Ritual Kematian

download Ritual Kematian

of 5

Transcript of Ritual Kematian

  • 8/17/2019 Ritual Kematian

    1/5

    Ritual Kematian (Upacara Penguburan)

    Dalam budaya/ adat masyarakat Toraja, Ritual kematian lebih dikenal dengan istilah

     Rambu Solo’ , Rambu=Asap dan Solo’= turun. Dalam adat Tana Toraja, keluarga yang

    ditinggal wajib menggelar pesta sebagai tanda penghormatan terakhir kepada yang telah

    meninggal. emang tidak dapat disangkal bahwa dalam adanya aluk !Ritus atau  Lesoan

     Aluk " dalam rentetan upa#ara penguburan yang bersi$at ritus. %ontohnya memuja dan

    menghormati arwah orang yang telah meninggal melalui patung  Ma’ Tau-Tau !tau=orang"

    yang dipuja melalui pemberian korban persembahan binatang serta tarian tertentu, salah

    satunya Ma’ badong.  Ma’badong yaitu tarian ratapan yang diangkat bagi orang yang telah

    meninggal.

      Ma’ Tau- Tau

    Tau-tau !tau=orang" mempunyai nilai religius dan nilai sosial dalam kebudayaan Toraja. Tau&

    tau adalah patung atau boneka yang dibuat sebagai personi$ikasi dari seseorang yang sudah

    meninggal dunia. 'amun yang dibuatkan patung, biasanya orang& orang yang sudah

    meninggal yang berasal dari golongan (angsawan ! Puang " !dirapai)’  pada saat upa#ara

     penguburannya, yaitu tau-tau nangka dan untuk bangsawan yang tidak mampu biasanya

    dibuatkan tau-tau lampa !lampa=bambu". Dalam membuat tau&tau ini dibutuhkan pemahat

    khusus atau Topande dan selama Topande membuat patung tau&tau, orang tersebut harus tidur 

    didekat atau dibawah rumah tempat jena)ah itu disemayamkan. Dalam proses pembuatan

    tau-tau, sebelum barang& barang dipersiapkan ataukah penebangan pohon yang akan dipakai

     biasanya terlebih dahulu diadakan upa#ara dengan mempersembahkan seekor ayam dan saat

     penentuan jenis kelamin tau-tau  itu juga dilakukan upa#ara hingga pentabisannya !disabu".

    Tau-tau yang telah selesai dibuat akan diletakkan disamping jena)ah yang akan diberlakukan

    selayaknya orang yang hidup seperti diberi nasi dan dikenakan pakaian/ perhiasan". *akaian

    dan perhiasan yang dikenakan oleh patung menandakan status sosial orang yang telah

    meninggal tersebut dalam masyarakat. Saat jena)ah dan patung diturunkan dari atas lumbung

    maka patung akan dikenakan pakain yang indah&indah. Tau-tau  diberlakukan seperti ini

    karena orang&orang memper#ayai bahwa patung tersebut memiliki jiwa dari jiwa orang yang

    telah meninggal tersebut !tau-tau adalah living dead ". +adi tau-tau  tersebut harus dihormati

    disembah dan diratapi. Tau&tau juga dipakai sebagai penghubung antara manusia dan arwah

    orang yang telah meninggal tersebut!dipa’katui".

    a’tau&tau ini bersangkutan dengan penyembahan terhadap arwah nenek moyang.

      Topande yang sedang membuat Tau&tau.

  • 8/17/2019 Ritual Kematian

    2/5

    •  Tau-tau

    •  Sebuah kuburan batu besar yang !berisi banyak peti"i dan didepannya dipanjang tau-tau.

    !tempat ini telah menjadi kunjungan para wisatawan" yang berkunjuk ke Toraja.

    2 Ma’badong

  • 8/17/2019 Ritual Kematian

    3/5

    a’badong yaitu tarian yang dinaikkan kapada almarhum atau almarhuma yang telah

    meninggal dan diiringi dengan nyanyian ratapan !syair dan nada tertentu". Tarian ini biasanya

    dibawakan oleh kaum lelaki dalam jumlah yang banyak dan membuat sabuah lingkarang

    sambil bergandengan tangan.

    *esta ritual !pa#ara *emakaman" ini dilaksanakan di sebelah barat Tongkonan !rumah adat

    Toraja" dengan mempersembahkan babi dan kerbau bagi arwah leluhur atau orang yang baru

    meninggal. enurut keper#ayaan  Aluk todolo, orang yang baru saja meninggal belum

    dianggap -mati betul tapi dianggap -orang sakit dan dinamakan To Makula’ !To= orang,

    makula’=sakit", sehingga orang mati itu masih tetap disajikan makanan dan minuman dengan

    nampan dan #angkir pada setiap kali orang makan sama seperti sewaktu ia hidup dan orangyang telah meningggal ini dapat dinyatakan telah mati saat upa#ara pemakamannya

    dilaksanakan yang diawali dengan upa#ara di doya !duduk menunggu tak tidur = mata tidak 

    ditutup" dan makanan yang disajikan tidak lagi diletakkan di dalam wadah tampan maupun

    #angkir tapi diletakkan diatas daun pisang dan gelas bambu. al ini dilakukan karena adanya

    keper#ayaan bahwa dengan menyajikan makanan dan minuman dengan daun pisang dan

    gelas bambu, maka wadah ini dapat mengantarkan sajian persembahan langsung kepada yang

    ditujukan.012 Dalam upa#ara pemakaman masyarakat Toraja, keluarga wajib

    mempersembahkan kerbau dan babi sebagai persembahan mereka, jumlah yang diberikan

    tergantung dari status sosial mereka, yang status sosialnya paling tinggi keluarganya biasanya

    mempersembahkan ratusan ekor babi dan kerbau karena masyarakat aluk todolo meyakini

     bahwa semakin banyak jumlah kerbau yang dikorbankan, maka semakin baik tempat orang

    yang telah meninggal tersebut nantinya !selamat". arapan akan keselamatan keluarga

    mereka ditunjukkan pula dengan #ara mengusung jena)ah ke atas menara   Lakkien)  tempat

     jena)ah disemayamkan selama prosesi berlangsung. enara itu merupakan bangunan yang

    [6]

  • 8/17/2019 Ritual Kematian

    4/5

     paling tinggi di antara lantang-lantang   !tempat tamu" yang ada di tempat upa#ara

    dilaksanakan. Lakkien sendiri terbuat dari pohon bambu dengan bentuk rumah adat Toraja.

    +ena)ah dibaringkan di atas lakkien sebelum nantinya akan dikubur. Dan saat itu sudah siap

    dua ekor kerbau yang akan ditebas. Setelah jena)ah sampai di lakkien, a#ara selanjutnya

    adalah penerimaan tamu, yaitu sanak saudara yang datang dari penjuru tanah air. *ada sore

    hari setelah prosesi penerimaan tamu selesai, dilanjutkan dengan hiburan bagi para keluarga

    dan para tamu undangan yang datang, dengan mempertontonkan ma!pasilaga tedong   !adu

    kerbau".032 *ada peti jena)ah biasanya dihiasi dengan benang&benang emas, moti$ matahari

    dan lain&lain yang menandakan status sosial orang yang meninggal tersebut.

    3. Mayat Berjalan ( Aluk Todolo) Toraja Barat, Mamasa

     Sebuah ritual yang sangat penuh dengan misteri yang dimiliki oleh masyarakat Toraja

    !(arat" mengenai upa#ara penguburan yakni ayat (erjalan.

    -%erita mayat berjalan sudah ada sejak dahulu kala. ratusan tahun yang lalu konon terjadi

     perang saudara di Tana toraja yakni orang Toraja (arat berperang melawan orang Toraja

    Timur. dalam peperangan tersebut orang Toraja (arat kalah telak karena sebagian besar dari

    mereka tewas, tetapi pada saat akan pulang ke kampung mereka seluruh mayat orang Toraja

    (arat berjalan, sedangkan orang Toraja Timur walaupun hanya sedikit yang tewas tetapi

    mereka menggotong mayat saudara mereka yang mati, karena kejadian tersebut maka

     peperangan tersebut dianggap seri. pada keturunan selanjutnya orang&orang Toraja sering

    menguburkan mayatnya dengan #ara mayat tersebut berjalan sendiri ke liang

    kuburnya.042 5ang bisa membuat mayat berjalan hanya orang&orang tertentu saja dan bukanlah

    orang sembarangan. ayat bisanya dituntun kekuburannya, namun sebelum dilaksanakannya

     prosesi ini, ada beberapa dari anggota keluarga wajib memberitahukan kepada masyarakat

    setempat bahwa akan ada mayat yang akan lewat dan orang& orang dilarang menyapa mayat

    yang akan lewat tersebut, karena saat mayat disapah maka mayat tersebut akan jatuh dengan

    sendirinya. ayat tidak akan berjalan sendiri, namun akan ditemani oleh rombongan dan parawanita akan ikut dari belakang dengan membawa kain merah pada kepala mereka. 'amun

    saat ini, sudah semakin jarang orang&orang yang melakukan ritual ini!mayat berjalan".

    (erikut beberapa gambar dari ayat (erjalan yang masih disimpan oleh masyarakat Toraja.

    [

    [8] Yang

  • 8/17/2019 Ritual Kematian

    5/5