Ristianawati 2114 r0800 jquery
-
Upload
ristianawati -
Category
Education
-
view
94 -
download
4
Transcript of Ristianawati 2114 r0800 jquery
MAKALAH JQUERY
DISUSUN OLEH :
RISTIANAWATI
2114R0800
Makalah jQuery
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan ilmu komunikasi dan teknologi informasi sangatlah pesat,
ditandai dengan berkembangnya teknologi internet yang memudahkan manusia dalam
meringankan pekerjaan dan mempermudah dalam berkomunikasi dan saling tukar
menukar informasi.
Internet telah menyediakan berbagai faslitas seperti, e-mail, www( world wide
web), dan blog. Perkembangan blog pun semakin cepat terbukti dengan semakin
banyaknya orang yang menggunakan blog sebagai media informasi dunia maya.
Sekarang telah terdapat jutaan blog dengan pertumbuhan yang sangat signifikan.
Dalam pembuatan web atau blog, agaknya para pecinta-pecinta blog ini
memerlukan pengetahuan yang cukup, dan mendalam tentang bahasa pemrograman
khususnya JQuery, oleh sebab itu besar harapan penulis agar makalah ini dapat
digunakan para pemula dalam membangun sebuah web yang menarik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan berdirinya Jquery?
2. Apa kegunaan Jquery?
3. Apa saja sintaks Jquery?
4. Apa itu JQuery Selectors?
5. Apa itu Jquery Events?
6. Apa saja efek-efek yang disuguhkan Jquery?
7. Bagaimana kinerja Jquery dalam memanipulasi HTML?
8. Bagaimana implementasi Jquery?
9. Apa saja kelebihan dan kekurangan JQuery?
10. Beberapa gambar Jquery Plugin Slider..
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk memperkenalkan bahasa
pemrograman JQuery bagi para pembuat blog atau website, agar lebih paham
bagaimana tata cara menggunakan JQuery sebagai bahan pembuatan blog atau
website, sehingga blog yang dibuat menjadi lebih menarik dan dinamis.
D. Manfaat
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pemula-pemula
developer blog/website, yang tadinya kurang begitu paham mengenai JQuery menjadi
lebih memahami bahasa pemrograman JQuery, sehingga blog/webite yang sedang
dikembangkan menjadi lebih menarik dan dinamis berkat bantuan JQuery.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
JQuery adalah sebuah pustaka JavaScript kecil bersumber terbuka yang
menekankan pada interaksi antara JavaScript dan HTML. Pustaka ini dirilis pada Januari
2006 di BarCamp NYC oleh John Resig dan berlisensi ganda di bawah Lisensi MIT dan
GPL. Microsoft dan Nokia telah mengumumkan akan mengemas JQuery di platform
mereka. Microsoft awalnya mengadopsinya dalam Visual Studio untuk digunakan dalam
ASP.NET AJAX dan ASP.NET MVC Framework.
Sedangkan Nokia akan mengintegrasikannya dalam kerangka Web Run-Time.
JQuery dikembangkan pertama kali oleh John Resig pada tahun 2005 yang terinspirasi
dari kode Behavior. Saat itu, John merasa hasil dari kode Behavior tidak elegan, bahkan
jelek. Maka dikembangkan JQuery, dimana penulisan kode jadi lebih simple dengan
hasil yang menyenangkan. JQuery sendiri pertama kali rilis tanggal 14 Januari 2006.
JQuery adalah library Javascript yang gratis dan open source. Oleh karena nya
JQuery dapat digunakan dengan bebas untuk keperluan pengembangan website.
Tanpa library seperti jQuery, menerapkan Javascript mungkin akan lebih sulit, terutama
untuk pemula yang baru belajar Javascript. Plugin tambahan seperti JQuery UI (user
interface) semakin memudahkan pengguna untuk mengembangkan website yang cantik
dan interaktif. Selain itu tersedia plugin-plugin lain yang makin memperkaya
kemampuan jQuery.
B. Kegunaan JQuery
Banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan oleh JQuery, diantaranya yaitu:
1. Mengubah tampilan bagian halaman tertentu.
CSS (Cascading Style Sheet) menawarkan metode yang cukup handal dalam
mengatur dan mempercantik halaman web. Namun terkadang CSS punya kelemahan
yang cukup mengganggu, yaitu beberapa perintah CSS tidak didukung oleh semua
browser. Cukup merepotkan jika kita harus mendesign halaman web dengan beberapa
CSS sekaligus. Sekali lagi JQuery menawarkan solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Dengan JQuery, “kesenjangan” yang terjadi antara browser dalam urusan CSS akan
tertutup dengan baik.
2. Mengakses bagian halaman tertentu dengan mudah.
Tanpa adanya library Javascript khusus, untuk mengakses suatu bagian tertentu
dari halaman, harus mengikuti aturan Document Object Model (DOM) dan pengaksesan
harus secara spesifik menyesuaikan dengan struktur HTML. Dengan kata lain,
pengaksesan bagian tertentu dari halaman sangat tergantung pada struktur dari HTML.
JQuery menawarkan cara yang mudah (bahkan sangat mudah) dalam mengakses bagian
tertentu dari halaman. Pengaksesan juga tidak terlalu bergantung pada struktur HTML.
3. Mengubah isi dari halaman.
Jaman dulu cukup sulit jika kita akan mengubah sebagian isi dari halaman.
Mengubah disini dapat berarti mengganti teks, menambahkan teks atau gambar,
mengurutkan suatu daftar (list), menghapus baris tabel dan sebagainya. Dengan JQuery,
hal tersebut dapat dilakukan dengan hanya beberapa baris perintah.
4. Merespon interaksi user dalam halaman
Website yang baik tidak cukup digambarkan dengan user-interface dan tampilan
yang memukau. Namun lebih dari itu, bagaimana pengunjung dapat berinteraksi
dengan website dan dapat mengatur tampilannya sendiri. Interaktivitas sangat
bergantung bagaimana pemrograman yang dipakai dalam menangani event-handling.
Javascript sendiri memiliki beberapa event-handling seperti onclick untuk menangani
event saat terjadi click. Namun demikian, event handling pada Javascript terbatas pada
object-object tertentu, dan jenisnya pun terbatas. JQuery melengkapi semuanya dengan
tambahan penanganan event-handling yang semakin mudah.
5. Menambahkan animasi ke halaman.
Animasi seringkali disertakan dalam suatu halaman web untuk menambah
kecantikannya. Saat ini animasi masih cukup digemari oleh para peselancar situs.
Animasi dapat dibuat dalam berbagai gaya, ada yang menggunakan Flash, gambar
bergerak (GIF), video, dan sebagainya. Masing-masing tentu memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. JQuery sendiri menawarkan konsep animasi (walaupun
masih sederhana) yang cukup apik namun ramah bandwidth alias ringan. Salah satu
animasi yang bisa dibuat dengan JQuery adalah fading jika terdapat suatu bagian dari
halaman ditambahkan atau dihilangkan.
6. Mengambil informasi dari server tanpa merefresh seluruh halaman.
Mengambil informasi dari server tanpa refresh halaman merupakan salah satu
konsep dasar dari yang namanya AJAX (Asynchronous Javascript and XML). Pada
penerapannya, cukup ribet jika harus membangun website dengan konsep AJAX, saat ini
banyak library khusus yang berusaha mempermudahnya. JQuery merupakan salah
satunya.
7. Menyederhanakan penulisan javascript biasa.
Semboyan JQuery adalah “Write less, do more” atau dengan kata lain
kesederhanaan dalam penulisan code, tetapi menghasilnya tampilan yang lebih.
Sebenarnya inilah yang menjadi daya tarik tersendiri buat para pengembang web untuk
menggunakan JQuery.
C. Sintaks JQuery
Sintaks jquery biasanya dibuat untuk memilih elemen-elemen HTML dan
melakukan aksi terhadap elemen yang dipilih.
Sintaks :
$(selector).action()
Tanda dollar, untuk mendefinisikan jQuery
(selector), untuk menunjukkan elemen yang dipilih atau dituju.
action(), adalah jQuery action yang akan dilakukan terhadap elemen yang dipilih.
Contoh :
$(this).hide() – menyembunyikan elemen saat ini
$("p").hide() – menyembunyikan semua paragraf atau konten dari tag <p>
$(".test").hide() – menyembunyikan elemen yang mempunya class="test"
$("#test").show() – menampilkan elemen yang mempunyai id="test"
Karena hampir segala sesuatu yang kita lakukan bila menggunakan jQuery
membaca atau memanipulasi document object model (DOM), kita perlu memastikan
bahwa kita mulai menambahkan event segera setelah DOM siap. Untuk melakukan hal
ini, kita menambahkan kode ready event untuk dokumen.
$(document).ready(function(){ //kode anda di sini });
Kode di atas berarti kita ingin kode dijalankan apabila halaman HTML telah di-
load semuanya. Atau dengan kode javascript biasanya seperti ini :
window.onload = function(){ //kode anda di sini }
Sekarang mari kita lihat pada contoh Kode 12 .
$(".tombol1").click(function(){ $("p").hide(1000); });
Kode $(".tombol1") adalah jQuery selektor. Di mana kita memilih elemen yang
mempunyai class=”tombol1” untuk kita lakukan sesuatu. $ sendiri adalah alias untuk
jQuery class. Oleh karena $() untuk membuat objek jQuery. Kemudian kita tambahkan
fungsi click() . Ini berguna untuk memberikan event onclick untuk elemen yang kita pilih
tadi (dalam hal ini adalah elemen yang mempunya class=’tombol1’). Dan kemudian
melaksanakan fungsi yang diberikan apabila event onclick terjadi. Jadi artinya apabila
elemen dengan class=”tombol1” diklik maka lakukan fungsi $("p").hide(1000);
Fungsi hide() dan show() adalah fungsi built in dari jQuery, nanti akan kita lihat
lebih lanjut fungsi-fungsi built in dari jQuery.
D. JQuery Selectors
Selectors memungkinkan Anda untuk memanipulasi elemen HTML sebagai
kelompok atau sebagai elemen tunggal. Pada penjelasan sebelumnya kita telah melihat
contoh cara memilih elemen HTML menggunakan jQuery.
JQuery element selectors dan attribute selectors memungkinkan Anda untuk
memilih elemen HTML (atau kelompok elemen) dengan nama tag, nama atribut atau
konten. Selectors memungkinkan Anda untuk memanipulasi elemen HTML sebagai
kelompok atau sebagai elemen tunggal.
1. JQuery Element Selectors, jQuery mirip CSS dalam hal memilih elemen HTML.
$("p") memilih semua elemen <p>
$("p.intro") memilih semua elemen <p> yang mempunyai class="intro".
$("p#demo") memilih elemen <p> yang mempunyai id="demo".
2. JQuery Attribute Selectors, JQuery mirip XPath dalam hal memilih elemen berdasarkan
atribut yang ada.
$("[href]") memilih semua elemen dengan atribut href.
$("[href='#']") memilih semua elemen dengan atribut href bernilai="#".
$("[href!='#']") memilih semua elemen dengan atribut href dengan nilai bukan sama
dengan "#".
$("[href$='.jpg']") memilih semua elemen dengan atribut href yang mengandung ".jpg".
Berikut table beberapa daftar JQuery Selector:
Selector Contoh Yang Dipilih
* $("*") Semua elemen
#id $("#lastname") Elemen yang mempunyai
id=lastname
.class $(".intro") Semua elemen yang
mempunyai class="intro"
Element $("p") Semua elemen <p>
.class.class $(".intro.demo") Semua elemen yang
mempunyai class=intro dan
class=demo
:first $("p:first") Elemen <p> yang pertama
:last $("p:last") Elemen <p> yang terakhir
:even $("tr:even") Semua elemen <tr> yang
genap
E. JQuery Events
Salah satu kemampuan utama jquery adalah menangani event. Dalam
pemograman jquery, biasanya kode-kode pemograman diletakkan di dalam
penanganan event yang terjadi pada suatu atau kelompok elemen yang dipilih.
Hampir-hampir mirip dengan Visual Basic, biasanya suatu kode dijalankan
apabila ada sesuatu yang terjadi (event) pada suatu elemen. Misalnya, kalau
ada tombol di klik, maka action atau kode apa yang dijalankan, apabila ada
combox dipilih, kode apa yang dijalankan, pada contoh jquery sebelumnya : $(".tombol1").click(function(){ $("p").hide(1000);
});
Kode di atas berarti apabila terjadi event mengklik elemen yang
mempunyai class=’tombol1’, maka lakukan fungsi hide() terhadap semua
element <p>.
F. Efek-efek JQuery
Salah satu kemampuan jquery adalah, adanya fungsi-fungsi efek yang siap
pakai. Biasanya untuk membuat efek memudar di javascript, kita harus
membuat kode yang lumayan panjang. Tapi dengan menggunakan jquery
cukup menggunakan fungsi $(selector).
Berikut adalah efek-efek siap pakai yang disediakan oleh jquery.
1. jQuery show Effect
Berguna untuk menampilkan elemen yang tersembunyi. Untuk
mengatur elemen yang tersembunyi melalui CSS adalah display:none (bukan
visibility:hidden).
Sintaks :
$(selector).show(speed,callback)
Parameter Deskripsi speed Opsional. Menentukan kecepatan elemen muncul
dari hidden ke visible. Defaultnya adalah 0. Nilainya bisa berupa:
milliseconds (contoh : 1500)
"slow"
"normal"
"fast"
Contoh :
Kode 13. Contoh show() <html>
<head>
<script type="text/javascript" src="jquery.js"></script> <script type="text/javascript">
$(document).ready(function(){
$(".tombol1").click(function(){ $("p").show(1000,tampilkanAlert); });
});
function tampilkanAlert(){
alert("Paragraf sekarang muncul"); }
</script> </head>
<body>
<p style=”display:none”>Ini adalah paragraph tersembunyi.</p>
<button class="tombol1">Show</button>
</body> </html>
2. jQuery hide Effect
Berfungsi untuk menyembunyikan elemen yang dipilih. Sintaks :
$(selector).hide(speed,callback)
Untuk parameter speed dan callback adalah sama dengan show() effect.
Contoh :
$(".tombol1").click(function(){
$("p").hide();});
3. jQuery toggle Effect
Adalah gabungan fungsi hide dan show. Jadi toggle() berfungsi
menampilkan yang tersembunyi, menyembunyikan yang tampak.
Sintaks :
$(selector).toggle(speed,callback,switch)
Parameter Deskripsi speed Opsional. Menentukan kecepatan elemen muncul
dari hidden ke visible. Defaultnya adalah 0. Nilainya bisa berupa:
milliseconds (contoh : 1500)
"slow"
"normal"
"fast
Callback Opsional. Suatu fungsi yang akan dijalankann apabila efek show
selesai dijalankan.
Switch Opsional. Bernilai Boolean
True, hanya untuk menampilkan semua elemen
False, hanya menyembunyikan semua elemen
Jika parameter ini diset, parameter speed dan callback parameters tidak bisa
digunakan.
Contoh Kode 14. Contoh toggle()
<html> <head> <script type="text/javascript" src="jquery.js"></script>
<script type="text/javascript">
$(document).ready(function(){
$(".tombol1").click(function(){
$("p").toggle(true); });
});
</script>
</head>
<body> <p>Ini adalah paragraf</p>
<p style="display:none">Ini adalah paragraf lainnya yang belum muncul</p>
<p>Jika bernilai true hanya berfungsi menampilkan, kalau false hanya
menyembunyikan</p>
<button class="tombol1">Tampilkan semua elemen</button> </body>
</html>
4. jQuery slideDown Effect
Menampilkan elemen yang tersembunyi, secara efek sliding. Sintaks :
$(selector).slideDown(speed,callback)
Untuk parameter speed dan callback adalah sama dengan fungsi show().
Contoh:
$(".tombol1").click(function(){
$("p").slideDown();});
5. jQuery slideUp Effect
Menyembunyikan elemen secara efek sliding. Sintaks :
$(selector).slideUp(speed,callback)
Untuk parameter speed dan callback adalah sama dengan fungsi show.
Contoh:
$(".tombol1").click(function(){
$("p").slideUp();
});
6. jQuery slideToggle Effect
Gabungan antara slideDown() dan slideUp(). Menyembunyikan elemen jika
dalam keadaan visible, menampilkan elemen jika dalam kedaan hidden.
Sintaks :
$(selector).slideToggle(speed,callback)
Untuk parameter speed dan callback adalah sama dengan fungsi show.
Contoh Kode 15. Contoh slideToggle
<html> <head>
<script type="text/javascript" src="jquery.js"></script>
<script type="text/javascript"> $(document).ready(function(){
$("#contact").click(function(){
$("#contact-box").slideToggle("slow") ; });
});
</script>
</head>
<body> <p><span id="contact" style="cursor:hand;background- color:#ababab;padding:3;font-family:Verdana">Contact</span></p>
<div id="contact-box"
style="background:#98bf21;height:200px;width:300px;position:relative;disp
lay:none;padding:10">
<form> Nama : <input type=text><p>
Email : <input type=text><p>
Komentar :<textarea rows=5></textarea><p>
<input type=submit value=kirim>
</div> <p>
jQuery adalah javascript library, jQuery mempunyai semboyan "write less, do more".
jQuery dirancang untuk memperingkas kode-kode javascript. JQuery adalah javascript
library yang cepat dan ringan untuk menangani dokumen HTML, menangani
event, membuat animasi
dan interakasi ajax. JQuery dirancang untuk mengubah cara anda menulis
javascript.
<p>Sebelum anda memulai mempelajari jQuery, anda harus mempunyai pengetahuan dasar mengenai HTML, CSS dan Javascript.
</body>
</html>
7. jQuery fadeIn Effect
Menampilkan elemen yang dipilih jika tersembunyi, secara efek memudar.
Sintaks :
$(selector).fadeIn(speed,callback )
Untuk parameter speed dan callback adalah sama dengan fungsi show().
Contoh:
$(".tombol1").click(function(){
$("p"). fadeIn();
});
8. jQuery fadeOut Effect
Menyembunyikan elemen yang dipilih, secara efek memudar. Sintaks:
$(selector).fadeOut(speed,callback )
Untuk parameter speed dan callback adalah sama dengan fungsi show().
Contoh:
Kode 16. Contoh fadeOut()
<html> <head>
<style>
#box {
background-color:#96BC43; border:solid 3px #333333; height:160px;
margin-top:30px; }
</style>
<script type="text/javascript" src="jquery.js"></script>
<script type="text/javascript"> $(function(){ $('.fadeOut_box').click(function(){ $('#box').fadeOut("slow"); });
$('.fadeIn_box').click(function(){ $('#box').fadeIn("slow"); });});
</script>
<body> <a href="#" class="fadeOut_box">fadeOut()</a>
<a href="#" class="fadeIn_box">fadeIn()</a> <div id="box"></div>
</body> </html>
9. jQuery fadeTo Effect
Mengatur tingkat kepudaran elemen terpilih menuju tingkat opacity yang
ditentukan. Sintaks :
$(selector).fadeTo(speed,opacity,callback)
Untuk parameter speed dan callback adalah sama dengan fungsi show().
Untuk parameter opacity bisa bernilai 0 sampai 1.
Contoh :
$(".tombol1").click(function(){ $("p"). fadeTo(1000,0.6);
});
10.jQuery animate Effect
Mengubah suatu elemen dari satu keadaan ke keadaan yang lainnya.
Keadaan yang diubah ini berdasarkan CSS.
Nilai properti CSS yang berubah secara berangsur-angsur, hal ini untuk
menciptakan efek animasi. Nilai properti CSS yang bisa diubah adalah nilai
bertipe angka, baik satuannya pixel atau persen%. Untuk tipe string tidak bisa
dianimasikan. Sintaks :
$(selector).animate(styles,speed,easing,callback)
Parameter Deskripsi styles Wajib. Menentukan properti CSS dan nilainya
yang akan di-animasi.
Properti CSS yang bisa di-animasi :
backgroundPosition
borderWidth
borderBottomWidth
borderLeftWidth
borderRightWidth
borderTopWidth
borderSpacing
margin
marginBottom
marginLeft
marginRight
marginTop
outlineWidth
padding
paddingBottom
paddingLeft
paddingRight
paddingTop
height
widt
maxHeight
maxWidth
minHeight
maxWidth
fontSize
bottom
left
right
top
letterSpacing
wordSpacing
lineHeight
textIndent
Speed Opsional. Menentukan kecepatan elemen muncul dari hidden ke
visible. Defaultnya adalah 0. Nilainya bisa berupa:
milliseconds (contoh : 1500)
"slow"
"normal"
"fast"
Easing Opsional. Menentukan fungsi easing yang diset pada speed animasi.
Callback Opsional. Suatu fungsi yang akan dijalankann apabila efek show selesai
dijalankan.
Contoh :
Kode 17. Contoh animate() <html> <head>
<script type="text/javascript" src="jquery.js"></script>
<script type="text/javascript">
$(document).ready(function()
{ $(".tombol1").click(function(){
$("#box").animate({height:"300px"}) ;
});
$(".tombol2").click(function(){
$("#box").animate({height:"100px"}) ; });
});
</script>
</head>
<body>
<div id="box" style="background:#98bf21;height:100px;width:100px;margin:6px;">
</div>
<button class="tombol1">Animasi</button>
<button class="tombol2">Reset</button>
</body>
</html>
11.jQuery stop Effect
Menghentikan animasi yang sedang berjalan. Sintaks :
$(selector).stop(stopAll,goToEnd)
Parameter Deskripsi:
StopAll Opsional. Bernilai boolean, menentukan apakah menghentikan
semua animasi, termasuk yang ngantri untuk dijalankan pada elemen yang dipilih
atau tidak.
Go To End Opsional. Bernilai Boolean, menentukan apakah animasi yang
sedang jalan dikompletkan atau tidak.
Parameter ini hanya bisa digunakan jika parameter stopAll di-set.
Contoh :
Kode 18. Contoh stop()
<html> <head> <script type="text/javascript" src="jquery.js"></script>
<script type="text/javascript">
$(document).ready(function(){
$("#start").click(function(){
$("#box").animate({height:300},"slow"); $("#box").animate({width:300},"slow");
$("#box").animate({height:100},"slow");
$("#box").animate({width:100},"slow");
});
$("#stop").click(function(){ $("#box").stop(false,true);
});
});
</script>
</head> <body>
<p><button id="start">Start Animasi</button><button id="stop">Stop
Animasi</button></p> <div id="box" style="background:#ababab;height:100px;width:100px;position:relative">
</div>
</body>
</html>
G. Manipulasi HTML dengan jQuery
jQuery mempunyai kemampuan yang powerfull dalam hal memanipulasi,
mengambil atau menambah konten, dan sebagainya terhadap HTML.
Untuk me-set konten (biasanya kita sebut innerHTML) dari elemen HTML
yang dipilih kita gunakan. $(selector).html(content). Apabila parameter content tidak kita tentukan
maka fungsi html() berguna untuk mendapatkan konten dari HTML.
Contoh :
Kode 19. Contoh html()
<html> <head> <script type="text/javascript" src="jquery.js"></script>
<script type="text/javascript">
$(function(){
$("#lihat").click(function(){
var isinya = $("#paragraf").html();
alert(isinya); });
$("#isikan").click(function(){
var isilagi = $("#isi").val();
alert(isilagi);
$("#paragraf").html(isilagi); });
});
</script>
<body>
<button id=lihat>Lihat</button> <p id=paragraf>
jQuery mempunyai kemampuan yang powerfull dalam hal memanipulasi,
mengambil atau menambah konten, dan sebagainya terhadap HTML
</p> Teks :
<input type=text id=isi>
<p>
<button id=isikan>Isikan</button>
</body>
</html>
val()
Pada contoh di atas kita lihat ada kode
var isilagi = $("#isi").val();
Kode ini berarti kita mengambil nilai dari <input type=text id=isi> dan
memasukkannya ke variabel isi lagi. Sama dengan fungsi html(), apabila kita
masukkan nilai dari val(), maka artinya kita me-set nilai dari elemen yang
dipilih. Biasanya val() digunakan pada elemen-elemen HTML <input>, contoh :
$(“#isi”).val(“hallo apa kabar”);
Kode di atas berarti kita me-set nilai <input type=text id=isi> dengan “hallo
apa kabar”.
attr()
Dengan menggunakan fungsi attr(), ini membuat mudah bagi kita untuk
mendapatkan nilai dari suatu properti elemen HTML yang kita pilih.
Sintaks :
$(selector).attr(properties,nilai );
Parameter properties adalah nama properti yang ingin kita ambil atau
set. Contoh properti misalnya : id, class, title, src, href dan sebagainya.
Parameter nilai, apabila kita isi artinya kita me-set nilai properti yang
kita tetukan, apabila kosong artinya kita mengambil nilai properti yang kita
tentukan.
Contoh :
Kode 20. Contoh attr()
<html> <head> <script type="text/javascript" src="jquery.js"></script>
<script type="text/javascript">
$(function(){
$('.link').click(function(){
var id=$(this).attr("id"); var class=$(this).attr("class");
var href=$(this).attr("href");
alert(id);
alert(class);
alert(href);
});
});
</script>
<a href="http://www.desrizal.com" class="link" id="13">link</a>
</body> </html>
addClass()
Berguna untuk menambahkan atau mengubah class untuk elemen yang dipilih.
Sintaks :
$(selector).addClass(namakelas)
Contoh :
Kode 21. Contoh addClass() <html>
<head>
<style> .besar
{
font-size:106px;
}
.kecil {
font-size:12px;
}
</style>
<script type="text/javascript" src="jquery.js"></script>
<script type="text/javascript">
$(function(){ $('.ubahclass').click(function(){ $(".besar").addClass("kecil");
});
});
</script>
<a href="#" class="ubahclass" >Klik </a>
<div class="besar">www.desrizal.com</div>
</body>
</html>
H. Implementasi Jquery
Kemudahan atau kenapa orang banyak menggunakan framework javascript ini
adalah karena banyaknya plugin aplikasi yang siap jadi atau siap digunakan. Plugin
adalah semacam fungsi atau fitur tambahan yang digabungkan ke dalam sebuah JQuery
mempercepat atau memudahkan dalam pembangunan sebuah website.
Dibawah ini adalah beberapa plugin jquery yang sering digunakan oleh beberapa
web developer dalam membuat atau membangun sebuah website, diantaranya:
1. Drop-Down-Menu
Jika dalam sebuah website terdiri dari beberapa menu, dan dari menu tersebut ada
sub menu lagi, maka cocok menggunakan drop down menu. Drop down menu ini juga
mendukung multi level menu (menjadi sub-sub menu yang lebih banyak), selain itu
menu dropdown ini juga dilengkapi dengan fasilitas timeout effect. Timeout effect ini
digunakan ketika lama waktu mouse over atau mouse out.
2. Tool-Tips
Tool tips adalah bubble/gelembung atau semacam kotak informasi digunakan untuk
menginformasikan sesuatu ketika mouse didekatkan pada sebuah teks, gambar, tombol
atau elemen lain dalam sebuah web yang muncul diatas elemen tersebut. Biasanya
informasi yang disuguhkan adalah informasi yang pendek. Cara kerjanya adalah ketika
mouse didekatkan, maka akan muncul bubble. Fasilitas lebih dari bubble ini adalah
desainnya yang cantik, seperti fasilitas tombol close, background shadow, dll.
3. Autocomplete-Search
Plugin ini digunakan untuk melakukan pencarian secara real time, dimana ketika kita
memasukan kata atau huruf dalam sebuah teks input dalam sebuha web, secara
otomatis hasil pencarian akan muncul seusai dengan yang kita masukan secara real
time. Plugin ini mirip seperti pencarian pada website facebook, sehingga sangat menarik
untuk dicoba.
4. Validasi-Form
Plugin ini digunakan untuk melakukan validasi data dalams sebuah form, seperti
pengecekan e-mail, pengecekan password, username dan input lainnya secara real time
(tidak menekan tombol submit). Jadi ketika user memasukan teks atau huruf, maka
plugin ini akan melakukan validasi terhadap inputan user.
Web Sitenya.
5. jQuery-Cycle-Plugin
Plugin ini digunakan untuk animasi image dalam sebuah website, plugin ini
menggantikan fungsi flash sebagai animasi. Jadi dengan plugin ini, kita bisa
menganimasikan image yang ada menjadi sebuah animasi seperti fade in, fade out, slide
show, scroll dan banyak lagi efek yang lainnya.
6. Teks-Berjalan
Plugin ini digunakan untuk memannipulasi teks, sehingga teks yang kita tampilkan
kelihatan menarik, seperti berjalan dari kiri ke kanan atau sebaliknya atau dari atas ke
bawah, mirip fungsi marquee dalam tag HTML, tetapi dengan plugin ini, teks berjalan
lebih lembut dan lebih banyak variasi.
I. Kelebihan dan Kekurangan Jquery
Ada beberapa alasan mengapa lebih baik menggunakan jQuery daripada library
lainnya, antara lain:
Kompatibel dengan hampir seluruh browser
jQuery telah digunakan oleh website-website raksasa
Kompatibel dengan seluruh versi CSS (dari CSS 1 sampai CSS 3)
Dokumentasi dan tutorialnya lengkap, bisa langsung dilihat di http://jquery.com
Didukung oleh banyak komunitas
Disupport oleh plugin yang lengkap
Filenya hanya satu dan ukurannya relatif kecil, sekitar 20kb
Open source atau Free
jQuery lebih diminati oleh para developer web saat ini
1. KELEBIHAN :
Menyederhanakan penggunaan javascript, karena kita cukup menggunakan fungsi dari
library javascript yang telah ada. Termasuk mempercepat coding javascript dalam
sebuah website. Dibandingkan kita harus mulai sebuah script javascript dari nol.
Fungsi-fungsi yang disediakan didokumentasikan dengan baik beserta contoh
penggunaannya, baca di situs http://jquery.com hal ini mempermudah dalam
pembelajaran jquery.
Support terhadap CSS1-3 selector, untuk fleksibilitas desain antar muka halaman
website dan interaksinya.
Website yang dibangun dengan jquery akan lebih interaktif dan menarik.
2. KEKURANGAN :
Meskipun diklaim jquery memiliki beban kerja yang ringan (load CPU dan RAM) untuk
browser, tetap saja lebih ringan (cepat di-load) website yang tidak menggunakan jquery,
alias HTML murni.
Dari sisi server hosting pun, CPU dan RAM harus mengalokasikan resource yang mereka
miliki untuk menangani request terhadap jquery. Pada level tertentu request yang
sangat banyak (sangat-sangat banyak) akan membebani server. Solusi: host jquery pada
situs lain, seperti Google yang menyediakan request jquery dari servernya.
J. Macam Plugin Jquery Slider
1. JCoverflip
JCoverflip telah dikembangkan untuk memungkinkan kecepatan dan meng-customize
look and feel lebih rinci dan set fitur.
2. Coin Slider
Plugins JQuery Image Slider ini menggunakan effect yang sangat unik.
3. loopedSlider
loopedSlider JQuery Plugin
4. Nivo Slider
Nivo Slider adalah salah satu contoh Plugins JQuery yang sangat mengagumkan.
5. Colorful Sliders dengan jQuery & CSS3
Trasformasi fitur baru yang dihadirkan oleh CSS 3 untuk membuat efek slider dinamis
tiga dimensi. Teknik kyang digunakan disini, adalah membuat slider dan CSS bar yang
dinamis, dapat digunakan secara bersama-sama atau sebagian saja.
6. Automatic Image Slider dengan CSS & jQuery
The html based image slider will have its benefits with SEO and will also degrade
gracefully for those without js.
7. The Lof SiderNews Plugin
Berdasarkan JQuery Framework dan Plugin Easing, The JSiderNews Plugin adalah plugin
slideshow yang menampilkan gambar atau jenis konten dan dukungan navigasi favious
ke item berikutnya | sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
JQuery merupakan salah satu bahasa pemrograman yang disukai oleh para
developer blog/website. Ini dikarenakan dari semboyan jQuery sendiri yakni “write less do
more” yang artinya menulis sedikit tetapi menghasilkan lebih. Maksudnya, dalam
penulisan jQuery mencoba untuk memberikan kode-kode yang sederhana akan tetapi
menghasilkan tampilan yang lebih. Selain itu jQuery juga mudah dipahami bagi para
pemula, oleh karena itu tidak salah apabila saat ini jQuery menjadi salah satu bahasa
pemrograman yang sangat disukai para developer blog/website.