Rks Spek Teknis Bkkbn

30
PERWAKILAN BKKBN PROVINSI BALI JL. RAYA NITI MANDALA DENPASAR PEKERJAAN REHABILITASI GUDANG ARSIP DAN RUMAH DINAS PERWAKILAN BKKBN PROVINSI BALI TAHUN 2016 DISIAPKAN OLEH : KONSULTAN PERENCANA CV. KENCANA WIDNYANA KARMA KONSULTAN PERENCANA DAN PENGAWAS TEKNIK BR. BATANANCAK,MAS, UBUD, GIANYAR. TLP. (0361)975310, Email:[email protected]

description

contoh RKS pekerjaan pemba

Transcript of Rks Spek Teknis Bkkbn

Page 1: Rks Spek Teknis Bkkbn

PERWAKILAN BKKBN PROVINSI BALI

JL. RAYA NITI MANDALA DENPASAR

PEKERJAAN

REHABILITASI GUDANG ARSIP DAN RUMAH DINAS

PERWAKILAN BKKBN PROVINSI BALI

TAHUN 2016

DISIAPKAN OLEH :

KONSULTAN PERENCANA

CV. KENCANA WIDNYANA KARMA

KONSULTAN PERENCANA DAN PENGAWAS TEKNIK BR. BATANANCAK,MAS, UBUD, GIANYAR. TLP. (0361)975310,

Email:[email protected]

Page 2: Rks Spek Teknis Bkkbn

1

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN REHABILITASI GUDANG ARSIP DAN RUMAH DINAS

PERWAKILAN BKKBN PROVINSI BALI

TAHUN 2016

PERATURAN TEKNIS

PELAKSANAAN PEKERJAAN

GAMBARAN UMUM PEKERJAAN

a. Lokasi Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Arsip adalah di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi

Bali di Jalan Raya Niti Mandala No 15 Renon Denpasar, Rumah dinas I Jalan Tukad

Melangit Gang II No. 5, Rumah Dinas II Jalan Tukad Melangit Gang II No. 8

b. Di dalam Bill of Quantity (BQ) telah diuraikan secara rinci dan jelas tentang lingkup

pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dan apabila Penyedia Jasa setelah

mempelajari Dokumen Lelang memandang perlu untuk menambahkan item pekerjaan,

Penyedia Jasa dapat menambahkan pekerjaan tersebut dengan melanjutkan nomor dari

lingkup pekerjaan yang telah disediakan.

1.1 SYARAT TEKNIS UMUM

1.1.1 Umum

1. Jenis dan uraian pekerjaan, jenis dan mutu bahan, jumlah dan jenis peralatan tertentu yang

digunakan, jadwal waktu persyaratan teknis khusus, gambar rencana dan berbagai

ketentuan teknis lainnya adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan

satu-kesatuan yang tak dapat dipisahkan dengan RKS ini.

2. Volume Quality Control dan Uitzet tidak boleh ditulis dalam Bill of Quantity Penyedia

Jasa, namun merupakan beban Penyedia Jasa yang telah masuk dalam harga satuan masing-

masing jenis pekerjaan dalam pengajuan SPH Penyedia Jasa.

3. Bila hasil pekerjaan tidak memenuhi syarat spesifikasi serta harus diperbaiki kembali.

Maka perbaikan tersebut menjadi beban Penyedia Jasa termasuk pengetesan ulang Quality

Control.

4. Kontraktor Wajib membantu penyedia jasa dalam penguruaan IMB.

1.1.2 Persyaratan Tenaga Ahli

1. Tenaga ahli yang disyaratkan adalah sesuai dengan Perpres No. 4 Tahun 2015, tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa ataupun aturan terkait lainnya.

2. Tenaga ahli yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat Daftar personil

inti yang diperlukan.

Page 3: Rks Spek Teknis Bkkbn

2

3. Satu orang tenaga ahli tidak boleh merangkap lebih dari 1 (satu) Perusahaan dan apabila

ternyata ketentuan ini dilanggar, maka perusahaan-perusahaan yang diwakili tenaga ahli

tersebut dinyatakan BATAL.

4. Tenaga ahli dan tenaga Pelaksana yang namanya tercantum dalam Surat Penawaran harus

ber-SKA/SKT dan bertanggungjawab di lapangan selama Kegiatan dilaksanakan.

1.1.3 Rencana Kerja

1. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari dari waktu penandatanganan Kontrak,

kecuali ditentukan lain oleh Direksi, Penyedia Jasa harus mengajukan sebuah Rencana

Kerja sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

2. Pengajuan Rencana Kerja tersebut serta persetujuan Direksi, tindakan mengurangi atau

membebaskan Penyedia Jasa dari pertanggungjawabannya terhadap pekerjaan yang

termaksud dalam kontrak.

1.1.4 Tempat Kerja

1. Bila diperlukan tempat kerja dan tempat tersebut terletak di luar lokasi yang disediakan

Direksi, maka Penyedia Jasa harus menyelesaikan biaya ganti rugi/sewa dan lain-lain biaya

sehubungan itu tanpa membebani jasa Bangunan dengan biaya-biaya tambahan.

2. Penyedia Jasa harus mengusahakan tempat-tempat, mengatur dan bilamana perlu

membayar ganti rugi/sewa untuk penggunaan, penempatan alat-alat, penempatan gudang-

gudang kantor dan keperluan lain-lain yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan serta

mendapat ijin persetujuan Direksi.

3. Pada akhir pekerjaan atau sebelumnya sesuai Petunjuk Direksi, Penyedia Jasa harus

membongkar, memindahkan alat-alat kontruksi pembantu atau bentuk-bentuk lain yang

sudah tidak digunakan agar bekas tempat kerja tersebut bersih kembali. Pembiayaan untuk

hal-hal tersebut tidak diadakan tersendiri tetapi harus sudah tergabung dalam Rencana

Anggaran Biaya.

1.1.5 Pembagian Halaman dan Bangunan Sementara.

1. Penyedia Jasa harus merundingkan terlebih dahulu dengan direksi mengenai pembagian

halaman untuk bangunan sementara. Selanjutnya Penyedia Jasa harus membuat bangunan

sementara terdiri dari tempat penimbunan barang-barang/gudang barang yang cukup

memenuhi syarat, ruang Direksi/Pengawas, ruang kerja Penyedia Jasa, toilet dan ruang lain

yang dianggap perlu.

2. Penyedia Jasa harus menyediakan los-los kerja untuk para pekerja yang dilengkapi dengan

obat-obatan serta memenuhi syarat-syarat kesehatan.

3. Penyedia Jasa harus mengadakan penjagaan keamanan, personil maupun material selama

kegiatan berlangsung.

1.1.6 Pengadaan Utilitas Sementara.

1. Penyedia Jasa harus menyiapkan air bersih untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan,

termasuk pompa, reservoir yang telah ada dapat dipergunakan dan senantiasa terisi penuh.

Page 4: Rks Spek Teknis Bkkbn

3

Air harus selalu bersih, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan lainnya yang merusak

sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Penyedia Jasa harus mengadakan fasilitas listrik dengan daya berasal dari PLN atau dari

Generator, lengkap dengan lampu-lampu penerangannya.

3. Penyedia Jasa wajib membuat saluran pembuangan air hujan, penampungan sampah dan

septic tank sementara atau dapat menggunakan yang telah ada atas persetujuan Direksi.

4. Semua biaya pengadaan utilitas dan lain-lainnya, menjadi tanggungan Penyedia Jasa.

5. Direksikeet, dibuat satu buah dengan luasan cukup untuk 20 orang dengan ketentuan

sebagai berikut :

a. Disekat untuk ruang Penyedia Jasa dan untuk ruang Konsultan Pengawas dan untuk

ruang tamu.

b. Bahan :

Multiplek 6 mm.

Kayu Meranti Balok 4/6.

Kayu Meranti Balok.

Kaca bening.

Paku dan bahan lain.

c. Ruang kerja Direksi/Pengawas dilengkapi dengan :

White Board dan perlengkapan secukupnya.

Lima set meja dan kursi.

Satu set meja rapat kapasitas 12 orang.

Satu unit almari arsip/filling cabinet.

Satu unit almari arsip gambar.

Satu set kursi tamu.

Kotak P3K lengkap dengan obat-obatan.

6. Bangunan-bangunan sementara seperti ruang Direksi/Pengawas los kerja dan pagar

sementara, baru boleh dibongkar setelah mendapat persetujuan Direksi/Pengawas dan

menjadi milik Pemberi tugas.

1.1.7 Peralatan

1. Penyedia Jasa harus mengajukan daftar terperinci tentang Peralatan-peralatan yang akan

digunakan disertai data-data kemampuan alat-alat tersebut.

2. Daftar peralatan yang diperlukan dapat dilihat pada bab II tentang daftar peralatan utama.

3. Penyedia Jasa wajib mendatangkan alat-alat tersebut tepat pada waktunya akan

dipergunakan.

4. Kerusakan peralatan tersebut harus segera diperbaiki/diganti dan tidak dapat dipakai

sebagai alasan keterlambatan pekerjaan.

Page 5: Rks Spek Teknis Bkkbn

4

1.1.8 Tanggung Jawab Penyedia Jasa

1. Pada keadaan apapun dimana pekerjaan yang dilaksanakan telah mendapat persetujuan

Direksi tidak berarti membebaskan Penyedia Jasa atas tanggungjawabnya kepada pekerjaan

sesuai dengan isi kontrak.

2. Tenaga-tenaga kerja yang digunakan harus tenaga-tenaga ahli/terlatih dan berpengalaman

pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan ketentuan

yang berlaku serta petunjuk-petunjuk Direksi.

3. Penyedia Jasa harus mengusahakan tanggungannya, langkah-langkah, dan peralatan yang

perlu untuk melindungi pekerja-pekerja dan bahan-bahan yang digunakan agar tidak terjadi

sesuatu yang tidak diharapkan.

4. Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan Direksi

untuk tujuan memperlancar pekerjaan serta menjamin kualitas pekerjaan.

5. Penyedia Jasa harus selalu membuat laporan-laporan tertulis tentang hak-ikhwal yang

terjadi dalam rangka pelaksanaan Kegiatan kepada Direksi secara periodik.

6. Foto kegiatan 0%, 50%, 100%, agar segera diserahkan kepada Direksi setelah/bila pada

lokasi yang dimaksud persentase pekerjaan telah mencapai yaitu 0%, 50%, 100%.

7. Penyedia Jasa membuat papan nama kegiatan dengan ukuran 80 x 150 cm dari papan tebal

2 cm, tiang 6/12 cm dengan tinggi pemasangan 2 meter, dan diletakkan ditempat yang

mudah terlihat, atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Pengawas. Cat Dasar hitam, huruf

balok sedangkan redaksi Isi papan nama kegiatan minimal harus mencantumkan nama

kegiatan, Pemilik Kegiatan, jenis pekerjaan, besar dana pekerjaan, lama waktu pelaksanan,

serta semua pihak yang terlibat dalam kegiatan yaitu : Perencana; Pengawas; Penyedia Jasa

atau tim teknis jika ada.

8. Penyedia Jasa membuat papan nama kegiatan dengan ukuran 80 x 150 cm dari papan tebal

2 cm, tiang 6/12 cm dengan tinggi pemasangan 2 meter, dan diletakkan ditempat yang

mudah terlihat, atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Pengawas. Cat Dasar hitam, huruf

balok sedangkan redaksi Isi papan nama kegiatan minimal harus mencantumkan nama

kegiatan, Pemilik Kegiatan, jenis pekerjaan, besar dana pekerjaan, lama waktu pelaksanan,

serta semua pihak yang terlibat dalam kegiatan yaitu : Perencana; Pengawas; Penyedia Jasa

atau tim teknis jika ada.

1.1.9 Perintah untuk Pelaksanaan

1. Bila Penyedia Jasa tidak berada di tempat pekerjaan dimana Direksi bermaksud untuk

memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk itu harus diikuti dan

dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk/dikuasakan oleh Penyedia

Jasa.

2. Penyedia Jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan-penjelasan tertulis selengkapnya

apabila Direksi memerlukan, tentang tempat-tempat asal material yang didatangkan untuk

suatu tahap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya.

3. Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen

tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi. Pemberitahuan yang lengkap dan jelas

Page 6: Rks Spek Teknis Bkkbn

5

atas macam pekerjaan yang akan dilaksanakan kepada Direksi harus agak longgar, sehingga

ada waktu yang memungkinkan Direksi mengadakan pemeriksaan.

1.1.10 Ukuran Tinggi Duga (Peil)

1. Ukuran serta ketentuan tinggi duga (peil) akan ditentukan bersama-sama oleh Perencana,

Direksi dan Penyedia Jasa di lapangan.

2. Pengukuran-pengukuran/pematokan harus dilaksanakan dengan alat-alat ukur Waterpass,

Theodholite dan lain-lain yang mempunyai kesalahan yang sangat kecil.

3. Pengukuran dengan pegas, galah, tala, dan lain-lain tidak diperbolehkan.

4. Penyedia Jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, serta juru-juru

ukur yang diperlukan oleh direksi untuk pengecekan hasil ukur.

5. Apabila terdapat tanda-tanda yang rusak harus segera diganti dengan yang baru dan

mendapatkan persetujuan direksi.

6. Pelaksana pekerjaan diwajibkan mengecek ukuran-ukuran/peil-peil/patok-patok/detail-

detail yang ada pada gambar yang diberikan, apakah sesuai atau ada penyimpangan dengan

Gambar Rencana. Apabila di lapangan terdapat kejanggalan, pelaksana pekerjaan

diwajibkan melaporkan kepada Direksi dan meminta petunjuk secara tertulis. Kontaktor

harus mengajukan 3 (tiga) gambar penampang dari daerah yang dipatok itu untuk

mendapatkan persetujuan Direksi. Apabila melalaikan hal tersebut di atas, segala resiko

adalah tanggung jawab Pelaksana (Penyedia Jasa).

1.1.11 Material

1. Umum

a. Bahan yang didatangkan harus mencukupi untuk kegiatan pelaksanaan konstruksi

sehingga tidak menghambat pelaksanaan.

b. Bahan yang diterima Direksi harus segera diamankan agar tidak sampai mengganggu

tertib lingkungan dan aman dari kerusakan.

c. Bahan-bahan yang ditolak oleh Direksi harus sesegera mungkin diangkut ke luar

lokasi atau dalam waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam.

d. Bila dianggap perlu, Direksi dapat memerintahkan agar diadakan pemeriksaan pada

bahan-bahan atau pada campuran bahan-bahan yang dipakai untuk menguji apakah

syarat-syarat mutu dipenuhi.

e. Pemeriksaan bahan-bahan harus dilakukan dengan cara-cara yang ditentukan dalam

Peraturan Pemeriksaan Bahan-bahan. Hasil-hasil pemeriksaan demikian harus

dipelihara baik dan disimpan oleh Penyedia Jasa dan apabila diminta harus dapat

ditunjukkan kepada Direksi setiap saat, selama pekerjaan berlangsung dan setiap saat

selama 2 tahun sesudah pekerjaan selesai.

f. Untuk menjaga material tidak berantakan, perlu disediakan box-box material

secukupnya.

2. Batu Kali.

Page 7: Rks Spek Teknis Bkkbn

6

Batu kali harus terdiri dari batu-batu yang baik, kuat dan mempunyai panjang

sekurang-kurangnya 1,5 kali lebarnya dan batu-batu itu harus dengan permukaan yang

kasar. Batu-batu tersebut harus sekurang-kurangnya mempunyai tiga bidang pecah.

3. Pasir.

Pasir yang digunakan harus bersih, tidak mengandung lumpur (max 5%). Apabila

setelah digenggam dan diremas pada telapak tangan tidak terdapat debu atau lumpur.

4. Air.

a. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak boleh mengandung minyak asam,

alkali dan garam. Setar tida mengandung bahan-bahan organis atau bahan-bahan yang

lain yang merusak.

b. Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air, dianjurkan untuk mengirim air itu ke

lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui untuk diselidiki sampai seberapa jauh

air itu mengandung zat-zat yang dapat merusak. Biaya pemeriksaan menjadi beban

Penyedia Jasa.

c. Jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan dapat ditentukan dengan ukuran isi

atau ukuran berat dan harus dilakukan dengan setepat-tepatnya.

5. Kerikil.

Kerikil harus bersih dari segala macam kotoran dengan ukuran 20-30 mm.

6. Besi Beton.

a. Besi Beton biasa bulat/ulir dan U-24 untuk semua beton bertulang, ukuran harus

sesuai dengan gambar rencana.

b. Besi beton harus bersih dari kotoran, lemak dan karat.

c. Kawat pengikat besi beton harus berkwalitas besi lunak dengan diameter 1mm.

d. Besi beton yang tidak memenuhi syarat tersebut diatas harus disingkirkan dan

dikeluarkan dari tempat pekerjaan dalam waktu 3x24 jam sesudah ada perintah dari

Direksi.

e. Bila dianggap perlu untuk mendapatkan jaminan kualitas harus dimintakan sertifikat

dari laboratorium untuk percobaan tekan, tarik dan melengkung 180, dimana semua

biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa.

7. Semen.

a. Semen yang digunakan adalah Portland Cement Type I.

b. Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), diturunkan dan disimpan

dalam gudang yang kering terlindung dari pengaruh cuaca dengan ventilasi cukup dan

di letakkan di atas dudukan kayu.

c. Bila di dalam semen terdapat bagian-bagian yang telah mengeras dan zak, maka sama

sekali tidak diperkenankan untuk digunakan.

8. Bata Merah.

a. Bata yang dipakai bata yang berkualitas baik dengan persentase pecah maximum 10%.

Page 8: Rks Spek Teknis Bkkbn

7

1.1.12 Tenaga Kerja

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini agar diupayakan seminimal mungkin menggunakan alat berat

sehingga lebih optimal dalam menyerap tenaga kerja/buruh yang diutamakan diambil dari

penduduk setempat (lokasi kegiatan) untuk keperluan tersebut. Pelaksana agar melakukan

koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Selain itu tenaga kerja juga harus cakap dan

terampil,serta diperkerjakan sesuai keahliannya masing-masing.

1.2 SYARAT TEKNIS KHUSUS

1.2.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah ” Rehabilitasi Gudang Arsip adalah dijalan

Puputan Renon Denpasar, Rumah dinas I Jalan Tukad Melangit Gang II No. 5, Rumah Dinas II

Jalan Tukad Melangit Gang II No. 8”. Pada uraian di bawah ini akan dijelaskan syarat-syarat

teknis pelaksanaan pekerjaan gedung tersebut sebagai berikut :

PASAL 1

PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. Lingkup Pekerjaan

Dalam pekerjaan persiapan ini adapun item pekerjaannya secara umum adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan pengukuran dan pasangan bouwplank.

2. Pengadaan penyediaan air dan listrik kerja.

3. Pekerjaan pembersihan lokasi

4. Pekerjaan bongkaran

1.2. Persyaratan Pelaksanaan

1.2.1. Pekerjaan Pengukuran dan Pasangan Papan Bouwplank

1. Ukuran-ukuran pokok dan ukuran tinggi (elevasi) telah ditetapkan dalam gambar rencana

atau sesuai petunjuk dari Direksi.

2. Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar utama dengan gambar-gambar perincian,

maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama atau ditanyakan pada

Direksi Teknis.

3. Sebagai ukuran pokok 0,00 disesuaikan dengan ukuran gambar rencana.

4. Dengan ketentuan tersebut Pemborong, Perencana, Direksi Teknis dan Pengawas akan

menetapkan patok duga 0,00 tersebut di lapangan dan dibuat dari patok beton yang

sifatnya permanen yang dipelihara selama pelaksanaan pembangunan atau tanda lainnya

yang bersifat permanen selama pelaksanaan pekerjaan.

5. Penetapan ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga antara lain dengan mempergunakan alat-

alat Waterpass atau Theodolith atau berpedoman pada bangunan yang telah ada.

6. Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu meranti dengan ukuran tebal 2 cm dan lebar

15 cm, lurus dan diketam rata pada sisi sebelah atasnya.

Page 9: Rks Spek Teknis Bkkbn

8

7. Papan bangunan dipasang pada patok kayu meranti 5/7 cm yang jaraknya satu sama lain

adalah 150 cm, tertancap kuat di tanah sehingga tidak dapat digerakkan atau dipindahkan.

8. Papan bangunan dipasang minimal sejarak 200 cm dari as pondasi terluar.

9. Tinggi sisi atas bangunan harus sama satu dengan yang lain dan atau rata “waterpass”,

kecuali dikehendaki lain oleh Direksi/Pengawas Lapangan.

10. Setelah selesai pemasangan papan bangunan, Penyedia Jasa harus melaporkan kepada

Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Penyedia Jasa harus menjaga dan memelihara

keutuhan dan ketepatan letak papan bangunan ini sampai tidak diperlukan lagi.

1.2.2. Pekerjaan Penyediaan Air dan Listrik Kerja

1. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Penyedia Jasa dengan membuat sumur pompa di

tapak atau didatangkan dari luar tapak dan disediakan pula tempat penampungannya.

2. Air harus bersih bebas dari bau, lumpur, minyak dan bahan kimia lain yang merusak.

Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengawas.

3. Penyedia Jasa harus membuat tempat penampungan air yang senantiasa terisi penuh untuk

kebutuhan Penyedia Jasa dengan kapasitas minimal 3,5 meter kubik, dibuat dari pasangan

bata merah setengah bata dengan spesi 1 PC : 3 pasir dan diplester, atau dari drum-drum.

4. Listrik untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa dan diperoleh dari sambungan

sementara PLN setempat selama masa pembangunan berlangsung dan pemasangan diesel

untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan penggunaannya atas persetujuan

Direksi/Pengawas Lapagan.

1.2.3. Pekerjaan bongkaran

Yang termasuk dalam pekerjaan bongkaran adalah :

1. Pekerjaaan bongkaran kusen pintu, kusen jendela, daun pintu dan daun jendela.

2. Pekerjaan bongkaran tembok.

3. Pekerjaan bongkaran dinding keramik.

4. Pekerjaan bongkaran asesoris kamar mandi.

5. Pekerjaan bongkaran plafond.

6. Pekerjaan bongkaran rangka atap yaitu : kuda kuda kayu, usuk, reng, penutup asbes,

penutup atap genteng, dan bubungan genteng

7. Semua pekerjaan diatas akan dikerjakan secara hati hati oleh tukang bongkar agar tidak

mengganggu situasi dilapangan.

8. Sisa hasil bongkaran akan ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan oleh pihak

direksi akan ditata rapi agar tidak mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan

dilapangan.

Page 10: Rks Spek Teknis Bkkbn

9

PASAL 2

PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

2.1. Lingkup Pekerjaan

Dalam Pekerjaan Tanah dan Pasir ini secara umum item pekerjaannya adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan galian tanah.

2. Pekerjaan urugan tanah kembali.

3. Pekerjaan urugan tanah peninggian lantai.

4. Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi.

5. Pekerjaan urugan pasir bawah lantai.

2.2. Persyaratan Pelaksanaan

Pekerjaan Galian Tanah

1. Merupakan pekerjaan untuk membuat lubang galian untuk pondasi menerus batu kali.

Pekerjaan ini disesuaikan dengan ukuran pondasi yang akan dibuat ditambah dengan

kelebihan galian di bagian kanan dan kiri sebesar 10 cm untuk mempermudah pekerjaan.

2. Penyedia Jasa harus melakukan perlindungan dan perawatan yang cukup untuk bagian-

bagian pekerjaan di atas maupun di bawah tanah, drainase, saluran-saluran pembuang dan

rintangan-rintangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan lapangan. Semua biaya

yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Kemiringan galian harus dibuat

seminimal mungkin dengan perbandingan 1 (satu) horizontal dengan 1 (satu) vertikal,

kecuali diperlihatkan lain dalam gambar.

3. Galian tersebut harus mempunyai ukuran yang cukup agar penempatan konstruksi dengan

dimensi yang sesuai dengan gambar rencana, dapat dengan mudah dikerjakan. Pengawas

dapat menentukan perubahan dimensi atau peil dari dasar galian bila dipandang perlu.

Sesudah galian selesai di laksanakan, Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada

Pengawas.

Pekerjaan Urugan Tanah Kembali dan Peninggian Lantai

1. Mengurug kembali pada bekas galian pondasi dan urugan peninggian lantai bangunan

dengan tanah urug, dilakukan lapis demi lapis, disiram dengan air sampai padat. Bila

dianggap perlu pemadatan menggunakan alat/mesin pemadat.

2. Bahan urugan ini harus bebas dari segala kotoran dan atau humus.

Pekerjaan Urugan Pasir

1. Pekerjaan urugan pasir ini meliputi urugan pasir di bawah pondasi menerus, dan urugan

pasir bawah lantai ditunjukkan pada gambar.

2. Tebal urugan pasir disesuaikan dengan gambar rencana.

3. Urugan pasir disiram dengan air sampai keadaan jenuh air.

Page 11: Rks Spek Teknis Bkkbn

10

PASAL 3

PEKERJAAN PONDASI

3.1. Lingkup Pekerjaan

Dalam Pekerjaan Pondasi meliputi pekerjaan sebagai berikut :

1. Pasangan batu kosong.

2. Pasangan batu kali 1 : 5.

3.2. Persyaratan Bahan

1. Material batu kali/belah harus keras, bermutu baik, dan tidak porous. Batu kapur, batu

berpenampang bulat, berpori besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan untuk

dipakai.

2. Adukan yang digunakan untuk pasangan pondasi adalah 1 Pc : 5 Ps.

3. Air yang dipakai harus bersih, tawar, dan bebas dari bahan kimiawi yang dapat merusak

pondasi, asam alkali, atau bahan organik.

4. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran organik, dan bahan

kimia yang dapat merusak pondasi.

3.3. Persyaratan Pelaksanaan

Pasangan Batu Kosong

1. Batu kosong harus terdiri dari batu-batu yang baik, kuat dan mempunyai panjang sekurang-

kurangnya 1,5 kali lebarnya. Pasangan batu kosong dilakukan di atas urugan pasir pondasi

dan dilaksanakan sebelum pemasangan batu kali. Dilaksanakan dengan menata batu kali

saling berkait satu sama lain dan pada celah batu diisi dengan pasir urug (semua celah

harus terisi), disiram air sampai padat dan jenuh.

2. Sebelum pekerjaan batu kali kosong dilaksanakan pastikan urugan pasir di bawah pondasi

telah dilaksanakan. Pasangan batu kosong dipasang sesuai dengan gambar rencana.

Pasangan batu kali 1 : 5

1. Batu kali harus terdiri dari batu-batu yang baik, kuat dan mempunyai panjang sekurang-

kurangnya 1,5 kali lebarnya dan batu-batu itu harus dengan permukaan yang kasar. Batu-

batu tersebut harus sekurang-kurangnya mempunyai tiga bidang pecah. Pemasangan sesuai

dengan dimensi pada gambar. Perbandingan Campuran yang dipakai sebagai perekat

adalah 1 Pc : 5 Ps.

2. Dilaksanakan untuk pondasi tembok batu bata/pondasi menerus. Sebelum pelaksanaan

pekerjaan, terlebih dahulu dibuatkan acuan/profil dari usuk setara kwalitas meranti 4/6,

dengan bentuk dan ukuran penampang pondasi sesuai gambar.

3. Batu kali ditata saling berkait/tidak boros,direkatkan dengan adukan campuran 1 Pc : 5 Ps

bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan batu kali mengikuti ketentuan

yang digunakan dalam pekerjaan beton.

4. Setelah selesai pemasangan pondasi batu kali, semua acuan/profil harus dicabut dari lubang

pondasi dan pekerjaan urugan kembali dapat dilaksanakan.

Page 12: Rks Spek Teknis Bkkbn

11

5. Sebelum berumur minimal 2 hari pasangan pondasi batu kali tidak boleh diinjak atau

dibebani yang dapat mengakibatkan keretakan pada pondasi.

6. Untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat dari pengaruh sinar matahari, pondasi batu

kali harus disiram air minimal sampai dengan 7 hari setelah pemasangan.

7. Pasangan pondasi batu kali dikerjakan sebagai dudukan dari pada sloof struktur maupun

praktis sesuai dengan gambar rencana.

PASAL 4

PEKERJAAN BETON

4.1 Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu

yang dibutuhkan didalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga mendapatkan hasil yang

bermutu baik.

2. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan beton sloof praktis, beton kolom praktis, beton ring beton

talang air, beton rabat, seperti yang ditunjukkan pada gambar.

4.2 Persyaratan Bahan

Umum :

1. Penyedia Jasa harus menyampaikan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang akan

dipergunakan untuk mendapat persetujuan Direksi.

2. Bahan yang dipakai harus memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan PBI 1971 dan Standar

Beton 1991.

3. Apabila diminta oleh Direksi, Penyedia Jasa wajib memeriksakan bahan-bahan tersebut

pada laboratorium yang ditunjuk atas biaya sendiri.

Semen :

1. Semen yang dipakai adalah Semen Portland Type I yang mendapat persetujuan Direksi dan

memenuhi SKSNI-1991, SNI, SII.

2. Selama pengangkutan dan penyimpanan, semen tidak boleh kena air dan kantongnya harus

asli dari pabriknya, dan tetap utuh dan tertutup rapat.

3. Semen yang sudah membeku, tidak dibenarkan dipakai dalam pekerjaan ini.

4. Semen disimpan pada tempat yang beralaskan dari kayu yang tingginya tidak kurang dari

30 cm dari lantai.

5. Semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2,00 meter.

6. Pengeluaran semen dari tempat penyimpanan berurutan sesuai dengan datangnya semen di

tempat penyimpanan.

Page 13: Rks Spek Teknis Bkkbn

12

Pasir dan Kerikil :

1. Pasir dari pasir alam (sungai) sedangkan kerikil beton dari hasil mesin pemecah batu (stone

crusher) dan harus bersih dari segala kotoran seperti bahan organis, tanah lumpur, kapur,

garam dan sebagainya, tidak porus dan sesuai dengan SKSNI -1991.

2. Bahan pengisi (pasir dan kerikil) harus disimpan ditempat yang bersih dan dicegah agar

terjadi pencampuran antara bahan yang satu dengan yang lainnya dan terlindung dari

pengotoran.

Air kerja dan Bahan Campuran Tambahan (Admixture) :

1. Air kerja untuk adukan dan untuk merawat beton harus bersih dan bebas dari semua

kotoran yang dapat merusak daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu beton.

2. Bahan campuran tambahan (Admixture) bila dipandang perlu dapat digunakan untuk

mempercepat pengerasan, perbaikan beton. Produksi yang digunakan adalah “Sika” atau

setara sesuai dengan sifat-sifat yang diharapkan dan harus mendapat persetujuan Direksi

terlebih dahulu. Bahan-bahan tersebut tidak boleh mengandung bahan-bahan yang

merugikan sifat beton bertulang.

Besi Beton :

1. Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan yang dapat mengurangi

lekatnya pada beton. Memenuhi syarat SII 0136-84 dan SNI 03-6861.3-2002 tentang

spesifikasi bahan bangunan bagian C (Bahan Bangunan dari besi/baja). Kecuali ditentukan

lain dalam gambar, digunakan besi dari jenis BJTP.24 untuk diameter lebih kecil atau sama

dengan 12 mm dan besi dari jenis BJTD.32 untuk diameter lebih besar dengan 12 mm,

(Penyedia Jasa harus menunjukkan hasil test laboratorium untuk masing-masing diameter

tulangan). Semua besi beton harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6861.3-

2002 Tentang Spesifikasi bahan bangunan bagian C (Bahan Bangunan dari besi/baja).

Simbol “Ø” (menunjukkan Baja tulangan polos), Simbol “D” (menunjukan Baja Tulangan

DeformUlir). Simbol “M” tulangan baja jaring (wire mesh).

2. Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk mengatur jarak

tulangan/besi beton dan mengikat tulangan-tulangan pada tempatnya. Besi tulangan harus

terpasang dengan kokoh sehingga tidak terjadi pergerakan/pergeseran pada saat

pengecoran, ukuran, bentuk dan posisi spacer harus memperoleh persetujuan

Direksi/Konsultan pengawas sebelum pekerjaan dimulai.

3. Toleransi Besi

Diameter, ukuran sisi (atau jarak

antara dua permukaan yang

berlawanan)

Variasi dalam

berat yang

diperbolehkan

Toleransi

< Ø 10 mm ± 7% ± 0,4 mm

≥ Ø 10 mm dan < Ø 16 mm ± 5% ± 0,4 mm

≥ Ø 16 mm dan < Ø 28 mm ± 4% ± 0,5 mm

Ø 28 mm-Ø 32 mm ± 2% ± 0,6 mm

Page 14: Rks Spek Teknis Bkkbn

13

Bekisting/Cetakan Beton :

1. Cetakan untuk beton bekisting (formwork), harus dibuat dari plywood yang tebalnya

minimal 9 mm. Rangka penguat cetakan yang dipakai minimal dari kayu kelas kuat II dan

dipasang sedemikian rupa sehingga cukup kuat untuk menahan tekanan beban beton.

2. Bahan steger (tiang penyangga) harus terbuat dari kayu/bambu bermutu baik atau

menggunakan schaffolding.

4.3 Persyaratan Peralatan

1. Penyedia Jasa wajib menyediakan semua peralatan untuk pembuatan kubus beton,

pemeriksaan leleh (Slump Test).

2. Untuk peralatan seperti beton molen, vibrator, kereta dorong, takaran bahan, alat-alat untuk

membasahi/pemeliharaan beton wajib disiapkan oleh Penyedia jasa.

3. Jumlah dan kualitas peralatan harus cukup dan baik untuk menjamin mutu dan kelancaran

pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

4.4 Campuran dan Mutu Beton

1. Beton yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah beton K-175 digunakan untuk beton non

struktur (Sloof, Kolom dan Ring Balok Praktis)

2. Beton untuk rabat menggunakan campuran 1 Pc : 3 Psr : 5 Krk.

3. Penggunaan Beton Ready Mix dapat diijinkan dengan catatan :

a. Prosedur persetujuan campuran Beton Ready Mix tiap mutu beton tidak berbeda bila

beton dilaksanakan sendiri oleh Penyedia Jasa.

b. Penyedia Jasa bertanggungjawab penuh atas kualitas Beton Ready Mix sesuai dengan

syarat-syarat dalam spesifikasi ini.

c. Dalam hal penggunaan truck mixer, penambahan air tidak dapat dilakukan setelah

kendaraan tiba dilapangan, dan beton yang dihasilkan harus mempunyai tingkat

kualitas yang sama seperti adukan beton yang dihasilkan di lapangan.

d. Tidak ada tambahan biaya bagi Penyedia Jasa untuk memakai Beton Ready Mix.

4.5 Persyaratan Pelaksanaan

Pengecoran Beton

1. Pada prinsipnya setiap tahap pelaksanaan beton harus sepengatahuan dan atau persetujuan

Direksi/Pengawas Lapangan.

2. Pada waktu pemeriksaan pendahuluan menjelang pengecoran, Direksi akan mengecek

kesiapan pelaksanaan tersebut sehubungan rencana kerja.

3. Penyedia Jasa wajib memelihara kerapian, kebersihan dan kebenaran pekerjaan dan

mematuhi petunjuk-petunjuk Direksi.

4. Bekisting harus disiapkan sesuai dengan bentuk akhir beton dan harus cukup kuat

menerima beban selama pelaksanaan, serta dapat dibongkar dengan mudah tanpa

menimbulkan kerusakan pada konstruksi.

Page 15: Rks Spek Teknis Bkkbn

14

5. Antara tulangan dengan bekisting beton dipasang beton deking. Beton deking dicetak

dengan campuran 1pc : 2psr dengan ukuran 4 x 4 cm dengan ketebalan sesuai dengan tebal

selimut beton lengkap dengan kawat pengikat.

6. Pemasangan beton deking dilaksanakan sedemikian rupa, agar ketebalan selimut beton

yang dihasilkan menjadi rata.

7. Pengecoran beton harus dilaksanakan dengan pengawasan atau persetujuan Direksi.

Pengecoran harus dilakukan dengan tertib, rapi dan teratur dengan cara-cara semestinya.

8. Penyedia Jasa wajib menggunakan alat vibrator selama waktu pengecoran agar tidak terjadi

rongga udara pada beton atau terjadi keropos beton.

9. Direksi berhak menghentikan pengecoran apabila dipandang mutu pelaksanaan tidak dapat

dipertanggungjawabkan.

10. Penyambungan beton lama (beton yang telah mengeras) dengan beton baru sebaiknya

menggunakan zat additive agar sambungan beton menjadi lebih kuat. Dalam penggunaan

zat additive sebelumnya harus mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan.

11. Beton yang sudah dicor harus dilindungi dari gangguan luar/cuaca dan senantiasa dibasahi

selama 28 hari agar tercapai mutu beton yang direncanakan.

12. Pembukaan bekisting baru bisa dilakukan setelah beton berumur 28 hari dan dilakukan

dengan hati-hati dan harus sepengetahuan Direksi atau atas petunjuk dari Direksi.

13. Toleransi akhir pekerjaan disyaratkan maximal 1 mm dalam 1 m baik horisontal maupun

vertikal.

14. Sloof dan ring untuk bangunan harus merupakan lingkaran tertutup atau sesuai dengan

gambar.

15. Setiap pertemuan tembok harus dipasangi kolom praktis dengan angker ke tembok pada

setiap jarak 1 m.

16. Setiap pertemuan antara kusen aluminium dengan tembok harus dipasangi kolom praktis

dan balok latai sebagai tempat perkuatan dalam pasangan kusen aluminium.

PASAL 5

PEKERJAAN PASANGAN, PLESTERAN DAN ACIAN

5.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan meliputi :

1. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya

yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Pasangan, Plesteran dan Acian yang sesuai

dengan gambar-gambar dan spesifikasi.

2. Penyediaan bahan meliputi : pasir pasang, semen portland ex. Gresik, batu bata ex pejaten

atau kramas dengan kwalitas I. Dan semua bahan tersebut baik mutu maupun ukuran harus

mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas.

5.2. Persyaratan Teknis

Pekerjaan Pasangan Batu bata

Page 16: Rks Spek Teknis Bkkbn

15

1. Persyaratan Bahan

a. Semua batu bata yang digunakan adalah batu batu bata dengan kualitas yang baik,

padat, keras, benar ukurannya, mempunyai ujung persegi, merata matangnya dan

harus sesuai dengan gambar kerja.

b. Semua batu bata yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat, dengan

ukuran yang mendapat persetujuan Direksi.

c. Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan batako mengikuti

ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton.

2. Persyaratan Pelaksanaan

a. Sebelum pemasangan batu bata dilaksanakan supaya dibuatkan acuan/profil dari usuk

kruing minimal 4/6 dengan permukaan diserut rata dipasang kokoh dan tegak tidak

goyang dan setiap saat di lot/dicek tegak lurusnya.

b. Siapkan setting out posisi kusen pintu atau jendela.

c. Sebelum dipasang, batu bata harus dibersihkan agar bebas dari kotoran.

d. Pasangan batu bata dengan adukan 1 pc : 3 ps (Trasram) digunakan untuk pasangan

dari atas sloof atau plat lantai sampai 30 cm di atas lantai jadi, dan juga untuk

pasangan bata yang akan berhubungan langsung dengan air, seperti pada tembok

toilet setinggi 170 cm dari lantai dan septictank dan pekerjaan lain sesuai dengan

petunjuk Direksi.

e. Pasangan batu bata dengan adukan (1 pc : 5 ps) digunakan untuk pasangan dinding

pemisah antar ruang dan untuk pasangan lainnya sesuai dengan gambar.

f. Pelaksanaan untuk semua pasangan batu bata dilaksanakan secara bertahap, dan

setiap tahap setinggi max. 1,00 m harus sudah diikuti dengan pengecoran kolom

praktis, penghentian pasangan batuko harus dibuat berterap/bertangga untuk

menghindari retak dikemudian hari.

g. Jarak stek/angkur beton dari pasangan batu bata ke kolom dibuat dengan tinggi

maximal 0.75 m dengan besi Ø 10 mm.

h. Pembuatan lubang steger pada pasangan batu bata sama sekali tidak dibenarkan.

i. Setelah batu bata terpasang adukan, nat/siar harus dibersihkan dengan sapu lidi dan

kemudian disiram dengan air.

j. Pembobokan pasangan batu bata untuk pemasangan instalasi listrik, air dll yang

harus tertanam didalam batu bata supaya dilakukan dengan menggunakan

gerinda/alat potong, dan dilaksanakan setelah pasangan batu bata berumur minimal 7

hari.

k. Untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat dari pengaruh sinar matahari,

pasangan batu bata harus disiram air minimal sampai dengan 7 hari setelah

pemasangan.

l. Hasil dari pasangan batu bata adalah sesuai dengan gambar kerja, kerugian akibat

kesalahan pemasangan sepenuhnya menjadi tanggungan Penyedia Jasa.

m. Pasangan batu bata 1 Pc : 5 Ps maupun 1 Pc : 3 Ps dipasang sesuai dengan gambar

rencana.

Page 17: Rks Spek Teknis Bkkbn

16

Pekerjaan Plesteran

1. Persyaratan Bahan

a. Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan plesteran

mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton.

2. Persyaratan Pelaksanaan

a. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai pasangan bata yang akan diplester terlebih

dahulu disiram air sampai jenuh.

b. Semua permukaan bidang yang akan diplester harus bersih dari bahan yang dapat

mempengaruhi daya rekat plesteran.

c. Buatkan kepala/kop plesteran dengan acuan benang lurus vertikal pada jarak + 2,50

meter dengan ketebalan 15 mm.

d. Plesteran 1 Pc : 5 Ps dilaksanakan pada dinding tembok setelah pemasangan batu

bata. Plesteran 1 Pc : 3 Ps dilaksanakan pada pasangan tembok kedap air, pelat atap

atau sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar.

e. Pekerjaan bidang plester baru dapat dikerjakan setelah kepala plesteran kering,

minimal telah berumur 24 Jam.

f. Untuk pekerjaan plesteran beton dak talang supaya dibuatkan kemiringan sehingga

sirkulasi air hujan bisa lancar.

g. Ratakan permukaan bidang plester dengan alat jidar alumunium dengan tebal sesuai

dengan kepala/kop plesteran.

h. Bidang plester harus dijaga kelembabannya agar tidak mengering terlalu cepat yang

mengakibatkan keretakan dengan jalan membasahi dengan air serta melindungi dari

sinar matahari langsung.

i. Pekerjaan acian baru boleh dilaksanakan setelah plesteran berumur 7 hari.

Pekerjaan Acian

1. Persyaratan Bahan

a. Bahan-bahan seperti pasir super halus, semen ex. Gresik, mill tembok ex. cap Gajah,

dan air adukan mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton.

2. Persyaratan Pelaksanaan

a. Lakukan pekerjaan acian setelah plesteran/beton berumur 7 hari.

b. Pastikan bahwa kondisi plesteran rata, lurus pada bagian sudut dan siap untuk diaci.

c. Lakukan pembasahan/penyiraman dengan air terhadap plesteran/ beton/bidang yang

akan diaci.

d. Tebal acian tidak boleh lebih dari 3 mm.

e. Pekerjaan acian dilaksanakan pada : tembok, kolom dan plat talang

f. Gunakan jidar alumunium untuk meratakan acian.

g. Setelah acian setengah kering gunakan kasut kecil untuk merapikan dan

menghaluskan acian secara merata dan tidak bergelombang.

h. Pergunakan jidar alumunium secara utuh pada bidang sudut maupun pada tali air

sehingga lebih menjamin kelurusannnya.

Page 18: Rks Spek Teknis Bkkbn

17

i. Bidang acian harus tetap dibasahi dengan air minimal dalam waktu 7 hari, dan

setelah itu acian baru dikeringkan.

j. Setelah acian betul betul kering dan atas persetujuan Direksi/pengawas pekerjaan,

pekerjaan pengecatan/plamiran baru bisa dilaksanakan.

PASAL 6

PEKERJAAN ATAP

6.1 Pekerjan atap gedung meliputi :

1. Struktur atap baja ringan

2. Struktur atap rangka hollow pada garase

3. Penutup Atap genteng kodok pres

4. Bubungan Atap genteng kodok press mesin type SL ( segilima)

5. Penutup atap spandex dengan tebal 0.2 mm

6. Talang air galvalum

7. Pekerjaan Pasangan usuk kayu kamper 5/7 ( pemegang lis plank) pada rangka

Baja ringan

8. Pekerjaan Pasangan Lis plank kayu kamper tebal 2.5 cm serut dan profil.

9. Pasangan Ikut celedu dan Murda dari paras buatan

6.2 Sruktur atap baja ringan + rangka hollow galvanis

1. Bahan

a. Baja mutu tinggi lapis Zincalume ( 55 % Al - 43.5% Zn – 1.5 % Si ) tegangan

Nominal 550 Mpa, setara Lion Metal.

b. Profil kuda-kuda / usuk Rafter C 75065 t = 0.65 mm (tct),C 75075 t = 0.75 mm

(tct) galvalum

c. Profil reng ( butten B30 tebal 0.5 mm )

d. Baut kuda-kuda ( SDS 6 - 19 )

e. Baut Reng ( SDS 6 – 16 )

f. Usuk kayu kamper dengan kualitas I

g. Baut hubungan kuda-kuda dengan usuk kayu ( 6 – 70 )

h. Dinabolt hubungan Pelat perletakan ( 10 – 65 )

i. Besi hollow galvanis 6 x 6 cm

j. Besi hollow galvanis 4 x 4 cm

k. Besi hollow galvanis 2 x 4 cm

2. Teknis pelaksanaan

a. Apabila pemborong secara teknis tidak memungkinkan untuk melaksanakan

sendiri pekerjaan baja ringan ini, pemborong boleh menunjuk sub kontraktor untuk

melaksanakan pekerjaan ini dengan persetujuan dari direksi dan Pengguna Jasa.

Page 19: Rks Spek Teknis Bkkbn

18

Pemborong harus menyerahkan sertifikat Garansi dari produk baja ringan yang

dipakai dalam pekerjaan ini yang lamanya minimal 30 tahun dari tanggal serah

terima pertama pekerjaan.

b. Kontraktor/Sub kontraktor harus mengukur ulang bangunan untuk mendapatkan

ukuran riil di lapangan untuk menghindari kemungkinan kesalahan ukuran dan

dituangkan dalam gambar –gambar pelaksanaan ( shop drawing ).

c. Pabrikasi dapat dilakukan di luar dari lokasi kegiatan dalam rangka effisiensi teknis

dan waktu dengan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu baik kepada

Pengguna Jasa maupun kepada Direksi Lapangan.

d. Seluruh batang-batang rangka atap harus dipotong secara presisi sesuai ukuran di

lapangan yang didapat.

e. Penyambungan lurus antar profil Rafter C dilakukan dengan mengupas sirip sayap

salah satu batang dan dimasukkan ke batang lainnya dengan panjang overlaving

60 cm, dan diperkuat dengan bout jarak 5 cm atau disesuaikan dengan gambar

rencana.

f. Jika terdapat patahan atap, maka pada posisi patahan tersebut harus merupakan

titik simpul sistem rangka batang ( bentuk dasar segitiga). Perkuatan patahan kuda-

kuda dengan pelat adu punggung hanya bisa dikerjakan pada posisi batang yang

menerima beban sangat kecil.

g. Semua titik simpul diperkuat dengan bout dengan jumlah minimal 5 buah atau

disesuaikan dengan kebutuhan.

h. Pemasangan tumpuan rangka atap pada ring balok dari beton (pada bangunan

existing) harus dilakukan dengan baik memakai dynabolt type wall plug ukuran

sesuai kebutuhan material yang dipasang.

i. Pemasangan reng harus dibuat rata, tegak lurus dengan rangka atap serta berjarak

yang sama antara satu reng dengan reng lainnya.

j. Ukuran jarak reng ditentukan di lapangan disesuaikan dengan bahan genteng yang

akan dipasang.

k. Usuk dipasang/dimasukan pada ujung-ujung bawah kuda-kuda dengan panjang

kurang lebih 50 cm, diperkuat dengan bout. Jarak antar bout kurang lebih 5 cm

dengan jumlah bout minimal 3 buah atau sesuai kebutuhan.

l. Lisplang dipasang setelah semua usuk terpasang dengan baik.

m. Bentuk serta ukuran papan lisplank sesuai dengan gambar kerja.

n. Listplank dipasang sedemikian rupa pada ujung usuk, diperkuat dengan paku.

Sambungan antara papan lisplank kalau memungkinkan menggunakan sambungan

ekor burung.

o. Hasil yang diharapkan, listplank terpasang kuat, lurus, tidak bergelombang, rapi

terutama pada pertemuan sudut atap

p. Seluruh bidang atap dari rangka atap yang dipasang harus merupakan bidang yang

rata dan tidak bergelombang sehingga pemasangan reng dapat dilaksanakan dengan

baik.

Page 20: Rks Spek Teknis Bkkbn

19

q. Pemasangan rangka atap keseluruhannya harus merupakan sistem kesatuan yang

saling berkait.

r. Untuk pemasangan penggantung plafond ditempatkan pada titik-titik simpul

sambungan kecuali pada hal tertentu akibat keadaan memaksa pemborong harus

melaporkan kepada Direksi Lapangan.

s. Untuk pekerjaan struktur kanopy, tiang menggunakan besi hollow ukuran 6 x 6 cm

ketinggian tiang disesuaikan dengan ketentuan dalam gambar.

t. Untuk struktur atap menggunakan besi hollow 4 x 4 cm dan 2 x 4 cm , untuk

ukuran disesuaikan dengan ketentuan dalam gambar.

6.3 Pekerjaan penutup atap

1. Bahan penutup atap

a. Penutup atap menggunakan genteng kodok pres warna natural

b. Bubungan genteng kodok type/bentuk segi lima dengan warna natural

c. Ikut celedu dan murda terbuat dari paras ex silakarang, corak, motif, ukuran sesuai

dengan gambar.

d. Penutup atap kanopy menggunakan spandex 0.2 mm

2. Teknis pelaksanaan.

a. Penutup atap genteng dipasang apabila pasangan reng sudah sesuai dengan jarak

dengan ukuran genteng dan sudah mendapat persetujuan dari direksi teknis.

b. Pemborong harus terlebih dahulu menunjukan contoh-contoh genteng dan

bubungan yang akan dipakai,untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi

Lapangan.

c. Pemasangan genteng dilaksanakan setelah jarak ujung pertama genteng dari tatab

lisplank ditentukan bersama-sama dengan Direksi Lapangan.

d. Setelah itu pemasangan dilakukan sedemikian rupa secara bertahap,sehingga

menghasilkan pasangan genteng yang kuat dan rapi.

e. Sebelum Genteng bubungan dipasang, pemborong harus memasang benang sepat

untuk mendapatkan pasangan bubungan yang lurus dan rapi. Perekat genteng

bubungan menggunakan spesi 1 Pc : 3 Ps, dengan pasir yang telah diayak halus.

f. Pemborong harus menyiapkan genteng cadangan ( ekstra ) satu biji setiap 100 buah

genteng, dan 5 buah genteng bubungan

g. Setelah genteng dan bubungan terpasang dilanjutkan dengan pemasangan ikut

celedu dan murda paras.

h. Angker dari besi 10 mm dipasang minimal 2 buah pada ujung bubungan tempat

akan dipasang ikut celedu. Bantalan ikut celedu diangker pada bubungan dan

direkat dengan semen.

i. Murda dipasang pada pertemuan ujung atas bubungan.

j. Hasil yang diharapkan, semua ikut celedu dan bubungan terpasang dengan kuat

dan rapi

Page 21: Rks Spek Teknis Bkkbn

20

k. Untuk pekerjaan penutup atap spansex menggunakan spandex dengan ukuran 0.2

mm dipasang apabila rangka atap besi hollow sudah selesai dikerjakan dan sudah

mendapat persetujuan dari direksi teknis.

l. Teknis pemasangan spandex dipasang lembar per lembar sesuai dengan ketentuan

dalam atap pemasangan atap seng.

m. Hasil yang diharapkan adalah pemasangan spandex rapi, rata dan tidak

bergelombang.

PASAL 7

PEKERJAAN PLAFOND

7.1. Lingkup pekerjaan

1. Pekerjaan rangka plafon ragka hollow

2. Pekerjaan penutup plafond kalsiboard 3.5 mm

3. Pekerjaan penutup plafond gypsum 9 mm

4. Pekerjaan list gypsum 7/7 Gypsum

5. Pekerjaan list gypsum 5/5 Gypsum

6. Pekerjaan List kayu 2.5/5 cm diprofil

7.2. Persyaratan Bahan

1. Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan yang

tercantum dalam PKKI 1971 - NI.5.

2. Rangka hollow yang digunakan dalam pekerjaan plafond dengan kualitas yang bagus dan

sudah mendapat persetujuan dari direksi teknis

3. Semua alat penggantung, pengikat, penjepit dari metal seperti baja siku, baja strip, klem kabel,

dan angker, harus memenuhi persyaratan seperti tercantum dalam gambar pelaksanaan

4. Panel Kalsiboard dan gypsum mempunyai standar SII dengan ukuran 120 x 240 cm sesuai

dengan gambar kerja dengan tebal 3.5 mm

5. Bahan yang akan dipakai harus siku pada sudut-sudutnya, permukaan rata tidak

bergelombang, tidak ada tonjolan atau lekukan; dan bebas dari cacat, noda dan pecah

7.3. Persyaratan Pelaksanaan

1. Sebelum pelaksanaan, Kontraktor wajib memeriksa dengan seksama Gambar Kerja dan

memeriksa keadaan ditempat pekerjaan yang akan dilaksanakan serta mengadakan koordinasi

dengan disiplin lain, yaitu : Elektrikal, Mekanikal, dan Sanitasi terhadap peletakan-peletakan,

diantaranya :

- Armatur, lampu, dan “Intake dan Exhaust” grille dari ducting

- Pengabelan dan Pemipaan

- Dan instalasi-instalasi lain

2. Bila pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam Gambar Rencana langit-langit, maka

Kontraktor harus meneliti Gambar Kerja disiplin yang bersangkutan. Bila tidak didapatkan

Page 22: Rks Spek Teknis Bkkbn

21

kejelasan, Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas, untuk mendapatkan

keputusan yang harus dilaksanakan. Koordinasi harus selalu berada di bawah petunjuk dan

pengarahan dari Konsultan Pengawas.

3. Semua pelaksanaan ini harus memenuhi standard spesifikasi dari bahan dan material, prosedur

dan pelaksanaan dari pabrik pembuat, selain mengikuti Gambar Kerja dan Buku Spesifikasi

ini

4. Semua langit-langit bangunan termasuk selasar dipergunakan bahan gypsum dengan tebal 3.5

mm dengan permukaan rata, licin, tidak berombak, sisi luar yang lurus dan rata, tidak retak.

Secara keseluruhan penutup langit-langit yang berombak atau melengkung, nat yang tidak

lurus harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.

a. Pekerjaan List Plafond

- Bahan List Plafond yang dipakai adalah plafond calsiboard adalah gypsum

dengan ukuran 7/7 mm dan difinis cat

- Kepala paku harus dipipihkan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan jarak

pemakuan maksimum 20 cm, berseling diantara pemakuan langit-langit. Lubang

bekas paku harus ditutup dengan dempul, kemudian diratakan dengan permukaan

memakai ampelas halus.

- Setiap pertemuan sudut harus di adu manis. Setiap perselingan dan pertemuan

harus tegak lurus.

b. Penutup langit-langit kalsiboard

- Pemasangan kalsiboard dibuat tidak menggunakan naat, antar panil satu dan

lainnya, dan dihaluskan dengan menggunakan dempul khusus yaitu

“plasterboard” se-kualitas “Jaya plasterboard”

- Paku yang digunakan adalah paku khusus untuk gypsum.

c. Penutup langit-langit gypsum

- Pemasangan gypsum dibuat tidak menggunakan naat, antar panil satu dan

lainnya, dan dihaluskan dengan menggunakan dempul khusus yaitu

“plasterboard” se-kualitas “Jaya plasterboard”

- Paku yang digunakan adalah paku khusus untuk gypsum.

PASAL 8

PEKERJAAN LANTAI

9.1 Lingkup pekerjaan

1. Pekerjaan urugan pasir

2. Pekerjaan beton rabat

3. Pekerjaan lantai 40 x 40 cm

4. Pekerjaan lantai 20 x 20 cm anti sliip kamar mandi

Page 23: Rks Spek Teknis Bkkbn

22

5. Pekerjaan lantai 20 x 25 cm dinding kamar mandi

6. Pekerjaan plint keramik 10 x 40 cm

7. Dan lain-lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja

9.1 Persyaratan Bahan

1. Semen Portland/PC, pasir, air harus memenuhi persyaratan seperti terurai dalam pasal

Pekerjaan Beton di buku RKS ini.

2. Keramik lantai dengan ukuran 40 x 40 cm. Produk yang digunakan adalah asia tille atau setara.

Persyaratan bahan keramik harus memenuhi ketentuan keramik pada pasal pekerjaan pelapis

dinding.

3. Keramik lantai dengan ukuran 20 x 20 cm anti sliip kamar mandi. Produk yang digunakan

adalah asia tille atau setara. Persyaratan bahan keramik harus memenuhi ketentuan keramik

pada pasal pekerjaan pelapis dinding Kontraktor harus memberikan contoh bahannya untuk

mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas

4. Keramik dinding dengan ukuran 20 x 25 cm dinding kamar mandi. Produk yang digunakan

adalah asia tille atau setara. Persyaratan bahan keramik harus memenuhi ketentuan keramik

pada pasal pekerjaan pelapis dinding Kontraktor harus memberikan contoh bahannya untuk

mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas

5. Kontraktor harus memberikan contoh bahannya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan

Pengawas

9.1 Persyaratan Pelaksanaan

1. Tanah urug sebagai lapisan dasar harus mencapai kepadatan yang disyaratkan dan rata

waterpass, kemudian dipasang urugan pasir pasang tebal 5 cm.

2. Untuk pemasang penutup lantai atas, sebelum pemasangan keramik harus terlebih dulu

dipasang pasir urug setebal 5 cm.

3. Setelah urugan pasir disiram dengan air dilanjutkan dengan rabatan beton dengan tebal 5 cm

yang telah disesuaikan dengan gambar rencana

4. Adukan pasangan untuk keramik adalah 1PC:3PS (lantai bawah). Jarak antara keramik atau

siar lebar adalah 2 mm.

5. Pola pemasangan dan awal pemasangan harus sesuai dengan Gambar Kerja dengan mengikuti

pola corak masing-masing ubin keramik yang dipakai. Awal pemasangan dan pemotongan

harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

6. Keramik lantai yang akan dipasang harus sudah diseleksi dengan baik sehingga bentuk dan

warna masing-masing keramik sama dan tidak ada bagian yang retak, pecah–pecah, sudut

atau tepi atau cacat lainnya serta telah disetujui secara tertulis dari Konsultan Pengawas.

7. Adukan yang dipakai adalah campuran 1Pc : 2Ps tebal 10 –15 mm untuk daerah kedap air,

dan 1 Pc : 3 Ps daerah kering.

8. Seluruh pemasangan keramik dengan cara kering dan tidak dilbenarkan menyiram air semen

ke permukaanya. Seluruh rongga pada bagian belakang ubin porselen harus berisi dengan

adukan pada waktu pemasangan.

Page 24: Rks Spek Teknis Bkkbn

23

9. Awal pemasangan dan pola pemasangan harus sesuai dengan Gambar Kerja atau petunjuk

Konsultan Pengawas.

10. Pada prinsipnya pemotongan ubin keramik harus dihindarkan, kecuali ditentukan dengan pola

gambar. Jika perlu diadakan pemotongan harus dikerjakan dengan hati-hati, rapi, lurus atau

bersudut sesuai dengan kebutuhan, kemudian bidang potong harus diperhalus dengan gerinda

atau kikir. Diusahakan potongan tidak boleh kurang dari 1/2 ukuran utuh keramik,

pemotongan dilakukan dengaan alat potong khusus.

11. Pada sudut pertemuan lantai keramik dibuat adumanis.

PASAL 9

PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

9.1 Lingkup pekerjaan

1. Pekerjaan kusen pintu kayu kamper

2. Pekerjaan daun pintu panil kayu kamper

3. Pekerjaan daun pintu PVC kamar mandi

4. Pekerjaan pasangan kaca tebal 5 mm

5. Pekerjaan daun jendela kaca 5 mm kayu kamper

9.1 Persyaratan material

1. Kaca mati polos 5 mm

2. Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok serta

mempunyai derajat kelembaban kurang dari 15 % dan memenuhi persyaratan yang tercantum

dalam PKKI 1971 - NI.5.

3. Semua kayu harus terlebih dahulu diawetkan dengan bahan anti rayap (perendaman garam

wolfman).

4. Sebelum kayu dipesan untuk dikerjakan terlebih dahulu mengajukan contoh kepada Konsultan

Pengawas untuk mendapat persetujuannya.

5. Plywood untuk pekerjaan daun pintu mempunyai standar SII dengan kualitas yang baik.

6. Engsel pintu danJendela stainless steel

7. Kunci pintu standar stenless steel

8. Grendel dan kait angin stenless steel

9. Sebelum pemasangan rekanan harus menyampaikan contoh-contoh material penggantung dan

pengunci untuk mendapat persetujuan Direksi.

9.1 Persyaratan pemasangan

1. Untuk bingkai ventilasi kayu hubungan dengan kaca dengan lubang skoneng dan di isi gasket

untuk memperkuat kedudukan kaca. Hubungan dengan kusen menggunakan 2 buah engsel H

diperkuat dengan paku sekrup.

2. Hasil yang diharapkan semua hubungan terpasang kuat ,rapi dan rata.

Page 25: Rks Spek Teknis Bkkbn

24

3. Untuk daun Pintu panil kayu kamper pada pintu depan menggunakan engsel poros beserta

accessoriesnya seperti kunci dan handle (glass fitting ) yang setara dengan ”DORMA”.

4. Semua pekerjaan kayu yang tampak (exposed) harus diserut rata dan licin hingga memberikan

penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan.

5. Pemasangnan kusen pada dinding harus memakai angker dengan besi beton 8 mm, minimal

dalam jarak maksimal 60 cm satu sama lain dicor beton 1PC : 2 PS : 3 KRL.

6. Bagian permukaan kusen yang akan menempel harus dicat meni dahulu.

7. Kusen yang menempel pada balok/kolom beton, disekrup dengan dynabolt 8 mm pada jarak

maksimum 1 m dan lubang sekrup pada kusen harus ditutup kembali dengan kayu.

8. Daun pintu dan jendela dipasang pada tempat-tempat yang berada di dalam ruang seperti yang

dinyatakan dalam gambar-gambar.

9. Kayu yang dipakai untuk seluruh pekerjaan pintu dan jendela adalah sekualitas kayu kamper

samarinda ukuran yang tercantum dalam gambar adalah ukuran jadi.

10. Penyambungan pada daun pintu / list kaca dengan tiang kusen harus betul-betul rapih tegak

lurus dan tidak terdapat celah-celah.

11. Alur-alur air harus diberikan pada permukaan kusen yang berhubungan dengan dinding/

kolom setebal 1 cm luar dalam.

12. Daun pintu berupa rangka Kamper dan kaca 5 mm dengan permukaan diserut rata. rangka

harus kaku, lurus, kokoh dan rata dan sambungan harus menggunakan pasak.

PASAL 10

PEKERJAAN PENGECATAN

10.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi :

1. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya

yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan yang sesuai dengan gambar dan

spesifikasi.

2. Penyediaan bahan :

a. Untuk pengecatan dinding digunakan cat setara vinilex warna ditentukan kemudian

atas persetujuan Direksi.

b. Untuk pengecatan plafond dan list plafond gypsum digunakan cat setara vinilex warna

ditentukan kemudian atas persetujuan Direksi.

c. Plamur tembok ex. Tartar, Wood Filler dan bahan yang lainnya.

d. Politur digunakan pada kusen pintu, jendela, ventilasi dan daun jendela serta

digunakan pada lisplank kayu dan tatab dengan material setara Ultran.

e. Waterproofing setara Aquaproof pada kolam dan talang beton

10.2. Persyaratan Pelaksanaan

Page 26: Rks Spek Teknis Bkkbn

25

1. Setelah Direksi/Pemberi Tugas menyetujui warna yang akan digunakan, Penyedia Jasa

menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan contoh. Pekerjaan ini dilakukan

atas biaya Penyedia Jasa.

2. Bagian/bidang-bidang yang akan dicat terlebih dahulu dibersihkan dan dijaga agar tidak

kena debu.

3. Bidang kayu yang akan dipolitur, kemudian didempul kayu sampai lubang-lubang/pori-

porinya terisi penuh.

4. Setelah dempul kering, permukaan diamplas halus dan dibersikan dari debu dempul.

Bidang pekerjaan politur akhir minimal 2 kali hingga rata, yang sebelumnya diamplas

hingga halus dan rata.

5. Pengecatan harus diselesaikan dengan baik dan rapi sehingga berbentuk bidang cat yang

utuh, tidak retak, rata dan tidak ada bentuk atau gelembung udara. Bidang cat harus dijaga

terhadap kotoran.

6. Benangan dan alur-alur harus tajam dan lurus.

7. Pekerjaan Politur :

a. Bagian permukaan kayu yang akan dipolitur dan ingin diperlihatkan serat

permukaannya, maka bidang pekerjaan tersebut dipolitur.

b. Permukaan yang dipolitur harus diamplas halus dan rata dengan amplas dan harus

benar-benar bersih dari debu dan kotoran lainnya. Kemudian permukaan tersebut

dipolitur lapis demi lapis sebanyak minimal tiga kali.

c. Bagian kayu yang dipolitur antara lain : plafond lambrisering, lis plafond kayu profil,

lisplank kayu atau seperti yang ditunjukkan pada gambar.

8. Waterproofing dilakukan pada permukaan dak beton, dinding yang bersentuhan langsung

dengan air atau sesuai dengan gambar. Waterproofing sesuai jenisnya dipasang mengikuti

petunjuk pabrik dan dikerjakan oleh tenaga kerja terampil.

PASAL 11

PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

11.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi :

1. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya

yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal yang sesuai dengan

gambar dan spesifikasi.

2. Penyediaan bahan :

a. Kabel Oper Spaning NYY 4 x 4 mm2.

b. Kabel NYM 3 x 2,5 mm2.

c. Pipa Conduit PVC 5/8”.

d. Stop kontak setara broco.

e. Stop kontak ac setara broco.

f. Stop saklar setara broco.

Page 27: Rks Spek Teknis Bkkbn

26

g. Lampu RMI 18 Watt setara Philips.

h. Lampu Sl 8 Watt setara Philips

Persyaratan Pelaksanaan

1. Pemasangan titik lampu menggunakan Pipa PVC 5/8" dengan pemasangan sistem

inbow/tanam atau OB/luar sesuai dengan kebutuhan. Pemakaian kabel menggunakan kabel

NYY/NYM 3 x 2,5 mm2, dan kabel tersebut sudah Standard LMK atau sesuai PUIL 2000.

Khusus pemasangan sistem tanam menggunakan inbow dos sebagai pemegang saklar.

Saklar yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan hindari penggunaan saklar

lebih dari 1 titik lampu. Untuk fitting lampu yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Untuk saklar dan fitting setara Clipsall/produksi dalam negeri.

2. Pemasangan Titik Stop Kontak.

Menggunakan pipa PVC listrik 5/8" kabel-kabel yang digunakan adalah NYY/NYM 2,5

mm2 atau NYA 2,5 mm

2. Dan instalasi dengan kabel NYY/NYM agar masuk dalam pipa

(Conduit). Cara pemasangan ada pemasangan inbow/tanam dan OB/luar. Khusus untuk

pemasangan tanam menggunakan inbow dos sebagai pemegang stop kontak. Penggunaan

stop kontak sesuai dengan kebutuhan.

3. Pemasangan Sekering/Panel.

Ada sistem sekering kast, ada yang sistem pemakaian MCB sesuai dengan kebutuhan.

Penggunaan Kabel NYM, NYY dan NYA dengan ukuran sesuai dengan beban/watt yang

diperuntukkkan (21/2 , 4, 6, 10, ... ) mm2 dan kabel tersebut sudah dengan merk LMK atau

sudah persetujuan PLN.

Pemasangannya ada sistem tanam dan luar. Untuk pemasangannya diusahakan pada tempat

yang strategis mudah dijangkau terhindar dari kelembaban hujan.

4. Saklar dan stop kontak setara broco.

5. Stop kontak AC setara broco

6. Pasang stop kontak dinding setinggi 30 cm dari permukaan lantai.

7. Semua lampu yang digunakan adalah setara Phillips antara lain lampu downligh sesuai

dengan gambar rencana.

8. Segala ketentuan diatas disesuaikan dengan gambar dimana jika terjadi perbedaan antara

gambar dan RKS maka pekerjaan mengikuti gambar.

Page 28: Rks Spek Teknis Bkkbn

27

PASAL 12

PEKERJAAN SANITASI

12.1. Lingkup pekerjaan ini meliputi :

1. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya

yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Sanitasi yang sesuai dengan gambar dan

spesifikasi.

2. Penyediaan bahan :

a. Kloset jongkok kwalitas terbaik.

b. Wastafel kwalitas terbaik

c. Kran air biasa kwalitas terbaik

d. Floor drain kwalitas terbaik

e. Pipa PVC tipe AW kwalitas terbaik ukuran menyesuaikan dengan gambar.

f. Alat bantu lainnya sesuai kebutuhan.

12.2. Persyaratan Pelaksanaan

1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih, Air Bekas, Air Kotor dan Air Hujan :

a. Pipa air bersih menggunakan pipa PVC tipe AW diameter : ½” dan ¾” kwalitas

terbaik

b. Pipa air bekas menggunakan pipa PVC tipe AW diameter : 3” kwalitas terbaik

c. Pipa air bekas menggunakan pipa PVC tipe AW diameter : 4” kwalitas terbaik.

d. Galian tanah untuk pasangan pipa harus dikerjakan dengan baik dan rapi. Kemiringan

galian agar diperhatikan secara teliti supaya air dapat mengalir secara lancar.

e. Sebelum dipasang, pipa dan sambungan harus dipastikan dalam keadaan bersih dari

segala kotoran.

f. Pasangan pipa harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan,

kerapian dan kelancaran aliran air.

g. Penyambungan antar pipa dan/atau fitting harus menggunakan lem yang sesuai dengan

jenis pipa atau sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.

h. Selama pemasangan, apabila terdapat ujung pipa yang terbuka pada sisa setiap tahap

pekerjaan, ujung pipa tersebut harus ditutup dengan menggunakan caps agar benda-

benda tidak dapat masuk ke dalam pipa.

i. Seluruh galian harus diurug kembali dan dipadatkan secara baik dan merata.

2. Pemasangan Kloset jongkok

a. Kloset duduk dan klosed jongkok yang dipakai adalah kwalitas terbaik dengan yang

mendapat persetujuan Direksi.

b. Kloset harus terpasang kokoh dengan segala perlengkapannya, letak dan

ketinggiannya sesuai dengan gambar kerja. Kemudian semua noda-noda bekas semen

atau kotoran-kotoran lainnya harus dibersihkan dari kloset.

Page 29: Rks Spek Teknis Bkkbn

28

3. Pemasangan wastafel

a. Wastafel yang dipasang adalah wastafel dengan kualitas yang baik

b. Pasangan wastafel harus disesuaikan dengan gambar rencana.

c. Wastafel terpasang kokoh dan kuat, kemudian semua noda – noda bekas debu atau

semen ynag menempel pada wastafel harus dibersihkan.

4. Pemasangan Kran Air

a. Seluruh kran air yang dipakai adalah kwalitas terbaik yang mendapat persetujuan

Direksi.

b. Kran harus dipasang rapi dengan segala perlengkapannya, letak dan ketinggiannya

sesuai dengan gambar kerja

5. Pemasangan Floor Drain

Floor Drain yang dipakai adalah kwalitas terbaik yang mendapat persetujuan Direksi. Floor

Drain harus dipasang rapi pada lantai kamar mandi dengan segala perlengkapannya, letak

floor drain sesuai dengan gambar kerja.

Page 30: Rks Spek Teknis Bkkbn

29

PASAL 13

PENUTUP

1. Penyedia Jasa wajib menjaga lingkungan agar aktifitas pelaksanaan pekerjaan fisik tidak

mengganggu lingkungan setempat.

2. Setelah pembangunan selesai 100% gudang bahan dan semua sampah, bahan-bahan yang tidak

berguna harus dibersihkan. Pembersihan akhir dilaksanakan di dalam atau di luar bangunan

supaya bersih dari kotoran dan sisa-sisa bahan lainnya.

3. Persyaratan lain yang belum jelas akan diberikan pada waktu penjelasan dan peninjauan

lapangan.

4. Hal-hal yang belum jelas tentang RKS ini akan dijelaskan pada waktu diadakan rapat penjelasan

pekerjaan/Aanwijzing.

5. Hal-hal lain yang tidak tercantum dalam bestek ini, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak

terpisahkan dari pekerjaan ini dan menurut peraturan yang berlaku hal tersebut harus ada,

Penyedia Jasa dianggap telah tahu dan harus mentaati serta wajib untuk melaksanakanya sesuai

petunjuk Direksi.

Diperiksa/Disetujui Oleh :

Pejabat Pembuat Komitmen

Satker Perwakilan BKKBN Provinsi Bali

PUTU AYU UTAMI L.D., SE., MM.

Nip. 19840320 200604 2 002

Denpasar,

Dibuat Oleh :

Konsultan Perencana

CV. Kencana Widnyana Karma

I WAYAN ARMUJA, ST.

Direktur

Mengetahui / Menyetujui

Kuasa Pengguna Anggaran

Satker Perwakilan BKKBN Provinsi Bali

IDA BAGUS WIRAMA, SH.M.Kes

Nip. 19580129 198403 1 001