Risiko Dan Analisisnya

60
 RISIKO DAN ANALISISNYA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dengan lebih dari 200 juta jiwa penduduk merupakan pasar yang potensi al untuk melakukan investasi. Jumlah penduduk yang demikian besar ini terse bar dalam wila yah yang sangat lua s pula dengan kekayaan alam yang sangat mel impah sede miki an hingga mampu menc ipt akan  pelua ng bagi dunia bisnis untuk melakukan investasi dalam segala bidang. Tak terkecuali dalam bidang jasa-jasa pembangunan, Indonesia terbuka lebar untuk berinvestasi dalam bidang ini. Pembangunan sarana maupun prasarana fi sik baik ol eh  pemerintah maupun swasta membuka peluang yang cukup lebar untuk bergerak dalam bidang ini. Sumberdaya alam di Indonesia meli mpah unt uk dima nfaa tkan pada bidang jasa konstr uksi. Da lam hal pe nyer apan tenaga ke rj a, ja sa konstruksi mampu menarik ratusan ribu tenaga kerja untuk  bekerja pada proyek-proyek pembangunan. Dibandingkan dengan bidang usaha lainnya, bidang  jasa konstruksi memiliki porsi tidak kurang dari 11% dari total investasi di Indonesia. Jumlah perusahaan yang bergerak dala m bidang ini kura ng lebih sebanyak 40.840 perusaha an dalam berbagai kualifikasi dengan 82,5% merupakan  perusahaan kecil yang masih terkonsentrasi untuk  menger jakan proyek-proyek pemer intah. Di Jawa Timur  terdapat 9.674 perusahaan, dimana 93% mer upakan  perusahaan yang berkualifikasi kecil. 1

Transcript of Risiko Dan Analisisnya

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 1/60

RISIKO DAN ANALISISNYA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dengan lebih dari 200 juta jiwa penduduk 

merupakan pasar yang potensial untuk melakukan investasi.

Jumlah penduduk yang demikian besar ini tersebar dalam

wilayah yang sangat luas pula dengan kekayaan alam yangsangat melimpah sedemikian hingga mampu menciptakan

 peluang bagi dunia bisnis untuk melakukan investasi dalam

segala bidang.

Tak terkecuali dalam bidang jasa-jasa pembangunan,

Indonesia terbuka lebar untuk berinvestasi dalam bidang ini.

Pembangunan sarana maupun prasarana fisik baik oleh

 pemerintah maupun swasta membuka peluang yang cukup

lebar untuk bergerak dalam bidang ini. Sumberdaya alam di

Indonesia melimpah untuk dimanfaatkan pada bidang jasa

konstruksi. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, jasakonstruksi mampu menarik ratusan ribu tenaga kerja untuk 

 bekerja pada proyek-proyek pembangunan.

Dibandingkan dengan bidang usaha lainnya, bidang

 jasa konstruksi memiliki porsi tidak kurang dari 11% dari

total investasi di Indonesia. Jumlah perusahaan yang bergerak 

dalam bidang ini kurang lebih sebanyak 40.840 perusahaan

dalam berbagai kualifikasi dengan 82,5% merupakan

  perusahaan kecil yang masih terkonsentrasi untuk 

mengerjakan proyek-proyek pemerintah. Di Jawa Timur terdapat 9.674 perusahaan, dimana 93% merupakan

 perusahaan yang berkualifikasi kecil.

1

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 2/60

Seperti halnya industri kecil lainnya, perusahaan- perusahaan jasa konstruksi kecil dengan jumlah yang demikian

  besar memiliki omzet yang dapat melebihi industri jasa

konstruksi pada skala menengah, dan bahkan saat masa krisis

 perusahaan-perusahaan kecil ini ternyata masih dapat bertahan

dan menikmati rupiah. Namun demikian terdapat kendala untuk 

dapat berkembang dan bersaing terutama apabila pada saatnya

nanti pemain-pemain asing mulai memasuki industri dalam

skala kecil ini. Kendala-kendala ini umumnya adalah

  permasalahan klasik diseputar permodalan, manajemen produksi dan operasional, serta pengelolaan pemasaran. Dalam

hal permodalan, kecilnya aset yang dimiliki menyebabkan

kesulitan dalam mencari pinjaman perbankan. Permasalahan

dalam manajemen produksi dan operasional terutama adalah

ketidakmampuan dalam melakukan manajemen proyek dan

 pengelolaan risiko-risiko proyek baik risiko mum] maupun

risiko spekulatif. Sedangkan dalam hal pemasaran, perusahaan-

 perusahaan ini masih terapaku untuk mengerjakan proyek-

 proyek milik pemerintah.

Industri jasa konstruksi pembangunan merupakan bidangusaha jasa yang membutuhkan modal yang cukup besar, hal ini

disebabkan karena pendapatan perusahaan diperoleh apabila

 pekerjaan yang dilaksanakan telah terselesaikan dalam tahapan

yang ditentukan. Ini berarti apabila terjadi keterlambatan

  pembayaran, maka pekerjaanpun sangat mungkin terhambat.

Untuk mengatasi hal seperri ini maka diperlukan suntikan dana

segar agar pelaksanaan proyek oleh perusahaan tidak terhambat

sehingga sasaran proyek berupa tepat mutu, tepat biaya, dan

tepat waktu dapat terpenuhi. Dengan terpenuhinya sasaran proyek, maka sasaran perusahaan secara umum dalam rangka

mendapatkan keuntungan akan tercapai pula.

2

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 3/60

Industri jasa konstruksi pembangunan merupakan bidangusaha yang unik dan dinamis. Usaha ini memiliki karakteristik 

khusus yang membedakannya dengan kegiatan bisnis lainnya.

Karakteristik bisnis jasa konstruksi yang membedakan dengan

 jenis kegiatan bisnis yang lain antara lain adalah bahwa proyek-

 proyek pembangunan sarana fisik yang merupakan kegiatan

operasional utama dari suatu bisnis jasa konstruksi umumnya

 bersifat unik, memiliki satu jangka waktu pelaksanaan yang

tidak berulang, memiliki intensitas kegiatan dan menggunakan

sumberdaya yang tidak konstan, serta melibatkan banyak disiplin ilmu.

Pelaksanaan proyek kegiatan pada bisnis jasa konstruksi

 pembangunan dihadapkan pada tiga kendala yaitu biaya, waktu,

dan mutu. Ketiga kendala ini dapat diartikan sebagai sasaran

 proyek, yang didefiniskan sebagai tepat biaya, tepat waktu, dan

tepat mutu. Keberhasilan pelaksanaan suatu proyek yang

dilaksanakan oleh perusahaan jasa konstruksi dikaitkan dengan

sejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat terpenuhi.

Sehubungan dengan karakteristik proyek yang dinamis

diperlukan pengelolaan proyek yang baik agar ketiga sasarantersebut dapat terpenuhi. Manajemen Proyek adalah proses

  pengelolaan proyek yaitu melalui pengelolaan, pengalokasian,

dan penjadwalan sumberdaya dalam proyek untuk mencapai

sasaran tersebut. Sebagai bagian dari proses Manajemen

Proyek, perencanaan dan pengendalian yang baik belum

menjamin terwujudnya sasaran proyek. Selalu terdapat

kemungkinan tidak tercapainya suatu tujuan atau selalu terdapat

ketidakpastian atas keputusan apapun yang diambil.  Suatu

kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruhkonsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi 

disebut “risiko” . Konsekuensi tidak menguntungkan mengacu

3

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 4/60

 pada tidak terwujudnya sasaran proyek, yaitu tepat biaya, tepatwaktu, dan tepat mutu.

Di dalam bisnis jasa pembangunan terdapat sifat-sifat

unik sehingga diperlukan sejumlah asumsi untuk 

memperkirakan data-data dan informasi yang belum tersedia

selama proses berjalannya proyek, sejak tahap perencanaan

sampai pelaksanaan. Asumsi dan perkiraan yang digunakan

mendukung adanya ketidakpastian ini. “Risiko” yang dihadapi

 proyek bergantung pada asumsi dan perkiraan yang digunakan.

Risiko yang akan dihadapi dalam proyek lebih beratsehubungan dengan sifat proyek hanya berjalan dalam satu

 jangka waktu pelaksanaan yang tidak berulang. Sehubungan

dengan itu diperlukan manajemen risiko untuk melihat risiko-

risiko yang dihadapi dan meninjau pengaruhnya terhadap

sasaran kegiatan. Selanjutnya akan dapat direncanakan

  penanganan untuk meminimalisasi akibat buruknya sehingga

dapat mendukung terwujudnya sasaran kegiatan.

Termasuk dalam tahapan manajemen risiko adalah

  perencanaan manajemen risiko, identifikasi risiko, analisa

risiko, penanganan risiko, dan monitor terhadap risiko.Identifikasi risiko adalah langkah awal dalam penerapan

manajemen risiko dan merupakan tahapan yang penting dalam

 pelaksanaan kegiatan. Dengan identifikasi risiko pada proses

  pelaksanaan kegiatan konstruksi akan diketahui risiko-risiko

apa saja yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan sejak mulai

dikerjakan sampai selesai. Selanjutnya akan diketahui seberapa

  potensial risiko-risiko tersebut dalam mempengaruhi

tercapainya sasaran kegiatan.

Dalam masa pemulihan perekonomian akibat krisisyang melanda Indonesia ini pertumbuhan sektor konstruksi

mengalami penurunan sejak tahun 2000 (Konstruksi, Januari

4

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 5/60

2002). Dalam kondisi seperti itu secara umum permintaansektor perumahan, perkantoran, dan properti lain tahun 2002

menurun 20% sampai 40% (Konstruksi, Desember 2002).

Disamping itu pemerintah melalui Keppres nomor 18 tahuin

2000 tentang Jasa Konstruksi Pembangunan telah membuka

sekat kedaerahan untuk perusahaan jasa konstruksi dimana

apabila selama ini untuk proyek-proyek pemerintah dalam

nominal kecil harus dikerjakan kontraktor lokal dalam

lingkup daerah Kota/Kabupaten, maka dengan

diberlakukannya Keppres ini suatu perusahaan jasakonstruksi pembangunan dapat mengerjakan proyek-proyek 

dengan nominal kecil di seluruh wilavah Republik Indonesia

tanpa ada batasan-batasan seperti pada periode sebelumnya.

Ini berarti persaingan diantara perusahaan jasa konstruksi

klasifikasi kecil semakin ketat dan diperlukan strategi untuk 

dapat bersaing disamping diperlukannya strategi pemasaran

 bagi industri jasa konstruksi berskala kecil dimana selama ini

dalam industri jasa konstruksi skala kecil marketing  kurang

 begitu diperhatikan.

5

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 6/60

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Risiko dan Pengertiannya

Kangari (1995) menuliskan penelitiannya yang

 berjudul   Risk Management Perceptions and Trends of US.Construction. Dari penelitian ini diketahui persepsi

kontraktor-kontraktor mengenai alokasinya dan importancerisiko-risiko konstruksi yang berlaku pada proyek-proyek 

konstruksi di Amerika Serikat. Pengolahan data dilakukan

secara deskriptif. Hasil identifikasi adalah sebagai berikut.

Risiko yang penting:

- Produktivitas tenaga kerja dan peralatan

- Kualitas pekerjaan

- Keselamatan kerja

- Kemampuan kontraktor .

Resiko yang kurang penting:- Ketersediaan material, tenaga kerja, dan peralatan

- Kerusakan material

- Inflasi

- Kuantitas pekerjaan aktual

- Perselisihan tenaga kerja

- Kegagalan keuangan pihak-pihak yang terlibat

-  Negosiasi untuk change-order - Ganti rugi / indentification

-

Proses penyelesaian perpanjangan kontrak.

6

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 7/60

Penelitian lain dikemukakan oleh Smith dan Bohn(1999) berjudul Small to Medium Contractor Contingency and 

  Assumption of Risk. Penelitian ini mengidentifikasi risiko-

risiko yang dihadapi kontraktor kecil dan menengah yang

diolah secara deskriptif risiko-risiko ini ditunjukkan pada

Tabel 1.

Tabel 1. Risiko-risiko pada Perusahaan Kontraktor 

Kecil dan Menengah

Risiko Sumber Sumber Predictable/ 

UnpredictableArea

Risiko alam/natural

Acts of God Eksternal Unpredictable Konstruksi

Kerugian akibat kebakaran/kecelakaan Internal Unpredictable Konstruksi

Risiko desain

Perubahan lingkup pekerjaan Internal  Predictable Kontraktual

Teknologi baru Internal  PredictableKontraktual

Konstruksi

SpesifikasiInternal

Teknis Predictable Kontraktual

Kerugian/keterlambatan akibat differing 

sitelperubahan

Desain

Teknis  Predictable KontraktualKonstruksi

Risiko logistik 

Kerugian/keterlambatan akibat

keterlambatan/

kerusakan material

Internal  Predictable Konstruksi

Kerugian/keterlambatan akibat ketersedian

sumberda aEksternal 'Predictable Konstruksi

Akses menuju lokasi Internal  Predictable Kontraktual

Keterlambatan menemukan dan men Internal Predictable Kontraktual

Risiko finansial

Ketersediaan dana proyek  Internal  Predictable Kontraktual

Kecukupan kas Internal  Predictable Kontraktua

Kurs tukar mata uang dan inflasi Eksternal  PredictableKonstruksiKontraktual

7

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 8/60

Estimasi biaya yang terlalu rendah Internal  PredictableKesalahan kontraktor dalam hal kemamr,uanInternal  Predictable Kontraktual

Cost overrun’s karena keterlambatan Internal  Predictable Konstruksi

Legal dan peraturan

Masalah perizinan dan lisensi Eksternal Unpredictable Konstruksi

Third ar liability Eksternal Unpredictable Kontraktual

Tanggung jawab/liability diri sendiri Internal  PredictableKonstruksi

Kontraktual

Kegagalan kontrak Internal  Predictable Kontraktual

Perubahan peraturan Eksternal Unpredictable Konstruksi

Risiko politik 

Kerugian/keterlambatan karena Eksternal Unpredictable Konstruksi

Perubahan hukum perdagang an Eksternal Unpredictable Konstruksi

Sumber: Smith dan Bohn, 1999

2.2. Konsep Risiko

2.2.1. Pengertian Risiko

Untuk memahami konsep risiko/risk dalam proyek 

konstruksi perlu dipahami pengertian mengenai risiko. Berikut

ini dijelaskan pengertian mengenai risiko menurut beberapa

sumber.

Salim (1993) dalam Djojosoedarso (1999)

mendefinisikan risiko sebagai ketidakpastian atas terjadinya

suatu peristiwa. Pengertian lain menjelaskan bahwa risiko

adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan /

kerugian ekonomi atau finansial, kerusakan atau cedera fisik,

keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian selama

dilaksanakannya suatu kegiatan (Cooper dan Chapman, 1993).

Pengertian risiko dalam konteks proyek dapat

didefinisikan sebagai suatu penjabaran terhadap konsekuensiyang tidak menguntungkan, secara finansial maupun fisik,

8

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 9/60

sebagai hasil dari keputusan yang diambil atau akibat kondisilingkungan di lokasi suatu kegiatan. Jika dikaitkan dengan

konsep peluang, “risiko” adalah peluang atau kans / chance

terjadinya kondisi yang tidak diharapkan dengan semua

konsekuensi yang mungkin muncul yang dapat menyebabkan

keterlambatan atau kegagalan proyek (Gray dan Larson, 2000).

Kerzner (2001) menjelaskan konsep risiko pada proyek sebagai

“ukuran probabilitas dan konsekuensi dari tidak tercapainya suatu sasaran proyek yang telah ditentukan”. 

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan  bahwa risiko adalah suatu kondisi yang timbul karena

ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika

terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan.

Lebih jauh lagi risiko pada proyek adalah “ suatu kondisi pada

 proyek yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang 

kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkankonsekuensi fisik maupun finansial yang tidak  

menguntungkan bagi tercapainya sasaran proyek, yaitu

biaya, waktu, mutu proyek”.

2.2.2. Risk dan UncertaintyMeskipun risiko memiliki kaitan yang erat dengan

ketidakpastian/ uncertainty, keduanya memiliki perbedaan.

Ketidakpastian adalah kondisi dimana terjadi kekurangan

  pengetahuan, informasi, atau pemahaman tentang suatu

keputusan dan konsekuensinya (Ritchie dan Marshall, 1993).

Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, karena

ketidakpastian mengakibatkan keragu-raguan dalam

meramalkan kemungkinan terhadap hasil-hasil yang akanterjadi di masa mendatang (Djososoedarso, 1999). Semakin

9

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 10/60

tinggi tingkat ketidakpastian maka semakin tinggi pularisikonya (Ritchie dan Marshall, 1993).

2.2.3. Risk dan OpportunityKejadian di masa yang akan datang tidak dapat

diketahui secara pasti. Kejadian ini atau suatu keluaran /

output dari suatu kegiatan / peristiwa dapat berupa kondisi

yang baik atau kondisi yang buruk. Jika yang terjadi adalah

kondisi yang baik maka hal tersebut merupakan kesempatan

 baik (opportunity), namun jika terjadi hal yang buruk makahal tersebut merupakan risiko (Kerzner, 2001).

2.2.4. Risk, Hazard, Peril, dan LossesMenurut Umar  (2001) konsep tersebut dijelaskan

sebagai berikut.

  Hazard Peril Losses

-  Hazard  adalah suatu keadaan bahaya yang dapat

menyebabkan terjadinya peril (bencana).-  Peril (bencana) adalah sutu peristiwa/kejadian yang dapat

menimbulkan kerugian (losses) atau bermacam kerugian.

-  Losses (kerugian) adalah kondisi negatif yang diderita

akibat dari suatu peristiwa yang tidak diharapkan tetapi

ternyata terjadi.

2.3. Manajemen Risiko

2.3.1. Pengertian Manajemen Risiko

10

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 11/60

Sebagaimana dikemukakan Webb (1994) manajemenrisiko adalah “suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah diketahui (melalui rencana

analisa risiko atau bentuk observasi lain) untuk  

meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin muncul”.Untuk itu risiko harus didefinisikan dalam bentuk suatu

rencana atau prosedur yang reaktif. Kerzner (2001)

mengemukakan pengertian manajemen risiko sebagai  semuarangkaian kegiatan yang berhubungan dengan risiko, dimana

didalamnya termasuk perencanaan (planning), penilaian(assesment) (identifikasi dan dianalisa), penanganan(handling), dan pemantauan (monitoring) risiko.

Jika lebih jauh lagi dikaitkan dengan fungsi manajemen

secara keseluruhan maka manajemen risiko adalah suatu

manajemen fungsional yang mendukung manajemen obyektif 

dengan sasaran adanya ketidakpastian di masa mendatang

(Tarmudji, 2000).

Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut dapat

disusun konsep manajemen risiko sebagai bentuk 

  pengelolaan terhadap risiko untuk meminimalisasikonsekuensi buruk yang mungkin muncul melalui

  perencanaan, identifikasi, analisa, penanganan, dan pemantauan risiko.

2.3.2. Pentingnya Manajemen Risiko

Dalam dunia nyata selalu terjadi perubahan yang sifatnya

dinamis, sehingga selalu terdapat ketidakpastian (Webb, 1994).

Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, dan risiko akan

menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Setiapaktivitas manusia selalu mengandung risiko karena adanya

keterbatasan dalam memprediksikan hal yang akan terjadi di

11

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 12/60

masa yang akan datang (Kerzner, 2001). Kejadian yangmemiliki peluang atau ketidakpastian (sebagai halnya risiko )

tidak dapat dikontrol, dan tidak ada pengelolaan sebaik apapun

yang dapat meniadakan risiko. Setiap orang dan setiap

organisasi harus selalu berusaha untuk menanggulanginya,

artinya berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar 

akibat buruk yang timbul dapat dihilangkan atau paling tidak 

dikurangi.

Manajemen risiko merupakan pendekatan terorganisasi

untuk menemukan risiko-risiko yang potensial sehingga dapatmengurangi terjadinya hal-hal di luar dugaan. Selanjutnya dapat

diketahui akibat buruknya yang tidak diharapkan (Cooper dan

Chapman, 1993) dan dapat dikembangkan rencana respon yang

sesuai untuk mengatasi risiko-risiko potensial tersebut.

Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat

membantu dalam menganalisa ketidakpastian di masa yang

akan datang (Ritchie dan Marshall, 1993). Manajemen risiko

harus dilakukan sedini mungkin dengan didukung informasi

tersebut. Prosesnya merupakan tindakan preventif di mana

kondisi usaha sesungguhnya dapat menjadi jelas sebelumterlambat dan dapat terhindar dari kegagalan yang lebih besar.

Dengan manajemen risiko berarti melakukan sesuatu yang

 proaktif daripada reaktif.

2.3.2. Pentingnya Manajemen Risiko

Selalu terdapat perubahan dalam segala hal di dunia ini

sehingga selalu terdapat ketidakpastian dalam segala hal

(Webb, 1994). Risiko timbul karena adanya ketidakpastian

dan risiko akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Setiap aktivitas manusia selalu mengandung

risiko karena adanya keterbatasan dalam memprediksikan hal

12

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 13/60

yang akan terjadi di masa yang akan datang (Kerzner, 2001).Kejadian yang memiliki peluang atau ketidakpastian

sebagaimana risiko tidak dapat dikontrol, dan tidak ada

 pengelolaan sebaik apapun yang dapat meniadakan risiko.

Setiap orang dan setiap organisasi harus selalu berusaha

untuk menanggulanginya, artinya berupaya untuk 

meminimumkan ketidakpastian agar akibat buruk yang timbul

dapat dihilangkan atau paling tidak dikurangi.

Manajemen risiko merupakan pendekatan terorganisasi

untuk menemukan risiko-risiko yang potensial sehingga dapatmengurangi terjadinya hal-hal di luar dugaan. Selanjutnya

dapat diketahui akibat buruknya yang tidak diharapkan

(Cooper dan Chapman, 1993) dan dapat dikembangkan

rencana respon yang sesuai untuk mengatasi risiko-risiko

 potensial tersebut.

Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat

membantu dalam menganalisa ketidakpastian di masa yang

akan datang (Ritchie dan Marshall, 1993). Manajemen risiko

harus dilakukan sedini mungkin dengan didukung informasi

tersebut. Prosesnya merupakan tindakan preventif di manakondisi usaha sesungguhnya dapat menjadi jelas sebelum

terlambat dan dapat terhindar dari kegagalan yang lebih

  besar. Dengan manajemen risiko berarti melakukan sesuatu

yang proaktif daripada reaktif.

Dengan demikian melalui manajemen risiko akan

diketahui metode yang tepat untuk menghindari/mengurangi

 besarnya kerugian yang diderita akibat risiko. Secara langsung

manajemen risiko yang baik dapat menghindari semaksimal

mungkin dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkanakibat terjadinya suatu peristiwa yang merugikan dan

menunjang peningkatan keuntungan usaha.

13

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 14/60

Secara tak langsung manajemen risiko memberikansumbangan sebagai berikut.

a. Memberikan pemahaman tentang risiko, efeknya,

dan keterkaitannya secara lebih baik dan pasti

sehingga menambah keyakinan dalam pengambilan

keputusan yang dapat meningkatkan kualitas

keputusan (Djojosoedarso, 1999).

 b. Meminimalkan jumlah kejadian di luar dugaan dan

memberikan gambaran tentang akibat negatifnya

sehingga mengurangi ketegangan dan kesalah- pahaman.

c. Membantu menyediakan sumberdaya dengan baik.

d. Menangkal timbulnya hal-hal dari luar yang dapat

mengganggu kelancaran operasional.

e. Mengurangi fluktuasi laba dan arus kas tahunan

atau menstabilkan pendapatan.

f. Menimbulkan kedamaian pikiran dan ketenangan

tenaga kerja dalam bekerja.

g. Meningkatkan  public-image perusahaan sebagai

wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadapkaryawan dan masyarakat.

Manajemen risiko pada saat ini merupakan kunci dari

keseluruhan manajemen bisnis (Kerzner, 2001). Tarmudji

(2000) menambahkan bahwa obyektif utama manajemen

risiko harus menyokong obyektif perusahaan. Dengan

  berjalannya usaha bisnis yang diharapkan mendatangkan

keuntungan, maka meminimalkan risiko untuk mencapai

keuntungan yang memuaskan menjadi sasaran bisnis.Ritchie dan Marshall (1993 ) mengemukakan bahwa:

14

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 15/60

"Pengalaman menunjukkan bahwa manajer yang efektif adalah manajer yang menggunakan waktunya untuk berpikir 

tentang kebutuhan pada saat ini dan kecenderungan di masa

yang akan datang. Namun demikian manajer yang peduli

akan perkembangan yang memungkinkan serta hasil

keluarannya (internal atau eksternal), serta yang lebih

 proaktif daripada reaktif adalah manajer yang lebih mungkin

untuk sukses."

Ketidakpastian dalam suatu usaha dapat merupakansuatu kesempatan (opportunity) atau risiko, yang dapat

mendatangkan keuntungan atau kerugian. Analisa risiko

dapat membantu untuk risiko spekulatif dengan lebih

  bijaksana dan efisien dengan memutuskan apakah risiko

tersebut harus dihindari atau dihadapi (Umar, 2001). Lebih

  jauh lagi kemampuan dalam mengelola risiko akan

  bermanfaat dalam persaingan serta mencegah terjadinya

kegagalan dan kehancuran sehingga suatu unit usaha dapat

 bertahan hidup (Darmawi, 1990).

2.3.3. Proses dalam Manajemen Risiko

Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat

membantu dalam menganalisa hal-hal tidak pasti yang akan

terjadi masa yang akan datang (Ritchie dan Marshall, 1993).

Manajemen risiko memanfaatkan informasi tersebut untuk 

memusatkan perhatian pada masa depan apabila terdapat

ketidakpastian dan kemudian mengembangkan rencana yang

sesuai untuk mengatasi isu-isu potensial tersebut dari dampak 

yang merugikan.Tahapan dalam manajemen risiko dapat dijelaskan

sebagai berikut (Kerzner, 2001).

15

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 16/60

1. Perencanaan ( planning)Proses pengembangan dan dokumentasi strategi dan

metode yang terorganisasi, komprehensif, dan interaktif,

untuk keperluan identifikasi dan penelusuran isu-isu risiko,

  pengembangan rencana penanganan risiko, penilaian risiko

yang kontinyu untuk menentukan perubahan risiko, serta

mengalokasikan sumberdaya yang memenuhi.

2. Penilaian (assesment )Terdiri atas proses identifikasi dan analisa area-area

dan proses-proses teknis yang memiliki risiko untuk 

meningkatkan kemungkinan dalam mencapai sasaran biaya,

kinerja / performance, dan waktu penyelesaian kegiatan.

a. Identifikasi (identifying )

Merupakan proses peninjauan area-area dan proses-

  proses teknis yang memiliki risiko potensial, untuk 

selanjutnya diidentifikasi dan didokumentasi.

 b. Analisa (analyzing)Merupakan proses menggali informasi / deskripsi lebih

dalam terhadap risiko yang telah diidentifikasi, yang terdiri

atas:

- kuantifikasi risiko dalam probabilitas dan

konsekuensinya terhadap aspek biaya, waktu, dan

teknis proyek 

-  penyebab risiko

-

keterkaitan antar risiko- saat terjadinya risiko

- sensitivitas terhadap waktu

16

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 17/60

3. Penanganan (handling)Merupakan prases identifikasi, evaluasi, seleksi, dan

implementasi penanganan terhadap risiko dengan sasaran dan

kendala masing-masing program, yang terdiri atas menahan

risiko, menghindari risiko, mencegah risiko, mengontrol

risiko, dan mengalihkan risiko.

4. Pemantauan / monitoring risiko

Merupakan proses penelusuran dan evaluasi yangsistematis dari hasil kerja proses penanganan risiko yang

telah dilakukan dan digunakan sebagai dasar dalam

 penyusunan strategi penanganan risiko yang lebih baik di

kemudian hari.

2.4. Jenis Risiko

Untuk dapat mengidentifikasi risiko-risiko perlu

diketahui jenis- jenis risiko dan pengelompokannya menurut

teori-teori. Berikut ini adalah risiko-risiko dalam bidangusaha bisnis. Risiko-risiko pada bidang usaha bisnis dapat

diterapkan pada kegiatan proyek konstruksi, karena jasa

konstruksi juga merupakan bidang usaha bisnis yang

 bertujuan mendapatkan keuntungan.

Secara garis besar berdasarkan sifatnya risiko

dikelompokkan menjadi risiko usaha (business risk ) atau yang

disebut juga sebagai risiko spekulatif, dan risiko murni. Risiko

spekulatif adalah risiko yang jika diambil dapat memberikan

dua kemungkinan hasil, yaitu kerugian atau keuntungan. Dalamkonteks aktivitas proyek, risiko yang dimaksud adalah risiko

murni, yaitu risiko yang secara potensial dapat mendatangkan

17

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 18/60

kerugian dalam upaya mencapai sasaran kegiatan (Soeharto,2001).

2.4.1. Risiko-risiko dalam   Project of Knowledge

(Project Management Institute)

  Project Management Institute (PMI) memberikan

daftar sejumlah risiko yang ada pada proyek konstruksi

sebagaimana dicantumkan dalam Section   E-3, Project of 

 Knowledge, 28 Maret 1987 (Barrie dan Paulson, 1992).Berikut ini adalah risiko-risiko yang diidentifikasi menurut

PMI.

1. Risiko eksternal tidak dapat diprediksi

a. - Perubahan peraturan perundang-undangan

- Campur tangan pemerintah.

 b. Bahaya dari alam (acts of God)

c.  – Vandalisme (perusakan)

- Sabotase.

d. Efek samping yang tidak diharapkane. Kegagalan penyelesaian pekerjaan

2. Risiko eksternal dapat diprediksi secara tidak pasti

a. - Risiko pasar 

- Perubahan-perubahan besar 

 b. Operasional

c. Dampak lingkungan

d. Dampak sosial

e. - Perubahan nilai tukar mata uang- Inflasi

- Perpajakan

18

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 19/60

f. Perubahan suku bunga pinjamang. Ketersediaan material mentah

3. Risiko internal non-teknis

a. Keterlambatan dari jadwal

 b. Pemberhentian pekerjaan oleh tenaga kerja

Cost overrunsc. Rencana manfaat / benefit proyek 

d. Kemacetan cash flow / arus kas

e.

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

4. Risiko teknis

a. Perubahan teknologi

 b. Masalah sehubungan dengan kinerja operasional dan

 pemeliharaan

c. Teknologi proyek yang khusus

d. Perubahan dan penyesuaian

- Perubahan kondisi proyek secara global/makro

- Masalah sehubungan dengan desain .

5. Risiko legal

a. Lisensi

 b. Hak paten

c. Kegagalan kontrak 

d. Tuntutan hukum

e. Force Majeuref. Kinerja subkontraktor.

Risiko eksternal adalah risiko yang berada di luar proyek dan sudah ada sebelum proyek dicanangkan dan mempengaruhi

 jalannya proyek (Gray dan Larson, 2000). Risiko internal

19

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 20/60

adalah risiko yang berada di dalam lingkup proyek dan berasaldari keputusan yang diambil proyek (Webb, 1994). Risiko

internal merupakan ketidakpastian yang dapat dikontrol oleh

manajer proyek (Kerzner, 2001).

2.4.2. Risiko-risiko dalam Konteks Bisnis Umum dan

Proyek 

Risiko-risiko dalam konteks proyek menurut Kerzner 

(2001 ) adalah:

1. Risiko yang dapat diasuransikan (insurable)

a. Kerusakan langsung pada peralatan dan pelengkapan

- Kebakaran

- Kecelakaan

- Kerusakan/kehilangan material, peralatan, dan

 perlengkapan proyek 

 b. Kerugian tidak langsung (yang menyangkut aktivitas pihak 

ke tiga)

-Penggantian peralatan

- Pembuangan reruntuhan (debris removal )

c. Tanggung jawab hukum

- Desain produk yang buruk 

- Kesalahan desain

- Tanggung jawab terhadap produk proyek 

- Kegagalan performance proyek.

d. Sumberdaya manusia Contohnya antara lain:

- Cedera badan pada tenaga kerja

-

Tidak berfungsinya tenaga kerja inti- Biaya penggantian tenaga kerja inti.

20

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 21/60

2. Risiko-risiko pada tahap konstruksi- Tenaga kerja yang tidak terampil Ketersediaan

material

- Pemogokan

- Cuaca

- Perubalian lingkup pekerjaan

- Perubahan jadwal pelaksanaan proyek 

- Persyaratan peraturan perundangan

- Tidak ada sistem kontrol di lokasi proyek 

-

Kualitas pekerjaan yang buruk - Tidak diterimanya pekerjaan oleh pemberi kerja

- Perubahan konstruksi yang telah jadi

- Masalah pada arus kas

- Keterlambatan pengiriman material

Soeharto (2001) mengelompokkan risiko berdasarkan

 potensi sumber risiko sebagai berikut.

1. Risiko yang berkaitan dengan bidang manajemen

- Kurang tepatnya perencanaan lingkup pekerjaan,

 biaya, jadwal, dan mutu- Kurang tepatnya pengendalian lingkup pekerjaan,

 biaya, jadwal, dan mutu

- Ketepatan penentuan struktur organisasi

- Ketelitian pemilihan personil

- Kekaburan kebijakan dan prosedur 

- Koordinasi pelaksanaan

2. Risiko yang berkaitan dengan bidang teknis dan

implementasi

- Ketepatan pekerjaan dan produk desain-engineering - Ketepatan pengadaan material dan peralatan

(volume, jadwal, harga, dan kualitas)

21

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 22/60

- Ketepatan pekerjaan konstruksi (jadwal dan kualitas)- Tersedianya tenaga ahli dan penyelia

- Tersedianya tenaga kerja lapangan

- Variasi dalam produktivitas kerja

- Kondisi lokasi dan site

- Ditemukannya teknologi baru (peralatan dan metode)

dalamproses konstruksi dan produksi.

3. Risiko yang berkaitan dengan bidang kontrak dan hukum

-

Pasal-pasal yang kurang lengkap, kurang jelas, danmenimbulkan perbedaan interpretasi

- Pengaturan pembayaran, change order, dan klaim

- Masalah jaminan, guarantee, dan warranty- Lisesnsi dan hak paten

-  Force majeure

4. Risiko yang berkaitan dengan situasi ekonomi, sosial, dan

 politik 

- Peraturan perpajakan dan pungutan

- Perizinan

- Pelestarian lingkungan- Situasi pasar (persediaan dan

 penawaran material dan peralatan)

- Ketidakstabilan moneter/devaluasi

- Aliran kas.

Penelitian yang dilakukan oleh Standish Group  pada

1000 Manajer Proyek memberikan hasil daftar 10 hal-hal

  potensial yang menyebabkan kegagalan proyek (Wysocki,

Beck, dan Crane, 2000), yaitu:1. Persyaratan yang tidak lengkap

2. Rendahnya peranan owner 

22

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 23/60

3. Kekurangan sumberdaya4. Pengharapan yang tidak realistis

5. Rendahnya dukungan pihak eksekutif 

6. Perubahan persyaratan dan spesifikasi

7. Kurang matangnya perencanaan

8. Proyek ditiadakan

9. Kurang matangnya manajemen proyek 

10. Buta teknologi proyek.

Proyek merupakan salah satu bentuk usaha bisnis. Untuk itu di samping mempelajari risiko-risiko dalam konteks proyek,

 perlu dikaji pula risiko-risiko dalam konteks lainnya. Umar 

(2001) memberikan pendapatnya mengenai risiko-risiko pada

 bidang bisnis dengan pendekatan finansial sebagai berikut.

a. Risiko sumberdaya manusia

- Stress pada tenaga kerja

- Kesehatan tenaga kerja yang buruk 

- Ketidakpuasan pekerja yang menyebabkan pemogokan

- Suksesi- Kepindahan pekerja inti/senior yang potensial

- Bocornya rahasia perusahaan

- Perselisihan pekerja

Risiko kesehatan dan keselamatan kerja

-Mesin-mesin berbahaya

- Suara bising

- Getaran

- Bahaya akibat listrik 

-Bahan yang membahayakan kesehatan-Luka-luka fisik dan stress

- Terpeleset, terjatuh, tersandung

23

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 24/60

-Tertimpa barang akibat pengangkatan dan penangan barang yang buruk 

- Radiasi

- Terbakar  

- Luka-luka akibat kendaraan

- Mesin bertekanan tinggi

c. Risiko kejahatan

- Pencurian barang-barang di gudang

-Pencurian data dan informasi

- Intelijen industri- Perampokan

- Perusakan dan penghancuran

d. Risiko kecurangan

- Pemalsuan data

- Menjual informasi

- Pengesahan faktur-faktur palsu

e. Risiko lingkungan

- Polusi lingkungan (polusi udara, limbah

cair, limbah padat, bahan beracun, kerusakan

alam, lahan yang terkontaminasi- Munculnya biaya pencegahan akibat polusi

(penghijauan)

f. Risiko kebakaran

g. Risiko kerusakan komputer 

h. Risiko pemasaran

i. Risiko kualitas dan daya saing produk.

Menurut Djojosoedarso (1999) risiko dalam suatu

 bisnis adalah sebagai berikut :a. Risiko murni yaitu risiko yang tidak disengaja

- Risiko terjadinya kebakaran

24

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 25/60

- Risiko bencana alam- Risiko pencurian

- Risiko penggelapan

- Risiko pengacauan

 b. Risiko spekulatif yaitu risiko yang disengaja agar 

memberikan keuntungan

- Risiko hutang-piutang

- Perjudian

- Perdagangan berjangka

c.

Risiko fundamental, yaitu risiko yang  penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada

seseorang dan yang menderita banyak orang.

- Banjir  

- Angin topan

d. Risiko khusus, yaitu risiko yang bersumber pada

 peristiwa yang mandiri :

- Kapal kandas

- Pesawat jatuh

- Tabrakan mobil

e. Risiko dinamis, yaitu risiko karena perkembanganmasyarakat :

- Risiko keusangan teknologi

- Risiko penerbangan luar angkasa

f. Risiko statis

Risiko hari tua

- Risiko kematian

2.4.3 . Risiko-risiko dalam Asuransi Contructor's All  Risk (CAR)

25

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 26/60

Asuransi CAR berfungsi untuk memberikan perlindungan komprehensif atas proyek konstruksi terhadap

risiko kerusakan pada fisik dan material yang diasuransikan

serta kerugian yang menimpa pihak ke tiga. Dalam

 prakteknya standar Asuransi CAR yang digunakan adalah

Standar CAR Munich  Re yang berasal dari Jerman. Obyek 

dan subyek pertanggungan dalam Asuransi CAR adalah

(Munich Re Standart, 1988):

A. Obyek pertanggungan:1. Proyek teknik sipil (bangunan transportasi, bangunan

air, bangunan gedung)

2. Proyek dengan harga kontrak pekerjaan sipil lebih

dari 50% dari harga kontrak total

3. Peralatan dan mesin yang digunakan untuk  

 pelaksanaan proyek .

B. Subyek pertanggungan:

Kontraktor utama

Subkontraktor 1. Pemilik proyek (owner ).

Risiko-risiko yang termasuk dalam jaminan pokok 

Asuransi CAR sebagaimana disebutkan dalam underwriting Asuransi CAR Munich Re Standart, adalah sebagai berikut

(Munich Re Standart, 1988):

1. Disambar petir  

2. Tsunami

3. Angin ribut4. Tanah longsor  

5. Keruntuhan struktur (collapse),

26

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 27/60

6. Kecelakaan kerja terhadap fisik proyek,7. Akibat dari defective material (workmanship),8. Kebakaran,

9. Ledakan,

10. Kejatuhan pesawat terbang,

11. Pencurian dan perampokan.

Risiko-risiko yang termasuk dalam jaminan tambahan

adalah:

1. Gempa bumi2. Banjir  

3. Letusan gunung berapi

4. Erosi

5. Penurunan muka air tanah

6. Penurunan, penyusutan, pengembangan tanah

7. Pemogokan dan kerusuhan

8. Cross liability (kerugian yang menimpa subkontraktor lain)

9. Risiko selama masa pemeliharaan

10. Risiko pada saat pengetesan komponen mekanikal dan

elektrikal11. Risiko bagian kontrak kerja yang telah diserahterimakan

12. Vibrasi, bergerak, atau melemahnya daya dukung tanah

13. Transportasi properti yang dipertanggungkan

14. Risiko terhadap propperti yang menjadi milik tertanggung

atau berada di bawah tanggungannya

15. Kerusakan tanaman, hutan, benda seni, dan budaya

16. Kerugian pihak ketiga (cacat/meininggal dan kerugian

materi) akibat kecelakaan kerja

17. Biaya tambahan untuk kerja lembur dan pengangkutan cepat(express freight)18. Kerusakan pada sistem dewatering 

27

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 28/60

19. Serial losses akibat defective material atau workmanship20. Kegagalan pengecoran pada daerah batuan dan/atau tanah

lunak 

21. Kerusakan pada pipa/jaringan bawah tanah yang sudah ada

22. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi dan elektrikal

23. Keretakan dan kebocoran

24. Kerugian terhadap kesalahan desain item pada pekerjaan

lain yang tidak mengalami kesalahan desain.

2.5 Identifikasi Risiko

2.5.1. Fungsi Identifikasi Risiko

Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya

tahapan dalam manajemen risiko adalah (Kerzner, 2001)

 perencanaan, penilaian (identifikasi dan analisa), penanganan,

serta pengawasan. Rancangan manajemen risiko proyek secara

formal adalah dilakukan sebelum proyek dijalankan (Gray dan

Larson, 2000). Penilaian risiko merupakan tahapan awal dalam

 program manajemen risiko serta merupakan tahapan paling  penting karena mempengaruhi keseluruhan program dalam

manajemen risiko. Identifikasi risiko berfungsi untuk 

mendapatkan area-area dan proses-proses teknis yang memiliki

risiko yang potensial untuk selanjutnya dianalisa.

2.5.2 Proses Identifikasi Risiko

Secara garis besar tahapan identifikasi risiko adalah

merinci risiko-risiko yang ada sampai level yang detail dan

kemudian menentukan signifikansinya (potensinya) dan  penyebabnya, melalui program survei dan penyelidikan

terhadap masalah-masalah yang ada. Risiko-risiko yang telah

28

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 29/60

dirinci ini kemudian digolongkan dalam kategori-kategori.Proses identifikasi risiko melibatkan banyak disiplin dalam

setiap level manajemen proyek (Gray dan Larson, 2000).

Pada dasarnya identifikasi risiko diawali dengan

menyusun daftar kejadian-kejadian tidak diharapkan di proyek 

yang mungkin menyebabkan kegagalan dalam mencapai

sasaran proyek. Sumbernya adalah sebagai berikut (Kerzner,

2001).

A. Sumber yang obyektif Yaitu kejadian pada proyek-proyek sebelumnya yang

tercatat dalam rekord-rekord proyek. Dapat juga dilakukan

melalui analisa terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat

(Djojosoedarso, 1999).

B. Sumber yang subyektif 

Yaitu pengalaman para pakar terkait yang dapat

diperoleh melalui wawancara. Ketepatan identifikasi didukung

oleh keterampilan pihak yang melakukan identifikasi dalam

menentukannya atau memberikan  judgement. Cara ini dapatditempuh melalui   Panel Group atau pendataan pengalaman

 pribadi.

Gray dan Larson (2000) menambahkan bahwa:

"Penyusunan identifikasi risiko dapat berasal dari

"opini para pakar" ("expert opinion") atau dari estimasi

 berdasarkan "perasaan" ("gut feeling") para pakar berdasarkan

 pengalamannya. Untuk membantu proses ini dan meyakinkan

  bahwa sudah seluruh aspek tercakup dalam daftar tersebutmaka dapat digunakan daftar isian, daftar pertanyaan /

kuesioner atau cheklist." 

29

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 30/60

Cara ini dapat ditempuh melalui (Cooper dan

Chapman, 1993):

a. Panel group

Sejumlah praktisi dan spesialis dalam proyek dikumpulkan

dalam suatu diskusi panel untuk mengadakan

brainstorming . Setiap panelis mendaftar seluruh risiko-

risiko yang secara teoritis dapat muncul. Setelah itu

seluruh anggota panel-group memutuskan bersama risiko-risiko yang termasuk dalam risiko yang diidentifikasi.

 b. Pengalaman individual

Individu yang bersangkutan diminta untuk mendaftar 

seluruh risiko yang relevan dalam lingkup keahlian

mereka.

c. Inspeksi langsung di tempat terjadinya aktivitas

 perusahaan (Djojosoedarso; 1999).

2.5.3 Pengukuran potensi risiko

Risiko proyek ditandai oleh faktor-faktor (Soeharto,

2001):

l. Peristiwa risiko (menunjukkan dampak negatif yang dapat

terjadi pada proyek)

2. Probabilitas terjadinya peristiwa (atau frekuensi)

3. Kedalaman (severity) dampak negatif/impact/konsekuensi

negatif dari risiko yang akan terjadi

Risiko diformulasikan sebagai fungsi darikemungkinan terjadi (likelihood  ) dan dampak negatif 

(impact ). Atau  Risk = f (Likelihood, Impact) (Kerzner, 2001).

30

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 31/60

Risiko yang potensial adalah risiko yang perlu diperhatikankarena memiliki probabilitas terjadi yang tinggi dan memiliki

konsekuensi negatif yang besar dan terjadinya risiko ditandai

dengan adanya error pada estimasi waktu, estimasi biaya,

atau teknologi desain (Gray dan Larson, 2000).

2.6. Manajemen Proyek 

2.6.1. Proyek 

Proyek adalah suatu kegiatan (sekuen) yang unik,kompleks, dan seluruh aktivitas di dalamnya memiliki satu

tujuan, yang harus diselesaikan tepat waktu, tepat sesuai

anggaran, dan sesuai dengan spesifikasi (Wysocki, Beck, dan

Crane, 2000). Berdasarkan pengertian tersebut dapat

didefinisikan karakteristik utama proyek adalah sebagai

 berikut:

- Memiliki satu sasaran yang jelas dan telah ditentukan

yang menghasilkan lingkup ( scope) tertentu berupa

 produk akhir.

- Bersifat sementara dengan titik awal dan akhir yang jelas (sekuen)

- Biasanya terdiri atas aktivitas yang kompleks dan

saling terkait.

- Di dalamnya terdapat suatu tim yang memiliki

  banyak disiplin ilmu serta terdiri atas banyak 

departemen.

- Mengerjakan sesuatu yang belum pernah dikerjakan

sebelumnya (sekali lewat) atau memiliki sifat yang

 berubah / non-rutin (unik)- Jenis dan intensitas kegiatan sepat berubah dalam

kurun waktu yang relatif pendek 

31

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 32/60

- Peserta memiliki multisasaran yang seringkali berbeda

- Terdapat jangka waktu, biaya, dan persyaratan

 performance atau mutu yang pasti

- Memiliki kadar risiko tinggi.

Kegiatan proyek berbeda dengan kegiatan operasional.

Perbedaan-perbedaan tersebut ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Perbedaan Kegiatan Proyek denganKegiatan Operasional

Kegiatan Proyek Kegiatan Operasional

Bercorak dinamis, non-rutin Berulang-ulang, rutin

Siklus relatif pendek Berlangsung dalam jangka panjang

Intensitas kegiatan dalam periode siklus

 proyek berubah-ubah naik-turunIntensitas kegiatan relatif sama

Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan

 jadwal dan anggaran yang telahditentukan

Batasan anggaran dan jadwal tidak 

Setajam proyek 

Terdiri atas bermacam-macam kegiatan

yang memerlukan berbagai disiplin ilmuMacam kegiatan tidak terlalu banyak 

Keperluan sumberdaya berubah, baik 

macam maupun volumenya

Macam dan volume keperluan

sumberdaya relatif konstan

Sumber: Soeharto. 2001

Di antara berbagai jenis kegiatan proyek salah satu di

antaranya adalah kegiatan proyek konstruksi. Barrie dan

Paulson (1992) memberikan deskripsi mengenai proyek 

konstruksi sebagai berikut.

32

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 33/60

"Proyek konstruksi adalah proses di mana rencana /desain dan spesifikasi dikonversikan menjadi struktur dan

fasilitas fisik. Proses konstruksi melibatkan organisasi dan

koordinasi seluruh sumberdaya proyek (tenaga kerja, peralatan

konstruksi, material permanen dan sementara, suplai dan

fasilitas, uang, teknologi dan metode, waktu) untuk 

menyelesaikan proyek tepat waktu, tepat sesuai anggaran, serta

sesuai dengan standar kualitas dan kinerja yang dispesifikasikan

oleh perencana. Pemegang peranan utama pada proses

konstruksi adalah kontraktor dan sub-kontraktor beserta tenagakerjanya. Pihak lain yang terlibat antara lain arsitek  /engineer sebagai penyelia/ supervisor,  pemasok/supplier material dan

  peralatan, konsultan, pemilik proyek, serta penyedia jasa

 pengangkutan."

Siklus kegiatan proyek konstruksi pada sistem usaha jasa

konstruksi yang umum berlaku di Indonesia adalah sebagai

 berikut (Manual Mutu, Persero PT. Brantas Abipraya, 1998).

1. Penerimaan   Letter of Award  atau   Letter of 

 Acceptance sebagai pemberitahuan resmi bahwaowner  telah menunjukan kontraktor yang

 bersangkutan untuk mengerjakan suatu proyek 

2. Rapat   Pre Award Meeting 1 untuk pengarahan

sebelum SPK / SPMK diterima

3. Penandatanganan Surat Perintah Kerja (SPK) / Surat

Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh kedua pihak 

4. Rapat   Kick-off Meeting (lingkup perusahaan) untuk 

menyusun rencana implementasi proyek 

5. Rapat   Pre Award Meeting 2 (lingkup owner  dankontraktor) untuk presentasi rencana implementasi

 proyek pada owner 

33

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 34/60

6. Penandatanganan kontrak oleh kedua pihak 7. Menyiapkan rencana pengendalian biaya dan waktu

 proyek (lingkup proyek)

8. Melakukan kegiatan fisik 

9. Serah terima pekerjaan pertama (Provisional Hand Over/PHO)

10. Perbaikan fisik (jika diperlukan)

11. Serah terima pekerjaan kedua (Final Hand Over/FHO).

2.6.2. Manajemen Proyek 

Menurut  Project Management Body of Knowledge (PM-

BOK), Project Management Institute (PMI) manajemen proyek 

didefinisikan sebagai berikut (Soeharto, 2001).

"Ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan

mengoordinir sumberdaya yang terdiri atas manusia dan

material dengan menggunakan teknik pengelolaan modern

untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu lingkup,

mutu, jadwal, dan biaya, serta memenuhi keinginan para stakeholder." 

2.6.3 Sasaran Proyek 

Tiap proyek memiliki tujuan khusus di mana dalam

mencapainya ada batasan yang harus dipenuhi, yaitu anggaran

 proyek yang dialokasikan, jadwal pelaksanaan proyek, serta

mutu yang harus dipenuhi. Ketiga hal tersebut sering

diasosiasikan sebagai sasaran proyek sebagai Biaya, Waktu, dan

Mutu (Soeharto, 2001). Manajemen proyek dikatakan baik jikasasaran tersebut tercapai (Kerzner, 2001).

34

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 35/60

Berikut ini dijelaskan satu demi satu.a. Tepat biaya

Proyek harus dikerjakan dengan biaya yang tidak 

melebihi anggaran, baik biaya tiap item pekerjaan, biaya tiap

 periode pelaksanaan, maupun biaya total sampai akhir proyek.

 b. Tepat waktu

Proyek harus dikerjakan dengan waktu sesuai dengan

 jadwal pelaksanaan proyek / schedule yang telah direncanakan

yang ditunjukkan dalam bentuk work progress/prestasi pekerjaan. Waktu pelaksanaan proyek tidak boleh terlambat

  baik per periode pelaksanaan, maupun waktu serah terima

 proyek.

c. Tepat mutu

Produk proyek konstruksi yang dikerjakan perusahaan

  jasa konstruksi adalah proyek secara keseluruhan termasuk 

sistem/proses dan bagian-bagian fisiknya. Mutu produk, atau

  bisa disebut sebagai kinerjalperformunce, harus memenuhi

spesifikasi dan kriteria dalam taraf yang disyaratkan oleh pemilik proyek/owner.

2.6.4 Manajemen Risiko Proyek 

Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya

 proyek adalah sesuatu yang berubah, selalu merupakan hal yang

 baru, dan memiliki sejumlah peluang (Webb, 1994). Dengan

karakteristik proyek yang unik seperti itu maka proyek selalu

dekat dengan risiko, sebagaimana yang dikemukakan Gray danLarson (2000). Pendapat serupa dikemukakan oleh Barrie dan

Paulson (1992) yang menjelaskan bahwa pekerjaan konstruksi

35

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 36/60

sebagai salah satu bentuk proyek adalah kegiatan yang berisiko besar.

Bagian-bagian pada operasional proyek yang memiliki

risiko tinggi menunjukkan bahwa bagian tersebut kurang

ditangani dengan baik karena kurangnya kapabilitas

sumberdaya, baik dari manajer proyeknya maupun organisasi

 proyek. Disamping itu, juga dapat disebabkan oleh tingginya

tingkat kesulitan aspek teknis proyek yang disusun pada

tahap desain atau pengembangan.

Dalam konteks proyek, konsekuensi negatif risiko  proyek didefinisikan sebagai “tidak tercapainya sasaran

 proyek”, yaitu:

1. Realisasi biaya proyek yang tidak sesuai dengan

estimasi

2. Realisasi w aktu pelaksanaan proyek yang tidak 

sesuai dengan estimasi jadwal / schedule3. Realisasi mutu pekerjaan yang tidak memenuhi

spesifikasi teknis.

“Manajemen risiko” merupakan alat yang sangat  bermanfaat bagi manajemen proyek dalam mendukung

 pengendalian proyek untuk menghindari keadaan yang dapat

mengarah ke cost over-runs, keterlambatan pencapaian jadwal,

atau tidak dapat memenuhi kinerja yang ditentukan

(Soeharto, 2001). Webb (1994) menyatakan bahwa

meminimalkan risiko untuk memperoleh pendapatan

merupakan salah satu tujuan proyek. Manajemen risiko pada

 proyek dapat memberikan kontrol lebih baik untuk masa yang

akan datang dan secara signifikan memberikan peluang  pencapaian sasaran proyek (waktu, anggaran, dan

36

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 37/60

  performance teknis) dengan lebih baik (Gray dan Larson,2000).

Manajemen risiko yang baik adalah yang proaktif,

 bukan reaktif, sehingga rencana pengelolaan terhadap risiko

harus dilakukan sesegera mungkin di awal proyek. Teknik-

teknik dalam manajemen risiko mendukung manajemen

  proyek secara keseluruhan dan membantu teknik 

  pengambilan keputusan dalam proyek. Manajemen risiko

  berkaitan dengan proses-proses kunci dalam proyek,

termasuk di dalamnya manajemen proyek secara keseluruhan,system engineering,   biaya proyek, lingkup pekerjaan, mutu

 pekerjaan, dan jadwal pelaksanaan proyek (Kerzner, 2001).

Dalam manajemen proyek yang baik manajemen risiko

merupakan bagian dari manajemen proyek. Untuk itu PMI

dalam PM-BOK menyertakan Komponen Pengendalian

Risiko sebagai salah satu dari delapan komponen

 Knowledge Area of Project Managemen t.

2.7. Manajemen Pemasaran

Pemasaran dapat dikatakan sebagai aktifitas utamadalam perusahaan karena pemasaran merupakan ujung

tombak perusahaan dalam aktiftas bisnis yang dijalankannya.

Meskipun keberhasilan suatu bisnis tergantung pada

 bagaimana manajemen perusahaan dapat mengkombinasikan

 berbagai fungsi yang ada beserta sumber dayanya, namun

untuk memenuhi tuntutan dalam persaingan yang strategis

maka semua fungsi yang ada dalam suatu organisasi bisnis

harus berorientasi pada pemasaran. Swastha dan Irawan

(1997) dengan mengutip pendapat Stanton menyatakan  bahwa : "Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari

kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,

37

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 38/60

menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan

 baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial".

Pride dan Ferrell (1995) berpendapat bahwa :

"Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

rancangan, penetapan harga, promosi, clan distribusi gagasan,

  barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi".

Dan kedua pendapat ini dapat diambil garis besar 

  bahwa pemasaran mencakup berbagai kegiatan terpadu darisuatu aktifitas bisnis guna mengembangkan rencana rencana

strategis yang terdiri dari kegiatan kegiatan utarna

merencanakan produk menentukan harga, mempromosikan

 produk, dan mendistribusikan produk dengan tujuan untuk 

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga

diperoleh hasil yang maksimal berupa peningkatan penjualan

yang merupakan pusat dari pada laba.

Menurut Kotler (1993), pemasaran ialah suatu proses

sosial dan manajerial dengan mana individu-individu atau

kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkandan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran

 produk-produk yang bernilai.

Sedangkan McCarthy dan Perreault (1993) dalam buku

yang berjudul “Intisari Pemasaran” menyatakan bahwa :

"Pemasaran” merupakan serangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh organisasi dan juga merupakan proses sosial.

Dengan kata lain, pemasaran ada pada tingkat mikro maupun

makro. Pemasaran mikro adalah kegiatan yang berusaha

mencapai sasaran organisasi dengan mengantisipasikebutuhan pelanggan atau klien dan mengarahkan arus

  barang dan jasa pemuas kebutuhan dari produsen ke

38

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 39/60

  pelanggan atau klien. Sedangkan pemasaran makro adalah proses sosial yang mengarahkan arus barang dan jasa dalam

suatu perekonomian dari produsen ke konsumen dengan cara

yang secara efektif menyesuaikan penawaran dan permintaan

dan mencapai tujuan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan secara

lebih jelas bahwa pemasaran merupakan proses yang lebih

luas yakni tidak hanya terdapat hubungan dua arah antara

  produsen dan konsumen saja, tetapi lebih dari itu dalam  proses pemasaran terdapat hubungan antara produsen-

konsumen dan sosial dimana “sosial” menyangkut lingkungan

eksternal perusahaan terutama masyarakat. Oleh karena itu

fokus dalam pemasaran bukan hanya sekedar pelanggan

tetapi bagaimana cara melakukan bisnis dengan tujuan akhir 

tidak saja laba bagi perusahaan dan penciptaan nilai bagi

  pelanggan, tetapi lebih dari itu terdapat tujuan akhir yang

 berupa hubungan yang saling menguntungkan antara semua

  pihak yang terkait dalam bisnis tersebut melalui bauran

 pemasaran yang terpadu.

2.8. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan paparan di atas maka dapat disusun

kerangka pemikiran yang akan dijadikan acuan dalam

  penelitian, sebagaimana digambarkan pada Gambar 2.1.

Secara garis besar kerangka pemikiran dapat diuraikan

sebagai berikut. “Proyek” adalah kegiatan yang melibatkan

sumberdaya berupa tenaga kerja, peralatan konstruksi,

material, uang, dan metode. “Proyek” berada pada lingkunganeksternal yang komponen-komponennya mempengaruhi

keberlangsungan proyek, yaitu alam, kebijakan pemerintah,

39

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 40/60

faktor sosial, faktor ekonomi, dan suplai material/peralatan.Proses yang terjadi adalah menggunakan sumberdaya yang

ada untuk mewujudkan produk proyek dalam kondisi

lingkungan eksternal tersebut (1). Sasaran proyek adalah

diselesaikannya konstruksi fisik bangunan air dengan tepat

 biaya, tepat waktu, dan tepat mutu (2). Pada proses tersebut

dapat terjadi hal-hal yang tidak diharapkan yang bersumber 

dari kedua komponen tersebut, atau disebut sebagai “risiko”

(3). Jika risiko-risiko tersebut terjadi maka proyek tidak dapat

mewujudkan sasarannya yaitu tepat biaya atau tepat waktuatau tepat mutu dengan magnitude tertentu (4). “Risiko” yang

 potensial adalah risiko yang memiliki frekuensi terjadi yang

tinggi dan memiliki pengaruh besar bagi pencapaian sasaran

  proyek (5). Sasaran proyek mempengaruhi sasaran

  perusahaan secara umum, dan (6) berbagai sasaran

  perusahaan akan berdampak pada perencanaan strategi

  pemasaran yang paling tepat untuk diterapkan oleh

 perusahaan.

40

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 41/60

Bisnis perusahaan jasa konstruksi

KETIDAK-PASTIAN

41

EKSTERNAL:

1.Alam

2. Sosial Budaya

3. Kebijakan

 pemerintah

4. Ekonomi5. Stakeholder 

6.Teknologi &Informasi

INTERNAL:

7. Manusia

8. Material

9. Mesin

10. Money

11. Metode

Manajemen

Proyek 

Risiko

Sasaran

Proyek 

Sasaran-sasaran Perusahaan

 jasa kontruksi

Strategi Pemasaran jasa

kontruksi

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 42/60

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian.

Penelitian ini termasuk tipe penelitian eksplanatori atau

 penjelasan. Tujuan utama penelitian eksplanatori atau disebut

 juga penelitian kausal adalah mengidentifikasikan hubungan

sebab-akibat antara berbagai variabel. Studi eksplanatori

meninjau apakah semua variabel bebas berpengaruh sama

 besarnya terhadap variabel terikat, ataukah ada variabel bebas

yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel terikat.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan jasa

konstruksi dengan kualifikasi kecil di Jawa Timur. Dasar 

 pertimbangan pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena di

Jawa Timur terdapat banyak perusahaan jasa konstruksi

dengan Klasifikasi golongan kecil.

3.3. Unit Analisa

Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan  jasa konstruksi dan proyek-proyek yang dikerjakan selama

lima tahun terakhir.

3.4. Definisi Operasional, Konsep, dan Variabel

Penelitian

“Konsep” menggambarkan suatu fenomena secara

abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi

terhadap sesuatu yang khas. Dalam penelitian “konsep” harusdidefinisikan dahulu untuk selanjutnya dijabarkan menjadi

variabel-variabel. Fenomena yang diteliti dalam studi

42

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 43/60

ditetapkan sebagai variabel penelitian. Variabel penelitianadalah sesuatu hal berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

 peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Konsep dan

item rancangan variabel penelitian didapat dari kajian teoritis

dan empiris.

“Konsep” dalam penelitian ini dapat dijelaskan

sebagaiberikut.

A. RisikoSecara konseptual risiko merupakan suatu kondisi tidak 

 pasti dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan

menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan.

Berdasarkan sumbernya secara garis besar risiko

dikelompokkan menjadi (Project Management Institutes,1987):

1. Risiko eksternal tidak dapat diprediksi

Yaitu risiko yang berasal dari luar proyek dan tidak dapat

dikendalikan oleh proyek serta tidak dapat diprediksikan

terjadi atau tidak terjadinya.2. Risiko eksternal dapat diprediksi

Yaitu risiko yang berasal dari luar proyek dan tidak dapat

dikendalikan oleh manajemen proyek namun dapat

diprediksikan terjadi atau tidak terjadinya berdasarkan

gejala-gejala yang ada sebelumnya.

3. Risiko internal non-teknis

Yaitu risiko yang berasal dari dalam lingkup proyek akibat

keputusan-keputusan yang diambil manajemen proyek dan

menyangkut semua hal di luar proses kegiatan fisik  proyek.

4. Risiko internal teknis

43

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 44/60

Yaitu risiko yang berasal dari dalam lingkup proyek akibatkeputusan-keputusan yang diambil manajemen proyek dan

menyangkut semua hal yang berhubungan dengan proses

kegiatan fisik.

5. Risiko legal

Risiko legal adalah risiko yang berhubungan dengan aspek 

hukum dalam proyek.

Variabel-variabel yang ditemukan dalam risiko

ditetapkan sebagai variabel bebas / independen (X1, X2,X3,...dst), pengertiannya adalah variabel yang menjadi sebab

 perubahannya / timbulnya variabel terikat. Sumber-sumber 

risiko dan item-item risiko diambil dari risiko yang

diidentifikasi menurut PMI, Jaminan Pokok dan Jaminan

Tambahan CAR, dan dari literatur-literatur yang disarikan

yang berlaku untuk proyek konstruksi pada umumnya. Daftar 

tersebut ditambah dengan hasil pengalaman peneliti.

B. Sasaran proyek 

Secara konseptual sasaran proyek merupakan kondisiyang ingin dicapai proyek di akhir masa pelaksanaan proyek 

dan dijadikan acuan selama proses pelaksanaan proyek.

Dalam operasional dimensi sasaran proyek adalah pencapaian

sasaran proyek. Indikator tercapainya sasaran proyek adalah

diselesaikannya proyek dengan tepat biaya. tepat waktu, dan

tepat mutu.

Secara lebih ringkas konsep, rancangan variabel, dan

item penelitian disajikan pada Tabel 3.

3.5 Data dalam Penelitian

44

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 45/60

Pengertian data adalah fakta dan angka yang secararelatif tidak berarti bagi pemakai. Data dapat berubah

menjadi informasi yang berarti apabila diproses.

A. Data primer 

Data primer adalah data yang didapat dari sumber 

  pertama. Data primer yang dikumpulkan dapat berupa

  persepsi mengenai penting atau tidaknya risiko-risiko  pada

 pelaksanaan kegiatan konstruksi sebagai variabel penelitian.Teknik pengumpulan data dengan cara observasi langsung

atau menggunakan penyebaran angket, yaitu cara

 pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan

daftar pertanyaan kepada responden (nara sumber).

Disamping itu untuk lebih memperdalam kajian dapat

digunakan pula teknik wawancara dengan nara sumber atau

key-perseon. Respondennya adalah pimpinan perusahaan,

manajer pemasaran, dan manajer proyek/ operasi.

B. Data sekunder 

Data sekunder adalah data berbentuk naskah tertulis

atau dokumen yang telah diolah lebih lanjut clan disajikan

oleh pihak-pihak tertentu. Data sekunder dalam penelitian

dapat diperoleh dari data-data yang tersedia di perusahaan-

 perusahaan jasa konstruksi, asosiasi yang mewadahi, data di

lingkungan lembaga pemerintahan, serta sumber lain yang

relevan.

3.6 Pengukuran Variabel Penelitian

45

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 46/60

3.6.1. Variabel BebasUntuk pengukuran persepsi responden mengenai

 penting atau tidaknya risiko-risiko sebagai variabel penelitian

digunakan Skala Likert. Data ini merupakan data kualitatif 

yang dikuantitatifkan sehingga berbentuk skala interval. Skor 

yang digunakan adalah 1 sampai 5 dengan penjelasan sebagai

 berikut.

Sangat penting : Skor 5

Penting : Skor 4

Cukup : Skor 3Tidak penting : Skor 2

Sangat tidak penting : Skor 1

Untuk mengukur frekuensi terjadi atau taraf keburukan

item-item risiko digunakan Skala interval. Pengukuran item

risiko yang dapat diukur frekuensi terjadinya semisal risiko

banjir adalah sebagai berikut.

- Tidak pernah terjadi/terjadi 0 kali : Skor 1

- Pernah terjadi/terjadi 1 kali : Skor 2

- Sering terjadi/terjadi lebih dari 1 kali : Skor 3

Untuk beberapa item risiko lain yang tidak dapat

diukur frekuensinya semisal risiko iklim politik negara yang 

buruk, yang diukur adalah taraf keburukannya yaitu:

- Tidak terjadi : Skor 1

- Terjadi dengan kondisi buruk : Skor 2

- Terjadi dengan kondisi sangat buruk : Skor 3

3.6.2. Variabel TerikatData untuk variabel sasaran proyek (variabel terikat Y)

merupakan data kuantitatif dengan skala rasio. Karena satuan

46

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 47/60

yang digunakan tidak sama maka data ini perlu dikonversikanmenjadi data interval. Digunakan data interval dengan skala 1

sampai 5.

Metode konversi skala ditunjukkan dengan contoh

untuk data deviasi biaya/kontribusi berikut.

Data tertinggi = 4%

Data terendah = -1%

Jangkauan data = 4% - (-1 %) = 5%

Jumlah kelas = 5 (ditentukan)

Interval = 5% / 5 = 1%

Skala = 1 (positif besar) 4% s/d 4% - 1% = 4% s/d 3%

= 2 (positif) 3% s/d 3% - 1% = 3% s/d 2%

3 (sesuai rencana) 2% s/d 2% - 1% = 2% s/d 1 %

4 (negatif) 1% s/d 1% - 1% = 1 % s/d 0%

5 (negatif besar) 0% s/d 0% - (-1%) = 0% s/d -1%

3.7 Instrumen Pengumpulan Data (Kuesioner)

Alat untuk mendapatkan data disebut instrumen.

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner adalah gabungan

dari bentuk  checklist  dan pilihan ganda. Berikut ini

dijelaskan proses penyusunan kuesioner agar dapat menjadi

alat ukur yang akurat.

3.7.1. Konstruksi Kuesioner 

Langkah-langkah penyusunan instrumen dapat diawali

dengan penjabaran menjadi variabel, indikator, dan

komponen-komponennya. Komponen terendah penjabaran

variabel dijadikan sebagai butir-butir pertanyaan. Seluruh butir   pertanyaan yang telah selesai disusun ditempatkan

47

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 48/60

dalam lembaran instrumen kuesioner. Butir-butir dalamkuesioner berisi item-item risiko dan sasaran proyek/

kegiatan sesuai dengan hasil pendefinisian variabel. Bagian

kanan berisi kolom check-list.Kuesioner harus mudah dimengerti atau dipahami

responden, tidak menimbulkan persepsi bias, dan mudah

  pengisiannya. Kuesioner disertai penjelasan agar 

memudahkan responden dalam mengisinya. Kuesioner dibuat

dengan susunan yang teratur, tulisan yang jelas, dan dicetak 

dalam bentuk yang bagus.

48

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 49/60

Tabel 3. Definisi Konsep dan Variabel

Variabel bebas

Konsep Variabel Indikator

Resiko Ekternal tidak dapat

diprediksi

Perubahan kebijakanlperaturan pemerintah

Pergolakan sosial dan politik 

Acts of God dan natural hazard

Eksternal dapat

diprediksi

Kondisi perekonomian negara yg kurang baik 

Masalah dalam penyediaan sumberdaya

(material; tenaga kerja; alat)

Kondisi owner yang kurang mendukung

Kondisi perusahan /cabang yang kurang baik 

Retribusi di luar dugaan

Internal non-teknis Kondisi keuangan proyek yang buruk 

Kondisi waktu pelaksanaan proyek yang buruk 

K3

Kondisi SDM proyek yang kurang baik 

Kecurangan; kelalaian; ketidakjujuran

Risiko akibat pihak ke tiga

Kerusakan alat; properti; fisik proyek 

Internal teknis Tidak dipenuhinya spesifikasi teknis

Hal-hal teknis proyek yang mengalami perubahan dari owner 

Masalah teknologi/metode konstruksi

Masalah kondisi fisik aktual yang ditemui di

lapangan

Legal Masalah kontrak dan pasal-pasalnya

Tuntutan hukum

Perizinan dan pembebasan lahan

VARIABEL TERIKAT

49

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 50/60

KonsepDimensi / Variabel (Y) Indikator Item

Sasaran

 proyek Pencapaian sasaran proyek 

Tepat biaya Deviasi biaya proyek 

Tepat waktu Deviasi durasi proyek 

Tepat mutu Jumlah item Non-conformity

Product (NC-Product)

3.7.2 Validitas dan Reliabilitas

Tujuan pembuatan kuesioner adalah mendapatkan

informasi yang relevan dengan tujuan survei dan tingkat

keandalan (reliability) serta keabsahan atau validitas

validity setinggi mungkin. Validitas berkaitan dengan

  pengertian apakah instrumen yang digunakan untuk 

mengukur “sesuatu” dapat mengukur secara tepat “sesuatu”

yang diukur (Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki, 2000).

Uji Validitas Sejalan akan menguji apakah item-item

  pertanyaan dalam kuesioner telah mencerminkan apa yang

diteliti atau mampu mengukur variabel dalam penelitian, uji

ini dilakukan dengan Teknik Korelasi  Product Moment (r). Kriteria pengujian yang digunakan adalah:

- Valid jika r ≥ r-kritis (α : 1% / 5%)

- Tidak valid jika jika r < r-kritis (α : 1% / 5%)

50

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 51/60

Reliabilitas berkaitan dengan pengertian apakahinstrumen yang dimaksudkan untuk mengukur “sesuatu” itu

dapat mengukur “sesuatu” yang akan diukur tersebut secara

konsisten dari waktu ke waktu. Teknik Uji Reliabilitas yang

dapat digunakan adalah teknik Konsistensi Internal dengan

Metode Stabilitas Alpha Cronbach, menggunakan coefisien

reliabilitas r (Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki, 2000).

Kriteria pengujian yang digunakan adalah:

- Reliabel jika r > 0,6

- Tidak Reliabel jika r < 0,6

3.8. Pengolahan Data.

Pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan-

 permasalahan dalam penelitian sebagaimana yang dijelaskan

dalam rumusan masalah dapat dijelaskan sebagai berikut.

3.8.1. Analisa Deskriptif 

Analisa ini berguna untuk mendapatkan informasi yang

  bersifat deskriptif nengenai variabel-variabel penelitian.Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisa data yang

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

suatu kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Sehingga jenis analisis ini bersifat mendukung analisis data

selanjutnya. Deskripsi disajikan dengan distribusi frekuensi

data dan hasilnya ditabulasikan dalam tabel frekuensi.

3.8.2 Analisa Faktor 

Variabel-variabel risiko yang telah diinventarisasisebelumnya diuji sebagai faktor-faktor yang signifikan

merupakan risiko-risiko baik pada bidang usaha jasa

51

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 52/60

konstruksi secara umum maupun pada proyek yangdikerjakan secara khusus. Analisa ini menggunakan data yang

telah dikumpulkan melalui kuesioner mengenai penting atau

tidaknya risiko-risiko tersebut sebagai variabel. Alat analisa

statistik yang digunakan adalah Analisa Faktor. Hasil

akhirnya adalah risiko-risiko positif/signifikan pada proyek 

konstruksi dalam bentuk kelompok-kelompok (faktor-faktor)

yang ditetapkan sebagai variabel. Analisa data dapat

dilakukan dengan menggunakan paket program statistik SPSS 

release 11.0 for Windows.Analisa faktor adalah prosedur yang digunakan untuk 

mereduksi dan meringkas data berupa banyak variabel yang

memiliki korelasi satu sama lain sampai tingkatan yang

memungkinkan untuk diolah lebih lanjut. Fungsi Analisa Faktor 

adalah sebagai berikut (Wibisono, 2000).

a. Menentukan himpunan dari dimensi yang tidak mudah

diamati dalam himpunan variabel.

 b. Mengidentifikasikan variabel-variabel yang akan digunakan

ke dalam analisa lanjutan (regresi, korelasi, atau

diskriminan).c. Membentuk himpunan dari variabel (dengan jumlah lebih

sedikit) untuk menggantikan (sebagian/seluruh) himpunan

variabel awal.

d. Menganalisa suatu fenomena dengan data yang sangat besar.

e. Menjabarkan/menguraikan suatu kaitan kompleks di antara

fenomena ke dalam fungsi kesatuan-kesatuan

Proses analisa faktor adalah menghitung korelasi antar 

variabel-variabel manifes yang akan diolah membentuk variabel laten (Gambar 3.1). Dari semua variabel manifes yang

diolah beberapa di antarnya akan diagregasikan ke dalam

52

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 53/60

sejumlah variabel laten yang lebih sedikit. Variabel manifesdiwakili oleh satu item pertanyaan dalam kuesioner. Langkah-

langkah Analisa Faktor adalah sebagai berikut (Gambar 3.2).

Gambar 3.1 Hubungan antara Variabel Laten, Manifes, danItem Pertanyaan

53

L-K 

M-1

M-2

M-n

Q-1

Q-2

Q-n

Analisa faktor 

Merumuskan masalah

Menyusun matriks korelasi

Menetukan jumlah faktor 

Menafsirkan faktor-faktor 

Menghitung skor faktor  Memilih variabel

Menentukan model yang tepat

Merotasi faktor-faktor 

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 54/60

Gambar 3.2 : Langkah-langkah Analisa Faktor 

(Malhotra, 1996)

54

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 55/60

I. Merumuskan masalahDalam perumusan masalah perlu dilakukan perumusan

tujuan analisa faktor dan variabel-variabel secara jelas.

Variabel-variabel dan data yang diperoleh dimasukkan ke

dalam model analisa faktor dalam menu SPSS release 11.0 for Windows.

II. Membuat matriks korelasi

Semua data yang masuk dan diolah akan menghasilkan

matriks korelasi. Dengan matriks korelasi a.kan dapatdiidentifikasikan variabel-variabel tertentu yang tidak 

mempunyai korelasi dengan variabei lain sehingga perlu

dikeluarkan dari analisa. Pada tahap ini juga dapat diketahui

variabel-variabel yang memiliki nilai komunalitas yaitu

variabel dengan koefisien lebih tinggi dari 0,5 dan variabel

tersebut dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan

  Bartlet t' s Test of Spherity yang berfungsi melihat

signifikansi variabel dalam faktor. Kemudian digunakan Uji

 Kaiser-Meyer-Olkin untuk mengetahui kecukupan nilai

loading variabel yang diterima oleh model faktor. Ukuranketepatan uji ini terdapat pada Tabel 6.

Tabel 6. Ukuran ketepatan Kaiser- Meyer-Olkin

Ukuran KMO Rekomendasi

> 0,9 Baik sekali

> 0,8 Baik  

> 0,7 Sedang/agak baik  

> 0,6 Cukup

> 0,5 Kurang

< 0,5 Ditolak  

55

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 56/60

Sumber: Sharma (1996)

III. Rotasi faktor 

Hasil penyederhanaan faktor dalam matriks faktor 

memperlihatkan hubungan antara faktor dengan variabel,

tetapi dalam faktor-faktor tersebut terdapat banyak variabel

yang berkorelasi sehingga sulit diinterpretasikan. Dengan

menggunakan rotasi faktor matriks, matriks faktor 

ditransformasikan ke dalam matriks yang lebih sederhanasehingga mudah untuk diinterpretasikan . Dalam penelitian

ini digunakan rotasi varimax.

IV. Interpretasi faktor 

Interpretasi faktor dapat dilakukan dengan

mengelompokkan variabel yang mempunyai faktor  loading tinggi ke dalam faktor tersebut. Untuk interpretasi hasil

 perilaku ini variabel yang mempunyai faktor  loading  kurang

dari 0,5 akan dikeluarkan dari model. Yang dilakukan di sini

adalah:a. Perhitungan skor faktor, dimaksudkan untuk mencari

nilai faktor yang dapat digunakan untuk analisa

multivariate. b. Penyelesaian surrogate variabel, dimaksudkan untuk 

mencari salah satu variabel dalam setiap faktor 

sebagai wakil dari masing-masing faktor. Pemilihan

ini berdasarkan nilai pada faktor loading tertinggi.

V. Menentukan ketepatan modelTahap terakhir analisa faktor adalah mengetahui apakah

model mampu menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang

56

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 57/60

ada perlu diuji dengan teknik   Principal Component Analysis(PCA) yaitu dengan melihat jumlah residual antara korelasi

yang diamati dengan korelasi yang diproduksi. Apabila nilai

residual semakin tinggi di atas 0,05 maka semakin buruk 

kemampuan model untuk menjelaskan fenomena yang ada.

3.8.3 Analisa Regresi

Setelah didapat risiko-risiko yang signifikan pada

  pelaksanaan proyek dan pengelompokannya langkah

selanjutnya adalah menganalisa sejauhmana kelompok-kelompok risiko ini berpengaruh negatif bagi sasaran proyek.

Analisa ini menggunakan data yang telah dikumpulkan melalui

kuesioner mengenai pendapat responden tentang frekuensi

terjadi atau taraf keburukan item-item risiko.

Dalam tahap ini dilakukan pengujian apakah kelompok-

kelompok (faktor-faktor) risiko sebagai variabel risiko (X)

memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap variabel sasaran

 proyek (Y) secara simultan dan secara parsial. Pengaruh secara

simultan akan menjawab pengaruh risiko secara keseluruhan

 pada pencapaian sasaran proyek. Pengaruh secara parsial akanmenjawab pengaruh masing-masing kelompok risiko pada

 pencapaian sasaran proyek.

Untuk menganalisa pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat ini digunakan alat analisa statistik berupa

Analisa Regresi. Menurut Gujarati (1995), Analisis Regresi

adalah:

"Studi mengenai ketergantungan satu variabel dependen

(terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas)

dengan tujuan mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai

variabel independen yang diketahui."

57

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 58/60

Analisa data menggunakan paket program statistik SPSS

release 11.0 for  Windows. Berikut ini dijelaskan masing-

masing analisa terebut.

A. Pengaruh secara simultan

Pengarus secara simultan diselesaikan dengan Analisa

Regresi Linier Berganda. Analisa Regresi Berganda digunakan

untuk menjelaskan hubungan dua atau lebih variabel bebas

dengan satu variabel terikat. Modelnya adalah sebagai berikut:

Y = a+b1X1 +b2X2 +b 3X3 +... . . +b„X„ +e

Di mana:

Y = Variabel terikat = Sasaran proyek/ kegiatan

Xn = Variabel bebas/prediktor n = Kelompok risiko n

a = Konstanta/intersep

 bn = Koefisien prediktor / koefisien regresi Xn

(menunjukkan angka peningkatan/ penurunan variabelterikat akibat dari perubahan variabel bebas)

e = Erro r te rm s = kesa la ha n a ca k.

58

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 59/60

Analisa Regresi Berganda digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

- Apakah ada/tidak ada pengaruh yang signifikan

antara variabel-variabel bebas secara simultan

terhadap variabel terikat? Pertanyaan ini dijawab

dengan uji hipotesis nilai statistik F-test.

- Seberapa besar variabel terikat dapat dijelaskan oleh

seluruh variabel bebas?

Pertanyaan ini dapat dijawab dengan nilai KoefisienDeterminasi (R 2) yang didapat dari tabel hasil perhitungan. R 2

dapat bernilai antara 0 dan 1. Semakin besar nilai R 2 berarti

semakin besar kemampuannya dalam menjelaskan.

B. Pengaruh Secara Parsial

Pengaruh secara parsial diselesaikan dengan Analisa

Regresi Linear Sederhana yang menjelaskan hubungan

fungsional ataupun kausal satu variabel bebas dengan satu

variabel terikat. Modelnya adalah sebagai berikut (Sugiyono,

2000).

Y=a+b.X 

Di mana:

Y = Variabel terikat = Sasaran proyek  

X = Variabel bebas/prediktor = Kelompok-kelompok risiko

a = Konstanta/intersep

b = Koefisien prediktor/koefisien regresi (menunjukkanangka peningkatan/penurunan variabel terikat berdasarkan

variabel bebas)

59

5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 60/60

Analisa Regresi Berganda digunakan untuk menjawab

 pertanyaan-pertanyan berikut (Kuncoro, 2001)

- Manakah diantara variabel bebas yang

mempengaruhi variabel terikat ?

Pertanyaan ini dijawab dengan uji hipotesis nilai

statistik F-test.

- Apakah semakin besar variabel bebas, variabel

terikat akan semakin besar juga? Pertanyaan ini

dijawab dengan melihat nilai Koetisien Regresi (B).  jika bernilai positif berarti semakin besar variabel

 bebas, variabel terikat akan semakin besar.

- Seberapa jauh variabel terikat mampu dijelaskan

oleh variabel bebas?

Pertanyaan ini dijawab dengan meninjau Koefisien r 2.

Variabel bebas yang memiliki pengaruh paling besar adalah

yang memiliki nilai r 2 terbesar.

3.8.4 Analisa Jalur.Untuk mengetahui hubungan yang lebih mendalam

antara variabel-variabel risiko, variabel sasaran proyek yang

meliputi biaya, waktu, dan mutu serta kaitannya dengan sasaran

  perusahaan secara menyeluruh, maka dalam penelitian ini

digunakan pula teknik analisis jalur (path)

60