Risiko Dan Analisisnya
Transcript of Risiko Dan Analisisnya
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 1/60
RISIKO DAN ANALISISNYA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia dengan lebih dari 200 juta jiwa penduduk
merupakan pasar yang potensial untuk melakukan investasi.
Jumlah penduduk yang demikian besar ini tersebar dalam
wilayah yang sangat luas pula dengan kekayaan alam yangsangat melimpah sedemikian hingga mampu menciptakan
peluang bagi dunia bisnis untuk melakukan investasi dalam
segala bidang.
Tak terkecuali dalam bidang jasa-jasa pembangunan,
Indonesia terbuka lebar untuk berinvestasi dalam bidang ini.
Pembangunan sarana maupun prasarana fisik baik oleh
pemerintah maupun swasta membuka peluang yang cukup
lebar untuk bergerak dalam bidang ini. Sumberdaya alam di
Indonesia melimpah untuk dimanfaatkan pada bidang jasa
konstruksi. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, jasakonstruksi mampu menarik ratusan ribu tenaga kerja untuk
bekerja pada proyek-proyek pembangunan.
Dibandingkan dengan bidang usaha lainnya, bidang
jasa konstruksi memiliki porsi tidak kurang dari 11% dari
total investasi di Indonesia. Jumlah perusahaan yang bergerak
dalam bidang ini kurang lebih sebanyak 40.840 perusahaan
dalam berbagai kualifikasi dengan 82,5% merupakan
perusahaan kecil yang masih terkonsentrasi untuk
mengerjakan proyek-proyek pemerintah. Di Jawa Timur terdapat 9.674 perusahaan, dimana 93% merupakan
perusahaan yang berkualifikasi kecil.
1
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 2/60
Seperti halnya industri kecil lainnya, perusahaan- perusahaan jasa konstruksi kecil dengan jumlah yang demikian
besar memiliki omzet yang dapat melebihi industri jasa
konstruksi pada skala menengah, dan bahkan saat masa krisis
perusahaan-perusahaan kecil ini ternyata masih dapat bertahan
dan menikmati rupiah. Namun demikian terdapat kendala untuk
dapat berkembang dan bersaing terutama apabila pada saatnya
nanti pemain-pemain asing mulai memasuki industri dalam
skala kecil ini. Kendala-kendala ini umumnya adalah
permasalahan klasik diseputar permodalan, manajemen produksi dan operasional, serta pengelolaan pemasaran. Dalam
hal permodalan, kecilnya aset yang dimiliki menyebabkan
kesulitan dalam mencari pinjaman perbankan. Permasalahan
dalam manajemen produksi dan operasional terutama adalah
ketidakmampuan dalam melakukan manajemen proyek dan
pengelolaan risiko-risiko proyek baik risiko mum] maupun
risiko spekulatif. Sedangkan dalam hal pemasaran, perusahaan-
perusahaan ini masih terapaku untuk mengerjakan proyek-
proyek milik pemerintah.
Industri jasa konstruksi pembangunan merupakan bidangusaha jasa yang membutuhkan modal yang cukup besar, hal ini
disebabkan karena pendapatan perusahaan diperoleh apabila
pekerjaan yang dilaksanakan telah terselesaikan dalam tahapan
yang ditentukan. Ini berarti apabila terjadi keterlambatan
pembayaran, maka pekerjaanpun sangat mungkin terhambat.
Untuk mengatasi hal seperri ini maka diperlukan suntikan dana
segar agar pelaksanaan proyek oleh perusahaan tidak terhambat
sehingga sasaran proyek berupa tepat mutu, tepat biaya, dan
tepat waktu dapat terpenuhi. Dengan terpenuhinya sasaran proyek, maka sasaran perusahaan secara umum dalam rangka
mendapatkan keuntungan akan tercapai pula.
2
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 3/60
Industri jasa konstruksi pembangunan merupakan bidangusaha yang unik dan dinamis. Usaha ini memiliki karakteristik
khusus yang membedakannya dengan kegiatan bisnis lainnya.
Karakteristik bisnis jasa konstruksi yang membedakan dengan
jenis kegiatan bisnis yang lain antara lain adalah bahwa proyek-
proyek pembangunan sarana fisik yang merupakan kegiatan
operasional utama dari suatu bisnis jasa konstruksi umumnya
bersifat unik, memiliki satu jangka waktu pelaksanaan yang
tidak berulang, memiliki intensitas kegiatan dan menggunakan
sumberdaya yang tidak konstan, serta melibatkan banyak disiplin ilmu.
Pelaksanaan proyek kegiatan pada bisnis jasa konstruksi
pembangunan dihadapkan pada tiga kendala yaitu biaya, waktu,
dan mutu. Ketiga kendala ini dapat diartikan sebagai sasaran
proyek, yang didefiniskan sebagai tepat biaya, tepat waktu, dan
tepat mutu. Keberhasilan pelaksanaan suatu proyek yang
dilaksanakan oleh perusahaan jasa konstruksi dikaitkan dengan
sejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat terpenuhi.
Sehubungan dengan karakteristik proyek yang dinamis
diperlukan pengelolaan proyek yang baik agar ketiga sasarantersebut dapat terpenuhi. Manajemen Proyek adalah proses
pengelolaan proyek yaitu melalui pengelolaan, pengalokasian,
dan penjadwalan sumberdaya dalam proyek untuk mencapai
sasaran tersebut. Sebagai bagian dari proses Manajemen
Proyek, perencanaan dan pengendalian yang baik belum
menjamin terwujudnya sasaran proyek. Selalu terdapat
kemungkinan tidak tercapainya suatu tujuan atau selalu terdapat
ketidakpastian atas keputusan apapun yang diambil. Suatu
kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruhkonsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi
disebut “risiko” . Konsekuensi tidak menguntungkan mengacu
3
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 4/60
pada tidak terwujudnya sasaran proyek, yaitu tepat biaya, tepatwaktu, dan tepat mutu.
Di dalam bisnis jasa pembangunan terdapat sifat-sifat
unik sehingga diperlukan sejumlah asumsi untuk
memperkirakan data-data dan informasi yang belum tersedia
selama proses berjalannya proyek, sejak tahap perencanaan
sampai pelaksanaan. Asumsi dan perkiraan yang digunakan
mendukung adanya ketidakpastian ini. “Risiko” yang dihadapi
proyek bergantung pada asumsi dan perkiraan yang digunakan.
Risiko yang akan dihadapi dalam proyek lebih beratsehubungan dengan sifat proyek hanya berjalan dalam satu
jangka waktu pelaksanaan yang tidak berulang. Sehubungan
dengan itu diperlukan manajemen risiko untuk melihat risiko-
risiko yang dihadapi dan meninjau pengaruhnya terhadap
sasaran kegiatan. Selanjutnya akan dapat direncanakan
penanganan untuk meminimalisasi akibat buruknya sehingga
dapat mendukung terwujudnya sasaran kegiatan.
Termasuk dalam tahapan manajemen risiko adalah
perencanaan manajemen risiko, identifikasi risiko, analisa
risiko, penanganan risiko, dan monitor terhadap risiko.Identifikasi risiko adalah langkah awal dalam penerapan
manajemen risiko dan merupakan tahapan yang penting dalam
pelaksanaan kegiatan. Dengan identifikasi risiko pada proses
pelaksanaan kegiatan konstruksi akan diketahui risiko-risiko
apa saja yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan sejak mulai
dikerjakan sampai selesai. Selanjutnya akan diketahui seberapa
potensial risiko-risiko tersebut dalam mempengaruhi
tercapainya sasaran kegiatan.
Dalam masa pemulihan perekonomian akibat krisisyang melanda Indonesia ini pertumbuhan sektor konstruksi
mengalami penurunan sejak tahun 2000 (Konstruksi, Januari
4
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 5/60
2002). Dalam kondisi seperti itu secara umum permintaansektor perumahan, perkantoran, dan properti lain tahun 2002
menurun 20% sampai 40% (Konstruksi, Desember 2002).
Disamping itu pemerintah melalui Keppres nomor 18 tahuin
2000 tentang Jasa Konstruksi Pembangunan telah membuka
sekat kedaerahan untuk perusahaan jasa konstruksi dimana
apabila selama ini untuk proyek-proyek pemerintah dalam
nominal kecil harus dikerjakan kontraktor lokal dalam
lingkup daerah Kota/Kabupaten, maka dengan
diberlakukannya Keppres ini suatu perusahaan jasakonstruksi pembangunan dapat mengerjakan proyek-proyek
dengan nominal kecil di seluruh wilavah Republik Indonesia
tanpa ada batasan-batasan seperti pada periode sebelumnya.
Ini berarti persaingan diantara perusahaan jasa konstruksi
klasifikasi kecil semakin ketat dan diperlukan strategi untuk
dapat bersaing disamping diperlukannya strategi pemasaran
bagi industri jasa konstruksi berskala kecil dimana selama ini
dalam industri jasa konstruksi skala kecil marketing kurang
begitu diperhatikan.
5
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 6/60
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Risiko dan Pengertiannya
Kangari (1995) menuliskan penelitiannya yang
berjudul Risk Management Perceptions and Trends of US.Construction. Dari penelitian ini diketahui persepsi
kontraktor-kontraktor mengenai alokasinya dan importancerisiko-risiko konstruksi yang berlaku pada proyek-proyek
konstruksi di Amerika Serikat. Pengolahan data dilakukan
secara deskriptif. Hasil identifikasi adalah sebagai berikut.
Risiko yang penting:
- Produktivitas tenaga kerja dan peralatan
- Kualitas pekerjaan
- Keselamatan kerja
- Kemampuan kontraktor .
Resiko yang kurang penting:- Ketersediaan material, tenaga kerja, dan peralatan
- Kerusakan material
- Inflasi
- Kuantitas pekerjaan aktual
- Perselisihan tenaga kerja
- Kegagalan keuangan pihak-pihak yang terlibat
- Negosiasi untuk change-order - Ganti rugi / indentification
-
Proses penyelesaian perpanjangan kontrak.
6
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 7/60
Penelitian lain dikemukakan oleh Smith dan Bohn(1999) berjudul Small to Medium Contractor Contingency and
Assumption of Risk. Penelitian ini mengidentifikasi risiko-
risiko yang dihadapi kontraktor kecil dan menengah yang
diolah secara deskriptif risiko-risiko ini ditunjukkan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Risiko-risiko pada Perusahaan Kontraktor
Kecil dan Menengah
Risiko Sumber Sumber Predictable/
UnpredictableArea
Risiko alam/natural
Acts of God Eksternal Unpredictable Konstruksi
Kerugian akibat kebakaran/kecelakaan Internal Unpredictable Konstruksi
Risiko desain
Perubahan lingkup pekerjaan Internal Predictable Kontraktual
Teknologi baru Internal PredictableKontraktual
Konstruksi
SpesifikasiInternal
Teknis Predictable Kontraktual
Kerugian/keterlambatan akibat differing
sitelperubahan
Desain
Teknis Predictable KontraktualKonstruksi
Risiko logistik
Kerugian/keterlambatan akibat
keterlambatan/
kerusakan material
Internal Predictable Konstruksi
Kerugian/keterlambatan akibat ketersedian
sumberda aEksternal 'Predictable Konstruksi
Akses menuju lokasi Internal Predictable Kontraktual
Keterlambatan menemukan dan men Internal Predictable Kontraktual
Risiko finansial
Ketersediaan dana proyek Internal Predictable Kontraktual
Kecukupan kas Internal Predictable Kontraktua
Kurs tukar mata uang dan inflasi Eksternal PredictableKonstruksiKontraktual
7
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 8/60
Estimasi biaya yang terlalu rendah Internal PredictableKesalahan kontraktor dalam hal kemamr,uanInternal Predictable Kontraktual
Cost overrun’s karena keterlambatan Internal Predictable Konstruksi
Legal dan peraturan
Masalah perizinan dan lisensi Eksternal Unpredictable Konstruksi
Third ar liability Eksternal Unpredictable Kontraktual
Tanggung jawab/liability diri sendiri Internal PredictableKonstruksi
Kontraktual
Kegagalan kontrak Internal Predictable Kontraktual
Perubahan peraturan Eksternal Unpredictable Konstruksi
Risiko politik
Kerugian/keterlambatan karena Eksternal Unpredictable Konstruksi
Perubahan hukum perdagang an Eksternal Unpredictable Konstruksi
Sumber: Smith dan Bohn, 1999
2.2. Konsep Risiko
2.2.1. Pengertian Risiko
Untuk memahami konsep risiko/risk dalam proyek
konstruksi perlu dipahami pengertian mengenai risiko. Berikut
ini dijelaskan pengertian mengenai risiko menurut beberapa
sumber.
Salim (1993) dalam Djojosoedarso (1999)
mendefinisikan risiko sebagai ketidakpastian atas terjadinya
suatu peristiwa. Pengertian lain menjelaskan bahwa risiko
adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan /
kerugian ekonomi atau finansial, kerusakan atau cedera fisik,
keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian selama
dilaksanakannya suatu kegiatan (Cooper dan Chapman, 1993).
Pengertian risiko dalam konteks proyek dapat
didefinisikan sebagai suatu penjabaran terhadap konsekuensiyang tidak menguntungkan, secara finansial maupun fisik,
8
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 9/60
sebagai hasil dari keputusan yang diambil atau akibat kondisilingkungan di lokasi suatu kegiatan. Jika dikaitkan dengan
konsep peluang, “risiko” adalah peluang atau kans / chance
terjadinya kondisi yang tidak diharapkan dengan semua
konsekuensi yang mungkin muncul yang dapat menyebabkan
keterlambatan atau kegagalan proyek (Gray dan Larson, 2000).
Kerzner (2001) menjelaskan konsep risiko pada proyek sebagai
“ukuran probabilitas dan konsekuensi dari tidak tercapainya suatu sasaran proyek yang telah ditentukan”.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu kondisi yang timbul karena
ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika
terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan.
Lebih jauh lagi risiko pada proyek adalah “ suatu kondisi pada
proyek yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang
kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkankonsekuensi fisik maupun finansial yang tidak
menguntungkan bagi tercapainya sasaran proyek, yaitu
biaya, waktu, mutu proyek”.
2.2.2. Risk dan UncertaintyMeskipun risiko memiliki kaitan yang erat dengan
ketidakpastian/ uncertainty, keduanya memiliki perbedaan.
Ketidakpastian adalah kondisi dimana terjadi kekurangan
pengetahuan, informasi, atau pemahaman tentang suatu
keputusan dan konsekuensinya (Ritchie dan Marshall, 1993).
Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, karena
ketidakpastian mengakibatkan keragu-raguan dalam
meramalkan kemungkinan terhadap hasil-hasil yang akanterjadi di masa mendatang (Djososoedarso, 1999). Semakin
9
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 10/60
tinggi tingkat ketidakpastian maka semakin tinggi pularisikonya (Ritchie dan Marshall, 1993).
2.2.3. Risk dan OpportunityKejadian di masa yang akan datang tidak dapat
diketahui secara pasti. Kejadian ini atau suatu keluaran /
output dari suatu kegiatan / peristiwa dapat berupa kondisi
yang baik atau kondisi yang buruk. Jika yang terjadi adalah
kondisi yang baik maka hal tersebut merupakan kesempatan
baik (opportunity), namun jika terjadi hal yang buruk makahal tersebut merupakan risiko (Kerzner, 2001).
2.2.4. Risk, Hazard, Peril, dan LossesMenurut Umar (2001) konsep tersebut dijelaskan
sebagai berikut.
Hazard Peril Losses
- Hazard adalah suatu keadaan bahaya yang dapat
menyebabkan terjadinya peril (bencana).- Peril (bencana) adalah sutu peristiwa/kejadian yang dapat
menimbulkan kerugian (losses) atau bermacam kerugian.
- Losses (kerugian) adalah kondisi negatif yang diderita
akibat dari suatu peristiwa yang tidak diharapkan tetapi
ternyata terjadi.
2.3. Manajemen Risiko
2.3.1. Pengertian Manajemen Risiko
10
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 11/60
Sebagaimana dikemukakan Webb (1994) manajemenrisiko adalah “suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah diketahui (melalui rencana
analisa risiko atau bentuk observasi lain) untuk
meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin muncul”.Untuk itu risiko harus didefinisikan dalam bentuk suatu
rencana atau prosedur yang reaktif. Kerzner (2001)
mengemukakan pengertian manajemen risiko sebagai semuarangkaian kegiatan yang berhubungan dengan risiko, dimana
didalamnya termasuk perencanaan (planning), penilaian(assesment) (identifikasi dan dianalisa), penanganan(handling), dan pemantauan (monitoring) risiko.
Jika lebih jauh lagi dikaitkan dengan fungsi manajemen
secara keseluruhan maka manajemen risiko adalah suatu
manajemen fungsional yang mendukung manajemen obyektif
dengan sasaran adanya ketidakpastian di masa mendatang
(Tarmudji, 2000).
Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut dapat
disusun konsep manajemen risiko sebagai bentuk
pengelolaan terhadap risiko untuk meminimalisasikonsekuensi buruk yang mungkin muncul melalui
perencanaan, identifikasi, analisa, penanganan, dan pemantauan risiko.
2.3.2. Pentingnya Manajemen Risiko
Dalam dunia nyata selalu terjadi perubahan yang sifatnya
dinamis, sehingga selalu terdapat ketidakpastian (Webb, 1994).
Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, dan risiko akan
menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Setiapaktivitas manusia selalu mengandung risiko karena adanya
keterbatasan dalam memprediksikan hal yang akan terjadi di
11
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 12/60
masa yang akan datang (Kerzner, 2001). Kejadian yangmemiliki peluang atau ketidakpastian (sebagai halnya risiko )
tidak dapat dikontrol, dan tidak ada pengelolaan sebaik apapun
yang dapat meniadakan risiko. Setiap orang dan setiap
organisasi harus selalu berusaha untuk menanggulanginya,
artinya berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar
akibat buruk yang timbul dapat dihilangkan atau paling tidak
dikurangi.
Manajemen risiko merupakan pendekatan terorganisasi
untuk menemukan risiko-risiko yang potensial sehingga dapatmengurangi terjadinya hal-hal di luar dugaan. Selanjutnya dapat
diketahui akibat buruknya yang tidak diharapkan (Cooper dan
Chapman, 1993) dan dapat dikembangkan rencana respon yang
sesuai untuk mengatasi risiko-risiko potensial tersebut.
Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat
membantu dalam menganalisa ketidakpastian di masa yang
akan datang (Ritchie dan Marshall, 1993). Manajemen risiko
harus dilakukan sedini mungkin dengan didukung informasi
tersebut. Prosesnya merupakan tindakan preventif di mana
kondisi usaha sesungguhnya dapat menjadi jelas sebelumterlambat dan dapat terhindar dari kegagalan yang lebih besar.
Dengan manajemen risiko berarti melakukan sesuatu yang
proaktif daripada reaktif.
2.3.2. Pentingnya Manajemen Risiko
Selalu terdapat perubahan dalam segala hal di dunia ini
sehingga selalu terdapat ketidakpastian dalam segala hal
(Webb, 1994). Risiko timbul karena adanya ketidakpastian
dan risiko akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Setiap aktivitas manusia selalu mengandung
risiko karena adanya keterbatasan dalam memprediksikan hal
12
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 13/60
yang akan terjadi di masa yang akan datang (Kerzner, 2001).Kejadian yang memiliki peluang atau ketidakpastian
sebagaimana risiko tidak dapat dikontrol, dan tidak ada
pengelolaan sebaik apapun yang dapat meniadakan risiko.
Setiap orang dan setiap organisasi harus selalu berusaha
untuk menanggulanginya, artinya berupaya untuk
meminimumkan ketidakpastian agar akibat buruk yang timbul
dapat dihilangkan atau paling tidak dikurangi.
Manajemen risiko merupakan pendekatan terorganisasi
untuk menemukan risiko-risiko yang potensial sehingga dapatmengurangi terjadinya hal-hal di luar dugaan. Selanjutnya
dapat diketahui akibat buruknya yang tidak diharapkan
(Cooper dan Chapman, 1993) dan dapat dikembangkan
rencana respon yang sesuai untuk mengatasi risiko-risiko
potensial tersebut.
Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat
membantu dalam menganalisa ketidakpastian di masa yang
akan datang (Ritchie dan Marshall, 1993). Manajemen risiko
harus dilakukan sedini mungkin dengan didukung informasi
tersebut. Prosesnya merupakan tindakan preventif di manakondisi usaha sesungguhnya dapat menjadi jelas sebelum
terlambat dan dapat terhindar dari kegagalan yang lebih
besar. Dengan manajemen risiko berarti melakukan sesuatu
yang proaktif daripada reaktif.
Dengan demikian melalui manajemen risiko akan
diketahui metode yang tepat untuk menghindari/mengurangi
besarnya kerugian yang diderita akibat risiko. Secara langsung
manajemen risiko yang baik dapat menghindari semaksimal
mungkin dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkanakibat terjadinya suatu peristiwa yang merugikan dan
menunjang peningkatan keuntungan usaha.
13
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 14/60
Secara tak langsung manajemen risiko memberikansumbangan sebagai berikut.
a. Memberikan pemahaman tentang risiko, efeknya,
dan keterkaitannya secara lebih baik dan pasti
sehingga menambah keyakinan dalam pengambilan
keputusan yang dapat meningkatkan kualitas
keputusan (Djojosoedarso, 1999).
b. Meminimalkan jumlah kejadian di luar dugaan dan
memberikan gambaran tentang akibat negatifnya
sehingga mengurangi ketegangan dan kesalah- pahaman.
c. Membantu menyediakan sumberdaya dengan baik.
d. Menangkal timbulnya hal-hal dari luar yang dapat
mengganggu kelancaran operasional.
e. Mengurangi fluktuasi laba dan arus kas tahunan
atau menstabilkan pendapatan.
f. Menimbulkan kedamaian pikiran dan ketenangan
tenaga kerja dalam bekerja.
g. Meningkatkan public-image perusahaan sebagai
wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadapkaryawan dan masyarakat.
Manajemen risiko pada saat ini merupakan kunci dari
keseluruhan manajemen bisnis (Kerzner, 2001). Tarmudji
(2000) menambahkan bahwa obyektif utama manajemen
risiko harus menyokong obyektif perusahaan. Dengan
berjalannya usaha bisnis yang diharapkan mendatangkan
keuntungan, maka meminimalkan risiko untuk mencapai
keuntungan yang memuaskan menjadi sasaran bisnis.Ritchie dan Marshall (1993 ) mengemukakan bahwa:
14
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 15/60
"Pengalaman menunjukkan bahwa manajer yang efektif adalah manajer yang menggunakan waktunya untuk berpikir
tentang kebutuhan pada saat ini dan kecenderungan di masa
yang akan datang. Namun demikian manajer yang peduli
akan perkembangan yang memungkinkan serta hasil
keluarannya (internal atau eksternal), serta yang lebih
proaktif daripada reaktif adalah manajer yang lebih mungkin
untuk sukses."
Ketidakpastian dalam suatu usaha dapat merupakansuatu kesempatan (opportunity) atau risiko, yang dapat
mendatangkan keuntungan atau kerugian. Analisa risiko
dapat membantu untuk risiko spekulatif dengan lebih
bijaksana dan efisien dengan memutuskan apakah risiko
tersebut harus dihindari atau dihadapi (Umar, 2001). Lebih
jauh lagi kemampuan dalam mengelola risiko akan
bermanfaat dalam persaingan serta mencegah terjadinya
kegagalan dan kehancuran sehingga suatu unit usaha dapat
bertahan hidup (Darmawi, 1990).
2.3.3. Proses dalam Manajemen Risiko
Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat
membantu dalam menganalisa hal-hal tidak pasti yang akan
terjadi masa yang akan datang (Ritchie dan Marshall, 1993).
Manajemen risiko memanfaatkan informasi tersebut untuk
memusatkan perhatian pada masa depan apabila terdapat
ketidakpastian dan kemudian mengembangkan rencana yang
sesuai untuk mengatasi isu-isu potensial tersebut dari dampak
yang merugikan.Tahapan dalam manajemen risiko dapat dijelaskan
sebagai berikut (Kerzner, 2001).
15
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 16/60
1. Perencanaan ( planning)Proses pengembangan dan dokumentasi strategi dan
metode yang terorganisasi, komprehensif, dan interaktif,
untuk keperluan identifikasi dan penelusuran isu-isu risiko,
pengembangan rencana penanganan risiko, penilaian risiko
yang kontinyu untuk menentukan perubahan risiko, serta
mengalokasikan sumberdaya yang memenuhi.
2. Penilaian (assesment )Terdiri atas proses identifikasi dan analisa area-area
dan proses-proses teknis yang memiliki risiko untuk
meningkatkan kemungkinan dalam mencapai sasaran biaya,
kinerja / performance, dan waktu penyelesaian kegiatan.
a. Identifikasi (identifying )
Merupakan proses peninjauan area-area dan proses-
proses teknis yang memiliki risiko potensial, untuk
selanjutnya diidentifikasi dan didokumentasi.
b. Analisa (analyzing)Merupakan proses menggali informasi / deskripsi lebih
dalam terhadap risiko yang telah diidentifikasi, yang terdiri
atas:
- kuantifikasi risiko dalam probabilitas dan
konsekuensinya terhadap aspek biaya, waktu, dan
teknis proyek
- penyebab risiko
-
keterkaitan antar risiko- saat terjadinya risiko
- sensitivitas terhadap waktu
16
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 17/60
3. Penanganan (handling)Merupakan prases identifikasi, evaluasi, seleksi, dan
implementasi penanganan terhadap risiko dengan sasaran dan
kendala masing-masing program, yang terdiri atas menahan
risiko, menghindari risiko, mencegah risiko, mengontrol
risiko, dan mengalihkan risiko.
4. Pemantauan / monitoring risiko
Merupakan proses penelusuran dan evaluasi yangsistematis dari hasil kerja proses penanganan risiko yang
telah dilakukan dan digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan strategi penanganan risiko yang lebih baik di
kemudian hari.
2.4. Jenis Risiko
Untuk dapat mengidentifikasi risiko-risiko perlu
diketahui jenis- jenis risiko dan pengelompokannya menurut
teori-teori. Berikut ini adalah risiko-risiko dalam bidangusaha bisnis. Risiko-risiko pada bidang usaha bisnis dapat
diterapkan pada kegiatan proyek konstruksi, karena jasa
konstruksi juga merupakan bidang usaha bisnis yang
bertujuan mendapatkan keuntungan.
Secara garis besar berdasarkan sifatnya risiko
dikelompokkan menjadi risiko usaha (business risk ) atau yang
disebut juga sebagai risiko spekulatif, dan risiko murni. Risiko
spekulatif adalah risiko yang jika diambil dapat memberikan
dua kemungkinan hasil, yaitu kerugian atau keuntungan. Dalamkonteks aktivitas proyek, risiko yang dimaksud adalah risiko
murni, yaitu risiko yang secara potensial dapat mendatangkan
17
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 18/60
kerugian dalam upaya mencapai sasaran kegiatan (Soeharto,2001).
2.4.1. Risiko-risiko dalam Project of Knowledge
(Project Management Institute)
Project Management Institute (PMI) memberikan
daftar sejumlah risiko yang ada pada proyek konstruksi
sebagaimana dicantumkan dalam Section E-3, Project of
Knowledge, 28 Maret 1987 (Barrie dan Paulson, 1992).Berikut ini adalah risiko-risiko yang diidentifikasi menurut
PMI.
1. Risiko eksternal tidak dapat diprediksi
a. - Perubahan peraturan perundang-undangan
- Campur tangan pemerintah.
b. Bahaya dari alam (acts of God)
c. – Vandalisme (perusakan)
- Sabotase.
d. Efek samping yang tidak diharapkane. Kegagalan penyelesaian pekerjaan
2. Risiko eksternal dapat diprediksi secara tidak pasti
a. - Risiko pasar
- Perubahan-perubahan besar
b. Operasional
c. Dampak lingkungan
d. Dampak sosial
e. - Perubahan nilai tukar mata uang- Inflasi
- Perpajakan
18
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 19/60
f. Perubahan suku bunga pinjamang. Ketersediaan material mentah
3. Risiko internal non-teknis
a. Keterlambatan dari jadwal
b. Pemberhentian pekerjaan oleh tenaga kerja
Cost overrunsc. Rencana manfaat / benefit proyek
d. Kemacetan cash flow / arus kas
e.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
4. Risiko teknis
a. Perubahan teknologi
b. Masalah sehubungan dengan kinerja operasional dan
pemeliharaan
c. Teknologi proyek yang khusus
d. Perubahan dan penyesuaian
- Perubahan kondisi proyek secara global/makro
- Masalah sehubungan dengan desain .
5. Risiko legal
a. Lisensi
b. Hak paten
c. Kegagalan kontrak
d. Tuntutan hukum
e. Force Majeuref. Kinerja subkontraktor.
Risiko eksternal adalah risiko yang berada di luar proyek dan sudah ada sebelum proyek dicanangkan dan mempengaruhi
jalannya proyek (Gray dan Larson, 2000). Risiko internal
19
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 20/60
adalah risiko yang berada di dalam lingkup proyek dan berasaldari keputusan yang diambil proyek (Webb, 1994). Risiko
internal merupakan ketidakpastian yang dapat dikontrol oleh
manajer proyek (Kerzner, 2001).
2.4.2. Risiko-risiko dalam Konteks Bisnis Umum dan
Proyek
Risiko-risiko dalam konteks proyek menurut Kerzner
(2001 ) adalah:
1. Risiko yang dapat diasuransikan (insurable)
a. Kerusakan langsung pada peralatan dan pelengkapan
- Kebakaran
- Kecelakaan
- Kerusakan/kehilangan material, peralatan, dan
perlengkapan proyek
b. Kerugian tidak langsung (yang menyangkut aktivitas pihak
ke tiga)
-Penggantian peralatan
- Pembuangan reruntuhan (debris removal )
c. Tanggung jawab hukum
- Desain produk yang buruk
- Kesalahan desain
- Tanggung jawab terhadap produk proyek
- Kegagalan performance proyek.
d. Sumberdaya manusia Contohnya antara lain:
- Cedera badan pada tenaga kerja
-
Tidak berfungsinya tenaga kerja inti- Biaya penggantian tenaga kerja inti.
20
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 21/60
2. Risiko-risiko pada tahap konstruksi- Tenaga kerja yang tidak terampil Ketersediaan
material
- Pemogokan
- Cuaca
- Perubalian lingkup pekerjaan
- Perubahan jadwal pelaksanaan proyek
- Persyaratan peraturan perundangan
- Tidak ada sistem kontrol di lokasi proyek
-
Kualitas pekerjaan yang buruk - Tidak diterimanya pekerjaan oleh pemberi kerja
- Perubahan konstruksi yang telah jadi
- Masalah pada arus kas
- Keterlambatan pengiriman material
Soeharto (2001) mengelompokkan risiko berdasarkan
potensi sumber risiko sebagai berikut.
1. Risiko yang berkaitan dengan bidang manajemen
- Kurang tepatnya perencanaan lingkup pekerjaan,
biaya, jadwal, dan mutu- Kurang tepatnya pengendalian lingkup pekerjaan,
biaya, jadwal, dan mutu
- Ketepatan penentuan struktur organisasi
- Ketelitian pemilihan personil
- Kekaburan kebijakan dan prosedur
- Koordinasi pelaksanaan
2. Risiko yang berkaitan dengan bidang teknis dan
implementasi
- Ketepatan pekerjaan dan produk desain-engineering - Ketepatan pengadaan material dan peralatan
(volume, jadwal, harga, dan kualitas)
21
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 22/60
- Ketepatan pekerjaan konstruksi (jadwal dan kualitas)- Tersedianya tenaga ahli dan penyelia
- Tersedianya tenaga kerja lapangan
- Variasi dalam produktivitas kerja
- Kondisi lokasi dan site
- Ditemukannya teknologi baru (peralatan dan metode)
dalamproses konstruksi dan produksi.
3. Risiko yang berkaitan dengan bidang kontrak dan hukum
-
Pasal-pasal yang kurang lengkap, kurang jelas, danmenimbulkan perbedaan interpretasi
- Pengaturan pembayaran, change order, dan klaim
- Masalah jaminan, guarantee, dan warranty- Lisesnsi dan hak paten
- Force majeure
4. Risiko yang berkaitan dengan situasi ekonomi, sosial, dan
politik
- Peraturan perpajakan dan pungutan
- Perizinan
- Pelestarian lingkungan- Situasi pasar (persediaan dan
penawaran material dan peralatan)
- Ketidakstabilan moneter/devaluasi
- Aliran kas.
Penelitian yang dilakukan oleh Standish Group pada
1000 Manajer Proyek memberikan hasil daftar 10 hal-hal
potensial yang menyebabkan kegagalan proyek (Wysocki,
Beck, dan Crane, 2000), yaitu:1. Persyaratan yang tidak lengkap
2. Rendahnya peranan owner
22
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 23/60
3. Kekurangan sumberdaya4. Pengharapan yang tidak realistis
5. Rendahnya dukungan pihak eksekutif
6. Perubahan persyaratan dan spesifikasi
7. Kurang matangnya perencanaan
8. Proyek ditiadakan
9. Kurang matangnya manajemen proyek
10. Buta teknologi proyek.
Proyek merupakan salah satu bentuk usaha bisnis. Untuk itu di samping mempelajari risiko-risiko dalam konteks proyek,
perlu dikaji pula risiko-risiko dalam konteks lainnya. Umar
(2001) memberikan pendapatnya mengenai risiko-risiko pada
bidang bisnis dengan pendekatan finansial sebagai berikut.
a. Risiko sumberdaya manusia
- Stress pada tenaga kerja
- Kesehatan tenaga kerja yang buruk
- Ketidakpuasan pekerja yang menyebabkan pemogokan
- Suksesi- Kepindahan pekerja inti/senior yang potensial
- Bocornya rahasia perusahaan
- Perselisihan pekerja
Risiko kesehatan dan keselamatan kerja
-Mesin-mesin berbahaya
- Suara bising
- Getaran
- Bahaya akibat listrik
-Bahan yang membahayakan kesehatan-Luka-luka fisik dan stress
- Terpeleset, terjatuh, tersandung
23
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 24/60
-Tertimpa barang akibat pengangkatan dan penangan barang yang buruk
- Radiasi
- Terbakar
- Luka-luka akibat kendaraan
- Mesin bertekanan tinggi
c. Risiko kejahatan
- Pencurian barang-barang di gudang
-Pencurian data dan informasi
- Intelijen industri- Perampokan
- Perusakan dan penghancuran
d. Risiko kecurangan
- Pemalsuan data
- Menjual informasi
- Pengesahan faktur-faktur palsu
e. Risiko lingkungan
- Polusi lingkungan (polusi udara, limbah
cair, limbah padat, bahan beracun, kerusakan
alam, lahan yang terkontaminasi- Munculnya biaya pencegahan akibat polusi
(penghijauan)
f. Risiko kebakaran
g. Risiko kerusakan komputer
h. Risiko pemasaran
i. Risiko kualitas dan daya saing produk.
Menurut Djojosoedarso (1999) risiko dalam suatu
bisnis adalah sebagai berikut :a. Risiko murni yaitu risiko yang tidak disengaja
- Risiko terjadinya kebakaran
24
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 25/60
- Risiko bencana alam- Risiko pencurian
- Risiko penggelapan
- Risiko pengacauan
b. Risiko spekulatif yaitu risiko yang disengaja agar
memberikan keuntungan
- Risiko hutang-piutang
- Perjudian
- Perdagangan berjangka
c.
Risiko fundamental, yaitu risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita banyak orang.
- Banjir
- Angin topan
d. Risiko khusus, yaitu risiko yang bersumber pada
peristiwa yang mandiri :
- Kapal kandas
- Pesawat jatuh
- Tabrakan mobil
e. Risiko dinamis, yaitu risiko karena perkembanganmasyarakat :
- Risiko keusangan teknologi
- Risiko penerbangan luar angkasa
f. Risiko statis
Risiko hari tua
- Risiko kematian
2.4.3 . Risiko-risiko dalam Asuransi Contructor's All Risk (CAR)
25
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 26/60
Asuransi CAR berfungsi untuk memberikan perlindungan komprehensif atas proyek konstruksi terhadap
risiko kerusakan pada fisik dan material yang diasuransikan
serta kerugian yang menimpa pihak ke tiga. Dalam
prakteknya standar Asuransi CAR yang digunakan adalah
Standar CAR Munich Re yang berasal dari Jerman. Obyek
dan subyek pertanggungan dalam Asuransi CAR adalah
(Munich Re Standart, 1988):
A. Obyek pertanggungan:1. Proyek teknik sipil (bangunan transportasi, bangunan
air, bangunan gedung)
2. Proyek dengan harga kontrak pekerjaan sipil lebih
dari 50% dari harga kontrak total
3. Peralatan dan mesin yang digunakan untuk
pelaksanaan proyek .
B. Subyek pertanggungan:
Kontraktor utama
Subkontraktor 1. Pemilik proyek (owner ).
Risiko-risiko yang termasuk dalam jaminan pokok
Asuransi CAR sebagaimana disebutkan dalam underwriting Asuransi CAR Munich Re Standart, adalah sebagai berikut
(Munich Re Standart, 1988):
1. Disambar petir
2. Tsunami
3. Angin ribut4. Tanah longsor
5. Keruntuhan struktur (collapse),
26
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 27/60
6. Kecelakaan kerja terhadap fisik proyek,7. Akibat dari defective material (workmanship),8. Kebakaran,
9. Ledakan,
10. Kejatuhan pesawat terbang,
11. Pencurian dan perampokan.
Risiko-risiko yang termasuk dalam jaminan tambahan
adalah:
1. Gempa bumi2. Banjir
3. Letusan gunung berapi
4. Erosi
5. Penurunan muka air tanah
6. Penurunan, penyusutan, pengembangan tanah
7. Pemogokan dan kerusuhan
8. Cross liability (kerugian yang menimpa subkontraktor lain)
9. Risiko selama masa pemeliharaan
10. Risiko pada saat pengetesan komponen mekanikal dan
elektrikal11. Risiko bagian kontrak kerja yang telah diserahterimakan
12. Vibrasi, bergerak, atau melemahnya daya dukung tanah
13. Transportasi properti yang dipertanggungkan
14. Risiko terhadap propperti yang menjadi milik tertanggung
atau berada di bawah tanggungannya
15. Kerusakan tanaman, hutan, benda seni, dan budaya
16. Kerugian pihak ketiga (cacat/meininggal dan kerugian
materi) akibat kecelakaan kerja
17. Biaya tambahan untuk kerja lembur dan pengangkutan cepat(express freight)18. Kerusakan pada sistem dewatering
27
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 28/60
19. Serial losses akibat defective material atau workmanship20. Kegagalan pengecoran pada daerah batuan dan/atau tanah
lunak
21. Kerusakan pada pipa/jaringan bawah tanah yang sudah ada
22. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi dan elektrikal
23. Keretakan dan kebocoran
24. Kerugian terhadap kesalahan desain item pada pekerjaan
lain yang tidak mengalami kesalahan desain.
2.5 Identifikasi Risiko
2.5.1. Fungsi Identifikasi Risiko
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya
tahapan dalam manajemen risiko adalah (Kerzner, 2001)
perencanaan, penilaian (identifikasi dan analisa), penanganan,
serta pengawasan. Rancangan manajemen risiko proyek secara
formal adalah dilakukan sebelum proyek dijalankan (Gray dan
Larson, 2000). Penilaian risiko merupakan tahapan awal dalam
program manajemen risiko serta merupakan tahapan paling penting karena mempengaruhi keseluruhan program dalam
manajemen risiko. Identifikasi risiko berfungsi untuk
mendapatkan area-area dan proses-proses teknis yang memiliki
risiko yang potensial untuk selanjutnya dianalisa.
2.5.2 Proses Identifikasi Risiko
Secara garis besar tahapan identifikasi risiko adalah
merinci risiko-risiko yang ada sampai level yang detail dan
kemudian menentukan signifikansinya (potensinya) dan penyebabnya, melalui program survei dan penyelidikan
terhadap masalah-masalah yang ada. Risiko-risiko yang telah
28
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 29/60
dirinci ini kemudian digolongkan dalam kategori-kategori.Proses identifikasi risiko melibatkan banyak disiplin dalam
setiap level manajemen proyek (Gray dan Larson, 2000).
Pada dasarnya identifikasi risiko diawali dengan
menyusun daftar kejadian-kejadian tidak diharapkan di proyek
yang mungkin menyebabkan kegagalan dalam mencapai
sasaran proyek. Sumbernya adalah sebagai berikut (Kerzner,
2001).
A. Sumber yang obyektif Yaitu kejadian pada proyek-proyek sebelumnya yang
tercatat dalam rekord-rekord proyek. Dapat juga dilakukan
melalui analisa terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat
(Djojosoedarso, 1999).
B. Sumber yang subyektif
Yaitu pengalaman para pakar terkait yang dapat
diperoleh melalui wawancara. Ketepatan identifikasi didukung
oleh keterampilan pihak yang melakukan identifikasi dalam
menentukannya atau memberikan judgement. Cara ini dapatditempuh melalui Panel Group atau pendataan pengalaman
pribadi.
Gray dan Larson (2000) menambahkan bahwa:
"Penyusunan identifikasi risiko dapat berasal dari
"opini para pakar" ("expert opinion") atau dari estimasi
berdasarkan "perasaan" ("gut feeling") para pakar berdasarkan
pengalamannya. Untuk membantu proses ini dan meyakinkan
bahwa sudah seluruh aspek tercakup dalam daftar tersebutmaka dapat digunakan daftar isian, daftar pertanyaan /
kuesioner atau cheklist."
29
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 30/60
Cara ini dapat ditempuh melalui (Cooper dan
Chapman, 1993):
a. Panel group
Sejumlah praktisi dan spesialis dalam proyek dikumpulkan
dalam suatu diskusi panel untuk mengadakan
brainstorming . Setiap panelis mendaftar seluruh risiko-
risiko yang secara teoritis dapat muncul. Setelah itu
seluruh anggota panel-group memutuskan bersama risiko-risiko yang termasuk dalam risiko yang diidentifikasi.
b. Pengalaman individual
Individu yang bersangkutan diminta untuk mendaftar
seluruh risiko yang relevan dalam lingkup keahlian
mereka.
c. Inspeksi langsung di tempat terjadinya aktivitas
perusahaan (Djojosoedarso; 1999).
2.5.3 Pengukuran potensi risiko
Risiko proyek ditandai oleh faktor-faktor (Soeharto,
2001):
l. Peristiwa risiko (menunjukkan dampak negatif yang dapat
terjadi pada proyek)
2. Probabilitas terjadinya peristiwa (atau frekuensi)
3. Kedalaman (severity) dampak negatif/impact/konsekuensi
negatif dari risiko yang akan terjadi
Risiko diformulasikan sebagai fungsi darikemungkinan terjadi (likelihood ) dan dampak negatif
(impact ). Atau Risk = f (Likelihood, Impact) (Kerzner, 2001).
30
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 31/60
Risiko yang potensial adalah risiko yang perlu diperhatikankarena memiliki probabilitas terjadi yang tinggi dan memiliki
konsekuensi negatif yang besar dan terjadinya risiko ditandai
dengan adanya error pada estimasi waktu, estimasi biaya,
atau teknologi desain (Gray dan Larson, 2000).
2.6. Manajemen Proyek
2.6.1. Proyek
Proyek adalah suatu kegiatan (sekuen) yang unik,kompleks, dan seluruh aktivitas di dalamnya memiliki satu
tujuan, yang harus diselesaikan tepat waktu, tepat sesuai
anggaran, dan sesuai dengan spesifikasi (Wysocki, Beck, dan
Crane, 2000). Berdasarkan pengertian tersebut dapat
didefinisikan karakteristik utama proyek adalah sebagai
berikut:
- Memiliki satu sasaran yang jelas dan telah ditentukan
yang menghasilkan lingkup ( scope) tertentu berupa
produk akhir.
- Bersifat sementara dengan titik awal dan akhir yang jelas (sekuen)
- Biasanya terdiri atas aktivitas yang kompleks dan
saling terkait.
- Di dalamnya terdapat suatu tim yang memiliki
banyak disiplin ilmu serta terdiri atas banyak
departemen.
- Mengerjakan sesuatu yang belum pernah dikerjakan
sebelumnya (sekali lewat) atau memiliki sifat yang
berubah / non-rutin (unik)- Jenis dan intensitas kegiatan sepat berubah dalam
kurun waktu yang relatif pendek
31
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 32/60
- Peserta memiliki multisasaran yang seringkali berbeda
- Terdapat jangka waktu, biaya, dan persyaratan
performance atau mutu yang pasti
- Memiliki kadar risiko tinggi.
Kegiatan proyek berbeda dengan kegiatan operasional.
Perbedaan-perbedaan tersebut ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbedaan Kegiatan Proyek denganKegiatan Operasional
Kegiatan Proyek Kegiatan Operasional
Bercorak dinamis, non-rutin Berulang-ulang, rutin
Siklus relatif pendek Berlangsung dalam jangka panjang
Intensitas kegiatan dalam periode siklus
proyek berubah-ubah naik-turunIntensitas kegiatan relatif sama
Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan
jadwal dan anggaran yang telahditentukan
Batasan anggaran dan jadwal tidak
Setajam proyek
Terdiri atas bermacam-macam kegiatan
yang memerlukan berbagai disiplin ilmuMacam kegiatan tidak terlalu banyak
Keperluan sumberdaya berubah, baik
macam maupun volumenya
Macam dan volume keperluan
sumberdaya relatif konstan
Sumber: Soeharto. 2001
Di antara berbagai jenis kegiatan proyek salah satu di
antaranya adalah kegiatan proyek konstruksi. Barrie dan
Paulson (1992) memberikan deskripsi mengenai proyek
konstruksi sebagai berikut.
32
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 33/60
"Proyek konstruksi adalah proses di mana rencana /desain dan spesifikasi dikonversikan menjadi struktur dan
fasilitas fisik. Proses konstruksi melibatkan organisasi dan
koordinasi seluruh sumberdaya proyek (tenaga kerja, peralatan
konstruksi, material permanen dan sementara, suplai dan
fasilitas, uang, teknologi dan metode, waktu) untuk
menyelesaikan proyek tepat waktu, tepat sesuai anggaran, serta
sesuai dengan standar kualitas dan kinerja yang dispesifikasikan
oleh perencana. Pemegang peranan utama pada proses
konstruksi adalah kontraktor dan sub-kontraktor beserta tenagakerjanya. Pihak lain yang terlibat antara lain arsitek /engineer sebagai penyelia/ supervisor, pemasok/supplier material dan
peralatan, konsultan, pemilik proyek, serta penyedia jasa
pengangkutan."
Siklus kegiatan proyek konstruksi pada sistem usaha jasa
konstruksi yang umum berlaku di Indonesia adalah sebagai
berikut (Manual Mutu, Persero PT. Brantas Abipraya, 1998).
1. Penerimaan Letter of Award atau Letter of
Acceptance sebagai pemberitahuan resmi bahwaowner telah menunjukan kontraktor yang
bersangkutan untuk mengerjakan suatu proyek
2. Rapat Pre Award Meeting 1 untuk pengarahan
sebelum SPK / SPMK diterima
3. Penandatanganan Surat Perintah Kerja (SPK) / Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh kedua pihak
4. Rapat Kick-off Meeting (lingkup perusahaan) untuk
menyusun rencana implementasi proyek
5. Rapat Pre Award Meeting 2 (lingkup owner dankontraktor) untuk presentasi rencana implementasi
proyek pada owner
33
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 34/60
6. Penandatanganan kontrak oleh kedua pihak 7. Menyiapkan rencana pengendalian biaya dan waktu
proyek (lingkup proyek)
8. Melakukan kegiatan fisik
9. Serah terima pekerjaan pertama (Provisional Hand Over/PHO)
10. Perbaikan fisik (jika diperlukan)
11. Serah terima pekerjaan kedua (Final Hand Over/FHO).
2.6.2. Manajemen Proyek
Menurut Project Management Body of Knowledge (PM-
BOK), Project Management Institute (PMI) manajemen proyek
didefinisikan sebagai berikut (Soeharto, 2001).
"Ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan
mengoordinir sumberdaya yang terdiri atas manusia dan
material dengan menggunakan teknik pengelolaan modern
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu lingkup,
mutu, jadwal, dan biaya, serta memenuhi keinginan para stakeholder."
2.6.3 Sasaran Proyek
Tiap proyek memiliki tujuan khusus di mana dalam
mencapainya ada batasan yang harus dipenuhi, yaitu anggaran
proyek yang dialokasikan, jadwal pelaksanaan proyek, serta
mutu yang harus dipenuhi. Ketiga hal tersebut sering
diasosiasikan sebagai sasaran proyek sebagai Biaya, Waktu, dan
Mutu (Soeharto, 2001). Manajemen proyek dikatakan baik jikasasaran tersebut tercapai (Kerzner, 2001).
34
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 35/60
Berikut ini dijelaskan satu demi satu.a. Tepat biaya
Proyek harus dikerjakan dengan biaya yang tidak
melebihi anggaran, baik biaya tiap item pekerjaan, biaya tiap
periode pelaksanaan, maupun biaya total sampai akhir proyek.
b. Tepat waktu
Proyek harus dikerjakan dengan waktu sesuai dengan
jadwal pelaksanaan proyek / schedule yang telah direncanakan
yang ditunjukkan dalam bentuk work progress/prestasi pekerjaan. Waktu pelaksanaan proyek tidak boleh terlambat
baik per periode pelaksanaan, maupun waktu serah terima
proyek.
c. Tepat mutu
Produk proyek konstruksi yang dikerjakan perusahaan
jasa konstruksi adalah proyek secara keseluruhan termasuk
sistem/proses dan bagian-bagian fisiknya. Mutu produk, atau
bisa disebut sebagai kinerjalperformunce, harus memenuhi
spesifikasi dan kriteria dalam taraf yang disyaratkan oleh pemilik proyek/owner.
2.6.4 Manajemen Risiko Proyek
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya
proyek adalah sesuatu yang berubah, selalu merupakan hal yang
baru, dan memiliki sejumlah peluang (Webb, 1994). Dengan
karakteristik proyek yang unik seperti itu maka proyek selalu
dekat dengan risiko, sebagaimana yang dikemukakan Gray danLarson (2000). Pendapat serupa dikemukakan oleh Barrie dan
Paulson (1992) yang menjelaskan bahwa pekerjaan konstruksi
35
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 36/60
sebagai salah satu bentuk proyek adalah kegiatan yang berisiko besar.
Bagian-bagian pada operasional proyek yang memiliki
risiko tinggi menunjukkan bahwa bagian tersebut kurang
ditangani dengan baik karena kurangnya kapabilitas
sumberdaya, baik dari manajer proyeknya maupun organisasi
proyek. Disamping itu, juga dapat disebabkan oleh tingginya
tingkat kesulitan aspek teknis proyek yang disusun pada
tahap desain atau pengembangan.
Dalam konteks proyek, konsekuensi negatif risiko proyek didefinisikan sebagai “tidak tercapainya sasaran
proyek”, yaitu:
1. Realisasi biaya proyek yang tidak sesuai dengan
estimasi
2. Realisasi w aktu pelaksanaan proyek yang tidak
sesuai dengan estimasi jadwal / schedule3. Realisasi mutu pekerjaan yang tidak memenuhi
spesifikasi teknis.
“Manajemen risiko” merupakan alat yang sangat bermanfaat bagi manajemen proyek dalam mendukung
pengendalian proyek untuk menghindari keadaan yang dapat
mengarah ke cost over-runs, keterlambatan pencapaian jadwal,
atau tidak dapat memenuhi kinerja yang ditentukan
(Soeharto, 2001). Webb (1994) menyatakan bahwa
meminimalkan risiko untuk memperoleh pendapatan
merupakan salah satu tujuan proyek. Manajemen risiko pada
proyek dapat memberikan kontrol lebih baik untuk masa yang
akan datang dan secara signifikan memberikan peluang pencapaian sasaran proyek (waktu, anggaran, dan
36
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 37/60
performance teknis) dengan lebih baik (Gray dan Larson,2000).
Manajemen risiko yang baik adalah yang proaktif,
bukan reaktif, sehingga rencana pengelolaan terhadap risiko
harus dilakukan sesegera mungkin di awal proyek. Teknik-
teknik dalam manajemen risiko mendukung manajemen
proyek secara keseluruhan dan membantu teknik
pengambilan keputusan dalam proyek. Manajemen risiko
berkaitan dengan proses-proses kunci dalam proyek,
termasuk di dalamnya manajemen proyek secara keseluruhan,system engineering, biaya proyek, lingkup pekerjaan, mutu
pekerjaan, dan jadwal pelaksanaan proyek (Kerzner, 2001).
Dalam manajemen proyek yang baik manajemen risiko
merupakan bagian dari manajemen proyek. Untuk itu PMI
dalam PM-BOK menyertakan Komponen Pengendalian
Risiko sebagai salah satu dari delapan komponen
Knowledge Area of Project Managemen t.
2.7. Manajemen Pemasaran
Pemasaran dapat dikatakan sebagai aktifitas utamadalam perusahaan karena pemasaran merupakan ujung
tombak perusahaan dalam aktiftas bisnis yang dijalankannya.
Meskipun keberhasilan suatu bisnis tergantung pada
bagaimana manajemen perusahaan dapat mengkombinasikan
berbagai fungsi yang ada beserta sumber dayanya, namun
untuk memenuhi tuntutan dalam persaingan yang strategis
maka semua fungsi yang ada dalam suatu organisasi bisnis
harus berorientasi pada pemasaran. Swastha dan Irawan
(1997) dengan mengutip pendapat Stanton menyatakan bahwa : "Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
37
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 38/60
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan
baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial".
Pride dan Ferrell (1995) berpendapat bahwa :
"Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
rancangan, penetapan harga, promosi, clan distribusi gagasan,
barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi".
Dan kedua pendapat ini dapat diambil garis besar
bahwa pemasaran mencakup berbagai kegiatan terpadu darisuatu aktifitas bisnis guna mengembangkan rencana rencana
strategis yang terdiri dari kegiatan kegiatan utarna
merencanakan produk menentukan harga, mempromosikan
produk, dan mendistribusikan produk dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga
diperoleh hasil yang maksimal berupa peningkatan penjualan
yang merupakan pusat dari pada laba.
Menurut Kotler (1993), pemasaran ialah suatu proses
sosial dan manajerial dengan mana individu-individu atau
kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkandan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran
produk-produk yang bernilai.
Sedangkan McCarthy dan Perreault (1993) dalam buku
yang berjudul “Intisari Pemasaran” menyatakan bahwa :
"Pemasaran” merupakan serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi dan juga merupakan proses sosial.
Dengan kata lain, pemasaran ada pada tingkat mikro maupun
makro. Pemasaran mikro adalah kegiatan yang berusaha
mencapai sasaran organisasi dengan mengantisipasikebutuhan pelanggan atau klien dan mengarahkan arus
barang dan jasa pemuas kebutuhan dari produsen ke
38
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 39/60
pelanggan atau klien. Sedangkan pemasaran makro adalah proses sosial yang mengarahkan arus barang dan jasa dalam
suatu perekonomian dari produsen ke konsumen dengan cara
yang secara efektif menyesuaikan penawaran dan permintaan
dan mencapai tujuan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan secara
lebih jelas bahwa pemasaran merupakan proses yang lebih
luas yakni tidak hanya terdapat hubungan dua arah antara
produsen dan konsumen saja, tetapi lebih dari itu dalam proses pemasaran terdapat hubungan antara produsen-
konsumen dan sosial dimana “sosial” menyangkut lingkungan
eksternal perusahaan terutama masyarakat. Oleh karena itu
fokus dalam pemasaran bukan hanya sekedar pelanggan
tetapi bagaimana cara melakukan bisnis dengan tujuan akhir
tidak saja laba bagi perusahaan dan penciptaan nilai bagi
pelanggan, tetapi lebih dari itu terdapat tujuan akhir yang
berupa hubungan yang saling menguntungkan antara semua
pihak yang terkait dalam bisnis tersebut melalui bauran
pemasaran yang terpadu.
2.8. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan paparan di atas maka dapat disusun
kerangka pemikiran yang akan dijadikan acuan dalam
penelitian, sebagaimana digambarkan pada Gambar 2.1.
Secara garis besar kerangka pemikiran dapat diuraikan
sebagai berikut. “Proyek” adalah kegiatan yang melibatkan
sumberdaya berupa tenaga kerja, peralatan konstruksi,
material, uang, dan metode. “Proyek” berada pada lingkunganeksternal yang komponen-komponennya mempengaruhi
keberlangsungan proyek, yaitu alam, kebijakan pemerintah,
39
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 40/60
faktor sosial, faktor ekonomi, dan suplai material/peralatan.Proses yang terjadi adalah menggunakan sumberdaya yang
ada untuk mewujudkan produk proyek dalam kondisi
lingkungan eksternal tersebut (1). Sasaran proyek adalah
diselesaikannya konstruksi fisik bangunan air dengan tepat
biaya, tepat waktu, dan tepat mutu (2). Pada proses tersebut
dapat terjadi hal-hal yang tidak diharapkan yang bersumber
dari kedua komponen tersebut, atau disebut sebagai “risiko”
(3). Jika risiko-risiko tersebut terjadi maka proyek tidak dapat
mewujudkan sasarannya yaitu tepat biaya atau tepat waktuatau tepat mutu dengan magnitude tertentu (4). “Risiko” yang
potensial adalah risiko yang memiliki frekuensi terjadi yang
tinggi dan memiliki pengaruh besar bagi pencapaian sasaran
proyek (5). Sasaran proyek mempengaruhi sasaran
perusahaan secara umum, dan (6) berbagai sasaran
perusahaan akan berdampak pada perencanaan strategi
pemasaran yang paling tepat untuk diterapkan oleh
perusahaan.
40
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 41/60
Bisnis perusahaan jasa konstruksi
KETIDAK-PASTIAN
41
EKSTERNAL:
1.Alam
2. Sosial Budaya
3. Kebijakan
pemerintah
4. Ekonomi5. Stakeholder
6.Teknologi &Informasi
INTERNAL:
7. Manusia
8. Material
9. Mesin
10. Money
11. Metode
Manajemen
Proyek
Risiko
Sasaran
Proyek
Sasaran-sasaran Perusahaan
jasa kontruksi
Strategi Pemasaran jasa
kontruksi
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 42/60
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian.
Penelitian ini termasuk tipe penelitian eksplanatori atau
penjelasan. Tujuan utama penelitian eksplanatori atau disebut
juga penelitian kausal adalah mengidentifikasikan hubungan
sebab-akibat antara berbagai variabel. Studi eksplanatori
meninjau apakah semua variabel bebas berpengaruh sama
besarnya terhadap variabel terikat, ataukah ada variabel bebas
yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel terikat.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan jasa
konstruksi dengan kualifikasi kecil di Jawa Timur. Dasar
pertimbangan pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena di
Jawa Timur terdapat banyak perusahaan jasa konstruksi
dengan Klasifikasi golongan kecil.
3.3. Unit Analisa
Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa konstruksi dan proyek-proyek yang dikerjakan selama
lima tahun terakhir.
3.4. Definisi Operasional, Konsep, dan Variabel
Penelitian
“Konsep” menggambarkan suatu fenomena secara
abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi
terhadap sesuatu yang khas. Dalam penelitian “konsep” harusdidefinisikan dahulu untuk selanjutnya dijabarkan menjadi
variabel-variabel. Fenomena yang diteliti dalam studi
42
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 43/60
ditetapkan sebagai variabel penelitian. Variabel penelitianadalah sesuatu hal berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Konsep dan
item rancangan variabel penelitian didapat dari kajian teoritis
dan empiris.
“Konsep” dalam penelitian ini dapat dijelaskan
sebagaiberikut.
A. RisikoSecara konseptual risiko merupakan suatu kondisi tidak
pasti dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan
menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan.
Berdasarkan sumbernya secara garis besar risiko
dikelompokkan menjadi (Project Management Institutes,1987):
1. Risiko eksternal tidak dapat diprediksi
Yaitu risiko yang berasal dari luar proyek dan tidak dapat
dikendalikan oleh proyek serta tidak dapat diprediksikan
terjadi atau tidak terjadinya.2. Risiko eksternal dapat diprediksi
Yaitu risiko yang berasal dari luar proyek dan tidak dapat
dikendalikan oleh manajemen proyek namun dapat
diprediksikan terjadi atau tidak terjadinya berdasarkan
gejala-gejala yang ada sebelumnya.
3. Risiko internal non-teknis
Yaitu risiko yang berasal dari dalam lingkup proyek akibat
keputusan-keputusan yang diambil manajemen proyek dan
menyangkut semua hal di luar proses kegiatan fisik proyek.
4. Risiko internal teknis
43
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 44/60
Yaitu risiko yang berasal dari dalam lingkup proyek akibatkeputusan-keputusan yang diambil manajemen proyek dan
menyangkut semua hal yang berhubungan dengan proses
kegiatan fisik.
5. Risiko legal
Risiko legal adalah risiko yang berhubungan dengan aspek
hukum dalam proyek.
Variabel-variabel yang ditemukan dalam risiko
ditetapkan sebagai variabel bebas / independen (X1, X2,X3,...dst), pengertiannya adalah variabel yang menjadi sebab
perubahannya / timbulnya variabel terikat. Sumber-sumber
risiko dan item-item risiko diambil dari risiko yang
diidentifikasi menurut PMI, Jaminan Pokok dan Jaminan
Tambahan CAR, dan dari literatur-literatur yang disarikan
yang berlaku untuk proyek konstruksi pada umumnya. Daftar
tersebut ditambah dengan hasil pengalaman peneliti.
B. Sasaran proyek
Secara konseptual sasaran proyek merupakan kondisiyang ingin dicapai proyek di akhir masa pelaksanaan proyek
dan dijadikan acuan selama proses pelaksanaan proyek.
Dalam operasional dimensi sasaran proyek adalah pencapaian
sasaran proyek. Indikator tercapainya sasaran proyek adalah
diselesaikannya proyek dengan tepat biaya. tepat waktu, dan
tepat mutu.
Secara lebih ringkas konsep, rancangan variabel, dan
item penelitian disajikan pada Tabel 3.
3.5 Data dalam Penelitian
44
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 45/60
Pengertian data adalah fakta dan angka yang secararelatif tidak berarti bagi pemakai. Data dapat berubah
menjadi informasi yang berarti apabila diproses.
A. Data primer
Data primer adalah data yang didapat dari sumber
pertama. Data primer yang dikumpulkan dapat berupa
persepsi mengenai penting atau tidaknya risiko-risiko pada
pelaksanaan kegiatan konstruksi sebagai variabel penelitian.Teknik pengumpulan data dengan cara observasi langsung
atau menggunakan penyebaran angket, yaitu cara
pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan
daftar pertanyaan kepada responden (nara sumber).
Disamping itu untuk lebih memperdalam kajian dapat
digunakan pula teknik wawancara dengan nara sumber atau
key-perseon. Respondennya adalah pimpinan perusahaan,
manajer pemasaran, dan manajer proyek/ operasi.
B. Data sekunder
Data sekunder adalah data berbentuk naskah tertulis
atau dokumen yang telah diolah lebih lanjut clan disajikan
oleh pihak-pihak tertentu. Data sekunder dalam penelitian
dapat diperoleh dari data-data yang tersedia di perusahaan-
perusahaan jasa konstruksi, asosiasi yang mewadahi, data di
lingkungan lembaga pemerintahan, serta sumber lain yang
relevan.
3.6 Pengukuran Variabel Penelitian
45
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 46/60
3.6.1. Variabel BebasUntuk pengukuran persepsi responden mengenai
penting atau tidaknya risiko-risiko sebagai variabel penelitian
digunakan Skala Likert. Data ini merupakan data kualitatif
yang dikuantitatifkan sehingga berbentuk skala interval. Skor
yang digunakan adalah 1 sampai 5 dengan penjelasan sebagai
berikut.
Sangat penting : Skor 5
Penting : Skor 4
Cukup : Skor 3Tidak penting : Skor 2
Sangat tidak penting : Skor 1
Untuk mengukur frekuensi terjadi atau taraf keburukan
item-item risiko digunakan Skala interval. Pengukuran item
risiko yang dapat diukur frekuensi terjadinya semisal risiko
banjir adalah sebagai berikut.
- Tidak pernah terjadi/terjadi 0 kali : Skor 1
- Pernah terjadi/terjadi 1 kali : Skor 2
- Sering terjadi/terjadi lebih dari 1 kali : Skor 3
Untuk beberapa item risiko lain yang tidak dapat
diukur frekuensinya semisal risiko iklim politik negara yang
buruk, yang diukur adalah taraf keburukannya yaitu:
- Tidak terjadi : Skor 1
- Terjadi dengan kondisi buruk : Skor 2
- Terjadi dengan kondisi sangat buruk : Skor 3
3.6.2. Variabel TerikatData untuk variabel sasaran proyek (variabel terikat Y)
merupakan data kuantitatif dengan skala rasio. Karena satuan
46
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 47/60
yang digunakan tidak sama maka data ini perlu dikonversikanmenjadi data interval. Digunakan data interval dengan skala 1
sampai 5.
Metode konversi skala ditunjukkan dengan contoh
untuk data deviasi biaya/kontribusi berikut.
Data tertinggi = 4%
Data terendah = -1%
Jangkauan data = 4% - (-1 %) = 5%
Jumlah kelas = 5 (ditentukan)
Interval = 5% / 5 = 1%
Skala = 1 (positif besar) 4% s/d 4% - 1% = 4% s/d 3%
= 2 (positif) 3% s/d 3% - 1% = 3% s/d 2%
3 (sesuai rencana) 2% s/d 2% - 1% = 2% s/d 1 %
4 (negatif) 1% s/d 1% - 1% = 1 % s/d 0%
5 (negatif besar) 0% s/d 0% - (-1%) = 0% s/d -1%
3.7 Instrumen Pengumpulan Data (Kuesioner)
Alat untuk mendapatkan data disebut instrumen.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner adalah gabungan
dari bentuk checklist dan pilihan ganda. Berikut ini
dijelaskan proses penyusunan kuesioner agar dapat menjadi
alat ukur yang akurat.
3.7.1. Konstruksi Kuesioner
Langkah-langkah penyusunan instrumen dapat diawali
dengan penjabaran menjadi variabel, indikator, dan
komponen-komponennya. Komponen terendah penjabaran
variabel dijadikan sebagai butir-butir pertanyaan. Seluruh butir pertanyaan yang telah selesai disusun ditempatkan
47
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 48/60
dalam lembaran instrumen kuesioner. Butir-butir dalamkuesioner berisi item-item risiko dan sasaran proyek/
kegiatan sesuai dengan hasil pendefinisian variabel. Bagian
kanan berisi kolom check-list.Kuesioner harus mudah dimengerti atau dipahami
responden, tidak menimbulkan persepsi bias, dan mudah
pengisiannya. Kuesioner disertai penjelasan agar
memudahkan responden dalam mengisinya. Kuesioner dibuat
dengan susunan yang teratur, tulisan yang jelas, dan dicetak
dalam bentuk yang bagus.
48
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 49/60
Tabel 3. Definisi Konsep dan Variabel
Variabel bebas
Konsep Variabel Indikator
Resiko Ekternal tidak dapat
diprediksi
Perubahan kebijakanlperaturan pemerintah
Pergolakan sosial dan politik
Acts of God dan natural hazard
Eksternal dapat
diprediksi
Kondisi perekonomian negara yg kurang baik
Masalah dalam penyediaan sumberdaya
(material; tenaga kerja; alat)
Kondisi owner yang kurang mendukung
Kondisi perusahan /cabang yang kurang baik
Retribusi di luar dugaan
Internal non-teknis Kondisi keuangan proyek yang buruk
Kondisi waktu pelaksanaan proyek yang buruk
K3
Kondisi SDM proyek yang kurang baik
Kecurangan; kelalaian; ketidakjujuran
Risiko akibat pihak ke tiga
Kerusakan alat; properti; fisik proyek
Internal teknis Tidak dipenuhinya spesifikasi teknis
Hal-hal teknis proyek yang mengalami perubahan dari owner
Masalah teknologi/metode konstruksi
Masalah kondisi fisik aktual yang ditemui di
lapangan
Legal Masalah kontrak dan pasal-pasalnya
Tuntutan hukum
Perizinan dan pembebasan lahan
VARIABEL TERIKAT
49
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 50/60
KonsepDimensi / Variabel (Y) Indikator Item
Sasaran
proyek Pencapaian sasaran proyek
Tepat biaya Deviasi biaya proyek
Tepat waktu Deviasi durasi proyek
Tepat mutu Jumlah item Non-conformity
Product (NC-Product)
3.7.2 Validitas dan Reliabilitas
Tujuan pembuatan kuesioner adalah mendapatkan
informasi yang relevan dengan tujuan survei dan tingkat
keandalan (reliability) serta keabsahan atau validitas
validity setinggi mungkin. Validitas berkaitan dengan
pengertian apakah instrumen yang digunakan untuk
mengukur “sesuatu” dapat mengukur secara tepat “sesuatu”
yang diukur (Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki, 2000).
Uji Validitas Sejalan akan menguji apakah item-item
pertanyaan dalam kuesioner telah mencerminkan apa yang
diteliti atau mampu mengukur variabel dalam penelitian, uji
ini dilakukan dengan Teknik Korelasi Product Moment (r). Kriteria pengujian yang digunakan adalah:
- Valid jika r ≥ r-kritis (α : 1% / 5%)
- Tidak valid jika jika r < r-kritis (α : 1% / 5%)
50
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 51/60
Reliabilitas berkaitan dengan pengertian apakahinstrumen yang dimaksudkan untuk mengukur “sesuatu” itu
dapat mengukur “sesuatu” yang akan diukur tersebut secara
konsisten dari waktu ke waktu. Teknik Uji Reliabilitas yang
dapat digunakan adalah teknik Konsistensi Internal dengan
Metode Stabilitas Alpha Cronbach, menggunakan coefisien
reliabilitas r (Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki, 2000).
Kriteria pengujian yang digunakan adalah:
- Reliabel jika r > 0,6
- Tidak Reliabel jika r < 0,6
3.8. Pengolahan Data.
Pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam penelitian sebagaimana yang dijelaskan
dalam rumusan masalah dapat dijelaskan sebagai berikut.
3.8.1. Analisa Deskriptif
Analisa ini berguna untuk mendapatkan informasi yang
bersifat deskriptif nengenai variabel-variabel penelitian.Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisa data yang
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
suatu kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Sehingga jenis analisis ini bersifat mendukung analisis data
selanjutnya. Deskripsi disajikan dengan distribusi frekuensi
data dan hasilnya ditabulasikan dalam tabel frekuensi.
3.8.2 Analisa Faktor
Variabel-variabel risiko yang telah diinventarisasisebelumnya diuji sebagai faktor-faktor yang signifikan
merupakan risiko-risiko baik pada bidang usaha jasa
51
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 52/60
konstruksi secara umum maupun pada proyek yangdikerjakan secara khusus. Analisa ini menggunakan data yang
telah dikumpulkan melalui kuesioner mengenai penting atau
tidaknya risiko-risiko tersebut sebagai variabel. Alat analisa
statistik yang digunakan adalah Analisa Faktor. Hasil
akhirnya adalah risiko-risiko positif/signifikan pada proyek
konstruksi dalam bentuk kelompok-kelompok (faktor-faktor)
yang ditetapkan sebagai variabel. Analisa data dapat
dilakukan dengan menggunakan paket program statistik SPSS
release 11.0 for Windows.Analisa faktor adalah prosedur yang digunakan untuk
mereduksi dan meringkas data berupa banyak variabel yang
memiliki korelasi satu sama lain sampai tingkatan yang
memungkinkan untuk diolah lebih lanjut. Fungsi Analisa Faktor
adalah sebagai berikut (Wibisono, 2000).
a. Menentukan himpunan dari dimensi yang tidak mudah
diamati dalam himpunan variabel.
b. Mengidentifikasikan variabel-variabel yang akan digunakan
ke dalam analisa lanjutan (regresi, korelasi, atau
diskriminan).c. Membentuk himpunan dari variabel (dengan jumlah lebih
sedikit) untuk menggantikan (sebagian/seluruh) himpunan
variabel awal.
d. Menganalisa suatu fenomena dengan data yang sangat besar.
e. Menjabarkan/menguraikan suatu kaitan kompleks di antara
fenomena ke dalam fungsi kesatuan-kesatuan
Proses analisa faktor adalah menghitung korelasi antar
variabel-variabel manifes yang akan diolah membentuk variabel laten (Gambar 3.1). Dari semua variabel manifes yang
diolah beberapa di antarnya akan diagregasikan ke dalam
52
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 53/60
sejumlah variabel laten yang lebih sedikit. Variabel manifesdiwakili oleh satu item pertanyaan dalam kuesioner. Langkah-
langkah Analisa Faktor adalah sebagai berikut (Gambar 3.2).
Gambar 3.1 Hubungan antara Variabel Laten, Manifes, danItem Pertanyaan
53
L-K
M-1
M-2
M-n
Q-1
Q-2
Q-n
Analisa faktor
Merumuskan masalah
Menyusun matriks korelasi
Menetukan jumlah faktor
Menafsirkan faktor-faktor
Menghitung skor faktor Memilih variabel
Menentukan model yang tepat
Merotasi faktor-faktor
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 54/60
Gambar 3.2 : Langkah-langkah Analisa Faktor
(Malhotra, 1996)
54
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 55/60
I. Merumuskan masalahDalam perumusan masalah perlu dilakukan perumusan
tujuan analisa faktor dan variabel-variabel secara jelas.
Variabel-variabel dan data yang diperoleh dimasukkan ke
dalam model analisa faktor dalam menu SPSS release 11.0 for Windows.
II. Membuat matriks korelasi
Semua data yang masuk dan diolah akan menghasilkan
matriks korelasi. Dengan matriks korelasi a.kan dapatdiidentifikasikan variabel-variabel tertentu yang tidak
mempunyai korelasi dengan variabei lain sehingga perlu
dikeluarkan dari analisa. Pada tahap ini juga dapat diketahui
variabel-variabel yang memiliki nilai komunalitas yaitu
variabel dengan koefisien lebih tinggi dari 0,5 dan variabel
tersebut dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan
Bartlet t' s Test of Spherity yang berfungsi melihat
signifikansi variabel dalam faktor. Kemudian digunakan Uji
Kaiser-Meyer-Olkin untuk mengetahui kecukupan nilai
loading variabel yang diterima oleh model faktor. Ukuranketepatan uji ini terdapat pada Tabel 6.
Tabel 6. Ukuran ketepatan Kaiser- Meyer-Olkin
Ukuran KMO Rekomendasi
> 0,9 Baik sekali
> 0,8 Baik
> 0,7 Sedang/agak baik
> 0,6 Cukup
> 0,5 Kurang
< 0,5 Ditolak
55
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 56/60
Sumber: Sharma (1996)
III. Rotasi faktor
Hasil penyederhanaan faktor dalam matriks faktor
memperlihatkan hubungan antara faktor dengan variabel,
tetapi dalam faktor-faktor tersebut terdapat banyak variabel
yang berkorelasi sehingga sulit diinterpretasikan. Dengan
menggunakan rotasi faktor matriks, matriks faktor
ditransformasikan ke dalam matriks yang lebih sederhanasehingga mudah untuk diinterpretasikan . Dalam penelitian
ini digunakan rotasi varimax.
IV. Interpretasi faktor
Interpretasi faktor dapat dilakukan dengan
mengelompokkan variabel yang mempunyai faktor loading tinggi ke dalam faktor tersebut. Untuk interpretasi hasil
perilaku ini variabel yang mempunyai faktor loading kurang
dari 0,5 akan dikeluarkan dari model. Yang dilakukan di sini
adalah:a. Perhitungan skor faktor, dimaksudkan untuk mencari
nilai faktor yang dapat digunakan untuk analisa
multivariate. b. Penyelesaian surrogate variabel, dimaksudkan untuk
mencari salah satu variabel dalam setiap faktor
sebagai wakil dari masing-masing faktor. Pemilihan
ini berdasarkan nilai pada faktor loading tertinggi.
V. Menentukan ketepatan modelTahap terakhir analisa faktor adalah mengetahui apakah
model mampu menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang
56
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 57/60
ada perlu diuji dengan teknik Principal Component Analysis(PCA) yaitu dengan melihat jumlah residual antara korelasi
yang diamati dengan korelasi yang diproduksi. Apabila nilai
residual semakin tinggi di atas 0,05 maka semakin buruk
kemampuan model untuk menjelaskan fenomena yang ada.
3.8.3 Analisa Regresi
Setelah didapat risiko-risiko yang signifikan pada
pelaksanaan proyek dan pengelompokannya langkah
selanjutnya adalah menganalisa sejauhmana kelompok-kelompok risiko ini berpengaruh negatif bagi sasaran proyek.
Analisa ini menggunakan data yang telah dikumpulkan melalui
kuesioner mengenai pendapat responden tentang frekuensi
terjadi atau taraf keburukan item-item risiko.
Dalam tahap ini dilakukan pengujian apakah kelompok-
kelompok (faktor-faktor) risiko sebagai variabel risiko (X)
memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap variabel sasaran
proyek (Y) secara simultan dan secara parsial. Pengaruh secara
simultan akan menjawab pengaruh risiko secara keseluruhan
pada pencapaian sasaran proyek. Pengaruh secara parsial akanmenjawab pengaruh masing-masing kelompok risiko pada
pencapaian sasaran proyek.
Untuk menganalisa pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat ini digunakan alat analisa statistik berupa
Analisa Regresi. Menurut Gujarati (1995), Analisis Regresi
adalah:
"Studi mengenai ketergantungan satu variabel dependen
(terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas)
dengan tujuan mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai
variabel independen yang diketahui."
57
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 58/60
Analisa data menggunakan paket program statistik SPSS
release 11.0 for Windows. Berikut ini dijelaskan masing-
masing analisa terebut.
A. Pengaruh secara simultan
Pengarus secara simultan diselesaikan dengan Analisa
Regresi Linier Berganda. Analisa Regresi Berganda digunakan
untuk menjelaskan hubungan dua atau lebih variabel bebas
dengan satu variabel terikat. Modelnya adalah sebagai berikut:
Y = a+b1X1 +b2X2 +b 3X3 +... . . +b„X„ +e
Di mana:
Y = Variabel terikat = Sasaran proyek/ kegiatan
Xn = Variabel bebas/prediktor n = Kelompok risiko n
a = Konstanta/intersep
bn = Koefisien prediktor / koefisien regresi Xn
(menunjukkan angka peningkatan/ penurunan variabelterikat akibat dari perubahan variabel bebas)
e = Erro r te rm s = kesa la ha n a ca k.
58
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 59/60
Analisa Regresi Berganda digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
- Apakah ada/tidak ada pengaruh yang signifikan
antara variabel-variabel bebas secara simultan
terhadap variabel terikat? Pertanyaan ini dijawab
dengan uji hipotesis nilai statistik F-test.
- Seberapa besar variabel terikat dapat dijelaskan oleh
seluruh variabel bebas?
Pertanyaan ini dapat dijawab dengan nilai KoefisienDeterminasi (R 2) yang didapat dari tabel hasil perhitungan. R 2
dapat bernilai antara 0 dan 1. Semakin besar nilai R 2 berarti
semakin besar kemampuannya dalam menjelaskan.
B. Pengaruh Secara Parsial
Pengaruh secara parsial diselesaikan dengan Analisa
Regresi Linear Sederhana yang menjelaskan hubungan
fungsional ataupun kausal satu variabel bebas dengan satu
variabel terikat. Modelnya adalah sebagai berikut (Sugiyono,
2000).
Y=a+b.X
Di mana:
Y = Variabel terikat = Sasaran proyek
X = Variabel bebas/prediktor = Kelompok-kelompok risiko
a = Konstanta/intersep
b = Koefisien prediktor/koefisien regresi (menunjukkanangka peningkatan/penurunan variabel terikat berdasarkan
variabel bebas)
59
5/10/2018 Risiko Dan Analisisnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/risiko-dan-analisisnya-559dfe09baf44 60/60
Analisa Regresi Berganda digunakan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyan berikut (Kuncoro, 2001)
- Manakah diantara variabel bebas yang
mempengaruhi variabel terikat ?
Pertanyaan ini dijawab dengan uji hipotesis nilai
statistik F-test.
- Apakah semakin besar variabel bebas, variabel
terikat akan semakin besar juga? Pertanyaan ini
dijawab dengan melihat nilai Koetisien Regresi (B). jika bernilai positif berarti semakin besar variabel
bebas, variabel terikat akan semakin besar.
- Seberapa jauh variabel terikat mampu dijelaskan
oleh variabel bebas?
Pertanyaan ini dijawab dengan meninjau Koefisien r 2.
Variabel bebas yang memiliki pengaruh paling besar adalah
yang memiliki nilai r 2 terbesar.
3.8.4 Analisa Jalur.Untuk mengetahui hubungan yang lebih mendalam
antara variabel-variabel risiko, variabel sasaran proyek yang
meliputi biaya, waktu, dan mutu serta kaitannya dengan sasaran
perusahaan secara menyeluruh, maka dalam penelitian ini
digunakan pula teknik analisis jalur (path)
60