RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai...

35
RENCANA KERJA TAHUNAN 2019 DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTI\A KESEHATA\ DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Transcript of RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai...

Page 1: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

RENCANA KERJA TAHUNAN 2019

DIREKTORAT

SURVEILANS DAN KARANTI\A KESEHATA\

DIREKTORAT JENDERAL

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Page 2: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

eilans dan atan

tohang M. Epid 1991012001

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena Berkat

Rahmat dan Karunia-Nya. Rencana Kerja Tahunan Direktorat Surveilans dan Karantina

Kesehatan dapat di selesaikan.

Tujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian

tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan pelaksanaan kegiatan yang

akan dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Surveilans dan

Karantina Kesehatan.

Jakarta,

Page 3: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

Bab I

Pendahuluan 1

1.1. Latar Belakang 1 1.2. Visi Misi 4 1.3. Maksud dan Tujuan 6 1.4. Dasar Hukum 6 1.5. Target dan Indikator 8

Bab II

Kelembagaan 2.1. Tugas Pokok dan Fungsi 2.2. Struktur Organisasi Dit. Surveilans dan Karantina Kesehatan

Bab III Gambaran Kegiatan 3.1. Norma/Standar/Prosedur/Ketentuan (NSPK)

Surveilans dan Kekantinaan Kesehatan

10 14

15

3.2 Sumber daya Manusia Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan yang meningkat Kualitasnya 18

3.3. Sarana dan Prasarana Surveilans dan Karantina Kesehatan 20

3.4.Layanan Kewaspadaan Dini Penyakit berpotensi wabah 14

3.5.Layanan Respon KLB dan Wabah 23

3.6. Layanan Imunisasi 24

3.7.Layanan Pengendalian Penyakit Infeksi Emerging 30

3.8. Layanan Cegah Tangkal Penyakit dalam Pelaksanaan Asian Games

dan Para Games 34

3.9.Layanan Overhead 35

Rincian Anggaran 40

BAB IV Penutup 41

Page 4: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

GAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Dimaksud agar peningkatan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya dapat tervvujud. Dalam dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJK) 2005-2025 dalam tahap ke-3

(2015-2019), kondisi pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu mewujudkan

kesejahteraan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator

pembangunan sumber daya manusia, seperti: meningkatknya derajat kesehatan dan status

gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal,

kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan

penduduk, serta menurunnya kesenjangan antar individu, kelompok masyarakat, dan daerah.

Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan merupakan salah satu unit kerja yang

berada di bawah struktur Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

(selanjutnya disebut Ditjen P2P). Seperti yang diamanahkan dalam Peraturan Menteri

Kesehatan nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kesehatan

bahwa Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan memiliki ruang lingkup tugas yang

meliputi surveilans, karantina kesehatan, Penyakit Infeksi dan Emerging (PIE) dan

imunisasi.

1.2. Visi Misi Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Dimaksud agar peningkatan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Dalam dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJK) 2005-2025 dalam tahap ke-3

(2015-2019), kondisi pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu mewujudkan

kesejahteraan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator

pembangunan sumber daya manusia, seperti: meningkatknya derajat kesehatan dan status

gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal,

kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan

penduduk, serta menurunnya kesenjangan antar individu, kelompok masyarakat, dan

daerah.

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 5: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

Visi dan Misi Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 mengikuti Visi dan Misi Presiden

Republik Indonesia yaitu "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong", Untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritime dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berdasarkan

negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati din i sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritime yang mandiri, maju,kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang diwujudkan yakni :

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan

rasa aman pada seluruh warga negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membanguna Indonesia dan i pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi system dan penegakan hukum

yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatan kualitas hidup manusia Indonesia

6. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sector-sektor strategis ekonomi domestic.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi social Indonesia.

Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah program Indonesia Sehat dengan

sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial

dan pemerataan pelayanan kesehatan, Sasaran yang akan dicapai dalam program

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 6: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

Indonesia Sehat pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 (RPJMN

2015-2019) adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang didukung melalui

strategis pembangunan nasional. Dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 disebutkan

bahwa diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu, menyeluruh dan

berkesinambungan dalam bentuk kegiatan dengan strategi pendekatan pelayanan

kesehatan promotive, preventif,kuratif, dan rehabilitatif.

Dengan telah ditetapkan RPJMN 2015-2019 melalui Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015

dan Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 melalui Keputusan Menteri Kesehatan

nomor HK.02.02/2015, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

telah menyusun Rencana Aksi Program PP dan PL.

Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan merupakan salah satu unit kerja yang

berada di bawah struktur Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

(selanjutnya disebut Ditjen P2P). Seperti yang diamanahkan dalam Peraturan Menteri

Kesehatan nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kesehatan

bahwa Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan memiliki ruang lingkup tugas yang

meliputi surveilans, karantina kesehatan, PIE dan imunisasi.

1.3 Maksud dan Tujuan

Tujuan dan i penyusunan Rencana Kerja Tahunan 2018 adalah:

1. Memberikan informasi kinerja yang akan dicapai dan seharusnya dicapai.

2. Sebagai acuan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan

kinerjanya.

1.4. Dasar Hukum

Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator pelaksanaan kegiatan Direktorat

Surveilans dan Karantina Kesehatan memiliki acuan dasar hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang No.1 tahun 1962 tentang Karantina Laut.

2. Undang-Undang No.2 tahun 1962 tentang Karantina Udara.

3. Undang-Undang No.4 tahun 1984 tentang Wabah.

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

5. Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;

7. Peraturan Pemerintah No.40/1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit

Menular.

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 7: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan

Anak;

9. Peraturan Menteri Kesehatan No.45 tentang Penyelenggaraan surveilans

Kesehatan;

10. Peraturan Menteri Kesehatan No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan

Imunisasi;

11. Keputusan Menteri Kesehatan No.1479/Menkes/SK/ X/2003 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak

Menular Terpadu.

12. Keputusan Menteri Kesehatan No.949/Menkes/SK/ VIII/2004 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa.

13. Keputusan Menteri Kesehatan No.424/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Upaya

Kesehatan Pelabuhan Dalam Rangka Karantina Kesehatan.

14. Keputusan Menteri Kesehatan No.425/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Karantina Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan.

15. Keputusan Menteri Kesehatan No.431/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Teknis

Pengendalian Risiko Kesehatan Lingkungan Di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas

Dalam Rangka Karantina Kesehatan.

16. Keputusan Menteri Kesehatan No.612/Menkes/SKN/2010 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Karantina Kesehatan Pada Penanggulangan Kedaruratan

Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia.

17. Keputusan Menteri Kesehatan No.1314/Menkes/SK/IX/2010 tentang Pedoman

Standarisasi Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana di Lingkungan Kantor

Kesehatan Pelabuhan.

18. Peraturan Menteri Kesehatan No.1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit

Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan VVabah dan Upaya Penanggulangan. 19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Surveilans Kesehatan;

20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat;

21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan

Penyakit Menular;

22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penanggulangan

Hepatitis Virus;

23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian.

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 8: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

1.5. Target dan Indikator

Kebijakan dan strategi ini sejalan dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun

2015-2019, terutama dalam hal menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular dan

diharapkan akan mampu mewujudkan target indikator pada tahun 2019, yaitu:

1. Sebanyak 93% anak usia 0-11 bulan mendapat imunisasi dasar lengkap; 2. Sebanyak 70% anak usia 12-24 bulan yang mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib

lanjutan

3. Persentase respon penanggulangan terhadap sinyal kewaspadaan dini kejadian luar

biasa (KLB) untuk mencegah terjadinya KLB di Kabupaten/Kota (80%); 4. Penemuan kasus discarded campak per 100.000 penduduk; 5. Penemuan kasus AFP non Polio ?.2 per 100.000 penduduk usia < 15 tahun 6. Sebanyak (106%) Persentase kab/Kota yang mempunyai kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah; 7 Jumlah kabupaten/Kota yang mampu melaksanakan pencegahan dan pengendalian

penyakit infeksi emerging sebanyak 400 Kabupaten/kota.

NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN PENCAPAIAN TARGET

Target Ket.

1 2 3 4 5 6

Direktorat Survetlans dan Karantina Kesehatan

1 Persentase cakupan imunisasi dasar lengkap

Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat satu kali imunisasi Hepatitis B, satu kali imunisasi BOG, tiga kali imunisasi DPT-HB-Hib, empat kali imunisasi polio, dan satu kali imunisasi campak dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah bayi usia 0-11 bulan di suatu wilayah pada kurun waktu yang sama, dikali dengan 100%

93

2 Persentase anak usia 12-24 bulan yang mendapatkan imunisasi DPT- HB-Hib lanjutan

Persentase anak usia 12-24 bulan yang mendapat imunisasi DPT-HB-Hib lanjutan, dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah anak usia 12-24 bulan yang mendapat imunisasi DPT-HB-Hib lanjutan dibagi jumlah seluruh anak usia 12-24 bulan selama kurun waktu yang sama dikali 100%

70

3

-

Penemuan kasus discarded campak per 100.000 penduduk

Penemuan kasus bukan campak per 100.000 penduduk

Rate kasus discarded campak = (Jumlah kasus negatif campak dibagi jumlah spesimen yang diperiksa IgM dan IgR) dibagi jumlah penduduk per 100.000

> 2

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 9: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

4 Penemuan kasus AFP non polio per 100.000 penduduk usia < 15 tahun

Penemuan kasus lumpuh layuh akut (Accute Flaccid Paralyse/ AFP) non polio per 100.000 penduduk dibawah usia 15 tahun

Rate lumpuh layuh akut/AFP non Polio = kasus AFP non Polio yang ditemukan dibagi kasus AFP non Polio yang diharapkan.

Kasus AFP non Polio yang diharapkan = Penduduk usia < 15 tahun dibagi 100.000

> 2

5 Persentase respon penanggulangan terhadap sinyal kewaspadaan dini Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk mencegah terjadinya KLB di Kabupaten/Kota

Persentase respon penanggulangan terhadap sinyal kewaspadaan dini kejadian luar biasa (KLB) untuk mencegah terjadinya KLB di kabupaten/kota yaitu Persentase respon atas sinyal kewaspadaan dini pada Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau puskesmas dalam kurun waktu satu tahun. Pada pelaksanaannya, kabupaten/kota dan/atau puskesmas melakukan respon terhadap sinyal kewaspadaan dini dalam SKDR yang muncul setiap minggu.

(Jumlah seluruh kab/kota yang telah melakukan respon terhadap sinyal kewaspadaan dafam SKDR dibagi jumlah seluruh kab/kota yang telah mengimplementasikan SKDR) dikalikan 100%

90

6 Persentase Kab/Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

Kab/kota dengan pelabuhan, bandar udara dan PLBDN yang memiliki kriteria internasional, berfungsi rutin sepanjang tahun, terdapat unsur karantina kesehatan, imigrasi dan bea cukai telah memiliki kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan KKM

Jumlah kab/kota dengan pintu masuk internasional yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang berpotensi wabah dibagi Jumlah Kab/Kota yang memiliki pintu masuk internasional dikalikan 100%

106

7 Jumlah kabupaten/kota yang mampu melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi emerging

Jumlah kabupaten/kota yang memiliki NSPK terkait penyakit infeksi emerging, pembiayaan terkait penyakit infeksi emerging, Tim Gerak Cepat aktif, dan melakukan pengamatan mingguan, dan/atau penilaian risiko berkala penyakit infeksi emerging

(angka absolut) 400

6 RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 10: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

BAB II

KELEMBAGAAN

2.1.Tugas dan fungsi

Berdasarkan Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 pada pasal 284 Direktorat Surveilans dan

Karantina Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan

teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dibidang surveilans dan

karantina kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 284, Direktorat Surveilans

dan Karantina Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan perumusan kebijakan dibidang surveilans, penyakit infeksi

emerging,kekarantinaan kesehatan dan imunisasi.

2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan dibidang surveilans, penyakit infeksi

emerging,kekarantinaan kesehatan dan imunisasi.

3. Penyiapan penyusunan norma,standar, prosedur dan kriteria dibidang surveilans,

penyakit infeksi emerging,kekarantinaan kesehatan dan imunisasi. 4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang surveilans, penyakit

infeksi emerging,kekarantinaan kesehatan dan imunisasi. 5. Pemantauan,evaluasi, dan pelaporan dibidang surveilans, penyakit infeksi

emerging,kekarantinaan kesehatan dan imunisasi.

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan terdiri atas :

1. Subdirektorat Surveilans mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,standar,prosedur dan kriteria,dan

pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan

pelaporan bidang surveilans.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana pasal 287 Surveilans menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang kewaspadaan dini dan respon

kejadian luar biasa dan wabah;

b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan dibidang kewaspadaan dini dan respon

kejadian luar biasa dan wabah;

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 11: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

c. Penyiapan bahan penyusunan norma,standar,prosedur dan kriteria dibidang

kewaspadaan dini dan respon kejadian luar biasa dan wabah;

d. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi dibidang kewaspadaan dini dan

respon kejadian luar biasa dan wabah;

e. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan dibidang kewaspadaan dini dan respon

kejadian luar biasa dan wabah;

Subdit Surveilans terdiri atas 2(dua) seksi :

a. Seksi Kewaspadaan Dini yang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur

dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi,serta

pemantauan,evaluasi dan pelaporan di bidang kewaspadaan dini.

b. Seksi Respon Kejadian Luar Biasa dan Wabah yang mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang Respon Kejadian

Luar Biasa dan Wabah.

2. Subdirektorat Penyakit Infeksi Emerging mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi

dan pelaporan di bidang penyakit infeksi emerging.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana pasal 291 Subdit Penyakit Infeksi

Emerging menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang deteksi dan intervensi

penyakit infeksi emerging;

b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan dibidang deteksi dan intervensi

penyakit infeksi emerging;

c. Penyiapan bahan penyusunan norma,standar,prosedur dan kriteria dibidang

deteksi dan intervensi penyakit infeksi emerging;

d. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi dibidang deteksi dan

intervensi penyakit infeksi emerging;

e. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan dibidang deteksi dan intervensi

penyakit infeksi emerging;

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 12: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

Subdit Penyakit Infeksi Emerging terdiri atas 2 (dua) seksi

a. Seksi Deteksi Penyakit Infeksi Emerging yang mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma,standar,prosedur dan kriteria,dan pemberian bimbingan

teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang

Deteksi Penyakit Infeksi Emerging .

b. Seksi Intervensi Penyakit Infeksi Emerging yang mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di

bidang Intervensi Penyakit Infeksi Emerging.

3. Subdirektorat Karantina Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi

dan pelaporan di bidang Karantina Kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana pasal 295 Subdit Karantina Kesehatan

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang karantina kesehatan

pelabuhan dan bandar udara dan karantina kesehatan wilayah dan pos lintas

batas darat negara.

b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan dibidang karantina kesehatan

pelabuhan dan bandar udara dan karantina kesehatan wilayah dan pos lintas

batas darat negara.

c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang

karantina kesehatan pelabuhan dan bandar udara dan karantina kesehatan

wilayah dan pos lintas batas darat negara.

d. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi dibidang karantina

kesehatan pelabuhan dan bandar udara dan karantina kesehatan wilayah

dan pos lintas batas darat negara.

e. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan dibidang karantina kesehatan

pelabuhan dan bandar udara dan karantina kesehatan wilayah dan pos lintas

batas darat negara.

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 13: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

Subdit Karantina Kesehatan terdiri atas 2 (dua) seksi :

a. Seksi Karantina Kesehatan Pelabuhan dan Bandar Udara yang mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan

teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang

Karantina Kesehatan Pelabuhan dan Bandar Udara .

b. Seksi Karantina Kesehatan Wilayah dan Pos Lintas Batas Darat Negara

yang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,

dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi

dan pelaporan di bidang Karantina Kesehatan Wilayah dan Pos Lintas Batas

Darat Negara.

4. Subdirektorat lmunisasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, dan

pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan

pelaporan di bidang lmunisasi.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana pasal 299 Subdit imunisasi

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang imunisasi dasar dan

imunisasi lanjutan dan khusus.

b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan dibidang imunisasi dasar dan

imunisasi lanjutan dan khusus.

c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang

imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan dan khusus.

d. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi dibidang imunisasi dasar

dan imunisasi lanjutan dan khusus.

e. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan dibidang imunisasi dasar dan imunisasi

lanjutan dan khusus.

Subdit lmunisasi terdiri atas 2(dua) seksi

a. Seksi lmunisasi dasar yang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta

pemantauan,evaluasi dan pelaporan di bidang lmunisasi Dasar.

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 14: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

b. Seksi Imunisasi lanjutan dan khusus yang mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar, prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Imunisasi

lanjutan dan khusus.

2.2. Struktur Organisasi Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dit. Surveilans dan Karantina

Kesehatan memiliki struktural sebagai berikut:

DIREKTORAT SURVEILANS, DAN KARANTINA KESEHATAN

TATA USAHA

SUB DIREKTORAT SURVEILANS

SUB DIREKTORAT IMUNISASI

SUB DIREKTORAT KARANTINA KESEHATAN

SUB DIREKTORAT PENYAKIT INFEKSI

EMERGING

JABATAN FUNGSIONAL (EPIDEMIOLOG, SANITARIAN,

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 15: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

BAB III

RENCANA KEGIATAN

1. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)

a) Review Draft Pedoman PD3I terhadap pedoman untuk petugas surveilans di

lapangan sebagai standar dan rujukan pelaksanaan kegiatan surveilans

PD3I, agar lebih jell dan tajam dalam memantau dan menangkap suspek

kasus di msyarakat.

b) NSPK Lab. Kesehatan Masyarakat 4 NSPK baru, sebagai dasar legalitas

pelaksanaan kegiatan surveilans berbasis laboratorium yang sedang dikembangkan di BBTKL

c) Revisi Juknis Imunisasi HPV dalam BIAS 4

d) Revisi Juknis Program Demonstrasi Imunisasi Pneumokokus 4

e) Pencetakan Juknis Pelaksanaan BIAS 4

f) NSPK Kekarantinaan Kesehatan di VVilayah yaitu, PP pelaksanaan

karantina rumah, karantina wilayah, karantina RS dan pembatasan sosial berskala besar

g) NSPK Kekarantinaan Kesehatan di Pintu Masuk Negara 4 Revisi Standar

Operasional Prosedur di Pintu Masuk Negara

h) Sosialisasi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Infeksi

Emerging 4 yaitu, NSPK Surveilans Sindrom, Pedoman Pengendalian

Penhyakit Meningitis Menicoccus

2. Layanan Kewaspadaan Dini Penyakit Berpotensi KLB

a) Bimbingan Teknis SKD Penyakit Berpotensi KLB 4 Asistensi teknis ke

daerah dalam melakukan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB,

meliputi pelaksanaan Surveilans PD3I, SKDR, STP.

b) Monitoring Evaluasi SKD Penyakit Berpotensi KLB memantau hashl

pelaksanaan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB dan memberikan

umpan batik untuk perbaikan pelaksanaan program selanjutnya.

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 16: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

3. Layanan Respon KLB dan Wabah

a) Bimbingan Teknis Investigasi dan Penanggulangan KLB asistensi teknis ke daerah secara terintegrasi mengenai pelaksanaan penanggulangan KLB,

bencana dan situasi khusus lainnya

b) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Respon KLB dan Wabah memantau

hasil pelaksanaan respon KLB dan Wabah dan memberikan umpan balik

guna perbaikan pelaksanaan program kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB selanjutnya

4. Layanan Pengendalian Penyakit Infeksi Emerging

a) Bimbingan Teknis Pelaksanaan Deteksi Dini Penyakit lnfeksi Emerging 4

masih banyak daerah yang belum melakukan prosedur pencegahan dan

penanggulangan penyakit infeksi emerging sesuai dengan pedoman yang

telah dibuat sehingga diperlukan asistensi dalam pelaksanaan kegiatannya

5. Layanan Imunisasi

a) Supervisi Suportif 4 untuk melihat apakah pelaksanaan program imunisasi

sesuai dengan SOP atau tidak, muai dan i perencanaan kebutuhan logistik,

penyimpanan vaksin, pengelolaan rantai dingin, sampai dengan pengelolaan

limbah imunisasi. Pemilihan lokasi berdasarkan hasil analisa cakupan

imunisasi, ada/ tidaknya KLB PD3I, atau ada/ tidaknya masalah lain yang perlu ditindaklanjuti.

b) Asistensi KOMNAS ke KOMDA KIPI untuk memantau peran Komda KIPI

dalam menindaklanjuti kasus KIPI yang terjadi di daerah masing-masing,

serta memberikan bimbingan kepada Komda KIPI terkait permasalahan-

permasalahan yang terjadi dalam menindaklanjuti kasus KIPI.

c) Pelaksanaan Data Quality Self-Assessment (DQS) untuk menilai kualitas

data cakupan hasil pelaksanaan program imunisasi. Hal ini penting dilakukan

untuk memastikan bahwa hasil cakupan imunisasi yang dilaporkan oleh

puskesmas, kab/kota dan provinsi valid, sehingga tidak terjadi under atau over reporting.

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 17: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

d) Pelaksanaan Effective Vaccine Management (EVM) --> untuk menilai

manajemen rantai vaksin yang ada di provinsi, kabupaten/ kotta dan

puskesmas. EVM ini penting dilakukan untuk memastikan vaksin disimpan

dan distribusikan pada rantai dingin yang balk.

e) Validasi Logistik -> untuk memeriksa stok vaksin program imunisasi yang ada

di gudang vaksin nasional di Bandung.

f) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Imunisasi Lanjutan -> untuk memantau

pelaksanaan imunisasi lanjutan pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah

(BIAS), pada bulan Agustus dan November.

6. Layanan Kekarantinaan Kesehatan

a) Bimbingan Teknis Pelaksanaan Karantina Kesehatan di Wilayah dan PLBDN

—> ke provinsi dan 10 PLBDN.

b) Bimbingan Teknis Program Kekarantinaan Kesehatan di KKP -->ke pelabuhan

dan bandara di KKP induk maupun wiker

c) Supervisi Suportif Pelaksanaan Kekarantinaan Kesehatan di Pintu Masuk

Negara —>

d) Evaluasi Penyelenggaraan Program Kekarantinaan Kesehatan di PLBDN ->

mengevaluasi/membahas program karantina kesehatan mingguan/secara

berkala

e) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Karantina Kesehatan Pelabuhan dan

Bandar Udara -› mom terkait program kekarantinaan kesehatan di pintu

masuk negara dalam rangka pengendalian karantina dan surveilans

epidemiologi, pelayanan kesehatan kekarantinaan kesehatan dan

pengendalian faktor risiko kesehatan.

14 RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 18: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

7. Layanan internal: (overhead)

7.1. Renggar:

a. Koordinasi renggar internal direktorat untuk penyusunan renggar tahun selanjutnya

mulai e renggar, pagu indikatif, pagu definitif di lakukan di kantor

b. Penelaahan mulai e renggar, pagu indikatif, pagu definitif oleh Bagian PI, Roren,

DJA, Bappenas untuk tahun selanjutnya, lokasi tergantung dan i penelaah.

7.2. Money:

a. Koordinasi & evaluasi program/kegiatan Direktorat (internal direktorat) terkait capaian

output, keuangan, dan indikator di laksanakan di kantor

b. Evaluasi program/kegiatan Direktorat terkait capaian output, keuangan, dan indikator

tahun berjalan dengan melibatkan LS (DJ/DJPB/Bappenas/LKPP/Roren/Rokeu/Bag.

PI) dan LP (Bagian PI, Keuangan, Pegum, KKP Soetta, KKP Priok, BBTKL Jkt)

dengan mekanisme paket meeting di area Jabar

c. Koordinasi LS/LP dengan biaya Direktorat masing-masing baik yang dihadiri eselon

2 maupun staf terkait dengan kegiatan teknis, keuangan, BMN, kepegawaian, Renggar

7.3. Pengelolaan data dan informasi:

a. Penyusunan laporan kegiatan/program direktorat berupat Laporan tahunan dan

LAKIP dilakukan di kantor

b. Penghapusan dokumen yang lebih dan i standar penyimpanan dokumen dilakukan di kantor

7.4. Pengadaan sarana kantor

a. Belanja keperluan sehari-hari, pengiriman logistik dan dokumen, pencetakan

pelaporan, toner, biaya administrasi bank, sewa mesin fotocopy, pemeliharaan

komputer/laptop, printer,mesin fotocopy

b. Pengadaan meubelair dan partisi surveilans

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 19: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

7.5. Pengelolaan keuangan

a. Honor pengelola kegiatan: KPA, PPK, Bendahara, PPSPM, Penguji, pejabat

pengadaan dan penerima, operator SPM dan pajak

b. Koordinasi pengelola keuangan (PPK, bendahara, PUM) internal direktorat diadakan dikantor

7.6. Pengelolaan BMN

a. Koordinasi internal direktorat yg melibatkan Subdit terkaait dengan BMN untuk

dimasukan ke dalam SIMAK BMN

b. Monitoring logistik untuk menyelesaikan BAST di Dinkes Prov terkait barang yang

diadakan tahun berjalan, maupun tahun sebelumnya yang belum selesai BAST, termasuk proses hibah BMN

c. Inventarisasi/Penyusunan penghapusan BMN yang sudah masuk kriteria penghapusan.

7.7. Pengadaan alat pengolah data berupa printer, laptop, komputer

7.8. Koordinasi kepegawaian terkait dengan kenaikan pangkat, beban kerja, jabfung dll

terkait kepegawaian diinternal direktorat

8. Penyediaan Sarana dan Prasarana Surveilans dan Karantina Kesehatan

8.1.Pengadaan Logistik Surveilans

a) Pengadaan Bahan Kesehatan Situasi Khusus didistribusikan pada saat kejadian bencana atau pada situasi khusus tertentu lainnya (contoh pengungsian TKIB, imigran, dll)

b) Pengadaan Logistik Surveilans Polio untuk B/BTKL -› agar sampel surveilans polio

lingkungan yang dikirim ke laboratorium dapat langsung diproses untuk dilakukan

pemeriksaan sehingga kasus virus polio liar dengan cepat dapat diketahui

8.2. Pengadaan Alat dan Bahan Kesehatan Kekarantinaan Kesehatan

a). Pengadaan Thermalscanner mampu memindai suhu tubuh secara massal, cepat

dan akurat, sebagai upaya deteksi dini potensi penyakit PHEIC, yang sebagian besar

tanda suatu penyakit potensi PHEIC adalah adanya peningkatan suhu tubuh pada

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 20: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

seseorang yang terduga (suspek). Didistribusikan ke 10 KKP: Makassar, Banten,

Ambon, Palangkaraya, Merauke, Pangkalpinang, Jambi, Samarinda, Gorontalo.

b). Pengadaan Boarding KIT 4 digunakan saat petugas KKP melakukan pengawasan

terhadap alat angkut seperti kapal dan pesawat di pelabuhan dan bandar udara. Didistribusikan ke 49 KKP.

9. Layanan Kewaspadaan Dini Penyakit Berpotensi KLB

9.1. Advokasi, Sosialisasi, dan Koordinasi

a) Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Kewaspadaan Dini dan Respon Penyakit

Berpotensi KLB 4 untuk membangun dan memperkuat koordinasi dg Dinkes

Prov di Indonesia, serta mengevaluasi pelaksanaan kewaspadaan dini dan

respon penyakit berpotensi KLB di seluruh provinsi. Peserta: petugas pengelola program surveilans

b) Sosialisasi dan Uji Coba Pengembangan SKDR bagi B/BTKL dan RS 4 Tahun

ini (2018) akan dilaksanakan pengembangan aplikasi SKDR bagi B/BTKL-PP

dan RS. Kemudian tahun 2019, akan dilaksanakan Sosialisasi dan Uji Coba

Pengembangan SKDR tsb. Tujuannya untuk menjaring penemuan kasus

penyakit potensial KLB di RS, dan untuk mendukung konfirmasi laboratorium dan i B/BTKL maupun RS. Peserta dan i 10 B/BTKL dan perwakilan dan i 10 RS rujukan.

9.2. Penemuan Kasus PD3I

a). Konfirmasi Kasus Penyakit PD3I 4 tim pusat memberikan bimbingan

pelaksanaan konfirmasi kasus terhadap provinsi dan kab/kota yang daerahnya

ditemukan kasus suspek PD3I, untuk mengetahui penyebab, sumber dan cara

penularan serta faktor risiko penularan PD3I, sehingga dapat menekan angka

morbiditas, mortalitas serta penyebaran penyakit/kejadian.

b). Koordinasi Tim Ahli Surveilans PD3I 4 untuk membahas perkembangan kasus-

kasus pending PD3I maupun isu terkini mengenai PD3I yang memerlukan rekomendasi dan i tim ahli.

C) Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Nasional PD3I untuk mengevaluasi dan memonitoring kemajuan pengendalian PD3I di Indonesia, kendala atau

hambatan di lapangan, perkembangan kasus baru di lapangan, maupun

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 21: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

beberapa kasus/kejadian KLB di beberapa wilayah di Indonesia. Peserta: dinkes provinsi.

d) Monitoring Evaluasi Polio Lingkungan di B/BTKL 4 money terhadap suryeilans

polio lingkungan yang selama ini dilakukan oleh B/BTKL, dan melihat langsung

bagaimana suryeilans tersebut dilakukan, termasuk pengambilan dan

pemeriksaan spesimen lingkungan untuk membuktikan tidak terdapat lagi virus polio di lingkungan

9.3. Verifikasi Sinyal Kewaspadaan Dini Penyakit Berpotensi KLB

verifikasi sinyal sangat diperlukan untuk memastikan bahwa sinyal SKDR yang

ditemukan tersebut benar terjadi atau tidak di masyarakat, sehingga dapat

dilakukan pengendalian dan pemutusan rantai penularan untuk meminimalkan jumlah kasus.

9.4.Pemeliharaan Sistem Informasi Surveilans

pemeliharaan peralatan IT PHEOC dan jaringan servernya, serta pembelian paket pulsa

untuk mengirimkan feedback sms oleh aplikasi SKDR kepada petugas puskesmas terhadap

laporan sms penyakit mingguan yang telah dikirimkan.

9.5. Penyusunan dan Pengadaan Media KIE 4 pengadaan media KIE yang berupa

leaflet, poster, buku saku untuk petugas surveilans daerah

10. Layanan Respon KLB dan Wabah

10.1. Advokasi, Sosialisasi, dan Koordinasi Jejaring Surveilans

a) Pertemuan Koordinasi LS/LP dalam rangka Penanggulangan KLB/Bencana untuk

memperkuat koordinasi dan jejaring dalam pelaksanaan penanggulangan KLB

dan bencana yang sedang atau pernah terjadi, serta membahas mengenai

KLB/bencana yang sedang berlangsung, yang memerlukan masukan dan kontribusi dan i LP/LS terkait.

b). Rapat Koordinasi PHEOC 4 rapat rutin untuk membahas mengenai kejadian

KLB/wabah yang sedang terjadi di daerah.

10.2. Penyelidikan Epidemiologi

Investigasi KLB/VVabah Terintegrasi penyelidikan epidemiologi di lapangan oleh

tim pusat bersama dengan LP/LS, untuk mengetahui penyebab, sumber dan cara

penularan serta faktor risiko penularan penyakit, sehingga dapat menekan angka

morbiditas, mortalitas serta penyebaran penyakit/kejadian.

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 22: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

10.3. Analisis Data dan Kajian Ilmiah KLB 4 membahas hasil investigasi dan sebagai

bahan evaluasi dan pembelajaran dalam penanganan KLB/wabah di Indonesia.

11. Surveilans Berbasis Kejadian

11.1. Verifikasi Rumor Penyakit Berpotensi KLB verifikasi atas rumor atau informasi baik dan i petugas kesehatan di lapangan/daerah, masyarakat mau pun media massa,

dengan menggunakan media komunikasi seperti telpon, sms, media sosial, dan surat

elektronik atau turun langsung ke lapangan bila diperlukan.

11.2. Operasional PHEOC 4 operasional untuk Public Health Emergency Operation

Centre (PHEOC), termasuk piket mingguan secara bergantian oleh tim pengelola PHEOC.

12. Layanan Imunisasi, terdiri dan i Layanan Imunisasi Rutin (yaitu Imunisasi Dasar dan Lanjutan) serta Layanan Imunisasi dalam rangka Pengenalan Antigen Baru.

12.1. Layanan Imunisasi Rutin

1 Advokasi, Sosialisasi, dan Koordinasi Pelaksanaan Imunisasi Rutin

a) Pertemuan Penguatan Imunisasi Rutin 4 Kegiatan bertujuan untuk

melakukan evaluasi program imunisasi tahun berjalan dan perencanaan

program imunisasi untuk tahun selanjutnya. Kegiatan ini dilakukan dalam

bentuk pertemuan dengan mengundang kepala bidang/kepala seksi yang

membawahi program imunisasi, pengelola imunisasi dan Komda KIPI dan i 34 Dinas Kesehatan Provinsi.

b) Koordinasi dg Stakeholder (Technical Working Group/TWG) 4 koordinasi

rutin antara subdit imunisasi dengan ITAGI, WHO, UNICEF, dan LS/LP

lainnya, minimal dua bulan sekali

c) Koordinasi dg Tim Ahli (ITAGI) untuk mengkaji/membahas pelaksanaan

imunisasi, isu-isu terkini mengenai imunisasi, dan/atau hasil kajian tim ahli

mengenai perkembangan vaksin baru, yang melibatkan subdit imunisasi

dengan seluruh anggota tim ahli (ITAGI) dan LS/LP terkait.

d) Pekan Imunisasi Dunia (PID) peringatan Pekan Imunisasi Dunia (PID)

diharapkan dapat meningkatkan awareness dan partisipasi masyarakat

terhadap program imunisasi. Untuk tahun 2019, Pekan Imunisasi Dunia (PID)

akan dilakukan dengan mengundang lintas program, lintas sektor, serta

masyarakat umum

19 RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 23: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

e) Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Wasor Imunisasi untuk melakukan

evaluasi terhadap kinerja wakil supervisor (wasor) di kab/kota yang cakupan

imunisasinya rendah. Peserta: provinsi dan wasor dan i kab/kota.

f) Advokasi dan Sosialisasi Pelaksanaan Imunisasi Lanjutan untuk akselerasi cakupan imunisasi lajutan yang masih rendah. Peserta: Kementerian

Pendidikan, Kementerian Agama, Organisasi Profesi, serta LS/LP terkait.

2 Surveilans KIPI dan Pendampingan Penguatan Imunisasi dalam rangka KLB PD3I

a) Investigasi dan Audit Kasus KIPI untuk menginvestigasi dan mencari tahu

penyebab terjadinya kasus KIPI, serta tindaklanjutnya dengan berpedoman

pada instrument investigasi kasus KIPI, dan dilakukan bersama dengan

Komnas PP KIPI dan Komda KIPI setempat.

3. Asistensi Teknis Penguatan Program Imunisasi dalam rangka KLB PD3I

Pendampingan Akselerasi Imunisasi Nasional

a) Gerakan Akselerasi Pencapaian Target Imunisasi Nasional untuk

akselerasi peningkatan cakupan imunisasi dalam rangka pencapaian target

RPJMN dan Renstra di tahun 2019. Akselerasi pencapaian target imunisasi

nasional itu sendiri dilakukan melalui kegiatan di lapangan berupa DOFU,

BLF dan sweeping, secara serentak di seluruh Indonesia setiap 3 bulan 1

kali, dengan pendanaan dan i BOK (DAK non fisik).

b) Advokasi Sosialisasi dalam rangka Akselerasi Pencapaian Target Imunisasi

di NTT -4 untuk akselerasi peningkatan cakupan imunisasi di Prov NTT,

mengundang tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi profesi, organisasi

masyarakat, lintas program/ lintas sektor dan i 22 kab/kota di NTT.

C) Money dalam rangka Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional untuk

memantau proses persiapan dan pelaksanaan gerakan akselerasi imunisasi

nasional di 17 prov.

d) Pembinaan Imunisasi di Daerah Terpencil dan Tertinggal (Sustainability

Outreach Service/ SOS) -4 khusus untuk Provinsi yang memiliki daerah

terpencil dan tertinggal, untuk memastikan pelaksanaan imunisasi di daerah

terpencil dan tertinggal tersebut tetap berjalan dengan baik dan sesuai

dengan pedoman pelaksanaan imunisasi untuk daerah terpencil dan

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 24: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

tertinggal, serta untuk melihat dan bersama-sama mencarikan solusi

permasalahan yang dihadapi di daerah tersebut.

4. Pencatatan dan Pelaporan Imunisasi Berbasis Web

untuk meningkatkan kualitas pencatatan dan pelaporan serta kualitas data yang dilaporkan. Bekerja sama dengan BNPT dan Pusdatin dalam mengembangkan sistem RR Imunisasi berbasis web yang terintegrasi dengan aplikasi web yang dikembangkan pusdatin. Kegiatan akan dilaksanakan di 3 Prov, yaitu NTB, Bali dan Bangka Belitung.

a) Pengembangan RR Imunisasi Berbasis Web

b) Sosialisasi RR Imunisasi Berbasis Web

C) Training RR Imunisasi Berbasis Web di 3 ProvPiloting (NTB, Bali, Babel)

d) Monitoring Evaluasi Implementasi RR Imunisasi Berbasis We

Pengadaan Media KIE

a) Pengadaan Media KIE Imunisasi Rutin --> pengadaan Media KIE cetak

berupa spanduk, poster, roll banner, flyer, dan buku saku, didistribusi ke 34 prov

b) Pengadaan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) penayangan ILM di TVRI, TV

swasta nasional, radio, media online berbasis internet, TV Commuter Line

dan KA jarak jauh, TV bandara.

13. Layanan Imunisasi dalam rangka Pengenalan Antigen Baru 13.1 Advokasi, Sosialisasi, dan Koordinasi Pelaksanaan Imunisasi dalam

rangka Pengenalan Antigen Baru

a) Advokasi dan Sosialisasi Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV

untuk membangun dan memperkuat koordinasi dalam rangka pelaksanaan

program demonstrasi imunisasi HPV di Kota Yogyakarta, Kab. Sleman dan

Kab. Bantu!, DIY. Peserta melibatkan Dinas Pendidikan, Organisasi

Keagamaan, Organisasi Profesi, serta LS/LP terkait.

b) Advokasi dan Sosialisasi Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi --)

untuk membangun dan memperkuat koordinasi dalam rangka pelaksanaan

program demonstrasi imunisasi Pneumokokus di 3 Prov (Jabar, Jateng, NTB.

13.2. Pendampingan Pelaksanaan Imunisasi dalam rangka Pengenalan Antigen Baru.

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 25: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

a). Pendampingan Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi Pneumokokus

b). Pendampingan Pelaksanaan Program Demonstrasi lmunisasi HPV

kegiatan tersebut untuk memantau, mengevaluasi dan memberikan umpan

balik hasil pelaksanaan imunisasi dalam rangka pengenalan antigen baru.

Dalam pelaksanaannya, masing-masing provinsi dipilih 2 kab/kota untuk

memastikan semua sasaran telah mendapatkan imunisasi pada saat

pengenalan antigen baru

Pengadaan Media KIE

a) Pengadaan Media KIE Cetak untuk Program Demonstrasi Imunisasi

Pneumokokus dan Program Demonstrasi Imunisasi HPV, berupa spanduk,

poster, roll banner, flyer, dan buku saku

14. Layanan Imunisasi di Papua dan Papua Barat

1. Pendampingan Pelaksanaan SOS di Papua dan Papua Barat

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 12 Tahun 2017, untuk daerah yang

memiliki akses geografi sulit, pelaksanaan imunisasi dilakukan dengan strategi SOS,

dimana pelayanan imunisasi dilakukan 3 bulan sekali terintegrasi dengan pelayanan

kesehatan lainnya. Salah satu provinsi yang perlu melakukan SOS adalah Provinsi

Papua dan Papua Barat. Namun, pelaksanaan SOS di 2 prov tersebut selama ini

belum melembaga dan tidak dilakukan sebagaimana mestinya. Untuk itu, diperlukan

pendampingan untuk memastikan kegiatan imunisasi melalui strategi SOS ini dilaksanakan.

15. Layanan Pelaksanaan Kekarantinaan Kesehatan di Wilayah dan PLBDN

1 Advokasi, Sosialisasi, dan Koordinasi

a) Sosialisasi Advokasi Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di Wilayah

Melalui kegiatan ini, daerah diharapkan mempunyai kemampuan dalam

sistem kesehatannya untuk dapat melakukan pencegahan, deteksi, dan

respon suatu kejadian yang berpotensi kedaruratan kesehatan masayarakat.

Penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan di wilayah merupakan bentuk

intervensi dalam menghadapi KKM berpotensi wabah. Kegiatan ini

mengundang LP/LS/stakeholder/masyarakat yang terkait dalam kegiatan

penanggulangan KKM.

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 26: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

b) Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi Program Kekarantinaan Kesehatan di Wilayah membahas, harmonisasi, dan koordinasi program-program

karantina kesehatan dengan program lainnya balk di Kementerian Kesehatan

maupun dengan K/L lainnya

c) Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi Program Kekarantinaan Kesehatan di

PLBDN ---> membahas, harmonisasi, dan koordinasi program-program

karantina kesehatan dengan program lainnya balk di Kementerian Kesehatan

maupun dengan K/L lainnya di PLBDN

2. Workshop Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan PLBDN

a) Reviu Pelaksanaan Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di PLBDN

4 berupa pertemuan di KKP yang memiliki PBLDN tersebut yang membahas

terkait pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan alat angkut pada PLBDN.

Reviu dilakukan terhadap ketepatan pelaporan, berapa banyak jumlah alat

angkut yang diawasi, berapa jumlah yang ditindaklanjuti, dan sebagainya

b) Workshop Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan 4 untuk

meningkatkan wawasan dan pengetahuan petugas di PLBDN dalam rangka

menyelenggarakan kekarantinaan kesehatan. Kegiatan dilaksanakan di

PLBDN Skouw (KKP Kelas II Jayapura) dan PLBDN Motaain (KKP Kelas III

Ku pang).

3. Penyusunan Dokumen Rencana Kontinjensi Penanggulangan KKM di Wilayah

4 Yang akan dilaksanakan di 9 kab/kota (Kapuas Hulu, Bengkayang,

Ketapang, Kotawaringin Timur, Tanjung Jabung Barat, Berau, Pangkep,

Bone, Tapanuli Utara)

a) Sosialisasi dan Workshop Penyusunan Renkon Penanggulangan KKM di

Wilayah tujuannya untuk membangun komitmen seluruh lintas sektor

terkait dan kepala daerah tersebut untuk dapat mengimplementasi rencana

kontinjensi yang sudah disusun dan disepakati bersama dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat

b) Penyusunan Rencana Kontinjensi Penanggulangan KKM di Wilayah

penyusunan rencana kontinjensi kedaruratan kesehatan masyarakat dan

table top exercise untuk menguji rencana kontinjensi tersebut. Metode

penyelenggaraan kegiatan ini dengan ceramah, diskusi, tanya jawab dan role

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 27: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

play yang dipandu oleh narasumber/ fasilitator yang kompeten, seperti dani

Pemerintah Pusat, WHO, Dinas Kesehatan, BNPP, Sekretariat Komnas

lmplementasi IHR/ Zoonosis, Kepala KKP dan Kepala Daerah/perwakilan

setempat

16. Layanan Pelaksanaan Kekarantinaan Kesehatan di Pelabuhan dan Bandar Udara

1 Advokasi, Sosialisasi, dan Koordinasi

a) Sosialisasi Undang-Undang Kekarantinaan Kesehatan --> RUU

Kekarantinaan Kesehatan saat ini masih dibahas di Badan Legislasi DPR RI,

dan diharapkan tahun 2019 sudah selesai menjadi Undang-Undang

Kekarantinaan Kesehatan, sehingga dapat disosialisasikan ke seluruh KKP

b) Sosialisasi Kewaspadaan Terhadap KKM dan Importasi Penyakit melalui

Pelayanan Kekarantinaan Kesehatan sosialisasi kegiatan pelayanan

kekarantinaan kesehatan dengan sasaran kepada masyarakat luas terkait

kewaspadaaan dini terhadap kejadian kedaruratan kesehatan masyarakat

balk episenter maupun kasus importasi penyakit

c) Penyusunan Bahan Advokasi dan Sosialisasi 4 bahan tersebut diperlukan

untuk melakukan advokasi dan sosialisasi program kekarantinaan kesehatan

di Pintu Masuk Negara kepada KKP, pemerintah daerah, LP/LS, stakeholder

di pintu masuk negara, dan masyarakat terkait

2. Koordinasi Program Karantina Kesehatan

a) Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi Program Kekarantinaan Kesehatan

dengan LP/LS membahas, harmonisasi, dan koordinasi program-program

karantina kesehatan dengan program lainnya balk di Kementerian Kesehatan

maupun dengan K/L lainnya

b) Koordinasi Program Kekarantinaan Kesehatan Pada Situasi Khusus -->

dilakukan dalam rangka koordinasi pelaksanaan kekarantinaan kesehatan

pada situasi khusus seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya ldul Adha, Hari

Raya Natal dan Hari Besar Keagamaanya lainnya. Selain itu pelaksanaan kekarantinaan kesehatan pada event Nasional dan Internasional seperti Tahun Baru, Sail, dan sebagainya

c) Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Program Kekarantinaan Kesehatan di

Pintu Masuk Negara rutin dalam kantor

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 28: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

Review dokumen Rencana Kontinjensi Penanggulangan KKM di Pelabuhan dan Bandara (yang telah disusun) dilaksanakan untuk melakukan pendampingan

mereviu dan updating informasi/data pada dokumen rencana kontinjensi di pintu

masuk negara

4. Pengembangan dan Pemeliharaan Simkespel --> diperlukan pengembangan guna

meningkatkan utilitas dan fungsi serta perbaikan-perbaikan substansial kegiatan

Penerbitan Dokumen Kekarantinaan Kesehatan berupa Pengadaan Dokumen

ICV dan Buku Kesehatan Kapal, yang didistribusi ke 49 KKP

17. PelatihanANorkshop Petugas dalam Kewaspadaan Dini a) Workshop Petugas Surveilans dim Pelaksanaan Kewaspadaan Dini di Papua

Tujuan: Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan petugas surveilans

Kabupaten/Kota dalam rangka kewaspadaan dini penyakit dan upaya respon

penanggulangannya.

Peserta: Petugas surveilans Provinsi dan Kab/kota.

b) Pelatihan Kapasitas TGC dalam Respon KLB dibagi menjadi 3 regional (Jawa

Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan)

Tujuan: meningkatkan dan mengembangkan kemampuan petugas TGC di daerah

dalam upaya kewaspadaan dini dan respon KLB seperti deteksi dini penyakit

menular, PE, investigasi KLB, verifikasi sinyal dan respon KLB, pelaporan

KLB/wabah, dan sebagainya.

C) Workshop Analisis Risiko dan Kajian Data Surveilans di Bali

Peserta: Staf teknis yang mempunyai tugas analisis penyakit berpotensi KLB di unit

program masing-masing dilingkungan Ditjen P2P.

d) Workshop Penguatan Surveilans Berbasis Lab bagi Petugas B/BTKL & RS di Yogyakarta

Tujuan: Penguatan surveilans berbasis laboratorium (rutin) bagi B/BTKL.

Peserta: 10 B/BTKL, unit program dilingkungan Ditjen P2P dan Badan Litbangkes.

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 29: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

2 Workshop Petugas Imunisasi dim rangka Pengenalan Antigen Baru

a. Workshop dalam rangka Program Demonstrasi Imunisasi HPV di Provinsi D.I. Yogyakarta

Tujuan: Meningkatkan kapasitas petugas imunisasi dan pengetahuan LP/LS

untuk persiapan menghadapi program demonstrasi imunisasi Human Pappilloma Virus (HPV)

Peserta: Perwakilan LP/LS di provinsi, perwakilan Kabupaten, serta

perwakilan puskesmas (kepala puskesmas, petugas imunisasi, dan petugas

pengendalian penyakit tidak menular)

Workshop dalam rangka Program Demonstrasi Imunisasi Pneumokokus di 3 Prov (Jabar, Jatim, NIB)

Tujuan: Meningkatkan kompetensi petugas imunisasi dan pengetahuan

LP/LS untuk persiapan menghadapi program demonstrasi imunisasi

pneumokokus

Lokasi: Prov. Nusa Tenggara Barat (Kota Bima, Kab. Sumbawa, Kab.

Dompu, Kab. Sumbawa Barat dan Kab. Bima), Provinsi Jawa Barat (Kota

Bekasi, Kab. Bekasi, Kota Bogor dan Kab. Bogor) dan Provinsi Jawa Timur

(Kota Surabaya, Kab. Gresik dan Kab. Sidoarjo).

Peserta: Perwakilan LP/LS, Kabupaten, serta perwakilan puskesmas (kepala

puskesmas, petugas imunisasi dan petugas ISPA)

18. Peningkatan Kemampuan Intervensi Penyakit Infeksi Emerging a. Pelatihan TGC Penyakit Infem di 7 Prov (Jabar, Jatim, Jateng, Sumsel,

Bengkulu, Jambi, Kalbar)

merupakan tindak lanjut dan i TOT TGC Pencegahan dan Pengendalian PIE yang

sudah dilaksanakan pada tahun 2017 dan Pelatihan TGC tahun 2018 yang

dilaksanakan di 5 Propinsi.

Peserta: Dinas Kesehatan Kab/Kota, KKP/wilker, B/BTKL PP, Rumah sakit, dan

Laboratorium Kesehatan Daerah.

b. Workshop Sistem Surveilans Sindrom di Jawa Barat

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 30: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan kapasitas petugas kesehatan dinas

kesehatan, KKP, B/BTKLPP, rumah sakit dalam melakukan deteksi dini penyakit

infeksi emerging melalui surveilans sindrom.

2. Peningkatan Kemampuan Kekarantinaan Kesehatan

a Diklat Deteksi Masalah Kesehatan Akibat Nubika di Jakarta

Tujuan: Meningkatkan kapasitas petugas KKP dalam melakukan deteksi dini

permasalahan kesehatan yang disebabkan oleh nuklir, biologi, dan kimia

(nubika), melibatkan TNI divisi bidang Nubika, BPPSDM Kesehatan, dan

Bapeten

Peserta: 1 angkatan sebanyak 30 orang

b. Pelatihan Dokter dan Perawat Penerbangan bagi Petugas KKP di Jakarta

Tujuan: Meningkatkan keterampilan dokter dan perawat dalam pencegahan

dan pengendalian penyakit akibat pekerjaan dan terkait lingkungan kerja

khususnya pilot, awak kokpit, awak kabin, personel darat. Penyelenggaraan

melibatkan Lakespra. khusus dokter selama 118 hari dan perawat selama 90 hari.

c Diklat Kekarantinaan Kesehatan dan Jiwa Korsa bagi Petugas dan

Pejabat Struktural di Jakarta

Tujuan: Meningkatkan kapasitas petugas dalam upaya cegah tangkal

penyakit di pintu masuk negara, dan diharapkan dapat meningkatkan jiwa

korsa di pintu masuk Negara.

Diklat Sanitasi Alat Angkut (Sanitasi Kapal dan Sanitasi Pesawat) di Jakarta

Tujuan: Meningkatkan kapasitas petugas KKP dalam upaya pengendalian

faktor risiko kesehatan yang berpotensi menimbulkan PHEIC di alat angkut.

e Diklat Bagi Pelatih Pelaksanaan Vaksinasi Internasional

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 31: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

Tujuan: Meningkatkan kemampuan dalam mengelola penyelenggaraan

upaya vaksinasi bagi pelaku perjalanan internasional dalam rangka upaya

pencegahan kejadian yang berpotensi kedaruratan kesehatan masyarakat.

Peserta: Penanggung jaab medis pengelolaan vaksinasi di KKP

A. Layanan Deteksi Dini Kejadian Penyakit Infeksi Emerging

1. Advokasi, Sosialisasi, dan Koordinasi

a. Pertemuan Tim Ahli Penyakit Infem

Mengundang para ahli di bidang Penyakit Infem, bertujuan untuk melakukan update informasi serta menganalisis kejadian penyakit infeksi emerging yang sedang

menjadi perhatian dunia.

b. Pertemuan Jejaring Penyakit Infem

Kegiatan berupa diskusi/curah pendapat, bertujuan untuk membangun kesepakatan

dan kesepahaman LP dan LS dalam pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi

emerging. Materi yang dibahas: identifikasi masalah dan kendala dalam

penanggulangan di lapangan, identifikasi faktor risiko, dan indentifikasi sumber daya

pendukung dalam penaggulangan.

c. Koordinasi dengan Unit Terkait LP/LS

Menghadiri undangan dan i LP maupun LS terkait

2. Verifikasi Rumor

Verifikasi rumor untuk memastikan bahwa rumor ditemukannya kasus penyakit

infeksi emerging tersebut benar terjadi atau tidak di masyarakat, sehingga dapat

dilakukan pengendalian dan pemutusan rantai penularan untuk meminimalkan

jumlah kasus, melibatkan LP/LS terkait di Provinsi/daerah tempat terjadinya rumor.

3. Surveilans PIE Berbasis Kejadian

Pembuatan surveilans sentinel PIE berbasis sindrom di rumah sakit. Kegiatan terdiri

dan: Pengambilan dan pengiriman spesimen (2x dalam 1 tahun) biaya untuk petugas

rumah sakit yang dan monitoring pelaksanaan surveilans sentinel.

4. Pengadaan Logistik Surveilans Sentinel PIE

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 32: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

Berupa logistik pengambilan dan pengiriman spesimen sebagai bahan untuk

melaksanakan pemeriksaan laboratorium. Logistik ini akan didistribusikan ke RS

Surveilans Sentinel PIE. Kriteria pemilihan rumah sakit adalah rumah sakit yang

sudah melaksanakan surveilans sentinel lainnya seperti surveilans sentinel Influenza-like Illness (ILI), surveilans Severe Acute Repiratory Infections (SARI), Ssitem Surveilans Sentinel Dengue (S3D), surveilans kelainan kongenital, maupun surveilans Congenital Rubella Syndrome (CRS).

B. Layanan Intervensi Kejadian Penyakit Infeksi Emerging

1. Advokasi, Sosialisasi, dan Koordinasi

a. Pertemuan Penyakit Infeksi Emerging

Berupa pertemuan para pengelola Penyakit infeksi emerging di Provinsi, termasuk

sosialisasi dan advokasi kegiatan Penyakit infeksi emerging dengan LP dan LS

b. Penyelidikan Epidemiologi

PE dilaksanakan di daerah tempat ditemukannya kasus penyakit infeksi emerging

(baik suspek maupun konfirmasi) di seluruh wilayah Indonesia dengan melakukan

verifikasi kepada petugas kesehatan Puskesmas. Selain itu, PE juga dilaksanakan

dalam rangka surveilans faktor risiko penyakit infeksi emerging untuk pencarian ada

atau tidaknya transmisi penyakit virus zika di Indonesia. Pada tahun 2016 telah

dilakukan surveilans faktor risiko zika di 7 Provinsi yaitu Prov. Kepulauan Riau, Prov.

Jambi, Prov. Jateng, Prov. Jatim, Prov. Bali, Prov.Kaltim, dan Prov. Sulteng. Hasil

survei tersebut menunujukkan hasil negative pada sampel manusia, namun

ditemukan hasil positif pada sampel nyamuk yang diambil di Prov. Kepulauan Riau,

Prov. Jateng, Prov. Bali, dan Prov. Kaltim.

3. Pengambilan dan Pengiriman Spesimen

Menyediakan pembiayaan bagi pengiriman spesimen kasus suspek penyakit infeksi emerging dan i mulai lokasi ditemukan kasus sampai di laboratorium rujukan nasional

penyakit infeksi emerging (Balitbangkes Jakarta)

4. Pengadaan Media KIE Penyakit Infeksi Emerging

Berupa Penerbitan buletin MASTER PIE secara berkala (3 bulanan).

5. Pengadaan Logistik Penanggulangan Penyakit !dem

Berupa Alat Pelindung Din i (APD) PIE

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 33: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

RINCIAN ANGGARAN TAHUN 2019 DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN

TAHUN 2019

NO OUTPUT RKAKL TARGET ANGGARAN

(1) (2) (3) (4)

1 Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) Surveilans dan Karantina Kesehatan 9 Dokumen

979.500.000

a Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) Surveilans

286.860.000

b Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) Kekarantinaan Kesehatan

692.640.000

2 Sumber Daya Manusia Surveilans dan Karantina Kesehatan yang Meningkat Kualitasnya [Base Line] 1.234 Orang

11.006.500.000

a Sumber Daya Manusia Surveilans yang meningkat kualitasnya

1.358.976.000

b Sumber Daya Manusia Imunisasi yang Meningkat Kualitasnya

5.355.156.000

c Sumber Daya Manusia Kekarantinaan Kesehatan yang Meningkat Kualitasnya

4.292.368.000

3 Sarana dan Prasarana Surveilans dan Karantina Kesehatan [Base Line] 1. 884 Unit

182.979.440.000

a Sarana dan Prasarana Surveilans 4.928.380.000

b Sarana dan Prasarana Kekarantinaan Kesehatan

178.051.060.000

4 Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB [Base Line] 34 Layanan 4.941.103.000

a Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB 4.941.103.000

5 Layanan Respon KLB dan Wabah 34 Layanan 2.849.370.000

a Layanan Respon KLB dan Wabah 2.849.370.000

30 RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 34: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

6 Layanan lmunisasi 47 Layanan 27.718.108.000

a Layanan lmunisasi Dasar Len gkap 26.492.668.000

b Layanan lmunisasi dalam rangka Pen genalan Antigen Barn

1.225.440.000

7 Layanan Kekarantinaan Kesehatan 102 Layanan 10.759.182.000

a Layanan Pelaksanaan Kekarantinaan Kesehatan di Wilayah dan PLBDN

933.420.000

b Layanan Pelaksanaan Kekarantinaan Kesehatan di Pelabuhan dan Bandar Udara

9.825.762.000

8 Layanan Pengendalian Penyakit Infeksi Emerging 76 Layanan 5.711.711.000

a Layanan Deteksi Dini Kejadian Pen yakit Infeksi Emerging

3.834.991.000

b Layanan lntervensi Kejadian Penyakit Infeksi Emerging

1.876.720.000

9 Layanan Imunisasi di Papua dan Papua Barat 2 Layanan 1.957.102.000

a Layanan lmunisasi di Papua dan Papua Barat 1.957.102.000

10 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 Layanan 1.188.318.000

11 Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 Layanan 2.206.817.000

Total 252.297.151.000

31 RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Page 35: RKT 2019 - e-renggar.kemkes.go.id fileTujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan

BAB IV

PENUTUP

Tujuan pembuatan Recana Kerja Tahunan 2019 adalah sebagai acuan dalam pencapaian

tujuan, sasaran, indikator yang akan dicapai di Tahun 2019, dan pelaksanaan kegiatan yang

akan dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan.

RKT Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan