Rks Teknis

download Rks Teknis

of 111

Transcript of Rks Teknis

  • PT. BAYU BERLIAN MANDIRI [PEKERJAAN REHAB TOTAL PUSKESMAS KELURAHAN ULUJAMI

    RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

    Daftar Isi

    BAB I. KETENTUAN TEKNIS UMUM

    A. RENCANA KERJA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

    B. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN..

    C. TENAGA KERJA LAPANGAN

    D. BAHAN DAN PERALATAN

    E. MOBILISASI..

    F. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN.

    G. PELAPORAN HASIL PEKERJAAN

    H. POTO PROYEK.

    I. PERBEDAAN UKURAN..

    J. SARANA PENUNJANG PROYEK..

    K. PAPAN NAMA PROYEK.

    BAB II. STRUKTUR

    A. KETERANGAN UMUM

    B. PEKERJAAN PEMASANGAN LANTAI RABAT BETON 1. Lingkup Pekerjaan. 2. Persyaratan Bahan. 3. Persyaratan Pelaksanaan

    C. PEKERJAAN GALIAN PONDASI..

    1. Lingkup Pekerjaan. 2. Syarat-Syarat Pelaksanaan.

    D. PEKERJAAN URUGAN PASIR PADAT.

    1. Lingkup Pekerjaan. 2. Persyaratan Bahan Pasir 3. Syarat-Syarat Pelaksaan

  • PT. BAYU BERLIAN MANDIRI [PEKERJAAN REHAB TOTAL PUSKESMAS KELURAHAN ULUJAMI

    RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

    E. PEKERJAAN URUGAN TANAH DAN PEMADATAN 1. Lingkup Pekerjaan. 2. Persyaratan Bahan-Bahan. 3. Syarat-Syarat Pelaksanaan

    F. PEKERJAAN PONDASI TELAPAK SETEMPAT..

    1. Umum... 2. Metoda Pelaksanaan.

    G. PEKERJAAN KOSTRUKSI BETON

    1. Umum 2. Penyimpanan Besi Beton.. 3. Penekukan Besi Beton.. 4. Pemasangan Besi Beton

    H. PEKERJAAN TULANGAN BETON/PEMBESIAN BETON..

    I. PEKERJAAN SELIMUT BETON.

    1. Umum 2. Pembongkaran Bekisting

    J. PEKERJAAN BEGISTING

    1. Umum 2. Pembongkaran Bekisting..

    K. PEKERJAAN STRUKTUR ATAP

    1. Lingkup Pekerjaan. 2. Persyaratan Bahan. 3. Syarat-Syarat Pelaksanaan. 4. Syarat Pemeliharaan... 5. Syarat Penerimaan.

    BAB III. ARSITEKTUR

    A. UMUM

    1. Lokasi Proyek 2. Peralatan 3. Pengukuran Tata Letak dan ketinggian. 4. Keamanan Proyek dan Tanda pengenal Pekerja 5. Jaminan Sosial Jaminan kerja (Peraturan Perburuhan). 6. Asuransi Pekerja

  • PT. BAYU BERLIAN MANDIRI [PEKERJAAN REHAB TOTAL PUSKESMAS KELURAHAN ULUJAMI

    RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

    7. Pemeliharaan Hasil Kerja Selama 90 Hari 8. Tabung Pemadam Kebakaran 9. Papan Nama Proyek.. 10. Izin Bangunan 11. Kantor Dan Gudang Kontraktor 12. Pos Kerja Dan Pos Jaga. 13. WC Kerja.. 14. Fasilitas Pengadaan Air Kerja.. 15. Fasilitas Penerangan.. 16. Direksi Keet Dan Perlengkapan 17. Pemeriksaan Pengukuran.. 18. Pengujian Kwalitas 19. Dokumentaso Photo Proyek.. 20. Konsumsi Direksi Dan Tamu-Tamu Direksi Selama Proyek 21. Penyedian Alat-Alat Dokumentasi 22. Fasilitas Direksi Lapangan. 23. Penyediaan Alat-Alat Kerja Direksi Lapangan. 24. Ketentuan Pelaksaan.. 25. Shop Drawing

    B. PEKERJAAN PERSIAPAN..

    1. Pekerjaan Pembersihan.. 2. Pagar Sementara 3. Pengupasan Lapisan Tanah 4. Pekerjaan Bouwplank

    C. PEKERJAAN TANAH..

    1. Ruang Lingkup Pekerjaan. 2. Syarat-Syarat Umum Dan Peraturan.

    D. PEKERJAAN TEKNIS ARSITEKTUR

    1. Syarat-Syarat Umum,Peraturan Dan Standard. 2. Ruang Lingkup Pekerjaan. 3. Uraian Pekerjaan

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 1

    BAB I KETENTUAN TEKNIS UMUM

    A. RENCANA KERJA PELAKSANAAN PEKERJAAN (1) Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan

    a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-sama dengan penyedia barang/jasa, perencana, pengawas teknis, suku dinas teknis dan instansi terkait lainnya, terlebih dahulu menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan surat perjanjian/kontrak/kontrak.

    b. Pengguna barang/jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak

    selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK.

    c. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan, adalah : 1. Organisasi kerja. 2. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan. 3. Jadwal pelaksanaan pekerjaan. 4. Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil. 5. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan. 6. Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai

    rencana kerja. 7. Penyusunan program mutu proyek.

    (2) Penggunaan Program Mutu

    a. Program mutu pengadaan barang/jasa harus disusun oleh penyedia barang/jasa dan disepakati pengguna barang/jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan.

    b. Program mutu pengadaan barang/jasa paling tidak berisi : 1. Informasi pengadaan barang/jasa. 2. Organisasi Proyek, pengguna barang/jasa dan penyedia barang/jasa 3. Jadwal pelaksanaan. 4. Prosedur pelaksanaan pekerjaan. 5. Prosedur instruksi kerja. 6. Pelaksana kerja.

    (3) Pemeriksaan bersama

    a. Pada tahap awal periode pada pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-sama dengan penyedia barang/jasa melakukan pemeriksaan bersama.

    b. Untuk pemeriksaan bersama ini, pengguna barang/jasa dapat membentuk panitia peneliti pelaksanaan kontrak.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 2

    B. ORGANISASI PELAKSANAAN LAPANGAN

    (1) Untuk melaksanakan pekerjaan/proyek sesuai yang ditetapkan dalam surat perjanjian/kontrak, penyedia barang jasa harus membuat organisasi pelaksana lapangan, dengan pembagian tugas, fungsi, dan wewenang yang jelas tanggung jawabnya masing-masing.

    (2) Penempatan personil harus proporsional dan sesuai dengan keahlian bidang tugasnya masing-masing, sedangkan untuk tenaga-tenaga ahlinya harus memenuhi ketentuan paraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan golongan, bidang dan kualifikasi perusahaan penyedia barang/jasa yang bersangkutan.

    (3) Untuk Pelaksanaan Pekerjaan/Proyek penyedia barang/jasa menunjuk penanggung jawab lapangan (Kepala Proyek), yang dalam penunjukannya terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.

    (4) Penyedia barang/jasa tidak diperkenankan memberikan pekerjaan lain kepada wakil ataupun para penanggung jawab lapangan, di luar pekerjaan/proyek yang bersangkutan.

    (5) Selama jam-jam kerja tenaga ahli/wakilnya atau para penanggung jawab lapangan harus berada di lapangan pekerjaan kecuali berhalangan/sakit dan Penyedia barang/jasa harus menunjuk/ menempatkan penggantinya apabila yang bersangkutan berhalangan.

    (6) Jika ternyata penanggung jawab teknis tersebut tidak memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan, maka Kuasa Pengguna Anggaran berhak memerintahkan kepada Penyedia barang/jasa supaya segera mengganti dengan orang lain yang ahli dan berpengalaman.

    C. TENAGA KERJA LAPANGAN

    (1) Penyedia barang/jasa wajib memperkerjakan tenaga kerja yang trampil dan berpengalaman, sesuai keahliannya dalam jumlah yang cukup sesuai volume dan kompleksitas pelaksanaan pekerjaan.

    (2) Penyedia barang/jasa harus melaksanakan ketertiban, kebersihan, kesehatan dan keamanan lokasi/pekerjaan, dengan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana kerja yang memadai.

    (3) Penyedia barang/jasa harus menyediakan tempat tinggal yang memadai dan tidak mengganggu lingkungan, untuk para tenaga kerja yang tinggal sementara di lokasi pekerjaan/proyek.

    (4) Penyediaan tenaga kerja harus dilaporkan kepada pengguna barang/jasa, dalam bentuk daftar tenaga kerja yang dilampiri identitas diri dan tanda pengenal setiap tenaga kerja.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 3

    D. BAHAN DAN PERALATAN

    (1) Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dalam surat perjanjian/kontrak, adalah harus disediakan oleh penyedia barang/jasa.

    (2) Bahan/Material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, adalah: a. Sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di

    Indonesia. b. Memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam surat perjanjian/kontrak,

    RKS, gambar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. c. Sebelum digunakan/dipasang harus diajukan contoh atau brosur setiap bahan dan

    peralatan tersebut untuk mendapatkan persetujuan dari pengguna barang/jasa. d. Pengguna barang/jasa berhak melakukan pengujian dan menolak terhadap bahan

    dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan apabila ternyata tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan.

    (3) Bahan dan peralatan yang ditolak pengguna barang/jasa harus segera disingkirkan dari

    lokasi/lapangan proyek, dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penolakan dilakukan.

    (4) Apabila terdapat bahan dan peralatan yang digunakan/terpasang belum atau telah mendapat persetujuan, ternyata tidak memenuhi kualifikasi atau spesifikasi teknis yang dipersyaratkan, maka penyedia barang/jasa wajib mengganti/memperbaiki dengan beban biaya sendiri dan tidak berhak menuntut ganti rugi.

    (5) Apabila bahan dan peralatan yang akan digunakan ternyata tidak didapat lagi di pasaran, maka penyedia barang/jasa segera mengajukan bahan dan peralatan pengganti yang setara dan mendapatkan persetujuan tertulis dari pengguna barang/jasa. Prosedur penggantian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

    (6) Penggantian bahan dan peralatan yang dimaksud pada ayat 5 (lima) di atas tidak dapat dijadikan alasan untuk keterlambatan pekerjaan.

    (7) Penyediaan dan pengamanan bahan dan peralatan di lokasi/lapangan proyek, adalah menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa termasuk tempat dan cara penyimpanannya harus tertib dan tidak mengganggu mobilisasi kerja di lapangan.

    E. MOBILISASI

    (1) Mobilisasi meliputi : a. Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan

    pekerjaan. b. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel,

    gudang, dan sebagainya. c. Mendatangkan personil dan tenaga kerja lapangan.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 4

    (2) Mobilisasi peralatan terkait dan personil penyedia barang/jasa dapat dilakukan secara

    bertahap sesuai dengan kebutuhan.

    (3) Mobilisasi paling lambat harus sudah dimulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK.

    F. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN (1) Penyedia barang/jasa wajib membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan secara rinci, yang

    terdiri dari : a. Time schedule dalam bentuk bar chart, dilengkapi dengan perhitungan kemajuan

    bobot untuk setiap minggunya. b. Pada time schedule dilengkapi pula dengan kurva S. c. Untuk pelaksanaan pekerjaan/proyek yang memiliki kompleksitas tinggi harus

    dilengkapi dengan network planning.

    (2) Jangka waktu jadwal pelaksanaan sesuai dengan yang dinyatakan dalam surat perjanjian/kontrak.

    (3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat secara lengkap dan menyeluruh mencakup seluruh jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, yang dapat menggambarkan antara rencana dan realisasinya.

    (4) Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus sudah dibuat selambat-lambatnya 7 (tujuh ) hari kerja setelah penandatanganan surat perjanjian/kontrak, untuk dapat diperiksa/disetujui oleh pengawas teknis dan disahkan oleh pengguna barang/jasa.

    (5) Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus tetap berada di lokasi/lapangan selama masa

    pelaksanaan pekerjaan dan salah satunya ditempel di ruangan rapat proyek.

    G. LAPORAN HASIL PEKERJAAN

    (1) Laporan Harian

    a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktifitas kegiatan pekerjaan dilapangan dicatat didalam buku harian lapangan (BHL) sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi pekerjaan harian.

    b. Buku harian Lapangan (BHL) berisi : 1. Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan. 2. Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya. 3. Jumlah, jenis, dan kondisi peralatan. 4. Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan. 5. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang

    berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan. 6. Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 5

    c. Buku harian Lapangan (BHL) disiapkan dan disi oleh penyedia barang/jasa, dan diperiksa oleh pengawas teknis dan dilengkapi catatan instruksi-instruksi dan petunjuk pelaksanaan yang dianggap perlu dan disetujui oleh pengguna barang/jasa.

    d. Penyedia barang/jasa harus mentaati dan melaksanakan selaku pelaksana proyek, terhadap instruksi, arahan dan petunjuk yang diberikan Pengawas Teknis dalam Buku harian Lapangan (BHL).

    e. Jika Penyedia barang/jasa tidak dapat menerima/menyetujui pendapat/perintah pengawas harus mengajukan keberatan-keberatan secara tertulis dalam jangka waktu 3x24 jam.

    f. Penyedia barang/jasa harus memperbaiki atas beban biaya sendiri terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, tidak sempurna dalam pelaksanaannya atas kemauan inisiatif sendiri atau yang diperintahkan oleh pengawas teknis maupun Kuasa Pengguna Anggaran.

    (2) Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian

    dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu dilaporkan.

    (3) Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu dilaporkan.

    H. FOTO PROYEK

    (1) Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, pengguna barang/jasa dengan menugaskan kepada penyedia barang/jasa, membuat foto-foto dokumentasi untuk tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

    (2) Foto proyek dibuat oleh penyedia barang/jasa sesuai petunjuk Pengawas Teknis, disusun dalam 4 (empat) tahapan disesuaikan dengan tahapan pembayaran angsuran tetapi tidak termasuk masa pemeliharaan, yaitu sebagai berikut :

    Tahap I Bobot 0% - 25%

    Tahap II Bobot 50% - 75%

    Tahap III Bobot 50% - 75%

    Tahap IV Bobot 75% - 100%

    (3) Foto proyek tiap tahapan tersebut di atas dibuat 5 (lima) set dilampirkan pada saat pengambilan angsuran sesuai dengan tahapan angsuran, yang masing-masing adalah untuk :

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 6

    a. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh konsultan : 1. Satu set untuk Kuasa Pengguna Anggaran. 2. Satu set untuk Penyedia Barang/Jasa. 3. Satu set untuk Konsultan selaku Pengawas Teknis.

    b. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh Dinas Teknis : 1. Satu set untuk Kuasa Pengguna Anggaran. 2. Satu set untuk Penyedia Barang/Jasa. 3. Satu set untuk Kepala Unit/Satuan Kerja yang bersangkutan.

    (4) Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai dengan petunjuk Pengawas Teknis atau Kuasa Pengguna Anggaran.

    (5) Foto setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat, dan penempatan dalam album disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran, untuk teknis penempelan/penempatan dalam album ditentukan oleh Pengawas Teknis.

    (6) Khusus untuk pemotretan pada kondisi keadaan kahar/memaksa force majeure diambil 3 (tiga) kali.

    I. PERBEDAAN UKURAN

    (1) Jika terdapat perbedaan ukuran yang ditulis dengan angka dengan ukuran yang ditulis dengan skala, maka ukuran yang dipakai adalah ukuran yang ditulis dengan angka.

    (2) Jika merasa ragu-ragu tentang ukuran harus segera meminta petunjuk Pengawas Teknis atau Perencana.

    J. SARANA PENUNJANG PROYEK

    (1) Kepada penyedia barang/jasa diwajibkan membuat/mendirikan bangunan sementara seperti: los kerja bangsal/direksi keet yang cukup luas dan lain-lain yang diperlukan. penyedia barang/jasa juga harus menyediakan perlengkapan ruang kerja Kuasa Pengguna Anggaran dan Pengawas Teknis, dengan jumlah sesuai kebutuhan.

    (2) Penempatan sarana bangunan sementara harus dibuatkan perencanaannya oleh penyedia barang/jasa, serta terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.

    (3) Sarana penunjang Direksi keet/gudang/bedeng sementara pagar pengaman dan perlengkapannya serta pompa kerja, adalah merupakan sarana penunjang dalam pelaksanaan proyek dan merupakan barang yang dipakai habis pada saat setelah pekerjaan selesai.

    (4) Pada prinsipnya penyedia barang/jasa harus menyediakan peralatan kerja bantu yaitu : air, aliran listrik, pompa air, beton molen, vibrator, alat-alat pemadam kebakaran, dll.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 7

    (5) Untuk segala kebutuhan/keperluan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, sekalipun tidak disebut dan dinyatakan dalam peraturan dan syarat-syarat (RKS) maupun dalam gambar tetap menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.

    (6) Untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud, tanah dan halaman akan diserahkan kepada penyedia barang/jasa dalam keadaan sedemikian rupa, dengan ketentuan jika pelaksanaan pekerjaan telah selesai, segala kerusakanyang terjadi di atas tanah/halaman akibat pelaksanaan seperti kerusakan saluran/got, tanaman dan lain sebagainya harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula atas tanggungan penyedia barang/jasa yang bersangkutan.

    (7) Setelah penyedia barang/jasa mendapat batas-batas daerah kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (5) pasal ini, maka penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yangada didaerahnya meliputi :

    a. Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan yang disengaja maupun tidak disengaja.

    b. Penggunaan sesuatu yang salah/keliru. c. Kehilangan-kehilangan.

    (8) Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut di atas penyedia barang/jasa diizinkan

    untuk mengadakan pengamanan pelaksanaan proyek pembangunan setempat, antara lain penjagaan, penerangan pada malam hari dan sebagainya.

    (9) Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pekerjaan pembersihan yaitu segala macam kotoran bekas-bekas bongkaran dan alat-alat lainnya, harus segera diangkut atas persetujuan Pengawas Teknis atau Pejabat Pembuat Komitmen.

    K. PAPAN NAMA PROYEK

    (1) Pemasangan papan nama proyek sebagaimana diatur pada pasal ini dipancangkan di lokasi proyek pada tempat yang mudah dilihat umum.

    (2) Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.

    (3) Petunjuk bentuk papan nama proyek, ukuran, isi dan warnanya diatur dalam Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta atau Peraturan Pemerintah Kota/Kabupaten Setempat.

    (4) Bentuk dan ukuran papan nama proyek fisik ditetapkan sebagai berikut : a. Papan nama proyek dibuat multiplek tebal 6 mm dengan ukuran lebar 240 cm

    dan tinggi 175 cm. b. Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian

    disesuaikan kondisi lapangan. c. Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 8

    Logo

    Pemda

    PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

    UNIT : .

    Logo Unit

    Nama Proyek : .. No. Proyek : ... Th.Anggaran : ... Volume : .. Biaya : ... No. SPK : ..

    Perencana : . Pengawas :

    Spesifikasi Umum Proyek : . . . Pelaksana

    PT/CV : No. TDR : Kualifikasi : Alamat :

    Mulai : ..... Selesai :..

    Masyarakat dapat menyampaikan informasi kepada : Telp/Faks :

    Direksi : ... Telp/Faks : ...

    175 Cm

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 1

    RENCANA KERJA DAN SYARAT( RKS )

    STRUKTUR

    1. SYARAT SYARAT TEKNIS UMUM

    1.1. Penjelasan Umum

    1.1.1 Pemberian pekerjaan meliputi :

    Pekerjaan mendatangkan, pengolahan, pengangkutan semua bahan, pengarahan tenaga kerja, pengadaan semua alat-alat bantu dan sebagainya yang pada umumnya langsung atau tidak langsung termasuk di dalam usaha penyelesaian dengan baik dan menyerahkan pekerjaan dengan sempurna dan lengkap. Juga disini dimaksudkan pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian pekerjaan yang walaupun tidak disebutkan di dalam bestek tetapi masih berada di dalam lingkungan pekerjaan haruslah dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.

    1.1.2. Pembangunan yang dilaksanakan ialah :

    PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAISER

    Pekerjaan struktur meliputi :

    a. Pekerjaan pondasi struktur Foot plat, Slof, dan Pondasi batu kali.

    b. Pekerjaan struktur beton lantai panggung, kolom, balok, plat lantai, ring balk dll.

    c. Pekerjaan beton bukan struktur (praktis) lantai 01 dan lantai panggung

    d. Pekerjaan struktur atap

    e. Pekerjaan talud pasangan batu kali untuk jalan masuk

    f. Dan pekerjaan struktur lainnya sesuai dokumen.

    1.2. Lokasi Proyek

    Pekerjaan ini dilaksanakan / dilakukan di komplek BBI Kalideres

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 2

    2. SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

    2.1. Pekerjaan Persiapan / Pembongkaran / Pelaksanaan.

    2.1.1. Kontraktor pelaksana harus membuat bangunan darurat untuk keperluan sendiri sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berupa kantor administrasi lapangan, los kerja dan gudang

    2.1.2. Kontraktor pelaksana harus membersihkan lapangan dari segala hal yang bisa mengganggu pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian lantai dan bagian-bagian bangunan yang lainnya.

    2.1.3. Tanda tetap itu dibuat dari beton 15x15x100cm, di ujung ujung bangunan yang tempatnya akan ditentukan kemudian oleh Direksi lapanan/ pemberi tugas dan harus dijaga serta dipelihara selama waktu pelaksanaan hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk penyerahan pekerjaan.

    2.1.4. Sebagai ukuran dasar 0.00 (peil lantai) adalah dari gambar perencanaan

    2.1.5. Untuk dasar ukuran sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan pelaksanaan (Bouwplank) yang harus dibuat dari bahan kayu meranti tebal minimal 3cm dengan permukaan atasnya diserut sipat dasar (waterpass)

    2.1.6. Pemborong harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang, dengan alat ukur minimal Theodolit.

    2.1.7.Kendaraan proyek sebelum masuk dan keluar site proyek harus dalam keadaan bersih. Pada lokasi disiapkan tempat cuci/siram/semprot sebagai filter kendaraan keluar proyek.

    2.1.8.Kebersihan dan kerapian di lingkungan sekitar site proyek adalah tanggung jawab kontraktor/pemborong. Lingkup pekrjaan termasuk pembersihan jalan akibat sirkulasi proyek.

    2.2. Prosedur Umum

    Prosedur umum pelaksanaan adalah dijelaskan sebagai berikut :

    2.2.1.Kontraktor harus meyerahkan contoh dari semua bahan-bahan atau material yang akan digunakan untuk pekerjaan ini seperti pasir, kerikil, besi beton, dan lain-lain sesuai dengan referensi yang ditentukan dalam RKS ini kepada konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

    2.2.2.Shop drawing / gambar kerja

    2.2.3.Kontraktor juga harus menyiapkan gambar kerja / shop drawing kepada pengawas untuk keperluan pemeriksaan dan persetujuan yang di dalamnya minimal meliputi :

    a. Rencana pembesian (pemotongan, pembengkokan, sambungan-sambungan,angker dan lain-lain) b. Jadwal pengecoran, rencana mix design, tenaga, peralatan dan lain-lain.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 3

    2.3. Pekerjaan Tanah 2.3.1. Lingkup pekerjaan Termasuk dalam kegiatan ini adalah penggalian galian pondasi, sloof, pondasibatu kali sesuai

    dengan dengan gambar rencana.Penggalian material bahan pengisi dan pengangkutanya ke dalam lapangan serta menimbunnya di daerah lapangan dengan pemadatan yang cukup, seperti dicantumkan dalam syarat-syarat. Termasuk minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :

    a. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin merintangi jalannya pekerjaan

    tanpa menambah biaya pelaksanaan. b. Melindungi benda-benda berharga yang berada di lapangan dan bendabenda yang berfaedah

    lainnya. c. Pengeringan dan pengontrolan drainase d. Penggalian dan penimbunan (untuk penimbunan dengan tanah sirtu) e. Pemadatan, dengan dibuktikan tes standar f. Pemindahan material-material yang tak berguna dan puing-puing keluar site dan tidak boleh

    ada penimbunan di site. g. Menyediakan material-material pengisi yang baik.

    2.3.2. Syarat-syarat pelaksanaan a. Pemeriksaaan Lapangan

    Pemborong harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan langsung ke lapangan guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan bahan yang kelak akan dijumpainya dan keadaan lapangan sekarang yang nanti mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan.

    b. Penggalian dan pembersihan i. Seluruh rintangan yang ada dalam lapangan yang akan merintangi pekerjaan harus

    disingkirkan, dan dibersihkan dari lapangan, kecuali hal-hal yang mungkin akan ditentukan kemudian untuk dibiarkan tetap.Perlindungan harus diberikan kepada hal-hal yang seperti itu

    ii. Pelaksanaan penggalin baru bisa dimulai setelah as-as ditetapkan secara cermat dan disetujui oleh direksi lapangan/pemberi tugas.

    iii. Apabila selama pelasanaan penggalian terjadi kelongsoran, pemborong harus mencegahnya misalkan dengan casing dan lain cara sehingga pekerjaan tetap lancar tanpa menambah biaya pelaksanaan.

    iv. Pelaksanaan pekerjaan penggalian jalur pondasi, sloof, haruslah sedemikian rupa sehingga menjamin barang-barang berharga yang mungkin berada di lapangan dari kerusakan.

    v. Reparasi kerusakan pada benda-benda milik kepentingan umum, di dalam atau di luar lapangan pekerjaan semuanya harus ditanggung oleh kontraktor.

    vi. Pemindahan semua material-material akibat penggalian dan semua benda-benda yang merintangi pekerjaan, harus menurut petunjukpetunjuk Direksi lapangan/pemberi tugas.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 4

    vii.Seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput, dan seluruh tumbuhan-tumbuhan yang semacam itu harus dipindahkan seluruhnya dari daerah yang akan ditimbun keluar site.

    c. Perlindungan terhadap benda-beda berfaedah. i. Kecuali ditunjukan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin

    ditemui di lapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh pemborong dengan tanggungan biayanya sendiri.

    ii. Bila didapat alat/pelayanan serta fasilitas dinas/umum yang masih berfungsi ditemui di lapangan dan hal tersebut tak dijumpai pada gambar, atau cara lain yang dapat diketahui oleh pemborong dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, pemborong harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak tergannggu. Termasuk kewajiban untuk berkoordinasi dengan pihak ke tiga yang terkait atas biaya kontraktor.

    iii. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan pemborong, pemborong harus segera mengganti kerugian-kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan pemborong.

    iv. Sarana (Utilitas) yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan di bawah tanah dan terletak di dalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ketempat yang disetujui oleh Direksi lapangan/pemberi tugas atas tanggungan pemborong.

    d. Pemeriksaan Permukaan Tanah dan Air tanah. i. Daerah sekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari lapisan sekelilingnya harus

    dilindungi dari kemungkinan terjadinya bahaya erosi. Untuk itu pemborong harus mempersiapkan saluran pembuangan yang cukup menghindari terjadinya bahaya erosi tersebut.

    ii. Pemborong diminta untuk mengawasi hal-hal seperti di bawah ini: 1. Tidak diperkenankan air tergenang di dalam/sekitar lapangan pekerjaan kontrak ini. 2. melindungi semua penggalian bebas overflow dan genangan air. 3. Lapisan tanah teratas (Top soll)

    Dalam daerah lapangan pekerjaan, topsoll ( lapisan tanah paling atas) harus dikupas sampai kedalaman 20cm dan digunakan sebagai bahan pengisi untuk daerah yang lain seperti yang akan ditentukan oleh Direksi lapangan/pemberi tugas. Setelah topsoll terkupas daerah tersebut harus dipadatkan sampai setebal 15cm sebelum pengisian bahan pengisi dilakukan.

    e. Bahan pengisi i. Bahan pengisi harus cukup baik, dan adalah bahan yang telah disetujui oleh

    Direksi/pemberi tugas yang diambil dari daerah lapangan atau bahan yang telah disetujui oleh Direksi lapangan/pemberi tugas yang diambil dari daerah di luar lapangan pekejaan, dan bahan yang kaya akan tanah berbatu kerikil (granular soil/sirtu)

    ii. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organis, barang-barang bekas/sampah-sampah, dan batu-batu yang besarnya lebih dari 10cm.

    f. Syarat-syarat penimbunan dan backfill

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 5

    i. Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Direksi lapagan/pemberi tugas yang harus menyetujui seluruh bahan pengisi lebih dahulu digunakan. Direksi lapangan/pemberi tugas juga akan mempersiapkan test-test yang diperlukan dan penyelidikanpenyelidikan yang dibutuhkan atas biaya pemborong.Pemborong tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa kehadiran dari Direksi lapangan/pemberi tugas.

    ii. Pemborong harus menempatkan bahan penimbun di atas lapisan tanah yang akan ditimbun, dibasahi seperti yang diharuskan, kemudian digilas atau dipadatkan sampai tercapai kepadatan yang diinginkan. Untuk pemadatan sirtu di bawah pondasi setempat dan plat lajur dengan stemper, sedangkan untuk pemadatan halaman parkir dengan mesin wals 4 sampai dengan 6 ton.

    iii. Pekerjaan urugan dilakukan pada daerah urugan (fill) sebagai yang tercantum dalam gambar rencana dan daerah-daerah yang peil permukaan akhir (final grade)

    iv.Pada daerah-daerah basah/tergenang air/ rawa, pelaksanaan pekerjaan/pemborong hars membuat saluran-saluran pembuangan sementara atau memompa air untuk mengeringkan daerah tersebut. Lapisan lumpur yang ada, harus dibuang ketempat yang akan ditunjuk oleh konsultan pengawas sebelum pengurugan dilakukan.

    v. sebelum pekerjaan dimulai, pada daerah yang telah selesai dibabat dan dibersihkan, pelaksana pekerjaan/harus mengerjakan pengisian lubang-lubang yang disebabkan karena pencabutan akar-akar pohon, bekas-bekas sumur, saluran dan sebagainya dengan menggunakan material yang baik sesuai dengan petunjuk konsultan pengawas dan harus segera dilakukan perataan dan pemadatan pada permukaan tanah tersebut.

    vi. Penghamparan material urugan dapat dimulai setelah ada persetujuan konsultan pengawas. vii. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dan setiap lapis harus dipadatkan sampai

    mencapai kepadatan 95% dari kepadatan maxmun menurut AASHTO 99-70. Lapisan dari material lepas selain dari material batu-batuan, tebal tiap lapisan tidak boleh lebih dari 30cm, dan harus dipadatkan dengan alat makanis (compaction equipment). Kadar air pada tanah urugan harus diatur agar dapat dicapai kepadatan yang mximum.

    viii.Material urugan yang tidak mengandung kadar air yang cukup untuk dapat mencapai kepadatan yang dikehendaki, harus ditambah air dengan alat penyemprot (sprinkler) dan dicampur/aduk sampai merata (homogeny). Material urugan yang mempunyai kadar air lebih tinggi dari seharusnya tidak boleh dipadatkan sebelum dikeringkan dandisetujui oleh konsultan pengawas, pekerjaan pemadatan tanah urugan tadi harus dilaksanakan pada kadar air optimum sesuai dengan sifat alat-alat pemadatan yang tersedia. Pada pelaksanaan pelaksana pekerjaan/pemborong harus mengambil langkah-langkah yang perlu agar pada pekerjaan tersebut air hujan dapat mengalir dengan encer.

    ix. Kontraktor diharuskan menggunakan peralatan pemadatan dengan mesin untuk seluruh pemadatan, atau mempergunakan stemper. Pemadatan tangan atau dengan menggunakan timbris, sama sekali tidak diperkenankan.

    x. Pembersihan, seluruh sisa penggalian yang tidak dipakai buat penimbunan dan penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa puingpuing, runtuhan-runtuhan, sampah-sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini adalah tanggung jawab pemborong.

    xi. Pekerjaan pengurugan dianggap selesai setelah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 6

    2.4. Pekerjaan Anti Rayap / Terminte Control 2.4.1. Lingkup Pekerjaan Jenis pencegahan rayap yang digunakan:

    a. Ground treatment, soil treatment dan floor treatment yang bertujuan untuk membuat barier pada pondasi dan permukaan tanah yang digunakan untuk bangunan adalah jenis PRG contruction termite control.

    b. Wood treatment/wood dranching, yang bertujuan untuk memberikan zat kimia aktif yang bisa berfungsi sebagai termida (pembasmi rayap) untuk seluruh bagian yang menggunakan kayu pada bangunan ini.

    c. Terminte maintenance program, yang bertujuan untuk mencegah, menghalau dan membasmi serangan rayap yang datang dari luarbangunan.

    2.4.2. Pengendalian Pekerjaan Seluruh pekerjaan anti rayap harus memenuhi syarat : a. Pelaksanaan anti rayap harus memenuhi dilakukan oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman melaksanakan pekerjaan semacam ini dan dipimpin oleh tenaga ahli yang berpengalaman. b. Pemborong harus dapat menunjukkan surat ijin yang masih berlaku untuk kegiatan bidang termite control yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan. c. Apabila pelaksanaan ini tidak memiliki surat ijin tersebut di atas, maka pemborong boleh bekerjasama dengan pihak ke tiga dalam melaksanakan pekerjaan ini dengan syarat: - Pihak ketiga memiliki surat ijin tersebut - Untuk pihak ketiga diusulkan pada Direksi lapangan/pemberi tugas untuk dapat disetujui oleh konsultan perencana.

    2.4.3. Bahan-bahan a. Bahan-bahan yang digunakan disetujui konsultan perencana b. Bahan-bahan termite control dalam proyek ini terlebih dahulu harus diusulkan kepada Direksi lapangan/pemberi tugas dilengkapi dengan brosur dan referensi yang diperlukan. c. Bahan termite control yang akan digunakan adalah bahan yang disetujui oleh direksi lapangan/pemberi tugas

    2.4.4. Pencegahan pelaksana

    Dalam pelaksanaan pekerjaan ini pemborong harus sudah melakukan langkah-langkah pengaman yang diperlukan guna mencegah terjadinya kecelakaan, keracunan serta hal-hal lain yang bisa membahayakan kehidupan (manusia, hewan, tanaman dan barang) yang dilakibatkan oleh pekerjaannya.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 7

    2.4.5. Peralatan Pekerjaan anti rayap yang sudah terpasang harus diamankan dari perbuatan/ kejadian-kejadian yang bisa merusak pekerjaan anti rayap ini.

    2.4.6. Jaminan

    Pemborong harus memberi garansi secara tertulis bagi pekerjaan anti rayap ini selama minimal 10 tahun

    2.4.7. Peralatan yang digunakan

    Dalam melaksanakan pekerjaan ini pemborong harus menggunakan peralatan-peralatan yang memadai dan diperlukan untuk pekerjaan ini.

    2.5. Pekerjaan Pondasi Dangkal

    2.5.1. Lingkup pekerjaan a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi meliputi :

    Pekerjaan pondasi batu kali untuk dinding, pondasi untuk pagar dinding, saluran, dll sesuai gambar.

    b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta pelaksanaan pekerjaan beton sesuai RKS dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah

    disediakan untuk proyek ini. 2.5.2. Pedoman pelaksanaan

    a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi kontraktor harus mengadakan pengukuran-pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar konstruksi dan harus dimintakan persetujuan Direksi lapangan/pemberi tugas.

    b. Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi/pemberi tugas bila ada perbedaan gambar-gambar dari konstruksi dengan gambar-gambar arsitektur atau apabila ada hal-hal yang kurang jelas.

    c. Ketentuan tentang kewajiban pembuatan shop drawing. 2.5.3. Penggalian

    a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedlaman dasar lapis pasir (sesuai gambar) b. Jika pada kedlaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka perlu

    konsultasi dengan perencana untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut.

    c. Lebar penggalian di bawah minimal lebar pondasi di tambah 2x10cm. d. Lebar penggalian di sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan pengarahan

    hindarkan kelongsoran

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 8

    e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stemper atau vibroroller hingga mencapai kepadatan 95% standar proctor.

    f. Jika penggalian melampaui kedlaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah yang baik

    sudah mencapai peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu dalam tersebut harus ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan hingga 95% atas beban pemborong.

    2.5.4. Pengurugan kembali

    a. Semua bekas-bekas sumur harus diurug dengan pasir pasang. b. Lapisan pasir bawah pondasi harus dipadatkan dengan vibroroller/stemper sehingga mencapai kepadatan minimal 95% standar proctor. c. Pengurugan kembali dengan tanah:

    i. Tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus mendapat persetujuan dari pengawas ii. Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekesting, puing, sampah- sampah harus disingkirkan iii. Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecahkan menjadi komponenkomponen yang lebih kecil dahulu. iv. Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (max 30cm per-lapis) dengan vibro/stemper dengan memperhatika kadar air tanah sehingga memperoleh kepadatan minimal 90%

    2.5.5. Pelaksanaan pondasi a. Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lobang pondasi kering. b. Ketentuan mengenai struktur dan kwalitas beton lihat pasal pekerjaan beton dalam buku spesifikasi ini dan gambar pondasi. c. Stek kolom, stek kolom penguat, sparing-sparing yang diperlukan harus terpasang bersamaan dengan pekerjaan pondasi. d. Ketentuan mengenai pondasi batu kali, lihat ketentuan pasangan batu kali, dengan catatan: i. Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut. ii. Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga e. Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar arsitek dan M.E, jika ada kelainan/ketidakcocokan harus dikonsultasikan dengan perencana.

    2.5.6. Pondasi pasangan batu kali

    a. Kegiatan pekerjaan pasangan pondasi batu kali dilaksanakan pada pekerjaan struktur dinding bata dalam bangunan, bak-bak bunga dan lainlain sesuai gambar rencana.

    b. Bahan-bahan yang digunakan: i. Batu kali dan pasir, harus keras dan kekar serta bermutu yang disetujui

    Direksi/pemberi tugas/perencana dan owner. ii. Semen, sesuai ketentuan Portland cement Indonesia : NI 80 1972. iii. Air yang dipakai harus besih yang dapat diminum/tawar

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 9

    2.6. Pekerjaan Sub Structure (Pekerjaan struktur Bawah)

    Dalam pekerjaan pondasi ini pemborong diwajibkan untuk mempelajari dan mengajukan penawaran serta mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pekerjaan pondasi. Pemborong diwajibkan membuat uraian dan metode pekerjaan serta waktu pekerjaan (time schedule) pondasi yang disesuaiakan dengan site yang ada dan diajukan ke Direksi lapangan untuk disetujui.

    2.6.1. Pekerjaan persiapan pondasi

    a. Lingkup pekerjaan. Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendaya gunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,

    instalasi konstruksi dan perlengkapanperlengkapan untuk semua pekerjaan penggalian, pengisian/pengurugan dan pembuatan konstruksi pondasi. Pelaksanaan pekerjaan pondasi memerlukan ketepatan, ketelitian dan pengetahuan pelaksanaan yang cukup tinggi, karena pembormng harus mampu meyediakan peralatan yang baik, lengkap dan pekerja atau pengawas ahli yang terampil dan berpengalaman.

    b. Sifat pekerjaan Kontraktor yang ditunjuk harus memahami secara tepat mengenai sifat penggalian dan

    pengurugan yang diharuskan, sehingga harga-harga penawarannya telah memungkinkan bagi terlaksananya pekerjaan tersebut dengan baik.

    c. Penggalian tanah. Syarat-syarat pelaksanaan : i. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan ii. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar-akar atau bagianbagian gembur, maka ini harus digali keluar dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass. iii. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi, harus disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus-menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian. iv. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau lereng yang cukup. v. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu yaitu sampai mencapai ketinggian tanah asli semula, harus segera disigkirkan dari halaman pekerjaan. vi. Seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui di lapangan harus segera dilaporkan ke Direksi lapangan/pemberi tugas dan juga ke pemberi tugas dan harus dilindungi dari kerusakan dan bila menderita kerusakan akibat kelalaian pemborong maka harus direparasi/diganti oleh pemborong atas tanggunannya sendiri.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 10

    vii. Bila suatu alat pelayanan dinas yang masih berfungsi ditemui di lapangan dan hal tersebut tidak tertera pada gambar dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, pemborong harus bertanggungjawab untuk mengembil setiap langkah apapun yang diperlukan untuk perlindungan.

    2.6.2. Pengurugan pondasi

    a. Lingkup pekerjaan i. Untuk peninggian guna mencapai suatu level konstruksi sesuai dengan gambar ii. Urugan kembali pada akhr pekerjaan untuk pengisian dan leveling disekitar konstruksi pondasi iii. Luas daerah pengurugan adalah sesuai gambar rencana b. Bahan-bahan i. Bila tidak mencantumkan dalam gambar-gambar detail, maka pada bagian atas urugan, di bawah pelat-pelat bertulang, beton rapat dan pondasi-pondasi harus terdiri dari urugan pasir setebal 10cm padat. ii. Di bawah lapisan-lapisan atau di samping pondasi, urugan yang dipakai adalah dari jenis tanah sirtu yang bersih tanpa potongan-potongan bahan yang bias lapuk serta batuan yang telah dipecahkan. iii. Pemborong waib mengusahakan agar semua bahan urugan terdiri dari mutu bahan yang baik. 2.6.3. Pekerjaan pondasi batu kali. a. Batu kali digunakan untuk pondasi harus batu pecah, sudut runcing, berwarna abu-abu hitam, keras, tidak berpori (porous) b. Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimal 10cm, disiram dan diratakan dan di atasnya diberi batu kali pecah yang dipasang sesuai dengan gambar. c. Pondasi batu kali menggunakan adukan dengan campuran 1Pc : 4Ps. Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air dengan campuran 1Pc:2Ps setinggi 20cm, dihitung dari permukaan pondasi kebawah. Adukan harus membungkus batu kali pada bagian tengah pondasi sedemikian rupa sehingga tidak aa bagian pondasi yang berongga.tidak padat. d. Pada pondasi untuk kolom-kolom harus disediakan stek-stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan tulangan pokok yang teraman baik dalam pondasi sedalam sesuai dengan yang tertera dalam gambar.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 11

    2.7. Pekerjaan beton bertulang 2.7.1. Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan sebagai berikut: a. campuran untuk adukan beton biasa dipergunakan pada:

    - kolom-kolom utama dan kolom-kolom praktis - balok-balok induk, balok anak, balok ring, plat, lisplang beton dan tangga

    b. campuran untuk adaukan beton rabat air dipergunakan pada: - lantai yang tekena air langsung, balok dan plat luifel atap dan Teras/ balkon. - Lisplang beton - Dinding ground reservoir, dinding STP - Balok dan lantai WC, pekerjaan beton lainnya yang terkena genangan aiR atau

    banyak hubungan langsung dengan air.

    2.7.2. Ukuran-ukuran, pembesian dari semua bagian konstruksi beton bertulang diberikan secara lengkap di dalam gambar-gambar dan merupakan patokan di dalam perhitungan volume pekerjaan beton pada perincian harga penawaran. 2.7.3. Untuk pelaksanaan pekerjaan beton bertulang berlaku ketentuanketentuan dalam:

    - SNI-03-2847-2002, standar tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung. - SNI-03-2458-1991, metode pengujian dan pengambilan contoh untuk campuran beton segar. - SNI-03-4810-1998, meetode pembuatan dan perawatan benda uji di lapangan. - SNI-03-1974-1990, metode pengujian kuat tekan beton - SNI-03-2492-1991, metode pengambilan benda uji beton inti - SNI-03-3403-1994, metode pengujian kuat tekan beton inti. - Ni-2-PBI 1971, peraturan beton Indonesia (1971) - SK SNI T-15-1991-03, tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung. - NI-3-1970, peraturan umum bahan bangunan Indonesia - PUUDI-1982, persyaratan umum beban bangunan di Indonesia. - SII, standar industry Indonesia

    2.7.4. Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan di dalam SNI-03-2847-2002 menegenai bahan-bahan untuk beton bertulang, cara-cara pelaksanaan konstruksi beton bertulang dan pemeriksaan (test), mengenai hal-hal itu harus medapatkan perhatian yang sesame dari kontraktor dan menjadi dasarr dari seluruh pekerjaan.

    2.7.5. Kontraktor diharuskan mentaati petunjuk-petunjuk dari pengawas ahli sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam SNI 03-2847-2002

    2.7.6. Tidak diperkenankan kepada kontraktor untuk melaksanakan pengecoran beton, tanpa ijin

    terlebih dahulu kepada manajemen konstruksi ahli untuk diadakan pengematan/pemeriksaan konstruksi dan selanjutnya dinyatakan persetujuan pengecoran secara tertulis.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 12

    2.7.7. Bahan-bahan. a. Bahan-bahan yang dipergunakan pada pekerjaan pembuatan beton bertulang harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam SNI-03-2847- 2002. b. Kontraktor diwajibkan untuk mematuhi setiap petunjuk yang diberikan oleh petugas ahli dan Direksi lapangan dan kontraktor berkewajiban untuk membantu penuh Direksi lapangan dan pengawas ahli di dalam melaksanakan pemeriksaan bahan-bahan. c. Portland cemen dan mutu besi, digunakan porland cemen menurut SNI 15- 2049-1994. Kecuali ditentukan lain dama gambar, untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya certificate dari suppliers3 juga harus ada/dimintakan certificate dari laboratorium resmi dari perguruan tinggi atau instansi pemerintah baik pada saat pemesanan maupun secara

    periodic minimal 2 contoh percobaan dan perlengkungan untuk setiap 20cm ton besi. Direksi lapangan/pemberi tugas harus menyaksikan pengetesan besi dan segala biaya yang berkenaan dengan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab kontraktor. Besi bertulang yang digunakan adalah produk Krakatau steel/setara yang memenuhi standar SNI.

    2.7.8. Admixture (bahan-bahan tambahan) dalam adukan beton a. Cara penggunaan additive untuk beton harus sesuai dengan petunjuk petunjuk dari produsen bahan tersebut. b. Penyimpangan dari ketentuan di atas harus dengan persetujuan tenaga ahli/konsultan.

    2.7.9. Penyimpanan

    a. Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai dengan waktu dan urutan pelaksana. b. Cement harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh) tidak terdapat

    kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah diturunkan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah. Cement harus masih dalam keadaan fres (belum mulai mengeras) jika ada bagian yang mulai mengeras bagian tersebut masih harus dapat ditekan hancur dengan tangan bebas dan jumlahnya tidak boleh melebihi 5% berat, dan kepada campuran tersebut diberi tambahan cement baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan catatan kualitas beton yang diminta harus tetap terjamin.

    c. Besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asin lainnya (missal :minyak dan lain-lain)

    d. Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu dan lain jenisnya/gradasi-nya dan di atas latai beton ringan untuk menghindari tercampurnya dengan tanah.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 13

    2.7.10. Pelaksanaan pembuatan beton/kualitas beton. Adukan beton adalah campuran dari cement

    Portland, pasir beton, batu pecah/krikil dan air, semuanya diaduk dalam perbandingan tertentu sehingga didapat kekentalan yang baik dengan kekuatan yang dinginkan.

    2.7.11. Pemeriksaan mutu hasil pelaksanaan

    a. Koontraktor diwajibkan untuk mengadakan pemilihan proporsi campuran beton (trial-mixes) sesuai dengan SNI-03-2847-2002

    b. Evaluasi dan penerimaan beton dilakukan sesuai dengan SNI-03- 2847-2002. Frekuensi pengujian kekuatan masing-masing mutu beton yang dicor setiap harinya haruslah dari satu contoh uji per hari atau tidak kurang dari satu contoh uji untuk setiap 120M3 beton atau tidak kurang dari satu contoh uji untuk setiap 500M2 luasan permukaan lantai atau dinding.

    c. Pemeriksaan benda uji dilakukan di laboratorium bahan dan kontruksi atas persetujuan konsultan pengawas. Hasil uji dilaporkan kepada pemberi tugas.

    d. Pengambilan benda uji langsung dilakukan dari bagian-bagian konstruksi yang sedang dalam proses pengecoran sesuai ketentuan dan arahan konsultan pengawas dan tidak boleh diambil langsung dari mixer ready-mix.

    2.7.12. Kualitas beton a. Kecuali yang ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton untuk beton struktur adalah

    fc=20 Mpa atau setara K-250 kg/cm2 dan beton pada kolom praktis digunakan fc=15Mpa atau setara K- 175kg/cm2.

    b. Pelaksanaan haru memberikan jaminan atas kemampuan membuat kwalitas beton ini dengan memperhatika data-data pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan trial-mixes.

    c. Pengambilan benda-benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan.

    d. Kontrakto harus membuat laporan tertulis atas data-data kwalitas beton yang dibuat dengan disyahkanya oleh Direksi lapangan, laporan tersebut harus dilengkapi dengan harga karakteristiknya.

    e. Selama pelaksanan harus ada pengujian slump minimal 5cm, maximum 12 cm. cara pengujian slump adalah sebagai berikut:

    Contoh : beton diambil saat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton (bekisting), cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas kayu yang rata atau plat beton. Cetakan di isi sampai kurang lebih 1/3nya, kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 ali dengan besi 16mm panjang 30cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru) Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikurnya. Setiap lapis ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan yang di bawahnya. Setelah diratakan, sgera cetakan diangkat perlahan lahan dan diukur penurunannya (slum-nya)

    f. Jika hasil kuat tekan benda-benda uni tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan pengujian beton ditempat dengan cara-cara seperti ditetapkan

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 14

    dalam SNI-03-2847-2002 dengan tidak menambah beban biaya bagi pemberi tugas (=beban kontraktor)

    g. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah seluruh komponen aduka ke dalam mixer.

    h. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran darus dilakukan dengan cara iyang tidak mengakibatkan terjadinya segrasi komponen-

    komponen beton. i. Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton.

    2.7.13. Siar-siar konstruksi dan pembongkaran bekisting. Pembongkaran bekisting dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak ditentukan lain dalam gambar, harus mengikuti SNI- 03-2847-2002, siar-siar tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air cement tepat sebelum pengecoran lanjutan dimulai. Letak siar-siar tersebut harus disetujui oleh Direksi lapangan.

    2.7.14. Penggantian besi a. Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adlah sesuai dengan apa

    yang tertera pada gambar. b. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman kontraktor atau pendapatnya terdapat

    kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada maka: - kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang

    setara dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan pada direksi lapangan/pemberi tugas kontruksi dan konsultan perencana sekedar informasi

    - jika terjadi penambahan ekstra besi maka dapat dimintakan oleh kontraktor sebagai kerja lebih. Penambahan tersebut dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari pemberi tugas. - Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan tersebut dapat dijalankan dengan perssetujuan tertulis dari konsultan perencana.

    c. Jika pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar maka dapat dilakukan penukaran diameter dengan diameter yang terdekat dengan catatan: - Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh

    kurang dari tertera dalam gambar ( dalam hal ini yang dimaksudkan adalah jumlah luas).

    - Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian di tempat tersebut atau di daerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau penyampaian penggetar.

    - Harus menyampaikan perhitungan struktur (analisa) ke konsultan perencana. 2.7.15. Cetakan dan acuan/bekisting

    a. Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuanketentuan di dalam SNI-03-2847-2002

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 15

    b. Untuk mencegah terserapnya air beton oleh cetakan, maka cetakan harus dilapis dengan lembaran plastic yang dihubungkan dengan cermat.

    c. Pekerjaan pembuatan cetakan (form work) dengan pemotongan dan pemasangan yang rapih serta sistimatis agar mendapatkan kecermatan dan ketelitian kerja untuk mencapai hasil cetakan engan kesempurnaan yang maksimal.

    d. Di dalam melaksanakan seluruh konstruksi beton bertulang tidak diperkenankan terjadinya kesalahan pembuatan cetakan. Papanpapan bekas cetakan hanya boleh dipergunakan jika masih dalam keadaan baik dan harus disetujui oleh Direksi lapangan.

    e. Untuk tiang-tiang penyangga acuan tidak diperkenankan menggunakan bambu. f. Bekisting yang digunakan dapat dalam bentuk beton, baja, pasangan batu kali diplester

    atau kayu. Lain-lain jenis yang akan digunakan harus dengan persetujuan Direksi lapangan.

    g. Bekisting harus direncanakan sedemikianrupa sehingga tidak ada perubahan bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung beban-beban sementara sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan. Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga kemungkinan bergeraknya bekisting selama pelaksanaan dapat ditiadakan, juga cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan (mortar-leakage)

    h. Cukup penyangga dan silangan-silangan adalah menjadi tanggungjawab kontraktor, demikian juga kedudukan dan dimensi yang tepat dan bekisting adalah menjadi tanggungjawabnya.

    i. Pada bagian terendam (dari setiap phase pengecoran) dari bekisting kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembesian.

    j. Adakan tindakan untuk menghindarkan pengumpulan air pembasahan tersebut pada sisi bawah. k. Pembongkaran bekisting. Bekisting lantai tingkat harus dipertahankan beberapa lantai teratas dengan catatan harus memenuhi ketentuan bahwa lantai teratas

    yang sedang dikerjakan atau sedang dicor harus dipandang sebagai beban yang bias dipindahkan bebannya kepada lantai di bawahnya yang betonya sudah berumur lebih dari 28 hari atau sekurangnya melebihi K- 250.

    2.7.16. Pemasangan pipa-pipa, pemasangan pipa dalam beton harus tidak boleh sampai

    merugikan kekuatan konstruksi, untuk ini lihat SNI-03-2847-2002.

    2.7.17. Lantai kerja. Untuk bagian-bagian konstruksi beton bertulang yang terletak langsung di atas tanah, dibawahnya harus dibuat lantai kerja setebal 5cm dengan campuran semen pasir dan kerikil dalam perbandingan 1:3;5.

    2.7.18. Pekerjaan mengaduk. Pengadukan beton harus dengan mesin pengaduk beton dengan

    daya aduk seimbang dengan besar bagian pekerjaan beton yang akan dicor. Jenis dan daya aduk dari mesin pengaduk yang akan dipergunakan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari Direksi lapangan. Untuk pengadukan minimum 2 (dua) menit setelah seluruh bahan yang diperlukan masuk ke dalam mesin pengaduk.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 16

    2.7.19. Pengangkutan adukan. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilaksanakan dengan cara yang disetujui oleh Direksi lapangan. Cara pengankutan harus memenuhi persyaratan : - Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan - Tidak terjadi perbedaan waktu pengikat yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor. Adukan beton harus dicor dalam waktu paling lambat 1 (satu) jam setelah pengadukan dengan air dimulai.

    2.7.20. Pengecoran dan pemadatan.

    a. Sebelum pekerjaan pengecoran beton dilakukan, semua pekerjaan acuan (bekisting) baja-baja tulangan, tarikan pipa-pipa instalasi air dan instalasi listrik serta angkur angkur yang harus ditanam dalam beton, sudah harus selesai terpasang dan mendapat pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari Direksi lapangan.

    b. Acuan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cara penyemprotan air bersih atau dapat memakai compressor sehingga semua kotoran tersapu bersih dari dalam acuan.

    c. Selama pengecoran berlangsung kepada siapapun dilarang berjalan dan berdiri di atas baja tulangan. Untuk dapat mencapai setiap tempat dengan mudah dan aman kontraktor harus mempersiapkan dan menggunakan jalur-jalur tempat berjalan tersebut dari papan yang cukup lebar ditumpangkan di atas kakikaki yang mudah dipindah-pindahkan dan tidak akan membebani baja tulangan.

    d. Beton harus dicor pada tempat pekerjaan secepat mungkin setelah bidang acuan dibasahi dengan air dimulai.

    e. Bilaman pengecoran pada salah satu bagian konstruksi terpaksa harus diputuskan, maka tempatnya harus terletak pada batas/siar pelaksanaan yang akan ditentukan oleh Direksi lapangan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk konstruksi beton bertulang. Sebelum pekerjaan yang diputuskan itu dilanjutkan maka permukaan beton yang telah mengeras itu harus dibersihkan dari benda lepas, dibuat kasar kemudian diberi cairan semen (calbon) dan selanjutnya segera pengecoran beton dilaksanakan.

    f. Adukan yang telah mulai mengeras atau mencampurnya dengan bahan-bahan campuran beton atau mencampurnya dengan adukan adukan beton baru tidak diperkenankan. Adukan beton pada wktu pengecoran terdapat pemisahan antara kerikil dan spesinya tidak diperkenankan untuk dipakai. Adukan beton tidak boleh dituanhgkan terlau tinggi yang dapat mengakibatkan terjadinya pemisahan kerikil dan spesinya. Tinggi maximal pengecoran menuangkan adukan beton tidak boleh lebih dari 1,5m. g. Selama pengecoran berlangsung adukan beton pada acuan harus dipadatkan dengan menggunkan alat penggetar (vibrator). Alat tersebut sudah harus berada di tempat pekerjaan sebelum pekerjaan pengecoran dimulai.

    2.7.21. Perawatan beton.

    Beton yang sudah dicor terutama plat atap dan luifel harus dijaga agar tidak terlalu cepat kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 hari. Untuk kepeluan tersebut dtetapkan cara sebagai berikut:

    a. Pada umumnya dipergunakan sebagai penutup permukaan beton karung-

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 17

    karung yang senantiasa basah. b. Pada plat-plat kedap air seperti plat talang atap dan luifel pembahasan terus menerus

    ini harus dilakukan dengan cara merendamnya (menggenang) dengan air.

    2.7.22. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti terdapatnya srang krikil, munculnya pembesian pada permukaan beton dan lain-lain hal yang tidak memenuhi syarat atas perintah Direksi lapangan harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya. Untuk selanjutnya diganti atau doperbaiki segera dan menjadi resiko kontraktor sepenuhnya. Caracara perbaikan lainnya harus senantasa diketahui dan dapat persetujuan manajemen konstruksi ahli terlebih dahulu.

    2.7.23. Tanggungjawab kontraktor

    a. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang diberikan. Adanya atau kehadiran Direksi lapangan selaku wakil pemberi tugas atau konsultan yang sejauh mungkin melihat/menegur atau member nasehat tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.

    b. Direksi lapangan tidak dibenarkan member ketentuan-ketentuan tambahan yang menyimpang dari ketentuan yang telah digariskan di atas ( dan yang telah tertera dalam gambar)

    2.7.24. Gambar kerja

    a. Sebelum pabrikasi dimulai kontraktor harus membuat gambar gambar kerja yang diperlukan dan harus disetujui Direksi sebelum dimulai dengan pabrikasi.

    b. Walaupun semua gambar kerja telah disetujui Direksi tidaklah berarti mengurangi tanggung jawab kontraktor apabila terdapat kesalahan atau perubaham dalam gambar.

    c. Tanggung jawab atas ketepatan ukuran selama erection tetap ada pada kontraktor. d. Pengukuran denga skala dalam gambar tidak diperkenankan.

    2.8. Ketentuan lain-lain

    2.8.1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan ini sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi

    2.8.2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh pemborong. 2.8.3. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan detail maka segera

    dilaporkan ntuk diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan bangunan itu sendiri. 2.8.4. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi itu mutlak

    diutuhkan maka hal tersebut harus dikerjakan/dilaksanakan.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

    Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 18

    2.8.5. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam pasal-pasal RKS ini akan dijelaskan dalam aanwijing.

    2.8.6. Pada hakekatnya kontraktor wajib membuat shop drawing untuk seluruh jenis dan tahapan

    pekerjaan konstruksi / struktur, degan ketentuan sebagai berikut: a. Disetujui konsultan pengawas untuk shop drawing sebagai penjelas da detail dalam

    pelaksanaan. b. Diperiksa oleh konsultan pengawas dan perencana dan disetujui oleh owner bila terjadi

    perubahan disain dan atau mengakibatkan perubahan biaya.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

    Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 27

    BAB - III

    PEKERJAAN ARSITEKTUR A. UMUM

    1. LOKASI PROYEK Komplek BBI Kalideres

    2. PERALATAN

    Kontraktor harus sudah memperhitungkan setiap peralatan yang akan digunakan ditempat kerja untuk melaksanakan pekerjaan dan demi kelancaran pekerjaan.

    3. PENGUKURAN TATA LETAK DAN KETINGGIAN

    Kontraktor harus sudah memperhitungkan biaya, untuk pekerjaan pengukuran tata letak dan ketinggian bangunan ataupun konstruksi lainnya termasuk pembuatan patok-patok beton atau kayu, maupun bowplank.

    Pengukuran harus dilakukan dengan theodolite dan waterpass yang dilakukan oleh juru ukur yang berpengalaman. Hasil pengukuran harus diserahkan kepada Direksi Lapangan untuk disetujui.

    4. KEAMANAN PROYEK DAN TANDA PENGENAL PEKERJA

    Kontraktor harus menjamin keamanan proyek baik untuk barang-barang milik kontraktor maupun Direksi, menjaga keutuhan bangunan-bangunan yang ada dari gangguan para pekerja kontraktor maupun kerusakan-kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus menempatkan petugas-petugas keamanan selama 24 jam penuh setiap hari.

    Untuk mengawasi dan menjaga ketertiban para pekerjanya, setiap pekerja kontraktor

    diharuskan menggunakan tanda pengenal pada tempat atau bagian badan yang mudah terlihat oleh petugas keamanan yang bertugas.

    Tanda pengenal tersebut dapat berupa pening atau kartu pengenal yang tidak mudah rusak, mudah terbaca atau jelas atau pakai seragam sesuai petunjuk dan persetujuan Direksi.

    Pekerja kontraktor tidak diizinkan menginap di lokasi pekerjaan, kecuali petugas keamanan yang bertugas malam hari.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

    Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 28

    5. JAMINAN SOSIAL KESELAMATAN KERJA (Peraturan Perburuhan)

    Kontraktor harus mengadakan jaminan sosial untuk semua pekerja sesuai dengan

    peraturan perburuhan. Kontraktor harus menjamin keselamatan kerja buruh-buruhnya sesuai dengan peraturan perburuhan atau persyaratan-persyaratan yang diwajibkan untuk masing-masing bidang pekerjaan. Untuk hal tersebut diatas, kontraktor harus menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan, obat-obatan (PPPK) bagi keselamatan pekerja tersebut.

    6. ASURANSI PEKERJAAN Kontraktor harus mengasuransikan semua pekerja-pekerja terhadap segala kemungkinan yang tidak terduga (All Risk Insurance), Astek (Asuransi Tenaga Kerja)

    7. PEMELIHARAAN HASIL PEKERJAAN SELAMA 90 HARI Kontraktor harus mengadakan pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan atau bangunan,

    baik interior maupun exterior serta semua fasilitasnya, elektrikal mekanikal, jalan dan parkir, pemeliharaan kebersihan, menyiram tanam-tanaman dan bertanggungjawab atas kesalahan teknis yang dilakukan oleh Kontraktor.

    8 TABUNG PEMADAM KEBAKARAN Kontraktor harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran selama proyek berlangsung. Tabung-tabung gas atau zat kimia untuk pemadam api, kapasitas masing-masing 6 Lbs.

    9. PAPAN NAMA PROYEK Papan nama proyek harus dipasang sedemikian rupa sehingga terbaca dari luar batas

    daerah kerja atau penempatannya, bentuknya akan ditentukan Direksi.

    10. IZIN BANGUNAN Kepala proyek dibantu Konsultan menyiapkan berkas yang berhubungan dengan izin bangunan. Biaya izin bangunan menjadi tanggungan Pemimpin Proyek (pihak pemberi tugas).

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

    Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 29

    11. KANTOR DAN GUDANG KONTRAKTOR Kontraktor harus membuat kantor dimana wakil dan seluruh stafnya bekerja, gudang

    yang diperlukan untuk melindungi material-material dan peralatan dari gangguan cuaca (hujan, dll) serta menjamin keamanannya terhadap pencurian. Untuk memudahkan pemeriksaan oleh Direksi semua material/peralatan, keluar masuknya barang harus teratur rapi.

    12. POS KERJA DAN POS JAGA Kontraktor harus membuat los kerja dan pos jaga. Los kerja yaitu bangunan tempat berkerja para pekerja/tukang dan harus cukup baik, terlindung dari cuaca, baik hujan maupun gangguan air hujan atau terik panas matahari yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan dengan minimal ukuran 50 m2 (lima puluh) meter persegi.

    13 WC PEKERJA Kontraktor diwajibkan membuat WC pada tempat-tempat tertentu yang disetujui Direksi Lapangan untuk kepentingan pekerjanya demi terjamin kesehatan didalam proyek.

    14 FASILITAS PENGADAAN AIR KERJA Kontraktor diwajibkan menyediakan air untuk keperluan air kerja, air minum untuk para pekerja dan air untuk kamar mandi dan WC. Air dimaksud adalah air bersih, baik yang berasal dari PAM atau sumur/pompa, serta pengadaan dan pemasangan pipa-pipa distribusi untuk suplai air yang memenuhi syarat bagi keperluan pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan pekerja serta Direksi pada Direksi Keet atau Mess Pengawas.

    15. FASILITAS PENERANGAN Kontraktor menyediakan listrik kerja selama proyek berlangsung, baik untuk

    kepentingan pelaksanaan pekerjaan, penerangan dan peralatan Direksi Keet atau Mess Pengawas dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang lancarnya pekerjaan, kerja malam dan lain-lain.

    Kontraktor harus menyediakan genset sendiri dan kalau memakai arus PLN, biaya selama proyek berlangsung dibebankan pada kontraktor.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

    Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 30

    16. DIREKSI KEET DAN PERLENGKAPAN

    Pemborong harus membuat bangunan sementara untuk Direksi sesuai dengan petunjuk Direksi. Bahan-bahan untuk bangunan Direksi terdiri dari : Lantai pasangan bata merah/batako diplester. Rangka kayu klas II. Dinding papan atau multipleks dengan ketebalan minimal 9 mm dan di cat. Langit-langit eternit lokal. Atap asbes gelombang. Dilengkapi jendela dan pintu sesuai dengan rencana yang disetujui Direksi. Bangunan terdiri dari : Satu ruang kantor : 3 x 4 = 12 m2 Satu ruang rapat : 4 x 5 = 20 m2 Satu ruang istirahat : 2 x 3 = 6 m2 Satu KM/WC, wastafel, kaca rak handuk : 2 x 2 = 4 m2 Dapur : 2 x 3 = 6 m2 -------------------- + Luas Total..................................................................... = 48 m2

    Peralatan inventaris minimum yang harus dilengkapi :

    Tiga almari kayu yang dapat dikunci. Tiga meja tulis dengan 8 kursi duduk. Satu stel zice dengan 4 kursi duduk. Satu Set komputer lengkap dengan alat cetak (printer). Satu meja rapat ukuran 1,5 x 2,5 lengkap dengan 8 kursi duduk. Satu mesin ketik, mesin hitung tangan dan peralatan administrasi lainnya. Papan tulis jenis White board pada ruang rapat. AC Split PK Pemborong harus memelihara kebersihan bangunan Direksi serta Inventarisnya, menyediakan air minum yang bersih dan dimasak (teh/kopi) untuk staf Direksi atau tamu-tamu. Bangunan sementara serta inventarisnya tetap milik pemberi tugas, harus dibongkar dan bahan-bahannya diangkut dari tempat pekerjaan apabila Direksi menghendakinya. Untuk mempermudah komunikasi maka pemborong harus menyediakan dan membayar rekening untuk (minimum) 1 telephone yang dapat dipergunakan, baik oleh Direksi maupun pihak pemborong. Pemborong juga harus menyediakan dan membayar listrik untuk Direksi keet tersebut.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

    Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 31

    17. PEMERIKSAAN PENGUKURAN Untuk melaksanakan pemeriksaan atas hasil pekerjaan pengukuran evaluasi, tata

    letak dan lain-lainnya oleh kontraktor, Direksi Pelaksanaan akan menunjuk Pihak Ketiga untuk melakukannya. Biaya pemeriksaan tersebut seluruhnya menjadi beban dan tanggung jawab kontraktor sesuai jumlah yang telah ditentukan.

    18. PENGUJIAN KWALITAS Biaya-biaya pengujian kwalitas atas contoh bahan maupun hasil pekerjaan yang

    dilakukan oleh kontraktor menjadi beban dan tanggung jawab kontraktor dalam jumlah yang telah ditentukan. Pengujian kwalitas akan dilakukan Pihak Ketiga yang berwenang dan mampu dan akan ditentukan oleh Direksi Pelaksana.

    19. DOKUMENTASI PHOTO PROYEK

    Kontraktor harus memperhitungkan pembuatan photo-photo dokumentasi proyek

    lengkap dengan albumnya minimal 5 (lima) album besar untuk setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan.

    Dokumentasi pemotretan dilakukan oleh Kontraktor sejak sebelum mulainya proyek, (lokasi pekerjaan). Photo-photo harus berwarna dan berukuran post card dan diserahkan kepada Direksi Lapangan selama proyek berlangsung.

    Kontraktor harus menyediakan biaya untuk keperluan photo copy laporan-laporan dan keperluan Direksi Lapangan selama proyek berlangsung.

    20. KONSUMSI DIREKSI DAN TAMU-TAMU DIREKSI SELAMA PROYEK

    Kontraktor harus sudah memperhitungkan biaya konsumsi selama Pelaksanaan proyek berlangsung, rapat mingguan dan juga jika sewaktu-waktu Pemberi Tugas dan tamu-tamu yang berkepentingan atas pelaksanaan proyek hadir di site. (diproyek)

    21. PENYEDIAAN ALAT-ALAT DOKUMENTASI Untuk keperluan pelaksanaan dokumentasi proyek oleh Direksi Lapangan,

    Kontraktor diharuskan menyediakan alat-alat dokumentasi berupa kamera dengan ukuran lensa 1:24, sebanyak 1 unit lengkap.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

    Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 32

    22. FASILITAS DIREKSI LAPANGAN Kontraktor diharuskan menyediakan atau memberikan fasilitas pengangkutan sehari-hari ke lapangan/site proyek bagi staf Direksi Lapangan, selama proyek berlangsung. Fasilitas tersebut minimum untuk 3 (tiga) orang.

    23. PENYEDIAAN ALAT-ALAT KERJA DIREKSI LAPANGAN.

    Kontraktor harus mengadakan dan menyerahkan kepada Direksi Lapangan alat-alat kerja dan alat-alat perlengkapan Direksi yang diperlukan untuk kelancaran pekerjaan pengawasan, sesuai yang dicantumkan dalam tabel Perincian Pekerjaan dan Biaya.

    24. KETENTUAN PELAKSANAAN

    Semua pelaksanaan pekerjaan umum yang sifatnya pengadaan barang, biaya pemeriksaan pengukuran dan biaya pengujian kwalitas untuk kepentingan proyek dan tugas-tugas pengawasan direksi lapangan harus diselenggarakan dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja. Segala biaya untuk hal tersebut akan menjadi tanggungan kontraktor.

    25. SHOP DRAWING

    a. Shop drawing akan menunjukan ukuran besaran-besaran, ketentuan, finish, detail-detail pertemuan dan hubungannya dengan konstruksi secara keseluruhan;

    b. Pekerjaan harus tepat koordinat dengan finish, permukaan-permukaan atau jarak-jarak kolom, ukuran harus diambil di lapangan. Apabila beton, pasangan bata dan material lain akan menerima beban maka dalam pasangan harus dilengkapi dengan rekomendasi dan pengarahan konsultan perencana yang diperlukan agar disiplin lain dapat menentukan daerah kerja mereka;

    c. Semua pekerjaan akan dirakit dan dipasang sesuai dengan gambar Arsitektur dan gambar kerja yang sudah disetujui.

    B. PEKERJAAN PERSIAPAN

    1). PEKERJAAN PEMBERSIHAN

    Ruang Lingkup

    Kontraktor harus melaksanakan pembersihan lokasi sebelum dimulainya proyek, selama pelaksanaan berlangsung dan sebelum selesainya proyek.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

    Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 33

    Cara Pelaksanaan Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, kontraktor diwajibkan membersihkan seluruh lokasi pekerjaan dari puing-puing, sampah-sampah dan benda-benda lainnya sehingga terlihat permukaan lokasi pekerjaan bersih.

    Selama Pekerjaan Berlangsung

    Kontraktor diwajibkan menjaga kebersihan lapangan dan mengatur lokasi penempatan bahan bangunan serta daerah kerja agar kelancaran pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat.

    Sesudah Pekerjaan Selesai Sebelum pelaksanaan pekerjaan selesai dan sebelum dilakukan penyerahan pekerjaan kepada pemilik proyek, Kontraktor harus membersihkan seluruh site dari segala peralatan yang digunakan selama proyek berlangsung.

    Segala macam kotoran-kotoran dan puing-puing dan peralatan tersebut harus dibuang dan dikeluarkan dari site.

    2). PAGAR SEMENTARA

    Sebelum pelaksanaan proyek dimulai, terlebih dahulu Kontraktor harus membuat pagar pengaman mengelilingi lokasi proyek dengan batas-batas sesuai petunjuk Direksi Lapangan. Pagar harus rangka kayu dolken dengan penutup papan atau seng, setinggi 180 cm dengan konstruksi yang cukup kuat dan menjamin keamanan, kemudian pagar tersebut dicat.

    3). PENGUPASAN LAPISAN TANAH

    Pada daerah-daerah dimana akan dilaksanakan pengurugan, Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pembuangan tanah atau pekerjaan pembuangan lapisan tanah bagian atas, mencakup pekerjaan pembuangan tanah humus atau tanah subur, terdiri dari pembersihan segala macam tumbuh-tumbuhan, pohon-pohon, semak-semak tanaman lainnya, sampah -sampah dan bahan-bahan lainnya yang mengganggu termasuk pencabutan akar-akar, sisa-sisa kontruksi dan sisa-sisa material lainnya dari pekerjaan pembersihan, kecuali bila Direksi Lapangan menentukan lain. Pada lokasi pekerjaan jalan yang terletak didaerah galian, semua tanggul-tanggul kayu dan akar-akar harus dibersihkan sampai kedalaman tidak kurang dari 50 cm di bawah permukaan air.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

    Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 34

    4). PEKERJAAN BOUWPLANK Dalam pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan penentuan tata letak bangunan, Kontraktor harus membuat papan, patok bouwplank, terbuat dari kayu klas II, dengan ukuran lebar 20 cm dengan tebal 2,5 cm lurus dan diserut pada sisi sebelah atas dan disangga dengan tiang-tiang kayu klas II ukuran 5/7 yang tertancap kuat di atas tanah.

    C. PEKERJAAN TANAH

    1). RUANG LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan ini meliputi pekerjaan persiapan, penggalian pondasi, penggalian tanah (cut) atau penimbunan (fill) untuk halaman-halaman. Penimbunan dan pemadatan ini untuk peninggian lantai bangunan sesuai dengan peil yang telah ditentukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Penggalian pondasi sesuai dengan rencana gambar. b. Peil Lantai bangunan, penimbunan dan pemadatan lapisan demi lapisan setinggi

    rencana dalam gambar. c. Untuk memudahkan pelaksanaan pembuatan bouwplank pengurugan dibuat rata

    jalan dengan kepadatan sesuai ketentuan. d. Untuk urugan peninggian peil bangunan disesuaikan masing-masing bangunan

    dengan kepadatan dibuat lapisan demi lapisan per 30 cm. 2). SYARAT-SYARAT UMUM DAN PERATURAN

    Pemeriksaan lapangan dan pekerjaan persiapan Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan/pengukuran dan pengecekan langsung ke lapangan guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, perletakan bahan-bahan yang nantinya mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan. Kontraktor harus membuat patok pengukuran dari beton yang ditentukan letaknya pada referensi tinggi PBM sesuai dengan gambar. Sebelum penggalian pondasi harus membuat gambar kerja dan pemasangan patok-patok profile Kontraktor harus menjaga dan memelihara keutuhan dan ketetapan letak dan tinggi patok-patok pengukuran sampai waktu tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas persetujuan Direksi Lapangan.

    Pemeriksaan Pekerjaan Tanah Pekerjaan tanah dimana termasuk pula pekerjaan-pekerjaan pemadatan akan diperiksa oleh Laboratorium Mekanika Tanah yang akan ditentukan oleh Pemberi Tugas bersama-sama dengan Direksi.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

    Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 35

    Pembongkaran dan Pembersihan Seluruh perintang yang berada dalam lapangan yang akan merintangi pekerjaan harus disingkirkan dan dibersihkan dari lapangan, kecuali hal-hal yang dijelaskan dalam gambar untuk dibiarkan tetap. Perlindungan harus diberikan kepada hal-hal seperti ini. Reparasi kerusakan pada benda-benda milik kepentingan umum, atau pribadi di dalam atau di luar lapangan pekerjaan bukanlah tanggung jawab Pemberi Tugas dan semua dipikul oleh Kontraktor. Seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput dan seluruh tumbuh-tumbuhan yang semacam itu harus dipindahkan seluruhnya dari daerah yang akan ditimbun, kecuali pohon-pohon yang dinyatakan harus tetap berada disitu.

    Perlindungan Terhadap Benda-benda Berfaedah Kecuali ditujukan untuk dipindahkan, seluruh mesin-mesin, pompa-pompa, alat-alat listrik dan barang-barang berharga lainnya harus dilindungi dari kerusakan dan bila sampai menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh kontraktor dengan tanggungan biaya sendiri. Bila suatu alat/pekerjaan/pelayanan Dinas yang sedang bekerja ditemui dilapangan dan hal tersebut tidak dijumpai didalam gambar, atau dengan cara lain yang diketahui oleh Kontraktor dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, Kontraktor harus bertanggungjawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak terganggu. Apabila pekerjaan terganggu sebagai akibat pekerjaan kontraktor, kontraktor baru mengganti segala kerugian-kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan Kontraktor dan sama sekali bukan tanggung jawab Pemberi Tugas.

    Pekerjaan Lain-lain Harus selalu dipersiapkan dan dipertahankan selama pekerjaan berlangsung seluruh perlindungan dan pagar-pagar yang disyaratkan oleh sifat dan keadaan pekerjaan, sesuai dengan petunjuk-petunjuk Direksi, segi keamanan dan peraturan-peraturan Pemerintah setempat. Kontraktor harus mempersiapkan saluran-saluran dan perlindungan yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan benda-benda berharga lainnya. Perbaikan atau penggantian kerusakan yang mungkin terjadi sehubungan dengan pekerjaan ini adalah diluar tanggung jawab Pemberi Tugas dan semua adalah merupakan tanggung jawab Kontraktor. Daerah sekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari lapisan sekelilingnya, bahaya erosi yang bisa terjadi dari penggalian saluran, hal-hal lain yang mungkin terjadi. Untuk itu Kontraktor harus mempersiapkan yang cukup menghindari terjadinya bahaya erosi tersebut.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

    Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 36

    Pemeriksaan Permukaan dan Air Tanah Kontraktor diminta mengawasi hal-hal seperti dibawah ini : Tidak diperkenankan air tergenang di dalam/ di luar/disekitar lapangan pekerjaan

    selama pelaksanaan pekerjaan kontrak ini. Melindungi semua penggalian bebas dari sewage, over flow dan genangan air, juga

    oleh sumur-sumur pompa, saluran pembuangan dan hal-hal lain yang mungkin terjadi.

    Lapisan Tanah Teratas (Top Soil) Dalam daerah lapangan pekerjaan, top soil (lapisan tanah paling atas) harus dikupas sampai kedalaman minimal 20 cm dan digunakan sebagai bahan pengisi untuk daerah lain seperti yang akan ditentukan oleh Direksi. Setelah Top Soil dikupas daerah tersebut harus dipadatkan sampai setebal 15 cm, sebelum pengisian dilakukan.

    D. PEKERJAAN TEKNIS ARSITEKTUR 1). SYARAT-SYARAT UMUM, PERATURAN DAN STANDARD

    Dalam melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku didalam Negara Republik Indonesia. Pada khususnya peraturan-peraturan ini berkenaan dengan pasal-pasal diatas, meliputi :

    Peraturan umum untuk pemeriksaan bahan-bahan bangunan. a. NI 3 (PUBB) / 1960 b. NI 3 (PUBB) / 1963 c. NI 3 1970

    Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang Penggunaan Tenaga Kerja, Harian, Mingguan, dan Bulanan/Borongan) Peraturan AVWI Tata cara pelaksanaan atau peraturan-peraturan pembangunan dari pemerintah setempat harus ditaati, hanya bila ketentuan-ketentuannya lebih keras daripada yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

    Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 37

    2). RUANG LINGKUP PEKERJAAN

    Bagian ini mencakup segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan arsitektur sesuai dengan gambar dan spesifikasi. Pekerjaan yang tercakup dalam bagian ini adalah : a. Pekerjaan pasangan batu bata untuk b. Pekerjaan plesteran dinding bata dan beton c. Pekerjaan Detailing Profil GRC d. Pekerjaan Keramik. e. Pekerjaan Kaca dan cermin. f. Pekerjaan langit-langit / plafond gypsum. g. Pekerjaan alat-alat gantung dan kunci. h. Pekerjaan sanitair. i. Pekerjaan aluminium dan stainless steel. j. Pekerjaan cat. k. Pekerjaan water proofing l. halaman dan saluran

    3). URAIAN PEKERJAAN

    Pekerjaan Pasangan Batu Bata Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan untuk pekerjaan pasangan bata, penyediaan tempat yang akan didirikan dinding dan melaksanakan pekerjaan pasangan bata untuk pembuatan dinding atau lainnya, satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan potongan. Kontraktor wajib meneliti/melengkapi sendiri lingkup pekerjaan ini Bahan bahan yang harus disediakan antara lain : a. Batu bata

    Harus matang pembakarannya. Ukuran batu bata dapat disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang diisyaratkan dalam gambar. Karena itu Kontraktor wajib memberikan contoh pada pengawas sebelumnya, untuk diperiksa kwalitasnya. Apabila bahan yang datang oleh pengawas dianggap tidak memenuhi syarat, pengawas berhak menolak bahan-bahan tersebut dan Kontraktor wajib mengangkutnya keluar lokasi pembangunan.

    b. Semen / portland cement (PC) Semen yang datang dilokasi pekerjaan dan menunggu pemakaian harus disimpan di dalam gudang yang lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah disekitarnya.

  • Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

    Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 38

    Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah membatu, maka semen tersebut harus disingkirkan keluar lokasi pembangunan dan tidak boleh dipergunakan. Supplier yang mengirimkan semen, hendaknya dapat menunjukkan sertifikasi dari pabrik. Semen yang sudah lembab atau menunjukkan gejala membatu akan ditolak. Semua semen yang ditolak, secepatnya harus dikeluarkan dari lokasi untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.

    c. Pasir Pasang Untuk konstruksi beton, pasir yang digunakan harus bersih, pasir asli dan bebas dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan lain hal sesuai dengan NI-3 Pasal 14 ayat 2. Bilamana pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut diatas, Pengawas dapat memerintahkan mencuci pasirnya, melihat hasilnya, sampai didapat persetujuan. Khususny