Rks Interior Kantor Bappeda (1)

download Rks Interior Kantor Bappeda (1)

of 38

Transcript of Rks Interior Kantor Bappeda (1)

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    1/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

    PEKERJAAN INTRIOR KANTOR BAPPEDA

    BAB I

    SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Pasal 1LINGKUP PEKERJAAN

    Lingkup Pekerjaan Interior Kantor Bappeda, sebagaimana ditunjukan dalam gambar-gambar dan diuraikandalam syarat-syarat teknik serta dalam rencana anggaran biaya (RAB)

    Pasal 2KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

    1.  Sebelum pelaksanaan pekerjaan (fisik 0%) , jika diperlukan pihak Kontraktor membuat persentaseatau Kick Off Meeting (Jika diperlukan)dengan Pihak Pemberi kerja/Pengawas tentang pelaksanaanpekerjaan secara keseluruhan (Organisasi proyek, Time schedule, Tenaga personil, cara pengaturanpekerjaan dan hal-hal lain yang dianggap perlu.

    2.  Kontraktor harus mengerjakan semua jenis pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah disiapkanoleh Pengawas.

    3.  Segala penyimpangan dari spesifikasi tanpa sepengetahuan dan persetujuan Pengawas,maka seluruhresiko dan biaya yang timbul menjadi beban dan tanggung jawab pihak Kontraktor.

    4.  Kontraktor harus menempatkan wakil/Tenaga Teknis yang selalu berada di lokasi pekerjaan pada

     waktu pelaksanaan pekerjaan berlangsung, sehingga dapat memutuskan hal-hal yang terkait denganpelaksanaan pekerjaan. 

    PASAL 3

    PERATURAN TEKNIS

    1.  Pelaksanaan pekerjaan ini digunakan peraturan-peraturan seperti tercantum di bawah ini :

    a.  Persyaratan Umum Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)b.  Peraturan Departemen Tenaga Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3)c.  Peraturan-peraturan Pemerintah Pusat/ Daerah setempatd.  Peraturan Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000(PUIL 2000)

    e.  Peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai syarat-syarat umum konstruksi.f.   Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI –  03 –  1729 –  2002.g.  Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung, PPIUG –  1983.h.  Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI-1726- 2012.i.  Standarisasi-standarisasi lain, yang berhubungan dengan pekerjaan di atas.

    2.   Jika ternyata pada Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini terdapat perbedaan terhadap peraturan-peraturan sebagaimana dinyatakan didalam ayat (1) di atas, maka Rencana Kerja dan Syarat-Syarat iniyang mengikat. 

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    2/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    Pasal 4PELAKSANAAN PEKERJAAN

    1.   Jadual Pelaksanaan Pekerjaana)  Untuk pelaksanaan pekerjaan ini jangka waktu yang diberikan adalah 240 (dua ratus empat

    puluh) hari kalender atau 8 (delapan) bulan kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat

    Perjanjian sampai dengan pekerjaan harus selesai 100% (serah terima pertama).b)  Untuk keperluan pelaksanaan pengawasan / monitoring maka sebelum pekerjaan dimulaiKontraktor harus mengajukan rencana kerja dan jadwal waktu yang terinci dan jelas, dantergantung keperluannya apakah harus dengan network planning atau cukup barchart atausesuai permintaan Pemberi Tugas.

    c)   Jangka waktu pemeliharaan ditetapkan selama 60 (enam puluh) hari kalender, terhitung daritanggal pernyerahan pertama. Kontraktor harus memperbaiki hingga memuaskan segalakekurangan atau kerusakan yang terjadi dalam masa pemeliharaan karena ketidak sempurnaanbahan atau pelaksanaan.

    d)   Apabila Kontraktor dalam jangka waktu yang ditetapkan belum melakukan perbaikanyang diperlukan, maka pemberi tugas berhak melakukan perbaikan pekerjaan tersebut atasbiaya yang dibebankan kepada Kontraktor.

    e) 

    Setelah jangka waktu pemeliharaan berakhir, pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya, yangdituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Ke II.f)  Masa pemeliharaan otomatis akan bertambah, jika masa perbaikan melampaui masa

    pemeiharaan pekerjaan.g)  Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus menyiapkan Jadual Pelaksaan Pekerjaan (kurva S

    dan Bar Chart) dengan detail, yang diperlihatkan urutan pelaksanaan kegiatan beserta waktuyang dibutuhkan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan untuk mendapatpersetujuan. Selanjutnya Jadual ini akan digunakan sebagai acuan dalam melakukan pekerjaandan penetapan kemajuan (progress) fisik pekerjaan.

    h)  Secara berkala Kontraktor harus membuat jadual pelaksanaan pekerjaan mingguan/bulananyang akan digunakan sebagai acuan kerja.

    2. 

     Jadwal Kedatangan Bahan/Material Jadwal kedatangan bahan/material harus disesuaikan dengan jadual pelaksanaan pekerjaan dan dibuatsecara terpisah. Dalam jadual harus sudah termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan, jadualrencana pengiriman, pengambilan sampel, dan pengujian bahan. Jadual ini harus diserahkan kepadaPemberi Tugas/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.

    Pasal 5LOKASI, DAERAH KERJA DAN LALU LINTAS PELAKSANAAN PEKERJAAN

    1.  Lokasi yang disediakan untuk areal kerja akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas/PengawasLapangan, dimana Kontraktor harus menyiapkan, menempatkan, mengatur penggunaan lapangan

    kerja yang tersedia untuk menempatkan peralatan, tempat penyimpanan bahan-bahan serta tempatlain yang dibutuhkan kemudian.2.  Sebelum menggunakan lapangan kerja, Kontraktor harus mengajukan gambar/layout untuk areal

    kerja, selanjutnya dikonsultasikan dengan Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan untuk mendapatkanpersetujuan tertulis dan petunjuk lebih lanjut.

    3.  Pada akhir pekerjaan sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan, Kontraktor harussegera membongkar/memindahkan bangunan-bangunan sementara, alat-alat konstruksi penolongatau bentuk lain yang sudah tidak digunakan sehingga bekas tempat kerja tersebut bersih kembali. 

    4.  Daerah Kerja Kontraktor adalah diusulkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Direksi BAPPEDAyang berwenang/Pemberi Pekerjaan.

    5.  Bila Kontraktor memerlukan tambahan daerah kerja adalah tanggung jawab Kontraktor sendiri untukmencari lahan yang sesuai dan membayar semua biaya sehubungan dengan hal itu bila diperlukan .

    6.  Kontraktor harus memberitahu Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan secara tertulis lokasidaerah kerja yang diusulkan dan bertanggung jawab atas pengeluaran tambahan yang terjadisehubungan dengan hasil inspeksinya di daerah kerja tersebut yang berlokasi di luar lokasi pekerjaan.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    3/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    7.  Kontraktor harus mematuhi peraturan LALU LINTAS jalan dalam area pekerjaan maupun jalan-jalan operasional pelayanan dalam lokasi pekerjaan.

    8.  Harus selalu diperhatikan dalam membebaskan jalan ke lapangan pekerjaan dan dalam melaksanakanhal itu harus menghindarkan perusakan lingkungan. Bila terjadi perusakan, kontraktor berkewajibanuntuk memperbaiki atau mengganti.

    PASAL 6KONDISI LAPANGAN

    1.  Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus benar-benar memahami kondisi keadaanlapangan pekerjaan atau hal-hal lain yang mungkin akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan danharus sudah memperhitungkan segala akibatnya.

    2.  Kontraktor Pelaksana harus memperhatikan secara khusus mengenai pengaturan lokasi tempatbekerja, penempatan material, pengamanan dan kelangsungan operasi selama pekerjaan berlangsung.

    3.  Penentuan lokasi akses gudang kerja,akses bongkaran material lama dan material baru harusdiperhatikan karena lokasi kerja berada dalam Area aktif yang sedang beroperasi.

    4.  Kontraktor Pelaksana harus mempelajari dengan seksama seluruh bagian Gambar Kerja, RKS dandokumen lelang, guna penyesuaian dengan kondisi lapangan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan

    dengan baik.5.  Kontraktor Pelaksana wajib membuat skema pola kerja dan teknis yang sesuai rencana kerja atau yang

    lebih efisien dan lebih aman serta tidak menggangu aktifitas gedung secara total.6.  Kontraktor Pelaksana harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan, yang ahli dan

    berpengalaman, dan selalu berada di lapangan yang bertindak sebagai wakil Kontraktor Pelaksana dilapangan dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan-keputusan teknis dengantanggung jawab penuh di lapangan untuk menerima segala instruksi dari Pemberi Pekerjaan.

    7.  Penanggung jawab harus terus menerus berada di tempat/lokasi proyek selama jam-jam kerja dansaat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada setiap saat yang dikehendaki Pemberi Pekerjaan.

    8.  Petunjuk dan perintah Pemberi Pekerjaan dalam pelaksanaan disampaikan langsung kepadaKontraktor Pelaksana melalui Penanggung jawab tersebut sebagai penanggung jawab lapangan.

    9.  Kontraktor Pelaksana diwajibkan menjalankan peraturan dan tata tertib yang ketat terhadap semua

    buruh, pegawai, termasuk pengurus bahan-bahan yang berada di bawahnya. Siapapun di antaramereka yang tidak berwenang melanggar terhadap peraturan umum, mengganggu ataupun merusakketertiban, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah Konsultan Pengawas.

    10.  Semua cacat-cacat akibat penyusutan atau kesalahan-kesalahan lain yang timbul di lapangan menjaditanggung jawab Kontraktor Pelaksana, yang disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan yang tidaksesuai atau cara pengerjaan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS,menjadi tanggungjawab penuh Kontraktor Pelaksana untuk mengadakan perbaikan sampai dianggapcukup oleh Pemberi Pekerjaan atas biaya Kontraktor Pelaksana.

    11.  Pemberi Pekerjaan juga berhak untuk setiap saat meminta kepada Kontraktor Pelaksana untukmengadakan perbaikan-perbaikan dengan biaya Kontraktor Pelaksana atas semua pekerjaan yangcacat yang timbul selama masa pemeliharaan tersebut.

    PASAL 7PENYEDIAAN,PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN/MATERIAL

    1.  Bila dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang disebutkan nama dan pabrik pembuatan dari suatumaterial/bahan ataupun Barang yang bersifat pengadaan, maka dalam hal ini dimaksudkan bahwaspesifikasi teknis dari material tersebut yang digunakan dalam konstruksi dan untuk mempermudahKontraktor Pelaksana mencari material barang tersebut.

    2.  Setiap penggantian spesifikasi teknis dari material, nama dan pabrik pembuat dari suatubahan/barang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas yang telah dikoordinasikan terlebih dahuludengan Konsultan Perencana dan bila tidak ditentukan dalam RKS serta Gambar Kerja, maka bahandan barang tersebut harus diusahakan dan disediakan oleh Kontraktor Pelaksana, yang harus

    mendapatkan persetujuan dahulu dari Konsultan Perencana melalui Konsultan Pengawas danPemberi Pekerjaan .

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    4/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    3.  Contoh material yang akan digunakan dalam pekerjaan harus segera disediakan atas biaya KontraktorPelaksana, setelah disetujui Konsultan Pengawas/Pemberi Pekerjaan, harus dinilai bahwa materialtersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti dan telah memenuhi syarat spesifikasiteknis perencanaan.

    4.  Contoh material tersebut, disimpan oleh Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan untuk dijadikandasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai kualitasnya, sifat maupun

    spesifikasi teknisnya.5.  Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor Pelaksana harus sudah memasukan harga penawaranbiaya untuk pengujian berbagai material. Kontraktor Pelaksana juga tetap bertanggung jawab atasbiaya pengujian material yang tidak memenuhi syarat atas Perintah Pemberi Pekerjaan /KonsultanPengawas.

    6.  Material dan bahan diutamakan harus bermerek lokal berstandar SNI.a.  Bahan-bahan yangakan digunakan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu melalui pengujian

    oleh pihak ketiga yang ditunjuk dan disepakati oleh kedua belah pihak.b.  Pengujian dan hasil pengujian akan menjamin kualitas,ukuran serta rekomendasi merek material

    atau bahan yang akan digunakan dimana standar pengujian mengacu pada pengujian beton danbaja.

    c.   Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Konsultan Pengawas dan ternyata

    masih dipergunakan oleh Kontraktor Pelaksana, maka Konsultan Pengawas wajib memerintahkanpembongkaran kembali kepada Kontraktor Pelaksana, dimana segala kerugian yang disebabkanoleh pembongkaran tersebut, menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana sepenuhnya.

    d.   Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan-bahantersebut, Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor Pelaksana untuk mengambilcontoh-contoh dari bahan-bahan tersebut dan memeriksakannya ke Laboratorium yang disetujuioleh Pemberi Pekerjaan, dan segala biaya pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan KontraktorPelaksana.

    e.  Sebelum ada kepastian dari laboratorium tentang baik atau tidaknya kualitas bahan-bahantersebut, Kontraktor Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan yang menggunakanbahan-bahan tersebut.

    7.  Bahan-bahan yang tidak sesuai, tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yang dinyatakan afkir

    atau ditolak oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam tempo 2x24 jam dan tidak boleh dipergunakan :a.   Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh KonsultanPengawas dan ternyata

    masih dipergunakan oleh Kontraktor Pelaksana, maka Konsultan Pengawas wajib memerintahkanpembongkaran kembali kepada Kontraktor Pelaksana, dimana segala kerugian yang disebabkanoleh pembongkaran tersebut, menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana sepenuhnya.

    b.   Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan-bahantersebut, Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor Pelaksana untuk mengambilcontoh-contoh dari bahan-bahan tersebut dan memeriksakannya ke Laboratorium yang disetujuioleh Pemberi Pekerjaan, dan segala biaya pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan KontraktorPelaksana.

    c.  Sebelum ada kepastian dari laboratorium tentang baik atau tidaknya kualitas bahan-bahan

    tersebut, Kontraktor Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan yang menggunakanbahan-bahan tersebut.

    PASAL 8

    GAMBAR DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)

    1.  Gambar Detail Engineering Design (DED) yang dibuat oleh Konsultan Perencana adalah  gambarrencana   atau  gambar kerja   atau  gambar for construction , yang artinya adalah gambar yang menjadi dasardalam pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor Pelaksana dan menjadi acuan bagi Konsultan Pengawasuntuk memberikan approval shop drawing yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana sebelumpelaksanaan pekerjaan.

    2.  Gambar shop drawing  dan gambar as built drawing , dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana, bedanya shopdrawing  dikerjakan sebelum pelaksanaan pekerjaan, karena menjadi panduan pelaksanaan pekerjaan itu

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    5/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    sendiri. Sedangkan gambar as built drawing  dibuat setelah selesai pekerjaan dan menggambarkan apayang terlaksana di lapangan, termasuk penyesuaian atau perubahan yang mungkin terjadi di lapangan.

    3.  Gambar shop drawing dibuat setiap ada tahap pekerjaan yang akan dilaksanakan, dengan memintaapproval dari Konsultan Pengawas.

    4.  Gambar asbuilt drawing dibuat setelah selesai pekerjaan dan menggambarkan apa yang terlaksana dilapangan dan diserahkan kepada Konsultan Pengawaspaling lambat dalam tempo 6 (enam) hari kerja.

    5. 

    Pelaksanaan diharapkan sesuai gambar rencana, namun atas dasar pertimbangan kekuatan dankeamanan struktur bangunan, gambar rencana dapat berubah atas persetujuan Konsultan Perencana,Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan.

    6.  Gambar rencana hanya dapat berubah apabila diperintahkan secara tertulis oleh Pemberi Pekerjaan,dengan mengikuti penjelasan dan pertimbangan dari Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.

    7.  Perubahan gambar rencana(gambar CCO) ini harus dibuat gambarnya oleh Kontraktor Pelaksanayang sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Pemberi Pekerjaan danKonsultan Pengawas, denganmemperhatikan perbedaan antara gambar awal rencana dan gambar perubahan rencana 

    PASAL 9PERBEDAAN DALAM DOKUMEN LAMPIRAN KONTRAK

    1.   Jika terdapat perbedaan antara Gambar Kerja dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini, makaKontraktor Pelaksana harus mananyakannya secara tertulis kepada Konsultan Pengawas / PemberiPekerjaan.

    2.   Jika didalam gambar kerja DED terdapat perbedaan antara gambar skala dan notasi/dimensi makayang menjadi acuan adalah notasi/dimensi yang tertera dan harus mendapat persetujuan dari pemberipekerjaan.

    3.   Apabila ada hal-hal yang disebutkan pada Gambar Kerja, RKS atau dokumen yang berlainan dan ataubertentangan,maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis yang lebihtinggi dan harus mendapat persetujuan dari pemberi pekerjaan. 

    PASAL 10PENGUKURAN DAN ELEVASI

    1.  Kontraktor Pelaksana diwajibakan melakukan pengukuran dan penggambaran kembali lokasipekerjaan yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan secara mendetail

    2.  Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Konsultan Pengawas agar dapat ditentukan sebagaipedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana danpersyaratan teknis.

    3.  Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaaan lapangan harus segera dilaporkankepada Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan untuk dimintakan keputusannya.

    4.  Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, dalam hal apapun menjaditanggungjawab Kontraktor Pelaksana, karenanya Kontraktor Pelaksana diwajibkan mengadakanpemeriksaan secara komprehensif terhadap gambar-gambar dan dokumen yang ada.

    5.  Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut dapat dilakukan dengan alat waterpass / theodolith yangketepatannya dapat dipertanggungjawabkan.

    6.  Kontraktor harus memberitahukan Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan sekurang-kurangnyadalam waktu 24 jam, bila akan mengadakan levelling pada semua bagian dari pada pekerjaan.

    7.  Kontraktor harus menyediakan atas biaya Kontraktor semua bantuan yang diperlukan KonsultanPengawas dan Pemberi pekerjaan dalam mengadakan penelitian levelling tersebut.

    8.  Pekerjaan akan diberhentikan beberapa saat bila perlu untuk mengadakan penelitian kelurusanmaupun level dari bagian-bagian pekerjaan.

    9.  Kontraktor harus membuat peil / titik-titik tanda (bench mark) permanen di tiap-tiap bagianpekerjaan dan peil ukur ini harus diberi pelindung dan dirawat selama berlangsungnya pekerjaan agar

    tidak berubah.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    6/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    PASAL 11KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

    1.  Kontraktor Pelaksana harus menjamin keselamatan para pekerja sesuai dengan persyaratan yangditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk semua bidangpekerjaan berupa asuransi keselamatan (BPJS Ketenagakerjaan).

    2. 

    Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas biaya, kerugian tuntutan ganti rugi (claim) yangdiakibatkan oleh adanya kecelakaan atau peristiwa meninggalnya seseorang dalam melaksanakanpekerjaan pelaksanaan tersebut, bilamana hal itu disebabkan oleh kelalaian Kontraktor Pelaksana.

    3.  Kontraktor Pelaksana wajib memenuhi peraturan-peraturan hukum mengenai perawatan dantunjangan / ganti rugi bagi korban dan keluarganya.

    4.  Didalam lokasi harus tersedia kotak obat lengkap untuk Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan(PPPK).

    5.  Papan dan patok papan info harus jelas untuk menjamin keselamatan para pekerja dan penggunagedung.

    6.  Pelaksanaan harus memperhatikan K3 dalam setiap pelaksanaan berupa pengecekan asuransikeselamatan kerja dan kelengkapan alat kerja

    PASAL 12IJIN-IJIN

    Pembuatan ijin-ijin yang diperlukan dan berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, antara lain : ijinpengambilan material, ijin pembuangan, ijin trayek dan pemakaian jalan, ijin penggunaan bangunan sertaijin-ijin lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan/peraturan daerah setempat, harus cepat diselesaikandan tembusannya disampaikan kepada Konsultan Pengawas 

    Pasal 13

    GANTI RUGI

    Kontraktor bertanggung jawab atas segala ganti rugi, jika akibat kelalaian pelaksanaan pekerjaan yangdilaksanakan oleh Kontraktor menimbulkan kerugian-kerugian kepada pihak lain. Tidak diadakan matapembayaran untuk ganti rugi tersebut, tetapi harus sudah termasuk dalam biaya yang diajukan di dalamDokumen Kontrak.

    Pasal 14PERSETUJUAN PEMBERI TUGAS/PENGAWAS LAPANGAN

    1.  Semua gambar-gambar, dokumen-dokumen, contoh-contoh bahan/material dan lain-lain yang

    memerlukan persetujuan Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan harus diserahkan dalam waktu 3 (tiga)rangkap dan apabila disetujui, 1 (satu) rangkap daripadanya akan dikembalikan kepada Kontraktordan lainnya akan disimpan oleh Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan.

    2.   Apabila bahan-bahan/material dan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan tidak memenuhipersyaratan yang telah ditentukan, maka Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan berhak untuk menolakbahan/material atau hasil pekerjaan tersebut. Kontraktor harus mengadakan/memperbaiki kembalibahan/material atau hasil pekerjaan tersebut tanpa perpanjangan waktu dan segala biaya yangPanitiabul menjadi tanggungan dari Kontraktor.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    7/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    Pasal 15PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

    1.  Kontraktor diharuskan untuk memberi penjelasan, apabila Pemberi Tugas/Pengawas Lapanganmemerlukan data/keterangan tentang material yang digunakan dan tempat asal material yang

    didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya.2.  Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan tanpa terlebih dahulu mendapatpersetujuan dari Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan. Pemberitahuan Permohonan Kerja (request)secara tertulis lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada Pemberi Tugas/PengawasLapangan dan dalam jangka waktu yang cukup sebelum dimulainya pelaksanaan bagian pekerjaantersebut agar Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan mempunyai waktu untuk melakukan pemeriksaankesiapan pekerjaan tersebut.

    3.  Pemberitahuan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan harus disertai kelengkapan sebagaiberikut :a.   Jadual/waktu pelaksanaanb.  Metode kerja (cara kerja, tata urutan kerja, jenis alat, bahan yang digunakan, tenaga kerja dan

    lain-lain)

    c. 

    Gambar kerja (shop drawing) untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan yang memerlukanpenjelasan dalam bentuk gambar.

    Pasal 16MATERIAL DAN BAHAN

    1.  Kontraktor harus mengajukan daftar bahan-bahan/material yang akan digunakan, tempatasal/sumber serta contoh material yang akan digunakan. Daftar tertulis ini sebelum digunakan harusmendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan.

    2.  Bahan bangunan harus disimpan sedemikian rupa agar mutunya tidak menjadi berkurang maupunmengalami kerusakan selama penyimpanan. Penyimpanan hendaknya dilandasi dengan lantai yang

    keras, bersih dan terlindungi atap.

    Pasal 17MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

    1.  Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Kontraktor menerima surat penetapan pemenang, Kontraktorharus memasukkan Rencana Prosedur Mobilisasi beserta Daftar Terinci Peralatan yang digunakankepada Pemberi Tugas/pengawas Lapangan.

    2.  Kontraktor harus menjamin dilaksanakannya mobilisasi diatas dalam waktu 10 (sepuluh) hari setelahPemberi Tugas/Pengawas Lapangan memberikan persetujuan dimulainya pekerjaan. Peralatan yangdiajukan tersebut harus sudah berada di lokasi pekerjaan sesuai dengan jadual kebutuhan alat dan

    tidak boleh dipindahkan ke lokasi lain selama pekerjaan ini berlangsung.3.  Penyediaan lokasi penyimpanan/parkir peralatan di areal pekerjaan terlebih dahulu harus mendapat

    persetujuan dari Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan.4.  Kerusakan yang timbul pada bagian atau keseluruhan pada peralatan tersebut yang bisa mengganggu

    pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti. 

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    8/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    Pasal 18DIREKSI KEET, GUDANG DAN BANGSAL KERJA

    1.  Pembuatan direksi kit harus mengakomodir kepentingan dan segala aktifitas minimal dalam ruanganyang terdiri dari :a.  Ruang Proyek Manager

    b. 

    Ruang Staffc.  Ruang Konsultan Pengawas(jika diperlukan).Ruang-ruang tersebut dibuat dari beton rabat, dinding dari papan, dan penutup atap asbes.

    2.  Perlengkapan didireksi keet untuk memenuhi kebutuhan operasional kontraktor dan konsultanpengawas termasuk pemberi kerja terdiri dari meubeler dan perlengkapan lainnya untuk menunjangkelancaran pekerjaan.

    3.  Pembuatan Bangsal Kerja dan Bangunan Istirahata.  Kontraktor Pelaksana harus membuat bangsal kerja dan bangunan untuk tempat istirahat bagi

    pekerja, serta menempatkan Petugas Keamanan selama proyek.b.  Bangunan tersebut adalah milik Pemberi Pekerjaan, dan apabila pekerjaan telah selesai secepatnya

    dibongkar dan dibawa diserahkan ke Pemberi Pekerjaan.

    4. 

    Kontraktor bertanggung jawab atas perawatan kantor dan perlengkapan kantor tersebut.5.  Kontraktor harus menyediakan kendaraan/mobil proyek untuk kebutuhan Pemberi pekerjaan danpengawas.

    6.  Setelah pekerjaan selesai seluruh kantor dan peralatannya harus dipindahkan dan Kontraktorberkewajiban untuk membongkar, dengan biaya ditanggung Kontraktor. 

    PASAL 19PEMASANGAN PAGAR SEMENTARA AREA PROYEK

    1.  Pagar proyek berfungsi untuk mengamankan proyek dari gangguan luar karena dapat memudahkandalam melakukan kontrol keamanan, selain itu pagar proyek juga berfungsi untuk menjaga

    keselamatan masyarakat sekitar dari bahaya yang mungkin terjadi dalam aktifitas Perluasan danRenovasi gedung.

    2.  Pagar didirikan pada batas-batas yang mengelilingi tapak kegiatan dengan tinggi 2 meter3.  Pagar proyek terbuat dari seng gelombang BJLS 30, dipasang pada tiang rangka kayu kls II4.  Pada tempat-tempat yang ditentukan dibuat pintu masuk untuk kendaraan angkutan dan pintu masuk

    orang, pintu terbuat dari rangka kayu.5.  Untuk penyelenggaraan keamanan proyek, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan tenaga

    keamanan sendiri yang mmenuhi kualifikasi yang diperlukan, dengan jumlah yang diperkirakanmencukupi areal pekerjaan proyek. 

    Pasal 20

    PEMBUATAN PAPAN PROYEK DAN RAMBU PENGAMAN

    1.  Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor harus membuat papan nama proyek dan rambupengaman pada areal kerja sesuai dengan petunjuk pengawas untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

    2.  Papan nama proyek terbuat dari bahan kualitas baik minimal kayu kelas II dan dapat digunakansampai selesai pelaksanaan pekerjaan serta mendapat persetujuan Pemberi pekerjaan

    3.  Rambu pengaman dari bahan yang kualitas baik dan harus cukup kuat dan tahan selama masapelaksanaan pekerjaan

    4.  Kontraktor diharuskan membuat papan nama proyek serta memeliharanya selama proyek berjalan,minimal berisi kalimat sebagai berikut atau :

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    9/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

    KOTA BALIKPAPAN

    “INTERIOR KANTOR BAPPEDA ” 

    KONTRAKTOR PELAKSANA : ............................ .................... .....

    NO. KONTRAK : ............................ .................... ..... TGL. KONTRAK : ............................ .................... .....

    KONSULTAN PENGAWAS : ............................ .................... .....

    KONSULTAN PERENCANA : ............................ .................... ..... 

    5.  Kontraktor dapat mengusulkan papan nama proyek dengan disain sendiri dan harus mendapatpersetujuan dari Konsultan pengawas dan Pemberi pekerjaan. 

    Pasal 21DOKUMENTASI & PELAPORAN

    1.  Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana, perubahan-perubahanyang mungkin terjadi harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Tugas.

    2.  Setiap akhir pekan Kontraktor harus menyampaikan laporan mingguan kepada Pemberi Tugastentang kemajuan pekerjaan dalam minggu yang bersangkutan, meliputi pengadaan bahanditempat proyek, penambahan, pengurangan atau perubahan pekerjaan, jumlah/macam dan hargasatuan bahan-bahan yang masuk, kejadian-kejadian penting lainnya dalam pelaksanaan pekerjaan

    proyek.3.   Jumlah pekerja setiap hari dicatat menurut golongan dan upah, daftar pekerja ini setiap waktu

    dapat diperiksa oleh pengawas/Pemberi Tugas, dan ia berhak mengadakan penelitian penelitiantentang produktivitas pekerja tersebut.

    4.  Didalam laporan harian harus tercantum keadaan cuaca, bahan yang masuk, pekerja, pegawai/karya- wan, catatan-catatan tentang perintah-perintah dari pengawas/Pemberi Tugas dan lain-lainnya yangdipandang perlu.

    5.  Setiap akhir bulan dan paling lambat tanggal 31, Kontraktor harus melaporkan kemajuan pekerjaanterperinci dan prosentase terhadap keseluruhan / bagian.

    6.  Dokumentasi pekerjaan berupa foto atau video (bila diperlukan) wajib dibuatkan sebelum dimulaipekerjaan pelaksanaan pekerjaan (fisik 0%), tahap pelaksanaan pekerjaan dan setelah selesainyapekerjaan (fisik 100%) dan Kurva S meliputi rencana dan realisasi pekerjaan pada bulan tersebut. Padasetiap hasil dokumentasi tersebut agar diberi penjelasan. Jumlah foto dokumentasi tsb dibuat 2 (set).Dokumentasi yang berupa foto berwarna ukuran post card yang menunjukkan kemajuan pekerjaanbeserta peralatan yang dipakai dan lain-lain foto tentang kejadian-kejadian penting. Semua foto-fototersebut dijilid lengkap dengan keterangan keterangan dan tanggal pengambilan.

    Pasal 22GAMBAR REALISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN (AS BUILT DRAWING)

    1.  Pihak rekanan wajib membuatkan gambar realisasi pelaksanaan pekerjaan (as bulit drawing) pada saatpekerjaan selesai 100 %.

    2.  Pihak rekanan yang belum menyerahkan gambar realisasi pelaksanaan pekerjaan (as built drawing)tersebut di atas tidak dapat dibayarkan angsuran pembayaran terakhirnya.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    10/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    Pasal 23 TENAGA PELAKSANA KONTRAKTOR

    1.  Daftar Personil Inti/Tenaga Ahli/Teknis/Terampil minimal yang diperlukan untuk pelaksanaanpekerjaan :

    No.  Jabatan dalam project Jumlah Tenaga Pendidikan SKA/SKT Pengalaman

    1 Site Manager 1 Org S1 - Arsitektur Arsitek - Madya 5 Tahun

    2 Pengawas Lapangan 1 Org S1 - Arsitektur/Interior Ahli Interior / Ahli Desain Interior

    - Muda4 Tahun

    3 Pengawas Lapangan 1 Org S1 - Sipil Ahli teknik pembongkaran

    bangunan - Muda4 Tahun

    4 Pengawas Lapangan 1 Org S1 - Elektro Ahli Teknik Tenaga Listrik - Muda 4 Tahun

    5 Pelaksana lapangan 1 Org STM/SMK Sederajat Tukang Kayu/ Carpenter 5 Tahun

    6 Pelaksana lapangan 1 Org STM/SMK Sederajat Tukang Pasang Bata/Dinding 5 Tahun

    7 Pelaksana lapangan 1 Org STM/SMK Sederajat Tukang Pasang Keramik

    (Lantai/Dinding)5 Tahun

    8 Pelaksana lapangan 1 Org STM/SMK Sederajat

     Tukang Pasang Plafon / Ceiling

    Fixer / Ceiling Fixing 5 Tahun

    9 Pelaksana lapangan 1 Org STM/SMK Sederajat Tukang Cat Bangunan 5 Tahun

    10 Pelaksana lapangan 1 Org STM/SMK Sederajat Tukang Sanitary 5 Tahun

    11 Pelaksana lapangan 1 Org STM/SMK Sederajat Tukang Instalansi Listrik 5 Tahun

    2.  Pemberi Tugas berhak menolak atau memerintahkan penggantian personil lapangan dari kontraktorbila dianggap tidak cakap/tidak mampu melaksanakan tugas dan dapat mengganggu/menghambatpelaksanaan pekerjaan.

    3.  Kepala Proyek harus dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab penuh demi kelancaranpekerjaan dan dapat mengambil keputusan keputusan yang dianggap perlu dilapangan atas namakontraktor/pihak kedua.

    Pasal 24BAHAN DAN PERALATAN

    1.  Semua bahan dan peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini, harus yang disetujui oleh Pemberi Tugas/Pengawas Pekerjaan.

    2.  Bahan-bahan yang ditolak oleh Pengawas pekerjaan karena tidak sesuai dengan contoh yang telahdisetujui, harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan, selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24jam, bila Kontraktor tidak mengindahkan, maka bahan tersebut menjadi milik Pemberi Tugas.

    3.   Apabila bahan-bahan yang telah ditolak ternyata masih digunakan juga, makaPengawas/Pemberi Tugas berhak memerintahkan kepada Kontraktor untuk membongkarnya atau

    oleh pengawas dikeluarkan dari lapangan dan segala kerugian akibatnya, sepenuhnya menjaditanggungan Kontraktor.

    4.   Apabila bahan/material yang telah ditolak ternyata masih digunakan juga, makaPengawas/Pemberi Tugas berhak memerintahkan kepada Kontraktor untuk membongkarnya atauoleh Pengawas dikeluarkan dari lapangan dan segala kerugian akibatnya, sepenuhnya menjaditanggungan Kontraktor

    5.  Kontraktor harus menyediakan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini sede-mikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar, baik dan sesuai dengan rencana sepertiyang disyaratkan dalan RKS ini. Perubahan-perubahan struktural tidak dapat diperkenankankarena ketidakmampuan peralatan yang disediakan Kontraktor, kecuali bila ada

     persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas/Pengawas.6.  Pengawas / Pemberi Tugas berhak memerintahkan Kontraktor untuk mengganti / menambah

    peralatan yang disediakan Kontraktor bilamana dipandang bahwa peralatan tersebut tidak mampu

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    11/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    memenuhi persyaratan mutu, kelancaran dan waktu yang telah ditetapkan. Segala biayapenggantian/penambahan peralatan ini menjadi tanggungan Kontraktor.

    BAB II

    SYARAT-SYARAT TEKNIS PENGGUNAAN BAHAN

    Pasal 25M A T E R I A L & PERSYARATANNYA

    1.  Material yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan teknis ini .2.   Jika Kontraktor mengajukan bahan lain yang akan digunakan, ia harus memberikan keterangan

    selengkap-lengkapnya dalam Dokumen Tender. Sedikitnya 2 (dua) minggu sebelum pemesananbahan. Hal yang harus diberitahukan pada Pengawas meliputi jenis, kualitas dan kuantitas bahan yangdipesan.

    3.  Semua material yang digunakan harus dilakukan pengecekan/pemeriksaan oleh Konsultan pengawasdan Pemberi pekerjaan sebelum dilakukan pengiriman kelokasi pekerjaan. Segala biaya yang muncul

    menjadi beban pihak Pelaksana. 4.  Dalam hal tidak diberikan spesifikasi khusus untuk barang-barang atau bahan-bahan yang harusdipakai,maka dapat digunakan ASTM, AASHO, BRITISH STANDARD atau peraturan-peraturanyang ada yang relevan.

    5.  Bila bahan-bahan atau barang-barang disyaratkan untuk memenuhi salah satu dari standard atauperaturan di atas, maka bahan-bahan, barang-barang atau kemasannya harus mencantumkan merkserta spesifikasinya dari sertifikat dagang yang terdaftar.

    6.  Kontraktor harus menyerahkan hasil test dari bahan-bahan yang dilaksanakan pemasok atau pabriksesuai dengan standard atau peraturan-peraturan yang relevan sebelum pekerjaan yang bersangkutanmulai dikerjakan. 

    Pasal 26PEKERJAAN BETON

    1.  Ruang Lingkup pekerjaan beton meliputi :  Pondasi mutu K-350  Balok mutu K-350  Lantai beton lantai 1 dan 2 dan pelat atap lantai 3 mutu K-350  Kolom-kolom bangunan lantai 1 dan 2 mutu K-350  Struktur Tangga mutu K-350  Pondasi pedestrian mutu K-350  Kansten/kerb beton mutu K-250  Paving Block & Kansteen mutu K-250  Beton structural mutu K-350  Lantai kerja mutu K-175

    2.  Persyaratan mutu material penyusun beton

    a.  Agregat halus. Agregat halus atau pasir untuk pekerjaan beton harus berbutir keras, bersih dari kotoran, zat kimiadan bersudut tajam. Susunan bagian-bagian butir harus memenuhi persyaratan.

    b.  Agregat kasar. Agregat kasar adalah batu pecah (split) dengan ukuran maximum 3 cm yang mempunyai bidangpecah minimal 4 buah dan mempunyai bentuk lebih kurang seperti kubus. Batu pecah diperolehdari batu keras, bersih dari kotoran yang dapat mengurangi kekuatan dan mutu beton. Susunanbagian-bagian butir harus memenuhi persyaratan dalam peraturan PBI 1971.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    12/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    c. Semen

      Bahan semen yang digunakan harus merupakan semen yang berkualitas bagus dan berasal darisatu sumber yang telah disetujui oleh Pengawas/Pemberi kerja.

       Jenis semen yang mempunyai sifat cepat mengeras atau mempunyai sifat ekstra cepat mengeras.

    d. Baja tulangan

     Besi untuk tulangan beton yang akan digunakan dalam pekerjaan ini adalah baja U-32 (minimalyield-stress 3200 kg/cm2) untuk ulir dan baja U-24 (minimal yield-stress 2400 kg/cm2) untukpolos dengan diameter tulangan seperti yang ditentukan pada gambar kerja. Setiap pengirimansejumlah besi tulangan ke proyek harus dalam keadaan baru.

      Untuk passenger bridge menggunakan wiremesh diameter 12 atau sesuai dengan gambar disaindan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Pemberipekerjaan.

    3.  Pelaksanaan Pekerjaan Beton.

    a.  Cetakan/Bekisting

      Untuk pekerjaan deck on pile dan tangga menggunakan bekisting dari kayu, sedangkanbangunan lainnya meliputi lantai 2 dan 3 serta passenger bridge menggunakan floor deck.

      Bekisting deck on pile digunakan dari kayu bermutu baik yang rata yang dipasang konstruksiyang akan dikerjakan dan disesuaikan minimal sesuai dengan dimensi struktur beton yang adadigambar rencana.

      Pekerjaan bekisting harus sedemikian rupa sehingga hubungan antara papan bekisting terjaminrapat

    b.  Pekerjaan baja tulangan.

      Gambar rencana kerja untuk baja tulangan meliputi pembengkokan, sambungan danpenghentian dibuat oleh Kontraktor /Kontraktor yang diajukan kepada Pengawas untukmendapat persetujuan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Semua detail harus memenuhipersyaratan yang dicantumkan dalam gambar rencana kerja, syarat-syarat yang harus diikutimenurut PBI 1971.

      Diameter-diameter pengenal harus sama seperti dalam gambar kerja, bilamana diametertersebut harus diganti,maka sebelum melakukan perubahan-perubahan harus mendapatpersetujuan terlebih dahulu Pengawas.

       Tulangan harus ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai rencana, dan harus dijaga antaratulangan dengan bekisting untuk mendapatkan tebal selimut beton (beton dekking) sesuaidengan gambar. Semua tulangan harus diikat dengan baik dan kokoh dengan kawat bendratsehingga dijamin tidak bergeser pada waktu pengecoran.

      Khusus untuk tebal selimut beton, dudukan harus cukup kuat dan jaraknya sedemikiansehingga tulangan tidak melengkung dan beton penutup tidak kurang dari yang disyaratkan.

     Toleransi yang diperkenankan untuk penyimpangan terhadap bidang horizontalnya adalah 4mm.

      Sebelum melakukan pengecoran semua tulangan harus diperiksa terlebih dahulu untukmemastikan ketelitian penempatannya, kebersihan dan untuk mendapatkan perbaikan bilamanaperlu.

      Pengecoran tidak diperkenankan apabila belum diperiksa atau disetujui oleh Pengawas.

    c.  Pekerjaan pengecoran beton.

      Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan material serta tenaga yang diperlukan sudahharus siap dan cukup untuk suatu tahap pengecoran sesuai dengan rencana yang sebelumnyadisetujui Pengawas.

      Segera setelah beton dituangkan kedalam bekisting, adukan harus dipadatkan dengan concrete vibrator yang jumlah harus mencukupi. Penggetaran dengan concrete vibrator dapat dibantu

    dengan pencocokan, apabila dengan concrete vibrator tidak mungkin dilakukan dan harusmendapat persetujuan dari Pengawas terlebih dahulu.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    13/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    d.  Air Kerja.

       Air yang digunakan untuk adukan beton harus bebas dari asam, garam, bahan alkali dan bahanorganik yang dapat mengurangi mutu beton.

       Air yang akan dipakai untuk pekerjaan beton, membasahi dan lain-lain harus mendapat

    persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas.

    Pasal 27PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA/BATAKO

    a.  SemenSemen yang digunakan harus mempunyai kualitas sama seperti semen untu pekerjaan beton.

    b.  PasirPasir untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi persyaratan seperti pasir untuk pekerjaan beton &pondasi.

    c.   Air Air yang digunakan untuk pekerjaan harus memenuhi persyaratan yaitu bersih dari kotoran yang dapat

    mengurangi kualitas pasangan.d.  Adukan

    Komposisi ; 1 PC : 4 Pasir digunakan untuk pasangan bata dan Komposisi ; 1 PC : 3 Pasir digunakankhusus untuk Pasangan pada dinding kamar mandi ataupun daerah dengan tingkat kelembaban tinggi.

    e.  Batu BataDinding Batu yang digunakan adalah batu bata ringan dan a bata merah produksi local ukuran nominaldan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan. Batu bata harus utuh danbaru, sisi batu bata harus mulus, tanpa retak-retak dan campuran kotoran.

    f.  Pekerjaan Dinding

     Adukan kedap air 1 PC : 2 Pasir dilaksanakan untuk :

    - Semua dinding bata merah mulai sloof sampai 20 cm diatas lantai

    - Semua dinding luar dari lantai-lantai tingkat mulai sisi atas plat beton sampai 20 cm diatas lantaijadi.

    - Semua dinding toilet dan ruang cuci sampai setinggi 1,5 m di atas lantai jadi. Adukan biasa 1 PC : 3 Pasir dilaksanakan untuk semua dinding bata yang lain yang tidak disebutkandiatas 

    Pasal 28PEKERJAAN PLESTERAN

    a.  B a h a n.PC, Pasir dan air harus memenuhi persyaratan ayat 1,2 dan 3 dari butir 3.

    b. 

    Perbandingan Adukan.Untuk semua dinding pasangan bata dengan adukan 1 PC : 3 pasir, harus diplester dengan adukanplesteran 1 PC : 3 pasir untuk dinding pasangan bata trasram, harus diplester dengan adukanplesteran 1 PC : 2 pasir.

    c.  Persiapan Permukaan Dinding Yang Akan Diplester.Permukaan dinding bata harus diberi waktu cukup untuk mengering dan semua pipa, saluran-saluranharus sudah terpasang pada tempatnya. Untuk mencegah mengeringnya plesteran sebelum waktunya,permukaan yang telah disiapkan harus dibasahi.

    d.  Pelaksanaan. Tebal plesteran rata-rata 1,5 cm, minimum 1 cm dan harus menghasilkan permukaan sesuaipersetujuan Direksi. Harus dipasang aduk-adukan patokan untuk mendapatkan permukaan yang rata.Plesteran diratakan dengan menggunakan papan kayu yang lurus. Plesteran harus dijaga agar tetap

    dalam keadaan lembab selama minimum 7 hari setelah dipasang. Pembasahan permukaan plesteranharus segera dimulai pada saat plesteran mulai mengeras untuk mencegah terjadinya cacat-cacat pada

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    14/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    keadaan cuaca panas plesteran harus dilindungi terhadap pengeringan yang tidak merata atauberlebihan. 

    Pasal 29PEKERJAAN GRANIT DAN KERAMIK

    Pemasangan Granit dan Keramik  

    Lingkup pekerjaan granit dan keramik meliputi lantai bangunan termasuk tangga dan area pedestrianatau sesuai dengan gambar disain. Granit dan keramik yang dipakai adalah kualitas terbaik. Granit yangdipakai dengan menggunakan merk granito atau setara, dan Keramik yang dipakai denganmenggunakan merk platinum atau setara termasuk slip step nosing. Keramik dan Granit yangdigunakan harus terlebih dahulu diperlihatkan kepada Pengawas/Pemberi pekerjaan untuk mendapatpersetujuan. Granit yang digunakan adalah ukuran 60x60 cm pada seluruh ruangan sesuai gambardisain atau sesuai petunjuk Pengawas sedangkan keramik menggunakan ukuran 30x30 untuk lantaikamar mandi dan 25x40 untuk dinding kamar mandi. Semua granit dan keramik yang dipasang harusdalam keadaan baik, sama warna dan tidak cacat, keramik dan granit yang cacat akibat pemasanganharus diganti. Mengenai merk dan Warna akan ditentukan kemudian oleh Pengawas Pekerjaan.

     Adukan ;-   Adukan untuk ruang basah 1 PC : 2 Pasir dan untuk ruangan kering 1 PC : 3 Pasir, dengan

    ketebalan 3 cm

    -  Untuk siar/nat digunakan semen khusus untuk ini dengan dicampur air.

    Cara Pemasangan 

    -  Pemasangan Granit, keramik dan slip step nosing sesuai dengan gambar disain. Granit, keramik danslip step nosing dipasang diatas adukan setengah kering dengan tebal adukan sesuai butir diatas.Sambungan-sambungan (siar/nat) harus rata, lurus, untuk mendapatkan lantai jadi yang sempurna.Segera setelah pemasangan keramik selesai lantai dibersihkan.

    -  Untuk area kamar mandi menggunakan waterproofing sebelum pemasangan keramik/granit untuk

    menghindari ada rembesan air atau kebocoran khususnya pada lantai 2 bangunan.

    Pasal 30PEKERJAAN KARPET

    1.  Bahan

    a.  Material Karpet menggunakan Karpet dengan kualitas yang baik , menyangkut merk yang akandigunakan agar terlebih dahulu mendapat persetujuan Pengawas

    b.  Warna dan motif karpet sesuai gambar desain namun dapat berubah sesuai permintaan pemberipekerjaan

    2. 

    Pemasangan Karpeta.  Sebelum pemasangan karpet terlebih dahulu dinding dibersihkan dari kotoran debu atau kotoran

    lainnya sesuai dengan petunjuk Pengawas. b.  Pemasangan Karpet dilakukan pada Lantai Ruang Kepala dan Ruang Sekretaris, dipasang dengan

    rapi tanpa ada spasi penyambungan dan gelembung dan sesuai dengan gambar rencana. Warna/Motif akan ditentukan kemudian. 

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    15/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    Pasal 31PEKERJAAN WALLPAPER

    1.  Bahan

    a.  Material wallpaper menggunakan wallpaper dengan kualitas yang baik , menyangkut merk yang akandigunakan agar terlebih dahulu mendapat persetujuan Pengawas

    b.  Warna dan motif wallpaper sesuai gambar desain namun dapat berubah sesuai permintaan pemberipekerjaan

    2.  Pemasangan Wallpaper

    a.  Sebelum pemasangan wallpaper terlebih dahulu dinding dibersihkan dari kotoran debu atau kotoranlainnya sesuai dengan petunjuk Pengawas. 

    b.  Pemasangan wallpaper dilakukan pada Dinding Ruang Kepala dan Dinding Ruang Sekretaris,dipasang dengan rapi tanpa ada goresan dan gelembung dan sesuai dengan gambar rencana. Warna/Motif akan ditentukan kemudian. 

    Pasal 32PEKERJAAN ALUMINIUM

    1.  Rangka Alumuniuma.  Pekerjaan ini meliputi perhitungan, pengadaan dan pemasangan pada bagian-bagian bangunan

    yang menggunakan konstruksi alumunium sebagai rangka, khususnya untuk bagian dindingPartisi.

    b.  Kontraktor alumunium bertanggung jawab penuh atas terselenggaranya pekerjaan-pekerjaantersebut diatas dengan baik. Adapun yang akan terjadi dikemudian hari, pada bagian-bagiantersebut, seperti :

       Terjadinya lendutan daripada rangka alumunium sehingga menyebabkan pecahnya kaca.

       Terjadinya kebocoran-kebocoran (angin dan air) sebagai akibat kelalaian dalam pekerjaan.

      Kerusakan-kerusakan lainnya yang disebabkan oleh kesalahan system konstruksi yangdipakai sehingga menyebabkan kerugian-kerugian dari pihak pemilik adalah menjaditanggung jawab Kontraktor alumunium.

    c.  Pekerjaan ini harus ditangani oleh tenaga yang ahli dalam bidang tersebut di atas.d.  Sebelum pekerjaan ini dimulai, Kontraktor Alumunium terlebih dahulu harus memberikan

    gambar kerja dan shop drawing khusus untuk pekerjaan tersebut untuk mendapat persetujuandari Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan.

    e.  Pekerjaan yang ternyata dilaksanakan berdasarkan gambar-gambar yang belum/tidak disetujuioleh Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan maka menjadi tanggung jawab Kontraktor Alumunium. Untuk itu Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan berhak menolak danmenginstruksikan kepada Kontraktor Alumunium untuk membongkar pekerjaan tersebut.

    Semua kerugian yang diakibatkan oleh hal-hal diatas menjadi tanggung jawab KontraktorPelaksana.

    f.  Untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan maka KontraktorPelaksana harus mengajukan contoh-contoh (sample) untuk bahan-bahan yang akandidatangkan dan dipakai berupa contoh-contoh jendela/pintu alumunium lengkap dengansemua hardware, weather strip, angkur dan peralatan lainnya. Semuanya dalam keadaan telahfinish.

    g.  Pemotongan kaca dan kusen aluminium disesuaikan dengan gambar kerja DED

    2.  Konstruksi Rangka Alumunium (profil)a.  Spesifikasi rangka Alumunium sesuai dengan gambar disain. Ukuran-ukuran dan dimensi yang

    digunakan harus sesuai yang dipersyaratkan dalam kontrak.

    b.  Bahan yang dipakai :  Semua profil/rangka alumunium harus diproses dengan anodizing minimal ± 20 microns.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    16/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

      Sekrup-sekrup dan baut-baut dari bahan stainless steel. Pada bagian-bagian pengikat lainnyadipakai Steel dengan lapisan Zinc atau Cadium ± 20 micron.

      Kualitas yang diminta adalah dari profil setara Alexindo.

       Warna ditentukan kemudian dan mendapat persetujuan dari Pemberi Pekerjaan

    c.  Cara pengerjaan

      Dipotong dan dipasang secara rapi dan presisi, toleransi ukuran tidak lebih dari 2 mm.  Pergunakan alat-alat/mesin untuk memotong, punching, drilling, dsb.

      Hubungan antara alumunium-alumunium pada sambungan-sambungan harus diberi lapisanmastic sedangkan pada bagian dalam sambungan-sambungan harus ditutup dengan caracaulking.

      Permukaan alumunium harus bebas dari cacat-cacat dan die marks, dan bebas dari kotoran-kotoran yang melekat (plesteran, cat, dll)

    3.  Pada waktu pemasangan permukaan alumunium, harus dilindungi dengan lanosol protective coating. 

    Pasal 33

    PEKERJAAN PARTISI

    a.  Bahan Partisi. Jenis bahan sebagai berikut akan digunakan untuk konstruksi dan jenis pekerjaan partisi seperti dibawah ini:

    Penggunaan: Jenis :- Rangka partisi Canal C, hollow 4x4 dan 2x4- Dinding partisi Gypsum tebal 9mm dan Multipleks 12mm dan 8mm- Finishing Duco-Cat Spray, Lapis HPL, Cat.

    b.  Partisi Rangka Hollow.

    Pada sekat ruang-ruang dibuat dinding partisi gypsum dengan rangka hollow. Konstruksi dan ukurantercantum pada gambar. Pelaksanaan harus dilaksanakan dengan teliti agar permukaan partisi rata danhalus. Dinding partisi meliputi bentuk dan warna sesuai dengan gambar disain dan petunjuk Pengawas. 

    Pasal 34PEKERJAAN PINTU & DINDING KACA TEMPERED

    1.   Jenis kaca yang digunakan adalah kaca tempered untuk pintu dan kaca biasa dan untuk bagian dalampartisi, sebagian diantaranya menggunakan kaca bening.

    2.  Semua kaca yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, dan harus mendapatpersetujuan dari Pengawas/Pemberi pekerjaan.

    3.  Kaca harus dalam keadaan baru, tidak retak dan dipasang sesuai dengan gambar disain

    4.  Untuk pintu utama menggunakan kaca tempared bening kualitas terbaik tebal 10 mm atau sesuaidengan gambar disain+ floor hinges dan fitting memakai merk dorma/dexon/setara. Pintu Kaca yangdipakai sudah dipabrikasi termasuk lubang-lubangnya sudah terpabrikasi. Pemasangan pintu yangmemakai kaca tempared harus sesuai dengan gambar disain dan mendapat persetujuan Pengawaspekerjaan.

    5.  Handle stainless menggunakan kualitas kelas I dengan panjang 75  –   100 cm terlebih dahuludiperlihatkan kepada Pengawas/Pemberi pekerjaan sebelum pemasangan.

    6.  Untuk semua ukuran/dimensi dan bentuk pintu harus mengacu ke gambar disain baik menyangkut warna maupun spesifikasi yang akan digunakan.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    17/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    Pasal 35PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA DAN DINDING PARTISI KACA

    1.  Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan konstruksi Alumunium sebagai rangka untuk semuabagian antara lain kusen, pintu kamar mandi, jendela ruangan dan dinding kaca kecuali yangbersentuhan langsung dengan area basah seperti kamar mandi atau tempat wudhu.

    2. 

    Untuk semua sekat ruangan menggunakan partisi kaca tebal 10 mm dengan ukuran sesuai dengangambar disain3.  Untuk pintu-pintu menggunakan kaca tempered tebal 10 mm + floor hinges dan fitting memakai merk

    dorma/dexon/setara. Pintu Kaca yang dipakai sudah dipabrikasi termasuk lubang-lubangnya sudahterpabrikasi. Pemasangan pintu yang memakai kaca + frame aluminium dengan kualitas terbaik danharus sesuai dengan gambar disain serta mendapat persetujuan Pengawas pekerjaan.

    4.  Jendela-jendela yang peruntukannya dalam interior menggunakan rangka aluminium dan disesuaikandengan gambar disain atau eksisting yang ada dan terlebih dahulu dikoordinasikan dengan pengawaspekerjaan atau Pemberi pekerjaan.

    5.  Handle stainles menggunakan kualitas kelas 1 sesuai gambar terlebih dahulu diperlihatkan kepadaPengawas/Pemberi pekerjaan sebelum pemasangan.

    6. Untuk semua dinding kaca menggunakan kaca tempered + kusen aluminium tebal kaca 10 mm dengan

    kualitas sama dengan pintu kaca dan sudah terpabrikasi dari segi dimensi dan siap pasang. Untukseluruh dinding kaca/partisi kaca, bahan/mutu yang digunakan harus kualitas baik serta mendapatpersetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

    7.  Pada pekerjaan daun pintu menggunakan kayu multipleks dengan ketebalan sesuai pada gambar teknisataupun pada analisa pekerjaan pintu dan diberi lapisan HPL dengan kualitas kelas I, HPL yangdigunakan terlebih dahulu harus diperlihatkan sebelum dipesan untuk mendapat persetujuan dariPengawas/Pemberi pekerjaan

    8. Handle stainles menggunakan kualitas kelas I sesuai dengan gambar disain dan terlebih dahuludiperlihatkan kepada Pengawas/Pemberi pekerjaan sebelum pemasangan

    9. Untuk semua ukuran/dimensi dan bentuk pintu harus mengacu ke gambar disain baik menyangkut warna maupun spesifikasi yang akan digunakan.

    10. Untuk Semua Kelengkapan Pintu dapat dilihat dan harus sesuai dengan yang tertera pada alnalisa peritem pekerjaan pintu yang dikerjakan

    11. Pekerjaan ini harus ditangani oleh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tersebut di atas.12. Pekerjaan yang ternyata dilaksanakan berdasarkan gambar-gambar yang belum/tidak disetujui oleh

    Perencana/Konsultan Pengawas menjadi tanggung jawab Kontraktor. Untuk itu berhak menolak danmenginstruksikan kepada pihak pelaksana untuk membongkar pekerjaan tersebut. Semua kerugian yangdiakibatkan oleh hal-hal diatas menjadi tanggung jawab Kontraktor

    13. Untuk mendapat Persetujuan Perencana/Konsultan Pengawas maka Pihak Pelaksana harusmengajukan contoh-contoh (sample) untuk bahan-bahan yang akan didatangkan dan dipakai berupacontoh-contoh jendela/pintu-pintu alumunium lengkap dengan semua hardware, weather strip, angkurdan peralatan lainnya. Semuanya dalam keadaan telah finish.

    Pasal 36PEKERJAAN AKSESORIS PINTU DAN JENDELA  

    1.  Semua asesoris pintu dan jendela harus kualitas baik dengan menggunakan merk dorma/dexon/setarasesuai persetujuan Pengawas Pekerjaan sedangkan untuk kunci-kunci pintu dan handle jendelamenggunakan kualitas yang baik dan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pengawaspekerjaan/Pemberi pekerjaan. Kontraktor harus memperlihatkan contoh tiap asesoris pintu danjendela kepada Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan pemesanan.

    2.  Sekrup-sekrup untuk pemasangan harus dari bahan yang cocok dengan asesoris pintu dan jendela. Tidak diperkenankan untuk memasang mati sekrup-sekrup, cukup dengan membor lubang untuksekrup. Semua sekrup yang rusak pada waktu pemasangan harus diganti.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    18/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    Pasal 37PEKERJAAN PABRIKASI 

    1.  Semua item pekerjaan pabrikasi harus dilaksanakan setelah mendapat konfirmasi mengenai bentuk,ukuran, dan spesifikasi dari pengawas/direksi. Kontraktor wajib memberitahukan lokasi workshopdimana pekerjaan pabrikasi tersebut dilaksanakan.

    2. 

    Pekerjaan pabrikasi wajib dikerjakan atau ditangani oleh tenaga ahli atau spesialis dibidang pabrikasifurniture dimana sebelumnya telah direkomendasikan kepada pihak pengawas dan mendapatpersetujuan untuk melaksanakan pekerjaan.

    3.  Pengawas/Direksi berhak menolak satu atau lebih dari barang yang telah atau sedang dalam prosespabrikasi apabila dianggap tidak sesuai secara bentuk, ukuran, dan kualitas pekerjaan ataupun hal-halyang bersifat teknis dan estetis. Segala bentuk biaya dari pekerjaan yang ditolak menjadi tanggungankontraktor.

    4.  Segala biaya akibat dari penolakan barang sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.

    Pasal 38PEKERJAAN PENGADAAN 

    1.  Semua barang pengadaan harus mendapat persetujuan dari pengawas menyangkut no. Seri, spesifikasi,bentuk, ukuran, dan jumlah yang dibutuhkan.

    2.  Pengawas berhak menolak barang yang diusulkan ataupun yang telah tiba dilokasi apabila tidak sesuaidengan no. Seri, spesifikasi, bentuk, ukuran, ataupun hal-hal teknis dan estetis lainnya.

    3.  Segala biaya akibat dari penolakan barang sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.4.  Pengawas/Direksi berhak menolak satu atau lebih dari barang yang telah atau sedang dalam proses

    pabrikasi apabila dianggap tidak sesuai secara bentuk, ukuran, dan kualitas pekerjaan ataupun hal-halyang bersifat teknis dan estetis. Segala bentuk biaya dari pekerjaan yang ditolak menjadi tanggungankontraktor

    Pasal 39PEKERJAAN RAILING TANGGA

    1.  Relling tangga menggunaan besi Hollow 4/4 dan 2/4 Finished Deep Spray Cat, dengan kualitas baikdan sesuai dengan gambar disain meliputi ukuran dan spesifikasinya dan terlebih dahulu diusulkan kePemberi pekerjaan untuk mendapat persetujuan terlebih dahulu, menyangkut ukuran/dimensi, modeldan cara pemasangan harus mengacu ke gambar disain dan memenuhi spesifikasi yang ditentukan. 

    2.  Untuk pemasangan relling tangga harus kuat dan kokoh, pada saat pemasangan tidak boleh merusakbagian yang lain, dan jika terjadi kerusakan akibat pemasangan yang keliru, maka pihak Pelaksanaharus memperbaiki kembali atau melakukan finishing kembali seperti semula.

    3.  Semua pekerjaan relling besi tangga, penyambungannya dilakukan dengan pengelasan tetapipermukaan bekas pengelasan harus dirapikan dan difinishing dengan baik terutama pada bagian sudutatau terdapat bengkokan dan tidak diperkenankan ada bekas yang tidak licin atau ada goresan yang

    menyebabkan relling tidak kelihatan bagus. 

    Pasal 40PEKERJAAN PLAFOND

    1.  Rangka PlafondB a h a n ;Untuk rangka plafond gypsum menggunakan hollow ukuran 2x2cm dan 2x4cm dengan kualitas baiksesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam kontrak.

    Pemeriksaan dan PemasanganSebelum dipasang Kontraktor harus memeriksa apakah konstruksi penggantung sudah rata padaketinggian yang sesuai. Rangka hollow dipasang pada konstruksi penggantung dengan sekruptersembunyi. Ukuran sekrup harus sesuai dengan jarak disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    19/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    2.  Plafond GypsumB a h a n ;Plafond yang dipergunakan adalah gypsum jayaboard atau setara dengan ketebalan sesuai dengangambar disain harus berkualitas baik. Contoh dari bahan yang akan digunakan harus diajukan terlebihdahulu untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

    Pemasangan ;Pelaksanaan pemasangan plafond dilakukan setelah rangka telah siap. Pemasangan plafond harus lurusdan rata. Plafond harus dilengkapi dengan manhole. Pemasangannya harus sesuai dalam gambardisain.

    3.  Profil PlafondB a h a n ;Bahan yang digunakan adalah dari jenis Plywood dengan ketebalan 9 mm dengan rangka baja ringan.Profil kemudian dilapis HPL dengan jenis yang telah ditetapkan sebelumnya dengan motif dan warnasesuai dengan gambar 3D Perencanaan atau yang telah disutujui dengan pihak pemberi pekerjaan.Profil plafond dilengkapi lampu LED dengan jenis dan warna yang sebelumnya disetujui dengan pihakdireksin/ pemberi pekerjaan.

    Pasal 41PEKERJAAN PENGECATAN

    1.  Bahan dan Syarat-syarat ;

    Semua bahan cat baik warna maupun kualitas harus disetujui Pengawas Pekerjaan. Pengerjaanpengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk dari pabrik yang bersangkutan. Sebelum pengecatan,maka cat dalam kaleng harus diaduk secara baik sebelum dituangkan dalam tempat cat yangdisediakan. Tanpa petunjuk dari pabrik maka penggunaan zat-zat pengering dan lain-lain tidakdibenarkan.

    2.   Jenis Bahan-  Cat interior menggunakan cat merk dulux/mowilex atau setara

    3.  Pemilihan WarnaSemua jenis warna yang dipakai akan ditentukan dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

    4.  Pekerjaan Awal

    Cat Dinding Tembok

    Plesteran harus diberi waktu yang cukup untuk mengering sebelum pengecatan dimulai. Semuaplesteran atau dasar semen yang cacat harus dibuang dan diperbaiki dahulu dengan plesteran yangsejenis. Retak-retak kecil harus ditutup sedang retak besar harus dibongkar dan diisi kembali rata

    permukaan sekitarnya. Sebelum permukaan diberi satu cat dasar (tahan alkali), semua kotoran padapermukaan harus dibersihkan. Sebaiknya jangan menggunakan plamur setelah acian dilaksanakan.

    Pengecatan (Finishing)

    Pengecatan dilakukan pada partisi gypsum, multipleks dan tripleks, plafond gypsyum dan dindingtembok dengan rata dan teratur sebanyak 3 kali atau sesuai dengan petunjuk Pengawas.

    1.  Bahan-Bahan Cata.  Semua bahan cat yang dipakai pada pekerjaan harus dari jenis berkualitas baik dan didapatkan

    hanya dari pemasok dan pembuat yang disetujui Direksi Pengawas (Ahli Teknik) dan sesuaidengan standar yang diperuntukkan ready mixed paint 

    b. 

    Semua bahan cat dan pelapis harus disimpan ditempat yang dingin dan kering, serta tidakdicampur penyimpanannya dengan barang-barang lain c.  Semua pengecatan harus dilaksanakan secara ketat mengikuti petunjuk-petunjuk pabrik pembuat 

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    20/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    Pasal 42PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

     A.  Syarat Umum

    1.  Pekerjaan yang dimaksud disini adalah pekerjaan Pengadaan, Pemasangan (Instalasi) dan PengujianSystem secara keseluruhan sesuai dengan gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat sehingga dapatbekerja dan berfungsi dengan baik.

     Adapun pekerjaan yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut:

      Pekerjaan instalasi distribusi listrik Tegangan Rendah (220/380V) secara menyeluruh sehinggainstalasi berfungsi sesuai gambar rencana.

      Pekerjaan Instalasi distribusi sistem Telepon berikut kelengkapannya dan penegembangan PABXsistem utama sehigga kapasitas PABX terpenuhi.

      Pekerjaan distribusi sistem Pengindera kebakaran (Addressable sesuai dengan sistem yagg sedangberjalan) serta pengembangan sistem MCFA yang terpasang sehingga kapasitas terpenuhi.

      Pekerjaan distribusi sistem Tata Suara berikut pengembangan kapasitas CRPS beserta

    kelengkapannya.  Pekerjaan Instalasi LAN berikut kelengkapannya sehingga sistem tersebut daopat bekerja dengan baik  Pekerjaan pemasangan Rak Kabel sesuai gambar rencana.  Pemasangan sistem pembumian secara lengkap dan benar sesuai gambar perencanaan dan

    persyaratan-persyaratan yang berlaku.2.  Syarat-syarat Umum merupakan bagian dari Persyaratan Teknis. Apabila ada beberapa klausul dari

    Syarat-syarat Umum yang dituliskan dalam Persyaratan Teknis, berarti menuntut perhatian khususpada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausul lainnya dari Syarat-syarat Umum. Klausul-klausul dari Syarat-syarat Umum hanya dianggap tidak berlaku bila dinyatakansecara tegas dalam Persyaratan Teknis.

    3.  Persyaratan Teknis dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan segala pekerjaan, bahan-bahan

    dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting) dariseluruh sistem, agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik.

    4.  Persyaratan Teknis merupakan satu kesatuan dengan Gambar-Gambar Teknis yang menyertainya. Bilaada suatu bagian pekerjaan yang hanya disebutkan di dalam salah satu dari kedua dokumen tersebut,maka Kontraktor wajib melaksanakannya dengan baik dan lengkap.

    5.   Yang menjadi dasar utama sehingga suatu pekerjaan berhasil dalam mencapai target, mutu, waktu danbiaya, maka pelaksana lapangan harus menguasai

      Sistem pekerjaan secara menyeluruh.  Gambar kerja yang akan dilaksanakan.  Spesifikasi teknis yang telah ditentukan.  Standar dan peraturan yang berlaku.  Petunjuk dan ketentuan pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat, baik untuk peralatan

    maupun material.  Koordinasi dengan pekerjaan terkait lainnya seperti struktur, arsitektur mekanikal dan elektrikal

    sendiri.

    6.  Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya, agar dapat memberikanjaminan hasil kerja yang baik dan rapi, yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

      Mengerti dan menguasai lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan.  Mempunyai alat kerja yang memadai.  Mudah diberi pengarahan.  Dapat melakukan koordinasi dengan tenaga kerja lain.   Terampil.  Mempunyai sertifikat untuk tenaga kerja spesialis penyambungan kabel tegangan menengah.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    21/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    7.  Kontraktor bertanggung jawab dalam pengawasan yang ketat terhadap jadwal atau urutan pekerjaan,sehingga tidak mengganggu penyelesaian proyek secara keseluruhan pada waktu yang telah ditetapkan.

    8.  Kontraktor harus menyatakan secara tertulis bahwa bahan-bahan dan peralatan-peralatan yangdiserahkan oleh Kontraktor harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, dan pelaksanaanpekerjaan dilakukan dengan cara yang wajar dan terbaik. Dan bahwa instalasi yang dilakukan adalahlengkap dan dapat bekerja dengan baik dalam kondisi yang terjelek sekalipun, tanpa mengurangi atau

    menghilangkan bahan-bahan/peralatan-peralatan yang seharusnya disediakan, walaupun tidakdisebutkan secara nyata dalam Persyaratan Teknis ataupun tidak dinyatakan secara tegas dalamGambar-Gambar Teknis.

    9.  Kontraktor harus dapat menunjukkan surat pernyataan dari pihak pemasok barang/komponen yangakan terpasang kepada Konsultan, bahwa barang tersebut merupakan barang “original” dan bukanbarang produksi tiruan dengan menggunakan merek yang sama.

    10. Semua peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dan diserahkan untuk penyelesaian pekerjaan harusdalam keadaan baru dan dari kualitas terbaik.

    11. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar dapat mengetahui hal-halyang akan mengganggu/mempengaruhi pekerjaan. Apabila timbul persoalan, Kontraktor wajib

    mengajukan saran penyelesaian kepada Konsultan, paling lambat satu minggu sebelum bagianpekerjaan ini seharusnya dilaksanakan.

    12. Kontraktor harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan dan syarat-syarat yang diperlukan denganKontraktor lainnya, sehingga peralatan-peralatan Elektrikal dapat dipasang pada tempat dan ruangyang telah disediakan.

    13. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus memeriksa dan memahami pekerjaan pelaksanaan daripihak lain yang ikut menyelesaikan proyek ini, apabila pekerjaan pelaksanaan dari pihak lain tersebutdapat mempengaruhi kualitas pengerjaan Kontraktor itu sendiri.

    14. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus membuat Rencana Kerja dengan jadwal yangdisesuaikan dengan Kontraktor yang lain. Apabila terjadi sesuatu perubahan, Kontraktor wajibmemberitahukan secara tertulis kepada Konsultan dan mengajukan saran-saran perubahan/perbaikan.

    15. Pada waktu akan memulai pelaksanaan, Kontraktor wajib menyerahkan Gambar-Gambar Kerja (ShopDrawing) terlebih dahulu untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan. Gambar-gambar tersebutharus diserahkan kepada Konsultan minimal dalam waktu 2 (dua) minggu sebelum instalasidilaksanakan.

    16. Pemasangan peralatan harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatantersebut. Untuk itu, Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar rencana instalasisecara rinci sebelum melaksanakan pekerjaan.

    17.  Apabila terjadi sesuatu keadaan dimana Kontraktor tidak mungkin menghasilkan kualitas pengerjaanyang terbaik, maka Kontraktor wajib memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan danmengajukan saran-saran perubahan / perbaikan. Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor tetap

    bertanggung jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin ditimbulkannya.

    18. Selama pelaksanaan instalasi berlangsung, Kontraktor harus memberi tanda-tanda (misalnya denganpensil atau tinta merah) pada dua set gambar pelaksanaan, atas segala perubahan pada rancanganinstalasi semula.

    19. Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor yang harus mengikuti segala aturan dan standaryang berlaku dan dilengkapi dengan segala peralatan untuk kesempurnaan operasi, kemudahanpengaturan dan perawatan, keamanan operasi sistem sesuai dengan salah satu atau lebih dariperaturan-peraturan yang tertulis dibawah ini.

      Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Edisi terbaru  Standar Nasional Indonesia ( SNI ) 

    Standar Konstruksi / Normalisasi PLN  Peraturan-peraturan PLN/Jawatan Keselamatan Kerja Setempat.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    22/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

      Memenuhi persyaratan DIN Standar  Memenuhi Standar yang dikeluarkan oleh International Electro-Technical Commision I.E.C.  SII, Standar Industri Indonesia  SKBI, Standar Kontruksi Bangunan Indonesia  Peraturan Depnaker tentang Keselamatan tenaga kerja  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum 

    Peraturan dari Pemerintah Daerah  Data teknis dari produk dibidang Peralatan Tata Suara, Telepon, MATV, LAN (Line Area Network)dan Fire Alarm yang dibuat oleh pabrik  – pabrik di berbagai Negara.

      Seluruh pekerjaan instalasi telepon harus dilaksanakan mengikuti standar dan peraturan dari ITU-Tatau PT. TELKOM.

      Spesifikasi teknis juga harus memenuhi VDE Standar atau persyaratan internasional lain yangekifalen.

    20. Kontraktor diwajibkan mentaati dan mengikuti tata cara pelaksanaan sesuai dengan yang tertulis padaperaturan- peraturan tersebut dan disesuaikan dengan bahan, unit mesin atau peralatan yangdipasangnya.

    21. Bila terjadi kesimpang-siuran dalam hal standar yang harus diikuti, kontraktor harus melapor padaKonsultan untuk mendapat kejelasan tentang hal tersebut.

    22. Bila konsultan tidak dapat memutuskan hal tersebut maka pengambil keputusan akan diserahkankepada Instansi / Badan yang berwenang (local Authority Having Jurisdiction).

    23. Penentuan standar yang setara :

    a.  Dalam penentuan dan persetujuan untuk standar yang diikuti atau standar yang disebut olehmaterial, peralatan, unit mesin dan lainya, kontraktor harus dapat menunjukkan dan menyerahkancopy dari standar yang dianut / disebut oleh material, peralatan, unit mesin dan lainnya untukdiperiksa dan diteliti oleh konsultan sebelum dikeluarkan persetujuan.

    b.   Apabila standar yang diikuti ternyata memberikan persyaratan yang lebih ringan atau lebih rendahmaka standar tersebut dinyatakan sebagai standar yang tidak setaraf dengan standar yangditentukan oleh persyaratan teknis ini.

    c. 

    Segala sesuatu yang diperlukan untuk pembuktian dan pemeriksaan ini menjadi tanggung jawabkontraktor yang bersangkutan.d.   Apabila perlu pengujian oleh lembaga lain diluar proyek, kontraktor harus menyelesaikan segala

    sesuatu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil dari lembaga penguji tersebut dalam waktusecepatnya sehingga tidak menghambat jadwal pelaksanaan proyek.

    24.  Jaringan Listrik Utama

    Karakteristic catu daya adalah sebagai berikut:

     Tegangan Rendah (Low Voltage)

    400 volts-3 phase, 4 wire, 50 Hz plus earth protection

    Short circuit capacity hingga 100 kA untuk bus bar rating 3500A dan short circuit capacity setiap

    bagian harus dihitung berdasarkan hirarki posisi di diagram sistem. Semua Short circuit capacity harusdiajukan terlebih dahulu oleh kontraktor untuk mendapat persetujuan Konsultan berdasarkankapasitas dari power transformer.

     Voltage ± 5% dan Frequency ± 1%.

    25. Polaritas

    Polaritas dari semua peralatan pada pekerjaan ini diatur berdasarkan persyaratan teknis sebagai berikut:

    a.  Untuk semua peralatan yang terdiri dari kutub “fasa/bertegangan” harus diposisikan “diatas/disisikiri” dan untuk kutub “netral/pembumian” diposisikan “dibawah/disisi kanan”. Pada alat Kotakkontak dan soket untuk polaritasnya harus mengikuti standard dari IEC dan VDE.

    b.  Semua kabel yang terhubung mulai dari panel utama hingga panel penerangan, daya, kotak-

    kontak, penerangan dan peralatan lainnya, urutan warna dari fungsi fasa harus sama hingga titikakhir.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    23/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    26. Gambar - Gambar

    a.  Gambar-gambar desain dan persyaratan - persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yangmelengkapi dan sama mengikatnya.

    b.  Gambar-gambar sistem ini menunjukan secara umum tata letak dari peralatannya, sedangkaninstalasinya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada danmempertimbangkan juga kemudahan dalam perawatan dan maintance jika peralatan tersebut

    sudah dioperasikan.c.  Gambar instalasi menunjukan secara teknis pekerjaan instalasi yang harus dilaksanakan dimana

    dicantumkan ukuran dan bahan serta keterangan lain yang diperlukan.d.  Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur Sipil, harus dipakai Referensi untuk pelaksanaan maupun

    detail finishing dari instalasi.e.  Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tetapi tidak ditunjukan dalam gambar atau

    sebaliknya harus dipasang atas beban kontraktor, seperti halnya pekerjaan lain yang disebut olehspesifikasi dan ditunjukan dalam gambar.

    f.  Kontraktor pelaksana diwajibkan memeriksa gambar terhadap kemungkinan adanya kesalahanatau ketidakcocokan dalam hal yang berhubungan dengan fabrikasi maupun pelaksanaanpemasangan. Hal tersebut harus dibuat List Daftar Kesalahan /Ketidak-cocokan dan diajukansebelum pemasukan penawaran. Apabila hal tersebut tidak dilaksanakan, maka kontraktordianggap sudah memahami sistem secara keseluruhan. Bila dikemudian hari diadakan penyesuaianoleh Konsultan yang mengakibatkan perubahan dalam pelaksanaan, maka menjadi kewajibanuntuk melaksanakannya tanpa adanya biaya tambahan.

    g.  Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor Pelaksana harus mengajukan gambar kerja dan detailkepada Konsultan untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu.

    h.  Gambar kerja harus termasuk catalog/literature data dari Pabrikan, data ukuran dimensi, datapembuatan dan nama serta alamat dari perusahaan yang memberi pelayanan pemeliharaan danmempunyai jaminan ketersediaan suku cadangnya.

    i.  Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang dengan disertai denganbuku cara pengoperasian dan instruksi perawatan, serta harus diserahkan kepada Konsultan.

    j.  Untuk pekerjaan Sistem Distribusi Listrik dan pekerjaan lainnya yang sifatnya memerlukan

    persetujuan dari instansi terkait, Kontraktor wajib menyiapkan gambar sistem dan instalasi yangdiperlukan untuk diperiksa dan disahkan oleh Instansi terkait sesuai dengan peraturan yangberlaku.

    k.  Data dari setiap sistem harus menunjukan pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasikomponen untuk peninjauan keseluruhan system yang sebenarnya, penyerahan yang sebagian-sebagian tidak akan diperhatikan. Gambar Shop Drawing harus dibuat sebanyak 3 (tiga) set.

    l.  Hal-hal yang menyangkut perubahan gambar pelaksanaan di lapangan baik ukuran/konstruksikontraktor wajib mengajukan pertanyaan dan alternative penyelesaian atau Shop Drawing yangdikehendaki untuk mendapat persetujuan dari Konsultandan dilakukan setidaknya 2 (dua) minggusebelum pelaksanaan sehingga tidak berakibat pada kesalahan dalam pelaksanaan.

    m.  Kontraktor wajib membuat gambar pelaksanaan instalasi terpasang (As Built Drawing) yangdisetujui oleh Konsultan serta kelengkapan yang harus disertai kepada Konsultan pada saat

    penyerahan pertama dalam bentuk Soft Copy (CD/ Cad Drawing) dan Hard Copy masing-masingrangkap 3 (tiga) dijilid dan dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi.

    27. Bahan dan Contoh

    a.  Bahan/meterial/peralatan yang digunakan dan dipasang pada pekerjaan harus dalam keadaan barudan tanpa cacat.

    b.  Semua bahan yang dipergunakan diusahakan produksi dalam negeri, sejauh mana masihmemenuhi persyaratan teknis dan standar yang ditentukan.

    c.  Kelambatan pekerjaan dan segala akibatnya, yang terjadi akibat keterlambata pengajuan maupunpengajuan ulang menjadi tanggung jawab dan beban kontraktor.

    d.  Kesalahan pemilihan ukuran dan kapasitas equipment menjadi tanggung jawab kontraktor.28.  Jaminan dan Garansi

    a.   Jaminan atas material/bahan peralatan dan unit mesin.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    24/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    Material yang diserahkan oleh kontraktor harus bebas dari kerusakan baik atas kesalahan pabrik,kerusakan akibat kesalahan bahan, kerusakan akibat kesalahan dalam pengiriman mapunkerusakan selama jangka waktu 1 (satu) tahun kalender terhitung sejak material tersebut dibeli.

    b.   Jaminan atas hasil pekerjaan dan masa pemeliharaan.

    Kontraktor harus menjamin atas hasil pekerjaan dengan membuat surat jaminan secara tertulisdengan uraian sebagai berikut :

    1)  Cara pelaksanaan dan pekerjaan dilakukan sesuai prosedur dan manual dari QMS (QualityManagement System)

    2)  Instalasi yang diserahkan dapat bekerja dengan baik tanpa mengurai atau menghilangkanbahan - bahan atau peralatan - peralatan yang seharusnya disediakan walaupun tidakdisesuaikan secara nyata dalam buku ini atau tidak dinyatakan secara tegas dalam gambar-gambar yang menyertai buku ini.

    3)   Jaminan Instalasi & Material Instalasi menjadi Tanggung Jawab Kontraktor.4)  Masa Pemeliharaan untuk seluruh pekerjaan instalasi ditetapkan selama 6 (enam) bulan

    setelah barang diserahkan kepada Konsultan, yang meliputi :a)  Performance sistem secara keseluruhan.b)  Pelatihan secara Cuma-cuma terhadap User/Pengguna (Tenaga Teknik) terkait Cara

    Pengoperasian Peralatan dan Maintenance Praktis sehingga menjadi operator yangterampil.

    5)  Dalam masa pemeliharaan apabila ditemukan instalasi yang rusak atau berfungsi kurang baikmaka Kontraktor harus segera memperbaiki atau mengganti peralatan tersebut sampai dapatberfungsi dengan baik.

    6)  Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang akanterjadi tanpa adanya biaya tambahan biaya.

    7)  Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah dilaksanakan masih merupakantanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

    8)   Apabila selama masa pemeliharaan Kontraktor tidak melaksanakan teguran dariKonsultanatas perbaikan/penggantian/penyetelan yang diperlukan, maka pihakKonsultanberhak menyerahkan perihal tersebut kepada pihak lain atas biaya Kontraktor

    pelaksana.c.  Klaim atau tuntutan.

    1)  Untuk segala macam pengadaan barang dan cara pemasangannya, Konsultan harus bebasdari segala tuntutan/klaim atas hak-hak khusus seperti hak patent, lisensi dan sebagainya.

    2)  Bila ada hal - hal seperti tersebut diatas, kontraktor wajib mengurus dalam arti menyelesaikansegala sesuatu perijinan/biaya/lisensi yang berhubungan dengan hal tersebut diatas bebanbiaya ditanggung kontraktor.

    d.  Untuk pekerjaan/pengadaan barang Kontraktor harus dapat menunjukkan :

    1)  Sertifikat Keaslian Barang (Original)2)  Sertifikat Mutu dan Kualitas Barang (Quality)3)  Sertifikat Keamanan (Safety Inspector)

    4)  Sertifikat Welding Inspector5)  Garansi material, Service dan Sparepart serta Surat Dukungan dari Agen Tunggal di Indonesia

    (bermeterai cukup)e.  Hal - hal yang berkaitan tersebut diatas harus disertakan bukti data (1 kopi dilampiri Data Asli)

    29. Kelengkapan Yang Harus Diserahkan

    Harus diserahkan sebelum dimulai pekerjaan, sebagai berikut :

    a.  Selambat - lambatnya 2 (dua) minggu sebelum dimulai pelaksanaan dalam arti pemesanan barangatau pembuatan barang / instalasi atau pemasangan, kontraktor harus menyerahkan barang-barang yang diuraikan, antara lain :

    1)  Katalog, Data teknis dan test Report untuk persetujuan material.2)  Instalasi Instruction (Buku Petunjuk manual Pengoperasian) untuk persetujuan terhadap cara

    - cara pemasangan.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    25/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    3)  Shop drawing untuk persetujuan terhadap rencana instalasi dan cara - cara peasangan yangakan dilakukan / dikerjakan / dilaksanakan.

    4)  Contoh - contoh bahan dan barang - barang untuk persetujuan terhadap bahan dan barang-barang yang diperoleh / didapat secara lokal seperti misalnya armature lampu, tabung lampu,starter, saklar, kabel, pipa, pompa dan lain sebagainya sesuai dengan ketentuan dariKonsultan.

    5)   Yang selanjutnya kepada Konsultan untuk mendapat persetujuan.b.   Apabila tidak diperoleh persetujuan oleh suatu dan lain hal, maka kontraktor harus segeramengganti barang-barang tersebut dan diserahkan kepada Konsultan untuk mendapatpersetujuan.

    30. Sistem Koordinasi

    a.  Kontraktor harus mengkoordinasikan pekerjaannya dengan pekerjaan Kontraktor lain (Struktur & Arsitektur) untuk menghindari pekerjaan pembongkaran / pekerjaan ulang dan gangguan yangdapat memperlambat jalannya pekerjaan.

    b.  Untuk memudahkan komunikasi teknis, kontraktor harus menempatkan seorang atau lebihpemimpin lapangan perpengalaman, dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baikdan benar, serta mewakili kontraktor, menerima perintah dan petunjuk Konsultan dan segeramelaksanakannya bila diperlukan.

    c.  Kontraktor diwajibkan membuat laporan berkala (harian/mingguan) yang memberikan gambarantentang kegiatan proyek. Misalnya :

    1)   Jadwal waktu pelaksanaan2)  Kegiatan pelaksanaan3)  Prestasi kegiatan fisik4)  Catatan perintah / petunjuk Konsultan yang disampaikan secara lisan maupun tertulis.5)  Dan kegiatan pekerjaan yang dianggap perlu.

    d.  Kontraktor juga harus membuat dokumentasi pekerjaan yang berupa foto-foto pelaksanaanpekerjaan, dibuat berwarna, minimal ukuran postcard dan disusun dalam album. Foto-foto yang

    menggambarkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan hendaknya dibuat berdasarkan petunjuk dariKonsultan dan minimal dilakukan sebanyak 4 (empat) kali setiap peristiwa selama berlangsungnyapelaksanaan pekerjaan.

    e.  Kontraktor harus menempatkan seorang Penanggung jawab Pelaksanaan yang ahli danberpengalaman serta yang bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi yang akandiberikan serta harus selalu berada di Site Proyek.

    f.   Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ini menghalangi pekerjaan lain, maka sesuai akibatnyamenjadi tanggung jawab kontraktor.

    31. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran

    a.  Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka pemasangan

    Instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaaan semula adalah termasuk tanggung jawabpekerjaan Kontraktor Instalasi ini.

    b.  Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari Konsultan.

    c.  Pengelasan, Pengeboran dan sebagainya pada Konstruksi Bangunan hanya dapat dilaksanakansetelah memperoleh ijin / persetujuan tertulis dari Konsultan.

    32. Pencapaian Peralatan Untuk Service

    a.  Semua peralatan utama ataupun bantu dalam prinsip pemasangannya harus mudah untuk bisadiamati, termasuk juga accessories pipa dan duct seperti valve, clean out, damper, filter, ventingdll.

    b.  Untuk itu Kontraktor dalam pemasangannya wajib memperhatikan posisi yang terbaik dari

    peralatan dan accessories yang berada dalam shaft atau ceiling yang memerlukannya, besertaukuran dan lokasi yang tepat.

  • 8/17/2019 Rks Interior Kantor Bappeda (1)

    26/38

     

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Kantor BAPPEDA 

    c.  Disamping itu kontraktor harus mengusulkan kepada Pihak Owner (bila ditunjukkan padagambar) pintu-pintu service (access panel) untuk setiap peralatan dan asessories yang beradadalam shaft atau ceiling yang memerlukannya, beserta ukuran dan lokasi yang tepat.

    d.  Bila dalam gambar rencana sudah ditunjukkan ada access panel yang diperlukan, makapenggeseran untuk posisi yang tepat dari access panel tersebut sehubungan dengan letak peralatan/ accessories dan kaitannya dengan arsitek interior, perlu dibicarakan dengan pihak Owner untuk

    disetujui.

    33. Proteksi

    a.  Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilakukan proteksi yang baikterhadap cuaca dan harus diusahakan agar selalu dalam keadaan bersih.

    b.  Semua ujung-ujung pipa konduit dan bagian-bagian peralatan yang tidak dihubungkan harus diberipelindung, disumbat, atau ditutup dengan baik untuk mencegah masuknya kotoran.

    c.  Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi kontraktor untuk melindungi peralatan-peralatan,bahan-bahan baik yang sudah, maupun belum terpasang bila diperkirakan bisa rusak atau cacatkarena tidak dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan bagian instalasi yang tidak bisaditerima (serah terima belum 100%)

    d.  Sebelum penyerahan, instalasi dibersihkan atau ditest dan di adjust kembali untuk membuktikan

    bahwa peralatan dan bahan beroperasi dengan baik. Peralatan dan bahan yang rusak atau cacatkarena tidak dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan bagian instalasi yang tidak bisaditerima (serah terima belum 100%).

    34. Pengecatan

    a.  Semua peralatan dan bahan yang dicat, yang menjadi lecet karena pengangkutan / pengapalan ataupemasangan harus segera diperbaiki dan dicat dengan warna aslinya sehingga nampak seperti barukembali.

    b.  Semua bagian-bagian pekerjaan yng menyangkut carbon steel atau seng yang di galvanis harusdicat dasar dan cat finish.

    c.  Sebelum pengecatan dilakukan, bagian-bagian harus bebas dari grease, minyak dan segala kotoran

    yang melekat.d.  Urut-urutan pengecatan adalah cat dasar anti karat (zincromate) dan cat finish terdiri atas 2 lapis

    cat copolymer.e.  Untuk peralatan-peralatan yang cat pabriknya rusak/cacat dalam pengangkutan, penyimpanan dan

    lain sebagainya harus dicat kembali sesuai aslinya atau sesuai dengan warna yang ditentukan PihakOwner.

    f.  Untuk jalur-jalur pipa, code warna disesuaikan dengan standart.35. Sleeve, Peralatan Yang Tertanam di Dinding

    a.  Peralatan Bantu, Sleeve dan lain-lain yang diperlukan tertanam atau menembus concrete atautembok harus dipasang dan dilengkapi sesuai petunjuk dagang. Untuk itu ukuran, posisi yangdisiapkan untuk keperluan tersebut harus dikonsultasikan dengan Konsultan dan disertai gambar

    detail.b.  Semua ducting atau pipa tembus dinding harus menggunakan sleeve dengan clearance 20 mm(3/4”) jika duct atau pipa berisolasi, clearance tetap dibutuhkan 20 mm (3/4”) antara isolasi dansleeve. Sleeve yang menembus atap lantai.

    c.  Setelah pemasangan pipa atau duct clearance harus diisi dengan sealant tahan api.

    36. Penomoran, Nama Peralatan / Assesories

    Semua peralatan terpasang dan asesoriesnya harus diberi kode nama peralatan dan nomor, sesuaiseperti yang dicantumkan pada daftar peralatan atau data sheet atau sebagai tercantum pada gambarrencana. Bila ada peralatan atau asesor