Riwayat Pendidikan
description
Transcript of Riwayat Pendidikan
STATUS PSIKIATRI
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran YARSI
RSUD Soreang
Periode 22 Februari 2016 – 26 Maret 2016
Nama : Jayanti Dwi Cahyani (1102011129)
Muhammad Rizdimas R.P (1102011181)
Putri Mutiara Sari (1102011212)
Pembimbing : dr. H. Marsudi, Sp.KJ
==================================================================
===
IDENTITAS PASIEN
=================================================================
===
No.Rekam Medik : 402238
Nama : Tn. I
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Sanggar Indah Nagrak RT 9/6 Kec. Cangkuang Kab. Bandung
RIWAYAT PSIKIATRIK
=================================================================
===
Autoanamnesis :
Selasa, 23 Februari 2016, pukul 09.45 WIB
Alloanamnesis :
Tidak dilakukan
A. Keluhan Utama :
Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUD Soreang dengan ketakukan dan cemas.
B. Riwayat Gangguan Sekarang :
Pasien Laki-laki berusia 36 tahun, datang ke Poliklinik Psikiatri RSUD Soreang
dengan keluhan takut dan cemas sejak ± 4 tahun SMRS, namun keluhan dirasakan hilang
timbul. Keluhan disertai rasa lemas, pusing, berkeringat dingin, jantung berdebar-debar
dan tegang. Ia juga mengaku jika serangan cemas itu ada, maka akan menggangu
kemampuannya untuk berkonsentrasi dalam mengerjakan sesuatu. Apabila perasaan
cemas itu datang, pasien juga sulit untuk tidur dan nafsu makan berkurang. Perasaan
tersebut ditemukan selama 4 tahun ini. Perasaan tersebut timbul setiap kali pasien
mengingat kejadian pada tahun 2012.
Pada tahun 2012, saat pasien sedang membawa mobil, pasien melihat spanduk yang
bertuliskan merokok dapat menyebabkan beberapa penyakit. Pasien yang merupakan
perokok berat, tiba-tiba lehernya terasa seperti tercekik, jantung berdebar-debar,
pandangan kabur, lemas, dan keringat dingin. Pasien memutuskan untuk menepi dan
keluar mobil. Saat sadar, pasien sudah di RS I dengan keadaan badan dipasangi EKG.
Pada saat itu, pasien didiagnosa dengan maag kronis dan dirawat inap. Dikarenakan
lokasi RS I yang jauh dari rumah pasien, pasien berpindah ke RSUD soreang, dan dirawat
selama 2 minggu. Selama 2 minggu di RSUD Soreang, setiap pasien mengingat kejadian
tersebut, akan terjadi serangan yang sama.
Selama beberapa bulan, pasien berulang kali dirawat. Sampai akhirnya pasien
memutuskan untuk ke RS I kembali untuk berobat. Di RS I, pasien dikatakan dapat
menjalani terapi rawat jalan. pasien disuntikkan vitamin setiap 2 kali seminggu selama
beberapa bulan. Keluhan pasien masih terus berulang. Dan dokter memberikan obat
minum. Setelah meminum obat tersebut, tiba-tiba seluruh badan pasien terasa seperti
terbakar, sehingga tidak dapat tidur selama 3 hari, dan dibawa ke RS I kembali. Obat
tersebut dihentikan, namun keluhan berdebar-debar, pandangan kabur, lemas, keringat
dingin terus berulang setiap pasien teringat kejadian tersebut.
Sehari-hari pasien bekerja mengatur karyawannya. Setiap pasien mendengar cerita
mengenai karyawannya yang sakit, pasien akan teringat kejadian yang sebelumnya,
sehingga pasien akan mengeluhkan hal yang sama dengan sebelumnya. Pasien mengaku
saat terjadi serangan tidak mau minum obat karena takut hal yang sama (badan terasa
terbakar) terulang kembali. Pasien mengaku sering kurang tidur dan makan tidak teratur.
Pasien mengaku apabila perasaan ini muncul ia tidak dapat konsentrasi bekerja.
Keluhan lain seperti melihat bayang-bayang, mendengar bisikan-bisikan disangkal
oleh pasien. Pasien masih tetap beraktivitas seperti biasa dan menambah berbagai
kegiatan untuk dapat mengurangi keluhan.
C. Riwayat Medik
1. Riwayat gangguan medik
Pasien mengaku memiliki maag kronis. Kejang baik saat kecil maupun sesudah
dewasa disangkal, mengalami kecelakaan hingga kepalanya terbentur disangkal.
Riwayat demam tinggi disangkal.
2. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Rokok (+) namun sudah berhanti semenjak 2012
Alkohol (-)
Obat-obatan terlarang (-)
D. Riwayat Pendidikan
1. SD (6-12 tahun)
2. SMP (12-15 tahun)
3. SMA (15-18 tahun)
E. Riwayat Pekerjaan :
1. Pasien mempunyai usaha konveksi sendiri
F. Kehidupan Beragama :
1. Pasien mengatakan bahwa dirinya beragama Islam. Pasien mengatakan ia sering
beribadah, namun kurang fokus dengan ibadahnya selama 2 bulan ini.
G. Riwayat Seksual dan Pernikahan :
1. Pasien sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak
H. Riwayat Pelanggaran hukum :
1. Tidak ada
I. Situasi Kehidupan Sosial & Ekonomi Sekarang
1. Pasien tinggal bersama suami dan 2 orang anaknya. Pasien merasa perekonomiannya
cukup.
III. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
Kesadaran Neurologis : Compos Mentis.
Kesadaran Psikiatri : Tidak terganggu
Tanda Vital
Tekanan Darah : 140/100 mmHg
Nadi : 80x/ menit.
Suhu : 37 oC.
Pernafasan : 20x/ menit
1. Penampilan Umum
Pasien seorang pria berusia 40 tahun, berpenampilan fisik sesuai usianya, postur
tubuh normal, berkulit sawo matang, mengenakan kaos berawarna merah dengan
celana jeans. Penampilan pasien cukup rapi. Pasien duduk tidak dengan keadaan
gelisah di hadapan pewawancara, kontak mata dan konsentrasi baik namun terlihat
pasien sangat bersemangat untuk menceritakan pengalaman yang pasien alami
kepada pewawancara.
2. Perilaku dan Aktivitas Motorik
Sebelum Wawancara : Pasien datang bersama adik kandung
Selama Wawancara : Pasien duduk dengan tenang di depan pemeriksa,
Pasien mau melakukan kontak mata dengan
pemeriksa. Perhatian pasien terhadap semua
pertanyaan baik. Pasien dapat menjawab
pertanyaan dengan baik, dan menceritakan
dengan detail semua pengalaman pasien.
Sesudah Wawancara : Pasien berterima kasih dan kembali ke dokter
3. Sikap Terhadap Pemeriksa
Kooperatif
4. Pembicaraan
Spontan, pasien berpikir cepat setelah diberikan pertanyaan. Isi pembicaraan
masih sesuai dengan pertanyaan.
B. Alam Perasaan (Emosi)
1. Suasana Perasaan (mood) : normal
2. Afek / Ekspresi Afektif : Luas
3. Keserasian : Serasi
C. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi : Tidak ada
b) Ilusi : Tidak ada
c) Depersonalisasi : Tidak ada
d) Derealisasi : Tidak ada
D. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan SMA
2. Pengetahuan Umum Cukup
3. Kecerdasan Cukup
4. Konsentrasi dan
Perhatian
Baik
5. Orientasi
- Waktu Baik (Pasien dapat membedakan pagi, siang, dan malam).
- Tempat Baik (Pasien dapat menyebutkan tempat sekarang dimana
ia berada dan alamat rumahnya.)
- Orang Baik (Pasien mengetahui datang bersama siapa dan
menyebutkan namanya)
- Situasi Baik (Pasien mengetahui situasi sekitar, saat wawancara
berlangsung).
9. Daya Ingat
- Jangka Panjang Baik
- Jangka Pendek Baik
- Segera Baik
E. Proses Pikir
1. Isi Pikir
a. Waham : Tidak ada
b. Obsesi : Tidak ada
c. Fobia : Tidak ada
F. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial
Baik (Pasien tahu bahwa marah itu perbuatan tidak baik).
Uji Daya Nilai
Baik
Daya Nilai Realita
Baik
G. Tilikan
Derajat 4 (menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan tetapi tidak memahami
penyebab sakitnya
H. Reliabilitas
Taraf dapat dipercaya
STATUS FISIK
A. Status Generalis
Keadaan Umum : Baik, tampak tidak sakit.
Kesadaran : Compos Mentis.
Tanda Vital
Tekanan Darah : 140/90 mmHg.
Nadi : 80x/ menit.
Suhu : 37 oC.
Pernafasan : 20x/menit.
BMI : Tampak normal
Kepala : Normochepali, ekspresi wajah normal
Mata : Simetris, palpebra superior-inferior normal, konjungtiva
anemis -/-, sklera ikterik -/-, isokor, refleks pupil +/+
Leher : KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat
Thorax : Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris
Palpasi : fremitus fokal dan taktil simetris
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru, peranjakan paru (+)
Auskultasi : Cor : S1-S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo: Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen : Inspeksi : distensi (-), massa (-), sikatrik (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-), H/L tidak teraba hepar
Perkusi : tympani
Extremitas : Akral hangat, turgor baik, edema (-), capillary refill time < 2”
DIAGNOSA
Gangguan cemas menyeluruh
DIAGNOSA BANDING
Gangguan cemas menyeluruh
Gangguan depresi
Gangguan bipolar
PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
Alprazolam 0,25 mg 3x1 tab (PO)
Sertraline 50 mg 1x1 tab (PO)
2. Psikoterapi
Dilakukan melalui:
a) Psikoterapi suportif
b) Psikoterapi reedukatif
Terhadap Pasien
Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi mengenai penyakit
yang dideritanya, gejala-gejala, dampak, faktor-faktor penyebab,
pengobatan, komplikasi, prognosis, dan risiko kekambuhan agar pasien
tetap taat meminum obat dan segera datang ke dokter bila timbul gejala
serupa di kemudian hari.
Memotivasi pasien untuk berobat teratur,sering beribadah dan
berkomunikasi lebih aktif kepada keluarga/teman dan membantu
perkerjaan rumah agar tidak lebih banyak diam.
Terhadap Keluarga Pasien
Melibatkan keluarga dalam pemulihan, dengan memberikan pengarahan
kepada keluarga agar tetap memberi dukungan untuk pulih.
Memberikan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya mengawasi dan
ikut serta dalam mendisiplinkan pasien untuk mengkonsumsi obat yang
diberi dan kontrol rutin guna perbaikan kualitas hidup pasien
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam (Pasien tidak pernah membahayakan diri sendiri
atau orang lain selama sakit)
Quo ad functionam : ad bonam (Pasien masih dapat menjalankan kegiatan
sehari-hari meskipun kurang berkonsentrasi).
Quo ad sanationam : ad bonam (Saat Pasien dirumah teratur untuk minum obat)