Riset Kualitatif-Grounded Theory

13
GROUNDED THEORY Metopen 1 Rahmawan D. Prasetya, SSn, MSi Desain Interior Institut Seni Indonesia Yogyakarta 2011

Transcript of Riset Kualitatif-Grounded Theory

Page 1: Riset Kualitatif-Grounded Theory

GROUNDED THEORY

Metopen 1Rahmawan D. Prasetya, SSn, MSi

Desain Interior – Institut Seni Indonesia Yogyakarta2011

Page 2: Riset Kualitatif-Grounded Theory

KUANTITATIF KUALITATIF

1 Ilmu-ilmu keras Ilmu-ilmu lunak

2 Fokus “ringkas” dan sempit Fokus kompleks dan luas

3 Reduksioistik Holistik atau menyeluruh

4 Objektif Subjektif atau perspektif emik

5 Penalaran logis dan deduktif Penalaran dialiktik-induktif

6 Basis pengetahuan: hubungansebab-akibat

Basis pengetahuan: makna dantemuan

7 Menguji teori Mengembangkan/membangun teori

8 Kontrol atas variabel Sumbangsih tafsiran

9 Instrumen Komunikasi dan observasi

10 Elemen dasar analisis: angka Elemen dasar analisis: kata-kata

11 Analisis statistik atas data Interpretasi individual

12 Generalisasi Keunikan

Page 3: Riset Kualitatif-Grounded Theory

Penelitian Kualitatif

• FENOMENOLOGIPenelitian yg bertumpu pada pemahaman thd pengalamansubjektif atas gejala alamiah (fenomena) atau peristiwa &kaitan2nya.

• INTERAKSIONISME SIMBOLIK• INTERAKSIONISME SIMBOLIKPenelitian yg bertumpu pada penafsiran atas pemaknaan subjektif(simbolik) yg muncul dr hsl interaksi.

• ETNOGRAFI/ETNOMETODOLOGIPenelitian utk mendeskripsikan kebudayaan sbagmn adanya dgnmengumpulkan data yg dilakukan scr sistematik ttg cara hidupserta berbagai aktivitas sosial & berbagai benda kebudayaan drsuatu masyrakat.

• GROUNDED THEORY

Page 4: Riset Kualitatif-Grounded Theory

Grounded theory

• Pendekatan ini disebut juga Teoritisasi Data

• Grounded Theory adalah teori yg diperoleh scr induktif drpenelitian ttg fenomena yg dijelaskannya. Oleh krn itu, teoriini ditemukan, disusun, dan dibuktikan utk sementara mllpengumpulan data yg sistematis & analisis data yg berkenaandgn fenomena itu.dgn fenomena itu.

• Peneliti tdk memulai penyelidikan dgn satu teori tertentu lalumembuktikannya.

• Pertama kali disusun oleh 2 og sosiolog: Barney Glaser danAnselm Strauss

• Tujuan: menyusun teori yang sesuai sekaligus menjelaskan

Page 5: Riset Kualitatif-Grounded Theory

Open Coding

Konsep : Label konsptual yg diatributkan pd kejadian,peristiwa, & contoh fenomena diskrit lainnya

Kategori : Klasifikasi konsep. Penggolongan ini dilakukan saatkonsep dibandingkan satu sama lainnya & t’buktib’hub dgn fenomena yg sama. Dgn begitu konsep tsbdikelompokkan b’sama di bawah konsp yg lbh abstrakyg b’ada di urutan atasnya yg disbt kategori

Pengkodean : Proses analisis dataPengkodean : Proses analisis data

Catatan Kode : Hsl2 pengkodean. Catatan ini mrpkn salah satubentuk memo

Pengkodean terbuka : Proses menguraikan, memeriksa, membandingkan,mengkonsepkan, dan mengkategorikan data

Sifat : Atribut atau karakteristik yg b’kaitan dgn suatukategori

Dimensi : Lokasi sifat2 sepanjang kontinum

Dimensionalisasi : Proses m’uraikan suatu sifat mjd ukuran2nya

Page 6: Riset Kualitatif-Grounded Theory

• Proses memecah data, menguji, membandingkan, mengkonseptualisasikan,mengkategorikan data

• Pemberian nama, mengkategorisasikan fenomena melalui pengujian data

• Metode pembandingan yang konstan

• Pemberian label fenomena, menemukan kategori-kategori

• Memecah dan mengkonseptualisasikan, maksudnya mengambil sebagian dari suatuobservasi, sebaris kalimat, paragraf, dan memberi masing-masing gagasanperistiwa yang terpisah, atau bahkan suatu nama, sesuatu yang mewakili fenomenaperistiwa yang terpisah, atau bahkan suatu nama, sesuatu yang mewakili fenomena

• Mengkategorisasikan, maksudnya mengelompokkan konsep yang terlihatbersinggungan dengan fenomena yang sama atau menarik bersama-samakelompok atau konsep atau subkategori kedalam satu nama, konsep, atau kategori

• Menemukan kategori yang berkaitan dengan properti dan dimensinya

• Properti: karakteristik atau atribut dari suatu kategori

• Dimensi: lokasi suatu properti sepanjang suatu kontinuum

• Properti dan dimensi penting untuk dikenali dan secara sistematis berkembangsebab mereka membentuk beberapa dasar untuk membuat hubungan antarakategori dan subkategori

• Variasi cara coding: kata demi kata, baris demi baris, kalimat atau paragraf,keseluruhan dokumen

Page 7: Riset Kualitatif-Grounded Theory

Contoh Open Coding

Kategori Properti Dimensi

Warna IntensitasShade

Tinggi—rendahTerang—gelapShade Terang—gelap

Penglihatan JumlahFrekuensiKeluasanIntensitasDurasi

Banyak--sedikitSering—tidakpernahLebih—kurangTinggi—rendahPanjang—pendek

Page 8: Riset Kualitatif-Grounded Theory

Axial Coding

Seperangkat prosedur untuk data yang diambil kembali bersama-sama dengan cara baru sesudah open coding, dengan membuathubungan antarkategoriKondisi dalam membuat hubungan mungkin termasuk:

1. Kondisi penyebab2. Fenomena sentral2. Fenomena sentral3. Konsekuensi atau keluaran/outcome tindakan dan interaksi4. Tindakan atau interaksi atau strategi merespon, untuk

menangani suatu fenomena5. Konteks atau perangkat tertentu kondisi di dalam mana

strategi tindakan/interaksi diambil6. Mengintervensi kondisi atau kondisi struktural yang

memudahkan atau mempersulit strategi yang diambil dalam

konteks yang spesifik

Page 9: Riset Kualitatif-Grounded Theory

Contoh Axial Coding

Kondisi Penyebab Fenomena

Kaki patahProperti untuk kaki patah

multipel fraktur (retak)Sensasi yang munculPatah dua jam yang laluJatuh dari pohon

SakitDimensi spesifik rasa sakit

Intensitas: tinggiDurasi: berkelanjutanLokasi: kaki bagian bawahBantuan yang diperoleh:menunggu lamaAkibat yang potensial: tinggiAkibat yang potensial: tinggi

Konteks manajemen rasa sakitDi bawah kondisi dimana rasa sakit :intensif, berkelanjutan, berlokasi di kakibagian bawah, penantian yang lamauntuk pertolongan, dan memiliki akibatyang potensial tinggi, kemudian:Strategi untuk manajemen rasa sakit:

Membalut kakiPergi mencari pertolongan daruratMenjaga orang tetap hangat

Kondisi intervensiKetiadaan latihan padapertolongan pertamaTidak ada selimutJauhnya jarak untuk mencaribantuan

Page 10: Riset Kualitatif-Grounded Theory

Contoh Selective Coding

• Proses pemilihan kategori utama yang secara sistematismenghubungkannya dengan kategori yang lain, mem-validasi hubungan itu, dan mengisi kategori yang perlupengembangan selanjutnya

• Bersifat deskriptif naratif (= konseptualisasi melalui• Bersifat deskriptif naratif (= konseptualisasi melaluipengembangan suatu cerita) tentang fenomena sentral(= kategori inti = fenomena sentral disekitar manaseluruh kategori lain diintegrasikan) dari studi tersebut

• Penyatuan kategori anda untuk membentuk suatugrounded theory.

Page 11: Riset Kualitatif-Grounded Theory

Contoh Selective Coding

Klasifikasi Kategori Indikator Contoh

Pribadi Komitmen Komitmen Motivasi Kepercayaan Kejujuran Moralitas

Komitmen pada lembaga Motivasi untuk memajukan

lembaga Dukungan dari civitas

akademika Kejujuran Lurus, tidak menyimpang

Kompetensi Pengalaman Kompetensi

Pengalaman menjabat Keahlian dalam

mengorganisir

Sosial Independensi Independen Tidak bergantung padasuatu kelompok/golongantertentu

Objektifitas Objektif Netral, tidak memihakgolongan tertentu

Page 12: Riset Kualitatif-Grounded Theory

Komitmen. Komitmen pribadi yang kuat pada lembaga merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh pemimpin dilingkungan lembaga tsb. Dengan komitmen tersebut loyalitas pemimpin kepada lembaga dapat diandalkan sehingga akanlebih mudah dalam menjalankan kinerjanya untuk mencapai visi dan misi yang ditetapkan.

Motivasi. Pemimpin dengan motivasi yang kuat untuk memajukan lembaga menjadi hal yang sangat menentukan dalammenghadapi dan menjalankan otonomi kampus yang dewasa ini telah diberlakukan.

Kepercayaan. Dukungan dari banyak pihak, khususnya dari lingkup civitas akademika lembaga terhadap kepemimpinanseseorang, merupakan suatu bentuk kepercayaan terhadap orang tersebut. Pada gilirannya nanti, tidak dapat dipungkiribahwa hal tersebut akan menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam menjalankan perannyasebagai seorang pemimpin.

Kejujuran. Kejujuran dalam hal ini harus dibarengi dengan semangat keterbukaan. Artinya dengan keterbukaan, segalanyamenjadi tampak transaparan, sehingga jujur atau tidaknya seseorang dapat terlihat dengan jelas.

Moralitas. Kredibilitas seorang pemimpin salah satunya terletak pada moral yang dimilikinya. Pada era yang penuh denganMoralitas. Kredibilitas seorang pemimpin salah satunya terletak pada moral yang dimilikinya. Pada era yang penuh dengankebebasan ini, moral seorang pemimpin adalah suatu hal mutlak. Diharapkan dengan moral yang baik tidak ada lagipenyimpangan dalam berbagai bentuk di lingkungan lembaga.

Pengalaman. ‘Jam terbang’ dapat menentukan tindakan seseorang dalam menghadapi suatu persoalan. Oleh karena itu,dalam diri seorang pemimpin, pengalaman dalam memimpin selayaknya dimiliki, sehingga diharapkan keputusan dalampengambilan tindakan-tindakan yang tidak perlu atau tidak tepat dapat dieliminir.

Kompetensi. Dengan pengalaman-pengalaman yang dimilikinya, seseorang dapat menjadi seorang yang expert dalambidangnya. UGM yang merupakan lembaga pendidikan tinggi tertua di Indonesia seharusnya memiliki pemimpin yangmenguasai bidang pendidikan sekaligus manajerial, terutama dalam menghadapi otonomi kampus apalagi jika dikaitkandengan era globalisasi yang membutuhkan kepiawaian dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang strategis.

Independen. Tidak tergantung pada suatu kelompok atau golongan tertentu, atau pihak-pihak tertentu.

Objektif. Tidak memihak salah satu golongan atau kelompok, sehingga keputusan atau tindakan yang diambil dapat objektifdengan mempertimbangkan kepentingan bersama, bukan kepentingan pribadi maupun kelompok. Mempunyai kemampuandalam melihat suatu persoalan dengan perspektif yang netral.

Page 13: Riset Kualitatif-Grounded Theory

I : Menurut bapak yang terlibat langsung dalam kepemimpinan di lembaga Y, Bagaimana kepemimpinan di lingkungan lembaga yang sekarangini, Pak?

S : Saya bukan bagian dari kepemimpinannya… tapi dari sistem yang diterapkan pemimpin-pemimpin itu. Tapi banyak, selalu ada jeleknya adabaiknya… misalnya dari satu segi seorang pimpinan memberikan job untuk bidang-bidang tertentu kepada orang yang benar-benar bisa apa,dipercaya… itu tentang entah bagaimana anunya terhadap itu, itu bisa saja tetapi di dalam apa yang sekarang seharusnya itu orang berkata theright man in the right place … ya jadi the right man in the right place itu sesuai dengan pekerjaannya, spesifikasinya hal sejauh mana ia dapat dipercaya,karena masalah manusia itu memang complicated , ya… masalah kepercayaan itu menjadi hal yang krusial… walaupun kadang sekarangmasalah kepercayaan itu dapat dibuat terutama di perusahaan-perusahaan besar, karena diorganisir oleh suatu lawan politiknya. Itu suatusistem yang kita punya itu sudah ditetapkan the right man in the right place karena dorongan dari eee…sesuatu kelompok buruh tertentu misalnya,bisa saja itu terjadi. Jadi bisa digoyang…Dalam pemilihan rektor lembaga Y kemarin, ada tiga orang calon rektor sebenarnya yang…ee… kita ajukan kepada Menteri. Ketiga calonitu…eee… dipilih, ya… dipilih dengan masing-masing memiliki suara yang berurutan, terbanyak sampai yang paling…apa…paling sedikitmemperoleh, mendapatkan suara.. Hanya sayangnya…saya tidak tahu… justru calon yang mengantongi suara yang paling sedikit itulah yangkemudian dipilih oleh Menteri, gitu lho…eee…jadi bukan yang menempati urutan pertama dalam pengumpulan suara…bukan yang medapat

WAWANCARA DENGAN JS (guru besar fak. X lembga Y)21 Desember 2003, oleh Rahmawan D. Prasetya, HM, & LSO

kemudian dipilih oleh Menteri, gitu lho…eee…jadi bukan yang menempati urutan pertama dalam pengumpulan suara…bukan yang medapatdukungan suara yang paling banyak.

I : Mengapa bisa begitu?S : Naaa…Itulah yang menjadi masalah kita,… di negara kita kan segala hal…semuanya itu… selalu dikaitkan dengan apa…eee…politik. Saya

tahu persis…Si A yang dapat suara terbanyak itu memang sudah mengatakan tidak akan bersedia menjadi rektor apabila hanya sekedarmenjadi ‘alat’ penguasa. Itulah yang sebenarnya, mungkin menjadi masalahnya… saya tahu itu… hanya… eee…kalau yang lain, si B dan si C(tertawa)… saya tidak tahu itu… (tertawa).

I : Menurut Bapak, apakah pak A yang menempati urutan pertama itu memang memiliki kriteria untuk menjadi rektor?S : Tentu saja, saya tahu persis dia itu…saya sudah mengenalnya cukup lama. Saya tahu persis siapa dia…dia itu…ee… seorang ilmuwan yang…

yang mempunyai komitmen yang kuat pada UGM. Itu…itu tidak diragukan lagi... dia itu…seorang yang…eee…dua kali dia menjabatpembantu dekan,… lalu…dua kali dekan, dan dua kali menjabat senat, dan saya tahu dia orang yang jujur.

I : Jadi dari segi pengalaman memimpin, beliau tidak diragukan lagi ya, Pak?S : Bukan itu saja… dia orang yang memang berpengalaman menjabat pimpinan…saya rasa…dia juga orang yang jujur,… lurus, jadi ya…dia

itu… dia juga tidak suka mencampur-adukkan urusan pribadi dan organisasi seperti para pemimpin-pemimpin kita sekarang ini. Sayapercaya motivasinya hanya untuk membawa lembaga ke arah kemajuan…sesuai dengan…apa itu…visi dan misinya, Selainitu…eee…dia… apa… tidak berpolitik praktis. Itu yang saya menganggapnya…menjadi hal yang penting. Sering ya… yang kita lihat…banyak diantara kita yang tidak bisa memisahkan posisi kita dengan …apa…apa yang kita sukai…. Tidak objektiflah…. Kalau kita sudahbermain dengan politik, maka segala hal yang ada di lingkungan kita akan berusaha kita politisir…kamu boleh-boleh saja tidak setuju denganomongan saya…Nah Itu…itu yang membuat seseorang menjadi lemah dalam memimpin suatu organisasi…