan baik dan berhasil menggerakan gunting kukunya

4. Apakah kuku lansia berhasil terpotong?

Jawaban: iya, berhasil terpotong, namun terkadang untuk kukunya yang keras agak

sulit terpotong.

5. berikan nilai 1 – 100 % untuk tingkat kepuasan anda selama menggunakan alat

tersebut?

Jawaban: 80 %

Page 66: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

51

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 67: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

52

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 68: ROBOT PEMOTONG KUKU OTOMATIS DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya, dimana tempat ini

53

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA