RMK bab 8 & 9

12
Ringkasan Mata Kuliah Pengukuran dan Penskalaan Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Dosen : Sutrisno T., SE., M.Si., Dr., Ak., Prof Disusun oleh : Elok Hendiono 125020307111050 Kelas CB UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI MALANG 2015

description

metpen sekaran

Transcript of RMK bab 8 & 9

Ringkasan Mata KuliahPengukuran dan PenskalaanDisusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi PenelitianDosen : Sutrisno T., SE., M.Si., Dr., Ak., Prof

Disusun oleh :Elok Hendiono

125020307111050Kelas CBUNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

MALANG2015

PENGUKURAN DAN PENSKALAAN

Pengukuran adalah bagian penting dalam pengukuran tetapi elemen data bisa jadi sudah diukur besarannya ataupun tidak. Pengukuran (measurement) adalah pemberian nilai properti dari suatu obyek. Yang diukur adalah obyek, dapat berupa perusahaan, manusia, karyawan, dan lain-lain. Properti (property) adalah karakteristik dari obyek. Properti dapat berupa properti fisik, properti psikologi dan properti sosial.1. Properti fisik

Jika obyeknya adalah manusia, maka properti fisiknya adalah tinggi badan, warna rambut, umur dan lainnya. Jika obyeknya perusahaan, maka properti fisiknya adalah ukuran perusahaan, lokasinya, dan lainnya.

2. Properti psikologi

Misalnya sikap manusia, kepintaran, motivasi dan lainnya. Pengukuran ini lebih sulit karena hasil observasi yang abstrak

3. Properti sosial

Misalnya status sosial, persepsi masyarakat dan lainnya. Sama seperti properti psikologi, pengukuran observasi ini lebih sulit karena hasil yang abstrakDEFINISI OPERASIONAL : DIMENSI DAN ELEMENTeknik pengukuran adalah dengan pengoperasionalan konsep (operationalizing the concept) atau disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasi adalah menjelaskan karakteristik dari obyek (properti) ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan di dalam riset.

Dimensi dari suatu konsep adalah bagian-bagian dari properti yang menunjukkan karakteristik-karakteristik utama dari properti konsep tersebut. Dimensi ini masih belum dapat diukur sehingga perlu dipecah kembali menjadi elemen-elemen.

Sekaran (2003) memberi usulan dengan mendefinisikan konsep belajar yang hanya tidak cukup diukur dengan ujian. Maka secara operasi dan memecahnya menjadi tiga dimensi, yaitu:1. Dimensi memahami (understanding) dapat diukur dengan elemen-elemen:a. Dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan benar

b. Dapat memberikan contoh-contoh yang tepat2. Dimensi retensi (retention) dapat diukur dengan elemen:Dapat memanggil materi dari otak setelah beberap waktu lamanya.3. Dimensi aplikasi (application) dapat diukur dengan elemen-elemen:a. Mampu memecahkan masalah dengan menerapkan konsep-konsep yang dipahami b. Mampu mengintegrasikan dengan semua materi-materi lainnya yang relevanSKALASkala (scale) adalah suatu alat atau mekanisme yang dapat digunakan untuk membedakan individual-individual ke dalam variabel-variabel yang akan digunakan di dalam riset. Terdapat empat tipe skala dasar, yaitu:1. Skala NominalSkala yang memungkinkan peneliti untuk menempatkan subjek pada kategori atau kelompok tertentu (bernilai klasifikasi). Misalnya terkait dengan variabel gender (pria wanita) dan diberi kode pada masing-masing2. Skala OrdinalYaitu mengkategorikan variabel-variabel untuk menunjukkan perbedaan di antara berbagai kategori dan mengurutkannya ke dalam beberapa cara. Contoh:

Responden diminta untuk menunjukkan pilihan berdasarkan urutan kepentingannya dari terbaik ke terburuk (sangat baik, baik, kurang baik) dan diberi nomor 1,2, dan seterusnya.3. Skala IntervalSkala interval memungkinkan kita melakukan operasi aritmetika tertentu terhadap data yang dikumpulkan dari responden. Skala interval tidak hanya mengelompokkan individu menurut kategori tertentu dan menentukan urutan kelompok, namun juga mengukur besaran (magnitude) perbedaan preferensi antarindividu. Contoh: dari skala likert 1 sampai dengan 5, jarak 1 sampai dengan 2 mempunyai jarak yang sama dengan 2 sampai dengan 3.4. Skala rasioYaitu skala yang bernilai klasifikasi, order (ada urutannya), berjarak (distance) dan mempunyai nilai awal (origin) nol. Misalnya unit waktu sebesar 20 menit yang mempunyai nilai awal 0. Rasio dalam hal ini tidak harus dalam pembagian.

Nilai data di variabel dapat juga diklasifikasikan sebagai data metrik dan data nonmetrik. Data metrik : adalah data kuantitatif dan yang termasuk data metrik adalah tipe data interval dan rasio. Data nonmetrik : adalah data kualitatif yang dapat berbentuk suatu atribut, karakteristik atau kategori atau dikotomi. Yang termasuk data nonmetrik adalah tipe data nominal dan ordinal.METODE PENSKALAANPemberian nilai-nilai ke variabel disebut dengan metode penskalaan. Terdapat dua macam metode penskalaan, yaitu:1. Skala Rating (Rating Scale)Skala rating digunakan untuk memberikan nilai (rating) ke suatu variabel. Beberapa skala rating yang sering digunakan adalah sebagai berikut:a. Skala dikotomiDigunakan untuk memperoleh jawaban Ya atau Tidak. Skala nominal digunakan untuk mengungkap respon. b. Skala kategoriMenggunakan beberapa item untuk mendapatkan respon tunggal (untuk dipilih). Skala nominal digunakan untuk mengungkap respon. c. Skala LikertSkala ini digunakan untuk mengukur respon subyek ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama. Dengan demikian tipe data yang digunakan adalah tipe interval.d. Skala diferensial semantikBeberapa atribut berkutub dua (bipolar) diidentifikasi pada skala ekstrim, dan responden diminta untuk menunjukkan sikap mereka pada hal yang bisa disebut sebagai jarak semantik terhadap individu, objek atau kejadian tertentu pada masing-masing atribut.e. Skala numerikalSkala ini sama dengan skala diferensial semantik hanya mengganti ruang semantik yang disediakan dengan angka-angka numerik. Skala yang digunakan adalah skala interval. f. Skala peringkat terperinciSkala 5 titik atau 7 titik dengan titik panduan atau jangkar (anchor), sesuai keperluan, disediakan untuk tiap item dan responden menyatakan nomor yang tepat di sebelah masing-masing item, atau melingkari nomor relevan untuk tiap item.g. Skala peringkat jumlah konstan atau tetap

Responden diminta untuk mendistribusikan sejumlah poin yang diberikan ke berbagai item dengan jumlah yang tetap.h.Skala konsensusSkala yang dibuat berdasarkan consensus, dimana panel juri memilih item tertentu, megukur konsep yang menurut mereka relevan.

h. Skala lainnya

Skala multidimensional (multidimensional scaling), dimana objek, orang, atau kedua-duanya diskalakan secara visual, dan dilakukan analisis gabungan (conjoint). Hal tersebut memberikan gambar visual mengenai hubungan yang ada di antara dimensi sebuah konsep.2. Skala RankingSkala ranking digunakan untuk mengungkap preferensi antara dua atau lebih objek atau item (bersifat ordinal). Metode yang digunakan adalah perbandingan berpasangan, pilihan yang diharuskan, dan skala komparatif.a. Perbandingan BerpasanganSkala perbandingan berpasangan digunakan ketika di antara sejumlah kecil objek, responden diminta untuk memilih antara dua objek pada suatu waktu. Perbandingan berpasangan merupakan metode yang baik jika jumlah stimulus yang diberikan sedikit.b. Pilihan yang DiharuskanPilihan yang diharuskan memungkinkan responden meranking objek secara relatif satu sama lain, si antara alternatif yang disediakan. Hal ini mempermudah responden, khususnya jika jumlah pilihan yang harus diranking terbatas jumlahnya.c. Skala KomparatifSkala komparatif memberikan standar atau poin referensi untuk menilai sikap terhadap objek, kejadian, atau situasi saat ini yang diteliti.KETEPATAN PENGUKURANKetepatan pengukuran dilakukan dengan :1) Analisis ItemAnalisis item (item analysis) dilakukan untuk melihat apakah item dalam instrumen memang sudah berada dalam instrumen atau tidak. Tiap item diuji kemampuannya untuk membedakan objek yang total skornya tinggi, dan yang rendah. Setelah dilakukan analisis item, dilakukan uji keandalan instrumen dan validitas ukuran ditentukan.2) KeandalanKeandalan (reliability) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen.Stabilitas PengukuranKemampuan suatu pengukuran untuk tetap sama sepanjang waktu, meskipun terdapat kondisi pengujian yang tidak dapat dikontrol. Uji stabilitas terdiri dari:

1. Keandalan tes ulang (test-retest reliability)Koefisien keandalan yang diperoleh dengan pengulangan ukuran yang sama pada kesempatan kedua.

2. Keandalan Bentuk Paralel (parallel-form reliability)Jika dua tes serupa yang mengungkapkan ide yang sama menunjukkan korelasi tinggi, maka kita memperoleh keandalan bentuk parallel. Yang ingin dibuktikan disini adalah kesalahan keandalan berasal dari susunan kata dan urutan pertanyaan. Bila dua tes tersebut menghasilkan skor yang berkorelasi tinggi maka bisa cukup yakin bahwa ukuran tersebut secara logis dan dapat dipercaya.Konsistensi Internal UkuranKonsistensi internal ukuran merupakan indikasi homogenitas item dalam ukuran yang mengungkap ide. Yaitu sejauh mana tes atau prosedur menilai karakteristik keterampilan, atau kualitas yang sama. Ini adalah ukuran presisi antara pengamat atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian.

Konsistensi dapat diuji melalui keandalan antar item dan uji keandalan belah dua.

1. Keandalan Konsistensi Antar-Item (interitem consistency reliability)Merupakan pengujian konsistensi jawaban responden atas semua item yang diukur. Sampai tingkat dimana item-item merupakan ukuran bebas dari konsep yang sama, mereka akan berkorelasi satu sama lain. Uji ini biasanya dilakukan dengan cronbach alpha. Semakin tinggi koefisien, semakin baik instrumen pengukuran.

2. Keandalan Belah-Dua (split-half reliability)

Split Half Reliability adalah teknik pengujian reliabilitas instrumen dengan cara membaginya menjadi dua bagian. Indeks reliabilitas dicerminkan dari korelasi antara dua bagian instrumen.. Estimasi akan berbeda-beda tergantung pada bagaimana item dalam pengukuran dibelah menjadi dua bagian.VALIDITASValiditas (validity) memastikan kemampuan sebuah skala untuk mengukur konsep yang dimaksudkan. Ada beberapa jenis validitas yang digunakan untuk menguji ketepatan ukuran :1. Validitas IsiValiditas isi atau content validity memastikan bahwa pengukuran memasukkan sekumpulan item yang memadai dan mewakili yang mengungkap konsep. Semakin item skala mencerminkan kawasan atau keseluruh konsep yang diukur, semakin besar validitas isi atau berarti fungsi seberapa baik dimensi dan elemen sebuah konsep yang telah digambarkan.

Validitas muka (face validity) dianggap sebagai indeks validitas isi yang paling dasar dan sangat minimum. Validitas isi menunjukkan bahwa item-item yang dimaksudkan untuk mengukur sebuah konsep, memberikan kesan mampu mengungkap konsep yang hendak di ukur.2. Validitas Berdasar KriteriaValiditas ini terpenuhi jika pengukuran membedakan individu menurut suatu kriteria yang diharapkan diprediksi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menghasilkan validitas konkuren (concurrent validity) atau validitas prediktif (predictive validity) Validitas konkuren dihasilkan jika skala membedakan individu yang diketahui berbeda, yaitu mereka harus menghasilkan skor yang berbeda pada instrumen.

Validitas prediktif dimaksudkan untuk menjawab sejauh mana tes memprediksi kemampuan peserta di masa mendatang.3. Validitas KonsepValiditas konsep atau concept validity menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari pengukuran cocok dengan teori yang mendasari desain test. Hal ini dapat dinilai :

Validitas konvergen terpenuhi jika skor yang diperoleh dengan dua instrumen berbeda yang mengukur konsep yang sama menunjukkan korelasi yang tinggi.

Validitas diskriminan terpenuhi jika berdasarkan teori, dua variabel diprediksi tidak berkorelasi, dan skor yang diperoleh dengan mengukurnya benar-benar secara empiris membuktikan hal tersebut.Secara umum, validitas dibagi sebagai berikut :1. Validitas isi yaitu apakah pengukuran benar-benar mengukur konsep ?2. Validitas muka yaitu apakah para ahli mengesahkan bahwa instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur3. Validitas berdasarkan kriteria yaitu apakah pengukuran membedakan cara yang membantu memprediksi kriteria variabel4. Validitas konkuren yaitu apakah pengukuran membedakan cara yang membantu memprediksi kriteria saat ini ?5. Validitas prediktif yaitu apakah pengukuran membedakan individual dalam membantu memprediksi di masa depan ?6. Validitas Konsep yaitu apakah instrumen menyediakan konsep sebagai teori ?7. Validitas konvergen yaitu apakah dua instrumen mengukur konsep dengan korelasi yang tinggi ?8. Validitas diskriminan yaitu apakah pengukuran memiliki korelasi rendah dengan variabel yang diperkiraka tidak ada hubungannya dengan variabel tersebut